MEKANISME PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN KLAIM PADA PRODUK AUTOCILLIN IKHLAS (Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH : DELA AFNITA 109046200002
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
i
MEKANISME PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN KLAIM PADA PRODUK AUTOCILLIN IKHLAS (Studi Pada PT. Adira Dinamika Syariah Unit Syariah)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan dalamMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
DELA AFNITA 109046200002
Pembimbing
Hendra Pertaminawati, M.A NIP. 197009282005012003
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin Ikhlas (Studi Pada Unit Syariah PT. Asuransi Adira Dinamika)”, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Januari 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 21 Januari 2014 Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM. NIP. 1955 0505 1982 03110 12 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua
: Dr. H. A. Mukri Adji, MA.
(……………………..)
NIP. 1957 0312 1985 0310 03 Sekretaris
(……………………..)
: Mu’min Roup, MA. NIP. 1970 0416 1997 0310 04
Pembimbing I : Hendra Pertaminawati, MA.
(……………………..)
NIP. 1970 0928 2005 0120 03 Penguji I
: Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd.
(……………………..)
NIP. 1956 0712 1981 0310 03 Penguji II
(…………………......)
: A.M. Hasan Ali, MA. NIP. 1975 1201 2005 0110 05
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21Januari 2014
Dela Afnita NIM. 109046200002
iv
ABSTRAK Dela Afnita, NIM: 109046200002, “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin Ikhlas” (Studi pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah)”. Skripsi Strata satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/2013 M. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas, mengetahui perkembangan jumlah polis, premi dan klaim produk autocillin ikhlas selama tahun 2009-2012, serta mengetahui usaha perusahaan dalam meminimalisir jumlah klaim. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara. Selain itu data didapat juga melalui studi dokumen dan informasi yang aktual yang terkait dengan klaim pada produk autocillin ikhlas. Data-data yang telah diperoleh akan dianalisis dan dielaborasikan secara deskriptif hingga terbentuk penjelasan kritis tentang mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama, Dalam mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada berjalan secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada unit manajemen klaim dalam memberikan informasi yang benar, jelas dalam memberikan keterangan kepada tertanggung, serta adil dalam penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak kezhaliman. Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas selama tahun 2009-2012 selalu berjalan dengan signifikan, dengan melihat perkembangan jumlah polis, jumlah premi dan perkembangan penerimaan klaim yang dibayarkan berkurang dari jumlah klaim yang masuk. Ini membuktikan bahwa proses penanganan pengelolaan dan penyelesaian klaim berjalan dengan baik. Serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim dengan memberikan secara rutin pengedukasian pada pemegang polis serta memperhatikan betul penerimaan klaim, menetapkan adanya risiko sendiri, dan memperhatikan loss ratio dan claim ratio, Kata Kunci : Mekanisme, Pengelolaan Klaim, Penyelesaian Klaim, dan Autocillin Ikhlas. Pembimbing : Hendra Pertaminawati, M.A
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi berkah dan rahmat-Nya kepada penulis, serta sholawat dan salam kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, sehingga skripsi yang berjudul “Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin Ikhlas” (Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah) dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati, saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalat dan Bapak Mukmin Roup, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi pengarahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini. 3. Bapak Atep Abdurofiq, M.si, selaku dosen penasihat akademik selama 4 tahun yang telah memberi arahan dan motivasi 4. Ibu Hendra Pertaminawati, M.A, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi arahan, membimbing dan memberi perhatian yang sangat berarti dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
vi
5. Bapak Iim Qoimuddin, dan Bapak Sutarno, yang telah bersedia untuk diwawancarai dan diskusi bersama untuk untuk penelitian ini. Ibu Fafa selaku pihak HR yang telah membantu proses birokrasi penelitian. Serta Ibu Annisa Puspitasari selaku pihak Operation Support & Dev. Dan Pak Fadli selaku pihak Support Officer terimaksih atas data – data yang diberikan. 6. Orang Tua tercinta dan terhebat Ayahanda Afdal Gusnal (alm), Ibunda Desi Yusnita serta keluarga besar terhebat Muhammad Devandrey D. Andrea Oktavia, Nenek (almh) dan Pak Gaek (alm), Makdang, Pakdang, Etek, Paetek, Uni dan Uda. Terima kasih atas segala kasih sayang, perhatian dan motivasi baik moril dan materil yang sangat berperan dalam hidup saya. 7. Terima kasih kepada rekan seperjuangan sarah zain dan siti masuko yang telah memberikan semangat, motivasi serta membantu dari awal penulisan hingga tahap akhir. Teruntuk tia, ica, windi, bella yang telah memberikan support. Serta teman-teman di seluruh jurusan muamalat (asuransi syariah, ziswaf, dan perbankan syariah). 8. Teruntuk sahabat sahabat dian ratna, adilla, novia, muthiarani, riski satya, ka ryan, ka andri, ka sutan, ka farida, ka asiah, ka yuli, opi, lanang, fikri, ka yosse, belladina, fia, ana, widya, mentari. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan penelitian ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Jakarta,
Januari 2014
Dela Afnita
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN …………………………………. iii LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………………… iv ABSTRAK ………………………………………………………………………...
v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... viii DAFTAR GRAFIK DAN TABEL ……………………………………………… xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...
1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………….
9
C. Pembatasan Masalah………………………………………………… 10 D. Perumusan Masalah…………………………………………………. 10 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………….. .... 11 F. Metode Penelitian …………………………………………………... 12 G. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Kerugian Syariah ……………… 18 1. Pengertian Asuransi Kerugian Syariah …………………………. 18 2. Produk Asuransi Kerugian Syariah …………………………….. 22 3. Pengertian Kendaraan Bermotor ……………………………….. 23 4. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor ……………………… 24 5. Berakhirnya Pertanggunggungan ……………………………….. 25
viii
B. Klaim ……………………………………………………………….. 27 1. Pengertian Klaim ……………………………………………….. 27 2. Bentuk Pertanggungan ………………………………………….. 28 3. Macam-macam Jaminan Risiko Kerugian ………………………. 30 4. Risiko yang Tidak Dijamin ……………………………………… 33 5. Mekanisme Pengelolaan Klaim …………………………………. 35 C. Review Studi Terdahulu …………………………………………….. 38 BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA UNIT SYARIAH A. Sejarah Perusahaan ………………………………………………….. 42 B. Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Proposisi Nilai, dan Filosofi Layanan .. 44 C. Struktur Organisasi dan Penghargaan Perusahaan ................................ 46 D. Produk Autocillin Ikhlas ....................................................................... 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas……………………………………………………… 54 1. Gambaran umum unit manajemen klaim pada PT. Adira Dinamika Unit Syariah ……………………………………………...……... 54 2. Alur pengelolaan klaim pada produk autocillin ikhlas………….. 56 3. Penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas………………. 63 B. Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas selama tahun 2009-2012 ……………………………………... 70 C. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir klaim ………………………………………………… 75
ix
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 79 B. Saran ………………………………………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 82 LAMPIRAN
x
DAFTAR GRAFIK DAN TABEL
GRAFIK 4-1 Perkembangan Jumlah Polis Selama 2009-2012 …………………… 71 GRAFIK 4-2 Perkembangan Jumlah Premi Selama 2009-2012 …………………... 72 GRAFIK 4-3 Perkembangan Jumlah Klaim Selama 2009-2012 ...............................73 TABEL 1-1 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Tahun 2010-2011…………….. 2 TABEL 1-2 Premi dan Klaim Bruto Produk Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Kuartal 1 Tahun 2011-2012 ……………………………… 4 TABEL 4-1 Perkembangan Jumlah Polis Selama 2009-2012…………………….. 70 TABEL 4-2 Perkembangan Jumlah Premi Selama 2009-2012................................ 71 TABEL 4-3 Perkembangan Jumlah Klaim Selama 2009-2012 .............................. 73 TABEL 4-4 Pembebanan Risiko Sendiri Produk Autocillin Ikhlas ......………...... 76
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Sebagaimana diketahui, masyarakat modern menempatkan transportasi sebagai kebutuhan turunan, akibat aktivitas ekonomi, sosial dan sebagainya. Bahkan dalam kerangka ekonomi makro, transportasi menjadi tulang punggung perekonomian, baik di tingkat nasional, regional dan lokal. Oleh karena itu, kecelakaan dalam dunia transportasi memiliki dampak signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Data Kepolisian RI menyebutkan, pada 2012 terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dengan potensi kerugian sosial ekonomi sekitar Rp 203 triliun - Rp 217 triliun per tahun (2,9% - 3,1 % dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB Indonesia).1 Secara umum kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelalaian manusia, kondisi jalan, kelayakan kendaraan dan belum optimalnya penegakan hukum lalu lintas.
1
Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.badanintelijennegara.go.id
1
2
Tabel 1.1 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Tahun 2010-2011 Faktor Penyebab
2010 (%)
2011 (%)
Fluktuasi
Lengah
35,82
37,1
22,37
Tidak Tertib
35,96
36,4
19,56
Tidak Terampil
22,39
15,81
16,56
Mengebut
1,78
3,61
138,93
Lelah
1,91
2,16
33,88
Mengantuk
1,83
1,94
25
Memegang HP
0,14
1,67
1288,88
Mabuk
0,17
1,31
790,9
100
100
10,12
Sumber: Wawan Muzakkir (2012)
Berdasarkan Outlook 2013 Transportasi Indonesia, terdapat empat faktor penyebab kecelakaan, yakni kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor manusia dan alam. Namun demikian, di antara keempat faktor tersebut, kelalaian manusia menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas.2 Perkembangan jumlah kendaraan yang terus meningkat mengakibatkan peluang terjadinya risiko juga akan semakin meningkat. Suatu antisipasi dapat
2
Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.badanintelijennegara.go.id
3
diperlukan untuk mengurangi risiko yang terjadi serta tidak semua orang mampu mengatasi risiko yang terjadi, maka usaha mengalihkan risiko itu baru dirasakan sasarannya setelah tujuan mengalihkan risiko itu dilakukan melalui suatu perjanjian yang khusus diadakan untuk itu, yaitu perjanjian pertanggungan atau dalam praktek perusahaan pertanggungan lebih banyak dikenal dan dipakai dengan kata asuransi.3 Di Negara-negara yang telah maju tingkat perekonomiannya, asuransi sudah menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Hampir semua gerak dan langkah masyarakat di dalam kehidupan sehari – hari diiringi dengan asuransi. Menurut Sony Wahyu Brata Product Manager PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengatakan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah dibanding dunia. Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia sebesar 1,3 persen hingga 1,4 persen, artinya masyarakat Indonesia yang memakai jasa asuransi dari jumlah masyarakat Indonesia baru sebesar 1,3 persen hingga 1,4 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang sudah menunjukkan tingkat penetrasi asuransi lebih 3 persen. Begitu pula dengan Singapura yang tingkat penetrasi asuransinya sudah mencapai 5 persen; Taiwan sebesar 15 persen; dan Hongkong 10 persen.4 Hal ini sudah menjadi bukti, bahwa asuransi merupakan hal penting dalam setiap langkah di dalam hidup manusia. Maka dari itu, Perkembangan ekonomi masyarakat menjadi
3 4
Suparman Sastrawidjaja, Hukum Asuransi, (Bandung: PT. Alumni, 2004), h.16. Artikel diakses pada tanggal 21 Maret 2013 http://www.tribunnews.com/bisnis
4
penentu dan penggerak bagi perkembangan usaha perasuransian. Makin tinggi pendapatan per kapita masyarakat, maka makin dibutuhkan pula perlindungan keselamatan harta, keluarga dan dirinya. Dengan demikian, semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka kemampuan pembayaran premi asuransi juga meningkat. Hal ini yang menyebabkan usaha asuransi berkembang.5 Salah satu lini bisnis usaha asuransi umum yang berkembang pesat adalah lini usaha asuransi kendaraan. Perkembangan industri asuransi kendaraan bermotor di Indonesia khususnya untuk premi dan klaim dapat dilihat pada tabel 1.2 seperti berikut ini: Tabel 1.2 Premi dan Klaim Bruto Asuransi Kendaraan Bermotor Di Indonesia Kuartal 1 Tahun 2011-2012 S Lini Usaha
(MV)
Premi bruto (Dalam Milyar Rupiah)
Klaim Bruto (Dalam Milyar Rupiah)
April 2011
Mei 2012
Selisih
%
April 2011
Mei 2012
Selisih
%
2319,92
3137,50
817,58
35,20%
1125,90
1355,36
229,46
20,40%
Sumber: Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (aaui.or.id)
Dalam tabel 1.2 yang bersumber dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) terlihat bahwa lini usaha kendaraan bermotor (Motor Vehicle) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2012 yaitu dari Rp 5
Muhammad Abdulkadir, Hukum Asuransi Indonesia, Cet.IV, (Bandar Lampung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006), h.5.
5
2.319.920.000.000 menjadi Rp 3.137.500.000.000. Hal ini menandakan bahwa perkembangan asuransi kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat. Begitupula, klaim bruto yang tercatat oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) juga mengalami peningkatan sebesar 20,40 persen dari tahun 2011 hingga 2012 pada lini usaha kendaraan bermotor (Motor Vehicle). Asuransi syariah pada hakikatnya merupakan pengembangan dari industri keuangan yang berbasis syariah. Asuransi syariah sebagai perusahaan adalah sebuah usaha atau bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip syari’I sehingga jelas kehalalannya. Salah satu keunggulan prinsip syari’I adalah terwujudnya keadilan antarpihak yang bertransaksi sekaligus terdapatnya fleksibilitas atau kemudahankemudahan dalam bertransaksi. Dua hal yang ditawarkan dalam perusahaan asuransi syariah adalah sistem bagi hasil terhadap hasil pengelolaan dana dan sistem bagi risiko (sharing of risk) diantara sesama tertanggung.6 Asuransi syariah tidak hanya bersaing antar perusahaan asuransi syariah saja, namun juga bersaing dengan perusahaan asuransi konvensional. Oleh karena itu, setiap perusahaan asuransi syariah harus mencari strategi untuk menjaring nasabah sebanyak mungkin dan menjadikan dirinya market leader. PT. Asuransi Adira Dinamika merupakan salah satu pemain asuransi yang fokus menggarap pasar asuransi kendaraan. Pada periode Januari – Oktober 2012, Adira Insurance telah memperoleh premi lebih dari 103 miliar untuk 6
Agus Edi Sumanto, Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah, (Bandung: Salamadani, 2009), h.10.
6
produk asuransi syariahnya. Perolehan tersebut telah melebihi target untuk tahun 2012. Perolehan premi pada periode tersebut meningkat 108% dari perolehan premi pada periode yang sama pada tahun 2011 yang mencapai sekitar 36 miliar.7 Kepala Divisi Syariah, Bimo Kustoro mengatakan bahwa tahun 2013 ini PT. Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) menargetkan menghimpun premi dari bisnis asuransi syariah sebesar Rp 178 miliar. Pada dasarnya hal ini dapat menjadi alternatif cara berasuransi yang menarik bagi para pelanggan dengan prinsip bagi hasil yang dimilikinya. Akan Tetapi, hal yang harus diwaspadai apabila melonjaknya bisnis kendaraan berpotensi menaikkan klaim kendaraan. Rata-rata untuk klaim asuransi produk kendaraan roda empat sepanjang Januari-April 2012 meningkat 47% menjadi 126 unit dari rata-rata periode yang sama tahun lalu 86 unit. Kenaikan klaim dipengaruhi penambahan jumlah kendaraan yang hilang sebesar 45,95% menjadi 505 unit dari 346 unit. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum yang berasal dari 20 perusahaan asuransi umum di Indonesia, klaim untuk kendaraan roda empat naik 34,7% menjadi Rp 64 miliar hingga April 2012 dari Rp 47,5 miliar pada periode yang sama 2011.8 Klaim kehilangan dan bencana paling banyak terjadi di daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara. Meningkatnya klaim disebabkan oleh melesatnya pertumbuhan bisnis kendaraan yang memang menjadi salah satu 7
8
Artikel diakses pada tanggal 09 Januari 2013 http://www.beritanusa.com Artikel diakses pada tanggal 09 Januari 2013http://www.indonesiafinancetoday.com
7
fokus bisnis. Indonesia yang dinilai rawan bencana hendaknya juga menjadi catatan tersendiri sehingga bisa lebih cermat dalam memperhitungkan risiko. Klaim merupakan salah satu alasan yang paling menentukan ketika seseorang memilih perusahaan asuransi, oleh karena itulah salah satu lembaga pemeringkat perusahaan asuransi terkemuka di Negara-negara maju (Amerika serikat, Inggris, Jepang, dan Singapura) Standard&Poor (S&P) menjadikan pembayaran klaim asuransi sebagai salah satu indikator penilaiannya dalam menetukan rangking suatu perusahaan asuransi.9 Berdasarkan hasil keputusan menteri nomor 424/KMK.06/2003 mengatakan bahwa klaim dikategorikan sebagai risiko dari suatu perusahaan asuransi. Jumlah klaim secara keseluruhan bergantung pada besarnya klaim dan frekuensi klaim pada periode tertentu dimana kedua permasalahaan tersebut dapat ditinjau.10 Lambatnya pembayaran klaim atau mekanisme klaim yang cukup berbelitbelit sering kali menjadi pemicu masalah antara pemegang polis dan perusahaan asuransi. Padahal teknik asuransi itu sendiri adalah menghimpun risiko. Fungsi ini mengandung kewajiban penting untuk perusahan dalam membayar kerugiankerugian (klaim) yang diderita oleh peserta dari dana yang terhimpun tersebut. Selain itu, yang lebih penting lagi bahwa klaim adalah hak peserta dan dananya 9
Sigit Riyarto, “Penetapan Premium Rate Benefit dalam Sistem Jaminan Kesehatan”, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Vol. 13, No. 03, (November 2010). 10 Jaffarus Sodiq, Setiawan dan Sutikno, “Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi “X” dengan Menggunakan Metode GeneralizedExtreme Value dan Generalized Pareto Distribution”, Jurnal Sains Institut Teknologi Sepuluh Nopember , Vol. 1, No. 1, (September 2012) ISSN: 2301-928X.
8
dari tabarru’ semua peserta. Karena itu, wajib bagi pengelola untuk melakukan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien. Itu merupakan bagian dari amanat yang harus dijanjikan oleh pengelola sebagaimana yang diperjanjikan. Klaim yang sah tidak boleh kurang dibayarkan (underpaid) oleh perusahaan asuransi. Kekurangan atas pembayaran klaim yang sah akan menimbulkan reputasi yang buruk di mata publik. Sebaliknya adalah sama berbahaya bagi perusahaan asuransi jika membayar klaim secara berlebihan (overpaid). Apabila terus-menerus membayar klaim secara berlebihan, maka pada akhirnya ia akan mengalami kesulitan keuangan.11 Oleh karena itu tujuan utama dari pengelolaan klaim (claims management) adalah untuk memastikan bahwa semua pembayaran manfaat yang dibuat oleh perusahaan asuransi adalah untuk klaim yang valid atau layak untuk dibayarkan. Karena itu suatu klaim harus secara pasti memenuhi persyaratan dan definisi yang ditetapkan di dalam polis.12 Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian lebih mendalam untuk menulis skripsi dengan judul tentang “Mekanisme Pengelolaan Dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin Ikhlas” (Studi Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah).
11
A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 265. Ketut Sendra dkk, Klaim Asuransi Gampang Badan Mediasi Asuransi Indonesia, (Jakarta: PT. BMAI/PPM 2009), h.35. 12
9
B. Identifikasi Masalah Klaim merupakan salah satu alasan yang paling menentukan ketika seseorang calon tertanggung memilih perusahaan asuransi syariah. Masalah mekanisme pengelolaan klaim memerlukan penelitian tersendiri agar diketahui apakah pengelolaan klaim tersebut berhasil dikelola dengan baik atau sebaliknya. Biasanya pengelolaan klaim yang kurang optimal disebabkan pada bagaimana manajemen PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam melakukan proses penanganan klaim. Apakah penanganan klaim yang terjadi pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah sudah secara cepat, tepat, dan efisien. Berdasarkan hasil keputusan menteri nomor 424/KMK.06/2003, mengatakan bahwa klaim dikategorikan sebagai risiko dari suatu perusahaan asuransi. Jumlah klaim secara keseluruhan bergantung pada besarnya klaim dan frekuensi klaim pada periode tertentu dimana kedua permasalahaan tersebut dapat ditinjau. Maka dari itu, perusahaan- perusahaan asuransi umum khususnya PT. Adira Dinamika Unit Syariah yang memiliki penutupan relative besar di daerah bencana, akan mengalami peningkatan klaim yang lumayan tinggi. Oleh karena itu, dengan banyaknya aktivitas penanganan klaim di kelas bisnis asuransi kendaraan menjadikan penaganan klaim harus dapat berjalan dengan baik. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi penulis yang nantinya akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas?
10
2. Bagaimana perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama tahun 2009-2012? 3. Bagaimana usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir klaim? C. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka perlu disampaikan batasan dan rumusan masalah pada penelitian ini. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dibatasi pada: 1. Penelitian dilakukan pada PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA UNIT SYARIAH 2. Penelitian ini dibatasi hanya untuk nasabah produk autocillin ikhlas 3. Penelitian dilakukan terhadap mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas 4. Penelitian ini dilihat dari perkembangan polis, premi dan klaim autocillin ikhlas dari tahun 2009-2012 yang merupakan data regional Jabodetabek perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah penulis paparkan sebelumnya, proses perumusan masalah menjadi tahapan yang penting dalam sebuah penelitian sehingga permasalahan yang menjadi
11
pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus. Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas? 2. Bagaimana perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama tahun 2009-2012? 3. Bagaimana usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir jumlah klaim? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini, yaitu sebagai berikut: a. Untuk mengetahui mekanisme dalam pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas. b. Untuk mengetahui perkembangan jumlah polis, premi dan klaim autocilin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama tahun 2009-2012. c. Untuk mengetahui usaha apa saja yang sudah dilakukan PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir jumlah klaim 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain:
12
a. Manfaat bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga terutama dalam merumuskan suatu masalah, menganalisa, menambah wawasan berfikir, menambah ilmu pengetahuan dan menambah pemahaman tentang mekanisme dalam pengelolaan dan penyelesaian klaim, baik secara teoritis maupun secara praktek. Dengan adanya penilitian ini tentunya membantu peneliti dalam meninjau kajian teoritis dengan pengalaman aplikatif . b. Manfaat bagi Kalangan Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan menambah khazanah untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada penelitian selanjutnya atau penelitian lainnya yang terkait. c. Manfaat bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam rangka optimalisasi pencapaian bisnis dari produk autocillin ikhlas. F. Metode Penelitian Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah panduan dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan karena diawali dengan telaah bahan pustaka dan literatur-literatur. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
13
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Atau lainnya adalah mengemukakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan berupa penelitian langsung pada internal perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah yang ditampilkan secara empiris, yaitu menggunakan data yang terjadi dilapangan. 3. Jenis Data dan Sumber Data Adapun dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kualitatif yang berupa kata-kata adapun angka-angka hanya sebagai penunjang. Selain itu penulis juga menggunakan dua sumber data yaitu: a. Sumber data primer Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam hal ini, data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung oleh peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disususun sebelumnya pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah. b. Sumber data sekunder Merupakan sumber data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau perorangan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi (pihak
14
lain yang mengumpukan dan mengolahnya). Dalam hal ini data yang diperoleh dari literatur-literatur seperti Laporan rekapitulasi klaim yang masuk, laporan rekapitulasi pembayaran klaim yang diterima, laporan rekapitulasi polis, laporan monitoring, buku-buku, jurnal, internet, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Penelitian
kepustakaan
(library
research),
yaitu
penulis
mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, surat kabar, artikel, buletin, brosur, internet dan sebagainya b. Penelitian lapangan (field research), yakni penulis mengumpulkan data secara langsung ke tempat objek penelitian yaitu PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara , yaitu : 1) Observasi,
dilakukan
dengan
mengadakan
pengamatan
langsung kelapangan dengan mendatangi narasumber, hal ini berguna untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi pada penelitian yang berkaitan dengan mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim.
15
2) Wawancara, peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan para fungsionaris perusahaan khususnya pihak departemen
klaim
yang
dianggap
berkompeten
dan
representatif dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh informasi. 5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Adapun dalam mengolah data penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif
yang bersifat
deskriptif
analitis,
yakni
penelitian
yang
menggambarkan data dan informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan mengenai mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas.13 Untuk pengolahan data klaim, premi dan polis produk autocillin ikhlas pada tahun 2009-2012 maka penulis melakukan: a. Merekap laporan pada tahun 2009-2012 b. Entry data yakni memasukkan data dalam rekapitulasi c. Cleaning data, membersihkan data yang tidak diperlukan d. Analisa data, mengelompokan data berdasarkan kategori yang sesuai dengan definisi operasional. Analisis data yang dipakai untuk menganalisa hasil wawancara adalah dengan analisis isi (content analysis) menuliskan hasil wawancara secara keseluruhan.
13
Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta Press, 2009), h.285.
16
G. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini akan dipilah menjadi lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab pertama diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan kesimpulan serta saran-saran yang dianggap perlu. Adapun penyusunannya adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Menjelaskan tinjauan pustaka yang memuat tentang mekanisme pengelolaan dan penyelesain klaim pada produk autocillin ikhlas, dan review studi terdahulu.
BAB III
TINJAUAN UMUM Menyajikan mengenai tinjauan umum perusahaan dan gambaran umum produk autocillin ikhlas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian mengenai mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim autocilin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Selama tahun 2009-2012,
17
serta usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir jumlah klaim. BAB V
PENUTUP Berisi uraian kesimpulan dari jawaban permasalahan yang didapat dari hasil penelitian serta beberapa saran yang ditujukan kepada para pihak terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum tentang Asuransi Kerugian Syariah 1.
Asuransi Kerugian Syariah Asuransi Syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-
MUI/X/2001 Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992, pada pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberi pengganti kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu
1
DSN Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT. Intermasa, 2003), h. 135 No: 21/DSN-MUI/X/2001.
18
19
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.2 Asuransi kerugian syariah yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Prinsip utama dalam asuransi kerugian syariah adalah ta’awanu ‘ala al birr wa al-taqwa (tolong-menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan al-ta’min (rasa aman). Prinsip ini menjadikan para tertanggung atau peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan lainnya saling menjamin dan menanggung risiko. Hal ini disebabkan transaksi yang dibuat dalam asuransi adalah akad takafuli (saling menanggung), bukan akad tabaduli (saling menukar) yang selama ini digunakan oleh perusahaan asuransi konvensional, yaitu pertukaran pembayaran premi dengan uang pertanggungan.3 Dalam pengelolaan dan penanggungan risiko, asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya gharar (ketidakpastian/ spekulasi) dan maisir (perjudian). Di dalam investasi atau manajemen pengelolaan dana tidak diperkenakan adanya riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, riba adalah area yang harus dihindari dalam praktek asuransi syariah.4 Dalam hal pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan 2
Abdul Ghoni, Erni Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktik), (Jakarta: INSCO Consulting, 2007), h. 3. 3 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), h.32. 4 Ahmad Dzajuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekenomian Umat (sebuah pengenalan), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 120.
20
prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam hal ini perusahaan bertindak sebagai pihak pengelola dana (mudharib) yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah. Sedangkan peserta asuransi bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang akan memperoleh manfaat jasa perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi. Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan adalah saling menanggung risiko (sharing of risk). Dengan demikian tidak terjadi transfer risiko dari peserta ke perusahaan.5 Dalam praktik asuransi kerugian syariah, pengembalian sebagian premi ke tertanggung dalam bentuk surplus sharing sekilas mirip dengan mekanisme dalam asuransi konvensional yang dikenal dengan istilah “No Claim Discount (NCD)”. Sebagai contoh, seorang pemegang polis asuransi kendaraan disebuah perusahaan asuransi konvensional akan mendapatkan diskon pada saat polis tersebut diperpanjang di tahun berikutnya (dengan syarat selama masa pertanggunggan tidak mengajukan klaim). Dari perspektif asuransi syariah mekanisme diskon seperti ini tentu saja berbeda dengan mudharabah karena NCD hanya diberlakukan apabila si pemegang polis hendak memperpanjang polisnya. Dalam asuransi syariah, hak mudharabah tetap dibayarkan kepada peserta meskipun tidak memperpanjang polisnya. Dengan demikian, NCD dan
5
Agus Edi, Sumanto, Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah, (Bandung: PT. Karya Kita, 2009), h. 27.
21
bagi hasil bisa diterapkan sekaligus di asuransi syariah, namun tidak bagi asuransi konvensional. Karena jangka waktu pertanggunggan untuk produk-produk asuransi kerugian (misalnya asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, kecelakaan diri, dan lain-lain) biasanya berlaku untuk periode satu tahun, maka produk ini tidak mengandung unsur tabungan/ non saving sehingga seluruh premi yang akan dimasukkan ke dalam satu pool/fund untuk kemudian dikelola oleh perusahaan berdasarkan pronsip-prisip syariah. Dari total dana ditambah hasil investasi dan dikurangi beban-beban asuransi, apabila kemudian terdapat surplus maka surplus tersebut akan dibagihasilkan antara peserta dan perusahaan dengan nisbah yang sudah ditentukan di awal perjanjian. Perusahaan
Keuntungan Perusahaan
Biaya Operasional
Hasil Investasi
Bagian Perusahaan
Hasil Investasi
60% (contoh) Surplus Sharing Pre mi
Total Dana
Total Dana
Beban Asuransi
Surplus
40% (contoh) Bagian Peserta
Peserta
22
2. Produk Asuransi Kerugian Syariah Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1992, perusahaan asuransi kerugian tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar usaha asuransi kerugian dan reasuransi. Usaha asuransi kerugian dalam praktiknya di Indonesia dapat dibagi sebagai berikut: a. Asuransi kebakaran Luas jaminan yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat atau kondisi polis standar kebakaran Indonesia (PSKI), yaitu memberikan jaminan risiko kerugian dan kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, petir, peledakan, arus pendek, dan kejatuhan pesawat terbang. b. Asuransi kendaraan bermotor Memberikan jaminan kepada pemilik kendaraan bermoor atas kerugian kerusakan yang timbul sebagai akibat suatu kecelakaan, dicuri, maupun tanggung jawab pemilik terhadap pihak ketiga yang dirugikan. c. Asuransi kecelakaan diri Kecelakaan tidak diduga yang menimpa seseorang dan dapat menimbulkan kerugian berupa kematian akibat kecelakaan bukan karena sakit, kehilangan dan atau
ketidakmampuan
badan
berfungsi
sebagaimana
mestinya
yang
menimbulkan cacat tetap atau kehilangan anggota badan atau cacat sementara. Jenis asuransi ini tidak menjamin kematian akibat dari penyakit yang diderita.
23
d. Asuransi pengangkutan transport laut, darat dan udara Merupkan asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan asuransi yang akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat
terjadinya
kehilangan atau kerusakan yang diasuransikan meliputi alat pengangkutnya sendiri maupun barang-barang muatannya, melalui laut, udara, dan darat serta tanggung jawab para penumpangnya. e. Asuransi peralatan berat Memberikan jaminan ganti rugi terhadap tertanggung atas kerusakan atau kerugian fisik dari alat berat yang dipertanggungkan karena kejadian yang disebabkan oleh risiko yang dijamin. Alat berat yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan berat/sulit yang tidak mungkin atau tidak efektif jika dilakukan dengan tenaga manusia. f. Asuransi konstruksi Memberikan
jaminan
atas
kerusakan
atau
kerugian
objek
yang
dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan konstruksi dan selama masa pemeliharaan. Selain itu, jaminan juga diberikan atas tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga selama aktifitas pembangunan konstruksi tersebut 3. Pengertian Kendaraan Bermotor Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud dengan kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat.
24
Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam (perkakas atau alat untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam).6 Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan. Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992, yang dimaksud dengan peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata kendaraan bermotor dalam ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.7 4. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor Dalam peraturan menteri keuangan No.74/PMK.010/2007 khususnya Pasal 1 ayat (2) “Asuransi kendaraan bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor”. Pengertian asuransi kendaraan bermotor merupakan suatu bentuk pertanggungan yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan atau proteksi kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihak yang berkepentingan terhadap 6
Muhaimin, Iqbal, General Takaful Practice, (Jakarta: GemaInsani Press, 2005), h. 12. Sentosa Sembiring, Himpunan Undang-Undang Lengkap Tentang Asuransi dan Jaminan Sosial Disertai Peraturan Perundangan yang terkait, (Bandung: Nuansa Aulia, 2006), h. 6. 7
25
terjadinya risiko kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau kerugian dari kendaraan bermotor tersebut serta kerugian akibat tuntutan hukum yang harus dibayar oleh pemilik atau pemegang polis kendaraan bermotor terhadap pihak ketiga. Maka dari itu, asuransi kendaraan bermotor, yaitu asuransi yang menjamin atas kerugian keuangan yang diderita oleh tertanggung sebagai akibat dari kendaraan bermotor yang dimilikinya mengalami musibah atau kecelakaan yang tidak diduga-duga sebelumnya dengan suatu batasan bahwa pihak penanggung akan melakukan pembayaran ganti rugi apabila tertanggung telah melakukan kewajibannya membayar premi asuransi. 5. Berakhirnya Pertanggungan Pertanggungan asuransi kendaraan bermotor dapat berakhir dikarenakan beberapa hal yaitu: a. Pembatalan Polis Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu mengehentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara tertulis yang dikirim oleh pihak yang menginginkan penghentian pertanggungan kepada pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi. Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang waktu setempat, dimana objek pertanggungan berada. Bila yang membatalkan
26
tertanggung, tertanggung wajib membayar premi yang sudah berjalan, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan jangka pendek. Sedangkan bila yang membatalkan penanggung, penanggung wajib mengembalikan premi yang telah diterima untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan pro rata. b. Peralihan Hak Milik Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan baik berdasarkan suatu perjanjian ataupun karena meninggal dunia, maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa: “Perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak sepuluh (10) hari kalender mulai terjadinya pemindahan tangan tersebut, kecuali penanggung menyetujui melanjutkan pertanggungan tersebut”. c. Terjadi Kerugian Total/Total Loss Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah dilakukan penggantian kerugian atas dasar kehilangan/kerusakan seluruhnya (total loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa pengembalian premi, walaupun jangka waktu pertanggungannya belum habis (jangka panjang). d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhir jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan.8
8
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), Cet I, h. 165.
27
B. Klaim 1. Pengertian Klaim Dalam Kamus Ekonomi Islam klaim adalah “tuntutan keuangan pada lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi seseorang atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi secara teratur dan dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk membayar klaim yang ada.9 Dalam Kamus Asuransi, klaim berarti permohonan atau tuntutan pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis. Klaim juga berarti aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan atas kerugian yang tersedia berdasarkan perjanjian.10 Sedangkan dalam fatwa DSN No.21 tentang pedoman umum Asuransi Syari’ah, klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.11 Menurut Syakir Sula, klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan perjanjian. Tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi memperlambat pembayaran klaim kepada tertanggung karena klaim adalah suatu proses yang telah diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi dan yang lebih penting
9
Dwi Suwiknyo, Kamus Lengkap Ekonomi Islam, (Yogyakarta, Total Media, 2009), h.
137. 10
A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, Cet.II, (Jakarta, Bumi Aksara,2002). h.55. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. 11
28
lagi bahwa klaim adalah hak setiap peserta yang dananya diambil dari tabarru’ semua peserta. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anfaal (8) ayat 27, 12
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanatamanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. Maka dari itu, klaim merupakan proses permintaan resmi kepada perusahaan
asuransi
yang
mana
peserta
dapat
memperoleh
hak-hak
pertanggunggan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan ketentuan polis asuransi. Tujuan dari klaim asuransi adalah untuk memberikan manfaat yang sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi kepada pemegang polis (tertanggung). Agar klaim asuransi dapat diproses dan dibayar oleh perusahaan asuransi tersebut. 2. Bentuk Pertanggungan a. Pertanggungan Gabungan (Comphrensive/All Risk) yaitu, risiko yang menjamin semua kerugian, kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada kendaraan bermotor yang disebabkan oleh risiko-risiko yang
12
Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta, Gema Insani Press, 2004), h. 259.
29
dijamin dalam polis. Risiko pertanggungan ini di pasar asuransi dikenal dengan “All Risk Cover”, meliputi pertanggungan terhadap: 1) Kerugian dan kerusakan atas casco atau fisik kendaraan tersebut (physical damage or material damage) yang diakibatkan oleh kecelakaan, yaitu benturan, peledakan, tergelincir, tabrakan, terbalik, dan seterusnya atau diakibatkan niat jahat orang lain (kecuali orang yang termasuk keluarga atau bekerja kepada tertanggung) yang terjadi di darat. 2) Kerusakan dan kerugian karena pencurian (theft) atau kehilangan atas peralatan
standar
kendaraan
bermotor
atau
pencurian
secara
keseluruhan, termasuk pencurian yang didahului, disertai, diikuti, dengan
kekerasan
atau
ancaman
kekerasan
dengan
tujuan
memudahkan pencurian. 3) Kerusakan dan kerugian karena kebakaran (fire) yang ditimbulkan oleh petir, api, atau itikad jahat orang lain (kecuali orang yang termasuk keluarga atau bekerja pada tertanggung). 4) Kerusakan atau kerugian yang diakibatkan oleh seperti yang disebutkan dalam PSAKBI pasal 1 ayat 2 yang terjadi selama di atas kapal feri atau alat penyebrangan resmi yang disediakan untuk lalu lintas jalan.
30
5) Biaya-biaya untuk menjaga dan menarik atau mengangkut kendaraan bermotor yang rusak (tidak dapat lagi berjalan sendiri) ke bengkel terdekat atau bengkel yang ditunjuk tertanggung. 6) Tanggung Jawab Hukum Kepada Pihak Ketiga/ TJH Ketiga (Third Party Liability/ TPL). b. Pertanggungan Kerugian Total Semata (Total Loss Only/ TLO) Risiko pertanggungan ini hanya memberikan ganti rugi apabila kendaraan bermotor tersebut mengalami kerusakan total (keseluruhan). Yang dimaksud kerugian total, yaitu apabila kendaraan tersebut hilang dicuri dan tidak diketemukan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender atau kendaraan tersebut hancur total (habis terbakar) sehingga tidak mungkin untuk diperbaiki lagi. Jenis kerugian ini sering disebut Actual Total Loss (ATL). Disamping Actual Total Loss, jenis kerugian lainnya adalah Contructive Total Loss (CTL). Constructive Total Loss terjadi apabila kendaraan tersebut mengalami kerusakan akibat suatu kecelakaan dan biaya perbaikannya diperkirakan sama dengan atau lebih besar dari 75 % dari harga pertanggungan bila diperbaiki. 3. Macam- macam Jaminan Risiko Kerugian Asuransi kendaraan bermotor pada prinsipnya menjamin dua macam risiko yaitu : a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor Dalam asuransi kendaraan bermotor risiko yang dipertanggungkan adalah:
31
1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh: a) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebabsebab lainnya dari kendaraan bermotor yang bersangkutan. b) Perbuatan jahat orang lain. c) Pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman dengan kekerasan kepada orang dan atau kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, dengan tujuan
mempermudah
pencurian
kendaraan
bermotor
yang
dipertanggungkan. d) Kebakaran atau tempat kebakaran benda atau kendaraan bermotor lain yang berdekatan atau tempat penyimpanan atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran. e) Sambaran petir. 2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa sebagaimana diuraikan pada poin diatas dan sebab-sebab lainnya selama penyebrangan dengan kapal feri atau alat penyebrangan resmi lain yang berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 3) Kerusakan roda, bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan kendaraan bermotor tersebut yang disebabkan kecelakaan.
32
4) Biaya yang wajar yang dikeluarkan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam
polis,
setinggi-tingginya
sebesar
0,5%
dari
jumlah
pertanggungan, tanpa diperhitungkan dengan risiko sendiri. b. Tanggung gugat, yaitu tanggung jawab hukum tertanggung terhadap pihak ketiga yang berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor. Dalam hal ini penanggung akan memberikan penggantian kepada tertanggung atas: 1) Tanggung gugat tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, baik yang diselesaikan melalui musyawarah maupun melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari penanggung, setinggitingginya sejumlah yang tercantum dalam ikhtisar pertangggungan yang meliputi, kerusakan atas harta dan cedera badan atau kematian. 2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung gugat tertanggung,13 yang terlebih dahulu disetujui oleh penanggung secara tertulis.
13
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, h. 163-165.
33
4. Risiko yang tidak dijamin Selain adanya jaminan risiko kerugian yang dijamin oleh perusahaan asuransi, terdapat pula risiko yang tidak dijamin dalam asuransi kendaraan bermotor. Yang meliputi: a. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau kerugian keuangan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak dapat dipergunakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut karena suatu kecelakaan atau sebab lain. b. Kerusakan atau kehilangan tambahan yang tidak disebutkan dalam ikhtisar polis sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab lain. c. Kerugian atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan. d. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggugkan sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh tertanggung, suami atau istri atau anak tertanggung, orang yang disuruh tertanggung, orang yang bekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seizin tertanggung/ orang yang tinggal bersama tertanggung. e. Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor yang dipertanggungkan karena sifat kekurangan sendiri pada bagian itu atau pada mesinnya yang disebabkan oleh salah mempergunakannya. f. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
34
g. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan disebabkan oleh: 1) Perang, penyerbuan aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang maupun tidak), perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil, yang dianggap merupakan bagian atau menjurus pada pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan, terorisme, penggunaaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan militer atau pengambil alihan kekuasaan atau perbuatan seseorang yang bertindak atas nama atau sehubungan dengan suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan pemerintahan yang sah secara de jure atau de facto. 2) Kerusuhan, pemogokan, atau gangguan ketertiban umum lain dan semacamnya. h. Kerugian yang dialami pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, berupa: 1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
35
2) Kerusakan jalan, jembatan, bangunan-bangunan yang terdapat di bawah, di atas, atau disamping jalan sebagai akibat dari getaran, berat kendaraan, atau muatannya. i. Cedera badan/ kematian terhadap 1) Penumpang kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. 2) Tertanggung, suami, istri, atau anak tertanggung bila tertanggung adalah perorangan. 3) Pemegang saham atau pengurus bila tertanggung merupakan CV atau Firma. 4) Pengurus bila tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya. 5) Orang yang bekerja pada tertanggung dengan menerima imbalan jasa. 6) Orang yang tinggal bersama tertanggung 7) Hewan milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.14 5. Mekanisme Pengelolaan klaim Secara umum pengelolaan adalah pengurusan atau suatu proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain. Sedangkan klaim bertujuan untuk memberikan manfaat sesuai dengan ketentuan dalam polis tertanggung. Klaim dapat diproses tentunya ada berbagai ketentuan penting
14
Soeisno Djojosoedarso, h. 166.
36
mengenai penanganan klaim. Sebelum penanganan klaim pastikan penanggung melihat memiliki manfaat yang sesuai dengan yang tercatat didalam polis tertanggung. Penanggung juga harus memperhatikan bahwa polis berada dalam keadaan infoce/ berlaku aktif. Jika polis tertanggung mengalami lapse pastikan pada saat tertanggung mengajukan klaim, status polis tertanggung sedang tidak berada pada masa tunggu maupun mengalami pengecualian-pengecualian tertentu. Klaim yang diajukan tertanggung juga wajib diperiksa dengan semua persyaratan dan dokumen perlengkapan yang dibutuhkan. Jadi mekanisme pengelolaan klaim adalah suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang yaitu departemen klaim untuk memenuhi hak-hak pertanggunggan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan ketentuan polis asuransi. Mengelola kewajiban pembayaran klaim perusahaan asuransi syariah merupakan bagian operasi perusahaan asuransi syariah yang penting karena perusahaan secara hukum dengan secara moral wajib untuk memenuhi jani-janji sesuai dengan akadnya.15 Sistem operasional asuransi syariah adalah saling bertanggung jawab, saling membantu, dan saling melindungi antara para pesertanya. Perusahaan asuransi syariah diberi kepercayaan atau amanah oleh peserta untuk mengelola dan mengembangkan dengan jalan yang halal.
15
Bambang Lukito, dkk., LOMA (life office management association,inc), Penerjemah Nurmansyah Taufik, (Jakarta: 2003).
37
a. Pengertian administrasi klaim Administrasi klaim adalah proses dari pengumpulan bukti atau fakta yang berkaitan dengan kesakitan, cidera karena kecelakaan atau kematian, membandingkan fakta-fakta itu dengan kontrak asuransi, dan menentukan manfaat asuransi yang dibayarkan kepada pemegang polis. Fungsi klaim pada perusahaan asuransi syariah adalah alat untuk memenuhi perjanjian kontrak asuransi untuk memberikan perlindungan keuangan pada saat pemegang polis mengalami kerugian. Pada saat terjadi klaim, pemegang polis menyatakan kerugian dengan memberikan bukti-bukti yang diperlukan, dan perusahaan asuransi yang menerima klaim secara tertulis akan membayarkan manfaat asuransi. b. Tujuan administrasi klaim Tujuan pertama dari administrasi klaim adalah untuk membayar semua klaim yang valid dan sesuai dengan segera, bijaksana dan sesuai polis. Tujuan kedua adalah untuk mengumpulkan data dan membuat data dari klaim yang ada untuk perhitungan keuangan, statistik, analisis dan tujuantujuan penelitian. Data klaim sangat penting untuk menentukan tarif premi, pengendalian keuangan, dan perencanaan jangka panjang. Untuk menentukan tujuan tersebut perusahaan asuransi syariah menggunakan sistem proses klaim seperti juga analisis data dan sistem pelaporan.16 16
Sutrisno, kepuasan nasabah terhadap pembayaran klaim pada PT. Bringin Life Syariah, (skripsi S1 jur. manajemen pelayanan kesehatan FKM UI) (Jakarta:FKM UI, 2008), h.78.
38
C. Review Studi Terdahulu Sejauh yang peneliti ketahui, belum ada penelitian mengenai khusus dan intensif mengenai masalah mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas. Adapun penelitian terdahulu untuk menunjang penelitian dalam mengumpulkan data, metode analisis, dan pengolahan data. Berikut ini persamaan dan perbedaan yang ada antara peneliti dengan peneliti terdahulu. 1. Skripsi Andri Nurman, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2009 Judul
Tinjauan Pelaksanaan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor.
Objek Penelitian
PT. Asuransi Intra Asia Cabang Semarang. Membahas tentang pelaksanaan klaim asuransi kendaraan
Pembahasan
bermotor pada PT. Asuransi Intra Asia serta kendalakendala apa yang dihadapi serta bagaimana cara mengatasi kendala tersebut.
Metode Penelitian
Yuridis Empiris Membahas tentang pelaksanaan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Intra Asia serta kendalakendala apa yang dihadapi serta bagaimana cara
Perbedaan dengan Penulis
mengatasi kendala. Sedangkan penulis membahas tentang mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha
39
perusahaan dalam meminimalisir klaim. 2. Skripsi Hidayatulloh, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 2010 Judul
Mekanisme Pembayaran Klaim Asuransi Ibadah Haji.
Objek Penelitian
PT. Asuransi Syariah Mubarakah. Peneliti membahas mengenai prosedur pembayaran klaim
Pembahasan
ahli waris jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia serta peranan perusahaan dalam menjamin jamaah haji Indonesia.
Metode Penelitian
Kualitatif Membahas tentang prosedur pembayaran klaim ahli waris jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia serta peranan perusahaan dalam menjamin jamaah haji
Perbedaan dengan Penulis
Indonesia.
Sedangkan
penulis
membahas
tentang
mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim pada produk autocillin ikhlas, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim.
3. Skripsi Tety Anggraeni, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 2010 Judul
Mekanisme Pengajuan Klaim Produk Individu Asuransi Jiwa.
Objek Penelitian
PT. MAA Life Assurance Syariah.
40
Penelitian ini membahas tentang prosedur pengajuan Pembahasan
klaim serta proses pengambilan keputusan klaim asuransi jiwa produk individu sehingga klaim bisa diterima atupun ditolak.
Metode Penelitian
Kualitatif Membahas tentang prosedur pengajuan klaim serta proses pengambilan keputusan klaim asuransi jiwa produk individu sehingga klaim bisa diterima atupun ditolak.
Perbedaan dengan Penulis
Sedangkan
penulis
membahas
tentang
mekanisme
pengelolaan dan penyelesaian klaim, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim. Produk dan Objek yang diteliti berbeda.
4. Skripsi Dayu Tyas Kameswari, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, tahun 2012 Tinjauan Yuridis Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Judul
Pertanggungan “Run In Conjuction” Dalam Asuransi Kendaraan Bermotor.
Objek Penelitian
PT. Asuransi Bintang Tbk. Penelitian ini membahas tentang pengelolaan klaim
Pembahasan
asuransi yang ditinjau dari bentuk perjanjiannya serta penyelesaian kelalaian dalam pembayaran klaim asuransi kepada pihak leasing yaitu PT. Garishindo Buana.
Metode Penelitian
Yuridis Empiris
41
Membahas tentang pengelolaan klaim asuransi yang ditinjau dari bentuk perjanjiannya serta penyelesaian kelalaian dalam pembayaran klaim asuransi kepada pihak Perbedaan dengan Penulis
leasing yaitu PT. Garishindo Buana. Sedangkan penulis membahas
tentang
mekanisme
pengelolaan
dan
penyelesaian klaim, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim. 5. Skripsi Dian Titis Sari, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2012 Judul
Mekanisme Penentuan Nilai Klaim Pada Asuransi Pembiayaan.
Objek Penelitian
PT. Asuransi Takaful Keluarga. Penelitian ini membahas tentang proses penentuan nilai
Pembahasan
klaim pada asuransi pembiayaan dan serta prosedur pengajuan klaim pada asuransi pembiayaan.
Metode Penelitian
Kuantitatif. Penelitian ini membahas tentang proses penentuan nilai klaim pada asuransi pembiayaan dan serta prosedur pengajuan klaim pada asuransi pembiayaan. Sedangkan
Perbedaan dengan Penulis
penulis membahas tentang mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim, perkembangan jumlah polis, premi dan klaim selama tahun 2009-2012, serta usaha perusahaan dalam meminimalisir klaim.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. ASURANSI ADIRA DINAMIKA UNIT SYARIAH
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan Asuransi Adira didirikan pada 24 Januari 2002, dan dikelola oleh sekelompok professional yang memiliki kompetensi dan pengalaman panjang di dunia asuransi dan otomotif, PT. Asuransi Adira Dinamika (ADIRA Insurance) yang bergerak di bidang asuransi umum memfokuskan tahun-tahun pertamanya di industri asuransi kendaraan bermotor, dan saat ini juga sedang mengembangkan produk-produk asuransi non kendaraan bermotor, yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta memberikan nilai tambah bagi tertanggung. Dengan tekad menjadi perusahaan asuransi umum yang paling dikagumi, Asuransi Adira meluncurkan produk unggulan pertamanya pada bulan September 2003, yaitu asuransi mobil dengan merek dagang Autocillin, serta asuransi sepeda motor dengan merek dagang Motopro pada bulan November 2007. Beberapa produk yang menjadi unggulan Asuransi Adira adalah Autocilin serta MOTOPRO. Selain produk-produk asuransi non kendaraan bermotor antara lain, MEDICILLIN (asuransi kesehatan), asuransi kecelakaan diri, asuransi 42
43
property, asuransi alat berat, asuransi kerangka kapal, asuransi rekayasa, dan asuransi lainnya. Seluruh produk tersebut didukung dengan proses yang mudah bagi pelanggan, serta jaringan rekanan yang memiliki kualitas pekerjaan dan layanan terbaik. Sampai dengan 31 Desember 2012, Asuransi Adira memiliki 50 kantor cabang (termasuk di Jabodetabek, Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Bangka Belitung, Makasar, Manado, Palu, Gorontalo, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Ambon. Sorong, Papua). Serta, dengan didukung lebih oleh ratusan perusahaaan dealer/ finance/ bank, saat ini Asuransi Adira dipercaya untuk menangani lebih dari 4,5 juta unit yang dimiliki pelanggan yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Selanjutnya pada 5 Maret 2004, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-092/KM.6/2004, perusahaan memperoleh izin membuka Unit Syariah PT. Asuransi Adira Dinamika. Sejak tahun 2005, Perusahaan menangani bisnis syariah di setiap cabang perusahaan. Melalui cara ini, perusahaan dapat meningkatkan jangkauan pemasaran dan penjualan produk syariah. Selain itu, pada tahun 2005, produk asuransi mobil berbasis syariah merubah Autocillin Syariah menjadi Autocillin Ikhlas. Perubahan tersebut tidak hanya merupakan program re-branding, tetapi juga terdapat perubahan struktur produk. Kelebihannya yaitu pelanggan tidak perlu membayar 100% premi asuransi dan terdapat bagi hasil diakhir periode apabila tidak melakukan klaim.
44
2.
Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Proposisi Nilai, dan Filosofi Layanan Visi Asuransi Adira adalah “Menjadi Perusahaan Asuransi Umum yang Paling Dikagumi diIndonesia”. Misi Asuransi Adira adalah: Untuk Pelanggan
: Secara efisien memberikan rasa nyaman di hati pelanggan dengan cara-cara yang belum pernah dirasakan pelanggan sebelumnya.
Untuk Karyawan
: Menyediakan ruang untuk tumbuh dan berkembang
Untuk Pemegang Saham
: Memberikan laba terbaik melalui pengelolaan risiko yang jujur dan penuh kehati-hatian.
Untuk Masyarakat
: Memberikan kontribusi untuk mencapai kemakmuran bangsa.
Nilai Perusahaan (Corporate Value), Proposisi Nilai (Value Proposition), dan Filosofi Layanan (Service Philosophy), merupakan sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi. PT. Asuransi Adira Dinamika memiliki nilai perusahaan (corporate value) yang merupakan dasar dan berkembangnya perusahaan serta yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Berikut ini adalah nilai perusahaan:
45
a. Honesty Kami menghargai integritas dan menganut standar etika yang tinggi, memberikan laporan yang tepat dan lengkap, mendorong penyampaian berita meskipun berita kurang menggembirakan, dan memperbolehkan adanya silang pendapat. b. Excellence Kami terus menerus berupaya keras untuk meningkatkan hasil kerja agar dapat melampaui harapan yang tinggi dari setiap pihak yang berkepentingan dengan kami. c. Respect Kami menghargai setiap orang, mengakui perbedaan dan keragaman yang ada, dan memperlakukan mereka dengan baik seperti kami ingin diperlakukan dengan baik pula. d. Enthuasiasm Kami saling berbagi kegembiraan untuk menumbuhkan anthusiasme kerja. PT. Asuransi Adira Dinamika menjalankan proposisi nilai (Value Proposition) sebagai panduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja. Berikut ini adalah proposisi nilai yang ada: a. Caring Memberikan pelayanan yang bersahabat, selalu siap membantu dengan ramah dan sopan melalui sumber daya yang memiliki pengetahuan dan
46
keterampilan yang baik sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan. b. Simple Persyaratan yang mudah dan fleksibel serta proses yang cepat dengan akses yang mudah dihubungi sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada pelanggan. c. Reliable Menjadi teman yang dapat diandalkan, yang memberikan produk dan pelayanan secara meyakinkan serta tepat janji sehingga menjadi pilihan utama pelanggan dalam menangani permasalahannya. Sedangkan Filosofi Layanan (Service Philosophy) yang ada pada PT. Asuransi Adira Dinamika yaitu, “Your Family’s Best Friend” merupakan kehadiran Asuransi Adira sebagai teman keluarga pelanggan dalam segala situasi, terutama pada saat pelanggan dan keluarga mengalami masalah. 3.
Struktur Organisasi dan Penghargaan Perusahaan PT. Asuransi Adira Dinamika dalam mengoptimalisasikan pembagian operasional perusahaannya dengan menyusun struktur organisasi secara garis besar adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris a. Stanley Setia Atmadja (Komisaris Utama) b. Vera Eve Liem (Komisaris) c. Manggi Taruna Habir (Komisaris Independen)
47
d. Suhandoko Tjondromuljo (Komisaris Independen) Dewan Pengawas Syariah a. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (Ketua DPS) b. Drs. H. Amidan (Anggota DPS) c. H. Rachmat Hidayat SE, MT (Anggota DPS) Direktur President Director
: Indra Baruna
Technical Director
: Pratomo
Chief Finance Officer
: Muljono Tjandra
Business Director
: Donni G.
Support Director
: Dedi Nathan
Operation Deputy Director
: Auralusia R.
Technical Deputy Director
: Rismauli Silaban
Enterprise Risk Management Deputy Director
: Wayan Pariama
Kepala Divisi Internal Audit Division Head
: Rio Sundoro
Sharia Division Head
: Bimo Kustoro
Health Division Head
: Maya Pudjianto
Dealer, Leasing, Agency Division Head
: Andika P.
Bank Non Group Division Head
: Harmen
Corporate Business Division Head
: Arif Cahyana
Business Support Division Head
: Ernita Sari
48
NO Claim & Service Division Head
: Andrianus S.
Finance & Accounting Division Head
: Liani Chandra
Corporate Strategic Planning Division Head
: Hardianto W.
IT Division Head
: Bedy Kunady
Process & Service Division Head
: Maria Indahwati
HCD & GA Division Head
: Laura S.
Group Business Division Head
: Paulus Agus S.
MV & HE Division Head
: Susanto Halim
NO Policy & Billing Division Head
: Adri Permana
Claim Non MV & Reinsurance Operation Division Head : Fauzan Arfianto Dan untuk keberhasilan Unit Syariah Asuransi Adira Dinamika juga dibuktikan melalui beberapa penghargaan yang telah diperoleh selama beroperasinya, diantaranya: a. Peringkat Pertama “Asuransi Cabang Umum Syariah Terbaik” untuk kategori asuransi cabang syariah dengan Aset Lebih dari Rp100 Miliar (Majalah Investor, 2013). b. Peringkat Kedua "The Most Expansive Insurance" Kategori Islamic General Insurance Asset lebih dari Rp 50 Milliar (Karim Business Consulting, November 2011). c. Peringkat Kedua “Second Best Islamic General Insurance 2010” untuk Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2010).
49
d. Peringkat Kedua “Second Best Islamic General Insurance 2009” untuk Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2009). e. The Most Efficient Tabarru Fund Management 2009” untuk Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2009). f. “The Most Prudent Risk Management 2009” untuk Adira Insurance Sharia (Karim Business Consulting Awards, 2009). g. “Peringkat ketiga, Manajemen Risiko Terbaik” untuk kategori Asuransi Umum Islami (Karim Business Consulting, 2007). h. “Asuransi Cabang Umum Syariah Terbaik” untuk kategori asuransi cabang syariah dengan aset di bawah Rp 10 Miliar (Majalah Investor, 2007).1 4. Produk Autocillin Ikhlas Semua produk yang dimiliki Asuransi Adira merupakan strategi dan kebijakan perusahaan asuransi adira dalam upaya mewujudkan peace of mind yang tumbuh dan berkembang bersama para pelanggannya melalui cara-cara yang unprecedented yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Selain peace of mind, asuransi adira menelurkan nilai-nilai dan perolehan hasil usaha yang bermanfaat bagi para stakeholder guna memastikan stakeholder value yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Pengetahuan serta pemahaman yang luas dan mendalam di bidang industri asuransi memungkinkan asuransi adira untuk
1
mencapai
pertumbuhan
yang
pesat
Laporan Tahunan 2013 Asuransi Adira Dinamika
sejak
didirikan,
tanpa
50
mengesampingkan aspek pengelolaan dan pengendalian risiko yang terkait dengan pertumbuhan itu sendiri. Produk-produk yang dihasilkan pada asuransi adira syariah harus sesuai dengan prinsip syariah. Produk itu tidak mengandung elemen gharar (ketidakjelasan), maysir (perjudian), Riba (bunga) dan elemen-elemen lain yang telah dilarang. Berikut ini adalah produk autocillin ikhlas yang dikeluarkan oleh adira dinamika syariah: Autocillin Ikhlas, merupakan produk asuransi mobil autocillin yang berbasis syariah dari Adira Insurance yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau melalui kebebasan memilih jumlah premi yang telah ditentukan, dengan mengedepankan dua keunggulan yaitu: a. Fleksibel dalam memilih jumlah premi yang dibayarkan baik untuk perlindungan Comprehensive maupun Total Loss Only. b. Mendapatkan bagi hasil apabila selama 1 (satu) tahun periode asuransi tidak terjadi klaim.2 Produk autocillin ikhlas memberikan fitur-fitur seperti di bawah ini: a. Premi ikhlas memberikan kemudahan bagi calon customer atau customer untuk menentukan pilihan besarnya biaya premi yang harus dibayarkan setiap bulannya mulai dari 60% sampai dengan 100%. Kondisi tersebut juga berpengaruh dengan biaya pertanggungan yang diterima.
2
Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Syariah, Bapak Iim Qoimuddin, di Kantor Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7
51
Komprehensif (Comprehensive) 1) Pembayaran premi seikhlasnya (pelanggan dapat memilih untuk membayar premi 60%, 70%, 80%, 90%, atau 100% dari premi yang seharusnya dibayarkan). 2) Perbedaan membayar premi ikhlas 60% dengan 100%, terdapat pada besar risiko sendiri yang ditanggung oleh pelanggan untuk setiap kejadian. Total Loss Only (TLO) 1) Flexibiltas menentukan besarnya premi yang disesuaikan dengan batas ganti rugi yang di inginkan. 2) Bagi hasil ikhlas, merupakan bagi hasil untuk tertanggung yang tidak melakukan klaim selama 1 (satu) tahun masa pertanggungan (besarnya tingkat hasil bergantung pada keuntungan investasi dan tingkat klaim). 3 3) New for Old, Teruntuk mobil baru yang mengalami kondisi Total Loss Accident pada 8 bulan pertama masa pertanggungan, diberikan penggantian mobil baru 4) Personal Effect, Jaminan ganti rugi maksimum senilai Rp 2.000.000,00 terhadap kerusakan atau kehilangan barang pribadi yang terdapat dalam kendaraan yang dipertanggungkan, yang mengalami kondisi Total Loss Accident.
3
Buku Polis Autocillin Ikhlas, Asuransi Adira Dinamika h. 5-9
52
5) Car Rental/Transportation Fee, Penggantian biaya transportasi senilai 0.5% dari harga pertanggungan, maksimum Rp. 5 .000.000,00. Apabila kendaraan yang dipertanggungkan mengalami kondisi Total Loss Only. 6) Direct Payment TPL, Pembayaran kerugian secara langsung (melalui sistem transfer) terhadap tuntutan pihak ketiga akibat kecelakaan, maksimum Rp. 2.000.000,00 (Comprehensive) dan Rp. 1.000.000,00 (Total Loss Only). (Khusus yang mengambil Perluasan TPL) 7) STNK Renewal Service, Bantuan untuk mengurus perpanjangan STNK tanpa dikenakan biaya jasa. 8) Autocillin garage, Dukungan bengkel rekanan disertai garansi 6 bulan untuk seluruh pekerjaan dan garansi keaslian suku cadang (Adira Insurance tidak dapat menjamin ketersediaan suku cadang di pasaran) 9) Autocillin Anchor Garage (berlaku di Jakarta, Bandung, dan Surabaya), Bengkel rekanan utama autocillin yang memberikan layanan khusus berupa: 1) Lifetime Guarantee, Jaminan seumur hidup untuk pengerjaan pengecatan
di
Autocillin
Anchor
Garage
selama
masa
pertanggungan. 2) Pick Up Delivery, Layanan antar jemput mobil untuk pengerjaan di Autocillin Anchor Garage. 3) Car Progress Monitoring Service, Informasi rutin mengenai status pekerjaan mobil Anda di Autocillin Anchor Garage.
53
10) Autocillin Rescue 1) Mobil Derek (Towing Car), Fasilitas derek gratis bagi Anda yang mengalami musibah saat berkendara atau memberikan penggantian
biaya
derek
maksimum
0,5%
dari
harga
pertanggungan (bagi kendaraan yang mengalami kecelakaan) dan maksimum Rp 300 .000,- per kejadian. (bagi kendaraan yang mengalami kerusakan mesin/mogok) 2) Ambulans (Ambulance) Memberikan penggantian biaya untuk fasilitas ambulans bagi pengemudi dan/atau penumpang yang mengalami musibah saat berkendara, maksimum Rp. 300 ribu per kejadian. 3) Emergency Roadside Assistance (ERA), Bantuan darurat gratis bagi kendaraan Anda yang mengalami gangguan ringan saat berkendara di jalan. (Sementara berlaku untuk wilayah Jakarta) 11) Adira Care, Akses melalui telepon yang disediakan untuk mendapatkan berbagai informasi produk & layanan, menangani keluhan & saran, melakukan proses aplikasi, klaim & perpanjangan polis, serta melayani permintaan layanan darurat. 12) SMS Channel, Akses melalui SMS yang disediakan untuk mendapatkan berbagai informasi produk & layanan.4
4
Brosur Produk Autocillin Ikhlas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin Ikhlas. 1.
Gambaran umum unit manajemen klaim pada PT. Adira Dinamika Unit Syariah Pada departemen klaim yang ada di perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah, unit klaim terbagi menjadi dua personil yang bertugas sesuai dengan fungsi masing-masing yakni klaim register dan klaim analisis. Klaim register adalah orang yang dilatih untuk membuat arsip untuk setiap klaim, yang berisi semua dokumen yang terkait dengan klaim yang diajukan, sedangkan klaim analisis adalah orang yang dilatih untuk meneliti setiap klaim dan menentukan besarnya kewajiban perusahaan yang timbul akibat dari klaim tersebut. Dalam hal ini, sebagian besar klaim adalah klaim yang rutin diajukan dan pembayarannya relatif cepat. Klaim analisis bekerja sama dengan bagian fungsional lainnya dalam perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah. Klaim analisis juga sering berhubungan dengan para underwriter untuk meneliti informasi yang diserahkan bersama dengan surat permohonan penutupan asuransi (SPPA) atau informasi yang digunakan dalam membuat keputusan underwriting. Perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah juga memberikan izin kepada klaim analisis untuk membuat keputusan klaim awal, sesuai dengan faktor-faktor tertentu seperti:
54
55
a. Jenis produk b. Wilayah geografis dari mana klaim tersebut diterima c. Jumlah klaim Klaim dalam jumlah yang lebih besar diserahkan kepada departemen klaim kantor pusat. Dan meminta klaim analisis yang lebih senior untuk memeriksa dan memberikan persetujuan kepada keputusan – keputusan tersebut. Dan caracara penanganan pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada mencakup komitmen-komitmen berikut:1 a. Menerapkan ketentuan-ketentuan polis secara konsisten b. Menangani klaim serta memberitahu tertanggung jika pengumpulan informasi yang diperlukan dalam mengambil suatu keputusan klaim membutuhkan waktu yang lebih lama c. Melakukan investigasi atas klaim yang meragukan d. Memberi penjelasan yang secara lengkap kepada para tertanggung mengenai klaim-klaim yang manfaatnya tidak bisa dibayarkan atau dibatasi e. Mengizinkan tertanggung untuk menyerahkan informasi pendukung tambahan atas suatu klaim yang ditolak atau dibatasi. f. Menyediakan sarana yang memadai untuk pengajuan banding atas klaimklaim yang ditolak
1
Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Klaim, Bapak Sutarno, di Kantor Official Operational Claim Adira, Jl. Otto Iskandardinata No. 115, Lantai 1 Jakarta Timur
56
g. Melakukan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien karena bagian amanat yang harus dijalankan oleh pengelola. 2. Alur pengelolaan klaim produk autocillin ikhlas Alur pengelolaan klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah dengan perusahaan asuransi lainnya secara umum hampir sama merujuk pada polis. Dan yang membedakan adalah kecepatan dan kejujuran yang ada dalam menilai suatu klaim. Dengan demikian, yang harus disadari bahwa penyelesaian klaim tidak saja mempertimbangkan aspek bisnis yang seringkali mengabaikan prinsip keadilan. Akan tetapi, yang harus diyakini bahwa klaim merupakan ladang amal yang nantinya harus dipertanggungjawabkan ke hadirat Allah SWT. Klaim yang masuk pada bagian klaim register nantinya akan diproses sesuai standard operating procedure yang telah ditetapkan untuk di analisis dan diidentifikasi kemungkinan terjadinya kecurangan, baik disengaja (fraud) ataupun yang tidak disengaja (abuse) dalam melakukan klaim. Apabila klaim yang diajukan tertanggung diterima maka tertanggung tidak memperoleh bagi hasil sampai masa pertanggunggan berakhir, sebaliknya, tertanggung dalam masa pertanggunggannya satu tahun tidak melakukan klaim maka tertanggung memperoleh bagi hasil baik untuk perpanjangan polis maupun tidak memperpanjang polis. Klaim yang masuk ke perusahaan adalah wewenang dari departemen bagian klaim. Begitu pula pada prosedur pengelolaan klaim produk autocillin ikhlas akan dilakukan dari pihak staff klaim hingga selesai.
57
Selanjutnya, dalam pengelolaan klaim produk autocillin ikhlas harus melalui beberapa prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. a. Prosedur Baku dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia Dalam mengajukan klaim asuransi pada perusahaan yang diikuti penanggung, yakni PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah harus melihat terlebih dahulu kontrak baku/kontrak standar isi perjanjian yang tertuang dalam polis asuransi yang telah disepakati antara pihak tertanggung dengan penanggung. Dalam kontrak baku/kontrak standar tersebut sebagian isinya telah ditetapkan oleh pihak perusahaan yang tidak membuka kemungkinan untuk dinegosiasikan lagi. Dan sebagian lagi sengaja dikosongkan untuk memberikan kesempatan negosiasi dengan pihak tertanggung, yang baru diisi setelah diperoleh kesepakatan. Pada dasarnya isi perjanjian kontrak baku/kontrak standar/polis asuransi kerugian, khususnya polis asuransi kendaraan bermotor, adalah sama. Demikian juga polis asuransi yang terdapat pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah. Oleh karena itu, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) telah menerbitkan Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) agar dijadikan pedoman pembuatan perjanjian pertanggunggan antara perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah dengan calon tertanggung. b. Penerimaan pelaporan klaim Staff Klaim akan menerima pelaporan klaim dari tertanggung ketika mengalami kecelakaan atau kehilangan kendaraan yang dipertanggungkan. Untuk itu diberikan layanan fasilitas untuk tertanggung sehingga akan
58
mempermudah pelaporan klaim dalam waktu 3x24 Jam serta melayani permintaan darurat untuk menangani keluhan dan saran melalui fasilitas yang diberikan, yakni autocillin care dan sms channel yang disediakan. Staff klaim juga menerima pelaporan klaim tertanggung secara langsung dengan mendatangi representative office asuransi adira dinamika syariah di wilayah tertanggung. Selanjutnya, proses penetapan klaim diawali dengan memberikan formulir laporan kerugian yang telah disediakan kepada tertanggung dengan mengisi seperti: 1) Data tertanggung 2) No. polis asuransi 3) Data unit kendaraan 4) Tempat dan tanggal kejadian 5) Penyebab kerugian 6) Deskripsi gambaran terjadinya kerugian 7) Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada tanggung jawab hukum pihak ketiga c. Penelitian polis Dalam hal ini pihak staff klaim akan melakukan penelitian polis. Selanjutnya, yang perlu dipastikan adalah kerugian yang memang dijamin di dalam polis dan beberapa kondisi, seperti tanggal masa berlakunya polis yang masih berlaku, kondisi polis comprehensive atau total loss only, kondisi polis untuk peralatan standar ataupun ada aksesoris tambahan yang memang telah di
59
cover sebelumnya, pelunasan premi (kontribusi), serta kecepatan pelaporan klaim yang nantinya akan mempermudah proses klaim. d. Penerimaan dokumen pengajuan klaim 1) Staff bagian klaim akan menerima dokumen-dokumen pengajuan klaim dari tertanggung. Adapun dokumen – dokumen dalam pengajuan klaim yang harus dilengkapi tertanggung ketika ingin mengajukan klaim adalah: Klaim Kerugian Partial a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung ini adalah surat permohonan klaim yang diajukan tertanggung yang sedang mengalami musibah. Surat pelaporan ini harus diisi dengan lengkap dan sudah ditandatangani b) Foto Kopi KTP Dokumen ini untuk mengetahui kesesuaian identitas diri tertanggung c) Foto Kopi SIM Dokumen ini untuk mengetahui benar tidaknya tertanggung sudah diizinkan oleh pihak kepolisian untuk mengendarai kendaraan bermotor atau sebagai bukti kompetensi mengemudi d) Foto Kopi STNK
60
Dokumen ini juga menjadi tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah didaftar e) Foto Kopi Polis Dokumen ini untuk bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi yang mungkin di derita oleh tertanggung. Klaim Kerugian Total Loss Only karena kecelakaan a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung b) Dokumen Asli (KTP, SIM, STNK, Polis, BPKB, Faktur) c) Kunci kontak d) Surat keterangan pengaduan kejadian dari polisi setempat Klaim Kerugian Total Loss Only karena pencurian a) Surat pelaporan atau pengajuan klaim dari tertanggung b) Dokumen Asli (KTP, SIM STNK, Polis, Faktur, BPKB) c) Kunci kontak d) Surat keterangan pengaduan kejadian dari polisi setempat e) Surat blokir STNK f) Surat keterangan hilang dari polisi dan kaditserse pencurian kendaraan g) Surat Penyerahan Subrogasi (letter of subrogation)
61
Klaim Third Party Liability (TPL) a) Surat pelaporan tuntutan b) Foto Kopi (KTP, SIM STNK) c) Surat keterangan polisi 2) Staff bagian klaim memeriksa dan meneliti kelengkapan dokumen pengajuan klaim. Jika dokumen klaim tidak lengkap staff klaim akan membuat dan memgirimkan surat permintaan kelengkapan dokumen tambahan kepada tertanggung. 3) Staff bagian klaim mengagendakan dan membuat tanda terima dokumen pengajuan klaim e. Penelitian survei risiko lapangan Penelitian survei risiko lapangan wajib dilakukan terhadap semua jenis klaim. Petugas inspector klaim melakukan survei dengan mempelajari terlebih dahulu mengetahui tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam registrasi klaim oleh tertanggung. Selanjutnya, sampai dengan proses pembayaran klaim melalui standar atau prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen klaim perusahaan. Survei ini dilakukan dengan tujuan mengetahui terlebih dahulu lebih dalam bagaimana proses dan prosedur sebelum melakukan wawancara dengan tertanggung. Selain itu, survei risiko lapangan bertujuan untuk mengetahui kebiasaan tertanggung dan memastikan kerugian yang terjadi bukan disebabkan oleh moral hazard. Kemudian inspector klaim melakukan wawancara dengan tertanggung serta saksi-saksi yang ada di tempat kejadian untuk memperoleh
62
informasi terhadap proses awal pengajuan klaim oleh tertanggung. Selanjutnya, staff klaim, yakni inspector akan melakukan pengamatan cek fisik kendaraan serta melakukan dokumentasi fisik kendaraan guna mengetahui tingkat risiko dari obyek pertanggungan. Setelah melakukan survei risiko terhadap obyek pertanggungan, inspector pada akhirnya mempersiapkan laporan survei risiko untuk underwriting. f. Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi Kendaraan Produk Autocillin Ikhlas Sebagai hasil dari tahap telaah dan verifikasi klaim tentunya dihasilkan keputusan terhadap klaim. Bentuk dari keputusan dapat bervariasi, tergantung temuan yang telah divalidasi oleh personil staff klaim. 1) Jika Menyetujui Klaim Apabila tertanggung telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan perusahaan, maka bagian staff klaim akan segera memproses klaim dengan segera, dan tidak ada alasan perusahaan untuk menolak klaim yang sudah masuk jika semua persyaratan telah dipenuhi. Kemudian akan dilakukan survei risiko lapangan, yakni inspector akan melakukan pengamatan cek fisik kendaraan serta melakukan dokumentasi fisik kendaraan guna mengetahui tingkat risiko dari obyek pertanggungan. 2) Jika Menunda Klaim Apabila tertanggung mengajukan klaim namun, ada beberapa persyaratan yang kurang maka klaim akan ditunda sebelum semuanya lengkap. Untuk itu, hal yang harus dilakukan adalah melengkapi persyaratan yang diminta
63
perusahaan untuk dipenuhi. Ketika semua sudah lengkap maka klaim akan diproses kembali untuk dapat dibayarkan. 3) Jika Menolak Klaim Apabila
tertanggung
mengajukan
klaim
namun
ditemukan
ketidakwajaran dalam proses klaim serta ditemukan fakta yang tidak sesuai dengan history dari tertanggung. Apabila tertanggung keberatan atas penolakan klaim, tertanggung bisa mengajukan permohonan Ex Gratia. Ex gratia merupakan pembayaran atas dasar kebaikan bukan atas dasar kewajiban kontrak. Perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah biasanya memberikan permohonan ex gratia untuk menjaga nama baik perusahaan dikarenakan, Loss ratio atau Loss Experience tertanggung relative kecil serta tertanggung mempunyai reputasi yang baik. Akan tetapi, bila setelah dianalisis tertanggung tidak berpengaruh terhadap perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah maka permohonan ex gratia bisa kemungkinan ditolak. 3. Penyelesaian klaim produk autocillin ikhlas Klaim merupakan upaya salah satu dari dua pihak yang mempunyai ikatan agar hak nya terpenuhi. Satu dari dua pihak yang melakukan ikatan tersebut akan mengajukan klaimnya kepada pihak lainnya sesuai dengan perjanjian (akad) yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Pada sistem yang dihimpun oleh PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah, klaim merupakan hak peserta yang harus ditunaikan karena dananya diambil dari rekening tabarru’.
64
Maka dari itu, tindakan memperlambat penanganan klaim tidak boleh dilakukan karena klaim merupakan suatu proses yang telah diantisipasi sejak awal. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah, tercatat ada 1.858 kasus klaim asuransi dari sekitar 9.044 jumlah polis produk autocillin ikhlas yang diterbitkan selama tahun 2012 di Jabodetabek. Ganti rugi diberikan atas kerusakan/kehilangan kendaraan yang dipertanggungkan berdasarkan harga yang sebenarnya sesaat sebelum terjadinya atas kerusakan/kehilangan kendaraan atau atas tuntutan pihak ketiga setelah dikurangi dengan risiko sendiri 1) Pembayaran ganti rugi untuk kendaraan under insured (dibawah harga pasar) Merupakan pertanggungan dibawah harga pasar, yakni suatu keadaan dimana tertanggung mengasuransikan kendaraannya hanya sebagian dari keseluruhan nilai. Bagian dari nilai atau harga yang tidak disuransikan dianggap ditanggung oleh tertanggung sendiri. Dengan kata lain, pada saat terjadi klaim, tertanggung akan menanggung selisih kerugian yang dideritanya berdasarkan perhitungan. Harga Pertanggungan mobil merk “Ford Fiesta”: Rp. 200.000.000,00 Harga pasar pada saat terjadinya risiko
: Rp. 250.000.000,00
Klaim sebesar
: Rp. 20.000.000,00
65
Harga Pertanggunggan di Polis
x
Nilai Kerugian
x
Rp. 20.000.000,00
Harga Pasar Maka pihak klaim akan membayar: Rp. 200.000.000,00 Rp. 250.000.000,00 = Rp. 16.000.000,00 2) Pembayaran ganti rugi untuk kendaraan over insured (diatas harga pasar) Merupakan keadaan di mana pada saat terjadi kerugian, harga pertanggungan lebih tinggi dari harga pasar kendaraan (Sum Insured > Market Value/Value at Risk/Value at the time of loss). Harga Pertanggungan mobil merk “Suzuki Ertiga”: Rp. 150.000.000,00 Harga pasar pada saat terjadinya risiko
: Rp. 100.000.000,00
Klaim sebesar
: Rp. 50.000.000,00
Maka pihak klaim akan membayar: Rp. 150.000.000,00
x Rp. 100.000.000,00 =
Rp. 75.000.000,00
Rp. 50.000.000,00
66
Karena over insured, maksimum yang dibayar oleh perusahaan asuransi adira dinamika unit syraiah adalah Rp 50.000.000,00 Dan untuk selisih Rp. 25.000,000,00 akan menjadi tanggungan tertanggung sendiri. Apabila ganti rugi klaim diterima (settled) maka staff klaim registrasi akan membuat registrasi pembayaran untuk diserahkan ke bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan kwintasi, maka hak tertanggung segera dibayarkan. Jika perbaikannya melalui autocillin garage maka pembayaran diberikan kepada bengkel. Apabila, tertanggung mengajukan bengkel yang diinginkan maka pembayaran diberikan kepada tertanggung. Jika kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali karena kerusakan yang cukup parah misalnya mengalami kerusakan mesin/mogok, maka perusahaan memfasilitasi mobil derek (Towing Car). Pada saat tertanggung mengalami suatu kerugian dan memasukkan mobilnya ke bengkel rekanan (autocillin garage) untuk proses perbaikan, tidak serta merta pihak bengkel langsung mengadakan perbaikan. Pihak bengkel mengajukan penawaran harga perbaikan kepada staff klaim. Proses perbaikan baru dilaksanakan setelah bengkel mendapat WO (Work Order). Sedangkan, penyelesaian pembayaran atas biaya perbaikan kendaran diberikan setelah proses perbaikan selesai. Untuk penyelesaian ganti rugi lainnya secara uang tunai, biasanya staff klaim akan membuat register pembayaran untuk diserahkan ke bagian keuangan untuk melakukan pembayaran sesuai dengan kwitansi, maka hak tertanggung segera dibayarkan. Ataupun penyelesaian ganti
67
rugi lainnya dengan melakukan penggantian suku cadang. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam penyelesaian pembayaran klaim nasabah tidak pernah melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Dalam peraturan perundangundangan diisyaratkan bahwa pembayaran klaim tidak boleh lebih dari 30 hari sejak terjadi kesepakatan pembayaran ganti rugi. Peraturan mengenai bentukbentuk ganti rugi ini diatur dalam pasal 9 ayat 2 PSKBI yang berbunyi: “Penanggung berhak untuk menentukan pilihannya untuk memperbaiki di bengkel yang ditunjuk atau disetujuinya atau mengganti dengan kendaraan bermotor yang sama atau mengganti dengan uang.” Selain itu, apabila penyelesaian klaim munculnya suatu tuntutan klaim dari pihak tertanggung karena suatu permasalahan dalam ganti rugi pada produk autocillin ikhlas menyebabkan mekanisme penyelesaian ganti rugi klaim menjadi tidak dapat berjalan seperti biasanya karena tidak terciptanya kesepakatan para pihak mengenai ganti kerugian. Permasalahan dalam ganti rugi klaim bermula muncul dari pihak tertanggung maupun pihak tertanggung. Adapun berbagai permasalahan dari pihak penanggung antara lain: a. Kurangnya keterbukaan dari pihak penanggung pada suatu jenis produk asuransi yang dimilikinya. Seringkali terkadang pada prakteknya pihak marketing dari perusahaan kurang memberikan penjelasan yang memadai tentang produk yang dijual. Sedangkan pihak peserta membutuhkan informasi yang sejelas-jelasnya terlebih lagi dalam produk autocillin ikhlas
68
b. Definisi dalam polis asuransi yang terlalu panjang dan sulit dimengerti sehingga menimbulkan pemahaman ganda. pihak tertanggung sering kali beranggapan bahwa perluasan jaminan yang ditanggung sudah sesuai padahal kenyataannya sebaliknya. c. Keterlambatan dalam penyelesaian pembayaran klaim yang diajukan peserta. Permasalahan keterlambatan tersebut terjadi pada peserta yang ingin meminta hakya atas klaim yang diajukan. Adapun permasalahan dari pihak tertanggung antara lain: a. Adanya unsur keterangan tidak benar, kurang lengkap atau palsu dalam formulir aplikasi serta dokumen lainnya sehingga klaim tidak diberikan. b. Tertanggung tidak melakukan pembayaran terhadap premi dalam jangka waktu yang telah dittapkan atau jatuh tempo. c. Kerugian yang terjadi diluar polis asuransi kendaraan. Hal ini terjadi karena pihak tertanggung seringkali tidak membaca dengan seksama isi polis. Maka dari itu menimbulkan prespsi yang salah pada batas kerugian yang ditanggung d. Tertanggung tidak menyerahkan bukti-bukti keterangan lengkap apabila terjadi risiko sehingga memperlambat proses penyelesaian klaim Segala permasalahan baik dari sisi pihak penanggung maupun tertanggung dapat dihindari apabila dari kedua belah pihak mempunyai itikad baik (utmost good faith) atau istilah lainnya mabda’ husn an-niyah. Itikad baik
69
dari pihak penanggung dapat ditunjukan melalui peranan pihak perusahaan adira dinamika unit syariah yang sangat dibutuhkan dalam membantu memberikan penjelasan secara detail kepada pihak tertanggung. Perananan penanggung harus mempunyai sifat keterbukaan mengenai produk autocillin ikhlas yang dimilki. Dengan ditujukan memberikan informasi yang benar dan jelas kepada pihak tertentu untuk memudahkan penyelesaian klaim supaya terhindar dari pembatalan pemberian ganti rugi dari pihak perusahaan. Dalam perjalanan perusahaan asuransi adira dinamika syariah selama beberapa tahun belakangan ini, jika timbul perselisihan atara pihak penanggung dengan pihak tertanggung proses penyelesaian klaim akan ditempuh untuk pertama kalinya dengan cara kekeluargaan atau jalan damai. Pihak penanggung terlebih dahulu harus dilakukan melakukakan penelitian dan perundingan kembali apabila diperlukan dapat dilakukan survey risiko kembali. Dalam perdamaian yang dilakukan terdapat dua pihak yang sebelumnya terjadi perselisihan memutuskan kesepakatan untuk saling melepaskan atau sebagian dari tuntutannya. Terlebih lagi, perdamaian dalam syariat islam sangat dianjurkan. Hal ini dianjurkan karena cara kekeluargaan atau perdamaian akan terhindar dari kehancuran silaturrahmi sekaligus permusuhan dari pihak-pihak yang berselisih.
70
B. Perkembangan jumlah polis, premi dan klaim pada produk autocillin ikhlas di PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama tahun 2009-2012 Berdasarkan sumber data yang diperoleh penulis, dibawah ini akan disajikan data perkembangan jumlah polis, premi dan klaim sejak tahun 20092012, serta penjabaran mengenai hasil temuan penelitian yang mengambil objek penelitian pada PT. Adira Dinamika Unit Syariah. Penulis hanya menggunakan satu produk yaitu produk autocillin ikhlas. Pada dasarnya produk autocillin ikhlas ini adalah salah satu produk asuransi mobil autocillin yang berbasis syariah dari asuransi adira dinamika yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau melalui kebebasan memilih jumlah premi yang telah ditentukan. Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Polis Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Jumlah Polis
Growth
2009
2.271
2010
1.281
2011
2.562
100%
2012
9.044
250%
Total
15.158
Rata-Rata
3789,5
-43%
102%
Sumber: Report Polis PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas Data Regional JABODETABEK per Unit Kendaraan
71
Grafik 4.1 Perkembangan Jumlah Polis Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012 9044
10000 8000 6000
2271
4000
2562
1281
2000 0 2009
2010
2011
2012
Tabel dan grafik di atas adalah untuk mengetahui persentase perkembangan banyaknya polis pada produk autocillin ikhlas. Berdasarkan pada tabel di atas bahwa pada tahun 2009 sampai dengan 2010 terjadi penurunan jumlah polis sebesar 43 % dengan jumlah polis 2.271 tahun 2009 menjadi 1.281. Selanjutnya, tahun 2011 jumlah polis mengalami kenaikan sebesar 100% dari tahun sebelumnya menjadi 2.562. Dan tahun 2012 persentase menunjukan angka sebesar 250% yang berarti jumlah polis produk autocillin meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 9.044. Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Premi Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
Tahun
Premi
2009
5,996,920,603
2010
10,544,421,869
2011 2012 Total
15,553,142,224 12,797,008,126 44,891,492,822
Sumber: Report Premi PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas
72
Grafik 4.2 Perkembangan Jumlah Premi Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas Tahun 2009-2012
(000)
15553142
16000000
12797008
14000000
10544421
12000000 10000000 8000000
5996920 Premi
6000000 4000000 2000000 0 2009
2010
2011
2012
Tabel dan grafik di atas diatas nampak bahwa pertumbuhan jumlah premi pada tahun 2009 sebesar Rp. 5.996.920.603, pada tahun 2010 jumlah premi sebesar Rp. 10.544.421.869. Selanjutnya, tahun 2011 jumlah premi mengalami kenaikan sebesar Rp.15.553.142.224. Dan tahun 2012 jumlah premi mengalami penurunan sebesar Rp. 12.797.008.126. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan premi dari tahun-ketahun berjalan signifikan.
73
Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Klaim Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas “Inputted dan Settled” Tahun 2009-2012 No. 1.
Tahun
Jumlah Klaim Inputted
2009
886
Growth
Jumlah Klaim Settled
Growth
831 62%
60%
2.
2010
1.440
1.330
3.
2011
1.737
20%
1.600
32%
4.
2012
1.858
7%
1.838
15%
5.921
Total
5.599
1.480 30% 1.399 36% Rata-rata Sumber: Report Klaim PT. Adira Dinamika Unit Syariah Produk Autocillin Ikhlas data regional JABODETABEK per unit kendaraan
Grafik 4.3 Perkembangan Jumlah Klaim Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Pada Produk Autocillin Ikhlas “Inputted dan Settled” Tahun 2009-2012 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Claim of Inputted Claim Of settled
2009
2010
2011
2012
74
Berdasarkan pada tabel dan grafik di atas terlihat jelas bahwa dari tahunketahun pertumbuhan jumlah klaim yang masuk “Inputted” dan jumlah klaim yang diterima dan dibayarkan “Settled” mengalami kestabilan. Pada tahun 2009 jumlah klaim yang masuk terdapat 886 unit kendaraan dengan produk autocllin ikhlas, sedangkan jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak 831 unit kendaraan. Pada tahun 2010 jumlah klaim yang masuk terdapat 1.440 unit kendaraan, pertumbuhan jumlah klaim yang masuk mengalami kenaikan sebesar 62%. Dan jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak 1.330 unit kendaraan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2010 kenaikan klaim dipicu oleh bertambahnya penjualan volume kendaraan bermotor serta lonjakan tingkat kecelakaan kendaraan bermotor. Pada tahun 2011 jumlah klaim terdapat 1.737 unit kendaraan dengan kenaikan 20% serta jumlah klaim yang dibayarkan sebanyak 1.600 unit kendaraan. Dan tahun 2012 jumlah klaim yang masuk terdapat 1.858 unit kendaraan dengan jumlah klaim yang dibayarkan 1.838 unit kendaraan. Dapat disimpulkan bahwa klaim yang masuk (Inputted) akan dianalisa terlebih dahulu untuk melihat kerugian yang ditanggung dalam polis, maka jumlah klaim yang dinyatakan sah (settled) layak untuk dibayarkan serta tidak boleh kurang dibayarkan (underpaid) selama tahun 2009-2012 sebanyak 5.599 unit kendaraan dari jumlah klaim yang masuk sebanyak 5.921 unit kendaraan.
75
C. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir klaim Berdasarkan sifatnya, setiap klaim selalu timbul karena terjadinya risiko yang mengandung ketidakpastian. Terjadi atau tidaknya risiko kerugian memang tidak bisa dicegah oleh tangan manusia. Namun secara rasional, risiko dapat diminimalkan kemungkinan terjadinya atau diperkecil dampak kerugian yang ditimbulkan. Dalam wawancara yang penulis lakukan terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya klaim, apalagi dalam produk asuransi autocillin ikhlas. Ketidakhati-hatian pengemudi, kondisi jalanan yang padat, sampai pada kondisi dari kendaraan merupakan faktor luar yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Selain itu, moral hazard dari pengemudi atau pemilik kendaraan dapat memperbesar risiko terjadinya klaim. Semakin banyak pertanggungan yang diaksep oleh perusahaan adira dinamika unit syariah maka semakin besar pula potensi klaimnya. Jika proses tersebut tidak selektif, maka hal tersebut akan memperbesar terjadinya klaim.2 Oleh karena itu, perusahaan adira dinamika unit syariah memiliki usaha dalam meminimalisir klaim diantaranya. 1. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah memperhatikan betul penerimaan klaim produk autocillin ikhlas dalam usaha mengurangi jumlah klaim yang 2
Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Syariah, Bapak Iim Qoimuddin, di Kantor Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7
76
masuk. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah menganalisa klaim yang masuk sebelum diaksep dilihat dari tanggal pelaporan klaim, penyebab terjadinya klaim apakah termasuk risiko yang dijamin dalan polis serta kelengkapan dokumen dari tertangung. 2. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah juga menetapkan adanya risiko sendiri yang harus ditanggung oleh tertanggung untuk mengurangi jumlah klaim yang dideritanya. Risiko sendiri adalah sejumlah uang atau prosentase tertentu lainnya dari harga pertangggungan yang menjadi beban tertanggung. Jika kerugian nilainya sama atau lebih kecil maka penanggung bebas dari ganti rugi. Besarnya risiko sendiri minimum sebesar Rp. 200.000,00 (Dua Ratus Ribu Rupiah). Tujuan dari adanya risiko sendiri tersebut adalah agar tertanggung dapat memperhatikan keselamatan kendaraannya karena adanya risiko sendiri tertanggung ikut menanggung sebagian kerugian. Tabel 4.4 Pembebanan Risiko Sendiri Produk Autocillin Ikhlas Jenjang premi yang dibayarkan
OR untuk setiap kejadian comprehensive
100%
Rp. 200.000
90%
Rp. 300.000
80%
Rp. 425.000
70%
Rp. 625.000
60%
Rp. 850.000
OR untuk setiap kejadian Flood, Windstorm, Earthquake, Tsunami, Volcanic Eruption 5% dari klaim minimal Rp. 500.000 6% dari klaim minimal Rp. 600.000 7% dari klaim minimal Rp. 700.000 8% dari klaim minimal Rp. 775.000 9% dari klaim minimal Rp. 850.000
OR untuk setiap kejadian Civil Commotion, Malicious Damage, Terrorism, & Sabotage 5% dari klaim minimal Rp. 500.000 (Parsial) 6% dari klaim minimal Rp. 600.000 (Parsial) 7% dari klaim minimal Rp. 700.000 (Parsial) 8% dari klaim minimal Rp. 775.000 (Parsial) 9% dari klaim minimal Rp. 850.000 (Parsial)
77
Pembebanan risiko sendiri hanya berlaku untuk kerugian/kerusakan atas: a. Kerusakan atas fisik kendaraan/Casco (material damage) b. Perbuatan jahat orang lain atas kendaraan (malicious damage) dan risiko kecurian (theft) c. Berlaku untuk setiap kejadian (any one accident/ a.o.a) d. Tidak berlaku untuk kerugian atas tuntutan menurut hukum terhadap pihak ketiga (TJH III/TPL) 3. Hal lain yang dapat dilakukan dengan memperhatikan loss ratio dan claim ratio dari suatu pertanggungan. Loss ratio diperhatikan sebelum penerimaan suatu objek pertanggungan, dilihat dari beberapa hal yang dapat memperbesar terjadinya risiko atau memperbesar jumlah kerugian yang diderita jika terjadi klaim. Hal tersebut dilihat dari jenis penutupan yang akan diambil, jenis kendaraan, tahun pembuatan kendaraan, kondisi kendaraan, dan yang dapat memperbesar jumlah kerugian yang diderita yaitu moral hazard dari calon tertangung itu sendiri. Jika hal tersebut tidak memenuhi syarat yang tercantum dalam polis, perusahaan asuransi adira dinamika unit syariah berhak memutuskan
untuk
menolak
pertanggunggan
tersebut
atau
jika
memungkinkan untuk diaksep maka akan dikenakan premi tambahan. Claim ratio diperhatikan pada saat suatu pertanggunggan akan diperpanjang periodenya atau yang lebih dikenal dengan renewal. Jika polis terdahulu claim ratio atau rasio klaimnya tinggi (banyak terjadi klaim) maka perusahaan asuransi berhak untuk menolak perpanjangan polis tersebut.
78
4. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah memberikan secara rutin pengedukasian pada pemegang polis melalui sms dan media sosial (twitter, instagram, dan youtube). Isi pengedukasiannya berupa apa yang harus tertanggung persiapkan jikalau banjir terjadi. Misalnya, memberikan tips terbaik berkaitan dengan derasnya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia secara intensif, himbauan untuk mematikan mesin, himbauan untuk menyimpan kendaraan di tempat yang lebih tinggi, ataupun menyarankan agar para pemilik kendaraan yang terkena musibah banjir menyerahkan kendaraan kepada pihak asuransi adira dinamika unit syariah untuk mendereknya. Selain itu, perusahaan asuransi adira dinamika menyediakan akses tambahan bagi para tertanggung, di samping 24 jam call center, sms, website, dan outlet yakni, “Autocillin Mobile Claim Application”. Autocillin Mobile Claim Application merupakan aplikasi untuk pengajuan klaim melalui perangkat telepon pintar (smartphone) dengan sistem operasi (operating system/OS) Blackberry dan Android. Fitur dari autocillin mobile claim application bertujuan untuk memudahkan pemegang polis mengajukan klaim serta usaha untuk mengurangi jumlah klaim yang masuk. Tertanggung bisa secara langsung mengunggah gambar kendaraan yang mengalami kerusakan sesuai petunjuk. Melalui aplikasi, tertanggung dapat memilih bengkel dan car handling sesuai keinginan. Program autocillin mobile claim application juga menyediakan nomor telepon darurat dan daftar bengkel rekanan di Indonesia.3 3
Hasil wawancara pribadi dengan Kepala Departemen Klaim, Bapak Sutarno,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didalamnya yang merupakan inti mengenai mekanisme pengelolaan dan penyelesain klaim pada produk autocillin ikhlas di PT. Adira Dinamika Unit Syariah, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pengelolaan dan penyelesaian klaim yang ada berjalan secara
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada unit manajemen klaim dalam memberikan informasi yang benar, jelas dalam memberikan keterangan kepada tertanggung, serta adil dalam penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak kezhaliman. 2. Perkembangan jumlah polis selama tahun 2009 sampai 2012 mengalami
peningkatan (lebih dari 100%) sebesar 2.271 polis menjadi 9.044 polis. Perkembangan
jumlah
premi
selama
tahun
2009-2012
mengalami
peningkatan sebesar Rp. 5.996.920.603 menjadi Rp. 12.797.008.126. Sedangkan, perkembangan jumlah klaim yang dinyatakan sah (settled) layak untuk dibayarkan serta tidak boleh kurang dibayarkan (underpaid) selama tahun 2009-2012 sebanyak 5.599 unit kendaraan dari jumlah klaim yang masuk sebanyak 5.921 unit kendaraan. Hal ini menunjukan bahwa pengelolaan klaim pada PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah selama
79
80
tahun 2009-2012 selalu berjalan dengan signifikan, dengan melihat pertumbuhan penerimaan klaim yang dibayarkan berkurang dari jumlah klaim yang masuk. Ini membuktikan bahwa proses penanganan pengelolaan dan penyelesaian klaim berjalan dengan baik. 3. Usaha PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah dalam meminimalisir klaim memberikan secara rutin pengedukasian tips terbaik berkaitan dengan derasnya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia secara intensif, himbauan untuk mematikan mesin, himbauan untuk menyimpan kendaraan di tempat yang lebih tinggi, himbauan untuk berhati-hati dalam kendaraan, selain itu menetapkan adanya risiko sendiri yang harus ditanggung oleh tertanggung untuk mengurangi jumlah klaim yang dideritanya, memperhatikan betul penerimaan klaim, memperhatikan loss ratio dan claim ratio dari suatu pertanggungan B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan masukan: 1. Penegakkan integritas kinerja dalam optimalisasi manajerial operasioanal klaim dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan 2. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah harus menjalankan prinsip-prinsip syariah sesuai dengan landasan hukum asuransi syariah 3. Tertangggung harus memahami dan mengetahui kondisi pertanggunggan yang ditanggung sehingga keputusan klaim yang diputuskan atas klaim yang diajukan bisa berjalan dengan cepat
81
4. PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah hendaknya mensosialisasikan pengedukasian secara intensif kualitas produknya agar masyarakat tertarik untuk memiliki produk autocillin ikhlas dengan memperluas berbagai jaringan distribusi kerjasama dengan rekanan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan Terjemahannya. Karya Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Bandung: Gema Risalah Press Bandung, 1999. Brosur Produk Autocillin Ikhlas PT. Adira Dinamika Unit Syariah. Djojosoedarso, Soesino. Prinsip-prinsip Manajemen dan Asuransi. Jakarta: Salemba Empat, 1999. Dewan Syariah Nasional (DSN) Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Jakarta: DSN, 2001. Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004. Dzajuli, Ahmad. Lembaga-lembaga Perekenomian Umat (sebuah pengenalan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Hasyim, Ali. Kamus Asuransi, Jakarta, Bumi Aksara, 2002. Iqbal, Muhaimin. General Takaful Practice. Jakarta: GemaInsani Press, 2005. Jakarta Insurance Institute. Prinsip-prinsip & Praktek Asuransi. Jakarta: Yayasan Pengembangan IlmuAsuransi, 2005. Kameswari, Dayu Tyas. Tinjauan Yuridis Pengelolaan dan Penyelesaian Klaim Pertanggungan “Run In Conjuction” Dalam Asuransi Kendaraan Bermotor. Universitas Indonesia, 2012. Lukito, Bambang. LOMA (life office management association,inc). Jakarta: 2003. Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia SK No.06/AAUI/2007. Purba, Radiks. Mengenal Asuransi Darat & Udara. Jakarta: Djambatan, 2000. Sastrawidjaja, Suparman. Hukum Asuransi. Bandung: PT. Alumni, 2004. Sendra, Ketut Klaim Asuransi Gampang Badan Mediasi Asuransi Indonesia, Jakarta: PT. BMAI/PPM 2009.
82
83
Sembiring, Sentosa. Himpunan Undang-Undang Lengkap Tentang Asuransi dan Jaminan Sosial Disertai Peraturan Perundangan yang terkait. Bandung: Nuansa Aulia, 2006. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Press, 2009. Sutrisno. Kepuasan Nasabah Terhadap Pembayaran Klaim Pada PT. Bringin Life Syariah. Universitas Indonesia, 2008. Sumanto, Agus Edi. Solusi Berasuransi: Lebih Indah dengan Syariah. Bandung: PT. Karya Kita, 2009. Suwiknyo, Dwi. Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Yogyakarta: Total Media, 2009. Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan System Operasional. Jakarta: GemaInsani Press, 2004. http://keuangan.kontan.co.id/news/aset-asuransi-syariah-tumbuhhttp://www.asuransisyariah.net/perkembangan-asuransi-syariahhttp://www.infobanknews.com/klaim-asuransi-umum-melambat/ http://www.komisikepolisianindonesia.com http://www.sinarmas.com/en/news-and-events/pt-asuransi-sinar-mas-meraih-rating-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KEMENTERIAN AGAMA
UNIYERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM Telp. (62-21 ) 747 11537 , 7401925 Fax. (62-21) 7491821 Website : www:uinjkt.ac.id E-mail :
[email protected]
Jln. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarla 1il12lndonesiq
Nomor : Un.01, /F4 / PP.01.1 I 3L1'l / 20L3 Lamp : 1 (satu) Berkas Proposal Hal : Mohon Kesediaan menjadi Pembimbing Skripsi
lakarta,2 Tuli 2013 M 23 Sya'ban 7434H:
Yang Terhormat,
Hendra Pertaminawati, MA Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN iakarta As s aI amtL al
aikum
ru nr
altmattLll ah
w ab ar
qkatuh
Pimpinarr Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
rnengharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing skripsi mahasiswa: : Dela Afnita Nama
NIM
: : '.
1.09046200002
Muamalat/AsuransiSyariah Keputusan lJnderwriting dalam Produk Ann-ansi Kendarsan |udul Skripsi Bermotor Terludap KI&im (Studi pada Unit Srlariilt PT' ,Adira Dinaruika Syariall Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut: l. Topik bahasan dan out line dirnana periu dapat diadakan perubahari ctan penyempurnaan 2. Teknik penulisan supaya merujuk kepacla buku "Pedoman I'enriiisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Flidavatullah Jakarta"
Frodi/Konsentrasi
Demikianlah atas kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih' t /i.
\
ut ar al tm
atull uJi
w qb nr ak
ahilt
i Muamalat (Ekonomi Islam)
r€
Teir-rbusan
Disarnpaikan deugan hormat kepada:
i' 2. l.
i{asr'rbag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas S}'ariah dan Ilukum Sel
Arsi;r
6,
v
INSUFANCE
^#.[**,
-$gsW!aem*dgqj$*oaMM&drH
CIRTIFICATE NO 283?7
SURAT KETERANCAN
Nomor: 001/LR/I12014
Bersama surat ini, PT Asuransi Adira Dinamika menvatakan bahwa
:
Nama
Dela Ainita
Unir.ersitas
Universitas Islam Negeri (UiN) Syarif Hida,vafullah Jakarta
Fakultas
Fakultas Syariah dan Hukum
Prog. Studi
lv{uamalat I Asuransi Syariah
Jenjang Pendidikan
Strata
I.{IM
109046200002
1
Telah melah*kan riset'porelitian di PT Asuransi Adira Dinamika pada bulan Oktober
November 2013 unruk keperluan penyBsunan skripsi dengan judul "Mekanisme Pengelolaan Dan Penyelesaian Klaim Pada Produk Autocillin lkhlas'" (Studi pada PTAsuransi Adira Dinamika). Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.Iakarta, 3 Januari 2014
'Jra
Asse Sarah
Yohda'Fitranie
(Leaming & Recruitment Dept Head)
PT Aiuranci Adira Dlnarnika
TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : Iim Qoimuddin S.E., M.Si., AAIK Jabatan
: Ka. Departemen Pengembangan Bisnis Syariah
Tempat
: Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav.42 Lantai 7, Jakarta Selatan
Tanggal
: 28 Oktober 2013
1) Asuransi Adira Dinamika Syariah bergerak di bidang asuransi umum yang
memfokuskan pada industri asuransi kendaraan bermotor, salah satu produk unggulannya adalah autocillin ikhlas. Apakah yang dimaksud dengan produk autocillin ikhlas ini? Jawab: Autocillin Ikhlas merupakan salah satu produk kebanggaan perusahaan kami yang berbasis syariah dimana lebih mengedepankan dua macam keunggulan fitur, yaitu fleksibel dalam memilih jumlah premi yang dibayarkan dan mendapatkan bagi hasil di akhir periode apabila tidak ada klaim.
2) Adakah rencana perusahaan untuk melakukan pengembangan produk-produk yang lainnya diluar asuransi kendaraan bermotor? Jika ada, dalam bentuk inovasi produk apa yang akan dilakukan? Jawab: Ya tentunya ada, Adira Insurance Syariah juga selalu meningkatkan kualitas produknya agar masyarakat tertarik untuk memiliki produk asuransi syariah. Pada umumnya, seluruh produk asuransi konvensional di Adira Insurance juga dimiliki oleh Adira
Insurance Syariah. Namun, terdapat beberapa spesifikasi produk unggulan yang dimiliki adira syariah. Seperti, asuransi personal accident dalam Infaq Card, asuransi personal accident dan pemutusan hubungan kerja (Aqila), asuransi amanah micro, dan beberapa produk lainnya.
3) Dalam melakukan penanganan klaim tentunya suatu perusahaan memberikan perhatian sangat besar khususnya dalam taraf pelayanan yang terbaik. Bagaimana peran dari departemen klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah, bisa tolong dispesifikasikan? Jawab: Ya ada berbagai macam. Apalagi Kami memberikan perhatian sangat besar dalam departemen klaim ini. Diantaranya dalam menyediakan pelayanan klaim yang cepat dan efisien, memberikan ganti rugi sesuai jaminan polis, memastikan hanya klaim yang sah (valid) yang dibayar, berhubungan dengan pihak ketiga untuk melindungi kepentingan tertanggung, mencegah terjadinya overpayment, kecurangan klaim, atau berlebihannya klaim akibat penangan klaim yang tidak efisien dan berbagai macam hal lainnya yang tidak bisa saya spesifisikan.
4) Dalam beberapa kasus misalnya bencana alam dalam skala besar, merupakan salah satu penyebab melonjaknya klaim di beberapa perusahaan asuransi kerugian. Langkah seperti apa yang dilakukan perusahaan adira dinamika syariah untuk meminimalisir klaim? Jawab:
memberikan secara rutin pengedukasian pada pemegang polis melalui sms dan media sosial melalui tips terbaik berkaitan dengan derasnya intensitas hujan yang terjadi di Indonesia secara intensif, himbauan untuk mematikan mesin, himbauan untuk menyimpan kendaraan di tempat yang lebih tinggi, ataupun menyarankan agar para pemilik kendaraan yang terkena musibah banjir menyerahkan kendaraan kepada pihak asuransi adira dinamika unit syariah untuk mendereknya.
5) Menurut Bapak/Ibu, apakah produk autocillin ikhlas tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia dalam hal perlindungan kendaraan mereka? Jawab: Autocillin
Ikhlas
didesain
untuk
mengobati
mobil
sekaligus
pemilik
atau
pengendaranya. Bisa diartikan sebagai obat penawar. Bukan saja pada mobil yang terkena musibah, tetapi juga ke pengendaranya. Kehadiran Autocillin Ikhlas diharapkan membawa kenyamanan bagi hati dan pikiran pelanggan, serta obat penawar bagi kekecewaan hati dan ketidaknyamanan yang dialami saat musibah.
DRAFT WAWANCARA
Narasumber : Sutarno Jabatan
: Ka. Divisi Klaim
Tempat
: Adira Insurance Sharia Office. Jl. Otto Iskandardinata No. 115, Lantai 1, Jakarta Timur
Tanggal
: 6 November 2013
1) Bagaimana peran dari departemen klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah, bisa tolong dispesifikasikan? Jawab: Iya bisa, saya jabarkan secara garis besarnya bahwa departemen klaim yang ada di perusahaan kami ini suatu bentuk fungsi manajemen dimana kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan klaim. Contoh rutin yang kami lakukan adalah menyediakan pelayanan klaim secara cepat dan efisien, memberikan ganti rugi sesuai jaminan polis, memastikan hanya klaim yang sah (valid) yang dibayar, berhubungan dengan pihak ketiga untuk melindungi tertanggung, mencegah terjadinya pembayaran klaim overpayment, kecurangan, ataupun berlebihan biaya klaim akibat penaganan klaim yang tidak efisien. 2) Apa saja risiko-risiko yang dijamin dan tidak dijamin dalam produk autocillin ikhlas? Jawab: Semua ketentuan risiko yang dijamin dan tidak dijamin mengacu pada PSAKBI 3) Apa yang dimaksud dengan Risiko Sendiri (OR)? Jawab: Jumlah tertentu yang menjadi tanggungan tertanggung dalam setiap kerugian yang terjadi. Fungsi ini bertujuan untuk tertanggung bersikap lebih berhati-hati atas objek pertanggungan tersebut.
4) Apa yang dimaksud dengan jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dan Jaminan Banjir? Jawab: Keduanya itu adalah jaminan tambahan atau jaminan perluasan yaitu risiko/bahaya yang dikecualikan dalam PSKBI. Jaminan tanggung jawab hukum merupakan jaminan ganti rugi atas tuntutan pihak ketiga, yang disebabkan oleh kecelakaan pada kendaraan yang dipertanggungkan. Sedangkan Jaminan Banjir mierupakan ganti rugi atau biaya perbaikan terhadap kerusakan pada kendaraan yang disebabkan oleh banjir, dan genangan air. 5) Bagaimana proses pengelolaan dan penyelesian klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah? Jawab: dilakukan dengan melihat terlebih dahulu kontrak baku, meninjau prosedur penanganan klaim, diambilah pengambilan keputusan klaim, dan penyelesaian klaim ganti rugi dilakukan secara tunai ataupun penyelesaian penggantian melalui perbaikan. 6) Apakah ada perbedaan proses penetapan klaim di perusahaan asuransi adira dinamika syariah dengan asuransi syariah lainnya? Jawab: Seluruh perusahaan asuransi syariah semuanya mengacu pada polis standar asuransi yang digunakan perusahaan se-Indonesia. 7) Hal apa saja yang menyebabkan suatu kerugian diterima, ditangguhkan, atau ditolak oleh pihak penanggung? Jawab: Ketidaksesuaian pada polis dan dokumen dokumen pendukung tidak lengkap yang menjadikan alasan utama beberapa klaim sempat ditangguhkan atau ditolak. Sedangkan klaim itu diterima apabila kerugian sesuai dengan polis.
8) Dalam perjalanan perusahaan asuransi adira dinamika syariah selama beberapa tahun belakangan ini, adakah kasus tertanggung (customers) yang tidak menerima keputusan klaim dari perusahaan? Jawab: Ya pernah untuk produk autocillin ikhlas yang ditolak klaimnya 9) Apa yang dimaksud dengan ketentuan Knock for knock Agreement? Pada saat apa ketentuan ini berlaku? Apakah jenis kendaraan pada produk autocillin ikhlas masuk dalam kategori Knock for knock Agreement? Jawab: kesepakatan antar perusahaan asuransi untuk tidak saling meminta pertanggungjawaban atas kerusakan pada kendaraan yang diakibatkan oleh tertanggung mereka. Biasa kami sebut dengan perjanjian saling pikul risiko. Apabila Anda mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka setelah memberikan ganti rugi kepada Anda, perusahaan asuransi akan menggantikan kedudukan Anda dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut. Berlaku untuk semua kendaraan terlepas dari peruntukannya, baik kendaraan pribadi, kendaraan dinas, maupun kendaraan komersial. 10) Bagaimana mekanisme pembayaran klaim yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah dalam 4 tahun terakhir ini? Jawab: Operasional Pembayaran klaim pada produk autocillin ikhlas diambil dari dana tabarru’ (dana kebajikan) seluruh peserta yang sejak awal telah diikhlaskan bahwa ada penyisihan dana yang akan dipakai sebagai dana tolong menolong di antara peserta bila terjadi musibah. Sedangkan produk autocillin classic pembayaran klaim diambilkan dari rekening dana perusahaan. Secara tekhnis penyelesaian pembayaran klaim dilakukan oleh staff klaim administrasi yang nanti nya akan membuat registrasi pembayaran untuk
diserahkan kepada bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan kwitansi. Apabila melalui bengkel maka pembayaran diberikan kepada autocillin garage. 11) Apa yang dimaksud dengan dengan pembayaran Ex-Gratia? Jawab: Merupakan pembayaran atas dasar kebaikan dan bukan atas dasar kewajiban kontrak. Tertanggung tidak memiliki hak untuk pembayaran klaim, karena penyebab kerugian diluar jaminan polis. Dan biasanya Pembayaran ex-gratia diberikan untuk menjaga nama baik penanggung. 12) Apakah pembayaran klaim pada tertanggung (customers) dapat ditarik kembali oleh perusahaan asuransi adira dinamika syariah? Jika Iya, Hal apa saja yang menyebabkan? Jawab: Bisa saja ditarik kembali tetapi Alhamdulillah belum pernah terjadi pada produk autocillin ikhlas. Pada dasarnya banyak yang menyebabkan seperti pembayaran secara ex gratia, pembayaran dilakukan oleh proses hukum, Ada kesalahan hukum ataupun ada unsur penipuan yang kami ketahui dari tertanggug 13) Apakah semua jenis kendaraan bermotor dapat diasuransikan dalam produk autocillin ikhlas? Jawab: Iya, Baik kendaraan pribadi, kendaraan dinas, maupun kendaraan komersial disini bisa di asuransikan. Tetapi ada ketentuan khususnya. 14) Ada berapa pilihan paket dalam produk autocillin ikhlas? Jawab: Secara umum ada dua paket yang kami berikan yaitu paket ikhlas comprehensive dan paket ikhlas total loss only. Disamping itu tertanggung bisa menambahkan extention coverage dari paket yang kami berikan. Selain itu bagi tertanggung membutuhkan perlindungan menyeluruh kami menyediakan paket khusus autocillin ikhlas dengan perluasan Jaminan Ganti Rugi Pihak ke Tiga (Third Party
Liability) dan Jaminan Banjir (Flood). Paket khusus ini tentunya ditawarkan dengan rate yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perluasan secara terpisah. 15) Berapa usia kendaraan yang dapat diasuransikan dalam produk autocillin ikhlas? Jawab: Untuk paket ikhlas comprehensive usia kendaraan maksimal 8 tahun sedangkan paket ikhlas total loss only usia kendaraan maksimal 15 tahun. 16) Apakah kendaraan yang akan diklaim dalam produk autocillin ikhlas harus disurvei? Apa yang dimaksud dengan laporan survey? Siapa yang diutus menjadi surveyor/ inspector? Jawab: Iya harus disurvei, untuk proses penjadwalan survey kendaraan dapat dijadwalkan sesuai dengan keinginan tertanggung. Kemudian tertanggung bisa mengisi terlebih dahulu form konfirmasi survey autocillin ikhlas H-1 (H minus 1) dari tanggal survei. Dan form ini bisa diisi secara online di website autocillin ikhlas. Untuk kelengkapan dokumen kendaraan yang diperlukan adalah fotokopi KTP dan fotokopi STNK kendaraan diberikan kepada petugas inspector yang akan datang. Namun, kalau polis asuransi atas nama perusahaan untuk kelengkapan dokumen hanya fotokopi STNK saja yang diberikan. Dan untuk kendaraan baru yang belum mempunyai STNK maka kami hanya meminta fotokopi BSTK (Berita Acara Serah Terima Kendaraan) dan fotokopi Faktur. Laporan survey merupakan laporan singkat mengenai laporan terhadap kondisi obyek yang akan dipertanggungkan. 17) Berapa lama tertanggung (customers) dapat mengetahui bahwa kasus klaim yang diajukan diterima atau ditolak?
Jawab: Untuk kerugian partial, tertanggung bisa mengetahui rentang waktu saat ketika mengajukan klaim. Sedangkan untuk kehilangan (TLO) sekitar 6 bulan atau lebih kami memberikan waktu untuk melengkapi berkas-berkas dari kepolisian. 18) Ada berapa jumlah bengkel rekanan yang ada pada perusahaan asuransi adira dinamika syariah di Indonesia? Berapa jumlah bengkel rekanan di DKI Jakarta ini? Jawab: Untuk Seluruh Indonesia lumayan banyak, tetapi untuk wilayah DKI Jakarta sekitar 29 bengkel rekanan. 19) Pelayan apa saja yang diberikan bengkel rekanan terhadap tertanggung (customers)? Jawab: Pick up service, Lifetime Guarantee, Car Progress Monitoring dsb.
=
tr
ry
q
s
l x b
ry
I.J
ud
* ts -{ uu
i66 UJJ
r; pfl mll
s
s c
s$
$
I
:
UJG
s
a
K*
G{ t[
F
v-
ts
E
sn
-
{; Efr $ Iil; FI
b" E! |
H
d5 -{t dE :rt ir !t l$ i| I r ;t i,s
{*
*q
x: ry S i:F*. " \ [ 5 t,t ft_
,
f{ $i $R :q Fn *s {E ${ c,i t j-{ d ?
t
fl E v*.k q : F 3
4i 5
x
cra
E" LJ *S re d4
$
!r
\i.li 4
{
[
I;
-_[
{{ HE
U
!
u
h
q
t!
b
$
(
)bl
.$
t
ail
$
* l
ii*
s
b
$ :l E
+
ti"r Ri
$
H $
*
6.9 5E
$ft
tS,
U
;jJ
F
ir:
tt
t:
ts L); llJd
$
co
(7.s
[uE €.'€
a6 * a6 b
s: *:
b{
H' *
d \
d
!
do
:
c
d'., s :d $S { B u
lr l.i tt l15
F !:
s tn t $ :1ts l{}
H
'a
s 1{
$ I
l:
IE
&
s
u
aI
rR
i*
5
E
Hen =ri${sl rd
tf
u
_r
t$ t{
ti .l
i_
g
€_tt v
{
{l1
-"]
qFd
.il
tlu
$
t$ ta
t$t ll
l:l ;TI
t:!
, il
I
J:
la
ts
l+ lfl ll{ l[t1'{ I ti .b F tr I t4 l? 4 [
* $
A
il
.,J
I I
g
*: $
I
"$
i $;* i:iI E FtI *1:'_ -ll*-l"r lk,En :l ! nlN tsllr.. lqlal l-iflf E ilrlt a rl?.b
'l[rti
;,$ trll$$ _lr\ f;;E d{}rn ts"!lu Ir
rl'rl,xis
i:l
5a
:{l-
$il iirI ts$ itI lLlr t:t.\ -.3
,l*utl
t!4
dr{
1
lF
lqf { .:{::q il h "-r: fit ol h
:
i
n
r
I
'_t
s *l
t. fl Fl s
h
i1
"l _*
,F
$
\
ti
:ls\
$9
$
:,iidi
s
ri rrl I i.b f
g
t
*
s it .-'
u
$
_"":;.
$$4r $: $I ilst :t {}s.d 5tr1? !! tli0, g !d i $ $ sl
!"Q $
$'
.* t s s$j"it
r s
s $
a'' -$ &s
N
tx
-
ffiu**n*
*EbE fii$rr
t .
i
..............J. :
t
fuf4;:$6ip:
I TerianqqunE-"/ w*il,i Tc.rrdrlc:Bqd;; *.5 .
fi,{{, Hengks}
{ . 1{fie fkurn{e Ketr*rangan
."
.
In*prcr:tnr,
{}*ld ta*:i*lo
ii*ie:*nr:al f.-.."..
r;:
i'
I
:
d *;r#r
h*rgi*n
,.+qirE
*englal,*rlli
k*r.rr*&ksr:r
F"$$!+;fe..1?.W$
RSr Ss*$.{lgie,:$ilffs*',lws}"{
f\
**utac*f lln
ffi f
Wtffi V*FW KHHII-&F{
rSA${
KENDARIfu{N BERI4STSR
;.1
2. BinrunakOnder:alntfngbuthijrnq?{b.rr.r.nrt ,..*'....,"'..#*;i*%Miffi
:lFr.j -
%
mgslr fr*nn"n rl {,fit4trlt{
3.
5rago
*{.c"'--
y6nl o€nail]a
lu8Ii m
lqsll$q tt$.
**$
irN$*n
{|$wA /eefirra
twm$rd
f.{.Sl_pL*t br,hw* k*ndermn r*r**b$r
r ur*i
at*6;'fft"*-'
ntuBlU+{rtar"{
Aps yanq A,nde l*uksn ratd!&h rrlar,ggtahrj bahwa l.qrdorsan tre:bu-, tll*.rqf
"*g;FS nci:hsr, qreng*tshul iawo /f*ruzd
g'-*gS*tS,#*St'qgq Y' $.
58bgl-1m
f
r*, *i
tJ/oy{,sb,r"s/
ftttJtl,'-&r{l{$trf{{Sl&\r.tr!s{$}, rt$elrr f{$Hrvsu4#r# '
sffi .k*xdm n b*sninrrns?
boseat $s,s*at s*belurn hi
,_{:T.lj5l.r,-1.
kvlt' kont"k d+'r / o;g9 Sl$[!r_1{yren
*&WfiI
hitpirE? ffgd C7 Sifft^?&A ll^-Al:Lllr A?{r nsngornudi arsu tro'nufi}orn$ drlar,, koffJd-':r.1t€rseb{?.14*11or*igidjjc,ad.^HFn*.ra,;"r"Jioi :
:S 4tqkqb
]j
Btru rnu,rdpr.lsi. bshwa krndrrrrt,
k*ndsoan tfir$dhur?
!"*{:sh$"$
--Erufr..{,/si
i
f\"4c,,lg
"l$.$pg!pl
tit&r sd*,
ndn hnlrhnl y*rrg p*rlrr di*ernp*ikan?
"
,*5
$drtr-,q$$ *t{,41t$o(
itcur
cd;;*--
&rrdx quriEpl?
19
ffisffi-rm@". l,
-..*---_-
'r* iir';*
f,W rtt.
I,t1a,g.
"-
.'
.-,-
Je*xn
r
f:, i!
$r{Al-
li
$fi.JffislT FmRtHTem
KEHde
i :,:
; f,l*, : St*$ilr $\sf l'{s"
i!
3$$*'t,E$$SS2l4
tkien
*'?SE{B|$0S*34
;
PT. A$URAfII $* ASIRA Sl NAN.ll{A CitH'Sl-lS { $ENGKEI
SH${GfiH{- : Fi'&STf,AS-AIHAIS$
$lEt$iiAN
f:
patm TJ$'l I
i.
&uTt'{'s'NlJXEs }
At-&l',lEf I
JL,b$S$SsKiqfiAft'{{$ifi'T"fl'N'fi'SS'sl]-Esu$ TSMSG€ftA.I\{S
deftgafi $atEd8ta sehagul b€nt{ut Karni F"irirnksn ftsfldgr3an untuk dilakukan PerbFlkefi r€{$i1ss{.}i}s
rr;il
sii}rs ril
htsrk Ksfldsisflx No. Pslisi lr{el, RangF;,
*'R,
{il
:
$${s
"'
g}**Hm$HiW#*TTH**
F*$ls
: : I .
SE:$SXENIA r"S S{fi'{T
Tlp.s iEff\ds.{asr}
rh
iphl \,Ptt
Ir'{F{l{Vr$A}JeKS$ESEf rurH gfr$,04$ (1$!
tl&s"
t
l!:
ns$1X
&1*ll
IFni,ill
*fl.$t
Nq. ldeuin
sl-Ts31S
E.*,1
e,Iu$i
!
1$
Kstenon serq$l"SEr#siis
Tru-s'Wsa4
Llst $ Ls$t
+ l*as'*
Fi$r{l
fi*Fu&,S*ME&'T
std
ksc:itl Alas *tavJo*unre ysfl$ bel}{, kr$r'rl ilsspk*n {s{jfflli J+:ka$o, tlsJu$y
Sbls : 'tpl{ i'ii *e$nl",li $$j$lf
*s1}
f
$t{r}gsnr
{sr}!l$$f
r$;ot1efff$.fkerr,
l'l$iilrRt h*ffit,,
i t
f
Nsr$rb
---i
Jetls
likbwc$sp?0s00,'
,
r't .)0?0 f stYYA rpl
Itlxnt* J,elA*
ffiigN$ffiwxF
af${lRrsi:{F
jji
]i
i.
$b u$$ {h,Si:fl
i
FT. A${N}EN st,&.Ff fi :{ {}t lltsr |;ss,r&Eil-T{i{: :
1.,.r
$ fl
r-ii
p*:r-r*xrq.$
$$$$*ye{,
fil*nyetir!$t
r
,,, ,r.'i
;
i\jn:iir-ii'!a:r?l_.+,,
;
: i
:
i?sirr. i;li:i ::\i;t;tii;l!;:i
1:;
i;.:.:; ::::i...:
,1T
;!il;:
a:::ri*i n ;i:iii;i:]:ii::tilil
r:r,r i ::
::a R :.. :.:..*'
r!s
,.
I .l :r:: . ::::: {. 1
;:: : ::i
..:.
:,
.
i;*1i1li;.,!* l;ii:!;i;;n;r:1? + i"i.,pJ:i iji:r,fi.#,-j.ril!
.,....
.:,.. .. -..
i'ill$;.:i!!,:r,::n ;n,:i
...
g;i;Ar ijlt it al :i::i:j::4j+
!i.ii.:n;:,;:5 ii:tj::i.tii at.i's::9r
I
=i;iar:;! :i;iri:jr!
l;:i:lj!-,iiit
ii:i;*ij!i
...
L1,':l:
llfi* .r;;;|i!;;t
ja:i.:+g,.;iiiii
ii.:*a::li iit+tii;:t
*;:+;::i:-+*,
' . .; - : :',
.:
:. ... -. ti
l:r.::-
.i..:.-,i...
....j
..
.. .: ." ,":...
.;..
..,..
' iin:'''' ' "::'*'"' ;:: i ." * .' .: i.::.. ;: j':":,.. j,... :-:.-... !::;a\a
:: i .' : r. *;:;, ;.: :n::...t.: l;.L:"::.. ' :i1j:ifii.#r#,,ii::jjii:+j$tii:ir:r
:i:i:i:ii;'r:;i.li i:,.,iii
;
i+;i;n"i1."1is
ti;,ri
+tt4;3r:i+ i:,5iir.ii,:f.oji1..ir
.1i:ri*r
: r,.. {-"::.......,.....j:..ri.
. .. :....
:L.at!::
l:-
:rr:::,.. .r, ,
:
:.-:.- .
. i::l; _-.-..:::....i.-
,
:i.r;r!,
1!4i+!$ni.;li,lrir#]l
''
11:
r-: -: , . :.
i:. .,: .... .t;
:
,'- . I
rr: r .r :.,". .: ,-.:r. - ::";.:. :;;-
ilrlilj,i:Jlfrr rili.S.'
r':,:];:ii'"' 'r:::;i1'
""-
i ,"i":
:i:-!!:
it#
:,i.t{i
!ne.:i!!,::,
asF:
i.flli*
::{'s1,q.ii}+ i :i'iiirrtx:,:i!i,:i,r;iiiii*.++T.*lrl:?iir
f i;:;:.i".s;,. #$.!'11r
il:li,st#tt
i";srilici$5tsJ,
F;s,
:.i:::,::
r.i: i-::,li$f.*i.+
,.,i
iri:::*"+.v:ls$erqhi:i: i;i;;:1e.1t"+,*.,f::,i:r,i
,i \i
a
E
:|
'it4i I rt1 .i:{
E
::i. +
'
.,"-'.u':..:.i!J1j
t:i{i
. j::l:i5+.,