Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
MEKANISME PEMANFAATAN LEASING DALAM PRAKTIKNYA Oleh : Taufik Effendy
ABSTRAK Leasing telah dikenal oleh bangsa Eropa dan Amerika di era 1850 an1 dan hal ini telah menjadikan induswtri bisnis, produksi dan perdagangan dikalangan pengusaha waktu itu untuk menggunakan jenis usaha ini dalam menjalankan roda usahanya didalam perusahaan. Jenis usaha leasing ini pun datang dan tumbuh di Indonesia, dan mulai dilirik oleh para pengusaha untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan modal bagi usaha mereka. Usaha leasing ini pada dasarnya adalah kegiatan usaha penyewaan, yang digunakan sebagai modal dalam usaha, tapi sekarang ini telah timbul jenis usaha yang hampir menyerupai dari leasing ini. Masyarakat telah memahami bahwa ada kesamaan dalam leasing, sewa beli, kredit dan sewa menyewa, tetapi kenyataannya berbagai jenis usaha ini adalah berbeda dalam penerapan dan mekanismenya, hanya saja masyarakat masih memandang semua jenis usaha ini adalah sama. Pada akhirnya terjadi ketidaksamaan maksud dalam leasing, sewa beli, kredit, dan sewa menyewa ini diantara masyarakat, sehingga dapat menimbulkan sengketa dan salah arti dalam maksud dan tujuannya. Kata Kunci : Leasing, Mekanisme Leasing 1
T.M. Tom Clark, Leasing, Mc Graw Hill Book Company (UK) ltd., Maidenhead, Berkshire,UK
melaksanakan semua kebutuhan tersebut,
PENDAHULUAN Saat ini kehidupan bisnis, usaha,
masyarakat kadang terhambat akan adanya
dan gaya hidup manusia telah berubah dan
keuangan yang memadai.Kesulitan dalam
hampir bisa dipastikan telah jauh berbeda
ketersediaan dana adalah hal yang sangat
dengan gaya hidup pada zaman sebelum
umum dan sudah tidak asing lagi bagi
industri berkembang. Dimana perdagangan
kalangan umum masyarakat, karena hal in
telah meningkat pesat dari tahun ke tahun
pula banyak usahawan, pebisnis dan kaum
dan terus tumbuh dalam perdagangan
fasilitator memutar otak untuk mencari
dunia, tidak hanya pasar domestik yang
cara bagaimana bisa mendapatkan barang,
mampu
modal,
menguasai
pasar
masyarakat,
dan
kebutuhan,
membayar
berjalan bersama di pasar domestik.
ataupun mendapatkan modal barang usaha
Keinginan
memenuhi
tanpa disulitkan masalah finansial. Dalam
kebutuhan dan memfasilitasi hidup pun
artian usaha ini hanya memanfaatkan
telah meningkat baik bagi kebutuhan
barang tersebut sebagai modal untuk
hidup, jasa, dan perdagangan. Untuk
diusahakan menjadi bisnis, tanpa harus
untuk
harga
harus
tetapi pasar asing pun telah masuk dan
manusia
keseluruhan
tanpa
barang,
61
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
kita miliki, tapi kita sewa ataupun bisa
leasing, pada dasarnya pihak yang terkait
diartikan dengan memberikan pelayanan
dalam leasing tidak jauh berbeda dengan
penyewaan dengan melalui pembayaran
pihak dalam perjanjian sewa lainnya2 :
secara cicilan.1
1. Lessor , disini lessor adalah mutlak dari
sebuah
perusahaan
PEMBAHASAN
pembiayaan yang telah diberi izin
Leasing dalam Pengertian
dari departemen keuangan untuk
Sebenarnya leasing berasal dari kata
melakukan
pembiayaan
seperti
lease yang dimaksud dalam hal ini adalah
membiayai para nasabahnya untuk
sewa
dalam
memenuhi
masyarakat adalah sewa menyewa. Istilah
modalnya.
atau
biasanya
dipakai
ini mungkin sering kita dengan dari sekitar
2. Lessee,
kebutuhan
disini
barang
lessee
adalah
kita, tentang peruntukan bagi orang yang
nasabah ataupun pemohon yang
ingin menyewakan rumahnya atau gedung.
mengajukan
Atau kita sering melihatnya di koran-koran
leasingnya
kepada
perusahaan
harian yang dipakai untuk menyewakan
tertentu
untuk
memenuhi
dengan kata “for lease.” Pada dasarnya
kebutuhan barang modalnya.
permohonan
leasing dalam hal ini adalah sebuah
3. Supplier, disini supplier bertindak
penyewaan, tetapi ketika kita telah masuk
sebagai orang yang mempunyai
pada ranah bisnis usaha leasing, yang akan
barang
dibicarakan dalam leasing adalah hal yang
dipergunakan
ada dan mempunyai unsur sewa, namun
dalam perjanjian leasing, antara
karena didalam usaha leasing ini terdapat
lessor dan lessee, biasanya lessee
beberapa persyaratan tersendiri, maka
memerlukan barang modal dari
leasing disini tidak bisa disamakan dengan
supplier, dan lessee mengajukan
sewa-menyewa pada umumnya.
permohonan leasing kepada lessor
Sebelum kita masuk lebih dalam
modal
yang
barang
lessor,
mengetahui pihak-pihak yang terkait dan
menyewakannya
terikat
dalam perjanjian leasing.
1
pengadaan
perjanjian
World Leasing Year Book 1986, Hawkins Publisher Ltd., pg 15
modalnya
agar barang modal tersebut dibeli
tentang perjanjian leasing, kita harus
dalam
hendak
dan
lessor
dapa
kepada
lessee
2
Husnan,Suad, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Yogyakarta, BPFE, 1998 hal
62
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
4. Asuransi, asuransi
disini
perusahaan
hanya
bertindak
ISSN 1979-4940
dilakukan secara berkala dan bisa dilakukan
setiap
menanggung akibat dari perjanjian
empat
leasing, dalam hal ini lessee bisa
setengah
dikenakan
perjanjian.4
biaya
asuransi
bila
terjadi sesuatu terhadap barang
bulan, tahun
bulan,
setiap
ataupun
setiap
sekali,
sesuai
3. Nilai sisa atau Residual value
leasing.
Yang
Adapun beberapa persyaratan serta
membedakan
perjanjian
leasing
ini
dalam adalah
ciri-ciri yang membedakan leasing dengan
adanya dan ditentukannya nilai sisa
sewa-menyewa pada umumnya antara lain
atau residual value, yang nanti
:
nilai sisa ini akan dihitung pada 1. Obyek leasing.
setiap tahunnya (sesuai perjanjian)
Barang-barang yang menjadi obyek
dan nanti akan dikurangkan dari
perjanjian leasing disini meliputi
harga barang awalnya. Kemudian
segala
macam
barang
3
modal .
dari nilai sisa ini akan menjadikan
Barang modal disini bisa terbagi
nilai barang pada akhir perjanjian
dari barang bermotor, mesin, alat
leasing, yang tertuang dalam hak
berat,
Opsi lessee terhadap barang.
ataupun
keperluan
perkantoran.
4. Hak Opsi bagi lessee
2. Pembayaran secara berkala dalam
Hak opsi dikeluarkan pada akhir
jangka waktu yang telah ditentukan
perjanjian
oleh para pihak.
mempunyai hak untuk menentukan
Dalam sewa-menyewa biasanya
apakah dia ingin membeli barang
dilakukan
tersebut dengan harga sebesar nilai
cara
pembayarannya
sekali untuk satu kali perjanjian,
sisa
ataupun dibayar dan berlaku untuk
kepada lessor
waktu tertentu, berbeda dengan leasing
disini
lessee
mengembalikan
5. Pihak yang terlibat dalam leasing
pembayarannya
Dua pihak tersebut adalah lessor dan lessee.
3
Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. Kep122/MK/IV/2/1974, 32/M/SK/2/1974, 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Februari 1974
ataukah
leasing,
4
Eddy P. Soekadi, Mekanisme Leasing, Ghalia Indonesia , jakarta timur, 1987 hal. 16
63
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
Pada perjanjian leasing, yang
menjadi
lessor
pihak hanyalah
perusahaan-perusahaan
ISSN 1979-4940
Adapun leasing bisa diartikan sebagai sewa guna usaha yang berarti : “kegiatan
yang
pembiayaan
dalam
mendapat izin dari Departemen
bentuk penyediaan barang modal, baik
Keuangan,
dalam
secara sewa guna usaha dengan hak opsi
perjanjian leasing ini tidak bisa
(finance lease) maupun sewa guna usaha
dilakukan perseorangan.
tanpa hak opsi (operating lease) untuk
Di dalam syarat yang terakhir,
digunakan oleh lessee selama jangka
yaitu pihak lessor hanya bisa dijalankan
waktu tertentu berdasarkan pembayaran
oleh sebuah badan perusahaan yang telah
secara berkala”6
dan
lessor
mendapat izin dari Departemen Keuangan, yang
dimaksud
dengan
perusahaan
Leasing disini adalah :
Dalam prakteknya, sistem kerja dalam
leasing
ini
hanya
mengambil
manfaat dari barang yang disewa, dan
“ Perusahaan yang memberikan
dihargai dengan harga sewa dalam tiap
jasa dalam bentuk penyewaan barang-
bulannya dalam pembayaran berjangka,
barang modal atau alat-alat produksi
yang jangka waktunya bisa ditentukan oleh
dalam jangka waktu menengah atau
para pihak. Tapi dalam prakteknya jangka
jangka panjang dimana pihak penyewa
waktu dalam leasing ini tidak ada yang
(lessee) harus membayar sejumlah uang
kurang dari 1 (satu) tahun7, karena pada
secara berkala yang terdiri dari nilai
hakekatnya lessee tidak akan memperoleh
penyusutan suatu obyek Lease ditambah
banyak manfaat dari leasing ini disebabkan
dengan bunga, biaya-biaya lain serta
nilai sewa (rental) yang masih tinggi.
profit yang diharapkan dari lessor ”5.
tetapi ketentuan jangka waktu dalam
Maka dengan memahami maksud
perjanjian leasing ini tergantung dari para
dari perusahaan yang telah menerima izin
pihak. Jangka waktu perjanjian leasing ini
untuk melakukan usaha sewa dalam
pada
bentuk leasing, kita tahu hanyalah barang
diberlakukan
modal ataupun alat-alat produksi yang bisa
menengah ataupun untuk jangka waktu
kita obyekan dalam perjanjian leasing.
yang panjang8, karena kalau perjanjian
5
Marpaung Charles Dulles, Pemahaman mendasar atas usaha leasing, penerbit Integrita Press, 1985, hal 4
dasarnya
cukup
dalam
efektif
katika
jangka
waktu
6
Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 7 Eddy P. Soekadi, op.cit hal. 17 8 Marpaung Charles Dulles, op.cit hal.1
64
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
leasing ini dibuat kurang dari 1 (satu) tahun, maka akan menimbulkan kesamaan
Jenis Leasing
dengan sistem operative lease, yang
Secara umum Leasing bisa dibedakan
sebagian besar perjanjian dibuat dalam
dalam 2 kelompok, yang terbagi dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun.
Leasing Finansial dan Leasing operative,
Pemerintah
Republik
Indonesia
pada tahun 1974 telah mengeluarkan surat
dan pengertian 2 hal tersebut adalah9 : 1. Leasing Finansial
Keputusan mengenai Leasing, dan surat ini
Ini adalah perusahaan leasing, yang
terbentuk
berupa
dalam
Bersama
Menteri
Surat
Keputusan
Keuangan,
perusahaan
pada
jenis
Menteri
leasing ini berlaku suatu lembaga
Perindustrian dan Menteri Perdagangan
keuangan, Dimana lessee yang
Republik
Kep-
akan membutuhkan suatu barang
32/M/SK/2/1974,
modal menentuakan sendiri jenis
30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Februari 1974.
serta spesifikasinya dari barang
Yang dalam surat keputusan bersama ini
yang dibutuhkan. Terkadang lessee
mempunyai pengertian : ”Setiap kegiatan
juga
pembiayaan perusahaan dalam bentuk
langsung
penyediaan barang-barang modal untuk
mengenai
harga,
digunakan oleh suatu perusahaan untuk
perawatan
dan
jangka
berhubungan
Indonesia
122/MK/IV/2/1974,
waktu
No.
tertentu,
berdasarkan
mengadakan
negosiasi
terhadap
supplier syarat-syarat
hal-hal
dengan
yang barang.
pembayaran-pembayaran secara berkala
Sedangkan lessor disini hanya
disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
berkepentingan
tersebut untuk membeli barang-barang
kepemilikan barang tersebut secara
modal
atau
hukum. Dan pada akhir perjanjian,
memperpanjang jangka waktu leasing
lessee mempunyai hak pilih untuk
berdasarkan
telah
membeli barang tersebut dengan
diartikan
nilai sisa (residual Value), atau
maksud Surat Keputusan Bersama ini lebih
kalaupun lessee tidak membeli,
ditegaskan pada Obyek sebuah perjanjian
maka
leasing yaitu berupa barang-barang modal,
dikembalikan
atau
syahnya (lessor).
yang
disepakati
nilai
bersangkutan
sisa
bersama”.
penggunaan
dari
uang
Bisa
barang modal
barang
mengenai
tersebut kepada
harus pemilik
tersebut. 65
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
Hal
ini
menerangkan
ISSN 1979-4940
bahwa
perjanjian
para
pihak
didalam leasing finansial, lessor
merundingkan
kemungkinan
merupakan pemilik barang saja,
dilakukannya kontrak lease yang
dan lessee merupakan pihak yang
baru.
menikmati keuntungan ekonomis atas barang lessor, bentuk inilah yang tertera jelas dalam Surat
Seperti apa yang telah dijelaskan
Keputusan Bersama Menteri tahun
sebelumnya, bahwa para pihak dalam
1974. Dan pembiayaan leasing
perjanjian leasing adalah lessor, lessee,
seperti ini yang mewakili arti
supplier
leasing pada kenyataannya.
penjelasan mekanisme leasing ini, hanya
2. Leasing operative
,dan
asuransi.
Tapi
dalam
akan dipergunakan 3 pihak saja tanpa
Pada jenis ini, lessor membeli
pihak asuransi.
barang dan kemudian menyewakan
Seperti
yang
tertentu. Jika melihat hal ini,
barang secara hukum, sedangkan lessee
biasanya lessee membayar rental
adalah pihak yang memperoleh manfaat
yang besarnya secara keseluruhan
secara ekonomis atas sebuah barang modal
tidak meliputi harga barang serta
yang
biaya
dikeluarkan
leasing. Dan supplier penyedia kebutuhan
di
dalam
barang modal yang ditentukan dalam
menentukan besarnya rental, lessor
perjanjian leasing. Dan dalam hal ini,
tidak
mekanisme
telah
Adapun
memperhitungkan
biaya-
diperjanjikan
yang
hanyalah
ketahui
sebelumnya,
yang
lessor
kita
kepada lessee untuk jangka waktu
lessor.
9
Mekanisme Leasing
dalam
dipelajari
pemilik
perjanjian
adalah
biaya tersebut karena setelah masa
mekanisme yang terjadi dalam Leasing
lease berakhir yang diharapkan
finansial, yang lebih merepresentasikan
harga barang tersebut masih cukup
dari arti perjanjian leasing, dengan cara
tinggi.
pembiayaan, atau lebih dikenal dengan
Maka disini secara jelas tidak
sewa guna usaha.
ditentukan adanya nilai sisa atau
Dalam hal ini kita mencoba memahami
residual value serta hak opsi bagi
tahapan-tahapan dalam pelaksanaan usaha
lessee,
leasing dalam kenyataannya :
setelah
berakhirnya
Eddy P. Soekadi,op.cit hal. 20-22
66
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
1. Pada langkah awalnya adalah calon
perawatan, asuransi, dan hal-hal
lessee melakukan negosiasi dengan
lainnya telah menjadi tanggung
supplier akan kebutuhan barang
jawab lessee.
modalnya, dalam negosiasi ini ,
4. Setelah
terjadi
kesepakatan
lessee bisa bersepakat akan harga,
spesifikasi barang antara lessee dan
jenis barang, tipe dan masalah
supplier, maka supplier meminta
garansi
surat pemesanan kepada lessor,
dan
hal-hal
yang
berhubungan dengan barang modal
selanjutnya
tersebut.
langkah
supplier akan terjadi perjanjian jual
awalnya kita mendatangi penyedia
beli yang nantinya barang tersebut
barang modal (supplier) untuk
akan dibeli dan dimiliki oleh
mengechek barang modal, tahapan
lessor.
ini disebut tahapan Negosiasi.
kepemilikan barang adalah lessor.
Maka
pada
antara
Maka
lessor
dan
selanjutnya
2. Setelah adanya pemberitahuan dari
5. Setelah barang modal dimiliki oleh
lessee akan adanya kesepakatan,
lessor, maka langkah selanjutnya
maka supplier (dealer, distributor)
adalah perjanjian Leasing antara
barang yang dibutuhkan meminta
lessor dan lessee. Yaitu kontrak
kepada lessor suatu surat pesanan
yang dilakukan lessor dan lessee
(surat pesanan dalam hal Purchase
sebagai
order), yang mana selanjutnya yang
perjanjian
akan memesan dan membeli adalah
disepakati bersama. Jadi dalam hal
lessor, dan nantinya barang itu
ini telah terjadi 2 perjanjian yang
akan dimiliki oleh lessor.
dilakukan lessor, yaitu perjanjian
3. Lessee disini bukanlah sebagai
landasan leasing
hukum
atas
yang
telah
jual beli dengan supplier, dan
pemilik barang, tapi lessee adalah
selanjutnya
perjanjian
pihak yang nantinya menyewa
dengan lessee.
leasing
barang yang dimiliki lessor untuk
6. Pada hal sebelumnya, harga barang
digunakan dalam modal usaha
modal yang telah disepakati antara
berupa
lessee dan supplier dan telah
barang,
yang
nantinya
tertuang dalam perjanjian leasing.
disepakati,
Selanjutnya
di
nantinya akan dibayar oleh lessor
tangan lessee segala resiko dan
kepada supplier sebagai penyedia
setelah
barang
itulah
harga
yang
67
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
pembiayaan atas modal barang
c. Pertimbangan
yang dibutuhkan lessee.
keadaan
cash
flow daripada lessee.
7. Dalam perjanjian leasing ini, para
10. Dan hal yang paling membedakan
pihak baik lessor maupun lessee
adalah dalam ketentuan nilai sisa
akan
(residual
menentukan
pembayaran
value),
yang
dimana
rental atas barang modal yang telah
berdasar nilai sisa yang telah
dibiayai oleh lessor. Pembayaran
disetujui bersama dalam perjanjian
ini dilakukan berdasarkan bulanan,
leasing,
perempat bulan, ataupun pertengah
minimal adalah 10% dari harga
tahunan atas penggunaan barang
barang)
selama masa perjanjian leasing.
diberikan/mempunyai hak untuk
8. Didalam perjanjian leasing antara
memilih (opsi) antara membeli
(biasanya
nilai
maka
sisa
lessee
lessor dan lessee, harus ditentukan
barang
tersebut,
atau
besaran nilai sisa (residual Value)
mengembalikannya pada lessor.
akan barang modal usaha tersebut. 9. Dalam menentukan jangka waktu leasing , biasanya para pihak tidak
Dengan keterangan :
asal dalam menentukan jangka
1. Lessee mengadakan negosiasi dan
waktu
leasing,
para
pihak
pengecekan terhadap supplier atas
mempunyai pertimbangan dalam
barang modal yang dibutuhkan.
menentukan
jangka
Kemudian
Pertimbangan
yang
waktu.
lessee
mengajukan
dilakukan
proposal pembiayaan kepada lessor
untuk menentukan jangka waktu
akan barang modal yang telah
perjanjian
disepakati dengan supplier
leasing
biasanya
ditentukan dengan mengacu pada
2. Setelah sepakat antara lesse dan
10
hal : a. Masa
supplier, maka supplier meminta penggunaan
surat pesanan kepada lessor, agar
barang tersebut sesuai dengan
lessor dapat mempelajari barang
umur rata-rata barang tersebut.
modal yang diinginkan lesse.
b. Lokasi
manfaat
dimana
barang
3. apabila
ditempatkan.
proposal 10
lessor lessee,
setuju maka
Eddy P. Soekadi,op.cit hal.83
dengan terjadi
68
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
perjanjian jual beli antara lessor
belum cukup memiliki modal usaha dalam
dan supplier, maka barang modal
bentuk
menjadi hak milik lessor.
mendapatkan modal barang itu nantinya
4. Setelah
barang
milik
dapat
lessor, maka lessor dan lessee
bisnis
membuat
menjadi
dan
menyepakati
perjanjian leasing. Perjanjian
bisa
terjadi
perjanjian
yang
diusahakan
dimana
untuk
untuk
menjalankan
Karena leasing mulai berkembang, dan telah banyak dipakai oleh pengusaha
dalam
jangka waktu tertentu. Dalam
barang,
lessee
maupun perusahaan, apabila leasing ini jika dilaksanakan dengan baik sesuai
wajib
dengan mekanisme yang berlaku maka
membayar uang sewa (rental fee,
system
installment) selama jangka waktu
menarik
leasing.
perusahaan dari segi pembiayaan dan lebih
Diakhir perjanjian, atau diakhir
fleksibel dalam penentuan perjanjian di
pembayaran
dalam leasing.
sewa,
lessee
leasing bagi
memberikan
peluang
pengusaha
ataupun
mempunyai hak pilih (opsi), untuk
Adapun keuntungan dan manfaat dari
mengembalikan barang, atau ingin
leasing dapat disimpulkan dengan berbagai
membeli barang.
gambaran umum terhadap keuntungan
Adapun harga barang pun telah
perjanjian leasing seperti :
berkurang, karena adanya nilai sisa
1. Pembiayaan dengan menghemat
(residual Value) dalam perjanjian.
modal Transaksi leasing sering
Di tahap ini jelas lessee harus
dilakukan tanpa perlu uang muka
memlih tujuan perjanjian leasing
dan
ini, ingin mengembalikan atau
diberikan sampai dengan 100%
membeli barang yang telah di
dari harga barang tersebut, hal ini
manfaatkan ekonomisnya itu.
akan membantu cash flow terutama
pembiayaannya
dapat
bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri
PENUTUP Jenis
usaha
leasing
ini
atau
perusahaan
beroperasi yang
dan sedang
sesungguhnya sangat berguna bagi para
berkembang. Penghematan modal
pengusaha yang dalam prakteknya masih
ini terasa sangat penting terutama
mulai membangun sebuah bisnis, dan 69
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
apabila fasilitas kredit dari bank
sewa beli, sewa menyewa ataukah dengan
telah sepenuhnya terpakai.
menggunakan kredit. Setelah diuraikan
2. Fleksibel, Dipandang dari segi
sedikit
jenis usaha ini, baik dari
perjanjiannya, leasing lebih luwes
mekanisme perbedaan dan tujuan dari
karena
usaha ini, diharapkan kita bisa mengetahui
leasing
lebih
mudah
menyesuaikan keadaan keuangan
dan memahami
lessee
dengan
sama dari itu semua. Dan yang paling
ini
penting adalah, pelaksanaan dari usaha
kontraknya,
tersebut yang nantinya tidak menimbulkan
dibandingkan
perbankan. meliputi
Fleksibilitas struktur
kemiripan yang tidak
besaran pembayaran rental, jangka
salah
pentafsiran
dalam
waktu dan nilai sisanya.
usaha, karena bila telah terjadi salah tafsir pengertian
jenis
menentukan
3. Sebagai sumber dana.
dalam
usaha
ini,
4. On atau off balance sheet.
ditakutkan menimbulkan persengketaan.
5. Proteksi inflasi, merupakan pelindung terhadap inflasi
DAFTAR PUSTAKA
meskipun dalam beberapa keadaan
T.M. Tom Clark, Leasing, Mc Graw Hill Book Company (UK) ltd., Maidenhead Berkshire,UK
sering dikatakan kurang relevan, misalnya bisa dikatakan lessee
World Leasing Year Book 1986, Hawkins Publisher Ltd.
membayar hari ini dengan perhitungan nilai mata uang kemarin. Dan masih banyak lagi keuntungan yang didapat lessee, tapi dari uraian diatas, tidak semua kelebihan leasing tersebut cocok bagi suatu perusahaan, tapi mungkin hanya beberapa hal saja yang bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan, dan tidak semua. Dengan berbagai keuntungan yang ada
dalam
leasing
ini,
maka
kita
dihadapkan kepada jenis usaha mana yang
Husnan,Suad, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Yogyakarta, BPFE, 1998. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. Kep122/MK/IV/2/1974, 32/M/SK/2/1974, 30/Kpb/I/1974 tertanggal 7 Februari 1974. Eddy P. Soekadi, Mekanisme Leasing, Ghalia Indonesia , jakarta timur, 1987.
lebih nyaman bagi kita, dari usaha leasing, 70
Al’ Adl, Volume VII Nomor 13, Januari-Juni 2015
ISSN 1979-4940
Marpaung Charles Dulles, Pemahaman mendasar atas usaha leasing, penerbit Integrita Press, 1985. Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991
71