MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DINAMIKA ATMOSFER UNTUK KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN
Naskah Publikasi
diajukan oleh THERESIA VIDI ASTIN 09.01.2551
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Learning Media Geography “Atmospheric Dynamic” For Class X In High School Muhammadiyah 1 Klaten Media Pembelajaran Geografi Dinamika Atmosfer Untuk Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1 Klaten Theresia Vidi Astin Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Media learning learning is one component that has an important role in teaching and learning activities. By looking at the development of technology and interest in learning the computer, created an idea to create an alternative learning method than using textbooks by including dynamics of the atmosphere material into a CD (Compact Disc), so as to create an application. Media atmospheric dynamics learning geography for class x at SMA Muhammadiyah 1 KLATEN, the title of the thesis is to be used based multimedia.dan students into solutions related to the progress of learning teaching high school students at Muhammadiyah. With this application is expected students would be more interested to learn geography especially the dynamics of atmosphere chapters because there is pictures and quiz or question so that the students will be easier to understand and not bored. And teachers can also easily provide the material to their students about learning geography in particular the material in this chapter atmospheric dynamics. Keywords: Multimedia, Learning Media, Geography, Atmospheric Dynamics
1. Pendahuluan Kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan pesat pada saat ini turut membantu manusia terutama di bidang teknologi informasi.Perkembangan pola pikir manusia yang senantiasa berubah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dapat menghasilkan ideide kreatif yang lebih baik. Dengan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis multimedia diharapkan bisa memberikan peranan
penting
dalam
proses
penyaluran
informasi.
Informasi
disebarluaskan melalui banyak cara salah satunya dengan aplikasi multimedia. Multimedia merupakan kombinasi tiga elemen yaitu gambar, suara dan teks. Dengan memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan ketiga elemen tersebut. Menggabungkan link dan tools yang menghubungkan pengguna untuk menjelajahi jaringan informasi yang saling terhubung. SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN adalah sekolah menengah tingkat atas yang terletak di jalan Sersan Sadikin 89 Klaten Utara. Sekolah yang berbasis islam ini telah membuktikan eksistensinya di dunia pendidikan
dengan
meraih
berbagai
penghargaan.Sekolah
yang
mempunyai visi “Siap menghantarkan siswa menuju manusia Beriman, Tertib, Cerdas, dan Terampil ini memang patut menjadi contoh sekolah menengah tingkat atas yang baik.
Namun dibalik itu semua, SMA Muhammadiyah 1 Klaten ini mempunyai
tingkat
kesulitan
untuk
membuat
siswanya
tertarik
mempelajari mata pelajaran IPS, salah satunya pelajaran Geografi. siswa justru merasa bosan. Untuk
itulah
“Media
Pembelajaran
Geografi
Dinamika
Atmosfer untuk Kelas X di SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN” dipilih sebagai judul Tugas Akhir dimana aplikasi ini diharapkan mampu menjadi media pembelajaran yang efektif dan dapat membantu para guru di SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN dalam memberi materi kepada anak didiknya untuk jurusan IPS khususnya mata pelajaran Geografi menjadi menyenangkan. 2.
Landasan Teori Istilah
multimedia
berawal
dari
teater,
bukan
computer.
Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak audio visual connection(AVC) dan video adhapter card ps/2. Pada tahun 1994 diperkerkirakan ada lebih dari 700 produk dan system multimedia dipasaran. Multimedia memungkinkan pemakai computer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang jauh lebih kaya dari pada media table dan grafik konvensional.pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video
bergerak atau animasi dan mendengar suara streo, perekaman suara atau alat musik. Beberapa system multimedia bersifat intraktif, memungkinkan pemakai memilih output dengan mouse atau kemampuan layer sentuh mendaptkan dan menjalankan aplikasi itu.
2.1 Definisi Multimedia Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media, kata multi berarti banyak atau lebih dari satu sedangkan kata media berarti alat/sarana/piranti
untuk
berkomunikasi.
Sistem
multimedia
dikarakteristikan oleh control computer, produksi gabungan, manipulasi, presentasi,
penyimpanan
(storage) dan komunikasi
dari informasi
indenpenden yang dikodekan melewati media kontinu dan media diskrit. Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video tombol-tombol interaksi yang dapat menimbulkan daya tarik tersendiri yang disampaikan kepada pengguna.Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberi dimensi baru pada katakata.1Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata dalam aplikasi multimedia dapat menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas cakupan teks untuk memeriksa suatu topik tertentu secara lebih luas.Multimedia melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks, melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi, dan video. 1
M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, hal. 21.
2.2. Objek – Objek Multimedia Terdapat enam jenis objek multimedia.2Pertama, bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan yaitu teks. Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia. Kedua, grafik lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna. Ketiga, penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi. Keempat, video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi
multimedia.Kelima,
animasi
yang
merupakan
penggunaan
komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Keenam, software dan data yang merupakan keterpaduan serempak yang dapat dicapai dengan menciptakan link ke berbagai dokumen dan dataset.
Gambar 2.1 Rincian siklus pengembangan aplikasi Multimedia Oleh Raymond Mc Leod
2
M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, hal. 255.
Professional komunikasi
Spesialis Informasi Langkah 1
Mendefenisikan masalah
Langkah 2
Merancang konsep
Langkah 3
Merancang isi
Langkah 4
Merancang naskah
Langkah 5
Merancang grafik
Langkah 6
Pemakai
Memproduksi sistem
Melakukan pengujian pemakaian Langkah 7 Langkah
Menggunakan Sistem
8 Langkah 9 Keterangan :
Memelihara sistem
1. Mendefinisikan Masalah Analisis Sistem mendefinisikan kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahannya memerlukan multimedia. 2. Merancang Konsep Analis system dan pemakai bekerjasama dengan professional komunikasi seperti produser, sutradara, penulis naskah, editor elektronik terlibat dalam merancang konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan
membuat aliran (urutan) pada aplikasi multimedia yang dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi multimedia di butuhkan kreativitas. 3. Merancang Isi Dalam merancang isi analis menyiapkan aplikasi spesifikasi yang rinci. Merancang isi merupakan komersialisasi dari merancang konsep atau implementasi dari strategi kreatif. 4. Menulis Naskah Dialog dan semua elemen terinci dengan urutan tertentu. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. 5. Merancang Grafik Grafik yang dipilih yang sesuai dengan dialog.Merancang grafik meliputi merancang grafik dua dimensi, merancang video, merancang audio dan merancang animasi. 6. Memproduksi Sistem Pengembang system memproduksi berbagai bagian dan menyatukan dalam system. Selain mengembangkan perangkat lunak aplikasi,tugasnya mencakup kegiatan khusus seperti menyunting video dan authoring. Authoring
adalah
penyatuan
elemen-elemen
menggunakan perangkat lunak khusus siap pakai. 7. Melakukan Tes Pemakai
yang
terpisah
dan
Pengetesan
merupakan
langkah
setelah
aplikasi
multimedia
diproduksi. Fungsi dari pengetesan adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai dengan yang direncanakan. 8.
Menggunakan Sistem Penggunaan system multimedia bergantung pada fungsi dari system multimedia serta mengetahui apakah para pemakai bisa mandiri dalam mengoperasikannya, baik dalam penggunaan maupun penilaian.
9. Memelihara Sistem Seperti system berbasis computer lain, system multimedia harus dipelihara. Perbedaan utamanya adalah pemakai tidak dapat diharapkan untuk melaksanakan pemeliharaan.Ini adalah tugas spesialis dan professional. Multimedia bukanlah aplikasi end-user-computing. Siklus pengembangan multimedia dapat dilihat digambar. 2.3 Media Pembelajaran Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara murid, pengajar danmateri. Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan materi. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran.Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang dialami sebelumnya. Menurut Bruner ada tiga tingkatan utama modus
belajar,
yaitu
pengalaman
langsung
(enactive),
pengalaman
pictorial/gambar(iconic) dan pengalaman (abstract). Dalam proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang saling berkaitan yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa". Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik juga. Heinich, dan kawan-kawan(1982) di dalam Azhar Arsyad (hal.67-69) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE yaitu : 1. Analyze learner characteristics (menganalisa karakteristik umum kelompok sasaran). 2. State objective (menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran). 3. Select or modify media (memilih,memodifikasi atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat). 4. Utilize (menggunakan materi dan media). 5. Require learner (responsememinta tanggapan siswa).
6. Evaluate (mengevaluasi proses belajar).
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Oleh karena itu perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. 2.4 Pengenalan Perangkat Lunak (Software) Multimedia Perangkat lunak multimedia adalah komponen – komponen dalam data processing sistem, berupa program – program untuk mengontrol bekerjanya system komputer. Fungsi perangkat lunak multimedia adalah menyiapkan aplikasi program multimedia sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer multimedia lebih terkontrol serta mengatur dan membuat pekerjaan yang berkaitan dengan multimedia dapat berjalan dengan lancar. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe Flash CS3, Adobe Photoshop CS3, Format factory, dan menggunakan software pendukung yaitu Nero. 3.
Tinjauan Umum
3.1 Sejarah Singkat
SMA Muhammadiyah 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1955. Pada masa-masa awal, lokasi proses belajar mengajar SMA Muhammadiyah 1 Klaten berpindah-pindah. Pada tahun 1955 hingga 1961 di belakang beteng (dulu SD Muhammadiyah sekarang dipergunakan untuk Majelis Ekonomi atau sebelah
timur Masjid Raya Klaten). Tahun 1961 sampai tahun 1964 pindah dilokasi rumah milik anggota persyarikatan Muhammadiyah Klaten, namun pada tahun ajaran 1964/1965 kembali lagi
belakang beteng klaten. Tahun 1976 berlokasi di
gedung "Lingga Harta Klaten". Tahun ajaran 1968 sampai tahun 1982 di gedung milik A.Kasum (sekarang dipakai untuk SMA Muhammadiyah 13 Kota , Klaten ). Sejak tahun 1982 hingga sekarang menempati gedungnya sendiri di Jl. Sersan Sadikin No.89 Klaten.
Berdirinya SMA ini adalah atas prakarsa dan perjuangan dari tiga anggota perserikatan Muhammadiyah, yaitu Bapak Dwijosungkoyo (Ketua), Bapak Alwi Sudarmo (Sekretaris), dan Bapak Drs. H. Mardjuki Mahdy (Bendahara).
Berkat keuletan para pengurus Muhammadiyah cabang Klaten, pada tanggal 1 Agustus 1963 SMA Muhammadiyah 1 Klaten mendapat status bersubsidi dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28835/BI/1963 tanggal 27 September 1963 yang berlaku sejak terhitung sejak tanggal 1 Agustus 1963.
4. Pembahasan 4.1 Identifikasi Masalah Masalah yang ada pada SMA MUHAMMADIYAH 1 Klaten adalah tidak adanya media informasi yang dapat menyampaikan secara informatif dan menarik. Oleh karena itu, dari pokok permasalahan yang ada akan dicoba untuk memberikan solusi dengan mengembangkan aplikasi multimedia yang interaktif dengan
menggunakan
aplikasi
multimedia
Pembelajaran Geografi tentang Lapisan Atmosfer.
yang
berisi
tentang
Media
4.2 Merancang Konsep Untuk membuat sebuah sistem aplikasi multimedia sangat diperlukan konsep untuk merancang program kerja. Dengan adanya rancangan program kerja memungkinkan pembuatan aplikasi akan berjalan lebih terarah dan terorganisasi. Dan konsep dari masalah diatas adalah bagaimana merancang media pembelajaran tentang Dinamika Atmosfer yang dapat membuat anak bisa belajar dengan cepat dan baik. 4.3 Merancang Isi Perancangan isi dalam aplikasi ini dibagi atas beberapa level yang masingmasing level memiliki sub level. Struktur yang dipakai dalam merancang isi aplikasi ini adalah struktur hierarki.dengan lebih banyak pilihan seperti terlihat pada gambar 4.1 berikut ini :
Intro
Menu Utama
A
B
C
D
E
Gambar 4.1 Struktur hierarki yang di gunakan
4.4 Merancang Naskah Dalam aplikasi ini terdiri dari beberapa bagian/level. Dan untuk lebih jelas penulis membuat rancangan struktur aplikasi. Pembuatan struktur aplikasi ini dimaksud untuk mempermudah dalam pengerjaan. Struktur yang dipakai adalah struktur kombinasi, karena pengguna / siswa dapat melakukan navigasi sepanjang percabangan pohon dengan struktur yang terbentuk. Berikut ini adalah gambar struktur kombinasi yang dipakai untuk merancang studi kasus pembelajaran tentang Lapisan Atmosfer :
SMA Muhammadiyah 1 Klaten
Mempersembahkan
Intro
Menu utama
Menu Utama
A
B
C
D
BANTUAN
KELUAR
E
Gambar 4.2 Tampilan struktur aplikasi
Di dalam intro terdapat animasi tampilan sekolah dan naskah berupa tulisan mempersembahkan Tabel 4.1 Rancangan garis besar isi aplikasi Intro
Halaman ini merupakan halaman pertama yang akan ditemui pengguna pada saat menjalankan aplikasi ini sebagai media informasi awal sebelum menuju halaman utama dari aplikasi ini. Maksud dari disediakannya tampilan intro ini agar user mendapatkan gambaran awal tentang maksud dari aplikasi iniyang mana seluruh dari aplikasi memuat informasi mengenai Lapisan Atmosfer.
Menu utama
Berisikan tentang profil sma muhammadiyah 1 klaten dan lima tombol jalan untuk
mengakses
yang berfungsi sebagai informasi
berikutnya.
Tombol-tombol utama tersebut mewakili setiap informasi yang terkandung dihalaman berikutnya dari aplikasi ini : Tentang, Materi, Soal, Petunjuk dan Keluar. Gg Tentang
menu untuk menujuhalaman yang berisi tentang pengertian Geografi.
22
Materi
menu untuk menuju halaman yang berisi tentang Dinamika Atmosfer dan semua teori Lapisan Atmosfer.
Soal
menu untuk menuju halaman yang berisi tentang soal soal latihan dari teori teori Lapisan Atmosfer.
Petunjuk
menu untuk menuju halaman yang berisi tentang petunjuk penggunaan aplikasi.
Keluar
menu untuk keluar dari aplikasi
Aplikasi ini di isi suara dan musik supaya tidak terkesan bisu dan dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar. Output dari aplikasi ini dapat ditampilkan melalui komputer, seperti tampilan gambar animasi kartun, sound off/on untuk keluaran suara dan music, serta mouse untuk memilih tombol, sehingga pengguna dapat menjalankan aplikasi ini dengan mudah. Semua alat ini haruslah tersedia. Sebab jika tanpa alat bantu, aplikasi ini tidak bisa dikatakan interaktif. Citra dan visual dari aplikasi ini dapat disimpan dalam bentuk media CD atau Harddisk 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan uraian pada bab-bab terdahulu maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Dengan adanya fasilitas media pembelajaran Dinamika Atmosfer yang interaktif dapat membuat siswa memahami pelajaran dengan baik dan proses belajar – mengajarpun jadi lebih menyenangkan. Fasilitas yang
23
ada dalam perangkat lunak ini yaitu sekilas tentang sejarah dari sekolah SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN,materi serta soal yang berisi tentang Geografi yang meliputi pengenalan Geografi, materi dinamika atmosfer, soal-soal latihan yang disertai dengan score atau nilai. Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak ini yaitu mudah pemakaiannya sehingga dapat digunakan oleh pemakai pemula sekalipun. Karena terdapat menu utama yang sangat membantu pemakai (user).Materi dibuat secara terstruktur, tanpa ada kesan terburu-buru dalam pemahaman materi karena pemakai dapat mengulangnya setiap saat sesuai keinginannya.sehingga tidak membuat murid menjadi jenuh. Dengan dibuatnya aplikasi multimedia ini akan memberikan kemudahan bagi pihak SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN sebagai alternatif
dalam membantu menyajikan sebuah
media pembelajaran yang membantu dalam proses belajar mengajar khususnya program tuntas belajar geografi khusunya pada bab “Dinamika Atmosfer’ di sekolah tersebut. Dengan menggunakan media pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa bisa belajar dengan baik dan cepat serta dapat menyingkat waktu proses belajar mengajar yang selama ini disampaikan secara manual dengan panduan buku paket.
24
5.2 Saran 1. Program pembelajaran Geografi pada bab “dinamika atmosfer’ ini masih dapat dikembangkan lagi. Dari sini nantinya dapat dikeluarkan versi berikutnya atau versi yang lain yang lebih sempurna. 2. Program pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif belajar geografi pada bab “Dinamika Atmosfer” selain dengan belajar membaca buku atau mencatat. DAFTAR PUSTAKA http://smamuh1klaten.sch.id/index.php?pilih=hal&id=31 diakses 11 juni 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Muhammadiyah_1_Klaten diakses 11 juni 2012 http://jamaludin270790.blogspot.com/2011/03/fungsi-dan-manfaat-mediapembelajaran.html diakses 1 agustus 2012 http://wajahdara.wordpress.com/category/penyusunan-silabus/ diakses 1 Agustus 2012 http://artikelkomputerku.blogspot.com/2009/05/download-format-factoryfreeware.htmldiakses 2 agustus 2012 LPKBM MADCOMS,2004, Membuat Animasi Movie Clip Dengan Actions Script, Andi Offset, Yogyakarta M. Suyanto,2004,Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta M. Suyanto,2003,2005, Multimedia Alat Untuk Meninngkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Yogyakarta, Totok G, Sukwardjono, Mas Sukoco, Agus S, Soewadi, 2007, Fakta Dan Konsep Geografi, Inter Plus, Jakarta.
25