Mayang Adelia Puspita, SP. MP
2013 Giel Ton and Felicity Proctor (eds). Empowering Smallholder Farmers in
Markets: experiences with farmer-led research for advocacy. Wageningen: CTAAGRINATURA-LEI. pp140. ISBN 978-94-6173-891-2
Prato, Bettina. 2012. Empowerment of poor rural people through initiatives in
agriculture and natural resource management. International Fund for Agricultural Development
Dasar Hukum perlindungan dan pemberdayaan petani : UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI
Alasan
perlindungan dan pemberdayaan petani bahwa kecenderungan meningkatnya perubahan iklim, kerentanan terhadap bencana alam dan risiko usaha, globalisasi dan gejolak ekonomi global, serta sistem pasar yang tidak berpihak kepada petani, sehingga petani membutuhkan perlindungan dan pemberdayaan
Three quarters of the world’s poorest people live in rural areas, and their
livelihoods depend on farming, pastoralism, forestry, and artisanal fishing – all of which can be subsumed under the term “agriculture”. support to agriculture is well recognised as essential for poverty reduction and for securing people’s right to food. agriculture is also recognised as an engine of pro-poor growth (oecd, 2006; world Bank, 2007; oxfam, 2009).
Petani
adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan Usaha Tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan (UU No. 19 tahun 2013)
Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian (tanaman bahan
makanan dan tanaman perkebunan rakyat) atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai petani pemilik maupun petani penggarap (sewa/kontrak/bagi hasil). Orang yang bekerja di sawah/ladang orang lain dengan mengharapkan upah (buruh tani) bukan termasuk petani (Badan Pusat Statistik)
Menurut Mosher (1997:28), setiap petani memegang tiga peranan yaitu: 1.
Petani Sebagai Juru Tani (Cultivator).
Yaitu seseorang yang mempunyai peranan memelihara tanaman dan hewan guna mendapatkan hasil-hasilnya yang berfaedah. 2. Petani Sebagai Pengelola (Manager). Yakni segala kegiatan yang mencakup pikiran dan didorong oleh kemauan terutama pengambilan keputusan atau penetapan pemilihan dari alternatif- alternatif yang ada. 3. Petani sebagai manusia http://digilib.unila.ac.id/10870/3/BAB%20II%20yg%20dulu.pdf
*menurut kriteria sensus pertanian Jenis Petani
Luas Lahan
Petani gurem
memiliki lahan sawah antara 0,1 s/d 0,50 hektar
Petani kecil
memiliki lahan sawah 0,51 s/d 1 hektar
Petani Besar
memiliki lahan sawah lebih dari satu hektar
Soetrisno (2002), dalam sosiologi barat, terdapat dua konsep mengenai petani, yaitu
peasant dan farmers. Peasant merupakan petani yang sebagian besar hasil pertaniannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Farmers adalah orangorang yang hidup dari pertanian dan memanfaatkan sebagian besar hasil pertanian untuk dijual.
Berbeda halnya dengan yang dikemukakan oleh Scott (1981) mendefinisikan petani
sebagai seorang pencocok tanam yang produksinya terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumsi keluarga.
Selain petani, terdapat pula buruh tani. Buruh tani adalah orang yang bekerja di sektor
pertanian, namun mereka bekerja pada orang lain atau perusahaan yang jenis pekerjaannya masih erat dengan kegiatan pertanian atas dasar balas jasa dengan diberi upah atau gaji dalam bentuk uang atau barang (BPS, 2003).
Rumahtangga pertanian adalah rumahtangga yang menghasilkan produk pertanian
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual atau ditukar untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan atas resiko sendiri (BPS, 2003).
Penyedia modal
Perencana keuangan dan operasional
Pengolah hasil pasca panen
Petani
Pemasar produk
Pelaksana budidaya
Pemerintah
Supplier Alsitan
Konsumen
Petani Perbankan
Tengkulak
NGO
segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk melaksanakan Usaha
Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan Kelembagaan Petani (UU No. 19 tahun 2013)
a. pendidikan dan pelatihan; b. penyuluhan dan pendampingan; c. pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian; d. konsolidasi dan jaminan luasan lahan Pertanian; e. penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan; f. kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi; dan
g. penguatan Kelembagaan Petani.
Materi pelatihan : teknis budidaya Pelaksana : pemerintah maupun
swasta
Foto :
http://indonesiagemilang.com/20 16/09/07/laz-al-azhar-cetakpetani-sejati/pelatihan-petanisejati-srop-3/
Materi penyuluhan : budidaya
tanaman, pemasaran, dll yang terkait pengembanga pertanian daerah tsb
Pendampingan terkait suksesi
program pemberdayaan yang diberikan pemerintah
Pelaksana : petugas penyuluh
lapangan
Foto : http://bp4k.luwutimurkab.go.id/be rita-174-bp4k-pantau-pertanianwarga.html
Flower auction in Aalsmer
Holland
Program cetak sawah Pelaksana : kementrian pertanian
bekerja sama dengan TNI
Foto : http://villagerspost.com/todaysfeature/kementan-percepatprogram-cetak-sawah-danpenyaluran-pupuk-subsidi/
Program Kredit usaha murah :
KUR, KKP
Sistem : bunga disubsidi
pemerintah, jaminan ditanggung sebagian oleh asuransi sebagai pihak penjamin (jamkrindo, askrindo)
Pelaksana : perbankan
Foto : http://jateng.tribunnews.com/2016 /06/01/bni-salurkan-kur-untukpetani-tebu-ptpn-ix
Portal web informasi Pelaksana : badan koorddinator
penyuluh
Foto : https://bp4kkp.bekasikab.go.id/
Program : pembentukan kelompok
tani, koperasi. Pelatihan management kelompok
Foto : http://bap4kpenyuluh.blogspot.co.id/ 2015/12/pelatihan-penguatankapasitas.html
Indikator evaluasi keberhasilan strategi pemberdayaan petani Nilai tukar petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang
dinyatakan dalam persentase. Secara konsep NTP menyatakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan petani di pedesaan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam proses produksi pertanian.
Harga yang dibayar petani adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau diberi petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangganya sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian.
Harga yang diterima petani adalah rata-rata harga produsen dari hasilproduksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasi/pengangkutan dan
biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya atau disebut Farm Gate (harga di sawah/ladang setelah pemetikan). Pengertian harga rata-rata adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut.
Sebutkan definisi petani yang anda ketahui ! Sebutkan alasan mengapa perlu adanya program pemberdayaan petani! Sebutkan 3 strategi pemberdayaan petani! Apa yang dimaksud dengan indeks harga yang dibayar petani dan index harga
yang diterima petani?