MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER A. Perhitungan Volume Bukit, Lembah, Galian dan Timbunan Pengguna Surfer dapat menghitung volume galian dan timbunan. Produk ini sangat diperlukan di beberapa bidang, seperti: geologi pertambangan, survey geodesi dan rekayasa teknik sipil. Perhatikan peta kontur beserta diagram 3 dimensi pada Gambar 6.1. berikut (diambil dari tugas digitasi Surfer). Tampak bahwa daerah tersebut tersusun dari 2 bukit yang mengapit satu lembah yang membujur berarah utara-selatan di bagian tengahnya.
2000
1500
1000
500
0m
500
1000
500m
1000m
1500
Gambar 6.1. Peta kontur dan diagram 3 dimensi hasil digitasi tugas Surfer.
Pada contoh ini, kita akan memotong kedua bukit tersebut dan menimbun material hasil potongan tersebut pada lembah yang ada. Kita putuskan untuk memotong kedua bukit pada kontur 600 m. Untuk itu kita perlu menghitung berapa volume yang bukit diatas kontur 600 m yang akan dipotong tersebut. Selain itu kita ingin mengetahui berapa volume lembah dibawah volume 600 m, sehingga kita dapat menentukan apakah material dari kedua bukit terpotong akan mencukupi untuk menimbun lembah tersebut. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaannya: 1. Ketika dokumen tipe plot-nya aktif, gunakan menu “Grid | Volume” hingga muncul kotak dialog “Open Grid” (lihat Gambar 6.2). 2. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, arahkan pointer file ke sub-direktori dimana file grid-nya berada. Sebagai contoh adalah file “digitall.grd” (file ini merupakan
1
hasil tugas digitasi Surfer, dimana sudah merupakan gabungan seluruh data kontur), kemudian tekan tombol “Open” hingga muncul kotak dialog “Grid Volume” (lihat Gambar 6.3). 3. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, aktifkan radio button “Grid File” pada frame “Upper Surface” dan aktifkan pula radio button “Constant Z =” pada frame “Lower Surface”. Kemudian pada textbox yang terdapat pada frame “Lower Surface” isikan ketinggian permukaan datar yang akan dijadikan bidang pemotongan, yaitu 600 (lihat Gambar 6.4). 4. Tekan tombol “OK” untuk segera mendapatkan hasil hitungan galian dan timbunannya dalam bentuk report (lihat Gambar 6.5).
Gambar 6.2. Membuka menu “Grid | Volume” untuk memunculkan kotak dialog “Open Grid”.
2
Gambar 6.3. Contoh tampilan kotak dialog “Open Grid”.
Gambar 6.4. Contoh tampilan kotak dialog “Grid Volume”.
3
Gambar 6.5. Contoh tampilan report “Grid Volume Computations”.
Dari informasi yang diperoleh dalam report “Grid Volume Computations” kita dapat mengetahui bahwa volume bukit diatas kontur 600 adalah 51.755.514,5 m3, sedangkan volume lembah dibawah kontur 600 adalah 823.194.472,8 m3. Dengan demikian, apabila kedua bukit yang ada dipotong atau digali kemudian hasil galian tersebut ditimbunkan ke lembah, ternyata material hasil galian tersebut masih tidak mencukupi untuk menutup lembah. Adapun jumlah kekurangan materialnya sebesar 771.438.958,3 m3. Tanda negatif atau minus didepan angka net volume (cut-fill) untuk menunjukkan bahwa jumlah material galian tidak mencukupi untuk menimbun. Adapun apabila jumlah material galian mencukupi untuk menimbun maka tidak akan ada tanda negatif. B. Pembuatan Profil Topografi Pengguna Surfer juga dapat membuat profil topografi. Produk ini juga sangat diperlukan di beberapa bidang, seperti: geologi pertambangan, survey geodesi dan rekayasa teknik sipil. Berikut langkah-langkah pengerjaannya: 1. Tampilkan peta kontur yang akan dibuat profilnya. Sebagai contoh ambil peta kontur hasil digitasi tugas Surfer, seperti pada Gambar 6.1. 2. Kemudian klik-kanan mouse dan pilih item “Digitize” untuk mendijit jalur profil yang diinginkan (lihat Gambar 6.6). Buatlah sebuah garis profil, misalkan yang memotong kedua bukit dengan arah barat-timur (lihat Gambar 6.7), kemudian disimpan sebagai file blanking “jalur_profil.bln” (lihat Gambar 6.8 dan 6.9).
4
3. Gunakan menu “Grid | Slice” hingga muncul dialog “Open Grid” (lihat Gambar 6.10). 4. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, tentukan file “digitall.grd” (file ini merupakan hasil tugas digitasi Surfer, dimana sudah merupakan gabungan seluruh data kontur) dan “jalur_profil.bln” sebagai masukan hingga muncul kotak dialog “Grid Slice” (lihat Gambar 6.11, 6.12 dan 6.13). 5. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, tekan tombol “Change filename” yang terdapat di sebelah kanan frame “Output BLN file” untuk menentukan nama output file dalam format file BLN, misalkan “profil.bln” (lihat Gambar 6.14). 6. Tekan tombol “Change filename” yang terdapat di sebelah kanan frame “Output DAT file” untuk menentukan nama output file dalam format file DAT, misalkan “profil.dat” (lihat Gambar 6.15). 7. Tekan tombol “OK” untuk segera keluar dari kotak dialog dan menghitung data profilnya (lihat Gambar 6.16). 8. Jika ditampilkan, maka isi file “profil.bln” adalah koordinat-koordinat (x, y, z) perpotongan profilnya (lihat Gambar 6.17, 6.18 dan 6.19). 9. Gunakan menu “Map | Post Map | New Post Map” untuk menampilkan isi file “profil.dat” secara grafis. Namun tampilan ini masih belum menggambarkan profil permukaan yang sebenarnya. Sebab gambar tersebut secara default atau automatis menyajikan data absis (“Column A”) sebagai “X Coord” dan data ordinat (“Column B”) sebagai “Y Coord”. Padahal seharusnya gambar profil disajikan oleh jarak horisontal (“Column D”) sebagai absis (sumbu X) dan ketinggian (“Column C”) sebagai ordinat (sumbu Y) (lihat Gambar 6.20, 6.21 dan 6.22). 10. Oleh karena itu, double-click simbol Post pada kolom layer, (terletak di bagian kiri tampilan Plot Surfer) hingga muncul kotak dialog “Map: Post Properties”. Aktifkan tab “General”. Pilih field “Column D” didalam combobox “X Coord”, dan pilih field “Column C” didalam combobox “Y Coord” (lihat Gambar 6.23, 6.24 dan 6.25). Setelah itu tekan tombol “OK”. Hasilnya adalah profil topografi sebenarnya dari lintasan yang dipilih (lihat Gambar 6.26 dan 6.27).
5
Gambar 6.6. Mulai membuat titik awal profil.
Koordinat titik awal Koordinat titik akhir
Titik awal Titik akhir
Gambar 6.7. Dijitasi titik awal dan titik akhir profil.
6
Gambar 6.8. Menyimpan hasil dijitasi titik awal dan titik akhir profil.
Gambar 6.9. Menyimpan hasil dijitasi titik awal dan titik akhir profil dengan nama “jalur_profil.bln”.
7
Gambar 6.10. Mengaktifkan menu “Grid | Slice”.
Gambar 6.11. Memanggil file “digitall.grd”.
8
Gambar 6.12. Memanggil file “jalur_profil.bln”.
Gambar 6.13. Tampilan kotak dialog “Grid Slice”.
9
Gambar 6.14. Simpan Output BLN file sebagai “profil.bln”.
Gambar 6.15. Simpan Output DAT file sebagai “profil.dat”.
10
Gambar 6.16. Tampilan kotak dialog “Grid Slice” setelah penentuan Output BLN file dan Output DAT file.
Gambar 6.17. Membuka isi file “profil.bln”.
11
Gambar 6.18. Membuka isi file “profil.bln”.
Gambar 6.19. Isi file “profil.bln”.
12
Gambar 6.20. Menampilkan profil topografi dari file “profil.dat” dengan menu Post Map.
Gambar 6.21. Memanggil file “profil.dat”.
13
Gambar 6.22. Tampilan profil yang belum dikoreksi.
double-click
Gambar 6.23. Tahapan mengkoreksi profil, mulai dengan double-click sub-menu Post pada diagram layer.
14
Gambar 6.24. Tampilan kotak dialog “Map: Post Properties”.
Gambar 6.25. Pilih “Column D” untuk “X Coord” dan “Column C” untuk “Y Coord”.
15
Gambar 6.26. Tampilan profil yang telah terkoreksi.
Gambar 6.27. Peta topografi dengan lintasan profil berikut profil yang telah terkoreksi.
16
TUGAS MATERI KULIAH VI …………………………………………….. Kerjakan pada file hasil dijitasi tugas Surfer yang saudara kerjakan sendiri pada pertemuan ke-1 hingga ke-5: 1. Buatlah perhitungan volume bukit diatas kontur 500 m dan volume lembah dibawah kontur 500 m. Tentukan apakah material bukit diatas kontur 500 m tersebut dapat mencukupi untuk menimbun lembah dibawah kontur 500 m. Apabila kurang mencukupi, berapakah kekurangan material yang harus dipenuhi sehingga seluruh lembah dibawah kontur 500 m dapat tertimbun seluruhnya? 2. Buatlah profil topografi dengan arah barat-timur. Tugas harap dikerjakan dengan mencantumkan langkah-langkah pengerjaannya. Selamat berlatih dan bekerja.
17