MASYARAKAT INDONESIA 2010 - 2014: SUATU STUDI BIBLIOMETRIKA Rochani Nani Rahayu Pustakawan PDII LIPI
Abstrak Penelitian deskriptif bibliometrika dilakukan terhadap terbitan berkala Masyarakat Indonesia 2010--2014. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) jumlah artikel, (2) pola kepengarangan, (3) jenis kelamin pengarang, (4) jumlah halaman artikel, (5) jumlah referensi yang digunakan dalam artikel, (6) instansi tempat bekerja pengarang. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. Artikel berjumlah 110 judul dengan rincian jumlah terbanyak 26 judul (25%) pada tahun 2013 dan jumlah minimum 17 judul (16,35%) pada 2014. Kontribusi pengarang tunggal berjumlah 92 judul (83,63%), dua pengarang 9 judul (8,65%), kolaborasi tiga pengarang 3 artikel (2,88%), dan tidak ada artikel yang ditulis oleh 4 pengarang. Pengarang laki--laki berjumlah 88 orang (73,94%) dan perempuan 50 orang (26,06%). Artikel dengan jumlah 21--25 halaman berada di posisi pertama (36,54%), kedua 16--20 halaman (26,92%), dan ketiga 26--30 halaman (13,46%). 37,50% artikel menggunakan referensi 21--30 judul dan 17 artikel (16,35%) 31--40 referensi. Referensi dengan interval 11--20 digunakan oleh 15 (14,42%) artikel. 14 artikel menggunakan referensi >50 judul dan 7 artikel (6,73%) menggunakan referensi 1--10 judul. Jumlah terbanyak referensi yang digunakan pada 2013, yaitu 787 judul (25,06%). Tempat bekerja pengarang adalah di LIPI di urutan pertama, universitas dalam negeri di urutan kedua, dan universitas luar negeri di urutan ketiga. Dapat disimpulkan bahwa artikel terbanyak 26 judul (25%) pada tahun 2013, pengarang tunggal berada pada posisi tertinggi, pengarang laki--laki lebih banyak dibandingkan perempuan, artikel dengan jumlah 21--25 halaman di urutan teratas, referensi terbanyak berjumlah 21--30 judul, dan tempat bekerja pengarang terbanyak adalah LIPI. Kata kunci: bibliometrika, jurnal, masyarakat Indonesia, ilmu sosial
Abstract Bibliometric descriptive is study conducted on a periodical Society Indonesia 2010 -2014. The aim of research to determine: 1) The number of the article; 2) The pattern of authorship; 3) Gender author; 4) Number of pages of articles; 5) The number of references used in the article; 6) Institutions where the authors work. Results obtained are as follows. 1). The articles have 110 titles. The highest number of 26 titles (25.00%) in 2013 and the minimum amount recorded in 2014, namely 17 titles (16.35%); 2). Contributions sole author of 92 titles (83.63%), and the contributions of two authors amounted to 9 title (8.65%), a collaboration of three authors wrote 3 articles (2.88%) and no articles written by four authors; 3). Author -Eighteen men totaled 88 (73.94%) and 50 women (26.06%); 4). The articles with biggest are 21-25 pages is in the top spot (36.54%), the next page article be interval 16-20 (26.92%), in third place with 26 -30 page article (13.46%) ; 5). The total of articles 37.50% use a reference article is counted 21-30 title, the next 17 articles (16.35%) using 31- 40 references. The interval of reference 1120 is used by 15 (14.42%) articles. Found 14 articles using reference> 50 titles and 7 articles (6.73%)
110
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
using the reference titles 1-10. The highest number of reference used was in 2013, namely 787 titles (25.06%); 6). Most authors work place is LIPI, universities in the country in second and third positions are overseas universities. It was concluded that the most recorded 26 article title (25.00%) in 2013, a single author is the highest position, the author of men - men more than women; 21-25 page article with the number at the top, most references numbered 21-30 title and author most work places are LIPI. Keywords: bibliometrics; journals; Indonesian society; social sciences 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Hasil-hasil riset atau penelitian akan kurang bermanfaat apabila tidak disebarluaskan ke masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melakukan penyebarluasan hasil– hasil penelitian. Metode bagi peneliti atau ilmuwan untuk mengomunikasikan hasil–hasil penelitian terdiri atas tiga cara. Cara pertama dan paling terkenal adalah menerbitkannya ke dalam berbagai terbitan berkala/jurnal. Jurnal atau terbitan berkala selalu diarsipkan dan dapat dibaca oleh orang lain kapan saja pada yang akan datang. Jurnal biasanya ditinjau oleh mitra bestari (peer riview) dan ditujukan untuk komunitas ilmuwan tertentu. Adanya artikel hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal memberikan keuntungan pada ilmuwan untuk jangka panjang dan komunitas yang luas. Pada saat ini sudah banyak bermunculan open-access journals yang tidak diwajibkan membayar untuk membacanya. Hal ini berarti bahwa setiap orang dapat dengan mudah membaca artikel yang dimuat di dalam jurnal. Cara ke dua adalah dengan memaparkan hasil penelitiannya di berbagai konferensi. Pada umumnya suatu konferensi dihadiri oleh ratusan pengunjung. Konferensi adalah suatu arena tempat ilmuwan melakukan sharing atas hasil penelitiannya dan sekaligus juga merupakan ajang jejaring bagi satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya. Mereka dapat melakukan kerja sama untuk melakukan riset–riset yang sejenis. Mereka juga dapat memecahkan teka–teki riset dan memperoleh saran serta masukan di dalam pelaksanaan penelitian. Di dalam arena konferensi juga, akan ditemui ilmuwan dengan segmentasi VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
usia yang berbeda-beda sehingga memungkinkan bagi ilmuwan muda untuk berguru kepada ilmuwan senior (Nguyen, 2015). Cara ketiga adalah presentasi di universitas. Seperti diketahui bahwa frekuensi penyelenggaran suatu konferensi sangat bervariasi, misalnya satu tahun sekali atau dua tahun sekali. Hal ini dapat disiasati dengan memenuhi undangan sebagai pembicara di berbagai universitas. Pada umumnya di setiap departemen pada universitas dengan displin ilmu yang spesifik peserta yang hadir lebih sedikit dan lebih paham tentang topik yang disampaikan (Nguyen, 2015). Secara umum akan lebih baik apabila artikel ilmiah yang ditulis dalam bahasa ilmiah juga disampaikan dalam media populer atau semi ilmiah. Contoh majalah dengan kategori tersebut di antaranya adalah Scientific American dan National Geographic. Hasil riset pun dikumikasikan melalui artikel surat kabar seperti The New York Times atau stasiun televisi, misalnya CNN. Media populer lebih banyak menjangkau masyarakat luas (Nguyen, 2015). Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu– ilmu Sosial Indonesia adalah nama salah satu media berkala dalam bentuk jurnal ilmiah dengan frekuensi terbit setahun dua kali dalam bidang ilmu–ilmu sosial dan kemanusiaan. Jurnal Masyarakat Indonesia diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris dan dicetak oleh LIPI Press. Jurnal Masyarakat Indonesia merupakan jurnal yang sudah terakreditasi dengan identitas Nomor 183/AU 1/P2MBI/08/2009. Sampai tahun 2015 jurnal itu sudah terbit sebanyak 111
41 volume sehingga dapat dikatakan bahwa jurnal itu cukup matang di dalam kiprahnya di dunia ilmu sosial dan kemanusiaan. Telah terjadi pertumbuhan ilmu pengetahuan kemanusian yang sangat pesat bahkan melampaui pertumbuhan pada abad yang lalu. Ilmu pengetahuan sosial tumbuh secara luas seiring dengan semakin banyaknya jumlah ilmuwan bidang ilmu sosial. Dengan demikian, jelas terlihat adanya literatur yang melimpah yang dihasilkan oleh komunitas ilmuwan bidang ilmu– ilmu sosial (Thanuskodi, 2013). Adanya pertumbuhan literatur itu menyebar dengan cukup luas dan disebut dengan terminologi ledakan informasi. Keberadaan terbitan berkala merupakan salah satu indikator pertumbuhan litertur untuk setiap bidang ilmu. Kemunculan mereka merupakan kanal utama untuk menyalurkan ilmu pengetahuan. Dengan melakukan analisis bibliometrik, dapat diketahui tren riset yang terjadi dalam suatu bidang tertentu. Adanya tren riset dapat digunakan oleh pengambil kebijakan bersama-sama dengan pustakawan untuk menetapkan koleksi berupa buku, jurnal, dll yang diperlukan institusi. Oleh karena itu, diperlukan kajian bibliometrika Masyarakat Indonesia. Ruang lingkup kajian ini meliputi seluruh artikel yang dimuat dalam Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu--ilmu Sosial Indonesia periode 2010--2014. 1.2 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah artikel, pola kepengarangan artikel, jenis kelamin pengarang artikel, jumlah halaman setiap artikel, jumlah referensi setiap artikel, dan instansi tempat pengarang bekerja. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Studi Bibliometika Terminologi bibliometrika diciptakan oleh
112
Alan Pritchad yang mendifinisikannya sebagai aplikasi metode matematika dan statistik terhadap buku dan media komunkasi lainnya (Pritchard, 1969 dalam Panda et.al., 2013). Sebelum ada terminologi tersebut, bibliometrika dikenal sebagai statistical bibliography. Bibliometrika ditetapkan sebagai area riset bidang informasi yang meneliti atribut bibliometrik dari publikasi terutama scientific research. (Panda, et al., 2013). Adapun kata bibliometrik berasal dari bahasa Latin dan Yunani biblio dan metric yang mengacu kepada aplikasi matematika dalam studi bibliographi. Salah satu aspek penting untuk meningkatkan interest adalah untuk mengevaluasi kinerja riset dan tren/kecenderungan, baik secara individual maupun institusi. Ashoor dan Chaudry dalam Panda, et al., 2013 menekankan bahwa studi bibliometrik berguna untuk memastikan indikator tren produktivitas ilmiah dan penekanan di antara peran peneliti dalam bidang yang berbeda-beda. Salah satu contoh studi bibliometrika terdahulu adalah suatu analisis statistik literatur comparative anatomy dari 1.543-1.860 dengan cara menghitung buku, artikel jurnal, dan mengelompokkannya menurut negara asal penulis dalam periode tertentu (Thanuskodi, 2010). Berikutnya pada 1923 dilakukan studi bibliometrik kedua yang dilakukan oleh Hulme, dengan judul Statistical Analysis of the History of Science. Selanjutnya, pada studi bibliometika ketiga dilakukan oleh Gross and Gross pada 1927. Mereka menghitung serta melakukan analisis terhadap sitasi yang tertera dalam artikel dalam Journal of the American Chemical Society dan menghasilkan suatu daftar journal penting dalam pendidikan kimia (Thanuskodi, 2010). Pada studi yang ke empat dilakukan oleh Broadford pada tahun 1934 pada distribusi dan Lubrication Research. Studi ini menghasilkan tulang punggung landasan teoritik studi bibliometrik yang dikenal sebagai Broadford’s Law of Scattering. Selain bibliometrik beberapa ilmuwan memberikan terminologi yang berbeda. Di antaranya adalah R. Ranganathan pada 1948 memberikan terminologi bibliometrik
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
dengan sebutan librametry yang secara histori muncul pertama kali dan kemungkinan tepat untuk dihubungkan dengan bibliometrik. Selama setengah abad saat ini studi terhadap single jounal mulai banyak dikerjakan (Biswas, Roy, dan Sens, 2007 dalam Panda, et al., 2013). Pada jenis studi ini, data diperoleh dari single primary journal, secondary atau tertiary journal yang meliputi suatu periode tertentu dan dianalisis dari berbagai sudut pandang seperti distribusi artikel setiap tahun, pola kepengarangan, pola sitasi, panjang artikel, distribusi instansi penulis artikel serta berbagai atribut bibliografi lainnya. Pada saat ini terminologi scientometric digunakan pada aplikasi metode kuantitatif pada sejarah ilmu pengetahuan dan secara jelas terasa tumpang tindih dengan bibliometrik pada batas-batas tertentu (Thanuskodi, 2010). Bibliometrika adalah salah satu jenis metode penelitian dalam bidang perpustakaan dan ilmu informasi (library and information science ). Suatu analisis kuantitatif dan statistik digunakan untuk menerangkan pola publikasi dari literatur yang digunakan dalam suatu bidang tertentu. Para peneliti menggunakan metode bibliometrika untuk mengevaluasi dan menentukan pengaruh dari pengarang tunggal atau mengevaluasi hubungan antara dua atau lebih penulis atau peneliti. Studi bibliometrika juga dapat digunakan untuk mengetahui pola penelitian secara regional, tingkat kooperasi di antara kelompok-kelompok penelitian, dan kebijakan riset nasional. Derifatif utama dari bibliometrika di antaranya adalah menghitung publikasi, menghitung sitasi, analisis co-sitasi, analisis co-word, pemetaan ilmu pengetahuan, dan sitasi yang tercantum dalam paten (Thanuskodi, 2010). Penelitian terdahulu tentang studi bibliometrika jurnal menunjukkan bahwa Tiew, Abdullah, dan Kaur (2002) dalam Panda, et al., (2013) telah melakukan studi terhadap Malaysian Journal of Library and Information Science
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
dari 1996--2000. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata referensi per artikel adalah 22,50 dan panjang rata-rata artikel adalah 41,2 halaman. Subjek yang paling banyak ditulis adalah tentang penerbitan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kontributor terbanyak berasal dari akademika Malaysia dan penulis individu yang berasal dari instansi pemerintah. Berikutnya adalah literatur dari D-Lib Magazine yang diteliti oleh Park (2010 ) dalam Panda, et al., (2013) untuk periode 13 tahun, yaitu Juli 1955--Juni 2008. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dan lebih dari dua pengarang mendominasi penulisan artikel yang mencapai 57% dan sebagian besar dari mereka menyumbang masing-masing satu artikel. Penulis berjenis kelamin laki-laki lebih besar (74%) dibandingkan penulis perempuan (26%). Sejumlah 273 judul artikel dari Journal of Social Sciences terbitan tahun 2003--2007 diteliti dengan hasil bahwa artikel terbanyak diterbitkan pada tahun 2007, yaitu 76 judul (27,83%) dan artikel terendah pada tahun 2004 sebanyak 26 judul (9,53%). Pola kepengarangan yang dijumpai adalah sebanyak 21,25% merupakan pengarang tunggal. Selanjutnya, 44,33% merupakan kolaborasi 2 pengarang, berikutnya sebanyak 30,40% merupakan kolaborasi sebanyak 3 pengarang, dan sisanya 4, 02% merupakan pengarang dengan kolaborasi sebanyak 4 orang. Secara keseluruhan pengarang individu lebih kecil dibandingkan dengan pengarang yang berkolaborasi. Selanjutnya, pada pengamatan panjang halaman artikel terlihat bahwa artikel dengan jumlah ≥ 11 halaman menempati posisi tertinggi disusul 6--10 halamana pada tempat kedua dan 1--5 halaman berada pada posisi ketiga (Thanuskodi, S., 2010). Chong-Chuo Chang dan Yuh-Shan Ho (2010) melakukan studi riset tentang krisis finasial sebanyak 4.644 dokumen yang diterbitkan oleh empat Institute for Scientific Information (ISI) dengan kategori subyek economic, finance business, bussines dan management yang diindeks secara periodik oleh Social Science
113
Citation Index (SSCI) selama 1992--2008. Data diambil dari SSCI versi on line yang menyitir sebanyak 1.985 jurnal utama, 362 jurnal bidang ekonomi dengan 209 judul, finance bussines 48 judul, bussines 77 judul, dan management 89 judul. Hasil yang diperoleh adalah bahwa selama 1992--2008 dijumpai sebanyak 3.323 judul artikel dengan persentase tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu 407 judul (12%) dan artikel paling sedikit terjadi pada tahun 1994 dengan jumlah 88 judul (2,6%). Artikel tersebut ditulis dalam bahasa Inggris sebanyak 3.057 judul (91,99%), bahasa Spanyol 106 judul (3,19%), bahasa Prancis 47 judul (1,41%), bahasa Czecho 39 judul (1,17%), bahasa Jerman 19 judul (0,57%), bahasa Slovakia 17 judul (0,51%), dan bahasa lainnya 38 judul (1,14%). Jumlah pengarang seluruhnya adalah 5.746 orang sehingga pengarang/publikasi adalah 1,7. Jumlah referensi yang disitir adalah 106.139 judul sehingga jumlah referensi setiap artikel adalah 32 judul. Sejumlah 158 judul artikel IASLIC Bulletin yang diterbitkan selama 2004--2010 yang diteliti meliputi pola pengarang, instansi yang berkontribusi, panjang artikel, dan distribusi dari negara penulis. Hasil yang diperoleh adalah pola kepengarangan menunjukkan bahwa pengarang tunggal berada di tempat pertama 74 pengarang (46,83%), diikuti oleh pengarang dengan kolaborasi dua orang 69 orang (43,67%), kolaborasi tiga pengarang 14 orang (8,86%) dan 1 artikel ditulis oleh 4 orang. Institusi yang berpartisipasi di urutan pertama adalah dari akademik, yaitu 177 kali (68,87%), intitusi riset 17 kali (6,61%), instansi pemerintah 18 kali (7%), swasta 4 kali (1,55%), perpustakaan khusus 36 kali (1,94%), dan yang lainnya 5 (1,94%) (Singh, dkk., 2013). 2.2 Masyarakat Indonesia Majalah IlmuIlmu Sosial Berdasarkan isi berkala dalam bidang ilmu-ilmu sosial yang terbit di dunia menurut
114
Wikipedia dalam https://en.wikipedia.org/wiki/ List_of_social_-science_journals, bidang ilmuilmu sosial dikelompokkan menjadi: anthropology, archaeology, area studies, communication, economics, education and educational technology, environmental social science, geography, history, law, planning, political science, psychology, semiotics, social policy, social work, sociology, dan tourism. Berdasarkan pengelompokan tersebut, Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu-ilmu Sosial Indonesia meramu semua kelompok tersebut. Artikel yang dimuat ada yang terkonsentrasi pada suatu topik tertentu, tetapi ada pula yang berisikan campuran kelompok-kelompok. Contoh komposisi isi Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu–ilmu Sosial Volume 34, Nomor 1, 2008 adalah bencana dalam pandangan Islam; bencana alam dalam perspekstif lokal dan perspektif Kristen; bencana dalam perspektif agama Budha; kearifan ekologi dalam budaya Batak sebagai upaya mencegah bencana alam; bencana siapa untuk berencana apa masa lalu gempa jawa untuk Indonesia masa kini; dan bencana alam: dampak dan penanganan sosial ekonomi. Masyarakat Indonesia merupakan majalah ilmu-ilmu sosial yang sudah terakreditasi dengan identitas Nomor 183/AU 1/P2MBI/08/2009, Nomor ISSN adalah 0125-9989, dicetak oleh LIPI Press sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Akreditasi dipertahankan pada tahun 2006 dengan nomor akreditasi adalah 59/AKRED-LIPI/ P2MBI/12/2006. Hingga tahun 2015 majalah tersebut sudah terbit sebanyak 41 volume. Dapat dikatakan majalah tersebut cukup matang di dalam kiprahnya di dunia ilmu sosial dan kemanusiaan. Majalah Masyarakat Indonesia diterbitkan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Berikut ini contoh daftar isi Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu–ilmu Sosial Volume 39, Nomor 1, 2013 yang memuat artikel dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam edisi tersebut tercatat sebanyak 7 artikel dengan judul “Polemik Hubungan Kerja Sistem Outsourcing”, “Peraturan Perundangan dan Implementasi Pendidikan Inklusif”, “Pengaruh
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
Negara dan Organisasi”, “Rasionalisasi Tuntutan Provinsi Kalimantan Timur untuk Otonomi Khusus”, “Is Working an Empowerment Tool for Women? Case Study Indonesian Migrant Workers in Malaysia”, “Mengurai Gagasan Negara Pascakolonial: Kontekstualitas Indonesia sebagai Negara Dunia Ketiga”, dan “The Chinese and Crime in the Ommelande of Batavia 1780--1793”. Berdasarkan daftar isi tersebut, jumlah artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia berjumlah 5 judul dan 2 judul dalam bahasa Inggris.
Data yang telah diolah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. 5. Hasil dan Pembahasan a. Jumlah artikel Masyarakat Indonesia tahun 2010--2014 Untuk mengetahui jumlah artikel yang dimuat dalam Masyarakat Indonesia Tahun 2010-2014 dapat dilihat dari Tabel 2 berikut.
3. Metodologi Metode deskriptif digunakan untuk melakukan studi bibliometrika terhadap Masyarakat Indonesia periode 2010–2014. Diharapkan hasil yang diperoleh menggambarkan apa adanya dari data yang diolah. Tabel 1: Worksheet Pengambilan Data Masyarakat Indonesia Tahun 2010--014 Vol…. No….Tahun… Judul Penulis Artikel
Jml Instansi Hal. Artikel
Jml L/P 1 2 3 4 >4 Referrensi
4. Pengolahan Data Data yang diperoleh selanjutnya dikelompokan ke dalam jumlah dan jenis kelamin penulis, pola kepengarangan, jenis kelamin, instansi tempat penulis bekerja, jumlah halaman artikel, dan jumlah referensi yang digunakan. Data dihitung menggunakan rumus: P = f/Nx100% P = persentase F = frekuensi artikel per tahun /penulis/jenis kelamin/kolaborasi pengarang N = jumlah seluruh artikel/penulis/jenis kelamin/dan seterusnya
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
Tabel 2: Jumlah Artikel Masyarakat Indonesia Tahun 2010--2014
Volume 40 39 38 37 36
Tahun 2014 2013 2012 2011 2010 Jumlah
Artikel 17 26 20 20 21 104
Persentase (%) 16,35 25,00 19,23 19,23 20,19 100
Kumulatif 17 43 63 83 104
Tabel 2 menunjukkan bahwa selama lima tahun artikel yang diterbitkan oleh Masyarakat Indonesia berturut-turut dari tahun 2010 adalah 21, 20, 20, 26, dan 17 judul sehingga jumlah total adalah 104 judul. Jumlah terbanyak 26 judul (25,00%) pada 2013 dan jumlah minimum pada 2014, yaitu 17 judul (16,35%). b. Pola kepengarangan tahun 2010--2014 Guna melihat pola kepengarangan Masyarakat Indonesia berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pengarang tunggal berada pada posisi tertinggi dengan jumlah kontribusi sebanyak 92 judul artikel dan artikel yang ditulis oleh dua orang pengarang berjumlah 9 judul (8,65%). Hal ini sesuai dengan penelitian Singh, R. dan Mishra, R, ( 2013) yang meneliti 158 judul artikel IASLIC Bulletin 2004--2010 tentang pola pengarang. Hasilnya menunjukkan bahwa pengarang tunggal berada di tempat pertama 74 pengarang (46,83%), diikuti
115
oleh pengarang dengan kolaborasi dua orang 69 orang (43,67%), kolaborasi tiga pengarang 14 orang (8,86%), dan 1 artikel ditulis oleh 4 orang. Tahun
Tabel 3: Pola Kepengarangan Masyarakat Indonesia Tahun 2010—2014
Tahun 2014 2013 2012 2011 2010 Jumlah
1 orang 15 21 20 19 17 92 (88,46%)
2 orang 1 3 0 1 4 9 (8,65%)
3 orang 1 2 0 0 0 3 (2,88%)
4 orang 0 0 0 0 0 0 (0%)
Tabel 4: Jenis Kelamin Pengarang Tahun 2010—2014
Jumlah 17 26 20 20 21 104 (100%)
2014 2013 2012 2011 2010
Jumlah Pengarang 17 4 21 23 10 33 17 21 19 14 7 21 17 8 25 Jumlah 88 (73,94%) 50 (26,06%) 119 (100%) Laki-laki
Perempuan
Jumlah Artikel 17 26 20 20 21 104
Gambar 2: Jenis Kelamin Pengarang 2010—2014
Gambar 1: Pola Kepengarangan Masyarakat Indonesia Tahun 2010—2014
Adapun pengarang yang bekerja sama secara bertiga berhasil menulis sebanyak 3 artikel (2,88%) dan tidak ada artikel yang ditulis oleh 4 orang pengarang. c. Jenis kelamin pengarang tahun 2010--2014 Selama 2010--2014 jenis kelamin pengarang laki--laki berjumlah 88 orang (73,94%) dan perempuan sebanyak 50 orang (26,06%) dari total pengarang sebanyak 119 orang seperti pada Tabel 4.
116
Hal ini sesuai dengan penelitian terhadap D-Lib Magazine i oleh Park (2010 ) dalam Panda, et al., (2013) untuk periode 13 tahun, yaitu Juli 1955--Juni 2008. Diperoleh hasil bahwa penulis laki-laki lebih besar (74%) dibandingkan penulis perempuan (26%). d. jumlah halaman/panjang artikel tahun 2010--2014 Pada periode 2010--2014 dari sebanyak 104 judul artikel diketahui sebanyak 1 artikel memiliki halaman dengan interval 1—5. Selanjutnya, pada interval 6--10 halaman dijumpai sebanyak 3 judul. Artikel dengan interval 11--15 halaman terdapat sebanyak 9 artikel. Sebanyak 28 artikel berada pada interval 21--25 halaman, dengan interval 26 – 30 dijumpai sejumlah 14 judul, dan interval 31--35 halaman berjumlah 11 judul seperti pada Tabel 5 berikut.
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
Tabel 5: Jumlah Halaman Setiap Artikel yang Dimuat Tahun 2014
Panjang 2010 Artikel 1--5 0 6--10 0 11--15 1 16--20 3 21--25 13 26--30 1 31--35 3 Jumlah 21
2011
2012
2013
2014
Jumlah
0 1 1 3 7 5 3 20
0 0 0 3 10 4 3 20
1 1 1 9 8 4 2 26
0 1 6 10 0 0 0 17
1 (0,96%) 3 (2,88%) 9 (8,65%) 28 (26,92%) 38 (36,54%) 14(13,46%) 11(10,58%) 104 (100%)
Gambar 3: Jumlah Halaman Artikel Masyarakat Indonesia Tahun 2010-2014
menyitir 1--10 refrensi (6,73%) seperti pada Tabel 6. Tabel 6: Interval Referensi Artikel Masyarakat Indonesia Tahun 2010--2014
Jumlah 2010 Referensi 1--10 2 11--20 2 21--30 11 31--40 3 41--50 1 >50 2 Jumlah 21
2011
2012
2013
2014
Total
%
1 3 9 1 2 4 20
2 3 4 5 4 2 20
2 4 8 5 5 2 26
0 3 7 3 0 4 17
7 15 39 17 12 14 104
6,73 14,42 37,50 16,35 11,54 13,47 100
Gambar 4: Referensi dari Artikel Masyarakat Indonesia Tahun 2010--2014
Berdasarkan urutan, dapat diketahui bahwa artikel dengan jumlah 21--25 halaman berada pada tempat teratas (36,54%), urutan kedua pada interval 16--20 halaman (26,92%), dan posisi ke tiga pada interval 26--30 halaman (13,46%). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Tiew, dkk., (2002) dalam Panda, et al., (2013) yang melakukan studi terhadap Malaysian Journal of Library and Information Science dari 1996--2000. Diperoleh hasil panjang rata-rata artikel adalah 41,2 halaman. e. Interval referensi setiap artikel tahun 2010--2014 Diketahui
bahwa
terdapat
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
7
artikel
Selanjutnya, artikel yang menyitir 11--20 referensi berjumlah 15 judul (14,42%). Artikel menggunakan referensi sebanyak 21--30 judul tercatat sebanyak 39 (37,50%). Berikutnya, artikel yang menggunakan referensi sebanyak 31-40 judul berjumlah 17 (16,35%). Artikel dengan referensi sebanyak 41--50 judul berjumlah 12 judul (11,54%). Artikel menggunakan referensi > 50 judul sebanyak 14 artikel (13,47%). Referensi terbanyak berada pada interval 21--30 judul dengan jumlah artikel sebanyak 37,50 %. Posisi kedua sebanyak 17 artikel (16,35%) menggunakan referensi sebanyak 31--40 judul. Pada tempat ketiga ditempati oleh referensi dengan interval 11--20 judul dengan jumlah artikel sebanyak 117
15 judul (14,42%). Di tempat keempat terdapat sebanyak 14 artikel menggunakan referensi lebih dari 50 judul. Diketahui posisi terendah berada pada artikel dengan referensi 1--10 judul, yaitu sebanyak 7 judul (6,73%). Itu berarti semakin banyak referensi yang disitir, artikel yang ditulis semakin berkualitas. Hal tersebut diduga karena si pengarang mendapatkan wawasan yang lebih luas dengan banyaknya referensi yang mereka baca dan sitir. f. Jumlah referensi artikel tahun 2010--2014 Pada Tabel 7 berikut dapat diketahui referensi yang disitir dalam artikel yang dimuat dalam Masyarakat Indonesia Tahun 2010 – 2014. Tabel 7: Jumlah Referensi Artikel Masyarakat Indonesia Tahun 2010--2014
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Jumlah Referensi yang Disitir 440 661 639 787 613 3140
Persentase (%) 14,01 21,05 20,35 25,06 19,53 100
Referensi yang digunakan pada tahun 2010 berjumlah 440 judul (14,01%) dan tahun 2011 meningkat menjadi 661 judul (21,05%). Tahun 2012 dijumpai sebanyak 639 judul referensi (20,35%). Pada tahun 2013 jumlah referensi yang digunakan berjumlah 787 judul (25,06%) dan pada tahun 2014 referensi 613 judul (19,53%). Dengan demikian, jumlah terbanyak referensi yang digunakan terjadi pada tahun 2013, yaitu 787 judul (25,06%) untuk 26 artikel sehingga rata-rata 30,27% referensi per artikel. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Tiew, dkk. (2002) dalam Panda, et al., (2013) yang melakukan studi terhadap Malaysian Journal of Library and Information Science dari 1996--2000. Diperoleh hasil rata-rata referensi per artikel adalah 22,50 halaman. 118
g. Instansi tempat bekerja pengarang Tahun 2010 – 2014 Tempat pengarang bekerja selama Tahun 2010--2014 dapat dilihat pada Tabel 8 . Tabel 8: Instansi Tempat Pengarang Bekerja Tahun 2010-- 2014
Instansi Frekuensi Persentase (%) Lembaga riset (A) LIPI (Jakarta) 58 56,31% P.T. Insan Hitawasana Sejahtera (Jakarta) 1 AIPI (Jakarta) 1 1,94 Kementerian/lembaga (B) BAPENAS (Jakarta) 2 0,97 Yayasan/lain-lain (C) GRIP 1 25, 24 Universitas negeri dalam negeri (D) UGM (Yogyakarta) 9 UI (Jakarta) 4 Universitas Udayana (Bali) 1 IPB (Bogor) 4 Universitas Andalas Padang 2 Pascasarjana UNAIR Surabaya 1 Universitas Negeri Papua, Papua Barat 1 Universitas Sunan Gunung Jati Bandung 1 Universitas Bung Karno, Jakarta 1 Universitas Pertahanan Indonesia 1 Universitas Muhamadiyah Jakarta 1 14,56 Universitas luar negeri (E) Universti Utara Malaysia 1 Universiti Kebangsaan Malaysia 3 Leiden Univ. Netherland, (Belanda) 2 Australia National University (Australia 5 Radbond University Nijmegen (Belanda) 1 University of Melbourne (Australia) 1 University of New Castle (Australia) 1 Wageningen University the Netherland 1 (Belanda) Jumlah 103 100
Instansi riset yang menduduki peringkat pertama dengan jumlah 60 (58,25%) adalah LIPI, yaitu 58 kali (56,31%). Selanjutnya universitas dalam negeri berjumlah 26 kali (25,24%) di urutan kedua dan universitas luar negeri berjumlah 15 kali (14,56%) di tempat ketiga. Kemudian, kementerian/lembaga tercatat 2 kali (1,94%) berada di tempat keempat dan pada posisi terakhir adalah yayasan, yaitu 1 kali (0,97%). LIPI VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
merupakan yang terbanyak. Hal itu diduga karena instansi tersebut merupakan penerbit Masyarakat Indonesia yang merupakan wadah bagi peneliti LIPI untuk melakukan komunikasi ilmiah dengan masyarakat komunitasnya. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa selama 2010--2014 dijumpai 104 artikel, artikel terbanyak 26 judul (25,00%) pada 2013, pengarang tunggal berada pada posisi tertinggi, pengarang laki–laki lebih banyak dibandingkan perempuan, artikel dengan jumlah 21--25 halaman di urutan teratas, referensi terbanyak berjumlah 21--30 judul, dan tempat bekerja pengarang terbanyak adalah di LIPI.
Chong-Chuo Chang and Yuh-Shan Ho. 2010. “Bibliometric Analysis of Financial Crisis Research”. Dalam African Journal of Business Management 4 (18): 3898--3910. Panda, I., M. Bulu, dan Chatar, D.C. 2013. “The Journal of International of Information Literacy: A Bibliometric Study”. Dalam International Journal of Scientific and Research Publication, 3 (3): 1--7. Thanuskodi, S. 2010. “Journal of Social Sciences: A Bibliometric Study”. Dalam J.Soc. Sci, 24 (2): 77--80. Singh, R and Mishra, R. 2013. “IASLIC Bulletin: A Bibliometric Study”. Dalam International Journal of Information Research 2 (4): 402--410.
7. Daftar Pustaka Nguyen, D.H. 2015. “Three Ways for Scientists to Communicate Their Result of Scientific Research”. Dalam http://classroom.synonym. com/three-ways-scientists-communicate-resultsscientific-research-14628.html, diunduh tanggal 10 Juli 2015.
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 2 Agustus 2015
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_social_ science_journals, diunduh tanggal 30 Juli 2015)
119