Dwimingguan diterbitkan dalam bahasa Tetun, Inggris, Portugis dan Bahasa Indonesia dan diedarkan secara cuma-cuma.
Tidak diperbolehkan lagi mengangkut dan mengali pasir di Sungai Comoro
D
daerah tersebut telah menimbulkan kontroversi dengan kehadiran para aktivis yang mengkritik apa yang mereka lukiskan sebagai penghancuran lingkungan hidup secara ceroboh yang mengancam keselamatan dan kepentingan jangka panjang populasi yang lebih luas. Sebuah jembatan strategis yang merupakan pintu gerbang ke Dili dan bagian lain negeri ini menjadi inti sengketa ini. Para ahli berpendapat bahwa fondasi jembatan tersebut kini menjadi semakin rusak dengan adanya kegiatan penambangan pasir yang tidak terkendali. “Masalahnya bukan terbatasnya pasir dan batu kerikil untuk ditambang tetapi semua perusahaan memusatkan penggalian hanya pada satu lokasi sentral di samping jembatan tersebut,” kata
Foto arsip OCPI-UNTAET
aerah aliran sungai (DAS) Comoro adalah sebuah dasar sungai yang kering dengan cirinya yang khas seperti DAS lainya di Timor Timur. Menganga lebar ke hamparan dasar sungai yang luas, dasar aliran sungai tersebut kaya dengan endapan pasir, batu kerikil dan bahanbahan lainnya yang terbawa air ke daerah hilir pada musim penghujan. Karena sebagian besar sungai di sini termasuk Sungai Comoro adalah sungai musiman, maka kedatangan musim kemarau itu membuat dasar sungai menjadi kering. Dalam keadaan seperti itu maka tempat ini kadang-kadang didatangi oleh orangorang yang ingin mencari keuntun-
Pasir dan batu kerikil yang diangkut keluar dari sungai, bisa berakibat fatal untuk wilayah sekitar itu. UNTAET sudah menetapkan sebuah halte sementara untuk mengolah ekstrasi.
gan dari penggalian pasir. Pasir kini mengalami permintaan yang melonjak dari industri konstruksi. Dewasa ini dasar sungai tersebut menjadi lokasi yang penting terutama di Dili dimana pembangunan struktur bangunan baru atau bangunan yang direhabilitasi merupakan pemandangan sehari-hari. Namun semuanya itu tidaklah selalu lancar, dan penggali pasir veteran seperti Antonio Dos Santos mulai berfikir untuk beralih profesi. “Persaingan ketat dan mereka yang tertarik pada usaha ini jumlahnya telah meningkat dua kali lipat sejak tahun lalu,” kata Dos Santos yang selama puluhan tahun banyak mengandalkan kegiatan ini untuk menghidupi keluarganya. “Kadang-kadang, saya duduk di sini sepanjang hari menunggu pembeli datang dengan perasaan hampa,” Dos Santos mengeluh sambil jarinya menunjuk kepada pondok daruratnya yang terbuat dari kotak karton dan lempengan seng yang digunakan sebagai ruang tunggunya. “Semuanya menjadi bebas dan banyak orang yang datang kemari untuk memanfaatkan situasi termasuk sejumlah perusahaan besar,” katanya sambil menyeka keringat yang mengalir di mukanya. Kesulitan laki-laki tua ini adalah simbolik dari masalah-masalah yang kini menghinggapi daerah aliran Sungai Comoro. Dalam lima bulan terakhir,
George Bouma, seorang pejabat Unit Perlindungan Lingkungan Hidup UNTAET (EPU). “Ini membahayakan keberadaan jembatan itu.” Sebagai bukti adanya kerusakan, Bouma memperlihatkan lubang-lubang besar dan parit-parit yang terletak dekat jembatan tersebut. “Ini bukan saja akan menimbulkan dampak serius pada jembatan itu tetapi juga pada keseimbangan ekologi, termasuk siltasi (proses penimbunan endapan) sungai,” ia mengatakan sambil menambahkan bahwa EPU telah melakukan sejumlah inspeksi lokasi dan akhirnya menyimpulkan bahwa kegiatan penambangan pasir dan batu kerikil itu tidak diatur dengan tepat. Langkah ini mengarahkan UNTAET untuk mengeluarkan pada 2 September lalu instruksi penangguhan sementara mengenai mekanisasi penggalian batu kerikil, pasir dan bahan-bahan lainnya dari daerah aliran Sungai Comoro. Instruksi ini diperkuat oleh Polisi Sipil (CivPol) PBB tetapi instruksi tersebut tidak membatasi kegiatan “penggalian pasir” biasa yang dilakukan secara manual oleh penduduk setempat. Memberikan informasi latar belakang mengenai masalah ini, Vijay Menon, penasehat Direktur Administrasi Teritorial mengatakan bahwa pada bulan Juni beberapa persetujuan pemanfaatan sementara telah dikeluarkan oleh Pemerintahan Distrik Dili kepada tiga Lanjut ke hal 6
Vol. I, No. 18
Masalah mandat penangkapan atas Eurico Guterres Mengeluarkan dari PBB tentang berita agenci.
P
engadilan Timor Timur telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Eurico Guterres, pemimpin milisi Aitarak, atas dugaan keterlibatannya pada dua peristiwa pembantaian di Liquica dan Dili tahun lalu. Administrator Transisional Sergio Vieira de Mello mengumumkan bahwa surat perintah penangkapan tersebut telah diajukan secara serentak pada 10 Oktober kepada Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia di Dili dan Jaksa Agung, Marzuki Darusman, di Jakarta. Tetapi, Indonesia menolak permohonan extradisi PBB itu. Marzuki Darusman mengatakan penyelidik PBB boleh menginterogasi Guterres tetapi ia harus diadili di Indonesia. “Saya mengerti permohonan Pemerintahan Peralihan PBB tetapi Guterres harus terus berada di sini untuk diadili berdasarkan hukum Indonesia,” Marzuki Darusman mengatakan. Perintah penangkapan telah dikeluarkan pada 6 Oktober oleh Hakim Penyelidik dari Panel Khusus Pengadilan Distrik Dili atas permohonan Penuntut Umum Timor Timur. Menurut petugas PBB dan laporan saksi mata, pada 6 April 1999, anggota Besi Merah Putih dan milisi Aitarak
menyerang sekitar 2.000 orang pengungsi yang berlindung di gereja Liquica setelah mereka melarikan diri dari serangan milisia di desa-desa yang berdekatan. Menurut keterangan korban yang selamat dari pembunuhan tersebut diperkirakan sedikitnya 150 orang telah terbunuh, walaupun penyelidikan resmi polisi Indonesia menyatakan korban yang meninggal 5 orang. Sepuluh hari kemudian, Guterres menyampaikan sambutannya pada rapat umum yang dihadiri ribuan anggota milisi dari seluruh Timor Timur di depan Kantor Gubernur. Ia mendesak mereka untuk mencari pendukung pro kemerdekaan agar ditangkap dan membawa mereka ke depan pengadilan internasional. Guterres diduga memberitahu kepada pendukungnya agar menembak jika ada yang melawan dan ia akan bertanggung jawab penuh. Sesudah rapat umum tersebut Guterres diduga memimpin segerombolan orang ke rumah Manuel Carrascalao, di mana mereka meyerang rumah itu, membunuh 12 orang dan melukai beberapa orang lainnya. Pada saat kejadian, Guterres adalah komandan milisi Aitarak dan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI).
Pinjaman dalam jumlah yang kecil telah menyebabkan perubahan besar
R
emigio de Jesus Rodrigues memiliki toko mebel di daerah Santa Cruz di Dili. Ia mempekerjakan sepuluh orang pegawai. Usahanya itu berkembang pesat di tengah-tengah kesibukan orang diseluruh kota Dili membangun kembali rumah dan menggantikan mebel yang rusak atau hilang saat kekerasan terjadi tahun lalu. “Kadang-kadang kami terpaksa menolak pesanan karena terlalu banyak pesanan yang masuk,” ujar Rodrigues mengenai usahanya yang menghasilkan omset sekitar Rp20 juta per bulan. Tetapi banyak usaha kecil seperti usaha Rodrigues ini yang mengalami kekurangan modal. Modal itu diperlukan untuk memulai usaha atau memperbaiki kemampuan untuk berbisnis. Dalam keadaan seperti inilah pinjaman usaha kecil yang disponsori oleh Bank Dunia dapat membantu. “Tujuan utama pemberian pinjaman ini adalah untuk menggerakkan dan mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi yang terganggu pasca jajak pendapat tahun lalu,” kata Carolina Larriera, seorang pejabat dari Unit Perdagangan dan Perniagaan UNTAET. Meskipun proyek pinjaman usaha kecil ini menerima ratusan permohonan dari seluruh Timor Timur, proses seleksi pemberian bantuan tersebut dilaksanakan dengan cermat dimana setiap pemohon diteliti secara hati-hati sebelum
Foto arsip OCPI-UNTAET
16 - 29 Oktober 2000
Elisa Maria Sousa dengan seorang langanan di Salon Kecantikannya. pinjaman diberikan. Untuk itu, diteliti latar belakang, rencana dan potensi bisnis serta dilakukan analisa dan prakiraan arus uang (cash flow). Ini dilakukan karena bank komersial yang memberikan pinjaman, dalam hal ini Banco Nacional Ultramarino (BNU) milik Portugal, harus memiliki sedikit kepastian bahwa pinjaman yang diberikan akan dibayar kembali atau jaminan yang diberikan pemohon akan diambil alih oleh bank tersebut. “Pinjaman itu harus dibayar kembali Lanjut ke hal 3
Tais Timor adalah sebuah pelayanan informasi umum Adminis trasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET)
16 - 29 Oktober 2000
Tais Timor
Bupati Aileu yang baru menyarankan agar segera memperbaiki semua atap rumah
Foto arsip OCPI-UNTAET
Ketika Maria Paixao masih belajar di sebuah sekolah di daerah pegunungan dekat Same, ia melihat bagaimana tentara Indonesia menembak mati saudara laki-lakinya yang berusia sembilan tahun.
Maria Paixão Bupati Kabupaten Aileu yang baru. Namun demikian, Paixao kini mengatakan bahwa sudah tiba waktunya untuk melupakan kebencian dan dendam pribadi serta untuk melihat ke depan dalam suatu perspektif nasional. “Mereka yang memilih integrasi dalam jajak pendapat tidak otomatis menjadi musuh kita,” kata Paixao. “Dalam proses yang demokratis kita harus menyadari perbedaan antara milisi dan mereka yang tidak menjatuhkan pilihannya pada kemerdekaan. Harus ada cara untuk merangkul semua orang dalam alam Timor Timur yang baru.” Nyonya Paixao menggunakan tema yang melihat gambaran yang lebih luas itu dalam pertemuannya yang pertama sebagai Administrator Distrik Aileu yang baru. Ia akan mulai mengemban tanggung jawab sehari-harinya dalam Distrik tersebut pada pertengahan November setelah mengambil alih jabatan tersebut dari Sue Ingram yang selanjutnya akan terus bertugas di Aileu sebagai penasehat dan administrator. Nyonya Paixao adalah salah seorang dari tiga Administrator Distrik dari kalan-
gan warga Timor Timur yang pertama kali dilantik untuk menduduki posisi penting tingkat distrik tersebut. Perkembangan ini menggambarkan zaman baru dimana semakin banyak warga Timor Timur menduduki jabatan yang melibatkan pembuatan keputusan dalam Pemerintahan Peralihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timor Timur, UNTAET. Marito Reis, 53, akan menjadi Administrator Distrik Baucau sementara Abel Dos Santos Fatimo, 54, dari Suai, akan menjabat kedudukan yang sama di Manatuto. Nyonya Paixao sadar bahwa akan muncul kritikan di Distriknya mengenai hubungannya yang dekat dengan CNRT dan peran barunya dalam UNTAET. Meskipun ia mendapatkan sambutan yang baik dan ramah dalam pertemuan perkenalannya yang pertama dengan masyarakat setempat, namun ia harus meladeni pertanyaan yang cukup menantang mengenai peran gandanya yang dilontarkan pada bagian akhir pertemuan itu. “Saya bisa membedakan dengan jelas kedua pekerjaan tersebut,” kata Nyonya Paixao. “Saya tidak melihat masalah dengan koneksi politik saya dan pekerjaan saya yang baru dengan UNTAET, saya bisa menemukan keseimbangan yang tepat.” Bagaimanapun juga, hal ini tidak membuatnya untuk tidak berbicara secara terbuka. Dalam pertemuan yang pertama itu, ia mengatakan kepada para peserta bahwa mereka tampaknya mempunyai sikap yang mementingkan diri sendiri terhadap warga setempat yang akan kembali ke Aileu pada bulan November. Sewaktu para kepala desa menyampaikan argumentasi mereka mengenai klaim tanah tertentu, Nyonya Paixao meminta mereka untuk melihat ke masa depan dalam perspektif yang lebih luas dan melupakan perselisihan kecil yang pernah terjadi. Administrator Distrik Aileu tersebut mengatakan ujian sesungguhnya bagi rekonsiliasi akan datang bila ribuan pengungsi kembali dari Timor Barat untuk mengklaim kembali rumahrumah yang mereka tinggalkan. Ada kemungkinan akan terjadi sengketa akibat dari klaim tanah
tersebut. Bergerak melampaui rasa sakit hati “Tantangan yang kini dihadapi Timor Timur kurang dramatis,” kata Nyonya Paixao. Kita harus belajar untuk bekerja bersama - para korban dan mereka yang mencetuskan kekerasan.” Adalah suatu ujian bagi negara manapun untuk maju ke depan dan menghilangkan rasa sakit hati serta kepedihan akibat kekerasan yang terjadi. “Saya tidak mempunyai jawaban mengenai tingkat kekerasan yang terjadi setelah berlangsungnya jajak pendapat,” katanya. “Kaum milisi ketika itu bertindak atas perintah. Saya yakin sebagian mereka telah dicekoki narkoba atau obat terlarang lainnya yang dapat merubah suasana hati seseorang dan menjadikannya brutal untuk melakukan tindak kekerasan massal. Membunuh biarawati, memperkosa, membakar gereja atau membunuh anak-anak bukanlah kebudayaan orang Timor Timur.” Sebagai contoh rekonsiliasi, Nyonya Paixao, menunjuk kepada mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang telah mengundang petugas penjaranya untuk menghadiri upacara pelantikannya sebagai presiden. Pemimpin Timor Timur Xanana Gusmao telah bertindak sebagai lampu penerang yang telah menyatukan negeri ini, kata Nyonya Paixao. “Bangsa yang baru muncul memerlukan
ebuah prosesi duka pada 13 Oktober
•Patuhi semua rambu jalan •Patuhi batas kecepatan 45 km/jam di dalam kota •Kenakan sabuk pengaman •Berhentilah pada semua tanda STOP dan beri jalan kepada kendaraan yang mendekati dari kedua sisi bila anda dihentikan di tanda STOP •Jangan membawa penumpang dengan cara yang tidak aman di atas atap atau bergelantungan di pintu bus •Jangan mengendarai kendaraan melawan arus jalan searah atau pada jalur yang salah •Jangan menghalangi arus lalu lintas dengan berhenti atau memarkir kendaraan di tengah jalan •Kendaraan yang tidak terurus akan diderek •Kemudikan kendaraan dengan teratur di jalur kiri jalan •Semua kendaraan harus dilengkapi dengan lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu isyarat membelok •Jangan mengendarai kendaraan terlalu kencang atau ugal-ugalan
tahun, sebagai pria yang berjuang untuk rakyat Timor Timur sepanjang hidupnya. “Suami saya meninggal karena sebagai warga Timor Timur ia berjuang bagi pembebasan rakyat kita,” kata Nyonya Poto. “(Ketika saatnya tiba) ia mengatakan 'saya akan mati di tempat saya di Oecussi di kampung halaman saya dan keadilan akan datang untuk memperbaiki apa yang sedang terjadi.' Mereka menembaknya tujuh kali dan ia tetap terus menarikan Nabso'o, sebuah tari tradisional hingga ia ditembak untuk ke delapan kalinya. Kemudian ia membuat tanda salib dan meninggal.” Suzannah Linton dari Unit Tindak Kejahatan Serius Urusan Kehakiman atas nama penuntut umum, Mohd. Othman, membaca sebuah pernyataan. Dalam sambutannya selama 20 menit di depan 500 orang hadirin, Linton mengatakan meskipun belum dilakukan penangkapan sehubungan dengan kasus ini, namun pembantaian Passabe tetap
•Jangan minum alkohol saat mengendarai •Semua pengemudi harus mematuhi petunjuk dari TLPS atau Polisi Sipil. Bila anda melihat lampu sinyal biru atau merah menyala dari kendaraan darurat seperti ambulans atau mobil polisi di belakang anda, menepilah ke sisi jalan. •Para pengemudi akan diminta pertanggung jawabannya atas pelanggaran-pelanggaran ini. Mereka yang mengulangi pelanggaran akan dituntut di depan Pengadilan Dili. Anda akan dikenakan denda atau dikenakan sanksi penjara atas pelanggaran lalu lintas yang serius. Disadur dari informasi yang diberikan oleh Polisi Sipil PBB Distrik Dili.
merupakan kasus yang diprioritaskan oleh kantornya. “Kini kami sedang bekerja secara intensif untuk mempersiapkan dakwaan yang menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Linton. “Dewasa ini kami sedang menganalisa berbagai pernyataan yang dikumpulkan oleh pihak penyelidik yang telah menangani kasus ini selama berbulan-bulan.” Penuntut umum menunjuk kepada penangkapan pimpinan milisi Eurico Guterres di Indonesia belum lama ini sebagai tanda yang menggembirakan bahwa beberapa kasus termasuk pembantaian Passabe akhirnya akan dapat dituntut. “Setelah bekerja keras selama berminggu-minggu kami mulai melihat hasilnya,” kata Linton. “Misalnya, kita bisa melihat dipindahkannya individu seperti Eurico Guterres dari Indonesia
Foto arsip OCPI-UNTAET
lalu menandai kepulangan ke Oecussi 61 jenazah korban pembantaian Passabe yang dibunuh oleh kelompok milisi yang mengamuk tahun lalu beberapa hari setelah berakhirnya jajak pendapat. Sebagian besar dari mereka yang tewas itu diduga dibacok hingga mati dengan parang atau ditembak. Jenazah-jenazah tersebut dikubur di beberapa lokasi yang tidak diberi tanda dan kemudian digali kembali awal tahun ini selama tiga bulan oleh ahli-ahli forensik dari Dili. Jenazah-jenazah tersebut dikembalikan ke Tumin dimana sebagian besar korban tinggal ketika masih hidup setelah pemeriksaan yang dilakukan berhasil mengidentifikasi 15 dari 61 jenazah tersebut. Marcelina Poto, isteri salah seorang warga desa yang dibunuh tersebut, melukiskan suaminya, Victor “Bobonone” Punef, seorang aktivis CNRT berusia 58
Pekerjaan praktis Selain upaya untuk menyatukan semua kelompok politik yang berbeda-beda, Administrator Distrik Aileu yang baru tersebut mengatakan masih banyak pekerjaan praktis yang harus dilakukan. “Kita harus bekerja untuk kembali memasang atap rumah atau membangun perumahan di Aileu - ini merupakan prioritas saya yang utama,” kata Nyonya Paixao. Prioritas-prioritas penting lainnya untuk Timor Timur harus meliputi bidang pendidikan dan perumahan,” tambahnya. Saya sependapat dengan Wakil Presiden CNRT Jose Ramos Horta bahwa mereka yang gugur dalam kekerasan September lalu tidak akan sia-sia jika masalah malaria, buta huruf dan pengangguran dapat diatasi,” katanya. “Saya akan menambahkan reformasi dalam bidang pendidikan dan pertanian kepada daftar prioritas nasional tentang apa yang harus dilakukan. “Tanpa pendidikan, kita tidak memiliki sumberdaya untuk membangun Timor Timur dan tanpa produksi pedesaan yang lebih baik kita tidak akan mempunyai kemampuan itu,” katanya.
Peraturan Lalu Lintas Untuk Semua Kendaraan
Memberikan Kehormatan bagi Korban Pembunuhan Massal di Passabe
S
seseorang yang dapat berdiri tegak - dan Gusmao adalah seorang tokoh dengan visi masa depan,” katanya. “Tetapi untuk tahap pembangunan Timor Timur yang berikutnya, maka yang pertama diperlukan adalah keadilan. Setelah itu kita rakyat Timor Timur bisa bergerak ke arah rekonsiliasi dan pemberian maaf,” katanya.
Prosesi dengan membawa peti jenazah para korban pembunuhan massal untuk dikebumikan.
2
dan kami akan segera mengajukan dakwaan dalam kasus-kasus penting lainnya.” Marcos Da Silva dari Juventude, sebuah kelompok pemuda yang membantu mengorganisir acara penguguran kembali korban pembantaian Passabe, mengatakan mereka yang tewas itu pantas mendapatkan tempat yang terhormat dalam sejarah negeri ini. “Mereka mati sebagai pahlawan Timor Timur,” kata Da Silva. “(Organisasi kami) akan berbicara dengan pimpinan kami cara untuk menghormati rekan seperjuangan yang telah gugur tersebut.” Tokoh pemuda itu meminta yang lain untuk mencegah siklus dendam dan sebaliknya berusaha dan memupuk iklim rekonsiliasi. “Saya tahu ini sulit,” kata Da Silva. “Tapi ini perlu agar kita dapat membangun kembali negeri kita.”
16 - 29 Oktober 2000
Tais Timor
T
imor Timur kini bersiap-siap untuk memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 100.000 anak-anak di bawah usia lima tahun dalam bulan November dan Desember mendatang. (perhatikan boks di bawah) “Anak-anak sangat mudah menjadi cacat akibat polio,” kata Ruth Leano, salah seorang anggota tim inti Hari Imunisasi Nasional. Penyakit yang sangat berbahaya ini disebabkan oleh virus dan dapat menimbulkan cacat dan dalam kasus yang parah bisa mematikan. Anak-anak Timor Timur akan diberikan beberapa tetes vaksin tersebut sebanyak dua kali. “Hal yang penting adalah anak-anak itu harus memperoleh dua dosis vaksin, yang pertama pada hari pertama vaksinasi dan yang kedua pada hari kedua, “ Leano menjelaskan. “Kalau tidak vaksin tersebut tidak akan efektif.” Seluruh distrik di Timor Timur telah digalakkan untuk menyiapkan daftar nama anak-anak yang berusia di bawah lima tahun. “Penting untuk mencapai seluruh anak-anak Timor Timur,” kata Leano. “Sulit untuk mencapai anak-anak yang tinggal di daerah yang terpencil tetapi Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa kini membantu untuk menyampaikan pesan ini dan untuk menginformasikan kepada penduduk Timor Timur tentang Hari Vaksinasi Nasional tersebut.
Pinjaman lajutan dari hal 1 dengan bunga yang rendah karena dana itu terus digulirkan kepada orang lain yang memerlukannya,” kata Larriera. Salah satu ciri proyek ini adalah banyak dari permohonan yang diterima mencakup komponen pencipta lapangan kerja. Misalnya, sementara pekerja Rodrigues dibayar sesuai dengan pengalaman kerja mereka yang jumlahnya berkisar antara Rp90.000 hingga Rp300.000 per bulan, pemilik usaha ini tidak mengabaikan kesempatan pelatihan bagi stafnya agar mereka dapat meningkatkan keterampilan mereka. Rodrigues mengirim pekerjanya yang sebagian besar berasal dari bengkel Don Bosco untuk dilatih di berbagai tempat di Dili. “Sebagian dari staf saya masih magang dan hal ini kadang-kadang memperlambat kemajuan usaha kami,” kata Rodrigues. “Tetapi mereka telah berbuat yang terbaik untuk menjadikan toko mebel kami suatu usaha yang sukses.” Elisa Maria Sousa, seorang penata rambut terkenal yang dulunya membuka salon kecantikan di Jakarta adalah salah seorang penerima pinjaman usaha kecil tersebut. Sementara Sousa selalu berupaya untuk mencarikan lokasi yang permanen bagi usahanya, beberapa langganannya telah memintanya untuk melayani mereka di rumah. Hal ini mengkonfermasikan nalurinya bahwa orang perlu atau ingin rambut mereka ditata. “Meskipun usaha saya adalah bisnis perorangan, saya ingin membantu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain yang ingin melakukan hal yang sama,” katanya. Bagi penerima pinjaman yang lain
Di setiap distrik, sebuah tim termasuk seorang Petugas Kesehatan Distrik dan wakil lembaga swadaya masyarakat yang bertindak sebagai penyelenggara kesehatan utama telah ditugaskan untuk mensosialisasikan dan membuat persiapan Hari Imunisasi Nasional tersebut. Sekitar 600 pos imunisasi, sebagian besar pusat dan pos kesehatan yang baru direhabilitasi, dipersiapkan di lokasilokasi yang strategis di Distrik-Distrik dan akan ditangani oleh setidaknya dua pekerja kesehatan yang masing-masing dibantu oleh setidaknya tiga tenaga sukarela untuk membantu mendaftar anak-anak dan mengkoordinir vaksinasi tersebut. UNICEF akan menyediakan vaksin tersebut sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memberikan bantuan teknis. Dengan Hari Vaksinasi Nasional ini, Timor Timur bergabung dengan kampanye global “Berpacu untuk Menjangkau Anak Terakhir - Menyongsong Dunia Bebas Polio”, suatu prakarsa yang diluncurkan pada 1988 dan dimotori oleh WHO, UNICEF, Rotary International dan Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (U.S. Centre for Disease Control and Prevention) dan didukung oleh pemerintah negaranegara donor dan sektor swasta.”
Pascoela de Araújo Neves menggunakan pinjaman yang diperoleh untuk menghidupkan kembali usaha keluarganya
Kota Dili diramaikan kembali dengan pertandingan di stadium
HARI IMUNISASI NASIONAL Lautem, Baucau, Manatuto, Viqueque, Dili, Liquica dan Oecusi Hari Vaksinasi Pertama: 4 November 2000 Hari Vaksinasi Kedua: 2 Desember 2000 Bobonaro, Covalima, Ainaro, Aileu, Ermera, Manufahi Hari Vaksinasi Pertama: 11 November 2000 Hari Vaksinasi Kedua: 9 Desember 2000
United Nations
seperti Pascoela de Araujo Neves, pinjaman modal itu telah memungkinkannya untuk membuka kembali usaha kain keluarga yang kini mempekerjakan empat orang pegawai. Bisnis kain keluarga tersebut yang sebelumnya berlokasi di Ainaro hancur dalam kekerasan yang terjadi tahun lalu. Meskipun sulit melakukan bisnis dalam lingkungan pasca sengketa, namun tidaklah sukar bagi Nyonya Neves untuk mengembalikan pinjamannya pada waktu yang ditetapkan karena produknya bukan saja dijual di Dili tetapi juga dipasarkan di distrik-distrik yang lain. “Pinjaman usaha kecil ini sangat membantu karena bisa mendorong untuk memulai kembali usaha dan mengubah situasi kehidupan,” kata Nyonya Neves. “Bisnis ini telah membantu saya menghidupi keluarga dan memungkinkan delapan anak saya bersekolah.”
Foto arsip OCPI-UNTAET
Timor Lorosa’e memberikan imunisasi Polio kepada anak-anak
I
ta mos bele” (kamu juga bisa), demikian Australia telah menyalurkan A$10.000. bunyi poster-poster yang memperlihatkan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB atlet Timor Timur bersiap untuk partisijuga memberikan bantuan dimana pasi mereka yang bersejarah dalam pesta pasukan Kenya memberikan transportasi Olimpiade Sydney 2000 yang berakhir untuk mengangkut tanah ke lapangan belum lama ini. Prestasi atlet Timor sementara tim zeni pasukan Timur tersebut mungkin tidak Bangladesh mendatangkan menggembirakan tetapi menilai dari peralatannya untuk merantusiasme yang menjangkiti atakan tanah. seluruh Timor Timur, maka Pekerjaan negeri ini kini berada pada pemasangan jalur yang tepat menuju listrik masa depan olahraganya. juga Warga Timor Timur menyenangi olahraga. Tetapi fasilitas olahraga di teritori ini bukan dalam keadaan yang baik dimana kurangnya dana dan terabainya pemeliharaan menimbulkan tantangan langsung. “Di tempat-tempat seperti Dili dan Baucau, keadaan stadionnya tidak terlalu buruk,” kata Steve Vigil, Pejabat Pemuda Stadium sedang diperbaiki. dan Olahraga yang berkedudukan di Markas Besar sedang berjalan. “Teknisi listrik mengerDistrik Dili. “Apa yang diperlukan adalah jakan perbaikan penerangan untuk kansedikit perhatian sebelum keadaan stator-kantor dan stan serta memasang dion tersebut menjadi lebih buruk. listrik untuk menjalankan pompa air,” Perbaikan dapat dilakukan dalam waktu kata Caroline Tosti, petugas Hubungan yang relatif cepat.” Masyarakat untuk Distrik Dili. Vigil telah mengawasi suatu program Selain itu Dewan Kota Lisabon memrehabilitasi yang ambisius untuk Stadion berikan dukungan untuk menggali saluUtama Dili. Tujuan program rehabilitasi ran-saluran irigasi sementara rekannya ini adalah untuk memulihkan harkat stadi Darwin menempatkan seorang dion tersebut dan meningkatkannya agar karyawan, Martinho Soares, untuk mem“dapat digunakan sebagai stadion untuk bantu memberikan saran teknis dan event atletik reguler,” katanya. Dengan pelatihan. Majikan Soares juga memlokasi yang strategis di tengah kota, berikan sejumlah alat pemotong rumput. fungsinya akan memainkan peran yang Usaha padat karya ini memberikan penting dalam masyarakat. Selain menjakesempatan kerja kepada 25 warga Timor di tuan rumah event olahraga, stadion Timur. “Kami berharap momentum yang berkapasitas 10.000 orang itu dapat digudiperoleh dari proyek rehabilitasi Stadion nakan untuk event masyarakat dan Utama Dili akan terulang di tempat dan perkumpulan politik. bagian-bagian lain di negeri ini,” kata Dukungan untuk proyek tersebut Vigil. Ia menambahkan tantangannya telah dijamin oleh berbagai organisasi. adalah untuk menggunakan momentum UNICEF menyumbang A$5.000 semenini untuk mengembangkan seluruh infratara Pemerintah Northern Territory struktur olahraga yang ada di negeri ini.
Nations Unies
Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET) SEKSI USAHA PEMBELIAN (PROCUREMENT) ETTA UNDANGAN KEPADA PELANGAN (PERUSAHAN) DENGAN NO 1005B
Foto arsip OCPI-UNTAET
UNTAET ETTA mengundang pelangan atau perusahan yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi pada beberapa atau dua kelompok berikut ini: KELOMPOK 1 (SATU) PENYEDIAAN ALAT-ALAT UNTUK MENYELIDIKI DAN ALAT-ALAT UNTUK MENGAMBAR KELOMPOK 2(DUA) PENYEDIAAN KOMPUTAR DAN PERLENGKAPANYA Pelangan atau perusahan dapat memilih mendaftarkan harga untuk satu atau keduanya tetapi sebaiknya barang di satu grup harus diberi daftar harga yang lengkap. pemberian harga yang ditawarkan adalah harga lengkap per grup. Perusahan yang teroilih akan mendapat infofmasi lebih lanjut pada: ETTA Procurement Unit Transitional Administration Building Dili, East Timor Tel +61 8 8945 2203 ext. 5623 Fax +670 390 322 024 or +61 8 8942 2198 E-M MAIL
[email protected] or
[email protected] / www.gov.east-ttimor.org • Sebuah dokument yang lengkap mengenai pelangan akan didapatkan oleh pelangan pada kantor diatas. • Dokumen pelangan yang telan di isi dua lembar foto kopynya yang dituliskan dalan bahasa ingris dikirim kembali ke kantor: Head ETTA Procurement Unit Transitional Administration Building Dili, East Timor Agar dapat bertemu dengan kepala seksi usaha pembelian tidak lebih dari pukul 100.15.a.m waktu setempat tanggal 6/11/2000. Tibor Giffel Kepala Seksi Usaha Pembelian
3
T E M P AT D I M A N A B A N Y A K O R A N G B E R K U M P U L . DI ATA U
S E K O L A H A N , G E R E J A , R U M A H S A K I T, PA S A R , DI
M A S Y A R A K AT A N D A DI
T E M P AT Y A N G D A P AT D I L I H AT DI
M O H O N D I T E M P AT K A N
Berbelanja di pasar lokal? Jika anda suka berbelanja anda mungkin pernah ke pasar tradisional untuk membeli buah, sayuran, daging atau ikan dan produk lainnya. Pernakah anda frustasi karena anda tidak tahu ungkapan-ungkapan penting yang dapat menolong anda berbelanja? Tais Timor mengira demikian, maka pelajarilah ungkapan-ungkapan yang sederhana tetapi penting ini
Bahasa Tetun Loron basar bainhira? Basar iha nebe? Basar iha… Basar do'ok/bessik? Ida ne'e/neba hira? Karun los! Hau fo (x$)… Deskulpa sei karun liu. Diak, osan maka ne'e. Lae,hau ba fatin seluk. MODO (TAHAN) Agriaun Alfase Tomate Liz mean Senoura Lizasu Kouve-ffunan Ailia Brinjela Kanku Fehuk midar Mustarda Aifarina Batar (batar nurak/matak) Baria Aidila funan Aimanas Pimenta Repolhu Pepino Fos (etu) NA'AN Na'an bibi Na'an manu Na'an fahi Na'an karau IKAN Ikan Ikan tunu Ikan sona Ikan ne'e foin kaer? Ikan ne'e kaer bainhira? Kurita Suntu Boek Langosta Kadiuk Ai-ffuan Hau bele koko ida? Aifuan ne'e midar? Hudi Nu / Nu laloir / Nu nurak Aidila (aidila tasak) Has Masan Pera Abukate Sabraka
Bahasa ingrris What are the market days? Where is the market? The market is in… Is the market far/close? How much is this/that one? That's too expensive! I will give you (x$)… Sorry it is still too expensive. OK here is the money. No I go somewhere else. VEGETABLES Spinach Lettuce Tomatoes Onions Carrots Garlic Coulee-fflower Ginger Egg-p plant Water cress Sweet potato Mustard Tapioca Corn (green corn) Paria Paw-P Paw flower Chilly Pepper Cabbage Cucumber Rice (cooked rice) MEAT Goat meat Chicken Pork Beef FISH Boiled fish Grilled fish Fried fish Is this fish fresh? When was this fish caught? Octopus Squid Shrimp Lobster Crab FRUIT Can I try one first? Is this (fruit) sweet? Bananas Coconut / Green coconut Paw-p paw (ripe paw paw) Mango Apple Pear Avocado Orange
M A S Y A R A K AT A N D A DI
S E K O L A H A N , G E R E J A , R U M A H S A K I T, PA S A R , ATA U DI
T E M P AT D I M A N A B A N Y A K O R A N G B E R K U M P U L .
Kapan ada pasar? Pasar ada dimana? Pasar di dalam Apakah pasar jauh/tutup? Berapa harganya? Terlalu mahal! Saya beri anda (x$)... Maaf masih terlalu mahal Ya ini uangnya. Tidak, saya akan ke tempat lain SAYURAN Bayam Selada Tomat Bawang Wortel Bawang putih Bunga kol Jahe Terong Seledri air Kentang Mayones Tepung singkong Jagung (Jagung hijau) Pare Bunga pepaya Cabe Lada Kol Ketimun Beras (nasi) DAGING Daging kambing Daging ayam Daging babi Daging sapi IKAN Ikan rebus/cue Ikan panggang/bakar Ikan goreng Apakah ikan ini segar? Kapan ikan ini ditangkap? Gurita Cumi-ccumi Udang Udang galah Kepiting BUAH Boleh saya coba satu? Apakah (buah) ini manis? Pisang Kelapa/kelapa hijau Pepaya (pepaya masak) Mangga Apel Buah per Alpokat Jeruk
DI
Quais são os dias de mercado? Onde fica o mercado? O mercado é… O mercado é longe/perto? Quanto custa este? É muito caro! Dou-llhe (x$)… Desculpa, ainda é demasiado caro. Está bem, está aqui o dinheiro. Não, vou a outro lado. LEGUMES Espinafres Alface Tomate Cebolas Cenouras Alho Couve-fflor Gengibre Berinjela Agrião Batata-d doce Mostarda Tapioca Milho (milho verde) Paria Flor de mamoeiro Malagueta Pimenta Couve Pepino Arroz (arroz cozido) CARNE Carne de cabra Frango Carne de porco Carne de vaca PEIXE Peixe cozido Peixe grelhado Peixe frito Este peixe é fresco? Quando foi apanhado este peixe? Polvo Lula Camarão Lagosta Caranguejo FRUTA Posso provar um primeiro? Esta (fruta) é doce? Bananas Coco/Coco verde Mamão (mamão maduro) Manga Maçã Pêra Abacate Laranja
Bahasa Indonesia
T E M P AT Y A N G D A P AT D I L I H AT
Bahasa Portugis
DI
yang terdapat pada daftar di bawah dan perjalanan anda ke pasar akan lebih menyenangkan dan akan merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Lain waktu bila anda pergi berbelanja, coba gunakan beberapa ungkapan di bawah ini untuk menanyakan harga, menawar atau mengagetkan pedagang dengan pengetahuan anda tentang bahasa Tetun!
M O H O N D I T E M P AT K A N
Tidak masalah, lebih mudah!
16 - 29 Oktober 2000
Tais Timor
Wakil Presiden CNRT Jose Ramos Horta pada 19 Oktober menjadi anggota kesembilan Kabinet Peralihan Timor Timur ketika diambil sumpahnya sebagai Menteri Luar Negeri teritori tersebut. Dalam kedudukannya itu Ramos Horta akan mengawasi semua fungsi urusan luar negeri seharihari, termasuk hubungan UNTAET dengan pemerintah asing dan organisasi-organisasi internasional. Ia juga akan bertanggung jawab atas pembentukan Kementerian Luar Negeri dan korp diplomatik pada waktu yang akan datang. Dalam sambutannya, Ramos Horta mempertegas pentingnya normalisasi hubungan dengan Indonesia dan dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan negara-negara Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), juga dengan Portugal dan negara-negara berbahasa Portugis, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Cina dan Korea Selatan. Kantor Dinas Sipil dan Ketenagakerjaan Umum telah menyelesaikan fase pertama pendaftaran pensiunan dan mantan pegawai negeri Timor Timur yang bekerja untuk Pemerintah Indonesia di Timor Timur. Sekitar 17.500 bekas pegawai negeri dan 3000 pensiunan telah didaftar. Administrasi Peralihan Timor Timur (East Timor Transitional Adminstration (ETTA) direncanakan akan mengirim salinan daftar tersebut kepada Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Tabungan Asuransi Pengawai Negeri (TASPEN) dan badan yang mengurus pensiun POLRI dan TNI (ASABRI). Dua pakar komisi rekonsiliasi tiba di Dili untuk membantu Komite Pengarah mengenai Rekonsiliasi, yang ditugaskan untuk mempelajari kemungkinan didirikannya Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi. Komite Pengarah tersebut telah mengadakan beberapa pertemuan untuk membicarakan desain institusional badan tersebut dan telah mengadakan lokakarya dari 9-10 Oktober. Hasilnya, sebuah rancangan ketentuan tentang Komis Perdamaian dan Rekonsiliasi akan diserahkan kepada Kabinet Peralihan untuk pertimbangannya akhir bulan ini. Komite Pengarah tersebut terdiri dari 13 anggota yang mewakili masyarakat Timor Timur, UNTAET, Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration - IOM). Komite tersebut, yang dikepalai Pastur Domingos Soares dari CNRT,
Foto arsip OCPI-UNTAET
Pasir... lanjutan dari hal 1
Tidak dijinkan untuk mengali serta mengangkut pasir sebab dapat merusak Dalamnya Sungai Comoro.
perusahaan di lima lokasi daerah aliran Sungai Comoro. Tetapi setelah beberapa waktu, beberapa perusahaan lainnya mulai masuk dan mulai melakukan penggalian dengan peralatan mekanik tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan UNTAET. “Perusahaan-perusahaan liar ini beroperasi di daerah-daerah dimana izin sudah diberikan kepada tiga perusahaan oleh Pemerintahan Distrik Dili,” kata Vijay. “Memandang permintaan yang tinggi terhadap bahan-bahan ini, banyak perusahaan menggalinya di suatu lokasi terbatas di bagian hulu dari jembatan tersebut.” Jelas, tambahnya, kegiatan yang tidak terkendali ini “dapat menimbulkan akibat sosial dan lingkungan yang tidak dikehendaki,” kata Bouma dari EPU. Untuk menggantikan persetujuan izin penggunaan sementara telah dikeluarkan petunjuk baru setelah dilakukan konsultasi yang luas dengan semua pihak yang terlibat. Arahan baru ini merupakan inisiatif kebijakan dimana kriteria pemberian izin dicantumkan dengan jelas. “Kini kami mempunyai petunjukpetunjuk yang jelas untuk mengelola sumber daya di Sungai Comoro dan tempat lain,” kata Bouma.
juga sedang memformulasikan proposal untuk memperoleh pendanaan. Anggota staf dari Unit Tanah dan Properti ETTA belum lama ini kembali dari Jakrta setelah men gadakan pertemuan dengan Badan Pertanahan Nasional Indonesia sebagai bagian dari pembicaraan yang terus berlangsung untuk menyelesaikan masalah yang timbul dari peralihan wewenang kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Delegasi tersebut hanya berhasil memperoleh beberapa dokumen seperti peta, informasi tentang pajak tanah dan informasi mengenai program transmigrasi di Timor Timur. Delegasi tersebut juga telah mengadakan pertemuan formal dengan wakil-wakil Departemen Luar Negerei RI, Badan Pertanahan Nasional, Arsip Nasional, Departemen Keuangan, Departemen Kehutanan dan Departemen Transmigrasi. Pada bulan Februari, Administrator Transisional Sergio Vieira de Mello dan Menteri Luar Negeri Indonesia Alwi Shihab telah menandatangani Komunike Bersama yang antara lain menyepakati bahwa pembicaraan akan diadakan untuk menyelesaikan masalahmasalah yang berkaitan dengan aset dan klaim, pengembalian dan perlindungan artifak kebudayaan, properti pribadi dan arsip. UNTAET telah membentuk Kelompok Kerja Persiapan Bencana (Disaster Prepardness Working Group) untuk mengembangkan persiapan bencana jangka pendek untuk musim penghujan mendatang. Kelompok Kerja tersebut akan membantu mengembangkan Unit Persiapan Bantuan Sipil dan Bencana untuk bekerja di bawah Departemen Kepolisian dan Dinas Darurat. Dikoordinir oleh Unit Perlindungan Lingkungan Hidup ETTA, Kelompok Kerja tersebut akan menghimpun berbagai departemen UNTAET, Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, badan-badan PBB dan lembaga swadaya masyarakat untuk membantu meminimalkan dampak bencana alam dan menangani situasi bantuan darurat. Pemerintahan-pemerintahan distrik akan mengidentifikasikan daerah-daerah yang rentan bencana dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak bencana. Masyarakat juga akan dikerahkan untuk melakukan pekerjaan seperti membersihan saluran air di sisi jalan, memperkuat jembatan dan menanam rumput yang cepat tumbuh di daerah yang rentan erosi.
UNTAET, badan-badan PBB, Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai lembaga swadaya masyarakat di Timor Timur kini terlibat dapat dalam persiapan untuk menghadapi bencana: Departemen Infrastruktur UNTAET dan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB kini bekerjasama untuk memprioritaskan pekerjaan teknik; Kantor Deputi Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB telah membentuk kelompok kerja untuk memprioritaskan pembangunan dan pemeliharaan jalan, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti World Vision terlibat dalam berbagai proyek untuk mencegah erosi dan banjir. Distrik Baucau telah mengadakan lokakarya mengenai persiapan untuk menghadapi bencana alam pada 13 Oktober lalu. Pada musim penghujan yang lalu, beberapa desa di sub-distrik Quelicai mengalami dampak banjir yang melanda daerah tersebut. Pada pada bulan Mei, sebanyak 122 keluarga di sub-desa Builai dan Buiban menjadi korban tanah longsor yang merusak sejumlah rumah, sekitar 100 hektar lahan pertanian dan irigasi Seical. Pemerintah Thailand telah menawarkan dana bagi pelatihan warga Timor Timur yang diseleksi dalam bidang kesehatan dan pertanian. Para pekerja kesehatan Timor Timur akan memperoleh pelatihan dalam bidang perawatan kesehatan primer (pelatihan jangka panjang dan janga pendek untuk dokter dan perawat), pelatihan untuk perawat, perawatan anak dan ibu, pencegahan dan perawatan HIV/AIDs, ilmu pengetahuan dan manajemen laboratorium medis serta pelatihan diagnosa infeksi. Dalam bidang pertanian, mereka yang terseleksi akan dilatih dalam pengoperasian dasar peralatan dan perkakas pertanian, pelatihan dalam bidang perikanan darat dan pantai, produksi dan manajemen panen - terutama padi, jagung dan kopi - dan pelatihan serta pengembangan peternakan. Program bantuan tersebut menyusul kunjungan misi pencari fakta ke Timor Timur akhir Juli dan awal Agustus lalu. Departemen Pertanian dan Kesehatan Pemerintahan Peralihan Timor Timur kini akan memutuskan berapa banyak dan kapan warga Timor Timur yang memenuhi persyaratan akan dikirim ke Thailand untuk mengikuti pelatihan tersebut.
masing-masing perusahaan harus ditandai dengan jelas. Akan tetapi dilarang menempatkan rambu-rambu di daerah aliran sungai. •Akses dari pinggir sungai harus dilakukan dengan menggunakan landaian (ramp) yang dibangun atau yang disangga. •Landaian ke lokasi penggalian harus dibangun dengan menguruk bukan dengan memotong sisi bantaran sungai. Urukan harus segera dipindahkan setelah operasi penggalian batu kerikil selesai dilakukan. •Semua pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor tidak boleh menyebabkan kerusakan pada tumbuh-tumbuhan atau morfologi bantaran sungai (zona riparian). Kerusakan yang dilakukan kontraktor memerlukan rehabilitasi segera untuk meminimalkan efek erosi dalam musim penghujan. •Pekerjaan penggalian tidak boleh dilakukan dalam radius 10 meter dari tepi sungai. •Pasir dan batu kerikil tidak boleh ditimbun di pinggir sungai. •Skiming (pengambilan dengan cara menyisir sungai) adalah metode penggalian batu kerikil yang diinginkan. •Tidak diizinkan membersihkan batu kerikil dalam daerah aliran sungai. •Kontraktor tidak diizinkan membuat saluran air buatan yang mengubah aliran air ke ujung tepi sungai. •Penggalian batu kerikil tidak boleh dilakukan di saluran air yang aktif untuk meminimalkan mobilisasi sedimentasi di daerah hilir. •Saluran air alternatif yang dibuat di lokasi penggalian harus digali minimal 10 meter dari pinggiran sungai. •Saluran air yang digali harus kontinu agar tidak menyekat saluran air. •Penggalian/penambangan ini tidak boleh menciptakan kolam atau saluran yang dalam. •Gerak kendaraan di lokasi dan daerah berdekatan harus dikendalikan dan sesuai dengan batas kapasitas jalan. •Akses memadai ke timbunan bahan yang dikumpulkan harus diberikan kepada suco dan warga aldeia.
Izin yang dikeluarkan itu mencatat lokasi-lokasi dimana penggalian dapat dilakukan termasuk batas kedalaman penggalian, jarak dari pinggir sungai (satu kilometer) dan ke bagian hulu dari arah jembatan Sungai Comoro. Ketentuan tersebut juga menempatkan batas pada jumlah yang dapat ditambang oleh setiap perusahaan. Selain itu, pajak sebesar AS$0.20 sen per ton juga telah dikenakan. Para pejabat mengatakan pungutan ini dimaksudkan untuk memberikan penghasilan tambahan royalti bagi Pemerintah Peralihan dan kini dua perusahaan telah diberikan izin untuk beroperasi. Luke Hendrei, manajer Seanap, perusahaan perdagangan dan lingkungan hidup, menyambut baik petunjuk baru itu sebagai langkah yang tepat. “Ketentuan ini akan membantu menyelaraskan kegiatan penggalian/penambangan,” katanya. “Ini hal yang baik. Inilah apa yang kami tunggu-tunggu selama ini.” Kegiatan penggalian sebelumnya “sangat semrawut”, katanya. Sementara itu, para pakar mengatakan masalah penggalian itu adalah contoh klasik dari kurangnya kebijakan yang dihadapi Pemerintahan Peralihan yang berupaya untuk mengelola sumberdaya negeri ini dalam iklim bingkai hukum yang kosong. Perkembangan ini juga memperlihatkan kecenderungan eksploitatif kepentingan-kepentingan asing yang ingin mencari keuntungan dengan cepat di negeri yang tidak memiliki peraturan yang memadai.
PETUNJUK PENGGALIAN/PENAMBANGAN BATU KERIKIL DI SUNGAI COMORO Petunjuk lingkungan hidup bagi operasi mekanisasi di daerah aliran Sungai Comoro •Kegiatan penggalian dilarang dalam daerah aliran sungai Comoro di lokasi yang terletak 1 kilometer ke arah hulu sungai dari jembatan Sungai Comoro. •Kontraktor hendaknya menyadari batas areal penggaliannya. Daerah eksploitasi
6
Berita Daerah AILEU Sebuah papan pengumuman hak asasi manusia belum lama ini telah diresmikan di pasar Aileu oleh Komite Pasar Distrik dan anggota Kelompok Inti Hak Asasi Manusia. Sekitar 60 orang hadir pada acara peresmian tersebut yang dipandang sebagai langkah penting dalam mengembangkan kesadaran dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Pada papan pengumuman tersebut tertera informasi mengenai kebebasan informasi dan kebebasan mimbar, tanggung jawab Petugas Hak Asasi Manusia dan Kelompok Inti Hak Asasi Manusia. Materi lainnya mencakup salinan Deklarasi Hak Asasi Manusia Internasional dan sebuah pamflet mengenai pengungsi. Pada papan pengumuman tersebut juga terdapat kotak surat untuk memungkinkan kelompok inti memperoleh masukan dari warga mengenai masalah hak asasi manusia. ERMERA Suatu terobosan yang mencairkan kebuntuan sengketa tanah telah tercapai yang memungkinkan warga Samara dan Lemea Kraik untuk hidup berdampingan secara damai. Petugas Urusan Kehakiman yang bekerjasama dengan Sekretaris CNRT, Komandan Polisi Sipil PBB di distrik dan pejabat dari Komite Tanah dan Properti, berhasil mengatasi suatu sengketa historis yang telah ada sebelum pemerintahan kolonial Portugis berkuasa. Sumber konflik tersebut adalah sengketa koridor tanah yang subur dengan sumberdaya pertanian yang dituntut hak kepemilikannya secara turun temurun oleh warga Samara. Akan tetapi masyarakat Lemea Kraiks secara berangsur-angsur menyerobot properti tersebut, suatu masalah yang semakin dipandang sebagai “invasi” oleh warga Samera. Masyarakat Lemea Kraiks telah menyetujui untuk pindah ke tempat lain begitu mereka memperoleh sumbangan bahan untuk membangun tempat tinggal sementara warga Samera akan megizinkan mereka tinggal di tanah mereka hingga bantuan yang diperlukan diperoleh. BOBONARO Sebuah evaluasi kesehatan desa yang dilaksanakan pada bulan September di kawasan Maliana oleh Batalion Pasukan Australia (Australian Battalion - AUSBATT) telah menemukan sejumlah masalah kesehatan dan kurangnya air bersih yang aman di kawasan tersebut. Oleh karena itu, Komite Koordinasi Kesehatan Distrik Bobonaro telah memutuskan untuk mengoperasikan kelinik keliling di daerah terpencil Distrik tersebut. Tetapi kurangnya staf dan terbatasnya sarana transportasi telah menjadi hambatan utama. Selain itu, OXFAM telah menutup jasa kesehatan daruratnya pada bulan September. Organisasi ini merencanakan dalam waktu dua tahun mendatang untuk menyelenggarakan program pembangunan dengan kegiatan-kegiatan penting dalam bidang kesehatan lingkungan dan memusatkan perhatian pada pembangunan dan pengembangan kapasitas pengadaan air bersih dan sanitasi. BAUCAU Perwira Polisi Sipil PBB dari Thailand telah memperoleh penghargaan atas upaya mereka selama enam bulan terakhir pada suatu acara penyematan medali 13 Oktober lalu. Ke 26 anggota kontingen Polisi Sipil Thailand itu diberikan penghargaan medali Perserikatan Bangsa-Bangsa
Foto arsip OCPI-UNTAET
Ringkasan Berita Ringkasan Berita Ringkasan Berita
oleh Komisaris CivPol, Wakil Komisaris Operasi dan Wakil Komisaris Administrasi. Komandan CivPol di distrik tersebut dan komandan kontingen Thailand, Kolonel Seni Pimolsiri, mengatakan anak buanhnya berada di sini untuk “melayani dan melindungi.” Kami akan melayani dan melindungi rakyat Timor Timur sama seperti apa yang akan kami lakukan kepada rakyat kami sendiri.”
16 - 29 Oktober 2000
Tais Timor
Tiu berbicara mengenai...
Kenyataan akan kenaikan gaji Hallo, teman-teman, kali ini saya ingin berbagi pendapat dengan anda mengenai masalah yang rumit yang tampaknya banyak menyita perhatian kalian: masalahnya adalah masalah gaji. Banyak di antara kalian yang pernah mendekati saya untuk menanyakan mengapa belum ada kenaikan gaji yang berarti kendatipun harga barang telah melonjak naik. Harga barang kini lebih mahal dibandingkan dengan harga tahun lalu tetapi gaji masih tetap sama. Dengarkanlah pembicaraan saya dengan Julio tempo hari mengenai masalah ini: Tiu: Bom dia Julio. O diak ka lae? Julio: Hau diak hela Tiu. Tiu: Anda tidak kerja hari ini? Julio: Anda tahu keadaannya sekarang. Gaji yang saya terima tidak cukup untuk menutupi kebutuhan saya. Yang saya maksudkan, saya harus membangun kembali rumah saya dan paling tidak membeli ranjang untuk anak-anak saya. Sebentar lagi mereka sekolah dan mereka tentu tidak bisa terus-terus tidur di lantai. Ya, masalahnya, gaji saya tidak cukup bagi saya dan isteri saya. Dulu kami memiliki semuanya - ada mobil, rumah, mebel, TV dan VCD dan barangbarang yang kami beli selama bertahuntahun. Kini semuanya musnah. Dan penghasilan saya hampir tidak cukup untuk makan. Saya merasa sangat frustrasi, jadi saya memutuskan untuk mogok kerja dan menuntut gaji yang lebih besar. Kalau tidak, saya akan mencari pekerjaan lain yang memberikan gaji yang lebih baik. Tiu: Saya tahu benar perasaan anda, Julio. Tapi anda masih muda dan bisa mencari pekerjaan yang lain. Lihatlah saya. Saya sudah tua dan tidak ada yang ingin memberikan pekerjaan kepada saya. Julio: Maafkan saya, Tiu, saya tidak bermaksud menularkan frustrasi saya kepada anda. Tiu: Oh, jangan khawatir. Saya tahu persis perasaan anda. Saya cukup realistis untuk mengakui bahwa keadaan sekarang cukup sulit apalagi bila kita harus mulai dari nol. Tapi, setidaknya saya masih hidup dan bisa melihat cucucucu saya tumbuh dan berkembang. Julio: Tapi bagaimanakah anda bisa mengatasi masalah ini? Lihatlah sekitar anda. Lihatlah pada malais itu. Mereka mengendarai mobil, memakai baju yang bagus dan makan di restoran-restoran mewah. Untuk sekali makan saja, mereka bisa mengeluarkan uang yang jumlahnya sama dengan gaji saya sebulan untuk keluarga dengan lima orang anak. Rasanya sama sekali tidak adil. Tiu: Komentar anda cukup keras, Julio, dan anda harus berpikir sebelum bicara. Ya, malais itu menerima gaji yang besar dan ya mereka mempunyai gaya hidup yang berbeda dari kita. Tapi kita tidak seharusnya mengukur diri kita dengan mereka. Meskipun sulit dimengerti tidak semua malais itu kaya. Sebagian dari mereka juga berasal dari negeri miskin. Sama seperti Timor Timur sekarang ini. Mereka harus meninggalkan kampung halaman mereka untuk bekerja di tempat yang jauh, jauh dari keluarga dan temanteman untuk mencari nafkah. Julio: Mengapakah mereka harus meninggalkan kampung halaman mereka? Mengapa mereka tidak bisa memper-
oleh gaji yang besar di negeri mereka sendiri? Dan mengapa kita tidak bisa mendapat kenaikan gaji? Maksud saya menyesuaikan gaji kita untuk mengimbangi kenaikan harga dan biaya hidup? Tiu: Baiklah, Ekonomi, jalannya tidak seperti itu. Hal seperti itu tidak terjadi dimanapun di dunia. Dengarlah, apa yang kita saksikan dalam beberapa bulan belakangan ini adalah suatu kenaikan harga yang luar biasa. Biarlah saya memberikan contoh: Sebungkus rokok yang ada ditangan anda harganya dulu sekitar Rp3.000. Kini anda membelinya mungkin dengan harga Rp6.000. Itu kenaikan 100 persen dalam harga jual rokok! Julio: Betul Tiu, dan masalahnya sekarang adalah daya beli saya sudah menurun. Malahan saya mulai pikir untuk berhenti merokok. Tiu: Seharusnya anda berhenti merokok. Kamu akan hidup lebih lama. Tapi bagaimanapun juga, peningkatan harga barang seperti yang anda bilang berlaku untuk semua produk dan itu benar. Tapi bisakah anda bayangkan gaji meningkat hingga 100 persen untuk mengimbangi kenaikan harga tersebut?” Dengan perkataan lain, jika anda kini berpenghasilan AS$300 sebulan, tidaklah realistis untuk berharap gaji anda naik sampai AS$600. Terutama karena harga berfluktuasi berdasarkan permintaan dan suplai. Dewasa in permintaan begitu tinggi dan suplai agak terbatas sehingga harga barang meningkat. Mudah-mudahan setelah bertambahnya suplai barang, harga akan turun dengan drastis. Hal lain yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa Timor Timur, selain sistem perpajakan yang kini sedang dikembangkan dan dilaksanakan, tidak mempunyai sumber penghasilannya sendiri. Uang yang kini digunakan untuk melakukan pembayaran untuk membangun infrastruktur dasar dan lain sebagainya telah disumbangkan kepada kita, Perekonomian Timor Timur sekarang ini adalah perekonomian yang semu yang berdasarkan modal sumberdaya manusia untuk membantu negeri kita untuk bisa berdiri kembali atas kemampuannya sendiri. Jika sebagian besar uang ini digunakan untuk kenaikan gaji, maka tidak akan tersisa cukup uang untuk membangun kembali negeri ini, membangun sekolah-sekolah, rumah sakit, jalan yang lebih baik, jembatan dan lain-lain. Julio: Dan bagaimana dengan malais itu yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa atau perusahaan-perusahaan Australia dan Portugis yang dibayar begitu tinggi. Tidakkah prinsip yang sama juga berlaku bagi mereka? Bukankah uang yang digunakan untuk membayar gaji mereka uang yang berasal dari para donor? Tiu: Sebenarnya, dalam sebagian kasus tidak seperti itu. Gaji staf internasional PBB berasal dari anggaran yang terpisah yang khusus dialokasikan untuk misi pemeliharaan perdamaian; dan uang ini dikumpulkan dari semua negara anggota PBB dan bukan dari negara donor. Bagaimanapun juga kita hendaknya tidak membandingkan gaji kita dengan gaji pekerja internasional tersebut. Jangan salah mengerti saya, saya tidak mencoba mempertahankan gaji yang tinggi yang dibayarkan kepada para pekerja asing tersebut. Saya hanya mencoba menjelaskan situasinya seperti apa.
RADIO UNTAET 99FM
Hal yang perlu dipikirkan adalah bahwa sebagian dari mereka adalah tenaga profesional yang telah mempunyai pekerjaan tetap di negeri mereka sendiri dan memperoleh gaji yang sama besarnya jikapun tidak lebih besar dari apa yang mereka terima sekarang ini. Oleh karena itu, cukup masuk akal bila ada semacam insentif untuk orang-orang ini agar mereka mau meninggalkan negara mereka dan datang membantu negeri-negeri seperti negeri kita yang baru mulai dari nol tanpa fasilitas dan tanpa kondisi kerja dan kesehatan yang baik. Pertimbangan lainnya adalah kenyataan bahwa kita semua mempunyai komitmen keuangan, dan malais itu harus membayar angsuran rumah, pinjaman bank dan biaya sekolah anak-anak mereka seperti yang kita lakukan. Jika mereka memperoleh gaji seperti yang kita terima, saya ragu apakah sebagian besar dari mereka mau meninggalkan negeri mereka sendiri untuk membantu negeri kita. Semua ini pemikiran yang sehat: jika kita inginkan seseorang untuk meninggalkan negerinya untuk pergi bekerja di negeri yang lain maka kita harus membayar mereka sesuai dengan gaji nasional mereka sendiri atau di atasnya. Akan saya jelaskan lagi, jika anda bisa bekerja di suatu negara dimana biaya hidup lebih tinggi tetapi anda mendapatkan gaji yang lebih kecil daripada apa yang anda terima di negeri anda sendiri, apakah anda mau pergi? Saya kira kebanyakan orang akan lebih senang untuk tidak pergi. Dan selain itu, juga ada kesulitan emosional dalam meninggalkan orangorang yang kita cintai, isteri atau suami dan anak-anak, untuk datang dan membantu negeri kita supaya kita juga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Julio, kita tidak bisa membiarkan diri kita menjadi buta akibat kecemburuan uang. Dan juga kita memerlukan orang-orang itu di sini. Coba pikirkan tentang kelompok milisi. Jika orang-orang tersebut tidak ada di sini, kita barangkali telah kembali diserang. Menghadapi negeri dengan ratusan juta penduduk, kita tidak punya kesempatan untuk menang. Julio: Bailah Tiu. Saya kira itu suatu perbandingan yang tidak tepat. Tiu: Dan mengenai kenaikan gaji UNTAET membayar gaji sesuai dengan (dan barangkali sedikit di atas jumlah rata-rata) perkiraan gaji yang diberikan di negeri seperti Timor Timur. Bahkan mereka mendatangkan tim dari New York untuk melakukan studi dan menyiapkan laporan yang menyarankan berapa besar seharusnya gaji rata-rata. Dan bagian dari latar belakang pemikiran penentuan gaji itu adalah, meskipun biaya hidup begitu tinggi, UNTAET kelak akan meninggalkan kita untuk mengelola masa depan kita sendiri. Perekonomian Timor Timur tidak akan dapat menunjang tingkat gaji yang tidak realistis begitu Perserikatan Bangsa-Bansga meninggalkan Timor Timur. Hal itu akan menambah tekanan bagi pemerintah Timor Timur di waktu yang akan datang untuk berusaha dan mengimbangi gajigaji seperti itu. Bayangkan ini, selama dua atau tiga tahun PBB berada di sini orang akan mendapatkan gaji yang tinggi dan kehidupan mereka mungkin baik. Apakah yang akan terjadi bila Perserikaan Bangsa-
Untuk berita terbaru dan informasi tentang Timor Timur, dengarkan Radio UNTAET • Berita dalam bahasa Inggris pada pukul 6 pagi, 11 pagi, dan 5 pada malam. • Berita dalam bahasa Tetun pada pukul 7 pagi, 12 siang dan 6 pada malam. • Berita dalam bahasa Portuguese pada pukul 8 pagi dan 7 pada malam. • Berita dalam bahasa Indonesia pada pukul 8:30 pagi dan 7:30 pada malam.
7
Bangsa meninggalkan Timor Timur dan tempatnya digantikan oleh pemerintahan Timor Timur?” Harapannya adalah pemerintah yang baru itu akan memberikan gaji yang sama setidaknya kepada karyawannya sendiri. Dan mengingat bahwa perekonomian Timor Timur tidak mampu mendukung gaji-gaji tersebut, maka gaji itu terpaksa diturunkan dengan drastis. Lalu apa? Bagaimanakah perasaan kamu Julio jika anda tidak bisa lagi mempertahankan gaya hidupmu itu? Bagaimanakah perasaan anda jika daya beli merosot dari 100 persen menjadi 1 persen. Bagaimanakah perasaan anda bia anda tidak mampu lagi menyekolahkan anak-anak anda atau membeli obatobatan dan lain-lain? Julio: Saya kira saya tidak akan senang. Tiu: Dan siapakah yang anda persalahkan? Julio: Pemerintah. Tiu: Tentu saja anda akan mempersalahkan pemerintah seperti halnya banyak orang. Dan inilah persisnya yang telah kami usahakan untuk dicegah: menciptakan harapan yang tinggi bagi masyarakat. Mengertikah anda apa yang sedang saya jelaskan, Julio? Kenyataan itu pahit dan mungkin kelihatan tidak adil tetapi inilah keadaan yang sedang kita alami sekarang. Julio: Saya tahu anda benar Tiu. Cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tiu: Saya tahu tapi anda tidak sendirian, kita semua mengalami hal yang sama dan kita berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup kita. Tapi tahukah anda, setidaknya kini saya bekerja untuk memperbaiki Timor Lorosa’e, negara kita, bukan sebuah koloni dan tentu saja bukan sebuah provinsi. Saya begitu bangga bila bicara dengan temanteman malais saya dan saya bilang bahwa saya warga negara Timor Lorosa’e, bangsa yang paling baru di dunia ini. Kita menginginkan kemerdekaan dan setelah bertahun-tahun dan dengan kematian yang begitu banyak kita berhasil memperolehnya. Dulu kita tahu TNI dan milisi akan menghancurkan segala-galanya yang ada di sekeliling kita dan bahwa kita harus mulai dari nol, tapi semua tetap memilih kemerdekaan. Tidakkah anda memilih kemerdekaan dan sadar akan semua risiko yang saya jelaskan itu? Julio: Tentu saja, saya memilih kemerdekaan. Kita semua memilih kemerdekaan. Tiu: Sebagian besar kita memilih kemerdekaan! Kini kita mendapatkan apa yang kita inginkan dan tampaknya banyak dari kita yang tidak bersedia membayar harga untuk kemerdekaan itu. Ya tampaknya tidak adil dan sangat menjengkelkan tetapi apakah anda lebih menyukai untuk mendapatkan semua komoditas termasuk TNI dan milisi yang mengintimidasi anda siang dan malam? Julio: Uau Tiu, Anda begitu inspiratif. Terima kasih karena telah menempatkan semua masalah ini dalam persepktif. Tiu: Tidak apa-apa, Julio, anda bisa ke saya kapan saja. Sabarlah. Anda tahu saya bicara dari hati kecil saya tetapi saya tidak membiarkan hati saya mengendalikan kepala saya. Saya selalu berusaha untuk berpikir dan memikirkan dengan jelas dan meletakkan permasalahan dalam perspektif dan melihat persoalan itu dalam proporsi yang lebih besar. Camkanlah kata-kata ini dan beritahu saya pendapat anda bila saya menemui anda pada kesempatan lain. Sampai ketemu lagi, jagalah dirimu baik-baik!
CivPol PBB 24 JAM NOMOR DARURAT DI DILI
0408039978
16 - 29 Oktober 2000
Tais Timor
Suara-Suara Timor
Apa yang anda lakukan sejak sekolah ditutup tahun lalu dan bagaimanakah perasaan anda bisa bersekolah kembali? “Saya duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Saya senang karena saya bisa lagi bersekolah. Lebih baik bersekolah daripada berlibur karena kita mempunyai kegiatan. Saya belum memikirkan apa yang ingin saya lakukan pada masa mendatang. Tapi saya senang ilmu pasti. Dan saya berharap di sekolah menengah saya bisa duduk di kelas IPA.”
ANTONIO SILVA, 17 “Saya duduk di kelas tiga sekolah menengah atas dan saya di kelas IPA. Saya senang bisa bersekolah kembali karena saya ingin menyelesaikan sekolah saya dan melanjutkan studi di universitas. Saya belum mempunyai rencana apa yang ingin saya lakukan tetapi saya ingin berprestasi dalam bidang apa pun yang saya tekuni.”
Foto arsip OCPI-UNTAET (9)
EFRIGINA DA COSTA, 15
DALIA SOUSA VIDIGAL, 17 “Sekarang ini saya duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama, Saya bahagia sekali bisa kembali bersekolah. Selama liburan, kegiatan saya yang utama adalah menari. Bagi saya mudah untuk mengikuti pelajaran di kelas karena saya pernah belajar bahasa Portugis. Bersekolah itu sesuatu yang menyenangkan karena kita bisa belajar dan berteman.”
OVIDIO DELA E DA SILVA, 17 “Saya duduk di kelas satu sekolah menengah pertama. Bagi saya tidak ada perbedaan antara liburan yang panjang dan waktu sekolah karena selama liburan saya berbuat sesuatu. Saya ambil kursus komputer. Tapi saya senang bisa kembali bersekolah karena pendidikan formal penting bagi kita. Saya ingin menyelesaikan sekolah saya dan bekerja karena saya ingin berbuat sesuatu bagi negeri saya.” ROLANDO JOSE ANTONIO, 15 “Kini saya duduk di kelas dua sekolah menengah pertama. Saya senang sekali bisa bersekolah lagi. Sewaktu liburan kegiatan utama saya menari. Bagi saya mudah untuk mengikuti pelajaran karena saya pernah belajar bahasa Portugis. Bagi saya bersekolah itu hal yang menyenangkan karena di sana, kita bisa belajar dan juga berteman.”
FELICIA LEONG, 15 “Saya duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Saya senang bisa bersekolah kembali karena saya ada kegiatan dan bisa bertemu teman-teman saya. Sebelumnya saya mengambil kursus di sini selama tiga bulan. Bagi saya, perbedaan bersekolah dan mengambil kursus adalah mata pelajaran sekolah lebih banyak daripada yang tedapat dalam kursus. Peraturannya juga lebih ketat di sekolah daripada di kursus. Tetapi ini bukan masalah bagi saya. Saya ingin jadi dokter.”
CELESTINA AURIA M XIMENES, 15 “Saya duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Saya senang sekali dapat kembali bersekolah karena setelah semua sekolah ditutup tahun lalu, saya tidak berbuat apa apa. Saya ingin melanjutkan pendidikan saya hingga ke universitas dan menjadi dokter. Saya ingin menjadi dokter karena saya akan merasa sangat bahagia bila bisa membantu, merawat dan menyembuhkan orang.”
TITO HENDRIK OLIVEIRA ALVES LEONG, 17 “Saya duduk di kelas satu sekolah menengah pertama. Saya senang karena saya bisa kembali bersekolah. Bagi saya sekolah lebih baik dari kursus karena di sekolah mata pelajarannya lebih komprehensif. Rencana saya di masa depan adalah menjadi polisi yang pintar.”
LIDIA ESTRELA, 15 “Dewasa ini saya duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Bagi saya tidak banyak berbeda apakah saya dalam liburan atau bersekolah. Tapi saya senang bisa bersekolah kembali karena saya bisa berbuat sesuatu untuk diri saya. Untuk masa depan, saya ingin menjadi wartawan karena saya senang menulis dan saya berharap satu hari nanti bisa menjadi wartawan yang baik.”
Nama koran Tais Timor melukisan gambaran kewaspadaan, proses waktu yang cukup panjang menuju pembuatan kain tradisional Timor Timur yang digunakan dalam setiap acara penting. Oleh kerena berbagai kelompok membuat Timor Timur bersatu selama periode transisi untuk membangun negeri ini, Tais Timor bermaksud mengingatkan dan merenungkan kembali kejadian -kejadian yang membentuk . Pelayanan informasi umum terbit dua minggu sekali oleh Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET). Diterbitkan dalam bahasa Tetun,Indonesia,Portugis dan bahasa Inggris. Ditulis, diolah dan dirancang oleh Kantor Komunikasi dan Informasi Umum (OCPI). Jumlah 75,000 eksemplar. UNTAET-OCPI, c/-PO Box 2436, Darwin NT 0801, Australia. Tel: +6188942-2203 Fax: +61-8-8981-5157 email:
[email protected] Ini bukanlah sebuah dukumen resmi. Untuk tujuan informasi saja.
8