BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Sejarah Universitas Negeri Gorontalo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider Mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utar-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat Keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001. Perubahan IKIP Negeri Gorontalo Menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG
di Gorontalo
yaitu,
tanggal
1
September
1963
sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. 1.1.2 Pengantar Fakultas/Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo merupakan Fakultas ke-delapan yang baru dibentuk berdasarkan surat Keputusan
Raktor
Universitas
Negeri
Gorontalo
Nomor:
282/H47.A2/OT/2009 tentang Pembentukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo tanggal 17 Maret 2009, Fakultas Ekonomi dan Bisnis membina 3 (tiga) Jurusan dan 5 (lima) Program Studi baik Program
Pendidikan
Setingkat
Strata
Satu
(S1)
maupun
Non
Kependidikan Setingkat Diploma Tiga (D3). Disamping itu berdasarkan MOU
dengan
Universitas
Padjajaran
Bandung
menyelenggarakan
Program Studi S1 Akuntansi dan Manajemen berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor:45/H47.A1/OT/2007. Visi dan Misi jurusan pendidikan ekonomi yaitu: 1. Visi Program studi pendidikan ekonomi yang unggul dan inovatif. 2. Misi -
Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran, yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi.
-
Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian keilmuan yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi.
-
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi.
3. Tujuan -
Mengembangkan kurikulum yang inovatif dalam mendukung program pendidikan dan pengajaran dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi.
-
Mewujudkan program pembelajaran kontekstual yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi
-
Meningkatkan
jumlah dan mutu penelitian,
pengkajian dan
pengembangan dalam bidang pendidikan ekonomi yang unggul dan inovatif. -
Mengimplementasikan program pembelajaran kontekstual dan hasil-hasil penelitian bidang pendidikan ekonomi dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
1.2 Deskripsi Hasil Penelitian 1.2.1 Deskripsi Data Variabel X (Kepribadian Dosen) Data yang dikumpul dari penyebaran angket pada responden yang berada di Jurusan Pendidika Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo, menujukkan bahwa harga median = 33,64, modus = 33,49, rata-rata (X) = 36,49 serta simpangan baku = 8,42, untuk perhitungan terlampir.
Deskripsi tentang distribusi frekuensi variabel X tentang kepribadian dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 7 Distribusi pengamatan variabel X No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 27 – 29 30 – 32 33 – 35 36 – 38 39 – 41 42 – 44 45 – 47 Jumlah
Frekuensi 1 10 17 3 2 1 1 35
Tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya responden yang menjawab diatas angka 33 sampai 35 yaitu 17 responden, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini:
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 26,5
29,5
32,5
35,5
38,5
41,5
Gambar 3. Histrogram data kepribadian dosen
44,5
dengan adanya grafik diatas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang menjawab pada batas kelas 32,5 yaitu dengan frekuensi 17, kedua menjawab pada 29,5 dengan frekuensi 10, ketiga yang menjawab pada 35,5 dengan frekuensi 3, keempat yang menjawab 38,5 dengan frekuensi 2 sedangkan untuk yang menyang menjawab pada batas kelas jawab 26,5, 41,5 dan 44,5 yaitu masing-masing menjawab 1 frekuensi. 1.2.2 Deskripsi
Data
Variabel
Y
(Motivasi
Belajar
Mahasiswa) Untuk variabel Y motivasi belajar mahasiswa, sesuai dengan perhitungan pada lampiran 4 mempunyai skor sebagai berikut: median = 31,3 , modus = 31,78, rata-rata (X) = 30,70 serta simpangan baku = 6,20. Deskripsi tentang distribusi frekuensi skor data motivasi belajar mahasiswa (variabel Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
No. 1 2 3 4 5 6 7
Tabel. 8. Distribusi pengamatan variabel Y Kelas Interval Frekuensi 14 – 17 1 18 – 21 2 22 – 25 4 26 – 29 6 30 – 33 10 34 – 37 7 38 – 41 5 Jumlah 35
Dari data di atas menunjukkan bahwa lebih banyak respoden yang menjawab diatas angka 30 sampai 33. untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi variabel Y dapat dilihat pada grafik berikut ini:
12 10 8 6 4 2 0 13,5
17,5
21,5
25,5
29,5
33,5
37,5
Gambar 4. Histogram Data Motivasi Belajar Mahasiswa dengan adanya grafik diatas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang menjawab pada batas kelas 25,5 dengan 10 frekuensi, pada batas kelas 29,5 dengan 7 frekuensi, 33,5 dengan 6 frekuensi, 37,5 dengan 5 frekuensi, 21,5 dengan 4 frekuensi, 17,5 dengan 2 frekuensi, sedangkan pada batas kelas 13,5 yaitu dengan 1 frekuensi. 1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji chi kuadrat (X2). Pengujian ini dilakukan untuk X (kepribadian dosen) dan Y (motivasi belajar mahasiswa).
1.3.1 Uji Normalitas Data Variabel X Hasil perhitungan normalitas data variabel X pada lampiran 5 menunjukkan harga X2hitung = 9,31.
selanjutnya hasil perhitungan
dibandingkan dengan X2daftar dengan syarat terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X2hitung< X2daftar dengan taraf nyata a = 0,05 dan dk = k-3. Dari daftar distribusi chi kuadrad diperoleh harga X2daftar = 9,49 dengan a = 0,05 dan dk = 4. Ternyata harga X2hitung lebih kecil dari X2daftar (9,31 < 9,49). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1.3.2 Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil perhitungan variabel Y menunjukan harga X2hitung
sebesar
7,10. selanjutnya hasil perhitungan dibandingkan dengan X2daftar dengan syarat terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X2hitung < X2daftar dengan taraf nyata a = 0,05 dan dk = k-3. Dari daftar distribusi chi kuadrat diperoleh harga X2daftar = 9,49 dengan a = 0,05 dan dk = 4. Ternyata harga X2hitung lebih kecil dari X2daftar (7,10 < 9,49). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1.4 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan pengujian terhadap persamaan regresi linier sederhana, tingkat signifikasi dan lineritas persamaan regresi, analisis korelasi, signifikasi (keberatian).
1.4.1 Mencari persamaan regresi untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Yˆ
a bx ,
sehingga dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Yˆ
22,21 0,58,
1.4.2 Tingkat signifikasi dan lineritas persamaan regresi Berdasarkan criteria pengujian untuk uji lineritas yang telah ditetapkan pada lampiran 6 bahwa Fdaftar diperoleh dari F> F(1-a)(k-2.n-k). Jika digunakan taraf nyata a = 0.05 maka F(1-0.05)(16-2.35-16) atau F(0.95)(14.19) = 2,26. Ternyata harga Fhitung lebih kecil dari Fdaftar (0,77 < 2,26), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Yˆ
22,21 0,58
. berbentuk
linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian telah ditetapkan criteria pengujian bahwa Fdaftar dapat diperoleh dari F > F(1-a)(1.n-2). Jika digunakan taraf nyata a = 0,05 maka F(1-0,05)(1.35-2) atau F(1-0,95)(1.33)= 1,37(ditentukan dengan interpolasi). Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (5,74 > 1,37), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut diatas benar-benar signifikan (berarti). 1.4.3 Analisis korelasi Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh koefisiensi korelasi sebesar r = 0,38.
1.4.4 Koefisien determinasi Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 koefisien determinasi bahwa hubungan antara variabel X (kepribadian dosen) dan variabel Y (motivasi belajar mahasiswa) sebesar 14,76%. sisanya 85,24% berasal dari faktor lain. 1.4.5 Uji Signifikasi (keberatian) Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga t hitung sebesar 2,56 sedangkan pada tabel distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (1½α)(n-2)
= t(1-0,025)(35-2) atau t(0,975)(33) = 2,04 (ditentukan dengan interpolasi).
Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar (2,56>2,04) atau harga thitung berada diluar daerah penerimaan H0 atau berada di daerah penerimaan H1 dengan demikian hipotesis H1 diterima sedangakan Hipotesis H0 ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa keofisien korelasi di atas benar-benar signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada berikut ini:
Gambar 5. Kurva Normal
1.5 Pembahasan Kepribadian dosen merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan mahasiswanya dengan bermacam model karekter yang dimiliki oleh setiap dosen. Namun kadangkala kepribadian ini bisa berdampak positif maupun dampak negatif pada motivasi belajar mahasiswa.
Misalnya
pada
dampak
positifnya,
mahasiswa
lebih
bersemangat, dan bahkan gairah untuk belajarnya juga tinggi. Sedangkan pada sisi negatifnya, mahasiswa cenderung malas, kurang bergairah untuk belajar, dan pada akhirnya berpengaruh pada indeks prestasi mahasiswa. Di Jurusan Pendidika Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo tempat penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa
kurangnya
motivasi
belajar
mahasiswa
dipengaruhi
oleh
kepribadian dosen. Dimana koefisien korelasi diperoleh 0,38. ini berarti pengaruh kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa sebesar 14,76% sedangkan sisanya 85,24% berasal dari faktor lain. pengaruh yang diperoleh ini hanya berlaku untuk sampel sebesar 35 orang dan jika dilakukan pengujian untuk seluruh populasi sebesar 141 orang, maka hubungan yang ditemukan sebesar 0,38 menunjukkan pengaruh, hal ini terlihat dimana thitung>tdaftar (uji signifikan), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.