Masalah Kulit Umum pada Bayi Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra. Brosur ini memberikan informasi mendasar tentang permasalahan kulit yang lazimnya dijumpai pada usia dini sebagai informasi bagi orang tua.
Masalah Kulit Lazim pada Bayi Baru Lahir Milia
Penampakan: Berupa bintik-bintik kecil berwarna keputihan atau kekuningan seukuran ujung jarum dan pipih bila disentuh. Sering kali muncul di dahi, pipi, dagu dan hidung bayi. Bila muncul di gusi bayi baru lahir, tonjolan-tonjolan kecil dan putih ini disebut “Mutiara Epstein”. Sebab: Bintik-bintik ini berkaitan dengan perkembangan awal kelenjar kulit. Perawatan: Biasanya hilang sendiri dua hingga tiga minggu setelah lahir. Tidak membutuhkan perawatan khusus (misalnya penggunaan krim atau salep). Jangan dipencet. Jerawat Neonatal
Penampakan: Berupa bintil-bintil kecil kemerahan. Sering kali muncul di dahi dan pipi bayi. Sering kali muncul beberapa hari atau minggu setelah lahir. 1 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Sebab: Kemungkinan karena pengaruh hormon ibu yang terbawa ke bayi melalui plasenta pada masa kehamilan. Perawatan: Biasanya hilang sendiri dalam waktu tiga bulan setelah kelahiran. Tidak membutuhkan perawatan khusus (misalnya penggunaan krim atau salep). Jaga agar kulit bayi tetap bersih dan kering. Jangan dipencet. Eritema Toksik
Penampakan: Berupa bintik-bintik kecil berwarna keputihan atau kekuningan seukuran ujung jarum dengan warna merah di sekelilingnya. Sering kali muncul di pipi, badan, punggung, tangan dan kaki bayi. Biasanya mulai muncul dua hingga tiga hari setelah kelahiran. Sebab: Penyebabnya tidak jelas. Perawatan: Biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah kelahiran. Tidak membutuhkan perawatan khusus (misalnya penggunaan krim atau salep). Jaga agar kulit bayi tetap bersih dan kering. Jangan dipencet. 2 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Ruam / Biang Keringat Penampakan:
Berupa bintil-bintil merah. Sering kali muncul di leher, punggung dan dada bayi. Biasanya muncul pada saat cuaca panas, tapi bisa juga muncul pada cuaca dingin jika bayi diberi pakaian yang terlalu tebal atau berada di ruangan yang terlalu panas, yang membuat bayi banyak berkeringat.
Sebab: Disebabkan iritasi kulit karena berkeringat ketika bayi dalam keadaan terlalu hangat. Pencegahan dan Perawatan: Berikan bayi pakaian yang sesuai untuk menjaga kulitnya tetap sejuk dan kering untuk mengurangi perspirasi. Bersihkan kulit bayi dengan air. Konsultasikan dengan dokter jika tidak ada perbaikan atau bila kondisinya parah.
Ruam Popok Penampakan: Bermula dari bercak-bercak merah dan berkembang bintil-bintil kemerahan. Sering kali muncul pada bagian yang tertutup popok, seperti kemaluan bayi perempuan, bagian antara kemaluan dan dubur (kerampang), pantat, perut bawah dan bagian atas paha. Sebab: Muncul bila kulit bayi iritasi karena pipis dan feses. 3 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Pencegahan dan Perawatan: Sering ganti popok bayi agar pantatnya tetap bersih dan kering. Gunakan air hangat kuku untuk membersihkan pantat bayi. Gunakan sabun atau gel mandi jika diperlukan, misalnya saat terkena kotoran. Hindari penggunaan tisu basah untuk meminimalkan iritasi kulit. Biarkan kulit bayi mengering sepenuhnya karena angin sebelum memakaikan popok bersih. Boleh diberikan olesan tipis krim pelembab agar kotoran tidak langsung mengenai kulit bayi. Gunakan krim pelindung seperti krim seng oksida untuk menciptakan lapisan pelindung pada kulit yang kasar kemerahan. Jangan menggunakan bedak bayi. Bedak bayi akan bercampur dengan pipis atau keringat dan akan menyumbat pori-pori dan memperparah kondisi kulit. Konsultasikan dengan dokter bila kondisi kulit tidak membaik atau jika malah memburuk.
Dermatitis Seboroik Penampakan: Tampak agak merah, dengan kelupasan kecil-kecil berminyak atau bersisik tebal kekuningan yang membentuk lapisan keropeng. Biasanya muncul di bagian yang banyak kelenjar kulitnya, misalnya kepala, dahi, pipi, alis, telinga, ketiak, perut dan lipatan antara paha. Bila muncul di kulit kepala, biasanya disebut “keropeng kepala.” Biasanya muncul pada usia tiga minggu hingga tiga bulan. Sering kali, keadaan ini berangsur-angsur membaik pada usia enam bulan. Sebab: Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. 4 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Perawatan Bersihkan kulit bayi dengan air -Penggunaan sabun/gel mandi tidak disarankan. Oleskan krim pelembab setiap kali habis membersihkan untuk menjaga kulit tetap lembab. Untuk sisik tebal di kulit kepala, oleskan minyak zaitun dan diamkan sekitar dua puluh menit untuk melembutkannya. Kemudian seka sisik tersebut perlahan dengan kapas penyeka. Cuci rambut bayi Anda dengan sampo dan gunakan sisir untuk membersihkan kelupasan yang menempel di rambut. Ulangi langkah ini jika diperlukan. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi ini parah atau jika kulit kepala terlihat merah dan meradang.
Dermatitis Kontak Dermatitis kontak bisa digolongkan ke dalam tipe iritan dan alergi. Penampakan: Biasanya muncul di bagian yang bersentuhan dengan pencetus alergi/iritasi. Kulit menjadi merah dan gatal. Bisa terbentuk lepuhan-lepuhan kecil. Sebab: Reaksi peradangan terjadi jika terjadi kontak berulang antara kulit dengan pencetus iritasi seperti ludah bayi, deterjen, makanan atau obat. Bisa juga disebabkan karena reaksi alergi setelah kontak dengan pencetus alergi, misalnya logam tertentu seperti perak, pewarna, dst. Orang tua mungkin tidak mewaspadai bahan-bahan tersebut karena tidak tampak berbahaya. 5 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Pencegahan dan Perawatan: Penting sekali untuk menghindari kontak dengan bahan-bahan yang dapat bisa mencetus iritasi dan berpotensi mencetus alergi. Perawatannya sama dengan perawatan pada dermatitis atopik (eksim) (lihat bagian selanjutnya). Konsultasikan dengan dokter bila kondisi kulit tidak membaik atau jika malah memburuk. Pengobatan: Dokter mungkin meresepkan pengobatan yang sesuai, misalnya krim steroid, jika diperlukan. Pada kasus-kasus tertentu, dilakukan tes alergi kulit untuk menentukan pencetus alergi.
Dermatitis Atopik / Eksim Bayi
Penampakan: Kulit terlihat merah dan kering. Terkadang bisa muncul lepuhan-lepuhan kecil dan terbentuk keropeng saat lepuhan pecah. Bagian-bagian yang terserang terasa sangat gatal, dan kulitnya menebal, keras dan kasar setelah digaruk. Pada bayi muda, kondisi ini biasanya muncul di pipi, siku, lutut dan badan. Pada usia dua tahun, bagian-bagian seperti leher dan belakang lutut dan siku lebih sering terserang. Eksim biasanya pertama kali muncul pada usia dua hingga tiga bulan. Kondisi ini timbul dan hilang. Sering kali, kondisi ini muncul sebelum usia lima tahun dan eksim akan menghilang setelah usia lima belas tahun. Pada sebagian anak, kondisi ini terbawa hingga dewasa. 6 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Sebab: Penyebab sesungguhnya tidak diketahui.
Diyakini bahwa dermatitis
atopik / eksim bayi berhubungan dengan faktor genetik. Kondisi ini tidak menular melalui kontak antar personal. Lazimnya anggota keluarga yang lain mengalami penyakit alergi seperti rhinitis dan asma, atau alergi terhadap zat-zat tertentu seperti detergen, serbuk bunga, debu atau makanan. Pengobatan: Selain perawatan kulit yang baik (lihat di bawah), dokter mungkin akan memberikan pengobatan semacam steroid atau krim antibiotik untuk mengendalikan kondisi ini. Pencegahan dan Perawatan: Perawatan kulit yang baik untuk menjaga kebersihan dan kelembaban:
Mandikan bayi dengan air hangat kuku dan gel mandi tanpa sabun. Berikan perhatian khusus pada pembersihan bagian-bagian lipatan pada kulit.
Oleskan pelembab tanpa pengharum saat cuaca kering dan setelah mandi.
Jagalah agar kuku bayi tetap pendek untuk mengurangi kemungkinan cedera kulit karena garukan. Memasangkan sarung tangan pada bayi mungkin membantu.
Perhatikan suhu dan kelembaban lingkungan. Hindarkan bayi dari paparan angin dingin dan sinar matahari yang kuat.
Jagalah agar suhu kamar tetap pada tingkat nyaman. Seka keringat bayi untuk mencegah iritasi.
Pakaian: Katun lebih dianjurkan daripada bahan-bahan lain, seperti wol, sutera dan nilon. 7 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)
Untuk pakaian yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi, jangan pakaian bahan selain katun. -Perawat bayi harus memperhatikan pakaiannya sendiri yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi guna menghindari iritasi. Gunakan deterjen cuci yang lembut untuk mencuci pakaian bayi. Jangan lupa membilas baju dengan sempurna setelah dicuci.
Lingkungan rumah: Jagalah agar rumah tetap kering. Gunakan penyedot debu atau kain basah untuk membersihkan debu. Hal ini bisa mencegah partikel debu menyebar ke udara selama pembersihan. Hindari penggunaan karpet. Jangan menyimpan mainan berbulu dan merawat binatang piaraan semacam kucing, anjing atau burung untuk meminimalkan kemungkinan alergi.
Diet: Menyusui dapat mencegah eksim pada beberapa anak. Hubungan antara eksim pada kanak-kanak dan makanan tidak diketahui dengan pasti. Konsultasikan dengan dokter untuk kebutuhan berganti susu formula khusus bila diperlukan. Apabila Anda memiliki pertanyaan, silakan diskusikan dengan dokter anak/dokter keluarga atau dokter dan perawat kami di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak.
8 Common Skin Problems in Infants
FHS-CH10A (Rev Jan 2010)