Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI
Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi).
ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah ASI yang berwarna kekuningan dan kental; penampilannya memang seperti cairan yang tak segar. Padahal ASI kekuningan ini yang paling baik mutunya. Kandungan nutrien ASI yang paling tinggi adalah tetesan ASI yang paling awal.
Warna dan penampilan ASI yang putih keruh serta encer seringpula diasumsikan sebagai ASI kualitas jelek. Padahal hal ini tidak benar! Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung pada bahan nutrien di dalamnya. Perlu diingat, jarang ibu yang mempunyai ASI seputih dan seindah susu formula. Namun begitu, kualitas ASI tak dapat ditandingi oleh oleh susu formula manapun.
Usai melahirkan, ibu harus makan ayam arak atau minum jamu-jamuan untuk kesegaran ibu, atau agar tubuhnya hangat dan banyak ASI. Hal ini justru berbahaya karena sering berpengaruh pada kandungan nutrien ASI dan menyebabkan bayi kuning. Kandungan dalam ayam arak - mungkin araknya - dan jamu-jamunya. Menurut observasi Dokter dan para bidan, hal ini seringkali berkaitan dengan timbulnya kuning pada bayi, suatu keadaan yang secara medis disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. Bila kadar kuningnya tinggi dapat membahayakan bayi karena bahan kuning ini bukan hanya melekat di mata maupun kulit sehingga menjadi kuning tetapi juga di sel-sel otak.
MEMANDIKAN BAYI
1/6
Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
Bayi harus dimandikan dengan air hangat agar tidak masuk angin.
Memandikan bayi dengan air hangat tak perlu apabila bayi anda normal, cukup bulan dan dalam keadaan sehat. Mandikanlah sehari dua kali, gunakan sabun bayi dan cuci rambut dengan sampo bayi. Perlakukan bayi sebagaimana layaknya anda orang sehat mandi dan mencuci rambut.
Mandi dengan air hangat tujuannya adalah agar bayi tidak kedinginan atau hipotermi dalam bahasa kedokterannya. Tapi sebagai bayi normal yang sehat, bayi anda dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Jadi, tidak usah takut memandikan si kecil dengan air dingin selama kondisinya normal dan sehat serta dalam cuaca yang tidak dingin.
Kepala tak boleh dibasahi saat bayi dimandikan.
Nasehat ini tentunya tidak benar. Jika kepala bayi tak pernah dibasahi, kotoran dikepala jadi menumpuk dan bercampur dengan endapan lemak sehabis dilahirkan. Akibatnya timbullah kerak kepala yang dalam istilah medisnya disebut Dermatitis Seboroik.
Bayi tidak boleh dimandikan jika tali pusatnya belum lepas.
Salah! justru tali pusatnya harus dibersihkan, lalu dikeringkan dengan alkohol 70%.
BEDAK & MINYAK-MINYAKAN
2/6
Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
Bayi harus dibedaki sesudah mandi agar tubuhnya haru. Sehabis BAK, selangkangannya dikeringkan dengan bedak. Begitu pula bila tubuhnya berkeringat, dikeringkan dengan bedak.
Sebaiknya bedak tak digunakan jika dimaksudkan untuk membuat tubuh lebih harum, mengeringkan keringat, bekas BAK atau sesudah cebok.
Di negeri tropis, bayi anda memang akan cenderung lebih sering berkeringat. Campuran bedak dengan keringat merupakan media yang baik untuk berkembang biaknya kuman di permukaan kulit, terutama di daerah tertutup dan lipatan leher, ketiak, atau selangkangan. Lagipula campuran air dan bedak akan menutup pori-pori kulit bayi yang sangat halus dan menyumbat pernafasan kulit serta saluran kelenjar keringat, terutama bila dipoleskan terlalu tebal. Hal ini akan menyebakan lebih banyak lagi keringat buntet atau ruam (kemerahan) di permukaan kulit. Jikapun anda ingin si kecil dipakaikan bedak, bubuhkan tipis-tipis di permukaan kulit.
Bagaimana dengan minyak-minyakan dan baby oil?
Bahan minyak-minyakan, misalnya: minyak telon dan minyak kayu putih, sering dioleskan dengan alasan mencegah masuk angin dan menghangatkan tubuh bayi, terutama minyak kayu putih. Jadi, hal ini sering dipraktekkan. Namun demikian, pemakaiannya harus hati-hati. Karena, respon kulit bayi terhadap kandungan minyak telon dan minyak kayu putih berbeda-beda. Jika timbul kemerahan dan gejala iritasi, (kuilit kering seperti terbakar/beruntusan) segera hentikan pemakaian.
Baby oil lebih parah lagi dalam menyumbat pori-pori kulit dan saluran kelenjar keringat karena partikelnya lebih besar dan kental.
MAKANAN
3/6
Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
Bayi harus diberi pisang atau nasi kepal/ulek agar tidak kelaparan.
Salah dan berbahaya!! Sistem pencernaannya belum dapat mencerna atau menghancurkan makanan tersebut. Dengan demikian, makanan tersebut akan mengendap di lambung dan menyumbat saluran pencernaan, sehingga akhirnya bayi jadi muntah. Itulah sebabnya mengapa, sebelum usia 4 bulan, bayi belum boleh diberi makanan tambahan. Jadi, tidak perlu takut si kecil kelaparan. Toh di usia tersebut, makanannya memang cuman ASI dan iapun boleh menyusu ASI sepuasnya kapanpun ia menginginkannya.
Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk.
Salah! susu yang sangat kental juga tidak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung sehingga bayi jadi muntah.
Bayi boleh diberi air tajin sebagai pengganti susu/pelarut susu.
Air tajin tak dapat menggantikan susu karena kandungan nutriennya kurang; juga, tak perlu digunakan sebagai pelarut bilan pengenceran susu dengan air matang telah sesuai dengan petunjuk pelarutan yang diberikan pada setiap kemasan kaleng.
Susu kaleng perlu dicampur-campur (berbagai merek) agar keunggulan masing-masing susu tersebut dapat dikonsumsi sekaligus oleh bayi.
Jangan termakan iklan, dong! semua keunggulan yang diiklankan tersebut tak ada yang dapat menyaingi keunggulan ASI.
4/6
Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
BILA BAYI PANAS
Baluri seluruh tubuhnya dengan bawang merah.
Bau, dong! Panas tak pernah turun karena bawangnya, tapi waktu menorehkan bawangnya, semua baju dibuka dan terjadi penguapan dari permukaan kulit yang basah. Itulah mengapa, praktek membungkus bayi rapat-rapat dengan beberapa lapis pakaian pada waktu bayi panas justru akan menyebabkan suhu tubuh semakin panas. Bila bayi panas, jangan membungkus bayi terlalu rapat dengan pakaian terlalu tebal.
Malah lebih baik jika seluruh bajunya dilepaskan, agar terjadi penguapan atau pelepasan panas dari tubuh bayi ke udara sekitar. Bahkan dikompres sambil telanjang pun boleh. Tentunya, sebelum itu si bayi telah diberi obat penurun panas. Tak usah cemas bayi anda akan semakin parah sakitnya. Kecuali, bila kemudian anda tidak membawanya ke dokter untuk diatasi penyebabnya, karena penyebabnya panasnya inilah yang harus diatasi.
BAYI DIURUT
Bayi perlu diurut bila mengalami keseleo atau kecengklak.
Dunia medis tidak mengenal istilah keseleo atau kecengklak. Mengurut bayi justru dapat menyebabkan cedera jaringan bila pijatan dan urutannya berlebihan, apalagi di tempat-tempat organ berbahaya misalnya: perut.
Bayi tidak boleh tidur ditengkurapkan karena susah bernafas.
5/6
Mitos - mitos Seputar Perawatan Bayi - Version II Written by Administrator Friday, 04 December 2009 10:11 - Last Updated Friday, 04 December 2009 07:43
Salah! Tidur tengkurap lebih nyaman untuk bayi, karenanya membuatnya lebih nyenyak dan tidak rewel, serta membantu ritme pernafasan dada lebih teratur. Sejak lahirpun, setiap saat diletakkan ditempat tidur, bayi boleh ditengkurapkan. Pengalaman menunjukkan, dengan sering ditengkurapkan, perkembangan motoriknya angkat kepala, tengkurap, bolak-balik, duduk, dsb lebih baik.
Keberatan tidur tengkurap kini sering dikaitkan dengan tulisan mengenai SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yang sering terjadi dinegara barat karena bayi tidur di ranjang terpisah dengan orang tua, kadang di kamar terpisah pula. Sedangkan di Indonesia, umumnya bayi tidur di samping orang tua dan jarang sekali ditinggal sendiri. Jadi, tak perlu takut dengan SIDS hanya karena menengkurapkan bayi.
6/6