ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
ISSN 2087-3581 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH PENGELOLAAN LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FATEK UNIMA Marthen Sumampouw1 ABSTRACT Methods of cooperative learning (CL) is a method of learning undertaken in groups and is very effective when done in a course that requires cooperation, the limitations of the tool or to complete a particular work project. Believed that low student motivation will be helped by students who have high motivation. The research objective is to determine the effectiveness of the implementation of the CL method in Management Learning Laboratory in the Department of Electrical Engineering Faculty. The research method is experimental. The results showed that motivation to learn, prior to the experiment there were no significant differences. After the experiment is performed, then the motivation to learn among the experimental groups with controls there are significant differences. Methods of cooperative learning (CL) can improve student learning motivation significantly. Keywords: Cooperative Learning
ABSTRAK Metode cooperative learning (CL) merupakan metode belajar yang dilakukan secara berkelompok dan sangat efektif bila dilakukan dalam suatu matakuliah yang membutuhkan kerjasama, keterbatasan alat ataupun untuk menyelesaikan suatu proyek kerja tertentu. Diyakini motivasi mahasiswa yang rendah akan terbantu oleh mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektifitas penerapan metode CL pada Pembelajaran Pengelolaan Laboratorium di jurusan Elektro Fakultas Teknik. Metode penelitian yaitu eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar, sebelum dilakukan eksperimen tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Setelah eksperimen dilakukan, maka motivasi belajar antara kelompok eksperimen dengan kontrol terdapat perbedaan yang signifikan. Metode pembelajaran kooperatif (CL) dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa secara signifikan. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif
1
Marthen Sumampouw, adalah Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Manado di Tondano
Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
17
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
PENDAHULUAN
seharusnya
kelas
menjadi
sebuah
Kondisi belajar yang kondusif
cermin masyarakat yang lebih besar dan
sangat dibutuhkan oleh mahasiswa
brfungsi sebagai laboratorium untuk
untuk
belajar
memberikan
dorongan
yang
tentang
kehidupan
positif dalam belajar. Motivasi untuk
Pandangan
berprestasi memang tergantung oleh
mengharuskan guru menciptakan di
berbagai faktor internal, namun tidak
dalam lingkungan belajar dalam suatu
dapat
factor
system social yang dicirikan dengan
eksternal juga turut mempengaruhi
prosedur demokrasi dan proses ilmiah.
prestasi mahasiswa. Mahasiswa sebagai
Tanggung jawab mereka ialah untuk
bagian dari masyarakat ilmiah harus
memotivasi mahasiswa bekerja secara
berusaha untuk meningkatkan prestasi,
kooperatif dan memikirkan masalah
walaupun juga Perguruan Tinggi, ruang
social dan penting pada saat itu.
kelas
turut
Thaslen (1965), mengemukakan bahwa
pembelajaran
kelas haruslah merupakan laboratorium
disangsikan
maupun
menciptakan
bahwa
dosen
suasana
harus
pedagogi
nyata. tersebut
yang
miniature demokrasi yang bertujuan
mandiri akan mampu mengembangkan
mengkaji masalah-masalah social dan
ilmu pengetahuan dan teknologi ketika
antara pribasi individual. Belajar secara
selesai
pendidikan.
kooperatif dikembangkan berdasarkan
Hamalik (1982:13) mengatakan bahwa
teori belajar kognitif konstruktivis.
melalui pendidikan diharapkan peserta
Teori belajar social lingkungan belajar
didik menjadi manusia yang berguna,
ditandai oleh tugas bersama/secara
terampil bekerja sesuai bidangnya,
kooperatif dan intensif yang terstruktur
mampu
yang
kondusif.
Mahasiswa
mengenyam
menyesuaikan
diri
dengan
serta kegiatan dalam lingkup kecil. Aspek penting dalam pembelajaran
lingkungan
sekitar
bahkan
mampu
mengatasi
masalah-masalah
dalam
kooperatif
ialah
mengembangkan
kehidupannya kini dan akan datang.
tingkah laku kooperatif dan hubungan
Model
yang lebih baik diantara peserta didik,
pembelajaran
cooperative
pembelajaran
learning oleh Jhon Dewey dalam
kooperatif
secara
Ibrahim (2000), mengemukakan bahwa Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
18
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
simultan
membantu
siswa
dalam
menjelaskan kepada rekannya dalam
pembelajaran akademis.
kelompok;
Hasil-hasil menunjukkan
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
penelitian
bahwa
dosen
memberikan
kuis
selanjutnya
pertanyaan
pada
teknik-teknik
anggota lainnya. Pada saat menjawab
pembelajaran kooperatif lebih unggul
kuis anggota kelompok lain tidak
dalam
diperkenankan
meningkatkan
dibandingkan
hasil
dengan
belajar
membantu
rekannya.
pengalaman-
Pada bagian akhir dosen melakukan
pengalaman belajar individual. Hasil
evaluasi. Pada akhirnya peserta didik
penelitian
diminta
Lundgren
menunjukkan kooperatif
bahwa
(1994:6), pembelajaran
memiliki
dampak
belajarnya.
kooperatif
yang
telah
ditangani
secara
kelompok
(Johnson,D 1998).
Pembelajaran
Motivasi adalah dorongan darar
terdapat
empat
yang menggerakkan seseorang untuk
yaitu
STAD
melakukan tingkah laku. Dorongan
(student Teams Achievement Division,
pada diri seseorang yang digerakkan
Jigsaw,
untuk melakuka sesuatu yang sesuai
model
dikenal
mempertanggung
jawabkan secara individu materi yang
positif untuk peserta didik yang rendah hasil
untuk
pembelajaran
investigasi
pembelajaran
kelompok
dengan
dan
pendekatan
dengan
dorongan
dalam
dirinya.
structural. Penelitian ini menggunakan
Perbuatan seseorang yang didasarkan
model STAD (Slavin 1995 dalam
atas dasar motivasi mengandung tema
anonymous
sesuai
2010)
yang
meliputi
dengan
motivasi
yang
(Winataputra,
1997:
beberapa langkah yaitu :
mendasarinya
Mebentuk kelompok yang anggotanya
102). Maslow 1945 dalam Westerman
4 orang secara heterogen (campuran
dan Donoghue (1997:127), menjelaskan
menurut prestasi, jenis kelamin, suku
teori kebutuhan, dimana kebutuhan
dll); dosen menyajikan materi; memberi
pertama merupakan dasar untuk timbul
tugas
kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan
kepada
kelompok
untuk
dikerjakan oleh naggota kelompok.
pertama
Anggota kelompok yang lebih dahulu
muncullah
mengerti
Sardiman, AM (2001), mengemukakan
dan
menyelesaikan
tugas
telah
terpuaskan,
kebutuhan
maka
berikutnya.
Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
19
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
konsep kebutuhan yaitu sebagai berikut
diberikan pretes dengan materi yang
:kebutuhan (need) dipandang sebagai
sama; kelompok eksperimen diberikan
tenaga
atau
daya
yang
dapat
perlakukan
mempengaruhi
kerja
otak
untuk
(STAD yang dimodifikasi), sedangan
mengorganisasi
persepsi.
Apersepsi,
kelompok
pembelajaran
lainnya
kooperatif
tidak
intelek, konasi dan tindakan diarahkan
perlakukan
untuk mengubah situasi yang tidak
eksperimen selesai kedua kelompok
memuaskan, sehingga need dianggap
diberikan post tes dengan materi yang
tenaga dari dalam yang membuthkan
sama seperti waktu pretest.
pemuasan. Motivasi dalam kegiatan
skematis desain penelitian dilihat pada
pembelajaran
tabel 1.
(1986:26)
menurut
bahwa
motivasi
Winkel
khusus.
diberi Sesudah
Secara
belajar
adalah keseluruhan daya penggerak dari
Tabel 1. Desain Penelitian
diri anak didik yang menimbulkan kegiatan belajar.
Kelompok
Pretest
Perlakukan
posttest
Eksperimen
Y1
X1
Y2
Kontrol
Y1
X2
Y2
METODE
Dimana : Penelitian
dilakukan
pada
Y1 : Skor pretest Y2 : Skor Postest X1 : Perlakukan dengan pembelajaran kooperatif X2 : Perlakukan dengan pembelajaran biasa.
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik elektro
yang
memprogramkan
matakuliah Pengelolaan Laboratorium pada semester ganjil 2009/2010. Jumlah
Pengumpulan
mahasiswa yang ikut sebanyak 32 orang.
Metode
penelitian
data
dilakukan
melalui test, kuesioner dan observasi
adalah
eksperimen sederhana. Metode tersebut
langsung.
Data
motivasi
diambil
digunakan dimana mengikuti prosedur
melalui angket skor motivasi. Teknik
sebagai berikut : menentukan kelompok
analisis data menggunakan statisitk uji
penelitian secara acak, terdiri dari dua
kesamaan dua rata-rata.
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control; kedua kelompok Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
20
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Hipotesis statistic yang akan
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis
diuji yaitu ;
Hipotesis
Ho : µ1 - µ2 = 0
Efektivitas
H1 : µ1 - µ2 ≠ 0
Motivasi
Pretest
Posttest
t = 0,722
t = 4,596
belajar
(Aczel, A.D. 2002 : 341).
kelompok eksperimen
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kelompok control
Pengujian persyaratan analisis yaitu dilakukan untuk kedua kelompok eksperimen
dan
kelompok
Hasil
control bahwa
dengan uji homogenitas diperoleh hasil
tersebut
motivasi
menunjukkan
belajar,
sebelum
dilakukan eksperimen tidak terdapat
sebagai berikut :
perbedaan yang signifikan. Setelah eksperimen dilakukan, maka motivasi
Tabel 2. Pengujian homogenitas Variable
belajar antara kelompok eksperimen
Motivasi
Hasil
Pretest
Posttest
α = 0,05
0,87
0,37
dengan control terdapat perbedaan yang signifikan.
Metode
pembelajaran
kooperatif (CL) dapat meningkatkan Pada
motivasi
F (0,95) (22,24) = 0,4926
belajar
mahasiswa
secara
signifikan. Temuan ini sejalan dengan
F (0,05) (22,24) = 2,03
tujuan pembelajaran kooperatif yang lebih mendorong situasi social yang
Disimpulkan bahwa baik hasil
terbangun dalam pembelajaran. Kinerja
belajar maupun motivasi belajar untuk
mahasiswa
kedua kelompok mempunyai varians
akan
menyelesaikan
yang sama atau homogeny. Hasil
meningkat tugas
dalam
kelompok,
sehingga memungkinkan mahasiswa
pengujian hipotesis pada tabel 3.
dapat mengerjakan tugas yang lebih sulit dan berat. Model pembelajaran CL dapat
dikembangkan,
disesuaikan
dengan kebutuhan maupun kondisi
Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
21
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
mahasiswa
yang
ada.
penerapan
metode
tergantung
oleh
mahasiswa
dan
Efektivitas CL
yang
sangat
dosen,
maupun
lingkungan
belajar
Volume 2, Nomor 2, hal 17-22, Sept 2011
berat.
Menghindari
individualistis sikap
sosial
Seyogianya
disaat itu.
dibangun
sifat
dengan
membangun
saling
membantu.
sikap
positif
terus
tersebut secara
berkesinambungan. SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Simpulan Penggunaan
Amir, D. Aczel. 2001. Complete Bussinees Statistics Singapore . Mc.Graw-hill
metode
pembelajaran CL, ternyata memberikan
Johnson, R.T. 1987. Individual In Society. Berkeley: University Of California.
efek yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa pada matakuliah Pengelolaan Laboratorium. Hal tersebut
Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.
dibuktikan dengan adanya perbedaan yang berarti antara motivasi belajar
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Motivasi belajar mahasiswa pada kelompok eksperimen
Slavin, R. E. and Tanner. 1979. Effect of cooperative Reward structure and individual Accountability In Productivity an Learning. Journal educational Reasearch. P 294298.
ternyata lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok control. Metode motivasi
belajar
CL
meningkatkan
mahasiswa
secara
nyata.
Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Saran Saran sehubungan dengan penelitian ini yaitu
Dosen
perlu
Westerman dan Donoghue. Pengelolaan Sumber Manusia. Jakarta : Aksara.
mendorong
mahasiswa untuk bekerja sama dalam
1997. Daya Bumi
menyelesaikan suatu proyek, tugas
Sumampouw, Efektivitas Penerapan Metode Cooperative Learning terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek Unima
22