77 | Antologi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Vol.1, No.1, Des 2013
PENGGUNAAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENDISKRIPIKAN PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH DI SMK NEGERI 2 CILAKU CIANJUR
Jujuk Juhariah1 , Wahyu Wibowo2*, Radjulaini3 Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia *Penulis Penanggung Jawab
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan karena pada umumnya minat membaca dan belajar siswa rendah, sehingga hasil belajar tidak memuaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan mind map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih di SMK N 2 Cilaku Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen yang terdiri dari satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan mind map. Responden dalam penelitian ini berjumlah 42 orang yang merupakan siswa siswi kelas X Program Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan (APTKJ) di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. Responden terbagi menjadi dua yaitu 21 orang di kelas kontrol (X APTKJ 1), dan 21 orang di kelas ekperimen (X APTKJ 2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan secara signifikan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pembelajaran dengan mind map. Sedangkan hasil belajar siswa kelas kontrol tidak meningkat secara signifikan antara sebelum dan sesudah diberi pembelajaran secara konvensional. Nilai gain pada kelas kontrol yang termasuk ke dalam kategori sedang lebih sedikit daripada yang berkategori rendah. Sebaliknya pada kelas eksperimen nilai gain yang termasuk dalam kategori sedang lebih banyak daripada yang berkategori rendah. Kata kunci : Mind map, Gain, Pre test, Post test, Pembelajaran
Jujuk Juhariah | 78
ABSTRACT The Background of this research is low interest of student in reading and learning, that caused study results are unsatisfactory. The purpose of this research was to obtain an overview of using mind map in increasing student learning outcomes in competency standard to describe plant nurseries and seed production at SMK N 2 Cilaku. This research used a quasi experimental method consists of one control class and one class of experiments that were subjected to learn using a mind map. Respondents of the research are 42 peoples, They are students of class X Skills Program Agribusiness Crop Breeding and Tissue Culture (APTKJ) at SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. The respondents were divided into two classes, 21 people in the control (X APTKJ 1), and 21 people in the class experiment (XAPTKJ 2). The result of the research showed that using mind map can increase student learning outcomes. Learning outcomes of students in the experimental class increased significantly between pre-and post-treated with a mind map learning. While the students' control class did not increase learning outcomes significantly between before and after learning conventionally. The gain of the control class in medium category was less than the low category. While the experimental class’ gain of medium category was being more than a low category. Keywords: Mind map, Gain, Pre-test, Post-test, Learning
Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan suatu bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman, tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan juga semakin beragam. Sesuai dengan tujuan SMK yaitu “meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya” (SMK 2 Cilaku, 2010). SMK merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan yang berbasis kejuruan. Salah satu Standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMK Program Keahlian Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan adalah mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih. Oleh sebab itu pembelajaran mengenai mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih sangat penting dilakukan. Meskipun tampak sederhana, standar kompetensi
tersebut memerlukan pemahaman konsep dan penguasaan teknik yang baik. SMK Jurusan pertanian saat ini kurang diminati oleh siswa, khususnya daerah Cianjur. Sebagian besar menganggap bahwa belajar di sekolah pertanian identik dengan kotor dan kerja berat, sehingga jurusan petanian sering menjadi pilihan terakhir untuk masuk ke sekolah. Hal ini menyebabkan minat belajar siswa menjadi rendah, selain itu cara belajar dan mengajar yang masih konvensional juga membuat siswa merasa jemu dengan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa menginginkan kegiatan praktik di lahan, namun pada kenyataannya itu adalah salah satu alasan mereka malas belajar di kelas. Padahal penguasaan materi secara teori juga akan menunjang kemampuan siswa dalam kegiatan praktek di lahan. Kemampuan penguasaan teori sangat erat hubugannya dengan minat belajar siswa, salah satunya dalam membaca catatan yang mereka peroleh di sekolah.
79 | Antologi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Vol.1, No.1, Des 2013
Menurut Kusmana (2011), berdasarkan hasil penelitian Programe for International Student Assesment, diketahui bahwa jika dibandingkan dengan negaranegara di Asia Timur, minat baca siswa Indonesia paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-39, masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian halnya dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa Indonesia hanya mampu menyerap 30% dari materi dalam bahan bacaan. Sebanyak 83% siswa melakukan kegiatan membaca karena mendapat tugas dari guru, dan hanya 11% siswa yang membaca dengan kesadaran sendiri. Kondisi pembelajaran di dalam kelas juga turut mempengaruhi rendahnya minat membaca siswa. Cara belajar konvensional dan kegiatan mencatat materi pelajaran sering membosankan sehingga siswa malas membaca catatan. Hal tersebut menyebabkan penguasaan konsep dan praktis yang diterima siswa sangat minim. Oleh sebab itu perlu teknik khusus yang harus diterapkan dalam pembelajaran dan pencatatan siswa agar catatan mereka lebih menarik. Sehingga diharapkan dengan catatan yang menarik akan meningkatkan minat baca dan kemampuan memahami materi secara teori. Berdasarkan kondisi lapangan seperti itu, maka penulis ingin mencoba menerapkan cara pembelajaran yang meminimalkan catatan, yaitu dengan membuat mind map. Pembuatan mind map bertujuan agar minat belajar dan membaca siswa meningkat karena catatan mereka menjadi lebih menarik. Untuk membuktikan hal tersebut, maka penulis memandang perlu untuk meneliti tentang “Penggunaan mind map untuk meningkatkan hasil belajar pada standar kompetensi mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur Jurusan Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan”.
METODE Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Cilaku, Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan (APTKJ) 1 dan 2. Desain penelitian yang digunakan adalah Desain Kelompok Kontrol Pra tesPasca tes Acak (Randomized Pre test-Post test Control Group Design). Menurut Syaodih (2009), visualisasi dari desain tersebut adalah sebagai berikut : Kelompok Pre- Perlakuan Posttest test A (Kontrol) 0 0 B (Eksperimen) 0 × 0 (Syaodih, 2009) Kelas kontrol adalah kelas X APTKJ 1 (A) dengan jumlah responden 21 siswa, dan kelas eksperimen adalah kelas X APTKJ 2 (B) dengan jumlah responden 21 siswa. Melihat kondisi siswa yang cukup homogen, kedua kelompok tersebut kemudian diberi pre test dengan soal yang sama. Kemudian kelompok B sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan mind map, sedangkan kelompok A diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional seperti biasanya. Setelah 3 (tiga) kali pertemuan dan satu kompetensi dasar selesai disampaikan, kedua kelompok diberi post test dengan soal yang sama. Hasil pre test dan post test dibandingkan dan dilihat kenaikannya dari masing-masing kelas, kemudian diuji perbedaannya antara kedua kelompok. Setelah data diperoleh, dilakukan pengolahan data dengan menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, nilai gain ternormalisasi, dan pengujian hipotesis dengan uji t dua pihak. Perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode eksperimen
Jujuk Juhariah | 80
semu (quasi eksperimen) karena peneliti tidak mungkin melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang terkait kecuali beberapa variabel yang diteliti. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen sebenarnya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel terkait (Budiyono, 2003). HASIL DAN PEMBAHASAN
12 0,00 13 0,42 14 0,16 15 0,12 16 0,22 17 0,30 18 0,59 19 0,27 20 0,32 21 0,53 Jumlah gain sedang Jumlah gain rendah
rendah sedang rendah rendah rendah sedang sedang rendah sedang sedang 13 (61,90 %) 8 (38,09 %)
0,72 0,63 -0,10 0,28 0,45 0,23 0,41 0,13 0,30 0,13
sedang sedang rendah rendah sedang rendah sedang rendah rendah rendah 8 (38,09 %) 1(61,90 %)
Berdasarkan hasil penelitian Data hasil belajar siswa kelas X menunjukkan bahwa terdapat peningkatan APTKJ di SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur, hasil belajar secara signifikan pada kelas diperoleh melalui pre test dan post test. eksperimen. Adapun data yang diperoleh Data tersebut merupakan nilai hasil belajar dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel siswa yang diperoleh melalui tes tertulis 1- 3 berikut ini. dengan soal uraian sebelum dan sesudah Tabel 1. Hasil Analisis Data Pre Test proses pembelajaran konvensional pada Kelas N x S2 S Xmaks Xkelas min kontrol dan menggunakan mind map pada kelas eksperimen. Tujuannya adalah Eksperimen 21 23,25 659,39 25,68 45,00 6,67 untuk mengetahui peningkatan hasil Kontrol 21 24,84 741,67 27,23 65,00 10,00 belajar siswa pada masing-masing kelas. Setelah data penelitian didapatkan, Tabel 2. Hasil Analisis Data Post Test kemudian dilakukan analisis data. Analisis Kelas N x S2 S Xmaks Xdata min dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian Eksperimen 21 47,70 2435,91 49,35 73,33 25,00 dengan membandingkan membandingkan Kontrol 21 44,84 2291,40 47,87 78,33 15,00 peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan hasil belajar siswa Tabel 3. Nilai Gain pada kelas kontrol pada kelas kontrol. dan eksperimen Kelas eksperimen diberikan No Ekspe Kategori Kon Kategori pembelajaran dengan mind map sedangkan . rimen gain trol gain pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran 1 0,17 rendah 0,09 rendah secara konvensional. Uji hipotesis 2 0,40 sedang 0,13 rendah dilaksanakan dengan menggunakan uji t 3 0,36 sedang 0,40 sedang dua sampel yang merupakan uji komparatif 4 0,12 rendah 0,04 rendah untuk menguji signifikansi hasil penelitian. 5 0,06 rendah 0,04 rendah Menurut Riduwan (2008:214) rumus yang 6 0,30 sedang 0,33 sedang digunakan adalah sebagai berikut : xB −xA 7 0,52 sedang 0,23 Rendah t hitung = 8 0,34 sedang 0,47 sedang S 2A S 2𝐵 S S + − 2. r. nB + nA 9 0,47 sedang 0,40 sedang nB nA B A 10 0,44 sedang 0,09 rendah dimana 11 0,50 sedang 0,10 rendah
81 | Antologi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Vol.1, No.1, Des 2013
r
No 1 2 3 4 5 6
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil uji t dua pihak yang = dilakukan pada masing-masing kelas n. B2 − B 2 . n. A2 − A 2 terhadap nilai pre test dan post test dan (Riduwan (1997:123), dalam gain. Riduwan (2008:227)) Berdasarkan tabel 4 tentang Keterangan : pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa r = nilai korelasi B dengan A antara nilai pre test, nilai post test dan n = jumlah sampel nilai gain terjadi korelasi yang positif baik X = rata-rata sampel di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. S = standar deviasi Hasil pengolahan untuk uji hipotesis S2 = variansi sampel dengan menghitung nilai t dua sampel Setelah nilai thitung diperoleh, dapat diketahui bahwa pada kelas kontrol kemudian mencari nilai ttabel dengan nilai thitung< nilai ttabel yaitu 1,752 < 2,021. ketentuan taraf kesalahan α = 0,05, db = nA Sehingga pada pembelajaran yang tidak + nB – 2. Kriteria pengujian dua pihak menggunakan mind map (kelas kontrol) adalah jika – ttabel< thitung < + ttabel maka Ho menunjukkan bahwa peningkatan hasil diterima dan Ha ditolak. Uji t dua sampel belajar dari pre test ke post test tidak dilakukan pada nilai gain, pre test, dan signifikan. Sehingga pada kelas control post test. Adapun hasil uji t dari penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini terlihat pada tabel 4 berikut. alternatif (Ha) ditolak. Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Pada kelas eksperimen Uji t Dua Pihak menunjukkan bahwa nilai thitung> ttabel yaitu Eksperi 2,105 > 2,021. Hal ini menunjukkan bahwa Nilai Kontrol Gain men pada kelas eksperimen yang r (korelasi) 0,431 0,382 0,052 pembelajarannya menggunakan mind map t hitung 1,752 2,105 0,793 mengalami kenaikan hasil belajar dari pre Db 40 40 40 test ke post test secara signifikan, sehingga t tabel (α = 0,05) 2,021 2,021 2,021 dapat disimpulkan bahwa hipotesis Penerimaan Ha ditolak diterima ditolak alternatif (Ha) diterima pada kelas Penerimaan Ho diterima ditolak diterima eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data Untuk mengetahui perbedaan kuantitatif yang diperoleh pada saat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas penelitian, terlihat adanya pengaruh yang kontrol dan kelas eksperimen, maka uji t cukup besar dari penggunaan mind map juga dilakukan pada nilai gain dari kelas pada pembelajaran mendiskripsikan kontrol dan kelas eksperimen. Seperti pembibitan tanaman dan produksi benih di halnya pada kelas kontrol, uji t yang SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. Hal itu dilakukan terhadap nilai gain menunjukkan didasarkan pada peningkatan perolehan bahwa thitung< nilai ttabel yaitu 0,793 < 2,021 nilai rata-rata pada kelas yang diberi sehingga jika dilihat dari nilai gain tidak perlakuan pembelajaran dengan mind map terlihat perbedaan yang signifikan antara yakni kelas eksperimen lebih tinggi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini daripada kelas kontrol. Hal itu juga disebabkan karena pengujian peningkatan dibuktikan dengan hasil uji t pada kelas hasil belajar baru dilakukan sebanyak satu eksperimen yang mengalami kenaikan kali pre test dan satu kali post test pada secara signifikan antara sebelum dan masing-masing kelas,s ehingga antara sesudah dilakukan pembelajaran dengan siswa di kelas eksperimen dengan siswa di mind map.Hasil penelitian menunjukkan kelas kontrol belum menunjukkan reaksi bahwa penggunaan mind map dapat yang berbeda nyata. Selain itu juga n. ( BA) − ( B). (
A)
Jujuk Juhariah | 82
disebabkan karena metode pencatatan dengan mind map merupakan metode baru yang cukup asing bagi siswa. Sehingga siswa baru mengalami proses adaptasi dengan metode mind map ini. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik daripada yang tidak menggunakan mind map. Peningkatan hasil belajar dipengaruhi oleh peningkatan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Buzan (2007) bahwa “mind map dapat membantu anak dalam menghafal dan berkonsentrasi”. Dengan membuat mind map pada catatannya, siswa menjadi lebih kreatif untuk memperindah catatannya, sehingga siswa lebih tertarik untuk membaca kembali catatannya. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakaan mind map, siswa mulai banyak membuat catatan dalam bentuk mind map. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan sikap siswa setelah proses pembelajaran terutama dalam membuat catatan. Kondisi tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Darsono (2000) yang menyebutkan bahwa “belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku”. Perubahan tingkah laku siswa yang ditunjukkan setelah mengalami proses pembelajaran dan pengalaman membuat mind map juga sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Whittaker dalam Darsono (2000), yang menyebutkan bahwa “belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman”. Perubahan tingkah laku siswa pada kelas eksperimen dalam hal metode mencatat menggunakan mind map juga berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan nilai rata-rata dan gain pada
setiap siswa di kelas ekperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol. Materi pembelajaran yang disampaikan di SMK terutama pada jurusan Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan sebagian besar cocok disampaikan dengan menggunakan mind map. Sebagian besar standar kompetensi yang diajarkan di SMK terutama SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur merupakan materi yang bersifat faktual atau fakta dan dituntut untuk mengembangkan suatu ide. Pembuatan mind map dalam pembelajaran sangat mendukung dalam pengembangan aktivitas dan kreatifitas siswa untuk mengingkatkan hasil belajar terutama dalam pelajaran produktif.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen menunjukkan perubahan tingkah laku siswa yang ditandai dengan siswa mulai menggunakan mind map dalam catatannya. Penggunaan mind map juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih di kelas X Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pre test rata-rata kelas eksperimen 45,0 dan post test 73,0, hal ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil belajar secara signifikan setelah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan mind map.
83 | Antologi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Vol.1, No.1, Des 2013
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono.(2003). MetodologiPenelitianPendidikan. Surakarta: UNS Press. Buzan, T. (2007). Buku Pintar Mind Map untuk Anak : “Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Darsono, M. (2000). BelajarPembelajaran. Semarang. IKIP : Semarang Press Kusmana, S. (2011). Minat Baca Siswa Rendah. [online]. Tersedia:
http://suherlicentre.blogspot.com/ 2009/01/minat-baca-siswarendah.html. [12 April 2012] Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta SMK Negeri 2 Cilaku. (2010). Kurikulum SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur Kompetensi Keahlian Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman. Cianjur : SMK N 2 Cilaku. Syaodih.S, N. (2009).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.