MARKET BRIEF PRODUK SOYA SAUCE (HS 210310) DI SINGAPURA
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA SINGAPURA 2016 1
DAFTAR ISI Sampul
1
Daftar Isi
2
Daftar Gambar
3
Daftar Grafik
4
Daftar Tabel
5
I.
PENDAHULUAN
6
1. Profil Singapura
6
A. Geografi
6
B. Demografi
6
C. Ekonomi
7
D. Perdagangan Singapura Dengan Dunia
8
E. Perdagangan Singapura Dengan Indonesia
II.
III.
IV.
V.
11
2. Pemilihan Produk
11
POTENSI PASAR PRODUK SOYA SAUCE DI SINGAPURA
12
1. Data Perdagangan
12
A. Ekspor
12
B. Impor
13
2. Potensi Pasar Produk Soya Sauce Indonesia di Singapura
15
INFORMASI PASAR PRODUK SOYA SAUCE DI SINGAPURA
17
1. Sistem Distribusi
17
2. Prosedur Importasi di Singapura
17
3. Informasi Pasar di Singapura
19
PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI
21
1. Peluang
21
2. Tantangan
21
3. Strategi
22
INFORMASI PENTING
23
2
DAFTAR GAMBAR
NO
JUDUL
HALAMAN
Gambar 1.1
Peta Negara Singapura
6
Gambar 1.2
Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun
7
2015 Gambar 1.3
Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2015 (%)
10
Gambar 1.4
Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2015 (%)
10
Gambar 2.1
Negara Tujuan Ekspor Produk Soya Sauce Singapura
13
Gambar 2.2
Perkembangan Impor Produk Soya Sauce Singapura dari
13
Dunia Gambar 2.3
Pangsa Pasar Produk Produk Soya Sauce di Singapura
15
Tahun 2015 (%) Gambar 3.1
Sistem Distribusi Produk Soya Sauce di Singapura
17
Gambar 3.2
Prosedur Importasi di Singapura Secara Umum
18
3
DAFTAR GRAFIK
NO Grafik 2.1
JUDUL Kinerja Ekspor Produk Soya Sauce Singapura
4
HALAMAN 12
DAFTAR TABEL
NO
JUDUL
Tabel 1.1
Komposisi Penduduk Singapura
Tabel 2.1
Negara Asal Impor Produk Soya Sauce Singapura dari Dunia
5
HALAMAN 7 14
BAB I PENDAHULUAN
1. PROFIL SINGAPURA
A.
GEOGRAFI Singapura terletak di kawasan wilayah Asia Tenggara dengan total luas sekitar 719,1
km2 (Singapore in Figures 2016). Singapura merupakan pulau utama dengan panjang 42 km dan lebar 23 km yang dikelilingi oleh 63 pulau-pulau kecil. Singapura dipisahkan oleh Selat Johor dengan Malaysia pada sisi utara dan Selat Singapura dengan Indonesia pada sisi selatan.
Gambar 1.1 Peta Negara Singapura
Sumber: maps of world (http://www.mapsofworld.com/singapore/)
B.
DEMOGRAFI Berdasarkan data statistik Singapura, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah
sebanyak 5.469.700 jiwa dengan komposisi sebagai berikut:
6
Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura Populasi
Jumlah (Jiwa)
Residen
3.902.690
Citizen
3.375.023
Permanent Resident
527.667
Non-Residen
1.632.312
Total
5.535.002
Sumber: Yearbook of Statistics Singapore, 2016
Pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,2% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah sebanyak 5.469.724 jiwa. Penduduk Singapura juga terdiri dari berbagai etnis, yaitu China, Melayu, India dan etnis lainnya.
Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2015 India 9%
Lainnya 3%
Melayu 14%
China 74%
Sumber: Yearbook of Statistics Singapore, 2016
C.
EKONOMI Singapura merupakan negara dengan wilayah yang kecil, jumlah penduduk yang
relatif sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan terutama sektor jasa. Kondisi perekonomian Singapura dapat dikatakan kuat dengan nilai Gross Domestic Products 7
(GDP) sebesar S$ 402,5 miliar dengan Gross National Income (GNI) per capita adalah sebesar S$ 69.283. Sektor industri jasa memiliki kontribusi paling besar terhadap GDP Singapura yaitu sebesar 69,2% apabila dibandingkan dengan kontribusi industri barang yang hanya sebesar 26,4% pada tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2015 adalah sebesar 2,0% yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014, yaitu sebesar 3,3%. Perkembangan perekonomian Singapura sangat ditunjang dengan kondisi pasar yang terbuka dan lingkungan yang bebas korupsi.
D.
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN DUNIA Lokasi Singapura yang strategis dan didukung dengan infrastuktur pelabuhan dan
bandara yang sangat memadai menjadikan Singapura sebagai hub perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya, Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisasi tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan dengan kebijakan lembaga eksternal seperti World Trade Organization dan Doha Development Agenda. Mitra dagang Singapura dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga. Singapura telah memiliki Free Trade Agreement (FTAs) dengan beberapa negara yaitu: FTA Regional, yaitu: 1. Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA), 2. ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA), 3. ASEAN-China FTA (ACFTA), 4. ASEAN-India FTA (AIFTA), 5. ASEAN-Jepang Comprehensive Economic Partnership (AJCEP), dan 6. ASEAN-Korea FTA (AKFTA). 8
FTA Multilateral, yaitu: 7. Singapura-EFTA FTA (ESFTA), 8. GCC-Singapura FTA (GSFTA), dan 9. Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPSEP). FTA Bilateral, yaitu: 10. Singapura-China FTA, 11. Singapura-India Comprehensive Economic Cooperation Agreement (CECA), 12. Singapura-Jepang Economic Partnership Agreement (EPA), 13. Singapura-Korea FTA, 14. Singapura-Selandia Baru Comprehensive Economic Partnership (CEP), 15. Singapura-Panama FTA, 16. Singapura-Peru FTA, 17. Singapura-Australia FTA, 18. Singapura-Costa Rica FTA, 19. Singapura-Yordania FTA, 20. Singapura-Amerika Serikat FTA.
Pada tahun 2015, Singapura mencatatkan total perdagangan barang internasional sebesar S$ 884 milyar meningkat sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar S$ 977,03 milyar. Total ekspor Singapura ke negara mitra dagangnya pada tahun 2015 adalah sebesar S$ 476,29 milyar turun sebesar 7,2% dari tahun sebelumnya sebesar S$ 513,25 milyar sedangkan untuk impor, total impor Singapura adalah sebesar S$ 407,77 milyar menurun sebesar 12,08% dari tahun 2014 sebesar S$ 463,78 milyar (Singapore in Figures, 2016). Berdasarkan data Trademap (2016), diketahui bahwa negara tujuan ekspor terbesar Singapura adalah China dengan share sebesar 12,56% dengan nilai sebesar US$ 51,49 Milyar dari total ekspor Singapura. Untuk negara tujuan ekspor Singapura lainnya dapat dilihat pada diagram berikut:
9
Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2015 (%)
Korea Selatan 4.18
Taiwan 4.17
Thailand 3.97
Viet Nam 3.50
China 13.76
Jepang 4.39
Hong Kong, China 11.44
Amerika Serikat 6.69
Indonesia 8.18
Malaysia 10.89
Sumber: Trademap, 2016, diolah
Produk ekspor utama Singapura pada tahun 2015 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya. Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2015 (%)
Indonesia 4.84
Jerman 3.02
Uni Emirat Arab 2.75
China 14.19
Korea Selatan 6.13
Amerika Serikat 11.23
Jepang 6.26
Taiwan 8.31 Malaysia 11.14 Sumber: Trademap, 2016, diolah
10
Untuk impor, negara asal impor utama Singapura adalah China, Amerika Serikat, Malaysia,Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Arab Saudi. Produk-produk yang diimpor oleh Singapura diantaranya adalah peralatan elektronik, mesin-mesin, peralatan medis, perhiasan, produk plastik, bahan kimia, kendaraan bermotor dan sebagainya.
E.
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN INDONESIA Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Singapura mengingat
kondisi geografis kedua negara yang saling berdekatan. Indonesia juga termasuk dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor maupun negara asal impor Singapura. Oleh karena itu, Indonesia dapat digolongkan dalam mitra dagang utama Singapura dan sebaliknya. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 30,66 milyar, menurun 26% dibanding tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 41,91 milyar. Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 5,39 milyar karena nilai total impor Indonesia dari Singapura lebih besar dari nilai total ekspor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 12,63 milyar dengan nilai impor sebesar US$ 18,02 milyar. Pada tahun 2015, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa sebesar 8,18%, dan merupakan negara asal impor terbesar ke8 dengan pangsa sebesar 4,84%.
2. PEMILIHAN PRODUK Beberapa alasan pemilihan produk soya sauce untuk dibahas dalam market brief ini adalah:
Indonesia merupakan produsen kedelai terbesar di Asia Tenggara;
Pangsa pasar produk soya sauce Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan, terutama apabila dibandingkan dengan Malaysia. Produk ini termasuk dalam kelompok produk berikut: Kode HS 2103 210310
Deskripsi Sauces and preparations therefor; mixed condiments and mixed seasonings; mustard flour and meal and prepared mustard Soya Sauce
11
BAB II POTENSI PASAR PRODUK SOYA SAUCE DI SINGAPURA
Dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, Singapura telah menjadi hub perdagangan internasional di wilayah Asia Tenggara. Singapura juga menjadi pusat perdagangan yang menarik konsumen baik domestik maupun dari negara lainnya termasuk untuk produk produk soya sauce.
1.
DATA PERDAGANGAN
A.
EKSPOR Total ekspor produk soya sauce ini oleh Singapura pada tahun 2015 adalah sebesar
US$ 41.265.000, turun sebesar 3,71% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 42.856.000. Berbeda dengan nilai ekspor yang turun, volume impor mengalami kenaikan yaitu sebesar 5,17% yang mana volume ekspor pada tahun 2015 adalah sebesar 22.819 ton apabila dibandingkan dengan volume ekspor tahun sebelumnya sebesar 21.697 ton.
Grafik 2.1 Kinerja Ekspor Produk Soya Sauce Singapura Nilai (US$ Ribu) 45,000 40,000
36,119
Volume (Ton) 42,856 41,094
41,265
38,400
35,000 30,000 25,000 20,000
18,321
18,844
2011
2012
20,461
21,697
22,819
2013
2014
2015
15,000 10,000 5,000 -
Sumber: Trademap, 2016, diolah
12
Pada umumnya, sebagian produk yang diimpor oleh Singapura akan dire-ekspor ke negara lain. Namun untuk produk ini, nilai dan volume ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai dan volume impor. Hal ini mengindikasikan bahwa Singapura melakukan importasi bahan baku soya bean kemudian mengolahnya menjadi soya sauce untuk kemudian selanjutnya diekspor ke negara lain. Produk ini diekspor ke beberapa negara seperti Australia, China, Thailand, Filipina, Indonesia dan Malaysia.
NILAI (US$ RIBU)
Gambar 2.1 Negara Tujuan Ekspor Produk Soya Sauce Singapura
10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 -
2011
2012
2013
2015
Sumber: Trademap, 2016, diolah
B.
IMPOR Gambar 2.2 Perkembangan Impor Produk Soya Sauce Singapura dari Dunia
12,000 10,000 2011 8,000
2012
6,000
2013 2014
4,000
2015
2,000 Nilai (US$ Ribu)
Volume (Ton)
Sumber: Trademap, 2016, diolah
13
Nilai impor Singapura untuk produk ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai ekspor. Nilai impor oleh Singapura dari dunia pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 9.929.000. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,29% bila dibandingkan nilai impor tahun sebelumnya yang mencapai US$ 10.374.000. Produk soya sauce diimpor oleh Singapura dari beberapa negara. Indonesia termasuk dalam 10 (sepuluh) besar negara asal impor produk ini oleh Singapura dan menduduki peringkat ke-5. Negara pesaing utama Indonesia adalah Malaysia, China, Taiwan dan Jepang. Tabel 2.1 Negara Asal Impor Produk Soya Sauce Singapura dari Dunia No.
Eksporter
Nilai (US$ Ribu) 2011
2012
2013
2014
2015
1
Malaysia
4.150
3.820
4.050
4.168
3.893
2
China
1.697
1.898
2.437
2.300
2.491
3
Taiwan
380
582
967
1.279
1.349
4
Jepang
1.555
1.641
1.425
1.252
1.094
5
Indonesia
342
655
462
485
376
6
Thailand
469
306
337
390
375
7
Korea Selatan
147
166
146
138
155
8
Filipina
79
17
71
68
105
9
Amerika Serikat
58
37
46
39
48
10
Perancis
-
-
-
-
22
252
208
302
255
21
9.129
9.330
10.243
10.374
9.929
Lainnya Total Sumber: Trademap, 2016, diolah
Malaysia sebagai negara asal impor utama produk ini mencatat nilai sebesar US$ 3.893.000 dengan trend yang sedikit menurun sebesar 0,41% untuk periode tahun 20112015. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan nilai impor dari Malaysia sebesar 6,60%. Sebaliknya untuk volume, terjadi peningkatan impor dari Malaysia sebesar 11% untuk periode tahun yang sama. Selain dari Malaysia, penurunan impor terjadi juga dari Jepang dan Indonesia baik untuk nilai maupun volume pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan nilai dan volume terjadi untuk impor yang berasal dari China dan Taiwan. Nilai dan volume impor asal Indonesia sangat berbeda jauh apabila dibandingkan dengan Malaysia. Nilai impor dari Indonesia pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 376.000 14
dengan trend peningkatan nilai yang sedikit menurun, yaitu sebesar 1,1% selama 5 (lima) tahun terakhir. Penurunan ini juga terjadi pada volume impor untuk periode yang sama yaitu sebesar 0,43%. Meskipun terjadi sedikit penurunan impor, namun diharapkan kedepannya Indonesia dapat memanfaatkan peluang pasar produk ini di Singapura mengingat Indonesia merupakan produsen soya bean terbesar di Asia Tenggara apabila dibandingkan dengan Malaysia. 2.
POTENSI PASAR PRODUK SOYA SAUCE INDONESIA DI SINGAPURA Gambar 2.3 Pangsa Pasar Produk Soya Sauce di Singapura Tahun 2015 (%)
Indonesia
3.79
Jepang Taiwan
11.02 13.59
China
25.09
Malaysia 0.00
39.21 10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
Market Share (%) Sumber: Trademap, 2016, diolah
Dari gambar diatas terlihat bahwa pangsa pasar impor terbesar di Singapura untuk produk ini adalah Malaysia dengan persentase sebesar 39,21%. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia mengingat berdasarkan data Food and Agriculture Organization of the United Nations, Indonesia merupakan produsen soybean terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah produksi sebesar 953.956 ton. Apabila dibandingkan dengan negara-negara produsen soybeans utama di dunia seperti Amerika Serikat, Brazil, Argentina, China, India dan Paraguay, Indonesia hanya menempati posisi ke-13 dunia untuk produksi soybean dunia (Sumber: Outlook Kedelai, 2015, Pusat Data dan Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian). Rendahnya produksi soybeans di Indonesia disebabkan karena tanaman ini merupakan tanaman sub tropis sehingga Indonesia tertinggal dari Jepang dan China. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia karena soybean merupakan bahan baku pembuatan soya sauce. 15
Selain tantangan diatas, Indonesia juga memiliki peluang dalam meningkatkan akses pasar produk soya sauce di Singapura. Trend peningkatan ekspor produk ini oleh Singapura dari tahun ke tahun akan membuat Singapura membutuhkan suplai produk ini dari negara lain mengingat keterbatasan sumber daya alam Singapura. Selain itu, pertumbuhan industri makanan di Singapura terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan industri makanan ini diikuti dengan kualitas permintaan konsumen yang juga meningkat. Untuk itu, produk soya sauce Indonesia pun harus ditingkatkan kualitasnya terutama terkait dengan kandungan bahan karsinogenik dalam produk dimaksud seperti 4methylimidazole. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh produsen/eksportir produk soya sauce Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Singapura adalah dengan melakukan kerja sama dengan importer, eksportir dan industri-industri makanan yang menggunakan soya sauce dengan jumlah cukup banyak bila dibandingkan dengan konsumen individual.
16
BAB III INFORMASI PASAR PRODUK SOYA SAUCE DI SINGAPURA
1.
SISTEM DISTRIBUSI Saluran distribusi utama untuk produk ini di Singapura dapat digambarkan sebagai
berikut: Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Soya Sauce di Singapura
Produsen/Eksportir Negara Mitra Dagang Importir
Bahan Baku
Industri Pengolahan Eksportir Singapura
Retailer
Konsumen
2.
PROSEDUR IMPORTASI DI SINGAPURA Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of Imports
and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan GST dan atau pajak untuk barang kena cukai. Ada empat kategori barang yang dikenakan bea cukai di Singapura, antara lain: 1. Minuman keras 2. Produk tembakau, 3. Kendaraan bermotor dan 17
4. Produk minyak bumi.
Produk lain termasuk produk cocoa butter, fat and oiltermasuk dalam produk yang tidak dikenakan bea cukai. Untuk impor semua barang (termasuk barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus: 1. Mendapatkan IN Permit melalui TradeNet ® sebelum barang diimpor ke Singapura, dan 2. Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang berlaku pada saat impor. Sebelum importasi dilakukan, importer harus mengurus izin impor (Import Permit) baik untuk produk yang dikontrol maupun tidak dikontrol importasinya. Produk yang dikontrol merupakan produk-produk yang memerlukan izin, lisensi atau bentuk persetujuan lain untuk diperiksa oleh Competent Authority berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura. Beberapa contoh produk yang dikontrol importasinya diantaranya adalah produk senjata dan peledak, bahan kimia yang tergolong dalam bahan beracun dan berbahaya, pestisida dan sebagainya, bahan bakar diesel, produk perikanan, bahan-bahan yang mudah terbakar dan lain sebagainya. Daftar produk yang dikontrol importasinya secara lengkap dapat diakses
melalui
http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/List+Of+Controlled+Goods++Imports.html. Importasi produk soya sauce dikontrol dan diawasi oleh Agri-food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.
Gambar 3.2 Prosedur Importasi di Singapura Secara Umum
18
Beberapa produk yang berasal dari negara-negara yang terkena sanksi dari United Nations Security Council (UNSC) dilarang untuk diimpor ke Singapura.
Pembayaran Pajak dan GST Importir bertanggung jawab terhadap pembayaran semua bea, GST dan biaya lainlain (pajak dan ongkos) ke Customs atas barang yang diimpor. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank dengan Customs atau mereka dapat menunjuk agen forwarding untuk membayar pajak dan biaya atas nama importir tersebut. GST dihitung berdasarkan nilai barang yang meliputi biaya, asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST saat ini adalah 7%. Sedangkan untuk besar pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan nilai barang pada saat importasi dilakukan. Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur impor dapat dilihat pada www.customs.gov.sg.
3.
INFORMASI PASAR DI SINGAPURA Singapura memiliki beberapa pemain lokal dalam industri soya sauce yang sudah
berskala internasional. Salah satu pemain lokal untuk produk ini adalah Kwong Cheong Thye. Perusahaan ini pada awalnya hanya memproduksi produk soya sauce namun dalam perkembangannya telah memproduksi jenis sauce yang lain. Produk soya sauce dari perusahaan ini digunakan oleh lebih dari 90% hotel dan restoran terkemuka di Singapura dan produknya juga telah dipasarkan di lebih dari 10 negara mitra dagang seperti Jepang dan Hong Kong (http://www.kctsoyaonline.com/). Pemain lokal lainnya adalah Tai Hua Food Industries Pte Ltd yang merupakan salah satu produsen utama soya sauce di Singapura. Selain dijual di pasar retail dan wholesale, produk perusahaan ini juga digunakan oleh industri makanan dan catering di Singapura. Perusahaan ini juga telah melakukan ekspansi pasar khususnya ke Eropa sejak tahun 1995. Selain melakukan ekspor, perusahaan ini juga melakukan impor dari negara lain untuk dijual di pasar domestik (http://www.taihua.biz/about.html). Selain itu juga, terdapat Chuen Chong Food Industries yang memiliki spesialisasi dalam memproduksi dan mendistribusikan Soya Sauce di Singapura. Perusahaan ini memasarkan produknya di sejumlah retailer utama di Singapura dengan brand “Tiger” serta di negara lainnya. Untuk memenuhi permintaan soya sauce lokal dan dari negara lain yang
19
terus
meningkat,
perusahaan
ini
mendirikan
pabrik
di
Johor,
Malaysia
(http://www.chuencheong.com/general/index.aspx?PageID=9). Bachun food industries (Pte) Ltd juga merupakan salah satu produsen soya sauce di Singapura. Produk perusahaan ini dipasarkan dengan menggunakan brand Ong’s dan Bachun yang dipasarkan baik di pasar lokal maupun di pasar negara lain. Beberapa produk soya sauce yang diproduksi oleh perusahaan ini adalah light soya sauce, dark soya sauce dan sweet Indonesian soy sauce. Produk pesaing Indonesia yang banyak beredar di Singapura adalah Lee Kum Kee Soy Sauce yang berasal dari China namun memiliki pusat produksi di beberapa negara yang salah satunya adalah Malaysia. Selain di Malaysia, pusat produksi perusahaan ini juga tersebar di China dan Amerika Serikat. Beberapa produk yang dipasarkan di Singapura diantaranya adalah Superior Light Soy Sauce, Premium Light Soy Sauce, Light Soy Sauce, Premium Dark Soy Sauce dan Reduced Salt Soy Sauce. Selain itu, terdapat perusahaan lokal Malaysia yang juga memproduksi soya sauce dan telah dipasarkan di beberapa negara Asia termasuk Singapura, yaitu Bidor Kwong Heng SDN.BHD. Perusahaan ini memasarkan produk soya sauce dengan brand Angel dan telah diekspor ke negara-negara Asia, Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Perkembangan pariwisata di Singapura yang mampu mendatangakna turis hingga 15 juta setiap tahunnya berdampak pada peningkatan insdustri pendukung lainnya seperrti industri makanan. Pertumbuhan restoran, foodcourt, dan hawker meningkat seiring dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara ke Singapura. Beberapa makanan yang dijual oleh restoran, foodcourt dan hawker membutuhkan soya sauce sebagai ingredient masakan yang disajikan kepada konsumen khususnya wisatawan. Penggunaan soya sauce oleh industri makanan termasuk restoran, foodcourt dan hawker merupakan pangsa pasar yang besar biula dibandingkan dengan konsumen individual. Menurut penelitian, konsumen individual hanya menghabiskan soya sauce lebih dari seminggu setiap rumahnya sedangkan untuk industri makanan tersebut bisa berlipat ganda dan bahkan lebih. Oleh karena itu, industi makanan merupakan slaah satu target yang harus mendapatkan perhatian.
20
BAB IV PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI
1. PELUANG
Dari Indonesia
Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah merupakan produsen soybean terbesar pertama di Asia Tenggara dan ke-13 di dunia.
Ekspor produk soya sauce dari Singapura ke negara lain menunjukkan trend yang meningkat.
Beberapa merk Indonesia sudah dikenal di Singapura seperti Bango, ABC, Indofood dan lain lain.
Posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia dan berbatasan langsung dengan kepulauan Indonesia, memudahkan akses transportasi ke Singapura.
Perjanjian perdagangan bebas AFTA.
Dari Singapura
Sumber daya alam yang terbatas sehingga harus mengimpor bahan baku bahkan produk jadi dari negara lain.
Permintaan yang akan terus meningkat dengan adanya peningkatan jumlah industri jasa makanan di Singapura.
Adanya penurunan nilai impor dari negara pesaing Indonesia terutama Malaysia memungkinkan peningkatan pangsa pasar Indonesia di Singapura untuk produk ini.
Peluang ekspor masih terbuka lebar karena permintaan yang terus meningkat.
Memanfaatkan kekuatan AFTA.
2. TANTANGAN
Kompetisi dengan negara lain, terutama Malaysia yang juga merupakan supplier utama produk soya sauce di Singapura.
Kualitas produk soya sauce perlu ditingkatkan terutama terkait dengan kandungan senyawa karsinogenik seperti 4-methylimidazole.
Standar yang ketat untuk produk makanan di Singapura.
21
3. STRATEGI
Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk soya sauce yang diekspor ke Singapura.
Melakukan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk asal Indonesia.
Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan.
Bekerjasama dengan retailer dan distributor Singapura untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor.
Membidik pasar hawker, restoran, foodcourt dan catering karena jumlah pemakaian cukup tinggi.
Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar.
Memanfaatkan FTA yang dimiliki Singapura untuk ekspor ke negara lain.
22
BAB V INFORMASI PENTING 1. PERWAKILAN PERDAGANGAN
a. Kedutaan Besar Singapura di Indonesia Singapore Embassy in Jakarta Jalan H.R. Rasuna Said Block X/4, KAV No 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Tel: (62-21) 29950400 Fax: (62-21) 5201486 Website: www.mfa.gov.sg E-Mail:
[email protected]
b. Singapore Consulate in Batam 8th Floor Sumatera Convention Centre Jalan Engku Putri, Kav. 01, Batam Centre Batam, Indonesia Tel: (62-778) 470070, 470071 Fax: (62-778) 470075
c. Singapore Consulate in Medan Suite No 2 - 6, 11th Floor Forum Nine Office and F & B Gallery No. 9, Jalan Imam Bonjol 20112 Medan, Indonesia Tel : (62-61) 8050 1500 Fax: (62-61) 8050 1506 Email:
[email protected]
d. Kedutaan Besar Indonesia di Singapura Embassy of the Republic of Indonesia No. 7 Chasworth Road Singapore 249761 Tel: (65) 67377422 Fax: (65)67375037; 62355783 23
E-Mail:
[email protected] Website: www.kbrisingapura.com
2. ASOSIASI DAN PERUSAHAN TERKAIT Kwong Cheong Thye 12 Senoko Avenue Singapore 758302 Tel : (65) 6748 7766 Fax : (65) 6286 5948 Email :
[email protected] Website: www.kctsoyaonline.com
Tai Hua Food Industries 12 Jalan Besut Singapore 619566 Tel : (65) 6265 9911 Email :
[email protected] Website: www.taihua.biz
Chuen Cheong Food Industries Pte Ltd 58 Woodlands Terrace Singapore 738465 Tel : (65) 6285 1501 Fax : (65) 6284 2753 Email:
[email protected] Website: www.kwh.com.sg
Bachun Food Industries Pte Ltd 17, Tuas Bay Walk Singapore 637761 Tel: (65) 6861 0518 Fax: (65) 6861 1451 Email:
[email protected] Website: http://www.bachun.com 24
25