MARKET BRIEF PAKAIAN RAJUT (KNITWEAR)
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTRE SYDNEY 2014
ITPC Sydney
Kata Pengantar Dalam rangka melakukan upaya peningkatan ekspor non‐migas Indonesia ke Australia, Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Sydney melakukan salah satu tugas pokok dan fungsinya yaitu kegiatan memberikan informasi pasar dalam bentuk Market Brief Minyak Kelapa Sawit Market Brief Minyak Kelapa Sawit berikut merupakan tulisan singkat yang disusun berdasarkan desk study dan diharapkan dapat memberikan informasi terkini mengenai kondisi pasar Australia. Informasi penulisan Market Brief Minyak Kelapa Sawit diperoleh dari sumber primer maupun sekunder. Sumber primer diantaranya berasal dari hasil temuan dan pengamatan lapangan, wawancara dengan nara sumber, baik di dalam pertemuan dan diskusi, di pameran‐pameran maupun di pelbagai kesempatan pertemuan dengan mereka. Sedangkan sumber sekunder berasal dari laporan‐laporan, surat kabar, majalah, internet dan terbitan‐terbitan lainnya. Sedangkan data yang disajikan bersumber dari Australian Bureau of Statistics (Badan Statistik Australia), maupun dari asosiasi‐ asosiasi yang terkait di Australia‐ beberapa diantaranya diolah kembali. Kami berharap bahwa, data dan informasi yang terdapat dalam Market Brief Minyak Kelapa Sawit ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pelaku usaha ekspor yang sedang mengarahkan tujuan ekspor ke Australia. Kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya sangat kami harapkan. Sydney, Oktober 2014
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
1
ITPC Sydney
Daftar Isi Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1 Daftar Isi .................................................................................................................................... 2 I. Pendahuluan .................................................................................................................... 4 1.1 Australia‐ Gambaran Umum ............................................................................. 4 a.
Sekilas Tentang Australia ............................................................................... 4
b.
Perekonomian Australia ................................................................................. 5
c.
Profile Perdagangan Australia ..................................................................... 9
d.
Kinerja Perdagangan Australia ................................................................. 12
II. Informasi Pasar ............................................................................................................ 13 2.1 Industri Pakaian Rajut (Knitwear) di Australia ..................................... 13 A.
Industri Pakaian Rajut (Knitwear) di Australia................................ 13
B.
Kondisi Industri Retail di Australia ........................................................ 14
C.
Impor dari Dunia............................................................................................. 14
D.
Peluang/ potensi pasar ................................................................................ 17
E.
Regulasi terkait ................................................................................................ 19
F.
Tarif ...................................................................................................................... 20
G.
Segmen Produk ................................................................................................ 21
2.2 Saluran Distribusi ............................................................................................. 21 A.
Asosiasi dan Industri ..................................................................................... 21
2.3 Strategi .................................................................................................................. 22 A.
Pemanfaatan AANZFTA................................................................................ 22
B.
Pameran .............................................................................................................. 22
C.
Daftar Importir ................................................................................................ 23
D.
Perwakilan RI ................................................................................................... 25
2
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Daftar Tabel Table 1. Perdagangan Australia ........................................................................................................ 9 Table 3. Impor Produk‐ produk Rajut (Knitwear) Australia ............................................. 15 Table 4. Negara Asal Impor Produk‐ produk Rajut (Knitwear) ....................................... 16
Daftar Gambar Gambar 1. Australia ................................................................................................................................ 4 Gambar 2. Indikator Ekonomi Australia. ...................................................................................... 6 Gambar 3. Perdagangan, Pertumbuhan GDP dan Export Australia. ................................. 7 Gambar 4. Struktur Ekspor Impor Australia. .............................................................................. 7 Gambar 5. Impor Australia Berdasarkan Sektor 2013. ....................................................... 10 Gambar 6. Ekspor Australia Berdasarkan Sektor 2013....................................................... 10 Gambar 7. Ekspor dan Impor Utama Australia 2012‐2013. .............................................. 11 Gambar 8. Tujuan Ekspor dan Asal Impor Utama Australia. ............................................ 11 Gambar 9. Permintaan Pakaian Rajut untuk Department Store dan Retailer ........... 14 Gambar 10. Neraca Impor Ekspor Pakaian Rajut Australia ............................................... 17 Gambar 11. Saluran Distribusi Pakaian Rajut di Australia ................................................ 17 Gambar 13. Segmen PRoduk Pakaian Rajut di Austrlia ....................................................... 21
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
3
ITPC Sydney
I.
Pendahuluan
1.1
Australia‐ Gambaran Umum
a.
Sekilas Tentang Australia
Australia adalah masyarakat yang stabil, berkebudayaan majemuk dan demokratis disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat dan berdaya saing. Dengan penduduk lebih dari 23,3 juta, Australia adalah satu‐satunya bangsa yang memerintah seluruh benua dan negara dengan wilayah daratan terluas ke‐ enam di dunia. Masyarakat multikultural Australia mencakup penduduk Asli dan pendatang dari sekitar 200 negara. Sejarah kontemporer Australia secara relatif singkat, dengan pemukiman Eropa pertama didirikan oleh Inggris Raya pada 26 Januari 1788.
4
Gambar 1. Australia
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Australia adalah salah satu ekonomi yang paling berdaya tahan, berpertumbuhan tinggi di dunia. Australia memiliki sektor pemerintah yang efisien, pasar buruh yang fleksibel dan sektor bisnis yang berdaya saing tinggi. Dengan sumber daya alam yang melimpah, Australia memiliki standar hidup yang tinggi sejak abad ke 19. Australia telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur sosial, termasuk pendidikan, pelatihan, kesehatan dan transportasi. Angkatan kerja Australia yang berjumlah sekitar 11 juta sangat terlatih. Banyak manajer senior dan staf teknik memiliki pengalaman internasional, sementara hampir setengah angkatan kerja Australia memiliki kualifikasi universitas, kejuruan atau diploma. Dalam ekonomi global, keterampilan bahasa merupakan kemampuan penting bagi angkatan kerja. Walaupun Australia adalah negara berpenutur bahasa Inggris, lebih dari 5 juta penduduknya berbicara bahasa kedua. Australia menawarkan pengenalan budaya bisnis Barat dengan angkatan kerja yang mampu beroperasi dalam kedua lingkungan bisnis Asia dan Barat, karena Australia memiliki sejumlah besar ketrampilan bahasa Asia di kawasan. Keterampilan bahasa dan kemampuan‐ kemampuan lain yang menarik perusahaan asing sebagian merupakan hasil dari masyarakat Australia yang majemuk secara budaya. Para migran memiliki pengaruh yang nyata pada semua aspek masyarakat Australia. Selama lebih dari 60 tahun migrasi terencana pasca‐perang, Australia telah menerima lebih dari 8 juta migran dari lebih 200 negara, termasuk lebih dari 800.000 pengungsi. Penduduk Australia telah meningkat menjadi lebih dari 23,3 juta terhitung pada akhir tahun 2013 lalu. b.
Perekonomian Australia
Ekonomi Australia mengalami pasang surut selama beberapa kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Pertumbuhan GDP (real GDP) Australia mengalami penurunan cukup signifikan selama tahun 2013 (2,4%), dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya (3,7%). Kondisi ini diperkirakan akan mengalami perbaikan selama tahun 2014, dengan pertumbuhan diperkirakan akan berkisar pada tingkat 2,6%. Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
5
ITPC Sydney
Walaupun mengalami tantangan ekonomi yang cukup berat, Australia dinilai masih tetap relatif kuat dan baik dibanding negara‐ negara OECD lainnya. Diperkirakan, Australia masih akan menghadapi berbagai tantangan untuk beberapa tahun mendatang, baik dari faktor eksternal maupun dari kondisi internal Australia. Peringkat Australia pada tahun 2013/2014 ini masih merupakan salah satu negara dengan peringkat tertinggi di dunia, yaitu memperoleh peringkat AAA dari seluruh lembaga pemeringkat kredit global (Moody’s, S&P, Fitch). Hal ini tentunya menunjukkan kekuatan dan prospek ekonomi Australia yang tetap positif, dengan rendahnya tingkat hutang, pengangguran serta perkiraan potensi investasi usaha yang masuk.
Gambar 2. Indikator Ekonomi Australia. (Sumber : DFAT, diolah kembali)
Produk Domestik Bruto (GDP) Australia untuk tahun 2013 adalah sekitar US$1,502.1 milliar dan diperkirakan akan mengalami penurunan menurun untuk tahun 2014, yaitu menjadi sekitar US$1,435.8 miliar. Walaupun demikian, Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Riil (real GDP) justru mengalami peningkatan, dimana untuk tahun 2013 diperkirakan berkisar 2,4%, sementara untuk tahun 2014 meningkat menjadi 2,6%. menurun dibanding tahun 2012 yang memiliki tingkat pertumbuhan sekitar 3,7%. Tinkat inflasi relatif cukup rendah selama 2 tahun terakhir ini, dimana untuk thaun 2013 tingkat inflasi adalah sekitar 2,2%. Untuk tahun 2013 diperkirakan akan sedikit meningkat yaitu sekitar 2,3%. Australia juga memiliki neraca defisit yang semakin menurun yaitu sekitar 3,5% dari GDP pada tahun 2013, sementara untuk tahun 2014 diperkirakan akan menurun menjadi sebesar 2,6% dari GDP. 6
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Gambar 3. Perdagangan, Pertumbuhan GDP dan Export Australia. (Sumber : DFAT, diolah kembali)
Kondisi ekonomi Australia dewasa ini masih lebih baik daripada kondisi ekonomi negara‐ negara OECD lainnya, khususnya negara‐ negara Eropa, Amerika Serikat, dan lain sebagainya. Trend pertumbuhan menunjukkan kinerja yang meningkat, seperti misalnya perdagangan ekspor yang terus meningkat dimana di sisi lain laju impor memiliki laju pertumbuhan yang menurun. Sebagaimana terlihat di Gambar 3, produk ekspor Australia masih tetap didominasi oleh ekspor dari sektor primer, seperti hasil alam (pertambangan dan energi), peternakan dan pertanian. Gambar 4. Struktur Ekspor Impor Australia. (Sumber : DFAT, diolah kembali) Sektor pertambangan memegang peranan yang sangat dominan didalam perekonomian Australia dewasa ini, dimana ekspor Australia sebagai terbesar Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
7
ITPC Sydney
berasal dari sektor ini, yang diperkuat dengan adanya penguatan nilai mata uang Australia semakin memantapkan posisi nilai ekspor Australia dari sektor ini. Sementara untuk beberapa industri yang lain mengalami penurunan sebagai dampak dari kondisi eksternal Australia, maupun akibat dari menguatnya nilai mata uang Australia. Seperti industri jasa, baik sektor turisme maupun sektor pendidikan saat ini mengalami masa‐ masa yang cukup ketat. Demikian pula dengan sektor manufaktur maupun sektor retail, mengingat penguatan mata uang Australia, berkurangnya permintaan dari negara‐ negara Eropa maupun Amerika Serikat, dan lain sebagainya. Kondisi ini membuat Australia mengalami apa yang disebut sebagai “two speed economy”. Walaupun Australia mengalami berbagai tantangan dalam mempertahankan kondisi perekonomiannya dan menghadapi perkembangan kondisi ekonomi eksternal, posisi Australia tetap merupakan salah satu negara maju yang memiliki posisi anggaran terkuat. Kuatnya kinerja ekonomi Australia, antara lain dipengaruhi oleh faktor‐faktor berikut :
8
Kuatnya institusi ekonomi Australia, terutama kuat dan stabilnya sistem keuangan dan perbankan Australia. Perbankan Australia menduduki posisi‐ posisi tertinggi didalam peringkat perbankan dunia, dimana 4 dari 9 institusi perbankan dengan peringkat tertinggi dunia adalah perbankan Australia.
Lingkungan perdagangan dan investasi Australia yang fleksibel dan terbuka, serta kebijakan ekonomi yang efektif, mendukung pertumbuhan dan inovasi bisnis di Australia.
Hubungan yang dekat antara Australia dengan negara‐ negara Asia dalam bidang perdagangan dan ekonomi, membantu dukungan terhadap pertumbuhan dan ketenagakerjaan. Negara‐ negara Asia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi selama beberapa tahun terakhir ini. China, India, Korea Selatan, dan negara‐ negara ASEAN memiliki perkembangan ekonomi yang terus solid dan tinggi selama ini‐ dimana Australia memiliki hubungan dagang dan ekonomi yang sangat erat dengan negara‐ negara tersebut. Nilai perdagangan Australia dengan negara‐ negara tersebut terus meningkat, sementara perekonomian global cenderung masih lemah.
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Pemerintah Australia menerbitkan buku putih bertajuk Australia didalam Abad Asia (Australia in the Asia Century White Paper Policy) yang merupakan strategi Australia dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi global dan regional serta langkah‐ langkah yang harus dilakukan oleh Australia untuk dapat mengambil manfaat perkembangan tersebut bagi perekonomian Australia dimasa mendatang. Salah satu hal terpenting adalah perlunya Australia secara lebih proaktif dapat lebih mengenal, memahami dan berinteraksi dengan bangsa dan negara Asia‐ melalui program‐ program seperti the New Colombo Plan, sehingga Australia dapat lebih mengintegrasikan diri dengan kawasan ekonomi terkuat di dunia saat ini.
Keberhasilan langkah‐ langkah stimulus moneter dan fiskal mendukung pertumbuhan ekonomi selama krisis keuangan global.
Optimalnya pertumbuhan di sektor pertambangan dan sumber daya alam diharapkan membuat perdagangan Australia akan mencapai tingkat tertinggi mereka selama 140 tahun. c.
Profile Perdagangan Australia
Description Export Import Net Export
2012 Million Chg Y/Y (US%) (%) 256,498 -5.2% 250,698 6.8% 5,800 -83.9%
2013 Million Chg Y/Y (US%) (%) 252,673 -1.5% 232,658 -7.2% 20,015 245.1%
2014 Value (Million US$) Q1 Q2 Jul-Aug 61,696 61,387 42,504 55,138 57,191 39,288 6,557 4,196 3,216
Change Y/Y (%) Jan-Aug (annualised) 165,587 -1.7% 151,617 -2.2% 13,969 4.7%
Table 1. Perdagangan Australia (Sumber: Australian Bureau of Statistics)
Total nilai perdagangan Australia hingga Agustus 2014 (annualised) menurun kurang lebih 2.0% dibanding nilai perdagangan selama tahun 2013, yaitu sebesar US$317,20 miliar. Sementara selama tahun 2013 perdagangan Australia menurun 4.3% bila dibanding tahun sebelumnya, yaitu menjadi sebesar US$485.33 miliar. Hal ini sebagaimana terlihat pada tabel 1. Komoditas sumber daya alam termasuk hasil tambang, minyak dan gas mencakup 48.0% dari total ekspor Australia. Sektor terbesar kedua adalah sektor jasa (pendidikan dan travel) yang mencakup 8.8%. Di urutan ke3 adalah ekspor komoditi pertanian/ peternakan, dalam hal ini daging sapi, yang mencakup 1.8% dari total ekspor Australia. Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
9
ITPC Sydney
Gambar 6. Ekspor Australia Berdasarkan Sektor 2013. (Sumber : DFAT)
Gambar 5. Impor Australia Berdasarkan Sektor 2013. (Sumber : DFAT)
10
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Dari sisi impor, sektor personal travel memberikan kontribusi impor terbesar bagi Australia, dimana peningkatan nilai tukar mata uang Dollar Australia memberikan nilai tambah bagi perjalanan ke luar negeri masyarakat Australia yang merupakan salah satu masyarakat dengan tingkat pendapatan tertinggi di dunia. Komposisi impor diikuti dengan impor bahan bakar minyak, kendaraan bermotor, peralatan elektronik untuk telekomunikasi dan komputer, obat‐ obatan, dan lain sebagainya. Khusus uintuk perdagangan barang (merchandise), sumber daya alam merupakan sektor yang memberikan kontribusi ekspor terbesar bagi Australia, dimana hasil tambang seperti Bijih besi, batu batra, emas dan gas alam merupakan produk‐ produk hasil tambang terbesar yang diekspor oleh Australia. Gambar 7. Ekspor dan Impor Utama Australia 2012‐2013. (Sumber : DFAT) Sementara untuk sisi impor, Australia mengimpor minyak mentah sebesar lebih dari $20 miliar selama tahun 2013 lalu, demikian pula dengan bahan bakar yang telah diolah memberikan kontribusi impor yang cukup besar, yaitu sebesar hampir mencapai $18,3 miliar. Sehingga nilai impor bahan bakar Australia mencapai nilai kurang lebih $38,3 miliar. Impor terbesar utama setelah itu adalah impor kendaraan bermotor, yang mencakup $18,3 miliar. Kemudian diikuti oleh impor peralatan telekomunikasi dan juga obat‐ obatan. Hal ini bisa dilihat dari Gambar 7 tersebut diatas. Gambar 8. Tujuan Ekspor dan Asal Impor Utama Australia. (Sumber : DFAT) Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
11
ITPC Sydney
China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan India merupakan rekan dagang utama Australia selama tahun 2013. Mayoritas perdagangan Australia berasal dari negara‐ negara anggota forum Asia‐Pacific Economic Cooperation (APEC), khususnya negara‐ negara Asia ditambah Amerika Serikat. d.
Kinerja Perdagangan Australia
Walaupun Perdagangan barang dan jasa Australia mengalami tekanan yang cukup berat selama beberapa tahun terakhir ini, dimana faktor kondisi perekonomian global berpengaruh cukup signifikan terhadap perekonomian Australia‐ namun dari sisi kinerja perdagangan, Australia masih membukukan kinerja yang sehat dan baik. Neraca perdagangan Australia untuk tahun 2014 ini diperkirakan akan dapat mencapai nilai lebih dari US$21 miliar (annualisasi), atau meningkat hampir 5% dibanding posisi neraca perdagangan tahun 2013. Walaupun demikian, volume perdagangan yang cenderung menurun selama 2 tahun terakhir perlu mendapat perhatian secara lebih mendalam diwaktu‐ waktu mendatang. Pergantian pemerintahan dari Partai Buruh ke Partai Koalisi pada bulan September 2013 lalu cukup berpengaruh pada strategi ekonomi yang akan dijalankan oleh Australia. Walaupun demikian, fokus kepada kawasan ekonomi Asia yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi dewasa ini‐ tetap menjadi sasaran pemerintah Australia yang baru. Buku putih kebijakan ekonomi Australia, yang lebih dikenal dengan istilah Australian White Paper Policy‐ merupakan pedoman dan strategi jangka panjang Australia didalam mengantisipasi perkembangan perekonomian regional dan global, sehingga Australia dapat mengoptimalkan kondisi ini bagi perkembangan ekonominya.
12
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
II.
Informasi Pasar
2.1
Industri Pakaian Rajut (Knitwear) di Australia
A.
Industri Pakaian Rajut (Knitwear) di Australia
Industri manufaktur pakaian rajut Australia selama lebih dari lima tahun terakhir ini terus menurun, yang disebabkan terutama oleh persaingan yang sangat kuat dari industri manufaktur di luar Australia, khususnya dari China. Tingginya biaya produksi di Australia, memaksa banyak pelaku usaha di industri ini khususnya terpaksa menutup usaha mereka atau merelokasi manufaktur mereka ke luar Australia, dengan harapan dapat bersaing dalam hal harga dengan produk pesaing mereka. Kondisi industri yang menurun tersebut diperparah dengan menurunnya permintaan industri selama 5 tahun terakhir ini. Krisis Keuangan Global berdampak pada kekuatiran yang melanda konsumen‐ ditandai dengan menurunnya belanja konsumen untuk produk‐ produk non‐essential. Rata‐ rata pendapatan industri menurun sebesar 10.4% per tahunnya, selama 5 tahun terakhir ini. Ekonomi Australia selama 5 tahun terakhir ini memperoleh keuntungan dari perkembangan pesat di sektor tambang dan sumber daya alam mereka. Kondisi ini berdampak pada penguatan mata uang Dollar Australia, sehingga produk‐ produk dari luar negeri menjadi relatif lebih murah. Hal ini membuat penetrasi impor menjadi semakin deras, termasuk didalam industri tekstil dan pakaian dari luar negeri. Industri manufaktur produk‐ produk rajutan juga tak terlepas dari kondisi ini, dimana industri Australia dihadapkan pada produk dari negara‐ negara dengan biaya upah dan investasi rendah. Impor untuk produk‐ produk rajut diperkirakan meningkat rata‐ rata sekitar 6.7% per tahun hingga tahun 2013‐2014, dan mencakup 96.3% dari permintaan domestik.
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
13
B.
ITPC Sydney
Kondisi Industri Retail di Australia
Kondisi industri retail di Australia menunjukkan kondisi yang lesu selama 5 tahun terakhir ini, mengingat ketidakpercayaan dan kekuatiran masyarakat Australia terhadap perkembangan perekonomian global dan dalam negeri. Namun diperkirakan dalam 5 tahun ke depan, terjadi perbaikan tingkat kepercayaan konsumen yang kemudian akan diterjemahkan didalam peningkatan penjualan di industri retail. Dari gambar 9 berikut ini terlihat perkembangan industri pakaian rajut selama beberapa tahun terakhir serta proyeksi beberapa tahun ke depan. Diperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan pada tahun 2014 hingga 2016. Hal ini tentunya merupakan peluang bagi industri manufaktur pakaian rajut untuk meningkatkan Gambar 9. Permintaan Pakaian Rajut untuk Department Store dan produksi dan Retailer penjualannya. (sumber : IBISWorld, Knitted Product Manufacturing in Australia May 2014) Peluang ini nampaknya akan lebih dimanfaatkan oleh industri manufaktur dari luar Australia, mengingat masih tingginya struktur biaya manufaktur di dalam negeri. Alternatif yang dilakukan oleh pelaku usaha Australia adalah melakukan relokasi usaha mereka ke negara‐ negara dengan biaya tenaga kerja dan operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan Australia, seperti Bangladesh, Vietnam, Kamboja, dan lain sebagainya. C. Impor dari Dunia Data impor produk pakaian rajut di Australia, dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut ini. 14
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
HS
6110 6109 6104 6114 6108 6115 6111 6105 6103 6107 6106 6112 6116 6117 6102 6101 6113
Description -- World -61 Knit Apparel Sweater,Pullover,Vest T-Shirt,Singlet,Etc Women/Girl Suit,Ensem Other Knit Garments Women/Girl Slip,Pjs Hosiery Babies'Garmnt+Accessr Men'S/Boys' Shirts Men/Boy Suit,Ensemble M/B Underpant,Pjs,Etc Womn/Girl Shirt,Blous Track Suit,Ski-Suit;O Glove,Mitten,Mitts Other 61 Women/Girl Overcoats Men/Boy Overcoats Rubber,Plastic Coated
FY 2009 $159,268.31 $1,747.42
FY 2010 $193,548.99 $2,190.75
$334.74 $390.56 $191.31 $158.75 $132.94 $86.69 $88.54 $73.82 $53.47 $56.19 $63.26 $39.97 $27.79 $18.76 $12.88 $8.75 $8.98
$393.72 $485.12 $251.05 $212.67 $157.17 $126.64 $116.59 $93.97 $64.92 $77.04 $63.83 $52.23 $41.27 $22.29 $13.73 $10.99 $7.53
FY FY FY 2011 2012 2013 $234,418.58 $250,454.77 $232,142.92 $2,577.65 $2,687.26 $2,841.63 $453.07 $532.22 $332.76 $249.11 $191.49 $149.84 $132.12 $117.60 $80.60 $88.10 $75.99 $58.13 $50.32 $22.65 $21.53 $12.35 $9.79
$501.37 $555.09 $382.36 $238.05 $182.88 $146.90 $130.78 $110.69 $92.71 $82.21 $80.20 $65.65 $52.94 $23.08 $20.17 $11.87 $10.31
$563.34 $581.25 $369.70 $220.78 $212.80 $165.42 $129.46 $123.96 $99.89 $96.79 $87.89 $73.83 $51.67 $24.02 $16.58 $12.95 $11.30
CAGR Jan-Aug Jan-Aug 09-13 2013 2014 9.9% $152,864.52 $151,555.70 12.9% $1,984.54 $2,150.26 13.9% 10.5% 17.9% 8.6% 12.5% 17.5% 10.0% 13.8% 16.9% 14.6% 8.6% 16.6% 16.8% 6.4% 6.5% 10.3% 5.9%
$471.14 $363.80 $250.75 $148.23 $140.77 $115.47 $92.73 $74.70 $78.80 $66.05 $58.27 $38.62 $34.38 $19.16 $13.79 $10.61 $7.27
$486.35 $397.65 $284.58 $159.99 $152.00 $126.03 $105.74 $89.02 $78.66 $72.55 $60.74 $43.38 $35.98 $18.65 $17.04 $12.54 $9.36
% 13-14 -0.9% 8.4% 3.2% 9.3% 13.5% 7.9% 8.0% 9.1% 14.0% 19.2% -0.2% 9.9% 4.2% 12.3% 4.7% -2.7% 23.6% 18.2% 28.9%
Table 2. Impor Produk- produk Rajut (Knitwear) Australia (sumber : Australian Bureau of Statistics, diolah kembali oleh ITPC Sydney)
Terlihat bahwa dalam 5 tahun belakangan ini impor produk pakaian rajut meningkat relatif pesat, rata‐ rata sekitar 12.9% pertahun. Hingga Agustus 2014, impor tersebut meningkat sekitar 8.4% dibanding nilai impor untuk periode yang sama tahun sebelumnya. Dilihat dari negara asal impor, China menempati urutan teratas, menguasai lebih dari 73% dari total nilai impor produk pakaian rajut Australia, dengan nilai impor sekitar $2.08 milyar selama tahun 2013. Untuk tahun 2014 hingga bulan Agustus, nilai impor China meningkat lebih dari 6.2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bangladesh, Kamboja, Vietnam, India dan Kamboja merupakan negara‐ negara berikutnya yang memiliki nilai ekspor pakaian rajut melebihi nilai ekspor Indonesia ke Australia, hingga Agustus 2014. Melihat perkembangan pertumbuhan nilai ekspor hingga Agustus 2014, Vietnam dan Kamboja menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sri Lanka dan Thailand jua menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi, diatas 46%. Perkembangan tersebut selain berasal dari ekspor industri manufaktur negara‐ negara yang bersangkutan, juga disebabkan oleh maraknya relokasi manufaktur industri garmen dan pakaian rajut dari Australia ke negara‐ negara dengan upah pekerja dan biaya operasional produksi yang lebih rendah. Produk hasil relokasi Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
15
ITPC Sydney
manufaktur tersebut, diekspor kembali untuk keperluan konsumen di Australia. Hal ini menyebabkan nilai ekspor dari negara‐ negara tersebut meningkat sangat pesat. Rank
Country -- World --
FY FY FY FY FY 2009 2010 2011 2012 2013 $1,747.42 $2,190.75 $2,577.65 $2,687.26 $2,841.63
CAGR Jan-Aug Jan-Aug 09-13 2013 2014 12.9% $1,984.54 $2,150.26
% 13-14 8.4%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
China Bangladesh Cambodia Vietnam India Thailand Indonesia Sri Lanka Hong Kong Italy United States Fiji Turkey Pakistan New Zealand Philippines Korea, South Malaysia Taiwan Portugal
$1,443.75 $1,806.35 $2,036.70 $2,039.23 $2,076.48 $50.90 $77.31 $165.32 $237.51 $283.77 $7.24 $8.39 $14.20 $22.85 $39.47 $11.20 $12.54 $18.12 $23.46 $32.18 $23.34 $34.85 $42.06 $39.29 $48.93 $16.17 $18.83 $21.79 $23.11 $30.73 $7.87 $11.13 $17.06 $21.33 $26.77 $6.35 $9.17 $13.66 $19.49 $30.65 $36.93 $42.45 $41.85 $39.00 $36.52 $19.69 $23.42 $27.14 $27.54 $27.81 $16.21 $18.93 $19.96 $23.68 $26.25 $16.82 $16.58 $19.39 $20.67 $21.75 $7.09 $8.38 $10.80 $10.89 $12.55 $4.04 $5.68 $9.57 $11.81 $10.42 $13.24 $12.88 $11.34 $12.93 $10.78 $2.63 $2.96 $4.15 $4.68 $5.75 $4.98 $7.20 $9.46 $9.37 $8.78 $3.62 $6.10 $7.62 $7.19 $5.36 $6.84 $7.42 $8.80 $8.03 $9.69 $2.10 $2.27 $3.15 $3.82 $5.92
9.5% $1,455.07 $1,545.70 53.7% $209.71 $210.35 52.8% $26.63 $40.24 30.2% $21.29 $35.25 20.3% $31.92 $33.23 17.4% $18.79 $27.56 35.8% $18.50 $25.39 48.2% $16.71 $25.10 -0.3% $27.28 $25.07 9.0% $19.68 $19.13 12.8% $17.08 $17.27 6.6% $14.48 $16.25 15.3% $8.65 $14.36 26.7% $7.30 $8.77 -5.0% $8.48 $8.61 21.6% $3.86 $7.06 15.2% $5.48 $6.71 10.3% $3.47 $6.62 9.1% $6.73 $6.13 29.6% $3.91 $5.88
6.2% 0.3% 51.1% 65.6% 4.1% 46.7% 37.3% 50.2% -8.1% -2.8% 1.1% 12.3% 66.0% 20.1% 1.5% 82.7% 22.5% 90.6% -8.8% 50.2%
Table 3. Negara Asal Impor Produk- produk Rajut (Knitwear) (sumber : Australian Bureau of Statistics, diolah kembali oleh ITPC Sydney)
Impor dari dunia diperkirakan akan tumbuh rata‐rata 4.7% pertahun selama 5 tahun kedepan. Pertumubuhan tersebut lebih disebabkan oleh lebih murahnya memperoleh produk dari luar Australia daripada memproduksi di dalam negeri. Beberapa pelaku usaha Australia merelokasikan usahanya ke negara‐ negara di luar Australia, sehingga biaya produksinya jauh lebih kompetitif. Namun faktor penguatan kembali US$ terhadap Dollar Australia, serta mulai menurunnya aktivitas ekspor pertambangan Australia, menjadi faktor yang berpotensi menurunkan proyeksi pertumbuhan tersebut diatas. Selain itu, dengan mulai meningkatnya biaya tenaga kerja serta biaya operasional lainnya di China, yang pada akhirnya meningkatkan harga produksi; pelaku usaha Australia mulai mengalihkan asal produk rajut untuk diimpor ke Australia dari negara‐ negara yang memiliki struktur biaya produksi lebih rendah, seperti Bangladesh, Vietnam, dan Kamboja. Pengalihan ini baik berupa pengalihan sumber produk dari eksportir di negara asal produk tersebut, maupun relokasi industri manufaktur pelaku usaha Australia di negara‐ negara tersebut. 16
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
D.
Peluang/ potensi pasar
Industri pakaian rajut di Australia merupakan pasar yang memiliki intensitas penetrasi pasar dari negara‐ negara lain. Impor mengalami pertumbuhan rata‐ rata sebesar 6.7% pertahun selama 5 tahun terakhir hingga 2013‐14, dengan mencakup kurang lebih 96.3% pasar pakaian rajut di Australia. China menguasai kurang lebih 75% dari total pasar pakaian rajut di Australia, dimana Bangladesh merupakan pesaing terdekat dari China, dengan pangsa pasar yang terpaut cukup jauh. Indonesia merupakan negara ke‐7 sebagai negara asal impor terbesar, dengan pangsa pasar sekitar 1.2% saja. Dengan meningkatnya biaya produksi di China dewasa ini, tentunya merupakan peluang khususnya bagi pelaku usaha industri pakaian rajut Indonesia, untuk mengambil alih Gambar 10. Neraca Impor Ekspor sebagian dari pangsa pasar tersebut. Tentunya Pakaian Rajut Australia selain faktor biaya tenaga kerja, komponen‐ (sumber : IBISWorld, Knitted Product komponen biaya produksi lainnya juga harus Manufacturing in Australia May 2014) mendapat perhatian, selain juga faktor kualitas produk dan strategi investasi dan pemasaran. Pasar bagi produk‐ produk pakaian rajut terdiri dari berbagai saluran distribusi, dengan pemain utama antara lain : Clothing retailers, Department Store, Pedagang Besar, dan Supermarket, Grocery Stores serta Convenience Market. Komposisi dari saluran distribusi Gambar 11. Saluran Distribusi Pakaian Rajut di Australia tersebut dapat digambarkan (sumber : IBISWorld, Knitted Product Manufacturing in sebagaimana tabel berikut ini : Australia May 2014) Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
17
ITPC Sydney
Clothing retailers Retailer merupakan pangsa terbesar di industri pakaian rajut, dimana dalam 5 tahun kedepan diperkirakan produsen pakaian jadi lebih mengarahkan produknya langsung ke retailer daripada ke pedagang besar‐ untuk mengurangi rantai jalur distribusi. Discount and other department stores Toko‐ toko diskon serta department stores merupakan jalur distribusi yang penting bagi industri pakaian rajut. Untuk mengurangi faktor harga pokok, banyak department store yang memperoleh produk mereka dari luar Australia, untuk memperbesar margin mereka‐ selain juga untuk mengantisipasi penjualan online yang mulai marak dari luar Australia dan bersaing langsung dengan department store tersebut. Wholesalers Pedagang besar dimanfaatkan oleh produsen lokal dan luar Australiayang tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pendistribusian dengan cara langsung maupun melalui department stores Supermarkets, grocery stores and convenience stores Supermarket dan toko‐ toko grosir maupun convenience store merupakan alternatif saluran distribusi yang bisa dimanfaatkan oleh produsen maupun importir pakaian rajut. Beberapa produk, seperti pakaian dalam, kaus kaki, merupakan produk‐ produk yang berpotensi untuk disalurkan melalui saluran distribusi tersebut Potensi pasar di Australia, juga didukung oleh beberapa kondisi‐ kondisi sebagai berikut ini : Besarnya kebutuhan produk pakaian dan pakaian rajut di Australia. Walaupun kondisi beberapa tahun terakhir, permintaan untuk industri pakaian menurun, namun terdapat kecenderungan mulai pulihya pasar pakaian rajut di Australia. Pertambahan jumlah penduduk, pergantian musim yang memerlukan pakaian rajut, serta lifestyle penduduk Australia merupakan potensi untuk meningkatnya permintaan pakaian rajut (knitwear). 18
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Perekonomian Australia yang kuat dan Daya Beli Konsumen yang Tinggi Perekonomian Australia relatif lebih baik dan kuat dibanding negara‐ negara lainnya, khususnya negara‐ negara OECD. Selain itu, konsumen Australia memiliki tingkat perdapatan perkapita yang termasuk salah satu negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia. Tentunya hal ini memberikan potensi pasar yang menggiurkan bagi industri fashion, khususnya untuk produk‐ produk pakaian rajut (knitwear). E. Regulasi terkait Regulasi terkait di Indonesia Untuk dapat lebih bersaing di pasar ekspor, selain faktor produksi juga tentunya diperlukan fasilitasi dari pemerintah untuk dapat menunjang peningkatan ekspor, khususnya dibidang produk pakaian rajut. Fasilitasi tersebut dapat berupa kemudahan ekspor, pembiayaan maupun dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas dengan negara‐ negara lain‐ dengan tujuan untuk dapat memberikan pembebasan bea masuk dan dapat lebih bersaing di pasar ekspor. Keluhan dari beberapa pelaku usaha produk rajut di Indonesia adalah perihal penghapusan penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan bea masuk pada saat mengimpor barang modal, sebagaimana diatur didalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 253 tahun 2011. Peraturan tersebut dinilai membebani faktor permodalan pelaku usaha industri, khususnya manufaktur tekstil, garmen, dan lain sebagainya‐ yang berpotensi meningkatkan biaya produksi dan pada akhirnya berpengaruh terhadap daya saing produk ekspor dari Indonesia ke manca negara. Terlebih lagi dengan perlakuan dan fasilitas terhadap industri yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen di negara‐ negara pesaing. Regulasi Terkait di Australia Industri manufaktur di Australia memiliki peraturan sangat ketat terakit kemananan dan keselematan kerja (Occupational Health and Safety), demikian juga dengan kesejahteraan pegawai/ karyawan‐ antara lain upah minimum, peraturan lembur, perlindungan kerja, asuransi wajib (superannuation), dan lain sebagainya. Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
19
ITPC Sydney
Berbagai aturan tersebut dilain pihak menimbulkan biaya operasional yang relatif tinggi bagi pelaku usaha di Australia, dibandingkan dengan negara‐ negara lainnya. Disisi lain, terdapat peningkatan perhatian konsumen di Australia terhadap faktor ketenagakerjaan di produsen pakaian rajut di negara‐ negara lain. Fakta‐ fakta negatif yang terjadi, seperti mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur, lingkungan tempat kerja yang tidak sehat, upaya dibawah upah minimum, dapat memberikan dampak negatif bagi produk dari negara‐ negara produsen dimana kejadian tersebut berlangsung. F. Tarif Import duties on apparel manufacturing Tarif impor menciptakan berbagai bentuk hambatan kepada produsen dari luar Australia didalam berkompetisi dengan produsen lokal. Dengan adanya berbagai perjanjian perdagangan bebas antara Australia dan negara‐ negara lain, tarif impor berbagai produk mengalami penurunan dan bahkan dibebaskan. Tentunya hal tersebut semakin mempersulit eksistensi produsen lokal untuk bersaing dengan produsen dari luar Australia‐ yang rata‐ rata memiliki biaya operasional lebih rendah. Rata‐ rata tarif impor produk pakaian rajut (knitwear) dari Indonesia termasuk didalam perjanjian AANZ‐FTA, yang akan berkisar 5% mulai 1 Januari 2015 mendatang. Selanjutnya, tarif tersebut akan dibebaskan dalam 5 tahun berikutnya.
20
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
G.
Segmen Produk
Produk pakaian rajut untuk ruangan luar, Jumper maupun Cardigan merupakan jenis produk‐ produk utama untuk sektor industri ini. Mencakup lebih dari 53.5% dari total industri pakaian rajut di Australia berdasarkan data tahun 2013. Segmen produk ini terdiri dari pakaian rajut yang terbuat dari wool, katun, kain sintetis, dan lain sebagainya. Produsen lokal umumny mengalihkan produksi dalam negerinya kepada produk‐ produk untuk pasar‐ pasar tertentu (niche market) dengan kualitas dan harga premium, sementara untuk pasar yang memiliki persaingan harga umumnya dikuasai oleh produk‐ produk impor dari luar Australia. Segmen produk berikutnya adalah untuk keperluan pakaian dalam, kaus kaki, dan lain sebagainya yang mencakup 31.2% dari industri pakaian rajut di Gambar 12. Segmen PRoduk Pakaian Rajut di Austrlia Australia. (sumber : IBISWorld)
2.2
Saluran Distribusi
A.
Asosiasi dan Industri
Asosiasi yang kurang lebih terkait dengan industri pakaian rajut (knitwear) antara lain dibidang fashion dan retail , sebagai berikut : Council of Textile and Fashion Industries of Australia Level 2, 20 Queens Road, Melbourne Vic 3004, Australia Phone : +61‐3 8317 6666 Facsimile: +61‐3‐ 8317 6666 Email :
[email protected] Website : www.tfia.com.au Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
21
ITPC Sydney
Australian Retailer Association Level 10, 136 Exhibition Street Melbourne VIC 3000 Phone : 1300 368 041 Facsimile : +61‐3‐ 8660 3399 Email :
[email protected] Website : www.retail.org.au
2.3
Strategi
A.
Pemanfaatan AANZFTA
ASEAN, Australia and New Zealand Free Trade Agreement (AANZ FTA) memberikan manfaat yang cukup signifikan. Kemudahan didalam melakukan perdagangan bebas, khususnya untuk produk pakaian rajut (knitwear) relatif memberikan kontribusi positif bagi negara‐ negara ASEAN, khususnya Vietnam, Kamboja, Thailand dan Indonesia, yang merupakan negara‐ negara pengekspor utama untuk produk pakaian rajut ke Australia. Tariff yang diberlakukan untuk sebagian besar impor produk pakaian rajut dari negara‐ negara ASEAN berdasarkan AANZ‐FTA mulai 1 Januari 2015 adalah sebesar 5%. Sebelumnya dikenakan tariff sebesar 10%. Tariff ini akan dibebaskan 5 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 1 Januari 2020. Penurunan tersebut tentunya memberikan keuntungan kompetitif, khususnya bagi produsen dan eksportir dari Indonesia maupun pesaing lainnya.
B.
Pameran
Pemeran yang terkait dengan produk pakaian rajut di Australia antara lain : Pameran : Fashion Exposed 2015 Web : www.homeandgiving.com/fair‐information‐fex/# Penyelenggara : The Australian Gifts and Homewares Association Jadwal Expo : Februari 2015 (Sydney), Agustus 2015 (Melbourne) 22
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
ITPC Sydney
Pameran : Australian Sourcing Fair 2015 Web : www.sourcingfair.com.au Penyelenggara : Informa Exhibitions Jadwal Expo : November (Melbourne) C. Daftar Importir Beberapa pelaku usaha produk terkait dengan produk pakaian rajut serta sekaligus importir produk pakaian rajut, antara lain sebagai berikut : Perusahaan Keterangan Pacific Brands Limited Merupakan produsen lokal terkemuka, dan memiliki merek yang telah dikenal Level 1, Building 10 dekat oleh konsumen Australia : Bonds, 658 Church Street Berlei, Mossimo, Hard Yakka, Jockey, Richmond, Victoria 3121 Holeproof Explorer, King Gee. P : +61‐3‐9947 4900 E :
[email protected] Merelokasi manufakturnya ke China W : www.pacificbrands.com.au pada tahun 2009. Auspac Textiles Pty Ltd Terutama memproduksi stocking dan kaos kaki, dengan pelanggan utama : 8‐14 Albert Street Myer, Target, Kmart, Country Road dan Preston, Victoria Jag. P: +61‐3‐9495 2445 Merelokasi manufakturnya ke China. E:
[email protected] W: www.auspactextiles.com Westfarmers Group Merupakan pelaku usaha retail terkemuka di Australia. Memiliki anak 11th Floor, Wesfarmers House perusahaan seperti : Kmart, Target, 40 The Esplanade, Perth 6000 Coles, BiLo, dan sebagainya, yang Western Australia Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
23
ITPC Sydney
P : +61‐8‐ 9327 4211 F: +61‐8‐ 9327 4216 E:
[email protected] W: www.wesfarmers.com.au
Woolworths Group 1 Woolworths Way Bela Vista, NSW Australia P : +61‐2‐ 8885 0000 E :
[email protected] W: www.woolworths.com.au Meredith Fashion 98 Nicholson Street Abbotsford VIC 3067 P: +61 3 9411 8600 F: +61 3 9416 1199 E:
[email protected] W: www.meredith.com.au Fields Knitwear Australia Pty Ltd 9 Phillip Crt Port Melbourne, 3207 Victoria, Australia Phone: +61 3 9261 1500 Fax: +61 3 9261 1588 E :
[email protected] W : www.fields.com.au 24
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
menjual produk‐ produk rajut (knitwear). Kelompok usaha ini banyak melakukan sourcing dari negara‐ negara lain untuk memperoleh marjin usaha dengan harga jual yang kompetitif di pasar dalam negeri. Pesaing utama Westfarmers, yang juga memiliki anak perusahaan yang menjual produk‐ produk rajut, seperti BigW serta Woolworths supermarkets sendiri.
Merupakan designer, manufaktur dan wholesale untuk produk‐ produk pakaian rajut, berdiri sejak tahun 1964.
Merupakan designer, manufaktur dan retailer untuk produk pakaian rajut pria dan wanita, aksesories dan selimut baya, dll.
ITPC Sydney
D.
Perwakilan RI
Perwakilan Indonesia di Australia ada di beberapa lokasi, yaitu sebagai berikut: PERWAKILAN INDONESIA DI AUSTRALIA Australian Capital Territory Embassy of the Republic of Indonesia 8 Darwin Avenue Yarralumla ACT 2600 Australia Tel: (+61‐2) 6250 8600 Fax: (+61‐2) 6273 6017 ‐ 6273 3545 E.
[email protected] W. www.kbri‐canberra.org.au Northern Territory Consulate of the Republic of Indonesia 20 Harry Chan Avenue Darwin NT 0800 Australia Tel:(+61‐8) 8943 0200 (General Inquiries) atau 8943 0201 (Visa Inquiries) Fax: (+61‐8) 8941 2709 Email:
[email protected] Website: www.kri‐darwin.org Victoria Consulate‐General of the Republic of Indonesia 72 Queen's Road Melbourne Vic 3004 Australia Tel: (+61‐3) 9525 2755 Fax: (+61‐3) 9525 1588 E. kjri@kjri‐melbourne.org W. www.kjri‐melbourne.org
New South Wales Consulate‐General of the Republic of Indonesia 236‐238 Maroubra Road Maroubra NSW 2035 Australia Tel: (+61‐2) 9344 9933 Fax: (+61‐2) 9349 6854 W. www.kjri‐sydney.org.au
South Australia Consulate of the Republic of Indonesia Mutilcultural SA 24 Flinders Street Adelaide SA 5000 Australia Tel: (+61‐8) 8226 1967 Fax: (+61‐8) 8226 1979 E.
[email protected] W. www.kbri‐canberra.org.au
Western Australia Consulate‐General of the Republic of Indonesia 134 Adelaide Tce East Perth WA 6004 Tel: (+61‐8) 9221 5858 Fax: (+61‐8) 9221 5688
Market Brief 2014 – Pakaian Rajut (Knitwear)
25