Market Brief: Ban Mobil ITPC Los Angeles 2014
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………….………...…………………………………4 Peta Amerika Serikat ………………………………...………………………………...…5 Bab I. Pendahuluan …………………………….………...………….……………………6 1.1. Pemilihan Negara ………………………………….…..……………….…………….6 1.2. Pemilihan Produk ………………………………………...…………………………..7 1.3. Profil Amerika Serikat ………………………………………..………………..........8 Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat ….………………….………….………….……..13 2.1. Impor Produk Ban Mobil AS – Dunia ………….................................……..…........13 2.2. Potensi Pasar Produk Ban Mobil di AS………………...................................……...17 2.3. Kebijakan Impor Produk Ban Mobil di AS …………….................................…......20 2.4. Pemasaran Produksi ……………...…………...……………...……………...……...20 Bab III. Peluang dan Strategi …………………………………………………………....23 3.1. Peluang ……….…………………………………………………………………......23 3.2. Strategi ………………………………………………………………………...........24 Bab IV. Informasi Penting ……………………………………………………………....26 4.1. TPO dan atau Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia ……..………...……26 4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat ….…………...……………...……………...…......27 4.3. Daftar Pameran Produk Produk Ban Mobil di AS …..…...........................…………28 4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat ……......……………...…………….........30 4.5. Daftar Importir Produk Produk Ban Mobil di Amerika Serikat ................................32 Daftar Pustaka ........................................................................................……………...…42
2
Daftar Tabel dan Gambar
Tabel 1.1.
Ekspor Produk Ban Mobil ke AS Berdasarkan …...................................…7 Negara Utama Tahun 2013
Tabel 2.1.
Impor Produk Ban Mobil AS dari Indonesia….................................……16 dan Negara Pesaing
Gambar 2.1.
Perkembangan Produk Ban Mobil Grosir di AS .......................................14
Gambar 2.2.
Segmentasi Pasar Produk Ban Mobil AS...................................................19
Gambar 2.3.
Segmentasi Pasar Utama Produk Ban Mobil AS.......................................22
3
Kata Pengantar
Market Brief edisi ke sembilan 2014 mengambil tema Produk ban mobil merupakan kajian yang memberikan gambaran singkat dan terkini mengenai peluang dan tantangan pasar produk ban mobil di Amerika Serikat (AS). Informasi yang disajikan antara lain terkait kondisi pasar, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar, dan berbagai informasi penting lainnya.
Data dan informasi yang digunakan pada kajian ini diambil dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder, antara lain pengamatan pasar, survey, data stastistik US Department of Commerce dan World Trade Atlas serta berberapa kajian analisa industri dan pasar. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi yang efektif dalam meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif ban mobil Indonesia dalam upayanya masuk dan bersaing di pasar AS.
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles berharap agar informasi yang tersaji pada market brief ini dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha dalam menentukan strategi ekspor komoditi ban mobil ke AS, serta pemerintah dalam kaitannya dengan pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Los Angeles, 2014
4
Peta Amerika Serikat
5
Bab I. Pendahuluan
1.1. Pemilihan Negara
Amerika Serikat (AS) merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia dimana merupakan negara terbesar ke-3 tujuan ekspor Indonesia selama satu dekade terakhir. Pada tahun 2013 nilai ekspor non-migas Indonesia ke AS tercatat sebesar US$ 18,9 milyar atau naik 4,89% dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sudut pandang AS, Indonesia juga merupakan negara yang cukup penting dimana Indonesia merupakan negara ke-25 terbesar penyuplai produk/komoditi ke AS. Hubungan dagang kedua negara mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah hubungan bilateral pada tahun 2013 dimana nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 27,97 milyar.
Komoditi utama Indonesia yang masuk ke pasar AS pada tahun 2013 antara lain tekstil (US$ 4,9 milyar), karet (US$2,3 milyar), mesin elektronik (US$ 1,5 milyar), dan sepatu (US$ 1,1 milyar). Sepuluh besar produk Indonesia adalah sebagai berikut Knit Apparel (US$ 2,7 milyar), Rubber (US$ 2,3 milyar), Woven Apparel (US$ 2,2 milyar), Electrical Machinery (US$ 1,5 milyar), Alas kaki (US$ 1,1 milyar), Fish And Seafood (US$ 1,0 milyar), Mineral Fuel and Oil (US$ 886,6 juta), Furniture (US$ 712,6 juta), Machinery (US$ 536,2 juta), dan Spices,Coffee And Tea (US$ 516 juta).
6
1.2. Pemilihan Produk
Indonesia merupakan salah satu pemasok produk ban mobil utama di Amerika Serikat dengan pangsa sebesar 5,3% atau berada di peringkat tujuh. Latar belakang pemilihan produk Ban Mobil dalam Market Brief edisi ini adalah kecenderungan menurunnya impor produk Ban Mobil dari Indonesia selama tiga tahun terakhir.
Pertumbuhan nilai impor AS dari negara-negara pemasok utama pada tahun 2012-2014 terus menurun dengan pertumbuhan sebesar -2,41% pada tahun 2013 ke 2014. Hal ini juga terjadi dengan pertumbuhan impor dari Indonesia yang juga menurun sebesar 7,39%. Total nilai impor AS dari Indonesia untuk periode Januari-September 2014 sebesar US$ 312 juta, menurun dari US$ 337,7 juta pada periode yang sama tahun 2013.
Pemulihan ekonomi AS dan prediksi perbaikan pertumbuhan ekonomi AS beberapa tahun kedepan seharusnya akan meningkatkan permintaan produk ini. Indonesia diharapkan dapat mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan kembali ekspor ban mobil ke AS.
7
Tabel 1.1 Ekspor Produk Ban Mobil ke Amerika Serikat Berdasarkan Negara Utama Tahun 2012-2014
1.3. Profil Amerika Serikat 1.3.a. Geografi AS terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara AS terbentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya (Wikipedia).
8
1.3.b. Pemerintahan AS terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. AS merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem pemerintahan Presidensil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan Kongres berperan sebagai badan legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senate dan Majelis Rendah berada di tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat).
Di AS terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Pemisahaan ini terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta kekuasaan dari badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan).
Untuk menegakkan keadilan dilakukan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan Legislatif dan Eksekutif serta menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (Carapedia).
1.3.c. Demografi Jumlah penduduk AS per 1 Juli 2014 sebanyak lebih dari 318.8 juta jiwa atau mengalami pertambahan hampir 10 persen sejak satu dekade lampau. Jumlah itu menandakan pertambahan penduduk sebanyak 9,7 persen dari data sepuluh tahun lalu, yaitu sebanyak 281,4 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tiap sepuluh tahun ini merupakan yang
9
terendah sejak Era Depresi Besar di akhir dekade 1920-an. Jumlah penduduk AS dari 1990 hingga 2000 meningkat 13,2 persen. Klasifikasi penduduk AS sebagai berikut: 0-14 tahun: 19.4% (Laki-Laki 31,580,349/permpuan 30,221,106) 15-24 tahun: 13.7% (Laki-Laki 22,436,057/ permpuan 21,321,861) 25-54 tahun: 39.9% (Laki-Laki 63,452,792/ permpuan 63,671,631) 55-64 tahun: 12.6% (Laki-Laki 19,309,019/ permpuan 20,720,284) Lebih dari 65 tahun: 13.9% (Laki-Laki 20,304,644/ permpuan 25,874,360)
1.3.d. Ekonomi AS merupakan ekonomi terbesar di dunia dengan GDP per kapita sebesar $49,800.
Struktur
perekonomian
AS
didominasi
oleh
pasar
dimana
pengambilan keputusan perusahaan hampir tanpa campur tangan pemerintah. Pengusaha dan bisnis di AS menikmati fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan
Eropa
Barat
dan
Jepang,
khususnya
dalam
mengambil
keputusan untuk memperluas pabrik, untuk memberhentikan pekerja, dan untuk mengembangkan produk baru. Meski demikian, para pengusaha AS menghadapi hambatan-hambatan yang lebih berat untuk memasuki pasar pesaing dibandingkan perusahaan-perusahaan asing memasuki pasar AS.
Perusahaan-perusahaan AS berada garis depan dalam hal kemajuan teknologi, terutama pada sektor komputer, teknologi medis, aerospace, dan peralatan militer. Namun demikian saat ini AS sangat tergantung dengan impor minyak yang mencapai 55% dari keseluruhan konsumsi. Harga minyak mentah bertambah dua kali lipat antara tahun 2001 dan 2006 dimana pada akhirnya berimbas pada penurunan daya beli masyarakat sehingga banyak orang tidak
10
dapat membayar rumah karena semakin besar pengeluaran untuk bahan bakar minyak. Harga minyak kembali naik 50% di antara tahun 2006 dan 2008, yang juga mengakibatkan banyak terjadinya penyitaan bank yang lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama.
Selain melemahkan pasar perumahan, kenaikan harga bbm juga menyebabkan penurunan nilai dolar dan kemerosotan dalam defisit perdagangan AS, yang mencapai puncaknya pada $ 840 milyar di tahun 2008.
Krisis sub-prime
mortgage, harga rumah yang semakin jatuh, kegagalan investasi bank, kredit yang ketat, dan penurunan ekonomi global mendorong Amerika Serikat ke dalam resesi pada pertengahan 2008. GDP mengalami kontraksi sampai dengan triwulan ketiga tahun 2009, yang membuat resesi ini terburuk sejak terjadinya the Great Depression.
Pada bulan Januari 2009, Kongres AS dan Presiden Barack Obama menandatangani RUU yang memberikan tambahan $787 miliar stimulus fiskal yang akan digunakan lebih dari 10 tahun kedepan. Disepakati bahwa dua pertiga dari jumlah uang tersebut akan diperuntukan sebagai pengeluaran tambahan dan sepertiga sisanya utnuk pemotongan pajak. Stimulus tersebut diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan membantu pemulihan perekonomian. Defisit anggaran federal di tahun 2010 dan 2011 mencapai hampir 9% dari GDP.
11
Pada bulan Juli 2010, Presiden Obama juga menandatangani Dodd-Frank Wall Street Rofrm and Consumer Protection Act, undang-undang yang dirancang untuk mempromosikan stabilitas keuangan dengan melindungi konsumen dari pelanggaran keuangan dan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam sistem keuangan.
12
Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat
Seiring dengan perbaikan perekonomian, industri ban mobil di Amerika Serikat kembali menunjukan peningkatan. Permintaan penggantian ban pasca resesi telah memicu pertumbuhan yang signifikan setelah konsumen menunda pembelian ban pada saat resesi. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan angka pembelian di toko-toko ban dan pelaku industri yang telah mendapatkan kembali margin yang positif. Hal lain dapat dilihat dari produsen ban yang kembali meningkatkan pasokan mereka dengan pabrik mobil.
Produksi kendaraan bermotor meningkat dan penjualan tumbuh pada kecepatan yang luar biasa. Tren ini telah memulihkan permintaan ban mobil baru dan diharapkan dapat membantu industri tumbuh sebanyak 0,9% selama tahun 2014. Pengamat ekonomi AS mengharapkan pendapatan industri akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 6,2% menjadi US$ 23,7 milyar sampai dengan tahun 2014.
Secara umum industri ban mobil tergantung pada dua aliran pendapatan utama yaitu penjualan ban pengganti dan penjualan ban yang dihasilkan dari produsen mobil. Dua aliran utama pendapatan industri ini terpukul selama krisis keuangan terjadi. Hal ini diakibatkan oleh konsumen yang menahan pengeluaran untuk mengganti ban dan membeli mobil. Dengan keadaan tersebut penjualan kendaraan menurun secara drastis dan produsen mobil diharuskan menekan proses produksi sehingga mengurangi permintaan produk ban.
13
Penjualan untuk produk pengganti ban seharusnya berkembang sebagai substitusi, namun efek dari resesi berpengaruh sampai kepada ke pengecer ban. Pada saat resesi konsumen memilih tidak mengganti ban untuk memaksimalkan usia pakai ban lama mereka. Keadaan menjadi lebih buruk dengan harga komoditas karet yangmeningkat sehingga memotong keuntungan yang sudah rendah. Pada kuartal ke-empat tahun 2014 konsumen kembali meningkatkan permintaan karena membaiknya kondisi perekonomian dan diprediksi meningkatkan kembali pendapatan industri ini pada awal tahun 2015. Gambar 2.1 Perkembangan Industri Ban Mobil Grosir di AS
14
Penggunaan internet yang semakin meningkat juga telah meningkatkan industri ini. Saat ini pedagang sekarang dapat mencapai pengecer langsung, merampingkan penjualan dan fungsi persediaan. Dengan demikian, internet telah mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produk ban mobil grosir. Sebagai akibatnya jumlah karyawan diprediksi hanya tumbuh rata-rata 0,6% per tahun atau menjadi 32.227 pekerja dalam lima tahun. Strategi ini telah membantu perusahaan grosir untuk menghilangkan beberapa biaya operasional, menciptakan potensi margin dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Pedagang juga memfasilitasi kehadiran internet untuk dealer ban dan memberdayakan perusahaan retailer untuk menjangkau pasar yang lebih luas dimana perusahaan grosir akan mendapatkan keuntungan ketika retailer mendapatkan lebih banyak konsumen dan memesan ban lebih. Strategi ini dan pemulihan ekonomi yang lebih luas akan bertanda baik bagi industri ban mobil di AS. Pengamat ekonomi AS memperkirakan pendapatan akan meningkat sebesar 1,1% per tahun atau menjadi $ 27,9 billion selama lima tahun kedepan.
15
2.1. Impor Produk Ban Mobil Amerika Serikat Tabel 2.1 Perkembangan Impor Ban Mobil Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing Periode: 2012 – 2014 (Dalam juta US$)
Tabel 2.1 merupakan statistik impor produk Impor Ban Mobil Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2012 impor ban mobil dari Indonesia sebesar US$ 346 juta dan mengalami penurunan di tahun 2013
16
menjadi US$ 337 juta. Penurunan ini juga terjadi di tahun 2014 sebesar 2,41 % dengan total impor sebesar US$ 312 juta.
Pengamat ekonomi AS memperkirakan bahwa impor ban AS dari dunia akan meningkat sebesar 10,9% per tahun atau menjadi US$ 14,9 milyar selama lima tahun kedepan. Dilihat dari negara penyedia produk ban lainnya, pada tahun 2013 China menyumbang 12,8,4% dari seluruh impor ban AS dan meningkat hingga 24,5%. Pada tahun 2014. Korea Selatan merupakan suplier terbesar kedua Amerika Serikat dengan pangsa 11,7%, diikuti dengan Kanada dan Jepang dengan pangsa masing-masing sebesar 8,6% dan 7,7%. Kanada akan menjadi segmen yang tumbuh paling cepat karena NAFTA dan perbedaan tarif yang dikenakan untuk negara-negara lain, namun dampak dari kesepakatan perdagangan ini adalah banyak produsen yang berbasis di AS memindahkan operasi ke Meksiko atau Kanada untuk memotong biaya produksi.
2.2 Potensi Pasar Produk Ban Mobil di Amerika Serikat Saat ini Industri Ban Mobil AS dalam kondisi pemulihan moderat setelah melalui tekanan saat krisis ekonomi tahun 2008-2009. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS jumlah pendaftaran kendaraan bermotor diprediksi akan meningkat rata-rata sebesar 1,2% per tahun dalam lima tahun ke depan. Peningkatan jumlah mobil akan meningkatkan volume penggantian ban. Faktor ini akan akan meningkatkan volume pemesanan ban dari pabrik mobil. Selain itu jumlah kilometer dalam mengemudi juga akan meningkat sehingga semakin tinggi tingkat kebutuhan ban dan lebih banyak konsumen akan melakukan penggantian ban.
17
Seiring dengan perbaikan perekonomian AS, konsumen akan memiliki lebih banyak pendapatan untuk dibelanjakan untuk produk-produk utama dan penunjang. menurut Biro Analisis Ekonomi AS pendapatan masyarakat diperkirakan akan meningkat rata-rata 2,2% per tahun dalam lima tahun ke depan. Meskipun peningkatan ini tidak substansial, hal ini akan menjadi dasar yang stabil untuk pertumbuhan pendapatan industri.
Keuntungan Perusahaan Ban Mobil Industri Ban Mobil grosir diantisipasi menghadapi kendala yang diperkirakan akan menghambat prospek pertumbuhan laba, namun demikian margin secara keseluruhan diharapkan meningkat. Persaingan eksternal dari wholeseller dan produsen ban diperkirakan akan tumbuh yang akan memberikan tekanan untuk keuntungan industri. Selain itu, produsen ban semakin terlibat dalam memotong jalur grosir dan menjual langsung ke dealer ban sehingga pertumbuhan pendapatan industri diperkirakan melambat.
Grosir diperkirakan akan membuat proses bisnis menjadi lebih mahal melalui penggunaan internet. Perusahaan grosir dapat mengotomatisasi fungsi penjualan dan mencapai retailer dengan cara yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Seiring dengan kemampuan
untuk
menghemat
biaya
operasional,
perusahaan
grosir
akan
mengintegrasikan manajemen persediaan dengan internet guna merampingkan fungsi administrasi. Pedagang akan terus berupaya agar retailer dapat lebih mudah menjangkau pelanggan mereka dan memaksimalkan internet untuk pelanggan mereka. Hal ini memungkinkan pengecer untuk memanfaatkan basis pelanggan yang kuat dimana pada
18
akhirnya akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi untuk para retailer dan perusahaan grosir. Selain itu, harga karet dunia diperkirakan akan tetap stabil sehingga pembelian juga diperkirakan tetap stabil dimana hal ini akan menjadi peluang bagi peningkatan ekspor Indonesia.
Perlambatan Akuisisi Tren akuisisi lima tahun terakhir secara perlahan akan segera berakhir. Operator industri Ban Mobil menyadari bahwa meskipun mereka dapat memanfaatkan jaringan distribusi baru dan hubungan bisnis ritel melalui akuisisi, hubungan ini tidak selalu menjamin profitabilitas jangka panjang. Kebanyakan hubungan antara grosir dan pengecer tidak melibatkan kontrak jangka panjang dimana akuisisi biasanya meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek namun tidak menjamin penjualan dalam jangka panjang. Selain itu pengecer memiliki kemampuan untuk membeli langsung dari produsen ban atau wholeseller guna meningkatkan penjualan. Gambar 2.2. Segmentasi Pasar Produk Ban Mobil AS
19
Perlambatan akuisisi juga akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja, pekerjaan diproyeksikan meningkat karena perusahaan grosir melihat hal ini dapat memperluas ukuran jaringan mereka yang akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Namun demikian, pertumbuhan lapangan kerja akan terbatas karena perusahaan grosir menerapkan otomatisasi manajemen persediaan dan proses penjualan dengan menggunakan internet. Lapangan pekerjaan akan meningkat rata-rata sebesar 0,6%, sementara pendirian perusahaan diharapkan meningkat menjadi 1.994 lokasi. Seiring dengan bertambahnya pendapatan industri penurunan aktivitas akuisisi akan mendorong operator industri memperluas operasi yang ada. 2.3. Kebijakan Impor Produk Ban Mobil di Amerika Serikat Secara umum tidak ada peraturan yang spesifik untuk industri ban mobil di AS. Pada sektor tingkat manufaktur, NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) menetapkan standar dan peraturan yang berlaku untuk ban yang dijual di Amerika Serikat. Peraturan ini mengharuskan produsen untuk menaruh label ban sesuai dengan ketentuan, mengikuti prosedur pengujian ban standar, mematuhi sistem penarikan cacat ban, melaporkan setiap penarikan produk dan melaporkan ke database pemerintah pusat AS. Selain itu terdapat peraturan Transportation Recall Enhancement, Accountability and Documentation Act (TREAD) yang intinya memperluas otoritas NHTSA. 2.4. Pemasaran Dealer Ban Independen Pengecer ban independen adalah pasar terbesar di industri ini dengan pendapatan sekitar 61,3% dari total pendapatan industri pada tahun 2014. Secara umum, perusahaan ban
20
mobil grosir telah mengembangkan hubungan distribusinya dengan perusahaan retailer ban independen untuk mendorong produk mereka. Seringkali toko ban telah berdiri selama beberapa dekade dan memiliki hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Merchandiser Besar dan Klub Gudang Merchandiser besar seperti Walmart dan Sears menyumbang 21,7% dari total pendapatan industri ban mobil di AS. Meskipun mereka telah kehilangan pangsa pasar ban-ritel selama lima tahun terakhir karena semakin populernya metode pemasaran lain seperti klub gudang. Klub gudang meliputi perusahaan seperti Costco yang membeli ban grosir langsung dari manufaktur ban mobil dan
menjual dengan harga grosir ke retailer.
Namun demikian pangsa pasar klub gudang menurun dengan cepat dalam lima tahun terakhir karena produsen ban mulai menjual langsung ke pelanggan mereka.
Pabrik dan Dealer Mobil Produsen mobil adalah segmen pasar terbesar ketiga atau sekitar 11,3% dari pendapatan industri. Segmen ini membeli ban mobil secara grosir untuk digunakan dalam proses manufaktur kendaraan dan delama lima tahun terakhir pangsa pasar segmen ini telah menyusut. Kebangkrutan produsen besar AS dan penurunan pendapatan per kapita telah berpengaruh pada tren grosir yang mengandalkan segmen pasar lainnya untuk pendapatan.
Dealer mobil dan stasiun layanan mobil merupakan bagian yang sangat kecil dari pasar, hanya sekitar 5,7% dari pendapatan industri. Pangsa pasar dalam kategori ini telah
21
menurun dalam lima tahun terakhir karena kebangkrutan produsen mobil utama AS dan kenaikan harga gas ritel.
Gambar 2.3. Segmentasi Pasar Utama Produk Ban Mobil AS
22
Bab III. Peluang dan Strategi 3.1 Peluang Permintaan ban ditentukan oleh jumlah kendaraan, dan jumlah penggantian ban. Permintaan dari dealer ban untuk pesanan ban wholesale sangat bergantung pada pendapatan pribadi dimana konsumen memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada pembelian yang diperlukan, mereka lebih cenderung untuk membeli ban. Namun pembelian tersebut bisa ditunda selama masa krisi keuangan. Produsen ban biasanya mengamankan kontrak untuk memasok ban ke produsen mobil, sementara pedagang memasok ban pengganti untuk pengecer.
Rata-rata mil didorong adalah indikator yang baik pemakaian ban, semakin lama penggunaan, semakin besar kemungkinan perlu diganti. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh disposable income, meskipun rata-rata mil mengalami kenaikan jika konsumen tidak memiliki pendapatan untuk membayar ban baru maka pembelian mungkin tertunda. Penurunan pendapatan disposable telah mendorong konsumen untuk menggunakan ban lebih lama dari batas rata-rata mil. Hal ini akan menurunkan permintaan ban pengganti dalam jangka pendek, namun menjadi pendorong utama pertumbuhan dalam jangka panjang.
Rata-rata mil didorong juga dipengaruhi oleh harga bensin. Penurunan harga bensin telah memotivasi
konsumen
untuk
berkendara
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
menggunakan sarana transportasi lainnya. Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor
23
akan menyebabkan peningkatan permintaan ban. Selain itu, meningkatnya permintaan ban juga didapat dari penggantian ban aus.
3.2 Strategi Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar produk ban mobil Indonesia dengan negara pesaing lainnya, maka pemerintah dan pengusaha hendaknya dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
Faktor Kunci Sukses
Integrasi vertikal hulu (link kepemilikan) Para operator industri yang memiliki merk eksklusif akan merebut pangsa pasar yang lebih karena kemampuan mereka untuk menawarkan lebih banyak pilihan produk dan harga bagi para pelanggan.
Pengiriman ke pasar tepat waktu Ban adalah suatu produk yang bisa diganti dengan cepat. Hal ini menyebabkan persediaan produk di dealer ban mobil untuk dapat habis dengan cepat. Perusahaan distributor grosir yang dapat memberikan ban dengan cepat dan tepat waktu ke dealer ban akan membuat jaringan yang kuat dari dealer dan mempertahankan aliran pendapatan yang stabil.
Memiliki basis pelanggan setia Produsen ban yang memiliki jaringan pelanggan yang setia akan menguntungkan mengingat bahwa banyak pengecer dapat membeli ban langsung dari produsen, dengan biaya lebih rendah.
24
Kemampuan untuk mengontrol stok Kemampuan untuk mengelola tingkat persediaan grosir adalah sangat penting dalam memastikan bahwa pesanan pelanggan dapat terpenuhi dan stok di tangan tidak lebih dari pasokan.
Kemampuan untuk menyampaikan kenaikan biaya Pedagang yang dapat merespon kenaikan harga yang diturunkan dari produsen ban akan meningkatkan angka pendapatan.
25
Bab IV. Informasi Penting
4.1. Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Duta Besar : Scot Marciel Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3 - 5 Jakarta 10110, Indonesia Phone: (+62)(21) 3435-9000 Fax: (+62)(21) 386-2259 Website: http://jakarta.usembassy.gov/
4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat
Kamar dagang AS bertujuan untuk membangun sebuah komunitas bagi pebisnis sehingga suara dan kebutuhan mereka dapat didengar oleh pemerintah pusat yang berada di Washington, D.C. Kamar dagang AS pada dasarnya dibagi ke dalam 3 kategori: kantor pusat (Washington, D.C.), kantor regional, dan kantor negara bagian serta lokal. Berikut merupakan kamar dagang AS berdasarkan kantor regional: 1. Great Lakes Region Ben Taylor, Director 300 South Wacker Dr. STE 1600, Chicago, IL 60606 P: (312) 983-7113 F: (312) 386-7822 Illinois, Indiana, Kentucky, Michigan, Ohio, Pennsylvania 2. Northwest Region Christopher Strow, Executive Director
26
3.
4.
5.
6.
7.
3400 188th Street SW, Suite 403, Lynnwood, WA 98037 P: (425) 774-8094 F: (425) 778-8341 Alaska, Idaho, Montana, Oregon, Washington, Wyoming Western Region Dick Castner, Executive Director 21243 Ventura Blvd. Suite 135, Woodland Hills, CA 91364 P: (818) 884-0702 F: (818) 884-2511 Arizona, California, Hawaii, Nevada, Utah Southwest & South Central John Gonzales, Senior Manager 222 W Las Colinas Blvd, Suite 1560, Irving, TX 75039 P: (972) 387-1099 ex 4252 F: (972) 409-0453 Arkansas, Colorado, Kansas, Louisiana, Missouri, New Mexico, Oklahoma, Texas Southeastern Region Moore Hallmark, Executive Director 501 Village Trance, NE, Building 9A – STE 201, Marietta, GA 30067 P: (770) 951-8864 F: (770) 956-1216 Alabama, Florida, Georgia, N Carolina, S Carolina, Tennessee, Virginia, Mississippi Eastern Region Geoffrey O’Hara , Executive Director One Davol Square, Suite 310, Providence, RI 02903 P: (401) 831-8885 F: (401) 831-1711 Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, Rhode Island, Vermont, West Virginia Midwest Region Doug Loon, Vice President 11010 Prairie Lakes Drive, Suite 125, Eden Prairie, MN 55344 Cell: (612) 840-6953 Iowa, Minnesota, Nebraska, North Dakota, South Dakota, Wisconsin
27
4.3. Daftar Pameran Ban Mobil di Amerika Serikat 1. The International Tire Exhibition & Conference (ITEC) ITEC menggabungkan perusahaan retailer, supplier, distributor, eksportir ban mobil kelas dunia dari peserta pameran hingga pengunjung. Acara ini terdiri dari pameran dan conference selama tiga hari, dengan menggabungkan waktu pameran khusus, seminar, presentasi khusus, dan diskusi panel. ITEC dikenal karena memiliki persentase yang tinggi dari peserta yang membuat keputusan pembelian, serta orang-orang teknis yang mempengaruhi keputusan membeli.
Diadakan setiap dua tahun, International Tire Exhibition & Conference Tire Manufacturing didedikasikan khusus untuk pembuat ban dan orang-orang yang melayani industri, dan diselenggarakan oleh Rubber and Plastic News. http://www.itec-tireshow.com/manufacturing/ITECAKRON2014.html
2. Specialty Equipment Market Association (SEMA) Show The Tire Industry Association (TIA) dan Specialty Equipment Market Association (SEMA) mengorganisir pameran Global Tire Expo setiap tahunnya. Kategori produk pada pameran ini adalah ban mobil penumpang, truk, off-the-road (OTR), peralatan, daur ulang, pemasok dan juga organisasi lain yang berafiliasi. Setiap tahunnya, SEMA mendatangkan 60,000 pembeli dari dalam dan luar negeri AS. Pameran Global Tire Expo akan diadakan di Las Vegas Convention Center, November 3-6 2015. http://www.tireindustry.org/global-tire-expo
28
3. North American Tire & Retread Expo
North American Tire & Retread Expo adalah pameran ban yang diorganisir oleh Latin American dan Carribean Tyre Expo agar para dealer, produsen ban vulkanisir dapat bertemu, dan memulai hubungan dagang. Tujuan dari pameran ini adalah untuk menyatukan ban vulkanisir dan bisnis profesional sehingga mereka dapat membeli dan menjual satu sama lain. Pameran ini akan diselenggarakan untuk pertama kali nya pada tanggal 15-17 April 2015 di New Orleans, Louisiana. http://www.usatireexpo.com/
29
4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat Kedutaan / Konsulat di Amerika Serikat Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the United Nations Ambassador : H.E. Mr. Dr. Desra Percaya. Address : 325 East 38th Street, New York, NY 10016, United States of America Phone : (1- 212) 972-8333 Fax : (1-212) 972-9780 Email :
[email protected] Website : http://newyork-un.kemlu.go.id Embassy of the Republic of Indonesia in Washington D.C. Ambassador : H. E. Mr. Budi Bowo Leksono Address : 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington D.C. 20036, United States of America Phone : (1-202) 775-5200 Fax : (1-202) 775-5365 Email :
[email protected] Website : http://www.embassyofindonesia.org / washington.kemlu.go.id (new) Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston Consul General : Vacant Address : 10900 Richmond Avenue, Houston, Texas 77042, United States of America Phone : (1-713) 785-1691 Fax : (1-713) 780-9644 Email :
[email protected] Website : http://houston.kemlu.go.id/ www.indonesiahouston.net. Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles Consul General : H.E. Mr. Umar Hadi Address : 3457 Wilshire Boulevard, Los Angeles, C.A. 90010, United States of America Phone : (1-213) 383-5126 Fax : (1-213) 487-3971 Email :
[email protected] Website : http://losangeles.kemlu.go.id (new) Consulate General of the Republic of Indonesia in New York Consul General : H.E. Mr. Ghafur Akbar Darma Putra Address : 5, East 68th Street, New York, NY 10065 USA, United States of America Phone : (1-212) 879-0600 to 15 Fax : (1-212) 570-6206 Email :
[email protected] Website : http://newyork.kemlu.go.id Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco Consul General : Vacant Address : 1111 Columbus Avenue, San Francisco, CA 94133-1707, United States of America Phone : (1-415) 474-9571 Fax : (1-415) 441-4320 Email :
[email protected] Website : www.indonesia-sanfrancisco.net / sanfrancisco.kemlu.go.id(new) Honorary Consulate of the Republic of Indonesia in Hawaii Honorary Consul : H.E. Mr. Patrick K. Sullivan Address : 1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970, Honolulu, HI 96813, United States of America Phone : (1-808) 531-3017 Fax : (1-808) 531-3177 Email : ---
30
Website : --Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago Consul General : H.E. Mr. Adriana Supandy Address : 211 West Wacker Drive, 8th Floor, Chicago, Illinois 60606, United States of America Phone : (1-312) 920-1880 Fax : (1-312) 920-1881 Email :
[email protected] Website : www.indonesiachicago.org / chicago.kemlu.go.id (new)
31
4.5. Daftar Importir Ban Mobil di Amerika Serikat
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Daftar Pustaka
http://www.bps.go.id/aboutus.php?news=1&nl=1 http://www.census.gov/foreign-trade/statistics/product/enduse/imports/c5600.html http://www.intracen.org/trade-support/trade-statistics/ http://www.jakarta.usembassy.gov http://www.embassyofindonesia.org http://www.kemlu.go.id/losangeles/Pages/default.aspx http://www.itec-tireshow.com/manufacturing/ITECAKRON2014.html http://www.tireindustry.org/global-tire-expo http://www.usatireexpo.com/
42