PEDOMAN/MANUAL MUTU I. Pendahuluan, yang berisi: A. Latar belakang: Manual ini disusun untuk menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu yang diterapkan di Puskesmas Penanae (selanjutnya disebut dengan Puskesmas) kepada seluruh staf. Manual ini disusun berdasarkan sistem manajemen ISO 9001:2000. Semua ketentuan yang tertuang dalam Manual ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan Puskesmas seharihari. Penjelasan yang diberikan Manual ini mencakup mengenai: ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, proses-proses manajemen mutu berikut dengan interaksi antara proses, dan referensi/rujukan ke berbagai dokumen terkait. Referensi kepada dokumen terkait ditunjukan dengan kata yang diberi garis bawah. (contoh apabila tertulis: Kebijakan mutu maka berarti terdapat dokumen dengan nama Kebijakan Mutu sebagai referensi terkait) Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk memastikan Puskesmas dapat menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga dapat menjamin kepuasan pelanggan. Yang dimaksud dengan “Produk“ adalah pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas baik dalam bentuk jasa maupun barang. Manual ini disiapkan oleh Tim Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan disahkan oleh Kepala Puskesmas. Puskesmas telah menunjuk Wakil Manajemen untuk bertanggung jawab dan menjamin Manual ini dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh staf. Manual ini akan ditinjau ulang setahun sekali untuk penyesuaian/ perbaikan. B. Profil organisasi a. Gambaran umum organisasi Puskesmas Penanae adalah Puskesmas yang terletak di Jl. Gajah mada Kecamatan Raba .Puskesmas Penanae meliputi wilayah kerja : a) Kelurahan Penanae b) Kelurahan Ntobo c) Kelurahan Kendo d) Kelurahan penaraga e) Kelurahan rite f) Kelurahan Rontu g) Kelurahan Rabangodu Utara h) Kelurahan rabangodu selatan i) Kelurahan Rabadompu Barat j) Kelurahan Rabadompu Timur k) Kelurahan Nity Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas Puskesmas Penanane mempunyai 5 Puskesmas Pembantu Yaitu : a) b) c) d) e)
Puskesmas Pembantu Penanae Puskesmas Pembantu Ntobo Puskesmas Pembantu kendo Puskesmas Pembantu rabangodu Utara Puskesmas Pembantu Nitu
Di tiap kelurahan juga terdapat fasilitas kesehatan pos kesehatan desa Yaitu: a) Poskesdes Rabangodu selatan b) Poskesdes Rontu c) Poskesdes Busu Sedangkan kegaiatan UKBM meliputi: a) Posyandu 40 buah b) Posbindu c) Kelompok Prolanis b. PIMPINAN Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas Penanae telah beberapa kali berganti pemimpin Adapun 5 pemimpin terakhir tersebut tersebut adalah : 1. Dokter 2. Dokter 3. Dokter 4. Dokter 5. .Nurahdiah c. Kondisi Puskesmas Penanae
Tahun 2016 s/d Sekarang
Puskesmas Penanae didirikan diatas tanah seluas .... m2 dengan luas bangunan.....m2. Denah Pusekesmas:
Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Penanae yaitu a) b) c) d) e) f)
Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan ) Upaya Kesehatan Lingkungan Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB Upaya perbaikan gizi masyarakat Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA.)
Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu : a) Kesehatan Jiwa b) Kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
c) d) e) f) g) h) i) j) k)
Kesehatan telinga dan pencergahan ketulian Kesehatan Usia Lanjut Kesehatan Kerja Kesehatan Olah Raga Kesehatan Matra Pembinaan pengobatan tradisional Laboratorium sederhana Kefarmasian Rekam Medik
Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung puskesmas. d. Aspek Legal Organisasi puskesmas ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Bima a Nomor.... Tahun ... tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kotamadya Bima .Sesuai SK Walikota Bima no ... tahun ....tentang ....puskesmas Penanae menjadi UPT Dinasa Kesehatan Kota Bima Sebagai puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor tahun tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di Puskesmas di Kota Bima . Tapi sejak dikeluarkannya perda No... di berlakuknnya Program Jujur Sehati pelayanan di puskesmas dilakukan secara gratis. e.
Lokasi Bisnis
PuskesmasTerletak terletak di Jalan Gajah Mada ,yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Penanae kecamatan Raba . Lalu lintas utama di daerah tersebut terdapat di Jalan Soekarno hatta . Jalan Gajah Mada dengan kurang lebih 2 km dari jalan Soekarno Hatta . f. .LUAS WILAYAH PUSKESMAS Penanae Luas wilayah puskesmas Penanae ... Ha yang tersebar di kelurahan dengan rata-rata kepadatan penduduk sebesar .... jiwa / Ha. Jumlah Penduduk tahun 2016......Jiwa g. Visi organisasi Kesepakan visi puskesma Penanae adalah Mewujudkan pelayanan Prima pada tahun 2020. Sdangkan Indikator playanan Prima yang dimaksud dalam visi puskesmas adalah: a) Pelayanan prima apabila pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas penanae sesuai dengan sumber daya pelayanan dan fokus kepada pelanggan . b) Pelayanan prima apabila target yang di bebankan kepada puskesmas penanae mencapai target. c) Pelayanan Prima apabila pelayanan yang di berikan memperhatikan penataan Administras dan mengutamakan mutu pelayanan. h. Misi organisasi
Untuk menjalankan visi di perlukan misi .Misi puskesmas Penanae adalah: a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Dasar yang sesuai standar,Aman,nyaman dan progfesional b) Mendorong kemandirian masyarakat untuk ikut serta dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat c) Meningkatkan peran serta Masayarakat dalam pembangunan sesuai amanat MDgs d) Menjalin kemitraan dan pemanfaatan SDM yang adadi Masayarakat. i. Struktur organisasi j. .Motto Moto yang selalau di pengang oleh seluruh staf puskesmas adalah:”PRIMA: yang berarti 1) P:Profesional : pelayanan yang diberikan sesuai dengan kompetensi dan standard 2) R:Responsiv :Kecepatan pelayanan merupakan tujuan pelayanan 3) I:Inavasi :Puskesmas selalu mengembangkan inovasi pelayanan untuk memuaskan Pelanggan 4) M:Maksimal:Staf Puskesmas harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan dan ilmu yang tertinggi 5) A :Akuntabel : Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat di pertanggung jawabkan dan terukut. k. Tata nilai Tata nilai yang selalu di pegang dalam melaksanakan pelayanan yang berhubungan dengan mooto pelayanan yaitu untuk meningkatkatkan mutu pelayanan yaiitu: .............. Ada pada lampiran pedoman ini: II. Kebijakan mutu: 1. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan PuskesmasPenanae berkomitmen untuk memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperha kan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta.
ada pada lampiran pedoman ini. 1. Proses pelayanan (proses bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat . Masyarakat:…..dst
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis……dst B. Ruang Lingkup: Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar akreditasi Pukesmas, yang melipu : persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang melipu : upaya……..dst, dan Pelayanan Klinis. Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperha kan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko. C. Tujuan: Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraanpelayanan klinis. D. Landasan hukum dan acuan: Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: (sebutkan peraturan yang terkait dengan Puskesmas). Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008. E. Is lah dan defi nisi (urutkan sesuai abjad): a. Pelanggan b. Kepuasan pelanggan c. Pasien d. Koreksi e. Tindakan korek f f. Tindakan preven f g. Pedoman mutu h. Dokumen i. Rekaman j. Efek vitas k. Efi siensi l. Proses
m. Sasaran mutu n. Perencanaan mutu o. Kebijakan mutu p. Sarana q. Prasarana……dsb (sesuai kebutuhan) II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan A. Persyaratan umum: Puskesmas Penanae menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO 9001:2008. Sistem ini disusun untuk memastikankan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang melipu kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifi kasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifi kasi terhadap proses pelayanan dan hasilhasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan. B. Pengendalian dokumen: Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun meliputi : 1. 2. 3. 4.
Dokumen level 1: Kebijakan Visi Mutu dokumen level 2: Kebijakan pedoman/ manual, dokumen level 3: standar prosedur operasional, dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur. Pengendalaian dokumen mutu di puskesmas penanae di mulai dari dpkumen dasar yaitu: 1. Dokumen Admin 2. Dokumen Mutu yang diaplikasikan di puskesmas penanae didasarkan kepada tiga indikator visi puskesmas.Tiga indikator vis tersebut merupakan dokumen dasar indikator mutu puskesmas (Dokumen Visi)yang meliputi: a. Dokumen Indikator visi mutu 1: b. Dokumen Indikator visi mutu 2: c. Dokumen indikator visi mutu 3:
Proses penyusunan dokumen di mulai dari dokumen indikator visi tersebut yang didalamnya terdapat dokuem 1,2 dst...(Dokumen level 1) .Dalam dokueme 1,2 dst terdapat subdok 1,2 dst...(Dokumen Level 2).Didalam subdok terdapat SOP 1,2 dst(dokumen leve3).Didalam SOP terdapat catatan atau rekaman akibat dari kebijakan atau SOP (Dokumen level 4). Setelah semua dokumen selesai di lakukan sosialisas dan Uji coba, Setelah di uji coba
selama 3 bulan dilakukan revisi jika ada perbaikan,kemudian dilakukan pengesahan oleh kepala puskesmas dan penomoran Dokuemen ,Kemudian dilkukan uji coba pemberlakukan selama 6 bulan.Pendistribuan manual mutu ini kepada setiap Umit puskesmas .Penyimpanan dokumen disessuaikan dengan indikaktor visi mutu sebagai dasar dokumen/dokumen induk.Pencarian dukumen kembali dapat dilakukan dengan menulusuri penomomoran dokumen..Jika ada perubahan kebijakan atauapun habis masa berlaku dokuemen di lakukan penarikan dokumen dan dilakukan revisi ulang. Contoh Penomoran dokumen sebagai berikut: Visi 1/dok1 /subdok1/SOP1/Ed 1/nomor dokumen/Rev no/UKM/UKP/Nama PKM /bulan /Tahun dokumen. C. Pengendalian rekam implementasi Rekam Implentasi dilakukan (jelaskan bagaimana pengendalian rekam implementasi di Puskesmas). III. Tanggung jawab manajemen: A. Komitmen manajemen Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini. B. Fokus pada sasaran/pasien: Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari iden fi kasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta ndak lanjut pelayanan. C. Kebijakan mutu: Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperha kan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang melipu kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM. D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu. Sasaran kinerja mutu puskesmas Penannae disinkronkan dengan indikatior kinerja dari viv Pukeesmas yaitu menuju Pelayanan Prima yang meliputi: 1. Pelayanan prima apabila pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas penanae memuaskan pelanggan 2. Pelayanan prima apabila pelayanan yang di berikan mengutamakan keselamatan Pasien
3. Pelayanan Pima apabila pelayanan yang diberikan oleh puskesmas penanae sesui dengan standar pelayanan 4. Pelayanan prima apabila target yang di bebankan kepada puskesmas penanae mencapai target 5.
Pelayanan Prima apabila penampilan puskesmas sesuai dengan harapan pelanggan
6.
Pelayanan Prima apabila administrasi yang rapi
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/ standar pelayanan minimal yang melipu indikatorindikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperha kan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang melipu : 1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP. 2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien. 3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas. 4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ke ga. 5. Pelaporan dan ndak lanjut insiden keselamatan pasien. 6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium. 7. Peningkatan mutu pelayanan obat. 8. Pendidikan dan pela han karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien. E. Tanggung jawab, wewenang (jelaskan tangung jawab dan wewenang mulai dari Kepala, wakil manajemen mutu/ penanggung jawab mutu, penanggung jawab UKM, tanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu. F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas: • Memas kan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara • Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja pelayanan • Memas kan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan sasaran/pasien G. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi. IV. Tinjauan Manajemen: A. Umum: Rapat njauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun. B. Masukan njauan manajemen melipu : 1. Hasil audit 2. Umpan balik pelanggan 3. Kinerja proses 4. Pencapaian sasaran mutu 5. Status ndakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan 6. Tindak lanjut tehadap hasil njauan manajemen yang lalu 7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu 8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem pelayanan C. Luaran njauan: Hasil yang diharap dari njauan manajemen adalah peningkatan efek vitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan iden fi kasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan. a. Analisis Internal. Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku pelanggan. Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu: a. Customer Acquisition. Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana "pasien baru" menggunakan jasa layanan yang disediakan. b. Customer Loyality. Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan jasa layanan yang disediakan c. Keluhan Pasien. Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang tersedia hanya pada tahun 2010 Dari ketiga indikator berkenaan dengan perspektif pelanggan menunjukkan indikasi yang masih belum menguntungkan posisi puskesmas.
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal puskesmas yang dapat memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah berikut: Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan, yang dapat diindikasikan dari variabelvariabel berikut: b. Analisis external. Derajat Kesehatan 1. Angka Kematian (Mortalitas) a. Angka Kematian Ibu b.Kematian Bayi 2.Angka Kesakitan . .b.
Pola 10 Penyakit Terbesar Penyakit Menular
Penyakit Menular Langsung
c.
Penyakit Tidak menular
Penyakit gigi dan mulut .
3.
Status Gizi Masyarakat
Kelurahan mengalami KLB ditangani Kelurahan rawan gizi
4.
Kemampuan daya beli masyarakat
5.
Jumlah peserta jaminan kesehatan
V. Manajemen sumber daya: A. Penyediaan sumber daya Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan sumber daya melipu : (baik untuk penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis). B. Manajemen sumber daya manusia Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses kredensial, proses pela han dan peningkatan kometensi. C. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus dilakukan). D. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta mengupayakan penghematan). VI. Penyelenggaraan Pelayanan: A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM): 1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukuran kinerja 2. Proses yang berhubungan dengan sasaran: a. Penetapan persyaratan sasaran b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran c. Komunikasi dengan sasaran 3. Pembelian (jika ada) 4. Penyelenggaraan UKM a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya b. Validasi proses penyelenggaraan upaya c. Iden fi kasi dan mampu telusur d. Hak dan kewajiban sasaran e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada) f. Manajemen risiko dan keselamatan 5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:
a. Umum b. Pemantauan dan pengukuran: 1) Kepuasan pelanggan 2) Audit internal 3) Pemantauan dan pengukuran proses 4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan c. Pengendalian jika ada hasil yang dak sesuai d. Analisis data e. Peningkatan berkelanjutan f. Tindakan korek f g. Tindakan preven f B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan): a. Perencanaan Pelayanan Klinis b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan c. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis: 1) Proses pembelian 2) Verifi kasi barang yang dibeli 3) Kontrak dengan pihak ke ga d. Penyelenggaraan pelayanan klinis: 1) Pengendalian proses pelayanan klinis 2) Validasi proses pelayanan 3) Iden fi kasi dan ketelusuran 4) Hak dan kewajiban pasien 5) Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb) 6) Manajemen risiko dan keselamatan pasien e. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien: a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien c. Pelaporan insiden keselamatan pasien d. Analisis dan ndak lanjut e. Penerapan manajemen risiko f. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan: 1) Umum 2) Pemantauan dan pengukuran: a) Kepuasan pelanggan b) Audit internal c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan 3) Pengendalian jika ada hasil yang dak sesuai 4) Analisis data 5) Peningkatan berkelanjutan 6) Tindakan korek f 7) Tindakan preven f 1. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu sesuai dengan indikator Visi yaitu pelayanan prima a. Visi mutu 1 : Kebijakan tehnis tentang pelayanan Puskesmas penanae sesuai dengan sumber daya pelayanan dan fokus kepada pelanggan . Untuk dapat menjalankan Sistem Manajemen Mutu, maka Puskesmas memastikan sumber daya yang dimiliki dapat dikelola dengan baik. Sumber daya tersebut berupa sumber daya manusia, sumber daya dalam bentuk infrastuktur/sarana, dan sumber daya dalam bentuk lingkungan kerja dan produk pelayanan. 1.
Dok1: Ketersediaan Sumber Daya
a) Subdok 1 : Puskesmas menetapkan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan serta mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ini. b) Subdok 2 : Puskesmas menetapkan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan dan memenuhi persyaratan pelanggan 2.
Dok 2: Sumber Daya Manusia
a)
Subdok 1 : Puskesmas menetapkan Standar Kompetensi Staf (terdiri dari
tingkat pendidikan, jenis pelatihan, jenis ketrampilan dan pengalaman kerja) bagi setiap staf sesuai dengan tugas dan wewenangnya b) Subdok 2: Puskesmas menyediakan pelatihan atau kegiatan lain untuk memenuhi atau meningkatkan kompentensi staf, baik diselenggarakan secara mandiri atau oleh pihak luar. Pelatihan dan kegiatan tersebut antara-lain: c) Subdok 3:Puskesmas menilai efektifitas pelatihan dan kegiatan tersebut diatas melalui Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan atau Kegiatan Lain Dalam Peningkatan Kompetensi Staf d) Subdok 4: Puskesmas melalui berbagai kesempatan akan mendorong setiap staf untuk menyadari arti penting dan kontribusi mereka dalam mencapai sasaran mutu termasuk menyadari kaitan antara kompetensi dengan tugas dan wewenangnya. e) Subdok 5 : Puskesmas memelihara rekamanan mengenai pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman kerja yang dialami oleh setiap staf. 3.
Dok 3: Infrastruktur/Sarana Kerja
a)
Subdok 1: Puskesmas menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk, terdiri dari:
1) SOP 1: Gedung, ruang kerja dan peralatan penunjang (misal: mebel, komputer) 2) SOP 2: Peralatan yang dipakai dalam proses Produk (misal: tensimeter, timbangan) 3) SOP 3: Sarana pedukung (misal: mobil ambulance, pesawat telefon) b) Subdok 2: Penetapan infrastruktur dituangkan dalam Daftar infrastruktur yang dibutuhkan di setiap unit c)
Subdok 3: Penyediaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pembelian Barang
d)
Subdok 4: Pemeliharaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pemeliharaan
4.
Dok4 : Lingkungan Kerja
a) Subdok 1 :Puskesmas menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk, antara lain: 1) SOP 1:Menetapkan bahwa lingkungan fisik didalam dan luar gedung Puskesmas merupakan daerah bebas asap rokok, bersih, dan aman dari limbah infeksius
2) SOP2:Mengelola lingkungan kerja dengan cara menerapkan prinsip 5S sesuai Prosedur Kegiatan Tata Graha Dengan Prinsip 5S. 5.
Dok 5 : REALISASI PRODUK/Perencanaan realisasi produk
Untuk memastikan bahwa mutu pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, maka Puskesmas mengatur berbagai proses berikut: Proses perencanaan realisasi produk; Proses yang berhubungan dengan pelanggan; Proses perancangan dan pengembangan produk; Proses pembelian produk (barang atau jasa) yang dibutuhkan dalam pemberian pelayanan; Proses produksi itu sendiri; dan Proses pengendalian peralatan ukur/pemantau. a) Subdok 1: Puskesmas merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan utnuk realisasi produk b) Subdok 2 : Rencana realisasi Produk tersebut disusun dengan menggunakan pendekatan proses sebagaimana dijelaskan pada point 4.a, termasuk penetapan sasaran mutu, persyaratan produk, dokumen, arsip/rekaman yang dibutuhkan c)
Subdok 3: Penyusunan Rencana Realisasi Produk Puskesmas berdasarkan:
1) SOP 1: Pedoman Penyelenggaran Puskesmas (Depkes RI) yang terdiri dari upaya kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan 2) SOP 2: Standar Akreditasi Medik Dasar yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: kontinuitas asuhan, manajemen asuhan klinik, peningkatan kinerja klinik. 6.
Dok 6: Proses yang berhubungan dengan pelanggan
a) Subdok1:Puskesmas berusaha untuk mengidentifikasi secara jelas semua persyaratan yang diminta pelanggan atau persyaratan yang dibutuhkan pelanggan atau persyaratan yang ditentukan oleh Puskesmas dan persyaratan lain seperti undang-undang, peraturan pemerintah dan sebagainya yang terkait dengan Produk Puskesmas. b) Subdok2: Puskesmas melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait untuk meninjau/membahas semua persyaratan tersebut dan untuk menilai apakah persyaratan itu dapat dipenuhi, termasuk apabila ada perubahan persyaratan produk c) Subdok3:Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan dengan cara menyediakan: 1)
SOP 1:Leaflet informasi produk
2)
SOP 2:Papan pengumuman bagi pelanggan
3)
SOP 3:Kotak saran untuk menerima keluhan secara langsung
d)
Subdok4:Rancangan dan Pengembangan
e) Subdok5:Puskesmas merencanakan terlebih dahulu rancangan dan pengembangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk baru/perbaikan produk. Rancangan dan pengembangan tersebut terdiri dari: 1)
SOP 1 Tahap-tahap rancangan dan pengembangan
2)
SOP2 Tinjauan dan verifikasi dan validasi untuk setiap tahap
3)
SOP3: Penanggung jawab dan wewengan dalam setiap tahap
f) Subdok6: Puskesmas mencari masukan untuk rancangan dan pengembangan produk baru/perbaikan produk tersebut. Masukan dapat berasal dari: 1)
SOP1: Persyaratan fungsional
2)
SOP2: Persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku
3)
SOP3: Informasi dari rancangan terdahulu yang serupa
4)
SOP4: Persyaratan lain
g) Subdok7:Hasil dari rancangan dan pengembangan tersebut perlu diuraikan dengan baik sehingga dapat di: tinjau, verifikasi, validasi dan dirubah bila diperlukan
7.
Dok 7: Pembelian
a)
Subdok 1: Proses Pembelian
1) SOP1:Puskesmas mengevaluasi dan memilih pemasok (rekanan) berdasarkan kemampuannya untuk menyediakan produk (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh Puskesmas 2) SOP2: Puskesmas menetapkan kriteria untuk pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang terhadap pemasok. 3) SOP3: . Puskesmas memelihara rekaman dari hasil evaluasi dan tindak lanjut dari setiap pemasok b)
Subdok 2:
Informasi Pembelian
1) SOP1 Sebelum melaksanakan pembelian, Puskesmas menetapkan dan menyediakan informasi kepada pemasok mengenai persyaratan produk atau persyaratan kualifikasi personil atau persyaratan sistem manajemen mutu yang dibutuhkan. 2)
SOP1: Puskesmas memastikan bahwa persyaratan tersebut telah mencukupi
c)
Subdok3:Verifikasi produk yang dibeli
1) SOP 1; Puskesmas menetapkan dan melaksanakan cara melakukan verifikasi terhadap produk yang dibeli baik dengan cara inspeksi (dengan daftar tilik), uji-coba (test) atau cara lainnya 2) SOP 2: Verifikasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian 8.
Dok 8: Produksi dan penyediaan jasa
a)
Subdok 1:Pengendalian Produksi dan penyediaan jasa
b) Subdok 2: Puskesmas mengendalikan produksi dan penyediaan jasa dengan menyediakan dan menerapkan: 1)
SOP 1: Informasi tentang karakteristik produk (jika diperlukan)
2)
SOP 2:Instruksi kerja (jika diperlukan)
3)
SOP 3:Peralatan yang memadai (jika diperlukan)
4)
SOP 4: Peralatan pemantauan dan pengukuran (jika diperlukan)
5)
SOP 5: Proses penyerahan produk dan pasca penyerahan produk (jika diperlukan)
c)
Subdok 3:Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
1) SOP 1. Puskesmas menetapkan beberapa produk yang tidak dapat dilakukan verifikasi baik melalui pengukuran atau pemantauan output/keluarannya 2) SOP2. Untuk produk seperti itu maka Puskesmas akan melakukan validasi proses produksi dan penyediaan jasa dengan cara: i.
K 1:Menetapkan kriteria untuk pengesahaan proses
ii.
K2:Menetapkan alat dan kualifikasi personil yang melakukan proses
iii.
K3: Menetapkan metode spesifik
iv.
K4: Menetapakan rekaman yang dibutuhkan
v.
K5:Melakukan validasi ulang
d)
Subdok 4: Identifikasi dan Ketelusuran
1) SOP 1: Seluruh pelayanan Puskesmas yang telah dilaksanakan harus diidentifikasi sehingga mampu ditelusuri 2) SOP 2: Umumnya proses identifikasi melalui proses rekam medik, registrasi, laporan kegiatan, dan sebagainya 3)
SOP 3: Barang Milik Pelanggan
4) SOP 4: Puskesmas merawat barang milik pelanggan selama berada dibawah kendali Puskesmas atau digunakan oleh Puskesmas. 5) SOP 5: . Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam produk (seperti spesimen laboratorium, obat yang dibawa sendiri, alat kesehatan milik sendiri), maka barang tersebut harus diidentifikasi, diverifikasi, dilindungi dan dijaga. 6) SOP 6:. Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai maka hal tersebut harus dilaporakan kepada pelanggan dan dicatat dalam bentuk rekaman terpelihara. e)
Subdok 5: Penjagaan produk
1) SOP1:Puskesmas melindungi kesesuaian produk selama proses internal dan penyerahan (seperti pengiriman vaksin, rujukan ibu hamil). 2) SOP2: Penjagaan ini meliputi identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan 9.
Dok 9: Pengendalian Peralatan Pengukuran / Pemantauan
a) Subdok 1: Puskesmas menentukan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditentukan b)
Subdok 2: Puskesmas juga menentukan alat pemantauan dan pengukuran tersebut
c) Subdok 3: Puskesmas menentukan Prosedur Kalibrasi dan memastikan dapat dilaksanakan secara konsisten d) Subdok 4: Bila perlu maka alat ukur tersebut harus di: Kalibarasi atau diverifikasi secara periodik; Disesuaikan ulang; Diidentifikasi status kalibrasinya; Dijaga dari hal yang dapat merubah status pengukurannya; Dilindungi dari kerusakan dan kesalahan selama penanganan, perawatan dan penyimpanan e)
Subdok 5: Rekaman hasil kalibarasi harus dipelihara
10.
Dok10: Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
a) Subdok1: Kepala puskesmas menetapkan perencanaan dan evaluasi mutu layanan klinis dan upaya keselamatan Pasien b) Subdok 2:Kewajiba tenaga Klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien c) Subdok2 :Pemilihan dan penetapan prioritasindikator mutu klinis puskesmas berdssarkan ketersediaan sumber daya yang tersedia dan standar pencapaian d) Subdok3:Ada pengumpalan data dan analisis dan pelaporan berkala indikator mutu klinis
e)
Subdok 3: Kewajiban pelaporan kasus KTD,KTC,KPC dan KNC
1)
SOP 1: Penanganan KTD,KTC,KPC dan KNC
f)
Subdok 4. Pendukementasian kasus dan tidak lanjut
g) Subdok5:Penerapan tentang manajemen resiko klinis,amalisis dan tindak lanjut resiko pelayanan klinis dan dilakukan FMEA untuk satu kasus h)
Subdok 6:Pendukoemntasian upaya meminimalkan resiko
i) Subdok 7:Kerangka acuan perencanaan program keselamatan pasien,bukti pelaksanaan,bukti evaluasi dan tindak lanjut. 11.
Dok 11: Budaya Mutu dan Keselamatan Pasien.
a) Subdok 1: Pelaksanaan evaluasi perilaku petugas dalam pelaynan klinis dan tindak lanjut b)
Subdok 2: Pelaksannan budaya mutu
c) Subdok 3: Penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis dan indikatornya 1)
SOP1 :Penysusnan indikator pelayanan klinis
12.
Dok 12 :Sumberdaya layanan klinis dan keselamatan pasien
a) Subdok 1: Perencanaan pebingkatan mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan alokasi kepastian sumberdaya b)
Subdok 2:Kerangka acuan dan Perencanaan program peningkatan layanan klinis
c) Subdok 3: Ada evaluasi dan monitoring dan tindk lanjut tergadap layanan klinis dan keselamatan pasien 13.
Dok 13:Identifikasi perbaikan layanan klinis oleh semua Pihak
a)
Subdok 1: Tindak lanjut dan perbaikan layanan klinis
b) Subdok2:Penggalangan komitmesn dan Sosialisasi mutu klinis dan keselamatan pasien kepada staf c) staf
Subdok 3: Pemahaman tentang mutu layana klinis dankeselamatan pasien oleh semua
d)
Subdo 3: Penetapan perbaikan pelayanan prioritas oleh semua staf
e)
Subdok 4: Penyususnan perencanaan pelayanan prioritas oleh semua staf klinis
f)
Subdok 5: Perbaikan pelayanan priritas sesuai jadwal
g)
Subdok 6: Evaluas terhadap perbaikan pelayanan klinis.
14.
Dok 14: Penyususnan standar pelayanan klinis
a)
Subdok 1:Standar pelayanan Klinis:
1)
SOP1:Pelayanan klinis
2)
SOP2:Bukti monitoring pelaksanaan standar
3)
SOP3:Hasil Monitoring dan tindak lanjut
b)
Subdok3:Pembahasan SOP
1)
SOP1: Adanya referensi yang jelas
c)
Subdok3: Penetapan dokumen external yang menjadi acuan
d)
Subdok 4 :Penatapan prosedur penyususnan standar layanan klinis
1)
SOP1: Prosedur penyususnan SOP
e)
Subdok5:Penyususn Standard/Prosedur sesuai dengan Prosedur.
15.
Dok 15: Pengukuran Mutu layanan Klinis
a)
Subdok1:Penyususn indikator layanan klinis
b)
Subdok2:Sasaran keselamatan Pasien
c) Subdok 3: Area mutu layanan klinis,Penunjang diagnosis,penggunaan Antibiotika,Pengendalian Infeksi Nosokomial 1)
SOP permintaan penunjang diagnosis
2)
SOP tentang Penggunaan Antibiotika
3)
SOP tentang Pengendalian Infeksi:
d)
Subdok4:Pengukuran keselamatan pasien,monitoring dan tindak lanjut.
16.
Dok 15:Target mutu layanan klinis dan keselamatan Pasien
a) Subdok1:Penetapan target indikator mutu klinis dan keselamatan pasien memeprtimbangakan pencapaian dan pertimbangan b)
Subdok2:Penetapaan target melibatkan tenaga pemberi layanan klinis
17.
Dok 16:Pengelolaan data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
a) Subdok1:Pengumpulan data dan pendokumentasian layanan klinis dan keselamatan pasien
b) Subdok 2:Analisis dan penyusunan strategi peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasein 18.
Dok 17: Peningkatan mutu layanan klinis dan Keselamatan pasien
a)
Subdok1: Penetapan Tim dan uraian tugas,tanggung jawab dan Program kerja
b)
Subdok2 :Perencanaan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
19.
Dok18:Monitoring danEvaluas mutu layanan klinis dan keselamatan Pasien
a)
Subdok1: Pelaporan Mutu layanan klinis dan Keselamatan pasien
b)
Subdok 2:Hasil analisis meliputi penyebab masalah,kesimpulan dan rekomendasi
c) Subdok3:Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang meliputi program kegiatan,peluang keberhasilan dan sumberdaya d) Subdok 4:Penetapan petugas yang bertanggung jawab dari rencana perbaikan dan monitoring perbaikan dan tindak lanjutm
20. Dok 19:Dokumentasi pelaksanaan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien,
b. Visi mutu 2: Kebijkan tehnis tentang pelayanan puskesmas sesuai target yang di bebanakan c. Visi mutu 3: Kebijakan tehnis tentang pelayanan yang di berikan berikan memperhatikan penataan Administras dan mengutamakan mutu pelayanan a.
Dok1 :Gambaran umum
i. Subdok1 .Sistem manajemen mutu dalam Manual Mutu ini disusun berdasarkan pendekatan proses yang terdiri dari (gambar 1): 1) SOP 1: Proses yang terkait dengan tanggung jawab manajemen (termasuk persyaratan pelanggan); 2)
SOP 2:Proses pengelolaan sumber daya;
3)
SOP 2:Proses realisasi produk; dan
4) SOP 3:Proses pengukuran, analisa dan tindak lanjut (termasuk kepuasan pelanggan) Gambar 1. Sistem Manajemen Mutu (SMM) dengan pendekatan Model Pendekatan Proses
ii. Subdok2 : Manual Mutu ini menjelaskan mengenai kriteria dan metode pengukuran untuk memastikan masing-masing proses tersebut dilaksanakan dan dimonitor dengan efektif, termasuk apabila proses tersebut dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing) iii. Subdok 3:Puskesmas memastikan bahwa sumberdaya (termasuk informasi) yang diperlukan untuk melaksanakan dan memonitor proses tersebut terpenuhi iv. Subdok 4:Hasil monitor digunakan untuk mengukur, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan pelaksanaan proses tersebut secara terus menerus
b. Dok2 : Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Sistem manajemen Puskesmas didokumentasikan dalam bentuk dokumen dan arsip, yaitu: i.
Subdok 1:Dokumen Kebijakan mutu dan sasaran mutu
ii.
Subdok 2:Dokumen Manual Mutu (dokumen ini)
iii. Subdok 3. Dokumen Prosedur mutu: Adalah prosedur terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2000, yaitu: a)
SOP1: Prosedur pengendalian dokumen
b)
SOP2:Prosedur pengendalian arsip
c)
SOP3:Prosedur audit mutu internal
d)
SOP4:Prosedur penanganan pelayanan tidak sesuai
e)
SOP5:Prosedur tindakan koreksi atau pencegahan
iv. Subdok4: Dokumen lain: Adalah dokumen lain yang dibutuhkan Puskesmas untuk dapat merencanakan, melaksanakan dan memonitor proses sistem manajemen mutunya a) SOP1: Dokumen lain ini dapat berupa prosedur kerja, instruksi kerja, pedoman, diagram alir, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan sebagainya. b) SOP2: Dokumen lain ini dapat berasal dari luar Puskesmas (dokumen eksternal) dalam berbagai bentuk media (cetak, file komputer, gambar, dan sebagainya) v. Subdok5: Arsip mutu: Adalah catatan/rekaman tentang pelaksanaan proses sistem manajemen mutu yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2000. Rekaman dapat dalam berbagai bentuk media (cetak, file komputer, gambar, foto, video film, dan sebagainya) c.
Dok3 : Pengendalian Dokumen
a. Subdok1: Seluruh dokumen sistem manajemen mutu dikendalikan oleh Puskesmas agar dokumen yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar. b. Subdok2:Cara pengendalian dokumen diatur dalam Prosedur Pengendalian Dokumen yang secara garis besar mengatur hal-hal sebagai berikut: a)
SOP1: Cara pembuatan dokumen
b)
SOP2:Cara pengesahan dokumen sebelum digunakan
c)
SOP2: Cara melakukan peninjauan dan revisi dokumen
d)
SOP3: Cara menempatkan/menggunakan dokumen
e)
SOP4: Cara mengidentifikasi dan menelusuri dokumen
f)
SOP5:Cara menangani dokumen eksternal
g)
SOP6: Cara menyimpan dokumen yang sudah tidak berlaku
d.
Dok 4: Pengendalian Arsip
a. Subdok1:Semua catatan/arsip yang memberikan bukti bahwa sistem manajemen mutu telah dilaksanakan, dikelola dengan baik agar aman, teridentifikasi dengan jelas dan mudah ditemukan bila diperlukan. b. Subdok2: Cara pengendalian arsip diatur dalam Prosedur Pengendalian Arsip yang secara garis besar mengatur hal-hal sebagai berikut: a)
SOP1: Cara memberi identifikasi arsip
b)
SOP2:Cara menyimpan arsip
c)
SOP3: Cara melindungi arsip
d)
SOP4:Cara pengambilan arsip
e)
SOP5:Cara menentukan masa simpan
f)
SOP6:Cara memusnahkan arsip
e.
Dok5: Komitmen Manajemen
a. Subdok1:Manajemen puncak melakukan sosialisasi kepada para staf tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan regulasi melalui berbagai kesempatan seperti rapat, surat edaran, pidato pembukaan acara dan sebagainya. b.
Subdok2:
Manajemen puncak menerbitkan Kebijakan mutu
c.
Subdok3:.
Manajemen puncak menetapkan Sasaran mutu
d. Subdok4: Manajemen puncak memastikan adanya kegiatan untuk menilai efektifitas sistem manajemen mutu melalui pelaksanaan Prosedur Tinjauan manajemen e. Subdok5: Manajemen puncak memastikan sumberdaya untuk melaksanakan sistem manajemen mutu tersedia f.
Dok 6: Fokus kepada Pelanggan
a. Subdok1 : Manajemen puncak harus mengetahui persyaratan yang diminta oleh pelanggan. Untuk mengetahui persyaratan pelanggan maka Puskesmas akan menjalankan Prosedur Identifikasi Persyaratan Pelanggan b. Subdok2Manajemen puncak memastikan bahwa persyaratan tersebut telah terpenuhi untuk mencapai kepuasan pelanggan g.
Dok 7 :Kebijakan Mutu
a. Subdok 1: Manajemen puncak menyusun Kebijakan Mutu sesuai dengan tujuan Puskesmas, mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan berkelanjutan serta menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu b. Subdok2:Manajemen puncak memastikan bahwa Kebijakan Mutu dikomunikasikan dan dipahami oleh setiap staf c. Subdok 3:Manajemen puncak akan meninjau Kebijakan Mutu secara berkala minimal setiap tahun agar tetap sesuai h.
Dok 8: Rencana Mutu
a. Subdok1: Manajemen puncak menetapkan Sasaran Mutu (termasuk persyaratan produk) sesuai pada fungsi dan tingkatan yang relevan, dapat diukur dan konsisten dengan Kebijakan Mutu b. Subdok2:Manajemen puncak menetapkan Rencana Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu termasuk Rencana Pencapaian Sasaran Mutu. c. Subdok3. Manajemen puncak memastikan integritas pelaksanaan sistem manajemen mutu tetap terjaga meski sedang melakukan perbaikan/penyempurnaan sistem manajemen mutu i.
Dok 8. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
a. Subdok:Manajemen puncak menetapkan dan mengkomunikasikan Uraian Tugas dan Wewenang seluruh staf terkait dengan sistem manajemen mutu b. Subdok:Manajemen puncak menetapkan Wakil Manajemen melalui Surat Keputusan Pengangkatan Wakil Manajemen yang memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut: 1)
SOP1:Memastikan Sistem Manajemen Mutu ditetapkan, diterapkan
dan dipelihara. 2)
SOP2:Melaporkan kepada manajemen puncak tentang kinerja Sistem Manajemen Mutu dan perbaikan yang ada.
3)
SOP3:Membangkitkan kesadaran akan persyaratan pelanggan di seluruh bagian/unit
c. Subdok3. Manajemen puncak menetapkan Prosedur Komunikasi Internal dan memastikan telah terjadi komunikasi untuk membahas efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
j.
Dok9: Tinjauan Manajemen
a. Subdok1: Wakil manajemen bertanggung jawab untuk melaksanakan tinjauan manajemen dan memastikan proses dan hasilnya terdokumentasi. Cara pelaksanaanya diatur dalam Prosedur Tinjauan Manajemen
Penutup VII. Penutup Lampiran (jika ada)