ABSTRACT
This research target to analysis window displayed, in-store form / mannequin displayed, floor merchandising and promotional signage have an effect on the signifikan to impulse buying behavior. To analyse the windows displayed, in-store form / mannequin displayed, floor merchandising and promotional signage have an effect on the with of equal and signifikan to impulse buying behavior. Technique intake sampel used in this research the non probability sampling, technique Non-Probability selected by judgmental sampling. Sample this research as much 100 consumer which expense have Mall Solo Paragon.Variable in this research window displayed (X1), in-store form / mannequin displayed (X2), floor merchandising (X3) And promotional signage (X4) And variable dependent in this research impulse buying behavior (Y). While method analysis the data by using doubled linear regression analysis and for the data processing of to use the program of SPSS Statistis 17.0. This research result known the windows displayed to have the influence signifikan to impulse buying. This matter proved with the value thitung (2,637) > ttabel (2,000) or assess the signifikansi 0,010 = 0,05. In Store form / mannequin displayed to have the influence signifikan impulse buying. This matter proved with the value thitung (2,431) > ttabel (2,000) or assess the signifikansi 0,017 = 0,05. Floor Merchadising have the influence signifikan to impulse buying. This matter proved with the value thitung (2,232) > ttabel (2,000) or assess the signifikansi 0,028 = 0,05. Promotional Signage have the influence signifikan to impulse buying. This matter proved with the value thitung (2,072) > ttabel (2,000) or assess the signifikansi 0,041 = 0,05.
Kyword : Window Display, In-Store Form / Mannequin Displayed, Floor Merchandising, Promotional Signage And Impulse Buying Behavior
xi
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis apakah window display,in-store form/mannequin display, floor merchandising dan promotional signage berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. Untuk menganalisis windows display, in-store form/mannequin display, floor merchandising dan promotional signage berpengaruh bersama-sana dan signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, Teknik non-probability yang dipilih adalah judgmental sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon.Variabel dalam penelitian ini adalah window display (X1), instore form/mannequin display (X2), floor merchandising (X3) dan promotional signage (X4) dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah impulse buying behavior (Y). Sedangkan metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan untuk pengolahan data menggunakan program SPSS Statistis 17.0. Hasil penelitian ini diketahui Windows display mempunyai pengaruh signifikan terhadap impuls buying. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,637) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,010 < = 0,05. In store form/mannequin display mempunyai pengaruh signifikan terhadap impuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,431) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,017 < = 0,05. Floor merchadising mempunyai pengaruh signifikan terhadap impuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,232) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,028 < = 0,05. Promotional signage mempunyai pengaruh signifikan terhadap impuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,072) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,041 < = 0,05. Kata Kunci : Windows Dipslay, In Store Form/Mannequin Display, Floor Merchandising, Promotional Signage dan Impulse Buying Behavior.
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, keberadaan pasar tradisonal mulai tergeser dimana masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja di ritel modern. Hal ini dikarenakan perihal kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan konsumen yang terus meningkat yang menjadi pendorong orientasi bisnis dalam lingkup bisnis ritel. Pergeseran pola perilaku belanja masyarakat sekarang ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan berbelanja saja namun juga untuk memenuhi kebutuhan untuk berekreasi dan mencari hiburan (Utami, 2008). Oleh karena tuntutan tersebut, paradigma ritel tradisional bahwa yang terpenting dalam menjalankan bisnis ritel adalah menjalankan fungsinya dalam mengaktualkan transaksi penjualan sebagai tujuan utama aktifitas ritel, harus diubah dengan paradigma ritel modern yang lebih memfokuskan diri pada bagaimana ritel dapat memenuhi kebutuhan dasar sekaligus kebutuhan tambahan dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara (Utami, 2008). Untuk itu, ritel modern dituntut untuk lebih fokus dalam memberikan pilihan keragaman produk, layanan pelanggan secara prima, kemampuan untuk memajang barang dagangan, dan aspek-aspek lain yang menyebabkan pelanggan mendapatkan kenyamanan dalam berbelanja (Utami, 2008). Mall Solo Paragon merupakan salah satu mall yang mempunyai reputasi yang terkenal di Surakarta. Tetapi dengan semakin bertambahnya jumah mall yang ada, maka diperlukan strategi yang baik untuk menarik pelanggan. Strategi
2
yang paling fundamental dan utama yang harus dilakukan oleh seorang pemasar adalah mengetahui perilaku belanja konsumen yang telah menjadi target pasar perusahaan karena hal itu merupakan sebuah kunci dalam memenangkan persaingan pasar. Salah satu perilaku konsumen dalam sebuah mall adalah impulse buying. Biasanya terlihat bahwa pembeli membeli produk yang tidak mereka rencanakan, dan fenomena pembelian tidak direncanakan itu disebut sebagai impulse buying (Rook & Hoch, 1985). Riset menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh pembeli mengaku bahwa mereka melakukan pembelian di luar daftar belanja mereka. Sejumlah 66% dari mereka mengakui bahwa alasan pembelanjaan itu adalah dikarenakan adanya sale atau promosi, 30% dikarenakan mereka mendapatkan kupon, dan 23% dikarenakan keinginan untuk memanjakan diri mereka (Yanthi dan Japarianto, 2014). Karena fenomena ini cukup sering terjadi, maka bagi suatu perusahaan ‘impulse buying’ menjadi suatu hal yang dapat menciptakan hasil positif yang diharapkan oleh semua perusahaan, yaitu meningkatnya penjualan. Oleh karena itu,
perusahaan
harus
mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
dapat
mempengaruhi konsumen agar pada akhirnya melakukan impulse buying (Yanthi dan Japarianto, 2014). Beberapa faktor yang dapat menimbulkan impulse buying, diantaranya adalah faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dari konsumen dapat berupa sifat hedonis yang muncul dan suasana hati konsumen yang sedang
3
bahagia atau dalam kasus ini disebut juga sebagai positive emotion yang menimbulkan
impulse buying. Sedangkan
faktor eksternal
yang dapat
mempengaruhi impulse buying pelanggan adalah dengan visual merchandising yang dipresentasikan oleh gerai (Yanthi dan Japarianto, 2014). Abdolvand & et al. (2011) menyatakan bahwa impulse buying merupakan aspek penting dalam perilaku konsumen dan konsep yang vital bagi peritel, sedangkan menurut Bayley et al dalam Hatane (2007) diperkirakan 65 persen keputusan pembelian di supermarket dilakukan di dalam toko dengna lebih dari 50 persen merupakan pembelian tidak terencana sebelumnya hal ini menerapkan bahwa tidak dipungkiri pembelian tidak terencana yang dilakukan oleh konsumen ikut berkontribusi dalam omset penjualan yang di dapat oleh suatu toko tersebut. Khandai et all (2012) menyatakan bahwa pembelian impuls berkaitan dengan kemudahan dalam pembelian suatu produk Dalam bisnis ritel / supermarket terutama pada ritel modern, suasana toko sangat diperhatikan agar dapat menarik para konsumen dan dapat membuat konsumen nyaman berbelanja di dalamnya. Gillani (2012) menjelaskan bahwa dalam bisnis yang kompetitif saat ini, atmosfir toko dianggap sebagai salah satu hal yang penting bagi ritel. Visual merchandising kini menjadi alat komunikasi pemasaran yang populer dalam mempromosikan fashion merchandise di dalam toko secara langsung kepada konsumen potensial agar tertarik dan betah untuk berkunjung dan berbelanja dengan menyuguhkan konsep kreatif yang out of thebox dan mampu mendiferensiasikan dan memposisikan merek mereka dengan merek-
4
merek yang semacam di tengah persaingan pasar yang semakin ketat ini (Arafah, et.al, 2014). Fenomena visual merchandising pada berbagai merek toko fashion lokal dan asing yang menghadirkan nuansa kreatif, konseptual dan kompetitif berlaku juga di pusat perbelanjaan Mall Solo Paragon. Berdasarkan observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneiti, terdapat fakta bahwa enam dari sepuluh pengunjung Mall Solo Paragon yang melakukan pembelian dikarenakan visual merchandising. Pembelian impulsive di pengaruhi oleh visual merchandising di mana visual merchandising merupakan cara penyajian barang dagangan kepada pelanggan dengan cara yang sangat menarik. Apabila sebuah ritel dapat memberikan tampilan toko yang menarik dan bagus, maka penjualan atas barang yang ditawarkan kepada pelanggan akan meningkat, sedangkan sales promotion yang menarik juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan impuls buying behavior di mana promosi sebagai sebuah program untuk mendorong terjadinya penjualan atau untuk meningkatkan penjualan, maka pemberian sebuah promosi yang menarik kepada pelanggan akan semakin berguna untuk mendorong terjadinya impulse buying behaviour di sebuah ritel. Sedangkan kesenjangan penelitian (research gap) dalam penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang terdahulu dapat dilihat pada penelitian terdahulu tersebut belum ada yang meneliti tentang dimensi visual merchandising yang meliputi windows display, in-store form/mannequin display, floor merchandising dan promotional signage dari penelitian terdahulu Arafah, dkk
5
(2014) meneliti tentang Penerapan Visual Merchandising Sebagai Alat Komunikasi Pemasaran Produk Wakai Shoes Store Di Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Olia Gunawan, (2012) meneliti tentang Pengaruh Visual Merchandising dan Sales Promotion Terhadap Impluse Buying Yang Dimediasi Impulse Buying Tendency Pada “Etude House” Grand City Mall di Surabaya. Jadi disini jelas terdapat perbedaan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh arafah, dkk (2014) hanya variabel Visual Merchandising saja tidak memasukkan beberapa dimensi Visual Merchandizing sedangkan
penelitian Olia Gunawan (2012)
menggunakan variabel sales promotion dan impulse buying tendency dengan penelitian sekarang yang penulis lakukan. Hal ini dapat dilihat ketika pengunjung Mall Solo Paragon memasuki suatu store pada area ladies yang didorong ketika mereka melihat tanda-tanda adanya diskon, pemilihan produk yang digunakan mannequin. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying Behavior Pada Mall Solo Paragon”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk mempermudah pembahasan dan penyusunan kerangka pemikiran, maka permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Strategi yang paling fundamental dan utama yang harus dilakukan oleh seorang pemasar adalah mengetahui perilaku belanja konsumen yang telah
6
menjadi target pasar perusahaan karena hal itu merupakan sebuah kunci dalam memenangkan persaingan pasar. 2. Beberapa pengunjung Mall Solo Paragon yang melakukan pembelian dikarenakan visual merchandising. Hal ini dapat dilihat ketika pengunjung Mall Solo Paragon memasuki suatu store pada area ladies yang didorong ketika mereka melihat adanya diskon dari semua produk, pemilihan produk yang digunakan mannequin.
1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ditetapkan agar penelitian terfokus pada pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya, sehingga diharapkan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon. 2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying behavior.
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah window display berpengaruh terhadap impulse buying behavior? 2. Apakah in-store form/mannequin display berpengaruh terhadap impulse buying behavior?
7
3. Apakah floor merchandising berpengaruh terhadap impulse buying behavior? 4. Apakah promotional signage berpengaruh terhadap impulse buying behavior? 5. Apakah
windows
display,
in-store
form/mannequin
display,
floor
merchandising dan promotional signage berpengaruh bersama-sama terhadap impulse buying behavior?
1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah window display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 2. Untuk menganalisis apakah in-store form/mannequin display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 3. Untuk menganalisis apakah floor merchandising berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior 4. Untuk menganalisis apakah promotional signage berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 5. Untuk menganalisis windows display, in-store form/mannequin display, floor merchandising dan promotional signage berpengaruh bersama-sama dan signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior
1.6 Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat bagi pihak yang terkait antara lain:
8
1. Bagi Akademisi a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan bagi peneliti berikutnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah akademik sehingga berguna untuk pengembangan ilmu. 2. Bagi Praktisi Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
informasi
yang
bermanfaat bagi perusahaan, baik berupa masukan ataupun pertimbangan terkait dengan visual merchandising terhadap impulse buying behavior.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi BAB I :
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang menguraikan pokok pikiran penyusunan tentang argumentasi atau alasaan
memilih topik. Identifikasi masalah berisi kajian berbagai
masalah yang relevan dengan ruang lingkup dan kedalam masalah serta variable yang akan diteliti. Batasan masalah menunjukan fokus obyek yang akan dikaji. Rumusan masalah merupakan inti dari desain skripsi
dan
akan
dikaji
dalam
skripsi.
Tujuan
mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai peneliti yang
penelitian mengacu
pada isi dan rumusan masalah penelitian. Manfaat penelitian merupakan bagian yang isinya menyebutkan mengenai berbagi manfaat yang
akan diperoleh dari hasil penelitian yang akan
9
dilakukan. Sistematika penulisan penelitian mencakup uraian singkat pembahasan materi dari tiap bab. BAB II :
LANDASAN TEORI Kajian teori menjelaskan teori-teori yang relevan dengan variabel
penelitian sebagai legitimasi konseptual. Hasil pemelitian
yang relevan berisi analisis hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Kerangka pemikiran berisi pola
hubungan antara variabel atau kerangka konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti. Serta penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan pertimbanga dalam perbandingan kesesuaian penelitian ini. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian. Variabel-variabel menjelaskan dan menyebutkan variablevariabel yang digunakan dalam penelitian. Operasional variabel mengemukakan batasan-batasan variabel secara operasional untuk memudahkan penelitian dalam melakukan penelitian. Populasi dan sampel menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan populasi, sampel, desain sampel dan jumlah sampel. Data dan sumber data menjelaskan berbagai hal terkait dengan data. Alat
analisis data
menjelaskan alat analisis yang digunakan penelitian dalam menguji data.
10
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian dan hasil analisis data menampilkan proses pengujian data dengan menggunakan model dan alat analisis data serta hasil dari pengujian
tersebut. Pembuktian hipotesis menyajikan
jawaban atas hipotesis yang dibuat peneliti. Pembahasan hasil analisis menjelaskan
dan
membahas
hasil
pengujian
di
atas
dan
menginterprestasikan dalam kalimat naratif. Jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah menyajikan atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan dalam perumusan masalah. BAB V :
PENUTUP Kesimpulan merangkum hasil penelitian menunjukan yang telah diuraikan dalam bab IV. Keterbatasan penelitian menunjukan adanya
kelemahan yang dilakukan oleh peneliti. Saran-saran
merupakan implikasi atau rekomendasi lebih lanjut dari hasil dan kesimpulan penelitian.
11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Impulse Buying Behavior Keputusan untuk melakukan pembelian secara tiba-tiba atau spontan tanpa direncanakan terlebih dahulu sebelumnya sering disebut sebagai pembelian impulsif (impulse purchasing atau impulse buying) (Sumarwan, 2002: 173 dalam Kasimin, Dhiana dan Warso, 2014). Pembelian berdasar impulse mungkin memiliki satu atau lebih karakteristik sebagai berikut: spontanitas, dorongan untuk membeli dengan segera, kesenangan dan stimulasi serta ketidakpedulian akan akibat. Menurut Berman (2001: 112) dalam Kasimin, Dhiana dan Warso, (2014: 6-7) impulse buying terjadi ketika konsumen membeli produk dan merek yang tidak direncanakan sebelum masuk ke dalam toko, membaca katalog penawaran, melihat TV, online di WEB dan lain sebagainya. Dengan impulse buying, maka pembuatan keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh peritel. Menurut Ma’ruf (2006: 137) dalam Kasimin, Dhiana dan Warso, (2014: 7) pembelian impulsif terjadi pada barang-barang seperti pakaian dalam wanita, pakaian pria, produk bakery, perhiasan, dan barang-barang grocery (food based). Impulse buying pada dasarnya dapat terdiri dari beberapa macam karakteristik antara lain spontaneity (pembelian impulsif terjadi secara tak terduga),
power,
compulsion,
and
intensity
(adanya
motivasi
untuk
mengesampingkan hal-hal lain dan bertindak secepatnya). Excitement and
12
stimulation (keinginan membeli tiba-tiba ini seringkali diikuti oleh emosi seperti exciting, thrilling, atau wild) dan disregard for consequences (keinginan untuk membeli dapat menjadi suatu hal yang tidak bisa ditolak) (Schiffman dan Kanuk, 2007: 239, dalam Kasimin, Dhiana dan Warso, 2014 : 7) Impulse buying dapat terlihat ketika pengunjung menyukai produk yang dilihatnya dan memutuskan untuk membeli. Mereka yang melakukan pembelian karena adanya dorongan tersebut (impuls), sering kali tidak mempertimbangkan konsekuensi dari pembelian tersebut (Rook, 1987: 191). Menurut mendifinisikan
Hirschman impulsive
dan
Stern
dalam
Sumarwan
buying
yaitu
kecenderungan
(2011:
163),
konsumen
untuk
melakukan pembelian secara spontan, tidak terefleksi, terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap suatu produk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar. Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif menurut Verplanken et., al (2005: 433) yaitu: a. Cognitive: kurangnya perencanaan dan pertimbangan yang masuk ke dalam keputusan pembelian. b. Affective: pendekatan afektif ini dilihat dari segi perasaan seperti kegembiraan, kurangnya kontrol, dan keinginan untuk membeli. Impulse buying adalah kegiatan untuk menghabiskan uang yang tidak terkontrol, kebanyakan ditujukan pada barang-barang yang tidak diperlukan (Semuel, 2005). Menurut Rook & Hoch (1985, 25-27), indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif, yaitu:
13
a. Spontanitas, merupakan keinginan yang muncul dengan seketika untuk bertindak. Dengan kata lain merupakan hasrat yang muncul tiba-tiba dan spontan untuk melakukan pembelian. b. Out-of-control, merupakan ketidakmampuan untuk menolak kepuasan sesaat dan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat mentoleransi adanya pemberian reward kepada diri sendiri yang tertunda ataupun terlambat. c. Psychology conflict, harus mempertimbangkan manfaat dari kepuasan sesaat dengan konsekuensi jangka panjang yang mungkin timbul. d. Noncognitive evaluation, konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif mereka terhadap atribut produk yang akan dibeli. e. Disregard of consequencies, hanya mementingkan kesenangan jangka pendek dari pada memikirkan kepentingan untuk jangka panjang. Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif menurut Kim (2003) adalah : a. Berbelanja untuk mengubah suasana hati. b. Merasakan kegembiraan ketika melakukan pembelian mendadak, c. Melakukan pembelian mendadak merasa menyesal. d. Mengalami kesulitan mengendalikan dorongan untuk membeli ketika melihat tawaran yang baik. e. Cenderung untuk membeli / berniat untuk membeli.
14
2.1.2 Visual Merchandising Menurut Jain (2013), visual merchandising merupakan sales person yang tidak berbicara namun dapat secara pasti dalam menyampaikan pesan penjualan melalui rangsangan visual. Visual merchandising merupakan teknik dalam mempresentasikan tampilan barang dagangan yang menarik eye-catching dan ditujukan pada pelanggan potensial (Jain, Sharma, & Narwal, 2012). Visual merchandising secara sederhana adalah penampilan sebuah produk atau barang dagangan secara baik dan menarik dari sisi warna, aksesoris pendukung dengan alat pajang yang tepat (Sugiarta, 2012) dalam Sari, dkk, (2015: 54). Merchandising adalah bagian dari ritail mix, dimana suatu perusahaan melakukan kegiatan pengadaan produk-produk yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel (Hendri, 2005: 135). Merchandise adalah produk-produk yang dijual peritel kepada konsumen dalam gerainya kepada konsumen, sedangkan merchandising dapat diartikan sebagai upaya pengadaan dan penanganan barang (Sujana, 2005: 192). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mehta & Chugan (2013), yang mengemukakan bahwa visual merchandising merupakan satusatunya teknik untuk menciptakan euforia dalam industri pakaian melalui presentasi yang ditampilkan dalam toko. Fungsi visual merchandising dalam ritel pakaian (Bell & Ternus, 2012: 20-22) :
15
1. Mendukung penjualan. 2. Mendukung strategi ritel. 3. Komunikasi dengan pelanggan. 4. Membantu dalam mengkomunikasikan brand image ritel fashion. 5. Mendukung tren dalam ritel. Terdapat beberapa dimensi-dimensi penting dalam visual merchandising (Mehta & Chugan, 2013), yaitu: 1. Window display, menjadi media yang menciptakan first impression pada benak customer untuk memasuki sebuah toko (Mehta & Chugan, 2013). 2. In-store form/mannequin display, menjadi alat untuk memamerkan atau menjelaskan tren fashion saat ini dan identitas merek suatu toko menjadi alat untuk memamerkan atau menjelaskan tren fashion saat ini dan identitas merek suatu toko (Bell & Ternus, 2012). 3. Floor
merchandising,
merupakan
penataan
peralatan-peralatan
yang
mendukung pelaksanaan bisnis ritel dalam menciptakan ruang gerak bagi customer di dalam toko (Ebster & Garaus, 2011). 4. Promotional signage, merupakan alat atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada customer mengenai promosi atau acara yang sedang berlangsung dalam suatu toko (Pegler, 2012). Visual merchandising dapat menciptakan tampilan penawaran produk yang bagus, untuk menstimulasi konsumen yang melihatnya dapat tertarik dan mempengaruhi perilaku konsumen agar tergerak hatinya untuk membeli produk yang ditawarkan di dalamnya.
16
Visual merchandising juga akan memperkuat citra produk yang ditonjolkan oleh toko atau produsen melalui beragam iklannya.Beragam elemen bisa digunakan oleh seorang Visual merchandising dalam menciptakan display yang menarik. Mulai dari warna, penerangan, tata ruang, informasi mengenai produk yang akan disampaikan dalam beragam bentuk, sampai pada beragam tambahan seperti wewangian tempat, suara dan tata cahaya yang membutuhkan teknologi tertentu untuk menciptakan ambience yang diinginkan. Semua ini harus diciptakan oleh designer dan diproduksi oleh Team yang ahli. Visual merchandising adalah pembuat imajinasi keindahan dan bahasa emosional produk dari toko dan Brand, kemudian menjadikannya benda nyata yang tertata dan berbicara, untuk menyenangkan hati pengunjung. Konseptual definisi dalam bagian ini diadopsi dari literatur (Kim, 2003) khusus untuk penelitian ini. 1. External cues: Dalam toko menampilkan tingkat yang berkorelasi dengan lingkungan situasional yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. 2. Floormerchandise: Susunan barang dagangan sesuai dengan rencana di mana barang yang tersedia untuk dijual kepada pelanggan. 3. Form/mannequindisplay: Presentasi barang dagangan menggunakan formulir atau manekin untuk memancing minat pelanggan dan menciptakan keinginan untuk membeli. 4. In-store display: Sebuah cara kreatif untuk menyajikan barang dengan tujuan memberikan konsumen dengan informasi tentang produk-produk baru, tren fashion, atau kiat koordinasi dalam rangka mendorong dorongan pelanggan untuk membeli. Untuk tujuan penelitian ini, berikut jenis display di dalam
17
toko diselidiki: display bentuk / manekin, floor merchandising, dan signage promosi. 5. Internal cues: perasaan dan keinginan emosional yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. 6. Impulse buying: Impulse buying adalah pembelian tiba-tiba dan langsung tanpa niat belanja baik untuk membeli kategori produk tertentu atau untuk memenuhi tugas membeli tertentu (Beatty & Ferrell, 1998, hearts Kim, 2003). 7. Signage: Kalimat digunakan baik sendiri atau bersama dengan display di dalam toko untuk menyampaikan produk atau informasi promosi kepada pelanggan dengan tujuan menginformasikan dan menciptakan permintaan untuk barang dagangan. 8. Visual merchandise: Sebuah cara penyajian barang dagangan efektif untuk meningkatkan keinginan produk dan untuk mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan. 9. Window display: Setiap jenis presentasi visual barang dagangan untuk menarik perhatian dan akhirnya masuk ke toko. Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam pelaksanaan pekerjaan Visual Merchandise itu antara lain (Ubay, 2016): 1. Pengetahuan tentang Branding dan konsumen target Pengetahuan desainer tentang branding, serta strategi marketing yang diprogramkan menjadi keharusan yang lain. image produk terkomunikasikan secara efektif lewat desain ruang yang tercipta. Pencitraan Brand/produk yang baik serta estetika interior tetap serasi dengan selera konsumen dan karakter produk yang dijual di dalamnya.
18
2. Kreatif dan ide segar Seorang visual merchandiser perlu pegetahuan akan konsep dan trend yang ada, tahu lifestyle apa yang sedang terjadi, membuat sketch display yang akan diciptakan, mencari dan memilih material yang akan digunakan dan mengoptimalkan semua sudut ruang sehingga tercipta atmosfer yang diinginkan. Setiap desain tentu mengandung tema. menciptakan ide display yang tidak monoton, dan memberikan atmosfer yang berbeda sehingga pelanggan nyaman berbelanja di toko itu. 3. Mempelajari situasi display point Seorang
visual
merchandiser
diharapkan
bisa
mengmanage
dan
mengawasi penampilan visual dari window, komposisi dan layout toko sehingga antara displaydan informasi produk dalam toko saling terkait. Tata interior toko sebagai lingkungan, harus seimbang sebagai alat komunikasi informatif yang melengkapi dan mendukung promosi dan penjualan produk-produk yang dipajang. Penting menampilkan shop environment yang mendidik dan menghibur (Entertainment) Penyesuaian ukuran dan bentuk-bentuk display dengan kondisi tempat dimana diplay dipasang, seperti volume display pada stage yang besar atau kecil, bobot display pada hanging display, dimensi dan kekontrasan warna yang akan berbeda antara indoor dan outdoor view (Window display), serta bau yang ditimbulkan dari hasil bahan atau cat produk display. 4. Memberikan Informasi Display mempromosikan
merchandiseharus produk
dan
menunjukkan
promo
yang
situasi
dan
diselenggarakan,
kondisi hal
ini
19
dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan keuntungan membeli sehingga semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Display harus fokus pada item-item produk seperti item best seller yang diyakini paling memancing keinginan untuk membeli. Sebagai alat informasi, maka konsep display sebaiknya menyertakan program promosi yang sedang dijalani, informasi dapat di masukkan dalam display dengan memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point of purchase (POP) atau material yang lain. Penonjolan produk-produk utama sebagai materi grafis diyakini akan semakin menagaskan daya tarik produk sebagi fokus setiap shop environment. Display merchandise adalah seni (applied art) dan informasi promosi yang cepat untuk memperkenalkan program penawaran dan barang dagangan,untuk menarik perhatian pengunjung 5. Visual Impact Visual impact adalah efek keindahan sebagai centerpoint yang didapat dari hasil penataan display. meliputi main product, komposisi, tempat dan pencahayaan yang memberikan pengaruh emosi pada pengunjung.Seperti contrast elemen yang mendominasi atau menjadi vocal point (display perhatian utama). Hal itu dapat dicapai dari pengaturan warna, ukuran, posisi dari komposisi yang dapat langsung terlihat oleh mata pengunjung sehingga membawa untuk tertarik melihat ke benda lainnya.
20
Beberapa warna and Texture tertentu dapat membuat pengunjung merasa hangat dan nyaman atau sebaliknya. Hal ini sangat berhubungan dengan psikologi warnamenciptakan display, seharusnya mengacu pada pikiran konsumen yaitu segala sesuatu yang meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko. 6. Kekuatan Team dan bahan produksi Visual merchandise sulit untuk dikerjakan sendiri, meski di beberapa retail dan property bisnis dikerjakan hanya dengan 1 orang. Keterlibatan seorang ahli dan tim pekerja khusus untuk mengerjakan sebuah display mempengaruhi hasil yang akan dicapai.Bahan-bahan produksi yang dipakai visual merchandising adalah yang non permanent (Tidak dipakai lama) seperti styrofoam, Rubber spoon, polyurethane, Polyfoam, hard paper, vinyl, fabrics, tekstil dan lain-lain. Bentuk-bentuk tertentu memang kadang harus dibuat lebih kokoh dan pemakaian agak lama (semi permanent) Sedangkan penunjang keindahan hasil display dapat memanfatkan pencahayaan (in & out lighting), teknologi audiovisual dan mekanisme penggerak (moving object mechanism). 7. Memperhitungkan Schedule mundur Pekerjaan visual marchandisesangat membutuhkan waktu yang cukup, sementara itu harus bekerja dengan jadwal yang padat dan cepat. Skala ukuran besar dan banyaknya item membutuhkan waktu dan team yang sesuai, tidak dalam hitungan jam atau satu harian, tetapi tahap-tahap persiapan, pekerjaan dasar, finishing dan pemasangan di lokasi (Installation) membutuhkan
21
perhitungan waktu yang akan dikonversi menjadi hitungan hari mundur sampai dengan waktu dateline yang ditargetkan. 8. Keindahan dan kenyamanan Sebuah display diharapkan dapat memberi keindahan dan memicu resapan emosional tertentu dalam pandangan yang singkat. Display produk yang terlihat langsung dari arah luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko, lalu akan merasa nyaman dan terbawa suasana di dalamnya. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas pandang. Desain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut. 9. Pengelolaan barang dagangan. Keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus, atau bahkan barang umum di dalam tokonya akan amat berpengaruh pada konsep desain toko dan visual merchandise. Display penyusunan produk yang didukung dengan tampilan yang indah menghasilkan komposisi display items yang spektakuler (tidak seperti biasanya) dan akan memberikan daya tarik pengunjung untuk membeli. Dengan penataan barang yang bagus (terencana, kreatif, informatif dan komunikatif) maka akan menghasilkan respon penjualan yang maksimal, memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja.
22
10. Tempat produksi (Workshop) Tempat berproduksi visual merchandise (Workshop) adalah dapur bagi hasil display visual. kondisi ruangan yang baik, cukup leluasa bekerja, peralatan yang memadai dan keahlian team akan menghasilkan item-item display yang bagus. Demikian pula pemilihan bahan-bahan yang tepat untuk mengkonversi bentuk-bentuk 3D dari design yang ada. pekerjaan akan lebih mudah jika designer menguasai karakter masing-masing bahan dan dapat membayangkan proses pembuatannya. ini sangat mendukung pekerjaan pada workshop visual merchandise. Visual merchandise adalah bentuk iklan yang dibuat bentuk 3 dimensi dan menempati
ruang,
mengkomunikasikan
namun yang
memperhitungkan baik
serta
keindahan
memproduksinya,
dan itu
cara artinya
memperhitungkan sisi-sisi yang tidak dicapai dalam design Graphis, design interior dan komunikasi visual. Bagaimana membuat pengunjung tidak hanya melihat, tapi menghampiri, masuk kedalam toko, menikmati suasana dan akhirnya memutuskan utntuk membeli pada saat yang singkat tidak menunggu besok atau kesempatan hari yang lain. Anda harus berpikiran terbuka terhadap keinginan konsumen yang datang, konsumen yang memilih dalam satu batasan waktu (one day decision). ini membuthkan keahlian khusus dan pengalaman yang luas . Selain itu, tentunya tantangan kerja dengan dimensi perkejaan yang multi talented serta peka terhadap trend yang ada di segala bidang. visual merchandiser punya andil yang besar untuk membuat sebuah toko ramai pengunjung dan naiknya penjualan produk.
23
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Lisda Rahmasari, (2010) dengan judul penelitian menciptakan impulse buying, sedangkan variabel yang digunakan variabel Independen : store planning, merchandising, visual communication, emosi positif, personal selling skill dan in store promotion. variabel dependen: Impulse Buying. Hasil analisa menunjukkan store planning, merchandising, visual communication, emosi positif, personal selling skill dan in store promotion secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying. Hasil penelitian variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap impulse buying adalah emosi positif. Jessica Novia. 2015 dengan judul penelitian The Effect of Visual Merchandizing On Impulsive Buying With Impulsive Buying Tendency As Moderating Variable sedangkan variabel yang digunakan meliputi variable dependent : Impulsive Buying dan Variable Independent: Visual Merchandising. Berdasarkan hasil analisa dan hasil yang didasarkan pada Kebanyakan anggota adalah pertama. Ke dua, Perdagangan Visual mempunyai suatu efek penting atas pelanggan pembelian menuruti kata hati Jika perdagangan pajangan yang visual jadilah lebih menarik kemudian minat pelanggan untuk membeli sesuai dorongan hati akan juga meningkatkan. Perdagangan Ketiga, Visual mempunyai suatu efek penting atas pembelian Impulsive Buying variabel Impulsive Buying Tendency. penambahan Variabel Impulsive Buying Tendency dapat memberi efek pengaruhterhadap Perdagangan Visual atas Impulsive Buying, dimana suatu pelanggan mempunyai suatu
24
kecenderungan untuk membeli sesuai dorongan hati, kemudian dia akan membuat menuruti kata hati untuk membeli. Olia Gunawan, (2012) dengan judul penelitian Pengaruh Visual Merchandising dan Sales Promotion Terhadap Impluse Buying Yang Dimediasi Impulse Buying Tendency Pada “Etude House” Grand City Mall di Surabaya. Sedangkan variabel yang digunakan adalah variabel Independen : Visual merchandising, sales promotion variabel Mediasi: Impulse Buying Tendency dan Variabel dependen. Hasil analisis diketahui
Visual Merchandising berpengaruh positif
terhadap Impulse Buying Tendency, diterima. Sales Promotion berpengaruh positif terhadap Impulse Buying Tendency, diterima. Impulse Buying Tendency berpengaruh positif terhadap Impulse Buying Behaviour, diterima. Impulse Buying Tendency memiliki peran mediasi antara variabel Visual Merchandising terhadap variabel Impulse Buying Behaviour, diterima. Impulse Buying Tendency memiliki peran mediasi antara variabel Sales Promotion terhadap variabel Impulse Buying Behaviour, diterima.
2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir digunakan sebagai acuan agar peneliti memiliki arah penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
25
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Window Display (X1) H1 In-Store Form/Mannequin H2 Display(X2)
Impulse Buying Behavior (Y)
Floor H3 Merchandising (X3) H4
Promotional Signage (X4)
Sumber: Data primer diolah, 2016. Keterangan : 1. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain adalahimpulse buying behavior. 2. Variabel independen (X) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain adalah
window
display,
in-store
form/mannequin
display.
Floor
merchandising dan promotional signage.
2.4 Hipotesis 1. Pengaruh window display terhadap terhadap impulse buying behavior. Window display yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase. Dengan demikian calon konsumen yang lewat di muka toko-toko diharapkan akan tertarik
26
oleh barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko. Wajah toko akan berubah jika windows display diganti. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan penulis sebagai berikut: H1: window display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 2. Pengaruh in-store form/mannequin display terhadap terhadap impulse buying behavior. Tanda-tanda, simbol-simbol, lambang-lambang, poster-poster, gambargambar, bendera-bendera, semboyan-semboyan dan sebagainya disimpan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design digunakan untuk membimbing calon pembeli ke arah barang dagangan dan memberi keterangan keapda mereka tentang kegunaan barang-barang tersebut. dekorasi pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus seperti penjualan pada saat hari raya, natal, tahun baru dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H2: in-store form/mannequin display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 3. Pengaruh floor merchandising terhadap terhadap impulse buying behavior. Floor merchandising merupakan penataan peralatan-peralatan untuk mendukung pelaksaan bisnis dengan mementingkan ruang gerak konsumen. Contohnya alat peraga atau biasa yang lebih dikenal dengan istilah props adalah sesuatu yang digunakan memeragakan produk disaat display untuk menjual produk
27
atau menceritakan cerita dari sebuah produk. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H3: floor merchandising berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior. 4. Pengaruh promotional signage terhadap terhadap impulse buying behavior. Efektivitas sebuah toko dalam hal kemampuan menjual melalui stimulus yang diciptakan toko sehingga mempengaruhi perilaku belanja konsumen terhadap merek produk-produk pemasok (Abratta dan Goodey, 1990 dalam Bong, 2011). Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H4: promotional signage berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior.
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah mulai Bulan September sampai Desember 2016. Waktu penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal penelitian sampai selesai tersusunnya laporan penelitian. 2. Wilayah Penelitian Penulis melakukan penelitian pada konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon. 3.2 JenisPenelitian Sesuai masalah yang diteliti, maka penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut Sanusi (2011: 104), metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying behavior. 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon sedangkan karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan berapa kali berbelanja di Mall Solo Paragon.
29
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2010: 62). Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan rumus Slovin (1960) dalam Sevilla, dkk (1993) sebagai berikut: =
N d
Dimana :
N
+ 1
n
= Sampel
N
= Populasi
d
= Derajat Kebebasan Misal: 0,1 ; 0,05 atau 0,01
Perhitungan penentuan besarnya sampel sebagai berikut : =
=
26.105 26.105 0,1 + 1 26.105 262.05
n = 99,62 dibulatkan 100 Jadi sampel pada penelitian ini sebanyak 100 konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Siregar, 2014). Teknik non-probability yang dipilih adalah judgmental sampling, yaitu teknik sampling dimana pemilihan sampel dari populasi dipilih berdasarkan penilaian peneliti, karena peneliti percaya bahwa dengan adanya kriteria tersebut dapat merepresentasikan pemikiran populasi (Malhotra, 2007: 335).
30
3.4 Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar (Sugiyono, 2010: 23). Data kualitatif yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil observasi dengan konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua data yaitu data diskrit dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur). Data ini sering juga disebut dengan data nominal. Data nominal biasanya diperoleh dari penelitian yang bersifat eksploratif atau survey. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran (Sugiyono, 2010: 23). 3. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data inti tidak terkompilasi dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya adalah koresponden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi atau data (Sarwono, 2006: 129).
31
Sumber data primer dalam penelitian ini didapat dari penyebaran angket yang berisi kuesioner kepada konsumen yang pernah belanja di Mall Solo Paragon yang dijadikan sampel penelitian. 4. Data Sekunder Menurut Bungin (2011: 132), data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal-jurnal dan berbagai artikel yang dapat diakses melalui internet.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data (Arikunto, 1993: 134). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Metode angket atau kuesioner. b. Dokumentasi.
3.6 Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Terikat(dependent) Sering disebut sebagai variabel terikat, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2003: 3).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah impulse buying behavior (Y).
32
2. Variabel Bebas(Independent) Variabel ini sering disebut variabel bebas.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi (stimulus) atau variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain (Wijaya, 2013: 13).Variabel independen dalam penelitian ini adalahwindow display (X1), in-store form/mannequin display (X2), floor merchandising (X3) dan promotional signage (X4).
3.7 DefinisiOperasional Variabel Definisi masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Visual Merchandising a. Window display (X1), merupakan media untuk menciptakan first impression pada benak customer (Yanthi dan Japarianto, 2014). Indikatornya diadopsi dari Kim, (2003): 1) Masuk toko ketika tertarik dengan saat melihat tampilan toko 2) Terdorong untuk memasuki toko ketika melihat tampilan yang menarik. 3) Memilih toko untuk berbelanja b. In-store form/mannequin display (X2), menjadi alat untuk memamerkan tren fashion terkini dan identitas merek toko (Yanthi dan Japarianto, 2014). Indikatornya diadopsi dari Kim, (2003): 1) Mendapatkan ide dari apa yang ingin membeli setelah melihat melalui
bentuk tampilan mannnequin 2) Menampilkan gaya baru atau desain pada layar, cenderung untuk
membelinya.
33
3) Suka di dalam toko bentuk tampilan atau manekin, cenderung untuk
membelinya. 4) Mengandalkan tampilan toko saat membuat keputusan untuk membeli
pakaian. c. Floor merchandising (X3), merupakan penataan peralatan-peralatan untuk mendukung pelaksaan bisnis dengan mementingkan ruang gerak konsumen (Yanthi dan Japarianto, 2014). Indikatornya diadopsi dari Kim, (2003): 1) Cenderung untuk mencobanya tanpa melihat melalui seluruh bagian 2) Cenderung melihat lebih dekat 3) Cenderung untuk mencoba / tertarik saat pandangan mata saat melewati. d. Promotional signage (X4), merupakan petunjuk untuk menyampaikan pesan promosi pada customer dalam toko(Yanthi dan Japarianto, 2014). Indikatornya diadopsi dari Kim, (2003): 1) Melihat tawaran menarik promosi (diskon, promosi penjualan, dan lainlain) pada tanda-tanda di dalam toko, cenderung untuk membeli. 2) Tanda-tanda diskon / membujuk untuk melihat produk 3) Ketika melihat tanda promosi khusus, pergi untuk melihatnya 4) Cenderung melakukan pembelian yang tidak diinginkan 2. Impulse Buying Behavior (Y) Impulse Buying Behavior (Y) merupakan proses pembelian suatu barang dimana sipembeli tidak mempunyai niatan untuk membeli sebelumnya. Pembelian tanpa rencana atau pembelian seketika (Rahmasari, 2010).
34
Indikatornya diadopsi dari Kim, (2003): a. Berbelanja untuk mengubah suasana hati b. Merasakan kegembiraan ketika melakukan pembelian mendadak c. Melakukan pembelian mendadak merasa menyesal. d. Mengalami kesulitan mengendalikan dorongan untuk membeli ketika melihat
tawaran yang baik. e. Cenderung untuk membeli / berniat untuk membeli.
3.8 Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2005: 21). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan responden berdasarkan nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan berapa kali melakukan pembelian. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Namun sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
35
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Adapun rumus uji validitas adalah :
n XY X Y
rxy =
n X 2 X 2n Y 2 Y 2
(Arikunto, 2002)
Keterangan : rxy =
korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total
X = Skor setiap item pertanyaan Y = Skor total pertanyaan n
= Jumlah responden
Dalam perhitungan kolerasi product moment pearson ini, nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel. Apabila nilai r hitung lebihbesar dari nilai r tabel dan nilai signifikan p < 0,05, maka item-item tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001: 140). Adapun rumus uji reliabilitas adalah: 2 k ab r11 1 t 2 k 1
Dimana : r11
= reliabilitas
k
= banyaknya butir pertanyaan
36
ab2
= jumlah varian butir
αt2
= varian total
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang representatif. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi normal atau tidak. Jika distribusi normal maka sebaran nilai masing-masing variabel berbentuk sebaran normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan Uji Statistic Non-Parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data yang dinyatakan berdistribusi normal adalah jika signifikansinya lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011: 160.). b. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen).
Uji
multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10maka menunjukkan tidak terjadi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2011: 105-106). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
37
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini menggunakan uji glejser yaitu meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen, hal ini dapat dilihat jika nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 142). 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Ghozali, 2011: 95). 5. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing-masing variabel independenterhadap variabel dependen (Djarwanto & Pangestu, 1996: 307). 6. Uji Ketepatan Model a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F digunakanuntuk mengetahui apakah seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Djarwanto & Pangestu, 1996: 268). b. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur presentase variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent yang ada dalam model (Ghozali, 2001: 42).
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Dan Hasil Analisis Data 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memeiliki beberapa karakteristik responden yang meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan berapa kali melakukan pembelian. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1. Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur < 25 tahun 26 – 35 tahun 36 – 55 tahun > 55 tahun Jumlah Sumber: Data primer diolah, 2016
Jumlah 14 44 36 6 100
Persentase 14% 44% 36% 6% 100%
Berdasarkan uraian tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa rata-rata responden yang mendominasi adalah umur 26 – 35 tahun yaitu sebanyak 44 responden dengan tingkat presentase sebesar 44%, dikuti umur 36 – 55 tahun yaitu sebanyak 36 responden dengan tingkat presentase sebesar 36%, sedangkan umur kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 14 responden dengan tingkat presentase sebesar 14%, dan umur lebih dari 55 tahun sebanyak 6 responden dengan tingkat presentase sebesar 6%.
39
2. Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Total Sumber: Data primer diolah, 2016
Jumlah 36 64 100
Persentase 36% 64% 100%
Berdasarkan uraian tabel 4.2 tersebut yang mendominasi jenis kelamin adalah wanita yaitu sebanyak 64 responden dengan tingkat presentase sebesar 64%, dan pria yaitu sebanyak 36 responden dengna tingkat presentase sebesar 36%. 3. Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir S2 S1 D3 SLTA Total Sumber: Data primer diolah, 2016
Jumlah 20 39 32 9 100
Persentase 20% 39% 32% 9% 100%
Berdasarkan uraian tabel 4.3 tersebut yang mendominasi pendidikan terakhir adalah pendidikan S1 yaitu sebanyak 39 responden dengan tingkat presentase sebesar 39%, kemudian pendidikan D3 yaitu sebanyak 32 responden dengan tingkat presentase sebesar 32%, sedangkan pendidikan S2 yaitu
40
sebanyak20 responden dengan tingkat presentase sebesar 20%, dan pendidikan SLTA yaitu sebanyak 9 responden dengan tingkat presentase sebesar 9%. 4. Berapa Kali Melakukan Pembelian Karakteristik responden berdasarkan berapa kali melakukan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Berapa Kali Melakukan Pembelian Berapa Kali Melakukan Pembelian 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali > 5 kali Total Sumber: Data primer diolah, 2016
Jumlah
Persentase
7 36 38 13 6 100
7% 36% 38% 13% 6% 100%
Berdasarkan uraian tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa responden yang mendominasi berapa kali melakukan pembelian yaitu 3 kali sebanyak 38 responden dengan tingkat presentase 38%, kemudian 2 kali sebanyak 36 responden dengan tingkat presentase 36%, 4 kali sebanyak 13 responden dengan tingkat presentase 13%, 1 kali sebanyak 7 responden dengan tingkat presentase 7% dan > 5 kali sebanyak 6 responden dengan tingkat presentase6%.
41
4.1.2. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Adapun hasilnya sebagai berikut : a. Variabel Window Display Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Window Display Item
Rhitung
Sig. (2-tailed)
Rtabel
Keterangan
1 2 3
0,769 0,908 0,797
0,000 0,000 0,000
0,195 0,195 0,195
Valid Valid Valid
Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat di lihat Nilai rtabeluntuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,195. Tabel 4.5 menunjukan bahwa semua butir pernyataan tentang window display adalah valid, karena nilai Rhitung> dari Rtabel (0,195). Dengan demikian semua butir pernyataan angket windows display adalah valid.
42
b. Variabel In-Store Form / Mannequin Display Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel In-Store Form / Mannequin Display Item
Rhitung
Sig. (2-tailed)
Rtabel
Keterangan
1 2 3 4
0,775 0,852 0,827 0,849
0,000 0,000 0,000 0,000
0,195 0,195 0,195 0,195
Valid Valid Valid Validd
Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat di lihat Nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,195. Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua butir pernyataan tentang In-Store Form / Mannequin Display adalah valid, karena nilai Rhitung> dari Rtabel (0,195).Dengan demikian semua butir pernyataan angket In-Store Form / Mannequin Display adalah valid. c. VariabelFloor Merchandising Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Floor Merchandising Item
Rhitung
Sig. (2-tailed)
Rtabel
Keterangan
1 2 3
0,849 0,962 0,787
0,000 0,000 0,000
0,195 0,195 0,195
Valid Valid Valid
Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat di lihat Nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,195. Tabel 4.7 menunjukan bahwa semua butir pernyataan tentang floor merchandising adalah valid, karena nilai Rhitung> Rtabel (0,195). Dengan demikian semua butir pernyataan angket floor merchandising adalah valid.
43
d. VariabelPromotional Signage Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Promotional Signage Item
Rhitung
Sig. (2-tailed)
Rtabel
Keterangan
1 2 3 4
0,779 0,846 0,839 0,750
0,000 0,000 0,000 0,000
0,195 0,195 0,195 0,195
Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkantabel 4.8 maka dapat di lihat Nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,195. Tabel 4.8 menunjukan bahwa semua butir pernyataan tentang promotional signage adalah valid, karena nilai Rhitung> dari Rtabel (0,195). Dengan demikian semua butir pernyataan angket promotional signage adalah valid e. Variabel Impuls Buying Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Impuls Buying Item
Rhitung
Sig. (2-tailed)
Rtabel
Keterangan
1 2 3 4 5
0,781 0,803 0,793 0,768 0,860
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat di lihat Nilai rtabel untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,195. Tabel 4.9 menunjukan bahwa semua butir pernyataan tentang impuls buying adalah valid, karena nilai Rhitung> dari
44
Rtabel(0,195).Dengan demikian semua butir pernyataan angket impuls buying adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Dengan alat statistik SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) dari masing-masing instrumen dalam variabel.Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.Adapun cara menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Hasil uji reliabilitas masingmasing variabel adalah : Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Window Diplay In-Store Form / Mannequin Display Floor Merchandising Promotional Signage Impuls Buying Sumber : Data diolah, 2016
Cronbach’s Rtabel Alpha 0,887 0,911 0,901 0,934 0,940
0.7 0,7 0.7 0.7 0.7
Keterangan Reliabel/handal Reliabel/handal Reliabel/handal Reliabel/handal Reliabel/handal
Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap semua variabel dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha sebagaimana terlihatdalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,70. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa semua kuesioner yang di gunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
45
4.1.3Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini untuk melihat normalitas residual dengan melihat. Dengan membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05.Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya. Berdasarkan pengujian
dengan SPSS 20 diperoleh hasil analisis
sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber : Data primer diolah, 2016
100 ,0000000 1,42227075 ,122 ,118 -,122 1,225 ,100
Hasil uji normalitas terhadap nilai residual dari persamaan regresi, menunjukkan nilai Kolmogrof-Smirnov sebesar 1,225 dengan probabilitas sebesar 0,100. Nilai probabilitas sebesar 0,100 > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk
46
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) jika nilai tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Tolerance
VIF
Keterangan
Window Diplay (X1) In-Store Form / Mannequin Display (X2) Floor Merchandising (X3)
0,430
2,323
Tidak terjadi multikolinearitas
0,534
1,871
Tidak terjadi multikolinearitas
0,518
1,931
Tidak terjadi multikolinearitas
Promotional Signage (X4)
0,459
2,180
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF window dispay sebesar 0.430 dan VIF 2.232, in-store form/mannequin display sebesar 0.534 dan VIF 1.871, floor merchandising sebesar 0.518 dan VIF 1.931, dan promotional signage sebesar 0.459 dan VIF 2.180. Hasil tersebut menunjukkan nilai tolerance>dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka variabel penelitian dianggap bebas dari gejala multikolinieritas. Sebagaimana hasil analisis di atas, dapat dinyatakan bahwa variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan tidak mengalami gangguan multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji Glejser, yaitu dengan cara meregresikan nilai Absolut Residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui
47
dengan melihat signifikasinya terhadap derajat kepercayaan 5%. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat ditunjukan dalam tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
p-value
Keterangan
Window Diplay (X1) In-Store Form / Mannequin Display (X2) Floor Merchandising (X3) Promotional Signage (X4)
0,834
Tidak terjadi heteroskedastisitas
0,657
Tidak terjadi heteroskedastisitas
0,168
Tidak terjadi heteroskedastisitas
0,962
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel 4.13 tersebut nampak bahwa semua variabel bebas menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas.
4.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dipilih untuk menguji hipotesis karena metode ini akan menunjukkan arah hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Adapun hasilnya sebagai berikut:
48
Tabel 4.14 Hasil Regresi Berganda Variabel418/8
Unstandardized Coefficients (B) 3,561 0,436
Statistik t
Sig.
2,637
0,010
Ho ditolak
In-Store Form / Mannequin Display (X2)
0,261
2,431
0,017
Ho ditolak
Floor Merchandising (X3)
0,243
2,232
0,028
Ho ditolak
0,296
2,072
0,041
Ho ditolak
(Constant) Window Display (X1)
Promotional Signage (X4) sumber : Data primer diolah, 2016 Y=
Keterangan
3,561 + 0,436X1 + 0,261X2 + 0,243X3 + 0,296X4
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan: a. Konstanta sebesar 3,561 dengan parameter positif menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat windows display, in store form/mannequin display, floor merchandising, dan promotional signagemaka impuls buying tetap akan meningkat b. Koefisien regresi windows display(X1)sebesar 0,436artinya displaynaik
1
satuan
maka
akan
mempengaruhi
jika
windows
peningkatanimpuls
buyingsebesar 0.436 satuan dan sebaliknya. c. Koefisien regresiin store form/mannequin display(X2) sebesar 0,261artinya jika in store form/mannequin display naik 1 satuan maka akan mempengaruhi peningkatanimpuls buyingsebesar 0.261 satuan dan sebaliknya. d. Koefisien regresifloor merchandisingsebesar
0.243artinya
jika
floor
merchandising naik 1 satuan maka akan mempengaruhi peningkatan impuls buyingsebesar 0.243satuan dan sebaliknya. e. Koefisien regresipromotional signagesebesar 0.296artinya jika promotional signagenaik
1 satuan
maka akan
mempengaruhi peningkatan impuls
buyingsebesar 0.296 satuan dan sebaliknya.
49
4.1.5Uji Ketepatan Model (Goodness Of Fit Test) 1. Uji R2 Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model
R
R Square
1 0,760a 0,578 Sumber : Data diolah, 2016
Adjusted R Square 0,560
Std. Error of the Estimate 1,45190
Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam merangkan variasi variabel terikat, juga kana diamati seberapa jauh nilai Adjusted R2. Karena apabila hanya menggunakan koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yang mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model, setiap tambahan variabel independen maka R 2 pasti meningkat tanpa memerdulikan signifikansi pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 97) Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,560. Hal ini berarti bahwa 56,0% variasi variabel impuls buyingdapat dijelaskan oleh variabel windows display, in store form/mannequin display, floor merchandising, dan promotional signage, sedangkan sisanya yaitu 44,0% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.
50
2. Uji F (Pengujian Simultan) Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variable independen secara keseluruhan terhadap variable dependen.Sehingga dapat dideteksi apakah seluruh variable independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen.adapun hasil uji F didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
274.327
4
68.582
Residual
200.263
95
2.108
Total 474.590 a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Output SPSS, 2016
F 32.534
Sig. .000a
99
Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan dengan program SPSS, diperoleh Fhitung sebesar 32,534 dan Ftabel = 2,76 Apabila dibandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel dapat dilihat bahwa hasil uji statistik dari distribusi Fhitung> Ftabel yaitu 32,534 > 2,76 Hasil pengujian dapat dilihat juga signifikansi sebesar (0,000) < 0,05, hal ini menunjukan model dalam penelitian adalah goodness of fit, karena secara simultan antara variabel
windows display, in store form/mannequin
display, floor merchandising, dan promotional signage terhadap impuls buying.
51
3. Uji t Uji
statistik
t
menunjukkan
terhadap
pengaruh
satu
variabel
penjelas/independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Karakteristik uji t dalam penelitian ini adalah : derajat kepercayaan sebesar 5% dengan membandingkan nilai signifikan thitung< (0,05) dan membandingkan nilai thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Adapun hasil analisis dapat diketahui hasil uji t sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil uji t Variabel
thitung
Windows Display 2,637 In Store Form/Mannequin 2,431 Display Floor Merchadising 2,232 Promotional Signage 2,072 Sumber : Hasil Output SPSS, 2016
Probabilitas (Sig). 0,010 0,017
ttabel
Keterangan
2,000 2,000
H1 diterima H2 diterima
0,028 0,041
2,000 2,000
H3 diterima H4 diterima
Dari hasil tabel 4.23. tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel windows display, in store form/mannequin display, floor merchandising, dan promotional signageterhadap impuls buying. a. Hasil uji t variabel windowsdisplay diketahui nilai thitung (2,637) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,010 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa windows display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying.
52
b. Hasil variabel in store form/mannequin display diketahui nilai thitung (2,431) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,017 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa in store form/mannequin display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying. c. Variabel floor merchadising diketahui nilai thitung (2,232) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,028 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa floor merchadising mempunyai pengaruh terhadap impuls buying. d. Variabel promotional signage diketahui nilai thitung (2,072) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,041 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa promotional signage mempunyai pengaruh terhadap impuls buying.
4.2 Pembahasan Hasil Analisis Data 4.2.1 Hipotesis I (Window display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior) Variabel windows display diketahui nilai thitung (2,637) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,010 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa windows display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying behavior. Dengan demikian penelitian ini yang menyatakan hipotesis pertama tentang windows display berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying behavior terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kim, (2003) dalam meningkatkan impuls buyingbehavior visual barang dagangan untuk menarik
53
perhatian dan akhirnya masuk ke dalam toko. Hal ini bahwa hipotesis pertama dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik dan ini mengindikasikan bahwa semakin baik window display maka impuls buying behaviorakan semakin meningkat.
Mall Solo Paragon menghadirkan seni media komunikasi visual antara merchandise dan merek dengan pelanggan, Solo Paragon merupakan tempat apartemen dilengkapi dengan pusat perbelanjaan. Disamping itu tata interior toko yang seimbang sebagai alat komunikasi informatif yang melengkapi kondisi tempat dimana display dipasang, volume display yang besar serta kekontrasan warna yang akan berbeda antara indoor dan outdoor view serta bau yang ditimbulkan dari hasil bahan atau cat produk display. Dimana toko-toko menggunakan unsur windows diplay yang menarik guna mendukung promosi dan penjualan produk-produk yang dipajang serta penggunaan papan nama yang baik yaitu dengan tampilan yang mudah diingat, mudah dibaca, simple, serta desainnya bagus. Tampilan depan toko yang berada di Solo Paragon sangat menarik karena keberadaan toko dapat terlihat dari luar dengan tata letak yang rapi akan memudahkan pelanggan untuk melihat langsung sehingga terdorong untu
54
memasuki toko dan tertarik saat melihat tampilan toko dan pelanggan memutuskan untuk berbelanja di toko yang dimasukinya. 4.2.2 Hipotesis II (In-store form/mannequin display berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior) Variabel in store form/mannequin display diketahui nilai thitung (2,431) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,017 < 0,05, oleh karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa in store form/mannequin display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying. Dengan demikian penelitian ini yang menyatakan hipotesis kedua tentangIn-store form/mannequin display berpengaruh positif dansignifikan terhadap impulse buying behavior terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kim, (2003) dalam meningkatkan impuls buyingbehavior bagaimana memancing minat konsumen atau pelanggan danmenciptakan keinginan untuk membeli. Hal ini bahwa hipotesis
kedua
dapat
dibuktikan
berdasarkan
hasil
statistik
dan
ini
mengindikasikan bahwa semakin baik in store form/mannequin display maka impuls buying behaviorakan semakin meningkat.
55
Dengan adanya alat untuk memamerkan atau menjalaskan tren fashion saat ini dengan memajang fashion terbaru dengan manaquin atau boneka-boneka yang dapat menarik pelanggan.Presentasi berupa barang menggunakan manaquin untuk dapat memancing minat pelanggan dan menciptakan keinginan untuk membeli.Dari uraian tersebut jelas alat peraga yang dimulai dari boneka mengenakan tren baju santai, baju untuk kerja berusaha menceritakan tentang keadaan tren baju saat ini.
4.2.3 Hipotesis III (Floor merchandising berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior) Variabel floor merchadising diketahui nilai thitung (2,232) lebih besar daripada ttabel (2,000)
atau
dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,028 < 0,05, oleh
karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa mempunyai pengaruh terhadap impuls buying.Dengan demikian penelitian ini yang menyatakan hipotesis ketiga tentangFloor merchandisingberpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying behavior terbukti kebenarannya.
56
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kim, (2003) dalam meningkatkan impuls buyingbehavior barang dagangan disusun sesuai dengan tata letak dapat dilihat konsumen serta mudah dijangkau dimana barang tersebut tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Hal ini bahwa hipotesis ketiga dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik dan ini mengindikasikan bahwa semakin baik floor merchandise maka impuls buying behaviorakan semakin meningkat.
Berdasarkan gambar tersebut susunan barang atau produk sesuai yang rencanakan dimana barang yang tersedia untuk dijual kepada pelanggan, dalam rangka mendorong keinginan konsumen untuk membeli dan terlihat pula barang atau produk berada di setiap rak-rak terdapat beberapa fashion yang berbeda bermerek mengesankan bahwa secara efektif lewat desain yag tercipta, pencitraan produk baik dengan interior serasi sesuai dengan selera konsumen dan karakter produk yang dijualnya.
4.2.4 Hipotesis IV (Promotional signage berpengaruh signifikan terhadap terhadap impulse buying behavior) Variabel promotional signage diketahui nilai thitung (2,072) lebih besar daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,041 < 0,05, oleh
57
karena itu hasil ini dapat diketahui bahwa promotional signage mempunyai pengaruh terhadap impuls buying.Dengan demikian penelitian ini yang menyatakan hipotesis keempat tentang Promotional signageberpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying behavior terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kim, (2003) dalam meningkatkan impuls buyingbehavior bagaimana kalimat yang digunakan agar menarik perhatian konsumen dalam menyampaikan produk atau informasi dalam promosi kepada pelanggan dengan tujuan menginformasikan dan menciptakan agar konsumen masuk ke dalam toko. Hal ini bahwa hipotesis keempat dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik dan ini mengindikasikan bahwa semakin baik promotional signage maka impuls buying behaviorakan semakin meningkat.
Berdasarkan gambar tersebut tampilan signage yang baik ialah mampu menggambarkan
perhatian
pelanggan
kepada
produk
yang
dijualnya,
memberitahukan sesuatu tentang produk yang dimana pelanggan tidak tahu atau tidak paham dan menginformasikan harga dari produk yang dijual dengan adanya
58
tawaran menarik melalui diskon, pelanggan akan tertarik jika melihat tanda promosi yang berdampak pada keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut. Dengan penataan produk yang dijual mudah dijangkau dan memudahkan pelanggan untuk melihat maka keinginan konsumen atau pelanggan menunjukkan adanya proses atau respon yang positif terhadap produk yang dipajangnya. Berdasarkan pembahasan ini secara statistik faktor visual merchandising yang paling tinggi pengaruhnya adalah windows display ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,637, hal ini disebabkan konsumen cenderung hanya melihat langsung sehingga terdorong untuk memasuki toko dan tertarik saat melihat tampilan toko dan pelanggan memutuskan untuk berbelanja di toko yang dimasukinya. Sedangkan secara statistik faktor yang paling rendah pengaruhnya adalah promotional signage ditunjukkan nilai thitung sebesar 2,072, hal ini disebabkan konsumen hanya beranggapan bahwa diskon atau promosi yang ditawarkan memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
59
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkanuraian
yang
telahdisajikanpadababsebelumnyapenelitidapatmengambilkesimpulansebagaiberik ut : 1. Windows
displaymempunyaipengaruhpositif
dansignifikanterhadapimpuls
buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,637) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,010 < = 0,05. Jadi hipotesis pertama yang menyatakan bahwa windows display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying terbukti kebenarannya. 2. In
store
form/mannequin
displaymempunyaipengaruhpositif
dansignifikanterhadapimpuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,431) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,017 < = 0,05. Jadi hipotesis kedua yang menyatakan bahwa in store form/mannequin display mempunyai pengaruh terhadap impuls buying terbukti kebenarannya. 3. Floor merchadisingmempunyaipengaruhpositif dansignifikanterhadapimpuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,232) > ttabel (2,000) atau nilai signifikansi 0,028 < = 0,05. Jadi hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa floor merchandising mempunyai pengaruh terhadap impuls buying terbukti kebenarannya. 4. Promotional signagemempunyaipengaruhpositif dansignifikanterhadapimpuls buying.Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,072) > ttabel (2,000) atau nilai
60
signifikansi 0,041 < = 0,05. Jadi hipotesis keempat yang menyatakan bahwa promotional signage mempunyai pengaruh terhadap impuls buying terbukti kebenarannya. 5. Berdasarkanhasilujisecarasimultan (uji F), variabelindependenyaituWindows display, in-store form/mannequin display, floor merchandisingdanpromotional signageberpengaruhterhadapvariabeldependenyaituimpulse behavior.Hal
buying
inidibuktikandengannilaiFhitung>Ftabelyaitu32,534
ataunilaisignifikansisebesar
(0,000)
0,05,sehinggamenerimahipotesisbahwaWindows form/mannequin
display,
>
floor
2,76 <
display,
in-store
merchandisingdanpromotional
signageberpengaruhsecarasimultanterhadapimpulse buying behavior pada Mall Solo Paragon.
5.2 KeterbatasanPenelitian 1. Penelitianiniterbataspadaobyekpenelitianyaituhanyadilakukanpada Mall Solo Paragon 2. Keterbatasanpenelitianinihanyamenelitidimensi yaituWindow
visual
merchandising
Display, In-Store Form / Mannequin Display,
Floor
Merchandising, Promotional Signage.
5.3 Saran Berdasarkankesimpulandanketerbatasan
yang
makadapatdikemukakanbeberapa saran sebagaiberikut:
adadalampenelitianini,
61
1.
Berdasarkanhasilpenelitian
yang
telahdilakukanterungkapbahwaterjadipembelianimpulsif
buying
behavior
disebabkankarenaadanyawindows display, in-store form/mannequin display, floor
merchandising
danpromotional
signage.
Untukitumakabagiparapemasarandalamhalinipihakpengelolaperlumemperdala mstrateginyadalammemasarkanproduk, terutamamelakukanstrategipemasaran yang mampumembidikkeempatfaktortersebutdiatassehinggamampumenambahpend apatanatau income. 2.
Meskipuntanggapanrespondenterhadapwindows
displaysudah
di
nilaicukupbaik, tetapitidakadasalahnyaapabilapihakpengelolalebihmemperhatikan
interior
dalammenyusunprodukataubajuberdasarkanukuran, dan baju yang terupdate. 3.
Berdasarkanhasilpenelitianmasihterdapatfaktor
yang
laindapatmempengaruhiimpulse
44%,
buyingsebesar
halinipihakpengelolaharuslebihgencarlagidalammempromosikanprodukproduknya agar konsumenlebihtertariklagidalamberbelanja. 4.
Sebaiknyapihakpengelolaterusmemperhatikanperkembanganbisnisnyadilihatd arisegipromotional signagehalinidikarenakandarihasilpenyebarankuesionerfaktor
yang
paling
rendahadalahpromotional signage. 5.
Sebaiknyabagipeneliti
yang
akandatangmenambahvariabel
yang
ditelitiyaitutidakhanyaWindow Display, In-Store Form / Mannequin Display,
62
Floor buying.
Merchandising,
Promotional
Signagedalammempengaruhiimpuls
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdolvand Mohammad Ali Kambiz Heidarzadeh Hansaee, Afshin Rahnama, &Khospanjeh. 2010. The Effect of Situational and Individual Factors on Impulse Buying. World Applied Sciences Journal, 13(9), pp: 2108-2117. Arafah, Ananda Tenri, et.al. Penerapan Visual Merchandising Sebagai Alat Komunikasi Pemasaran Produk Wakai Shoes Store di Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Vol. 2, No.1, Art Nouveau, 2014. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bell, J., & Ternus, K. 2012. Silent Selling. 4rd Ed. New York: Fairchild Publications. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. (1996). Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE. Ebster, C.,& Garaus, M. 2011. Store Design and Visual Merchandising: Creating Store Space That Encourages Buying. New York: Business Expert Press, LLC. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Multivariate dengan SPSS. Cet. I. Semarang: BP. UNDIP. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbitan: Universitas Diponegoro Semarang. Gillani,ms. Fatima. 2012. Impact of Peer Pressure and Store Atmosphere on Purchase Intention: An Empirical Study on the Youngsters in Pakistan. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 2(7), pp. 323-332. Hariadi, Doni. 2013. Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume 1 Nomor 1. Januari 2013.
63
Hatane, Samuel. 2007. Pengarh Stimulus Media Iklan, Uang Saku, Usia dan Gender Terhadap Kecenderungan PerilakuPembelian Impulsif (Studi Kasus Produk Pariwisata). Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra, 2(1), pp: 31-42. Irianto, Agus. 2007. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Jain, V., Sharma, A., & Narwal, P. (2012). Impact of Visual Merchandising on Consumer Behavior towards Women's Apparel. International Journal of Research in Management, 5 (2), 106-117. Jain, D. R. 2013. Effect of Visual Merchandising of Apparel on Impulse Buying Behavior of Women. Indian Jurnal of Applied Research, 3 (12). Jessica Novia. 2015.The Effect of Visual Merchandizing On Impulsive Buying With Impulsive Buying Tendency As Moderating Variable Kim, Jiyeon. 2003. College Students Apparel Impulse Buying Behaviors In Relation To Visual Merchandising. Journal of Service Research. Vol. 8 No. 3. Kotler, P., & Keller, K. L. 2012. Marketing Management. 14th Ed. Prentice Hall. Malhotra, N. K. 2007. Marketing Research: An Applied Orientation. 5th Ed.New Jersey: Prentice Hall. Mehta, N. P., & Chugan, P. K. 2013. The Impact of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior of Consumers: A Case from Central Mall of Ahmedabad India. Universal Journal of Management , 1 (2), 76-82. Olia Gunawan, 2012. Pengaruh Visual Merchandising dan Sales Promotion Terhadap Impluse Buying Yang Dimediasi Impulse Buying Tendency Pada “Etude House” Grand City Mall di Surabaya. Pegler, M. M. 2012. Visual Merchandising and Display. Sisth Edition. New York: Fairchild Books. Peter, J. P., & Olson, J. C. 2005. Consumer Behavior And Marketing Strategy . 7th Ed.New York: McGraw-Hill.
64
Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rook, D. W. 1987. The Impulse Buying. Journal of Consumer Research, 14, 189199. Rook, D. W., & Hoch, S. J. 1985. Consuming Impulses. Advances in Consumer Research, 12, 23-27. Sanusi, Anwar, 2013, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat). Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sari, Taman Ayu, Dewa dan Alit Suryani, 2015. Pengaruh Merchandising, Promosi dan Atmosfir Toko Terhadap Impulse Buying. Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu). Semuel, H. 2005. Respon Lingkungan Belanja Sebagai Stimulus Pembelian Tidak Terencana pada Toko Serba Ada (Toserba). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 7 (2), 140-158. Siregar, S. 2014. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Solomon, M. R. 2013. Consumer Behavior Buying, Having, and Being. 10th Ed.Pearson Education. Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Cet. ke-16, (Bandung: Alfabeta). Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor. Ghalia Indonesia. Swasta, Basu dan Irawan, 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty. Yogyakarta Utami, C. W. (2008). Strategi Pemasaran Ritel. Jakarta: Indeks. Yanthi, Devi dan Edwin Japarianto. 2014. Analisis Pengaruh Hedonic ShoppingTendency dan Visual Merchandising Terhadap Impulse Buying dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Intervening pada Area Ladies
65
Matahari Department Store Tunjungan Plaza Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 2, (2014).
Surabaya.
Jurnal
(http://klopidea.com/10-prinsip-utama-visual-merchandise-production/) diunduh tanggal 01 Oktober 2016:
PENGARUH VISUAL MERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON
SKRIPSI
Ditujukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : ARIFAH KHOIRUNNISA NIM. 12.22.1.1.019
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017
i
PENGARUH VISUAL MERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON
SKRIPSI
Ditujukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : ARIFAH KHOIRUNNISA NIM. 12.22.1.1.019
Surakarta, 29 Desember 2016
Disetujui dan disahkan oleh : Dosen Pembimbing Skripsi
Awan Kostrad Diharto,SE.,M.Ag. NIP. 19651225 200003 1 001
ii
PENGARUH VISUAL MERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON
SKRIPSI
Ditujukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : ARIFAH KHOIRUNNISA NIM. 12.22.1.1.019
Surakarta, 29 Desember 2016
Disetujui dan disahkan oleh : Biro Skripsi
Ika Yoga, S.E., M.M. NIP. 19790406 201403 1 001
iii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
Assalamu’alaikumWr. Wb Yang bertandatangan di bawahini: NAMA : ARIFAH KHOIRUNNISA NIM : 12. 22. 1. 1. 019 JURUSAN : MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Menyatakan
bahwa
penilitian
skripsi
berjudul
“PENGARUH
VISUALMERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON”. Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti sebelumnya. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikumWr. Wb
Surakarta, 29 Desember 2016
Arifah Khoirunnisa
iv
Awan Kostrad Diharto,SE.,M.Ag. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta
NOTA DINAS Hal : Skripsi Sdra : Arifah Khoirunnisa
Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Di Surakarta Assalamu’alaikumWr.Wb Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara Arifah khoirunnisa NIM : 1.222.11.019 yang berjudul : “PENGARUH VISUAL MERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON”. Sudah dapat dimunaqosahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dalam bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syari’ah. Oleh karena itu kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosahkan dalam waktu dekat. Demikian, atas dikabulkannya permohonan ini disampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 29 Desember 2016 Dosen Pembimbing Skripsi
v
Awan Kostrad Diharto, SE.,M.Ag. NIP. 19651225 200003 1 001
vi
MOTTO Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun islam dan pahala yang di berikan kepada sama dengan para nabi (HR. Dailani dari Anas r.a)
Sesuatu yang belum di kerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)
“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh” (Andrew Jackson)
vii
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan skripsiku ini untuk:
Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan ku sayangi yang telah bekerja keras demi masa depan ku sera tiada henti mendoakan dan membuataku semangat dalam melakukan semua hal. Untuk Leni rahmawati, Sultan Ario Bimo, Angga Budi Saputra yang telah mendukung dan memotivasiku selama ini.
Untuk teman-teman manajemen A angkatan 2012 yang selalu membantu dan saling memotivasiku selama ini, kita berjuang bersama dan sukses bersama.
Untuk teman-teman semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, atas bantuan kalian semua hal yang sulit dapat di kerjakan dengan mudah.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH VISUAL MERCHANDISING TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Mudofir, M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta. 2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 4. Fitri Wulandari, S.E., M.Si. Dosen Pembimbing Akademik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
ix
5. Awan Kostrad Diharto,SE.,M.Ag. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai. 6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas Bimbingannya dalam Menyelesaikan skripsi. 7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 8. Ibu dan Bapakku, terima kasih atas do’a, cinta dan pengorbanan yang tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan. 9. Sahabat-sahabatku dan teman-teman Manajemen angkatan 2012 yang telah memberikan keceriaan dan motivasi kepada penulis selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan kepada semuanya. Aamiin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Surakarta, 29 Desember 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI .............................................. iii HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI....................................... iv HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................ v HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSYAH............................................ vi HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRACT..................................................................................................... xi ABSTRAK ....................................................................................................... xii DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii BAB I
PENDAHULUAN......................................................................... 1
xi
1.1 ....................................................................................... Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 1.2 ....................................................................................... Identi fikasi Masalah ......................................................................... 5 1.3 ....................................................................................... Batas an Masalah .............................................................................. 6 1.4 ....................................................................................... Rum usan Masalah........................................................................... 6 1.5 ....................................................................................... Tujua n Penelitian.............................................................................. 7 1.6 ....................................................................................... Manf aat Penelitian ........................................................................... 8 1.7 ....................................................................................... Siste matika Penulisan Skripsi ......................................................... 8 BAB II
LANDASAN TEORI .................................................................... 11 2.1 ....................................................................................... Kajia n Teori ..................................................................................... 11 2.1.1 ............................................................................... Impul se Buying Behavior...................................................... 11 2.1.2 ............................................................................... Visua l Merchandising........................................................... 14 2.2 ....................................................................................... Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 23
xii
2.3 ....................................................................................... Kera ngka Pemikiran........................................................................ 24 2.4 ....................................................................................... Hipot esis........................................................................................... 25 BAB III
METODE PENELITIAN.............................................................. 28 3.1 ....................................................................................... Wakt u dan Wilayah Penelitian......................................................... 28 3.2 ....................................................................................... Jenis Penelitian................................................................................. 28 3.3 ....................................................................................... Popul asi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 28 3.4 ....................................................................................... Data dan Sumber Data ..................................................................... 30 3.5 ....................................................................................... Tekni k Pengumpulan Data .............................................................. 31 3.6 ....................................................................................... Varia bel Penelitian ........................................................................... 31 3.7 ....................................................................................... Defin isiOperasional Variabel .......................................................... 32 3.8 ....................................................................................... Tekni k Analisis Data ........................................................................ 34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38 4.1 Pengujian Dan Hasil Analisis Data ...................................... 38
xiii
4.1.1 Karakteristik Responden ............................................... 38 4.1.2. Uji Instrumen ............................................................ 41 4.1.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 45 4.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda................................. 47 4.1.5 Uji Ketepatan Model (Goodness Of Fit Test) ............... 49 4.2 Pembahasan Hasil Analisis Data........................................... 52 BAB V
PENUTUP..................................................................................... 59 5.1 Kesimpulan............................................................................. 59 5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 60 5.3 Saran....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62 LAMPIRAN- LAMPIRAN.............................................................................. 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................. 38 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..................... 39 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir........... 39 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Berapa Kali Melakukan Pembelian ........................................................................................ 40 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Window Display ................................ 41 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel In-Store Form / Mannequin Display.. 42 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Floor Merchandising.......................... 42 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Promotional Signage.......................... 43 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Impuls Buying.................................... 43 Tabel 4.10Hasil Uji Reliabilitas....................................................................... 44 Tabel 4.11Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 45 Tabel 4.12Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................. 46 Tabel 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 47 Tabel 4.14Hasil Regresi Berganda................................................................... 48 Tabel 4.15Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 49 Tabel 4.16Hasil Uji F....................................................................................... 50 Tabel 4.17Hasil uji t......................................................................................... 51
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir .................................................................... 25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Jadwal Penelitian............................................................. 66
Lampiran 2
:Kuesioner Penelitian ........................................................ 67
Lampiran 3
: Data Kuesioner................................................................ 70
Lampiran 4
: Hasil Pengujian Validitas dan Reliabiitas....................... 80
Lampiran 5
: Biodata Penulis ............................................................... 91
xvii
LAMPIRAN
66
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN No 1 2 3
No 4
Bulan Kegiatan Penyusunan Proposal Konsultasi Penyusunan Bab 1, 2, 3
Bulan Kegiatan Konsultasi Bab 1, 2, 3
5
Penyusunan Revisi Bab 3
6
Konsultasi Bab 3
7
Penelitian dan Analisis Data
8 9 10 11 12 13
Penyusunan Bab 4 dan 5 Konsultasi Bab 4 dan 5 Penulisan Akhir Naskah Skripsi Pendaftaran Munaqosah Munaqosah Revisi Skripsi
April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 X X
X X X X X X X X X X X X X X X X
Septembe Januari Oktober November Desember r 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X
Lampiran 2: Kuesioner
A. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Bapak/ Ibu cukup memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 sampai dengan 5) sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu. Setiap pernyataan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/ Ibu: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS) Untuk pertanyaan yang tidak ada angka pilihannya, Bapak/ Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi yang dialami pada pekerjaan saat ini.
B. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
: ………………………………..
2. Umur
: > 25
26-35
36-55 3. Jenis Kelamin
: Pria;
4. Pendidikan Terakhir
: S2
5. Berapa kali melakukan pembelian
> 55 Wanita S1
:
D3
SLTA
1 kali;
2 kali;
4 kali;
> 5 kali
3 kali;
DAFTAR PERTANYAAN
A. IMPULS BUYING
No
Pernyataan
1
Saya berbelanja suasana hati
untuk
2
Saya Merasakan kegembiraan ketika melakukan pembelian mendadak
3
Ketika melakukan pembelian mendadak saya merasa menyesal.
4
Saya mengalami kesulitan mengendalikan dorongan untuk membeli produk ketika melihat tawaran yang baik.
5
Saya cenderung untuk membeli / berniat untuk membeli.
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
mengubah
B. WINDOWS DISPLAY
No
Pernyataan
6
Saya memilih toko untuk berbelanja
7
Saya terdorong untuk memasuki toko ketika melihat tampilan yang menarik.
8
Saya masuk toko ketika tertarik melihat tampilan toko
saat
C. IN – STORE FORM / MANNEQUIN DISPLAY
No
Pernyataan
9
Saya Mendapatkan ide dari apa yang ingin dibeli setelah melihat melalui bentuk tampilan mannnequin
10
Saya cenderung untuk membeli ketika melihat tampilkan gaya baru toko atau desain pada layar.
11
Saya suka di dalam toko, karena bentuk tampilan toko / manekin, saya cenderung untuk membelinya.
12
Mengandalkan tampilan toko saat membuat keputusan untuk membeli pakaian.
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
D. FLOOR MERCHANDISING
No
Pernyataan
13
Saya cenderung untuk mencoba produk tanpa melihat seluruh bagian.
14
Saya cenderung melihat lebih dekat produk yang ada
15
Saya cenderung untuk mencoba / tertarik ketika melewati floor merchandising.
E. PROMOTIONAL SIGNAGE
No
Pernyataan
16
Melihat tawaran menarik promosi (diskon, promosi penjualan, dan lainlain) pada tanda-tanda di dalam toko,saya cenderung untuk membelinya.
17
Melihat tanda-tanda diskon saya tertarik untuk melihat produk.
18
Ketika melihat tanda promosi khusus, saya pergi untuk melihatnya
19
Cenderung melakukan pembelian yang tidak diinginkan
STS
TS
N
S
SS
Hasil pengujian 4 Frequencies Umur Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
< 25 Tahun
14
14.0
14.0
14.0
26-35 Tahun
44
44.0
44.0
58.0
36-55 Tahun
36
36.0
36.0
94.0
> 55 Tahun
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Jenis Kelamin Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Pria
36
36.0
36.0
36.0
Wanita
64
64.0
64.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
S2
20
20.0
20.0
20.0
S1
39
39.0
39.0
59.0
D3
32
32.0
32.0
91.0 100.0
SLTA
9
9.0
9.0
Total
100
100.0
100.0
Berapa Kali Melakukan Pembelian Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 kali
7
7.0
7.0
7.0
2 kali
36
36.0
36.0
43.0
3 kali
38
38.0
38.0
81.0
4 kali
13
13.0
13.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
> 5 kali Total
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS : IMPULS BUYING Correlations Correlations y1 y1
y2
Pearson Correlation
1
.766
Sig. (2-tailed) N y2
y3
y4
y5
102
Pearson Correlation
.766
**
102
102
100
1
**
**
**
.646
.646
102
102
102
100
1
**
**
102
102
102
**
**
**
.789
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
102
102
102
**
**
**
.000
102
Pearson Correlation
.781
102
**
.803
**
.827
.000 102 .793
**
.789
.827
.000
102
102
100
1
**
.833
102
102
100
**
1
.833
.000 102 .768
**
100
**
1
N
100
100
100
100
100
Valid
102 a
Excluded Total
98.1
2
1.9
104
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
**
102 .860
.000
%
.860
.000
.000
N
**
.000
.000
Case Processing Summary
.768
.000
.000
Scale: ALL VARIABLES
**
.000
.000
Reliability
.793
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
N
.000
.803
.000
.000
.790
.790
.000
.000
.696
.696
.000
Sig. (2-tailed)
N
Cases
102
**
.778
**
102
102
Pearson Correlation
.781
.000
**
.758
.778
.000
102
Pearson Correlation
.758
Y **
.000
N
.789
.789
y5 **
.000
.000
Pearson Correlation
y4 **
.000
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
Y
y3 **
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.940
5
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS : WINDOW DISPLAY Correlations Correlations X1_1 X1_1
X1_2
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
X1_3
102
102
**
1
.911
Sig. (2-tailed)
.000
N
102 **
Pearson Correlation
.589
Sig. (2-tailed)
.769
.000 102 .726
**
1
**
100
**
1
100
100
100
a
Excluded Total
102
98.1
2
1.9
104
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
**
102 .797
N
Valid
.797
.000
.000
%
**
100
.000
N
100 .908
102
.000
Case Processing Summary
.000
**
Sig. (2-tailed)
Scale: ALL VARIABLES
**
102
.908
Reliability
.769
.000
102
**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cases
**
.000
102
Pearson Correlation
X1
.589
.000
.726
.000
N X1
**
.000
N X1_2
X1_3
.911
100
Cronbach's Alpha
N of Items
.887
3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS : IN-STORE FORM / MANNEQUIN DISPLAY Correlations Correlations X2_1 X2_1
X2_2
Pearson Correlation
1
.836
Sig. (2-tailed) N X2_2
102
Pearson Correlation
.836
Sig. (2-tailed)
X2_4
.865
**
102
100
1
**
**
102
**
1
102
**
**
.689
.000
102 .775
.836
102
102
102
**
.852
**
.689
.000 102 .691
**
100
1
.691
.000 102 .827
**
100
**
1
100
100
100
a
Excluded Total
102
98.1
2
1.9
104
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
**
102 .849
100
Valid
.849
.000
N
%
**
102
.000
N
100 .827
**
.000
Case Processing Summary
.000
102
.000
Scale: ALL VARIABLES
**
.000
.000
Reliability
.852
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cases
102
N
Pearson Correlation
**
102
.000
N
.775
.000
.836
.000
.629
.000
.000
.629
X2 **
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.865
.000
102
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
X2
**
X2_4 **
.000
.000
N X2_3
X2_3 **
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.911
4
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS : FLOOR MERCHANDISING Correlations Correlations X3_1 X3_1
X3_2
Pearson Correlation
1
.839
Sig. (2-tailed) N X3_2
X3_3
X3
102
Pearson Correlation
.839
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
102 **
Pearson Correlation
.607
X3
.607
**
.849
**
.000
.000
.000
102
102
100
1
**
.803
.962
**
.000
.000
102
102
100
**
1
.803
.787
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
102
102
102
100
**
**
**
1
Pearson Correlation
.849
.962
.000
.787
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
X3_3 **
Valid a
Excluded Total
% 102
98.1
2
1.9
104
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.901
3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS : PROMOTIONAL SIGNAGE Correlations Correlations X4_1 X4_1
X4_2
Pearson Correlation
1
.731
Sig. (2-tailed) N X4_2
102
Pearson Correlation
.731
Sig. (2-tailed)
X4_4
X4
**
.778
**
.779
**
.000
102
102
102
100
1
**
**
.945
102
102
**
1
.945
.000
N
102
102
**
**
.783
.783
.000 102 .727
**
.846
**
.000 100 .839
**
.000
.000
102
102
100
**
1
.727
.750
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
102
102
102
102
100
**
**
**
**
1
Pearson Correlation
.779
.846
.839
.000
.750
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
.734
.000
.000
.734
X4 **
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.778
.000
102
Pearson Correlation
X4_4 **
.000
.000
N X4_3
X4_3 **
Valid a
Excluded Total
% 102
98.1
2
1.9
104
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.934
4
Descriptives
Descriptive Statistics N Y X1 X2 X3 X4 Valid N (listwise)
Minimum 100 100 100 100 100 100
18.00 10.00 14.00 8.00 14.00
Maximum
Mean
25.00 15.00 20.00 15.00 20.00
21.2900 12.6900 16.4800 12.1200 16.7400
HASIL UJI NORMALITAS NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a,,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
100 .0000000 1.42227075 .122 .118 -.122 1.225 .100
Std. Deviation 2.18948 1.34611 1.86125 1.86016 1.50836
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Regression Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
X4, X2, X3, X1
Variables Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
X1
.430
2.323
X2
.534
1.871
X3
.518
1.931
X4
.459
2.180
a. Dependent Variable: Y
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Regression Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered X4, X2, X3, X1
Variables Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary Model 1
R
R Square .189
a
Adjusted R Square
.036
Std. Error of the Estimate
-.005
.96321
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
3.261
4
.815
Residual
88.138
95
.928
Total
91.399
99
.879
.480
a
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable: Abs_res
Coefficients
a
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Beta
(Constant)
2.108
1.143
X1
-.023
.110
X2
.032
X3 X4
t
Sig. 1.845
.068
-.032
-.211
.834
.071
.061
.445
.657
-.100
.072
-.194
-1.389
.168
-.005
.095
-.007
-.048
.962
a. Dependent Variable: Abs_res
OUTPUT REGRESI Regression Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
X4, X2, X3, X1
Variables Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
Adjusted R Square
R Square .760
a
.578
Std. Error of the Estimate
.560
1.45190
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
274.327
4
68.582
Residual
200.263
95
2.108
Total
474.590
99
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
F 32.534
Sig. .000
a
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
274.327
4
68.582
Residual
200.263
95
2.108
Total
474.590
99
F
Sig.
32.534
.000
a
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.561
1.723
X1
.436
.165
X2
.261
X3 X4 a. Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. 2.067
.041
.268
2.637
.010
.107
.222
2.431
.017
.243
.109
.207
2.232
.028
.296
.143
.204
2.072
.041
LAMPIRAN 3 DATA EXCEL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
IMP1 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4
IMP2 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
IMP3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4
IMP4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
IMP5 IMPULSIVE 4 20 4 20 5 25 4 20 5 25 4 22 4 20 4 20 4 20 5 24 4 22 5 24 4 20 4 20 4 20 4 21 4 20 5 25 4 20 4 20 4 18 4 20 4 20 4 23 4 23 4 23 4 21 4 20 4 20 4 20 4 20 5 25 4 20 5 25 4 22 4 20 4 20
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 3
4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
20 24 22 24 20 20 20 21 20 25 20 20 20 25 20 25 22 20 20 20 24 22 24 20 20 20 21 20 25 20 20 18 20 20 25 20 25 22 20 20 19
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
WP1 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 5 2 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4
5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 5 3 5 4
WP2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
WP3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3
4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 3 5 3 5 4 5 3
5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3
24 20 24 25 25 18 21 20 25 20 24 18 18 18 23 20 23 18 24 18 24 18
WINDOW MAN1 MAN2 MAN3 MAN4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 14 4 4 5 4 14 4 4 4 4 14 5 4 4 3 12 4 3 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 2 10 4 3 4 3 12 4 4 4 3
MAN 16 16 20 16 20 16 16 16 16 17 16 16 15 16 14 14 15
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
14 12 12 12 12 13 15 15 15 12 12 13 10 12 15 12 15 12 12 12 12 14 14 14 12 12 12 10 12 14 12 12 12 15 12 15 12 12 12 12 14
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
5 4 2 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4
20 16 14 14 15 16 18 19 19 16 16 16 16 16 20 16 20 16 16 16 16 17 16 16 15 16 14 14 15 20 16 14 16 20 16 20 16 16 16 16 17
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5
14 14 12 12 12 10 12 14 12 12 12 12 12 15 12 15 12 12 12 12 14 14 14 12 12 12 10 12 14 12 12 12 12 13 15 15 15 12 12 13 15
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
4 3 4 4 2 3 3 5 4 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 5 4 5 2 4 4 5 5 5 5 4 4 4
16 16 15 16 14 14 15 20 16 14 14 15 16 20 16 20 16 16 16 16 17 16 16 15 16 14 20 20 20 16 20 14 15 16 18 19 19 20 16 16 16
100
4
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
FM1 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
3
3
FM2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
FM3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
10
4
4
4
4
FLORM PROM1 PROM2 PROM3 PROM4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 5 14 5 4 4 4 13 5 4 4 4 13 5 5 5 4 10 3 4 4 3 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 10 4 4 4 3 15 4 5 5 4 12 4 4 4 4 8 4 4 4 4 8 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 14 4 5 5 4 14 5 4 5 4 14 4 5 5 4 11 4 4 4 4 11 4 4 4 4 12 4 5 4 5 12 4 5 4 5 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 15 5 5 5 5 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 5
16 PROM 16 16 20 16 20 16 16 16 17 17 17 19 14 16 16 16 15 18 16 16 16 16 16 18 18 18 16 16 18 18 16 20 16 20 16 16 16 17
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
14 13 13 10 12 12 12 10 15 12 8 12 15 12 15 12 12 12 12 14 13 13 10 12 12 12 10 15 12 8 8 12 12 15 12 15 12 12 12 12 14
5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
17 17 19 14 16 16 16 15 18 16 16 16 20 16 20 16 16 16 17 17 17 19 14 16 16 16 15 18 16 16 16 16 16 20 16 20 16 16 16 17 17
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 5 2 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 2 5 3 5 5 5 3 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 5 5 5 2 4 4 4 4
13 13 10 12 12 12 10 15 12 8 8 15 8 14 14 14 8 11 12 12 12
5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
17 19 14 16 16 16 15 18 16 16 16 16 16 14 18 18 16 20 18 20 16
97
Lampiran Biodata Penulis
Arifah Khoirunnisa adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis lahir dari orang tua Pratiknyo dan Siti Khoiriyah sebagai anak pertama. Penulis dilahirkan di desa Nglangak, Kelurahan Gemolong, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen pada tanggal 30 Oktober 1993. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN Beji 02 Depok (lulus tahun 2007), melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 9 (lulus tahun 2010), SMK Sukawati (lulus tahun 2012), dan tahun 2012 penulis diterima menjadi mahasiswa Manajemen Syariah di IAIN Surakarta . Selama menjadi mahasiswa manajemen syariah penulis tidak hanya menuntut ilmu dibangku kuliah formal, akan tetapi penulis juga belajar dari organisasi yang pernah terlibat langsung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dengan ketekunan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia penelitian. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya
skripsi
yang
berjudul
“PENGARUH
VISUAL
MERCHANDISING
TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR PADA MALL SOLO PARAGON