1
MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA M. Ekky Gigih Prakoso, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak Apartemen saat ini sebagai alternatif untuk hunian zaman modern saat ini.. Salah satu apartemen yang akan dibangun di Surabaya adalah Apartemen De Papilipo Tamansari yang bertempat di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Dengan pembangunan apartemen ditengah kota apalagi tepatnya di jalan arteri akan menimbulkan bangkitan lalu lintas dibeberapa ruas dan weaving yang ada disekitar apartemen. Metodologi yang akan digunakan adalah perumusan masalah, studi literatur, survey pendahuluan, pengumpulan data primer dan sekunder, analisa jalan yang terpengaruh eksisting, analisa bangkitan perjalanan menggunakan data bangunan analogi dan metode analisa regresi, analisa pengruh bangkitan terhadap kinerja jalan serta manajemen lalu lintas.. Pada Tugas Akhir ini diperoleh nilai bangkitan Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya sebesar 73 smp yang nantinya akan dibebankan pada jaringan jalan disekitar lokasi studi. Pada tugas akhir ini juga dibahas mengenai dimana jika pada jaringan jalan yang mempunyai derajat kejenuhan (DS) >1 maka akan dilakukan manajemen lalu lintas yang sesuai untuk jaringan jalan disekitar lokasi studi sebagai antisipasi atas beroperasinya Apartemen. Kata kunci
: Jaringan jalan, analisa bangkitan, manajemen lalu lintas
. I. PENDAHULUAN ingginya tingkat pertumbuhan penduduk adalah salah satu permasalahan yang umum dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, khususnya di salah satu kota besarnya yaitu Surabaya. Transportasi merupakan pergerakan arus manusia, kendaraan maupun barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan menggunakan jaringan transportasi. Surabaya merupakan kota metropolitan yang cukup berkembang pesat dan selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan setiap tahun, bahkan setiap bulannya. Semakin berjalannya dengan waktu, permasalahan transportasi ini semakin berkembang. Contohnya kemacetan, tundaan, bangkitan dan lain sebagainya. Banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan dalam bidang transportasi, seperti penambahan jumlah penduduk, meningkatnya jalur urbanisasi dan lain-lain.
Hal ini memicu meningkatnya arus pergerakan manusia dan kendaraan. Seperti pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari yang berada di Jalan Ahmad Yani terletak di jalan arteri, dengan luas bangunan 5384 m2. Apartemen De Papilio Tamansari menawarkan beberapa unit kamar apartemen, condotel, beberapa fasilitas seperti ruang rapat, lobby lounge, restaurant, dll yang menjadi daya tarik bagi konsumen. Hal ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Surabaya, khususnya kawasan Surabaya Selatan sebagai tempat hunian. Akibat adanya pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari ini tentu mengakibatkan arus trasnportasi di Jalan Ahmad Yani ini akan meningkat dan juga pada saat ini kondisi kepadataan lalu lintas Jalan Ahmad Yani cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan kemacetan yang terjadi pada jam-jam tertentu. Apalagi ditambahnya pembangunan apartemen ini mengakibatkan peningkatan arus lalu lintas. Agar tidak mengganggu kelancaran transportasi, maka pemecahannya akan dibahas lebih rinci pada tugas akhir dengan menganalisa kondisi kinerja ruas Jalan Ahmad Yani dan weaving disekitar apartemen. Sehingga dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan transportasi yang akan timbul. Oleh karena itu diperlukan sebuah manajemen lalu lintas yang sesuai dengan masalah yang ada
2 II. METODOLOGI Metodologi Tugas Akhir ini dilihat pada Gambar 1. Mulai
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer
Analisa Kondisi Eksisting Ruas Jalan dan weaving
Prediksi Volume Lalu Lintas 2013-2019
Analisa Tarikan dan Bangkitan Perjalanan
Lebar jalan : 10.5 meter Tipe Jalan : 6 lajur / 1 arah pembagi Panjang weaving : 132 meter 5. Data geometri weaving 3 Lebar Jalan : 19.2 meter Tipe Jalan : 6 lajur / 1 arah pembagi Panjang weaving : 81 meter Survey Data Traffic Counting Survey traffic counting ini dimaksudkan untuk mengetahuivolume lalu lintas kendaraan yang melewati lokasi yang ditinjau yang telah disbutkan diatas. Pengamb ilan data dilakukan secara serempak dalam satu hari dengan menempatkan surveyor pada titik-titik yang ditinjau. Survey pertama ini dilakukan pada tanggal 6 Maret 2013, yaitu pada hari Rabu, dengan waktu pelaksanaan pada jam 06.00-08.00 (waktu puncak pagi) dan jam 16.00-18.00 (pada uncak sore). Survey kedua dan ketiga pada minggu-minggu berikutnya tetapi pada hari yang sama karena keterbatasan surveyor. Jenis kendaraan yang digunakan, yaitu : a. Kendaraan tak bermotor (UM) b. Sepeda motor (MC) c. Mobil penumpang (LV) d. Kendaraan berat (HV) Dari data lalu-lintas itu maka didapatkan kinerja jalan dan weaving. Hasil survey traffic counting pada weaving 1 Jalan Ahmad Yani
DS jaringan jalan <1
Manajemen
Surabaya Kesimpulan
Selesai
Bundaran Waru
Gambar 1. Metodologi Tugas Akhir Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Survey Kondisi Eksisting Geometri Jaringan Jalan Dalam pengambilan data primer, yaitu dengan survey dan pengamatan langsung pada jalan dan jaringan lalu lintas di lokasi yang ditinjau. Dalam Tugas Akhir ini lokasi tersebut yaitu weaving 1 pada putar balik depan SPBU Ahmad Yani, weaving 2 pada Injoko, weaving 3 pada Bundaran Dolog dan ruas jalan Ahmad Yani sekitar apartemen. Data ini merupakan data masukan yang diperlukan dalam menggunakan Hitungan Manual. Hasil survey geometri dari lokasi yang ditinjau adalah : 1. Ruas Jalan Ahmad Yani arah Bundaran Waru Lebar jalan : 9.9 meter Tipe Jalan : 6 lajur / 2 arah pembagi 2. Ruas Jalan Ahmad Yani arah Surabaya Lebar Jalan : 10.2 meter Tipe Jalan : 6 lajur / 2 arah pembagi 3. Data geometri weaving 1 Lebar jalan : 10.2 meter Tipe jalan : 6 lajur / 1 arah pembagi Panjang weaving :310 meter 4. Data geometri weaving 2
Keterangan : Titik 1 : mencatat julmah kendaraan yang putar balik baik MC maupun LV. Titik 2 : mencatat jumlah kendaraan yang dari arah Bundaran Waru menuju Surabaya. Hasil Survey dan analisa DS weaving 1 Jalan Ahmad Yani
Berdasarkan hasil survey dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) pada weaving 1 ini adalah pada pagi hari 1.54 dan sore hari sebesar 0.09. Hasil Survey Traffic Counting pada weaving 2 Jalan Ahmad Yani
3
Surabaya
Berdasarkan hasil survey dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) pada weaving 3 adalah 1.23 pada pagi hari dan sore hari 1.14.
Bundaran Waru
Keterangan : Titik 1 : mencatat jumlah kendaran yang keluar dari Gayung kebonsari hendak putar balik Ahmad Yani menuju Bundaran Waru Titik 2 : mencatat jumlah kendaraan yang dari Gayung kebonsari menuju Jalan Ahmad Yani menuju Surabaya Titik 3 : mencatat jumlah kendaraan yang dari Bundaran waru menuju Surabaya Titik 4 : mencatat jumlah kendaraan yang dari Bundaran Waru hendak putar balik Hasil Survey dan Analisa DS pada weaving 2 Jalan Ahmad Yani
Hasil dan Survey Traffic Counting ada Ruas jalan Ahmad Yani.
Keterangan : Titik 1 : mencatat kendaraan yang hendak ke arah Sidoarjo Titik 2 : mencatat kendaraan yang hendak ke arah Surabaya Hasil Survey dan Analisa DS pada Ruas Jalan Ahmad Yani
Berdasarkan hasil survey dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) pada weaving 2 adalah 1.89 pada pagi hari dan sore hari 0.66. Hasil Survey Traffic Counting pada Weaving 3 Jalan Ahmad Yani Surabaya
Bundaran Waru Keterangan : Titik 1 : mencatat kendaraan yang dari Bundaran Dolog ingin ke arah Jemursari Titik 2 : mencatat kendaraan yang dari Bundaran Dolog menuju ke arah Bundaran Waru Titik 3 : mencatat kendaraan yang dari Surabaya menuju arah Bundaran Waru Titik 4 : mencatat kendaraan yang dari Surabaya menuju Jemursari Hasil Survey dan Analisa DS pada weaving 3 Jalan Ahmad Yani
Berdasarkan hasil survey dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) pada ruas Jalan Ahmad Yani yang menuju Sidoarjo pada pagi hari 1.29 dan sore hari 1.5. Sedangkan yang arah sebaliknya yang menuju Surabaya pada pagi hari sebesar 1.37 dan sore hari 0.99 B. Prediksi Lalu Lintas untuk Tahun 2014 Setelah dilakukan analisa kondisi eksisting, langkah selanjutnya yaitu melakukan prediksi terhadap volume lalu lintas di tahun mendatang. Berdasarkan asumsi bahwa Apartemen De Papilio Tamansari akan beroperasi penuh pada tahun 2014. Pada Tugas Akhir ini digunakan pendekatan dengan menggunakan data rata-rata jumlah kendaraan bermotor di Surabaya. Berikut adalah data tabel rata-rata jumlah kendaraan bermotor mulai tahun 2006-2009 berdasarkan buku “Surabaya Dalam Angka 2011” Surabaya. Data diatas diperoleh pertumbuhan rata-rata per tahun untuk kendaraan ringan (LV)sebesar 4.14%, kendaraan berat (HV) sebesar 1.01%, dan untuk sepeda motor (MC) sebesar 2.60%.
4 C. Data Apartemen De Papilio Tamansari Lokasi rencanan pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari berada pada wilayah tata ruang dan tata guna lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan komersial. Berikut data-data terkait pada apartemen : - Nama : Apartemen De Papilio Tamansari - Tempat : Jalan Ahmad Yani no. 176-178 - Luas lahan : 5384 m2 - Jumlah Apartemen : 446 unit - Jumlah condotel : 230 unit - Jumlah lantai : 33 lantai + 1 semi basement D. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Dengan mengambil asumsi adanya hubungan antara intensitas tata guna lahan dengan jumlah kendaraan yang keluar masuk lokasi, maka dapat ditentukan hubungan matematis yang menggambarkan tingkat bangkitan perjalanan ke lokasi tersebut. Secara teori perencanaan transportasi ada 3 (tiga) pilihan untuk menghitung lalu-lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan suatu kawasan : 1. Dari instansi transportasi setempat untuk jenis kawasan serupa dan mengasumsikan bahwa kawasan yang akan dibangun akan membangkitkan jumlah perjalanan yang relatif sama. 2. Dari kawasan serupa didaerah lain 3. Dari referensi atau manual yang tersedia. Adapun asumsi yang digunakan untuk menghitung lalu lintas yang dibangkitkan apartemen adalah dengan asumsi dari bangunan yang sudah beroperasi dan juga hampir sama karakteristiknya, yaitu Apartemen Puri Matahari, Somerset, dan The Metropolis. Data kendaraan yang keluar masuk dapat dilihat sesuai data Apartemen Puri Matahari, maksimum kendaraan keluar parkir pada periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 55.5 smp/jam dan tarikan sebesar 74.75 smp/jam. Kemudian data kendaraan pada apartemen Somerset, maksimum kendaraan keluar parkir adalah 87.75 smp/jam sedangkan untuk tarikan sebesar 79 smp/jam. Dan untuk kendaraan yang keluar masuk pada Apartemen The Metropolis, maksimum kendaraan keluar parkir adalah 105.25 smp/jam dan untuk tarikan sebesar 56.75 smp/jam. Data bangkitan dan tarikan kendaraan Jumlah Kamar dan Rata-rata Harga Kamar. Nama Apartemen Puri Matahari Somerset The Metropolis De Papilio (0) De Papilio (1) De Papilio (5)
X 220 574 432 365 371 397
Bangkitan MC Tingkat Hunian Tahun operasi Y 56 5 15 64 10 79 60 4 50 54 41 55 42 59 46
Bangkitan LV Y 53 50 79 61 61 61
Dari data-data bangunan analog di atas, dengan menggunakan analisa regresi linier berganda dapat diambil suatu fungsi matematis yang menghubungkan antara jumlah kamar dan tingkat hunian dengan jumlah bangkitan dan tarikan kendaraan. Hasil dari analisa regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y(bangkitan) = 0.1796x(jumlah kamar x tingkat hunian) – 25.383 Jumlah kamar Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya adalah 676 unit dan hunian berkisar sebesar
55%. Sehingga lalu lintas yang dibangkitkan sebesar 61 smp/jam. E. Pembebanan Kawasan Untuk memodelkan distribusi lalu-lintas yang terjadi maka diperlukan pembagian bangkitan yang terjadi terhadap ruas jalan disekitar Apartemen De Papilio Tamansari, dimana distribusi beban bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2. Pembebanan Kawasan Penjelasan dari distribusi pembebanan adalah :
1. Kendaraan yang keluar dari Apartemen De Papilio diasumsikan 100% ≈ 61 kendaraan 2. Terbagi atas 4 rute pergerakan, yaitu : Titik A, beban ruas Jalan Gayung Kebonsari menerima sebesar : Titik B, beban ruas di jalan putar balik menerima beban sebesar :
Titik C, beban ruas Jalan Ahmad Yani yang menuju Polda Jatim menerima beban sebesar :
Titik D, beban ruas putaran dolog menerima beban sebesar :
F. Analisa Kinerja Jalan pada Tahun 2014 Analisa ini menggambarkan tentang arus lalu-lintas di sekitar Apartemen De Papilio, dengan memasukkan hasil prediksi pertumbuhan kendaraan pada tahun 2014 dan bangkitan yang terjadi akibat beroperasinya gedung Apartemen De Papilio. Hasil dari analisa tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini
5 Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 1 Ahmad Yani Tahun 2014
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 2 Ahmad Yani Tahun 2019
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 2 Ahmad Yani Tahun 2014
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 3 Ahmad Yani Tahun 2019
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 3 Ahmad Yani Tahun 2014
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Ruas Jalan Ahmad Yani Tahun 2014
Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Ruas Jalan Ahmad Yani Tahun 2014
G. Analisa Kinerja Jalan pada Tahun 2019 Analisa ini menggambarkan tentang arus lalu lintas di sekitar Apartemen De Papilio Tamansari setelah 5 tahun beroperasi, yakni dengan memasukkan hasil prediksi pertumbuhan kendaraan pada volume jam sibuk ditahun 2014 (saat beroperasi) kemudian dirumuskan ke dalam rumus Bunga Majemuk. Hasil dari analisa tersebut dapat dilihat Tabel dibawah ini: Tabel Volume dan Analisa DS Jam Sibuk pada Weaving 1 Ahmad Yani Tahun 2019
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan dibangunnya Apartemen De Papilio Tamansari, maka menyebabkan terjadinya bangkitan perjalanan pada jalan disekitar lokasi yang akan berdampak pada bertambahnya volume lalu lintas disekitar lokasi. Dari hasil survey data dan analisa perhitungan didapat :
1. Kondisi jaringan jalan eksisting menurut hasil analisa didapatkan bahwa DS < 1, yaitu pada: a. Weaving 1 mengalami DS sebesar 0.09 b. Weaving 2 pada pagi hari mengalami DS sebesar 1.89 dan pada Sore hari mengalami sebesar 1.26 c. Weaving 3 pada pagi hari sebesar 1.23 dan pada sore hari sebesar 1.14 d. Ruas Jalan Ahmad Yani yang menuju Bundaran Waru pada pagi hari sebesar 1.32 dan sore hari 1.54. Sedangkan arus sebaliknya pada pagi hari sebesar 1.40 dan sore hari sebesar 1.01 2. Besarnya tarikan yang ditimbulkan oleh Apartemen De Papilio Tamansari adalah sebesar 78 smp/jam dan bangkitan 61 smp/jam.
6
3. Kondisi jaringan jalan : a. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2014 saat Apartemen De Papilio Tamansari beroperasi: Weaving 1 mengalami DS sebesar 1.74 Weaving 2 pada pagi hari mengalami sebesar 1.824 dan sore hari 1.35 Weaving 3 pada pagi hari mengalami sebesar 1.27 dan sore hari 1.24 Ruas Jalan Ahmad Yani yang menuju Bundaran Waru pada pagi hari sebesar 1.36 dan sore hari 1.59. Sedangkan arus sebaliknya pada pagi hari sebesar 1.44 dan sore hari sebesar 1.04 b. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2019 setelah 5 tahun beroperasi: Weaving 1 mengalami DS sebesar 1.74 Weaving 2 pada pagi hari mengalami sebesar 2.23 dan sore hari 1.55 Weaving 3 pada pagi hari mengalami sebesar 1.49 dan sore hari 1.31 Ruas Jalan Ahmad Yani yang menuju Bundaran Waru pada pagi hari sebesar 1.61 dan sore hari 1.81. Sedangkan arus sebaliknya pada pagi hari sebesar 1.64 dan sore hari sebesar 1.20 4. Masukkan Manajemen Lalu Lintas sebagai antisipasi ketika Apartemen De Papilio Tamansari, yaitu : a. Pada weaving 1 pada sore hari putar balik dibuka karena mengurangi volume kendaraan yang arah Bundaran Waru. b. Pada weaving 2 dilakukan pemberian marka garis lurus sehingga kendaraan yang dari arah Gayung Kebonsari hendak putar balik dialihkan ke Bundaran Dolog. c. Melakukan pelebaran jalan pada Bundaran Dolog sebesar 6m sehingga bisa sedikit mengatasi kejenuhan pada sekitar Bundaran Dolog dan weaving 2 yang sebelumnya. d. Pada ruas Jalan Ahmad Yani dilakukan pembangunan frontage road selebar 8.8 m di sebelah timur dan barat Jalan Ahmad Yani arah Bundaran Waru dan arah Surabaya dengan beberapa simulasi. Simulasi 1 pada memperoleh nilai DS sebesar 1.02 dan 1.08 pada pagi hari jika sore hari sebesar 1.19 dan 0.78. Simulasi 2 memperoleh DS 0.822
dan 0.86 pada pagi hari jika sore hari sebesar 0.95 dan 0.628. Dan pada simulasi 3 nilai DS 0.683 dan 0.723 pada pagi hari jika sore hari 0.79 dan 0.52. e. Dan pembangunan flyover untuk mengatasi kepadatan pada weaving 3. Sehingga tidak ada weaving 3 lagi disekitar Bundaran Dolog tersebut. Gambar dapat dilihat di lampiran f. Akibat pembangunan flyover maka pada Jalan Ahmad Yani sisi B (2) pada simulasi 1 memiliki DS 0.24 pagi hari dan sore hari 0.19. Simulasi 2 memiliki DS 0.38 pagi hari dan sore hari 0.31. dan Simulasi 3 memiliki DS 0.48 pagi hari dan sore hari 0.38. g. Jika pada Bundaran Dolog diberlakukan manajemen lalu lintas yang berupa simpang bersinyal diperoleh DS saat puncak pagi N1(Jl. Ahmad Yani ke Waru) sebesar 2.66, N2 (Jl. Ahmad Yani ke Jemursari) sebesar 0.15 dan W2 (Bundaran Dolog ke Jemursari) sebesar 0.608. Sedangkan pada saat puncak sore diperoleh DS N11.59, N2 sebesar 0.23 dan W2 sebesar 0.40.
B. Saran
Diperlukan studi lanjutan tentang rekayasa mengatasi kemacetan di Jalan Ahmad Yani sebagai jalan arteri /penghubung antara Kota Surabaya dan Sidoarjo membangun flyover Diperlukan Pembahasan tentang analisa parkir pada Apartemen De Papilio Tamansari. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Surabaya Dalam Angka 2011. Pemerintahan Kota Surabaya Dicky, Fadly. H. (2013). Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Apartemen Marvell City Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan S-1 Teknik Sipil ITS. Direktorat Jenderal Bina Marga (1997). Manual Kajian Lalu Lintas Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum Jakarta. Wahyu, L. (2010). Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Di Kota Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan S-1 Teknik Sipil ITS.