Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Apartemen Guna Wangsa Di Kawasan Menur Surabaya Ir. Rachmad Basuki, MS. Indah Puji Lestari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email :
[email protected]
Abstrak— Apartemen merupakan salah satu investasi yang menarik investor di Kota besar seperti Surabaya. Pembangunan apartemen Guna Wangsa pada Jalan Menur Pumpungan Surabaya akan berdampak terhadap lalu lintas di beberapa ruas dan persimpangan di sekitar apartemen, serta menimbulkan bangkitan / tarikan lalu lintas baru yang akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya. Selain itu akan berdampak langsung akibat keluar masuknya kendaraan pada lokasi apartemen. Analisa ini bertujuan untuk menganalisa kinerja ruas jalan di sekitar apartemen. Analisa yang digunakan yaitu kondisi lalu lintas sebelum beroperasinya apartemen dan setelah apartemen beroperasi dengan tolak ukur nilai DS. DS kondisi eksisting bundaran dan persimpangan rata – rata di atas 0,75. Setelah apartemen beroperasi dan setelah 5 tahun beroperasi DS bundaraan menjadi A – B 1,315, B – C 0,904, C – D 0,460, D – A 0,637. DS Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Kartika 8 Jika DS 1,145. Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika DS 1,261. Pada persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Jaya U 0,909, S - , T 0,713, B 0,563. Jika DS < DS ijin maka perlu adanya alternatif untuk memperbaiki kinerja dan ruas jalan di sekitar apartemen. Dengan alternatif perbaikan DS menjadi turun. Kata kunci: Rumah Sakit Royal, tarikan/bangkitan, derajat kejenuhan
I.
PENDAHULUAN
Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur, yang memiliki peranan penting dalam pembangunan di berbagai bidang, baik pemukiman, perkantoran, perdagangan dan lain-lain. Hal tersebut menarik minat para investor untuk menanamkan investasinya. Salah satu bentuk penanaman modalnya dengan membangun apartemen. Dengan pertumbuhan pembangunan dan penduduk yang tinggi yakni mencapai 3 juta jiwa akan menimbulkan kendala, di antaranya kendala dalam bidang transportasi. Kendala tersebut adalah kemacetan yang diakibatkan adanya pertumbuhan pusat kegiatan dan pengguna jalan yang semakin meningkat, sehingga perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Jalan Menur Pumpungan Surabaya merupakan jalan kolektor dengan tipe jalan dua-lajur-dua-arah (2/2UD), jalan tersebut pada jam puncak sering mengalami kemacetan, ini diakibatkan karena jumlah kendaraan yang lewat pada jam puncak melebihi kapasitas dan hampir seluruh masyarakat Surabaya mempunyai kendaraan pribadi yang mengakibatkan jumlah volume
lalu lintas yang lewat sangat banyak sehingga ruas jalan yang tersedia kurang mampu menampungnya. Rencana pembangunan Apartemen Guna Wangsa yang berlokasi di jalan tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap lalu lintas di beberapa ruas jalan dan persimpangan di sekitar apartemen. Perubahan dan intensitas aktivitas pengguna lahan akan membawa perubahan peningkatan volume lalu lintas. Perubahan penggunaan lahan ini apabila tidak dikendalikan dengan baik dapat mengakibatkan ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan dapat terjadi antara jumlah lalu lintas yang dibangkitkan dengan kapasitas jalan di sekitar apartemen. Selain itu akan berdampak langsung akibat keluar kendaraan pada lokasi apartemen, Sehingga kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar apartemen akan ikut berubah. Luas lahan apartemen 8000 m2 dan terdapat 1146 unit kamar, lokasi apartemen berdekatan dengan kampus Stesia dan pemukiman yang mengakibatkan adanya pergerakan yang bermacam-macam di daerah sekitarnya. Dengan adanya permasalahan tersebut perlu adanya analisa tentang kondisi eksisting mengenai ruas jalan dan persimpangan di sekitar pembangunan apartemen tersebut, hal itu untuk mengetahui berapa derajat kejenuhannya (DS). Dan perlu adanya analisa tarikan dan bangkitan serta dampak dan cara memperbaiki kinerja ruas jalan dan simpang agar dapat menampung volume yang terjadi. Analisa ini menganalisa tentang kondisi dan kinerja ruas jalan dan Persimpangan sebelum adanya apartemen maupun kondisi setelah adanya aparetemen, serta menganalisa tarikan dan bangkitan yang terjadi akibat pembangunan apartemen..
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang terjadi akibat pembangunan Apartemen Gunawangsa adalah : - Bagaimana kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar apartemen pada kondisi eksisting. - Berapa besar bangkitan yang terjadi akibat pembangunan apartemen Guna Wangsa. - Bagaimana kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar apartemen setelah adanya pembangunan apartemen GunaWangsa - Bagaimana altenatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja jalan dan simpang di sekitar apartemen. A-147
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Batasan Masalah Batasan masalah penulisanAnalisa ini adalah : - Hanya meninjau bangkitan / tarikan akibat apartemen Guna Wangsa - Analisa hanya dilakukan pada ruas jalan dan persimpangan di sekitar apartemen Guna Wangsa - Waktu yang digunakan 5 tahun dengan asumsi tahun 2012 beroperasi dan lima tahun setelah beroperasi - Melakukan survey volume lalu lintas terutama pada jam sibuk.
II.
METODE
Metode merupakan proses pengerjaan suatu karya ilmiah dengan tahapan atau metode tertentu. Tahapan – tahapan metode analisa ini dijelaskan secara ringkas melalui bagan alur alir pada gambar 2.1
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada Analisa ini adalah : - Untuk mengetahui bagaimana kinerja ruas jalan dan simpang pada kondisi eksisting. - Mengetahui besamya bangkitan / tarikan yang ditimbulkan akibat pembangunan apartemen Guna Wangsa - Mengetahui kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar apartemen setelah adanya pembangunan apartemen Guna Wangsa - Menentukan alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja jalan dan simpang disekitar apartemen. Manfaat Manfaat yang diharapkan pada analisa ini : Memberikan solusi bagi permasalahan lalu lintas dikawasan Menur akibat pembangunan apartemen Guna Wangsa
.
Lokasi Studi Lokasi studi pada Analisa ini adalah Apartemen Guna Wangsa di Jalan Menur Pumpungan Surabaya, yang dapat dilihat pada gambar 1.1 Lokasi studi Guna Wangsa
Gambar 3.3 Diagram Alir Metodologi
Gambar 1.1 Lokasi studi Guna Wangsa A-148
ISBN : 978-979-18342-3-0
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.3 Derajat Kejenuhan Persimpang Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika
Kinerja Eksisiting Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) pada kondisi eksisting. Hasil analisa kinerja eksisting didapatkan DS pada kondisi kinerja eksisting - Bundaran Menur Tabel 3.1 Derajat Kejenuhan Bundaran Menur
Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik -
-
Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik. Persimpangan Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 Kinerja persimpangan Jl. Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 pada kondisi eksisting
Persimpangan Jl. A.R Hakim, Jl. Klampis Jaya dan Jl. Klampis Anom Kinerja persimpangan Jl. A.R Hakim, Jl. Klampis Jaya dan Jl. Klampis Anom pada kondisi eksisting Tabel 3.4 Persimpangan Jl. A.R Hakim, Jl. Klampis Jaya dan Jl. Klampis Anom
Tabel 3.2Derajat Kejenuhan Persimpang Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8
Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik -
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Kinerja persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika pada kondisi eksisting
Bangkitan/tarikan apartemen Model tarikan yang didapatkan dari perhitungan menggunakan SPSS sebagi berikut: - Tarikan sepeda motor Y = -1,419 X1 + 0,763 X2 + 301,343 Dimana : Y = Jumlah sepeda motor X1 = Luas parkir X2 = Jumlah unit terhuni (occupancy) Dengan model tarikan diatas didapatkan tarikan perjalanan Apartemen Guna Wangsa Y = -1,419 X1 + 0,763 X2 + 301,343 Y = -1,419 x 202 + 0,763 x 734 + 301,343 Y = 575 kendaraan/hari - Tarikan mobil Y = 0,041X1 + 0,227 X2 + 104,882 Dimana :
A-149 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Y = Jumlah mobil X1 = Luas parkir X2 = Jumlah unit terhuni (occupancy) Dengan model tarikan diatas didapatkan tarikan perjalanan Apartemen Guna Wangsa Y = 0,041X1 + 0,227 X2 + 104,882 Y = 0,041 x 6004,7 + 0,227 x 734 + 104,882 Y = 518 kendaraan/hari
Bundaran Tahun 2017
Prosenatse Perhitungan pembebanan ruas dan persimpangan akibat beroperasinya Apartemen Guna Wangsa
Gambar 3.1 Prosentase pembebanan kendaraan menuju apartemen pada tiap ruas pada jam puncak
-
Gambar 3.2 Prosentase pembebanan kendaraan berasal dari apartemen pada tiap ruas pada jam puncak Kinerja tahun rencana 2012 dan 2017 - Bundaran Menur Tahun 2012 Kondisi puncak pagi Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 1,102 DS = 0,761 DS = 0,387 DS = 0,533
Kondisi puncak siang Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 0,775 DS = 0,567 DS = 0,291 DS = 0,395
Kondisi puncak sore Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 1,096 DS = 0,720 DS = 0,383 DS = 0,552
A-150
-
Kondisi puncak pagi Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 1,315 DS = 0,904 DS = 0,460 DS = 0,637
Kondisi puncak siang Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 0,923 DS = 0,673 DS = 0,346 DS = 0,472
Kondisi puncak sore Jl. Kalibokor – Jl Menur Jl. Menur –Jl Menur Pump Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor
DS = 1,308 DS = 0,854 DS = 0,456 DS = 0,659
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 Tahun 2012 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 0,964 DS = 0,716 DS = 0,935
Tahun 2017 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 1,145 DS = 0,849 DS = 1,102
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Tahun 2012 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 1,065 DS = 0,802 DS = 0,943
Tahun 2017 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 1,261 DS = 0,950 DS = 1,117
Pada persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Jaya Tahun 2012 Kondisi puncak pagi Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B)
DS = 0,769 DS = DS = 0,605 DS = 0,470
Kondisi puncak siang Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S)
DS = 0,574 DS = ISBN : 978-979-18342-3-0
Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B) Kondisi puncak sore Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B)
DS = 0,567 DS = 0,497 DS = 0,727 DS = DS = 0,647 DS = 0,709
Tahun 2012 Kondisi puncak pagi Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B)
DS = 0,909 DS = DS = 0,713 DS = 0,563
-
Kondisi puncak siang Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B)
DS = 0,673 DS = DS = 0,667 DS = 0,582
Kondisi puncak sore Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B)
DS = 0,849 DS = DS = 0,759 DS = 0,830
Ruas di sekitar Apartemen Tahun 2012
Tabel 3.5 Derajat Kejenuhan Tahun 2012 Kapasitas
V/C Rasio
(C)
(DS)
Periode Jam Puncak pagi
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2034
2519
0,807
1
Jl. Menur I
Puncak siang
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1544
2519
0,613
Puncak Sore
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1832
2522
0,726
Puncak pagi
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2561
3009
0,851
3
4
5
6
7
8
Jl. Menur II
Jl. Menur III
Jl. Manyar Jaya Selatan
Jl.Kalibokor
Jl.Manyar Jaya Utara
Jl. Kartika 8
Jl. Manyar Tirtoyoso
Pergerkan
(Q)
Nama Segmen
2
Type Jalan
Volume
No
Puncak siang
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1672
3001
0,557
Puncak Sore
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2301
3002
0,766
Puncak pagi
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2101
2772
0,758
Puncak siang
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1892
2770
0,683
Puncak Sore
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2071
2769
0,748
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Puncak Sore
2/2 D
Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore
2/2 UD 2/2 UD 2/2 UD
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Puncak Sore
2/2 D
Puncak pagi
Utara - selatan
1521
3564
0,427
Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Barat-Timur&Timur- Barat Barat-Timur&Timur- Barat Barat-Timur&Timur- Barat Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara
1498 1156 1123 1421 1512 341 409 498 1121 1156 1021 1245 1201 1221
3564 3564 3564 3564 3564 1426 1426 1426 3457 3493 3457 3493 3457 3493
0,420 0,324 0,315 0,399 0,424 0,239 0,287 0,349 0,324 0,331 0,295 0,356 0,347 0,350
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
712
2361
0,302
Puncak siang
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
523
2387
0,219
Puncak Sore
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
842
2307
0,365
Puncak pagi
2/2 D
Utara - selatan Selatan - Utara
732 709
3097 3097
0,236 0,229
Puncak siang
2/2 D
Puncak Sore
2/2 D
Utara - selatan
574
3097
0,185
Selatan - Utara
509
3097
0,164
Utara - selatan
756
3097
0,244
Selatan - Utara
589
3097
0,190
A-151 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
9
JL. Manyar Indah
10 Jl.Klampis Anom
11
Jl.A.R Hakim
Puncak pagi
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
923
3208
0,288
Puncak siang
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
786
3222
0,244
Puncak Sore
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
1202
3241
0,371
Puncak pagi
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
721
2361
0,305
Puncak siang
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
523
2387
0,219
Puncak Sore
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
863
2307
0,374
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Timur - Barat Barat - Timur Timur - Barat
919 734 890
3635 3635 3635
0,253 0,202 0,245
Barat - Timur
1056
3635
0,291
Puncak Sore
2/2 D
Timur - Barat
903
3635
0,248
Barat - Timur
998
3635
0,275
Tahun 2017 Tabel 3.5 Derajat Kejenuhan Tahun 2017 No
1
2
3
4
5
6
A-152
Nama Segmen
Jl. Menur I
Jl. Menur II
Jl. Menur III
Jl. Manyar Jaya Selatan
Jl.Kalibokor
Jl.Manyar Jaya Utara
Periode Jam
Type Jalan
Pergerkan
Puncak pagi
2/2 UD
Puncak siang Puncak Sore
Volume Kapasitas V/C Rasio (Q)
(C)
(DS)
Barat-Timur&Timur- Barat
2096
2519
0,832
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1544
2519
0,613
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1832
2522
0,726
Puncak pagi
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2639
3010
0,877
Puncak siang
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1709
3001
0,569
Puncak Sore
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2532
3002
0,843
Puncak pagi
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2196
2772
0,792
Puncak siang
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
1926
2770
0,695
Puncak Sore
2/2 UD
Barat-Timur&Timur- Barat
2189
2769
0,791
Puncak pagi
2/2 D
Utara - selatan
1612
3564
0,452
Puncak siang
2/2 D
Puncak Sore
2/2 D
Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Barat-Timur&Timur- Barat
1529 1276 1223 1546 1621 425
3564 3564 3564 3564 3564 1426
0,429 0,358 0,343 0,434 0,455 0,298
Barat-Timur&Timur- Barat Barat-Timur&Timur- Barat Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan Selatan - Utara
408 537 1263 1236 1138 1296 1296 1302
1426 1426 3457 3493 3457 3493 3457 3493
0,286 0,377 0,365 0,354 0,329 0,371 0,375 0,373
Puncak pagi
2/2 UD
Puncak siang Puncak Sore
2/2 UD 2/2 UD
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Puncak Sore
2/2 D
ISBN : 978-979-18342-3-0
7
8
9
Jl. Kartika 8
Jl. Manyar Tirtoyoso
JL. Manyar Indah
10 Jl.Klampis Anom
11
Jl.A.R Hakim
Puncak pagi
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
820
2361
0,347
Puncak siang
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
609
2387
0,255
Puncak Sore
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
917
2307
0,397
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Utara - selatan Selatan - Utara Utara - selatan
832 782 625
3097 3097 3097
0,269 0,253 0,202
Selatan - Utara
603
3097
0,195
811 624
3097 3097
0,262 0,201
Puncak Sore
2/2 D
Utara - selatan Selatan - Utara
Puncak pagi
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
1024
3208
0,319
Puncak siang
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
885
3222
0,275
Puncak Sore
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
1327
3241
0,409
Puncak pagi
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
831
2361
0,352
Puncak siang
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
622
2387
0,261
Puncak Sore
2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara
812
2307
0,352
Puncak pagi
2/2 D
Puncak siang
2/2 D
Timur - Barat Barat - Timur Timur - Barat
1043 823 972
3635 3635 3635
0,287 0,226 0,267
Barat - Timur
1142
3635
0,314
Timur - Barat
994
3635
0,273
Barat - Timur
1023
3635
0,281
Puncak Sore
2/2 D
Jl. Menur Pumpungan (B)DS = 617/868= 0,711 Manajemen lalu lintas Manajemen dilakukan agar DS <0,75, manajemen yang harus dilakukak sebagai berikut: - Bundaran Menur Alternatif yang diusulkan pada bundaran Menur berupa perbaikan geometrik, yaitu • pemasangan box culvert pada pendekat kalibokor dan menur pumpungan sepanjang 6m, untuk radius belok kiri maupun belok kanan, agar tidak mengganggu manufer kendaraan yang bergerak ke kiri atau ke kanan sehingga dapat berfungsi maksimal. • Memperlebar arah Kalibokor – Manyar Jaya Selatan yang sebelumnya 6,5 m menjadi 8,5 m. Sehingga didapatkan kapasitas bundaran setelah manajemen: Jl. Kalibokor – Jl MenurDS = 3406/4998= 0,681 Jl. Menur –Jl Menur PumpDS = 3850/5103= 0,754 Jl.Menur Pump – Jl.ManyarDS = 3905/9963= 0,392 Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor DS = 3988/6657= 0,599 -
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl.Manyar kartika8 Dijadikan simpang bersinyal menjadi 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 13 detik Fase 2 dengan waktu hijau 29 detik Fase 3 dengan waktu hijau 29 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Menur Pumpungan – Jl.Manyar kartika 8, maka dihasilkan DS sebesar : Jl Manyar Kartika 8 (S)DS = 286/606= 0,472 Jl Menur Pumpungan (T)DS = 606/868 = 0.698
-
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Dijadikan simpang bersinyal menjadi 4 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 29 detik Fase 2 dengan waktu hijau 33 detik Fase 3 dengan waktu hijau 17 detik Fase 4 dengan waktu hijau 39 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : Jl. Manyar Tompotika (U) DS = 596/790 = 0,754 Jl. Manyar Indah Jaya(S) DS = 400/463 = 0,864 Jl. Menur Pumpungan (T) DS = 683/760 = 0,899 Jl. Menur Pumpungan (B) DS = 750/898 = 0,835 -
Pada persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Raya Perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 20 detik Fase 2 dengan waktu hijau 28 detik Fase 3 dengan waktu hijau 22 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Raya, maka dihasilkan DS sebesar : Jl. Klampis Jaya (U) DS = 359/634 = 0,552 Jl. Klampis Anom (S) DS = Jl. Arif Rahman (T) - RT DS = 372/604 = 0,616 Jl. Arif Rahman (T) DS = 716/991 = 0,723 Jl. Arif Rahman (B) DS = 657/1569 = 0,419 A-153
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
-
Ruas Menur Pumpungan I Alternatif yang dilakukan pada Ruas Menur Pumpungan I dengan menambah lebar jalur yang semula 7m menjadi 8 m. DS yang semula 0,832 menjadi 0,748.
-
Ruas Menur Pumpungan II Alternatif yang dilakukan pada Ruas Menur Pumpungan II dengan menambah lebar jalur yang semula 7m menjadi 9 m. DS yang semula 0,877 menjadi 0,761.
IV.
KESIMPULAN
Kinerja Eksisiting Hasil analisa kinerja eksisting didapatkan DS pada kondisi kinerja eksisting - Bundaran Menur Kondisi puncak pagi Jl. Kalibokor – Jl Menur DS = 1,062 Jl. Menur –Jl Menur Pump DS = 0,732 Jl Menur Pump – Jl. Manyar Jaya DS = 0,375 Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor DS = 0,514 Kondisi puncak siang Jl Kalibokor – Jl Menur DS = 0,756 Jl Menur – Jl. Menur Pump DS = 0,553 Jl.Menur Pump – Jl.Manyar Jaya DS = 0,285 Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor DS = 0,387 Kondisi puncak sore Jl. Kalibokor – Jl.Menur DS = 1,019 Jl. Menur – Jl Menur Pump DS = 0,693 Jl. Menur Pump – Jl. Manyar Jaya DS = 0,359 Jl. Manyar Jaya- Jl Kalibokor DS = 0,520 Dari Hasil perhitungan kinerja eksisting pada Bundaran Menur terdapat DS>0,75, sehingga kinerja bundaran Menur kurang baik. -
-
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 Kinerja persimpangan Jl. Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 pada kondisi eksisting • Kondisi puncak pagi DS = 0,924 • Kondisi puncak siang DS = 0,696 • Kondisi puncak sore DS = 0,899 Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik Persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Kinerja persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika pada kondisi eksisting • Kondisi puncak pagi DS = 1,022 • Kondisi puncak siang DS = 0,766 • Kondisi puncak sore DS = 0,908 Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
Persimpangan Jl. A.R Hakim, Jl. Klampis Jaya dan Jl. Klampis Anom Kinerja persimpangan Jl. A.R Hakim, Jl. Klampis Jaya dan Jl. Klampis Anom pada kondisi eksisting • Kondisi puncak pagi Jl. Klampis Jaya (U) DS = 0,746 A-154
Jl. Klampis Anom (S) DS = Jl. Arif Rahman (T) DS = 0,587 Jl. Arif Rahman (B) DS = 0,446 • Kondisi puncak siang Jl. Klampis Jaya (U) DS = 0,557 Jl. Klampis Anom (S) DS = Jl. Arif Rahman (T) DS = 0,551 Jl. Arif Rahman (B) DS = 0,479 • Kondisi puncak sore Jl. Klampis Jaya (U) DS = 0,705 Jl. Klampis Anom (S) DS = Jl. Arif Rahman (T) DS = 0,626 Jl. Arif Rahman (B) DS = 0,679 Kinerja dikatakan baik jika DS<0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
Bangkitan/tarikan apartemen Model tarikan yang didapatkan dari perhitungan menggunakan SPSS sebagi berikut: - Tarikan sepeda motor Y = -1,419 x 202 + 0,763 x 734 + 301,343 Y = 575 kendaraan/hari - Tarikan mobil Y = 0,041x 6004,7 + 0,227 x734 + 104,882 Y = 518 kendaraan/hari Kinerja tahun rencana 2012 dan 2017 - Bundaran Menur Tahun 2012 dan 2017 Dari hasil analisa pada Bundaran Menur Tahun 2012 dan 2017 didapatkan DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik -
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 Tahun 2012 dan 2017 Dari hasil analisa pada Persimpangan Jl. Menur Pumpungan dan Manyar Kartika8 pada Tahun 2012 dan 2017 didapatkan DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
-
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Kinerja persimpangan Jl. Menur Pumpungan, Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika pada Tahun 2012 dan 2017 DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
-
Pada persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Jaya Kinerja persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Jaya pada Tahun 2012 dan 2017 DS>0,75 sehingga kinerja kurang baik
-
Ruas di sekitar Apartemen Pada Tahun 2012 dan 2017 pada ruas – ruas disekitar apartemen terdapat DS>0,75 yaitu pada ruas Jalan Menur Pumpungan
-
ISBN : 978-979-18342-3-0
Manajemen lalu lintas Manajemen dilakukan agar DS <0,75, manajemen yang harus dilakukak sebagai berikut: - Bundaran Menur Alternatif yang diusulkan pada bundaran Menur berupa perbaikan geometrik, yaitu • pemasangan box culvert pada pendekat kalibokor dan menur pumpungan sepanjang 6m. • Memperlebar arah Kalibokor – Manyar Jaya Selatan yang sebelumnya 6,5 m menjadi 8,5 m. Sehingga didapatkan kapasitas bundaran setelah manajemen: Jl. Kalibokor – Jl Menur DS = 3406/4998 = 0,681 Jl. Menur –Jl Menur Pump DS = 3850/5103 = 0,754 Jl.Menur Pump – Jl.ManyarDS = 3905/9963 = 0,392 Jl. Manyar Jaya – Jl Kalibokor DS = 3988/6657= 0,599
DAFTAR PUSTAKA [1]. Direktorat Jenderal Bina Marga, (1997), Manual Kajian Lalu Lintas Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. [2]. Hastalina, Santi. (2008). Manajemen Lalu Lintas di Persimpangan JL. Menur Pumpungan dengan Jl.Manyar Indah Raya dan Jl.Manyar Tirtoyoso Surabaya. Tugs Akhir. Jurusan S-1 Teknik Sipil ITS, Surabaya. [3]. Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Edisi Kedua. Penerbit ITB. Bandung. [4]. Tamin, O. Z. (2008). Perencanaan Permodelan, dan Rekayasa Transportasi. Penerbit ITB. Bandung. [5]. Robillard. 1975. Chomprehensive Transport Planning, London, Charles Griffin.
-
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl.Manyar kartika8 Dengan dijadikan bersinyal menjadi 3 fase pada simpang Jl. Menur Pumpungan – Jl.Manyar kartika 8, maka dihasilkan DS sebesar : Jl Manyar Kartika 8 (S) DS = 286/606 = 0,472 Jl Menur Pumpungan (T) DS = 606/868 = 0.698 Jl. Menur Pumpungan (B) DS = 617/868 = 0,711 -
Persimpangan Jl. Menur Pumpungan – Jl. Manyar Indah Raya dan Jl. Manyar Tompotika Dijadikan simpang bersinyal menjadi 4 fase, maka dihasilkan DS sebesar : Jl. ManyarTompotika (U) DS = 596/790 = 0,754 Jl. Manyar Indah Jaya(S) DS = 400/463 = 0,864 Jl. Menur Pumpungan (T) DS = 683/760 = 0,899 Jl. Menur Pumpungan (B) DS = 750/898 = 0,835 -
Pada persimpangan Jl. A.R Hakim – Jl. Klampis anom dan Jl. Klampis Raya Perubahan waktu fase, 3 fase, maka dihasilkan
DS sebesar : Jl. Klampis Jaya (U) Jl. Klampis Anom (S) Jl. Arif Rahman (T) - RT Jl. Arif Rahman (T) Jl. Arif Rahman (B) -
-
DS = 359/634 DS = DS = 372/604 DS = 716/991 DS = 657/1569
= 0,552 = 0,616 = 0,723 = 0,41
Ruas Menur Pumpungan I Alternatif yang dilakukan pada Ruas Menur Pumpungan I dengan menambah lebar jalur yang semula 7m menjadi 8 m. DS yang semula 0,832 menjadi 0,748. Ruas Menur Pumpungan II Alternatif yang dilakukan pada Ruas Menur Pumpungan II dengan menambah lebar jalur yang semula 7m menjadi 9 m. DS yang semula 0,877 menjadi 0,761.
A-155 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Halaman ini sengaja dikosongkan
A-156
ISBN : 978-979-18342-3-0