ANALISA ANALIS A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA
Oleh : JUFRI SONY
3108100634
PROGRAM LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Latar Belakang 1. Rumah Sakit Royal terletak di Kawasan Rungkut Industri Surabaya Lalu-lintas. 2. Di kawasan Rungkut Industri sudah padat akibat banyaknya pabrik-pabrik. 3. Pembangunan Rumah Sakit Royal akan menimbulkan bangkitan/tarikan lalu lintas baru yang berdampak terhadap lalu lintas di beberapa simpang dan ruas jalan di sekitar rumah sakit. 4. Perlu di antisipasi agar tidak terjadi penurunan kinerja jalan, kemacetan lalu-lintas dan pencemaran lingkungan (polusi). 5. Sehingga studi mengenai analisa kinerja simpang dan ruas jalan akibat pembangunan Rumah Sakit Royal perlu dilakukan.
Permasalahan 1. 2. 3. 4.
Bagaimana kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar rumah sakit Royal pada kondisi eksisting? Berapakah prediksi besarnya bangkitan kendaraan akibat beroperasinya rumah sakit Royal? Bagaimana pengaruh beroperasinya rumah sakit Royal terhadap kinerja ruas jalan dan simpang di sekitarnya. Bagaimana alternatif perbaikan kinerja simpang dan ruas yang dapat menangani permasalahan pada saat beroperasinya rumah sakit Royal?
Tujuan 1. 2. 3.
4.
Kinerja jalan dan simpang di sekitar rumah sakit Royal pada kondisi eksisting. Besar bangkitan kendaraan akibat beroperasinya rumah sakit Royal. Pengaruh beroperasinya rumah sakit Royal terhadap kinerja ruas jalan dan simpang di sekitarnya. Mengetahui alternatif perbaikan kinerja simpang dan ruas jalan yang dapat menangani permasalahan pada saat beroperasinya rumah sakit Royal.
Batasan Studi 1. Analisis hanya meninjau pada ruas dan simpang yang terpengaruh di sekitar rumah sakit Royal yang terdekat. 2. Asumsi rumah sakit Royal sudah beroperasi pada tahun 2012. 3. Analisa kinerja dibatasi dengan umur rencana 5 tahun dari beroperasinya rumah sakit Royal. 4. Pelaksanaan survey volume lalu lintas di lakukan selama 2 hari, yaitu hari senin dan kamis dan dibatasi pada periode pagi, periode siang dan periode sore.
Lokasi Studi
RUMAH SAKIT ROYAL
Detail Simpang Terdekat SIMPANG RUNGKUT KIDUL
LOKASI RUMAH SAKIT ROYAL
SIMPANG RUNGKUT INDUSTRI RAYA SIMPANG BERSINYAL KENDANG SARI RAYA
SIMPANG BERSINYAL JEMUR SARI
TINJAUAN PUSTAKA Simpang Bersinyal Berdasar MKJI 1997, simpang bersinyal merupakan bagian dari sistem kendali waktu tetap yang dirangkai atau ‘sinyal aktualisasi kendaraan’ terisolir dengan bentuk geometrik normal (empat lengan atau tiga lengan). Data masukan : 1. Geometrik, Pengaturan lalu-lintas dan Kondisi lingkungan. 2. Arus Lalu lintas : • Menentukan emp (ekivalen kendaraan penumpang) • Menghitung rasio kendaraan belok kiri PLT dan rasio belok kanan PRT . • Menghitung rasio kendaraan tidak bermotor (PUM ) 3. Penggunaan Sinyal 4. Penentuan Waktu Sinyal 5. Kapasitas C = S x g/c
Data Masukan Simpang Bersinyal
6. Perilaku lalu lintas • Panjang Antrian Di hitung dengan rumus :
• Kendaraan Terhenti Dihitung menggunakan rumus : • Tundaan
D T = c xA x
7. Tingkat pelayanan (LOS)
N Q1 x3 6 0 0 C
N Q max x 2 0 QL = W ma su k NS total =
∑N
SV
Qtot
Simpang Tak Bersinyal Data masukan : 1. Kapasitas
C = CoxFwxFM xFCS xFRSU xFLT xFRT xFMI 2. Perilaku lalu lintas • Derajat kejenuhan • Tundaan a. Tundaan jalan minor :
DS = QTOTAL / C
b. Tundaan geometrik simpang : DTMI = (QTOT xDT1 − QMA xDTMA) / QMI c. Tundaan Simpang : c. Tundaan Simpang :
DG = (1− DS)x( pT x6 +(1− pT )x3) + DSx4 D = DG + DTi
Jalan Perkotaan 1. Kecepatan Arus Bebas FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVCS 2. Kapasitas C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS 2. Derajat Kejenuhan DS = QTOTAL / C Keterangan : QTOTAL = Arus total sesungguhnya (smp/jam) C = Kapasitas sesungguhnya
Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan merupakan tahapan pemodelan transportasi yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona (Fidel Miro, 2005).
i
Trip Production
d
Trip Attraction
Pembebanan Pembebanan lalu lintas merupakan proses dimana perjalanan dibebankan ke jaringan jalan. Klasifikasi pembebanan jalan menurut Robillard (1975) di bagi menjadi 2, yaitu : 1. Metode proporsional, total arus pada suatu jalan (hasil pembebanan) adalah penjumlahan dari semua arus jika setiap pasangan zona dibebankan secara terpisah. 2. Metode tidak proporsional, kebalikan dari metode proporsional
Regresi Linier Metode regresi digunakan karena menghasilkan garis penyimpangan yang dapat ditekan sekecil mungkin sesuai dengan data yang dimiliki. Bentuk umum metode analisis regresi linier adalah sebagai berikut :
Y = a + bX Regresi Linier Berganda Y = a + b1X1 + b2X2 ...... + bnXn
Diagram Alir START SURVEY LOKASI IDENTIFIKASI MASALAH
DATA PRIMER 1. DATA GEOMETRIK JALAN DAN SIMPANG 2. DATA SURVEY PEMBANDING RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PENGUMPULAN DATA
A DATA PRIMER 1. PETA LOKASI 2. LAYOUT BANGUNAN, JUMLAH TEMPAT TIDUR DAN UNIT SPESIALIS 3. DATA PERTUMBUHAN LALULINTAS 4. DATA LALU LINTAS
Diagram Alir A ANALISA KONDISI EKSISTING SIMPANG DAN RUAS JALAN ANALISA BANGKITAN ANALISA PEMBEBANAN ANALISA KONDISI SIMPANG DAN RUAS JALAN SETELAH ADANYA RUMAH SAKIT ROYAL
PERBAIKAN KINERJA NOT OK OK DS < 0,75
HASIL FINISH
METODOLOGI PENELITIAN Survey Lokasi : • Untuk mengetahui situasi dan kondisi yang ada pada sekitar kawasan rumah sakit Royal. Surveynya meliputi : 1. Lokasi Rumah sakit Royal 2. Simpang dan Ruas jalan yang terdekat. Identifikasi masalah: Mengidentifikasi masalah yang terjadi berdasar dari survey lokasi studi
Pengumpulan Data Data Primer: • Data geometrik jalan dan simpang. • Data Survey pembanding Rumah Sakit Bhayangkara
Data Skunder: Berupa peta lokasi rumah sakit Royal, data layout bangunan dan data pertumbuhan lalu lintas, data jumlah tempat tidur, data jumlah unit pelayanan, data lalu lintas
PENGOLAHAN DATA • Yang termasuk dalam data primer adalah data hasil survey geometrik dan data keluar masuk kendaraan pada bangunan analog Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Sedangkan yang termasuk data sekunder yaitu data survey traffic counting, data jumlah tempat tidur dan jumlah spesialis rumah sakit Royal, jumlah parkir rumah sakit royal dan 3 data rumah sakit pembanding (RS. Mitra Keluarga, RS. Darmo dan RSI Jemursari). • Data sekunder 1. Data Rumah Sakit Royal Rumah sakit umum tipe C Luas kavling 10.408 m2 Luas Bangunan 6.052 m2 125 tempat tidur 16 pelayanan spesialis
2. Data Rumah Sakit Pembanding
3. Data Pertumbuhan Lalu Lintas Kota Surabaya
4. Data Jumlah Kendaraan yang Melewati Persimpangan
• Data Primer : 1. Data Survey Geometrik Ruas Jl. Jemur Andayani Tipe jalan : 4 lajur 2 arah dengan median T ro toar
T roto ar
1,5
7 ,7 0
1
1. Data Survey keluar masuk kendaraan di Rumah Sakit Bhayangkara
7,00
1
Analisa 1. Analisa Kinerja simpang dan ruas jalan kondisi eksisting • Kapasitas, Volume dan derajat kejenuhan 2. Analisa bangkitan kendaraan • Dibutuhkan 3 survey pembanding (bangunan analog) yang sejenis. 3. Analisa pembebanan jalan • Setelah diketahui besarnya bangkitan kendaraan yang terjadi di rumah sakit Royal maka bangkitan tersebut di bebankan pada simpang dan ruas sekitar. 4. Analisa kinerja simpang dan ruas jalan setelah adanya rumah sakit Royal. • Menganalisa simpang dan ruas yang terdekat hingga umur rencana 5 tahun 5. Perbaikan kinerja • Mencari alternatif perbaikan kinerja
Analisa Kinerja Lalu Lintas Kondisi Eksisting Kinerja Simpang Derajat Kejenuhan persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Jemur Sari
Kinerja Ruas Jalan di Sekitar Rumah Sakit Royal
Perhitungan Bangkitan Rumah Sakit Royal Perhitungan besar bangkitan Rumah Sakit Royal digunakan persamaan regresi linier berganda, untuk mempermudah perhitungan digunakan program SPSS 16.0. Data – data yang digunakan antara lain jumlah kendaraan masuk pada bangunan – bangunan analog sebagai variabel bebas (dependent), Jumlah tempat tidur dan jumlah unit pelayanan spesialis dari bangunan analog sebagai variabel tak bebas (independent). Bangkitan mobil Y = 0,993 X1 + 17,028 X2 – 62,558 Y = 0,993 X1 + 17,028 X2 – 62,558 Y = 0,993 x 125 + 17,028 x 16 – 62,558 Y = 334 kendaraan/ hari Bangkitan sepeda motor Y = 0,957 X1 + 6,652 X2 + 72,748 Y = 0,957 X1 + 6,652 X2 + 72,748 Y = 0,957 x 125 + 6,652 x 16 + 72,748 Y = 299 kendaraan/ hari
Prosentase pembebanan bangkitan kendaraan masuk dan keluar pada jam puncak pagi
Analisis Kinerja Jalan dan Simpang pada Tahun Rencana Analisis kinerja tahun rencana dihitung pada tahun 2012 yaitu saat Rumah Sakit Royal beroperasi dan 2017 untuk analisis lima tahun setelah beroperasi. Peramalan volume lalu lintas dengan mengalikan angka pertumbuhan.
Analisis Kinerja Jalan dan Simpang setelah adanya Rumah Sakit Royal Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari
Simpang Jemur Andayani - Raya Kendang Sari
Simpang Jl. Rungkut Industri Raya - Rungkut Industri 1-Rungkut Industri III Simpang Jl. Rungkut Industri Raya - Raya Rungkut Kidul-Raya Rungkut Menanggal
Manajemen Lalu Lintas 1. Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari Perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 40 detik Fase 2 dengan waktu hijau 40 detik Fase 3 dengan waktu hijau 20 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : U DS = 911/1259 = 0,724 T DS = 1528/2431= 0,629 B DS = 1069/3734= 0,724 Tingkat pelaynan (LOS) C 2. Persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari Perlu adanya pelebaran 1 m di pendekat timur dan 0,8 m di pendekat barat dan perlu adanya perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 23 detik Fase 2 dengan waktu hijau 65 detik Fase 3 dengan waktu hijau 45 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : U DS = 495/658 = 0,752 T DS = 1843/2421 = 0,761 B DS = 874/1377 = 0,773 Tingkat pelaynan (LOS) E 3. Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III Dijadikan simpang bersinyal menjadi 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik Fase 2 dengan waktu hijau 10 detik Fase 3 dengan waktu hijau 25 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri 1 – Rungkut Industri III, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : U DS = 134/409 = 0,328 S DS = 38/228 = 0.167 T DS = 919/1414 = 0,650 B DS = 1636/2828 = 0,579 Tingkat pelaynan (LOS) C
4. Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal Dijadikan simpang bersinyal menjadi 2 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut : Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik Fase 2 dengan waktu hijau 35 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : U DS = 660/1496 = 0,441 S DS = B DS = 595/867 = 0,686 Tingkat pelaynan (LOS) C 5. Ruas Raya Kendang Sari Selatan Pada ruas Raya Kendang Sari Selatan DS = 0,816, setelah adanya dimanajemen dengan pelebaran 0,5 meter, DS menjadi 0,713.
KESIMPULAN 1. Persimpangan Jemur Andayani – Jemur Sari Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan Jemur Andayani – Jemur Sari DS < 0,75. Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS < 0,75 sehingga kinerja baik 2. Persimpangan Jl. Kendang Sari – Jl. Raya Kendang Sari - Jl. Jemur Andayani Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan terdapat DS>0,75Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS > 0,75 sehingga kinerja kurang baik 3. Persimpangan Jl. Rungkut Industri I, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut Industri III, Jl. Kendang Sari Raya Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan terdapat DS>0,75 Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS > 0,75 sehingga kinerja kurang baik 4. Persimpangan Jl. Raya Rungkut Kidul, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Raya Rungkut Menanggal Hasil perhitungan kinerja persimpangan pada kondisi eksisting terdapat DS > 0,75 Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS > 0,75 sehingga kinerja kurang baik Ruas Jalan Hasil perhitungan kinerja pada ruas jalan kondisi pada tahun rencana 2012 dan 2017. Pada tahun 2012 DS masih lebih kecil dari 0.75, sehingga kinerja ruas jalan baik. Sedangkan pada tahun rencana 2017 terdapat DS > 0,75 yaitu pada ruas jalan Raya Kendang Sari Selatan yaitu = 0,816, sehingga kinerja jalan tersebut kurang baik.
Manajemen lalu lintas 1.
Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari Perubahan waktu fase ,didapatkan tingkat pelaynan (LOS) C
2.
Persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari Perlu adanya pelebaran 1 m di pendekat timur dan 0,8 m di pendekat barat dan perlu adanya perubahan waktu fase, didapatkan tingkat pelaynan (LOS) E
3.
Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III Dijadikan simpang bersinyal menjadi 3 fase, didapatkan tingkat pelaynan (LOS) C
4.
Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal Dijadikan simpang bersinyal menjadi 2 fase didapatkan tingkat pelaynan (LOS) C
5.
Ruas Raya Kendang Sari Selatan Pada ruas Raya Kendang Sari Selatan DS = 0,816, setelah adanya dimanajemen dengan pelebaran 0,5 meter, DS menjadi 0,713.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH