JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya Megasari Prasetya, Cahya Buana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak—Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya melengkapi fasilitasnya dengan membangun Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo yang terletak di kawasan Kampus B Universitas Airlangga . Pembangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo tersebut akan menimbulkan tarikan lalu lintas yang berdampak pada lalu lintas di beberapa simpang dan ruas jalan disekitar rumah sakit. Selain itu juga akan berdampak langsung akibat keluar masuknya kendaraan pada lokasi rumah sakit. TUgas Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh beroperasinya Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo terhadap jaringan jalan disekitarnya dan memberikan masukan untuk menejemen lalu lintas yang sesuai dengan menganalisa kondisi lalu lintas sebelum beroperasinya rumah sakit dan setelah beroperasinya rumah sakit, dengan tolak ukur DS (derajat kejenuhan). Jika DS > 0,8 maka perlu adanya alternatif untuk memperbaiki kinerja simpang dan ruas jalan yaitu dengan memanajemen lalu lintas yang sesuai untuk jaringan jalan di sekitar SOTC RSUD Dr. Soetomo yaitu pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa Tambang Boyo, pada simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa – Airlangga, pada simpang 3 Jalan Raya Karang Menjangan – Airlangga, pada simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Dharmawangsa – Airlangga, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada masing-masing ruas pada pendekat Dharmahusada (sisi utara). Dan melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada pendekat Raya Prof doktor Mustopo.
Soetomo memiliki luas bangunan 5600 m2 dan dibangun pada tahun 2011 serta memiliki 5 lantai dan atap. Pembangunan Gedung Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo selain menimbulkan dampak positif juga bisa mempunyai dampak negatif. Letaknya yang berada di sisi Jalan Airlangga bisa berakibat pada bertambahnya volume lalu lintas di Jalan Airlangga terutama pada jam besuk rumah sakit sebagai akses keluar masuk kendaraan, dari dan ke RSUD Dr. Soetomo. Jalan Airlangga merupakan jalan yang berfungsi sebagai penerus jalur transportasi dari Jalan Kalidami, jalan Karang Menjangan, dan jalan Dharmawangsa. Selain itu jalan Airlangga berfungsi juga sebagai jalan kolektor sekunder dan mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan dan perkembangan kota Surabaya selama ini. Karena pusat kegiatan administrasi, pendidikan, bisnis, dan pemukiman tersebar disepanjang koridor jalan Dharmawangsa, jalan Kalidami, dan jalan Karang Menjangan. Sehingga mobilitas kendaraan lebih banyak dijumpai di sini. Oleh karena itu diperlukan sebuah manajemen lalu lintas yang sesuai dengan masalah yang ada. II. METODOLOGI Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Kata kunci: manajemen lalu lintas, ruas jalan, simpang bersinyal, analisa tarikan. I. PENDAHULUAN alam bidang kesehatan, Kota Surabaya telah memiliki banyak rumah sakit serta fasilitas medis untuk melayani warga Kota Surabaya dan sekitarnya. Salah satunya RSUD Dr. Soetomo yang merupakan rumah sakit pemerintah yang menjadi tempat rujukan bagi warga Kota Surabaya dan Indonesia Timur. Pembangunan Gedung Transplant Center RSUD Dr.
D
Gambar 1. Metodologi Tugas Akhir
Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [1].
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Survey Kondisi Eksisting Geometri Jaringan Jalan Dalam pengambilan data primer, yaitu dengan survey dan pengamatan langsung pada jalan dan jaringan lalulintas li lokasi yang ditinjau. Dalam Tugas Akhir ini lokasi tersebut yaitu simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo, simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo, simpang 3 Raya Karang Menjangan – Airlangga, Simpang 3 Raya Dharmawangsa – Airlangga, dan weaving pada jalan Dharmawangsa. Data ini merupakan data masukan yang diperlukan dalam menggunakan program, KAJI .
Hasil survey geometri dari lokasi yang ditinjau, yaitu : 1. Data geometri simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo - Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo. - Jumlah lengan : 4 lengan - Tipe persimpangan : persimpangan bersinyal 2. Data geometri weaving 1 Dharmawangsa Ruas Jalan Dharmawangsa - Lebar jalan : 21 m - Tipe jalan : 6 lajur/ 2 arah dengan pembagi Ruas Jalan Airlangga - Lebar jalan : 10,5m - Tipe jalan : 4 lajur / 2 arah tanpa pembagi 3. Data geometri simpang simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 4. Data geometri simpang 3 Raya Karang Menjangan – Airlangga - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 5. Data geometri Simpang 3 Raya Dharmawangsa – Airlangga - Jumlah lengan : 3 lengan - Type persimpangan : persimpangan bersinyal 6. Data geometi ruas Jl. Airlangga - Lebar jalan : 10,5 m - Tipe jalan : 4 lajur/2 arah tanpa pembag i
Survey Data Trafiic Counting Survey traffic counting ini dimaksudkan untuk mengetahui volume lalu lintas kendaraan yang melewati lokasi yang ditinjau yang telah disebutkan diatas. Pengambilan data dilakukan secara serempak dalam satu hari dengan menempatkan surveyor pada titik-titik yang ditinjau. Survey ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2012, yaitu pada hari Selasa, dengan waktu pelaksanaan pada jam 06.0008.00 (waktu puncak pagi), 11.00-13.00 (waktu puncak siang) dan jam 16.00-18.00 (waktu puncak sore). Jenis kendaraan yang digunakan, yaitu : a. Kendaraan tak bermotor (UM) b. Sepeda motor (MC) c. Mobil penumpang (LV) d. Kendaraan berat (HV) Dari data-data lalu lintas itu maka didapatkan kinerja jalan dan persimpangan.
2 Titik 10A
: Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang belok ke kanan ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo . Titik 10B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang lutrus ke Jalan Dharmawangsa . Titik 10C : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Tambang Boyo yang belok ke kiri ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo . Titik 11A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo yang belok kanan ke Jalan Dharmawangsa. Titik 11B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo yang lurus ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 12A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Raya Prof Doktor Mustopo yang lurus ke Jalan Raya Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 12B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prapen Raya Prof Doktor Mustopo yang belok kiri ke Jalan Dharmawangsa. Titik 13A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmawangsa yang belok kiri ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Titik 13B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmawangsa yang belok kanan ke Jalan Raya Prof Doktor Mustopo. Untuk hasil survey dan analisa DS pada persimpangan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Hasil Survey dan Analisa DS Simpang 4 Jalan Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo Kode Pergerakan
UM
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
21 55 42 30 12 13 9 35 49
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
5 63 58 10 9 7 17 34 59
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
37 41 58 6 0 10 18 47 2
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 875 334 1 788 189 0 1078 335 0 884 331 4 897 227 0 939 322 4 603 347 0 2804 520 0 166 64 1 Puncak Siang 628 276 0 865 115 2 699 269 0 747 347 6 614 290 12 915 237 0 513 230 2 2114 596 1 130 60 5 Puncak Sore 481 175 1 886 149 2 459 310 4 921 337 11 1069 586 11 1082 305 13 272 107 0 2728 604 0 102 75 1
Volume Kapasitas Q C
DS
510 347 0 690 1261 515 0 0 147
697 487 0 939 1622 789 0 0 192
0.73 0.71 0.00 0.73 0.77 0.65 0.00 0.00 0.76
402 291 0 654 1071 420 0 0 119
701 485 0 954 1623 791 0 0 163
0.57 0.60 0.00 0.68 0.66 0.53 0.00 0.00 0.73
273 329 0 720 1028 538 0 0 117
438 537 0 1579 2024 818 0 0 164
0.62 0.61 0.00 0.46 0.50 0.66 0.00 0.00 0.71
Berdasarkan hasil analisa dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) yang masuk dalam kondisi kritis, adalah pada kode pergerakan 13B (Jalan Dharmawangsa – Jalan Raya Prof Doktor Mustopo ) baik pada puncak pagi, puncak siang ataupun puncak sore. Hasil Survey Traffic Counting Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo
Hasil Survey Traffic Counting Simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo.
Keterangan : Titik 7A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmahusada lurus ke Jalan Raya Raya Prof doktor Mustopo. Keterangan :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Titik 7B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Dharmahusada belok ke kiri Jalan Karang Menjangan. Titik 8A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok ke kiri Jalan Raya Prof Doktor Mustopo Titik 8B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok ke kanan Jalan Dharmahusada Titik 9A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo belok ke kanan Jalan Karang Menjangan Titik 9B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada.
Untuk hasil survey dan analisa DS pada simpang 3 ini dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : Hasil Survey dan Analisa DS Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo
Kode Pergerakan
UM
7A 7B 8A 8B 9A 9B
81 25 47 21 28 32
7A 7B 8A 8B 9A 9B
24 89 12 43 17 65
7A 7B 8A 8B 9A 9B
52 52 17 65 69 101
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 947 623 7 2424 407 2 2317 1432 4 660 231 2 2475 429 1 608 287 3 Puncak Siang 849 355 15 879 338 25 900 773 13 715 214 6 1130 807 7 979 234 4 Puncak Sore 1332 381 5 1005 338 5 1130 807 7 979 234 4 1335 519 9 715 296 27
Volume Kapasitas Q C
DS
822 0 0 366 925 413
1356 0 0 688 1247 586
0.60 0.00 0.00 0.53 0.74 0.71
544 0 0 365 811 435
1378 0 0 680 1212 580
0.40 0.00 0.00 0.54 0.66 0.75
654 0 0 435 798 474
956 0 0 700 1747 806
0.68 0.00 0.00 0.62 0.46 0.58
Berdasarkan hasil analisa dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) yang masuk kondisi kritis yakni pada kode pergerakan 9B (Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada).
Keterangan : Titik 4A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami belok ke kiri Jalan Airlangga Titik 4B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami belok ke kiri Jalan Airlangga Titik 4C : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Kalidami lurus ke Jalan Karang Menjangan Titik 5A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Airlangga belok ke kiri Jalan Karang Menjangan Titik 5B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Airlangga belok ke kanan Jalan Kalidami Titik 6A : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan lurus ke Jalan Kalidami Titik 6B : Mencatat jumlah kendaraan dari Jalan Karang Menjangan belok kanan ke Jalan Airlangga.
Untuk hasil survey dan analisa DS pada simpang 3 ini dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :
3 Kode Pergerakan
UM
4B 4C 5A 5B 6A 6B
4 73 38 13 8 49
4B 4C 5A 5B 6A 6B
16 39 27 79 14 37
4B 4C 5A 5B 6A 6B
6 17 16 39 15 26
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 765 219 0 1265 301 2 891 103 0 691 69 0 797 397 2 1000 226 8 Puncak Siang 490 217 1 761 365 8 594 257 2 751 307 1 942 498 6 528 312 11 Puncak Sore 163 68 2 1042 411 8 665 198 4 842 228 4 356 69 0 770 272 18
Volume Kapasitas Q C
DS
0 557 0 207 559 436
0 891 0 656 1130 565
0.00 0.63 0.00 0.32 0.50 0.77
0 528 0 459 694 432
0 896 0 637 1129 564
0.00 0.59 0.00 0.72 0.62 0.76
0 630 0 402 140 449
0 907 0 649 1114 569
0.00 0.70 0.00 0.62 0.13 0.79
Hasil Survey dan Analisa DS Ruas Jalan Airlangga
Berdasarkan hasil analisa dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa derajat kejenuhan (DS) yang masuk kondisi kritis yakni pada kode pergerakan 9B (Jalan Raya Prof Doktor Mustopo lurus ke Jalan Dharmahusada). Tabel Hasil Survey dan Analisa DS Ruas Jalan Airlangga
Kode Pergerakan
UM
14 15
58 46
14 15
48 85
14 15
54 42
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 1403 454 0 3683 659 2 Puncak Siang 1070 348 3 2935 753 9 Puncak Sore 1438 395 9 1376 229 7
Volume Kapasitas Q C
DS
2387 2387
4568 4568
0.52 0.52
2154 2154
4568 4568
0.47 0.47
1375 1375
4811 4811
0.29 0.29
B. Prediksi Lalu Lintas untuk Tahun 2012 Setelah dilakukan analisa kondisi eksisting, langkah selanjutnya, yaitu melakukan prediksi terhadap volume lalu lintas di tahun mendatang, berdasarkan asumsi bahwa SOTC RSUD Dr. Soetomo akan beroperasi penuh pada tahun 2012. Pada Tugas Akhir ini digunakan pendekatan dengan menggunakan data rata-rata jumlah kendaraan bermotor di Surabaya. Berikut adalah data tabel rata-rata jumlah kendaraan bermotor mulai tahun 2005 – 2009 berdasarkan data dari buku “Statisik Perhubungan 2009 Surabaya. Data diatas diperoleh pertumbuhan rata-rata per tahun untuk kendaraan ringan (LV) sebesar 12.38%, kendaraan berat (HV) sebesar 10.92%, dan untuk sepeda motor (MC) sebesar 16.04%. C. Data Bangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo Lokasi rencana pembangunan SOTC RSUD Dr. Soetomo berada pada wilayah tata ruang dan tata guna lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan komersial. Berikut data-data terkait untuk SOTC RSUD Dr. Soetomo : Nama : SOTC RSUD Dr. Soetomo Tempat : Jl. Airlangga Surabaya Data bangunan : Basement : Parkir Kendaraan Lantai 1 : Lobby lounge, Restaurant Lantai 2 – 4 : Ruang konsultasi dokter, ruang operasi, ICU. Luas Total Bangunan : 5600 m2 Luas Tanah : 1822 m2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 D. Tarikan Perjalanan Dengan mengambil asumsi adanya hubungan antara intensitas tata guna lahan dengan jumlah kendaraan yang keluar masuk lokasi, maka dapat ditentukan hubungan matematis yang menggambarkan tingkat tarikan perjalanan ke lokasi tersebut. Secara teori perencanaan transportasi ada 3 (tiga) pilihan untuk menghitung lalu-lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan suatu kawasan : 1. Dari instansi transportasi setempat untuk jenis kawasan serupa dan mengasumsikan bahwa kawasan yang akan dibangun akan membangkitkan jumlah perjalanan yang relatif sama. 2. Dari kawasan serupa di daerah lain. 3. Dari referensi atau manual yang tersedia. Adapun asumsi yang digunakan untuk menghitung lalu lintas yang dibangkitkan SOTC RSUD Dr. Soetomo adalah dengan asumsi dari bangunan yang sudah beroperasi dan juga hampir sama karakteristiknya, yaitu Rumah Sakit Bedah Surabaya, Rumah Sakit Mata Undaan dan Rumah Sakit Onkologi. Alasan pemilihan bangunan analog tersebut, adalah dilihat dari jenis bangunannya dimana semua rumah sakit tersebut diatas merupakan rumah sakit khusus, serta fasilitas yang dimiliki oleh ketiga rumah sakit tersebut yang hampir sama. Sesuai data RS Bedah Surabaya, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 26 kendaraan roda 4 dan 39 kendaraan roda 2 atau sebesar 38,75 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 27 kendaraan roda 4 dan 33 kendaraan roda 2 atau sebesar 37 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Sesuai data RS Mata Undaan, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 21 kendaraan roda 4 dan 57 kendaraan roda 2 atau sebesar 37.5 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 28 kendaraan roda 4 dan 43 kendaraan roda 2 atau sebesar 37,25 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Sesuai data RS Onkologi, maksimum kendaran masuk parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 20 kendaraan roda 4 dan 50 kendaraan roda 2 atau sebesar 38,25 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai tarikan kendaraan. Kemudian kendaraan keluar parkir untuk periode 1 jam tertinggi adalah sebesar 25 kendaraan roda 4 dan 50 kendaraan roda 2 atau sebesar 37,5 smp/jam, jumlah tersebut dapat diasumsikan sebagai bangkitan kendaraan. Data Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog
Nama RS BEDAH RS MATA UNDAAN RS ONKOLOGI
jumlah dokter 45 14 11
jumlah kamar 40 20 25
Rata- Rata Harga Rp890,000 Rp750,000 Rp1,200,000
Data Tarikan Kendaraan, Jumlah Dokter, dan Rata-Rata Harga Kamar Bangunan Analog
4 Nama RS BEDAH RS MATA UNDAAN RS ONKOLOGI SOTC DR SOETOMO
jumlah dokter 45 14 11 63
Rata- Rata Harga tarikan Rp890,000 38.75 Rp750,000 37.50 Rp1,200,000 38.25 Rp395,000 70.59 28.38
Dari data-data bangunan analog di atas, dengan menggunakan analisa regresi linier berganda, dapat diambil suatu fungsi matematis yang menghubungkan antara jumlah dokter, rata-rata harga kamar dengan jumlah bangkitan dan tarikan kendaraan. Hasil dari analisa regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y(tarikan LV) = (2.707310823x(jumlah dokter))+(4.775187532x(jumlah kamar))+(0.0000755508x(rata-rata harga kamar))+29.06171775 Y(tarikan MC) = (8.121115152x(jumlah dokter))+(13.31089454x(jumlah kamar))+(0.0002175951x(rata-rata harga kamar))+ 67.6740848484849 Jumlah dokter SOTC RSUD Dr.Soetomo adalah 63 dokter, jumlah kamar sebanyak 45 kamar dan harga kamar Rp.395.000,- , sehingga lalu lintas yang ditarik oleh kendaraan LV adalah sebesar 68 kend/jam dan oleh kendaraan MC adalah sebesar 41 kend/jam. Tarikan lalu lintas ini nantinya akan dibebankan pada ruas jalan dan persimpangan disekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo.
E. Pembebanan Kawasan Untuk memodelkan distribusi lalu-lintas yang terjadi maka diperlukan pembagian bangkitan yang terjadi terhadap ruas jalan di sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo, dimana distribusi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 4.5 Pembebanan Ruas Jalan di Sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo
Penjelasan dari Distribusi Pembebanan adalah : 1. Keluar dari SOTC RSUD Dr.Soetomo diasumsikan 100% ≈ 69 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 2. Terbagi menjadi 4 rute pergerakan, yakni : Untuk persimpangan Jalan Karang Menjangan menerima beban sebesar : 994 =( ) × 100 = 56.25% 994 + 773 ≈ 39 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 Untuk persimpangan Dharmahusada menerima beban sebesar :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3800 ) × 56.25 = 45.35% 3800 + 914 ≈ 32 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 Untuk persimpangan Prof Dr Moestopo menerima beban sebesar : 959 =( ) × 45.35 = 19.44% 959 + 1278 ≈ 14 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 Untuk persimpangan Dharmawangsa menerima beban sebesar : 910 =( ) × 19.44 = 9.16% 910 + 1022 ≈ 7 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 F. Analisa Kinerja Jalan pada Tahun 2012 Analisa ini menggambarkan tentang arus lalu lintas di sekitar SOTC RSUD Dr.Soetomo, dengan memasukkan hasil pembebanan dan tarikan yang terjadi akibat beroperasinya SOTC RSUD Dr.Soetomo. Hasil dari analisa tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : =(
Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa DS pada Simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo Tahun 2012 Kode Pergerakan
UM
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
21 55 42 30 12 13 9 35 49
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
5 63 58 10 9 7 17 34 59
10A 10B 10C 11A 11B 12A 12B 13A 13B
37 41 58 6 0 10 18 47 2
Kode Pergerakan
UM
14 15
58 46
14 15
48 85
14 15
54 42
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 875 334 1 799 200 0 1078 335 0 897 344 4 897 227 0 950 340 4 621 371 0 2804 520 0 166 64 1 Puncak Siang 628 276 0 876 126 2 699 269 0 760 360 6 614 290 12 922 249 0 528 248 2 2114 596 1 130 60 5 Puncak Sore 481 175 1 901 164 2 459 310 4 939 355 11 1069 586 11 1087 313 13 281 118 0 2728 604 0 102 75 1
Volume Q
Kapasitas C
DS
510 347 0 690 1261 523 0 0 147
697 487 0 939 1622 789 0 0 192
0.73 0.71 0.00 0.73 0.77 0.66 0.00 0.00 0.76
402 291 0 654 1071 425 0 0 119
701 485 0 954 1623 791 0 0 163
0.57 0.60 0.00 0.68 0.66 0.53 0.00 0.00 0.73
273 329 0 720 1028 542 0 0 117
438 537 0 1579 2024 818 0 0 164
0.62 0.61 0.00 0.46 0.50 0.66 0.00 0.00 0.71
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 1444 523 0 3683 659 2 Puncak Siang 1111 417 3 2935 753 9 Puncak Sore 1479 464 9 1376 229 7
Volume Q
Kapasitas C
DS
2466 2387
4585 4568
0.53 0.52
4568 4568
2197 2154
0.48 0.47
1422 1375
4790 4811
0.30 0.29
Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa DS pada Ruas Jl. Raya Airlangga Tahun 2012
Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa DS pada Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo Tahun 2012
5 Kode Pergerakan
UM
7A 7B 8A 8B 9A 9B
81 25 47 21 28 32
7A 7B 8A 8B 9A 9B
24 89 12 43 17 65
7A 7B 8A 8B 9A 9B
52 52 17 65 69 101
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 951 627 7 2424 407 2 2343 1471 4 665 239 2 2475 429 1 608 287 3 Puncak Siang 853 359 15 879 338 25 919 799 13 722 225 6 1130 807 7 979 234 4 Puncak Sore 1335 384 5 1005 338 5 1144 829 7 990 251 4 1335 519 9 715 296 27
Volume Q
Kapasitas C
DS
822 0 0 373 925 413
1356 0 0 688 1247 586
0.60 0.00 0.00 0.53 0.74 0.71
544 0 0 370 811 435
1378 0 0 680 1212 580
0.40 0.00 0.00 0.54 0.66 0.75
654 0 0 443 798 474
956 0 0 700 1747 806
0.68 0.00 0.00 0.63 0.46 0.58
Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa DS pada Karang Menjangan – Airlangga Tahun 2012 Kode Pergerakan
UM
4B 4C 5A 5B 6A 6B
4 73 38 13 8 49
4B 4C 5A 5B 6A 6B
16 39 27 79 14 37
4B 4C 5A 5B 6A 6B
6 17 16 39 15 26
Kode Pergerakan
UM
1A 1B 2A 2B 3A 3B
42 23 97 35 56 42
1A 1B 2A 2B 3A 3B
37 16 43 33 31 69
1A 1B 2A 2B 3A 3B
26 21 18 33 42 20
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 765 219 0 1272 308 2 915 142 0 709 99 0 797 397 2 1000 226 8 Puncak Siang 490 217 1 768 372 8 612 287 2 775 346 1 942 498 6 528 312 11 Puncak Sore 163 68 2 1045 414 8 684 229 4 865 267 4 356 69 0 770 272 18
Volume Q
Kapasitas C
DS
0 557 0 220 559 436
0 891 0 656 1130 565
0.00 0.63 0.00 0.33 0.50 0.77
0 528 0 476 694 432
0 896 0 637 1129 564
0.00 0.59 0.00 0.74 0.62 0.76
0 630 0 418 140 449
0 907 0 650 1114 569
0.00 0.70 0.00 0.64 0.13 0.79
Jenis Kendaraan MC LV HV Puncak Pagi 1095 255 2 782 235 0 770 165 3 694 261 0 820 247 4 451 124 0 Puncak Siang 1451 130 5 613 206 2 540 201 14 576 183 1 648 267 6 460 289 2 Puncak Sore 1186 275 8 730 160 2 649 266 13 779 307 7 490 303 10 613 101 0
Volume Q
Kapasitas C
DS
477 349 477 448 382 0
895 898 582 694 505 0
0.53 0.63 0.82 0.64 0.76 0.00
427 289 431 301 404 384
898 450 612 689 511 0
0.48 0.64 0.70 0.44 0.79 0.00
523 271 540 500 414 0
686 342 718 650 675 0
0.76 0.79 0.75 0.77 0.61 0.00
Volume Jam Sibuk dan Hasil Analisa DS pada Dharmawangsa – Airlangga Tahun 2012
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dengan dibangunnya SOTC Dr. Soetomo, maka menyebabkan terjadinya bangkitan perjalanan pada jalan disekitar lokasi yang akan berdampak pada bertambahnya volume lalu lintas di sekitar lokasi. Dari hasil survey data dan analisa perhitungan, didapat: 1. Kondisi jarigan jalan eksisting menurut hasil analisa didapatkan bahwa DS < 0,8, yaitu pada:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 a. Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil DS pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.73, dan pada puncak sore sebesar 0.71. b. Ruas jalan Airlangga. c. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.8, puncak siang 0.79, dan puncak sore 0.79. d. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.79. e. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.74, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.68. 2. Besarnya tarikan yang ditimbulkan oleh SOTC Dr. Soetomo adalah sebesar 29 smp/jam. Jumlah tarikan tersebut nantinya akan didistribusikan pada jalan di sekitar lokasi. 3. Kondisi jaringan jalan : Kondisi jaringan jalan pada tahun 2012 setelah SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa didapat bahwa DS < 0.8, pada : a. Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil DS pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.73, dan pada puncak sore sebesar 0.71. b. Ruas jalan Airlangga. c. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.8, puncak siang 0.79, dan puncak sore 0.79. d. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.77, puncak siang 0.72, dan puncak sore 0.69. e. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo dengan DS pada puncak pagi sebesar 0.74, puncak siang 0.75, dan puncak sore 0.68. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2015 setelah 3 tahun SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa didapat bahwa DS < 0.8, pada : Ruas jalan Airlangga. Kondisi jaringan jalan pada tahun 2015 setelah 3 tahun SOTC Dr. Soetomo beroperasi, menurut hasil analisa tidak didapat bahwa DS < 0.8, pada : Semua pendekat pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo yakni hasil DS pada puncak pagi sebesar 1.6, puncak siang 1.6, dan pada puncak sore sebesar 1.32. Semua pendekat pada Simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 1.11, puncak siang 1.06, dan puncak sore 1.18. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Airlangga dengan DS pada puncak pagi sebesar 1.14, puncak siang 1.10, dan puncak sore 1.02. Semua pendekat pada Simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor
6 Mustopo dengan DS pada puncak pagi sebesar 1.11, puncak siang 1.23, dan puncak sore 1.00. 4. Masukan Manajemen Lalu Lintas sebagai antisipasi ketika SOTC RSUD Dr.Soetomo beroperasi, yaitu : a. Pada simpang 4 Raya Prof Doktor Mustopo – Raya Dharmawangsa - Tambang Boyo, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 85 pada fase 2, 40 pada fase 3, 45 pada fase 4, 90 pada fase 5, dan 50 pada fase 6. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 85 pada fase 2, 40 pada fase 3, 45 pada fase 4, 90 pada fase 5, dan 50 pada fase 6. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 72 pada fase 1, 87 pada fase 2, 60 pada fase 3, 70 pada fase 4, 125 pada fase 5, dan 100 pada fase 6. b. Pada simpang 3 Jalan Raya Dharmawangsa – Airlangga, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 40 pada fase 2, 70 pada fase 3, dan 40 pada fase 4. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 40 pada fase 2, 70 pada fase 3, dan 40 pada fase 4. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 50 pada fase 1, 50 pada fase 2, 82 pada fase 3, dan 50 pada fase 4. c. Pada simpang 3 Jalan Raya Karang Menjangan – Airlangga, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 35 pada fase 2 dan 50 pada fase 3. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 45 pada fase 1, 35 pada fase 2 dan 50 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 55 pada fase 1, 45 pada fase 2, dan 55 pada fase 3. d. Pada simpang 3 Raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof doktor Mustopo, puncak pagi dilakukan penambahan green time menjadi 30 pada fase 1, 45 pada fase 2 dan 45 pada fase 3. Pada puncak siang dilakukan penambahan green time menjadi 30 pada fase 1, 45 pada fase 2 dan 45 pada fase 3. Sedangkan pada puncak sore green time menjadi 35 pada fase 1, 47 pada fase 2, dan 65 pada fase 3. e. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 Dharmawangsa – Airlangga, yakni menjadi sebesar 1.5 m pada masing-masing ruas pada pendekat Dharmahusada (sisi utara). f. Melakukan pelebaran jalan pada simpang 3 raya Karang Menjangan – Raya Dharmahusada – Raya Prof Doktor Mustopo, yakni menjadi sebesar 1,5 m pada pendekat Raya Prof Doktor Mustopo V. DAFTAR PUSTAKA
[1] [2] [3] [4]
Direktorat Jenderal Bina Marga, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga, (1992), Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Jakarta. Dinas Perhubungan. (2009). Statistika Perhubungan 2009 Surabaya. Dinas Perhubungan. Jakarta. Hari, Bayu. (2003). Manajemen Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Adityawarman Sebagai Antisipasi Pembangunan Kawasan Superblok – Ciputra World Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan S1 Teknik Sipil ITS, Surabaya.