MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN (Environmental Health Management) Oleh: KRT. Adi Heru Husodo Minat Ilmu Kesehatan Lingkungan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UGM – Yogyakarta
PENGANTAR Pencemaran lingkungan di berbagai Negara (maju, berkembang dan Negara miskin) maupun berbagai bidang (industry, niaga, tradisionil, pelayanan medis, dan sebagainya) kini semakin Nampak nyata kehadirannya, yaitu : •
Macam pencemaran lingkungan,missal : o Pencemaran air o Pencemaran udara o Pencemaran tanah o Pencemaran makanan
•
Penyebab pencemaran lingkungan, misalkan : o Logam berat (Hg,Pb,Cr, Cu, Mg, Zn, Fe, Mn, dsb) o Radiasi elektromagnetik o Kebocoran reactor nuklir o Limbah industry o Limbah medis
•
Akibat pencemaran lingkungan, misalkan : o Penyakit Minamata o Plumbisme o Manganese o Siderosis o Asbestosis o Cementosis o fluorosis
•
Gejala /akibat pencemaran lingkungan, misalkan : 1
o IQ turun o Iritabel (rewel) o Motorik terganggu o Emosional o Berat badan turun o Jantung berdebar-debar o perdarahan •
Dan sebagainya
Sehingga karena itulah maka laju pencemaran lingkungan yang kini tengah melanda berbagai belahan bumi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja.Artinya harus ada upaya yang dilakukan untuk MENCEGAH dan MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.Kiranya
mengenai
apa
dan
bagaimanakah
pencegahan
dan
pengendalian pencemaran lingkungan itu akan dilakukan, maka hal itu akan dipaparkan sebagai berikut di bawah ini :
PEMBAHASAN Sebenarnya Manajemen Kesehatan Lingkungan yang hal itu meliputi : Pencegahan (Prevention) dan Pengendalian (Monitoring) itu dapat dilakukan melalui banyak cara, misalkan : 1. The Five Level of Prevention dari Leavel & Clark 2. Teori Simpul Achmadi (Dinamika Kesehatan Lingkungan) 3. Interaksi antara paparan, dosis dan respon 4. Teori Pegas Lingkungan (Host, Agent & Environment) 5. Dan sebagainya Contoh : A. The Five Level of Prevention: Tahap 1. Promotive (Promosi)
Tindakan Penyuluhan kesehatan:leaflet,ngomong,radio,tv,dsb 2
2. Preventive (Pencegahan)
Dan Protective (Perlindungan) 3. Curative
Mandi pakai sabun, sikat gigi ------ÆPencemaran lingkungan dicegah melalui: • Pengurangan kendaraan bermotor • Pengurangan alat elektronik • Pengurangan western food • Penghilangan western life • Dan sebagainya pakai masker, helm, jaket, sarung tangan, dsb pengobatan, injeksi
(Early diagnose & Prompt Treatment) (Diagnosis dini & Penanganan tepat cepat) 4. Disability limitation Follow up pasien ---------Æ (Pengurangan kecacatan) PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, misalkan: • Pembakaran unggas pada wabah flu burung • Pembakaran unggas pada wabah flu babi • Reboisasi untuk menambah oksigen perkotaan • Penanaman padi dan jagung non pestisida dan sosialisasi • Penghilangan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosil • Dan sebagainya 5. Rehabilitative (Pemulihan/recovery)````````````````
Pengembalian mantan pasien ke masyarakat/ke sekolah
Bisa juga memakai teori simpul Achmadi seperti di bawah ini:
3
B. Dinamika Kesehatan Lingkungan Sumber
Perilaku Manusia
Media
Rumah Sakit
Negative
Air Tanah Udara
Konsumen Konsumen Konsumen Biomarker Dampak 1 2 3 atau Medis Bioindicator Kulit Sehat Daun
Sapi
Manusia
Darah Rambut Saliva
Sakit Mati Samar
(A)------Æ(B)-------Æ(C)-------Æ(D)-----------Æ(E)------------Æ(F)-------------Æ(G)---------Æ(H)
Pada tabel tersebut di atas terlihat bahwa : •
Pencegahan terbaik-----------------Æ dilakukan pada simpul A
•
Pengendalian ----------------Æ dilakukan pada simpul B, C, D, dan seterusnya, misalkan: o mengendalikan kualitas air o mengendalikan kualitas udara o mengendalikan kualitas tanah o dsb
C. Interaksi antara paparan, dosis dan respon seperti di bawah ini:
Paparan asap mobil di jalanan----------------------Æ Respon (Pb)
(Sehat, sakit, mati)
0,1 ppm
MANAJEMEN (KESEHATAN) LINGKUNGAN Sebenarnya instrument untuk melakukan Manajemen Lingkungan (untuk mengaplikasikan kebijakan pemerintah) ini di Indonesia telah cukup banyak, misalkan: •
AMDAL (UKL-UPL, dsb) ==============Î KLH-RI======ÎFORMAL o Komponen fisik===================Îkesmas o Komponen biotik=================Îkesmas 4
o Komponen sosekbudkesmas
Sosial ===========Îtanah dibeli murah=Îstress
Ekonomi=======Îharga mahal=======Îmalnutrisi
Budaya=======Îtidak boleh makan daging==Îmalnutrisi
kesmas
o Komponen transportasi=================Îkecelakaan o Jatah kesmas dalam AMDAL hanyalah 1/7 bagian •
ADE (dulu)
•
ADS (dulu)
•
ADKL ========================Î(Depkes) yang krn ketidakpuasan thd AMDAL
•
ARKL =Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan======Î(Depkes)
•
Penghargaan Adipura untuk kota Sehat
•
Lomba Bersih Desa
•
Kerja Bakti di Kampung
•
Dan sebagainya
Namun secara resmi yang diakui di Indonesia hanyalah AMDAL yang sebenarnya AMDAL
ini
di
Negara
maju
disebut
sebagai
ENVIRONMENTAL
IMPACT
ASSESSMENT atau EIA. Mengenai AMDAL kiranya banyak pihak yang telah dapat memberikan komentar mengenai keberhasilannya, efektifitasnya atau bahkan kekurangannya. Kasus-kasus di Indonesia: •
Luapan lumpur LAPINDO=========ÎAMDAL tidak efektif
•
Jebolnya jalan beton di Tanjung Priok, Jakarta Utara ======ÎAMDAL tidak efektif
•
Kandungan Mercury tinggi di lahan bekas EXXON Mobile (PMA)di Aceh ==ÎAMDAL tidak efektif
•
Kandungan Pb, HC, NOx,SO2 dsb di jalanan tinggi =Îapakah sudah dilakukan studi AMDAL? 5
•
Air, tanah, udara dan vector di sekitar TPA Piyungan mengandung logam berat tinggi sekali==========Î AMDAL tidak efektif
•
Kasus kota Jakarta : seharusnya bila didasarkan pada Peraturan Pemerintah tentang Pembangunan Fisik, maka 20 % untuk Fasilitas Sosial dan 10% untuk penghijauan, namun berdasarkan perhitungan ternyata lahan hijau di Jakarta hanyalah 9,8% o PEMDA jakarta sekarang mencari-cari usaha apa saja yang salah (ijin) untuk ditutup untuk penghijauan
•
Dan sebagainya.
KESIMPULAN: Manajemen lingkungan yang termasuk didalamnya aspek-aspek kesehatan sudah saatnya untuk di-evaluasi.
AMDAL
===============Îdipimpin oleh pakar yg bersertifikat B
Komponen fisik =======Îdipimpin oleh pakar sesuai bidang bidangnya atau minimal AMDAL A Komponen biotik======Î
idem
Komponen sosekbudkesmas===Îidem Komponen transportasi=======Î idem •
AMDAL LEMAH:
•
Dikerjakan oleh perusahaan/pemrakarsa sendiri atau dibantu konsultan AMDAL
•
Metodologinya lemah
•
Subyektivitasnya tinggi
•
Biayanya ngudubilah besar sekali
•
Waktu di lapangan sebentar sekali
•
Presentasi/adu argumentasi ilmiah cukup lemah
•
AMDAL tidak boleh untuk publikasi ilmiah
•
Bukan alat untuk pembuatan kebijakan pemerintah
6
Bagaimanakah cara memperbaiki pembuatan Manajemen Lingkungan ? •
susah o seolah bagaikan pungguk merindukan bulan
•
hati-hati
•
apa mungkin perlu adanya PARTAI LINGKUNGAN INDONESIA ?
•
mesti dicari jalan keluar :
teknologi tepat guna/murah
sosialisasi
klinik sanitasi
dan sebagainya
AMDAL •
KA = KERANGKA ACUAN = PROPOSAL
•
SCOPING=PELINGKUPAN =MEMPERKIRAKAN DAMPAK PENTING YG MGK TIMBUL
•
PENGAMBILAN DATA DI LAPANGAN
•
ANALISIS DATA
•
PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL = EIA DOCUMENT
•
PENYUSUNAN RKL=RENCANA KELOLA LINGKUNGAN =ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
•
PENYUSUNAN RPL=RENCANA PANTAU LINGKUNGAN= ENVIRONMENTAL MONITORING ========Î FAKTA : ternyata banyak sekali setelah dokumen disetujui, maka dokumen masuk lemari dan rkl rpl tidak dilksananakan
7
DAFTAR PUSTAKA 9 Husodo, Adi Heru 2008.SANITASI KESEHATAN LINGKUNGAN, Pascasarjana UGM, Yogyakarta 9 Slamet, Juli Sumirat 2009.KESEHATAN LINGKUNGAN, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 9 Mukono,HJ 2001.KESEHATAN LINGKUNGAN, Airlangga University Press, Surabaya 9 Sutomo,Adi Heru ; Machfoedz,Ircham & Suryanti 2010.EPIDEMIOLOGI KEBIDANAN, Fitramaya, Yogyakarta. 9 Achmadi, Umar Fahmi, 199----. MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta.
8