Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
Bila
malam bentangkan gelap, ia berdiri
Ia
menyesali diri karena takut tiada tara
Ia
menjadi teman kesedihan pada siang hari
Bersimpuh dan bermunajat bila malam gelap
Ia
berkata, “Kekasihku, Engkau harapanku
Cukuplah Engkau harapan bagi para pengharap
Bukankah Engkau yang memberiku makan dan minum
Engkau juga terus memberiku hidayah, karunia, dan nikmat
Ada
rindu dalam bangunku dan ada harap dalam kantukku
Langkahku teguh dalam kemabukan cinta-Mu.”
(Syair Al-Syafii tentang
sifat-sifat orang yang bertahajud)
1/6
Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
Saudaraku,
Shalat malam (qiyaamullail) merupakan pertemuan agung antara manusia dengan Sang Kekasih, Allah Taala, yang sangat dirindukan oleh para pencinta Ilahi. Betapa bahagianya jiwa orang-orang yang bangun malam untuk ruku’ dan sujud. Mereka shalat dan bermunajat dengan penuh kekhusyukan dan ketundukan. Berzikir, bertasbih, membaca Al-Qur’an, bertaubat, beristighfar, berdoa, dan menangis kepada Allah. Semua in adalah bekal kehidupan mulian nan abadi. Allah SWT berfirman, “Dan pada sebagian malam, bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang pada malam hari.”
Saudaraku,
Bangun (shalat) malam dapat menebus kesalahan, mencerahkan hati dan pikiran, serta menghilangkan berbagai penyakit jasmani dan ruhani. Sesungguhnya shalat malam dan menghapuskan dosa. Jabir r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sung guh pada malam hari ada waktu. Jika seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah agar diperbagus urusan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut, niscaya Dia akan memberinya. Waktu tersebut ada pada setiap malam.” Allah SWT merahasiakan waktu tersebut kepada kita semata-mata agar kita memohon kepada-Nya pada seluruh waktu malam, sebagaimana Dia merahasiakan lailatul qadar kepada kita.
Aisyah r.a. menuturkan, “Rasulullah SAW pernah bangun malam (shalat tahajud) hingga kedua kakinya bengkak. Aku bertanya kepada beliau, ‘Mengapa engkau melakukan hal ini, padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni?’ Beliau menjawab, ‘Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?’ ”
2/6
Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
(
HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Saudaraku,
Rasulullah SAW melakukan shalat malam sedemikian hingga kedua kakinya bengkak walaupun beliau benar-benar yakin bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosanya. Itu beliau lakukan semata-mata karena ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ini adalah bukti yang sangat jelas tentang kebenaran risalah Ilahi. Perilaku beliau adalah perilaku seorang insane Rabbani yang memendam cinta yang menggelora kepada Tuhannya, takut kepada-Nya, dan mengenal nikmat-nikmat-Nya yang tidak terhingga banyaknya. Tidak diragukan, beliau adalah orang yang paling banyak beribadah kepada Allah.
Kerinduan Rasulullah dan para sahabatnya kepada Allah sangat besar. Cita-cita mereka untuk selalu berdekatan dengan-Nya juga sangat tinggi. Karena itu mereka tidak melalaikan ibadah-ibadah fardhu serta selalu bergairah untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Di tengah malam yang sunyi dan dingin, mereka pun terjaga untuk menghadap kepada Sang Maha Pencipta.
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah tidak pernah meninggalkan bangun malam. Jika sakit atau agak malas, beliau shalat sambil duduk.” (HR. Abu Dawud).
3/6
Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
Allah Azza wa Jalla menyeru
$pk??r‘¯»t?
Rasulullah SAW dalam firman-Nya,
ã@ÏiB¨?ßJø9$#
ÇÊÈ
ÉOè%
?@ø?©9$#
?wÎ)
Wx?Î=s%
ÇËÈ ÿ ¼ ç m x ÿ ó Á Ïo R Í r r & ó È à )R $ # ç m ÷ Z Ï B ¸ x?
4/6
Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
Î = s % ÇÌÈ
“Hai orangorang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahanlahan.” (QS. Al-Muzzammil [73]: 1-3).
Hai orang yang berselimut, bangunlah! Inilah seruan dari langit, suara Tuhan yang Maha Besar dan Maha Tinggi. Bangunlah! Bangunlah untuk menyambut perkara yang besar dan beban berat yang menantimu! Bangunlah! Bersiap-siaplah untuk mengerjakan amal yang lebih utama!
Inilah kalimat agung yang menyebabkan Rasulullah SAW segera beranjak dari tempat tidur di dalam rumah yang tenang lalu mengarungi sebuah lautan yang berombak antara musibah dan anugerah, kesulitan dan kemudahan, serta kepahitan hidup dan kenikmatannya. Apalah artinya tidur, istirahat, kasur yang empuk, hidup yang nyaman, harta yang melimpah, jika semua itu membuat manusia lalai kepada Tuhan? Rasulullah SAW benar-benar mengetahui hakikat-hakikat dari nilai perkara-perkara itu. Oleh karena itu, beliau berkata Khadijah yang menghiburnya agar tenang dan tidur, “Wahai Khadijah, masa untuk tidur telah berlalu.”
5/6
Mari Bertahajud Written by Sedekah.net Tuesday, 03 April 2012 06:54 -
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa petunjuk yang paling utama adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, marilah kita berpegang teguh padanya. Sebab, beliau lebih mengetahui apa yang lebih baik bagi jiwa dan tidak berbicara menuru hawa nafsu. Mari kita bentangkan sajadah untuk memulai shalat malam kita dengan khusyuk! Hidupkan hati dengan banyak berdzikir kepada-Nya. Luruskan hati, sempurnakan niat, mari kita gapai cinta Ilahi dengan tahajud!
Referensi: Mukjizat
Shalat Malam, Mizania
6/6