BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola jam biologik yang disebut dengan circadian rhythm yang bersiklus kurang lebih 24 jam. Dalam masyarakat modern, tuntutan kerja 24 jam/hari, seperti pada pekerjaan media massa, polisi, instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, pilot, perusahaan-perusahaan industri, dan rumah sakit mengharuskan adanya shift kerja, ada orang-orang yang diagihkan untuk bekerja siang atau malam, dengan variasi pola pengaturannya. Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, dan pelayanan gawat darurat harus melaksanakan merupakan
pelayanan
tugas
yang
kurang bersifat
lebih
24
melekat
jam/hari
karena
(inherent)
dengan
tanggung-jawab utamanya. Penerapan sistem kerja shift memiliki konsekuensi yang perlu disadari oleh setiap instansi pengguna sistem shift. Karena ada perbedaan kondisi kerja antara shift siang dan shift malam. Pekerja yang bekerja pada shift malam lebih mudah merasa mengantuk dan lelah. Sedangkan yang sudah terbiasa bekerja dengan shift siang
1
tentu perlu penyesuaian ketika harus berganti jadwal ke shift malam. Hal yang sama berlaku sebaliknya. Shift kerja memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan akibat dari jadwal kerja dan irama sirkadian yang tidak sinkron sehingga
para
pekerjanya
lebih
mudah
terkena
gangguan
kesehatan. Menurut The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat bahwa ketika ritme sirkadian menjadi tidak sinkron maka fungsi
tubuh
akan
terganggu
sehingga
mudah
mengalami
gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, perubahan suhu tubuh, perubahan hormon, gangguan psikologi dan gangguan gastrointestinal (Josling, 1999). Beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti: Madide (2003) terhadap perawat pekerja shift di RS Swasta Afrika Selatan, Wijaya (2006) terhadap perawat yang bekerja di unit IGD Yogjakarta, dan Miarso (2001) terhadap siswa perawat yang kerja praktek di RS, juga menemukan hasil yang hampir sama seperti yang dikemukan oleh The Circadian Learning Centre yaitu bahwa shift kerja menyebabkan gangguan tidur, berdampak pada kehidupan psikologis dan psikososial, menurunkan tekanan darah, kelelahan, kurang tidur, sakit kepala, dan resiko mengalami kecelakaan kerja terutama yang bekerja shift malam karena mudah mengalami penurunan konsentrasi akibat mengantuk.
2
Masalah utama dari bekerja shift adalah mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur terjadi akibat dari pola tidur yang tidak beraturan yang dilakukan secara terus menerus. Tentu hal ini perlu disadari oleh setiap orang yang bekerja menggunakan sistem shift. Terkhususnya perawat yang mungkin saja menjalani jadwal shift dari awal kerja sampai pensiun dengan jadwal shift rotasi yang sering berganti jadwal dengan rutinitas pekerjaan yang berbeda dan waktu kerja yang tidak tepat, tidak menutup kemungkinan bisa mengalami gangguan tidur. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti menjadi tertarik untuk meneliti mengenai gangguan tidur pada perawat pekerja shift.
B. Identifikasi Masalah Shift
kerja
berdampak
buruk
terhadap
kesehatan
baik
kesehatan fisik maupun psikologis. Pada kesehatan fisik mudah mengalami kelelahan, gangguan tidur, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, perubahan suhu tubuh dan perubahan hormon. Sedangkan dampak psikologisnya adalah menjadi lebih emosional, stres dan depresi dikarenakan beban kerja yang tinggi. Selain gangguan fisik dan psikologis, shift kerja juga berdampak buruk pada kehidupan sosial seorang pekerja shift. Orang menjadi kurang punya waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau juga
3
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Gangguan interaksi juga bisa terjadi di tempat kerja yang disebabkan karena kelelahan, stres dengan beban kerja dan tempat kerja yang kurang nyaman serta jadwal shift yang padat.
C. Batasan Masalah Melihat dari permasalahan shift kerja yang beragam macam bentuknya, maka peneliti akan membatasi masalah penelitian menjadi lebih sempit lagi sehingga peneliti lebih fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan menjelaskan tentang: 1. Perawat yang aktif mengikuti shift kerja 2. Keteraturan tidur saat kerja sampai pensiun 3. Gangguan-gangguan tidur yang disebabkan oleh shift kerja. 4. Gangguan
kesehatan
lain
yang
menyertai
yang
dapat
menyebabkan gangguan tidur
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pola tidur perawat pekerja shift? 2. Apakah perawat pekerja shift mengalami gangguan tidur? 3. Gangguan tidur seperti apa yang dialami perawat pekerja shift?
4
4. Apakah ada gangguan kesehatan lain yang dialami oleh perawat pekerja shift? 5. Apakah gangguan kesehatan ini berpengaruh terhadap pola tidur perawat pekerja shift?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari shift kerja terhadap gangguan tidur dan gangguan lain yang menyertai yang terjadi pada perawat pekerja shift dengan masa kerja minimal 0-2 tahun, 10 tahun dan yang sudah pensiun. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan mengkaji beberapa hal, yaitu: 1. Perawat yang aktif mengikuti shift kerja 2. Pola tidur saat kerja sampai pensiun 3. Gangguan-gangguan tidur yang disebabkan oleh shift kerja. 4. Gangguan
kesehatan
lain
yang
menyertai
yang
dapat
menyebabkan gangguan tidur.
F. Manfaat Penelitian 1. Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap
bidang
ilmu
keperawatan
dalam
menambah wawasan pengetahuan mengenai circadian rhythm.
5
2. Praktis a. Bagi rumah sakit dan instansi-instansi yang menggunakan sistem shift dapat mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam strategi penyusunan jadwal shift yang dapat memperkecil efek-efek negatif dari shift kerja. b. Bagi pekerja pengguna shift kerja dapat memanajemen diri sendiri untuk meminimalkan efek-efek dari berbagai macam gangguan kesehatan yang disebabkan oleh shift kerja. c. Menjadi masukan dan sumbangan pikiran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang circadian rhythm manusia. d. Bagi peneliti dapat memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian lapangan.
6