POKOK-POKOK PENTING DALAM PENGELOLAAN TAMBAK TRADISIONAL BUDIDAYA PERIKANAN AIR PAYAU DAN AIR ASIN / TAMBAK TEPI PANTAI TAMBA K ORGANIK INTENSIF "By Sari Tambak Suraba ya"
Syarat-Syarat Utama Tambak Produktif : �
Tambak Harus bersih dari segala bentuk tanaman air yang memiliki akar serabut: karena hal tersebut (akar serabut pada proses asimilasi) dapat mengakibatkan terbentuknya asam tanah dengan cepat sehingga mengakibatkan munculnya Gas Amonia (NH3) yang banyak terikat pada akar tanaman serta tanah disekitar akar tersebut, dan hal ini dapat mengakibatkan Effek Pengap pada dasar tambak yang bisa mengakibatkan segala jenis Udang mengalami stress akut secara mendadak pada saat suhu udara luar menjadi dingin pada malam dan pagi hari. (Mengakibatkan kematian pada Udang) Tanaman air yang memiliki akar serabut dapat mengurangi ruang gerak produktif sehingga dapat menurunkan Efektifitas produksi (mengurangi padat tebar produksi). Tanaman air yang memiliki akar serabut dapat mengurangi supply Oksigen pada dasar tambak karena tanaman air tersebut akan menjadi kompetitor Oksigen pada malam dan pagi hari.serta dapat menghambat laju gelombang air tambak saat terterpa oleh angin. CONTOH PENGELOLAAN TAMBA K YANG KURANG BAIK KARENA TERLA MPAU BANYAK TANAMAN AIR PADA TAMBA K BUDIDAYA
�
Khusus tambak Udang pengelolaan tambak harus terbebas dari penggunaan pestisida atau bahan-bahan kimiawi apapun untuk pembasmi ikan / hewan predator maupun kompetitor yang berbahan dasar dari partikel logam berat (Pb, Zn, Cu, dll) atau jenis bahan yang mengandung asam-asaman (Asam asetat, asam lenoleat dll), karena hal ini dapat mengakibatkan effek lengket dan berlumpur pada dasar tambak dan air tambak sehingga mengakibatkan terganggunya sistim saluran pernafasan pada udang.
�
Khusus tambak Udang lakukan penyaringan pada pintu air dengan menggunakan kasa nyamuk yang di rangkap dua atau rangkap tiga, hal ini dimaksudkan untuk menghindari masuknya bibit ikan-ikan predator atau kompetitor masuk ke areal tambak.
�
Kedalaman Tambak diusahakan antara 40 - 60 cm pada tepian tambak sekitar 3-4 meter dari bibir tambak, sedangkan untuk tengah tambak diusahakan kedalam air sekitar 25 cm s/d 40 cm. Hal ini dimaksudkan pada saat suhu permukaan tambak meningkat (panas), maka ikan maupun udang akan berusaha mencari / pindah kedaerah yang lebih dingin dan demikian sebaliknya pada saat suhu mulai turun drastis (dingin). Fungsi lanjutan bahwa daerah yang dangkal akan menjadi lahan utama suplay oksigen dari gelombang yang diakibatkan terpaan angin. Sehingga suplay oksigen lebih merata ke seluruh areal tambak baik pada siang maupun malam hari.
�
Kusus Tambak Udang di usahakan pada tepian tambak secara merata di amplikasikan (diberikan) ranting-ranting kering sekitar 20% s/d 30% dari luas tambak, hal ini dimaksudkan sebagai tempat sembunyi atau berpijak saat benur udang masih mencapai usia 0 - 45 hari, kerena kondisi fisiknya masih rentan terhadap kondisi lingkungan. Ranting kering tidak menimbulkan effek asam pada dasar tambak. ranting kering tidak berkembang biak, ranting kering bukan kompetitor Oksigen. ranting kering tidak menghambat laju gelombang air sehingga suplay oksigen akan tetap merata keseluruh areal tambak.
3-4 meter dari Tepian tambak sebagai tempat pembenaman ranting-ranting yang sudah dikeringkan
TAMBAK ORGANIK INTENSIF "By Sari Tambak Surabaya"
�
Padat Tebar : Untuk tambak Bandeng menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak ≥ 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 1 ekor / per 1 meter persegi. Untuk tambak Bandeng tanpa menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan ambak satu hektar keatas ( tambak ≥ 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 4060cm, maka padat tebar terbaik adalah 1 ekor / per 2 meter persegi. Untuk tambak Bandeng menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak < 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 1 ekor / per 2 meter persegi. Untuk tambak Bandeng tanpa menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak < 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 4060cm, maka padat tebar terbaik adalah 1 ekor / per 5 meter persegi. Padat Tebar : ( untuk tambak udang berlaku baik Windu maupun Vannamei ) Untuk tambak (Udang tanpa Bandeng) menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak ≥ 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 10 - 15 ekor / per 1meter persegi. Untuk tambak (Udang dengan Bandeng) menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak ≥ 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 10 - 25 ekor / per 1 meter persegi. Padat tebar bandeng 1 ekor / per 2 meter persegi. Untuk tambak (Udang tanpa Bandeng) menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak < 1ha ), kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 5 - 10 ekor / per 1 meter persegi. Untuk tambak (Udang dengan Bandeng) menggunakan pakan tambahan tambahan, dengan luas lahan tambak satu hektar keatas ( tambak < 1ha ), serta dengan kedalaman air antara 40-60cm, maka padat tebar terbaik adalah 10 - 15 ekor / per 1 meter persegi. Padat tebar bandeng 1 ekor / per 5 meter persegi. UNTUK TAMBAK UDANG TANPA PAKAN TAMBAHAN TIDAK DISARANKAN Karena sifat udang omnifora dikhawatirkan udang akan memakan sesama udang saat proses moulting terjadi ( proses ganti kulit ). (cara penebaran untuk tambak campuran diharuskan benur udang dan nener bandeng dengan ukuran yang hampir sama ).
�
Kondisi Tanggul / Tepi Titian Tambak. Diperhatikan dengan teliti bahwa tepian tambak harus benar-benar bebas dari kebocoran, hal ini dimaksudkan karena sifat dasar udang maupun bandeng melawan arus air maka segala bentuk kebocoran tambak harus ditiadakan untuk menghindari hilangnya benur udang atau nener bandeng karena berenang melawan arus air yang masuk melalui lobang kebocoran tersebut, sehingga keluar dari areal tambak. (rerumputan kering yang dipadatkan dan campur dengan tanah liat tambak dapat dijadikan bahan sebagai bahan penyumpat kebocoran tambak).
�
Pakan alternatif sebagai pengganti pakan pabrikan yang harganya lebih murah, sedang nilai kandungan protein nabati maupun protein hewaninya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pakan pabrik manapun. � Untuk pakan Bandeng dapat diamplikasikan daun-daun muda dari segala jenis tanaman mangrove yang sudah ditumbuk setengah halus dan jemur agak kering. Sebarkan merata kesekeliling areal tambak sesuai dengan kebutuhan pakan per hari.
Daun muda tanaman Mangrove kami sarankan, karena pakan pabrik pun berbahan dasar sama, dan bahkan ada yang dicampur dengan batang / tongkol jagung yang dikeringkan dimana kwalitas protein nabatinya jauh dibawah daun muda mangrouve (pupus mangrouve).
� Untuk pakan Udang dapat diamplikasikan / diberikan dari berbagai jenis ikan-ikan kecil perairan asin maupun ikan-ikan kecil air tawar yang sudah dikeringkan dan ditumbuk setengah halus / direbus matang. Kemudian sebarkan merata kesekeliling areal tambak sesuai dengan kebutuhan pakan per hari.
Ikan Mujair
Ikan Blanak
Ikan Seriding
Ikan Kipper ( dll ) Hal ini kami sarankan, karena pakan pabrik pun berbahan dasar yang sama.
Nb: Segala bentuk penjelasan / keterangan gambar yang kami sampaikan diatas kami khususkan bagi para petani tambak pengguna "Organik 2010". Tidak kami sampaikan untuk kalangan umum. Wasalamu'alaikum Warochma