MAKNA TATO BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TATO DI KOTA TANJUNGPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Oleh R.REZKI NIM : 110569201137
JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
: R.Rezki
NIM
: 110569201137
Jurusan/ Prodi : Sosiologi Alamat
: Jl. Manunggal III Kel.Penyengat, Kec. Tanjungpinang Kota
Nomor Telp
: 0813 7109 6494
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
: Makna Tato Bagi Anggota Komunitas Tato Di Kota Tanjungpinang
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 21 Januari 2017 Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Emmy Solina, M.Si NIDN. 1020118401
Marisa Elsera, S.Sos, M.Si NIP.19870192014042001
1
MAKNA TATO BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TATO DI KOTA TANJUNGPINANG
R.REZKI EMMY SOLINA MARISA ELSERA
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected]
ABSTRAK Tato yang berarti goresan, gambar, atau lambang yang membentuk sebuah desain pada kulit tubuh. Gambar atau simbol pada kulit tubuh itu diukir dengan menggunakan alat sejenis jarum, biasanya dihiasi dengan pigmen berwarna-warni. Tato dianggap sebagai kegiatan seni karena di dalamnya terdapat kegiatan menggambar pola atau desain bergambar. Istilah tato berasal dari kata “tattau” dalam bahasa tahiti, yang berarti “menandai”. Tato telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan merupakan suatu bentuk seni tertua yang memiliki beragam arti. Pada beberapa kelompok, tato merupakan tanda suku atau status. Selain itu, tato juga bisa menandakan beratnya jalan menuju kedewasaan, atau menunjukkan keahlian si pemilik tato. Salah satu alasan paling populer dan juga paling tua adalah seni tubuh ini menambah keindahan si pemilik. Di kota Tanjungpinang dapat kita temui komunitas pencinta seni tato. Komunitas tersebut bernama Tanjungpinang Tattoo Solidarity berdiri pada tahun 2014. Komunitas tato ini mempunyai tujuan untuk memasyarakatkan tato di kota Tanjungpinang, sekaligus untuk memasyarakatkan tato sebagai sebuah karya seni bukan sebagai sesuatu hal yang negatif atau tabu. Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai makna tato bagi anggota komunitas tato di kota Tanjungpinang ini akan diperkuat dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik yang diungkapkan oleh Herbert Blumer.Untuk mengkaji bagaimana pengguna tato permanen didalam komunitas tato memaknai tato sebagai seni, bisnis dan indentitas pada diri mereka. Informan dalam penelitian ini sebanyak 9 orang dengan kriteria yang telah ditentukan dengan melihat dari status baik pengurus maupun anggota dalam komunitas tato, serta dilihat dari lamanya mereka menato tubuh minimal 1 tahun terakhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang berusaha menggali, memahami, dan mencari fenomena sosial yang kemudian menghasilkan data yang mendalam. Hasil penelitian adalah bagaimana para pengguna tato permanen didalam komunitas memaknai tato yang memiliki penafsiran sebagai seni, bisnis dan identitas bagi mereka. Karena pada dasarnya pengguna tato permanen didalam komunitas tattoo solidarity memaknai tato sebagai simbol ekspresi seni serta ungkapan perasaaan bagi mereka, namun dapat pula dimaknai jugasebagai ajang bisnis dari proses menato orang lain dijadikan pekerjaan bagi mereka yang artist tattoo. Yang akhirnya tato menjadi identitas diri mereka ketika orang lain melakukan proses interaksi pada pengguna tato permanen. Kata kunci : Makna tato, seni, bisnis dan identitas.
2
MAKNA TATO BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TATO DI KOTA TANJUNGPINANG
R.REZKI EMMY SOLINA MARISA ELSERA
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected]
ABSTRACT
Tattoos which means scratches, pictures, or symbols that form a design on the skin. Pictures or symbols on the skin was carved using similar tools such as needle, usually decorated with colorful pigments. Tattoos are considered as arts activities as it includes a drawing activity patterns or pictorial design. The term of tattoo comes from the word "tattau" in Tahiti, which means "mark". Tattoos have been around for thousands of years ago and had became one of the oldest art form that had a variety of meanings. In some groups, tattoos was a sign of tribal mark or status. Additionally, tattoos could also indicates the severity of the road to maturity, or demonstrated the expertise of its owner. One most popular and oldest reasons were this kind of body art improved its owner beauty. In the city of Tanjungpinang we could find the tattoo fans art community. The community was named Tanjungpinang Tattoo Solidarity was founded in 2014. The tattoo community has the objective to popularize tattoos in the city of Tanjungpinang, as well as to popularize tattoos as a work of art rather than as something negative or taboo. In this study, the discussion of the meaning of tattoo for tattoo member community in Tanjungpinang city will be reinforced by using interactionism symbolic theory expressed by Herbert Blumer. To examine how the permanent tattoo’s owners in the community interpret tattoos as an art, business and become one of their identity. Informants in this study amounted to 9 people with predetermined criteria by seeing from the boards and members of the tattoo community, as well as the lenghts of the tattoos in their body must already been there for at least 1 last year. The method that were used in this study was a qualitative research method that seeks to explore, understanding, and seek social phenomenon which then produces in-depth data The results of this study were to found of how the owners of permanent tattoo in the community interpret theirs tattoos as an art, business and identity for them. Because basically the owner of the permanent tattoo in the tattoo solidarity community interpret tattoo as a symbols of an art’s expression, the forms of their feelings, but can also be interpreted as business income or a job for the tattoo artist for doing the tattoo process. Tattoos that eventually become their identity when the others doing the process of the interactions on a permanent tattoo owner Keywords: Meaning of tattoos, arts, business and identity
3
A. PENDAHULUAN
paling populer dan juga paling tua adalah
Pada era masa kini, siapa yang tidak
seni tubuh ini menambah keindahan si
mengenal dengan namanya tato. Dalam
pemilik.
bahasa inggris disebut “tattoo” yang berarti goresan,
gambar,
yang
rajah di kenal oleh dua suku yakni pada suku
membentuk sebuah desain pada kulit tubuh.
mentawai dan dayak. Tato pada masyarakat
Gambar atau simbol pada kulit tubuh itu
suku mentawai dan dayak merupakan simbol
diukir dengan menggunakan alat sejenis
sekaligus
sarana
jarum, biasanya dihiasi dengan pigmen
eksistensi
seseorang
berwarna-warni. Tato dianggap sebagai
hingga
kegiatan seni karena di dalamnya terdapat
tradisional tersebut, tato adalah sebagai
kegiatan menggambar pola atau desain tato.
ritual tradisional yang terhubung dengan
Istilah tato (tattoo) berasal dari kata “tattau”
peribadatan, kesenian dan identitas. Ia
dalam
berarti
melekat ditubuh secara permanen sehingga
ensiklopedia
ia menjadi ikatan pertalian serta penanda
bahwa
tato
yang tidak terpisahkan hingga kematian
merupakan lukisan permanen pada kulit
mereka. Selain itu, tato juga berfungsi
tubuh. (Olong, 2006:83-85)
menunjukkan status sosialnya di masyarakat
bahasa
“menandai”. indonesia
Di
juga
atau
lambang
Di Indonesia budaya tato atau seni
tahiti, dalam dijelaskan
yang
Budaya tato sudah ada sejak ribuan
untuk
kematian.
mengukuhkan
dalam Pada
kehidupan masyarakat
maupun kelompok tertentu.
tahun yang lalu. Menurut Ady Rosa (1994)
Tato dalam masyarakat tradisional
dalam penelitiannya mengenai Eksistensi
dapat pula di kaitkan dengan identitasnya
Tato Mentawai, selama ini diyakini bahwa
ketika ia hidup. Tato dijadikan sebagai
tato tertua ditemukan di Mesir sekitar tahun
penanda hidup seseorang dan apa saja yang
1300 SM. Dari penelitian yang dilakukannya
telah ia lakukan semasa ia hidup. Status
diketahui bahwa Tato Mentawai telah ada
sosial dalam masyarakat tradisional yang
sejak 1500 tahun sampai 500 tahun Sebelum
juga menjadi simbol eksistensi dalam hidup
Masehi. Jadi dapat disimpulkan bahwa tato
juga dapat
Mentawai merupakan tato tertua di dunia
Bagaimana
sebelum tato ditemukan di Mesir. Tato telah
digunakan dalam tato tidak bisa digunakan
ada sejak ribuan tahun yang lalu dan
oleh sembarang orang karena gambar-
merupakan suatu bentuk seni tertua yang
gambar tersebut harus disesuaikan dengan
memiliki beragam arti seperti halnya budaya
kedudukan mereka dalam masyarakat.
diperlihatkan
lewat
gambar-gambar
tato. yang
yang lain. Pada beberapa kelompok, tato
Tato kini mengalami pergeseran dan
merupakan tanda suku atau status. Selain itu,
memasuki nilai antroposentris. Sebelumnya
tato juga bisa menandakan beratnya jalan
tato bernilai religius transendal dan magis
menuju kedewasaan, atau menunjukkan
pada masyarakat suku bangsa pedalaman.
keahlian si pemilik tato. Salah satu alasan
Pergeseran
4
inilah
yang
kemudian
menjadikan tato sebagai wilayah yang
penjahat kambuhan di berbagai kota di
diperebutkan antara moralitas tubuh, estetika
Indonesia. Pembunuhan ini biasa disebut
tubuh, identitas tubuh, hingga solidaritas
dengan
tubuh. (Olong, 2006:3)
penembak dan misterius. Tanggapan negatif
Menurut Olong fenomena tato bukan
Petrus,
masyarakat
neologisme
tentang
tato
dari
kata
dan
larangan
bagi
penganut
dilahirkan dari sebuah tabung dunia yang
memakai rajah atau tato
bernama modern dan perkotaan. Secara
agama tertentu semakin menyempurnakan
historis, tato lahir dan berasal dari budaya
imej
pedalaman,
haram, dan tidak boleh (Olong, 2006: 242).
dikatakan
tradisional, kuno
bahkan
8).
Sekarang tato di Indonesia tumbuh
Keberadaan tato pada masyarakat modern
menjadi mode. Tato secara pemaknaan telah
perkotaan mengalami perubahan makna, tato
mengalami
berkembang menjadi budaya populer atau
semula tato menjadi bagian dari budaya
budaya tandingan yang oleh audiens muda
ritual
dianggap simbol kebebasan dan keragaman.
mengalami perkembangan yang meluas.
Akan tetapi kalangan tua melihat sebagai
Eksistensi
suatu keliaran dan berbau negatif. Dengan
perkembangan di Indonesia. Dengan kata
demikian tato akan sangat tergantung pada
lain, di satu pihak (pada masyarakat adat)
tiga konteks pemaknaan, yakni kejadian
tato tradisional yang berkarakter tribal
historis, lokasi teks dan formasi budaya.
terancam
Akibatnya kini budaya pop menjadi seperti
masyarakat urban) tato menjadi bagian dari
lapangan perang semiotik antara sarana
kebudayaan pop yang disukai dan dianggap
inkorporasi dan sarana resistensi, antara
bagian dari modernisasi gaul.
pengangkat kesenangan
(Olong,
dapat
makna dan
2006:
tato sebagai sesuatu yang dilarang,
yang
identitas
diusung,
sosial
ameliorasi
etnik
(perluasan).
tradisional,
tato
sekarang
mengalami
punah
dipihak
Bila
tato
dualisme
lain
(pada
Kent Kent (Metropolitan Life,2003)
yang
mengatakan bahwa seni tattoo mengenal
diperbandingkan dengan yang telah ada.
berbagai macam aliran yang diklasifikasikan
Di Indonesia sendiri pernah ada suatu
menjadi 6 jenis yaitu :
masa ketika tato dianggap sebagai sesuatu
1. Natural, berbagai macam gambar
yang buruk. Orang-orang yang memakai tato
tattoo berupa pemandangan alam
dianggap identik dengan penjahat, gali, dan
atau bentuk muka.
orang nakal. Pokoknya golongan orang-
2. Treeball,
merupakan
serangkaian
orang yang hidup di jalan dan selalu
gambar yang dibuat menggunakan
dianggap
blok
mengacau
ketentraman
masyarakat. Anggapan negatif seperti ini
pada
tahun
1980-an
Tattoo
ini
banyak
dipakai bangsa Maori.
secara tidak langsung mendapat pengesahan ketika
warna.
3. Oriental, aliran ini banyak dipakai
terjadi
oleh
pembunuhan terhadap ribuan orang gali dan
5
gang
Yakuza
di
Jepang,
gambarnya bisa berupa naga, koi atau
terutama di kalangan pemuda di kawasan
sekumpulan ikan.
urban. Memiliki tato adalah selayaknya memakai “pakaian lain” dalam pakaian.
4. Oldskull, tattoo yang dibuat berupa gambar-gambar
zaman
dahulu,
Gaya ini muncul melalui perantara media
seperti perahu, jangkar atau simbol
massa yang menampilkan figur publik yang
love yang tertusuk pisau.
memiliki tato di tubuhnya. Seperti artis-artis
5. Newskull, gambar yang cenderung
dan para pemain sepakbola ternama saat ini
mengarah ke bentuk grafiti dan
banyak menggunakan tato ditubuhnya yang
anime.
sering kita lihat di televisi.
6. Biomecanic, berupa gambar aneh yang
merupakan
teknologi
seperti
imajinasi gambar
Tato dapat dipandang sebagai suatu
dari
model
robot,
pilihan
hidup
yang
baru
bagi
beberapa kalangan atau kelompok, sehingga
mesin, dan lain sebagainya.
ketika kelompok atau kalangan tersebut
Tattoo secara umum dibagi menjadi 3
tidak mendapatkan tawaran yang selama ini
jenis yaitu :
tidak didapatkan dalam belenggu norma-
1. Permanent Tattoo
norma masyarakat, mereka justru mendapat
Jenis tattoo ini ketahanannya untuk
pencerahan yang selama ini diharapkan
seumur hidup, karena zat warna/tinta
mampu memperkuat proses pencarian diri
yang digunakan menembus lapisan
mereka.
epidermis, tepat dibawah permukaan
Menurut Driyati (2011: 79) dalam
kulit.
penelitiannya tentang makna simbolik tato
2. Temporary Tattoo
bagi
manusia
Dayak,
Tato
digunakan
Jenis tattoo ini memiliki ketahanan
sebagai simbol atau penanda dalam tubuh
sekitar dua minggu sampai satu
manusia,
bulan,
mengenai
karena
sifatnya
hanya
menmpel pada permukaan kulit.
karena
tato
dapat
bercerita
pengalaman-pengalaman
atau
realitas yang ingin didapat oleh individu
3. Body Painting
yang memakainya. Tato dapat menjadi
Jenis ini hanya dipakai untuk satu
sebuah ekspresi antara lain ekspresi rasa
hari dan untuk keperluan event-event
sayang terhadap anak, ekspresi rasa sayang
tertentu.(http://www.kents-
dan cinta terhadap istri maupun pasangan,
art.ml/2015/05/mengenal-jenis--
atau ungkapan sayang dan sakit hati karena
jenis-aliran-tatto.html?m=1)
cinta.
Seni tato sekarang ini menempati suatu
Di sisi lain tato dipercaya dapat
kedudukan khusus dan menjadi pilihan di
mendatangkan keberuntungan, menunjukkan
dunia fashion. Tato dapat disejajarkan
status sosial, juga menambah kecantikan,
sebagai sebuah aksesoris pelengkap gaya
kedewasaan, dan harga diri pemiliknya.
berpakaian
Selain itu tato juga bisa digunakan sebagai
masyarakat
sekarang
ini,
6
identitas.
Identitas
meliputi
upaya
merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan
mengungkapkan
dan
menempatkan
Riau. Dari hasil observasi yang dilakukan
individu-individu
dengan
menggunakan
peneliti, setidaknya terdapat empat tato
isyarat-isyarat nonverbal seperti pakaian dan
studio yang tersebar di Kota Tanjungpinang.
penampilan.
yang
Semakin banyaknya tempat pembuatan tato,
menjadikan tato sebagai salah satu ciri
hal ini yang mempengaruhi meningkatnya
komunitas mereka. Walaupun tidak ada
orang yang menggunakan tato di Kota
gambar tertentu yang menjadi keharusan
Tanjungpinang.
untuk ditatokan di tubuh mereka.
komunitas Tanjungpinang Tattoo Solidarity
Banyak
komunitas
Akhirnya
dibentuk
Budaya tato dalam budaya tradisional
sebagai wadah bagi para pekerja seni tato
masyarakat melayu di Provinsi Kepulauan
dan para pengguna tato permanen yang ada
Riau khususnya di Kota Tanjungpinang
di Kota Tanjungpinang. Tanjungpinang
dapat
Tattoo Solidarity merupakan satu-satunya
kita
temui
dalam
adat
ritual
perkawinan masyarakat melayu yang disebut
komunitas
dengan berinai. Berinai merupakan sebuah
Tanjungpinang
ritual adat perkawinan yang melakukan
Kepulauan Riau. Tanjungpinang Tattoo
prosesi
calon
Solidarity sebenarnya sudah terbentuk dari
pengantin pada malam hari. Inai juga
tahun 2014, namun resmi terdaftar secara
termasuk kedalam jenis tato dikarenakan ia
administrasi
membentuk
yang
Tanjungpinang pada tahun 2015 yang
memiliki simbol kepada si pemakainya.
mempunyai 6 orang pengurus inti yang
Namun tato inai tersebut merupakan jenis
berprofesi sebagai artist tattoo (seniman
tato temporary yang hanya menempel diatas
tato)
permukaan kulit dan dapat hilang dalam
pengguna
jangka waktu singkat. Makna simbolik yang
terbentuknya komunitas ini ialah untuk
terkandung dalam penginaian ini adalah
memasyarakatkan tato agar lebih dapat
hidup
berinai,
dipahami oleh masyarakat umum khususnya
sepasang muda-mudi telah melangkahkan
yang ada di kota Tanjungpinang yang masih
kakinya (memasuki) kehidupan berumah
ada memandang tato merupakan sebuah hal
tangga. (Abbas Mahmud,1999)
yang
meletakkan
baru.
corak
inai
atau
Artinya,
kepada
gambar
dengan
tato
yang dan
di
serta
negatif
juga
di
di
Kota
Provinsi
Kesbangpol
anggota
tato
ada
yang
permanen.
dan
Kota
merupakan Tujuan
identik
dari
dengan
Belum ada perhitungan secara jelas
kriminalitas. Agar tercapai dari tujuan
dalam statistik, berapa banyak orang yang
tersebut, para pengurus maupun anggota dari
menggunakan tato. Namun dapat, dipastikan
komunitas Tanjungpinang Tattoo Solidarity
terdapat kenaikan secara signifikan jumlah
biasanya melakukan kegiatan yang dapat
orang yang mengunakan tato. Hal ini dapat
bersinggungan langsung dengan masyarakat
dilihat
tempat
misalnya seperti kegiatan bakti sosial serta
pembuatan tato di Kota Tanjungpinang
kegiatan pameran tato yang memperlihatkan
dari
mulai
banyaknya
7
cara pembuatan tato yang higienis dan aman
Ada penelitian yang telah pernah
serta memperlihatkan dari sisi keindahan
dilakukan menyangkut objek permasalahan
seni dari tato itu sendiri. Komunitas
yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh
Tanjungpinang Tattoo Solidarity saat ini
Ana Sari Sri Rejeki Rahayu (2014), yang
merupakan
organisasi
meneliti tentang pemaknaan tato pada
Indonesian Subculture yang berdiri pada
pengguna tato. Dalam penelitian ini Rahayu
tahun 2004 di Jakarta.
mengkaji tentang faktor-faktor internal dan
anggota
dari
Indonesian Subculture adalah sebuah
eksternal penyebab pengguna tato menato
organisasi non-profit yang bergerak di
tubuhnya
bidang seni budaya rajah atau tato dan tindik
pemaknaan tato
tubuh untuk menghadapi berbagai macam
Kelurahan Jebres Kota Surakarta. dari hasil
masalah
penelitiannya,
seiring
dengan
meningkatnya
serta
untuk
mengetahui
pada pengguna tato di
pemaknaan
tato
pada
kekhawatiran masyarakat tentang kesehatan
pengguna tato dilihat dari faktor internal dan
dan keamanan dalam industri tato dan tindik
eksternal
di
Subculture
menunjukkan bahwa tato yang di tubuh
berperan bagi komunitas yang bernaung
pengguna tato tersebut adalah sebagai
didalamnya serta masyarakat luas dalam
ungkapan
memberikan
keindahan,
Indonesia.
Indonesian
edukasi
dan
pengetahuan
dari
pengguna
perasaan,
ekspresi
identitas,
tato
yang
seni
dan
pelampiasan
tentang budaya seni tato dan tindik tubuh.
permasalahan yang sedang di hadapi serta
(http://indonesiansubculture.blogspot.co.id/)
tato sebagai spiritulitas (kepercayaan). Dari
Di
dalam
komunitas
tato
penelitian di atas ada perbedaan dengan
Tanjungpinang Tattoo Solidarity saat belum
penelitian yang penulis lakukan sekarang
ada pembatasan untuk bergabung sebagai
ini. Pada penelitian sekarang ini penulis
anggota di dalam komunitas, asalkan mereka
ingin mengkaji lebih jauh tentang makna
yang bergabung memiliki tato permanen
tato
dibagian tubuhnya. Pemaknaan tentang tato
Tanjungpinang.
bagi
komunitas
tato
di
Kota
di dalam komunitas tentunya mempunyai
Melihat dari uraian masalah tersebut
berbagai alasan yang berbeda-beda misalnya
sehingga penelitian ini dapat dirumuskan
merupakan
permasalahan yang harus dijawab yaitu :
simbol
peristiwa
tertentu,
ekspresi seni perilaku, ekspresi seni spiritual
Bagaimanakah
atau
Anggota Komunitas Tattoo Solidarity
kepercayaan.
Tentunya
didalam
makna
tato
bagi
kelompok komunitas Tanjungpinang Tattoo
di Kota Tanjungpinang ?
Solidarity,
Adapun yang menjadi tujuan dalam
para
anggota
kelompoknya
mempunyai selera dan pemaknaan yang berbeda-beda
dalam
memaknai
penelitian ini adalah :
tentang
1. Untuk mengetahui pemaknaan tato
penggunaan tato pada diri mereka sendiri.
bagi Komunitas Tattoo Solidarity di Kota Tanjungpinang.
8
Hasil penelitian ini diharapkan akan
individu yang mempunyai rasa seni dan
bermanfaat untuk : 1.
2.
kecintaan yang sama terhadap tato yang
Dilihat dari kegunaan penelitian
ada di Kota Tanjungpinang baik yang
secara praktis penelitian ini
sebagai artist tattoo (seniman tato) serta
diharapkan dapat memberikan
pengguna tato permanen. Makna tato
sumbangan ilmu pengetahuan dan
dalam komunitas tattoo solidarity dapat
pemikiran serta dapat membantu
berubah
sebagai bahan informasi mengenai
memaknai tato tersebut. Yang dimaksud
pemaknaan tato bagi Anggota
dalam penelitian ini adalah tindakan
Komunitas Tattoo Solidarity di Kota
yang terjadi pada anggota komunitas
Tanjungpinang.
melalui proses interaksi yang terjadi
Memberikan sumbangan pemikiran
pada
bagi kemajuan dan pengembangan
interpretasikan menjadi sebuah makna
ilmu
umum,
kepada orang lain melalui situasi dan
bidang sosiologi pada khususnya
arah tindakannya. Makna yang dapat
serta sebagai sumber informasi bagi
dilihat dalam 3 aspek antara lain :
pengetahuan
secara
penelitian lebih lanjut. 3.
tergantung
dirinya
individu
sendiri
dan
dalam
tato
di
a. Makna Tato sebagai Seni
Memberikan sumbangan Akademik
Tato telah menjadi salah satu
yang mungkin dapat menemukan
cabang seni tersendiri, dan ia punya
atau memperkaya khasanah konsep
wilayah, tata cara dan kecenderungan
kompetensi bagi suatu organisasi.
artistik
dan
kreativitas
sendiri.
Tatopun punya pola-pola pemaknaan B. KONSEP OPARASIONAL
sendiri yang khas sesuai dengan
Dalam
sebuah
penelitian,
konsep
operasional
sangat
diperlukan
untuk
mempermudah penelitian.
dan
Konsep
dunia
dan
komunitas
tato
di
untuk
rangkaian
biasanya
menato
tidak
tumbuhnya
dengan gambar yang tidak ada
Kota
maknanya, tetapi sebaliknya mereka membuat tato ditubuhnya karena
operasional yaitu sebagai berikut :
mereka
1. Komunitas Tattoo Solidarity. Tanjungpinang
berupa
tato
sembarangan
Tanjungpinang, maka digunakan konsep
Komunitas
kreatifitas
Pengguna
penelitian.
Untuk melihat bagaimana makna tato bagi anggota
media
indah untuk mewakili seseorang.
menghindari timbulnya kekacauan akibat dalam
Tubuh
gambar atau tulisan yang dianggap
untuk menindak lanjuti kasus tersebut serta
penafsiran
sendiri.
mengungkapkan ekpresi seni, hobi,
juga
berfungsi sebagai panduan bagi peneliti
kesalahan
itu
dijadikan
memfokuskan operasional
tato
ingin
mengungkapkan
sesuatu dibalik sebuah gambar tato Tattoo
yang tertera ditubuhnya sendiri.
Solidarity adalah wadah bagi individu-
9
b. Makna Tato sebagai Bisnis Dalam
dimana peneliti adalah sebagai instrumen
perkembangannya
tato
kunci.
saat ini telah menjadi sesuatu yang
Lokasi
penelitian
ini
terletak
di
komersial. Seni tato saat ini dijadikan
Kelurahan Tanjung Ayun sakti, Kecamatan
sebagai lapangan pekerjaan yang
Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Alasan
menjadi sumber penghasilan bagi
pemilihan
seniman tato (artist tattoo). Banyak
pertimbangan
orang dengan mudah untuk membuat
komunitas Tattoo Solidarity yaitu tempat
tato di studio tato yang mudah kita
berkumpulnya
temui saat ini di Kota Tanjungpinang.
pengguna tato permanen yang merupakan
c. Makna Tato sebagai Identitas diri
satu-satunya komunitas tato yang ada di
Dalam perkembangan tato saat
sebagai
Identitas
identitas
yaitu
para
penelitian adanya
artist
atas
sekretariat
tattoo
dan
Kota Tanjungpinang.
ini, ada sebagian orang menggunakan tato
lokasi
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
dirinya.
a. Data primer adalah data yang
upaya
diperoleh secara langsung melalui
meliputi
mengungkapkan dan menempatkan
interview
individu-individu
penelitian
dengan
dimana ini
dalam
dara
primer
menggunakan
isyarat-isyarat
diperoleh dari anggota pengguna
nonverbal
pakaian
dan
tato permanen pada komunitas
penampilan. Dalam hal ini identitas
Tanjungpinang Tattoo Solidarity.
yang ingin dilihat ialah identitas diri
Data yang ingin peroleh antara
dari para anggota komunitas tato
lain : makna tato, letak tato,
yang
pekerjaan
seperti
mempunyai
tato
permanen
ditubuhnya.
pengguna
tato
di
komunitas Tatto Solidarity. b. Data sekunder adalah data yang
C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian
penelitian deskriptif
diperoleh secara tidak langsung
ini
merupakan
kualitatif,
yang berguna untuk mendukung
karena
data
primer.
Sumber
dianggap dapat menyelesaikan permasalahan
sekunder
yang ada. Peneliti dalam penelitian ini akan
dokumen arsip-arsip berupa harga
memberikan gambaran secara sistematis,
tato di studio tato dan referensi
faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta
dari perpustakaan , internet yang
yang sesuai dengan ruang lingkup judul
membahas tentang tato.
penelitian ini yaitu pengguna
tato
makna tato pada
dengan
mencari
berupa
data
buku-buku,
Dalam penelitian ini tidak mengguna
dan
kan sampel melainkan Informan. Penentuan
menemukan data secara langsung pada
Informan sebagai sumber data dilakukan
responden
dengan teknik Purposive Sampling.
yang
dianggap
berkompeten
10
Sugiyono (2009:216) menyebutkan
mengikuti perkembangan zaman yang ada
purposive adalah penentuan sumber data
saat ini. Tato di Indonesia pada masa
yang dipilih dengan pertimbangan dan
sebelum era orde baru, hanya dapat kita
tujuan tertentu. Kriteria informan dalam
temui pada masyarakat tradisional yang ada
penelitian ini adalah :
pada suku mentawai dan dayak. Pada kedua
1. pengurus
dari
tato
suku tersebut pemaknaan terhadap tato
Solidarity
tersebut merupakan simbol sekaligus sarana
yang berprofesi sebagai artist tattoo
untuk mengukuhkan eksistensi seseorang
(seniman tato)
dalam kehidupan hingga kematian. Tato
Tanjungpinang
komunitas Tattoo
2. Anggota komunitas pengguna tato
pada
permanen
suku
masyarakat
tersebut
dimaknai sebagai simbol status sosialnya
3. Menato tubuh minimal 1 tahun
dimasyarakat
terakhir Untuk
kedua
maupun
kelompoknya.
Dimana tato juga digunakan sebagai ritual
memperoleh
data,
peneliti
tradisional
yang
terhubung
dengan
menetapkan Informan yang berjumlah 9
peribatan, kesenian dan identitas diri mereka
orang. Dari 9 informan yang peneliti
sendiri didalam kelompok tertentu.
wawancarai,
para
informan
tersebut
Tato pada masyarakat modern saat ini,
mempunyai latar belakang yang berbeda-
tato telah menjadi bagian dari budaya global
beda sesuai dengan apa yang peneliti
dan media sebagai kendaraannya. Ketika
dapatkan di lapangan.
budaya jalanan yang dekat dengan budaya
Dari data diatas informan ini, semua informan
dijadikan
sumber
pemberontakkan diangkat menjadi sebuah
informasi
trend
yang
diekspos
dan
tato
sudah
dikarenakan informan disini mempunyai
tersiarkan secara janggih menjadikan citra
porsi yang sama. Di dalam Komunitas
tato yang negatif berangsur-angsur luntur
Tanjungpinang Tattoo Solidarity terdiri dari
dan menjadi banyak diminati dan ditiru.
tattoo artist dan anggota biasa. Tiga dari
Seperti diungkapkan Max Weber manusia
delapan informan yang diwawancarai oleh
sebagai individu yang aktif dan kreatif serta
penulis adalah tattoo artist, sedangkan lima
mempunyai kemampuan
informan lainnya adalah anggota biasa. Dari
memilih dari alternatif tindakan. Berbagai
kedua kategori anggota tersebut merupakan
tujuan yang hendak dicapai, kondisi dan
elemen yang ada dalam komunitas Tattoo
norma
Solidarity.
kesemuanya membatasi
serta
walaupun D. PEMBAHASAN Pada
perkembangan
situasi
aktor
menilai
penting kebebasan
tidak
dan
lainnya aktor
mempunyai
kebebasan total, namun ia mempunyai tato
seperti
kemauan bebas dalam memilih berbagai
sekarang ini khususnya di Indonesia telah
alternatif
mengalami perubahan didalam memaknai
tindakan.
Menurut
teori
interaksionisme simbolis, khususnya yang
tato itu sendiri. Tato berubah dan bergerak
11
diketengahkan
Blumer,
pada
dasarnya
Kecenderungan
penempatan
tato
tindakan manusia terdiri dari pertimbangan
dikarenakan memilih lokasi yang tidak sakit
atas berbagai hal yang diketahuinya dan
saat melakukan proses penatoan dan untuk
melahirkan serangkaian kelakuan atas dasar
ajang narsis, yang suka melihat dirinya
bagaimana mereka menafsirkan hal tersebut.
sendiri. Kecenderungan penempatan tato
Hal-hal yang dipertimbangkan itu mencakup
saat ini hampir sama dengan yang terjadi
berbagai masalah seperti kemauan, tujuan,
pada
sarana yang tersedia untuk mencapainya,
ketika tato menjadi semacam bukti akan
serta tindakan yang diharapkan dari orang
status sosial pemakainya. Pada waktu itu
lain, gambaran dari orang lain, gambaran
tato juga ditempatkan pada bagian tubuh
diri sendiri, dan mungkin : cara bertindak
yang strategis yang dapat dilihat oleh orang
tertentu (Poloma, 2000 : 265).
lain. Selain itu letak tato bagi mereka
masyarakat kesukuan dimasa silam,
Pemahaman serta pemaknaan tato pada
sebagai bentuk penegasan bahwa mereka
komunitas tattoo solidarity Tanjungpinang,
yang bertato juga sama seperti masyarakat
tato tidak lagi dimaknai sebagai simbol
pada umumnya yang mempunyai hati dan
status
pemikiran
perasaan. Dalam hal ini bisa dimengerti
masyarakat tradisional, melain lebih di
bahwa memodifikasi tubuh adalah bentuk
artikan kepada sebuah trend dan aktifitas
kemampuan untuk memperlihatkan pada
seni bagi mereka. Banyak dari mereka yang
pihak lain, bahwa seorang pelaku tato
berada didalam komunitas melihat tato
menggambar
sebagai salah satu cabang seni yang mereka
perhatian
anggap mewakili sikap kebebasan dan
penyebab tato untuk mencari perhatian yang
kemerdekaan mereka terhadap seni tato.
juga
Sehingga tato saat ini bagi mereka tidak lagi
penempatan tato sesuai dengan tindakan
terlihat
Parsons yang mana aktor dilihat sebagai
sosial
seperti
pada
sebagai sesuatu hal yang kuno,
melainkan sesuatu hal mengasyikkan dan
tubuhnya
orang
lain,
memberikan
arti
untuk tentang
untuk
mencari faktor
semua
pemburu tujuan tertentu.
keren bagi mereka menyukai dengan seni
Namun sebagai individu yang masih
rajah tubuh.
mempunyai kemampuan untuk mengontrol
Dalam komunitas tato solidarity, letak
tubuh dirinya sendiri. Mereka yang bertato
tato atau penempatan tato pada mereka
dalam komunitas tidak semuanya ingin
mempunyai
yang
memperlihatkan tatonya kepada orang lain,
berbeda-beda dari tiap individunya, ada
apalagi untuk mencari perhatian. Seperti
yang menganggap tato itu tidak mempunyai
yang peneliti temui pada informan yang
tujuan apa-apa ada juga yang
bernama Ega. Ia lebih memilih tempat yang
tujuan
atau
maksud
melainkan
tergantung keinginan pengguna tato mau
tertutup.
memilih lokasi nya dimana.
Mengenai
referensi
atau
sumber
gambar tato di dalam komunitas tattoo
12
solidarity yang mereka gunakan sebagai
tato yang mereka buat. Terdapat berbagai
gambar di tubuh mereka, ada beberapa
macam seni rupa diantaranya adalah seni
mengatakan merupakan hasil dari imajinasi
tato, tato pada zaman sekarang sebetulnya
dan karya seni mereka, namun aja juga yang
mengandung suatu ekspresi dari gejolak
mengatakan bersumber dari teman, majalah
kejiwaan
maupun media lainnya. yang dituangkan ke
tradisional yang divisualisasikan pada tubuh
dalam media tato.
secara permanen. Tato telah menjadi salah
yang
tidak
jauh
dari
tato
Berbagai alasan muncul dari para
satu cabang seni tersendiri yang mempunyai
anggota komunitas Tattoo Solidarity terkait
ciri khas, wilayah dan tata cara dan
dengan pendapat mereka mulai dari letak
kreativitas tersendiri.
tato, referensi nya sampai ke simbol makna
Tato mempunyai pola-pola pemaknaan
tato ditubuhnya itu sendiri memiliki arti apa
yang khas sesuai dengan dunia tato itu
saja yang terkandung. Dari hasil wawancara
sendiri.
peneliti terhadap informan yang bertato
komunitas Tattoo Solidarity biasanya tidak
permanen dalam komunitas tato, dapat
sembarangan
dimaknai melalu tiga aspek yaitu aspek seni,
gambar yang tidak ada maknanya, tetapi
bisnis dan sebagai identitas bagi diri mereka
sebaliknya mereka membuat tato ditubuhnya
dan
mengetahui
itu karena mereka ingin mengungkapkan
bagaimana makna tato bagi komunitas
sesuatu dibalik sebuah gambar tato yang
Tattoo Solidarity di Kota Tanjungpinang,
tertera di tubuhnya. Tato bagi mereka
dapat dilihat dari penjelasan beberapa tipe
pengguna tato merupakan media yang tepat
makna tato yang ada diatas sebagai berikut :
untuk
komunitas.
Untuk
sub-bab
ini
yang
menato
mengungkapkan
bertato
tubuhnya
suatu
pada
dengan
ungkapan
perasaan yang sedang dialami oleh dirinya
1. Makna Tato sebagai Seni Pada
Mereka
peneliti
akan
sendiri.
Pada dasarnya mereka membuat
memaparkan hasil penelitian yang telah
tato itu tidak asal-asalan, tetapi bagi mereka
dilakukan
ingin mengungkapkan perasaannya lewat
dengan
melihat
bagaimana
Komunitas Tattoo Solidarity Tanjungpinang
sebuah gambar tato yang mereka rajah.
dalam memaknai tato sebagai sebuah simbol
Blummer mengatakan pada dasarnya
seni yang dimaknai dalam bentuk hobi,
tindakan manusia terdiri dari pertimbangan
kreatifitas dan ekspresi perasaan bagi diri
atas berbagai hal yang diketahuinya dan
mereka. Bagi tattoo artist atau anggota di
melahirkan serangkaian kelakuan atas dasar
komunitas
bagaimana mereka menafsirkan hal tersebut.
tattoo
solidarity,
tato
pun
dimaknai sebagai bentuk dari ekspresi. Di
Hal-hal
antaranya, mereka memaknai tato sebagai
mencangkup
simbol untuk mengingat atau
mengenang
keinginan dan kemauan, tujuan dan sarana
sesuatu. Makna tato sebagai kreativitas
yang tersedia untuk mencapainya, serta
berhubungan dengan berbagai hasil karya
tindakan yang diharapkan dari orang lain,
13
yang
dipertimbangkan
berbagai
masalah
itu seperti
gambaran tentang diri sendiri, dan mungkin
informan diatas dapat memutuskan bertato
hasil dari cara bertindak tertentu (Margaret,
dikarenakan
2010:265). Di dalam seni tato, individu atas
terhadap seni telah melalui proses menilai
dasar
dapat
dan memberikan makna itu sendiri dapat ia
mengekspresikan seni tato ke dalam media
dituangkan kedalam bentuk tato permanen
tubuh
ditubuh mereka. Jadi dapat dilihat dari kedua
pertimbangannya
individu
itu
telah
sendiri
untuk
suka
karena
ekspresinya
mengungkapkan simbol ekspresi seni baik
informan tersebut, makna
berupa rangkaian gambar atau tulisan yang
pada dirinya merupakan bentuk simbol
dianggap indah untuk mewakili perasaan
ekspresi mereka terhadap seni musik dan
seseorang.
band yang digemarinya agar terasa lebih
Pada penelitian ini tidak hanya bagi
tato yang ada
jelas yang mereka citra kan kedalam bentuk
pencinta seni rupa yang menyukai dan
tato permanen ditubuh mereka sendiri.
memiliki tato dengan tato. Ada juga yang
Selain itu ada juga informan lain yang
menyukai bentuk seni lainnya seperti seni
memaknai tatonya sebagai simbol ekspresi
musik juga memiliki tato. Pada dasarnya
sebuah ungkapan perasaan rasa cinta kasih
bentuk ekspresi seni itu merupakan suatu
yang ia jadikan ke dalam bentuk tato agar
ekspresi kecintaan yang kemudian tertuang
dapat terus menjadi kenangan dan teringat
ke
tato
sampai akhir hayat pengguna tato permanen.
permanen. Bagi mereka yang menyukai
Dari hasil yang peneliti temukan di
maupun yang menekuni seni musik apalagi
lapangan, bentuk tato yang di maknai
dengan seni musik yang beraliran keras,
sebagai ungkapan perasaan rasa kasih
sering
tato
sayang dan cinta kasih mereka berbentuk
permanen. Hal ini di dasari oleh rasa ingin
tulisan nama anggota keluarganya sampai
tampil totalitas dalam menikmati musik
juga ada yang bergambar wajah pasangan
yang ia sukai. Tidak tanggung-tanggung
mereka sendiri. Oleh tattoo artist yang ada
bagi individu yang suka dengan seni musik,
di dalam komunitas tattoo solidarity kedua
misalnya
diri
bentuk jenis tato tersebut disebut dengan
individu dengan menato bentuk alat musik
jenis lettering dan realist . yang dimaksud
atau
kesukaannya
dengan tato lettering seperti yang peneliti
merupakan sebagai bentuk simbol ekspresi
dapatkan dilapangan, merupakan jenis tato
seni dan
yang identik dengan bentuk gambar tulisan
dalam
bentuk
kali
kita
dengan
nama
grup
visual
temui
seperti
memiliki
membubuhkan
band
totalitasnya serta pembuktian
terhadap apa yang ia senangi.
saja. Sedangkan jenis tato realist lebih
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat
dari
mereka
ingin
informan,
pada
mengekspresikan
menonjolkan
ke bentuk nyata seperti
dasarnya
gambar wajah, manusia. Pemberian makna
dirinya
yang diberikan oleh informan di atas melalui
dengan seni musik serta band beraliran rock
proses
maupun metal. Hal ini tentunya bagi
individu-individu yang bertato berdasarkan
14
interaksi
yang
dilakukan
oleh
penafsiran
yang
terima
Penafsiran atas makna
bagi
dirinya.
sumber
penghasilan
dapat
dilihat
dari
bagi individu
penandaan yang melekat pada mereka, yaitu
didukung pula dengan tindakan mereka
latar belakang dan pengalaman mereka
dalam
seperti
sebagai tattoo artist baik di studio miliki
menentukan pola atau gambar tato yang
sendiri maupun bekerja sebagai tattoo artist
mempunyai simbol yang bermakna ekspresi
di studio orang lain.
permberian
makna
seni dan perasaan mereka terhadap objek
Anggota-anggota
yang dipilih.
komunikasi internal dalam bentuk saling
Pada era modern ini tato merupakan satu
mengalami
tattoo
solidarity biasanya melaksanakan aktivitas
2. Makna Tato sebagai Bisnis
salah
komunitas
budaya
tradisional
komersialisasi.
bertukar informasi mengenai hal-hal yang
yang
menyangkut perkembangan
atau trend
Dikatakan
dalam seni tato. Di antaranya, para anggota
mengalami komersialisasi karena pengaruh
biasa berkumpul untuk bertukar informasi
media massa yang selalu menampilkan
terkait alat dan bahan yang digunakan untuk
selebritis, pesepakbola serta anak band yang
menato tubuh seseorang.
menggunakan tato permanen di tubuhnya.
Sebagai salah satu aktivitas bisnis,
Tato era sekarang lebih ke pada sebuah
mereka artist tattoo yang ada studio tato
fashion agar terlihat berbeda dengan yang
maupun
lain, bahkan ada yang mengaitkan tato
mempertimbangkan tentang kebersihan dari
dengan seksualitas seseorang, dimana tato
alat dan bahan yang digunakan sebelum
bisa
menato atau
membuat
pria
atau
pun
wanita
tidak,
biasanya
juga
perlu
menindik tubuh seseorang.
mempunyai daya tarik yang lebih dari yang
Karena sterilitas dari bahan dan alat yang
tidak bertato. Hal inilah yang mendorong
digunakan
tato menjadi sesuatu yang bernilai tidak
dipertimbangkan dalam industri tersebut.
menjadi
hal
yang
sangat
hanya dimaknai hanya sebatas ekspresi seni
Blumer dalam Margaret (2010:265)
belaka. Seperti yang peneliti temui di
menulis, pada dasarnya tindakan manusia
lapangan pada komunitas tattoo solidarity
terdiri dari pertimbangan atas berbagai hal
Tanjungpinang,
yang
khususnya
kepada
diketahuinya
dan
melahirkan
pengguna tato permanen yang juga sebagai
serangkaian kelakuan atas dasar bagaimana
tattoo
mereka menafsirkan hal tersebut. Hal-hal
artist
yang
menganggap
tato
merupakan sumber penghasilan mereka. Berdasarkan
wawancara,
masalah seperti keinginan dan kemauan,
dikarenakan susahnya mencari lapangan
tujuan dan sarana yang tersedia untuk
pekerjaan yang membuat tato dijadikan
mencapainya,
sebagai
sumber
diharapkan dari orang lain gambaran tentang
menghidupi
diri sendiri dan mungkin dari hasil cara
ajang
penghasilan
hasil
yang dipertimbangkan mencakup berbagai
bisnis yang
atau
dapat
mereka. Makna tato sebagai bisnis atau
bertindak
15
serta
tertentu.
tindakan
Dengan
yang
melihat
pernyataan dari Blumer dapat kita simpulkan
identitas pun dapat di mengerti melalui
bahwa artist tattoo yang juga merupakan
kesengajaan mereka untuk mengungkapkan
pengguna tato permanen dalam komunitas
identitasnya
tattoo
penggemar tato, terutama pada komunitas
solidarity
Tanjungpinang
yang
memilih tato yang mereka maknai sebagai
sebagai
pencinta
dan
Tattoo Solidarity Tanjungpinang.
bisnis serta mata pencaharian untuk mereka
Dari hasil observasi yang peneliti
atas dasar tindakan yang telah melalui
lakukan di lapangan, rata dari mereka yang
proses pertimbangan yang matang.
pengguna tato permanen didalam komunitas memiliki tato lebih dari satu. Agar dapat
3. Makna Tato sebagai Identitas diri Tato
sebagai
identitas
merupakan
dilihat
identitasnya
sebagai
komunitas
perwujudan dari diri seseorang atau sebagai
pencinta dan penggemar tato permanen yang
simbol untuk menggambarkan diri seseorang
eksis
berdasarkan maksud dan tujuan dari tato
pengguna tato dalam komunitas tattoo
yang dimilikinya. Selain itu, dalam ranah
solidarity Tanjungpinang mempunyai tujuan
komunitas dan lingkungan sosial, tato pun
agar mereka dapat memasyarakatkan tato
menjadi identitas mereka yang menunjukkan
kepada
bahwa
menganggap tato itu adalah sesuatu hal yang
mereka
sebagai
pencinta
dan
penggemar tato. Identitas
di
Tanjungpinang.
khalayak
Mereka
ramai
yang
para
masih
tabu. meliputi
upaya
Dalam pernyataan ini, Informan Pak
mengungkapkan
dan
menempatkan
Ijal
individu-individu
dengan
menggunakan
komunitas ini untuk memberikan citra
isyarat-isyarat nonverbal seperti pakaian dan
positif tato dan orang-orang bertato di mata
penampilan.
yang
masyarakat, terutama pandangan negatif
menjadikan tato sebagai salah satu ciri
yang selama ini melekat pada tato dan
komunitas mereka, walaupun tidak ada
penggunanya.
simbol tertentu yang jadi keharusan untuk
pendekatan melalui tindakannya kepada
membuat tato di tubuhnya, sebagai contoh
masyarakat
Komunitas Punk, Genk Motor, Komunitas
kegiatan yang positif seperti bakti sosial dan
Motor atau anak-anak Band banyak yang
bagi-bagi takjil pada bulan ramadhan yang
menggunakan tato ditubuhnya sebagai salah
lalu. Seperti
satu ciri kelompok mereka, tetapi desain dan
manusia sebagai individu yang aktif dan
penempatannya tidak ada aturan mutlak.
kreatif
serta
menilai
dan
Banyak
komunitas
Namun tato mempunyai pemaknaan
menceritakan
tujuan
Mereka
dengan
juga
mempunyai memilih
dari
melakukan
membuat
diungkapkan
kegiatan-
Max Weber
kemampuan
dari
alternatif
bagi anggota komunitas tattoo solidarity
tindakan.
Tanjungpinang sebagai gaya hidup yang
dicapai, kondisi dan norma serta situasi
merupakan
keputusan
penting lainnya kesemuanya membatasi
mereka untuk menggunakan tato. Selain itu,
kebebasan aktor walaupun aktor tidak
perwujudan
dari
16
Berbagai
awal
tujuan yang hendak
mempunyai kebebasan mempunyai
kemauan
total,
namun
bebas
ia
memutuskan pilihannya untuk keluar dari
dalam
nilai
memilih berbagai alternatif tindakan.
atau
norma
kebebasannya
Herbert Blumer menyatakan, interaksi
yang
sebagai
mengekang
manusia
yang
mempunyai perasaan cipta, rasa, dan karsa
manusia dijembatani oleh simbol-simbol,
seni melalui tato.
oleh penafsiran, oleh kepastian makna dari tindakan-tindakan orang lain. Penafsiran
E. PENUTUP
menyediakan respon, berupa respon untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bertindak yang berdasarkan simbol-simbol.
dipaparkan pada pembahasan sebelumnya,
Melalui simbol-simbol yang berarti, simbol-
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
simbol telah memiliki makna, obyek-obyek
yang bisa disimpulkan diantaranya sebagai
yang dibatasi dan ditafsirkan. Melalui proses
berikut:
interaksi
makna-makna
tersebut
1. Makna
tato
disampaikan pada pihak lain. (Margaret M.
komunitas
Poloma, 2010:263)
Tanjungpinang,
Dengan demikian simbol-simbol yang
sebagai
seni
Tattoo
bagi
Solidarity
dapat
disimpulkan
bahwa mereka dapat memaknai tato
terkandung dalam tato pada pengguna tato
secara
permanen di komunitas tattoo solidarity
maupun pada individunya merupakan
Tanjungpinang yang mereka maknai dengan
simbol
sesuatu tindakan yang positif melalui proses
terhadap tato permanen yang meliputi
interaksi dalam kesehariannya. Kemudian
ekspresi
masyarakat yang akan menafsirkan sendiri
memaknai tato sebagai seni, ekspresi
makna yang terkandung didalam diri mereka
perasaan terhadap sesuatu hal yang
melalui tato yang mereka gunakan hanya
penting didalam hidup mereka dan juga
dengan melihat dari luarnya saja.
sebagai penyaluran hobi mereka yang
Makna yang muncul dari pengguna tato
jelas
makna
ekspresi
kebebasan
mereka
mereka
dalam
menyukai seni tato.
ekspresi seni dan ungkapan perasaan, bisnis
2. Makna
tato
dan juga identitas diri bagi mereka yang ada
komunitas
dalam
Tanjungpinang,
tattoo
komunitas
berkaitan dengan kreatifitas dalam
dalam komunitas antara lain tato sebagai
komunitas
didalam
solidarity
sebagai Tattoo dapat
bisnis
bagi
Solidarity disimpulkan
Tanjungpinang. Akar pembentukan makna
bahwa mereka tidak hanya memaknai
merupakan
bersifat
tato sebagai seni, melainkan juga
sekaligus
memaknai tato sebagai bisnis. Yang
persepsional. Pengguna tato di komunitas
dapat menjadi sumber penghasilan bagi
tattto
dengan
mereka di dalam komunitas tato yang
menato
tubuhnya
secara tidak langsung juga menjadi
berekspresi
termasuk
lapangan pekerjaan bagi mereka yang
substansial,
yang
fundamental,
solidarity
melakukan sebagai
persoalan
Tanjungpinang
tindakan
perasaan
17
telah
bertato
permanen
didalam
masyarakat, melainkan sebuah karya
komunitas. terlebih utamanya bagi
seni yang mempunyai estetika yang
mereka yang baru mendalami cara
tinggi.
pembuatan tato permanen maupun
2. Para pengguna tato permanen dalam
yang yang telah berprofesi sebagai
komunitas
Tattoo
artist tattoo di dalam komunitas Tattoo
Tanjungpinang
Solidarity.
melakukan
Solidarity
diharapkan
kegiatan-kegiatan
dapat yang
3. Makna tato sebagai indentitas diri bagi
positif dan berguna bagi masyarakat
anggota komunitas Tattoo Solidarity
umum. Agar tujuan komunitas untuk
Tanjungpinang,
memasyarakatkan tato tercapai dengan
dapat
disimpulkan
bahwa tato juga tidak hanya dimaknai
baik hendaknya.
sebatas simbol ekspresi seni maupun sumber penghasilan bagi mereka yang
DAFTAR PUSTAKA
ada didalam komunitas. melainkan juga
Buku :
sebagai simbol identitas bagi mereka
Burke, Peter. 2015. Sejarah dan Teori Sosial (Edisi Kedua), Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Foucault, Michel. 1979. Seks & Kekuasaan (Sejarah Seksualitas). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Hendrayady, Agus, dkk. 2011. Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Marianto, M.Dwi & Syamsul, Barry. 2000. Tato. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia. Mahmud, Abbas.1999. Adat Istiadat Perkawinan Melayu: Lingga, Singkep, dan Senayang. Tanjungpinang: Yayasan Payung Negeri. Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Narwoko, J.Dwi & Bagong Suyanto. 2010. Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan (Cetakan Keempat). Jakarta: Kencana Olong, Hatib Abdul Kadir. 2006. Tato. Yogyakarta : PT. LKIS Pelangi Aksara.
yang menyukai seni tato agar dapat dinikmati oleh dirinya sendiri maupun orang lain dari proses interaksi yang terjadi. Agar dapat memasyarakatkan tato kepada masyarakat umum yang belum
mengerti
dan
masih
menganggap tato merupakan sesuatu hal yang tabu. Bersadarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
adapun
saran
yang
dapat
disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai saran dari peneliti, sebaiknya para pengguna tato permanen yang berada
didalam
komunitas
Tattoo
Solidarity Tanjung dapat melakukan sebuah tindakan dengan melakukan sosialisasi mengenai tato permanen dengan cara lebih berinteraksi kepada masyarakat umum. Agar tato dapat dipahami secara baik dan menyeluruh. Agar tidak hanya sebagai sebuah pemaknaan
yang
negatif
dalam
18
Poloma, Margaret, M. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ritzer, George. 2007. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta : Rajawali. Ritze, George, & Douglas J. Goodman. 2007, Teori Sosiologi Modern, Jakarta : Prenada Media Group Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Refila Aditama Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Zeitlin, Irving .M, 1998. Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumber Internet: Charlie, A. 2003, “ Mengenal Jenis-jenis Aliran Tattoo”, dalam Metropolitan Life, edisi 5 Agustus s/d 4 September 2003,(http://www.kenttattoo.com, diakses pada tanggal 11 Februari 2016 17.31 wib) Subhanie, Dzikry, 2014,“Mengenal Sejarah Dan Keunikan Tato Mentawai” edisi 16 November 2014,(http://daerah.sindonews.com, diakses pada tanggal 11 Februari 2016, pukul 14. 25 wib) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009, (http//:www.kemenpora.go.id/previ ew/perundangan, di akses pada tanggal 29 Juli 2016 pukul 23.20 wib) Profil Komunitas Indoneisa Subculture , (www.Indonesiansubculture.org/ab out/, diakses pada tanggal 11 Februari, pukul 20.20 wib).
Sumber Jurnal dan Skripsi : Driyana, Restituta. 2011. Makna Simbolik Tato Bagi Manusia Dayak Dalam Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur, Tesis, Prodi Filsafat, Universitas Indonesia Mulyana, Ade. 2009. Tato: Dari Budaya Elit, Kriminalitas, Ke Gaya Hidup Masyarakat Modern. Skripsi. Jurusan Sosiologi , Universitas Negeri Jakarta. Pahlevy, Reza, 2012. Konstruksi Makna Tato pada Anggota Komunitas “Paguyuban Tattoo Bandung”. Jurnal. Jurusan Manajemen Komunikasi. Universitas Padjajaran. Rosa, Adi. 1994. Eksistensi Tato sebagai Salah Satu Karya Seni Rupa Tradisional Masyarakat Mentawai. Bandung: Tesis Institut Teknologi Bandung. Rahayu, Ana Sari Sri Rejeki. 2010. Pemaknaan Tato Pada Pengguna Tato (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pemaknaan Tato Pada Pengguna Tato Di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta). Jurusan Sosiologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta Sibuea, Bidari Medi.2014. Penggunaan Tato Pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato Sebagai Bentuk Non-Verbal). Naskah Publikasi. Jurusan Sosiologi. Universitas Indonesia.
19