PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MAKNA KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJELANG PENSIUN DAN TIDAK MEMANFAATKAN PROGRAM MPP (Masa Persiapan Pensiun)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro 119114130
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maturnuwun Gusti Tasih Diparing Wekdal Kangge Nyawang Enjang Meniko Mugi Kawula Tansah Saget Eleng Lan Sukur Dumateng Panjenengan (Cakra Kembang)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Sesuatu yang tak dapat membunuhku membuat aku lebih kuat” (Nietzsche) (Victor Frankl)
Better to Fight for Something Than to Live for Nothing (Peacock Coffee)
Start Strong! Finish Strong! (Hell Kitchen)
Semua dosa, semua kebaikan, semua keburukan, Surga, dan Neraka ada Semuanya didalam Diri Kita. (13 Jam di Benghazi)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Semua Jerih Payah Dari Keringatku Ini Akan Aku Persembahkan Kepada
Bapakku Antonius Sardi | Ibukku Emilia Dwi Wartini | Adikku Gervasius Andre Wicaksono | Kesayanganku Melati Widyaninta | Seluruh Keluarga Besar Aloisiyus Tanu |Seluruh Keluarga Besar Prawiro Suprono Dharmo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Makna Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil yang Menjelang Pensiun dan Tidak Memanfaatkan Program MPP (Masa Persiapan Pensiun)
Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kerja pada pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis fenomenologi interpretatif. Metode pengumpulan data utama menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah dua orang pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai yang menjelang pensiun memilih untuk tetap bekerja dari pada memanfaatkan program MPP yang sudah disediakan pemerintah. Hal ini dikarenakan masih adanya tugas kerja yang tersisa, masih membutuhkan dukungan ekonomi, masih memiliki fisik yang sehat, dan ingin membagikan ilmu yang mereka miliki dengan orang lain. Disamping itu mereka juga mengalami kecemasan menjelang pensiun, dengan adanya kecemasan yang muncul ini tidak mempengaruhi semangat kerja dan performansi kerja para pegawai. Sehingga dengan adanya motivasi kerja menjelang pensiun mereka tetap memaknai kerja dengan positif. Hal tersebut dikarenakan pegawai yang menjelang pensiun merasa bahwa bekerja adalah wujud orientasi ekonomi guna mempertahankan kelangsungan hidup keluarga mereka, kerja dimaknai sebagai sarana untuk membangun relasi sosial di dalam lingkungan kantor maupun lingkungan masyarakat sekitar, memaknai kerja sebagai panggilan, dan memaknai pekerjaan mereka sebagai sebuah perwujudan kehidupan spiritual.
Kata kunci: makna kerja, menjelang pensiun, pegawai negeri sipil.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meaning of Work to Pre-Retire Civil Service Employee and Do Not Avail Program of MPP (Masa Persiapan Pensiun) Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro
ABSTRACK This research aims to understand meaning of work of pre-retire civil service employee and do not avail program of MPP. The metods of research is qualitative with interpretative phenomenology analysis. Methods of primary collect data using semi structured interview methods. Informants of this research were, two pre-retire of civil service employee and do not avail program of MPP. The result of this research showed that pre-retire of civil service employee choose to still working than joining MPP program that has been prepared by government. This case occur because there still remaining labor assignment to do, still need economic support, still has good physical healthy, and want to share knowledge they have to other people. Beside that, they also experience anxiety toward retirement, with being insecure, it does not affect work spirit and work performance of employee. Initially, with being motivated to work, waiting toward retirement they still have positive meaning of work. This research found just because employee who wait upon retirement feels that working is manifest of economic orientation to maintain life continuance of their family, meaning of work as media for build social relation in workplace as well as in society, to meaning of work as allure and meaningfull of work as a media to spiritual living.
Keyword: meaning of work, pre-retire, civil service employee.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Lega! Saya sebagai penulis merasa lega karena akhirnya bisa menyelesaikan penelitian atau skripsi ini dengan baik walaupun banyak rintangan yang dihadapi. Percayalah bahwa proses tidak akan pernah menghianati hasil. Semua orang butuh kerja agar diakui eksistensinya. Sama halnya dengan saya sang penulis yang sudah membuktikan kerja keras selama hamper 2 tahun dalam menyusun penelitian tugas akhir ini. Setelah selesai kemudian saya butuh pengakuan atas kerja keras saya berupa kelulusan. Skripsi ini melatih saya untuk bersabar, malatih saya untuk menulis, melatih untuk teliti, dan pantang menyerah. Banyak orang dibelakang saya yang sudah mendukung penulisan skripsi ini dan saya tidak akan menyia-nyiakan dukungan mereka. Peneliti
dalam
menulis
skripsi
ini
mencoba
untuk
mengkomparasikan kehidupan sehari-hari yang dilakukan dan merefleksikannya dalam tulisan ini. Saya sangat betul-betul menyadari apa yang saya lakukan ketika menulis penelitian ini, saya mengetahui isi, dan makna dari sebuah penelitian ini. Dengan adanya semangat ini dimungkinkan untuk pembaca skripsi ini mudah paham tentang makna kerja dan prosesnya, karena diperlukannya harmonisasi. Apa yang kita lakukan haruslah kita mensadari sepenuhnya agar terwujud yang namanya makna. Dibalik penulisan skripsi saya ini, sudah banyak sekali pihakpihak yang terlibat didalamnya. Saya sebagai penulis ingin menucapkan terimakasih sebesar-besarnya, karena ketika tidak ada mereka skripsi ini pun tidak akan tertulis. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan waktu yang terindahnya, semangat kerja, kesehatan, dan rejeki yang melimpah kepada saya dan keluarga saya. 2. Terimakasih saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. yang telang mendampingi dan membina saya dan angkatan saya dengan sepenuh hati. 3. Terimakasih kepada Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. yang sudah bekerja keras dalam membina dan mendampingi program pembelajaran di fakultas tervinta ini. 4. Terimakasih kepada Wakaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Ibu Passchedona Henrietta Puji Astuti Dian Sabbati, S.Psi, M.A. yang sudah membimbing kami para mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan formal maupun informal. Mengajari saya pertama kali penulisan skripsi. Ibu juga sesosok wanita yang tangguh dan berwibawa. 5. Kepada keluarga besarku, bapakku tercinta Antonius Sardi yang terus memberikanku suntikan semangat, suntikan dana kuliah dan prinsipprinsip hidup yang inspiratif. Kemudian untuk Ibuku yang amat-amatamat sangat aku sayangi melebih dari apapun didunia ini (Alm) Ibu Emilia Dwi Wartini yang merawatku dari kecil, mendulangku terus menerus dengan kedisiplinan dan rasa peduli dengan orang lain. Aku kangen ibuk. Terakhir Gervasius Andre Wicaksono adikku sing bagus dewe, yang telah memberikan dukungan semangat dan menemaniku begadang.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Timotius Maria Raditya Hernawa, M.Psi. (masbro) yang tak lelah mengajariku dengan sabar bagaimana cara menulis skripsi dengan baik dan benar. Mumet bareng pokokmen. Dosen muda yang belum menikah yang sangat ngemong dan sangat menjadi panutan saya dalam hal memimpin dan mendampingi. 7. Albertin Melati Widyaninta yang sangat sangat sangat sangat sabar dalam mendampingi hidpuku, skripsiku, keluh kesahku, ketidakdonganku. Dia selalu menjadi sahabat, partner, sekaligus pacar yang luar biasa. Terimakasih atas kerja keras dan keringatmu untuk menemaniku dan mengajariku. Cupcake! 8. Kepada pak Giyanto yang menjembatani saya dalam berproses mencari informan. Kemudian terimakasih juga untuk Informan penelitianku pak W dan bu U yang sudah bersedia menolong dan memberikan pelajaran berharga atas makna kerja, nilai kerja, dan nilai hidup yang diberikan. 9. Sahabat-sahabatku yang ingin aku sebutkan satu persatu yaitu, keluarga besar DMGN House yang tercinta yaitu ada Eyang sebagai direktur utama, Pakdhe sepuh sebagai juru bicara, Boghel, Sibhie, Celeng, Valen, Widodo, Endang, Tumiyar, Damar, Madek, Kevin Nugraha sang juragan soto 161, mbambung. Kemudian keluarga besar GKC 2011 yang selama 4 tahun berdinamika bersama di kelas, ramene, gojeke, makrabe, ngombene, sakkabehe! Untuk sahabat kecilku si sonyol a.k.a Cristian Aji sing nyekel seperempat kota jogja yang sudah menyediakan rumahnya untuk melepas lelah segala curahan hati dan menyediakan makanan cemilan yang banyak.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Keluarga Besar FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA yang telah memelihara dan mengembangkanku menjadi mahasiswa yang cerdas dan sekaligus humanis, peka terhadap situasi, peduli, dan penuh kreasi. Keluarga Besar AKSI 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 atas dinamikanya selama berproses sebagai Konseptor dalam membentuk suatu konsep yang luar biasa hebatnya. Dalam berproses mewujudkan konsep inisiasi yang baik saya ditemani oleh Mas Komeng, Hanif sang professor, Kribo, Agnes Wijaya, Aprek, Lia imut, SS dono, Suci pesek, dan Niko. Sekaligus juga semua para tutor 4 generasi yang sudah saya cetak, semoga kalian selalu megembangkan sayap. Terimakasih saya ucapkan juga untuk Albertus Harimurti (ucil) yang sudah mengajariku semua hal, Saktya yang dominan dan selalu saya repoti, Stanis teman gereja yang care, Vico sang cino yang mengajari saya, Bela yang mengajari saya juga, Yerinta yang sudah mengajari saya membuat abstrak, Budi yang punya angkringan tempat saya nongkrong dan mendukung kelancaran skripsi, dan Jono adiknya budi, Boncel teman seperjuangan skripsi, Berang teman yang sudah saya anggap sedulur, Nathan, Yudha AO, Grego, Evan, Gempol, Bendot, Sikak, Gencet, Konde, Ve, Pika yang mengajari saya teknik badminton, Sri Rejeki, Panjul, Bayu, Ajek, Anoy, Elis, Bene sang tegar, Rere, Bincik, Ghea, dkk. Teman-teman Masdha FM 95.00 yang membawa dan mewujudkan hobi saya sebagai penyiar radio. Teman-teman SMA Pangudi Luhur saya Sibon, Krecek, Genjik, Gawer, Cimeng, Roby, Galang, Rian, Kikita, Ika, Moli, Kecap,
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Bu Peni sebagai guru BK yang mensupport saya untuk terus semangat ketika daftar kuliah di psikologi. Selain itu, teman-teman OMK Paroki Pringwulung yang sudah mempercayakan saya sebagai ketua. 11. Terimakasih juga buat PSS Sleman yang menghibur saat weekend. Para supporter BCS yang telah menampilkan yang terbaik. Selain itu, terimakasih juga buat Raisa, Tulus, Yura, Jah Boy, DJ Snake, Anji, Via Vallen dengan Suket Tekinya, NDX dengan Sayangnya, Koneg, Nella Kharisma, Didi Kempot, Glenn, MLTR, Jason Mraz, Ndherek Dewi Maria yang menjadi soundtrack dalam menuliskan skripsi dan juga menemani saat begadang. Tak lupa juga terima kasih saya ucapka kepada segenap film-film action, film-film based true story, dan sport film yang menghibur kehidupan saya dikala saya merasa putus asa dan tidak bersemangat.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………....ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………....iii HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………vii ABSTRAK………………………………………………………………………viii ABSTRACT……………………………………………………………………......ix HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………………………………………………………………………...x KATA PENGANTAR……………………………………………………………xi DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xvi DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xix DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xx DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xxi BAB I……………………………………………………………………………...1 PENDAHULUAN………………………………………………………………...1 A. Latar Belakang………………………………………………………….....1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………..11 C. Tujuan Penelitian.………………………………………………………..11 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….11 1. Manfaat Teoritis………………………………………………....11
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Manfaat Praktis…………………………………………………..12 BAB II…………………………………………………………………………...13 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………13 A. Makna Kerja……………………………………………………………..13 1. Definisi Makna Kerja……………………………………………13 2. Sumber Makna Kerja…………………………………………….15 3. Aspek-aspek Makna Kerja……………………………………….21 B. Menjelang Pensiun………………………………………………………25 1. Pengertian Pensiun………………………………………………25 C. Makan Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak Memanfaatkan Program MPP……………………………………………………………27 BAB III…………………………………………………………………………..31 METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………………31 A. Jenis Penelitian…………………………………………………………..31 B. Fokus Penelitian…………………………………………………………32 C. Informan Penelitian……………………………………………………...32 D. Metode Pengumpulan Data……………………………………………...33 E. Proses Pengumpulan Data……………………………………………….39 F. Metode Analisis Data……………………………………………………43 G. Kredibilitas Penelitian…………………………………………………...44 BAB IV…………………………………………………………………………..46 HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………….46 A. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………...46 B. Gambaran Informan……………………………………………………...47 C. Hasil Penelitian…………………………………………………………..49 D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………….84 E. Pembahasan Khusus Tiap Informan……………………………………..90
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V………………………………………………………………………….100 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………...100 A. Kesimpulan……………………………………………………………..100 B. Keterbatasan Penelitian………………………………………………...102 C. Saran……………………………………………………………………102 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..104 LAMPIRAN……………………………………………………………………109
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara……………………………………..35 Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Wawancara………………………………………41 Tabel 3 Tabel Tematik Kedua Informan…………………………………..........95
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Penelitian…………………………………………………...30 Gambar 2. Skema Penelitian Informan 1……………………………………..92 Gambar 3. Skema Penelitian Informan 2……………………………………..94
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Informed Consent Informan…………………………...109 Lampiran 2: Lembar Informed Consent Significant Others………………….112 Lampiran 3: Verbatim Informan 1…………………………………………….115 Lampiran 4: Tabel Kategorisasi Informan 1………………………………….131 Lampiran 5: Verbatim Atasan Kerja Informan 1……………………………..144 Lampiran 6: Analisis Atasan Kerja Informan 1……………………………...162 Lampiran 7: Verbatim Rekan Kerja Informan 1……………………………...174 Lampiran 8: Analisis Rekan Kerja Informan 1……………………………….192 Lampiran 9: Verbatim Informan 2…………………………………………….201 Lampiran 10: Analisis Informan 2…………………………………………….211 Lampiran 11: Verbatim Atasan Kerja Informan 2……………………………219 Lampiran 12: Analisis Atasan Kerja Informan 2……………………………..240 Lampiran 13: Verbatim Rekan Kerja Informan 2…………………………….253 Lampiran 14: Analisis Rekan Kerja Informan 2……………………………...260
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Selain itu, seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya (Anoraga, 1992). Bekerja merupakan bagian fundamental kehidupan bagi hampir semua orang dewasa, baik pria maupun wanita, yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Kenyataannya adalah bila seseorang mampu mendapatkan penghasilan sendiri, ini merupakan suatu pertanda bahwa dirinya adalah manusia produktif, manusia yang berguna dan tidak menjadi beban orang lain. Kegiatan bekerja bagi seseorang dapat menimbulkan rasa percaya diri, harga diri, dan rasa puas (Partini, 2011). Bekerja tidak hanya digunakan sebagai alat instrumental untuk mendapatkan keuntungan atau sumber finansial untuk pribadi saja. Tetapi bekerja juga bisa menjadi sumber penting untuk membentuk identifikasi dan citra diri. Adanya aktivitas kerja yang dilakukan oleh seseorang maka akan menimbulkan makna kerja pada diri individu tersebut. Harpaz (2002) mengatakan bahwa makna kerja terbentuk dari berbagai pengalaman kerja yang didapat dari lingkungan kerja. Ditambahkan oleh Deresky (2002) bahwa makna kerja tidak hanya sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
saja, tetapi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan sosial, pemenuhan akan harga diri, dan pengaktualisasian diri seseorang terhadap pekerjaan mereka. Secara subjektif makna kerja diartikan sebagai individu yang bekerja dan lebih menunjukkan prestasi kerja dari pada uang, harga diri, dan bersosialisasi (Herudiati, 2013). Maka dari itu makna kerja sangatlah dibutuhkan seseorang untuk mewujudkan semangat kerja, motivasi kerja, dan perfoemansi kerja yang positif. Tidak selamanya individu bekerja terus menerus sepanjang umurnya. Ada kalanya ketika sudah mencapai usia tua, individu akan beristirahat dari pekerjaannya dan memasuki fase pensiun. Fase pensiun dianggap banyak orang cukup penting dan tidak bisa dihindari. Coward & Lee (dalam, Partini 2011) menambahkan bahwa kehadiran masa pensiun bukanlah keadaan tiba-tiba tetapi suatu waktu yang dapat diketahui sebelumnya. Safitri (2013) menyebutkan bahwa pensiun adalah suatu masa transisi ke pola hidup baru, sehingga pensiun selalu menyangkut perubahan peran, perubahan keinginan, perubahan nilai dan makna. Selanjutnya masa bekerja bagi seseorang bisa terkait dengan umur. Dijelaskan bahwa di berbagai lembaga pemerintahan atau swasta, terdapat undang-undang yang mengatur seseorang pegawai harus berhenti dari pekerjaan karena telah mencapai umur tertentu, yaitu disebut dengan purnatugas atau pensiun (Partini, 2011). Dalam konteks menjelang pensiun ini diperkirakan individu yang menjelang pensiun sudah memiliki makna kerja. Dalam membentuk makna kerja pada diri seseorang, apalagi seseorang yang akan menghadapi pensiun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
tidak jarang akan mengalami kendala dan halangan. Salah satu kendala yang dihadapi para pegawai yang menjelang pensiun dalam membentuk makna kerja biasanya adalah kecemasan. Kecemasan dalam konteks penelitian ini adalah kecemasan menghadapi pensiun. Hadirnya masa pensiun ini akan menimbulkan masalah bagi sebagian orang. Individu yang hampir setiap hari bekerja dan tiba-tiba harus berhenti bekerja membuat mereka merasa tidak berharga dan cemas. Pensiun adalah sebuah titik balik yang signifikan dalam karir seseorang selama hidup bagi mayoritas orang dewasa yang telah menghabiskan seluruh atau sebagian besar hidupnya untuk bekerja. Eyde (dalam Eliana, 2003)berpendapat bahwa adanya kendala atau halangan dalam pembentukan makna kerja pada pegawai menjelang pensiun yang mengalami kecemasan akan berdampak kepada berubahnya kehidupan didalam diri seperti, seseorang akan kehilangan peran sosialnya di masyarakat, prestise, kekuasaan, kontak sosial, bahkan harga diri akan berubah juga karena kehilangan peran. Selain itu akan berdampak juga pada menurunnya kondisi fisik, pendapatan, dan berkurangnya relasi sosial itulah yang menyebabkan individu mengalami kecemasan dalam menghadapi masa pensiun (Limono, 2013). Hasil penelitian dari jurnal ilmiah menyatakan bahwa masyarakat Amerika dan Jerman merasa khawatir dan cemas terhadap pensiun. Hal ini dikarenakan mereka khawatir akan menurunnya keadaan keuangan, sehingga mereka merasa tidak mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kebutuhan biaya kesehatan yang cukup besar di saat mereka berusia lanjut (McConatha, dkk, 2009). Bagi
sebagian
besar
pegawai,
perihal
pensiun
tidaklah
menyenangkan sehingga para pegawai cenderung mulai merasa cemas dan khawatir ketika menjelang pensiun (Tarigan, 2009). Kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam (Freud dalam Feist, 2010). Apabila kecemasan tersebut dibiarkan terus menerus dalam waktu yang lama, maka akan terjadi depresi, stres berat, dan putus asa (Tarigan, 2009). Kecemasan yang muncul bisa berupa gejala fisik, emosi, kognitif, dan perilaku. Pada salah satu informan yang menjelang pensiun pada penelitian ini sudah memiliki rencana dan aktivitas sampingan seperti menjadi Ketua RT, tetapi dirinya tetap merasa cemas dan tidak berharga dalam melakukan aktivitas tersebut. Menurut informan aktivitas yang dilakukannya tidak menambah pemasukkannya dan tidak membuat dirinya merasa berharga. Hal ini dikarenakan informan belum mampu menerima dirinya yang sebentar lagi akan pensiun. Sedangkan jika seseorang mampu merencanakan atau mencari aktivitas pengganti setelah pensiun, mempertahankan keberlanjutan aktivitas kehidupan barunya dan dapat mengaktualisasikan apa yang ada maka akan terhindar dari masalah psikologis seperti kecemasan. Seseorang yang mengalami kecemasan pada masa menjelang pensiun akan merasa sudah tidak berguna dan tidak ada lagi yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
dibanggakan dari dirinya. Mereka merasa sudah tidak diperlukan lagi oleh instansi tempat mereka bekerja, karena menurut mereka sudah kalah saing dengan generasi yang lebih muda dan lebih baik dari dirinya. Persepsi dan stigma negatif dari masyarakat mengenai pensiun perlu disikapi dengan bijaksana agar tidak menimbulkan atau menambah kecemasan. Dari penelitian jurnal yang berjudul “Dukungan Sosial dan Tingkat Kecemasan Pada Kelompok Pekerja PNS yang Mennghadapi Masa Pensiun” menunjukkan bahwa sebesar 34,5% dari total subjek yang ada mengalami kecemasan dari tingkat kecemasan yang rendah sampai tingkat kecemasan yang tinggi dalam menghadapi masa pensiun (Santi dan Mu’in, 2013). Dengan timbulnya berbagai macam bentuk kecemasan, pegawai menjelang pensiun yang mengalami kecemasan akan cenderung menunjukkan perilaku-perilaku yang menganggu dan mempengaruhi semangat kerja dikantor. Semangat kerja menurut Siswanto (dalam Yuliarti, 2014) merupakan suatu keadaan psikologis seseorang yang bisa menciptakan kesenangan yang akhirnya bisa mendorong seseorang tersebut untuk bekerja lebih giat dan lebih baik lagi. Adanya penelitian yang membahas mengenai hubungan antara kecemasan menghadapi pensiun dengan semangat kerja, yang menunjukkan kedua variabel tersebut memiliki korelasi yang signifikan (Yuliarti, 2014). Dengan adanya penelitian diatas kemudian dipertegas oleh teori bahwa seseorang pegawai yang mempunyai semangat kerja tinggi akan selalu memberikan sikap positif kepada pekerjaan dan juga lingkungan kerjanya (Djui dalam Yuliarti, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Menurut Nawawi (dalam Yuliarti, 2014) mengatakan bahwa seseorang biasanya mengalami penurunan semangat kerja bila seseorang tersebut akan menjelang pensiun. Penurunan semangat ini dipengaruhi oleh adanya kecemasan. Menurut Yuliarti (2014) pegawai yang mengalami kecemasan dalam menhadapi pensiun biasanya menjadi malas-malasan saat melakukan suatu pekerjaan. Reaksi cemas seseorang sering merubah sikap pegawai dari yang tadinya rajin menjadi malas dalam bekerja, bersikap santai dan cenderung tidak peduli dengan pekerjaan, serta sering membolos kerja dengan berbagai alasan. Nitisemito (dalam Yuliarti, 2014) menambahkan bahwa gejala-gejala yang nampak saat seseorang pegawai mengalami penurunan semangat kerja diantaranya yaitu, rendahnya produktivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, tingkat perpindahan karyawan yang tinggi, tingkat kerusakan yang meningkat, kegelisahan dimana-mana, tuntutan yang sering terjadi, dan mogok kerja.
Semangat kerja didalamnya meliputi motivasi
seseorang dalam bekerja. Hal ini didukung oleh Anoraga (1992) motif adalah yang melatarbelakangi individu untuk berbuat (berperilaku kerja) dan mencapai tujuan tertentu. Motivasi seseorang dalam bekerja secara otomatis akan mempengaruhi semangat kerja dan pemaknaan kerja seseorang saat melakukan aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber terbentuknya makna kerja salah satunya adalah motivasi dari dalam diri (Rosso, Dekas, and Wrzesniewski, 2010). Oldham (dalam Rosso, et all, 2010) mendefinisikan motivasi kerja sebagai derajat dimana seseorang mengalami perasaan yang positif saat bekerja dengan efektif. Sedangkan Hackman & Oldham (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Rosso, et all, 2010) mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami suatu hal yang disebut kebermaknaan dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini dapat menjadi hal yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan kata lain, ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang bermakna maka motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang tersebut dapat memaknai kerja dan muncullah makna kerja bagi dirinya. Makna kerja adalah suatu perasaan bahwa pekerjaan yang mereka pilih tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya, tidak mengutamakan aspek finansial atau kemajuan karir. Makna kerja mencangkup kepercayaan kita tentang peran kerja dalam kehidupan kita, dan merefleksikannya dalam perasaan kita mengenai pekerjaan kita, perilaku kita dalam bekerja, dan tipe-tipe tujuan yang kita perjuangkan terdapat dalam pekerjaan (Wrzesniewski, 1999). Untuk menambahkan informasi dan fenomena yang ada saat ini peneliti mencoba mewawancarai calon informan mengenai kinerjanya sebelum pensiun. Dapat dikatakan bahwa kinerja dan semangat kerja informan baik, ini dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan. Informan menuturkan bahwa mendekati masa pensiun dirinya tambah semakin rajin dan semangat dalam bekerja untuk menyelesaikan tugasnya. Ini dikarenakan ketika subjek sudah benar-benar pensiun, subjek tidak merasa terbebani lagi oleh pekerjaanpekerjaan dikantor. Hal ini didukung juga oleh Pines & Aronson (dalam Santrock, 2002) menyatakan bahwa orang dewasa tengah baya mungkin memfokuskan pada beberapa banyak waktu yang tersisa sebelum pensiun dan kecepatan mereka mencapai tujuan pekerjaan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Selain itu, performansi kerja subjek meningkat dan banyak mendapat apresiasi dari pimpinan dan teman-teman sekantornya. Hal ini membuat subjek puas dan bangga atas hasil kerjanya. Santrock (2002) mendukung kalimat diatas, bahwa terdapat komitmen kerja yang lebih besar seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Menurut subjek, menjelang pensiun tidak mempengaruhi kinerjanya dikantor. Dari beberapa pernyataan informan, ada kecenderungan dirinya memiliki makna kerja yang baik karena dipengaruhi oleh iman. Bekerja juga salah satu ungkapan iman yang sangat penting dan istimewa. Kejujuran dan rasa bersyukur subjek yang membuat subjek merasa siap untuk memasuki masa pensiun (Kristiadi, komunikasi pribadi, 5 Desember 2015). Membahas kinerja yang lainnya terlihat dari fenomena yang terjadi bahwa informan lainnya mengalami penurunan gairah kerja karena dirinya beranggapan bahwa dirinya sebentar lagi akan pensiun. Performansi kerja informan juga tidak begitu baik karena informan beranggapan bahwa tidak akan ada orang yang menilai dan menegur kinerjanya. Informan juga merasa kalah bersaing dengan pegawai-pegawai yang berusia muda karena keadaan fisik informan juga mempengaruhi kinerjanya (Gatot, komunikasi pribadi, 7 Desember 2015). Dengan adanya kedua fenomena yang berbeda diatas bisa dikatakan bahwa ketika seseorang mempunyai motivasi kerja yang didasari pada semangat kerja akan menimbulkan performansi kerja yang baik menjelang pensiun. Sebaliknya jika semangat kerja pegawai menurun maka akan bisa menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas kerja. Hal ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
didukung oleh Anoraga (1992) banyak asumsi dan hipotesis yang dibuat menyatakan bahwa dengan pemaknaan kerja yang tepat, maka produktivitas akan meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami kecemasan, maka akan mempengaruhi semangat kerja dan produktivitas kerja yang menurun (Yuliarti, 2014). Perusahaan perlu untuk menjaga semangat kerja pegawainya, terutama pada saat pegawai mengalami kecemasan menjelang pensiun. Kesiapan para pegawai negeri sipil dalam mengahadapi masa pensiun bergantung pada presepsi pegawai negeri sipil mengenai pensiun itu sendiri bagi kehidupan mereka. Maka dari itu untuk mengurangi permasalahan-permasalahan menjelang dan pasca pensiun pemerintah telah menyediakan program masa persiapan pensiun atau yang lebih sering dikenal dengan singkatan MPP (Masa Persiapan Pensiun) bagi pegawai negeri sipil yang akan memasuki masa pensiun. Menurut Partini (2011), program pensiun merupakan penghargaan atau imbalan jasa dari pemerintah kepada karyawan yang telah berjasa dan membaktikan dirinya untuk bekerja selama bertahun-tahun. Pada tahap MPP karyawan diberikan program-program pelatihan untuk mempersiapkan masa pensiun (Rivai dalam Kadarisman, 2012). Adanya program MPP yang diterapkan di instansi BPN adalah dengan membebastugaskan pegawai yang 1 tahun kedepan akan pensiun dan tetap menerima gaji pokok. Fungsi dan kegunaan dari diadakannya program MPP di instansi BPN (Badan Pertanahan Nasional) adalah untuk memberikan keleluasaan kepada para pegawai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
ingin mempersiapkan pensiun. Fenomena yang terjadi di instansi negeri BPN kebanyakan pegawai tidak mengambil MPP dan memilih untuk tetap bekerja di sisa-sisa waktu sebelum masuk masa pensiun. Hal ini dikarenakan, mereka memilih untuk menyelesaikan kewajiban dan tanggungjawab yang masih ada sebelum mereka pensiun. Selain itu, supaya mereka tetap beraktifitas sehariharinya dan juga mendapat uang tambahan dari pekerjaan lapangan. Pemilihan untuk tetap bekerja dengan giat walaupun sebentar lagi memasuki masa pensiun merupakan salah satu penerapan prinsip hidup agar terus berkembang untuk menentukan langkah hidup yang tepat kedepannya. Namun tanggungjawab untuk tetap bekerja masih ada meskipun berbagai masalah sering muncul. Konsekuensi dari perilaku tersebut ternyata tidak dapat menghentikan semangat subjek untuk tetap bekerja meskipun akan memasuki masa pensiun, hal ini mungkin dikarenakan subjek memegang makna kerja yang baik dalam kehidupannya. Selain itu, juga ada pegawai yang memilih untuk bekerja tetapi performansi kerja, semangat kerja, dan kinerjanya di perusahan menurun karena subjek mempunyai anggapan bahwa dirinya sudah tua dan kalah bersaing dengan pegawai yang lebih muda. Dengan adanya kedua peristiwa ini, kemudian menarik perhatian dan peneliti termotivasi untuk melihat pemaknaan kerja pegawai yang menjelang pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
B. Rumusan Masalah Sesuai latar belakang yang sudah ditulis, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah makna kerja pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP? C. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat pemaknaan kerja pegawai yang menjelang pensiun dan yang tidak memanfaatkan program MPP. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis: Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan teori baru bagi para akademisi dan peneliti selanjutnya. Berkaitan dengan bidang Psikologi Industri dan Organisasi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana para pekerja dengan pemaknaannya dalam konteks ini pegawai menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang apa makna pekerjaan pegawai yang menjelang pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2. Manfaat Praktis: a. Bagi para pegawai dan keluarga pegawai yang memasuki masa menjelang pensiun: memberi gambaran tentang pentingnya masa persiapan pensiun. b. Menambah wawasan dan sebagai bahan reflektif untuk melihat pemaknaan kerja informan yang menjelang pensiun. c. Membantu informan penelitian untuk melihat semangat dan perfomansi kerjanya. Dengan begitu akan menumbuhkan motivasi kerja yang lebih baik lagi saat akan menjelang pensiun. Kemudian input yang didapat adalah informan sanggup memaknai pekerjaannya. d. Mempersiapkan calon pensiunan untuk kehidupan yang lebih baik ketika memasuki masa pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makna Kerja 1. Definisi Makna Kerja Makna kerja adalah sekumpulan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, sikap, dan harapan yang orang-orang miliki dalam hubungannya dengan kerja (Gaggioti, dalam Siti 2013). Frankl (dalam Koeswara, 1992), menambahkan bahwa makna kerja bukan diperoleh dari pekerjaan itu sendiri, yang dipentingkan adalah bagaimana individu dapat menunjukkan keberaniannya dalam
berekspresi,
menunjukkan
keunikannya dan
keistimewaannya dalam bekerja sehingga ia bisa mendapatkan makna dan komitmen pribadi terhadap pekerjaannya dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya. Menurut
peneliti
PIO
Wrzesniewski
(dalam
Laura,
2010)
menyebutkan bahwa dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi para pegawai terhadap pekerjaan mereka memiliki dampak yang dalam pada aspek penting pekerjaan mereka. Aspek penting tersebut yaitu Pertama, bekerja sebagai sebuah pekerjaan. Pekerjaan dianggap sebagai pendapatan pokok dan sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan (seperti hobi atau menafkahi keluarga), dan ketika tidak memiliki pendapatan akan berhenti. Kedua, pekerjaan sebagai sebuah karir. Pekerjaan dipandang sebagai motivasi untuk berprestasi, stimulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
kebutuhan untuk bersaing, atau meningkatkan prestis dan kepuasan. Ketiga, pekerjaan sebagai sebuah panggilan. Pekerjaan adalah sumber kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang mereka lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial atau pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan orang lain. Wrzesniewski (2003) mempertegas bahwa makna kerja adalah pemahaman pegawai tentang apa yang dilakukan ditempat kerja sebagaimana signifikansinya terhadap apa yang benar-benar mereka lakukan. Makna kerja menurut Singh (dalam Herudiati, 2013) merupakan penghayatan individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan melakukan kegiatan bekerja dalam sebuah lingkungan kerja. Lebih lanjut dijelaskan oleh Chalofsky (dalam Herudiati, 2013), makna bekerja merupakan suatu kontribusi yang signifikan untuk menemukan tujuan hidup seseorang. Kondisi ini mendukung untuk melaksanakan pekerjaan dengan semangat kerja dan pandangan yang menjadi dasar spiritual seseorang dalam bekerja. Hal ini menekankan adanya kesesuaian tugas dengan motivasi diri dalam bekerja yang bertujuan untuk mendapatkan penghargaan atas hasil kerja. Dari beberapa teori dan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa makna kerja tidak diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Memunculkan makna kerja dengan cara menunjukkan keberanian dalam berekspresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
sehingga individu bisa mendapatkan makna dan komitmen pribadi dan bisa bertanggungjawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya. Makna kerja juga mencangkup kepercayaan kita tentang nilainilai, keyakinan, dan sikap yang seseorang miliki dalam hubungannya dengan kerja dan tindakan yang individu tunjukkan sehari-hari dalam lingkungan kerja. Makna kerja juga bisa di hayati sebagai pemenuhan untuk menemukan tujuan hidup seseorang yang didasari oleh spiritualitas.
2. Sumber Makna Kerja Menurut Rosso, dkk (2010) sumber-sumber makna kerja mempunyai variasi dan faktor yang mempengaruhi persepsi makna dan pemaknaan, mulai dari sikap individu terhadap nilai organisasi hingga hubungan spiritual. Salah satu cara berpikir tentang faktor-faktor yang berbeda-beda adalah bahwa mereka semua sumber potensi makna dan kebermaknaan dalam pekerjaan. Di bawah ini adalah macam-macam sumber makna kerja: a. Diri Sendiri 1) Nilai Nilai / value adalah komponen pembentukan bagaimana pekerjaan menjadi meaningful. Nilai kerja itu adalah tahapan terahkir seseorang dalam menginginkan dan merasakan dirinya seharusnya mampu menyadari saat-saat individu bekerja. Nilai kerja terbentuk dari pengalaman kerja, berkesinambungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
makna kerja. Dari penelitian yang ada, individu cenderung memilih pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai personalnya. 2) Motivasi Motivasi seseorang dalam bekerja secara otomatis akan mempengaruhi pemaknaan kerja seseorang saat melakukan aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber terbentuknya makna kerja
salah
satunya
adalah
motivasi
dari
dalam
diri.
Mendefinisikan motivasi kerja sebagai derajat dimana seseorang mengalami perasaan yang positif saat bekerja dengan efektif. Ketika seseorang mengalami suatu hal yang disebut kebermaknaan dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini dapat menjadi hal yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan kata lain, ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang bermakna maka motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang tersebut dapat memaknai kerja dan muncullah makna kerja bagi dirinya. 3) Kepercayaan Keterlibatan pekerjaan membangun meneliti sejauh mana karyawan percaya pekerjaan mereka adalah pusat untuk hidup mereka, dan mencerminkan keselarasan antara kebutuhan seseorang dan persepsi bahwa pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu keterlibatan kerja memberikan ukuran kekuatan identifikasi psikologis karyawan dengan pekerjaan mereka. Semakin terlibat satu dengan pekerjaan, semakin sulit adalah untuk memisahkan diri sendiri atau harga diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
seseorang dari pekerjaan itu, membuat pekerjaan yang lebih berarti. b. Orang lain 1) Pegawai selevel Dekat dengan teman sekerja memberi dampak positif terhadap persepsi makna kerja. Dekat dengan teman sekerja bisa menjadi tahu bagaimana dia berpikir dan berbuat. 2) Pemimpin Pandangan pemimpin tentang tujuan dari visi misi perusahaan harus ditularkan kepada pekerja yang lainnya atau bawahan. 3) Komunitas/grup Hubungan antar pekerja dalam satu tim kerja dan jumlah pekerja dalam tim kerja secara teoritis dan empiris berhubungan dengan makna kerja. 4) Keluarga
mempengaruhi
Menjelaskan makna
cara
pekerjaan.
dimana Pertama,
keluarga keluarga
bisa dapat
meletakkan beban pada pekerjaan seseorang melalui tuntutan waktu, energi, dan sumber daya ekonomi. Secara khusus, sebagai tuntutan dari meningkatnya keuangan keluarga, imbalan ekonomi menjadi lebih menonjol dan untuk mengambil pekerjaan cenderung lebih dari makna ekonomi. Keluarga juga dapat meningkatkan makna positif dari pekerjaan dengan menawarkan lingkungan yang mendukung dan santai di mana seseorang dapat pulih dari tuntutan pekerjaan.
Keluarga
dapat
mendukung
dengan
mengungkapkan kekaguman, rasa hormat, dan cinta.
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
c. Konteks Pekerjaan 1) Desain Pekerjaan Sebuah pekerjaan dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen kerja yang dikelompokkan dalam 1 job title dan didesain untuk ditunjukkan oleh seseorang. Di antara pengetahuan bidang organisasi yang paling awal dan terkenal mengenai model eksplisitas, kebermaknaan (meaningfullness) dalam hubungan dengan anteseden-anteseden lainnya yang penting dan suatu hasil adalah penelitian dari desain kerja. Dalam model karakteristik kerja milik Hackman dan Oldham, mengatakan bahwa karakteristik kerja (jobdesk) yang spesifik dapat menentukan kebermaknaan kerja yang telah dialami tersebut. Faktanya, pekerjaan menjadikan seseorang memiliki otonomi pada level yang lebih
tinggi,
keberagaman
skill,
identitas
pekerjaan,
dan
signifikansi kerja yang arahnya pada kebermaknaan kerja yang telah dialami. Hasilnya, seseorang mendapatkan kontribusi positif pada motivasi, performansi, dan kepuasan dari pekerjaannya. Secara proaktif mendesain/ mendesain ulang perkerjaannya dan batasan
relasi
dalam
pekerjaannya
dengan
tujuan
untuk
membentuk makna kerja mereka. Penelitian mengenai keahlian kerja menekankan bahwa perantara/agen dilatih oleh pegawai dalam membentuk makna pekerjaan mereka dengan secara aktif menciptakan pekerjaan dan lingkungan sosial mereka menjadi cocok dengan tujuan, kemampuan, dan nilai-nilai pribadi mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2) Misi Organisasi Organisasi kerja adalah situs penting makna dan kebermaknaan kerja, dan misi dari organisasi memainkan peran penting dalam bagaimana karyawan menginterpretasikan kerja. Misi organisasi adalah representasi dari dasar tujuan, nilai-nilai, dan tujuan untuk sebuah organisasi yang didedikasikan. Arti peneliti pekerjaan telah mengusulkan bahwa misi organisasi berfungsi sebagai sumber makna sejauh karyawan merasa keselarasan antara nilai-nilai inti mereka dan ideologi dan orangorang dari organisasi mereka. Meskipun kesesuaian yang dirasakan dapat memberikan makna positif bagi karyawan, makna yang mendalam melekat pada misi organisasi dan ideologi juga bisa menjadi pedang bermata dua, karena organisasi yang membentuk kontrak psikologis dengan karyawan atas dasar misi atau ideologi mungkin menghadapi reaksi negatif jika mereka dianggap melanggar misi. 3) Keuangan Penelitian ini menekankan pentingnya insentif keuangan untuk motivasi individu untuk bekerja dan makna mereka membuat pekerjaan mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa bagi mereka yang memiliki pendapatan yang tidak memadai, nilai ekonomi dari pekerjaan menjadi lebih menonjol. Dengan kata lain, karyawan dengan kebutuhan keuangan yang lebih besar akan lebih fokus pada nilai ekonomi pekerjaan daripada karyawan lainnya, karena mereka tidak memiliki kemewahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Penelitian lain berpendapat bahwa kemiskinan adalah ''situasi kuat 'klasik' yang dapat membatasi makna dapat ditemukan dalam pekerjaan. Dengan demikian, ketika individu mengalami kesulitan ekonomi, cenderung menekankan nilai laten (tersembunyi) kerja dalam mendukung nilai nyata pekerjaan. 4) Domain-domain non-pekerjaan Dalam hal ini, individu berusaha untuk membuat lingkungan kerjanya menjadi mirip seperti hobi dan kegiatan-kegiatan sosial yang individu sukai. 5) Budaya Pekerjaan Meaning of work disosialisasikan atau disebarluaskan oleh lingkungan budaya seseorang. Variasi pada makna kerja di antara budaya-budaya meskipun banyak variasi, tetapi memiliki pola bahwa bekerja merupakan fenomena yang kompleks pada setiap negara dan mempengaruhi pandangannya terhadap kehidupan bekerja.
d. Kehidupan Spiritual dan Makna Kerja 1) Spiritualitas Dalam hal ini, spiritualitas sebagai sumber kebermaknaan berbagi kesamaan dengan sumber-sumber lain, seperti hubungan interpersonal dan konteks budaya, di mana hasil kebermaknaan menghubungkan keentitas diluar diri. Beberapa ahli mempunyai teori tentang hubungan antara spiritualitas dan makna pekerjaan gema teori berpengaruh Victor Frankl, berpikir positif bahwa melalui hidup untuk dan mencari setelah itu yang berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
luar diri manusia yang menemukan makna dan tujuan hidup dan bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan spiritual memandang pekerjaan mereka berbeda dari karyawan nonspiritual, melihat perilaku pekerjaan mereka dalam hal spiritual peduli, layanan, dan transendensi. Oleh karena itu, ketika karyawan merasa pekerjaan dalam cahaya spiritual, pekerjaan mereka cenderung mengambil sensasi yang lebih bermakna.
3. Aspek-Aspek Makna Kerja Wrzesniewski, dkk (dalam Herudiati, 2013) secara sederhana menguraikan bahwa dalam memahami makna kerja terdapat tiga aspek yang terkandung didalamnya, yaitu: makna kerja itu sendiri (job meaning at work), peranan pekerjaan (role meaning at work), dan self meaning at work. Job meaning at work adalah karakteristik tugas dan aktivitas yang dilakukan dalam bekerja. Sementara role meaning adalah karakteristik dari peran yang dilakukan karyawan dalam bekerja. Self meaning yaitu pemahaman diri karyawan akan pekerjaan yang tergambar ketika karyawan melakukan proses kerja. Weisskopf & Joelson (dalam Morin, 2008) mendefinisikan makna kerja dengan tiga komponen, yang pertama, signifikansi antara nilai kerja dalam pandangan subjek dan definisi atau representasi mengenai pekerjaannya. Kedua, arah dan orientasi kerja informan, apa yang ia cari dalam pekerjaan dan tujuan yang membimbing tindakannya. Ketiga, efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
yang dihasilkan dari koherensi antara informan dan pekerjaan yang ia tunjukkan, antara ekspektasi, nilai, dan tindakan yang ia tunjukkan seharihari dalam lingkungan kerja. Ditambahkan lagi oleh Morin (2004) bahwa makna kerja mempunyai tiga aspek penting dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari seorang pegawai: 1. Signifikansi makna kerja, pentingnya kerja dapat dilihat dari banyaknya waktu yang orang berikan untuk bekerja, ingin mencapai tujuan tertentu, dan bekerja memiliki hubungan yang erat dengan aspek hidup sehari-hari seperti keluarga, waktu luang, agama, dan komunitas. 2. Arah adalah orientasi atau kecenderungan seseorang terhadap kerja, apa yang subjek cari dalam bekerja, dan keinginankeinginan yang menuntun aksi subjek. Super dan Sverko (1995) menemukan 5 orientasi terbesar pada nilai kerja, yaitu otonomi, kemajuan sosial, pencapaian diri, interaksi sosial, dan pengambilan resiko. 3. Koherensi adalah efek dari hubungan antara subjek dan pekerjaan yang dilakukannya, antara harapan, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan di tempat kerja sehari-hari, sehingga tingkat keseimbangan dapat dicapai dalam relasinya dengan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Menurut MOW- International Research Team pada tahun 1987 (dalam Harpaz, 2002) menggambarkan makna kerja dalam beberapa dimensi, yaitu Sentralisasi Kerja, adalah aspek yang paling mendasar, dominan, dan paling penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan bekerja memiliki porsi yang lebih banyak dalam kehidupan seseorang dibanding yang lainnya. Individu dengan sentralisasi kerja yang tinggi juga memiliki komitmen kerja yang tinggi pula. Hal ini dilakukan demi mencapai tujuan dan kepuasan dari pekerjaan mereka. Hak dan Kewajiban, norma hak adalah Individu memiliki hak dasar dan tanggungjawab pribadi dan sosial terhadap komitmen kerja sesuai dengan jenis pekerjaan. Sebaliknya, norma kewajiban merupakan tugas individu untuk ikut ambil bagaian dalam memberikan kontribusi pada organisasi dan masyarakat. Tampaknya bahwa jika masyarakat umumnya memegang norma dan sikap terhadap kerja yang positif, maka pekerjaan akan cenderung menjadi pusat dan sangat dihargai. Orientasi Instrumental, konsep ini mengasumsikan bahwa orang bekerja terutama termotivasi untuk memperoleh aspek instrumental atau aspek ekonomi dari konteks pekerjaan mereka. Ini adalah peran paling penting dari pekerjaan di mana orang mengidentifikasi bahwa memberikan penghasilan untuk menopang kehidupan dan pemenuhan kebutuhan. Dengan demikian, tampaknya bahwa orang-orang dengan kecenderungan tinggi terhadap nilai-nilai ekonomi yang menganggap pekerjaan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
alat utama untuk memberikan pendapatan. Dengan adanya penghargaan, ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan motivasi kerja individu. Orientasi Intrisik, konsep ini menekankan kebutuhan individu, termasuk evaluasi kompetensi individu dan ketertarikan terhadap pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dimotivasi oleh perasaan ingin mengaktualisasikan diri. Relasi Interpersonal, manusia adalah mahkluk sosial dan adanya interaksi antar manusia bisa menjadi penting untuk peningkatan kesehatan mental mereka dan meningkatkan makna hidup dalam diri mereka. Dari aspek-aspek makna kerja yang sudah tercantum diatas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang mendasari individu dalam memaknai
pekerjaannya
yaitu
bagaimana
individu
menganggap
pentingnya sebuah pekerjaan dilihat dari banyaknya waktu yang diluangkan untuk pekerjaannya. Selain itu pekerjaan bisa dilihat dari dimensi kerja, bahwa bekerja sebagai alat untuk membangun relasi sosial, pekerjaan memiliki porsi yang besar dalam diri seseorang, sebagai alat pemenuhan pada segi ekonomi, dan sebagai alat untuk aktualisasi diri, peningkatkan makna hidup seseorang, dan kerja dipandang sebagai pemenuhan hak dan kewajiban sebagai manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
B. Menjelang Pensiun 1. Pengertian Pensiun Kata pensiun dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991) diartikan sebagai pegawai yang sudah tidak bekerja lagi karena dirasa sudah tua dan mendapatkan uang pensiunan. Atchley (dalam Erber, 2005) mendefinisikan pensiun sebagai konsep yang luas. Pada tingkat masyarakat, pensiun adalah lembaga sosial dengan aturan tentang kapan pekerja diperbolehkan untuk meninggalkan angkatan kerja. Pada tingkat individu, pensiun merupakan transisi ke tahap kehidupan yang tidak lagi diperlukan. Pernyataan ini didukung oleh Fandy (2013) yang mengatakan bahwa pensiun dapat diartikan sebagai keadaan individu yang telah berhenti bekerja yang menjadi kebiasaan atau aktivitas aktivitas yang harus dilakukan sehari hari. Tiap individu yang sudah tidak bekerja lagi disebut sebagai pensiunan. Individu yang memasuki masa pensiun sering dianggap sebagai individu yang tuna karya (tidak dibutuhkan lagi tenaga dan pikirannya). Menurut Santi & Mu’in (2013) pensiun adalah salah satu titik balik yang signifikan dalam karir seseorang selama hidup bagi mayoritas orang dewasa yang telah menghabiskan seluruh atau sebagian besar hidupnya untuk bekerja. Jika seseorang mampu secara bertahap menarik diri dari peran pekerjaannya, mencari aktivitas pengganti, mempertahankan keberlanjutan
aktivitas
dalam
kehidupan
barunya
dan
dapat
mengaktualisasikan apa yang menjadi peran baru yang akan disandangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
maka akan terhindar dari masalah psikologis seperti kecemasan. Tarigan (2009) menambahkan bahwa karakteristik pegawai yang akan menghadapi pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain merasa cemas, merasa diri tidak berguna, dan memiliki status ekonomi yang belum mapan. Menurut BKN (Badan Kepegawaian Negara) tertulis adanya peraturan wajib pensiun PNS tertera dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia pensiun, yaitu: 1. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi 2. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi 3. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat fungsional. Menjelang pensiun para pegawai akan memasuki tahap Masa Persiapan Pensiun (MPP). Masa Persiapan Pensiun PNS yang akan mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) dapat dibebaskan dari jabatannya untuk paling lama 1 (satu) tahun, dengan mendapat penghasilan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan. MPP dapat diambil penuh 1 tahun atau sebagian sesuai dengan keinginan/kebutuhan PNS. Partini (2011) juga mendukung bahwa batas usia pensiun adalah batasan yang dibuat oleh pemerintah untuk memberikan kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
pegawainya agar bisa menikmati kehidupan di hari tuanya dengan penuh suka cita. Pensiun bukan batas dari segala kegiatan seseorang. Orang yang telah pensiun dapat melakukan berbagai kegiatan, baik yang berorientasi pada kegiatan sosial, keagamaan, maupun yang bersifat ekonomis produktif dapat dilakukan dengan baik. Dari beberapa teori-teori dan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pensiun adalah pegawai yang tidak bisa bekerja lagi karena adanya batasan umur maksimal yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan pensiunan mengalami penurunan finansial, kesehatan, dan aktivitas. Selain itu, orang yang sudah memasuki tahap pensiun bukan berarti mereka tidak bisa berkarya lagi. Pensiunan dapat melakukan berbagai kegiatan yang mereka senangi untuk mengisi waktu luang dan menjaga tubuh agar tetap beraktivitas, supaya kesehatan fisik dan psikis tetap stabil.
C. Makna
Kerja
Pegawai
yang
Menjelang
Pensiun
dan
Tidak
Memanfaatkan Program MPP. Tarigan (2009) mengatakan karakteristik pegawai yang akan menghadapi pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain merasa cemas, merasa diri tidak berguna, dan gelisah terutama berkaitan dengan berkurangnya pendapatan. Selain itu, menurut Eyde (dalam Eliana, 2003) ketika masa pensiun tiba seseorang juga akan mengalami beberapa perubahan dalam hidupnya seperti seseorang akan kehilangan peran sosialnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
di masyarakat, prestise, kekuasaan, kontak sosial, bahkan harga diri akan berubah juga karena kehilangan peran. Bentuk-bentuk gangguan psikologis dan kecemasan yang timbul inilah yang mengakibatkan motivasi kerja pegawai yang menjelang pensiun menurun dan akan mempengaruhi performansi dan produktivitas kerjanya. Hal ini didukung oleh Nawawi (dalam Yuliarti, 2014) yang mengatakan bahwa seseorang biasanya mengalami penurunan semangat kerja bila seseorang tersebut akan menjelang pensiun. Sebaliknya, ketika seseorang pegawai yang mempunyai semangat kerja tinggi akan selalu memberikan sikap positif kepada pekerjaan dan juga lingkungan kerjanya (Djui dalam Yuliarti, 2014). Motivasi seseorang dalam bekerja secara otomatis akan mempengaruhi semangat dan pemaknaan kerja seseorang saat melakukan aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber terbentuknya makna kerja salah satunya adalah motivasi dari dalam diri (Rosso et all, 2010). Sedangkan Hackman & Oldham, dalam Rosso, et all (2010) mendukung bahwa ketika seseorang mengalami suatu hal yang disebut kebermaknaan dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini dapat menjadi hal yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan kata lain, ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang bermakna maka motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang tersebut dapat memaknai kerja dan muncullah makna kerja bagi dirinya. Memunculkan makna kerja dibutuhkan keberanian dalam berekspresi sehingga individu bisa mendapatkan makna dan komitmen pribadi dan bisa bertanggungjawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Makna kerja juga mencangkup kepercayaan kita tentang nilai-nilai, keyakinan, dan sikap yang seseorang miliki dalam hubungannya dengan kerja dan tindakan yang individu tunjukkan sehari-hari dalam lingkungan kerja. Makna kerja juga bisa di hayati sebagai pemenuhan untuk menemukan tujuan hidup seseorang yang didasari oleh spiritualitas. Makna kerja timbul dari penilaian subjektif setiap individu. Pada studi ini berfokus ingin melihat dan mengetahui makna kerja pada pegawai yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP. Informan pada penelitian ini adalah yang tidak memanfaatkan program MPP dan memilih untuk tetap bekerja. Subjek memilih untuk tetap bekerja karena adanya tanggungjawab yang harus diselesaikan, memenuhi kebutuhan finansial, dan agar bisa terus beraktivitas dan bersosialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Gambar 1. Skema Penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan supaya pengambilan keputusan
dan
penggalian informasi lebih dalam. Penelitian kualitatif menurut Moeleong (2008) adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Definisi ini hanya berbicara mengenai dua aspek, yakni sifat penelitian yang naturalistik, serta upaya dan tujuannya untuk memahami suatu fenomena dalam konteks khusus. Kemudian menurut Smith (2013) penelitian fenomenologi bertujuan untuk mengklarifikasi situasi yang dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan sebisa mungkin penelitian mempertahankan fenomena dan konteksnya yang ada. Dengan adanya teori diatas, peneliti memilih untuk menggunakan metode kualitatif dengan alasan karena metode kualitatif ini sangat baik digunakan untuk menggali sebuah makna, arti, dan pengalaman-pengalaman pada diri seseorang yang pernah atau sedang dialami. Selain itu, dengan menggunakan metode ini, peneliti akan cenderung mendapatkan hasil yang asli atau original dari informan penelitian. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode analisis fenomenologi interpretatif. Analisis fenomenologi interpretatif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pendekatan penelitian kualitatif yang berkomitmen untuk memeriksa bagaimana orang memaknai pengalaman besar dalam hidup mereka. Analisis fenomenologi interpretatif adalah fenomenologis dalam hal itu berkaitan dengan mengeksplorasi pengalaman dalam diri sendiri (Smith, 2013).
B. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini terletak pada upaya untuk menggali makna kerja pada para pegawai yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP. Ketika para informan sadar akan pentingnya makna kerja mereka, motivasi dan komitmen kerja mereka cenderung akan meningkat walaupun sebentar lagi akan pensiun.
C. Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang pegawai. Pemilihan kedua informan tersebut menggunakan criterion sampling, yaitu cara penentuan informan berdasarkan kriteria tertentu yang disusun oleh peneliti. Pada penelitian ini, informan penelitian yang digunakan adalah pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP. Selain itu kriteria informan adalah yang sedang memasuki fase dekat atau the near phase, yaitu pegawai yang 1 atau 2 tahun lagi menjelang pensiun dan berada pada rentang usia 56-57 tahun. Panggilan untuk narasumber pada penelitian ini menggunakan kata ganti “informan”. Peneliti memilih “informan” karena lebih cocok digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
untuk seseorang yang memberikan informasi dan perspektif yang terjadi dalam keterlibatanya dipenelitian ini. Neuman (2006) berpendapat bahwa informan yang ideal adalah informan yang memiliki: 1. Informan yang ideal adalah informan yang familiar dan memiliki pengalaman yang luas terhadap penelitian yang akan dilakukan. 2. Informan yang ideal adalah informan yang masih hidup dan masih berada ditengah-tengah konteks yang akan diteliti saat ini. 3. Informan yang ideal adalah informan yang mampu memberikan waktunya pada peneliti untuk melakukan aktifitas wawancara yang berkaitan dengan penelitian. Karakteristik tersebut perlu dicapai untuk memperoleh penelitian yang masih here and now dialami informan atau segar dialami informan, bukan sebaliknya menjadi informasi yang ‘diingat-ingat kembali’ sehingga informasi yang diberikan sudah direkonstruksi dan bukan informasi yang valid.
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data haruslah sesuai dengan kebutuhan analisis data. Smith (2013) mengungkapkan bahwa para peneliti yang menggunakan Analisis Fenomenologi Interpretatif (AFI) bertujuan untuk menganalisis secara terperinci bagaimana para informan memahami dan memaknai hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Sasaran utama penelitian AFI adalah makna berbagai pengalaman, peristiwa, status yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
informan. Dengan kata lain, AFI merupakan pendekatan yang berusaha untuk mengetahui bagaimana individu mempersepsi situasi-situasi tertentu yang dihadapinya, serta bagaimana mereka membuat pemahaman terhadap dunia personal dan sosialnya. Untuk itu dibutuhkan sarana pengumpulan data yang luwes. Meskipun terdapat beberapa cara yang cocok digunakan untuk mengumpulkan data AFI, misalnya catatan pribadi dan buku harian, peneliti memilih menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dengan
menggunakan
metode
ini
memungkinkan
untuk
munculnya hubungan baik antara peneliti dan informan, memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam hal cakupan wilayah wawancara, dan memungkinkan wawancara masuk ke dalam wilayah-wilayah yang benarbenar baru dan cenderung akan menghasilkan data yang lebih kaya. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti membuat panduan pertanyaan yang akan digunakan dalam pengambilan data (Smith, 2013). Berikut adalah tahap dalam proses melakukan wawancara: 1. Mencari informan dengan criteria yang sudah ditentukan untuk menjadi narasumber penelitian. 2. Membuat jadwal wawancara sesuai dengan kesepakatan antara informan dan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3. Melakukan perkenalan, rapport, memberitahukan tujuan penelitian, dan memastikan bahwa informan bersedia untuk diwawancarai sebagai narasumber. 4. Melakukan kegiatan wawancara. Penelitian menggunakan digital recorder untuk memudahkan pengambilan data dan disalin menjadi transkrip wawancara.
Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara No
Pertanyaan
I. 1.
Tujuan Pertanyaan
Kondisi Individu Menjelang Pensiun Bagaimana kondisi kesehatan anda sekarang?
2.
Kondisi fisik seperti apa yang anda
rasakan
saat
akan
menghadapi masa pensiun? 3.
Mengetahui kondisi kesehatan informan saat menjelang pensiun.
Kondisi psikis seperti apa yang anda
rasakan
saat
akan
menghadapi masa pensiun? 4.
Apakah
saat
pensiun
ini
akan anda
menjelang Ingin
mengetahui
informan
mengalami mengalami kecemasan atau tidak.
kecemasan? 5.
Bagaimana perasaan anda ketika Mengetahui
perasaan
informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
mengetahui sebentar lagi akan menyangkut pensiun? 6.
karirnya
yang
sebentar lagi akan pensiun.
Bagaimana anda mempersiapkan Melihat sejauh mana informan masa pensiun yang sebentar lagi mempersiapkan masa pensiunnya. akan datang?
II. 7.
Arti Kerja Bisakah
anda
menceritakan Mengetahui
mengapa anda memilih pekerjaan memilih ini? 8.
Bisakah
alasan
informan
pekerjaan
yang
dilakukannya sekarang. anda
mendeskripsikan Mengetahui deskripsi kerja dan
tugas dan pekerjaan anda di tugas informan saat dikantor. kantor? 9.
Seberapa penting pekerjaan ini Ingin untuk anda?
10.
mengetahui
pentingnya
pekerjaan menurut informan.
Bisakah anda menceritakan arti Mengetahui arti bekerja menurut kerja menurut anda?
informan.
III.
Sentralisasi Kerja
11.
Sudah berapa lama anda bekerja Mengetahui durasi kerja informan dibidang anda saat ini? ceritakan maupun
pengalaman susah
selama
Dan dan untuk melihat pengalaman
senang kerja informan. anda
bekerja. 12.
Bisakah
anda
menceritakan Mengetahui
alasan
utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
motivasi terbesar anda, mengapa informan tetap bekerja. anda tetap memilih untuk tetap bekerja? IV. 13.
Nilai-nilai Kerja Apa yang ingin anda dapatkan dari Mengetahui pekerjaan anda?
14.
tujuan
informan
bekerja.
Bisakah anda ceritakan, nilai-nilai Mengetahui nilai-nilai kerja yang kerja apa sajakah yang anda dimiliki oleh informan. miliki?
V. 15.
Koherensi Bisakah
anda
menceritakan Untuk mengetahui perilaku atau
bagaimana sikap anda terhadap cara pekerjaan yang anda lakukan? 16.
informan
menyikapi
pekerjaannya.
Apakah sikap anda saat bekerja Mengetahui
adakah
perbedaan
sama dengan sikap anda dalam sikap pada informan saat bekerja kehidupan masyarakat?
keluarga Bisakah
dan dan pada saat ada di lingkungan anda keluarga masyarakat.
menceritakannya? VI. 17.
Hak dan Kewajiban Menurut anda apakah pekerjaan Tujuannya
untuk
mengetahui
anda dihargai oleh masyarakat dan pekerjaannya menimbulkan prestis lingkungan sekitar anda?
dan tidak.
dihargai
masyarakat
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
18.
Bagaimana
cara
mereka Untuk
menghargai pekerjaan anda?
mengetahui
masyarakat
cara
mengapresiasi
pekerjaan informan. 19.
Bisakah anda menceritakan hal Mengetahui hal-hal apa sajakah apa sajakah yang sudah anda yang
sudah
dilakukan
untuk
lakukan untuk memenuhi hak dan memenuhi hak dan kewajiban kewajiban anda sebagai pegawai?
informan.
VII.
Orientasi Instrumental
20.
Sebentar lagi anda akan pensiun, Mengetahui perencanaan kegiatan cara-cara apa sajakah yang sudah informan ketika pension, agar anda
persiapkan
untuk
memiliki
penghasilan?
mencukupi
kebutuhan
tetap keadaan perekonomian keluarga Agar informan tetap stabil.
keluarga
sehari-hari. 21.
Seberapa besar uang/gaji menjadi Mengetahui alasan informan dari alasan anda untuk bekerja?
22.
segi upah yang diberikan
Seberapa besar uang/gaji menjadi Mengetahui alasan anda untuk tetap bekerja?
termotivasi
apakah oleh
informan
upah
yang
diberikan atau tidak. VIII. 23.
Orientasi Intrinsik Termotivasikah
anda
ketika Mengetahui
mendapat pekerjaan yang tingkat motivasi kesulitannya tinggi?
kesanggupan informan
dan dalam
menyelesaikan tugas yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
24.
Bagaimana
cara
anda
untuk Untuk
mengetahui
cara
yang
mencapai aktualisasi diri lewat ditempuh informan ketika akan pekerjaan anda?
mengaktualisasikan
diri
lewat
pekerjaannya. IX. 25.
Relasi Interpersonal Bagaimana lingkungan merespon Mengetahui pekerjaan yang anda lakukan?
26.
Bagaimana
cara
respon
lingkungan
atas pekerjaan informan.
keluarga Untuk mengetahui dukungan yang
mendukung pekerjaan yang anda seperti apa yang diberikan oleh lakukan?
keluarga untuk informan.
E. Proses Pengunpulan Data Penelitian ini diawali dengan mencari informan yang sesuai dengan kriteria, yakni pegawai negeri sipil pada instansi yang bergerak dalam bidang pertanahan atau biasa disebut BPN (Badan Pertanahan Nasional). Untuk mendapatkan informan penelitian, peneliti mengkonsultasikan pada dosen pembimbing dan membahas kriteria informan yang dibutuhkan. Selain itu, peneliti mengandalkan orang terdekat untuk meminta alamat dan nomor telepon calon informan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan personal. Peneliti mencari informan dengan cara langsung menghubungi secara personal calon informan yang bersedia untuk menjadi narasumber agar terjalin kedekatan antara peneliti dan informan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi, dapat diputuskan bahwa penelitian ini menggunakan dua informan dan pada masing- masing informan ditambahkan dua significant others. Significant others terdiri dari atasan dan rekan kerja informan. Keterbatasan waktu penelitian menjadi pertimbangan dalam menentukan julmah informan. Kemudian setelah mendapatkan kedua informan dan significant others, peneliti membuat jadwal untuk melakukan sesi wawancara bersama masingmasing informan dan significant othersnya. Pelaksanaan wawancara dilakukan di rumah masing-masing informan. Pemilihan tempat untuk melakukan kegiatan wawancara ini didasari alasan agar informan nyaman saat melakukan proses wawancara karena berada di rumahnya sendiri. Hal ini juga dapat menunjang keterbukaan informan saat wawancara. Proses wawancara setiap informan di awali dengan rapport, perkenalan, penjelasan tujuan penelitian, memastikan informan paham dengan tujuan penelitian ini, dan juga memastikan informan bersedia untuk menjadi informan dan bersedia menyampaikan atau berbagi informasi untuk digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Wawancara Informan 1 (Inisial: W) No.
Tanggal
Waktu
26 Agustus
Lokasi
Kegiatan
Rumah
Pembangunan
Informan
Rapport
15.00 – 18.00
1. 2016
Wawancara 28 Agustus 2.
Rumah 15.00 - 18.00
2016
Pengumpulan informan Data
Informan 2 (Inisial: U) No.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Kegiatan
Rumah
Pembangunan
2016
Informan
Rapport
18 September
Rumah
15 September 16.00 – 18.00
1.
Wawancara 2.
10.00 - 13.00 2016
Pengumpulan informan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Significant Others Informan 2 (Inisial: U) No.
Inisial
Tanggal
Waktu
Lokasi
29 November
08.00 -
Ruang
2016
10.00
kantor.
Kegiatan Wawancara
1.
AR
Pengambilan Data Wawancara 16 Oktober
2.
11.00 -
Rumah
N
Pengambilan 2016
12.00
informan Data
Significant Others Informan 1 (Inisial: W) No.
Inisial
Tanggal
Waktu
Lokasi
10 November
10.00 -
Kantin
2016
13.00
kantor.
Kegiatan Wawancara
1.
A
Pengambilan Data Wawancara
2.
28 November
10.00 -
Rumah
2016
13.00
informan.
WK
Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
F.
Metode Analisis Data Tujuan dari analisis fenomenologi interpretatif adalah hendak mengungkapkan secara detail bagaimana informan memaknai duniannya dan dunia sosialnya (Smith, 2009). Tahap-tahap proses dalam analisis fenomenologi interpretatif adalah sebagai berikut: 1. Mencari Tema-tema dalam Informan Pertama Mencari tema-tema pada informan pertama ini dengan cara membaca
transkrip
wawancara
secara
berulang-ulang
kali.
Dilampirkan keterangan terhadap apa yang menarik atau bermakna mengenai informasi yang dikatakan informan. Dalam analisis tahap pertama, penting untuk membaca berulang kali transkrip dengan cermat, dengan maksud agar bisa memahami tulisan tersebut. Kemudian kembali lagi ke awal transkrip, kemudian menambahkan judul-judul tema yang muncul. Di sini, catatan-catatan awal ditransformasikan
menjadi
ungkapan-ungkapan
digunakan
melihat
kualitas
untuk
isi.
singkat
Tema-tema
yang tersebut
memunculkan istilah-istilah psikologis yang lebih beragam (Smith, 2009). 2. Mengaitkan Tema-tema yang Ada Tema-tema yang muncul akan diurutkan secara kronologis. Setelah itu, tahap berikutnya berupa pengurutan yang lebih bersifat analitis atau teoritis, dengan tujuan untuk menemukan hubungan antar yang ada. Setelah pengelompokan tema dilakukan, tahap berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
dilakukan pemeriksaan kembali pada transkrip. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan adanya hubungan antara materi dari sumber primer, yaitu kata-kata yang diucapkan langsung oleh informan dan teori yang ada. 3. Melanjutkan Analisis dengan Informan yang lainnya. Tema-tema yang sudah dirangkum pada informan pertama, kemudian digunakan untuk menganalisis informan berikutnya. Saat memproses analisis informan berikutnya pasti akan muncul tema-tema yang sama pada setiap informan dan ada juga tema-tema yang berbeda dan memiliki ciri khas yang berbeda dari masing-masing informan.
G. Kredibilitas Penelitian Dalam penelitian ini, untuk memperoleh validitas peneliti menggunakan prisnsip ketelitian, transparansi, dan koherensi (Yardley dalam Smith, 2009). Prinsip ketelitian mengacu pada kehati-hatian peneliti, dalam artian ketepatan atau kelayakan sampel pertanyaan dan kesempurnaan analisis yang dilakukan. Prinsip transparansi dan koherensi mengacu pada seberapa jelas tahapan-tahapan proses riset akan dijabarkan dalam laporan penelitian. Dalam hal ini, transparansi dapat dijaga dengan cara melakukan deskripsi cermat mengenai bagaimana para informan dipilih, bagaimana jadwal wawancara dibuat dan dilaksanakan, serta langkah-langkah yang akan diterapkan dalam analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif biasa disebut sebagai kredibilitas. Kredibilitas adalah hal yang penting ketika mempertanyakan kualitas suatu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dikatakan memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada keberhasilan studi tersebut mencapai tujuannya dalam mengeksplorasi dan menggali masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks. Guba dan Lincoln (dalam Afiyanti, 2008) menambahkan bahwa tingkat kredibilitas yang tinggi juga dapat dicapai jika para informan yang terlibat dalam penelitian tersebut mengenali benar tentang berbagai hal yang telah informan ceritakan. Untuk membentuk penelitian yang memiliki kredibilitas atau validitas yang baik bisa menggunakan berbagai cara untuk memeriksa derajat kepercayaan
dalam
penelitian
kualitatif
(Moleong,
2008).
Peneliti
menggunakan ketentuan triangulasi data. Triangulasi data dilaksanakan dengan menguji data informan dan membandingkannya dengan data yang didapat dari pimpinan kerja dan rekan kerja. Triangulasi peneliti dilaksanakan dengan jalan menguji hasil data dan analisis data dengan dosen pembimbing skripsi. Afiyanti (2008) juga memiliki pendapat yang sama bahwa dengan melakukan diskusi secara intensif dengan para ekspertis atau ahli untuk melakukan reanalysis (peer checking) data yang telah diperoleh sebelumnya. Neuman (2006) menjelaskan bahwa triangulasi adalah cara untuk melihat suatu hal dari banyak sudut pandang yang tujuannya meningkatkan akurasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Menurut Smith (2013), wawancara jenis ini memungkinkan peneliti dan informan terlibat dalam dialog yang di dalamnya berisi pertanyaan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan jawaban informan dan juga memungkinkan peneliti menggali wilayah yang menarik dan penting dalam sesi wawancara. Wawancara dilakukan setelah peneliti membangun rapport dengan informan, setelah itu peneliti meminta informan untuk mengisi informed consent sebagai keikutsertaan dan persetujuan dalam penelitian ini. Pelaksanaan pengambilan data pada penelitian ini berlangsung selama 3 bulan, dimulai dari bulan Juli sampai bulan September 2016. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara. Dalam penelitian ini informan yang berpartisipasi sebanyak dua orang dan ditambah dua significant others pada masing-masing informan. Significant others tersebut meliputi pimpinan kerja dan rekan kerja setiap informan. Lokasi dan pelaksanaan wawancara disesuaikan berdasarkan keputusan bersama antara peneliti dan informan. Informan I dan II memilih melaksanakan wawancara di rumah masing-masing. Sebelum dilakukannya penelitian ini, peneliti sudah terlebih dahulu mengenal calon informan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
akan dijadikan informan penelitian. Hal ini dikarenakan calon informan adalah teman dekat ayah dari peneliti, sehingga memudahkan peneliti untuk bertemu, membangun
rapport,
berkomunikasi,
dan
menyusun
jadwal
untuk
pelaksanaan wawancara dalam rangka mengambilan data.
B. Gambaran Informan Informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang pegawai. Pada penelitian ini, informan penelitian yang digunakan adalah pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP (Masa Persiapan Pensiun). Selain itu kriteria informan adalah yang sedang memasuki fase dekat atau the near phase, yaitu pegawai yang satu atau dua tahun lagi menjelang pensiun dan berada pada rentang usia 56-57 tahun. 1) Informan 1 Informan pertama berinisial W dan berusia 57 tahun, yang berasal dari Yogyakarta. Informan mempunyai rumah di daerah demangan dan tinggal bersama satu orang istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan satu orang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Informan 1 bekerja di sebuah instansi negeri di Yogyakarta. Informan 1 sudah bekerja selama 37 tahun dibidang pertanahan. Informan 1 berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi yang menengah kebawah. Dari situlah informan 1 ini memiliki inisiatif untuk mengubah hidupnya agar tidak lagi berkesusahan dalam hal ekonomi. Setelah informan lulus SMA,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
informan memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan informan 1 tidak memiliki biaya untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga informan 1 memilih untuk langsung bekerja. Setelah sudah mendapatkan pekerjaan yang mapan, informan 1 meneruskan pendidikannya ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan hukum. Sekarang informan 1 menjabat sebagai koordinator petugas ukur di kantornya, sedangkan golongan informan 1 adalah III B. Selama bekerja di bidang pertanahan informan 1 bekerja di beberapa divisi yang pertama di divisi petugas ukur di kantor kulonprogo, setelah itu pindah ke kantor kota Yogyakarta dan bekerja sebagai petukas loket dan korektor selama 10 tahun. Kemudian selama 7 tahun informan 1 bertugas sebagai koordinator petugas ukur sampai sekarang. Disamping itu menjelang masa akhir tugasnya informan 1 tidak memanfaatkan MPP. 2) Informan 2 Informan 2 berinisial U dan berusia 57 tahun yang berasal dari Wonosari. Informan 2 mempunyai rumah di daerah Gedong Kuning Kabupaten Bantul. Informan 2 mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak yang pertama sudah menikah dan sedang bekerja di Jakarta sebagai PNS dan anak kedua sudah lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan, sedangkan suaminya sudah pensiun beberapa tahun yang lalu dari BPN dengang pangkat yang tinggi. Riwayat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
pendidikan informan 2 adalah kuliah dan lulus sebagai sarjana ekonomi. Informan 2 bekerja di sebuah instansi negeri di Yogyakarta. Informan 2 sudah bekerja selama 32 tahun dibidang pertanahan dan golongannya adalah III D. Selain itu, dalam melaksanakan pekerjaannya informan 2 bertugas sebagai administrator dan memberikan penyuluhan dan informasi tentang pertanahan kepada masyarakat. Disamping itu, menjelang masa akhir tugasnya informan 2 tidak memanfaatkan program MPP.
C. Hasil Penelitian Hasil analisis lanjutan terhadap kedua informan digunakan sebagai hasil pembahasan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil dari pengalaman masing-masing informan yang berdasarkan pemikiran, perasaan, penilaian, dan pengalaman yang dilalui sehari-hari ketika melakukan rutinitas
kerja
sebagai
PNS.
Hasil
pembahasan
dilakukan
dengan
mengabungkan tema-tema yang muncul secara berulang pada informan dan munculnya tema-tema yang baru didapatkan pada informan yang lainnya. Maka dari itu, sangat mungkin munculnya tema-tema yang sama dan berbeda pada masing-masing informan. Penyajian hasil pembahasan berupa tabel tema-tema yang sama dan berbeda pada masing-masing informan kemudian dibahas menurut tahapan-tahapannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
1. Dinamika Makna Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak Memanfaatkan MPP. Penelitian dilakukan dengan bantuan dua orang informan dan dua orang significant others dari masing-masing informan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Badan Pertanahan Nasional. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil dari pengalaman masing-masing informan yang berdasarkan pemikiran, perasaan, penilaian yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program masa persiapan pensiun. Dijabarkan dalam hasil wawancara berikut yang merupakan temuan yang berkaitan dengan penelitian terhadap pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun. a. Latar Belakang dalam Bekerja. Latar belakang para informan bekerja sebagai pegawai negeri sipil karena masalah ekonomi yang begitu mendesak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, agar menjadi individu yang mandiri. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa informan 1 memilih untuk langsung bekerja setelah lulus sekolah dikarenakan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. “Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya lulusan SLTA, terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya mencoba, dari pada kita mau kuliah itu orang tua tidak mampu dan penghasilan tidak tetap. Saya menyadari orang tua hanya berjualan makanan dirumah, ya tidak menghilangkan lah, orang tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti ini. Ada pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6 bulan digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.” (Informan
1, line 139-146) Tidak
hanya
berhenti
disitu
saja,
informan
1
mengungkapkan bahwa bekerja agar dapat membiayai pendidikan anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi. Karena menurut informan 1 pendidikan itu sangat penting. “Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan, mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting,” (Informan 1, line 46-48)
Pernyataan Informan 1 tentang pentingnya bekerja karena untuk membiayai anaknya untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi ini juga diungkapkan oleh rekan kerja informan 1, bahwa “Anaknya itu juga masih kecil lho mas. Bapaknya dah mau pensiun anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas.”
(Rekan Kerja Informan 1, line 103-104) Informan 2 juga menyampaikan latar belakangnya dalam bekerja karena informan 2 sudah diajarkan prinsip mandiri dan tidak mudah bergantung dengan orang lain oleh ibunya. Maka dari itulah informan 2 tidak sepenuhnya bergantung dengan suami dalam konteks kebutuhan ekonmi. “Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung mas.” (Informan 2, line 217-222)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
b. Kondisi Menjelang Pensiun Para calon pensiunan pasti akan mengalami kondisi dimana mereka akan mempersiapkan diri dan melihat kondisi mereka menjelang pensiun. Informan 1 memiliki perasaan atau keadaan emosi yang biasa saja saat akan pensiun. Hal ini dikarenakan informan 1 sudah mengetahui bahwa adanya batasan waktu pensiun yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Jadi informan 1 sudah bisa menerima kondisi dirinya yang sebentar lagi pensiun. “Ya biasa saja mas, orang bekerja itu sudah punya batasan waktu sama seperti yang saya sampaikan tadi, jadi hal-hal itu biasa mas. Kalau kita tidak mau secara naluriah, hak nya sudah sampai disitu terus menuntut hak nya lebih dari itu malah bukan menjadi haknya, jadi kita harus terima. Karena itu batas usia yang sudah di tentukan dan tidak bisa di bantah lagi. Perasaan juga biasa saja karena hal itu wajar.” (Informan 1, line 86-91)
Beda halnya dengan informan 2 yang merasa senang ketika mengetahui sebentar lagi akan memasuki masa pensiun. “Senang, karena udah bekerja selama 30 tahun, sudah dinikmati, sudah tidak ada beban, ya seneng aja.” (Informan 2,
line 24-25) Kondisi menjelang pensiun yang para informan alami kemunculannya beragam. Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan kondisi menjelang pensiun. Kondisi menjelang pensiun yang muncul dari kedua informan adalah mulai melihat dari kondisi kesehatan fisik dan psikis, melihat persiapan yang akan atau sudah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
dalam menghadapi masa pensiun, penyesuaian diri ketika akan pensiun, timbulnya kecemasan pada individu dan masih banyak lagi. Sebagai individu yang memasuki usia 57 tahun, informan tersebut sudah tergolong dalam kategori dewasa akhir. Umumnya individu yang sudah masuk dalam fase dewasa akhir akan mengalami berbagai masalah pada fisik, psikis, dan kognitif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa informan 1 mengalami kondisi fisik yang kurang sehat. Menjelang pensiun ini kondisi informan 1 tidak begitu sehat, informan 1 mengalami sakit batuk. “Ya alhamdulilah kondisi kami sekeluarga sehat semua, penyakit kecil itu biasalah, seperti batuk, mungkin kalau hanya kondisi kesehatan saya sehat-sehat saja.” (Informan 1, line 3-5)
Selanjutnya, dari segi kondisi kognitif informan 1 tidak mengalami penurunan. Kondisi kognitif informan 1 cenderung baik, hal ini dikarenakan informan 1 terus mengasah fungsi kognitifnya dan berinisiatif untuk melakukan tindakan preventif agar kondisi kognitifnya berfungsi baik. “Ya sementara waktu ini tidak ada, karena kan saya sendiri masih bekerja ya jadi otak masih untuk bekerja dan berpikir. Apalagi kemasyarakatan juga menuntut, saya juga melayani masyarakat. Jadi kita harus berusaha semaksimal mungkin, fisik dan psikis kita tanggulangi sedemikian rupa, apakah kita harus mengisi TTS (Teka Teki Silang), kita harus membaca, itu kan membuat orang akan lebih bisa bertahan supaya psikologinya tidak menurun.” (Informan 1, line 16-22)
Kondisi fisik dan psikis informan 2 cenderung baik dan tidak mengalami gangguan saat akan menjelang pensiun. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
dikarenakan informan rajin menjaga kesehatan dengan cara berolahraga rutin dan check up ke dokter. “bagaimana kondisi kesehatan bu U sekarang? Sehat. Tidak ada yang dikeluhkan bu? Tidak ada mas. Terus bu, kondisi fisik seperti apa yang ibu U rasakan ketika akan menghadapi masa pensiun? Biasa-biasa aja, tidak ada yang dikeluhkan. Kalau untuk psikis, apa yang ibu rasakan ketika akan menghadapi masa pensiun? Psikisnya ya di nikmati aja, dinikmati aja, tidak ada psikis yang apa tidak ada, makanya jadi sehat.” (Informan 2, line 1-12). “Ya namanya orang pernah stres, karena itu manusiawi, terus ya karena semua yang kita hadapi kita sikapi dengan senang itu bikin sehat, sama olahraga sedikit lah dirumah, olahraganya senam di kantor setiap jumat. Biarpun kita sehat, tiap bulan kita cek ke dokter. Saran dokter kalau umur segini harus cek ke dokter.” (Informan 2, line 229-233).
Atasan dan rekan kerja informan 2 juga memberikan pernyataan yang sama mengenai kesehatan informan 2 bahwa memiliki kesehatan yang baik, rajin berolahraga, dan masih enerjik di umur yang sudah tua. “Sehat kalau orangnya, karena rajin olahraga. Maksudnya rajin olahraga itu karena dia merasa usianya sudah itu, badannya… dia sering “saya olahraga bu, saya datengnya agak, saya olahraga dulu pagi jogging”, yaudah begitu aja, maksudnya dalam arti pagi berusaha jalan.” (Atasan informan 2, line 2225). “Sepengetahuan ibu, bu U itu kondisi kesehatannya bagaimana saat ini? Bu U itu kesehatannya masih enerjik dan bagus mas dari pada saya. Bu U masih lincah juga. Kok ibu bisa bilang bu U enerjik tuh kenapa bu? Bu U tu kan sudah tua tapi masih sehat dan enerjik. Masih semangat untuk bekerja.” (Rekan Kerja informan 2, line 1-7).
Selain melihat kondisi fisik dan psikis menjelang pensiun, peneliti juga menemukan bahwa dalam menjelang pensiun yang akan datang informan 1 mengalami kecemasan sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
informan 2 tidak mengalami kecemasan. Informan 1 mengalami kecemasan karena disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan, dan pergaulan anaknya. “Kecemasan itu saya rasa hal manusiawi ya mas, karena biasanya dulu saya menerima gaji 100% sekarang maksimal 75%. Sedangkan untuk kebutuhan kehidupan itu sekarang menuntut dan tidak bisa di bantah lagi mas. Kecemasan itu timbul pada semua orang mas.” (Informan 1, line 25-28). “Yaa saya rasa kecemasan itu maksimal ya pendapatan yang dipotong 25% itu mas. Karena kan kita ibaratnya dulu menerima 3 juta, sekarang setelah pensiun menerima 1 juta. Cukup kah uang segitu mas untuk hidup? 1 bulan untuk biaya sekolah, kan itu kan kita harus selalu ada to mas.” (Informan 1, line 37-40). “Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan, mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting. Kita mencemaskan anak mas, kita kadang-kadang perlu mencemaskan anak kan? Dari segi pergaulan, itu juga masuk dalam teori kecemasan.” (Informan 1, line 46-50).
Selain itu, informan 1 juga mengalami kecemasan yang diakibatkan karena dirinya tidak mengambil pekerjaan sampingan untuk
menambah
biaya
kehidupan
sehari-hari.
Hal
ini
mengakibatkan informan 1 merasa putus asa. “Yaa mau nggak mau, kelanjutan anak didik kita itu bagaimana? Ya itulah, masalah kecemasan itu memang semuanya pasti “oh iya yak ok ak wingi kok ra sambil buka usaha ya?” merasa cemas to mas. Kenapa saya tidak ambil sampingan untuk menambah supaya besok setelah pensiun ada kerja sampingan umpamanyakan begitu, itu juga suatu kecemasan menurut saya. Itu gak tau lahh…” (Informan 1, line 54-59)
Dengan adanya rasa cemas yang timbul pada diri informan 1, kemudian dirinya mulai melakukan coping kecemasannya dengan cara menjadi pengurus sosial kemasyarakatan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
menjadi ketua RT. Kegiatan ini juga membuat informan 1 tidak merasa kesepian dan memiliki teman untuk berbincang-bincang dan saling bertukar wawasan. “Saya kerjaan sampingan tidak punya, tapi kalau pekerjaan sosial kemasyarakatan saya ada mas. Ya mengurusi bagian kepemerintahan. Kerja sosial kemasyarakatan ada mas itu malah lebih berat mas. Saya kan menjabat sebagai RT disini mas. Itu lah untuk menutup supaya nantinya saya tidak was-was dan cemas setelah lepas dari pegawai. Menjabat sebagai ketua RT itu hal yang membuat hiburan buat bapak supaya tidak stress atau seperti apa pak? Yaa itu tadi dengan adanya kegiatan itu ya mas, mau nggak mau kan ada komunikasi antar sesama, kan bisa tukar pendapat dan komunikasi pada masyarakat, jadi ada timbal balik, supaya saya tidak merasa kesepian dan punya hiburan, biarpun hiburannya hanya sambil bercanda- canda.” (Informan 1, line 62-72)
Masing-masing individu pasti memiliki rencana kedepan ketika sudah purna tugas dari aktifitasnya sebagai pegawai dikantor. Untuk mengisi waktu dimasa pensiunnya informan 1 kurang menyukai aktifitas yang berkaitan denga pekerjaan lamanya. Informan 1 berencana untuk menekuni bidang kerja yang lain, secara kebetulan peneliti menemukan bahwa informan 1 memiliki rencana untuk berwirausaha. Hal ini dilakukan informan 1
untuk
mendorong
dan
memulihkan
kondisi
ekonomi
keluarganya. Ini juga salah satu cara agar sedikit demi sedikit menghilangkan
rasa
cemas
yang
di
deritanya.
Rencana
berwirausaha ini juga sudah dipikirkan oleh informan 1. Dirinya juga memiliki prinsip bagaimana seseorang ingin membuka usaha agar apa yang dikerjakan menjadi seimbang dan akhirnya mendapat kesuksesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
“Yaa persiapannya mau apa lagi to mas, usia sudah segini. Kalau keinginan sih ya muluk-muluk inigin persiapan pensiunnya buka usaha, usaha apa ya? Ya itu tadi 2 tahun menjelang pensiun sudah di berikan hak itu, untuk melangkah mempersiapkan kelulusan. Kita terima saja jangan dipikir pusing. Ya nanti kalo ada keinginan buka usaha ya kalau ingin saja, ingin mengisi waktu umpamanya, nanti buka warung jual rokok, umpamanya buat kebutuhan sehari hari.” (Informan 1, line 97-103) “Itu tadi to mas, saya punya keinginan untuk membuka warung sembako, kalo mau buka konsultan, siapa yang mau datang mas, gak payu mas. Kalau mau ikut kursus itu pasti gak bakal diterima karena sudah tua. Kalau saya mau menggeluti pekerjaan yang sama saya kurang senang, karena itu pekerjaan lama, kalau bisa itu bergelut dengan pekerjaan yang lain. Ya nanti bagaimanalah, setelah pensiun nanti kita buka usaha kecilkecilan untuk mengisi waktu, kalau enggak mengabdi di masyarakat sosial mas itu juga gak ada jeleknya.” (Informan 1, line 272-279) “Jadi kalau mau melakukan sesuatu ada 3 yang tidak bisa dilepaskan, fisiknya, pola pikirnya, dan finansial. Tanpa ini nonsense mas. Tiga hal ini haru ada mas, fisiknya sudah tidak ada kok mau bekerja, nihil to mas? Mau buka usaha nggak ada modal, nol to mas? Fisik ada, modal ada, kemampuan pengelolaan kurang ya pincang mas. Jadi untuk suatu keinginan di capai 3 serangaki tidak bisa dipisahkan.” (Informan 1, line 129-135)
Hal ini juga sempat diutarakan oleh rekan kerja informan 1 yang menyatakan bahwa informan 1 ingin membuka usaha atau berwirausaha. “Dia itu orangnya pengen menekuni bidang lain mas. Contone pengen usaha mas, berwirausaha tadi, tapi belum kepikiran mau usaha apa.” (Rekan Kerja Informan 1, line 94-96)
Selain dari itu, informan 1 juga mempersiapkan masa pensiunnya dengan cara tetap bekerja dan melakukan rutinitas sehari-har dikantor di sisa waktu kerjanya. “Sekarang masih menjadi koordinator? Iya masih, untuk mencermati pekerjaan itu sesuai dengan langkah-langkah dan peraturannya atau tidak.” (Informan 1, line 177-178)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Sedangkan informan 2 tidak ingin membuka usaha, karena menurut informan 2 berwirausaha akan menambah beban. Jadi informan
2
memilih
untuk
merencanakan
kegiatan
masa
pensiunnya dengan cara bepergian bersama teman dan keluarga, menambah relasi interpersonal dan beribadah. “Nah gini mas, kalau menurut saya, orang lain kan pendapatnya lain-lain. Kalau menurut pendapat saya kalau usia sudah masa pensiun, baik fisik maupun pikiran sudah lemah nanti kebebanan. Semisal saya usaha terus usahanya gak begitu berhasil, nanti malah membikin pikiran semakin susah terus bisa sakit. Tapi kalau kita nikmati dengan olahraga, dirumah, jalanjalan, sudah pasti nikmat, pengen jalan-jalan kemana gitu, pengen jalan-jalan sama temen lagi yang sudah lama terus gabung lagi. Nanti kalau bikin usaha malah pusing gitu ya bu? Iya, ada yang sebagian kaya gitu, dan menurut saya itu membebani mas, karena kita sudah ndak, misalnya anak-anak sudah tidak ada biaya lagi, terus kita sudah punya pensiun dah dinikmati gitu aja apa adanya, tinggal ibadah sama jalan-jalan dan nengok anak.” (Informan 2, line 34-45)
Hal senada juga diungkapkan oleh rekan kerja informan 2 yang menyebutkan bahwa informan 2 tidak mempersiapkan pensiun yang akan datang. “Ya kalau bu U itu orangnya kecukupan to mas. Karena suaminya kerja juga to mas, anak-anaknya juga sudah pada mentas semuanya. Suami mbak U itu juga gak mau usaha kok mas setelah pensiun, pokoknya bu U tuh kalau sudah pensiun tidak mau usaha, maunya menikmati hasil pensiunnya tok kok mas.” (Rekan Kerja Informan 2, line 26-30)
MPP
(Masa
Persiapan
Pensiun)
merupakan
suatu
kesempatan baik untuk para pegawai yang menjelang pensiun dalam
mempersiapkan
masa
pensiunnya
dengan
matang.
Dikalangan PNS kebanyakan para pegawai tidak mengambil MPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
dan lebih memilih untuk tetap bekerja di masa sisa kerjanya sebagai PNS. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang mendukung para pegawai tidak mengambil MPP. Kondisi menjelang pensiun ini para informan tidak memanfaatkan MPP dikarenakan informan 1 masih merasa memiliki tanggung jawab pekerjaan yang belum terselesaikan. “Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra mlebu entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai.” (Informan 1, line 287-289) “Artinya setahun sebelumnya dia sudah bebas walaupun haknya masih tetap, tapi kewajibannya dia sudah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri menjelang pensiun. Teman-teman di BPN kelihatanya karena mungkin penuh dengan kegiatan mereka malah lebih fokus kepada pekerjaan dikantor, bahkan kayaknya lebih giat lagi.” (Atasan Informan 1, line 128-132)
Tidak hanya itu saja, alasan lainnya adalah informan 1 ingin membagikan ilmu yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. “… saya bisa memberikan informasi ini kepada orang lain saya bangga, jadi ilmu itu tidak putus. Kenapa saya ingin terus bekerja karena saya ingin memberikan ilmu saya kepada orang lain. Orang lain sangat membutuhkan informasi saya, soale belum tentu orang lain tahu langkah-langkah yang ditempuh saya beri tahukan informasinya. Motivasinya saya tetap bekerja adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan teman yang membutuhkan.” (Informan 1, line 247-253)
Disisi lain, informan 2 memiliki alasan yang cenderung unik. Faktor yang membuat informan 2 tetap memilih untuk bekerja dari pada mengambil MPP yakni rumah informan 2 dekat dengan kantor, masih ingin menjalin relasi dengan rekan kerja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
masih merasa sehat dan sebentar lagi akan pensiun dan libur panjang. “Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama, yang kedua adalah karena jarak rumah saya dengan kantor dekat, jadi menambah motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak perlu transportasi yang repot, kalau saya di sleman pasti saya sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan tidak ada terlambat. Ada motivasi lain selain kedua hal itu? Motivasi lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor mas.” (Informan 2, line 105-111) “Ohh gini, motivasinya kalau kita pensiun, itu kan kita mau libur seterusnya, kenapa mau libur seterusnya kok ndadak cari MPP dan mencari libur awal.” (Informan 2, line 176-178)
Kondisi menjelang pensiun juga ditandai dengan melihat semangat dan performansi kerja informan menjelang pensiun. Kondisi performansi dan semangat kerja informan 1 cenderung meningkat dibandingkan dengan informan 2 yang cenderung biasa saja, tidak ada kenaikan ataupun penurunan kinerja. “Itu hal yang biasa mas. Ya kadang-kadang ya gini ya, saya tambah teliti dengan pekerjaan saya, saya harus meneliti dengan cermat warkah-warkah yang belum dijahit, ya saya tegas kapada petugas itu. Saya kembalikan lagi terus saya suruh dia menjahit. Padahal saya mau naikan berkasnya, kalau belum dijahit ya saya kembalikan. Kalau dulu saya males, biar pimpinan aja yang langsung mbalekke ke orangnya. Kalau sekarang ya enggak, saya lebih teliti dan tegas mas.” (Informan 1, line 319-325)
Rekan kerja dan atasan dari informan 1 juga berpendapat bahwa informan 1 lebih giat dalam bekerja ketika akan pensiun. Semangat kerja yang ditunjukkan informan 1 mengalami peningkatan. “Kalau beberapa bulan terakhir ini adalah semakin giat. Indikatornya sederhana ternyata produk penyelesaian kita dibanding dengan permohonan yang masuk, itu jauh lebih tinggi produk penyelesaian dan trendnya naik terus. Contoh terakhir di 2 bulan terakhir ini ya, dibulan September kita jauh melampaui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dari permohonan yang masuk. Dibulan Oktober juga kemarin sama naik terus trendnya. Padahal pak W satu-satunya koordinator dan tidak ada koordinator lain, jadi kita bisa melihat bahwa memang kinerja dia justru malah semakin meningkat.” (Atasan Informan 1, line 47-54) “Eeeee sekarang dia juga orangnya cepat tanggap mas, kalau atasannya pak A itu maunya seperti ini dan ndang di rampungke seperti itu, pasti langsung saat itu juga diproses sama pak waldiman. Teman-teman kerja yang kurang disiplin langsung ditanyain sama dia dengan gojekan, tapi juga menyinggung masalah kerja mas.” (Rekan Kerja Informan 1, line 72-76) “Semangat juga tidak, nglokro juga tidak, seperti biasanya gak lebih, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu.” (Informan 2, line 184-185)
Pernyataan informan 2 diatas juga dirasakan oleh atasan dari informan 2. Atasannya berpendapat bahwa informan 2 tidak mengalami peningkatan kinerja dan peningkatan semangat kerja. “Kayaknya gak ada ngaruhnya juga bagi dia, karena sebelum masih lama dia kalau siang pulang. Karena kayaknya memang kondisi rumah yang dekat jadi ya mempermudah apa ya? Ya itu, tapi pekerjannya dia nggak ada perubahan deh, ya karena dia selalu ketika, ya karena mungkin dia sudah tau sebentar lagi akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang dicapai. Jadi ya sudah, mengerjakan sesuai rutinitas sehari-hari. Apa yang harus dikerjakan ya dikerjakan. Rutinitas pekerjaankan sesuai dianya saja, apa yang dia kerjakan sesuai dengan jobnya aja. Jadi nggak ada peningkatan gitu ya? Nggak ada. Karena tugasnya pengadministrasian, cuma dikantor tugasnya ya gitu-gitu aja, ibaratnya kan hanya mengagendakan surat, kalau diloket kan berhubungan dengan masyarakat, semakin berkas banyak kan semakin meningkat, kalau Bu U kan enggak, kalau surat masuk terus mengagendakan. Itu kalau membuat surat tugas.” (Atasan Informan 2, line 96-109)
c. Deskripsi Kerja. Kedua informan memiliki tugas pekerjaan yang berbedabeda. Pada poin ini akan dijabarkan deskripsi kerja dari masingmasing informan. Informan 1 bekerja sebagai koordinator petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
ukur sedangkan informan 2 bekerja sebagai administrator dan pemberi penyuluhan kepada masyarakat. “Paling kalau sirkulasi kurang lancar nanti di tegur kasupsi mas, kalau saya sendiri kan tidak enak soalnya teman sejawat mas. Yaa kadang-kadang saya juga bertanya kepada mereka, “pie gaweanmu wis rampung opo durung?” sambil bercanda mas. Karena di dalam sirkulasi saya tidak di struktur sebenarnya. Saya hanya membantu meringankan tugas kasupsi. Jadi tanggungjawabnya tidak 100%. Saya emang gak bisa mengoyak-oyak rekan-rekan untuk cepat menyelesaikan tugasnya. Ya sebenarnya distruktural organisasi mereka bawahan saya, karena sudah terbiasa saya yo nggak enak nek negur gitu. Karena saya itu tidak dilantik mas, hanya penunjukan mas. Kalau kasi dan kasupsi di lantik, kalo saya ditunjuk, jadi beban tanggung jawab berbeda mas, saya dilantik sebagai pegawai.” (Informan 1, line 306-316) “Saya kan analisis pemberdayaan, untuk yang sekarang itu kita eee… jadi membuat masyarakat cerdas tertib sadar pertanahan. Kita menghimbau kepada masyarakat kita mengadakan penyuluhan itu untuk menyampaikan informasi masalah pertanahan. Lalu masyarakat dihimbau untuk menjadi sadar hukum.” (Informan 2, line 65-69)
d. Pengalaman Kerja yang Dimiliki. Setelah adanya penjabaran tugas kerja yang dilakukan oleh para informan, selanjutnya peneliti ingin menjabarkan pengalaman kerja yang dimiliki para informan. Informan dalam konteks penelitian ini memiliki berbagai pengalaman kerja yang sudah mereka lalui selama puluhan tahun. Pengalaman kerja yang didapatkan informan biasanya di muali dari saat informan meniti karir dari awal bekerja sampai kejenjang atau pangkat tertinggi yang mampu informan capai. Sekarang tugas kerja informan 1 menjabat sebagai koordinator pengendali mutu kinerja. Jabatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
diberikan oleh atasan karena pengalaman dan kinerja informan 1 yang baik. “Pada saat ini saya menjadi petugas ukur, tetapi menjabat sebagai koordinator petugas ukur. Sebenarnya saya masuk di kulonprogo terus pindah dikota jogja, baban tanggung jawab saya selalu tidak menyimpang sebagai koordinator, karena pimpinan mempercayakan saya untuk membenahi kinerja rekanrekan sesuai dengan metode cara pengukuran yang benar. Jadi semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori untuk membenahi pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan cara yang benar. Disamping itu juga hal-hal masalah itu dibebani juga untuk mengoreksi berkas. Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan mengkoreksi pekerjaan rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya, jadi petugas loket dan korektor.” (Informan 1, line 156-166). “…karena pimpinan mempercayakan saya untuk membenahi kinerja rekan-rekan sesuai dengan metode cara pengukuran yang benar. Jadi semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori untuk membenahi pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan cara yang benar”. (Informan 1, line 159-163)
Informan 1 juga memiliki pengalaman kerja di divisi loket. Divisi yang hampir setiap hari bertemu dan bertatap muka dengan klien kerja. “Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan mengkoreksi pekerjaan rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya, jadi petugas loket dan korektor.” (Informan 1, line 164-166)
Disisi lain, pengalaman kerja yang didapat informan 1 adalah sering kali dirinya di utus untuk mewakili perusahaan untuk mengikuti pelatihan dan berurusan dengan eksternal perusahan. “Iya masih, untuk mencermati pekerjaan itu sesuai dengan langkah-langkah dan peraturannya atau tidak. Dan saya sering di kirim kemana untuk pelatihan, bukannya saya menonjolkan diri tidak, tapi saya tidak tahu kenapa kok saya yang selalu dikirim.” (Informan 1, line 177-180) “Yaa saya hanya merasa senang mas dikasih tugas oleh pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu saja. Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan saya.” (Informan 1, line 185-188)
Tidak hanya pengalaman positif saja yang informan 1 dapat selama bekerja, tapi juga ada pengalaman negatif yang pernah menimpa informan 1. Ketidaknyamanan saat bekerja di kulonprogo menjadi suatu pembelajaran informan 1 untuk tetap senang dalam bekerja ketika masalah dan hambatan melanda. “Lain dengan orang yang bekerja di 1 tempat terus. Di kulonprogo itu medannya berat, saya jadi petugas ukur dan juga petugas pembukuan dobel pekerjaan saya.” (Informan 1, line 226-228) “Melaukan tugas harus senang mas, kalau enggak repot mas. Yang sangat jadi ingatan saya sampai saat ini pada waktu saya melakukan pengukuran di guo keskendo. Melakukan pengukuran dengan teodolit dengan mata telanjang kelihatan mas, terus kalau pake tele lebih dekat dan bisa di fokuskan, yang terjadi apa mas, tanda rambunya hilang seketika mas, tahu-tahu ramburambunya hilang mas angkanya. Alam gaib ada yang jahil atau tidak. Gangguan alam gaib ada dan gangguan dari masyarakat juga ada mas.” (Informan 1, line 229-236)
Informan juga pernah mendapatkan kesulitan kerja ketika harus menyelesaikan hal yang sukar. Dengan pengalaman yang informan 1 punya, dirinya menyelesaikan masalah harus didukung oleh data yang valid. “Ya kita harus supaya kita bisa memecahkan masalah itu harus ada data otentik dan bermusyawarah dengan masyarakat. Kalau tidak ada data saya juga tidak berani mas, sama saja buhuh diri itu mas. Sengketa apapun kalau punya bukti otentik pasti akan menang.” (Informan 1, line 366-369)
Sedangkan pengalaman kerja informan 2 berbeda dengan informan 1. Pengalaman perjalanan karir informan 2 sempat berpindah-pindah kantor dan akhirnya informan 2 di tempatkan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
wilayah
kantor
kota
sampai
dengan
sekarang.
Informan
menceritakan tugas kerjanya dan pengalaman selama bekerja di BPN. “Sekitar 4 tahun, sebelumnya di Tata usaha sejak tahun 1985 sampai 2005 itu berapa? 20 tahun ya. Itu disengketa sekitar 4 tahun juga, lalu pindah kesini dibagian pemberdayaan masyarakat.” (Informan 2, line 87-89)
Selama bekerja di perusahaan negara ini informan 2 juga mengalami pengalaman susah dan senang. Salah satu pengalaman negatif yang dialamai informan 2 adalah kerap kali mendapat tugas untuk pindah ke divisi lainnya. Tantangannya yang dihadapi adalah proses adaptasi dengan tugas kerja yang baru. “Kalau susah tu saya lupakan e mas (sambil tertawa), jadi seneng aja. Senangnya ya waktu kita di sleman itu 18 tahun, itu kita nglaju naik bus sambil tidur-tidur. Ya susah nya kalau misalnya terlambat karena jauh rumahnya. Eee… kalau susahnya itu waktu pindah ke seksi lain jadi harus belajar lagi. Jadi kita belajar, belaja itu kan memerlukan, yahhh kok belajar lagi ya…” (Informan 2, line 91-96) “Ketika belajar itu ada kesulitan? Iya mas pasti-pasti. Adaptasinya ibu seperti apa? Kita belajar lagi sama temen yang sudah ada adaptasinya.” (Informan 2, line 97-100)
e. Sumber Makna Kerja yang Muncul. Berdasarkan teori yang ada bahwa sumber makna kerja muncul dari diri sendiri, orang lain, konteks kerja, dan kehidupan spiritual. Dari beberapa aspek diatas memiliki cabang spesifikasi lagi, yaitu sumber makna kerja dari diri sendiri meliputi nilai kerja, motivasi, dan kepercayaan. Dari orang lain meliputi rekan kerja, atasan, komunitas, dan keluarga. Dari segi konteks kerja adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
desain kerja, budaya kerja, dan visi misi. Kemudian yang terakhir adalah membahas sumber makna kerja yang muncul dari kehidupan spiritual. Hal tersebut akan dibahas dan dijabarkan dibahwah ini. 1). Sumber makna kerja dari dalam diri. Dari data penelitian yang diperoleh dari temuan dilapangan menunjukkan bahwa adanya kesamaan antar informan dilihat dari sumber makna kerja yang ada pada dalam diri mereka. Sumber makna kerja dari dalam diri meliputi, nilai kerja dan motivasi kerja. Kedua informan memiliki kesamaan dalam hal memberikan bantuan
kepada
orang
lain
dan
memunculkan
konsep
tanggungjawab dalam bekerja. Memberikan bantuan kepada orang lain ini disebabkan karena mereka ingin membagikan dan menyalurkan ilmu yang mereka punya kepada orang lain. “Yang ketiga saya ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di SMK membantu kasupsi menguji di SMK dari tahun 1999, di bidang survei dan pemetaan di SMK Negri 2. Sampai tahun 2010 saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan saya sampai sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan korektor.” (Informan 1, line 170-175) “Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota jogja itu krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak memahami, ada yang ingin bertanya ya saya beritahu, karena ada peta yang peninggalan belanda jadi agak susah.” (Informan 1, line 262-265) “Kalau ada masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa mengatasi saya ya mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang lain. Yang penting saya sudah memberikan bantuan.” (Informan 1, line 340-343) “Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.” (Informan 1, line 389-391)
Pimpinan informan 1 berpendapat bahwa informan 1 orang yang suka membantu ketika rekan kerja atau siapapun yang membutuhkan bantuan dan informan 1 cenderung orang yang supel. “Sama dengan pegawai yang lain, datang sebelum apel dia ngobrol dulu, sosialisasi, minum-minum teh dulu, dudukduduk dikantin, dan dia bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja dan juga dengan teman-teman dari seksi yang lain akrab, dan dia juga punya jiwa sosial yang cukup tinggi dan selalu membantu.” (Atasan Informan 1, line 40-44) “Tadi sudah sedikit saya sampaikan bahwa pak W orangnya selalu siap ketika diminta tolong, contohnya tadi untuk menjelaskan kepada adik-adik mahasiswa supaya mereka mengerti. Kemudian ketika ada teman yang punya masalah dia libatkan kita untuk bagaimana menyelesaikan masalah itu, juga jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin penjelasan mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau melebihi yang diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia memberikan diatas harapan dari yang dibantu.” (Atasan Informan 1, line 63-70) “Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak disampaikan kepada orang lain, padahal ilmu itu penting, itu malah bagi kita terbebani, harus disampaikan.” (Informan 2, line 77-79) “Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.” (Informan 2, line 159-160).
Hal yang sama muncul di kedua informan adalah konsep tanggunjawab pada pekerjaan yang mereka lakukan. Kedua informan mempunyai anggapan bahwa apa yang mereka kerjakan adalah tanggung jawab dalam diri mereka untuk orang lain. “Yaa kalau dari segi pentingnya ya mas, itu penting karena pekerjaan itu beban tanggung jawab saya yang di emban, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
ditunjuk sebagai koordinator, berkas itu jalan atau tidak itu tergantung saya, kalau tidak kasi dan kasubsi tidak bisa tanda tangan mas. Dan identitas saya selalu tercantum di berkas itu. Harus mencermati data yang masuk dan keluar dan harus bisa dipertanggungjawabkan dengan cara tanda tangan saya harus ada disitu mas.” (Informan 1, line 190-196) “Ya kalau untuk pribadi bisa dibilang penting dan juga enggak mas, karena pekerjaan ini beban bersama bukan pekerjaan pribadi saya mas. Karena pekerejaan itu pekerjaan kantor, pentingnya adalah pekerjaan bisa berjalan lancar saya senang mas, tidak ada beban krusial saya senang mas, kalau ada kendala saya juga ikut berperan tanggungjawab mas.” (Informan 1, line 200-204) “Tapi beban tanggungjawab saya masih seumur hidup terhadap pekerjaan itu, memang sudah lepas dri segi kepegawaian tapi dari segi beban tanggung jawabnya masih berkaitan sampai ajal mas.” (Informan 1, line 211-214)
Rekan kerja informan 1 berpendapat bahwa tanggungjawab sebagai pegawai dipegang teguh oleh informan 1. “Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat waktu, jarang bolos, soale dia orangnya seneng obah mas. Kalau meneng sedilit, diam sebentar dia pasti bosen mas. Seneng nyambut gawe mas…” (Rekan Kerja Informan 1, line 25-27) “Kerja selesai, kalau punya pekerjaan harus segera diselesaikan sesuai porsi mas.” (Informan 2, line 136-137) “Bekerja itu adalah sesuatu yang harus di pertanggungjawabkan. Sebab pekerjaan yang dibebankan oleh seseorang itu harus dipertanggungjawabkan.” (Informan 2, line 245-247) “Memaknainya kita yaa tau masalah apa yang eee… diberikan pekerjaan terhadap saya. Pie ya? Opo yo ngomonge? Opo yo? (sambil tertawa) Sebagai tanggungjawab karena saya diberi upah dari pemerintah. Melaksanakan kewajiban yang sudah diberikan.” (Informan 2, line 250-254)
Sama halnya dengan pimpinan dari informan 2 menguatarakan bahwa informan 2 adalah sosok yang bertanggungjawab dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
melakukan tugas pekerjaannya sesuai dengan jobdesk dan porsinya. “Enggak, maksudnya prinsip, karena kalau sama saya selama dia tanggungjawab pekerjaannya dia beres, bagi saya itu monggo. Pokoknya apa yang saya beri tanggungjawab ke dia selesai, itu harapan saya sebagai pimpinannya. Maksudnya ya pekerjaan dia selesaikan dengan baik sesuai jobnya, selesai ya sudah.” (Atasan Informan 2, line 174-178)
Selain konsep tolong menolong dan konsep tanggung jawab, kedua informan juga memiliki nilai kerja yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kerja. Nilai kerja menjadi salah satu pendekatan pembentukan makna kerja. Nilai
kerja
yang
diterapkan
informan
1
adalah
tentang
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, memberikan teladan pada lingkungan, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. “Suka duka banyak mas, sukanya kita bergaul dengan masyarakat, sepanjang kita mau bergaul dengan masyarakat selalu dikangeni, di kulonprogo saya 13 tahun mas, hidup dengan masyarakat pedesaan, kita harus bisa membawa diri, supaya kita bisa mengambil hati masyarakat supaya masyarakat senang menanggapi kita supaya enak, kita harus bisa memberikan pencerahan kepada mereka msayarakat.” (Informan1, line 221-226) “Semua masih hidup didunia akan menghadapi resiko, kalau saya masih bekerja, saya masih punya ilmu mas, yang mungkin tidak dipunyai seseorang, saya bisa memberikan informasi ini kepada orang lain saya bangga, jadi ilmu itu tidak putus.” (Informan 1, line 245-248) “Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak bekerja rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena beban tanggungjawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti melekat sendirinya. Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni, karena itu sumber kehidupan kita. Nek ra obah ora mamah mas, itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora entuk hasil mas.” (Informan 1, line 282-287)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
“Yaa susah tapi bisa diatasi mas, karena akhirnya diatasi aparat setempat. Saya sudah sampai lokasi terus saya dilarang untuk melakukan tugas. Karena ini beban tanggungjawab saya untuk melakukan tugas, saya minta anda untuk menulis dan tanda tangan data lapangan, saya diberhentikan karena masih ada masalah sengketa tanah. Saya juga memberikan saran supaya segera ditangani masalahnya.” (Informan 1, line 354-359) “Prinisip nya yang jelas adalah pekerjaan didepan mata harus dikerjakan mas, maunya segera dikerjakan, tapi kadang-kadang juga ada kendala mas, pasti ada kendala mas. Ingin bekerja 100% ya tidak sesuai dengan realita. Kita bekerja tidak sendiri, jadi harus mendengarkan orang lain mas kalau bekerja, ya 3 serangkai tadi mas. Kita harus ngomong dan harus memberi contoh juga mas. Soale nek kita bekerja itu tidak selalu benar, pasti ada salahnya juga.” (Informan 1, line 406-412)
Bukan hanya itu, kedua informan juga memiliki sumber makna kerja dari dalam diri yaitu motivasi. Disini membahas mengenai motivasi informan untuk tetap bekerja. Informan 1 memilih tetap bekerja karena keluarga masih memberikan dukungan
untuk
terus
bekerja
demi
kebutuhan
ekonomi.
Sedangkan informan 2 memilih untuk tetap bekerja karena kondisi fisik yang masih mumpuni dan lokasi antara rumah dan kantor cukup dekat, jadi mempermudah mobilitas informan 2. Motivasi yang ada ini lahir dari adanya kesadaran pribadi dan dari orang lain. “Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau nggak mau saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak mendukung pasti saya nggak boleh pergi mas. Contoh saya ditugaskan di diklat di bandung. Kalau nggak mendukung, saya gak berangkat terus saya akan di pecat. Berati kehidupannya anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung pekerjaan saya, yang penting disana aman dan sehat.” (Informan 1, line 381-386)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
“Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama, yang kedua adalah karena jarak rumah saya dengan kantor dekat, jadi menambah motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak perlu transportasi yang repot, kalau saya di sleman pasti saya sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan tidak ada terlambat. Ada motivasi lain selain kedua hal itu? Motivasi lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor mas.” (Informan 2, line 105-111)
2). Sumber makna kerja dari orang lain. Sumber makna kerja yang muncul dari orang lain juga salah satu pendekatan pembentukan makna kerja yang antara lain adalah dari rekan kerja, atasan/pimpinan, komunitas, dan keluarga. Informan 1 mendapat dukungan dari keluarga, rekan kerja atasan/pimpinan, dan masyarakat sekitar agar bekerja dengan baik dan rajin. “Sengketa lahan juga ada masalah mas, bila terjadi hal-hal krusial biasanya saya suruh menghadirkan satu aparat setempat, bila itu rawan bisa menghadirkan polisi buat keamanan bersama, keamanan pemohon dan keamanan bersama. Supaya semua aman. Itu mas suka dukanya menjadi petugas lapangan.” (Informan 1, line 236-240) “Kita sesuai porsinya aja, kalau kita giat tetapi bawahannya tidak giat sama saja mas. Kan saya juga tergantung dari rekanrekan mas. Tidak bisa saya meningkatkan kinerja saya sendiri. Saling ketergantungan antar divisi mas. Jadi kita tidak bisa meningkatkan kinerja secara senidir, karena satu ikatan roda kerja. Kalau semangat, kita yang semangat tapi yang lain tidak semangat sama saja mas. Saya tidak bisa bilang semangat atau tidak karena kantor itu saling bergantungan mas, saya bukan membuat pekerjaan sendiri. Lain dengan dinas statistic, harus membuat pekerjaan harus giat mencari data otentik, kalau saya tidak bisa.” (Informan 1, line 294-302) “Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus saya untuk menangani permasalahan dengan baik, dalam berbicara di forum ya baik untuk menghadiri rapat untuk mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu ada datanya. Data itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya bawa mas. Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.” (Informan 1, line 392-333)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
“Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau ngak mau saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak mendukung pasti saya nggak boleh pergi mas. Contoh saya ditugaskan di diklat di bandung. Kalau nggak mendukung, saya gak berangkat terus saya akan di pecat. Berati kehidupannya anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung pekerjaan saya, yang penting disana aman dan sehat.” (Informan 1, line 381-386) “Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.” (Informan 1, line 389-391)
Sedangkan informan 2 mendapatkan motivasi atau dukungan dari orang lain yaitu dari orang tua atau keluarga, belajar bagaimana hidup dalam kemandirian. Selain itu, dari rekan kerja dan masyarakat sekitar. “Saya nggak punya teman yang dekat atau spesial banget, semua temen spesial.” (Informan 2, line 116-117) “Kalau menurut saya itu, kalau masyarakat saya tidak tahu menghargai saya atau tidak saya tidak tahu, yang jelas informasi masalah pertanahan sudah kita sampaikan, kalau masyarakat menghargai atau tidak saya tidak tahu. Tapi ada yang menyampaikan kalau info ini berguna sekali untuk masyarakat. Kalau mereka menghargai atau tidak saya tidak bisa menilai. Mereka sangat-sangat senang kalau dikasih informasi.” (Informan 2, line 151-156) “Terus bagaimana cara keluarga mendukung pekerjaan ibu? Caranya yaa…. (berhenti sejenak) opo yo? Kalau cuma ada kesulitan gitu ya, kalau dikeluarga masalah pekerjaan nggak ada yang ini, karena pekerjaan kantor dan dirumah tu, misalnya anak nganter saya ke kantor kalau hujan, udah tindakan gitu aja. Kalau suami mendukungnya apa pekerjaan yang ada dinikmati dan dikerjakan dengan baik. Suami tidak pernah memberi semangat? Karena suami tidak tau apa yang saya kerjakan dikantor gak tau, jadi gak bisa ngasih saran. Ibu juga gak sering curhat sama suami? Ohh tidak pernah kalau dirumah. Suami sekarang masih bekerja bu? Sudah sudah pensiun mas. Suami dulunya bekerja sebagai apa? Sama mas juga jadi PNS di sini. Ooo Ibu ikut bapak atau bagaimana masuk PNS? Lah wong yang kerja itu saya dulu mas, baru suami saya ikut bekerja di PNS sini waktu ada pendaftaran. Kenapa ibu memilih untuk tetap bekerja, padahal suami ibu juga sudah bekerja? Gini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung mas.” (Informan 2, line 196-222)
Atasan informan 2 juga ikut serta dalam mendukung progres dan rutinitas kerja. Ini memperlihatkan bahwa adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antara atasan dengan informan 2. “Ya saya bantu, saya bimbing “begini lho mbak cara membaca PO”. Pasti saya bimbing, karena kalau saya hanya ngasih tau, nanti akan bertanya-tanya lagi, tetapi ketika saya bimbing dan saya kasih tahu caranya begini, kalau membuat laporan caranya begini, pasti saya dukung cara membuat laporan yang baik.” (Atasan Informan 2, line 206-210)
3). Sumber makna kerja dari kehidupan spiritual Sumber makna kerja muncul dari kehidupan spiritual dari manusianya. Kehidupan spiritual dalam memaknai pekerjaan hanya muncul pada informan 1 yang selalu menungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa. “Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya saya percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan saya.” (Informan 1, line 187-188) “Bersyukur di kasih umur panjang bisa mencapai bisa lulus, kadang-kadang ada yang bersyukur aku arep ngene-ngene, ada yg diungkapkan dengan nadzar. Jadi ungkapan syukur seseorang itu berbeda-beda mas, tidak bisa diungkapkan, paling untuk pribadi sendiri, kadang-kadang bersyukur sesuai keyakinan iman masing-masing mas.” (Informan 1, line 394-398)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
f. Aspek Makna Kerja yang Muncul. Pengalaman informan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan MPP dialami sebagai pengalaman yang bersifat pribadi dan berbeda antara satu informan dengan informan yang lainnya. Pada data penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara yang mendalam antara peneliti dengan informan menunjukkan bahwa munculnya beberapa aspek makna kerja yang mendukung untuk menjadikan sebuah pekerjaan itu bermakna. Munculnya aspek makna kerja yang berpusat ke orientasi instrumental pada kedua informan menjelaskan bahwa mereka melakukan pekerjaan mereka sebagai bentuk kegiatan untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak bekerja rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena beban tanggungjawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti melekat sendirinya. Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni, karena itu sumber kehidupan kita. Nek ra obah ora mamah mas, itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora entuk hasil mas.” (Informan 1, line 282-287) “Pengen mendapat penghasilan, hehehe… itu saja.” (Informan 2, line 128)
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari manusia yang lainnya. Dengan adanya lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat mereka dituntut untuk bergaul dan mengembangkan interaksi yang ada. Maka dari itu, aspek makna kerja tentang relasi interpersonal muncul pada kedua informan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
“Kalau hak ya kalau perlu kita ambil, kaya cuti. Saya jarang mengambil cuti, setiap tahun kita punya hak untuk ambil cuti. Saya tidak perlu, rugi kalau ambil cuti, ya itu tadi kehilangan teman bermain. Karena kita cuti nggak ada fungsinya kita kehilangan teman bermain, karena sudah dekat ya sok nggarapi sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.” (Informan 1, line 348-352)
Atasan informan 1 juga berpendapat bahwa informan 1 banyak memiliki kedekatan dengan rekan-rekan kerja dan senang bergaul dan berinteraksi. “dia bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja dan juga dengan teman-teman dari seksi yang lain akrab, dan dia juga punya jiwa sosial yang cukup tinggi dan selalu membantu.” (Atasan Informan 1, line 41-44) “Dekat dengan teman-teman kantor? Iya dekat dan akrab semua. Kalau dirumah itu tidak ada teman atau seperti apa? Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap hari keluar, kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak punya teman yang dekata atau spesial banget, semua temen spesial.” (Informan 2, line 112-117) “Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena cuman belum punya cucu aja, jadi tambah seneng kan. Sebenernya saya pengen momong anak yatim, tapi sulit. Untuk momongan dirumah.” (Informan 2, line 119-121)
Aspek makna kerja yang muncul berikutnya pada kedua informan adalah aspek orientasi intrinsik. Aspek ini menekankan kebutuhan individu, termasuk evaluasi kompetensi individu dan ketertarikan terhadap pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dimotivasi oleh perasaan ingin mengaktualisasikan diri. “Saya nggak pernah mas, karena resikonya tinggi, yang biasabiasa saja mas, sesuai dengan jalurnya saja mas, jadi nggak muluk-muluk mas. Ingin mencapai tujuan yang paling tinngi gak ada mas. Kan sudah mau pensiun mas, ra mungkin mas. Tidak ada mas, sudah tidak layak lagi memiliki keinginan yang tinggi.” (Informan 1, line 371-375)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
“Karena ini eeeeee…… orang itu kalau ilmu disimpain sendiri, dan mestinya orang lain tahu, saya kepikiran, karena itu harusnya disampaikan ke umum, kalau sudah disampaikan kita merasa puas.” (Informan 2, line 81-83)
Selanjutnya, beberapa aspek yang ditemukan berbeda di masing-masing informan adalah aspek sentralisasi kerja muncul pada informan 1. Kemudian aspek koherensi dan aspek hak dan kewajiban muncul di informan 2. Aspek sentralisasi kerja yang muncul di informan 1 berbicara mengenai waktu dalam kehidupannya didominasi atau dihabiskan oleh kegiatan atau aktifitas kerja. “Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra mlebu entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai.” (Informan 1, line 287-289) “Pak W orangnya tanggung jawab, disiplin, maksudnya pulangnya pun setelah wajib kantor jam 4 dan kadang-kadang jam 5 baru pulang. Bekerjanya bagus, kemudian dedikasinya terhadap kantor bagus, loyalitasnya tinggi, dan tekun.” (Atasan Informan 1, line 10-13) “…juga jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin penjelasan mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau melebihi yang diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia memberikan diatas harapan dari yang dibantu.” (Atasan Informan 1, line 67-70) “Pak W itu orangnya ampuh mas, dia gigih kalau bekerja, sampai diangkat sebagai koordinator juru ukur, terus dia juga punya kompetensi di bidang itu mas, dia pinter ngukur juga, baca peta diberkas dan lain sebagainya.” (Rekan kerja Informan 1, line 17-20) “Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat waktu, jarang bolos, soale dia orangnya seneng obah mas. Kalau meneng sedilit, diam sebentar dia pasti bosen mas. Seneng nyambut gawe mas dan juga pak W itu tipe orang yang tidak suka kesepian mas,…” (Rekan kerja Informan 1, line 25-29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kemudian aspek koherensi dan aspek hak dan kewajiban muncul di informan 2. Koherensi berbicara tentang efek dari hubungan antara informan dan pekerjaan yang dilakukannya, antara harapan, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan di tempat kerja sehari-hari, sehingga tingkat keseimbangan dapat dicapai dalam relasinya dengan pekerjaan. Sedangkan aspek hak dan kewajiban berbicara mengenai norma hak adalah Individu memiliki hak dasar dan tanggung jawab pribadi dan sosial terhadap komitmen kerja. Sebaliknya, norma kewajiban merupakan tugas individu untuk ikut ambil bagaian dalam memberikan kontribusi pada organisasi dan masyarakat. “Nah kalau itu biasanya masalah kebersihan, karena bisa diterapkan dimana saja, dan tanggungjawab itu tadi, dirumah sebagai ibu kalau dikantor sebagai karyawan.” (Informan 2, line 147-149) “Ya yang sudah dilakukan adalah hak untuk menerima upah sebagai kewajiban kita sebagai PNS. Dan kalau hak cuti saya pernah mengambil cuti. Opo yo? Kalau kewajiban ya saya menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan porsinya saja. Kemudian kalau bekerja jangan terlambat dan sebagainya.” (Informan 2, line 163-167)
g. Makna Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak Mengambil Program Masa Persiapan Pensiun. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pengalaman kerja sebagai pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program masa persiapan pensiun oleh kedua informan bersifat pribadi dan berbeda antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
satu dengan yang lainnya. Banyak sekali pengalaman berharga yang mereka dapat, baik yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan yang mereka alami selama ini terkait dengan esensi dari kerja dan kehidupan itu sendiri. Hal-hal yang sudah sempat dijabarkan diatas mencerminkan bahwa banyaknya pengalaman pribadi yang bisa membentuk makna kerja pada kedua informan. 1). Kerja Sebagai Orientasi Instrumental/Ekonomi. Para informan dalam penelitian ini memiliki latar belakang kehidupan, ekonomi, dan sosial yang berbeda-beda. Dengan adanya latar belakang yang berbeda itu pula para informan memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi untuk diri sendiri dan keluarga. Seperti informan 1, dirinya memilih untuk bekerja karena adalah tulang punggung keluarga dan harus bertanggungjawab atas kelangsungan hidup keluarga. Selain itu, informan 1 memiliki cita-cita untuk membawa anaknya sampai pada level pendidikan yang paling tinggi, agar anaknya menjadi orang yang berguna. Sedangkan informan 2 memilih untuk bekerja karena dirinya tidak ingin menggantungkan diri pada orang lain dan harus menjadi manusia yang mandiri. Berdasarkan uraian di atas, mereka mendasarkan tujuan kerjanya untuk mendapatkan hasil secara ekstrinsik atau dengan kata lain seseorang bekerja karena termotivasi untuk mendapatkan upah atau gaji. Dengan demikian kerja dimaknai oleh pegawai yang menjelang pensiun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
dan tidak mengambil program masa persiapan pensiun sebagai upaya untuk mengumpulkan materi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan untuk pendidikan anak. “Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya lulusan SLTA, terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya mencoba, dari pada kita mau kuliah itu orang tua tidak mampu dan penghasilan tidak tetap. Saya menyadari orang tua hanya berjualan makanan dirumah, ya tidak menghilangkan lah, orang tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti ini. Ada pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6 bulan digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.” (Informan 1, line 139-146) “Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan, mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting,” (Informan 1, line 46-48). “Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung mas.” (Informan 2, line 217-222)
2). Kerja Sebagai Aspek Membangun Relasi. Tujuan untma individu bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan yang berupa gaji. Namun dalam perkembangannya dan setelah beberapa lama seseorang bekerja, gaji tidak lagi menjadi hal yang utama. Adanya rekan kerja dilingkungan kantor, menuntut para informan untuk terlibat dalam pembentukan interaksi sosial agar tidak hanya bekerja tetapi bisa menambah relasi. Dengan adanya rekan-rekan kerja tersebut maka mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
menghilangkan rasa penat, stres, dan permasalaha lainnya. Berbagi, bercanda, dan saling memberikan dukungan adalah suatu bentuk interaksi sosial yang fleksibel. Mereka juga menuturkan bahwa sudah memiliki kelekatan dengan rekan kerja dan memiliki rekan kerja yang dekat. Dengan adanya hal tersebut mereka memaknai kerja mereka sebagai kehidupan sosial. Dimana manusia adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. “Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus saya untuk menangani permasalahan dengan baik, dalam berbicara di forum ya baik untuk menghadiri rapat untuk mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu ada datanya. Data itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya bawa mas. Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.” (Informan 1, line 329-333) “Saya jarang mengambil cuti, setiap tahun kita punya hak untuk ambil cuti. Saya tidak perlu, rugi kalau ambil cuti, ya itu tadi kehilangan teman bermain. Karena kita cuti nggak ada fungsinya kita kehilangan teman bermain, karena sudah dekat ya sok nggarapi sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.” (Informan 1, line 348-352) “Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap hari keluar, kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak punya teman yang dekata atau spesial banget, semua temen spesial. Kemudian bisa diceritakan bu, hubungan ibu U dengan keluarga? Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena cuman belum punya cucu aja, jadi tambah seneng kan. Sebenernya saya pengen momong anak yatim, tapi sulit. Untuk momongan dirumah. Hubungan ibu dengan teman-teman kantor bagaimana? Baik-baik saja, komunikasi lancar.” (Informan 2, line 115-123)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
3). Kerja sebagai Panggilan Pekerjaan bukan hanya semata dilihat dari segi materi saja. Hal yang paling mendalam dari sebuah pekerjaan adalah tindakantindakan atau sikap-sikap yang terbentuk dari saat bekerja yang mencerminkan kepribadian diri. Nilai-nilai yang dimiliki oleh individu dalam bekerja juag bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehair-hari. Kerja sebagai panggilan adalah sumber kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang mereka lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial atau pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya hal tersebut kedua informan memaknai kerja sebagai sebuah panggilan. “Yang ketiga saya ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di SMK membantu kasupsi menguji di SMK dari tahun 1999, di bidang survei dan pemetaan di SMK Negri 2. Sampai tahun 2010 saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan saya sampai sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan korektor.” (Informan 1, line 170-175) “Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota jogja itu krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak memahami, ada yang ingin bertanya ya saya beritahu, karena ada peta yang peninggalan belanda jadi agak susah.” (Informan 1, line 262-265) “Kalau ada masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa mengatasi saya ya mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang lain. Yang penting saya sudah memberikan bantuan.” (Informan 1, line 340-343) “Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.” (Informan 1, line 389-391) “Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak disampaikan kepada orang lain, padahal ilmu itu penting, itu malah bagi kita terbebani, harus disampaikan.” (Informan 2, line 77-79) “Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.” (Informan 2, line 159-160).
4). Kerja Dimaknai Sebagai Spiritualitas Kehidupan
spiritual
juga
mencerminkan
apa
yang
seseorang kerjakan lewak kepercayaan atau iman yang diyakini. Sebagian besar orang menjadikan iman sebagai landasan untuk bertindak dan bersikap. Sumber makna kerja yang berasal dari kehidupan spiritualitas ini ditunjukkan oleh informan 1 saja. Dirinya selalu mengucap rasa syukur ketika mendapatkan sesuatu tugas dari kantor yang menjadikan dirinya berperan aktif didalam tugas tersebut. “Yaa saya hanya merasa senang mas dikasih tugas oleh pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu saja. Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya saya percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan saya.” (Informan 1, line 185-188) “Jadi ungkapan syukur seseorang itu berbeda-beda mas, tidak bisa diungkapkan, paling untuk pribadi sendiri, kadang-kadang bersyukur sesuai keyakinan iman masing-masing mas.” (Informan 1, line 396-398)
5). Kerja Dimaknai Sebagai Sebuah Perintah dan Tanggung Jawab. Kerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan bentuk dari tanggung jawab ini muncul dari opini kedua informan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
menyebutkan bahwa dirinya memaknai kerja sebagai sebuah perintah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan, dikerjakan, dan diselesaikan. “Orang mengartikan kerja bisa diartikan seperti perintah atau keinginan. Kalau perintah itu melaksanakan mas.” (Informan 1, line 426-427). “Yaudah itu tadi aja, kan saya melaksanakan perintah, menjalani perintah yang harus dilaksanakan, saya tidak membuat pekerjaan, makanya ada 2 prinsip itu tadi. Soale saya bukan seorang pengusaha. Tergantung perintah atau keinginan dan saya termasuk ya perintah, karena saya melaksanakan dan menjalankan perintah, kalau punya keinginan dan gagasan belum tentu diterima oleh pimpinan mas, memang punya niat, tapi atasan belum tentu bisa menerima. Makna kerjanya disitu mas. Lain kalau kita berkeinginan untuk meciptakan pekerjaan, terserah kita yang bekerja mas. Kalau perintah itu kita tidak seenaknya kita bekerja, soalnya da rambu-rambu yang harus dipatuhi mas.” (Informan 1, line 432-441)
6). Kerja dimaknai sebagai sesuatu yang mengasyikan. Menurut
informan
2
kerja
adalah
sesuatu
yang
mengasyikan dikarenakan bekerja adalah kegiatan yang membuat dampak yang menyenangkan bagi orang lain disekitar tempat informan 2 bekerja. “Karena yang di kerjakan itu eee..apa ya? Bukan hal yang membuat orang menjadi senang, karena membuat orang menjadi senang itu kan asik kan.” (Informan 2, line 255-256)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
D. Pembahasan Hasil Penelitian Makna kerja adalah pemahaman pegawai tentang apa yang dilakukan ditempat kerja sebagaimana signifikansinya terhadap apa yang benar-benar mereka lakukan (Wrzesniewski, 2003). Makna kerja ini sudah ditemukan dari keuda informan pada penelitian ini. Pernyataan-pernyataan informan yang telah dideskripsikan sebelumnya, membuat peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa bekerja bagi informan adalah sebuah kebutuhan ekonomi, kebutuhan membangun relasi, kerja dipandang sebagai wujud dari kehidupan spiritual, kerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan kerja dipandang sebagai sebuah panggilan. Dengan munculnya makna kerja yang mereka peroleh, hal ini juga tidak lepas dari proses panjang yang mereka alami. Pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun ini mengalami berbagai gejolak psikologis. Tarigan (2009) karakteristik pegawai yang akan menghadapi pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain merasa cemas, merasa diri tidak berguna, dan memiliki status ekonomi yang belum mapan. Hal ini, dirasakan oleh informan 1 yang mengalami kecemasan menjelang pensiun dikarenakan merasa masih memiliki keadaan ekonomi yang belum mapan. Informan 1 menyadari bahwa dirinya mengalami kecemasan. Tetapi dibalik itu, informan 1 sudah menyiapkan strategi coping dalam menangani masalah kecemasan tersebut. Sedangkan informan 2 tidak mengalami kecemasan sama sekali dalam menghadapi pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Dengan adanya pengalaman panjang yang dialami para informan dalam kehidupannya, ini membuktikan bahwa telah terbentuknya unsur-unsur pembentukan makna kerja. Menurut Wrzesniewski dkk (2003) makna kerja adalah suatu perasaan bahwa pekerjaan yang mereka pilih tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun memaknai pekerjaan mereka berdasarkan kebutuhan ekonomi, kebutuhan membangun relasi sosial, kerja dipandang sebagai sebuah panggilan hidup, memandang pekerjaan sebagai sebuah perintah dan tanggung jawab, dan berdasarkan kehidupan spiritual. Kerja
dimaknai
sebagai
kebutuhan
ekonomi
menurut
Wrzesniewski dkk (2003) adalah pekerjaan dianggap sebagai pendapatan pokok dan sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan (seperti hobi atau menafkahi keluarga). Sedangkan hal senada juga diungkapkan oleh Rosso, et all (2010) bahwa karyawan dengan kebutuhan keuangan yang lebih besar akan lebih fokus pada nilai ekonomi pekerjaan daripada karyawan lainnya, karena mereka tidak memiliki kemewahan. Bagi kebanyakan orang, bekerja dan hasilnya dianggap suatu yang mendasar dan penting. Bekerja adalah pusat kehidupan manusia karena telah menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi perorangan dan merupakan tugas manusia di dalam masyarakat. Dengan adanya teori-teori diatas menggambarkan bahwa hal yang utama dalam bekerja adalah mencari dan memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari untuk menafkahi keluarga. Seperti para pegawai pada umumnya para informan bekerja karena ingin mendapatkan upah. Informan 1 memilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
bekerja dan memilih untuk tetap bekerja ketika sebentar lagi akan pensiun karena informan 1 berpikir bahwa kondisi ekonomi belum begitu mapan dan masih membutuhkan biaya untuk mensekolahkan anak tunggalnya sampai kejenjang yang lebih tinggi. Tidak berbeda dengan informan 2 yang menyatakan bahwa memilih bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan sendiri secara mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pernyataan tersebut didukung oleh Frankl (dalam Herudiati, 2013) bahwa individu tidak hanya melihat pekerjaan sebagai sebuah sarana untuk mendapatkan penghasilan
yang lebih
besar.
Selanjutnya
dipertegas
oleh
MOW-
International Research Team pada tahun 1987 (dalam Harpaz, 2002) mengatakan bahwa pentingnya orientasi instrumental yang berfungsi untuk memperoleh aspek instrumental atau aspek ekonomi dari konteks pekerjaan mereka.
Dengan
demikian,
tampaknya
bahwa
orang-orang
dengan
kecenderungan tinggi terhadap nilai-nilai ekonomi yang menganggap pekerjaan sebagai alat utama untuk memberikan pendapatan. Dengan adanya penghargaan, ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan semangat kerja dan motivasi kerja individu. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kerja dan hasilnya dianggap sebagai suatu hak yang mendasar karena berperan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Selain kebutuhan ekonomi, para informan juga memaknai pekerjaan mereka sebagi ajang membangun relasi sosial didalam lingkup lingungkan kerja ataupun lingkungan masyarakat sekitar. Menurut MOWInternational Research Team pada tahun 1987 (dalam Harpaz, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
mengatakan bahwa pentingnya hubungan relasi sosial atau hubungan interpersonal diantara manusia. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahkluk sosial dan adanya interaksi antar manusia bisa menjadi penting untuk peningkatan kesehatan mental mereka dan meningkatkan makna hidup dalam diri mereka. Partini (2011) menjelaskan bahwa masalah psikologis yang dihadapi para pegawai yang akan menghadapi pensiun pada umumnya mengalami kesepian, kurang percaya diri, ketergantungan, dan kurangnya melakukan kontak sosial dengan lingkungannya. Teori tersebut tidak terbukti pada kedua informan penelitian ini, bahwa para informan memaknai kerja sebagai bentuk wujud membangun relasi sosial. Diungkapkan oleh informan 1 bahwa dirinya memiliki kelekatan relasi dengan rekan kerja satu kantor. Informan 1 pernah menyebutkan bahwa dirinya jarang sekali memanfaatkan hak cuti dikarenakan informan 1 memilih untuk bekerja dan berinteraksi dengan rekan kerjanya. Pernyataan tersebut didukung oleh Wrzesniewski dkk (2003) tentang makna kerja bisa diungkapkan sebagai penghayatan seseorang dalam melakukan tugas dan berinteraksi dengan rekan kerja mereka yang penuh semangat dalam mengerjakan tugas. Bukan hanya itu, informan 1 juga aktif dalam bidang sosial kemasyarakatan menjabat sebagai Ketua RT. Hal serupa juga ditunjukkan oleh informan 2 bahwa kerja itu adalah hal yang mengasyikan karena bisa bekerja dan bisa bergaul dan berinteraksi dengan rekan kerja. Kedua informan melakukan hal tersebut selama bekerja dan selama menjelang pensiun agar tidak merasa rendah diri dan kesepian. Lingkungan sosial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
relasi sosial yang terbentuk juga berpengaruh pada pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun dalam memaknai pekerjaan. Kerja dimaknai sebagai sebuah panggilan. Dengan kata lain hal ini melebihi dari sekedar kerja sebagai kebutuhan memenuhi kondisi ekonomi dan kerja sebagai alat untuk membangun relasi. Pembahasan pada pemaknaan ini jauh lebih mendalam dibandingkan makna yang lainnya. Hal ini dikarenakan banyak cakupan aspek yang membentuk suatu pekerjaan yang dimaknai sebagai sebuah panggilan. Pekerjaan diartikan sebuah panggilan karena menurut Wrzesniewski dkk (2003) pekerjaan sebagai sebuah panggilan adalah sumber kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang mereka lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial atau pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan orang lain. Memaknai pekerjaan sebagai panggilan ini dapat dijabarkan sebagai penerapan nilai-nilai kerja yang informan miliki saat bekerja dikantor. Nilai kerja adalah salah satu aspek pembentukan makna kerja. Aspek nilai kerja yang diterapkan oleh informan adalah bagaimana menanggapi masalah tanggungjawab kerja yang harus mereka hadapi dan mereka selesaikan, kemudian bekerja sebagai wujud untuk menyalurkan ilmu atau membagikan ilmu yang sudah pernah didapat kepada rekan kerja yang membutuhkan bantuan. Bukan hanya dikalangan lingkungan kantor saja, tetapi kedua informan membagi informasi dan ilmu mereka kepada masyarakat sekitar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
memerlukan. Pada penelitian ini para informan juga membahas mengenai motivasi mereka untuk tetap bekerja meski memiliki kesempatan untuk mempersiapkan masa pensiun mereka. Hal ini dikarenakan mereka masih ingin melakukan aktivitas kerja, masih memiliki tugas kerja yang belum terselesaikan, dan masih ingin bersosialisasi dengan rekan kerja. Tidak lupa juga, bahwa mereka melakukan aktivitas kerja adalah wujud nyata mereka untuk melayani dan menghargai diri mereka sendiri. Menghargai diri sendiri dengan cara menerima upah/gaji sebagai bentuk dari hak mereka selama bekerja. Selain itu, bisa mengaktualisasikan diri mereka dengan cara bekerja. Hal ini terlihat pada informan 1 yang sudah berhasil mencapai aktualisasi diri sebagai pegawai pemerintahan, sudah mencapai batas maksimal kemampuan diri yang informan 1 punya. Menurut Rosso, et all dkk (2010) spiritualitas sebagai sumber kebermaknaan berbagi kesamaan dengan sumber-sumber lain, seperti hubungan interpersonal dan konteks budaya, di mana hasil kebermaknaan menghubungkan keentitas diluar diri. Beberapa ahli mempunyai teori tentang hubungan antara spiritualitas dan makna pekerjaan gema teori berpengaruh Victor Frankl, berpikir positif bahwa melalui hidup untuk dan mencari setelah itu yang berada di luar diri manusia yang menemukan makna dan tujuan hidup dan bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan spiritual memandang pekerjaan mereka berbeda dari karyawan non-spiritual, melihat perilaku pekerjaan mereka dalam hal spiritual peduli, layanan, dan transendensi. Oleh karena itu, ketika karyawan merasa pekerjaan dalam cahaya spiritual, pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
mereka cenderung mengambil sensasi yang lebih bermakna. Adanya teori diatas bisa menggambarkan temuan yang muncul di penelitian ini. Sumber makna kerja yang berasal dari kehidupan spiritualitas ini ditunjukkan oleh informan 1 saja. Dirinya selalu mengucap rasa syukur ketika mendapatkan sesuatu tugas dari kantor yang menjadikan dirinya berperan aktif didalam tugas tersebut. Selain itu, informan 2 juga memiliki hal berbeda ketika memaknai sebuah pekerjaan. Menurut informan 2 kerja adalah sesuatu yang mengasyikan dikarenakan
bekerja
adalah
kegiatan
yang
membuat
dampak
yang
menyenangkan bagi orang lain disekitar tempat informan 2 bekerja.
E. Pembahasan Khusus Tiap Informan Informan 1 mengakui bahwa dirinya mengalami kecemasan saat akan menjelang pensiun. Kecemasan itu muncul karena informan 1 memiliki anggapan bahwa keadaan finansial keluarganya belum mapan dan masih memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang tinggi kepada anaknya. Tetapi informan 1 memiliki coping strategi dalam menghadapi kecemasan yang ada pada dirinya. Kecemasan yang dialami Informan 1 ini tidak menyurutkan semangat kerja dan motivasi kerjanya. Informan 1 memutuskan untuk tetap bekerja meskipun satu tahun lagi akan pensiun. Informan 1 juga tidak memanfaatkan program pensiun yang sudah difasilitasi oleh negara. Jadi, dengan adanya semangat kerja dan motivasi kerja menjelang pensiun, Informan 1 memiliki makna kerja bahwa kerja dipandang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, memaknai pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
sebagai ajang membangun relasi sosial, kerja sebagai sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan, kerja sebagai panggilan, dan kerja sebagai bagian dari kehidupan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Gambar 2. Skema Penelitian Informan 1 Sumber Makna Kerja: Diri Sendiri:
Orang Lain:
Konteks Kerja:
Spiritual:
Nilai Kerja
Pimpinan
Desain Kerja Keuangan
Bersyukur dengan cara berdoa
Rekan Kerja Motivasi Kerja Nilai Kerja
Desain Pekerjaan
Keluarga Dukungan Sosial
Kondisi Menjelang Pensiun
Motivasi untuk tetap bekerja dan tidak mengambil MPP 1.
2. 3.
4.
Tanggung jawab pekerjaan yang belum terselesaikan. Pergaulan di kantor. Merasa dirinya bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Keluarga masih memerlukan dukungan ekonomi.
Aspek-aspek Makna Kerja: 1. 2. 3. 4. 5.
Sentralisasi Kerja. Nilai Kerja. Koherensi. Hak dan Kewajiban. Orientasi Instrumental. 6. Orientasi Intrinsik. 7. Relasi Interpersonal.
Memaknai kerja sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Menjaga kondisi fisik Usaha mempersiapkan pensiun. Kondisi Psikologis:
Memaknai sebagai pembentukan relasi sosial. Memaknai sebagai sebuah panggilan. Kerja sebagai sebuah perintah
Memaknai sebagai kehidupan spiritual.
1. 2.
Timbul rasa cemas Merasa kesepian
Mempengaruhi Kondisi Fisiologis 1. Batuk kecil. 2. Aktivitas dan usia menyebabkan penuaan. Emosi 1. Emosi negatif. 2. Menerima kondisi saat ini.
Coping Kecemasan
Mengalami Kecemasan
Semagat Kerja dan Performansi Kerja yang Meningkat Menjelang Pensiun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Informan 2 memiliki keadaan fisik yang cenderung baik saat akan menjelang pensiun. Informan 2 rutin untuk berolahraga dan check up ke dokter. Menjelang pensiun ini informan 2 tidak mengalami atau menunjukkan gejala-gejala kecemasan. Hal ini, dikarenakan informan 2 sudah bisa menerima keadaan bahwa sebentar lagi akan pensiun dan informan 2 juga tidak mencemaskan soal keuangan. Informan 2 adalah seseorang yang tergolong lebih dari cukup untuk bidang ekonomi. Dengan kondisi fisiologis sekarang ini informan 2 cenderung memiliki semangat dan motivasi kerja yang biasa saja. Tetapi informan 2 juga melakukan hal yang sama dengan informan 1 yaitu, bahwa informan 2 memilih untuk bekerja menjelang pensiun dari pada memanfaatkan program MPP. Hal ini dikarenakan informan 1 masih merasa memiliki kondisi fisik yang sehat, masih ingin bergaul dan berinteraksi dengan rekan kerja, dan informan 2 merasa bahwa jarak antara rumah dan kantor sangat dekat. Semangat dan motivasi untuk memilih tetap bekerja ini dilatar belakang bahwa informan 2 adalah sosok yang mandiri. Jadi, dengan adanya kondisi seperti ini informan 2 memaknai kerjanya sebagai sebuah kebutuhan ekonomi, kerja sebagai membangun interaksi sosial, kerja sebagai sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan kerja sebagai sebuah panggilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Gambar 3. Skema Penelitian Informan 2 Sumber Makna Kerja Orang Lain:
Diri Sendiri:
Konteks Kerja:
Spiritual:
Keluarga
Beradaptasi dengan pekerjaan
Beribadah .
Orang Tua
Keuangan
Rekan Kerja
Nilai Kerja Motivasi Kerja
Dukungan Sosial
Nilai Kerja
Desain Kerja
Motivasi untuk tetap bekerja dan tidak mengambil MPP: Ingin menikmati masa kerja terakhir sebelum pensiun bersama rekan kerja. Rumah dekat dengan kantor. Fisik masih sehat.
Aspek makna kerja yang muncul: 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai Kerja. Koherensi. Hak dan Kewajiban. Orientasi Instrumental. Relasi Interpersonal.
Kondisi Menjelang Pensiun Makna Kerja
Kondisi fisik yang sehat.
Pekerjaan sebagai sumber penghasilan.
Kondisi psikis yang sehat.
Memaknai kerja sebagai sebuah alat untuk membangun relasi. Pekerjaan sebagai sebuah tanggung jawab Pekerjaan sebagai panggilan.
Mempersiapkan pensiun. Tidak mencari pemasukan tambahan.
Mempengaruhi
Kondisi emosi yang positif.
Tidak mengalami kecemasan.
Semangat Kerja dan Performansi Kerja yang Biasa Saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Tabel 3. Tabel tematik kedua Informan No Tema 1. Kondisi menjelang pensiun.
3.
Mempersiapkan pensiun.
4.
Coping Kecemasan.
5.
Nilai hidup.
6.
Emosi positif.
7.
Emosi negatif
Informan 1 1. Mengalami sakit batuk. 2. Mengalami kecemasan karena masalah ekonomi 3. Pendidikan dan pergaulan anak. 1. Ingin membuka usaha. 2. Meninggalkan aktivitas lama dan mencari yang baru. 3. Menghabiskan waktu sisa kerja dengan melakukan aktifitas rutin dikantor.
Informan 2 1. Kondisi yang sehat menjelang pensiun. 2. Tidak mengalami kecemasan.
1. Menjadi ketua RT. 2. Bergaul dengan masyarakat. 1. Prinsip yang dimiliki juga diterapkan dikeluarga. 2. Pandangan bahwa setiap pekerjaan memiliki kesulitan tersendiri. 3. Kecemasan dialami semua orang. 1. Memiliki perasaan bangga. 2. Perasaan bahagia ketika pekerjaan selesai. 3. Perasaan bahagia.
-
1. Mencemaskan kondisi ekonomi.
1. Usaha menyalurkan afeksi ketika sudah pensiun. 2. Tidak mencari pemasukan tambahan. 3. Menjaga kesehatan. 4. Tidak ingin berwirausaha.
-
1. Memiliki perasaan yang senang karena sebentar lagi akan pensiun. 2. ketika lingkungan merasa terbantu. -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
8.
Emosi biasa.
1. Memiliki perasaan yang biasa saja saat akan menghadapi pensiun. 2. Menerima kondisi yang dialami karena adanya peraturan pemerintah. 9. Pengalaman kerja yang 1. Tugas kerja sebagai 1. dimiliki setiap koordinator. Informan. 2. Mendapat jabatan untuk memperbaiki 2. kinerja perusahaan. 3. Menjadi perwakilan untuk mengikuti 3. pelatihan. 4. Ketika bekerja lapangan, 4. mendapatkan ketidaknyamanan secara geografis. 5. Mendapatkan hambatan saat bekerja lapangan. 6. Memiliki strategi untuk memecahkan masalah sukar harus didukung dengan data yang valid. 10. Sumber makna kerja 1. Mengucap syukur dari kehidupan ketika diangkat spiritual. sebagai orang kepercayaan. 2. Bersyukur dengan berdoa. 11. Sumber makna kerja 1. Pentingnya 1. dari dalam diri. pekerjaan adalah untuk menghidupi 2. keluarga. 2. Membantu memberika pengajaran. 3. 3. Membantu rekan kerja. 4. Menolong
Sudah mengalami berbagai macam divisi kerja. Memiliki pengalaman positif ketika bekerja. Pengalaman negatif saat bekerja. Upaya beradaptasi dengan pekerjaan di divisi baru.
Berbagi ilmu kepada orang lain. Tanggungjawab yang diberikan harus langsung diselesaikan. Pandangan bahwa ketika memasuki masa akhir kerja, harus lebih rajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
12. Sumber makna kerja dari orang lain.
masyarakat yang membutuhkan. 5. Pekerjaan adalah tanggungjawab bersama. 6. Memiliki tanggungjawab dgn pekerjaan selama seumur hidup. 7. Memilih untuk langsung bekerja saat lulus sekolah. 8. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku. 9. Tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 10. Memberikan contoh yang baik pada lingkungan. 11. Mencintai pekerjaan sewajarnya. 12. Mengartikan kerja sebagai perintah dan sebagai keinginan pribadi. 13. Memaknai kerja sebagai perintah dengan menaati aturan yang berlaku. 1. Meminta dukungan kepada lingkungan kerja. 2. Lingkungan masyarakat mendukung pekerjaan. 3. Keluarga mendukung pekerjaan. 4. Mendapatkan
4. Memaknai kerja sebagai tanggungjawab dan kewajiban yang disertai adanya hak. 5. Memaknai pekerjaan karena dianggap sebagai hiburan yang mengasyikan.
1. Sejak dini sudah diajarkan mandiri oleh orang tua. 2. Lingkungan kerja yang mendukung 3. Lingkungan menghargai pekerjaan yang dilakukan. 4. Lingkungan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
13. Orientasi instrumental
14. Relasi interpersonal
15. Orientasi intrinsik
16. Sentralisasi kerja
17. Koherensi.
18. Hak dan Kewajiban.
reward berupa membantu menjadi pekerjaan. kepercayaan atasan. 5. Lingkungan 5. Bekerja sesuai porsi masyarakat dan kinerja mendukung dan dipengaruhi oleh memuji karena rekan kerja. masih aktif 6. Rekan kerja bekerja. memberikan 6. Mendapatkan dampak pada pujian dari rekan semangat kerja. kerja dan mendapatkan penghargaan dari pimpinan. 7. Menerima kenaikan pangkat sebanyak empat kali karena performansi kerja yang baik dan disiplin. 1. Upah/gaji menkadi 1. Bekerja untuk faktor penting mendapatkan dalam bekerja. penghasilan. 1. Jarang mengambil 1. Hubungan sosial cuti dikarenakan yang baik ditempat memilih untuk kerja. bergaul dengan 2. Menjalin relasi rekan kerja. yang beik dengan keluarga. 1. Sudah tidak ada 1. Berbagi ilmu yang ingin dicapai pengetahuan karena sudah akan menimbulkan purna tugas. kepuasan dalam (Aktualisasi diri) diri. 1. Tidak mengikuti MPP dan memilih untuk tetap bekerja. 1. Prinsip yang diterapkan dilingkungan adalah nilai kebersihan. -
1. Memenuhi hak dan kewajiban dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
bekerja. 19. Deskripsi kerja.
20.
21.
22.
23.
1. Memberikan 1. Bertugas teguran kepada memberikan rekan kerja dengan penyuluhan kepada cara yang baik dan masyarakat. sambil bercanda. 2. Memiliki tanggungjawab yang tidak penuh karena tidak dilantik secara resmi. Latar belakang bekerja 1. Kebutuhan 1. Supaya mandiri (motivasi dalam ekonomi keluarga dan tidak bekerja) 2. Untuk membiayai bergantung pada pendidikan anak. orang lain/suami. Alasan pegawai tidak 1. Pekerjaan yang 1. Kondisi fisik yang mengambil MPP masih menumpuk. masih sehat. 2. Keluarga masih 2. Dekatnya jarak membutuhkan kantor dengan dukungan ekonomi. rumah. 3. Untuk biaya 3. Masih ingin pendidikan anak. menjalin relasi 4. Membagikan ilmu dengan rekan kerja. kepada orang lain. Peningkatan 1. Meningkatnya 1. Performansi kerja Performansi kerja performansi kerja. yang biasa saja menjelang pensiun 2. Yang menjelang pensiun. mempengaruhi adalah kondisi kognitif yang menurun. Peran sosial dan peran 1. Menjadi ketua RT 1. Memiliki peran kehidupan. di lingkungannya. yang berbeda ketika di kantor dan di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian fenomenologi yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pegawai
yang menjelang pensiun
lebih
cenderung untuk
tidak
memanfaatkan program MPP dan lebih ingin untuk tetap bekerja di sisa waktunya. Faktor- faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah ingin tetap mendapatkan upah kerja dan tunjangan kerja, nilai dan sikap yang dipegang dalam kehidupannya yang diterapkan dalam pekerjaan, dan masih ingin bersosialisasi dengan kondisi sosial dan lingkungan kerja. 2. Pegawai yang menjelang pensiun diprediksi kemungkinan akan merasa cemas karena sebentar lagi memasuki masa pensiun dan libur panjang. Beda halnya dengan informan penelitian ini. Teori kecemasan menjelang pensiun dipatahkan oleh informan penelitian ini. Hal ini dikarenakan informan memiliki coping strategi dalam menghadapi kecemasan. Selain itu, kecemasan yang dialami tidak menganggu semangat kerja menjelang pensiun.
Pegawai
yang
menjelang
pensiun
malah
cenderung
memperlihatkan peningkatan semangat kerja, performansi kerja, dan motivasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
3. Pemaknaan kerja pada pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP adalah melihat kerja sebagai sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Pekerjaan menjadi sebuah orientasi instrumental atau orientasi ekonomi, dimana tujuan para pegawai dalam bekerja adalah memberikan nafkah kepada keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga upah/gaji menjadi motivasi mereka untuk tetap bekerja. 4. Pemaknaan kerja pada pegawai negeri sipil yang lainnya adalah memaknai kerja sebagai aspek membangun hubungan relasi sosial. Dengan adanya interaksi sosial mereka akan lebih hidup dan semangat dalam bekerja. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang cenderung positif dan rekan kerja maupun atasan kerja mendukung apa yang dilakukan dan dikerjakan dan bisa diajak kerjasama dalam melakukan sebuah visi misi kerja. 5. Bekerja juga dimaknai sebagai sebuah panggilan hidup. Faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya makna kerja sebagai panggilan hidup adalah nilai-nilai kerja yang mereka terapkan untuk menunjang kinerja mereka dan sebagai wujud untuk melayani dan membantu diri sendiri dan orang lain disekitar lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Selain itu, adanya harmonisasi sikap diri dengan pekerjaan yang dilakukan. 6. Bekerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Ketika pimpinan kerja menugaskan untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
sebuah pekerjaan, kemudian mereka berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada. 7. Memaknai kerja sebagai wujud kehidupan spiritual. Adanya faktor yang mempengaruhi munculnya hal tersebut adalah mereka selalu mengucap rasa syukur ketika diberikan amanah kerja dan mereka selalu mengucap syukur dengan cara beribadah sesuai dengan iman kepercayaan mereka. Sikap ini mencerminkan bahwa tampak adanya perilaku kerja yang dilandasi oleh iman. 8. Hal terakhir yang menjadi kesimpulan adalah memaknai pekerjaan sebagai sesuatu yang mengasyikan dikarenakan bekerja adalah kegiatan yang memberikan dampak yang positif dan menyenangkan bagi orang lain disekitar lingkungan kerja.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Peneliti kurang dapat menggali data dengan probing yang mendalam karena keterbatasan waktu yang informan miliki. 2. Peneliti kurang dapat mempersiapkan pertanyaan penelitian dengan baik dan saat proses berjalannya wawancara, peneliti terkadang memberikan pertanyaan yang terkesan mengarahkan.
C. Saran 1. Dengan adanya salah satu informan penelitian yang mengalami kecemasan menjelang pensiun, maka disarankan agar perusahan ditempat informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
bekerja
memberikan
pelatihan
dan
penyuluhan
bagaimana
cara
menghadapi masa pensiun dengan baik dan positif. Agar ketika menjelang pensiun semangat dan performansi kerja mereka tidak menurun dan tetap menjadi individu yang produktif. 2. Saran untuk peneliti selanjutnya, perlu mempersiapkan lebih matang dari segi kemampuan dalam membangun rapport kepada informan. Selain itu, juga harus mempersiapkan pertanyaan dengan matang dan benar agar mendapatkan jawaban yang mandalam dan tidak cenderung untuk mengarahkan. 3. Saran untuk para informan agar lebih bisa mempersiapkan pensiun dengan baik, merancang kehidupan masa tua, secara mandiri bisa mengisi waktu luang dengan cara-cara yang sudah di rencanakan atau menyalurkan hobi yang disukai untuk aktivitas gerak fisik dan untuk mencari tambahan pemasukan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. (1998). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Durand V. Mark., David H. (2006). Intisari Psikologi Abnormal, Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Eliana, Rika. (2003). Konsep Diri Pensiunan. Jurnal. Sumatera Utara: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Erber, Joan T. (2005). Aging & Older Adulthood. Canada. Thomson Lerning. Inc. Feist, J. & G. Feist. Teori Kepribadian, Edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika. Harpaz, Itzhak. (2002). Expressing A Wish to Continue or Stop Working As Related to The Meaning of Work. Journal. European Journal of Work And Organizational Psychology, 2002, // (2), 177-198. Herudiati, Sri Endang. (2013). Makna Kerja Bagi Satuan Pengaman (Security) Perempuan (Studi Fenomenologi Satpam Perempuan Jawa). Thesis (tidak diterbitkan). Program Magister Sains Psikologi Fakultas Psikologi: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Hoyer, William J. & Paul A. Roodin. (2003). Adult Development and Aging. 5th ed. New York: McGraw-Hill. Kadarisman, M. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers. King, Laura. A (2010). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatfi. Jakarta. Salemba Humaniak. Koeswara, E. (1992). LOGOTERAPI: Psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Limono, Sendy. (2013). Terapi Kognitif dan Relaksasi Untuk Meningkatkan Optimisme Pada Pensiunan Universitas X. Jurnal. Surabaya: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1. Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. McConatha, Jasmin T., Caplan, Kevin V., Vita, Maureen E., Mauriello, Matthew., & DiGregorio, Nikki. (2009). American and German Men and Women Discuss Retirement: A Qualitative Study. Jurnal. The Open Psychology Journal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Morin, Estelle M. Ph. D., professor, HEC Montréal, and Psychologist. (2004). The meaning of work in modern times. Conference 10th World Congress on Human Resources Management, IRRST, Rio de Janeiro, Brazil. Morin, Estelle M. Ph. D. (2008). Studies and Research Projects: The meaning of work, mental health, and organizational commitment. Sao Paulo: University De Montreal Neuman, L. W. (2006). Social Research Method: Qualitative & Quantitative Approach. (6th ed.). Boston: Pearson Education. Parkinson, C. Northcote., M K Rustomji., Walter E Viera. (1990). Masa Pensiun yang Bahagia. Jakarta: Binarupa Aksara. Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Badan Kepegawaian Negara Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 UU No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara dan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil. Kepala Badan Kepegawaian negara. Rosso, Brent D., Dekas, Kathryn H., Wrzesniewski, Amy. (2010). On the meaning of work: A theoretical integration and review. Research in Organizarional Behavior 30 (2010) 91-127. United States. Safitri, Bintang R. (2013). Kesiapan Menghadapi Pensiun Ditinjau Dari Peran Gender Karyawan. Jurnal. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Salim, Peter. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Indonesia. Santrock, John W. (2002). Live-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Setyaningsih, Santi dan Muhammad Mu’in. (2013). Dukungan Sosial dan Tingkat Kecemasan Pada Kelompok Pekerja PNS yang Menghadapi Masa Pensiun: Jurnal Keperawatan Komunitas. Jurnal. Volume 1, No. 2, November 2013; 116-121 Siti, Nurani A. (2013). Makna Kerja (Meaning of Work) Suatu Studi Etnografi Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadinigrat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1, Februari 2013. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Siti, Partini S. (2011). Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Smith, Jonathan A. (2013). Psikologi Kualitatif Panduan Praktis Metode Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supratiknya, A. (2007). Kita Merujuk Sumber Acuan Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Anggota APPTI. Tarigan, Nabari. (2009). Happy and Healthy Retiree : Cara Pensiun Sehat dan Bahagia. Yogyakarta : Andi Offset. Wrzesniewski, A., Dutton, J. E., & Debebe, G. (2003). Interpersonal Sensemaking and The Meaning of Work. Research in Organizational Behaviour, 25, 93135. Yuliarti, Vivit dan Prabandini, Olievia. (2014). Hubungan Antara Kecemasan Menghadapi Pensiun Dengan Semangat Kerja Pada Pegawai PT. POS Indonesia Kantor Pusat Surabaya. Jurnal. Volume 03, Nomer 02 Tahun 2014. Universitas Negeri Surabaya. Yunian, Fandy A. (2013). Developmental and Clinical Psychology. Pengaruh Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Terhadap Post Power Syndrome Pada Anggota Badan Pembina Pensiunan Pegawai (BP3) Pelindo Semarang. Jurnal. Universitas Negeri Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
LAMPIRAN 1 Informed Consent Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Informed Consent
Saya Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro, mahasiswa jenjang S1 program studi Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saya sedang melakukan penelitian untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Saya melakukan penelitian mengenai makna kerja pada pegawai yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP. Untuk memperoleh data penelitian, saya membutuhkan bantuan dari 2 (dua) orang pegawai yang 1 tahun lagi menjelang pensiun dan tidak mengambil MPP (Masa Persiapan Pensiun). Bantuan yang dapat anda berikan adalah berupa informasi yang disampaikan dari proses wawancara bersama saya sebagai peneliti. Informasi tersebut akan saya kumpulkan dan saya olah sehingga memperoleh data tentang pemaknaan kerja seorang pegawai yang menjelang pensiun. Saya meminta kesediaan anda untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian saya. Wawancara akan berlangsung kurang lebih 1-2 kali pertemuan. Dalam proses wawancara, saya akan memberikan sekitar 25 (dua puluh lima) pertanyaan pokok dan beberapa pertanyaan sampingan sehingga wawancara akan membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam. Dalam wawancara, anda disarankan untuk memberikan informasi dengan apa adanya, diperbolehkan untuk menolak pertanyaan yang tidak ingin anda jawab, dan bertanya mengenai informasi apapun terkait dengan penelitian. Wawancra akan dilakukan secara personal. Untuk menjaga keaslian, objektivits, dan kelengkapan informasi, saya mohon juga untuk menggunakan alat perekam selama proses wawancara. Dalam melakukan penelitian ini saya dibimbing oleh Timotius Maria Raditya Hernawa, M.Psi. Meskipun demikian, identitas anda dan hasil rekaman anda, akan saya jaga kerahasiaannya, sehingga tidak ada pihak lain selain saya dan pembimbing saya yang mendengarkan atau memperoleh data anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Demikian informasi yang saya sampaikan terkait dengan penelitian. Saya akan sangat terbuka untuk memberikan tambahan informasi apabila terdapat informasi yang kurang jelas. Apabila anda bersedia untuk berbagi informasi mengenai makna kerja anda saat akan menjelang pensiun, silakan bubuhkan tanda tangan anda di bawah ini. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Inisial: Telah membaca, memahami, dan menyetujui informasi di atas, serta menyatakan kesediaan saya untuk berbagi informasi mengenai makna kerja pegawai yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP.
Yogyakarta, _______________2016 Informan penelitian,
__________________
Peneliti,
B. Aditya Wahyu Dewantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
LAMPIRAN 2 Informed Consent Significant Others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Informed Consent
Saya Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro, mahasiswa jenjang S1 program studi Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saya sedang melakukan penelitian untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Saya melakukan penelitian mengenai makna kerja pada pegawai yang menjelang pensiun. Untuk memperoleh data penelitian, saya membutuhkan bantuan dari bapak/ibu sekalian sebagai narasumber dan sekaligus sebagai atasan atau rekan kerja dari informan penelitian saya. Selain itu, juga untuk melengkapi dan menambahkan data atau informasi dari penelitian saya. Bantuan yang dapat anda berikan adalah berupa informasi yang disampaikan dari proses wawancara bersama saya sebagai peneliti. Informasi tersebut akan saya kumpulkan dan saya olah sehingga memperoleh data tentang pemaknaan kerja seorang pegawai yang menjelang pensiun yang tidak mengambil program MPP (Masa Persiapan Pensiun). Wawancara akan dilakukan secara personal. Untuk menjaga keaslian, objektivits, dan kelengkapan informasi, saya mohon juga untuk menggunakan alat perekam selama proses wawancara. Dalam proses ini, saya akan memberikan 13 (tiga belas) pertanyaan pokok dan beberapa pertanyaan sampingan sehingga wawancara akan membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit. Dalam wawancara, anda disarankan untuk memberikan informasi secara apa adanya, memiliki hak untuk tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang tidak ingin anda jawab, dan bertanya mengenai informasi apapun terkait dengan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini saya dibimbing oleh Timotius Maria Raditya Hernawa, M.Psi. Meskipun demikian, identitas anda dan hasil rekaman anda, akan saya jaga kerahasiaannya, sehingga tidak ada pihak lain selain saya dan pembimbing saya yang mendengarkan atau memperoleh data anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Demikian informasi yang saya sampaikan terkait dengan penelitian. Apabila anda bersedia untuk berbagi informasi mengenai makna kerja dan kinerja dari partisipan utama dalam penelitian ini, silakan bubuhkan tanda tangan anda di bawah ini. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Inisial: telah membaca dan memahami informasi di atas, serta menyatakan kesediaan saya untuk berbagi informasi mengenai penilaian kinerja informan inti dan makna kerjanya.
Yogyakarta, _____________2016 Informan penelitian,
__________________
Peneliti,
B. Aditya Wahyu Dewantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 3 Verbatim Informan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Tabel 4. Verbatim Informan 1 No.
Verbatim
1
Oke pak W saya mau bertanya tentang kondisi bapak menjelang
2
pensiun. Bagaimana kondisi kesehatan bapak sekarang?
3
Ya alhamduluiah kondisi kami sekeluarga sehat semua, penyakit kecil itu
4
biasalah, seperti batuk, mungkin kalau hanya kondisi kesehatan saya
5
sehat-sehat saja.
6
Kalau kondisi fisik bapak yang bapak rasakan sekarang ketika
7
menjelang pensiun?
8
Ya menurut saya untuk masalah psikis itu biasa karena faktor usia ya mas
9
ya, karena ada penurunan itu hal yang wajar, mungkin dari segi daya
10
ingatan, itu hal-hal yang sangat biasa mas. Karena kan usia itu sangat
11
menentukan, apa lagi kalau kita tidak hanya diam itu mempengaruhi
12
seseorang akan lebih tua. Katakan lah kalau biasanya bekerja, terus tiba-
13
tiba diam nah itu dampaknya pada psikis, psikologinya akan terganggu.
14
Berarti tidak ada hal-hal yang begitu menganggu ya tentang kondisi
15
fisik.
16
Ya sementara waktu ini tidak ada, karena kan saya sendiri masih bekerja
17
ya jadi otak masih untuk bekerja dan berpikir. Apalagi kemasyarakatan
18
juga menuntut, saya juga melayani masyarakat. Jadi kita harus berusaha
19
semaksimal mungkin, fisik dan psikis kita tanggulangi sedemikian rupa,
20
apakah kita harus mengisi TTS (Teka Teki Silang), kita harus membaca,
21
itu kan membuat orang akan lebih bisa bertahan supaya psikologinya
22
tidak menurun.
23
Apakah menjelang pensiun ini bapak mengalami kecemasan? Kan
24
sebentar lagi akan pensiun. Apakah bapak cemas akan hal itu?
25
Kecemasan itu saya rasa hal manusiawi ya mas, karena biasanya dulu
26
saya menerima gaji 100% sekarang maksimal 75%. Sedangkan untuk
27
kebutuhan kehidupan itu sekarang menuntut dan tidak bisa di bantah lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
28
mas. Kecemasan itu timbul pada semua orang mas. Tidak hanya timbul
29
pada orang yang mau pensiun ya. Jadi kecemasan seseorang itu, baik
30
orang yang masih bekerja, maupun orang yang akan pensiun pasti akan
31
kena kecemasan. Kan ada rasa was-was. Jadi kecemasan itu tidak hanya
32
dialami orang yang menjelang pensiun saja. Tapi besar kecilnya
33
kecemasan itu tergantung orangnya mas, tidak bisa disama ratakan.
34
Tadi bapak mengatakan kecemasan seseorang itu besar kecilnya
35
berbeda di setiap orang. Kalau bapak sendiri bagaimana kalau boleh
36
tahu?
37
Yaa saya rasa kecemasan itu maksimal ya pendapatan yang dipotong 25%
38
itu mas. Karena kan kita ibaratnya dulu menerima 3 juta, sekarang setelah
39
pensiun menerima 1 juta. Cukup kah uang segitu mas untuk hidup? 1
40
bulan untuk biaya sekolah, kan itu kan kita harus selalu ada to mas. Yaa
41
disitu itu lho mas. Kalau kita menghitung besar kecilnya kecemasan itu
42
tidak bisa. Ya paling tidak maksimal dipotong 25% dari gaji, karena untuk
43
kehidupannya hanya 25% mas.
44
Selain itu ada atau tidak pak? Selain masalah kebutuhan, gaji, ada
45
hal-hal yang bapak W cemaskan gak pak?
46
Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang
47
satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan, mencemaskan pendidikan
48
mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting. Kita
49
mencemaskan anak mas, kita kadang-kadang perlu mencemaskan anak
50
kan? Dari segi pergaulan, itu juga masuk dalam teori kecemasan. Tidak
51
hanya orang yang menejalng pensiun saja.
52
Berarti saat menjelang pensiun ini bapak masih cemas dan
53
mencemaskan anak?
54
Yaa mau nggak mau, kelanjutan anak didik kita itu bagaimana? Ya itulah,
55
masalah kecemasan itu memang semuanya pasti “oh iya yak ok ak wingi
56
kok ra sambil buka usaha ya?” merasa cemas to mas. Kenapa saya tidak
57
ambil sampingan untuk menambah supaya besok setelah pensiun ada
58
kerja sampingan umpamanyakan begitu, itu juga suatu kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
59
menurut saya. Itu gak tau lahh…
60
Nah ini, kerja sampingan atau kegiatan sehari-hari bapak itu apa?
61
Ada atau tidak?
62
Saya kerjaan sampingan tidak punya, tapi kalau pekerjaan sosial
63
kemasyarakatan saya ada mas. Ya mengurusi bagian kepemerintahan.
64
Kerja sosial kemasyarakatan ada mas itu malah lebih berat mas. Saya kan
65
menjabat sebagai RT disini mas. Itu lah untuk menutup supaya nantinya
66
saya tidak was-was dan cemas setelah lepas dari pegawai.
67
Menjabat sebagai ketua RT itu hal yang membuat hiburan buat
68
bapak supaya tidak stres atau seperti apa pak?
69
Yaa itu tadi dengan adanya kegiatan itu ya mas, mau nggak mau kan ada
70
komunikasi antar sesama, kan bisa tukar pendapat dan komunikasi pada
71
masyarakat, jadi ada timbal balik, supaya saya tidak merasa kesepian dan
72
punya hiburan, biarpun hiburannya hanya sambil bercanda- canda.
73
Sebenarnya menjadi pengurus RT itu lebih berat dari pada pegawai.
74
Kenapa? Karena menjadi pengurus sosial masyarakat itu hasilnya hanya
75
cemooh mas.
76
Itu cemoohan dari masyarakat membuat bapak semakin stres atau
77
bagaimana?
78
Tergantung orangnya mas. Kita melangkah bener pun hasil nya cemooh,
79
apa lagi kita jalannya gak bener, samsoyo di cacat. Jadi tergantung
80
orangnya, mau dimasukan dalam hati nanti gampang stres.
81
Kalau bapak ketika dapat cemoohan itu bagaimana?
82
Ndak perlu dimasukkan dalam hati, ndak perlu, nanti malah saya stres
83
sendiri. Jadi kalau kita pengurus ambil selow enak mas
84
Oke pertanyaan berikutnya pak. Bagaimana perasaan bapak ketika
85
mengetahui sebentar lagi akan pensiun?
86
Ya biasa saja mas, orang bekerja itu sudah punya batasan waktu sama
87
seperti yang saya sampaikan tadi, jadi hal-hal itu biasa mas. Kalau kita
88
tidak mau secara naluriah, hak nya sudah sampai disitu terus menuntut
89
hak nya lebih dari itu malah bukan menjadi haknya, jadi kita harus terima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
90
Karena itu batas usia yang sudah di tentukan dan tidak bisa di bantah lagi.
91
Perasaan juga biasa saja karena hal itu wajar. Jangan kita ambil pusing
92
mas, kalau kita ambil pusing nanti bawaannya stres dan stroke. Kaya yang
93
awal, kalau kita terbiasa untuk merintah terus tidak merintah nanti jadi
94
stroke. Ya kita harus syukuri bisa bekerja sampai tuntas. Ibarat kita
95
sekolah sudah lulus. Itu menurut saya.
96
Terus bagaimana pak W mempersiapkan pensiun yang akan datang?
97
Yaa persiapannya mau apa lagi to mas, usia sudah segini. Kalau keinginan
98
sih ya muluk-muluk inigin persiapan pensiunnya buka usaha, usaha apa
99
ya? Ya itu tadi 2 tahun menjelang pensiun sudah di berikan hak itu, untuk
100
melangkah mempersiapkan kelulusan. Kita terima saja jangan dipikir
101
pusing. Ya nanti kalo ada keinginan buka usaha ya kalau ingin saja, ingin
102
mengisi waktu umpamanya, nanti buka warung jual rokok, umpamanya
103
buat kebutuhan sehari hari. Maksudnya tidak seperti pekerjaan yang di
104
alami. Umpamanya bekerja terus sudah pensiun, lalu mau berkecimpung
105
lagi terhadap masyarakat yang ingin mensertifikatkan, berarti itu sama
106
saja belum mau melepas pekerjaannya, itu berarti belum siap pensiun. Itu
107
menurut saya lho mas. Kalau sudah pensiun jangan berkecimpung disitu
108
lagi, buka usaha yang lain. Itu yg namanya kita mempersiapkan diri untuk
109
pensiun. Kalau usaha lain membuka kelontong untuk memenuhi
110
kebutuhan lagi nah itu namanya pensiun.
111
Tapi ada nggih keinginan untuk buka usaha?
112
Kinginan itu selalu ada untuk mengisi waktu luang, kalau pensiun itu apa
113
sih mas, tidur terus nonton televisi. Keinginan itu selalu ada to mas.
114
Apakah itu untuk mengisi waktu, berjualan sembako sehari-hari.
115
Kalau dari BPN sendiri apakah memberikan pelatihan-pelatihan
116
untuk mempersiapkan pensiun?
117
Saya rasa selama ini saya menjadi pegawai belum pernah ada persiapan
118
untuk pegawai supaya mempersiapkan diri untuk lepas pembimbingan
119
pensiun. Kalau ada pun pasti hanya teori. Jadi begini, cuma ada pegawai
120
yang bercerita kepada teman-teman. Bukan yang benar-benar pengusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
121
Kalau pengusaha itukan benar-benar memberikan contoh, jangan takut
122
pensiun, masih ada usaha sambilan yang dilakukan. Kalau dari pegawai
123
sendiri itu hanya teori. Teori saja tidak ada praktiknya, wong sama-sama
124
pegawai. Kalau pengusaha betulan yang memberi pembekalan itu baru
125
betul dan pas. Saya bilang teori karena dia belum merasakan pensiun.
126
Berarti bapak punya keinginan yang belum terlaksana nggih pak?
127
Semuanya tu keinginan itu kalau dituruti gak ada habisnya mas, kalau
128
keinginan tapi tidak di dasari kemampuan baik fisik maupun psikis dan
129
finansial itu sama aja bohong mas, cuam angan-angan semata. Jadi kalau
130
mau melakukan sesuatu ada 3 yang tidak bisa dilepaskan, fisiknya, pola
131
pikirnya, dan finansial. Tanpa ini nonsense mas. Tiga hal ini haru ada
132
mas, fisiknya sudah tidak ada kok mau bekerja, nihil to mas? Mau buka
133
usaha nggak ada modal, nol to mas? Fisik ada, modal ada, kemampuan
134
pengelolaan kurang ya pincang mas. Jadi untuk suatu keinginan di capai 3
135
serangaki tidak bisa dipisahkan. Kalau main kayu ya ibarat entek alas
136
entek omah mas, teori tadi. Jadi kita harus mengukur kemampuan kita
137
Berikutnya pak, bisa diceritakan nggak, kenapa bapak ini memilih
138
pekerjaan sebagai di BPN ini?
139
Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya lulusan SLTA,
140
terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya mencoba, dari pada kita
141
mau kuliah itu orang tua tidak mampu dan penghasilan tidak tetap. Saya
142
menyadari orang tua hanya berjualan makanan dirumah, ya tidak
143
menghilangkan lah, orang tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti
144
ini. Ada pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah
145
ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6 bulan
146
digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.
147
Tidak kepikiran pekerjaan yang lain pak?
148
Ya kepikiran, sebetulnya saya SLTA memang ada penawaran bekerja di
149
perusahaan di Palembang dan Tangerang. Temen saya sekerja yang
150
menawari. Disini saya anak paling kecil, bukan saya “netek terus”, nek iso
151
nyambut gawe ora sah adoh-adoh. Saya memang ditawari, tapi orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
152
tidak mengijinkan ya udah, terus ada informasi itu tadi mas ya saya
153
mencoba. Terus diangkat sebagai pegawai tetap.
154
Selanjutnya ini pak W bisa menceritakan diskripsi tugas bapak
155
dikantor itu apa saja?
156
Pada saat ini saya menjadi petugas ukur, tetapi menjabat sebagai
157
koordinator petugas ukur. Sebenarnya saya masuk di kulon progo terus
158
pindah dikota jogja, baban tanggung jawab saya selalu tidak menyimpang
159
sebagai koordinator, karena pimpinan mempercayakan saya untuk
160
membenahi kinerja rekan-rekan sesuai dengan metode cara pengukuran
161
yang benar. Jadi semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori untuk
162
membenahi pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan cara yang
163
benar. Disamping itu juga hal-hal masalah itu dibebani juga untuk
164
mengoreksi berkas. Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan mengkoreksi
165
pekerjaan rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya, jadi petugas loket dan
166
korektor. Setelah itu saya mengikuti diklat pendidikan di bogor dan
167
bandung saya yang dikirim, padahal saya sudah tua, yang lainnya umur 25
168
dan 27, saya sendiri yang sudah tua mas. Di suatu sisi saya sudah tau dan
169
juga ada pelatihan komputer juga mas, tapi kantor selalu mengirim saya
170
untuk diklat. Itu deskripsi dibidang pekerjaan saya. Yang ketiga saya
171
ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di SMK membantu kasupsi
172
menguji di SMK dari tahun 1999, di bidang survei dan pemetaan di SMK
173
Negri 2. Sampai tahun 2010 saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan
174
saya sampai sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan
175
korektor.
176
Sekarang masih menjadi koordinator?
177
Iya masih, untuk mencermati pekerjaan itu sesuai dengan langkah-
178
langkah dan peraturannya atau tidak. Dan saya sering di kirim kemana
179
untuk pelatihan, bukannya saya menonjolkan diri tidak, tapi saya tidak
180
tahu kenapa kok saya yang selalu dikirim.
181
Kalau menurut bapak, ada faktor apa yang bapak punya dan orang
182
lain punya, ketika bapak terus yang dikirim tugas keluar sebagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
183
utusan dari kota?
184
Ya itu kan dari pimpinan, kalo saya sendiri tidak bisa menilai saya sendiri.
185
Yang bisa menilai hanya orang lain mas. Yaa saya hanya merasa senang
186
mas dikasih tugas oleh pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu
187
saja. Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya
188
saya percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan saya.
189
Seberapa penting pak pekerjaan ini untuk bapak sendiri?
190
Yaa kalau dari segi pentingnya ya mas, itu penting karena pekerjaan itu
191
beban tanggung jawab saya yang di emban, saya ditunjuk sebagai
192
koordinator, berkas itu jalan atau tidak itu tergantung saya, kalau tidak
193
kasi dan kasubsi tidak bisa tanda tangan mas dan identitas saya selalu
194
tercantum di berkas itu. Harus mencermati data yang masuk dan keluar
195
dan harus bisa dipertanggungjawabkan dengan cara tanda tangan saya
196
harus ada disitu mas. Itulah yang namanya sirkulasi pekerjaan mas.
197
Kalau untuk bapak sendiri, peran bapak yang penting untuk
198
kelancaran berkas dan tugas. Kalau dari segi pribadi bagaimana
199
pak?
200
Ya kalau untuk pribadi bisa dibilang penting dan juga enggak mas, karena
201
pekerjaan ini beban bersama bukan pekerjaan pribadi saya mas. Karena
202
pekerejaan itu pekerjaan kantor, pentingnya adalah pekerjaan bisa
203
berjalan lancar saya senang mas, tidak ada beban krusial saya senang mas,
204
kalau ada kendala saya juga ikut berperan tanggung jawab mas.
205
Kalau semisal untuk, pekerjaan ini juga penting untuk keluarga
206
mboten? Pekerjaan bapak yang dilakoni saat ini.
207
Yaa itu penting bagi keluarga saya karena pekerjaan itu adalah sumber
208
kehidupan saya dan keluarga, tanpa pekerjaan itu saya tidak bisa
209
menghidupi keluarga dan tidak bisa memberikan nafkah. Sudah tidak
210
penting karena kalau sudah pensiun, bukan ranah saya mas karena sudah
211
lepas dari tanggung jawab saya. Tapi beban tanggung jawab saya masih
212
seumur hidup terhadap pekerjaan itu, memang sudah lepas dari segi
213
kepegawaian tapi dari segi beban tanggung jawabnya masih berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
214
sampai ajal mas, itu bedanya bekerja di instansi BPN dengan instansi
215
lainnya mas. Karena di BPN bebannya seumur hidup, bila nanti ada
216
masalah nanti masih bisa di panggil di persidangan kalau ada
217
permasalahan, karena warkah itu warkah hidup mas.
218
Sudah berapa lama pak W bekerja di BPN, bisa diceritakan mungkin
219
pengalamannya susah dan senangnya selama bekerja di BPN?
220
Yaa kalau kerja di BPN sejak tahun 1980 sampai sekarang itu sudah 36
221
tahun. Suka duka banyak mas, sukanya kita bergaul dengan masyarakat,
222
sepanjang kita mau bergaul dengan masyarakat selalu dikangeni, di
223
kulonprogo saya 13 tahun mas, hidup dengan masyarakat pedesaan, kita
224
harus bisa membawa diri, supaya kita bisa mengambil hati masyarakat
225
supaya masyarakat senang menanggapi kita supaya enak, kita harus bisa
226
memberikan pencerahan kepada mereka msayarakat. Lain dengan orang
227
yang bekerja di 1 tempat terus. Di kulonprogo itu medannya berat, saya
228
jadi petugas ukur dan juga petugas pembukuan dobel pekerjaan saya.
229
Melaukan tugas harus senang mas, kalau enggak repot mas. Yang sangat
230
jadi ingatan saya sampai saat ini pada waktu saya melakukan pengukuran
231
di guo keskendo. Melakukan pengukuran dengan teodolit dengan mata
232
telanjang kelihatan mas, terus kalau pake tele lebih dekat dan bisa di
233
fokuskan, yang terjadi apa mas, tanda rambunya hilang seketika mas,
234
tahu-tahu rambu-rambunya hilang mas angkanya. Alam gaib ada yang
235
jahil atau tidak. Gangguan alam gaib ada dan gangguan dari masyarakat
236
juga ada mas. Sengketa lahan juga ada masalah mas, bila terjadi hal-hal
237
krusial biasanya saya suruh menghadirkan satu aparat setempat, bila itu
238
rawan bisa menghadirkan polisi buat keamanan bersama, keamanan
239
pemohon dan keamanan bersama. Supaya semua aman. Itu mas suka
240
dukanya menjadi petugas lapangan.
241
Terus bisa diceritakan lagi nggak pak, motivasi terbesar bapak
242
kenapa bapak tetap memilih untuk tetap memilih bekerja dan tidak
243
mengambil MPP? Kalau memilih bekerja, bekerja padahal banyak
244
resikonya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
245
Semua masih hidup didunia akan menghadapi resiko, kalau saya masih
246
bekerja, saya masih punya ilmu mas, yang mungkin tidak dipunyai
247
seseorang, saya bisa memberikan informasi ini kepada orang lain saya
248
bangga, jadi ilmu itu tidak putus. Kenapa saya ingin terus bekerja karena
249
saya ingin memberikan ilmu saya kepada orang lain. Orang lain sangat
250
membutuhkan informasi saya, soale belum tentu orang lain tahu langkah-
251
langkah yang ditempuh saya beri tahukan informasinya. Motivasinya saya
252
tetap bekerja adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan teman
253
yang membutuhkan.
254
Ada lagi yang lain pak?
255
Kalau di kantor hanya itu, kalo gaji dan finansial itu sudah hak, kalo ingin
256
memeras gak bisa mas, kalo ketahuan masuk KPK mas, jangan
257
mengharap imbalan dari seseorang. Bukan berarti munafik, tidak mas.
258
Yang saya bangga sekali kalau boleh saya menyampaikan mas, saya bisa
259
berbagi dengan orang lain mas, itu saya sangat bangga bisa berbagi rasa.
260
Sejauh ini bapak berbaginya sama siapa saja pak? Dengan karyawan
261
yang lebih muda atau bagaimana?
262
Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota jogja itu
263
krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak memahami, ada yang
264
ingin bertanya ya saya beritahu, karena ada peta yang peninggalan
265
belanda jadi agak susah. Sejak undang-undang otonimi itu sekarang
266
didirikan keluarahan. Itu lah yang menyebabkan putusnya tali perusahaan.
267
Karena dulu kegiatan satu kampung per RT atau per RW saja, kalau
268
jaman dulu itu satu kampung kalo berkegiatan.
269
Saya juga mau tanya lagi ini pak, cara-cara apa yang bapak tempuh
270
untuk mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain
271
uang pensiunan?
272
Itu tadi to mas, saya punya keinginan untuk membuka warung sembako,
273
kalo mau buka konsultan, siapa yang mau datang mas, gak payu mas.
274
Kalau mau ikut kursus itu pasti gak bakal diterima karena sudah tua.
275
Kalau saya mau menggeluti pekerjaan yang sama saya kurang senang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
276
karena itu pekerjaan lama, kalau bisa itu bergelut dengan pekerjaan yang
277
lain. Ya nanti bagaimanalah, setelah pensiun nanti kita buka usaha kecil-
278
kecilan untuk mengisi waktu, kalau enggak mengabdi di masyarakat
279
sosial mas itu juga gak ada jeleknya.
280
Terus seberapa besar uang atau gaji bapak ini untuk tetap bekerja
281
pak?
282
Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak bekerja
283
rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena beban tanggung
284
jawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti melekat sendirinya.
285
Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni, karena itu sumber kehidupan kita.
286
Nek ra obah ora mamah mas, itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora
287
entuk hasil mas. Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra
288
mlebu entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan
289
belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai. Jadi besok
290
kalau anda bekerja uangnya di sisihkan untuk masa tua mas. Kalau
291
dituruti nanti habis mas, anak cucu makan apa.
292
Kalau bapak sendiri sekarang menjelang pensiun ini, menurut bapak
293
performanya bapak ini seperti apa? Lebih giat atau lebih nglokro.
294
Kita sesuai porsinya aja, kalau kita giat tetapi bawahannya tidak giat sama
295
saja mas. Kan saya juga tergantung dari rekan-rekan mas. Tidak bisa saya
296
meningkatkan kinerja saya sendiri. Saling ketergantungan antar divisi
297
mas. Jadi kita tidak bisa meningkatkan kinerja secara senidir, karena satu
298
ikatan roda kerja. Kalau semangat, kita yang semangat tapi yang lain tidak
299
semangat sama saja mas. Saya tidak bisa bilang semangat atau tidak
300
karena kantor itu saling bergantungan mas, saya bukan membuat
301
pekerjaan sendiri. Lain dengan dinas statistik, harus membuat pekerjaan
302
harus giat mencari data otentik, kalau saya tidak bisa.
303
Berati, saya bertanya lagi, semenjak bapak menjabat sebagai
304
koordinator sampai sekarang, apakah cuma menunggu sirkulasi
305
kerja saja atau bagaimana?
306
Paling kalau sirkulasi kurang lancar nanti di tegur kasupsi mas, kalau saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
307
sendiri kan tidak enak soalnya teman sejawat mas. Yaa kadang-kadang
308
saya juga bertanya kepada mereka, “pie gaweanmu wis rampung opo
309
durung?” sambil bercanda mas. Karena di dalam sirkulasi saya tidak di
310
struktur sebenarnya. Saya hanya membantu meringankan tugas kasupsi.
311
Jadi tanggung jawabnya tidak 100%. Saya emang gak bisa mengoyak-
312
oyak rekan-rekan untuk cepat menyelesaikan tugasnya. Ya sebenarnya
313
distruktural organisasi mereka bawahan saya, karena sudah terbiasa saya
314
yo nggak enak nek negur gitu. Karena saya itu tidak dilantik mas, hanya
315
penunjukan mas. Kalau kasi dan kasupsi di lantik, kalo saya ditunjuk, jadi
316
beban tanggung jawab berbeda mas, saya dilantik sebagai pegawai.
317
Kalau lingkungan kantor, teman2 sebaya dan pimpinan pernah tidak
318
menilai pak W positif atau negatif?
319
Itu hal yang biasa mas. Ya kadang-kadang ya gini ya, saya tambah teliti
320
dengan pekerjaan saya, saya harus meneliti dengan cermat warkah-
321
warkah yang belum dijahit, ya saya tegas kapada petugas itu. Saya
322
kembalikan lagi terus saya suruh dia menjahit. Padahal saya mau naikan
323
berkasnya, kalau belum dijahit ya saya kembalikan. Kalau dulu saya
324
males, biar pimpinan aja yang langsung mbalekke ke orangnya. Kalau
325
sekarang ya enggak, saya lebih teliti dan tegas mas.
326
Kalau dari pimpinan sendiri pak, pernah memuji bapak?
327
Belum pernah, saya belum pernah mendengar hal-hal seperti itu
328
Mungkin dengan cara lain ya pak?
329
Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus saya untuk
330
menangani permasalahan dengan baik, dalam berbicara di forum ya baik
331
untuk menghadiri rapat untuk mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu
332
ada datanya. Data itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya
333
bawa mas. Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.
334
Saya sekarang bertanya hak dan kewajiban ini. Menurut bapak ini
335
apakah pekerjaan bapak ini dihargai masyarakat atau lingkungan
336
sekitar pak?
337
Kalau menghargai ya menghargai bagaimana, ada yang kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
338
menghargai dengan cara konsultasi dengan dia, ada manfaatnya. Contoh
339
saya mencoba menolong dan menghitungkan pajak bangunan, tapi jangan
340
percaya 100% terhadap saya, harus ada balancing nya mas. Kalau ada
341
masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa mengatasi saya ya
342
mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang lain. Yang penting saya
343
sudah memberikan bantuan.
345
Kalau boleh, kalau bisa diceritakan hal apa sajakah yang sudah
346
bapak lakukan untuk memenuhi hak dan kewajiban?
347
Kalau kewajiban kinerja saya, harus kerja, kalau tidak masuk ya saya ijin.
348
Kalau hak ya kalau perlu kita ambil, kaya cuti. Saya jarang mengambil
349
cuti, setiap tahun kita punya hak untuk ambil cuti. Saya tidak perlu, rugi
350
kalau ambil cuti, ya itu tadi kehilangan teman bermain. Karena kita cuti
351
nggak ada fungsinya kita kehilangan teman bermain, karena sudah dekat
352
ya sok nggarapi sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.
353
Pernah dapet tugas yang susah nggak pak dari atasan?
354
Yaa susah tapi bisa diatasi mas, karena akhirnya diatasi aparat setempat.
355
Saya sudah sampai lokasi terus saya dilarang untuk melakukan tugas.
356
Karena ini beban tanggung jawab saya untuk melakukan tugas, saya minta
357
anda untuk menulis dan tanda tangan data lapangan, saya diberhentikan
358
karena masih ada masalah sengketa tanah. Saya juga memberikan saran
359
supaya segera ditangani masalahnya. Ternyata masalah selesai ditingkat
360
kecamatan, terus saya dipanggil lagi untuk melanjutkan pekerjaan itu lagi,
361
saya dikawal polisi juga, karena sengketa itu rawan dan bahaya mas,
362
makanya wong jowo itu “sak dumuk batuk senyari bumi relo dinyohi
363
pati”, gara-gara segenggam tanah bisa jadi peperangan dan perkara.
364
Nah kalau tadi menurut bapak itu adalah suatu hal yang susah,
365
bapak termotivasi mboten?
366
Ya kita harus supaya kita bisa memecahkan masalah itu harus ada data
367
otentik dan bermusyawarah dengan masyarakat. Kalau tidak ada data saya
368
juga tidak berani mas, sama saja buhuh diri itu mas. Sengketa apapun
369
kalau punya bukti otentik pasti akan menang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
370
Bagaimana cara bapak mencapai pekerjaan yang anda lakukan?
371
Saya nggak pernah mas, karena resikonya tinggi, yang biasa-biasa saja
372
mas, sesuai dengan jalurnya saja mas, jadi nggak muluk-muluk mas. Ingin
373
mencapai tujuan yang paling tinggi gak ada mas. Kan sudah mau pensiun
374
mas, ra mungkin mas. Tidak ada mas, sudah tidak layak lagi memiliki
375
keinginan yang tinggi. Buka menutup kemungkinan kalau masih tua tidak
376
boleh tinggi-tinggi, harus mengukur 3 serangkai tadi mas, harus ada
377
kemauan, kemampuan, dan finansial yang harus ada mas. Filter dari 3
378
serangkai itu adalah telinga mas, jadi telinga untuk menyaring yang baik
379
dan buruk mas, otak berpikir, tangan bertindak, dan mulut berbicara.
380
Kalau keluarga sendiri mendukung pekerjaan bapak nggak?
381
Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau ngak mau
382
saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak mendukung pasti saya
383
nggak boleh pergi mas. Contoh saya ditugaskan di diklat di bandung.
384
Kalau nggak mendukung, saya gak berangkat terus saya akan di pecat.
385
Berati kehidupannya anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung
386
pekerjaan saya, yang penting disana aman dan sehat.
387
Kalau lingkungan masyarakat dan lingkungan kantor mendukung
388
pekerjaan bapak atau tidak?
389
Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat bertanya pada
390
saya, dia mendukung saya karena ilmu saya masih dibutuhkan dan
391
masyarakta juga membutuhkan saya.
392
Terus kalau cara mengungkapkan rasa syukur sampai saat ini
393
bagaimana pak caranya?
394
Bersyukur di kasih umur panjang bisa mencapai bisa lulus, kadang-
395
kadang ada yang bersyukur aku arep ngene-ngene, ada yg diungkapkan
396
dengan nadzar. Jadi ungkapan syukur seseorang itu berbeda-beda mas,
397
tidak bisa diungkapkan, paling untuk pribadi sendiri, kadang-kadang
398
bersyukur
399
mengucapkan syukur dengan ditonjolkan ke media masa, gitu juga bisa.
400
Kemudian, eee apa yang ingin bapak dapatkan dari pekerjaan ini?
sesuai
keyakinan
iman
masing-masing
mas.
Ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
401
Kalau kerja yang ingin didapatkan itu sangat susah ya, karena seseorang
402
itu belum tentu senang dengan apa yang saya ungkapkan. Jadi tidak bisa
403
diungkapkan, karena belum tentu orang lain senang. Karena ada unsur ora
404
ngandel mas.
405
Kalau nilai-nilai kerja, prinsip kerja yang bapak miliki itu apa pak?
406
Prinisip nya yang jelas adalah pekerjaan didepan mata harus dikerjakan
407
mas, maunya segera dikerjakan, tapi kadang-kadang juga ada kendala
408
mas, pasti ada kendala mas. Ingin bekerja 100% ya tidak sesuai dengan
409
realita. Kita bekerja tidak sendiri, jadi harus mendengarkan orang lain mas
410
kalau bekerja, ya 3 serangkai tadi mas. Kita harus ngomong dan harus
411
memberi contoh juga mas. Soale nek kita bekerja itu tidak selalu benar,
412
pasti ada salahnya juga.
413
Kalau masalah dikeluarga sendiri, sikap bapak saat bekerja dan
414
dirumah sama atau tidak?
415
Pasti ada perbedaan mas, tidak bisa disamakan mas, dirumah tangga dan
416
dikantor itu berbeda mas, nanti kalau masalah dirumah dibawa kekantor
417
nanti repot mas, bubar kantore mas.
418
Kalau prinsip pak, prinsip-prinsip itu tadi di lakukan juga di rumah
419
atau tidak?
420
Iya jelas, harus tetap memberi prinsip-prinsip itu mas pada anak, sopan
421
santun saya berikan ke anak juga mas.
422
Seberapa cintanya bapak dengan pekerjaan bapak?
423
Kalau dengan pekerjaan tu ya sewajarnya saja, saya mencintai pekerjaan
424
saya ya karena itu dunia saya mas. Sewajarnya saja.
425
Bisa bapak ceritakan arti kerja dari bapak?
426
Orang mengartikan kerja bisa diartikan seperti perintah atau keinginan.
427
Kalau perintah itu melaksanakan mas. Kalau keinginan itu membuat
428
pekerjaan sendiri mas, menyibukkan diri sendiri.
429
Ini pertanyaan terakir dan pertanyaan pokok dan inti sekali dari
430
penelitian saya. Pak W memaknai kerja ini seperti apa, padahal
431
bapak sebentar lagi menjelangi pensiun?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
432
Yaudah itu tadi aja, kan saya melaksanakan perintah, menjalani perintah
433
yang harus dilaksanakan, saya tidak membuat pekerjaan, makanya ada 2
434
prinsip itu tadi. Soale saya bukan seorang pengusaha. Tergantung perintah
435
atau keinginan dan saya termasuk ya perintah, karena saya melaksanakan
436
dan menjalankan perintah, kalau punya keinginan dan gagasan belum
437
tentu diterima oleh pimpinan mas, memang punya niat, tapi atasan belum
438
tentu bisa menerima. Makna kerjanya disitu mas. Lain kalau kita
439
berkeinginan untuk meciptakan pekerjaan, terserah kita yang bekerja mas.
440
Kalau perintah itu kita tidak seenaknya kita bekerja, soalnya da rambu-
441
rambu yang harus dipatuhi mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
LAMPIRAN 4 Tabel Kategorisasi Informan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1. 2. 3. 4. 5.
8.
9.
10. 11.
12.
Sub-Kategori Kondisi fisik yang sedang sakit. Penurunan daya ingat. Penyebab penuaan.
Kategori Kondisi fisik yang sakit.
Kondisi kognitif tidak menghambat kinerja. Menunjukkan usaha untuk menjaga kesehatan.
Kondisi kognitif tidak menghambat. Upaya dalam menjaga kesehatan.
Ekonomi dan pendidikan anak menjadi penyebab munculnya kecemasan. Biaya pendidikan anak pemicu timbulnya kecemasan. Pergaulan anak. Biaya pendidikan anak pemicu timbulnya kecemasan. Muncul rasa cemas karena butuh biaya masa depan.
Tema
Degeneratif.
Kondisi menjelang pensiun.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan.
132
Kode Menyadari diri mengalami sakit batuk. Menurunnya daya ingat. Usia dan aktifitas keseharian adalah penyebab penuaan. Kondisi kognitif saat ini tidak menghambat kinerja. Cara menjaga kondisi fisik dan psikis supaya tetap optimal. Ekonomi dan pendidikan anak menjadi pemicu timbulnya kecemasan. Pendidikan anak menjadi pemicu timbulnya kecemasan. Pergaulan anak memicu timbulnya kecemasan. Informan cemas akan masa depan pendidikan anak yang masih membutuhkan biaya. Mulai muncul rasa cemas karena tidak memikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13.
biaya tambahan untuk masa depannya. Menyesal karena tidak mencari pekerjaan lain.
17a. Menerima kondisi yang dialami, karena adanya peraturan pemerintah. 19. Mempersiapkan masa pensiun dengan cara ingin berwirausaha. 20. Berkeinginan membuka usaha unntuk mengisi waktu senggang. 21. Berkeinginan untuk membuka usaha sembako. 22. Mengisi waktu luang dengan membuka usaha. 49. Memiliki keinginan untuk membuka usaha. 51. Tidak ingin menekuni pekerjaan lama ketika sudah pensiun.
Mengalami keputusasaan dalam hal mencari tambahan biaya. Menerima kondisi yang ada.
Keputusasaan.
Menerima kondisi diri.
Kondisi menjelang pensiun.
Ingin membuka usaha.
Rencana mempersiapkan pensiun.
Meninggalkan aktivitas lama saat sudah pensiun dan mencari aktivitas baru.
Rencana mempersiapkan pensiun.
Kondisi menjelang pensiun.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24a. Mendapatkan pelatihan persiapan pensiun dari rekan kerjanya yang memiliki usaha dan belum pensiun. 24b. Memiliki pandangan bahwa lebih baik yang memberikan pelatihan adalah pengusaha yang sesungguhnya. 25. Memiliki tiga prinsip ketika akan membuka sebuah usaha. Prinsipnya yaitu kondisi fisik dan psikis harus baik, dan juga haruslah memiliki modal yang cukup. Ketika salah satu dari prinsip tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulkan ketidakseimbangan. 33. Menghabiskan sisa masa kerjanya dengan melakukan aktifitas rutin di kantor sebagai koordinator dan korektor.
Adanya pelatihan persiapan pensiun dari rekan kerja.
Pendapat agar pelatihan menjadi lebih baik.
Prinsip untuk membuka usaha Usaha mempersiapkan pensiun.
Menghabiskan waktu sisa kerja dengan melakukan aktifitas rutin.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50.
Tidak berencana untuk membuka jasa praktek. 45. Alasan untuk tidak mengambil MPP karena ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. 46. Alasan untuk tidak mengambil MPP ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. 53. Tidak mengikuti MPP karena tanggungjawab pekerjaan yang belum terselesaikan. 14b. Salah satu cara coping kecemasan. 15. Salah satu cara untuk menangani kecemasan.
Tidak memilih pekerjaan pada bidang yang sama.
58.
Performansi kerja menjelang pensiun meningkat.
Mengalami peningkatan dalam bekerja saat menjelang pensiun.
Alasan tidak mengambil MPP.
Usaha mempersiapkan pensiun.
Kondisi menjelang pensiun. Mengatasi kecemasan dengan cara menjadi ketua RT Mengatasi kecemasan dengan cara bergaul agar tidak kesepian.
Coping kecemasan.
Peningkatan performansi kerja menjelang pensiun.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59.
7.
18.
Mengalami peningkatan performansi saat menjelang pensiun. Kecemasan dialami oleh semua orang.
Memberikan pandangan bahwa ketika seseorang mengalami post power syndrome maka akan sakit. 44a. Pandangan bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki kesulitan tersendiri. 76. Prinsip yang diterapkan pada keluarga dan anak. 14a. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai ketua RT. 6. Mencemaskan kondisi ekonomi. 16. Memiliki perasaan yang biasa saja saat akan menghadapi pensiun.
Performansi kerja menjelang pensiun meningkat. Pandangan bahwa setiap orang akan mengalami kecemasan. Nilai dalam diri.
Pandangan diri.
Nilai diri. Nilai hidup.
Dalam bekerja pasti memiliki Ungkapan nilai kehidupan. kesulitannya sendiri. Prinsip dalam kehidupan.
Prinsip kehidupan.
Memiliki kegiatan di lingkungan sosial sebagai ketua. Kecemasan.
Kegiatan sosial. Peran sosial. Afeksi negatif. Emosi.
Perasaan yang biasa saja.
Afeksi biasa.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bangga. Mendapatkan kendala dalam memenutukan pekerjaan dari lingkungan keluarga. Tidak ada dukungan penghargaan dari lingkungan kerja. Tugas kerja sebagai koordinator. Mendapatkan jabatan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Afeksi positif.
Lingkungan yang tidak mendukung.
Tidak ada dukungan sosial.
Tugas kerja. Performansi kerja yang baik.
Berpengalaman dalam bekerja dibidangnya. Mengikuti pelatihan.
Pengalaman dalam bekerja.
Masih menjabat dalam bekerja.
Jabatan kerja.
Pengalaman kerja.
Ikut serta dalam pelatihan.
137
17b. Memiliki perasaan yang biasa saat akan pensiun. 36a. Perasaan bahagia. 38b. Perasaan bahagia ketika pekerjaan selesai. 47. Memiliki perasaan bangga. 27. Tidak memperoleh restu orang tua untuk bekerja di luar kota. 60. Tidak pernah mendapatkan apresiasi dari lingkungan kerja. 28. Tugas kerja dikantor sebagai koordinator 29. Menjabat menjadi koordinator untuk memperbaiki kinerja perusahaan. 30. Sudah lama bekerja di divisi loket dan korektor. 31. Menjadi utusan untuk mengikuti pelatihan. 34. Sekarang masih menjabat sebagai koordinator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35.
Menjadi perwakilan untuk mengikuti pelatihan. 42. Mendapat ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan. 43. Terdapat hambatan dalam bekerja di lapangan. 67. Memecahkan masalah yang sukar harus didukung oleh data yang valid. 57b. Hambatan dalam menjalankan tugas adalah tidak bisa meminta rekan kerja untuk segera menyelesaikan tugas dengan cepat.
Menjadi utusan untuk ikut pelatihan. Pengalaman tidak nyaman saat bekerja. Hambatan dalam bekerja.
36b. Bersyukur karena menjadi orang kepercayaan pimpinan. 72. Mengungkapkan rasa syukur dengan cara berdoa.
Bersyukur menjadi orang kepercayaan. Bersyukur dengan cara berdoa.
Strategi dalam memecahkan masalah. Hambatan dalam menjalankan tugas saat bekerja.
Mengikuti pelatihan. Pengalaman saat bekerja. Pengalaman negatif saat kerja. Strategi dalam memecahkan masalah. Hambatan dalam bekerja.
Sumber makna kerja dari kehidupan spiritual.
Sumber makna kerja.
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32.
Sudah lama diutus untuk membantu mengajar dan mengembangkan kemampuan orang lain. 48. Memberi bantuan pada rekan kerja. 63. Membantu lingkungan dalam menyelesaikan masalah. 71b. Menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. 37. Memandang pekerjaan adalah hal penting sebagai tanggunjawab. 38a. Memandang bahwa pekerjaan adalah beban tanggung jawab bersama. 39. Pentingnya pekerjaan agar bisa menghidupi keluarga. 40. Tanggungjawab pada pekerjaan selama seumur hidup. 26. Memilih untuk langsung bekerja daripada meneruskan
Membantu memberikan pengajaran dan pengembangan. Membantu rekan kerja. Membantu menyelesaikan masalah. Menolong orang lain. Pentingnya sebuah pekerjaan.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Konsep gotong royong dalam bekerja. Pentingnya sebuah pekerjaan untuk keluarga. Tanggungjawab dalam bekerja. Motivasi
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke jenjang yang lebih tinggi karena masalah ekonomi. 41. Menceritakan pengalaman bekerja di pedesaan dan memandang bahwa bekerja di pedesaan harus memiliki prinsip-prinsip hidup. 52b. Prinsip terpenting adalah tanggungjawab dalam bekerja dan harus bekerja dengan tekun, karena bekerja adalah sumber kehidupan. 66. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku. 71b. Menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. 73. Tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 74. Memberi contoh baik kepada lingkungan. 77. Mencintai pekerjaan dengan sewajarnya.
Nilai kerja.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Nilai kerja.
Menolong orang lain. Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Sumber makna kerja.
Nilai kerja. Pandangan terhadap pekerjaan.
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78.
Pandangan terhadap pekerjaan. Pandangan terhadap pekerjaan. Nilai kerja.
Taat pada peraturan yang berlaku. Motivasi.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Meminta bantuan dukungan kerja.
Sumber makna kerja.
Keluarga. Lingkungan masyarakat yang mendukung. Atasan yang mendukung.
Sumber makna kerja dari orang lain.
141
Arti kerja sebagai perintah dan sebagai keinginan pribadi. 79. Memaknai kerja sebagai perintah dengan menaati aturan yang berlaku. 75. Memiliki profesionalitas dalam bekerja dan peka terhadap situasi dan kondisi. 64. Menaati peraturan yang berlaku. 70. Lingkungan dekat menjadi sumber motivasi untuk tetap bekejra. 44b. Meminta bantuan kepada lingkungan untuk mendukung pekerjaan. 69. Keluarga mendukung pekerjaan. 71a. Masyarakat yang mendukung pekerjaan. 61. Mendapatkan reward berupa menjadi orang kepercayaan atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54.
55.
Bekerja sesuai porsi dan kinerja dipengaruhi oleh rekan kerja. Rekan kerja memberikan dampak pada semangat kerja.
52a. Upah salah satu menjadi faktor penting dalam bekerja 53. Tidak mengikuti MPP karena tanggungjawab pekerjaan yang belum terselesaikan. 65.
68.
Lingkungan kerja yang berpengaruh. Lingkungan kerja yang berpengaruh pada semangat kerja. Prinsip dalam bekerja.
Sumber makna kerja
Orientasi instrumental.
Keputusan untuk tetap bekerja.
Sentralisasi kerja.
Jarang mengambil cuti karena memiliki kedekatan dengan rekan kerjanya.
Memiliki hubungan yang dekat dengan lingkungan kerja.
Relasi interpersonal.
Tidak ingin mengambil resiko besar dan tidak memiliki pencapaian kerja yang tinggi, karena sudah akan memasuki masa pensiun.
Aktualisasi diri.
Orientasi intrinsik.
Aspek makna kerja.
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56.
Memberikan teguran kepada rekan kerja dengan cara yang baik dan sambil bercanda. 57a. Memiliki tanggung jawab yang tidak penuh karena tidak dilantik secara resmi. 78. Arti kerja sebagai perintah dan sebagai keinginan pribadi. 79. Memaknai kerja sebagai perintah dengan menaati aturan yang berlaku.
Memberikan teguran dengan cara yang tepat.
Tugas saat bekerja.
Tanggung jawab yang tidak penuh dalam bekerja.
Pengalaman kerja.
Pandangan terhadap pekerjaan.
Makna kerja.
Deskripsi kerja.
Pemaknaan kerja.
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
LAMPIRAN 5 VERBATIM ATASAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
No.
Verbatim
1
Bisa dimulai ya pak. Selamat pagi pak A. Sudah berapa lama pak A
2
kenal pak W?
3
Saya kenal dia sebagai bagian dari tim itu sejak bulan april 2016, saya
4
pindahan dari sleman.
5
Seberapa dekat Pak A dengan pak W?
6
Sangat dekat sangat dekat, karena dia merupakan koordinator berkas
7
permohonan yang akan diselesaikan yang akan langsung diserahkan ke
8
saya, jadi dia itu adalah kendali mutu.
9
Bisa diceritakan apa yang bapak ketahui tentang pak W?
10
Pak W orangnya tanggung jawab, disiplin, maksudnya pulangnya pun
11
setelah wajib kantor jam 4 dan kadang-kadang jam 5 baru pulang.
12
Bekerjanya bagus, kemudian dedikasinya terhadap kantor bagus,
13
loyalitasnya tinggi, dan tekun.
14
Terus apakah pak W ditunjuk sebagai petugas ukur pak?
15
Ya betul.
16
Apakah itu melewati proses pelantikan atau penunjukkan saja?
17
Eee, berdasarkan analisa kebutuhan pekerjaan, jadi pak W memiliki
18
kompetensi dibidang itu, dan dia memiliki teknik-teknik mengenai
19
pengukuran yang cermat dan dia bisa komputer dan buka data. Jika ada
20
masalah dia bisa membantu menganalisis dan memberikan alternatif
21
solusi.
22
Sejauh mana bapak mengetahui kondisi fisiknya pak W? Kan
23
sebentar lagi akan pensiun.
24
Kalau yang saya lihat dikeseharian, saya melihat dia sehat-sehat saja
25
belum pernah saya melihat dia sakit, bahkan sakit pilek pun saya belum
26
pernah melihat. Dengan godaan cuaca yang sekarang perubahan panas
27
dingin dan beliau cukup sehat, belum pernah saya melihat dia sakit,
28
rokoknya pun juga kuat, jadi belum ada penurunan kesehatan kalau saya
29
lihat.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
31
Terus kalau kondisi emosinya? Mungkin bisa dilihat dari ketika
32
menyelesaikan tugas.
33
Eee, yang jelas kalau saya lihat selama ini dia tidak pernah emosinya naik,
34
dia sabar kalau ada adik-adik mahasiswa yang sedang belajar. Kadang-
35
kadang kita dapat tugas dari pimpinan untuk memberikan kesempatan
36
pada adik-adik mahasiswa untuk PKL. Pak W kalau menjelaskan sangat
37
detail, tekun, dan berusaha untuk membuat orang menjadi mengerti
38
terhadap materi yang ingin disampaikan, saya kira mungkin itu.
39
Kalau kesehariannya dikantor seperti apa pak W?
40
Sama dengan pegawai yang lain, datang sebelum apel dia ngobrol dulu,
41
sosialisasi, minum-minum teh dulu, duduk-duduk dikantin, dan dia
42
bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja dan juga dengan teman-teman dari
43
seksi yang lain akrab, dan dia juga punya jiwa sosial yang cukup tinggi
44
dan selalu membantu.
45
Ada perbandingannya gak pak, kira-kira bapak tahu tidak sebelum
46
akan mendekati pensiun kinerjanya seperti apa?
47
Kalau beberapa bulan terakhir ini adalah semakin giat. Indikatornya
48
sederhana ternyata produk penyelesaian kita dibanding dengan
49
permohonan yang masuk, itu jauh lebih tinggi produk penyelesaian dan
50
trendnya naik terus. Contoh terakhir di 2 bulan terakhir ini ya, dibulan
51
September kita jauh melampaui dari permohonan yang masuk. Dibulan
52
Oktober juga kemarin sama naik terus trendnya. Padahal pak W satu-
53
satunya koordinator dan tidak ada koordinator lain, jadi kita bisa melihat
54
bahwa memang kinerja dia justru malah semakin meningkat.
55
Sejauh ini bapak kenal pak W itu sosok yang disiplin atau suka
56
mangkir kerja?
57
Pak W belum pernah bolos, disiplinnya tinggi, malahan dedikasinya
58
bagus, loyalitas terhadap pekerjaan menurut saya termasuk baik.
59
Tadi dikatakan di awal, pak W itu suka menolong pak, ketika ada
60
teman-teman yang ini dia suka menolong teman-temannya. Itu seperti
61
apa pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
62
Tadi sudah sedikit saya sampaikan bahwa pak W orangnya selalu siap
63
ketika diminta tolong, contohnya tadi untuk menjelaskan kepada adik-adik
64
mahasiswa supaya mereka mengerti. Kemudian ketika ada teman yang
65
punya masalah dia libatkan kita untuk bagaimana menyelesaikan masalah
66
itu, juga jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin penjelasan
67
mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau melebihi yang
68
diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia memberikan diatas
69
harapan dari yang dibantu.
70
Bapak sejauh ini tau tidak persiapan pensiun yang sudah pak W
71
lakukan? Kan sebentar lagi akan pensiun, pernah memperhatikan
72
pak?
73
Pernah sih sambil lalu, tapi saya kira tidak terlalu serius, kalau menjelang
74
pensiun, persiapan pensiunnya kemarin ingin membantu menyelesaikan
75
masalah tanah diwilayahnya, kemungkinan juga dia akan membantu
76
penyelesaian kita punya program kerja strategis, penyelesaian masalah
77
sebanyak 5100 dia juga ikut didalamnya. Jadi justru malah kinerja dia
78
menjelang pensiun banyak fariasi banyak yang di inginkan, jadi saya kira
79
menjelang pensiun dan pada saat dia pensiun dia tetap akan sudah punya
80
alternatif yang dibutuhkan.
81
Kalau usaha-usaha gitu pernah cerita nggak pak?
82
Belum, kalau usaha diluar pekerjaan ini kayaknya saya belum pernah
83
mendengar, cuman kegiatan-kegiatan yang kebetulan kalau pensiun
84
kegiatan seperti Pak B ini. Itu selalu mempunyai kegiatan yang
85
berhubungan untuk membantu masyarakat dalam penyelesaian sertifikasi,
86
karena itu kompetensinya. Dan juga mungkin karena dia tinggal di kota,
87
dia mungkin bergeraknya dibidang seperti itu. Agak berbeda kalau teman
88
kita yang dia tinggalnya didaerah pertanian atau perikanan, kolam ikan dan
89
sebagainya. Tapi yang saya tahu, teman-teman yang dari BPN pensiunnya
90
mereka sudah punya bayangan melakukan apa sudah. Maka diakhir
91
menjelang pensiun, kinerjanya malah naik. Jadi tadi sudah saya
92
sampaikan, pak W satu-satunya koordinator yang ada, saya tidak punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
93
koordinator lain, tapi produk penyelesaian kita itu lebih tinggi dari pada
94
permohonan
95
Terus kalau masalah ini, hak dan kewajiban itu, apakah pernah
96
bapak memperhatikan pak W ada untuk mencari tambahan dan
97
sebagainya?
98
Kita semua itu sudah diatur oleh semua aturan, kemudian kalau ada
99
pekerjaan tambahan, itu tambahan yang berasal dari kegiatan dikantor dan
100
dia terlibat sih. Misalnya updateing peta, ada nilai-nilai tambahan ya yang
101
juga ada hak-hak yang di terima, dengan dia sudah melakukan kewajiban-
102
kewajiban dan kita memberikan kesempatan kepada teman-teman yang
103
mau melaksanakan kegiatan-kegiatan dari anggaran yang ada. Jadi bukan
104
kegiatan pokoknya dia sebagai pengendali mutu, tapi dia juga punya
105
kegiatan proses updateing peta dan itu ada kontribusi finansialnya yang
106
resmi. Kalau diluar itu kebetulan pada saat ini ditanyakan kita suda masuk
107
ke dalam pengertian zona integritas, wilayah bebas korupsi, wilayah
108
birokrasi bersih melayani, jadi saya kira tidak ada.
109
Kalau prinsip-prinsip kerja itu, sejauh mana bapak mengenal pak W,
110
kemudian apa saja sih prinsip-prinsip kerja yang pak W miliki?
111
Kalau prinsip kerja yang saya liat dari dia itu dia menyelesaikan tugas itu
112
harus sampai tuntas, sebagai manusia memang kadang-kadang ada
113
kurangnya, tapi saya kira itu tidak terlalu signifikan kalau saya kasih
114
kekurangan-kekurangan dia, karena itu yang sepele-sepele saja. Wajar lah
115
kalau manusia tidak teliti dalam hal tertentu ya, tidak selalu.
116
Terus ee, apakah di menjelang pensiun ini pak W itu tambah tegas
117
dengan teman-temannya, ketika pekerjaan teman-temannya harus
118
disetorkan pada di luar deadline seperti itu, apakah pak W orangnya
119
tambah tegas atau seperti apa pak?
120
Pak W orangnya penuh toleransi, jadi ya itu dia, toleransinya sangat besar
121
jadi kadang-kadang malah tidak terlihat tegasnya sih.
122
Bapak tahu alasanya pak W tidak mengambil MPP?
123
yang
masuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
124
Saya kira semua pegawai PNS selama dia masih merasa dia punya tugas
125
dikantor jarang sekali yang mengambil masa persiapan pensiun.
126
Sepanjang yang saya tahu malah saya belum pernah dengar ada teman
127
yang mengambil MPP. Artinya setahun sebelumnya dia sudah bebas
128
walaupun haknya masih tetap, tapi kewajibannya dia sudah diberikan
129
kesempatan untuk mempersiapkan diri menjelang pensiun. Teman-teman
130
di BPN kelihatanya karena mungkin penuh dengan kegiatan mereka malah
131
lebih fokus kepada pekerjaan dikantor, bahkan kayaknya lebih giat lagi.
132
Jadi seperti itulah, entah ini fenomena atau bukan atau eee anomali atau
133
bukan, tapi memang kalau di BPN seperti itu. Saya juga kurang tau kalau
134
di instansi lain. Karena banyaknya kegiatan kadang-kadang kalau juga
135
masih butuh “pak W pensiunnya nanti dulu ya” misalnya, ya itu seperti itu
136
lah. Dan dia merasa ada yang harus dia kerjakan dan itu baik dan dia
137
langsung semangat juga.
138
Masih ada pekerjaan terus memilih untuk tetap bekerja gitu ya?
139
Dan mungkin dari pihak kantor pun juga selama masih ada yang bisa
140
mengerjakan mungkin dipakai terus, bahkan jangankan mau pensiun untuk
141
MPP, sudah pensiunpun kadang-kadang juga masih diberikan pekerjaan,
142
jadi seperti itu lah, maka tadi saya bilang teman-teman di BPN itu jarang
143
yang beralih profesi, karena mereka basicnya untuk pekerjaan.
144
Karen trackrecordnya bagus dikasi pekerjaan?
145
Yaaa tanggungjawabnya ada. Contohnya ada bapak M itu sudah pensiun,
146
tetapi dia masih membantu. Pak Y yang di arsip itu, dia juga masih
147
membantu, karena dia dibutuhkan oleh kantor.
148
Oke terimakasih pak sudah bersedia diwawancarai dan memberikan
149
konfirmasi tentang pak W, terimakasih matur nuwun.
150
Yakk oke mas.
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
No 1
Satuan Makna Bisa
dimulai
ya
Transformasi 1 pak. Pak A kenal dengan
Transformasi 2 Pak A mengenal
Selamat pagi pak A. Sudah Pak W sejak bulan
informan sejak
berapa lama pak A kenal april tahun 2016.
bulan april tahun
pak W?
2016.
Saya kenal dia sebagai bagian dari tim itu sejak bulan april 2016, saya pindahan dari sleman. 2
Seberapa
dekat
Pak
A Pak A sangat dekat
Pak A mengatakan
dengan Pak W
bahwa sangat dekat
dengan pak W?
Sangat dekat sangat dekat, karena merupakan
dengan informan,
karena
karena informan
dia
merupakan koordinator saya
koordinator
berkas dan sebagai kendali
adalah koordinator
permohonan
yang
akan mutu berkas.
dan sebagai
diselesaikan
yang
akan
pengendali mutu
langsung diserahkan ke saya,
berkas.
jadi dia itu adalah kendali mutu. 3
Bisa diceritakan apa yang Pak W adalah orang Menurut Pak A, bapak ketahui tentang pak yang tanggungjawab,
W? Pak
W
tanggungjawab,
orangnya disiplin dan tepat disiplin, waktu ketika akan
maksudnya pulangnya pun bekerja.
informan adalah orang yang tanggungjawab dan tepat waktu ketika akan bekerja.
setelah wajib kantor jam 4 dan kadang-kadang jam 5 baru pulang. 4
Bekerjanya bagus, kemudian Pak W memiliki
Pak A mengatakan
dedikasinya terhadap kantor dedikasi dan
bahwa informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
bagus, loyalitasnya tinggi, loyalitas yang
memiliki dedikasi
dan tekun.
tergolong bagus
dan loyalitas yang
dikantor dan Pak W
tergolong bagus
orang yang tekun.
dikantor dan informan termasuk orang yang tekun.
5
Apakah itu melewati proses Pak A menunjuk atau Pak W sebagai
pelantikan
koordinator karena
penunjukkan saja? Eee,
berdasarkan
analisa Pak W memiliki
Pak A menunjuk informan menjadi koordinator, karena informan
kebutuhan pekerjaan, jadi pak kompetensi yang
mempunyai
W
kompetensi yang
memiliki
kompetensi bagus dalam bidang
dibidang itu, dan dia memiliki pengukuran,
bagus dalam bidang
teknik-teknik
pengukuran,
mengenai cermat, dan bisa
pengukuran yang cermat dan menggunakan
cermat, dan
dia bisa komputer dan buka komputer.
informan juga bisa
data.
menggunakan computer.
6
Jika ada masalah dia bisa Jika ada masalah
Pak A mengatakan
membantu menganalisis dan dikantor Pak W
bahwa jika ada
memberikan alternatif solusi.
mencoba membantu masalah dikantor dan memberikan
informan mencoba
alternatif solusi.
untuk memabntu dan memberikan solusi.
7
Sejauh
mengetahui fisiknya
bapak Pak A melihat
mana
pak
kondisi kondisi fisik pak W W?
Kan yang sehat-sehat
sebentar lagi akan pensiun.
Pak A mengatakan bahwa kondisi fisik informan sehat-
saja dan belum
sehat saja sejauh
pernah sakit, sakit
ini, belum pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Kalau
yang
saya
lihat pilek pun belum
flu, dan padahal
dikeseharian, Saya melihat pernah, dan
informan juga
dia sehat-sehat saja belum rokoknya kuat.
perokok.
pernah saya melihat dia sakit, bahkan sakit pilek pun saya belum
pernah
melihat.
Dengan godaan cuaca yang sekarang perubahan panas dingin dan beliau cukup sehat, belum pernah saya melihat dia sakit, rokoknya pun juga kuat, jadi belum ada penurunan kesehatan kalau saya lihat. 8
Terus
kondisi Pak A melihat Pak
kalau
emosinya? Mungkin bisa W tidak pernah dilihat
ketika emosi ketika
dari
menangani
menyelesaikan tugas.
Eee, yang jelas kalau saya mahasiswa yang
Pak A mengatakan bahwa informan tidak pernah emosi ketika menangani mahasiswa PKL.
lihat selama ini dia tidak sedang PKL. Pak W Informan pernah emosinya naik, dia menjelaskan kepada memberikan sabar kalau ada adik-adik mahasiswa PKL
penjelasan kepada
mahasiswa
mahasiswa PKL
yang
sedang sangat detail, tekun,
belajar. Kadang-kadang kita dan berusaha
secara detail dan
dapat tugas dari pimpinan membuat mereka
tekun, agar mereka
untuk
mengerti dengan
memberikan menjadi mengerti
kesempatan pada adik-adik terhadap materi
materi yang
mahasiswa untuk PKL. Pak yang disampaikan.
disampaikan.
W kalau menjelaskan sangat detail, tekun, dan berusaha untuk
membuat
orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
menjadi mengerti terhadap materi
yang
disampaikan,
ingin
saya
kira
mungkin itu. 9
kesehariannya Pak A
Kalau
dikantor seperti apa pak mengungkapkan bahwa keseharian
W?
Pak A mengatakan bahwa keseharian informan sama
Sama dengan pegawai yang Pak W sama
seperti pegawai
lain, datang sebelum apel dia dengan pegawai
yang lainnya.
ngobrol
sosialisasi, yang lainnya.
Sebelum apel pagi
teh
pasti berbincang-
dulu,
minum-minum
dulu, Sebelum apel pagi
duduk-duduk dikantin.
biasanya Pak W
bincang dengan
ngobrol,
teman kerja, dan
bersosialisasi,
minum teh.
minum teh, dan duduk-duduk di kantin. 10
dan dia bergaulnya tidak Pak W tidak hanya
Menurut Pak A,
cuma di satu seksi saja dan bergaul denga satu
informan tidak
juga
hanya bergaul di
dengan
teman-teman seksi saja, tetapi
dari seksi yang lain akrab,
bergaul dengan
satu seksi
seksi lainnya.
melainkan banyak seksi.
11
dan dia juga punya jiwa sosial Pak W mempunyai
Menurut Pak A,
yang cukup tinggi dan selalu jiwa sosial tinggi
informan juga
membantu.
dan suka membantu
memiliki jiwa
orang lain.
sosial yang tinggi dan suka membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
12
Ada perbandingannya gak Pak A mengatakan
Pak A mengatakan
pak, kirakira bapak tahu bahwa Pak W
bahwa informan
tidak
sebelum
akan beberapa bulan ini pensiun semakin giat. Bisa
mendekati
kinerjanya seperti apa? Kalau
beberapa
dilihat dari produk
bulan penyelesaian
beberapa bulai ini semakin giat, hal ini terlihat dari lebih banyaknya
terakhir ini adalah semakin dengan
penyelesaian
giat. Indikatornya sederhana permohonan surat
produk daripada
ternyata produk penyelesaian yang masuk lebih
permohonan surat
kita
yang masuk.
dibanding
dengan tingg produk
permohonan yang masuk, itu penyelesaian.
Padahal informan
jauh lebih tinggi produk Padahal Pak W
satu-satunya
penyelesaian dan trendnya adalah satu-satunya
koordinator di
naik terus. Contoh terakhir di koordinator yang
seksinya. Kinerja
2 bulan terakhir ini ya, dipunya diseksinya.
informan justru
dibulan September kita jauh Jadi bisa dilihat
semakin meningkat.
melampaui dari permohonan bahwa kinerja Pak yang
masuk.
Dibulan W justru malah
Oktober juga kemarin sama semakin meningkat. naik terus trendnya. Padahal pak
W
satu-satunya
koordinator dan tidak ada koordinator lain, jadi kita bisa melihat kinerja
bahwa dia
justru
memang malah
semakin meningkat. 13
Sejauh ini bapak kenal pak Pak A mengatakan
Pak A mengatakan
W itu sosok yang disiplin bahwa Pak W
bahwa sejauh ini
atau suka mangkir kerja?
belum pernah bolos
informan belum
Pak W belum pernah bolos, kerja, Pak W
pernah membolos.
disiplinnya tinggi, malahan memiliki disiplin
Informan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
dedikasinya bagus, loyalitas yang tinggi,
kedisiplinan yang
terhadap pekerjaan menurut dedikasi dan
tinggi, dedikasi,
saya termasuk baik.
dan loyalitas yang
loyalitas yang baik.
baik. 14
Tadi dikatakan di awal, pak Pak A mengatakan
Pak A mengatakan
W itu suka menolong pak, bahwa Pak W itu
bahwa informan
ketika ada teman-teman adalah orang yang
orang yang selalu
yang ini dia suka menolong selalu siap ketika
siap ketika dimintai
Itu diminta tolong,
teman-temannya.
contohnya tadi
seperti apa pak? Tadi
sudah
sedikit
saya ketika ada
tolong. Contohnya ketika ada mahasiswa PKL.
sampaikan bahwa pak W mahasiswa PKL
Informan harus
orangnya selalu siap ketika dan Pak W harus
menjelaskan secara
diminta tolong, contohnya menjelaskan supaya
deatil supaya para
tadi
mahasiswa
untuk
menjelaskan mengerti. Kemudia
kepada adik-adik mahasiswa ketika ada teman
mengerti. Dan
supaya
ketika ada teman
mereka
mengerti. yang memiliki
Kemudian ketika ada teman masalah atau klien
atau klien memilik
yang punya masalah dia yang kurang
masalah, informan
libatkan
kita
mencoba untuk
bagaimana
menyelesaikan menjelaskan secara
masalah
itu,
untuk paham, Pak W pasti
juga
jika detail dan bahkan
membantu menjelaskan secara
pemohon yang datang punya melebihi yang
detail dan bahkan
masalah atau ingin penjelasan diinginkan.
melebihi apa yang
mengenai
diinginkan.
menjelaskan atau
dia
secara
detail
melebihi
diinginkan kalau
sesuatu,
yang
malahan.
menurut
saya
Jadi dia
memberikan diatas harapan dari yang dibantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
15
Bapak sejauh ini tau tidak Pak A menyatakan persiapan
pensiun
yang kalau persiapan
Pak A mengatakan bahwa informan
sudah pak W lakukan? Kan pensiun yang sudah
mempersiapkan
sebentar lagi akan pensiun, disiapkan Pak W
pensiun dengan
memperhatikan adalah dengan
pernah
membantu
pak?
membantu menyelesaikan
Pernah sih sambil lalu, tapi menyelesaikan
masalah tanah yang
saya kira tidak terlalu serius, masalah tanah di
ada di wilayahnya
kalau
dan informan
menjelang
persiapan kemarin
pensiun, wilayah Pak W dan
pensiunnya juga Pak W ingin
membantu kemungkinan akan
kemungkinan akan membantu
menyelesaikan masalah tanah membantu
menyelesaikan
diwilayahnya, kemungkinan menyelesaikan
masalah program
juga dia akan membantu program kerja
kerja strategis. Jadi
penyelesaian
menjelang pensiun
program
kita
kerja
penyelesaian
punya strategis sebanyak strategis, 5100 data. Jadi
informan memiliki
masalah malah ketika
variasi pekerjaan.
sebanyak 5100 dia juga ikut menjelang pensiun didalamnya. Jadi justru malah Pak W memiliki kinerja dia menjelang pensiun variasi pekerjaan banyak variasi banyak yang yang banyak. di inginkan, jadi saya kira menjelang pensiun dan pada saat dia pensiun dia tetap akan sudah punya alternatif yang dibutuhkan. 16
Kalau
usaha-usaha
gitu Pak A mengatakan
pernah cerita nggak pak?
bahwa belum
Pak A mengatakan belum pernah
Belum, kalau usaha diluar pernah dengar
mendengar kalau
pekerjaan ini kayaknya saya mengenai usaha-
informan akan
belum pernah mendengar, usaha yang akan
membuka usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
cuman
kegiatan-kegiatan dirintis Pak W
ketika sudah akan
yang kebetulan kalau pensiun menjelang pensiun,
pensiun. Tetapi
kegiatan seperti Pak B ini. Itu untuk kegiatannya
menurut Pak A,
selalu mempunyai kegiatan saat pensiun. Tetapi
informan memiliki
yang
berhubungan
untuk menurut Pak A, Pak kegiatan yang
membantu masyarakat dalam W mempunyai
berhubungan
penyelesaian
dengan membantu
sertifikasi, kegiatan yang
karena itu kompetensinya. berhubungan
masyarakat dalam
Dan juga mungkin karena dia membantu
hal sertifikasi tanah.
tinggal di kota, dia mungkin masyarakat dalam bergeraknya dibidang seperti hal sertifikasi tanah. itu.
Agak
teman
berbeda
kita
kalau Tetapi kebanyakan
yang
dia pensiunan BPN
tinggalnya didaerah pertanian pasti sudah punya atau perikanan, kolam ikan bayangan ketika dan sebagainya. Tapi yang pensiun akan saya tahu, teman-teman yang melakukan apa. dari BPN pensiunnya mereka sudah
punya
bayangan
melakukan apa sudah. Maka diakhir menjelang pensiun, kinerjanya malah naik. Jadi tadi sudah saya sampaikan, pak
W
satu-satunya
koordinator yang ada, saya tidak punya koordinator lain, tapi produk penyelesaian kita itu lebih tinggi dari pada permohonan yang masuk. 17
Terus kalau masalah ini, Pak A mengatakan
Pak A mengatakan
hak dan kewajiban itu, bahwa Pak W
bahwa informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
apakah
bapak mendapat tambahan
pernah
mendapat tambahan
memperhatikan pak W ada pekerjaan dan
pekerjaan dan
untuk mencari tambahan otomatis mendapat
otomatis mendapat
gaji tambahan yang
gaji tambahan dari
dan sebagainya?
Kita semua itu sudah diatur berasal dari
kegiatan updateing
oleh semua aturan, kemudian kegiatan kantor
peta. Kalau diluar
kalau
kantor Pak A
ada
pekerjaan seperti updateing
tambahan, itu tambahan yang peta. Kalau diluar
menegaskan bahwa
berasal dari kegiatan dikantor itu Pak A
BPN sudah masuk
dan dia terlibat sih. Misalnya menegaskan bahwa
wilayah bebas
updateing peta, ada nilai-nilai instansi ini bebas
korupsi dan
tambahan ya yang juga ada korupsi dan sudah
wilayah birokrasi
hak-hak
bersih melayani.
yang
di
terima, masuk zona
dengan dia sudah melakukan integritas, dan kewajiban-kewajiban
dan wilayah birokrasi
kita memberikan kesempatan bersih melayani. kepada teman-teman yang mau melaksanakan kegiatankegiatan dari anggaran yang ada. Jadi bukan kegiatan pokoknya
dia
sebagai
pengendali mutu, tapi dia juga punya kegiatan proses updateing peta dan itu ada kontribusi finansialnya yang resmi.
Kalau
kebetulan
pada
diluar
itu
saat
ini
ditanyakan kita suda masuk ke dalam pengertian zona integritas,
wilayah
bebas
korupsi, wilayah birokrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
bersih melayani, jadi saya kira tidak ada. 18
Kalau prinsip-prinsip kerja Pak A melihat
Pak A mengatakan
itu, sejauh mana bapak prinsip kerja Pak W
bahwa prnisip kerja
mengenal pak W, kemudian adalah
informan adalah
apa saja sih prinsip-prinsip menyelesaikan
menyelesaikan
tugas dengan
kerja yang pak W miliki?
Kalau prinsip kerja yang saya tuntas. liat
dari
dia
itu
tugas harus secara tuntas.
dia
menyelesaikan tugas itu harus sampai tuntas, 19
sebagai
manusia
memang Menurut Pak A
kadang-kadang
ada setiap manusia
Menurut Pak A kekurangan yang
kurangnya, tapi saya kira itu memiliki
dimiliki informan
tidak terlalu signifikan kalau kekurangan, tetapi
tidak berpengaruh
saya
signifikan terhadap
kasih
kekurangan- kekurangan Pak W
kekurangan dia, karena itu tidak berpengaruh
pekerjaan.
yang
Terkadan informan
sepele-sepele
saja. siginifikan terhadap
Wajar lah kalau manusia pekerjaan, dan Pak
juga kurang teliti
tidak teliti dalam hal tertentu W kadang kurang
dalam hal tertentu.
ya, tidak selalu.
teliti dalam hal tertentu.
20
Terus
ee,
apakah
di Menurut Pak A, pak Menurut Pak A,
menjelang pensiun ini pak W orang yang
informan orang
W itu tambah tegas dengan penuh toleransi dan
yang memiliki
teman-temannya,
ketika malah kadang-
toleransi yang
pekerjaan teman-temannya kadang tidak
tinggi dan malah
harus disetorkan pada di terlihat tegas.
terkadang tidak
luar deadline seperti itu,
terlihat tegas.
apakah pak W orangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
tambah tegas atau seperti apa pak? Pak
W
orangnya
penuh
toleransi, jadi ya itu dia, toleransinya sangat besar jadi kadang-kadang malah tidak terlihat tegasnya sih. 21
Bapak tahu alasanya pak W Pak A menjelaskan
Pak A menjelaskan
alasan mengapa Pak alasan informan
tidak mengambil MPP?
Saya kira semua pegawai W tidak mengambil
tidak mengambil
PNS selama dia masih merasa MPP karena di
MPP dikarenakan
dia punya tugas dikantor BPN sendiri banyak di BPN sendiri jarang sekali yang mengambil kegiatan dan lebih
banyak kegiatain
masa
dan informan lebih
persiapan
pensiun. memilih fokus pada
Sepanjang yang saya tahu pekerjaan dikantor,
memilih fokus pada
malah saya belum pernah dan kayaknya
pekerjaan dikantor
dengar
dan sepertinya
ada
mengambil setahun sudah
teman MPP.
yang tambah giat. Artinya
sebelumnya bebas
dia
walaupun
haknya masih tetap, tapi kewajibannya
dia
sudah
diberikan kesempatan untuk mempersiapkan
diri
menjelang pensiun. Temanteman di BPN kelihatanya karena
mungkin
penuh
dengan
kegiatan
mereka
malah lebih fokus kepada pekerjaan dikantor, bahkan kayaknya lebih giat lagi. Jadi
informan tambah giat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
seperti
itulah,
entah
ini
fenomena atau bukan atau eee anomali atau bukan, tapi memang kalau di BPN seperti itu. Saya juga kurang tau kalau di instansi lain. Karena banyaknya kegiatan kadangkadang kalau juga masih butuh “pak W pensiunnya nanti dulu ya” misalnya, ya itu seperti itu lah. Dan dia merasa ada yang harus dia kerjakan dan itu baik dan dia langsung semangat juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
LAMPIRAN 6 ANALISIS ATASAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1.
Transformasi 2 Pak A mengenal informan
Kode Mengenal informan
Sub-Kategori
Kategori
Tema
-
-
-
Diri sehat.
Kondisi menjelang
sejak bulan april tahun 2016. sejak bulan april 2016. 7.
Pak A mengatakan bahwa
Informan memiliki
Kondisi fisik yang
kondisi fisik informan sehat-
kondisi yang sehat.
baik.
pensiun.
Pak A mengatakan bahwa
Informan memiliki
Kondisi emosi yang Emosi yang sehat.
Kondisi menjelang
informan tidak pernah emosi
kondisi emosi yang
baik.
pensiun.
ketika menangani
baik saat menangani
mahasiswa PKL. Informan
mahasiswa.
sehat saja sejauh ini, belum pernah flu, dan padahal informan juga perokok. 8.
memberikan penjelasan
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada mahasiswa PKL secara detail dan tekun, agar mereka mengerti dengan materi yang disampaikan. 15.
Pak A mengatakan bahwa
Informan
Membantu
Usaha mempersiapkan Kondisi menjelang
informan mempersiapkan
mempersiapkan
lingkungan
pensiun.
pensiun dengan membantu
pensiun dengan
masyarakat dan
menyelesaikan masalah
membantu
lingkungan kerja.
tanah yang ada di
menyelesaikan
wilayahnya dan informan
permasalahan
kemungkinan akan
diwilayahnya dan
membantu menyelesaikan
membantu
masalah program kerja
menyelesaikan
pensiun.
strategis. Jadi menjelang
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16.
pensiun informan memiliki
program kerja
variasi pekerjaan.
strategis.
Pak A mengatakan belum
Belum pernah
Tidak mengetahui
Usaha mempersiapkan Kondisi menjelang
pernah mendengar kalau
mendengar bila akan
rencana pensiun
pensiun.
pensiun.
informan akan membuka
membuka usaha
yang berkaitan
usaha ketika sudah akan
dagang.
dengan berdagang.
Pak A menjelaskan alasan
Informan tidak
Banyaknya
Alasan tidak
Kondisi menjelang
informan tidak mengambil
mengambil MPP
pekerjaan dikantor
mengambil MPP.
pensiun.
pensiun. Tetapi menurut Pak A, informan memiliki kegiatan yang berhubungan dengan membantu masyarakat dalam hal sertifikasi tanah. 21.
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MPP dikarenakan di BPN
karena masih banyak
sendiri banyak kegiatain dan
pekerjaan dikantor.
informan lebih memilih fokus pada pekerjaan dikantor dan sepertinya informan tambah giat. 9.
Pak A mengatakan bahwa
Informan senang
Senang
keseharian informan sama
bersosialisasi dengan
bersosialisasi.
seperti pegawai yang
rekan-rekan kerjanya.
Relasi interpersonal.
Aspek-aspek makna kerja.
lainnya. Sebelum apel pagi pasti berbincang-bincang dengan teman kerja, dan minum teh.
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10.
Menurut Pak A, informan
Informan bergaul
Memiliki banyak
Relasi interpersonal.
Aspek-aspek makna
tidak hanya bergaul di satu
dengan siap saja.
relasi.
Pak A mengatakan bahwa
Sangat dekat dengan
Memiliki hubungan
sangat dekat dengan
informan, karena
yang dekat.
informan, karena informan
informan adalah
Jabatan kerja.
Pengalaman kerja.
Pengalaman kerja.
adalah koordinator dan
koordinator
sebagai pengendali mutu
pengendali mutu
berkas.
berkas.
Menurut Pak A, informan
Informan adalah
Orang yang
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna
adalah orang yang
orang yang tanggung
bertanggungjawab
tanggungjawab dan tepat
jawab dan tepat
dan tepat waktu.
waktu ketika akan bekerja.
waktu.
kerja.
seksi melainkan banyak seksi. 2.
3.
Relasi interpersonal.
Aspek-aspek makna kerja.
kerja.
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
5.
Pak A mengatakan bahwa
Informan memiliki
Orang yang
informan memiliki dedikasi
dedikasi dan loyalitas memiliki dedikasi,
dan loyalitas yang tergolong
yang tergolong baik
loyalitas, dan
bagus dikantor dan informan
dan informan juga
tekun.
termasuk orang yang tekun.
tekun
Pak A menunjuk informan
Informan memiliki
Performansi kerja
menjadi koordinator, karena
kompetensi yang
yang baik.
informan mempunyai
baik dalam bidang
kompetensi yang bagus
pengukuran, cermat,
dalam bidang pengukuran,
dan bisa
cermat, dan informan juga
menggunakan
bisa menggunakan
komputer.
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
komputer.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12.
Pak A mengatakan bahwa
Informan beberapa
Performansi kerja
informan beberapa bulai ini
bulan ini semakin
menjelang pensiun.
semakin giat, hal ini terlihat
giat dalam bekerja.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
dari lebih banyaknya penyelesaian produk daripada permohonan surat yang masuk. Padahal informan satu-satunya koordinator di seksinya. Kinerja informan justru semakin meningkat. 13.
Pak A mengatakan bahwa
Informan belum
Profesional dalam
sejauh ini informan belum
pernah membolos
bekerja.
pernah membolos. Informan
dan cenderung
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17.
memiliki kedisiplinan yang
disiplin, dedikasi,
tinggi, dedikasi, dan
dan loyalitas yang
loyalitas yang baik.
bagus.
Pak A mengatakan bahwa
Informan
Mendapat
informan mendapat
mendapatkan
pekerjaan dan gaji
tambahan pekerjaan dan
tambahan pekerjaan
tambahan.
otomatis mendapat gaji
dan gaji dari
tambahan dari kegiatan
pekerjaan lain.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
updateing peta. Kalau diluar kantor Pak A menegaskan bahwa BPN sudah masuk wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani.
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Pak A mengatakan bahwa
Ketika kantor ada
jika ada masalah dikantor
masalah informan
informan mencoba untuk
membantu dan
memabntu dan memberikan
memberikan solusi.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja
Sumber makna kerja.
dari dalam diri.
solusi. 11.
Menurut Pak A, informan
Informan memiliki
juga memiliki jiwa sosial
jiwa sosial dan suka
yang tinggi dan suka
membantu.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja
Sumber makna kerja.
dari dalam diri.
membantu. 14.
Pak A mengatakan bahwa
Informan siap ketika
informan orang yang selalu
dimintai tolong dan
siap ketika dimintai tolong.
mencoba membantu
Contohnya ketika ada
klien.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja
Sumber makna kerja.
dari dalam diri.
mahasiswa PKL. Informan
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus menjelaskan secara deatil supaya para mahasiswa mengerti. Dan ketika ada teman atau klien memilik masalah, informan mencoba untuk membantu menjelaskan secara detail dan bahkan melebihi apa yang diinginkan. 18.
Pak A mengatakan bahwa
Prinsip kerja adalah
Nilai kerja yang
Sumber makna kerja
prnisip kerja informan
menyelesaikan tugas
dimiliki.
dari dalam diri.
adalah menyelesaikan tugas
harus secara tuntas.
Sumber makna kerja.
harus secara tuntas.
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19.
Menurut Pak A kekurangan
Informan kurang
Kurangnya
yang dimiliki informan tidak
teliti dalam hal
ketelitian dalam hal
berpengaruh signifikan
tertentu.
tertentu.
Menurut Pak A, informan
Informan terkadang
Kurangnya
orang yang memiliki
kurang tegas.
ketegasan dalam
Kurang teliti.
Kelemahan dalam bekerja.
terhadap pekerjaan. Terkadang informan juga kurang teliti dalam hal tertentu. 20.
toleransi yang tinggi dan
menjalankan peran
malah terkadang tidak
jabatan.
Kurang tegas.
Kelemahan dalam bekerja.
terlihat tegas.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
LAMPIRAN 7 VERBATIM REKAN KERJA INFORMAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
No.
Verbatim
1
Oke pak, selamat siang Pak WK. Sudah berapa lama bapak mengenal
2
pak W?
3
Eee saya kenal beliau itu ya dah sekitar 7 tahunan lah mas. Saya pindahan
4
dari sleman ke kota itu tahun 2009 mas. Dulu pak W masih dibagian loket
5
mas, yang di depan itu lho mas, yang sibuk dewe. Itu, terus kenal akrab di
6
kantro jadi juru ukur terus apa itu mas? Pak W jadi koordinator petugas
7
ukur mas disini sampe sekarang.
8
Seberapa dekat pak WK dengan pak W? Maksudnya hubungan
9
pertemanannya.
10
Kalo dibilang dekat ya dekat mas, karena kan saya mejanya sebelahan terus
11
dari dulu. Eee gimana ya? Semenjak pak W masuk di bagian juru ukur saya
12
sudah mulai berteman baik dengan beliau. Orangnya juga enak diajak
13
ngobrol juga mas, seneng gojek juga mas heheh. Saya rasa pak W termasuk
14
orang yang aktif juga.
15
Ooo begitu ya pak, lalu pak WK bisa menceritakan apa yang bapak
16
ketahui tentang pak W?
17
Eee opo yo mas? Bingung saya…. Pak W itu orangnya ampuh mas, dia
18
gigih kalau bekerja, sampai diangkat sebagai koordinator juru ukur, terus
19
dia juga punya kompetensi di bidang itu mas, dia pinter ngukur juga, baca
20
peta diberkas dan lain sebagainya. Yang seperti saya bilang tadi to mas,
21
pak W itu seneng guyon mas. Kalau dikantor pas waktu jam makan siang
22
gitu kumpul sama temen-temen terus gojekan bareng, guyub pokoknya
23
mas.
24
Selain itu ada lagi nggak pak?
25
Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat waktu, jarang
26
bolos, soale dia orangnya seneng obah mas. Kalau meneng sedilit, diam
27
sebentar dia pasti bosen mas. Seneng nyambut gawe mas dan juga pak W
28
itu tipe orang yang tidak suka kesepian mas, maksudnya sukanya bareng-
29
bareng sama teman-teman mas, nggak pernah menyendiri.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
31
Nah kalau saya membahas masalah fisik kesehatan pak W, pak WK
32
tahu tidak kondisi fisik pak W akhir-akhir ini bagaimana?
33
Kalau pak W itu sehat mas, jarang sekali saya mengetahui kalau pak W itu
34
sakit, padahal ngerokok juga mas. Kalau sakit pasti kita rame-rame temen
35
kantor njenguk kerumahnya mas. Jarang, jarang sekali sakit mas. Apalagi
36
mau pensiun kayak gini to mas rawan kena penyakit, tapi beliau sehat
37
sampai sekarang.
38
Kalau kondisi emosinya seperti apa?
39
Kalau kondisi emosi pak W gak pernah marah mas orangnya, selalu sabar
40
mas kalau ngadepin orang. Kalau digojekin pun juga jarang marah mas
41
heheh… Sabar dan telaten mas.
42
Kan sebentar lagi pak W akan pensiun, ada dampaknya terhadap
43
emosi pak W mboten pak?
44
Apa ya maksudnya?
45
Jadi kalau orang yang mau pensiun itu cenderung emosinya kurang
46
stabil pak, nah pak?
47
Owalah gitu mas, jadi pak W itu santai orangnya, kalau ada apa-apa pasti
48
cerita sama saya. Tapi dia tidak pernah bercerita kalau menghadapai suatu
49
permasalahan saat akan pensiun mas. Jadi yaa menurut saya dia baik-baik
50
saja emosinya mas.
51
Kalau sehari-hari dikantor gitu apakah juga gak pernah diceritakan?
52
Yaaa mungkin nggak ya mas, karena semua orang itu punya ininya masing-
53
masing to ya. Sekiranya pengen diceritain ya pasti beliau cerita sama saya.
54
Saya juga agak sungkan kalau mau tanya, soale takut menyinggung atau
55
apa to mas.
56
Apa ada perbandingannya nggak pak antara dulu jauh sebelum
57
pensiun dan sekarang akan menghadapai pensiun kinerjanya seperti
58
apa pak?
59
Kalau saya lihat sih dari tahun lalu sampai sekarang itu pak W agak beda
60
mas, tambah sregep. Piye ya? Eee karena orangnya gigih itu tadi, dia itu
61
nggak pernah mbolos kerja, disiplin dalam bekerja, terus juga disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
62
dengan teman-teman yang lain masalah pekerjaan, karena dia koordinator
63
petugas ukur berkas tadi itu lho mas. Dan kantor kalau ada apa-apa juga
64
yang diutus juga pak W. Kemarin ada pelatihan pak W juga yang
65
diikutsertakan. Ada rapat juru ukur se DIY, pak W juga yang mewakili
66
kantor. Hebat mas dia, pintar dan tahu bagaimana memecahkan persoalan
67
yang rumit. Kalau dulu sih saya keliatnya masih santai-santai pas bekerja,
68
beda kaya sekarang mas. Apa mungkin ya nek orang mau pensiun itu kaya
69
gitu?
70
Yaa bisa jadi pak. Begitu ya pak. Kemudian ada lagi pak?
71
Eeeee sekarang dia juga orangnya cepat tanggap mas, kalau atasannya pak
72
A itu maunya seperti ini dan ndang di rampungke seperti itu, pasti langsung
73
saat itu juga diproses sama pak W. Teman-teman kerja yang kurang disiplin
74
langsung ditanyain sama dia dengan gojekan, tapi juga menyinggung
75
masalah kerja mas.
76
Kalau pak W itu tipe orang yang suka menolong nggka pak?
77
Yaa kalau dia jelas, apa lagi sama teman-temannya, pasti dia tolong mas.
78
Anak-anak mahasiswa PKL disini aja yang membimbing aja dia. Yaa kalau
79
sama semua terutama yang berkaitan sama dia seperti teman, atasannya
80
langsung itu pasti dia kalau sanggup menolong ya ditolong mas. Sesuai
81
kemampuan aja.
82
Pak W punya banyak teman nggih?
83
Waaa banyak mas, sampe semua kantor ini dia tau semua mas, kalau saya
84
belum tentu kenal dan tau mas, pak W itu orangnya jos mas. Dia juga
85
srawungnya bagus mas sama siapa saja, entah itu dengan kepala kantor dan
86
atasan yang lain. Dia juga dirumah kan sebagai ketua RT di desanya mas.
87
Jadi dikantor dan dilingkungan masyarakat saya rasa bergaul, cara
88
bergaulnya hebat dia. Komunikasinya bagus dengan masyarakat.
89
Nah kalau masalah pensiun lagi pak. Sejauh ini pak WK ngertos
90
mboten persiapan pensiun yang dilakukan pak W?
91
Yaa sambil ngobrol-ngobrol santai pas saya main kerumah, ya curhat.
92
Ngobrol-ngobrol sambil mbayangke kalau pengen buka usaha mas. Dia itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
93
orangnya pengen menekuni bidang lain mas. Contone pengen usaha mas,
94
berwirausaha tadi, tapi belum kepikiran mau usaha apa. Terus sama tugas-
95
tugas yang masih tersisa dikantor ya juga diselesaikan dikit-dikit sama dia
96
mas sebelum pensiun.
97
Bapak tahu tidak alasan pak W memilih untuk berwirausaha?
98
Opo yo mas? Yaa paling karena itu mas, ekonomi mungkin ya, kan uang
99
pensiun itu gak seberapa mas, udah nggak dapet tunjangan kinerja,
100 tunjangan ini itu, ya gitu lah mas. Jadi pengennya usaha buat tambah101 tambah penghasilan. Anaknya itu juga masih kecil lho mas. Bapaknya dah 102 mau pensiun anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas. Jadi wajar 103 to ya mas kalau pak W itu pengen punya usaha berwirausaha, supaya dapat 104 penghasilan dan untuk anak sehari-hari. Biasane to mas nek mau pensiun 105 itu kan merasa cemas masalah ekonomi, juga nek nggak njabat lagi terus 106 pengennya njabat itu terus sakit, terus komplikasi. Nah itu soale nggak 107 punya sambilan, pas sudah pensiun, kena syndrome pensiun itu mas, post 108 power syndrome. Kaya dulu ada atasan itu yang kaya gitu mas, akhirnya 109 gak lama setelah pensiun sakit-sakitan terus meninggal mas. 110 Oke pak, jadi begitu ya. Nah kalau masalah prinsip kerja pak. Pak 111 WK tau tidak prinsip apa saja yang pak W pakai saat bekerja. 112 Yaa yang jelas ketaatan, kegigihan tadi mas, kejujuran, toleransi pada 113 sesama. Tapi sebagai manusia juga ada kurangnya juga lho ya mas. Tapi 114 kekurangan pak W itu tidak terlalu serius dan tidak menghambat 115 pekerjaannya kok mas. Tetap lancar-lancar saja pekerjaannya. 116 Memang kurangnya pak W itu apa pak? 117 Yaaa saya jujur ya mas, pak W itu akhir-akhir ini sering lupa ngecek 118 kerjaan teman-temannya. Ya tapi itu bisa diatasi kok, biasanya saya atau 119 teman-teman yang lain mengingatkan pak W kalau sudah lupa begitu. 120 Sekarang beralih kepertanyaan berikutnya pak. Bapak tau kenapa 121 pak W tidak mengambil MPP? Padahal MPP itu kan mengurangi 122 resiki dalam bekerja. 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
124 Kalau meurut saya pak W itu tidak mengambil MPP ya karena wajar mas. 125 Kalau nanti beliau mengambil MPP tidak akan dapat uang tunjangan lagi 126 mas. Wong MPP it utu hanya dapat gaji pokok saja lho, tunjangan tidak 127 dapat. Wajar kalau pak W tidak mengambil MMP. Karena dapat tunjangan 128 dan tunjangannya itu banyak mas, jadi lumayan mas. Saya kira seluruh 129 pegawai negeri sipil juga begitu semua mas. Pasti tidak mengambil MPP. 130 Lain hal nya kalau MPP itu kita diberi pelatihan mas. Kita dibekali 131 kreatifitas dan ada seminar kewirausahaan. Pasti saya kalo jadi pak W milih 132 ngambil MPP. Tapi berhubung realitanya seperti sekarang ini ya pasti lebih 133 memilih tidak mengambil MPP. Toh juga kalau ambil MPP juga mau 134 ngapai dirumah. Saya rasa karena pak W senengane tadi lho. Seneng obah 135 mas, gak seneng diam orangnya. Jadi pekerjaan sangat penting menurut 136 dia. Faktor lain juga ada mungkin mas, karena masih adanya pekerjaan 137 yang menumpuk juga dan harus pak W selesaikan. Supaya besok kalau 138 sudah benar-benar pensiun pak W nggak punya tanggungna, saya kira itu. 139 Oke kalau gitu, saya rasa cukup pak wawancara hari ini, terimakasih telah 140 membantu saya melengkapi informasi mengenai pak W. 141
No
Satuan Makna
Transformasi 1
Transformasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
1
Oke pak, selamat siang Pak Pak WK mengenal
Pak WK
WK. Sudah berapa lama Pak W sudah
mengatakan bahwa
bapak mengenal pak W?
sekitar 7 tahun dan
sudah mengenal
Eee saya kenal beliau itu ya Pak W menjadi
informan selama 7
dah sekitar 7 tahunan lah mas. koordinator ukur
tahun dan informan
Saya pindahan dari sleman ke sampai sekarang.
menjadi
kota itu tahun 2009 mas. Dulu
koordinator.
pak W masih dibagian loket mas, yang di depan itu lho mas, yang sibuk dewe. Itu, terus kenal akrab di kantro jadi juru ukur terus apa itu mas? Pak W jadi koordinator petugas
ukur
mas
disini
sampe sekarang. 2
Seberapa dekat pak WK Pak WK dekat
Pak WK
dengan pak W? Maksudnya dengan Pak W
mengatakan bahwa
hubungan pertemanannya.
karena meja
dirinya cukup dekat
Kalo dibilang dekat ya dekat kerjanya
dengan informan.
mas,
Selain itu, informan
karena
kan
saya bersebelahan.
mejanya sebelahan terus dari Selain itu, Pak W
orang yang suka
dulu.
berbincang-bincang
Eee
gimana
ya? orangnya senang
Semenjak pak W masuk di berbincang-bincang bagian juru ukur saya sudah dan bercanda. mulai berteman baik dengan beliau. Orangnya juga enak diajak ngobrol juga mas, seneng gojek juga mas heheh.
dan bercanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
3
4
Saya rasa pak W termasuk Dan menurut Pak
Informan juga
orang yang aktif juga.
WK, Pak W adalah
termasuk orang
orang yang aktif.
yang aktif.
Ooo begitu ya pak, lalu pak Menurut Pak WK,
Pak WK
WK bisa menceritakan apa Pak W itu orangnya
mengatakan bahwa
yang bapak ketahui tentang gigih kalau bekerja,
informan adalah
sampai bisa
pak W?
orang yang gigih
Eee opo yo mas? Bingung menjadi
dalam melakukan
saya…. Pak W itu orangnya koordinator,
pekerjaan, sehingga
ampuh mas, dia gigih kalau kemudian
akhirnya diangkat
bekerja,
sampai
menjadi
sebagai
koordinator
diangkat mempunyai juru kompetensi
koordinator.
ukur, terus dia juga punya dibidang ukur, dan
Informan memiliki
kompetensi di bidang itu mas, bisa membaca peta
kompetensi dalam
dia pinter ngukur juga, baca berkas.
bidang pengukuran
peta
dan membaca peta.
diberkas
dan
lain
sebagainya.
5
Yang seperti saya bilang tadi Pak WK bilang
Pak WK
to mas, pak W itu seneng bahwa Pak W suka
mengatakan bahwa
guyon mas. Kalau dikantor guyon dan ketika
Pak W suka
pas waktu jam makan siang makan siang
bercanda bersama
gitu kumpul sama temen- kumpul dengan
rekan kerja ketika
temen terus gojekan bareng, teman-teman dang
makan siang
guyub pokoknya mas.
bersama.
ojek bersama.
Selain itu ada lagi nggak Pak W orang yang pak?
jujur, tepat waktu,
Pak WK mengatakan bahwa
Eee opo yo? Pak W itu jujur dan jarang bolos
informan orang
mas, kalau ke kantor juga kerja. Karena Pak
yang jujur, tepat
tepat waktu, jarang bolos, W suka bekerja dan
waktu, dan jarang
soale dia orangnya seneng
membolos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
obah mas. Kalau meneng tidak suka untuk sedilit, diam sebentar dia diam saja. pasti bosen mas. 6
Seneng nyambut gawe mas Pak W adalah orang Pak WK dan juga pak W itu tipe orang yang tipenya suka
mengatakan bahwa
yang tidak suka kesepian bersama-sama dan
informan termasuk
mas,
tipe orang yang
maksudnya
sukanya tidak suka
bareng-bareng sama teman- menyendiri.
tidak suka
teman mas, nggak pernah
menyendiri.
menyendiri. 7
kalau
membahas Kalau Pak W itu
saya
Pak WK
masalah fisik kesehatan pak sehat dan jarang
mengatakan bahwa
W, pak WK tahu tidak sakit. Pak W masih
informan jarang
kondisi fisik pak W akhir- sehat sampai
sakit dan memiliki
sekarang.
akhir ini bagaimana?
kondisi fisik yang
Kalau pak W itu sehat mas,
sehat sampai
jarang sekali saya mengetahui
sekarang.
kalau pak W itu sakit, padahal ngerokok juga mas. Kalau sakit pasti kita rame-rame temen
kantor
kerumahnya jarang
njenguk
mas.
sekali
sakit
Jarang, mas.
Apalagi mau pensiun kayak gini to mas rawan kena penyakit, tapi beliau sehat sampai sekarang. 8
Kalau
kondisi
seperti apa?
emosinya Kalau kondisi
Pak WK
emosi Pak W
mengatakan bahwa
adalah orang yang
kondisi emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Kalau kondisi emosi pak W tidak pernah marah,
informan stabil dan
gak
informan tidak
pernah
marah
mas selalu sabar, dan
orangnya, selalu sabar mas telaten.
pernah marah,
kalau ngadepin orang. Kalau
selalu sabar, dan
digojekin pun juga jarang
bahkan telaten.
marah mas heheh… Sabar dan telaten mas. 9
Kan sebentar lagi pak W Pak W orang yang akan
pensiun,
ada santai. Tetapi Pak
dampaknya terhadap emosi W belum pernah
informan orang yang santai, tetapi
pak W mboten pak?
bercerita mengenai
belum pernah cerita
Apa ya maksudnya?
masalah dalam
mengenai masalah
Jadi kalau orang yang mau menghadapi masa pensiun emosinya
itu
cenderung pensiun. Jadi
kurang
stabil menurut Pak WK emosi Pak W stabil.
pak, nah pak? Owalah gitu mas, jadi pak W itu santai orangnya, kalau ada apa-apa pasti cerita sama saya. Tapi dia tidak pernah bercerita kalau menghadapai suatu permasalahan saat akan pensiun
mas.
Jadi
yaa
menurut saya dia baik-baik saja emosinya mas. 10
Menurut Pak WK
Kalau sehari-hari dikantor gitu
apakah
juga
gak
pernah diceritakan? Yaaa mungkin nggak ya mas, karena semua orang itu punya
masa pensiun. Jadi menurut Pak WK, informan memiliki emosi yang stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
ininya masing-masing to ya. Sekiranya pengen diceritain ya pasti beliau cerita sama saya. Saya juga agak sungkan kalau mau tanya, soale takut menyinggung atau apa to mas. 11
Apa ada perbandingannya Pak W bertambah
Pak WK
nggak pak antara dulu jauh rajin dalam bekerja
mengatakan bahwa
sebelum
pensiun
dan saat menjelang akan pensiun.
sekarang menghadapai
pensiun
kinerjanya seperti apa pak?
saat menjelang pensiun informan bertambah rajin dalam bekerja.
Kalau saya lihat sih dari tahun lalu sampai sekarang itu pak W agak beda mas, tambah sregep. Piye ya? 12
Eee karena orangnya gigih itu Pak W orangnya
Pak WK
tadi, dia itu nggak pernah gigih, tidak pernah
mengatakan bahwa
mbolos kerja, disiplin dalam mbolos kerja, dan
informan orang
bekerja, terus juga disiplin disiplin dalam
yang gigih, tidak
dengan teman-teman yang bekerja.
pernah membolos
lain
kerja, dan disiplin
masalah
karena
dia
pekerjaan, koordinator
dalam bekerja.
petugas ukur berkas tadi itu lho mas. 13
Dan kantor kalau ada apa-apa Ketika kantor ada
Pak WK
juga yang diutus juga pak W. apa-apa yang diutus
mengatakan bahwa
Kemari nada pelatihan pak W adalah Pak W. Ada
ketika kantor
juga yang diikutsertakan. Ada rapat Pak W juga
diminta adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
rapat juru ukur se DIY, pk yang di utus, dan
pertemuan, pihak
waldiman
kantor selalu
juga
yang hebatnya lagi
mewakili kantor. Hebat mas adalah Pak W
mengutus informan,
dia,
hal ini dikarenakan
pintar
bagaimana
dan
tahu pintar memecahkan
memecahkan persoalan yang
informan pintar
persoalan yang rumit. Kalau rumit.
dalam memecahkan
dulu sih saya keliatnya masih
perkara sulit.
santai-santai
pas
bekerja,
beda kaya sekarang mas. Apa mungkin ya nek orang mau pensiun itu kaya gitu? 14
Yaa bisa jadi pak. Begitu ya Pak W sekarang
Menurut Pak WK,
pak. Kemudian ada lagi orang yang cepat
informan sekarang
tanggap dan ketika
pak?
menjadi orang yang
Eeeee sekarang dia juga ada tugas dari Pak
cepat tanggap
orangnya cepat tanggap mas, A lansgung sebisa
dalam
kalau atasannya pak A itu mungkin
menyelesaikan
maunya seperti ini dan ndang diselesaikan.
tugas yang
di rampungke seperti itu,
diberikan oleh
pasti langsung saat itu juga
atasannya.
diproses sama pak W. 15
Teman-teman kurang
16
kerja
disiplin
yang Pak W menanyai
langsung kinerja kepada
Pak WK mengatakan bahwa
ditanyain sama dia dengan teman-teman yang
informan lebih
gojekan,
tegas dengan rekan
tapi
juga kurang disiplin.
menyinggung masalah kerja
kerjanya yang
mas.
kurang disiplin.
Kalau pak W itu tipe orang Pak W
Pak WK
yang suka menolong nggka membimbing
mengatakan bahwa
pak?
mahasiswa PKL
informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Yaa kalau dia jelas, apa lagi dan ketika sama
membimbing
sama teman-temannya, pasti semua orang
mahasiswa PKL.
dia tolong mas. Anak-anak terutama atasan dan
Selain itu, informan
mahasiswa PKL disini aja rekan kerjanya pasti juga akan yang membimbing aja dia. Pak W membantu
membantu atasan
Yaa
dan rekan kerja
kalau
sama
semua sesuai
terutama yang berkaitan sama kemampuannya.
sesuai kemampuan.
dia seperti teman, atasannya langsung itu pasti dia kalau sanggup
menolong
ditolong
mas.
ya Sesuai
kemampuan aja. 17
Pak
W
punya
banyak Semua kantor kenal dengan Pak W,
teman nggih?
Menurut Pak WK, informan orang
Waaa banyak mas, sampe karena Pak W
yang supel dalam
semua kantor ini dia tau orang yang senang
bergaul dengan
semua mas, kalau saya belum bergaul. Selain itu,
siapapun. Bahkan
tentu kenal dan tau mas, pak Pak W juga
di lingkungan
W itu orangnya jos mas. Dia menjabat sebagai
masyarakatnya
juga srawungnya bagus mas ketua RT di
informan menjadi
sama siapa saja, entah itu lingkungan
ketua RT. Informan
dengan kepala kantor dan masyarakatnya.
memiliki cara
atasan yang lain. Dia juga Cara bergaul Pak W bergaul dan dirumah kan sebagai ketua hebat dan memiliki
komunikasi yang
RT di desanya mas. Jadi komunikasi yang
baik.
dikantor dan dilingkungan bagus. masyarakat saya rasa bergaul, cara bergaulnya hebat dia. Komunikasinya dengan masyarakat.
bagus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
18
Nah kalau masalah pensiun Pak W adalah orang Menurut Pak WK, lagi pak. Sejauh ini pak WK yang ingin
informan ingin
ngertos mboten persiapan menekuni bidang
mecoba menekuni
pensiun
yang
dilakukan lain selain pekerjaan lamanya.
pak W?
pekerjaan dibidang yang lain. Selain
Yaa sambil ngobrol-ngobrol Pak W ingin
itu, ingin
santai
mempersiapkan
pas
saya
main membuka usaha
kerumah, ya curhat. Ngobrol- dan berwirausaha
masa pensiunnya
ngobrol sambil mbayangke untuk
dengan cara
kalau pengen buka usaha mempersiapkan
berwirausaha. Selai
mas. Dia itu orangnya pengen masa pensiunnya.
itu juga, informan
menekuni bidang lain mas. Kemudian Pak W
ingin
Contone pengen usaha mas, juga ingin
menyelesaikan
berwirausaha tadi, tapi belum menyelesaikan
tugas yang tersisa
kepikiran mau usaha apa. tugas kantor yang
di kantor.
Terus sama tugas-tugas yang tersisa. masih tersisa dikantor ya juga diselesaikan dikit-dikit sama dia mas sebelum pensiun. 19
Bapak tahu tidak alasan Pak W ingin pak
W
memilih
untuk membuka usaha karena untuk
berwirausaha?
Menurut Pak WK, informan ingin berwirausaha untuk
Opo yo mas? Yaa paling mencukupi
memenuhi
karena itu mas, ekonomi kebutuhan ekonomi
kebutuhan sehari-
mungkin
hari selam pensiun
ya,
kan
uang karena uang
pensiun itu gak seberapa mas, pensiun yang tidak
dan tidak hanya
udah nggak dapet tunjangan seberapa. Hal ini
mengandalkan uang
kinerja, tunjangan ini itu, ya didukung oleh anak
pensiun. Selain itu,
gitu lah mas. Jadi pengennya Pak W yang masih
anak informan
usaha buat tambah-tambah sekolah dan masih
masih
penghasilan.
membutuhkan
Anaknya
itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
juga masih kecil lho mas. membutuhkan
biaya untuk
Bapaknya dah mau pensiun biaya.
sekolah.
anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas. Jadi wajar to ya mas kalau pak W itu
pengen
punya
usaha
berwirausaha, supaya dapat penghasilan dan untuk manak sehari-hari. Biasane to mas nek mau pensiun itu kan merasa
cemas
masalah
ekonomi, juga nek nggak njabat lagi terus pengennya njabat itu terus sakit, terus komplikasi. Nah itu soale nggak punya sambilan, pas sudah
pensiun,
kena
syndrome pensiun itu mas, post power syndrome. Kaya dulu ada atasan itu yang kaya gitu mas, akhirnya gak lama setelah pensiun sakit-sakitan terus meninggal mas. 20
Oke pak, jadi begitu ya. Pak W memiliki
Menurut Pak WK,
Nah kalau masalah prinsip ketaatan, kegigihan, informan adalah kerja pak. Pak WK tau kejujuran dan
orang yang taat,
tidak prinsip apa saja yang toleransi. Tetapi
gigih, jujur, dan
pak W pakai saat bekerja.
Pak W juga
bertoleransi. Tetapi
Yaa yang jelas ketaatan, memiliki
juga informan
kegigihan
tadi
mas, kekeurangan.
memiliki
kejujuran,
toleransi
pada
kekurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
sesama.
Tapi
sebagai
manusia juga ada kurangnya juga
lho
ya
mas.
Tapi
kekurangan pak W itu tidak terlalu
serius
menghambat
dan
tidak
pekerjaannya
kok mas. Tetap lancar-lancar saja pekerjaannya. 21
Memang kurangnya pak W Kekurangan Pak W adalah akhir-akhir
itu apa pak?
Menurut Pak WK, informan akhir-
Yaaa saya jujur ya mas, pak ini yang sering lupa
akhir ini sering lupa
W itu akhir-akhir ini sering mengecek
untuk mengkroscek
lupa ngecek kerjaan teman- pekerjaan teman-
kembali pekerjaan
temannya. Ya tapi itu bisa temannya.
rekan kerjanya.
diatasi kok, biasanya saya atau teman-teman yang lain mengingatkan pak W kalau sudah lupa begitu. 22
beralih Pak W alau nanti
Sekarang
berikutnya mengambil MPP
kepertanyaan
Menurut Pak WK, informan tidak
pak. Bapak tau kenapa pak tidak akan dapat
mengambil MPP
W tidak mengambil MPP? uang tunjangan.
dikarenakan masih
Padahal
MPP
itu
kan MPP itu hanya
mengurangi resiki dalam dapat gaji pokok saja. Wajar kalau
bekerja.
Kalau meurut saya pak W itu Pak W tidak tidak mengambil MPP ya mengambil MMP. karena wajar mas. Kalau nanti beliau mengambil MPP tidak
akan
dapat
uang
ingin bekerja supaya mendapat tunjangan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
tunjangan lagi mas. Wong MPP itu hanya dapat gaji pokok saja lho, tunjangan tidak dapat. Wajar kalau pak W tidak mengambil MMP. Karena dapat tunjangan dan tunjangannya itu banyak mas, jadi lumayan mas. Saya kira seluruh pegawai negeri sipil juga begitu semua mas. Pasti tidak mengambil MPP. Lain hal nya kalau MPP itu kita diberi pelatihan mas. Kita dibekali kreatifitas dan ada seminar kewirausahaan. Pasti saya kalo jadi pak W milih ngambil
MPP.
Tapi
berhubung realitanya seperti sekarang ini ya pasti lebih memilih
tidak
mengambil
MPP. Toh juga kalau ambil MPP
juga
mau
ngapai
dirumah. Saya rasa karena pak W senengane tadi lho. Seneng obah mas, gak seneng diam
orangnya.
pekerjaan
sangat
Jadi penting
menurut dia. 23
Faktor lain juga ada mungkin Karena masih
Menurut Pak WK,
mas, karena masih adanya adanya pekerjaan
informan juga
pekerjaan yang menumpuk yang menumpuk
masih memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
juga
dan
selesaikan. kalau
harus Supaya
sudah
pak
W yang harus
besok dikerjakan Pak W,
benar-benar suapay saat pensiun
pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan,
pensiun pak W nggak punya sudah tidak
supaya saat sudah
tanggungan, saya kira itu.
memiliki beban
masuk masa
lagi.
pensiun informan tidak memiliki beban lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
LAMPIRAN 8 ANALISIS REKAN KERJA INFORMAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1.
Transformasi 2
Kode
Pak WK mengatakan bahwa sudah
Pak WK mengenal
mengenal informan selama 7 tahun
informan selama 7
Sub-Kategori
Kategori
Tema
-
-
-
Humor.
dan informan menjadi koordinator. 2.
Pak WK mengatakan bahwa dirinya
Informan orang
Memiliki selera
Memiliki selera
cukup dekat dengan informan. Selain
yang suka
humor.
humor.
itu, informan orang yang suka
berbincang-
berbincang-bincang dan bercanda.
bincang dan bercanda.
5.
3.
Pak WK mengatakan bahwa Pak W
Informan suka
Memiliki selera
Memiliki selera
suka bercanda bersama rekan kerja
bercanda bersama
humor.
humor.
ketika makan siang bersama.
rekan kerjanya.
Informan juga termasuk orang yang
Informan orang
Orang yang aktif.
-
aktif.
yang aktif.
Humor.
-
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
6.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan adalah
adalah orang yang gigih dalam
orang yang gigih
melakukan pekerjaan, sehingga
dalam melakukan
akhirnya diangkat menjadi
pekerjaan,
koordinator. Informan memiliki
sehingga akhirnya
kompetensi dalam bidang pengukuran
diangkat menjadi
dan membaca peta.
koordinator.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan orang
orang yang jujur, tepat waktu, dan
yang jujur, tepat
jarang membolos.
waktu, dan jarang
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
membolos. 12.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan orang
orang yang gigih, tidak pernah
yang gigih, tidak
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
pernah membolos
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14.
membolos kerja, dan disiplin dalam
kerja, dan disiplin
bekerja.
dalam bekerja.
Menurut Pak WK, informan sekarang
Informan menjadi
menjadi orang yang cepat tanggap
orang yang cepat
dalam menyelesaikan tugas yang
tanggap dalam
diberikan oleh atasannya.
menyelesaikan
Perfrormansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
tugas yang diberikan oleh atasannya. 15.
20.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan lebih
lebih tegas dengan rekan kerjanya
tegas dengan rekan
yang kurang disiplin.
kerjanya.
Menurut Pak WK, informan adalah
Informan adalah
orang yang taat, gigih, jujur, dan
orang yang taat,
Perfromansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
Aspek-aspek makna kerja.
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17.
bertoleransi. Tetapi juga informan
gigih, jujur, dan
memiliki kekurangan.
bertoleransi.
Menurut Pak WK, informan orang
Informan orang
Supel dan mudah
Relasi
Aspek-aspek
yang supel dalam bergaul dengan
yang supel dalam
bergaul dengan
interpersonal.
makna kerja.
siapapun. Bahkan di lingkungan
bergaul dengan
siapapun.
masyarakatnya informan menjadi
siapapun. Bahkan
ketua RT. Informan memiliki cara
di lingkungan
bergaul dan komunikasi yang baik.
masyarakatnya
-
-
informan menjadi ketua RT. 7.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan termasuk -
termasuk tipe orang yang tidak suka
tipe orang yang
menyendiri.
tidak suka menyendiri.
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan jarang
jarang sakit dan memiliki kondisi fisik sakit dan memiliki yang sehat sampai sekarang.
Kondisi fisik yang
Diri yang sehat.
baik.
Kondisi menjelang pensiun.
kondisi fisik yang sehat sampai sekarang.
9.
Pak WK mengatakan bahwa kondisi
Kondisi emosi
emosi informan stabil dan informan
informan stabil
tidak pernah marah, selalu sabar, dan
dan informan tidak
bahkan telaten.
pernah marah,
Emosi yang stabil.
Kondisi emosi
Kondisi menjelang
yang stabil.
pensiun.
selalu sabar, dan bahkan telaten. 11.
Pak WK mengatakan bahwa saat
Menjelang pensiun Bertambah rajin
Perfromansi kerja
Kondisi menjelang
menjelang pensiun informan
informan
menjelang pensiun.
pensiun.
dalam bekerja.
bertambah rajin dalam bekerja.
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertambah rajin dalam bekerja. 18.
Menurut Pak WK, informan ingin
Informan
Ingin berwirausaha. Usaha
mecoba menekuni pekerjaan dibidang
mempersiapkan
mempersiapkan
yang lain. Selain itu, ingin
pensiun dengan
pensiun.
mempersiapkan masa pensiunnya
cara berwirausaha.
Kondisi menjelang pensiun.
dengan cara berwirausaha. Selai itu juga, informan ingin menyelesaikan tugas yang tersisa di kantor. 19.
Menurut Pak WK, informan ingin
Informan ingin
Berwirausaha
Usaha
Kondisi menjelang
berwirausaha untuk memenuhi
berwirausaha
untuk memenuhi
mempersiapkan
pensiun.
kebutuhan sehari-hari selam pensiun
untuk memenuhi
kebutuhan sehari-
pensiun.
dan tidak hanya mengandalkan uang
kebutuhan sehari-
hari dan biaya
pensiun. Selain itu, anak informan
hari dan masih
sekolah.
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih membutuhkan biaya untuk
membutuhkan
sekolah.
biaya untuk sekolah.
10.
Menurut Pak WK informan orang
-
-
-
-
Pak WK mengatakan bahwa ketika
Informan selalu
Menjadi utusan
Performansi kerja.
Pengalaman kerja.
kantor diminta adanya pertemuan,
diutus unruk
untuk menjadi
pihak kantor selalu mengutus
mewakili kantor
perwakilan.
informan, hal ini dikarenakan
dalam rapat
informan pintar dalam memecahkan
maupun
perkara sulit.
pertemuan.
yang santai, tetapi belum pernah cerita mengenai masalah masa pensiun. Jadi menurut Pak WK, informan memiliki emosi yang stabil. 13.
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16.
Pak WK mengatakan bahwa informan
Informan
Nilai kerja dengan
Sumber makna
Sumber makna
membimbing mahasiswa PKL. Selain
membantu atasan
membantu.
kerja dari dalam
kerja.
itu, informan juga akan membantu
dan rekan kerja.
diri.
atasan dan rekan kerja sesuai kemampuan. 21.
Menurut Pak WK, informan akhir-
Informan akhir-
Sering lupa dalam
akhir ini sering lupa untuk
akhir ini sering
hal tertentu.
mengkroscek kembali pekerjaan rekan
lupa untuk
kerjanya.
mengkroscek
Lupa.
Kelemahan dalam bekerja.
kembali pekerjaan rekan kerjanya.
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
LAMPIRAN 9 VERBATIM INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
No.
Verbatim
1
Selamat pagi ibu U, saya mau bertanya bu U, bagaimana kondisi
2
kesehatan bu U sekarang?
3
Sehat.
4
Tidak ada yang dikeluhkan bu?
5
Tidak ada mas.
6
Terus bu, kondisi fisik seperti apa yang ibu U rasakan ketika akan
7
menghadapi masa pensiun?
8
Biasa-biasa aja, tidak ada yang dikeluhkan.
9
Kalau untuk psikis, apa yang ibu rasakan ketika akan menghadapi
10
masa pensiun?
11
Psikisnya ya di nikmati aja, dinikmati aja, tidak ada psikis yang apa tidak
12
ada, makanya jadi sehat.
13
Tidak ada yang dipikirkan atau seperti apa bu?
14
Ooo tidak ada karena anak-anak sudah tidak ada yang dipikirkan.
15
Kalau rasa cemas ada tidak bu?
16
Ooo tidak, nggak ada mas.
17
Tadi disebutkan tidak ada gejala psikis yang berarti karena anak-
18
anak, nah anak-anaknya kenapa ya bu kalau boleh tau?
19
Karena anaknya sudah bekerja dan menikah dan yang kecil sudah lulus
20
tinggal nanti cari kerja anak-anaknya, dan suami sehat. Tinggal berdoa aja
21
mas untuk kesehatan anak-anaknya mas.
22
Terus bagaimana perasaan bu U ketika tahu kalau sebentar lagi akan
23
pensiun?
24
Senang, karena udah bekerja selama 30 tahun, sudah dinikmati, sudah
25
tidak ada beban, ya seneng aja.
26
Bagaimana bu U mempersiapkan masa pensiun yang sebentar lagi
27
akan datang?
28
Persiapannya ya gak ada persiapan, artinya dinikmati, mengalir begitu
29
saja.
30
Tidak kepikiran untuk wirausaha atau apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
31
Malah enggak sama sekali.
32
Kenapa kok nggak pengen usaha?
33
Nah gini mas, kalau menurut saya, orang lain kan pendapatnya lain-lain.
34
Kalau menurut pendapat saya kalau usia sudah masa pensiun, baik fisik
35
maupun pikiran sudah lemah nanti kebebanan. Semisal saya usaha terus
36
usahanya gak begitu berhasil, nanti malah membikin pikiran semakin
37
susah terus bisa sakit. Tapi kalau kita nikmati dengan olahraga, dirumah,
38
jalan-jalan, sudah pasti nikmat, pengen jalan-jalan kemana gitu, pengen
39
jalan-jalan sama temen lagi yang sudah lama terus gabung lagi.
40
Nanti kalau bikin usaha malah pusing gitu ya bu?
41
Iya, ada yang sebagian kaya gitu, dan menurut saya itu membebani mas,
42
karena kita sudah ndak, misalnya anak-anak sudah tidak ada biaya lagi,
43
terus kita sudah punya pensiun dah dinikmati gitu aja apa adanya, tinggal
44
ibadah sama jalan-jalan dan nengok anak.
45
Berati ibu sudah punya rencana kalau besok tinggal menikmati uang
46
pensiun saja ya? Tidak kepikiran untuk cari tambahan ya?
47
Ooo tidak mas.
48
Ibu U bisa menceritakan kenapa ibu U bisa memilih pekerjaan yang
49
sekarang ini?
50
Pekerjaan yang sekarang? Nah ini dulu yang namanya cari kerja sulit,
51
yang keterima disini ya dinikmati, karena eee… semua itu orang memilih
52
kan belum pasti bisa keturutan lah ya to? Belum bisa mesti keturutan.
53
Terus apa yang ada kita jalani dengan senang hati. Itu tidak memilih lho
54
mas, itu pekerjaan kita tidak bisa memilih.
55
Dulu kok bisa sampai kepikiran kerja di BPN itu gimana ceritanya?
56
Tidak ada kerjaan yang lain atau gimana?
57
Ooo dulu ada tawaran pekerjaan yang lain, tapi keterimanya di BPN ya
58
masuk saja.
59
Yang menawari atau yang memberitahukan kalau ada lowongan
60
siapa bu?
61
Ooo kakak saya, kakak saya BPN semarang soalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
62
Terus berikutnya bu, mungkin ibu bisa menceritakan diskripsi
63
tugasnya dikantor ini apa?
64
Saya kan analisis pemberdayaan, untuk yang sekarang itu kita eee… jadi
65
membuat masyarakat cerdas tertib sadar pertanahan. Kita menghimbau
66
kepada
67
menyampaikan informasi masalah pertanahan. Lalu masyarakat dihimbau
68
untuk menjadi sadar hukum.
69
Kemudian seberapa penting kah pekerjaan ini buat ibu sendiri?
70
Kalau saya untuk menyampaikan informasi masalah pertanahan itu sangat
71
penting karena orang itu kalau udah tau masalah tanah itu tidak
72
menimbulkan sengketa, masalah status tanah dan sebagainya. Itu kita
73
memberikan penyuluhan kepada masy. sakjane tanah itu kepie to.
74
Nah itu pentingnya pekerjaan ibu. Kalau buat diri ibu sendiri, itu
75
seberapa penting buat ibu?
76
Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak disampaikan kepada
77
orang lain, padahal ilmu itu penting, itu malah bagi kita terbebani, harus
78
disampaikan.
79
Kenapa kok malah terbebani kalau tidak disampaikan?
80
Karena ini eeeeee…… orang itu kalau ilmu disimpain sendiri, dan
81
mestinya orang lain tahu, saya kepikiran, karena itu harusnya disampaikan
82
ke umum, kalau sudah disampaikan kita merasa puas.
83
Berarti ibu U senang berbagi ilmu?
84
Yaaa begitu lah.
85
Kemudian sudah berapa lama ibu U bekerja di bidang ini?
86
Sekitar 4 tahun, sebelumnya di Tata usaha sejak tahun 1985 sampai 2005
87
itu berapa? 20 tahun ya. Itu disengketa sekitar 4 tahun jg, lalu pindah
88
kesini dibagian pemberdayaan masyarakat.
89
Terus boleh diceritakan bu pengalaman susah dan senang di sini bu?
90
Kalau susah tu saya lupakan e mas (sambal tertawa), jadi seneng aja.
91
Senangnya ya waktu kita di sleman itu 18 tahun, itu kita nglaju naik bus
92
sambal tidur-tidur. Ya susah nya kalau misalnya terlambat karena jauh
masyarakat
kita
mengadakan
penyuluhan
itu
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
93
rumahnya. Eee… kalau susahnya itu waktu pindah ke seksi lain jadi harus
94
belajar lagi. Jadi kita belajar, belaja itu kan memerlukan, yahhh kok
95
belajar lagi ya…
96
Ketika belajar itu ada kesulitan?
97
Iya mas pasti-pasti.
98
Adaptasinya ibu seperti apa?
99
Kita belajar lagi sama temen yang sudah ada adaptasinya.
100
Ada lagi mungkin pengalaman yang lain?
101
Kayaknya gak ada biasa-biasa aja.
102
Terus bisa dicetitakan lagi, motivasi terbesar ibu mengapa ibu
103
memilih untuk tetap bekerja?
104
Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama, yang kedua
105
adalah karena jarak rumah saya dengan kantor dekat, jadi menambah
106
motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak perlu transportasi yang repot, kalau
107
saya di sleman pasti saya sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan
108
tidak ada terlambat.
109
Ada motivasi lain selain kedua hal itu?
110
Motivasi lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor mas.
111
Dekat dengan teman-teman kantor?
112
Iya dekat dan akrab semua.
113
Kalau dirumah itu tidak ada teman atau seperti apa?
114
Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap hari keluar,
115
kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak punya teman yang
116
dekat atau spesial banget, semua temen spesial.
117
Kemudian bisa diceritakan bu, hubungan ibu U dengan keluarga?
118
Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena cuman belum punya cucu
119
aja, jadi tambah seneng kan. Sebenernya saya pengen momong anak
120
yatim, tapi sulit. Untuk momongan dirumah.
121
Hubungan ibu dengan teman-teman kantor bagaimana?
122
Baik-baik saja, komunikasi lancar.
123
Tidak ada saling sikut menyikut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
124
Saya tidak pernah, kalau orang lain tidak tau saya.
125
Terus kemudian apa yang ingin ibu U dapatkan dari pekerjaan yang
126
sekarang ini?
127
Pengen mendapat penghasilan, hehehe… itu saja.
128
Kalau pangkat mungkin?
129
Kalau pangkat itu sudah mengalir begitu saja apa adanya. Dan
130
penghasilan murni yang saya dapatkan. Itu manusiawi, karena kerja itu
131
dapat pendapatakn kan itu manusiawi. Mendapatkan penghasilan, terus
132
bikin sehat karena masih bekerja sesuai dengan jatanya ya to? Kalau
133
sudah masa pensiun kita manfaatkan pensiun.
134
Terus bisa diceritakan bu prinsip-prinsip kerja yang ibu miliki?
135
Kerja selesai, kalau punya pekerjaan harus segera diselesaikan sesuai
136
porsi mas.
137
Bisa diceritakan lagi bu, menyikapi pekerjaan yang ibu lakukan saat
138
ini?
139
Ya menyikapinya dengan penuh tanggung jawab.
140
Apakah sikap ibu pas bekerja dan ketika ibu dirumah tangga dan
141
masyarakat?
142
Kalau pekerjaan harus bertanggungjawab. Kalau dirumah saya
143
bertanggungjawab sebagai istir dan sebagai ibu.
144
Ada nggak bu sikap atau nilai yang diterapkan dikantor dan
145
dirumah?
146
Nah kalau itu biasanya masalah kebersihan, karena bisa diterapkan
147
dimana saja, dan tanggungjawab itu tadi, dirumah sebagai ibu kalau
148
dikantor sebagai karyawan.
149
Menurut ibu U pekerjaan ibu di hargai oleh masyarakat?
150
Kalau menurut saya itu, kalau masyarakat saya tidak tahu menghargai
151
saya atau tidak saya tidak tahu, yang jelas informasi masalah pertanahan
152
sudah kita sampaikan, kalau masyarakat menghargai atau tidak saya tidak
153
tahu. Tapi ada yang menyampaikan kalau info ini berguna sekali untuk
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
155
masyarakat. Kalau mereka menghargai atau tidak saya tidak bisa menilai.
156
Mereka sangat-sangat senang kalau dikasih informasi.
157
Kalau ibu sendiri dirumah, tetangga tahu kalau bekerja dibidang
158
pertanahan, ada tetangga yang minta tolong?
159
Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan
160
pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.
161
Bisa diceritakan bu, hal apa saja yang sudah ibu lakukan untuk
162
memenuhi hak dan kewajiban ibu?
163
Ya yang sudah dilakukan adalah hak untuk menerima upah sebagai
164
kewajiban kita sebagai PNS. Dan kalau hak cuti saya pernah mengambil
165
cuti. Opo yo? Kalau kewajiban ya saya menyelesaikan pekerjaan saya
166
sesuai dengan porsinya saja. Kemudian kalau bekerja jangan terlambat
167
dan sebagainya.
168
Pernah gak bu bekerja melebihi porsinya?
169
Ya enggak lah kan sudah punya job masing-masing.
170
Nah ini kan sebentar lagi mau pensiun, usaha-usaha apa saja yang
171
mau ibu lakukan untuk tetap memiliki penghasilan selain uang
172
pensiun?
173
Nah itu, cara apa ya, kita kan nggak cari uang lain-lain, nggak ada mas.
174
Terus seberapa besar gaji itu menjadi alasan ibu untuk tetap
175
bekerja? Ada faktor lain kah?
176
Ohh gini, motivasinya kalau kita pensiun, itu kan kita mau libur
177
seterusnya, kenapa mau libur seterusnya kok ndadak cari MPP dan
178
mencari libur awal. Jadi gini, kalo bisa akhir-akhir masa kerja kita rajin-
179
rajinin karena sudah mau libur lama, jd itu utk motivasi. Kan dah mau
180
libur yang tdk terbatas, makanya akhir-akhir masa tugas ini malah kita
181
biar bisa saling silaturahmi sama teman-teman yang lain.
182
Kalau saya punya pertanyaan seperti ini, menjelang pensiun ini
183
performansinya kerja ibu seperti apa?
184
Semangat juga tidak, nglokro juga tidak, seperti biasanya gak lebih, masih
185
sama seperti beberapa tahun yang lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
186
Kemudian pertanyaan berikutnya, termotivasikah ibu ketika
187
diberikan tugas yang sukar oleh atasan?
188
Pernah dulu waktu saya masih bertugas dibagian sengketa mas. Di
189
sengketa itu susah mas, dan masalah disengketa itu, masalah tanah itu
190
penting, terus saya gak mau lagi disengketa karena susah mas.
191
Terus bagaimana cara ibu untuk mencapai aktualisasi diri atau
192
pencapaian yang tinggi untuk pekerjaan ibu?
193
Ohh tidak ada kalau pencapaian yang tinggi, nggak ada kalau pencapaian
194
yang tinggi, opo yo? Nggak ada lah, biasa saja, pekerjaan diselesaikan
195
sudah, tdak seperti diperusahaan itu tidak. (sambil batuk-batuk)
196
Terus bagaimana cara keluarga mendukung pekerjaan ibu?
197
Caranya yaa…. (berhenti sejenak) opo yo? Kalau cuma ada kesulitan gitu
198
ya, kalau dikeluarga masalah pekerjaan nggak ada yang ini, karena
199
pekerjaan kantor dan dirumah tu, misalnya anak nganter saya ke kantor
200
kalau hujan, udah tindakan gitu aja. Kalau suami mendukungnya apa
201
pekerjaan yang ada dinikmati dan dikerjakan dengan baik.
202
Suami tidak pernah memberi semangat?
203
Karena suami tidak tau apa yang saya kerjakan dikantor gak tau, jadi gak
204
bisa ngasih saran.
205
Ibu juga gak sering curhat sama suami?
206
Ohh tidak pernah kalau dirumah.
207
Suami sekarang masih bekerja bu?
208
Sudah sudah pensiun mas.
209
Suami dulunya bekerja sebagai apa?
210
Sama mas juga jadi PNS di sini.
211
Ooo Ibu ikut bapak atau bagaimana masuk PNS?
212
Lah wong yang kerja itu saya dulu mas, baru suami saya ikut bekerja di
213
PNS sini waktu ada pendaftaran.
214
Kenapa ibu memilih untuk tetap bekerja, padahal suami ibu juga
215
sudah bekerja?
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
217
Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya,
218
sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari kecil, jadi apa-
219
apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain.
220
Dulu waktu saya masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang
221
yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung
222
mas.
223
Begitu ya bu, bagus kalau begitu ajarannya. Terus lanjut pertanyaan
224
selanjutnya bu, bagaimana lingkungan merespon pekerjaan ibu?
225
Responnya ya saling mendukung… Kalau lingkungan dirumah
226
meresponnya pie yo? Kok ibu itu bekerjanya lama, kok bekerja terus to,
227
di anggep hebat lah gitu.
228
Kok ibu sampai sekarang masih sehat tipsnya apa?
229
Ya namanya orang pernah stres, karena itu manusiawi, terus ya karena
230
semua yang kita hadapi kita sikapi dengan senang itu bikin sehat, sama
231
olahraga sedikit lah dirumah, olahraganya senam di kantor setiap jumat.
232
Biarpun kita sehat, tiap bulan kita cek ke dokter. Saran dokter kalau umur
233
segini harus cek ke dokter.
234
Kalau
235
penghargaan atas kinerja ibu?
236
Pernah mas, teman-teman kantor saya memuji fisik saya, karena masih
237
sehat dan kelihatan tidak begitu tua walaupun umurnya sudah tua, karena
238
tepat waktu terus mas kalau bekerja, rapotnya baik mas. Kalau dari atasan
239
saya diberikan eee… satya lencana dapat dari presiden. Itu saya senang
240
sekali, dapet satya lencana emas dan sertifikat, itu penghargaan karena
241
bekeja lebih dari 30 tahun.
242
Coba saya minta penjelasan dari ibu, arti bekerja menurut ibu
243
seperti apa?
244
Bekerja itu adalah sesuatu yang harus di pertanggungjawabkan. Sebab
teman-teman
pekerjaan 245 246
yang
atau
atasan
dibebankan
dipertanggungjawabkan.
oleh
ibu
pernah
seseorang
memberikan
itu
harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
247
Terus ibu memaknai pekerjaan itu seperti apa? Ibu memaknai
248
pekerjaan ibu sekarang itu bagaimana?
249
Memaknainya kita yaa tau masalah apa yang eee… diberikan pekerjaan
250
terhadap saya. Pie ya? Opo yo ngomonge? Opo yo? (sambal tertawa)
251
Sebagai tanggungjawab karena saya diberi upah dari pemerintah.
252
Melaksanakan kewajiban yang sudah diberikan. Kemudian memaknai
253
kerja sebagai hiburan, karena mengasyikan.
254
Kenapa ibu menganggap pekerjaan ibu mengasyikan?
255
Karena yang di kerjakan itu eee..apa ya? Bukan hal yang membuat orang
256
menjadi senang, karena membuat orang menjadi senang itu kan asik kan.
257
Terus gimana cara ibu mengungkapkan rasa syukur karena selama
258
ini bekerja?
259
Pie yo? (diam sejenak) ya bersyukurnya tiap hari berdoa dan bersyukur,
260
alhamdulilah akrena bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik.
261
Selama ibu bekerja disini ibu naik pangkat berapa kali?
262
7 kali mas.
263
Kenapa ibu bisa naik pangkat sebanyak itu?
264
Karena regular mas, 4 tahun sekali, karena saya tidak pernah dapat
265
hukuman dan saya bekerja dengan baik, jadi naik pangkatnya tidak pernah
266
tertunda.
267
Ibu kalau masuk kerja jam berapa?
268
Kalau pas puasa jam 8, kalau pas puasa pulang jam 3 kalau nggak puasa
269
jam setengah 5.
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
LAMPIRAN 10 TABEL KATERGORIS ASI INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1. 2.
Kode Menyadari bahwa diri sehat. Tidak memiliki keluhan tentang kondisi kesehatan. 3. Tidak mengeluh tentang kondisi psikis. 6. Tidak memiliki keluhan masalah kondisi psikis karena anak sudah mulai mandiri. 5. Tidak cemas ketika akan menjelang pensiun. 8. Tidak ada rencana kegiatan untuk mempersiapkan masa pensiun. 10b. Memilih untuk menerima gaji pensiun, bersosialisasi, beribadah, dan menjenguk anak. 10a. Anggapan bahwa berwirausaha akan menimbulkan beban. 9. Tidak berencana membuka usaha setelah pensiun karena
Sub-Kategori
Kategori
Tema
Kondisi fisik yang sehat. Kondisi yang sehat menjelang pensiun. Kondisi psikis yang sehat.
Tidak mengalami kecemasan.
Tidak mengalami kecemasan.
Tidak mempersiapkan pensiun. Merencanakan kegiatan masa pensiun.
Kondisi menjelang pensiun. Kondisi kognitif menjelang pensiun.
Pandangan bahwa aktivitas mandiri adalah beban. Kegiatan persiapan pensiun. Tidak ingin mengambil resiko saat berwirausaha.
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak mencari pemasukan tambahan.
Kegiatan persiapan pensiun.
Lebih dekat dengan rekan kerja. Menjaga kesehatan.
Kegiatan persiapan pensiun. Cara menjaga kesehatan. Kondisi menjelang pensiun.
Tidak mengambil MPP karena akan pensiun.
Tidak mengambil MPP karena akan pensiun.
Semangat kerja yang biasa.
Performansi kerja yang biasa menjelang pensiun. Faktor yang membuat tetap sehat.
Gaji dan bekerja sesuai porsi akan menciptakan fisik yang sehat.
Kondisi menjelang pensiun.
Perasaan senang. Afeksi positif. Melakukan rutinitas kerja dengan perasaan senang.
Emosi positif.
213
takut akan resiko yang dihadapi dalam berwirausaha. 33. Tidak memiliki rencana untuk mencari uang tambahan. 35b. Mendekatkan diri dengan rekan kerja. 42. Menangani masalah dengan positif, berolahraga, dan cek kesehatan. 34. Alasan untuk tidak mengambil MPP karena akan pensiun. 36. Memiliki semangat kerja yang biasa. 26. Penghasilan dan kerja sesuai dengan porsi akan menciptakan kebugaran jasmani. 7. Memiliki perasaan senang karena sebentar lagi akan pensiun. 11. Menjalani pekerjaan yang ada dengan senang hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46. 4.
Merasa senang ketika lingkungan merasa terbantu. Anak sudah tidak memerlukan bantuan biaya.
Anak tidak memerlukan biaya.
Memiliki anak yang mandiri.
Anak mandiri.
13.
Tugas dalam pekerjaan.
Tugas kerja
Pentingnya sebuah pekerjaan untuk lingkungan.
Pentingnya sebuah pekerjaan.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Deskripsi kerja.
Pemaknaan kerja.
Sumber makna kerja.
214
Bertugas memberikan penyuluhan kepada masyarakat. 14b. Bertugas memberikan penyuluhan kepada masyarakat. 14a. Pandangan bahwa pekerjaannya penting untuk masyarakat. 15. Berbagi ilmu pengetahuan kepada orang lain. 27. Tanggungjawab yang diberikan segera langsung diselesaikan sesuai tugasnya. 35a. Pandangan bahwa ketika memasuki masa akhir kerja, harus lebih rajin. 44. Kerja sebagai sebuah tanggungjawab.
Perasaan senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45a. Memaknai kerja sebagai tanggungjawab dan kewajiban yang disertai adanya hak. 45b. Memaknai pekerjaan karena dianggap sebagai hiburan yang mengasyikan. 31. Menolong lingkungan yang membutuhkan bantuan. 20. Kondisi fisik yang baik dan jarak rumah yang dekat dengan kantor menjadi sumber motivasi untuk tetap bekerja. 21. Motivasi untuk tetap bekerja karena ingin menjalin relasi sosial dengan rekan kerja. 40. Sejak dini sudah dididik untuk mandiri oleh orang tua. 23. Anggapan bahwa semua rekan kerja adalah spesial. 30. Lingkungan menghargai pekerjaan yang dilakukan.
Motivasi.
Sumber makna kerja dari dalam diri. Sumber makna kerja.
Pembelajaran untuk mandiri. Rekan kerja yang spesial.
Sumber makna kerja dari orang lain.
Penghargaan dari lingkungan.
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39. 41.
43.
47.
16.
22.
24.
Lingkungan keluarga membantu pekerjaan. Lingkungan masyarakat mendukung dan memuji karena masih aktif bekerja. Mendapatkan pujian dari rekan kerja dan mendapatkan penghargaan dari pimpinan. Menerima kenaikan pangkat sebanyak empat kali karena performansi kerja yang baik dan disiplin. Berbagi ilmu pengetahuan menimbulkan kepuasan dalam diri. Memiliki hubungan relasi sosial yang baik di tempat kerja. Memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan ingin memiliki cucu atau mengadopsi anak.
Keluarga yang mendukung. Lingkungan mendukung dan memuji. Lingkungan kerja memuji dan memberikan penghargaan. Pemberian penghargaan atas pengabdian dan kinerja yang baik.
Sumber makna kerja dari orang lain.
Aktualisasi diri.
Orientasi intrinsik.
Hubungan sosial yang baik ditempat kerja.
Relasi interpersonal.
Sumber makna kerja.
Aspek makna kerja. Menjalin relasi yang baik dengan keluarga.
Relasi interpersonal.
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. 29.
32.
Bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Menerapkan nilai-nilai kebersihan disetiap tempat.
Memenuhi hak dan kewajiban dengan bekerja sesuai jobdesk dan tepat waktu ketika masuk kerja. 17. Perjalanan karir selama bekerja. 18a. Menceritakan pengalaman positif ketika bekerja. 18b. Menceritakan hal-hal yang kurang menyenangkan ketika bekerja dan harus berpindah tugas kerja. 19. Cara-cara beradaptasi dengan pekerjaan baru. 28. Memiliki peran yang berbeda ketika di kantor dan di rumah.
Bekerja karena penghasilan.
Orientasi instrumental.
Prinsip yang diterapkan dilingkungan adalah nilai kebersihan. Memenuhi hak dan kewajiban dalam bekerja.
Koherensi.
Menceritakan pengalaman kerja. Pengalaman kerja yang positif. Pengalaman kerja yang negatif.
Pengalaman dalam bekerja.
Upaya beradaptasi dengan pekerjaan baru. Peran dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya beradaptasi.
Hak dan kewajiban.
Pengalaman positif. Pengalaman negatif.
Peran dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman kerja.
Peran kehidupan.
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37.
Tidak ingin kerja di divisi yang memiliki tugas kerja yang sukar.
Kurang memiliki kemampuan Kurang mampu mengerjakan untuk mengerjakan hal sukar. hal sukar.
Kurang mampu mengerjakan hal sukar.
38.
Tidak memiliki pencapaian yang tinggi dalam karir. Sejak dini sudah dididik untuk mandiri oleh orang tua.
Tidak memiliki pencapaian yang tinggi. Pembelajaran untuk mandiri.
Tidak memiliki pencapaian yang tinggi. Nilai hidup.
40.
Tidak memiliki pencapaian yang tinggi. Sumber pendidikan dari orang tua.
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
LAMPIRAN 11 VERBATIM ATASAN INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Verbatim Selamat pagi Bu A, disini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan nanti sebisa mungkin ibu menjawab dengan sejujurjujurnya, dari peraturan dan surat perjanjian tadi sudah ada. Pertanyaan yang pertama, sudah berapa lama ibu mengenal Bu U? Baru sekitar tiga, tiga setengah tahun. Pindah kesini tahun berapa ya pak T? (bertanya kepada temannya). Saya pindah sini 2012, Bu U desember, jadi sekitar tiga tahunan, tiga sampai empat tahun. Seberapa dekat Bu A dengan bu umi? Yaaa karena satu ruangan, dia staff di pengendalian, ya hubungannya hubungan kerja, karena saya tidak mengenal beliau sebelumnya. Saya mengenal beliau hanya hubungan pekerjaan. Bisa diceritakan sedikit apa yang Bu A ketahui tentang Bu U? Saya tidak mengenal secara kepribadiannya saya tidak, karena saya cuma hubungan pekerjaan dan saya juga orangnya, monggo aja… Saya nggak, apa ya mas? Pribadi seseorangkan kadang kita nggak tau, didepan baik dibelakang baik, kan saya juga nggak tau. Jadi saya sebatas atasan sama bawahan. Karena saya tidak sebelumnya tidak pernah satu kantor, kebetulan saya mutasi disini, beliaunya juga itu, jadi sebelumnya saya juga tidak kenal. Saya hanya mengenal sebatas atasan bawahan ya. Terus, eee ketika bertemu didalam sehari-hari dikantor itu kondisi fisiknya Bu U seperti apa bu? Sehat kalau orangnya, karena rajin olahraga. Maksudnya rajin olahraga itu karena dia merasa usianya sudah itu, badannya… dia sering “saya olahraga bu, saya datengnya agak, saya olahraga dulu pagi jogging”, yaudah begitu aja, maksudnya dalam arti pagi berusaha jalan. Terus kalau kondisi emosinya seperti apa bu? Menjelang pensiun ini kondisi emosinya seperti apa? Biasanya kan kerena stres mau pensiun jadi uring-uringan. Eee dia selalu ngomong “saya sih mau pensiun, jadinya santai”, ngomongnya gitu, jadinya nggak ngaruh juga. Mau kerja bener, mau kerja… Apa ya? Apa ya mas? Pokoknya yang jelas, orang saya mau pensiun kok, selalu kan… Biasanya orang yang mau pensiunkan mau dinilai baik, mau dinilai itu kan nggak toh mau pensiun. Ya jadi monggo. Bisa diceritain nggak bu keseharian Bu U dikantor itu seperti apa? Maksudnya? Eee… maksudnya pernah mangkir kerja atau seperti apa? Dia pagi datang, kalau masalah apel apa enggaknya saya nggak begitu faham, apel kadang apel, kadang tidak. Ya memang karena itu pekerjaan. Terus kemudian dikantor, memang benar kalau siang dia pulang, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
nggak ada kerjaan. Memang di seksi kami itu pekerjaan tidak banyak, jadi sering kelapangan udah, jadi memang beliau siang pulang. Jadi sebelumsebelumnya dahulu kala kan jauh kantornya, kan kalau disini kan dekat dengan rumah, cuma lima menit hahah. Monggo itu alasan, pokoknya pulang deket lebih deketlah lima menit, ya kalau orang lima menit makan siang pasti pulang mas. Terus kalau semisal ada pekerjaan gitu eee bukan disini sajakah pekerjaannya, maksudnya dikelurahan juga ada? Eeee pekerjaan dikami itu lapangan, kalau kelapangan kan kita meninjau lokasi. Kalau yang namanya larasita itu menggunakan mobil larasita. Kita ada satu tim, tim kan, timnya itu ada terdiri dari beberapa orang. Memang dijadwal Bu U itu ada namanya, setiap seminggu sekali harusnya berangkat ke kelurahan, tapi pelaksanaannya ya hanya kadang-kadang saja beliau berangkat, makanya saya jujur ini mas. Itu ibu tau nggak ya dikarenakan apa? Kok kadang-kadang aja berangkatnya. Alesannya karena “kan udah ada yang berangkat bu”, padahal memang satu tim itu terdiri dari lima orang. Sebetulnya timnya ada banyak, tapi biasanya yang berangkat kan tiga sampai empat, kan ada ketua tim ya, ada wakilnya, ada anggota itu. Satu tim seharusnya mempunyai itu. Kadang mungkin sudah ada yang berangkat, jadi beliau “Saya nggak usah berangkat bu, karena sudah ada yang berangkat” ketika ditanya udah berangkat dia nggak berangkat. Monggo disimpulkan sendiri. Terus, bagaimana kinerja Bu U menurut Bu A selama bekerjasama? Kinerja apanya? Maksudnya yang ditanyai apanya? Eee… sudahkah melakukan jobdesknya yang sesuai? Iya, maksudnya apakah kinerjanya, kemampuannya, apa yang ditugaskan dikerjakan, apa jobnya dia? Kalau jobnya dia dikerjakan, kalau jobnya dia pasti dikerjakan, karen job akan berkaitan dengan penilaian kinerja, iyaaa… Kalau itu nggak dilakukan tau nilainya dari mana mas? Kalau masalah disiplin, kemudian tepat waktu, kemudian pekerjaannya oke atau tidak nah gimana bu? Kalau disiplin itukan karena ada jam kantor, jam kantor masuk jam sekian, nanti keterkaitannya sama penghitungan tunjangan kinerja, kalau kita terlambat kita pasti akan dipotong. Jadi kalau masalah waktu time semua pegawai akan sesuai dengan yang ditentukan oleh, karena keterkaitannya kan dengan tunjangan kinerja, kalau masalah disiplin ya. Kalau ya sesuai job, sudah sesuai, dia sudah melakukan sesuai job, karena dia fungsionalnya adalah pengadministrasian, ketika surat masuk. Ini tadi yang saya bilang kinerja ya hubungan kerja ya saya bukan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
pribadi, dia sudah, kaya misalnya ada surat masuk dia membuat surat sesuai jobnya dia dibukukan, jadi itu sudah. Kalau ini bu, masalah disiplin deadline pekerjaan harus dikumpulkan hari ini juga atau dua minggu kedepan harus sudah selesai, itu seperti apa? Tepat waktukah ketika mengumpulkan tugas? Kadang-kadang tepat waktu, kadang-kadang “nanti aja ya bu”, ya namanya perempuan. Tapi banyak yang mana bu? Yowis, banyak yang tepat waktu wes. Kalau kinerja Bu U menjelang pensiun ini seperti apa bu? Apanya? Kinerjanya bu, lagi-lagi kita membahas mengenai kinerjanya, apakah kinerjanya meningkat, menjelang pensiun ini apakah lebih baik atau malah lebih buruk? Kayaknya gak ada ngaruhnya juga bagi dia, karena sebelum masih lama dia kalau siang pulang. Karena kayaknya memang kondisi rumah yang dekat jadi ya mempermudah apa ya? Ya itu, tapi pekerjannya dia nggak ada perubahan deh, ya karena dia selalu ketika, ya karena mungkin dia sudah tau sebentar lagi akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang dicapai. Jadi ya sudah, mengerjakan sesuai rutinitas sehari-hari. Apa yang harus dikerjakan ya dikerjakan. Rutinitas pekerjaankan sesuai dianya saja, apa yang dia kerjakan sesuai dengan jobnya aja. Jadi nggak ada peningkatan gitu ya? Nggak ada. Karena tugasnya pengadministrasian, cuma dikantor tugasnya ya gitu-gitu aja, ibaratnya kan hanya mengagendakan surat, kalau diloket kan berhubungan dengan masyarakat, semakin berkas banyak kan semakin meningkat, kalau Bu U kan enggak, kalau surat masuk terus mengagendakan. Itu kalau membuat surat tugas. Kalau ada penyuluhan seperti itu, apakah juga, penyuluhan kepada masyarakat, supaya masyarakat lebih pintar mengenai pertanahan? Dia fungsionalnya bukan penyuluh mas, administrasian tok, kalau penyuluh tu disini kasi sama kasubsi. Jadi kalau dia tugas larasita yang tadi, disitukan ada ketua tim nya ada wakilnya. Kalau wakil ketua dan ketuanya nggak berangkat otomatiskan dia yang berangkat, terus kalau ada pertanyaan dia yang menjawab. Tapi ketika ada ketua sama wakil ketua, karena koordinator penanggung jawab larasita, penanggungjawab yang berangkat adalah kasubsi. Pak E berati ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159
Buka hanya Pak E, semua kasubsi disini mendapat tugas, ya bukan semua, tapi sebagian besar. Sebagian besar kasubsi disini menjadi tim larasita dari hari senin sampai hari kamis, itukan mobil, kalau ada masyarakat yang bertanya kami menjawab, jadi bukan kita menyuluh mengumpulkan orang tidak, kita datang kaya mobil SIM itu lho mas, mobil keliling, kalau ada yang datang bertanya baru kita jawab. Pelayanan keliling. Bisa diceritakan bu, kalau keseharian Bu U itu dengan rekan-rekan kerjanya seperti apa bu? Ya namanya ibu-ibu mas, ngobrol. Kalau diluar saya tidak begitu paham, tapi kalau didalam ruangan kitakan hanya berlima ya kita ngobrol biasa, tapi kalau diluar saya nggak faham sebenarnya Bu U sama rekan, saya pahamnya dengan yang didalam. Karena person beda satu dengan yang lainnya kan. Kita didalam satu ruangan sesama rekan kerja ya ngobrol biasa, bukan termasuk orang yang pendiam. Tapi ibu tahu kesehariannya Bu U ketika bersosialisasi seperti apa dengan rekan-rekan yang lain? Ya ngobrol biasa. Adakah kedekatan seperti itu? Bu U itu apakah orangnya suka menolong temennya, kaya menunjukkan rasa sosial gitu lho bu. Hehehe, nggak tau saya, pokoknya yang jelas kalau didalam ya kita ngobrol aja, kalau diluar mau nolong atau nggak saya nggak. Ya itu bisa ditanyakan yang sudah bergaul berapa tahun itu, kalau sayakan baru, sekedar hubungan. Maksudnya secara personel ketika kita menjadi teman dekat itu secara itu kan ya, tapi saya sekedar hubungan kerja kan ya, baru disini tiga tahun. Ya yang jelas ngobrol sama orang juga ngobrol, baik perkara subjektif ya mas ya, suka menolong baik nggak. Kalau saya bilang baik belum tentu masnya bilang baik. Saya bilang lomo mas heheh… Saya objektif saja, kalau diluarnya saya nggak faham, karena sama orang kan gitu. Kalau sama saya hubungan pekerjaannya beres. Terus kemudian, ibu tahu tidak tentang persiapan pensiun yang sudah dilakukan Bu U tentang persiapan pensiun ini? Nggak tau, nggak tau. Maksunya apa yang di? Persiapan mental, persipan ekonomi. Secara itu saya nggak tau, saya orangnya tidak terlalu campur urusan, karena pribadi orang, selama dia tidak bercerita sama saya, saya juga nggak aka bertanya, itu kan sudah. apa lagi suaminya juga bekerja to, suaminya pernah bekerja di BPN, saya juga nggak, yang jelas kalau dia bercerita “saya olahraga bu, saya pensiun nggak ngaruh juga” selalu bicaranya begitu, maksudnya kalau ada kegiatan apa rajin, penilaian saya mau dinilai baik buruk toh saya sudah pensiun gitu lho mas, jadi intinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199
wis terserah serah. Kalau dalam hubungan kerja lho ya, kalau yang untuk persiapan materi dan persiapan mental saya nggak paham, tidak mengenal pribadi, saya mengenal beliau begitu sekarang ya begitu gitu lho mas. Karena mengenalnya kan tidak mendalam, hubungan seperti sahabat. Jadi hanya tau persiapan menjelang pensiun ini hanya olahraga seperti itu ya bu ya? Olahraga dari saya masuk dia udah olahraga, memang rutinitas, jadi bukan persiapannya dia enggak, cuma rutinitas. Karena dia merasa usia sudah tua itu kalau tidak olahraga, tidak dijaga pola makannya penyakit akan datang, jadi dari awal saya mengenal beliau sudah olahraga. Bukan karena mau pensiun, tapi karena rutinitas. Eee, kalau masalah prinsip-prinsip Bu U saat bekerja? Prinsip apa yang diterapkan Bu U dalam bekerja? Enggak, maksudnya prinsip, karena kalau sama saya selama dia tanggungjawab pekerjaannya dia beres, bagi saya itu monggo. Pokoknya apa yang saya beri tanggungjawab ke dia selesai, itu harapan saya sebagai pimpinannya. Maksudnya ya pekerjaan dia selesaikan dengan baik sesuai jobnya, selesai ya sudah. Karena kita ada penilaian sasaran kinerja pegawai. Jadi yang dinilai adalah kinerjannya, kan sudah direncanakan mas, ibaratnya dalam satu tahun apa yang mau dikerjakan itu ditulis. Jadi kalau pegawai negeri penilaiannya kan ini apa, ini apa, itu sudah diawal januari dan di akhir tahun tinggal dinilai, dikerjakan tidak, targetnya ini sekian, dikerjakan nggak sesuai target nggak. Saya tinggal sesuai yang itu aja. Itu prinsip tanggungjawabnya dia diselesaikan ya itu tadi. Kalau prinsip maksudnya apa saya nggak, prinsip kejujuran, kalau prinsip itu sudah kepribadinya to. Ibu kan yang menilai berati dan mengetahui kinerjanya seperi apa, nah itu kalau saya boleh tau satu tahun yang lalu kinerjanya seperti apa? Kinerja itu adalah pekerjaan yang dia lakukan ya mas. Bukan kembali disiplin dan segala macam, hanya target dan kita membuat perencanaan target. Dia melalukan pekerjaan dengan apa yang sesuai dari tanggungjawabnya. Jadi kalau dia siang pulang karena rumahnya dekat dan mau makan dirumah itu nggak masalah, yang penting semua pekerjaan dia diselesaikan dengan baik. Tadi mas bilang kadang tepat waktu atau tidak itu kan, tapi yang jelas diselesaikan. Jadi nggak ada perubahannya ikut saya dari awal sampai mau pensiun ya eee… tetap ya, stagnan disitu. Nggak mengalami penurunan dan nggak mengalami peningkatan. Karena dia menyadari bahwa dia mau pensiun sebentar lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222
Jadi ketika ikut saya dia bilang “saya sebentar lagi pensiun lho bu, tidak ada nilai yang saya itu, saya mengerjakan seperti rutinitas”. Kalau ibu sendiri itu, mendukung dan selalu mendukung apa yang dikerjakan Bu U atau tidak? Ooo iya selalu saya dukung lah. Itu wujud dukungannya seperti apa? Ya saya bantu, saya bimbing “begini lho mbak cara membaca PO”. Pasti saya bimbing, karena kalau saya hanya ngasih tau, nanti akan bertanyatanya lagi, tetapi ketika saya bimbing dan saya kasih tahu caranya begini, kalau membuat laporan caranya begini, pasti saya dukung cara membuat laporan yang baik. Ibaratnya apa ya, kalau kita kasih tau kesalahannya kan pasti tidak akan mengulanginya lagi, tapi ketika kita hanya itu tidak dikasih tau solusinya yang benar bagaimana kan nanti dia akan mengulang-ulang. Ketika diberi penjelasan atau bimbingan Bu U cepat mengerti atau bagaimana? Ooo, dia cepet, dalam arti gini kalau dia tidak paham dia akan bertanya, tetapi ketika sudah faham, oh ya itu nanti diulang, bukti kalau dia bekerja “oh iya kemarin kan ibu bilang begini”, jadi dia menyadari kalau salah kan. Karena dia ingat apa yang sudah di ajarkan. Kalau kinerja sama saya dia nggak ada masalah, biasanya orang mau pensiun itu kan ke pribadi ya. Saya hubungan pribadi dan emosionalnya tidak dekat dan tidak mengenal. Oke bu saya kira cukup, terimakasih matur nuwun.
Tabel 13. Pengelompokan Kode Atasan Kerja Informan 2 No
Satuan Makna
Transformasi 1
Transformasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
1
2
3
Selamat pagi Bu A, disini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan nanti sebisa mungkin ibu menjawab dengan sejujur-jujurnya, dari peraturan dan surat perjanjian tadi sudah ada. Pertanyaan yang pertama, sudah berapa lama ibu mengenal Bu U? Baru sekitar tiga, tiga setengah tahun. Pindah kesini tahun berapa ya pak T? (bertanya kepada temannya). Saya pindah sini 2012, Bu U desember, jadi sekitar tiga tahunan, tiga sampai empat tahun. Seberapa dekat Bu A dengan bu umi? Yaaa karena satu ruangan, dia staff di pengendalian, ya hubungannya hubungan kerja, karena saya tidak mengenal beliau sebelumnya. Saya mengenal beliau hanya hubungan pekerjaan. Bisa diceritakan sedikit apa yang Bu A ketahui tentang Bu U? Saya tidak mengenal secara kepribadiannya saya tidak, karena saya cuma hubungan pekerjaan dan saya juga orangnya, monggo aja… Saya nggak, apa ya mas? Pribadi seseorangkan kadang kita nggak tau,
Baru sekitar tiga Bu A mengatakan sampai empat tahun bahwa baru mengenal Bu U. mengenal informan tiga sampai empat tahun lalu.
Hubungan Bu A dengan Bu U sebatas hubungan kerja karena belum mengenal Bu U sebelumnya.
Bu A mengatakan bahwa hanya mengenal informan sebatas rekan kerja saja.
Bu A tidak mengenal pribadi Bu U, karena mereka hanya sebatas hubungan pekerjaan saja. Hanya mengenal sebatas atasan dengan bawahan.
Bu A mengatakan bahwa mengenal informan hanya sebatas hubungan pekerjaan sebagai atasan dan bawahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
4
5
didepan baik dibelakang baik, kan saya juga nggak tau. Jadi saya sebatas atasan sama bawahan. Karena saya tidak sebelumnya tidak pernah satu kantor, kebetulan saya mutasi disini, beliaunya juga itu, jadi sebelumnya saya juga tidak kenal. Saya hanya mengenal sebatas atasan bawahan ya. Terus, eee ketika bertemu didalam sehari-hari dikantor itu kondisi fisiknya Bu U seperti apa bu? Sehat kalau orangnya, karena rajin olahraga. Maksudnya rajin olahraga itu karena dia merasa usianya sudah itu, badannya… dia sering “saya olahraga bu, saya datengnya agak, saya olahraga dulu pagi jogging”, yaudah begitu aja, maksudnya dalam arti pagi berusaha jalan. Terus kalau kondisi emosinya seperti apa bu? Menjelang pensiun ini kondisi emosinya seperti apa? Biasanya kan kerena stres mau pensiun jadi uring-uringan. Eee dia selalu ngomong “saya sih mau pensiun, jadinya santai”, ngomongnya gitu, jadinya
Sehat karena rajin olahraga. Karena Bu U merasa usianya sudah tua. Bu U sering berolahraga di pagi hari.
Bu A mengatakan bahwa informan senang berolahraga di pagi hari untuk menjaga kesehatan karena informan merasa dirinya sudah tua.
Bu U selalu berbicara bahwa dirinya sebentar lagi akan pensiun, jadi Bu U tidak terpengaruh oleh baik atau buruknya penilaian yang akan diberikan.
Bu A mengatakan bahwa informan merasa dirinya sebentar lagi akan pesiun, jadi informan tidak begitu terpengaruh oleh penilaian yang diberikan oleh Bu A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
6
nggak ngaruh juga. Mau kerja bener, mau kerja… Apa ya? Apa ya mas? Pokoknya yang jelas, orang saya mau pensiun kok, selalu kan… Biasanya orang yang mau pensiunkan mau dinilai baik, mau dinilai itu kan nggak toh mau pensiun. Ya jadi monggo. Bisa diceritain nggak bu keseharian Bu U dikantor itu seperti apa? Maksudnya? Eee… maksudnya pernah mangkir kerja atau seperti apa? Dia pagi datang, kalau masalah apel apa enggaknya saya nggak begitu faham, apel kadang apel, kadang tidak. Ya memang karena itu pekerjaan. Terus kemudian dikantor, memang benar kalau siang dia pulang, karena nggak ada kerjaan. Memang di seksi kami itu pekerjaan tidak banyak, jadi sering kelapangan udah, jadi memang beliau siang pulang. Jadi sebelumsebelumnya dahulu kala kan jauh kantornya, kan kalau disini kan dekat dengan rumah, cuma lima menit hahah. Monggo itu alasan, pokoknya pulang deket lebih deketlah lima menit,
Bu A tidak begitu paham kalau masalah Bu U mengikuti apel pagi atau tidak. Kemudian ketika siang Bu U pasti pulang kerumah, karena rumahnya dekat dan tidak ada pekerjaan. Hal ini dikarenakan seksi ini pekerjaannya sedikit dan sering ke lapangan.
Bu A mengatakan bahwa dirinya tidak begitu mengetahui apakah informan mengikuti apel pagi atau tidak. Selain itu, ketika siang informan memilih untuk pulang kerumah. Hal ini dikarenakan rumah informan dekat dan sedikitnya pekerjaan dan seringnya ke lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
7
8
ya kalau orang lima menit makan siang pasti pulang mas. Terus kalau semisal ada pekerjaan gitu eee bukan disini sajakah pekerjaannya, maksudnya dikelurahan juga ada? Eeee pekerjaan dikami itu lapangan, kalau kelapangan kan kita meninjau lokasi. Kalau yang namanya larasita itu menggunakan mobil larasita. Kita ada satu tim, tim kan, timnya itu ada terdiri dari beberapa orang. Memang dijadwal Bu U itu ada namanya, setiap seminggu sekali harusnya berangkat ke kelurahan, tapi pelaksanaannya ya hanya kadang-kadang saja beliau berangkat, makanya saya jujur ini mas. Itu ibu tau nggak ya dikarenakan apa? Kok kadang-kadang aja berangkatnya. Alesannya karena “kan udah ada yang berangkat bu”, padahal memang satu tim itu terdiri dari lima orang. Sebetulnya timnya ada banyak, tapi biasanya yang berangkat kan tiga sampai empat, kan ada ketua tim ya, ada wakilnya, ada anggota itu. Satu tim seharusnya mempunyai itu.
Pekerjaan yang dilapangan juga ada, meninjau lokasi dan larasita. Biasanya dalam satu tim di larasita terdiri dari beberapa orang. Bu U dijadwalkan setiap seminggu sekali harusnya berangat ke kelurahan. Tetapi pelaksanaannya hanya kadangkadang saja Bu U berangkat.
Bu A mengatakan bahwa informan masuk dalam sebuat tim yang terdiri dari beberapa orang untuk bertugas di kelurahan sebagai larasita. Informan dijadwalkan setiap seminggu sekali berangkat ke kelurahan, tapi kenyataannya hanya kadang-kadang saja informan berangkat ke kelurahan.
Tidak berangkat ke kelurahan disebabkan karena sudah ada perwakilan yang berangkat. Sebenarnya timnya ada banyak, tapi biasanya yang berangkat tiga sampai empat tim, ada ketua, wakil, dan anggota tim. Satu tim seharusnya mempunyai itu.
Bu A mengatakan bahwa informan tidak berangkat untuk menjalankan tugasnya dikarenakan sudah ada temannya atau perwakilan yang berangkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
9
10
Kadang mungkin sudah ada yang berangkat, jadi beliau “Saya nggak usah berangkat bu, karena sudah ada yang berangkat” ketika ditanya udah berangkat dia nggak berangkat. Monggo disimpulkan sendiri. Terus, bagaimana kinerja Bu U menurut Bu A selama bekerjasama? Kinerja apanya? Maksudnya yang ditanyai apanya? Eee… sudahkah melakukan jobdesknya yang sesuai? Iya, maksudnya apakah kinerjanya, kemampuannya, apa yang ditugaskan dikerjakan, apa jobnya dia? Kalau jobnya dia dikerjakan, kalau jobnya dia pasti dikerjakan, karen job akan berkaitan dengan penilaian kinerja, iyaaa… Kalau itu nggak dilakukan tau nilainya dari mana mas? Kalau masalah disiplin, kemudian tepat waktu, kemudian pekerjaannya oke atau tidak nah gimana bu? Kalau disiplin itukan karena ada jam kantor, jam kantor masuk jam sekian, nanti keterkaitannya sama penghitungan tunjangan kinerja, kalau kita terlambat kita pasti akan dipotong.
Bu U melakukan tugas pekerjaan dengan baik dan pasti dikerjakan, karena hal ini berkaitan dengan penilaian kinerja.
Bu A mengatakan bahwa informan mengerjakan tugasnya dengan baik karena hal ini berkaitan dengan penilaian kinerja.
Kalau disiplin itu berkaitan dengan penghitungan tunjangan kinerja, jadi kalau tidak disiplin tunjangan kinerjanya akan dipotong. Kemudian Bu U sudah mengerjakan sesuai tugas kerjanya karena Bu U
Bu A mengatakan bahwa semua pegawai pasti disiplin dalam masalah waktu masuk kerja, karena ini berkaitan dengan pemberian tunjangan kinerja. Kemudian informan sudah mengerjakan sesuai dengan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
11
Jadi kalau masalah waktu time semua pegawai akan sesuai dengan yang ditentukan oleh, karena keterkaitannya kan dengan tunjangan kinerja, kalau masalah disiplin ya. Kalau ya sesuai job, sudah sesuai, dia sudah melakukan sesuai job, karena dia fungsionalnya adalah pengadministrasian, ketika surat masuk. Ini tadi yang saya bilang kinerja ya hubungan kerja ya saya bukan hubungan pribadi, dia sudah, kaya misalnya ada surat masuk dia membuat surat sesuai jobnya dia dibukukan, jadi itu sudah. Kalau ini bu, masalah disiplin deadline pekerjaan harus dikumpulkan hari ini juga atau dua minggu kedepan harus sudah selesai, itu seperti apa? Tepat waktukah ketika mengumpulkan tugas? Kadang-kadang tepat waktu, kadang-kadang “nanti aja ya bu”, ya namanya perempuan. Tapi banyak yang mana bu? Yowis, banyak yang tepat waktu wes.
fungsionalnya adalah pengadministrasian. Mengatasi surat-surat yang masuk dan kemudian dibukukan.
kerjanya sebagai administrator surat yang masuk dan kemudian akan dibukukan.
Ketika menyelesaikan tugas Bu U terkadang tepat waktu dan terkadang tidak tepat waktu. Tetapi menurut Bu A, Bu U lebih banyak tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya.
Bu A mengatakan bahwa informan terkadang tepat waktu dan terkadang tidak tepat. Informan lebih banyak tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
12
13
Kalau kinerja Bu U menjelang pensiun ini seperti apa bu? Apanya? Kinerjanya bu, lagi-lagi kita membahas mengenai kinerjanya, apakah kinerjanya meningkat, menjelang pensiun ini apakah lebih baik atau malah lebih buruk? Kayaknya gak ada ngaruhnya juga bagi dia, karena sebelum maslih lama dia kalau siang pulang. Karena kayaknya memang kondisi rumah yang dekat jadi ya mempermudah apa ya? Ya itu, tapi pekerjannya dia nggak ada perubahan deh, ya karena dia selalu ketika, ya karena mungkin dia sudah tau sebentar lagi akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang dicapai. Jadi ya sudah, mengerjakan sesuai rutinitas sehari-hari. Apa yang harus dikerjakan ya dikerjakan. Rutinitas pekerjaankan sesuai dianya saja, apa yang dia kerjakan sesuai dengan jobnya aja. Jadi nggak ada peningkatan gitu ya? Nggak ada. Karena tugasnya pengadministrasian, cuma dikantor tugasnya ya gitugitu aja, ibaratnya kan hanya mengagendakan
Performansi kerja Bu U Tidak berpengaruh ketika menjelang pensiun maupun masih lama pensiunnya. Menurut Bu A sama saja. Selain itu, kinerjanya tidak mengalami perubahan karena Bu U sudah tau kalau sebentar lagi akan pensiun, sehingga tidak ada lagi yang ingin Bu U capai. Jadi Bu U hanya mengerjakan rutinitas sehari-hari di kantor.
Bu A mengatakan bahwa performansi informan menjelang pensiun tidak meningkat dan cenderung biasa saja dan sama saja. Menurut Bu A hal ini dikarenakan informan sudah mengetahui kalau sebentar lagi akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang ingin informan capai. Informan hanya mengerjakan rutinitasnya saja dikantor.
Tidak adanya peningkatan kerja dikarenakan tugas kerjanya hanya seperti itu saja.
Bu A mengatakan bawa informan tidak mengalami peningkatan kinerja, hal ini dikarenakan tugas kerjanya hanya seperti itu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
14
15
surat, kalau diloket kan berhubungan dengan masyarakat, semakin berkas banyak kan semakin meningkat, kalau Bu U kan enggak, kalau surat masuk terus mengagendakan. Itu kalau membuat surat tugas. Kalau ada penyuluhan seperti itu, apakah juga, penyuluhan kepada masyarakat, supaya masyarakat lebih pintar mengenai pertanahan? Dia fungsionalnya bukan penyuluh mas, administrasian tok, kalau penyuluh tu disini kasi sama kasubsi. Jadi kalau dia tugas larasita yang tadi, disitukan ada ketua tim nya ada wakilnya. Kalau wakil ketua dan ketuanya nggak berangkat otomatiskan dia yang berangkat, terus kalau ada pertanyaan dia yang menjawab. Tapi ketika ada ketua sama wakil ketua, karena koordinator penanggung jawab larasita, penanggungjawab yang berangkat adalah kasubsi. Bisa diceritakan bu, kalau keseharian Bu U itu dengan rekan-rekan kerjanya seperti apa bu? Ya namanya ibu-ibu mas, ngobrol. Kalau diluar saya tidak begitu paham, tapi kalau didalam ruangan
dan tidak ada variasi kerja.
Bu U funsionalnya sebagai pengadministrasian, kalau yang memberikan penyuluhan adalah kasi dan kasubsi di dalam penugasan larasita. Ketika ketua dan wakil tim tidak ada maka otomatis Bu U yang menggantikan dan menjawab ketika ada pertanyaan.
Bu A mengatakan bahwa informan tugas fungsionalnya adalah administrasi. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat dilakukan oleh kasi dan kasubsi. Ketika ketua dan wakil tidak ada maka otomatis informan bertanggungjawab penuh dalam memberikan pelayanan.
Ibu-ibu itu sukanya ngobrol tetapi kalau kegiatan di luar Bu A tidak mengetahui persisnya. Kalau didalam ruangan kita ngobrol biasa dan Bu
Menurut Bu A informan suka ngobrol dan bukan termasuk orang yang pendiam. Bu A tidak mengetahui persisnya pribadi informan ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
16
kitakan hanya berlima ya kita ngobrol biasa, tapi kalau diluar saya nggak faham sebenarnya Bu U sama rekan, saya pahamnya dengan yang didalam. Karena person beda satu dengan yang lainnya kan. Kita didalam satu ruangan sesama rekan kerja ya ngobrol biasa, bukan termasuk orang yang pendiam. Adakah kedekatan seperti itu? Bu U itu apakah orangnya suka menolong temennya, kaya menunjukkan rasa sosial gitu lho bu. Hehehe, nggak tau saya, pokoknya yang jelas kalau didalam ya kita ngobrol aja, kalau diluar mau nolong atau nggak saya nggak. Ya itu bisa ditanyakan yang sudah bergaul berapa tahun itu, kalau sayakan baru, sekedar hubungan. Maksudnya secara personel ketika kita menjadi teman dekat itu secara itu kan ya, tapi saya sekedar hubungan kerja kan ya, baru disini tiga tahun. Ya yang jelas ngobrol sama orang juga ngobrol, baik perkara subjektif ya mas ya, suka menolong baik nggak. Kalau saya bilang baik belum tentu masnya bilang
U bukan termasuk diluar dan orang yang pendiam. bersosialisasi dengan rekan kreja yang lainnya.
Bu A tidak mengetahui mengenai pergaulan sosial Bu U. Bu A hanya tahu sebatas hubungan kerja saja. Kalau dengan Bu A yang penting kinerja beres.
Bu A mengatakan bahwa tidak tahu mengenai pergaulan sosial informan. Bu A hanya sebatas hubungan kerja sebagai atasan dan bawahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
17
baik. Saya bilang lomo mas heheh… Saya objektif saja, kalau diluarnya saya nggak faham, karena sama orang kan gitu. Kalau sama saya hubungan pekerjaannya beres. Terus kemudian, ibu tahu tidak tentang persiapan pensiun yang sudah dilakukan Bu U tentang persiapan pensiun ini? Nggak tau, nggak tau. Maksunya apa yang di? Persiapan mental, persipan ekonomi. Secara itu saya nggak tau, saya orangnya tidak terlalu campur urusan, karena pribadi orang, selama dia tidak bercerita sama saya, saya juga nggak aka bertanya, itu kan sudah. apa lagi suaminya juga bekerja to, suaminya pernah bekerja di BPN, saya juga nggak, yang jelas kalau dia bercerita “saya olahraga bu, saya pensiun nggak ngaruh juga” selalu bicaranya begitu, maksudnya kalau ada kegiatan apa rajin, penilaian saya mau dinilai baik buruk toh saya sudah pensiun gitu lho mas, jadi intinya wis terserah serah. Kalau dalam hubungan kerja lho ya, kalau yang untuk persiapan materi dan persiapan mental saya
Bu A tidak mengetahui persiapan pensiun yang dilakukan Bu U. Bu A tidak banyak mencampuri urusan orang lain. Bu A hanya mengetahui bahwa menjelang pensiun Bu U tidak terpengaruh oleh penilaian baik atau buruknya yang akan Bu U terima, karena sebentar lagi akan pensiun.
Bu A mengatakan bahwa tidak mengetahui persiapan pensiun yang dilakukan informan. Bu A hanya mengetahui bahwa menjelang pensiun informan tidak terpengaruh oleh adanya penilaian kinerja yang akan diberikan, karena sebentar lagi akan pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
18
nggak paham, tidak mengenal pribadi, saya mengenal beliau begitu sekarang ya begitu gitu lho mas. Karena mengenalnya kan tidak mendalam, hubungan seperti sahabat. Eee, kalau masalah prinsip-prinsip Bu U saat bekerja? Prinsip apa yang diterapkan Bu U dalam bekerja? Enggak, maksudnya prinsip, karena kalau sama saya selama dia tanggungjawab pekerjaannya dia beres, bagi saya itu monggo. Pokoknya apa yang saya beri tanggungjawab ke dia selesai, itu harapan saya sebagai pimpinannya. Maksudnya ya pekerjaan dia selesaikan dengan baik sesuai jobnya, selesai ya sudah. Karena kita ada penilaian sasaran kinerja pegawai. Jadi yang dinilai adalah kinerjannya, kan sudah direncanakan mas, ibaratnya dalam satu tahun apa yang mau dikerjakan itu ditulis. Jadi kalau pegawai negeri penilaiannya kan ini apa, ini apa, itu sudah diawal januari dan di akhir tahun tinggal dinilai, dikerjakan tidak, targetnya ini sekian, dikerjakan nggak sesuai target nggak. Saya
Prinsipnya adalah bahwa pekerjaan Bu U sudah sesuai dengan deskripsi kerjanya dan yang penting adalah tanggungjawabnya Bu u ke Bu A selesai dengan beres.
Bu A mengatakan bahwa pekerjaan informan sudah sesuai dengan deskripsi kerja yang sebenarnya dan yang paling penting adalah tanggunjawab informan ke atasan sudah selesai dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
19
tinggal sesuai yang itu aja. Itu prinsip tanggungjawabnya dia diselesaikan ya itu tadi. Kalau prinsip maksudnya apa saya nggak, prinsip kejujuran, kalau prinsip itu sudah kepribadinya to. Ibu kan yang menilai berati dan mengetahui kinerjanya seperi apa, nah itu kalau saya boleh tau satu tahun yang lalu kinerjanya seperti apa? Kinerja itu adalah pekerjaan yang dia lakukan ya mas. Bukan kembali disiplin dan segala macam, hanya target dan kita membuat perencanaan target. Dia melalukan pekerjaan dengan apa yang sesuai dari tanggungjawabnya. Jadi kalau dia siang pulang karena rumahnya dekat dan mau makan dirumah itu nggak masalah, yang penting semua pekerjaan dia diselesaikan dengan baik. Tadi mas bilang kadang tepat waktu atau tidak itu kan, tapi yang jelas diselesaikan. Jadi nggak ada perubahannya ikut saya dari awal sampai mau pensiun ya eee… tetap ya, stagnan disitu. Nggak mengalami penurunan dan nggak mengalami peningkatan. Karena dia menyadari
Bu U melalukan pekerjaan dengan apa yang sesuai dari tanggungjawabnya. Jadi kalau Bu U sering pulang siang hari karena rumahnya dekat dan mau makan dirumah itu tidak menjadi masalah, yang penting semua pekerjaan diselesaikan dengan baik. Tetapi kadang tepat waktu atau tidak yang jelas diselesaikan. Jadi tidak ada perubahannya ikut Bu A dari awal sampai mau pensiun, kinerjanya stagnan disitu. Tidak mengalami penurunan dan nggak mengalami peningkatan.
Bu A mengatakan bawah informan bekerja sesuai dengan deskripsi kerjanya. Informan termasuk orang yang bertanggungjawab penuh akan tugasnya meskipun terkadang sering terlambat menumpulkan. Semenjak informan menikuti Bu A sebagai atasan, Bu A berpendapat bahwa performansi kerja informan tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
20
21
bahwa dia mau pensiun sebentar lagi. Jadi ketika ikut saya dia bilang “saya sebentar lagi pensiun lho bu, tidak ada nilai yang saya itu, saya mengerjakan seperti rutinitas”. Kalau ibu sendiri itu, mendukung dan selalu mendukung apa yang dikerjakan Bu U atau tidak? Ooo iya selalu saya dukung lah. Itu wujud dukungannya seperti apa? Ya saya bantu, saya bimbing “begini lho mbak cara membaca PO”. Pasti saya bimbing, karena kalau saya hanya ngasih tau, nanti akan bertanya-tanya lagi, tetapi ketika saya bimbing dan saya kasih tahu caranya begini, kalau membuat laporan caranya begini, pasti saya dukung cara membuat laporan yang baik. Ibaratnya apa ya, kalau kita kasih tau kesalahannya kan pasti tidak akan mengulanginya lagi, tapi ketika kita hanya itu tidak dikasih tau solusinya yang benar bagaimana kan nanti dia akan mengulang-ulang. Ketika diberi penjelasan atau bimbingan Bu U
Bu A membantu dan membimbing Bu U ketika mengalami kesulitan kerja. Bu A mengajari secara detail supaya tidak timbul pertanyaan lagi kedepannya.
Bu A mengatakan bahwa dirinya membantu, membimbing, dan mendukung informan ketika infotman mengalami kesulitan dalam bekerja. Bu A mengajari secara detail supaya tidak lagi timbul pertanyaan.
Bu U cepat mengerti Bu A mengatakan ketika diberikan bahwa informan penjelasan oleh Bu cepat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
cepat mengerti atau bagaimana? Ooo, dia cepet, dalam arti gini kalau dia tidak paham dia akan bertanya, tetapi ketika sudah faham, oh ya itu nanti diulang, bukti kalau dia bekerja “oh iya kemarin kan ibu bilang begini”, jadi dia menyadari kalau salah kan. Karena dia ingat apa yang sudah di ajarkan. Kalau kinerja sama saya dia nggak ada masalah, biasanya orang mau pensiun itu kan ke pribadi ya. Saya hubungan pribadi dan emosionalnya tidak dekat dan tidak mengenal.
A. Terkadang Bu U melakukan konfirmasi masalah sebelum benar-benar menyelesaikan tugas. Hal ini disebabkan karena Bu U ingat apa yang diajarkan oleh Bu A.
informasi yang masuk ketika dijelaskan. Terkadang informan juga melakukan konfirmasi sebelum menuntaskan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
LAMPIRAN 12 ANALISIS ATASAN INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1.
Transformasi 2
Kode
Bu A mengatakan bahwa -
Sub-Kategori
Kategori
Tema
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bu A mengatakan bahwa Informan senang
Menjaga kesehatan
Kondisi fisik yang
Kondisi menjelang
informan senang berolahraga berolahraga di pagi
diri.
baik.
pensiun.
baru mengenal informan tiga sampai empat tahun lalu. 2.
Bu A mengatakan bahwa Mengenal informan hanya mengenal informan sebatas rekan kerja. sebatas rekan kerja saja.
3.
Bu A mengatakan bahwa Mengenal informan mengenal informan hanya hanya sebatas sebatas hubungan pekerjaan hubungan sebagai sebagai atasan dan bawahan.
4.
atasan dan bawahan.
di pagi hari untuk menjaga hari untuk menjaga kesehatan karena informan kesehatan karena merasa dirinya sudah tua.
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informan merasa dirinya sudah tua. 5.
Bu A mengatakan bahwa Informan merasa
Tidak terpengaruh
informan
oleh penilaian
merasa
dirinya dirinya sebentar lagi
sebentar lagi akan pesiun, akan pesiun,
-
-
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
kinerja oleh atasan.
jadi informan tidak begitu informan tidak begitu terpengaruh oleh penilaian terpengaruh oleh yang diberikan oleh Bu A.
penilaian dari atasannya.
6.
Bu A mengatakan bahwa Ketika siang hari
Memilih untuk
dirinya
pulang kerumah
tidak
begitu informan lebih
mengetahui apakah informan memilih untuk
saat jam kerja
mengikuti apel pagi atau pulang kerumah
karena sedikitnya
tidak. Selain itu, ketika siang karena sedikitnya
pekerjaan dan lebih
informan
sering tugas
memilih
untuk pekerjaan dan lebih
pulang kerumah. Hal ini
lapangan.
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikarenakan rumah informan sering tugas dekat
dan
sedikitnya lapangan.
pekerjaan dan seringnya ke lapangan. 7.
Bu A mengatakan bahwa Informan memiliki
Tidak mengerjakan
Kurang disiplin dalam
Performansi kerja
informan
tugasnya.
bekerja.
yang kurang baik.
masuk
dalam jadwal yang sudah
sebuat tim yang terdiri dari ditetapkan untuk beberapa
orang
bertugas
di
untuk piket, tetapi informan kelurahan berangkatnya
sebagai larasita. Informan kadang-kadang saja. dijadwalkan setiap seminggu sekali
berangkat
ke
kelurahan, tapi kenyataannya hanya kadang-kadang saja informan
berangkat
ke
kelurahan.
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Bu A mengatakan bahwa Informan tidak
Tidak mengerjakan
Kurang disiplin dalam
Performansi kerja
informan
tugasnya.
bekerja.
yang kurang baik.
Bu A mengatakan bahwa Informan
Mengerjakan tugas
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
informan
dengan baik.
tidak
berangkat berangkat untuk
untuk menjalankan tugasnya menjalankan dikarenakan
sudah
ada tugasnya dikarenakan
temannya atau perwakilan sudah ada perwakilan yang berangkat. 9.
yang berangkat.
mengerjakan mengerjakan
tugasnya dengan baik karena tugasnya dengan baik hal ini berkaitan dengan karena hal ini penilaian kinerja.
berkaitan dengan penilaian kinerja.
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10.
Bu A mengatakan bahwa Informan disiplin
Disiplin dalam hal
semua pegawai pasti disiplin dalam hal waktu
waktu masuk kerja.
Prinsip kerja.
Nilai Kerja.
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Kurang disiplin.
Performansi kerja
dalam masalah waktu masuk masuk bekerja. kerja, karena ini berkaitan dengan pemberian tunjangan kinerja. 10a. Kemudian informan sudah Kemudian informan
Bekerja sesuai
mengerjakan sesuai dengan sudah mengerjakan
dengan deskripsi
tugas
kerja.
kerjanya
administrator
sebagai sesuai dengan tugas
surat
yang kerjanya sebagai
masuk dan kemudian akan administrator dibukukan. 11.
Bu A mengatakan bahwa Informan terkadang
Kurang disiplin
informan
dalam bekerja.
terkadang
tepat tepat waktu dan
yang kurang baik.
waktu dan terkadang tidak terkadang tidak tepat. tepat. Informan lebih banyak Informan lebih
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tepat
waktu
dalam banyak tepat waktu
menyelesaikan tugasnya.
dalam menyelesaikan tugasnya.
12.
Bu A mengatakan bahwa Performansi
Performansi kerja
Performansi kerja
Performansi kerja
performansi
tidak meningkat
yang biasa.
yang biasa saja
menjelang
informan informan menjelang pensiun
tidak pensiun tidak
meningkat dan cenderung meningkat dan biasa saja dan sama saja.
dan cenderung
menjelang pensiun.
biasa.
cenderung biasa saja dan sama saja.
12a. Menurut
Bu
A
hal
ini Informan sebentar
Tidak ada yang
dikarenakan informan sudah lagi akan pensiun dan ingin di capai oleh mengetahui kalau sebentar tidak ada lagi yang
Tidak memiliki
Aktualisasi Diri.
pencappaian lagi.
informan.
lagi akan pensiun sehingga ingin informan cpai. tidak ada lagi yang ingin informan capai. Informan
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya
mengerjakan
rutinitasnya saja dikantor. 13.
Bu A mengatakan bawa Informan tidak
Tidak mengalami
Performansi kerja
Performansi kerja
informan tidak mengalami mengalami
peningkatan
tidak mengalami
yang tidak meningkat.
peningkatan kinerja, hal ini peningkatan kinerja,
kinerja.
peningkatan.
Bu A mengatakan bahwa Tugas fungsional
Tugas dalam
Pengalaman kerja.
informan
bekerja.
dikarenakan tugas kerjanya hal ini dikarenakan hanya seperti itu saja dan tugas kerjanya hanya tidak ada variasi kerja.
seperti itu saja dan tidak ada variasi kerja.
14.
fungsionalnya administrasi. penyuluhan
tugas informan adalah
Deskripsi Kerja.
adalah bagian administrasi. Pemberian kepada
masyarakat dilakukan oleh
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasi dan kasubsi. Ketika ketua dan wakil tidak ada maka
otomatis
bertanggungjawab dalam
informan penuh
memberikan
pelayanan. 15.
Menurut Bu A informan suka Informan bukan
-
-
-
ngobrol dan bukan termasuk termasuk orang yang orang yang pendiam. Bu A pendiam. tidak mengetahui persisnya pribadi diluar
informan dan
ketika
bersosialisasi
dengan rekan kreja yang lainnya.
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16.
Bu A mengatakan bahwa Tidak mengetahui tidak
tahu
-
-
-
-
-
-
mengenai pergaulan sosial
pergaulan sosial informan. informan. Bu
A
hubungan
hanya
sebatas
kerja
sebagai
atasan dan bawahan. 17.
Bu A mengatakan bahwa Tidak mengetahui tidak mengetahui persiapan tentang persiapan pensiun
yang
informan.
Bu
dilakukan pensiun informan A
mengetahui
hanya selama ini. bahwa
menjelang pensiun informan tidak adanya
terpengaruh penilaian
oleh kinerja
yang akan diberikan, karena sebentar lagi akan pensiun.
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18.
Bu A mengatakan bahwa Informan sudah
Performansi kerja
pekerjaan informan sudah melakukan tugas
yang sudah baik
sesuai dengan deskripsi kerja kerjanya dan
dan penuh
yang sebenarnya dan yang bertanggunjawab ke
tanggungjawab.
paling
penting
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
adalah atasan bahwa sudah
tanggunjawab informan ke selesai dengan baik. atasan sudah selesai dengan baik. 19.
Bu A mengatakan bawah Informan bekerja
Performansi kerja
informan
yang sudah baik
bekerja
sesuai sesuai dengan
dengan deskripsi kerjanya. deskripsi kerjanya.
dan penuh
Informan termasuk orang Informan termasuk
tanggungjawab.
yang
bertanggungjawab orang yang
penuh
akan
tugasnya bertanggungjawab
meskipun terkadang sering penuh akan tugasnya terlambat
menumpulkan. meskipun terkadang
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semenjak informan menikuti sering terlambat Bu A sebagai atasan, Bu A menumpulkan. berpendapat
bahwa
performansi kerja informan tidak peningkatan
mengalami maupun
penurunan. 20.
Bu A mengatakan bahwa Bu A memberikan
Dukungan dari
dirinya
atasan terhadap
membimbing,
membantu, arahan dan dan bimbingan kepada
Atasan mendukung.
Dukungan Kerja.
informan.
mendukung informan ketika informan ketika infotman
mengalami bekerjasama.
kesulitan dalam bekerja. Bu A mengajari secara detail supaya tidak lagi timbul pertanyaan.
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21.
Bu A mengatakan bahwa Informan cepat
Performansi kerja
informan cepat memahami memahami informasi
yang sudah baik.
Performansi kerja.
Sentralisasi Kerja.
informasi yang masuk ketika yang masuk ketika dijelaskan.
Terkadang dijelaskan.
informan juga melakukan konfirmasi
sebelum
menuntaskan pekerjaan.
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
LAMPIRAN 13 VERBATIM REKAN KERJA INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
No.
Verbatim
1
Sepengetahuan ibu, bu U itu kondisi kesehatannya bagaimana saat
2
ini?
3
Bu U itu kesehatannya masih enerjik dan bagus mas dari pada saya. Bu U
4
masih lincah juga.
5
Kok ibu bisa bilang bu U enerjik tuh kenapa bu?
6
Bu U tu kan sudah tua tapi masih sehat dan enerjik. Masih semangat untuk
7
bekerja. Sekarang bu U itu kerjanya di larasita di kelurahan sebagai
8
petugas BPN disana sebagai pemberi penyuluhan. Kalau di kantor tidak
9
ada pekerjaan bu U ke keluarahan, bekerja disana mas.
10
Kalau bu napsiyah sudah berapa lama kenal dengan bu U?
11
Kalau saya itu sudah kenal dari BPN sleman mas tetapi beda pekerjaan
12
atau bidang. Terus saya pindah di kanwil, terus beberapa tahun kemudian
13
bu U juga pindah di kanwil, tapi pekerjaannya berbeda. Terus ditahun yang
14
sama saya dipindahkan lagi di kota bareng bu U lagi sampai sekarang. Dan
15
waktu di kota saya satu baru satu bidang pekerjaan dengan bu U. Jadi kalau
16
masalah keakraban saya biasa saja, Cuma sekedar kenal aja dan baru dekat
17
dengan bu U itu pas kerja di kota ini mas karena satu bidang kerja.
18
Apa saja yang ibu ketahui tentang bu U?
19
Kepribadian bu U itu baik mas, sama temen2 semua itu hubungannya itu
20
baik.
21
Kalau sama bu napsiyah sendiri gimana?
22
Kalau saya sendiri sih dianggap sama bu U teman baiknya, karena bareng-
23
bareng terus mas dari awal kerja dari sleman sampai dipindah ke kota itu
24
ketemu terus.
25
Apa yang ibu ketahui mengenai persiapan pensiun bu U?
26
Ya kalau bu U itu orangnya kecukupan to mas. Karena suaminya kerja juga
27
to mas, anak-anaknya juga sudah pada mentas semuanya. Suami mbak U
28
itu juga gak mau usaha kok mas setelah pensiun, pokoknya bu U tuh kalau
29
sudah pensiun tidak mau usaha, maunya menikmati hasil pensiunnya tok
30
kok mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
31
Bu napsiyah bisa menceritakan gak bu kesehariannya bu U itu apa?
32
Kalau pemberdayaan itu kerjanya agak sedikit mas, kalau pagi itu apel
33
pagi, terus menjelang pulang itu baru absen untuk pulang lagi.
34
Kalau bu U sering terlambat kerja gak bu?
35
Kalau bu U itu rajin, datang bekerja lebih awal lalu ikut apel pagi. Kadang-
36
kadang pas nggak ada pekerjaan bu U sering pulang kerumah, karena
37
rumahnya dekat dari kantor mas. Di kantor seharian tidak ada kerjaan pasti
38
bosen kan mas? Saya pun juga kaya gitu, kalau tidak ada kerjaan bosan di
39
kantor ya saya begitu mas. Tapi kalau pas ada pekerjaan banyak juga nganu
40
kok mas, kerjanya rajin, tepat waktu kalau ada deadline kerja. Yang saya
41
tahu seperti itu mas, itu sudah umum mas, semua orang sudah tau kok.
42
Tapi siapapun kalau rumahnya dekat dan dikantor tidak ada pekerjaan dan
43
di rumah ada pekerjaan pasti pulang, saya mungkin juga kaya gitu mas,
44
tapi berhubung rumah saya jauh dari kantor.
45
Kemudian bu kalau pas di kanwil itu keseharian bu U gimana?
46
Iya kesehariannya juga bagus, rajin mas kalau datang pasti paling awal,
47
kinerjanya juga bagus mas.
48
Kalau sama teman-teman bu U gimana hubungannya?
49
Bu U tuh sama semua temen tuh baik semua mas, supel orangnya, mudah
50
bergaul, kalau teman atau saya kesulitan pas kerja, bu U juga membantu
51
kok mas. Mbak U itu supel kok mas kalau bergaul dikantor. Bagus bu U tu,
52
srawungnya juga pinter. Saya menilai bu U karena bu U sama semua orang
53
baik.
54
Tadi kalau di total bu N sudah kenal bu U berapa tahun?
55
Jadi kalau di total sudah 18 tahun saya kenal bu U dari jamannya pertama
56
kali di sleman sampai sekarang di pindah di kota, dari tahun 1998 sampai
57
2016 ini mas.
Tabel 15. Pengelompokan Kode Rekan Kerja Informan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
No Satuan Makna 1 Sepengetahuan ibu, bu U itu kondisi kesehatannya bagaimana saat ini? U itu kesehatannya masih enerjik dan bagus mas dari pada saya. Bu U masih lincah juga. 2 Kok ibu bisa bilang U enerjik tuh kenapa bu? U tu kan sudah tua tapi masih sehat dan enerjik. 3
4
5
Masih bekerja.
semangat
Transformasi 1 N mengatakan bahwa informan memiliki kondisi kesehatan yang masih baik, lincah, dan enerjik.
N mengatakan bahwa informan yang sudah tua tetapi tetap sehat dan enerjik. untuk Menurut N, informan masih tetap semangat dalam bekerja.
Transformasin 2 Menurut N, informan memiliki kondisi fisik yang sehat.
N mengatakan bahwa informan tetap sehat dan enerjik.
N mengatakan bahwa informan masih memiliki semangat dalam bekerja. Sekarang U itu kerjanya di Menurut N ketika N mengatakan larasita di kelurahan sebagai dikantor tidak ada bahwa ketika tidak petugas BPN disana sebagai pekerjaan informan ada pekerjaan di pemberi penyuluhan. Kalau di bekerja di kelurahan kantor, informan kantor tidak ada pekerjaan U sebagai petugas bekerja di kelurahan ke keluarahan, bekerja disana perwakilan untuk sebagai konsultan mas. memberikan dan pemberi penyuluhan. penyuluhan. N sudah kenal Kalau N sudah berapa lama N mengatakan bahwa sudah kenal dengan informan kenal dengan U? Kalau saya itu sudah kenal informan dari sejak sejak bekerja di dari BPN sleman mas tetapi bekerja di sleman. kantor sleman. beda pekerjaan atau bidang. Kemudian N dan Setelah itu mereka di Terus saya pindah di kanwil, informan dipindah pindah ke kantor terus beberapa tahun ke kanwil dan kanwil. Sampai kemudian U juga pindah di bekerja di bidang akhirnya mereka kanwil, tapi pekerjaannya yang berbeda. dipindah ke kantor berbeda. Terus ditahun yang Setelah beberapa kota dengan bidang sama saya dipindahkan lagi di tahun kemudian N pekerjaan yang kota bareng U lagi sampai dan informan sama. Dari situlah sekarang. Dan waktu di kota dipindah lagi ke mereka menjadi saya baru satu bidang kantor kota dan kali teman dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
6
pekerjaan dengan U. Jadi kalau masalah keakraban saya biasa saja, cuma sekedar kenal aja dan baru dekat dengan U itu pas kerja di kota ini mas karena satu bidang kerja. Apa saja yang ibu ketahui tentang U? Kepribadian bu U itu baik mas, sama temen-temen semua itu hubungannya itu baik
ini bekerja di bidang yang sama. Dari sini lah N dan informan mulai dekat dan akrab. N mengatakan bahwa informan adalah orang yang baik. Memiliki hubungan yang baik dengan semua teman. N mengatakan bahwa dirinya dianggap teman baik oleh informan, karena dari awal bekerja selalu bersama sampai sekarang.
N mengatakan bahwa informan orang yang baik dan memiliki hubungan yang baik dengan semua orang.
N mengatakan bahwa informan adalah orang yang berkecukupan. Suami informan juga bekerja dan anak-anak informan sudah berhasil semua. Jadi informan kalau sudah pensiun hanya ingin menikmati hasil dari pensiunnya saja.
N mengatakan bahwa informan adalah orang yang berkecukupan. Suami informan juga bekerja dan anakanak informan sudah tidak memerlukan biaya lagi. Jadi informan tidak memikirkan persiapan pensiunnya. informan hanya ingin menikmati hasil dari pensiunnya. N mengatakan
7
Kalau sama N sendiri gimana? Kalau saya sendiri sih dianggap sama U teman baiknya, karena bareng-bareng terus mas dari awal kerja dari sleman sampai dipindah ke kota itu ketemu terus.
8
Apa yang ibu ketahui mengenai persiapan pensiun U? Ya kalau U itu orangnya kecukupan to mas. Karena suaminya kerja juga to mas, anak-anaknya juga sudah pada mentas semuanya. Suami U itu juga gak mau usaha kok mas setelah pensiun, pokoknya U tuh kalau sudah pensiun tidak mau usaha, maunya menikmati hasil pensiunnya tok kok mas.
9
N bisa menceritakan gak bu Menurut N
N mengatakan bahwa dirinya adalah teman baik informan. Hal ini dikarenakan dari mulai awal bekerja samapi sekarang selalu bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
kesehariannya bu U itu apa? Kalau pemberdayaan itu kerjanya agak sedikit mas, kalau pagi itu apel pagi, terus menjelang pulang itu baru absen untuk pulang lagi.
10
11
Kalau U sering terlambat kerja gak bu? Kalau U itu rajin, datang bekerja lebih awal lalu ikut apel pagi. Kadang-kadang pas nggak ada pekerjaan U sering pulang kerumah, karena rumahnya dekat dari kantor mas. Di kantor seharian tidak ada kerjaan pasti bosen kan mas? Saya pun juga kaya gitu, kalau tidak ada kerjaan bosan di kantor ya saya begitu mas. Tapi kalau pas ada pekerjaan banyak juga nganu kok mas, kerjanya rajin, tepat waktu kalau ada deadline kerja. Yang saya tahu seperti itu mas, itu sudah umum mas, semua orang sudah tau kok. Tapi siapapun kalau rumahnya dekat dan dikantor tidak ada pekerjaan dan di rumah ada pekerjaan pasti pulang, saya mungkin juga kaya gitu mas, tapi berhubung rumah saya jauh dari kantor. Kemudian bu kalau pas di kanwil itu keseharian U gimana? Iya kesehariannya juga bagus,
pekerjaan mereka sedikit dan kalau pagi informan berangkat untuk apel pagi, kemudian menjelang pulang informan baru absen lagi untuk pulang. Menurut N, informan itu rajin dengan datang bekerja lebih awal dan ikut apel pagi. Ketika tidak ada pekerjaan informan sering pulang kerumah karena jarak antara rumah dengan kantor berdekatan. Tetapi kalau dikantor banyak pekerjaan informan juga rajin dalam bekerja dan tepat waktu.
bahwa informan selalu mengikuti apel pagi, kemudian menjelang pulang informan baru absen lagi untuk pulang.
Menurut N dalam kesehariannya informan rajin dan ketika bekerja pasti
N mengatakan bahwa informan adalah orang yang rajin dan disiplin dan
N mengatakan bahwa informan adalah sosok yang rajin dan ketika bekerja datang lebih awal untuk mengikuti apel pagi. Selain itu, ketika di kantor tidak ada pekerjaan informan memutuskan untuk pulang kerumah. Tetapi sebaliknya, ketika banyak pekerjaan informan adalah orang yang rajin dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
12
13
rajin mas kalau datang pasti paling awal, kinerjanya juga bagus mas. Kalau sama teman-teman U gimana hubungannya? U tuh sama semua temen tuh baik semua mas, supel orangnya, mudah bergaul, kalau teman atau saya kesulitan pas kerja, U juga membantu kok mas. U itu supel kok mas kalau bergaul dikantor. Bagus U tu, srawungnya juga pinter. Saya menilai U karena U sama semua orang baik. Tadi kalau di total N sudah kenal U berapa tahun? Jadi kalau di total sudah 18 tahun saya kenal bu U dari jamannya pertama kali di sleman sampai sekarang di pindah di kota, dari tahun 1998 sampai 2016 ini mas.
datang lebih awal dan kinerjanya bagus. Menurut N, informan baik kepada semua orang, informan adalah orang yang supel dan mudah bergaul. Informan juga suka membantu ketika rekan kerjanya kesulitan.
kinerjanya di kantor bagus.
N sudah dekat dengan informan sejak tahun 1998 ketika bersamasama kerja di kantor sleman.
N mengatakan bahwa dari tahun 1998 sudah mengenal informan ketika bersama-sama bekerja di kantor sleman.
N mengatakan bahwa informan adalah orang yang baik kepada semua orang, supel, pintar bergaul, dan suka membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
LAMPIRAN 14 ANALISIS REKAN KERJA INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1.
2.
Transformasin 2
Kode
Menurut N, informan
Informan memiliki
memiliki kondisi fisik yang
kondisi fisik yang
sehat.
sehat.
N mengatakan bahwa informan tetap sehat dan
Sub-Kategori Diri sehat.
Kategori
Tema
Kondisi fisik yang
Kondisi menjelang
baik.
pensiun.
Informan masih sehat Diri sehat.
Kondisi fisik yang
Kondisi menjelang
dan enerjik.
baik.
pensiun.
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
Pengalaman kerja.
Desain kerja.
enerjik. 3.
4.
N mengatakan bahwa
Informan masih
Semangat dalam
informan masih memiliki
memiliki semangat
bekerja.
semangat dalam bekerja.
dalam bekerja.
N mengatakan bahwa ketika
Informan bekerja di
Menjalankan tugas
tidak ada pekerjaan di
dua tempat kerja,
pekerjaan.
kantor, informan bekerja di
yaitu di kantor dan di
kelurahan sebagai konsultan
kelurahan.
dan pemberi penyuluhan.
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
N sudah kenal dengan
Informan mulai dekat Memiliki teman
Relasi interpersonal
informan sejak bekerja di
dengan N semenjak
dekat.
dengan rekan kerja.
kantor sleman. Setelah itu
bekerja di bidang
mereka di pindah ke kantor
yang sama.
Relasi interpersonal.
kanwil. Sampai akhirnya mereka dipindah ke kantor kota dengan bidang pekerjaan yang sama. Dari situlah mereka menjadi teman dekat. 6.
N mengatakan bahwa
Informan adalah
Baik kepada
Memiliki hubungan
informan orang yang baik
orang yang baik dan
lingkungan sekitar.
baik dengan
dan memiliki hubungan
baik kepada semua
yang baik dengan semua
orang.
Dukungan sosial
lingkungan sekitar.
orang.
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
N mengatakan bahwa
N adalah teman baik
Memiliki teman
Memiliki hubungan
dirinya adalah teman baik
Informan.
baik.
baik dengan
informan. Hal ini
Dukungan sosial.
lingkungan.
dikarenakan dari mulai awal bekerja samapi sekarang selalu bersama. 8.
8a.
N mengatakan bahwa
Informan orang yang
Keadaan ekonomi
informan adalah orang yang
berkecukupan di
yang baik.
berkecukupan. Suami
bidang ekonomi.
informan juga bekerja dan
Informan tidak
Tidak
Tidak memiliki
Kondisi menjelang
anak-anak informan sudah
memikirkan
mempersiapkan
persiapan pensiun.
pensiun.
tidak memerlukan biaya
persiapan pensiun.
pensiun dan ingin
lagi. Jadi informan tidak
Informan hanya ingin menikmati hari tua.
memikirkan persiapan
menikmati hasil
pensiunnya. informan hanya
pensiunannya.
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ingin menikmati hasil dari pensiunnya. 9.
N mengatakan bahwa
Menjalani pekerjaan
Disiplin dalam
informan selalu mengikuti
secara disiplin.
bekerja.
N mengatakan bahwa
Informan adalah
Rajin dalam
informan adalah sosok yang
sosok yang rajin.
bekerja.
rajin dan ketika bekerja
Ketika tidak ada
datang lebih awal untuk
pekerjaan informan
mengikuti apel pagi. Selain
memutuskan untuk
itu, ketika di kantor tidak
pulang dan ketika
ada pekerjaan informan
ada pekerjaan
memutuskan untuk pulang
informan
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
apel pagi, kemudian menjelang pulang informan baru absen lagi untuk pulang. 10.
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerumah. Tetapi sebaliknya,
menyelesaikan tepat
ketika banyak pekerjaan
waktu.
informan adalah orang yang rajin dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. 11.
N mengatakan bahwa
Informan orang yang
Profesional dalam
informan adalah orang yang
rajin dan disiplin
bekerja.
rajin dan disiplin dan
ketika dikantor.
Performansi kerja.
Sentralisasi kerja.
kinerjanya di kantor bagus. 12.
N mengatakan bahwa
Informan pintar
Pintar untuk
informan adalah orang yang
bergaul.
bersosialisasi.
suka membantu
Altruisme.
12a. baik kepada semua orang, supel, pintar bergaul, dan
orang lain.
Pintar bersosialisasi.
Aspek toleransi pada
Toleransi pada
lingkungan.
lingkungan.
suka membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan.
265