MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam
Oleh : YUNI NUR DINASYARI F 100 080 035 – G 000 080 284
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam
Diajukan oleh: YUNI NUR DINASYARI F 100 080 035 – G 000 080 284
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA
Yang Diajukan Oleh : YUNI NUR DINASYARI F 100 080 035 – G 000 080 284
Telah Disetujui untuk dipertahankan di depan dewan penguji
Pembimbing I
Dr. Sri Lestari, S.Psi M.Si Pembimbing II
Dra. Chusniatun, M.Ag
Tanggal, 06 November 2013
iii
MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Yang diajukan oleh : YUNI NUR DINASYARI F 100 080 035 – G 000 080 284 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal
09 N0vember 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama
Dr. Sri Lestari, S.Psi., M.Si. Penguji Pendamping I
Dra. Chusniatun M.Ag. Penguji Pendamping II
Setya Asyanti S.Psi M.Si. Penguji Pendamping III
Dra. Mahasri Sobahiya M.Ag.
___________________
Surakarta, 12 November 2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi
Fakultas Agama Islam
Dekan,
Dekan,
(Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si)
(Dr. M. Abdul Fattah Santoso M.Ag)
iv
ABSTRAKSI MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Yuni Nur Dinasyari Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Isalam Universitas Muhammadiah Surakarta
[email protected] Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna berbakti kepada orang tua menurut remaja muslim Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 175 remaja. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa makna berbakti kepada orang tua adalah bersikap patuh, menghormati, perwujudan kewajiban anak kepada orang tua, meringankan beban orang tua, bersikap baik, mengabdikan diri dan membahagiakan orang tua. Bentuk perilaku berbakti remaja muslim Jawa ditunjukkan dengan memenuhi kewajiban anak kepada orang tua, memiliki karakter diri yang baik, meringankan beban orang tua dan melaksanakan ajaran agama. Perilaku berbakti kepada orang tua diterapkan remaja dalam empat situasi seperti ketika orang tua tidak mengizinkan pergi dengan teman remaja lebih mementingkan orang tua dengan mematuhi perkataan orang tua. Ketika orang tua meminta bantuan remaja akan tetap membantu orang tua daripada melakukan kepentingan pribadinya. Ketika orang tua dihina orang lain perilaku yang diterapkan remaja adalah tidak terima dan membalas dan ketika berbeda pandangan dengan orang tua remaja lebih mementingkan orang tua daripada keinginannya sendiri. Berbakti juga dilakukan ketika orang tua lanjut usia dan ketika orang tua telah meninggal dunia. Ketika orang tua lanjut usia perilaku berbakti yang diterapkan remaja adalah memberikan pelayanan kepada orang tua. Perilaku berbakti ketika orang tua telah meninggal dunia adalah tetap mendoakan orang tua. Kata kunci: Remaja Muslim Jawa, Berbakti.
v
PENDAHULUAN Masyarakat
Jawa
adalah
mereka yang tinggal di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur,
serta
mereka yang berasal dari kedua daerah tersebut. Secara geografis suku bagsa Jawa mendiami tanah Jawa
yang
Kedu,
meliputi
Banyumas,
Yogyakarta,
Madiun,
Malang
Surakarta, dan
Kediri,
sendangkan di luar wilayah tersebut dinamakan Pesisir dan Ujung Timur. Surakarta
dan
merupakan
Yogyakarta
dua
bekas
yang
kerajaan
Mataram pada abad XVI adalah pusat
dari
kebudayaan
Jawa.
Masyarakat Jawa merupakan suatu kesatuan masyarakat yang diikat oleh norma-norma hidup karena sejarah, tradisi maupun agama. Hal ini dapat dilihat pada ciri-ciri masyarakat Jawa secara keseluruhan. Sistem hidup kekeluargaan di Jawa tergambar
dalam kekerabatan masyarakat Jawa (Amin, 2000). Orang Jawa memiliki kearifan dalam berperilaku yang disebut dengan ungkapan adigang adigung adiguna dalam masyarakat. Ungkapan tersebut berisi nasihat, agar seseorang dalam bertindak tidak berwatak
angkuh
sebagaimana Sebagai
atau
sombong
watak
orang
binatang.
Jawa
yang
mementingkan watak andhap asor atau lemah manah (rendah hati), maka tidak selayaknya orang Jawa memiliki angkuh. harus
watak Sebagai
sombong manusia
menjauhi
menyombongkan kebesaran
dan
dan orang watak
kekuatan, kewenangannya.
Budaya Jawa sarat dengan nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan untuk penanaman tata nilai (Albes, 2010).
Budaya
Jawa
juga
mengajarkan bagi anak agar berbakti
di depan orang tua serta tidak mendahuluinya (Al-atsari, 2007).
kepada orang tua. Menurut Santosa (2010) berbakti
dapat
dilakukan
dengan cara menghargai jasa mereka setinggi-tingginya dan menyimpan jasa tersebut dalam hati sanubarinya. Penghargaan dan penghormatan itu tidak hanya diberikan ketika masih hidup, tetapi juga setelah kedua orang tua meninggal dunia. Islam juga mengatur tata cara berbakti kepada orang tua, salah satunya adalah
menjauhkan
perbuatan
ucapan
yang dapat
dan
menyakiti
orang tua, walaupun dengan isyarat atau
dengan
ucapan
“ah”.
Menurut
Goleman
(2000)
generasi sekarang dianggap sudah tidak lagi melestarikan nilai-nilai Jawa seperti generasi sebelumya. Hal tersebut muncul karena sebagian didasarkan pada sikap dan perilaku negatif yang mereka perlihatkan sehari-hari yang sudah semakin jauh meninggalkan nilai-nilai budi pekerti seperti nilai hormat. Tata krama dalam pergaulan masa kini sudah mulai terdesak dan terkikis karena pesatnya perkembangan teknologi dan media informasi (Endraswara, 2006).
Merendahkan diri di hadapan orang tua
dengan
segala
cara urusan
mendahulukan mereka,
LANDASAN TEORI Berbakti Kepada Orang Tua
membentangkan dipan untuk orang 1. Definisi berbakti tua, mempersilahkan mereka duduk di tempat yang empuk, tidak berjalan
Menurut Al-atsari (2007) makna berbakti adalah menaati kedua orang
tua dengan melakukan semua apa
semasa kedua orang tua hidup
yang mereka perintahkan selama hal
dan setelah kedua orang tua
tersebut tidak bermaksiat kapada
meninggal
Allah. Berbakti terhadap orang tua
2007).
terdorong oleh ungkapan wong tuo ala-ala
malati,
yang
berarti
meskipun orang tua jelek tetapi bertuah. Anak akan berfikir bahwa akibat yang dapat menimpa dari sikap dan tindakan tidak berbakti terhadap orang tua adalah kuwalat. Atas dasar sikap tersebut anak harus berbakti kepada orang tuanya. Anak harus dapat nyuwargakake wong tuo, selain itu anak harus berbuat baik untukorang
tua
terlebih
mendoakannya (Endraswara, 2006).
dunia
a. Hak-hak
yang
masih hidup adalah: 1. Mengikuti keinginan dan saran dalam
dari
tua aspek
kehidupan, baik masalah pendidikan,
pekerjaan,
jodoh maupun masalah lainnya.
Tentu
dengan
catatan selama keinginan dan saran-saran itu tidak bertentangan
terbesar yang harus dilaksanakan
2. Menghormati
dengan
dan
Ada
memuliakan kedua orang
harus
tua dengan penuh rasa
dilaksanakan antara lain hak dan
terima kasih dan kasih
kewajiban
saying
beberapa
Muslim.
orang
berbagai
ajaran Islam.
setiap
harus
dilakukan ketika orang tua
Hak orang tua adalah hak
oleh
(Al-atsari,
adab
yang
yang
dilakukuan
atas
jasa-jasa
keduanyayang mungkin
tidak
bisa
dinilai
dengan apapun. 3. Membantu
bapak
secara fisik dan materil. ibu
semoga
bapak
diberikan
keampunan dan rahmat dari Allah.
dihadapan
kedua
orang tua.
dengan mereka. 7. Menyediakan
makanan
dicela orang lain. 12. Mendahulukan
izin tua
berbakti
ibu
daripada
kepada ayah. b. Hak-hak
yang tua
diperoleh
ketika
sudah
meninggal dunia adalah:
2. Beristigfar untuk mereka berdua.
kepada sebelum
berjihad dan urusan yang lainnya.
3. Menunaikan janji kedua orang tua. 4. Memuliakan teman kedua orang tua.
9. Membuat keduanya ridho dengan
dan menyebabkan mereka
1. Mensholati keduanya.
untuk orang tua.
orang
11. Tidak mencela orang tua
orang
6. Berbicara dengan lembut
8. Meminta
orang tua.
kepada
5. Berbaktidan merendahkan diri
dicintai mereka. 10. Memenuhi sumpah kedua
ibu
4. Mendoakan
kepada orang-orang yang
berbuat
baik
5. Menyambung silaturrahmi
tali dengan
kerabat ibu dan ayah.
Menurut Mangkunegoro IV
baik
merupakan
bantuan
(1998) Berbakti kepada orang tua
biologis, sosiologis sampai
bagi
masyarakat
penting.
Remaja
Jawa
sangat
bantuan
sebagai
satriya
tertuang
psikologis dalam
yang bentuk
wirotama selalu berkesadaran tinggi
santunan,
(eling) bahwa dirinya dilahirkan di
pengayoman,pengarahan,
dunia
dengan
tuntunan,
Untuk
dorongan.
dan
perantara
dibesarkan orang
tua.
mengimbangi darma orang tua ada
perlindungan,
bimbingan,dan
3. Satriya
wirotama
beberapa hal yang bisa dilakukan,
berpendirian
antara lain:
menjaga nama baik orang tua
1. Satriya wirotama selalu sadar atas semua jasa orang tua (kandung
atau
terhadap
sosiologis) keberadaan,
pertumbuhan
dan
perkembangan dirinya dari kecil sampai menjadi dewasa. 2. Satriya
wirotama
hormat
dan
tinggi
terhadap
selalu
menjunjung nilai-nilai
luhur yang telah ditanamkan orang tua terhadap dirinya,
teguh
tetap dalam
beserta
segala
pemberian
yang
telah
diwariskan
kepadanya
dalam
bentuk
apapun. 4. Satriya wirotama tetap setia pada
orang
tua
yang
ditunjukkan dengan sikap taat dan
mengindahkan
kebenaran
yang
segala
diberikan
kepadanya. 5. Satriya jujur
wirotama dalam
bersikap
menanggapi
darma orang tua terhadap dirinya,
sehingga
wajib
Papalia, Old, dan Felman (2009) menyebutkan bahwa masa
mengimbangi dengan setia
remaja
berbakti
dalam
peralihan masa perkembangan antara
bentuk,
misalnya;
berbagai
(adolescence)
adalah
(a)
masa anak-anak ke masa dewasa
“nyuwargakake wong tuo”,
yang meliputi perubahan besar pada
anak memberi kemudahan
aspek fisik, kognitif, dan psikososial.
hidup kepada orang tua selagi
Masa
masih
dan
kesempatan untuk tumbuh, tidak
mendoakan sewaktu orang
hanya dalam dimensi fisik, tetapi
tua sudah di alam langgeng
juga dalam kompetensi kognitif dan
agar diampuni segala dosa
sosial, otonomi, harga diri dan
dan ditempatkan di
keintiman.
hayatnya
kasuwargaan,
(b)
alam “mikul
dhuwur mendhem jero”, anak berkewajiban membalas budi luhur orang tua dengan jalan mengebumikan
orang tua dan mengangkat tinggi-tinggi kelebihannya.
1. Definisi remaja
memberikan
Batasan usia remaja yang dikemukakan oleh Monks, Knoers, dan Haditono (2004) adalah sebagai berikut :
segala
kelemahan dan keterbatasan
Remaja
remaja
a. 10-12
tahun
termasuk
dalam masa pra-remaja b. 12-15
tahun
termasuk
dalam masa remaja awal
c. 15-18
tahun
dalam
termasuk
tanggung jawab agama dan sosial.
remaja
Fase ini intelektual seseorang dalam
masa
madya atau pertengahan d. 18-21
tahun
termasuk
dalam masa remaja akhir (Monks,
knoers,
dan
Haditono, 2004).
kondisi puncaknya, sehingga mampu membedakan perilaku yang benar dan salah, baik dan buruk. 2.
Karakteristik
laki-laki
dan
perempuan
Remaja menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman sebaya dan lebih sedikit dengan keluarga. Akan tetapi, sebagian besar nilainilai dasar remaja tetap lebih dekat dengan nilai-nilai orang tua mereka dibandingkan dengan yang secara
Laki-laki
dan
perempuan
berbeda bila dilihat dari ciri-ciri jasmaniah. anatomis
Perbedaan dan
menyebabkan
secara
fisiologis pula
ini
perbedaan
tingkah laku laki-laki dan perempuan (Kartono, 2003).
umum disadari (Offer & Chruch Menurut
dalam Papalia, Old, Feldman, 2009).
Gunarsa
(2004)
perbedaan laki-laki dan perempuan Usia remaja dalam Islam disebut
dengan
baligh.
Mujib & Mudzakir
Menurut
(2001) baligh
yaitu fase dimana seorang anak telah memiliki dirinya,
kesadaran sehingga
penuh diberi
akan beban
tanggung jawab (taklif), terutama
adalah bahwa laki-laki suka memberi melindungi dan menolong, ingin memberontak dan mengkritik, serta ingin
memperoleh
kemerdekaan
berfikir bertindak dan mendapatkan hak
turut
bicara,
sedangkan
perempuan
suka
dilindungi,
ada
perasaan terikat dengan tradisi dan
METODE PENELITIAN Gejala Penelitian
aturan-aturan serta ingin dicintai dan dapat menyenangkan hati orang lain.
dalam
Pakubuwono
IV
serat
wulang
(1985), reh
menyebutkan bahwa untuk menjadi remaja yang ideal harus mematuhi nasihat orang tua yang baik agar tidak celaka dan sengsara di dunia dan akherat. Anak janganlah berani terhadap orang tua. Hal ini disebut dengan sembah lelimo ( lima hal yang
patut
menghormati
dihormati) ayah
yaitu
dan
ibu,
menghormati mertua laki-laki dan perempuan, menghormati saudara laki-laki yang tertua, menghormati guru, dan menghormati Tuhan.
Gejala yang akan diteliti yaitu makna berbakti pada orang tua menurut
Definisi oprasional berbakti kepada orang tua adalah berbuat baik kepada kedua
muslim Jawa?”
fisik,
dengan
harta,
kedudukan
dan
sebagainya termasuk juga dengan perkataan. Sikap berbakti dilakukan anak terhadap orang tua dengan mematuhi nasihat dan perintahnya, membantu orang tua, berbicara dan berperilaku sopan terhadap orang tua serta mendoakan orang tua jika mereka telah meninggal dunia. Pada penelitian ini makna berbakti kepada orang tua menurut remaja muslim dapat
diungkap
melalui
kuesioner terbuka.
“Bagaimana makna berbakti pada orang tua menurut remaja
orang tua
bantuan
Jawa PERTANYAAN PENELITIAN
remaja muslim Jawa.
Informan dalam penelitian ini dipilih
secara
purposive
yaitu
pemilihan
informan
dengan
Metode Analisis Data
menggunakan kriteria ataupun ciriciri
yang
telah
ditentukan
Cresswell (2010) menyatakan bahwa
peneliti
kualitatif
sebelumnya. Karakteristik informan
menggunakan prosedur yang umum
yang
dalam
dan langkah-langkah khusus dalam
penelitian ini adalah : a). Remaja
analisis data. Namun cara yang
yang berusia 15-18 tahun (remaja
paling
madya), b). Remaja tersebut bersuku
mencampurkan
Jawa, c). Remaja tersebut beragama
dengan langkah-langkah khusus.
Islam.
akan
digunakan
ideal
adalah
dengan
prosedur
umum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tema yang muncul Patuh
Lk (f) 52
%
Pr (f) 36
Mematuhi, menaati dan menjalankan perintah
48
48,1 44,4
Patuh terhadap orang tua
4
3,7
1
27
25,0
16
27
25,0
16
Memenuhi kewajiban sebagai anak
7
6,5
8
Kewajiban yang harus dilakukan
2
1,9
7
Membalas budi orang tua
3
2,8
Menghargai orang tua
2
1,9
8
Total (f)
% 53, 7 52, 2 1,5
88
Total (%)
83
50,3 47,4
5
2,9
43
24,6
43
24,6
15
8,6
9
5,1
0
23, 9 23, 9 11, 9 10, 4 0,0
3
1,7
1
1,5
3
1,7
7,4
3
4,5
11
6,3
8
7,4
3
4,5
11
6,3
5
4,6
0
0,0
5
2,9
Bersikap baik
3
2,8
0
0,0
3
1,7
Bersikap sopan
2
1,9
0
0,0
2
1,1
1
0,9
2
3,0
3
1,7
1
0,9
2
3,0
3
1,7
2
1,9
1
1,5
3
1,7
Membahagiakan orang tua
1
0,9
1
1,5
2
1,1
Memberikan kasih sayang kepada orang tua
1
0,9
0
0,0
1
0,6
5
4,6
1
1,5
6
3,4
5
4,6
1
1,5
6
3,4
1
0,9
0
0,0
1
0,5
1
0,9
0
0,0
1
0,5
108
100
67
100
175
100
Menghormati Menghormati orang tua
Meringankan beban Membantu orang tua dengan ikhlas Bersikap baik
Mengabdi pada orang tua Mengabdi kepada orang tua Membahagiakan orang tua
Tidak relevan Blank
35
Kepatuhan terhadap orang tua
tidak membantah perkataan orang
adalah makna berbakti yang paling
tua. makna berbakti yang kedua
banyak diungkapkan oleh remaja
adalah
muslim Jawa. Kepatuhan tersebut
Penghormatan
diwujudkan
kepada
remaja
dengan
menjalankan perintah orang tua dan
menghormati
orang
orang
tersebut tua
tua.
diberikan
yang
telah
mengandung dan melahirkan serta
Remaja mengabdikan diri kepada
telah banyak berjasa.
orang tua karena jasa-jasa yang telah
Makna berbakti yang ketiga adalah kewajiban orang
tua.
diberikan oleh orang tua.
anak terhadap
Kewajiban
berbakti
tersebut dilakukan sebagai bentuk balas budi anak kepada orang tua yang telah berjasa pada anak dan sebagai bentuk penghargaan. Makna berbakti keempat yang dinyatakan remaja adalah meringankan beban
Makna berbakti selanjutnya adalah membahagiakan orang tua. Membahagiakan orang tua dilakukan remaja sebagai bentuk bakti terhadap orang tua dengan melakukan segala sesuatu yang ikhlas semata-mata hanya untuk membuat orang tua bahagia.
orang tua. Meringankan beban orang tua dilakukan dengan membantu orang
tua
secara
ikhlas
tanpa
mengharapkan imbalan apapun.
Berbakti
adalah
menaati
kedua orang tua dengan melakukan semua apa yang mereka perintahkan selama hal tersebut tidak bermaksiat
Bersikap baik diungkapkan
kapada
Allah.
Berbakti
kepada
remaja menjadi dua yaitu bersikap
keduanya dengan memenuhi apa
baik dan bersikap sopan. Bersikap
yang menjadi keinginan orang tua.
baik
remaja
Berbakti kepada orang tua, dapat
dengan melakukan hal-hal yang baik
menghantarkan anak ke dalam surga
dan
(Al atsari, 2007).
tersebut
sopan
dilakukan
terhadap
orang
tua.
Bentuk makna berbakti yang kelima
Berbakti terhadap orang tua
adalah mengabdi kepada orang tua.
terdorong oleh ungkapan wong
tuo ala-ala malati, yang berarti
Remaja
meskipun orang tua jelek tetapi
orang tua lebih utama daripada
bertuah. Anak berfikir bahwa
teman dan dirinya sendiri. Hal ini
akibat dari sikap dan tindakan
sesuai
tidak berbakti terhadap orang tua
mengenai makna berbakti kepada
adalah kuwalat. Atas dasar sikap
orang tua menurut remaja muslim
tersebut
berbakti
Jawa. Hasil penelitian menyebutkan
kepada orang tua. Anak harus
bahwa tidak semua remaja laki-laki
dapat nyuwargakake wong tuo,
yang memiliki sifat memberontak
selain itu anak harus berbuat baik
selalu bersikap berani terhadap orang
untuk
tua. Namun dari hasil penelitian
anak
orang
mendoakannya
harus
tua
terlebih
(Endraswara,
2006).
dengan
laki-laki
hasil
lebih
bahwa
penelitian
banyak
mengungkapkan perilaku berbakti kepada orang tua daripada remaja
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang
remaja
mengungkapkan
telah
dilakukan
perempuan.
terdapat
Makna berbakti kepada orang
beberapa kesimpulan yang dapat
tua yang diungkapkan oleh remaja
diambil oleh peneliti, yaitu sebagai
muslim Jawa sangat beragam namun
berikut:
secara garis besar makna perilaku
Di era globalisasi seperti sekarang
ini
masih
tersebut dikategorikan dalam tujuh
banyak
bentuk yakni; patuh, menghormati,
ditemukan remaja yang berperilaku
memenuhi kewajiban sebagai anak,
baik terutama terhadap orang tua.
meringankan beban, bersikap baik,
mengabdi kepada orang tua dan
tua, merasa belum bisa, meringankan
membahagiakan orang tua. Makna
beban orang tua, perlu meminta izin
berbakti
banyak
dan tidak perlu izin orang tua.
diungkapkan remaja baik laki-laki
Bentuk perilaku yang paling banyak
dan
diungkapkan remaja laki-laki dan
yang
paling
perempuan
adalah
patuh
terhadap orang tua. Patuh lebih
perempuan
banyak
memenuhi kewajiban sebagai anak.
diungkapkan
remaja
muslim
Jawa
adalah
perempuan daripada remaja laki-laki
Gambaran perilaku berbakti
muslim Jawa. Alasan remaja berbakti
yang diungkapkan remaja dalam
kepada orang tua meliputi mengingat
beragam situasi seperti orang tua
pengorbanan orang tua, membalas
tidak mengizinkan pergi, orang tua
budi orang tua, melaksanakan ajaran
meminta bantuan anak, orang tua
agama dan menjadi anak yang baik.
dihina orang lain dan ketika remaja
Alasan
banyak
berbeda pandangan dengan orang
adalah
tua. Perilaku yang paling banyak
yang
diungkapkan
paling remaja
mengingat pengorbanan orang tua. Bentuk-bentuk
perilaku
diungkapkan oleh
remaja ketika
orang tua tidak mengizinkan pergi
berbakti kepada orang tua yang
dengan
diungkapkan oleh remaja secara
meminta maaf kepada sahabat karena
umum terbagi dalam tujuh kategori
lebih mematuhi orang tua. Perilaku
yaitu melaksanakan ajaran agama,
ini lebih banyak diungkapkan remaja
memiliki
baik,
laki-laki daripada remaja perempuan.
memenuhi kewajiban kepada orang
Gambaran perilaku berbakti ketika
karakter
yang
teman
adalah
remaja
orang tua meminta bantuan yang
Ketika orang tua lanjut usia
paling banyak diungkapkan oleh
remaja
remaja
kepada
muslim
membantu
Jawa
orang
yakni
orang
baktinya
tua
dengan
dan
memberikan pelayanan kepada orang
mengorbankan kepentingan dirinya
tua. Perilaku memberikan pelayanan
sendiri. Remaja perempuan lebih
lebih banyak diungkapkan remaja
banyak mengungkapkan membantu
laki-laki daripada remaja perempuan.
orang tua daripada remaja laki-laki.
Gambaran berbakti remaja muslim
Situasi ketika orang tua dihina orang
Jawa kepada orang tua ketika orang
lain perilaku berbakti yang dilakukan
tua telah meninggal dunia perilaku
remaja adalah tidak terima dan
yang paling banyak diungkapkan
membalas
telah
adalah mendoakan orang tua dengan
menghina orang tua, perilaku ini
ziarah dan merawat makam orang
lebih banyak diungkapkan remaja
tua. Mendoakan orang tua lebih
perempuan daripada remaja laki-laki.
banyak diungkapkan remaja laki-laki
Gambaran perilaku ketika remaja
daripada remaj perempuan.
orang
tua
menunjukkan
yang
berbeda pandangan dengan orang tua diungkapkan melakukan Remaja
remaja perintah
laki-laki
dengan orang
lebih
tua.
banyak
SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti memberikan
saran
mengungkapkan melakukan perintah
dipertimbangkan
orang
pihak, yaitu:
tua
perempuan.
daripada
remaja
1. Orang tua
yang
oleh
dapat
beberapa
Orang
tua
mengajarkan yang
baik
ketika
tua dengan memulai dari hal-hal
perilaku-perilaku mengenai
kecil,
makna
seperti
mendengarkan
perkataan orang tua dan tidak
berbakti kepada anak sebaiknya
memotong pembicaraannya.
orang tua juga mempraktekkan
3. Kalangan Praktisi Psikologi
perilaku tersebut di dalam rumah
Para
praktisi
diharapkan
sehingga tidak hanya sekedar
dapat
teori
tua
kuliah mengenai makna berbakti
remaja
kepada orang tua menurut remaja
itu,
muslim Jawa agar nilai luhur
penanaman nilai agama yang
kebudayaan tidak luntur oleh
kuat akan memberi bekal bagi
perkembangan jaman.
seperti
mendengarkan dengan
baik.
anak
orang cerita Selain
dalam
menyaring
pengalaman-pengalaman
yang
Hasil penelitian mengenai makna berbakti kepada orang tua
2. Remaja
menurut remaja muslim Jawa
Dengan mengetahui makna bentuk-bentuk
dibangku
4. Fakultas Agama Islam
diperolehnya di luar rumah.
dan
mewacanakan
agar dapat digunakan sebagai
berbakti
sumber ajar dalam mengajarkan
kepada orang tua remaja dapat
pendidikan
memilah perilaku yang sebaiknya
makna berbakti terhadap orang
dilakukan dan dihindari. Remaja
tua.
dapat belajar dengan bersikap lebih baik terutama kepada orang
5.
karakter
Peneliti selanjutnya
tentang
Para peneliti selanjutnya yang berminat meneliti tentang makna berbakti
kepada
orang
tua
menurut remaja muslim Jawa dapat
menjadikan
hasil
penelitian ini sebagai tambahan informasi
dengan
mempertimbangkan hal-hal yang belum terungkap secara jelas seperti
belum
perilaku
terungkapnya
remaja
dalam
kehidupan sehari-hari dan latar belakang
keluarga
masing-
masing partisipan seperti status ekonomi, pendidikan orang tua, serta kuat tidaknya identifikasi keluarga dengan agama dalam menanamkan
makna
berbakti
kepada anak. DAFTAR PUSTAKA Al-atsari, Y. (2007). Birrul Walidain (Berbakti Kepada kedua Orang Tua). Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i.
Albes, S. (2010). Pitutur Luhur Leluhur. Yogyakarta: Tembi Rumah Budaya. Amin ,D. (2000). Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta : Gama Media. Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Endraswara, S. (2006). Budi Jawa Tuntunan Budiperkerti Yogyakarta: Pustaka. Goleman,
Pekerti Luhur Jawa. Buana
D. (2000). Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi perkembangan anak, remaja dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia Kartono ,K. Dali Gulo. (2003). Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya Mangkunegoro, IV. (1998). Serat Tripama. Surakarta: Kantor Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta. Monks, F. J, A.M.P, Haditono,Siti Rahayu. (2004). Psikologi perkembangan : pengantar dalam berbagai bagaiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Mujib, A. & Mudzakir, J. (2001). Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali Press. Pakubuwono, S. IV. (1985). Serat Wulang Reh. Cetakan kedua. Surabaya: CV. Citra Jaya. Papalia, Old, Feldman. (2009). Human development, perkembangan manusia. edisi 10, buku 2. Jakarta : Salemba Humanika. Santoso, I.B. (2010). Nasehat Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Diva Press.