Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM SENSOR DAN KENDALI PADA SISTEM RECLAIMER LIMSTONE DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Agung Pangestu.¹, Budi Setiyono ST, MT.2 1 Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl.Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak Pabrik Semen mebutuhkan pasokan matrial utama yang berupa limestone (batu kapur). Sekitar 70% koposisi semen menggunakan batu kapur. Material ini didapat dari penambangan batu kapur di pulau Nusakambangan, kemudian dikirimkan dengan menggunakan kapal tongkang ke pelabuhan (ship unloader). Dari kapal limestone diangkat menggunakan alat yang bernama screw unloader untuk kemudian disalurkan ke sabuk conveyor menuju ke pabrik. Dari conveyor, material kemudian ditimbun dalam suatu gudang material yang disebut stockpile. Dari stocpile inilah material akan diangkut menuju ke bin di dalam menara weight feeder dengan menggunakan suatu alat yang disebut Reclaymer. Reclaymer system digunakan untuk Prehomogenization (pencamputan awal) dan sebagai penyimpan cadangan. Pencampuran awal sangat diperlukan karena kondisi material limestone yang bervariasi kandungan kimianya. Reclaimer Limestone juga berperan untuk menggaruk limestone dari stockpile dan mentransportasikannya ke bin melalui belt conveyor. Kata Kunci : Reclaymer, Limestone, Stockpile ditumpuk untuk menjamin ketersediaan bahan baku. Seringkali material yang ditimbun memiliki kandungan kimia yang sangat beragam, hal ini karena berbagai macam sebab semisal cuaca dan kondisi tambang. Oleh karena itu untuk pencampuran awal dan untuk mempermudah pengangkutan menuju ke proses selanjutnya digunakanlah Reclaimer system. Alat ini akan menggaruk gunungan material dan menyalurkannya ke conveyor belt. Sehingga material yang akan diolah lebih merata baik ukuran dan kandungannya sekaligus bisa disalurkan lebih efisien dalam jumlah yang besar.
I.
PENDAHULUAN Dalam industri pembuatan semen proses penggilingan bahan baku dibutuhkan pasokan batu kapur, tanah liat, silika, dan pasir besi. keempat bahan itu dengan komposisinya masing – masing akan dicampur dan digiling menjadi satu dalam mesin Raw Mill hingga menjadi butiran yang tercampur halus dan siap untuk dibakar di prosses selanjutnya dalam Rottary Kiln hingga menjadi clingker. Khusus untuk batu kapur merupakan bahan baku yang utama dan dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Karena 70% bahan baku dalam proses ini merupakan batu kapur atau disebut limestone. Batu kapur yang digunakan berasal dari penambangan batu kapur yang terdapat di pulau nusakambangan. Pulau ini memiliki kandungan batu kapur seluas 350 hektar dan ditambang dengan cara diledakan menggunakan dinamit. Setelah ditambang batu kapur akan dikirim ke pelabuhan atau area ship unloader milik HOLCIM dengan menggunakan kapal Tongkang. Batu kapur dalam kapal tongkang kemudian diangkat dengan menggunakan mesin Screw Unloader yang kemudian disalurkan ke gudang material atau Stockpile. Didalam stockpile inilah material
II.
DASAR TEORI
A
Persyaratan Umum Sensor
Dalam memilih peralatan sensor yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan di sensor, berikut ini persyaratan umum sensor: a) Linieritas Ada banyak sensor banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.
1
b) Sensitivitas Sensitivitas menunjukkan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. c) Tanggapan Waktu Tanggapan waktu pada sensor menunjukkan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan B
Limit Swich Limit Swich merupakan perangkat mekanis yang menggunakan kontak fisik untuk mendeteksi gerakan atau keberadaan suatu objek atau benda. Biasanya digunakan untuk mengendalikan atau memberhentikan gerakan dari suatu mesin sehingga dapat membatasi gerakan mesin dan tidak sampai terjadi overtravel. Limit swich merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan suatu tuas yang berfungsi menggantikan tombol. Limit swich akan bekerja ketika bagian aktuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri ataupun kanan. Dibagian dalamnya terdapat micro switch yang berfungsi untuk mengontakkan atau sebagai pengontak. Di dalam mikro swich terdapat kontak Normaly Open (NO) maupun Normaly Close (NC). Bagian aktuator umumnya berupa tuas yang memiliki roda, fungsinya agar dapat bergerak bebas ketika menerima tekanan dari luar.
Gambar 2 Bagian dalam Limit Swich
C
Induktive Proximity Sensor Proximity secara bahasa artinya jarak atau kedekatan, jadi pengertian dari proximity sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi keberadaan objek yang ada di dekatnya tanpa melalui kontak fisik. Secara lebih spesifik induktive proximity sensor adalah proximity sensor yang dapat mendeteksi benda logam tanpa menyentuhnya. Inductive proximity sensor beroprasi dengan menggunakan prinsip indukansi . Induktansi merupakan suatu keadaan dimana terjadi suatu fluktuasi arus listrik yang mengalir pada sebuah bahan magnetik menginduksi electromtive force (emf) dari sebuah object / target berupa metal. Sensor proximity resisten terhadap debu, kelembapan, dan minyak sehingga banyak digunakan dalam industri semen.
Gambar 3 InductiveProximity Sensor
Inductive Proximity sensor terdiri atas empat elemen dasar seperti terlihat pada gambar 3 Keempat elemen pada Inductive Proximity sensor tersebut adalah : 1. Sensor coil dan Ferrite core 2. Oscilator circuit 3. Detection circuit 4. Solid state output circuit Oscilator circuit menghasilkan radio frekuensi medan elektromagnetik yang berasal dari radiasi ferrite core dan coil assembly. Medan tersebut terdapat di sekitar sumbu axis
Gambar 1 Aktuator Limit Swich
Ketika aktuator limit swich mendapat tekanan dari suatu benda baik dari kiri maupun kanan sebanyak 45 derajat atau 90 derajat (tergantung dari jenis dan type limit switch), maka kontaktor di dalam limit swich akan aktif sehingga kontak tersebut akan terhubung atau terbuka tergantung jenis kontak yang digunakan NO atau NC.
2
Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi-lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu disambungkan ke terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya terletak di tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak putaran untuk menyelesaikan siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang sama dengan resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam yang disebut cermet. Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya adalah sebuah jalur persegi, bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer jenis ini sering digunakan pada peranti penyetel grafik, seperti ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan kenob, potensiometer ini memiliki reliabilitas yang lebih rendah jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
dari ferrite core. Ketika object yang berupa metal mendekati medan tersebut, eddy currents terinduksi pada permukaan target tersebut sehingga terjadi loading effect atau “damping”, hal ini menyebabkan adanya reduksi amplitudo dari sinyal oscilator. Detection circuit mendeteksi perubahan dalam oscilator amplitudo, detection circuit yang berfungsi seperti sebuah switch akan short pada saat perubahan amplitudo pada oscilator amplitudo sampai pada nilai tertentu. Sinyal ON dari detection circuit tersebut akan menyalakan solid-state output menjadi ON. Begitu juga sebaliknya untuk menjadikan output switch menjadi OFF.[4] D
Potensiometer Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (menggunakan satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai sensor, misalnya sebagai throttle position sensor, yaitu sensor yang digunakan untuk mengetahui bukaan pedal gas pada kendaraan bermotor. Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada perangkat audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer tersedia dengan relasi linier ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper"). Pembuat potensiometer jalur konduktif menggunakan pasta resistor polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat dengan melakukan cetak permukaan papua pada substrat fenolik dan memanggangnya pada oven. Proses pemanggangan menghilangkan seluruh pelarut dan memungkinkan pasta untuk menjadi polimer padat. Proses ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil sepanjang operasi. Potensiomter bisa digunakan sebagai sensor posisi. Potensiometer bisa dipilih
Gambar 4 Potensiometer
3
sebagai sensor karena memiliki beberapa keunggulan baik dari segi mekanik, elektrik maupun dari sisi programing. Dari Segi mekanik, potensiometer dapat diletakkan pada posisi yang kita inginkan karena dilihat dari bentuknya yang simple dan juga mendukung mekanik. Selain itu juga ada banyak pilihan bentuk potensiometer yang tersedia di pasaran. Potensiometer yang tersedia di pasaran terdiri dari beberapa jenis, yaitu: potensiometer karbon, potensiometer wire wound dan potensiometer metal film. Dari segi elektrik, penggunaan potensiometer sebagai sensor posisi cukup praktis karena hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi dan biasanya tidak membutuhkan pengolahan sinyal yang rumit. Dari segi programming, perubahan posisi dapat diukur dari perubahan resistansi yang dimiliki potensiometer yang sebelumnya telah dikonversi menjadi sinyal inputan yang sesuai dengan kontroller baik tegangan maupun arus.
B
Reclamer
System
Gambar 5 Reclaimer Tipe LHO
Reclaimer yang digunakan di storage limestone di PT. HOLCIM Cilacap adalah tipe Longitudinal Homogenising store with Bridge Scraper (LHO) dengan vendor FLS. Model yang digunakan adalah LHO-BC-OF-770/39. dengan kapasitas maksimal 770m3/h. Reclaimer ini dapat begerak dengan kecepatan 0,53 – 5,75m/h. daya yang dibutuhkan dengan total instalasi terpasang sebesar 217 kW. Reclaimer ini berfungsi untuk menggugurkan material limestone dari gundukan dengan menggunakan suatu penggaruk yang disebut harraw (arah membujur), dan selanjutnya material yang berguguran dari gundukan ditarik dari dasar storage dengan cross conveyor blade. Disamping itu, Bridge Reclaimer juga berfungsi sebagai “Pre-homogenaizing” limestone (meratakan kualitas limestone).
III. Proses Otomatisasi Pada Reclaimer System Limestone A
Prinsip Kerja Limestone
Proses Prehomogenization dan Pengankutan pada Reclaimer System
Setelah material limestone disalurkan dari ship unloader, limestone akan di simpan dalam suatu gudang material yang disebut stockpile. Gundukan material ini memiliki kandungan material yang beragam yang disebabkan oleh kondisi tambang, proses pengiriman, dan cuaca. Oleh karena itu diperlukan proses prehomogenization atau pencampuran awal oleh reclaimer. Reclaimer system juga berperan untuk menggaruk material dalam jumlah besar dari stockpile dan mengirimkannya ke bin melalui belt conveyor, sehingga proses aliran material bisa berlangsung secara terus – menerus tanpa mengandalkan tenaga manusia.
Gambar 6 Bagian – bagian Reclaimer
Main Girder bisa disebut sebagai tulang punggung reclaimer ini, karena berfungsi sebagai penyangga utama keseluruhan mesin ini. Guide carriage, berfungsi sebagai pembawa Bridge reclaimer ke arah membujur storage. terdapat dua buah motor di kedua sisi reclaimer pada bagian guide cariage ini. Harraw carriage berfungsi untuk menggeser harraw sehingga dapat bergerak bolak – balik secara melintang. Harraw
Ada 2 pokok Prehomogenizing: Mix Prosedur : homogenizing antara 2 material atau lebih Raw Material pada satu gundukan. Segregasi Prosedur : homogenizing pada masing-masing material pada gundukan yang berbeda.
4
berufungsi untuk menggugurkan gundukan material secara perlahan sekaligus meratakannya. Kemudian cross conveyor akan membawa material yang berguguran dari arah melintang storage dan menyarurkannya menuju belt conveyor 312-BC1. Hydrolic instalation berfungsi untuk merentangkan scraper chain (Cross conveyor) pada saat beroperasi. Preasure hydroulic pada saat beroprasi sekitar 60 bar. Cabin operator adalah tempat kendali reclaimer, di sini terdapat panel yang bisa digunakan oleh operator untuk mengemudikan reclaimer pada saat dioperasikan pada mode local. IV. A
harraw bergerak ke arah kanan begitu pula sebaliknya. Sedangkan limit swich yang terletak di sisi terluar berguna sebagai sensor over travel. Sensor over travel berguna sebagai pengaman jika suatu ketika, karena suatu hal sensor pembatas gerak harrow tidak berfungsi, maka harrow akan menyentuh sensor over travel ini. Aktifnya sensor over travel akan menyebabkan keseluruhan operasi reclaimer terhenti dan akan mengirimkan sinyal alarm pada panel kendali.
Bagian-Bagian Reclaimer Limestone System Harraw
Harrow atau dalam bahasa indonesia disebut garu berfungsi untuk menggurkan material. Pada reclaimer tipe LHO terdapat 2 buah harrow di kedua sisi reclaimer yang bergerak dengan kecepatan 0,3 m/s. Harrow ini digerakan dengan sebuah motor yang terletak di tengah harraw carriage. Haaraw terhubung dengan kawat yang berguna untuk mengatur seberapa besar sudut kemiringannya.
Gambar 8 Sensor pembatas dan sensor overtravel pada harraw
Sensor proximity yang terletak di bagian tengah reclaimer berguna untuk menghentikan gerakan harrow tepat ketika posisinya berada di tengah. Hal dilakukan ketika operasi reclaimer akan dihentikan (reclaimer di istirahatkan). Untuk keamanan ketika reclaimer dihentikan secara normal, maka harrow akan terus bergerak sampai ke bagian tengah reclaimer baru kemudian berhenti.
Gambar 9 Sensor proximity pada harraw Gambar 7 Bagian Harraw Reclaimer
B
Cross Conveyor Cross conveyor terletak memanjang di bagian bawah Main Girder. Bagian ini berupa rantai yang terhubung dengan Blade – blade scraper. Cross Conveyor berfungsi untuk mendorong material yang terletak di bawah reclaimer karena dirontokan oleh harrow kemudian membawanya ke belt conveyor yang terletak di sepanjang sisi lintasan reclaimer.
Harraw memiliki 4 buah sensor limit swich di sampaing kanan dan kirinya dan sebuah sensor proximity di bagian tengah. Dua limit swich di sisi kiri harraw kemuadian dua lagi di sisi kanannya. Dua buah limit swich yang terletak di sisi dalam berguana untuk membatasi gerakan harraw. Ketika harraw menyentuh limit swich sisi kiri, maka otomatis putaran motor akan berbalik dan menyebabkan
5
Cross Conveyor terhubung ke sebuah hidrolik yang disebut take-up station yang berfungsi untuk mengencangkan rantai. Bagian ini digerakan oleh sebuah motor yang terletak di dekat cabin operator.
Gambar 12 Milltronics Remote Motion Amplifier buatan Siemens
Pulsa arus yang dihasilkan oleh Milltronics RMA kemudian akan disalurkan ke alat yang bernama Millronics MFA 4p (Motion Failure Alarm Conroler). Alat ini akan mendeteksi perubahan gerakan dan kecepatan pulsa arus yang disalurkan oleh Milltronics RMA. Kita bisa menyesuaikan setpoint pulsa per menit dan start up delay yang berfungsi untuk mengatur aktifnya relay dalam alat ini. Jika alat ini mendeteksi adanya kegagalan atau kelambatan pulsa arus yang disalurkan oleh RMA maka relay dalam alat ini akan aktif kemudian memberikan sinyal alarm dan mematikan mesin reclaimer.
Gambar 10 Cross Conveyor pada reclaimer limestone
Cross conveyor memiliki sebuah sensor inductive proximity yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan blade scraper. Sensor indictive proximity berfungsi untuk mendeteksi keberadaan benda logam. Saat Cross Conveyor bergerak sensor ini akan memberikan sejumlah pulsa sinyal yang dengan menghitung frekuensinya dapat diketahui apakah cross conveyor bekerja dengan baik atau tidak (selip).
Gambar 11 Inductive proximity sensor pada reclaimer limestone
Sensor proximity induktive tersebut terhubung dengan sebuah penguat yang bernama milltronics RMA (Remote Motion Amplifier). Milltronics RMA buatan siemsens memiliki casing yang terbuat dari alluminium atau dapat juga dilapisi dengan baja atau stainless steel. Alat ini menerima pulsa tegangan yang dihasilkan oleh sensor proximity dan mengubahnya menjadi pulsa arus yang tahan terhadap noise.
Gambar 13 Milltronics Motion Failure Alarm controler buatan Siemens
C
Stick Skew Skew adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi kemiringan Bridge Reclaimer. Karena perbedaan beban dan karakteristik motor travel yang digunakan, terkadang kedua motor travel bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Bisa jadi motor sebelah kanan bergerak lebih cepat, atau
6
sebaliknya. Akibatnya Reclaimer Bridge menjadi miring, yang jika dibiarkan terus terjadi reclaimer bisa roboh. oleh karena itu digunakanlah skew untuk mendeteksi kemiringannya. Skew merupakan sensor yang terdiri dari sebuah potensiometer dan dua buah limit swich. Potensiometer dipasang pada sumbu putar skew dan berfungsi untuk mengetahui sudut kemiringan reclaimer. Kemudian dua buah limit swich digunakan sebagai pembatas nilai maximal kemiringan sekaligus pengaman. Ketika skew mencapai nilai maximalnya hingga menyentuh limit swich maka otomatis reclaimer akan mengalami emergency shutdown, hal ini untuk mencegah reclaimer brigde sampai roboh.
Gambar 16 Indikator kemiringan skew di panel kendali
D
PLC PLC yang dipakai merek Allen Bradley,type SLC 500 dengan spesifikasi controler SLC 5/03 CPU. PLC ini terletak di lemari kendali yang terdapat dalam kabin operator. Bagian-bagian PLC adalah sebagai berikut : Power Suplay yaitu bagian yang akan menyuplai tegangan listrik ke CPU,backplan card I/O. Disini ada fuse sebagai pengaman. Kemudian ada CPU yaitu pusat kontrol PLC. Di CPU ini dilakukan kalkulasi ,interlok, menyimpan program PLC,dll. Di CPU ini kita bisa upload program PLC ke laptop dan download dari laptop ke PLC sesuai kebutuhan. Di CPU akan terhubung dengan HMI dengan kabel DH+ dan terhubung dengan laptop dengan kabel RS 232.
Gambar 14 Posisi reclaimer yang miring
Untuk meluruskan kembali posisi reclaimer yang miring operator reclaimer harus mengubah mode operasi menjadi local test mode, kemudian menekan tombol “start aligment”, maka secara otomatis motor yang lebih maju kecepatannya akan diturunkan dan motor yang di belakang kecepannya akan dinaikan. Gambar 17 PLC Alan Bradlay SLC 500 di dalam kabin operator
E
Touchview panel
Meja Touchview Panel terletak di dalam kabin operator. Panel ini berfungsi sebagai meja kendali operator sekaligus untuk mengetahui kondisi reclaimer di lapangan. Keseluruhan operasi reclaimer bisa dikendalikan melalui panel ini. Reclaimer memiliki tiga mode operasi yaitu : Central Control, Local Control, dan Local Test. Central Control adalah mode kendali otomatis secara penuh. Untuk menghidupkan dan mematikan reclaimer semuanya diatur dari central control room. Operator hanya dapat melihat indikator – indikator pada reclaimer
Gambar 15 Skew sensor
7
namun tidak bisa mengendalikannya karena semuanya berjalan otomatis dari komputer pusat. Local Control adalah mode kendali semi otomatis. Pada mode ini tugas menghidupkan dan menatikan reclaimer diatur oleh operator yang bertugas di dalam kabin. Ketika reclaimer dihidupkan dari central room pada mode Central Control atau dari panel touchview pada mode Local Control maka urutan jalannya mesin adalah pertama hydrolic akan mengencangkan rantai cross conveyor, kemudian motor cros conveyor mulai berputar, setelah itu harrow mulai bergerak, dan terakhir motor travel dan cable drum baru berputar.[5] Pada saat kondisi material basah karena musim hujan, reclaimer limestone biasanya dijalankan dengan mode Local Control karena, selain menghidupkan dan mematikan reclaimer pada mode ini operator juga dapat meningkatkan atau menurunkan kecepatan motor travel. Hal ini penting karena kondisi limestone pada saat basah akan mudah longsor, sehingga operator harus menyesuaikan kecepatan reclaimer agar longsoran material dapat lebih terkendali. Local Test adalah mode kendali reclaimer secara penuh. Pada mode ini operator dapat mengoperasikan tiap bagian reclaimer secara terpisah. Mode ini digunakan ketika dilakukan pensejajaran motor travel atau juga digunakan ketika dilakukan maintenance untuk memastikan keseluruhan bagian reclaimer dapat berfungsi dengan baik.
dan mematikan reclaimer sedangkan selebihnya dilakukan secara otomatis oleh komputer maka tampilan HMI di CCRnya cukup sederhana. Terlihat pada gambar 19 kendali operator di CCR adalah mengaktifkan reclaimer pada mode local dari lapangan atau remote dari CCR. Ketika reclaimer akan dioperasikan dengan perintah yang lebih spesifik maka kendali harus dilakukan melalui panel touchview dalam kabin operator di lapangan. Operator di lapangan juga harus berkomunikasi dengan operator di CCR untuk mendapatkan izin jika akan mengoperasian reclaimer dalam mode local.
Gambar 19 Tampilan HMI reclaimer
V. A 1.
2.
3.
Gambar 18 Touchview Panel di meja kabin operator
4.
F
HMI HMI adalah display yang ditampilkan pada monitor komputer dalam central control room. Karena operasi reclaimer pada mode central control hanya berupa menghidupkan
8
PENUTUP Kesimpulan Dalam pembuatan semen, pengoperasian reclaimer system sangat penting untuk proses prehomogenisasi atau pencampuran awal material dan untuk mengankut material dari stockpile ke proses selanjutnya. Skew berguna sebagai indikator kemiringan bridge reclaimer yang disebabkan tidak seimbangnya kecepatan motor travel, sehingga dapat mencegah rubuhnya bridge reclaimer. Pada saat kondisi material limestone dalam keadaan basah, keberadaan operator sangat diperlukan untuk mengatur kecepatan reclaimer sehingga material yang langsor dapat dihindarkan. PLC yang dipakai merek Allen Bradley SLC500 yang mempunyai dua bagian yaitu Power Supplay untuk menyuplai tegangan listrik ke CPU, backplan card I/O. Dan CPU untuk kalkulasi,interlok,menyimpan program PLC,dll.
B 1.
2.
Saran Perlunya perawatan serta pengecekan berkala supaya Reclaimer Sytem ini tetap dalam kondisi optimal Untuk menjamin keamanan kinerja reclaimer, sensor yang terlepas perlu segera diganti atau dipasang kembali.
VI. DAFTAR PUSTAKA [1]---- Gambar Lokasi PT Holcim Indonesia, http://maps.google.com/maps?hl =en&tab=wl, Desember 2011 [2]---- http://ionozer.blogspot.com/2010/12/m engenal-limit-switches.html [3]---- Fraden, Jacob. Handbook Of Modern Sensors, :Physics, Designs, And Applications Third Edition, Springer.2003 [4]---- http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?pa ge=1&submit.x=0&submit.y=0&qu al=high&fname=/jiunkpe/s1/elkt/2008/j iunkpe-ns-s1-2008-23404030-10712plc_omron-chapter2.pdf [5]---- Electric schematic diagram for Nusantara limestone storage scraper 325.RE1, FULLER INTERNASIONAL INC. BIODATA
Universitas mengambil Kontrol.
Agung Pangestu, dilahirkan di Cilacap, 21 April 1991. Menempuh pendidikan di SD YKPP 02 Cilacap, SMP N 5 Cilacap, SMA N 3 Cilacap. Dan saat ini masih menempuh studi S1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Diponegoro angkatan 2009 konsentrasi Instrumentasi dan
Semarang,
April 2013
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Budi Setiyono, ST., MT. NIP. 197005212000121001
9