BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Perhitungan Regresi Linier Tingkat Pengembalian Saham Individual dengan Tingkat Pengembalian Pasar
Dalam sub bab ini akan dilakukan analisa terhadap hasil penelitian lapangan yang telah dilakukan. Agar data hasil penelitian dapat dianalisa
maka perlu dihitung terlebih dahulu persamaan regresi linear tingkat pengembalian saham individual dengan tingkat pengembalian pasarnya.
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai model untuk mengetahui a, p, dan tingkat standar error (s)
Pada lampiran akan dihitung berbagai parameter regresi linier dari beberapa saham emiten yang berguna untuk keperluan analisa selanjutnya.
Parameter tersebut antara lain konstanta a, koefisien p, total resiko, resiko sistematis dan resiko tidak sistematis.
Dalam lampiran 1 (regresi saham PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk), sebagai contoh dalam mencari tingkat pengembalian pasar pada bulan Januari 2004 adalah sebagai berikut: R™
=
IHSGt+i-IHSGt x 100% msGt
31
32
=
752,932-704,498 xl00% 704,498
=
6.8750
Tingkat pengembalian saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada bulan Januari tahun 2004 adalah sebagai berikut: Rj
=
IHSIni-IHSIt x 100%
IHSIt =
96.6887-111.8518 xl00%
111.8518 =
-13.5564
Tingkat pengembalian pasar dan tingkat pengembaliah saham pada
PT Telekomunikasi Indonesia tbk pada bulan berikutnya dapat dihitung dengan cara yang sama. Kemutlian dari jumlah tingkat pengettiballan pasdr setiap bulannya dicari rata-rata tingkat pengembalian jiasai- perbuiari {E(Rm)}. Demikian pula uritiik tingkat pengembalian saliam individual PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dicari rata-rata tingkat pengembalian saham perbulannya.
Varian dalam penelitian mi terdiri dari Var(Rm), Var(Rj), dan Var(Err) dimana jumlah total varian perbulan dibagi dengan (n-1). n
adalah banyaknya sample observasi tingkat pengembalian yaitu 30 sampel. Var(Rm) adalah kuadrat dari selisih tingkat pengembalian pasar setiap bulan dengan rata-rata tingkat pengembalian pasar. Var(Rj) adalah kuadrat dari selisih tingkat pengembalian saham setiap bulan dengan rata-rata
33
tingkat pengembalian saham. Sedangkan Var(Err) adalah kuadrat dari selisih tingkat pengembalin saham yang dihitung dengan regresi dan tingkat pengembalian saham sesungguhnya.
Contoh singkat pengembalian saham PT\ Telekomunikasi Indonesia Tbk pada bulan Januari 2004 yang dicari dengan dasar persamaan linier regresi adalah: Rj*
=
(a + p.Rm)
=
(-0.8842 + 1.359.6.875)
=
8.4560
Error (kesalahan acak) merupakan selisih antara Rj* yang dihitung berdasarkan rumus linier regresi dengan Rj yang merupakan tingkat
pengembalian
saham
yang
sesungguhnya.
Untuk
saham
PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk pada bulan Januari tahun 2004 adalah :
Error
= Rj*-Rj = 8.4560-1.9094 = 6.5466
Selanjutnya untuk menghitung total resiko dari setiap saham adalah sebagai berikut:
Var(Rj) = [(p2.Var(Rm)) + Var(Err)] = [(1.3586)2. (27.3316)) + (1061.2003)] = 1111.648
34
Dibawah kiri lampiran perhitungan resiko dan tingkat pengembalian
juga dihitung konstanta alpha, koefisien beta,
dan standar deviasi
pengembalian pasar dan pengembaliam individu.
B.
UjiHipotesa
Adapun data yang akan dianalisis adalah tingkat pengembalian dan resiko dari bulan Januari hingga Desember 2004. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisa data adalah Analisis of Varian (Anova) untuk membedakan dua variabel. Analisis of varian merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji perbedaan ratarata antara beberapa kelompok data.
Dalam penelitian ini terdapat dua anova, anova pertama berguna untuk mengetahui tingkat signifikansi risk antara saham berkapitalisasi besar dan
saham
berkapitalisasi
kecil.
Sedangkan
anova
kedua
berguna
untuk
mengetahui tingkat signifikansi return antara saham berkapitalisasi besar dan saham berkapitalisasi kecil. 1.
Anova Risk
Table 4.1 ANOVA Risk
Sum of Squares
Between Groups
126290177 .234
Within Groups
Total
354368517 4.282 367197535 1.516
Mean Square
Df 1 28
29
F
128290177.2 34 126560184.7
96
1.014
Sig.
.323
35
Pengujian hasil uji anova: 1.
Hipotesa:
Hoi
:
Tidak terdapat perbedaan resiko yang signifikan antara saham berkapitalisasi besar dan berkapitalisasi kecil
Hai
Terdapat perbedaan resiko antara saham berkapitalisasi besar dan berkapitalisasi kecil.
2.
Ketentuan:
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho : diterima Jika probabilitas < 0.05, maka Ha: ditolak 3.
Keputusan:
Dari uji Anova diatas, tampak bahwa nilai Sign = 0.323, karena Sign > a (0.323 > 0.05) maka Ho diterima. 4.
Kesimpulan:
Ho diterima sehingga varian resiko saham berkapitalisasi besar dan
resiko saham berkapitalisasi kecil berbeda (berbeda signifikan). Faktor yang menyebabkan perbedaan resiko antara saham berkapitalisasi besar dan saham berkapitalisasi kecil adalah pada umumnya resiko dapat dibedakan menjadi resiko sistematis dan resiko tidak sistematis.
Resiko
sistematis
dapat
diprediksi
sebelumnya
dan
dapat
diminimalisasikan oleh perusahaan sehingga tidak begitu berpengaruh,
dan resiko tidak sistematis tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti keadaan suatu negara, dan pada tahun 2004 tidak terlalu banyak terjadi resiko tidak sistematis.
36
2.
Anova Return
Tabel 4.2
ANOVA Return Sum of Mean Square
Df
Squares
228.261
1
228.261
Within Groups
5006.426
28
178.801
Total
5234.687
29
Between Groups
F 1,277
Sig. .268
Pengujian hasil uji anova : 1.
Hipotesa:
H02 :
Terdapat perbedaan return yang signifikan antara saham
berkapitalisasi besar dan berkapitalisasi kecil. Ha2 :
Tidak terdapat perbedaan return yang signifikan antara saham berkapitalisasi besar dan berkapitalisasi kecil.
2.
Ketentuan:
Jika probability > 0.05, maka Ho : diterima Jika probabilitas < 0.05, maka Ha : ditolak 3.
Keputusan:
Dari uji Anova diatas, tampak bahwa nilai Sign = 0.268, karena Sign > a (0.268 > 0.05) maka Ho diterima. 4.
Kesimpulan:
Ho
diterima
dan
Ha
ditolak
sehingga
varian
resiko
saham
berkapitalisasi besar dan resiko saham berkapitalisasi kecil tidak
37
berbeda. Faktor yang menyebabkan perbedaan tingkat pengembalian
antara saham berkapitalisasi besar dan saham berkapitalisasi kecil adalah
kinerja
setiap
perusahaan
berbeda
sehingga
tingkat
pengembalian yang didapatkan oleh investor tergantung pada kinerja emiten yang bersangkutan.dan pada umumnya perusahaan yang
tergolong pada perusahaan dengan tingkat kapitalisasi besar memiliki
kinerja yang lebih baik bila dibandingkan perusahaan dengan tingkat kapitalisasi kecil.