K-13
bahasa indonesia TEKS PANTUN Semester 1, Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK – Kurikulum 2013 Standar Kompetensi 1.
Kompetensi Dasar
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
1.1
Memahami struktur dan kaidah teks pantun baik melalui lisan maupun tulisan.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar pantun. 2. Memahami struktur teks pantun. 3. Memahami jenis pantun berdasarkan bentuknya, isi, dan maksudnya. 4. Memahami unsur kebahasaan teks pantun. 5. Memahami perbandingan pantun dengan puisi lama lainnya.
1
K e l a s
XI
A.
PENGERTIAN TEKS PANTUN Pantun adalah salah satu jenis sastra lisan yang berbentuk puisi. Pantun berasal dari kata patuntun (Minangkabau) yang artinya “petuntun”. Pantun dalam bahasa Jawa dikenal dengan parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan paparikan, dan dalam bahasa Batak dengan istilah umpasa. Kata pantun berarti laksana, ibarat, atau umpama. Ciri-ciri teks pantun, yaitu:
B.
a.
tiap bait terdiri atas empat baris/larik;
b.
setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata;
c.
baris pertama dan kedua merupakan sampiran yang berfungsi sebagai pengantar (paling tidak menyiapkan rima selanjutnya) untuk mempermudah pemahaman isi pantun;
d.
baris ketiga dan keempat merupakan isi;
e.
bunyi akhir (rima) adalah (a - b - a - b).
STRUKTUR TEKS PANTUN Dilihat dari strukturnya, pantun terdiri dari bait, baris (larik), sampiran, isi, dan rima. Selain unsur tersebut, pantun juga mementingkan irama saat pengucapannya karena pantun merupakan sastra lisan. Bagan Struktur Teks Pantun
Baris 1/-a SAMPIRAN Baris 2/-b STRUKTUR TEKS PANTUN Baris 3/-a ISI Baris 4/-b
2
Contoh pantun: Pinang muda dibelah dua
(1) -a /sampiran
Anak burung mati diranggah
(2) -ah /sampiran
Dari muda sampai ke tua
(3) -a /isi
Ajaran baik jangan diubah
(4) -ah /isi
Beras kisar mudik ke hulu
(1) -lu /sampiran
Tanah pulut santan durian
(2) -an/sampiran
Tak ada yang menyesal dahulu
(3) -lu/isi
Banyak orang menyesal kemudian (4) -an/isi
B.
JENIS-JENIS PANTUN
a.
Jenis Pantun Berdasarkan Bentuknya 1.
Karmina atau pantun dua seuntai/pantun kilat, yaitu jenis pantun yang terdiri atas dua baris, di mana baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi, dan rimanya adalah a – a. Contoh: • •
2.
Sudah gaharu cendana pula
(1) -la /sampiran
Sudah tahu bertanya pula
(2) -la/isi
Kura-kura dalam perahu
(1) -hu/sampiran
Pura-pura tidak tahu
(2) -hu/isi
Talibun atau pantun genap, yaitu pantun yang jumlah barisnya 6, 8, 10, dan 12 baris. Pantun ini berfungsi sebagai alat penghubungan mesra, misalnya percintaan, berolok-olok, berkelakar, nasihat, dan sebagainya. Syarat-syarat talibun sebagai berikut. •
Jumlah barisnya dalam satu bait adalah genap, yaitu 6, 8, 10, 12 baris. Setiap bait separuhnya sampiran dan separuhnya lagi isi. Misalnya 6 baris (3 sampiran dan 3 isi), dan seterusnya.
•
Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, tetapi umumnya 10 suku kata.
•
Rimanya a - b-c, a-b-c , atau a-b-c-d dan seterusnya.
3
Contoh: •
•
3.
Talibun 6 baris Kalau anak pergi ke lepau
(1) -au/sampiran
Yu beli belanak beli
(2) -i/sampiran
Ikan panjang beli dahulu
(3) -lu/sampiran
Kalau anak pergi merantau
(4) -au/isi
lbu cari sanakpun cari
(5) -i/isi
lnduksemang cari dahulu
(6) -lu/isi
Talibun 8 baris Batu berani batu bertuah
(1) -ah/sampiran
Batu hilang entah ke mana
(2) -na/sampiran
Sedih hati menjadi gembira
(3) -a/sampiran
Meskipun dicari tak ada berita
(4) -ta/sampiran
Buat apa memiliki rumah mewah
(5) -ah/isi
Rumah lama masih sempurna
(6) -na/isi
Sadarlah engkau wahai manusia
(7) -a/isi
Janganlah engkau habiskan harta
(8) -ta/isi
Seloka atau pantun berkait/pantun rantai), yaitu puisi lama yang mempunyai ciri pertalian antarbait, yakni baris kedua dan keempat bait pertama muncul lagi sebagai baris pertama dan ketiga bait berikutnya. Contoh: Lurus jalan ke Payakumbuh (1)
-uh / sampiran
Kayu jati bertimbal jalan (2)
-an /sampiran
Di mana hati tidak akan rusuh (3)
-uh / isi
Ibu mati bapak berjalan (4)
-an /isi
Kayu jati bertimbal jalan (1)
-lan / sampiran
turun angin patahlah dahan (2)
-an / sampiran
Ibu mati bapak berjalan (3)
-lan / isi
kemana untung diserahkan (4)
-an / isi
4
b.
Jenis Pantun Berdasarkan Isi dan Maksudnya 1.
Pantun anak-anak •
Pantun berduka cita Contoh: Anak nelayan menangkap pari sampainya karam terlanggar karang sungguh malang nasibku ini ayah pergi ibu berpulang
•
Pantun bersuka cita Contoh: Dibawa itik pulang petang dapat di rumput bilang-bilang melihat ibu sudah datang hati cemas menjadi hilang
•
Pantun jenaka Contoh: Limau purut di tepi rawa buah diranting belum masak sakit perut sebab tertawa melihat kucing duduk berbedak
•
Pantun teka-teki Contoh: Burung gelatik cepat terbangnya hendak hinggap di pohon randu kalau tertarik pada orangnya apakah gerangan artinya itu
2.
Pantun orang muda •
Pantun perkenalan
5
Contoh: Biduk kecil biduk bercadik Telah bertolak dari pangkalan Kalau berkenan di hati adik Bolehkah kakak hendak berkenalan •
Pantun berkasih-kasihan Contoh: Kalau tuan mandi dahulu ambilkan saya bunga kamboja kalau tuan mati dahulu nantikan saya di pintu surga
•
Pantun percintaan Contoh: Pergi ke toko beli bedak sesampainya lupa bawa uang makan tak enak tidur tak nyenyak teringat dinda seorang
•
Pantun perpisahan Contoh: Empat lima enam tujuh ditambah dua jadi sembilan adik jauh kakanda jauh kalau rindu sama renungkan
3.
Pantun orang tua •
Pantun nasihat Contoh: Anak ayam turun sepuluh mati satu tinggal sembilan tuntutlah ilmu sungguh-sungguh agar kamu tidak ketinggalan
6
•
Pantun adat Contoh: Pisang emas bawa berlayar masak sebiji dalam peti utang emas boleh dibayar utang budi dibawa mati
•
Pantun budi Contoh: Ibu ayah segera datang datang membawa buah mangga jangan lupa kebaikan orang kebaikan orang sangat berharga
•
Pantun kepahlawanan Contoh: Redup bintang hari pun subuh subuh tiba bintang tak nampak hidup pantang mencari musuh musuh tiba pantang ditolak
•
Pantun agama Contoh: Kemumu di dalam semak Jauh melayang selarasnya Meskipun ilmu setinggi tegak Tidak sembahyang apa gunanya
•
Pantun peribahasa Contoh: Berburu ke padang datar dapat rusa belang kaki berguru kepalang ajar bagai kembang bunga tak jadi
7
C.
STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS PANTUN Struktur kebahasaan teks pantun disebut juga struktur fisik berupa diksi, bahasa kiasan, imaji, dan bunyi.
a.
Diksi Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesai dengan yang diharapkan. 1.
Pantun zaman tradisional, yaitu pantun yang tercipta pada zaman tradisional dan kerap menggunakan kata yang berkaitan dengan alam dan kehidupan masyarakat pada saat itu. Contoh: Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap Bandar yang besar Bila siang orang berkebun Hari gelap naik ke rumah Bila hilang tukang pantun Habislah lesap petuah amanah Kalau pedada tidak berdaun Tandanya ulat memakan akar Kalau tak ada tukang pantun Duduk musyawarah terasa hambar Pada pantun tersebut kita menemukan kata arkais, yakni kata yang sudah jarang ditemukan saat ini. Kata Arkais
Makna Kata Arkais
tingkap
jendela di atas, di dinding, dsb.
langau
lalat besar yang suka mengisap darah hewan (kerbau/lembu)
8
2.
lesap
hilang/ lenyap
lubuk
bagian yang dalam di sungai (laut, danau, dsb.)
gaharu
kayu yang harum baunya, biasanya di pohon tengkaras.
pedada
pohon yang tumbuh di hutan-hutan bakau, tingginya mencapai 15 m, berakar napas yang keluar dari dalam lumpur, bentuk daunnya bulat telur, ujungnya tumpul dan membundar, panjangnya 5-13 cm.
Pantun zaman modern, yaitu pantun yang penggunaan katanya seringkali dihubungkan dengan kondisi masyarakat modern dengan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Contoh: Jalan-jalan ke pasar unik Membeli baju dan handphone baru Siapa gerangan wanita cantik Yang tersenyum di hadapanku Mencari ikan di dalam lubuk Ikan gabus banyak dinanti Lubuk dalam tanah tertimbun Setiap hari bermain facebook Bosan rasanya status berganti Perkenankankan hamba lantunkan talibun Kata Mutakhir
Makna Kata Mutakhir
handphone
telepon genggam
facebook
nama jejaring sosial di internet
status
kalimat yang ditulis pada akun jejaring sosial tentang hal yang dipikirkan.
9
b.
Bahasa Kiasan Bahasa kiasan adalah ungkapan (idiom), majas, dan peribahasa. Bahasa ungkapan kadang juga digunakan di dalam pantun. 1.
Idiom adalah gabungan kata yang membentuk makna baru yang berbeda makna dari unsur-unsur pembentuknya. Contoh: Pergi pagi pulangnya petang Lihat pedati jalannya lambat Sejak pagi ayah banting tulang Cari uang untuk membeli obat Sapi sakit badannya kurus Berjalan pelan di sawah padat Janganlah engkau berakal bulus Dibenci orang setiap saat Sebagai bentuk latihan, buatlah pantun dengan idiom di bawah ini. Idiom
Makna Idiom
akal bulus
tipu muslihat yang licik
angkat kaki
pergi
banting tulang
kerja keras
buku putih
buku yang sifatnya rahasia
cari muka
berbuat sesuatu dengan maksud mendapat pujian
daftar hitam
daftar nama orang yang pernah dihukum
gelap mata
hilang kesabaran
kambing hitam
orang yang dalam suatu peristiwa sebenarnya tidak bersalah, tetapi dipersalahkan
jiwa besar
sabar
kepala dua
berpihak, berumur 20
kutu buku
orang yang hobi membaca
10
2.
lupa daratan
tidak peduli apa-apa
naik darah
marah
pangku tangan
tidak berbuat apa-apa
rendah diri
tidak sombong,tidak angkuh
Peribahasa adalah bahasa kias berupa kalimat atau kelompok kata yang arti dan susunannya tetap. Peribahasa digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dengan tidak menyebut langsung keadaan yang dimaksud. Contoh: Ke hulu memotong pagar Jangan terpotong batang durian Cari guru tempat belajar Jangan jadi sesal kemudian Buatlah pantun dengan peribahasa di bawah ini. Peribahasa
Makna Peribahasa
alah bisa karena biasa
segala kesulitan dalam belajar menjadi mudah karena sudah terbiasa
berguru dulu sebelum bergurau
melakukan sesuatu tidak boleh tanggungtanggung
berguru kepalang ajar, bagai bunga belajar hendaknya bersungguh-sungguh, kembang tak jadi jangan malas-malasan
3.
diam penggali berkarat
pengetahuan yang tidak dipakai lamalama hilang
dimabuk beruk berayun
merasa senang akan sesuatu yang tidak ada gunanya
Majas adalah peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas disebut juga bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
11
Contoh: Angin berbisik di sore hari Udara sejuk di malam buta Jangan menunda kerja sehari Kerja menumpuk hasil tiada Majas personifikasi pada pantun tersebut adalah pada baris pertama “angin berbisik” dan baris kedua “malam buta”.
c.
Imaji atau Citraan Imaji atau citraan adalah gambaran yang diciptakan secara tidak langsung dari diksi atau ungkapan yang terdapat dalam pantun seolah-olah pembaca menggunakan alat indera penglihatan (visual), pendengaran (auditori), perasaan (taktil), dan penciuman. Contoh: Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap bandar yang besar Pada pantun tersebut terdapat imaji visual pada baris pertama, imaji pendengaran pada baris kedua, dan imaji taktil pada baris ketiga dan keempat.
d.
Bunyi Bunyi terdiri dari rima dan irama. Rima adalah pengulangan bunyi pantun yang terdapat di akhir setiap baris pantun a–b–a–b. Irama adalah turun naiknya suara secara teratur saat melafalkan pantun.
D.
MEMBANDINGKAN PANTUN DENGAN TEKS SEJENIS
a.
Syair Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Persia. Kata syair berasal dari bahasa Arab Syi’ir atau syu’ur, yaitu perasaan. Makna kata syu’ur akhirnya berkembang yang berarti “puisi”. Isi syair berupa cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran falsafah/ agama.
12
Pantun
Gurindam
Persamaan
Persamaan
Puisi lama yang terdiri dari empat baris Puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. dalam satu bait. Perbedaan
Perbedaan
Sampiran pada baris pertama dan kedua.
Tidak terdapat sampiran.
Isi terdapat pada baris ketiga dan keempat. Semua baris adalah isi.
b.
Rima a-b-a-b
Rima a-a-a-a
Contoh
Contoh
Empat lima enam tujuh Ditambah dua jadi sembilan Adik jauh kakanda jauh Kalau rindu sama renungkan
Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan Abdul Hamit syah padaku sultan Duduklah baginda bersuka-sukaan
Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) yang artinya perhiasan atau bunga. Isinya berupa nasihat, petuah, atau filsafat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas. Pantun
Gurindam
Persamaan
Persamaan
Puisi lama
Puisi lama
Perbedaan
Perbedaan
Satu bait terdiri dari empat baris
Satu bait terdiri dari dua baris
Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
Satu baris terdiri dari 8-14 suku kata
Baris pertama dan kedua merupakan Setiap baris merupakan kalimat tunggal kalimat tunggal yang membentuk kalimat dan tidak membentuk kalimat majemuk. majemuk.
13
Semua baris adalah isi. Baris pertama Baris kesatu dan kedua adalah sampiran menyatakan sebab dan baris kedua berupa dan baris ketiga dan keempat adalah isi. akibat. Rima a-b-a-b
Rima a-a
Contoh
Contoh
Biduk kecil biduk bercadik Telah bertolak dari pangkalan Kalau berkenan di hati adik Bolehkah kakak hendak berkenalan
Kurang pikir kurang siasat Tentu dirimu akan tersesat
LATIHAN SOAL 1.
Rumput tumbuh di tanah rata Dari pinggir hingga ke tengah […] (1) […] (2) Larik yang tepat untuk melengkapi pantun rumpang tersebut adalah …. A. (1) Di keramaian harus waspada (2) Agar tidak mendapat celaka B. (1) Bila kamu rajin belajar (2) Prestasi pasti akan diraih C. (1) Untuk dapat raih nikmat (2) Kerja keras dan ibadah D. (1) Meskipun sedikit harta (2) Jangan lupa bersedekah E. (1) Jika ingin masuk surga (2) Mari kita tebalkan iman
2.
Pohon tinggi semakin besar angin Semakin tinggi pula terpaan Kalau Anda ingin jadi pemimpin Harus siap dengan segala cobaan Pantun tersebut menjelaskan mengenai …. A. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengalami berbagai cobaan hidup. B. Semakin tinggi derajat orang akan semakin tinggi pula cobaannya.
14
C. Untuk menjadi seorang pemimpin, harus melalui berbagai tahapan ujian. D. Jika mau menjadi pemimpin, seorang harus siap menderita. E. Seorang pemimpin akan menghadapi angin yang besar. 3.
Jalan-jalan ke pasar baru Beli baju, sepatu, dan kain Rajin belajar memanglah perlu Jangan dulu utamakan main Isi pantun tersebut adalah .… A. Anjuran berjalan-jalan ke pasar baru. B. Anjuran membeli baju. C. Perlunya belajar dan jangan mengutamakan bermain. D. Imbauan untuk belajar dan bermain. E. Ajakan bermain bersama.
4.
Perhatikan larik-larik pantun berikut. 1) Supaya nilainya maksimal 2) Pasar modern ada di mal 3) Bila kita ingin ke pasar 4) Ayo kita bergiat belajar Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan .… A. (4)-(3)-(2)-(1) B. (4)-(2)-(1)-(3) C. (1)-(3)-(2)-(4) D. (4)-(2)-(3)-(1) E. (2)-(3)-(1)-(4)
5.
Sapi besar menarik muatan Muatan terisi dengan sangat Memilih teman jangan sembarangan Jangan sampai kamu tersesat Puisi lama tersebut tergolong jenis …. A. karmina B. seloka C. gurindam
15
D. pantun E. syair 6.
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula Bait di atas adalah …. A. pantun teka-teki B. pantun berkait C. pantun kilat D. syair E. peribahasa
7.
Apabila anak tidak dilatih Jika besar bapanya letih Maksud isi gurindam tersebut adalah .… A. Seorang anak harus dilatih sejak kecil agar ketika ia dewasa ayahnya tidak merasa sedih. B. Anak yang tidak dilatih berbagai keterampilan di masa kecil jika besar tidak akan memiliki pengetahuan. C. Jika seorang anak tidak diberi latihan dengan benar, kelak ayahnya akan merasa lelah. D. Didiklah anak dengan berbagai latihan agar dia terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya. E. Anak yang tidak dididik dengan baik sejak kecil kelak akan menyusahkan orang tuanya.
8.
Pergi berlibur ke pantai Pulangnya naik odong-odong Jadilah anak yang pandai … Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah …. A. Jangan selalu tolong-menolong B. Perangai baik dan tidak sombong C. Punya teman suka menolong D. Jangan bicara omong kosong E. Punya otak janganlah bolong
16
9.
Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan Maksud isi gurindam tersebut adalah …. A. Carilah kawan di antara para setiawan. B. Carilah kawan dengan memilih para setiawan. C. Berkawanlah dengan kesetiaan yang sejati. D. Berkawanlah dengan orang yang setia. E. Kawan adalah semua orang yang setia.
10.
Jikalau gelap orang bertenun Bukalah tingkap lebar-lebar Jikalau lenyap tukang pantun Sunyi senyap bandar yang besar Imaji visual dalam pantun di atas terletak pada .… A. baris pertama B. baris kedua C. baris ketiga D. baris keempat E. bagian isi pantun
17