BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum CV. MEDIATAMA 1. Profil perusahaan CV. MEDIATAMA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan. Perusahaan tersebut memliki program untuk berperan serta dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang diwujudkan dengan menyediakan Buku Materi Teks Pelajaran, Buku Kerja Siswa (BKS), Buku Pengayaan dan Referensi yang diperuntukkan bagi Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK), dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Penerbit dan Percetakan CV. MEDIATAMA berdiri sejak tanggal 27 mei 1995 yang dikukuhkan dalam Akta Pendirian No. 136 Notaris Budi Maknawi, SH, MBA. Dalam perkembanganya dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan meningkatnya jumlah produksi dan perluasan wilayah pemasaran. Hal tersebut dikarenakan kualitas materi yang disajikan sesuai dengan standarisasi kurikulum yang berlaku. Disamping itu harga yang kami berikan dapat terjangkau oleh customer kalangan bawah, menengah dan atas. Untuk menyajikan buku – buku yang memiliki materi berkualitas dan mengikuti
kurikulum
yang
ditetapkan
oleh
pemerintah,
CV.
MEDIATAMA didukung oleh penulis naskah yang terdiri dari para dosen perguruan tinggi Negeri/Swasta dan guru – guru dari sekolah 17
Negeri/Swasta yang memiliki kualitas dan berkompeten dibidangnya, dan editor naskah dibawah bimbingan para editor ahli dibidangnya yang mempunyai gelar doktor/profesor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. 1. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan CV. Mediatama menjadi Penerbit dan Percetakan yang berkualitas dengan mengembangkan keunggulan kompetitif di tingkat nasional khususnya dalam bidang pendidikan dan ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. b. Misi Perusahaan CV. Mediatama mendukung terwujudnya kualitas dalam Bidang pelayanan Jasa Percetakan dan Penerbitan baik untuk kepentingan Mediatama ataupun masyarakat pada umumnya 2. Lokasi Perusahaan CV. Mediatama Surakarta adalah perusahaan yang berlokasi di Jl. Adi Sumarmo No. 331 Surakarta
18
3. Jaringan Pemasaran Proses produksi yang dilakukan di CV. Mediatama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga proses produksi dilakukan apabila terjadi permintaan dari pelanggan dan kesepakatan kedua belah pihak antara pihak pemesan dan pihak pemasaran, namun bukan berarti pemasaran yang dilakukan bersifat pasif dan hanya menunggu datangnya pesanan, akan tetapi dalam melakukan pemasaran CV. Mediatama bersifat aktif dengan menawarkan berbagai contoh buku kepada konsumen lewat perwakilan tenaga kerja pemasaran (sales) yang cukup handal dan berpengalaman dalam bidang pemasaran buku. Sehingga jaringan atau wilayah pemasaran CV. Mediatama Surakarta telah tersebar diseluruh daerah tingkat I (propinsi) dan tingkat II (Kota dan Kabupaten) di Indonesia Dengan tersebarnya tenaga pemasaran diseluruh daerah tingkat I (propinsi) dan tingkat II (Kota dan Kabupaten) di Indonesia diharapkan dapat memenuhi target pemasaran atau penjualan buku dan dapat melayani/memenuhi permintaan pasar yang semakin hari semakin meningkat pesat
19
4. Struktur Organisasi Perusahaan Dengan jumlah karyawan ± 300 orang, pengelolaan kegiatan usaha CV. MEDIATAMA ditangani oleh tenaga – tenaga ahli yang profesional dan memiliki kemampuan sesuai bidang kerjanya. Sesuai dengan beban kerja yang dihadapi, maka struktur organisasi manajemen CV. MEDIATAMA terdiri ari unsur – unsur pokok sebagai berikut: a. Direktur b. Wakil direktur c. Divisi personalia d. Divisi pemasaran e. Divisi distribusi f. Divisi produksi g. Divisi keuangan h. Divisi Editor dan setting/layout
20
Manajer Produksi
Kabag Mesin/Cetak
Koordinator Mesin Cetak
Koordinator Pra cetak Manajer Editorial
Koordinator Layout/ilustrator & Design Grafis
AM. Reg. I
Direktur
Wakil Direktur
Manajer Pemasaran
AM. Reg. II
AM. Reg. III
Manajer Keuangan
Administrasi Keuangan RT
Manajer Personalia Satpam & OB Manajer Distribusi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. MEDIATAMA Sumber: CV. MEDIATAMA
21
5. Aspek Tenaga Kerja/Sumber daya manusia Saat ini CV. Mediatama telah memiliki karyawan lebih dari 300 orang, dengan pengelolaan kegiatan usaha yang ditangani oleh tenaga – tenaga ahli yang profesional dan memiliki kemampuan sesuai bidang kerjanya masing – masing, di CV. Mediatama mempunyai sistem kerja 2 yang dibagi menjadi 2 yaitu : a. Tenaga Kerja Administrasi (Staff) Tenaga kerja yang menangani masalah administrasi yang berkaitan dengan produksi serta administrasi gudang, namun tidak terjun langsung ke lapangan pada proses produksi, adapun pembagian jam kerja tenaga kerja administrasi sebagai beikut: Senin – Jum’at
: 08.00 – 17.00
Sabtu
: 08.00 – 12.00
b. Tenaga Kerja Bagian produksi Adalah tenaga kerja yang menangani langsung segala hal yang berkaitan dengan proses produksi, serta terjun langsung ke lapangan, jam kerja tenaga kerja produksi dibagi menjadi 2 Shift : Senin – Jum’at Shift Pagi
: 07.00 – 16.00
Shift Sore
: 15.00 – 23.00
Sabtu Shift Pagi
: 07.00 – 12.00
Shift Sore
: 12.00 – 15.00
22
6. Aspek Produksi Di
Departemen
Produksi
CV.
Mediatama
Surakarta
menghasilkan jenis kain yang terdiri dari Buku Pendidikan Formal, Buku Pendidikan Non Formal dan Informal serta Buku Pengayaan & Referensi / Umum, ketiga jenis tersebut dibedakan menjadi beberapa macam buku yaitu: a. Buku Pendidikan Formal 1) Buku TK (Taman Kanak – Kanak) 2) Buku Materi & Buku Kerja Siswa SD/MI 3) Buku Materi & BKS SMP/MTs 4) Buku Materi & BKS SMA/MA 5) Buku Materi & BKS SMK b. Buku Pendidikan Non Formal dan Informal 1) Buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2) Buku Keaksaraan Fungsional (KF) 3) Buku Kejar Paket A,B & C c. Buku Pengayaan & Referensi Umum B. Laporan Magang Kerja Magang Kerja merupakan suatu kegiatan pelatihan kerja yang terdapat proses pembelajaran didalamnya untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan cara menerapkanya secara langsung ke dunia kerja atau dalam dunia nyata. Kegiatan magang kerja merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Diploma III Fakultas Ekonomi dan bisis untuk diharapkan dapat melatih
23
ilmu – ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk kemudian diterapkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan dan untuk digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir sehingga kelak setelah lulus dari bangku kuliah mahasiswa/mahasiswi dapat beradaptasi dengan lingkungan nyata dalam perusahaan atau dunia kerja Magang kerja di CV. Mediatama surakarta dilaksanakan pada tanggal 5 Januari – 31 Januari,untuk kegiatan magang kerja sendiri dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB untuk hari senin – jum’at, dan untuk hari sabtu kegiatan magang kerja dimulai pada pukul 08.00 – 12.00, disini penulis ditempatkan di bagian administrasi produksi. Dalam kegiatan magang kerja, kelompok yang terdiri dari 4 orang dibagi menjadi dua kelompok, dua orang ditempatkan di kantor CV. Mediatama yang berada di daerah Klodran dan yang dua ditempatkan di bagian produksi yang berada di daerah gawanan. Dalam kegiatan magang kerja penulis
tidak
diwajibkan
menggunakan
pakaian
formal
namun
diperbolehkan menggunakan pakaian bebas namun harus sopan dan rapi, hal ini dikarenakan karena suasana tempat produksi yang panas, serta dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi oleh satu karyawan
dari
perusahaan. Aturan – aturan yang harus ditati penulis saat melakukan magang kerja sama seperti peraturan yang berlaku untuk karyawan antara lain : 1. Datang dan pulang sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh perusahaan yang berlaku
24
2. Jika terlambat, tidak hadir serta meminta izin harus dengan sepengetahuan karyawan pendamping perusahaan 3. Berpakaian rapi dan sopan 4. Tidak boleh merokok dalam lingkup area pabrik Tabel 3.1 Kegiatan magang kerja di Departemen produksi CV. Mediatama Surakarta
No.
Minggu
Kegiatan
1.
Minggu
a. Perkenalan dengan pembimbing magang yang telah ditentukan oleh perusahaan b. Pembimbing mengantarkan menuju bagian – bagian yang ada didalam departemen produksi c. Penulis belajar mengenai proses pembuatan plat film pada bagian repro/pra produksi d. Pembimbing memberi tugas untuk melakukan rekapitulasi hasil produksi
I
2.
Minggu II
3.
Minggu III
a. Mengamati dan menanyakan bagaimana sistem kerja mesin rockwell webb goss Pada karyawan yang bertugas di mesin tersebut b. Mencoba belajar bagaimana mengoperasikan mesin pembuat vacum plat film, Mencoba mengoperasikan mesin cetak (rockwell webb goss) dengan bantuan operator c. Mengamati mesin vernis serta mesin bending, d. Membantu operator di mesin potong serta membantu karyawan yang bertugas memasukkan buku yang sudah jadi ke dalam koli (kardus) e. Konsultasi dengan pendamping magang dari perusahaan serta meminta data rekapitulasi saat – saat mesin berhenti beroperasi bulan september sampai desember 2014 a. Penulis membantu karyawan di bagian gudang retur untuk menggabungkan buku – buku yang masih layak dipakai b. Mengamati kembali mesin rockwell webb goss
25
C. Pembahasan Masalah 1. Proses Produksi dan
Produktivitas
Buku
Materi
dengan
Menggunakan mesin rockwell webb goss Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan proses produksi dengan menggunakan mesin rockwell webb goss, Karena mesin tersebut yang paling sering mencetak buku materi dan yang paling sering dioperasikan dalam proses produksi. Perbedan dari mesin lain yaitu pada warna yang dihasilkan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black), jadi disini penulis ingin membahas tentang proses produksi mesin rockwell webb goss dalam memproduksi buku materi.
26
Berikut adalah skema dari proses produksi buku materi dengan menggunakan mesin rockwell webb goss.
Editor
Membuat Sket film
Menyiapkan Sket film Repro/Pra Produksi Rekam Plat (mesin Vacum)
Persiapan Kertas,Tinta,dan Roll Film Tahap Proses Produksi
Cetak File Buku Sortir file buku cacat Proses Varnish (UV Gloss) untuk cover buku Penyatuan File Buku dan Bending
Tahap Penyelesaian (Finishing)
Potong Buku
Pengemasan (Packing)
Gambar 3.2 Skema Proses Produksi CV. Mediatama Surakarta
27
Sesuai dari skema produksi pada tahap awal editor membuat naskah yang kemudian di cetak dalam lembaran file film buku dengan menggunakan print laser yang berada di ruang editor, dan kemudian di kemas dalam kardus yang berisi kayu di bagian pinggir agar menjaga sket film yang sudah jadi tidak mudah rusak untuk kemudian diserahkan ke bagian repro atau pra produksi, kemudian pada tahap berikutnya a. Bagian Repro/Pra produksi 1) Menyiapkan Sket Film Sket film yang telah diterima dari bagian editor kemudian di tempelkan menggunakan isolasi ke plat film aluminium sesuai ukuran plat, hal ini harus dilakukan dengan sangat hati – hati karena plat aluminium maupun sket film tidak boleh ada kotoran sedikitpun dan ukuran juga tidak boleh melenceng walaupun 1 sentimeter. Apabila hal tersebut terjadi akan mempengaruhi hasil dari sket film, serta warna tidak akan muncul apabila sket film tersebut terkena debu, jika hal tersebut terjadi, operator akan mengulangi membuat plat film yang baru, dan plat film yang gagal akan dikumpulkan untuk kemudian dijual bersama barang bekas.
28
Gambar 3.3 Sket Film yang belum dicetak
Gambar 3.4 Rak Plat Film
2) Rekam Plat (Mesin Vacum) Pada tahap awal sebelum masuk proses produksi, plat aluminium yang sebelumnya masih kosong atau belum ada cetakan dari film bukunya di teliti ulang apakah ada cacat atau tekukan yang nantinya bakal mempengaruhi hasil cetak, setelah itu plat film ditempelkan dengan sket film sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan isolasi pada ke empat sisi plat film, disini operator selaku pembuat plat film harus dengan teliti membersihkan plat film maupun sket film,
29
karena akan sangat berpengaruh pada hasil dari cetakan mesin selanjutnya. Setelah film menempel pada plat dengan sempurna tahap selanjutnya adalah memasukkan plat beserta film yang telah menempel ke dalam mesin vacum selama 4 menit, 2 menit digunakan untuk menekan film dengan plat agar vacum dan 2 menit digunakan untuk menyinari plat dengan film agar tulisan pada sket film menempel ke plat aluminium dengan sempurna, setelah proses vacum plat selesai, plat dikeluarkan dari mesin vacum untuk kemudian di periksa terlebih dahulu agar tidak ada cacat atau debu yang menempel pada film tersebut, setelah tahap ini selesai plat siap untuk kemudian di cuci dengan menggunakan cairan kimia, untuk melapisi agar warna tahan lama dan mempertajam warna dalam hasil cetakan
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Plat film yang sedang proses vacum dan proses penyinaran
30
b. Tahap Proses Produksi 1) Persiapan Kertas Roll, Tinta, dan Roll Film Setelah plat film selesai dicuci dan diberi cairan kimia, plat film dibawa ke bagian produksi mesin oleh operator mesin, 2 orang dari operator memasang gulungan kertas ke dalam mesin, dengan bantuan forklife khusus penjepit kertas roll disaat yang bersamaan operator lainya memasukkan tinta ke bagian bawah roll mesin dengan spesifikasi warna C.M.Y.K (cyan, magenta, yello, black) dan operator lainya memasang plat film ke dalam roll film dan memastikan agar roll film terpasang dengan kuat serta presisi
Gambar 3.7 Tumpukan Bahan baku (Kertas Roll)
31
2) Cetak File Buku Setelah proses persiapan selesai dilakukan dan mesin telah siap untuk produksi, mulai di operasikan dengan beberapa operator, kertas yang masuk ke dalam film secara otomatis terkena tekanan dari roll film dengan melalui warna C.M.Y.K (cyan, magenta, yellow, black) dan keluar menjadi file buku untuk di sortir ulang agar mendapatkan hasil terbaik
Gambar 3.8 Mesin rockwell webb goss
32
3) Sortir File Cacat Setelah tahapan cetak dalam mesin selesai, lembaran file yang keluar dari mesin akan secara otomatis menumpuk di bagian output mesin, dan disitu ada beberapa operator yang merapikan file serta membendel file untuk kemudian disatukan dan ada juga yang mengecek ulang secara teliti lembar – lembar file yang keluar agar menghindari adanya file cacat yang akan di proses di tahapan selanjutnya
Gambar 3.9 Operator yang sedang mengecek ulang lembar file
33
c. Tahap Penyelesaian (Finishing) 1) Proses Varnish (UV Gloss) untuk cover buku Tahapan selanjutnya setelah pengecekan oleh beberapa karyawan, lembar cover dari buku terlebih dahulu di proses didalam
mesin
Varnish
(UV
Gloss),
Disini
operator
memasukkan per lembar cover ke dalam mesin dan operator lainya yang mengambil cover yang sudah jadi
Gambar 3.10 Proses Varnish cover buku materi
Gambar 3.11 Cover Buku yang telah di proses dalam mesin Varnish
34
2) Penyatuan File Buku dan bending Setelah cover selesai proses varnish dilakukan, cover dan lembar – lembar file buku dikumpulkan dan disatukan per file sesuai dengan urutan halaman yang sudah ada dan diikat dengan tali rafia dan ditumpuk pada pallet kayu untuk kemudian di bawa dengan forklift menuju mesin bending, saat di mesin bending, gabungan – gabungan file yang akan dijadikan sebuah buku utuh dirapikan lagi oleh operatornya. File buku yang akan di bending diletakkan pada tempat yang sudah ada di bagian atas mesin, dan cover berada di bagian setelah lem ditempelkan pada sisi dalam buku materi setelah gabungan file terkena lem mesin akan memutar dan file yang terkena lem tersebut menempel pada cover, setelah kumpulan file dan cover menempel, file yang sudah berwujud buku akan ditumpuk dan diberikan ke bagian mesin potong.
Gambar 3.12 Karyawan yang sedang melakukan proses bending
35
3) Potong Buku Sebelum buku dikemas untuk di packing, hasil dari proses bending kemudian di rapikan ke tiga sisinya dengan menggunakan mesin potong tiga sisi, hal ini bertujuan untuk merapikan ketiga sisi buku yang belum presisi, dan untuk menjaga kualitas buku, mesin potong 3 sisi ini dioperatorkan oleh 2 orang, satu untuk mengoperasikan mesin potong, dan yang satu untuk membersihkan sisa – sisa kertas potongan buku, dan mengambil buku yang sudah jadi dari hasil potongan untuk kemudian dikemas dalam plastik dan dimasukkan ke dalam koli/kardus
Gambar 3.13 Sisa kertas potongan buku
36
4) Pengemasan (Packing) Setelah buku jadi atau sebelum buku dipasarkan, terlebih dahulu buku yang sudah jadi dikemas ke dalam plastik sebanyak masing – masing 5 bungkus plastik dan kemudian dimasukkan ke dalam kardus/ koli yang sudah disediakan untuk kemudian dikirim kepada konsumen.
Gambar 3.14 Pengemasan Buku yang sudah jadi
Gambar 3.15 Kardus atau koli
37
Produktivitas Mesin Rockwell Webb Goss Dengan
menggunakan
perhitungan
produktivitas
faktor
tunggal, berikut rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat produktivitas mesin rockwell webb goss : Produktivitas =
Satuan yang diproduksi Jam kerja yan dipakai
Tabel 3.2 Rekapitulasi Stop Mesin Rockwell Webb Goss
No.
Uraian
Unit
Bulan September
Oktober
November
Desember
1.
Produksi Mesin Rockwell File Webb Goss
90000
75000
95000
80500
2.
Jam Pekerja digunakan
23040
23520
21600
23040
3.
Stop Mesin Proses Produksi
4.
yang Menit Selama
Persiapan / Setting
Menit
360
390
350
370
Ganti Plat Film
Menit
1075
1350
1005
1040
Sub total
Menit
1435
1740
1355
1410
Problem Tinta
Menit
1125
1215
1080
1105
Problem Roll
Menit
850
610
530
630
Problem Kertas
Menit
675
1500
890
1300
Problem listrik
Menit
50
65
-
55
Bersih – bersih
Menit
850
840
530
840
Sub Total
Menit
3550
4230
3030
3930
Total Stop mesin
Menit 4985
5970
4385
5340
Stop Mesin Problem
Karena
Sumber: Bagian produksi CV. Mediatama Surakarta
38
Mesin CV. Mediatama Surakarta hidup sesuai dengan jam kerja untuk masing – masing shift, antara lain sebagai berikut : Bulan September 2014 = Hari Aktif – hari libur = 30 – 4 = 26 hari kerja = Senin – Jum’at + Sabtu = (16 jam x 22 Hari) + (8 Jam x 4 Hari) = 352 + 32 jam = 384 jam = 23040 Menit Bulan Oktober 2014
= Hari Aktif – hari libur = 31 – 4 – 1 = 26 hari kerja = Senin – Jum’at + Sabtu = (16 jam x 23 Hari) + (8 Jam x 3 Hari) = 368 + 24 = 392 Jam = 23520 Menit
39
Bulan November 2014 = Hari Aktif – hari libur = 30 – 5 = 25 Hari Kerja = Senin – Jum’at + Sabtu = (16 jam x 20 Hari) + (8 Jam x 5 Hari) = 320 + 40 = 360 Jam = 21600 Menit Bulan Desember 2014
= hari aktif – Hari libur – tanggal Merah = 31 – 4 – 1 = 26 hari = (16 jam x 22 Hari) + (8 Jam x 4 Hari) = 352 + 32 = 384 jam = 23040 Menit
40
Perhitungan produktivitas yang digunakan berdasarkan rumus yaitu Produktivitas mesin rockwell webb goss Produktivitas =
Satuan yang di produksi Jam Kerja yang dipakai
Produktivitas mesin rockwell webb goss pada bulan September
=
90000 File = 3.90 file buku per menit 23040 menit
Produktivitas mesin rockwell webb goss pada bulan Oktober
=
75000 File = 3.18 file buku per menit 23520 menit
Produktivitas mesin rockwell webb goss pada bulan November
=
95000 File = 4.39 file buku per menit 21600 Menit
Produktivitas mesin rockwell webb goss pada bulan Desember
=
80500 File = 3.49 file buku per menit 23040 Menit
Berdasarkan uraian perhitugan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam produktivitas mesin rockwell webb goss pada bulan September sampai dengan Desember adalah sebagai berikut, bulan September produktivitasnya 3.90 file buku per menit, pada bulan
41
Oktober 3,18 file buku per menit, pada bulan Noovember 4,39 file buku per menit, serta pada bulan Desember 3.49 file buku per menit, Produktivitas mesin rockwell webb goss tersebut mengalami naik turun.
Produktivitas 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Produktivitas
September
oktober
November
Desember
Gambar 3.16 Produktivitas mesin rockwell webb goss
42
Berikut ini adalah hasil dari kemampuan rata
- rata
produktivitas mesin rockwell webb goss dalam 1 menit pada bulan September, Oktober, November, dan Desember Tabel 3.3 Produksi mesin rockwell webb goss Bulan
Produksi Mesin
Jam Kerja
September
90.000 File
23.040 Menit
Oktober
75.000 File
23.520 Menit
November
95.000 File
21.600 Menit
Desember
80.500 File
23.040 Menit
Jumlah
340.500 File
91.200 Menit
Kemampuan rata – rata produksi mesin rockwell webb goss
=
Total Produksi Mesin Total Jam Kerja
=
340.500 File = 3,73 File per menit 91.200 Menit
43
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan produktivitas mesin rockwell webb goss dalam 1 menit 3,73 file, Pada bulan Oktober dan Desember Tingkat Produktivitas Mesin rockwell webb goss masih belum produktif karena masih berada di bawah kemampuan rata – rata produksi mesin, hanya pada bulan September dan November saja yang produktivitasnya sudah diatas angka rata – rata atau sudah produktif Produktivitas Mesin rockwell webb goss pada 4 bulan terakhir dalam tahun 2014 mengalami naik turun, karena pada bulan Oktober, dan Desember produktivitas menurun disebabkan waktu mesin berhenti saat proses produksi dan saat terjadi problem lebih besar yaitu pada bulan Oktober 5940 menit, dan 5340 Menit pada bulan Desember dibanding bulan September 4.985 menit dan bulan November 4.385 menit yang lebih kecil. Banyaknya waktu mesin berhenti karena proses dan problem berpengaruh dalam tingkat hasil produktivitas mesin sehingga pada bulan oktober dan desember produktivitas mengalami penurunan
44
2. Faktor yang mempengaruhi kurang optimalnya proses produksi Dalam meningkatkan jumlah produksi agar hasil bisa optimal perusahaan harus membenahi beberapa hal yang membuat kurang optimalnya produktivitas yang menyebabkan hasil dari produksi mesin rockwell webb goss Mengalami fase naik turun, beberapa faktor yang mempengaruhi kurang optimalnya produktivitas antara lain adalah sebagai berikut : a. Hal paling mendasar yang menyebabkan turunnya hasil produksi adalah kurangnya pengawasan oleh atasan atas perawatan yang dilakukan karyawan agar mesin yang dijalankan berjalan efektif dan efisien. b. Sering terjadinya keterlambatan pengiriman kertas roll dari kantor pusat CV. Mediatama (Klodran) ke pabrik yang berada di gawanan saat terjadi trouble di kertas. c. Proses vacum plat film buku harus sesuai dengan waktu yang ditentukan yaitu 4 menit, yaitu 2 menit proses vacum dan 2 menit proses penyinaran, apabila kurang dari waktu yang ditentukan hasil plat yang dicetak kurang jelas pada waktu dicetak di mesin rockwell webb goss dan jika terlalu lama dicuci sehabis masuk mesin vacum, gambar akan hilang d. Jumlah tinta yang ada di dalam mesin rockwell webb goss yang terkadang tidak diperhatikan oleh operator, sehingga terkadang tinta yang berada di dalam wadah sudah menipis, dan menyebabkan lembaran file yang keluar dari mesin tidak jelas dan
45
mesin harus dimatikan sejenak untuk memasukkan tinta ke dalam wadah yang sudah di tentukan. e. Kurangnya pengalokasian file yang seharusnya diproduksi ke mesin lain selain rockwell webb goss yang menyebabkan beban mesin rockwell webb goss terlalu banyak dan kinerja menjadi tidak optimal, ditambah umur mesin yang sudah lama. f. Kualitas roll mesin yang sudah terkikis terkadang baru disadari oleh pekerja atau operator saat mesin terjadi trouble.
46