Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009 - ISSN 1411 - 397X
daftar isi index warna Merakit Bom Mimpi _____________________________1 berita utama WCU Menurut Berbagai Versi ________________________2
berita khusus Komitmen Unesa Menuju WCU _______________________3 Training ESQ Untuk Hidup Lebih Baik __________________5 Cameramen dalam acara Campursari Tambane Ati TVRI Stasiun Surabaya.
“shoot, you will be Live”
what’s up? “Perlu proses dalam mewujudkan Unesa sebagai WCU,” ucap Prof. Dr. Haris Supratno. Itulah pernyataan Rektor Unesa saat diwawancarai Reporter Humas. Lalu apa dan bagaimana proses Unesa mewujudkan mimpinya menjadi WCU? Berikut jawaban rektor yang telah dua periode jabatan memimpin Unesa dan pertengahan tahun ini akan mengakhiri jabatannya di segmen berita khusus halaman 3.
komparasi South Korean And Its Education _______________________6
info unesa Unesa Masuk WCU ________________________________8 KPTIP Fokuskan Penggalakan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi ________________________________8 UJC di JFM ______________________________________9 Dua Profesor Philipina Hadir di Unesa __________________9
profil Satu-satunya Instruktur VCI ada di Unesa ______________10
tri dharma Perkuat Basis Penelitian Menuju WCU _________________11 Pertemuan Paguyuban Rektor dan Purek se-Jatim _______11
wawancara Menjadi universitas berkelas dunia merupakan dambaan setiap perguruan tinggi. Namun menjadi world class university (WCU) bukan hal yang mudah. Berbagai persiapan harus dilakukan untuk mewujudkannya. Lalu, lembaga apa saja yang berhak melakukan penilaian tehadap universitas berkelas dunia. Apa saja ciri dan kriteria WCU, serta hal-hal apa yang terkait dengan WCU. Berikut pernyataan Dr. Ir. Ila Sailah, Direktur Akademik Ditjen Dikti Depdiknas di segmen wawancara halaman 12. Untuk meningkatkan citra institusi baik di dalam maupun luar negeri, Unesa melakukan berbagai kegiatan. Kali ini Unesa berusaha memperlihatkan potensi yang dimiliki para mahasiswanya melalui potensi senidi TVRI Jatim (19/12), mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unesa, unjuk kebolehan dalam acara “Campursari Tambane Ati” yang tayang setiap Sabtu malam. Bagaimana pendapat Rektor mengenai komitmen ini? Baca selengkapnya di spotlight halaman 13. Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
WCU Sebagai Ukuran Bukan Tujuan __________________12
spotlight Sendratasik Dalam Campursari Tambane Ati ____________13
seputar unesa Hakim Agung Hadir di Unesa _______________________________14 Madura in Motion, a Fashion Collaboration _____________________15 BK Dalam Membangun Karakteristik Bangsa ___________________15 Tari Ngojhur Antarkan Unesa Raih 4 Piala di UB __________________16 Ciptakan Pembelajaran Inovatif yang Berbasis IT ________________16
seputar dies natalis Unesa National Aerobic Competition __________________________17 Timnas Voli Malaysia Kunjungi FIK Unesa ______________________18 Invitasi Tenis Meja Piala Menegpora 2009 ______________________18 Pertandingan Tenis Lapangan Lustrum IX _______________________19 Turnamen Catur Terbuka Unesa 2009 _________________________19 Seminar Pembinaan Bola Voli Usia Dini ________________________20 Volleyball, Kontribusikan Kebersamaan di Unesa ________________20 Kontes Burung, Ciptakan Nuansa Cinta Alam di Unesa ____________21 Sebuah Kajian Budaya ____________________________________23
info sehat Sehat dengan Senyum ____________________________________24 10 Minutes for The Better Life ________________________________25 sampul depan: Sendratasik FBS Unesa dalam acara Campursari Tambane Ati di TVRI Stasiun Surabaya (19/12). sampul belakang: Jejak Rekam Kegiatan Unesa bulan November Desember 2009.
warna PELINDUNG Prof. Dr. H. Haris Supratno. (Rektor) PENASIHAT Prof. Dr. Budi Djatmiko, M.Pd. (Pembantu Rektor I) Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S. (Pembantu Rektor III) PENANGGUNG JAWAB Dr. Nurhasan, M.Kes. (Pembantu Rektor II)
Pada hari jadinya, Unesa merakit bom mimpi, yakni menuju world class university dengan memerkuat perannya dalam dunia pendidikan yang membentuk kualitas dan karakter bangsa. Tema itu ditetapkan sejalan dengan visi Unesa menjadi universitas mandiri yang berbasis penelitian dalam pengembangan ipteks serta tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang profesional. Untuk memantapkan posisi menuju world class university, Unesa terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memacu tenaga akademik hingga mencapai doktor dan guru besar. Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui studi lanjut, Unesa juga aktif menjalin kerja sama baik pada lingkup nasional maupun internasional. Kerja sama internasional yang dilakukan Unesa sepanjang 2009 adalah dengan Curtin University dalam program dual degree (gelar ganda yang diperoleh dari Unesa dan Curtin University) yang diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana Prodi Pendidikan Matematika dan Sains. Selain itu kerjasama juga dilakukan dengan Huazhong Normal University dalam pembukaan Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin yang akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kerja sama juga dilakukan dengan Tsukuba University dan Nagoya University Jepang dalam pengembangan lesson study di Indonesia. Selain itu, masih banyak kerja sama Unesa dengan perguruan tinggi dunia lainnya, di antaranya Utrecht University Belanda, Khoen Kaen University Thailand, Universiti Kebangsaan Malaysia, Florida State University Amerika Serikat, Pittsburg University Amerika Serikat, Universiti Sains Malaysia, Stanford University Inggris, dan Universitas Islam Internasional Malaysia.
PEMIMPIN UMUM Drs. Budiarso, S.H., M.M. (Kepala BAU & K) PEMIMPIN REDAKSI Drs. Heru Siswanto, M.Si. SEKERTARIS REDAKSI Drs. H. Didik Purnomo M.M. REDAKTUR AHLI Dr. Suhartono, M.Pd Warju, S.Pd., M.T. REDAKTUR PELAKSANA Sudiarto Dwi Basuki, S.H. Dwi Sudarmanto, S.E., M.M. DESAIN DAN TATA LETAK Wahyu Rukmo Sulistyo, S.T. FOTOGRAFER Jarot Budi Jatmoko, S.Sos. REPORTER Bayu Dwi Nurwicaksono. (FBS) Herlina M. Arief. (FBS) Fithri Amaliyah (FMIPA) Wahyu Nurul Hidayati (FIS) Putri Diyanti (FIP) Alfanita Zuraida (FBS) ADMINISTRASI Supi’ah, SE. Hibowo DISTRIBUTOR Sutiyono, S.H.
Secara institusi, pada 2009 Unesa sukses dalam memelopori dan menyelenggarakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sertifikasi guru dan dosen. Pada momen Lustrum IX ini pun berita bahagia terus bermunculan, yakni Unesa meraih dana hibah penyehatan institusi sejumlah 5Miliar melalui program IM HERE. (Indonesian Managing High Education Relevance and Eficiency). Pada era Badan Layanan Umum ini Unesa terus berbenah dan senantiasa meningkatkan pelayanan terhadap civitas akademika dengan berbagai kemudahan, seperti pengelolaan KRS online, beasiswa, dan e-learning. Akhir tahun ini pun Kampus Unesa Ketintang telah dilengkapi dengan fiber optic untuk memperlancar akses ICT dan memasuki 2010, fiber optic itu juga akan dipasang di wilayah kampus Unesa Lidah Wetan.
DITERBITKAN OLEH Humas Universitas Negeri Surabaya ISSN 1411 - 397X
Seiring dengan bertambahnya umur, Unesa terus menambah kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana. Tahun ini secara resmi Unesa membuka rusunawa bagi mahasiswa yang peresmian gedungnya dilakukan Menpera beberapa waktu lalu. Pada akhir tahun ini pun Unesa terus menambah jumlah fasilitas bertaraf internasional, yakni lapangan atletik sintetik. Setelah sebelumnya telah memiliki kolam renang, pusat fitnes dan gedung olahraga berstandar internasional serta yang terbaru Masjid Baitul Makmur I Kampus Unesa Ketintang.
Alamat Redaksi : Humas Unesa Gd. F4 - Kampus Ketintang Surabaya - 60231 Telp : (031) 8280009 Psw 124 Fax : (031) 8280804 Website: http://www.unesa.ac.id Website Humas: http://humas.unesa.ac.id Blog: http://seputarunesa.blogspot.com Email:
[email protected]
Kerjasama dalam negeri dilakukan dengan Ditjen Ketenagaan Dikti dalam penyelenggaraan sertifikasi guru dan sertifikasi dosen. Selain itu kerjasama juga dilakukan dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya dalam peningkatan kualitas pendidik di wilayah Surabaya melalui program Continuing Education, kerjasama dengan Dindik Jatim dan Kalimatan Timur dalam pembuatan dan pendampingan grand design pendidikannya. Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan Dikdasmen dalam program pendampingan sekolah rintisan berstandar internasional khususnya sekolah-sekolah yang ada di Indonesia bagian Timur. Sepanjang 2009, prestasi Unesa baik kiprahnya di tingkat nasional maupun internasional menonjol dari berbagai bidang. Di antaranya ialah Juara I Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) sekaligus akan mewakili Indonesia pada kontes robot cerdas tingkat internasional di Trinity Collegge, Amerika Serikat pada 2010 ini. Selain itu, Unesa juga menempati juara III program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2009. Pada bidang keagamaan Unesa mendapatkan juara II lomba debat Bahasa Inggris Kandungan Al Quran di Aceh. Tak hanya itu, pada kontes Miss Indonesia, mahasiswa Unesa pun turut menjadi finalis yang diunggulkan. Pada gelaran akbar Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional di Palembang, atletatlet Unesa meraih emas dan akan memperkuat kontingen Indonesia pada POM ASEAN di Thailand pada Maret 2010 mendatang. Tahun ini pun Unesa sukses penyelenggaraan dan prestasi pada kejuaraan PPLM. Pada bidang seni, beberapa kategori seperti lomba monolog dan poster Unesa merajai di tingkat nasional. Pada bidang teknologi informasi, popularitas web Unesa menduduki peringkat ke-33 di Indonesia dan 4664 sedunia.
Tak hanya Amrozi, dan kawan-kawan yang mampu merakit bom. Unesa pun mampu merakit bom mimpi yang suatu saat nanti siap diledakkan. Entah kapan? Pada momen peringatan Lustrum IX atau Dies Natalis XLV ini semoga rakitan bom mimpi Unesa semakin mantap seiring dengan komitmennya menuju world class university. Redaksi
Majalah Unesa menerima artikel, reportase, foto, berita, kritik, saran, dan seluruh materi tulisan yang tersedia di rubrik majalah ini. Tulisan yang dikirim disertai file dan print out. Redaksi berhak menyunting tulisan yang dikirim dan yang dimuat akan mendapat imbalan.
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
1
berita utama
Banyak manfaatnya ketika sebuah perguruan tinggi (PT) menjadi world class university (WCU). Itulah salah satu alasan mengapa kini PT di seluruh dunia berlomba menjadi universitas dengan predikat WCU. Seakan tak mau ketinggalan, PT di Indonesia pun berlomba-lomba meningkatan kualitas untuk mendapatkan predikat bergengsi itu. Dalam prosesnya, PT di Indonesia mulai menggalakkan penelitian di berbagai bidang, pembenahan kualitas dosen dan mahasiswa, serta pembenahan berbagai metode pembelajaran.
Kini PT Indonesia dapat sedikit tersenyum karena banyak lembaga penilaian yang memeringkatkan universitas dengan kriteria-kriteria tertentu. Untuk menjadi PT bergengsi di kancah dunia, PT Indonesia harus berproses untuk memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan lembaga penilaian tersebut sehingga misalnya didapatkan sebuah label “PT A berpredikat WCU menurut versi lembaga B”. Lembaga-lembaga penilaian itu di antaranya Shang Hai Jiao Tong Academy Ranking of World Universities (ARWU), The Times Higher Education Supplement (THES), Webometrics, dan 4 International College and Universities (4ICU). Shang Hai Jiao Tong ARWU merupakan lembaga penilaian yang menekankan pada kualitas riset sebuah perguruan tinggi. Lembaga ini memiliki kriteria kuantitatif dalam menentukan ranking perguruan tinggi menurut versinya. Lembaga yang didirikan oleh Shanghai Jiatong University pada 2003 ini memiliki empat kriteria penilaian yaitu quality of faculty (40%), research output (40%), quality of education (10%), dan performance vs. Size (10%). Lembaga penilaian yang berlokasi di China ini menunjukkan bahwa tak satupun perguruan tinggi di Indonesia yang masuk peringkat 500 besar dunia. Lembaga penilaian yang kedua adalah THES. Lembaga ini melakukan penilaian terhadap 13.000 perguruan tinggi sedunia dengan kriteria academic peer review (bobot 40%), employer review (bobot 10%), faculty student ratio (bobot 20%), citations per faculty (bobot 20%), internasional faculty (bobot 5%), internasional student (bobot 5%). Lembaga ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenali universitas-universitas sebagai organisasi multidimensi yang diperbandingkan secara global agar menjadi universitas berkelas dunia. Dalam lembaga penilaian ini empat PT Indonesia masuk peringkat 500 besar. Lima PT itu adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadja Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair).
2
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
Webometrics merupakan lembaga penilaian yang berbasis web. Dalam penilaiannya, ada empat fakor utama yang menentukan rangking perguruan tinggi, yaitu Visibility (V), Size (S), Rich Files (R), dan Scholar (Sc). Visibility merupakan jumlah total tautan eksternal unik yang diterima dari situs lain (inlink) yang diperoleh dari Yahoo Search, Live Search, dan Exalead. Size merupakan jumlah halaman yang ditemukan dari empat mesin pencari, untuk setiap mesin pencari, hasil pencarian dinormalisasi-logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi. Rich Files merupakan volume file yang ada di situs universitas yang format file dinilai layak masuk di penilaian (berdasarkan uji relevansi dengan aktivitas akademik dan publikasi) adalah Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Power Point (.ppt). dan Scholar merupakan Google Scholar yang menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia akademik. Formula penghitungan dan pembobotannya adalah (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc). Pada intinya, V, S, R dan Sc adalah faktor penilai, sedangkan 4, 2, 1, 1 adalah bobot (weight) tiap faktor. Dalam Webometrics, dua PT Indonesia masuk peringkat 100 besar Asia dan 1.000 besar dunia, sedangkan 41 PT Indonesia yang lain masuk peringkat 5.000 besar dunia. 4 ICU merupakan lembaga penilaian yang memeringkatkan lebih dari 9.200 PT sedunia berdasarkan popularitas web suatu PT. Tidak seperti webometrics yang memiliki metode jelas dalam teknik perangkingan, versi 4ICU ini tidak ada penjelasan detail tentang metode perangkingannya, hanya disebutkan web popularity yang bisa menggunakan bantuan tools seperti alexa dalam pengecekannya. Namun demikian cara ini memakan waktu yang lama karena seperti telah disebutkan, teknik perangkingan versi ini memuat lebih dari 9.200 PT di 200 negara. Menurut Ia Sailah “Status WCU itu ukuran bukan tujuan, yang bisa mendorong kinerja dan pencitraan publik suatu perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan fungsi perguruan tinggi untuk membangun
berita khusus kepada suatu perguruan tinggi tertentu itu datangnya dari lembaga luar bukan dari diri kita sendiri karena itu menjadi WCU merupakan hasil kerja dan perjuangan yang panjang. PT di Indonesia dituntut untuk menjadi perguruan tinggi berkulitas yang mampu mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa menjadi lulusan yang bertaqwa, cakap, berpengetahuan, bermanfaat, dan memiliki daya saing dalam pembangunan pada era pasar global.
figur/jarot/dok.humas
moral bangsa, memajukan kesejahteraan daerah, menciptakan daya saing bangsa, dan perekat bangsa melalui tridarma”. Ia juga mengatakan bahwa penentuan status WCU
Alfanita Dr. Ir. Ila Sailah, Direktur Akademik Ditjen Dikti Depdiknas
berita khusus
Sejalan dengan komitmen pemerintah pusat itu, Unesa sebagai bagian dari lembaga pendidikan nasional pun berkomitmen meningkatkan kualitas menuju world class university (WCU). Universitas berkelas dunia merupakan label pengakuan dunia terhadap perguruan tinggi tertentu yang dibuktikan dengan posisi peringkat perguruan tinggi itu di antara perguruan tinggi sedunia. Terdapat beberapa lembaga internasional yang selama ini secara periodik menentukan peringkat perguruan tinggi sedunia. Lembaga-lembaga itu di antaranya adalah The Times Higher Education Supplement (THES), Academic Ranking World University (ARWU), Webometrics Ranking World University (WRWU), 4 International College and University (4ICU). Empat lembaga internasional itu memiliki metode atau model penilaian masing-masing. Di antara empat lembaga internasional pemeringkat perguruan tinggi sedunia itu, Unesa baru bisa menembus lembaga 4ICU, yakni peringkat 33 di Indonesia dan 4664 di dunia. Tiga lembaga internasional lainnya belum dapat ditembus Unesa. Bayu
Geliat Unesa Menuju WCU
figur/jarot/dok.humas
Pendidikan merupakan salah satu faktor penyokong tinggi rendahnya human development index (HDI) suatu negara. Indeks kualitas sumber daya manusia Indonesia secara global jauh di bawah negara-negara ASEAN, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Hal itu disebabkan kurangnya perhatian pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat. Karena sadar bahwa sektor pendidikan dalam investasi masa depan penting, kini pemerintah memberikan anggaran terbesar pada bidang pendidikan, yakni 55 triliun rupiah.
“Perlu proses dalam mewujudkan Unesa sebagai WCU,” ucap Prof. Dr. Haris Supratno. Itulah pernyataan Rektor Unesa saat diwawancarai Reporter Humas. Lalu apa dan bagaimana proses Unesa mewujudkan mimpinya menjadi WCU? Berikut jawaban Prof. Dr. H. Haris Supratno rektor yang telah dua periode jabatan memimpin Unesa dan pertengahan tahun ini akan mengakhiri jabatannya. Dalam bidang ketenagaan (SDM), Unesa membuat kebijakan kepada seluruh dosen yang masih berkualifikasi S1 agar melanjutkan studi lanjut S2, dosen yang sudah menempuh S2 dianjurkan melanjutkan studi S3. Pengambilan program studi lanjut para dosen baik yang masih S1 atau sudah S2 harus sesuai dengan bidang keahlian S1-nya. Begitupun pada dosen pemrogram studi S3 harus sesuai dengan program studi S2-nya. Kebijakan tersebut diambil agar pengembangan bidang keilmuan yang dimiliki setiap dosen dapat bermanfaat untuk pengembangan program studi atau jurusan terkait. Selain itu, dosen-dosen muda yang telah bergelar doktor pun terus didorong agar dapat menjadi profesor pada usia kurang dari lima puluh tahun, sehingga masa pengabdian pada lembaga bisa lebih
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
3
berita khusus panjang karena masa pensiun seorang profesor, tujuh puluh tahun.
pendidikan dengan kualitas guru dan kurikulum merupakan keniscayaan sebab peran sentral dan esensial guru baik dalam pola pendidikan formal maupun nonformal sebagai implementator kurikulum. Kurikulum merupakan aspek penting dalam dunia pendidikan sebab kurikulum dianggap sebagai pedoman atau arah penyelenggaraan pendidikan.
Selain bidang ketenagaan, dalam bidang akademik Unesa pun menyiapkan rintisan fakultas bertaraf internasional, yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas tertua ketiga di Unesa ini sejak 2008 telah membuka kelas internasional. Persentase kelulusan yang diberlakukan pada calon mahasiswa kelas internasional ini meliputi IPK dengan bobot 40%, kemampuan bahasa inggris 40%, kemampuan aplikasi ICT 15%, dan minat 5%. Selain itu, karya monumental yang bertaraf nasional dan internasional pun turut mempercepat pengakuan dunia kepada universitas yang menuju WCU.
Satu dasawarsa terakhir ini perhatian pemerintah terhadap guru secara kuantitas maupun kualitas sangat tinggi. Perhatian itu tergambar dari terlaksananya berbagai program seperti sertifikasi guru, pemberian beasiswa studi lanjut bagi guru, pengangkatan dan penambahan guru, dan masih banyak lagi. Berbagai program diadakan karena pemerintah sadar bahwa peran guru sangat signifikan bagi perkembangan kualitas pendidikan dan pembentukan karakter bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
gedung/yoyo/dok.humas
Karakter bangsa yang terus dikembangkan itu adalah memiliki nasionalisme yang tinggi, bekerja keras dan jujur, memiliki kepekaan dan solidaritas sosial tinggi, berkualitas dan berdaya saing tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sejalan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada momen Lustrum IX atau Dies Natalis XLV Unesa pada 19 Desember 2009 ini, Unesa berkomitmen menuju world class university dengan memperkuat peranannya dalam pendidikan yang membentuk kualitas dan karakter bangsa. Semangat lustrum itu meneguhkan Unesa yang sejak 45 tahun lalu dikenal sebagai universitasnya guru bangsa ini ke depan akan menjadi universitas unggul dengan karakter yang mendasarkan pada basis pendidikan dan keguruan. Karena itu, upaya revitalisasi pembelajaran di Unesa kini tak hanya menekankan pada transfer of knowledge, namun juga transfer of value.
Alfanita Unesa Harus Jadi Universitas Unggul yang Berkarakter Kualitas pendidikan suatu bangsa tergambar dari kualitas para pendidik dan kurikulumnya. Keterkaitan erat antara kualitas
4
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
figur/jarot/dok.humas
Gedung Rektorat Unesa, Kampus Ketintang Surabaya.
Selain dua bidang di atas, bidang kerjasama pun terus diperkuat untuk mempercepat proses menuju WCU. Kerja sama yang telah dijalin sepanjang tahun ini ialah dengan Tsukuba University (Jepang) dan Nagoya University (Jepang) dalam pengembangan lesson study di Indonesia. Kemudian dengan University of Pittsburgh (USA), Florida State University (USA), USAID, dan Konsorsium Rektor LPTK Indonesia, Unesa ikut serta dalam program Decentrilized Basic Education (DBE). Unesa juga mengembangkan pembelajaran matematika realistik bersama University of Utrecht (Belanda), sekaligus menjadi Pusat Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Dalam bidang olahraga, Unesa bekerja sama dengan Beijing Sport University (China) mengembangkan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Dalam pembukaan program pendidikan bahasa mandarin, Unesa bekerja sama dengan Huazhong Normal University. Kini Unesa juga sedang merintis kerja sama dengan Curtin University, (Australia) dalam peningkatan kualifikasi guru RSBI jenjang S1 menjadi S2 dan pembukaan program dual degree S2 Mathematics and Science Education. Selain itu, Unesa dengan Universiti Kebangsaan Malaysia menjalin kerjasama dalam hal pertukaran dosen dan mahasiswa.
Prof. Dr. Baedhowi, M.Si, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikti Depdiknas mengatakan bahwa Unesa sebagai LPTK (Lembaga P e n d i d i k a n Te n a g a Kependidikan, red.) harus memperjelas maksud character e d u c a t i o n , merencanakan integrasi character education sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran, membekali dan Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. menyiapkan guru yang berkualitas, profesional, dan berkarakter agar mampu menjalankan dan mengembangkan proses pembelajaran yang memperkuat karakter siswa, serta mengimplementasikan KTSP melalui peningkatan komitmen, dukungan dana, dukungan media dan alat peraga, dukungan politis, koordinasi, komunikasi dan sinergi serta keteladanan.
berita khusus Saat berkunjung di Unesa, Baedhowi berpesan, “Upaya peningkatan kualitas pendidikan yang digagas Unesa menuju WCU tidak hanya memerlukan peningkatan fisik seperti berbagai fasilitas, sarana dan prasarana penunjang pendidikan, tenaga pengajar dan peneliti, penelitian dan publikasi ilmiah, tetapi juga kualitas nonfisik seperti aspek management dan governance, pengembangan iklim akademik yang kondusif, serta kerjasama internasional.”
“Selain dua aspek tersebut, pengembangan Unesa menuju WCU memerlukan upaya penguatan karakter bangsa yang dimiliki sumber daya manusianya agar sivitas akademika Unesa memiliki semangat juang tinggi, disiplin, kerja keras yang disertai dengan daya kreativitas dan inovasi tinggi serta tahan banting dalam menghadapi persaingan global yang hampir tanpa batas seperti saat ini,” tambahnya. Bayu
acara/jarot/dok.humas
tiga pertanyaan tersebut, maka tidak akan ada lagi kesombongan, kebohongan, iri, dengki, kikir, korupsi dan sifat-sifat buruk lainnya karena kita sadar bahwa suatu saat nanti kita akan kembali kepada Tuhan dan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita. Lalu apa saja yang sudah kita lakukan untuk bekal kita nanti sesudah mati? Jika pertanyaan tersebut selalu terngiang di otak, maka kita akan senantiasa melakukan kebaikan dalam segala hal sebagai bekal kita nanti.
Pembantu Rektor 2, Dr. Nurhasan, M.Kes. memberikan cinderamata kepada Trainer ESQ sebagai wakil dari Ary Ginanjar Agustian pendiri ESQ.
Intelectual Quetiont (IQ) saja tidak menjamin seseorang dapat berhasil. Sebanyak 95% keberhasilan sesorang ditentukan oleh Emotional and Spiritual Quetiont (ESQ). Seseorang dapat berhasil dalam hidupnya ketika dapat menjawab dan memahami hakikat tiga pertanyaan mendasar dalam hidup yakni siapa yang menciptakan kita? Untuk apa kita diciptakan, dan akan kemana kita nanti? Jawaban tiga pertanyaan tersebut adalah Tuhan pencipta kita, untuk beribadah kepada Tuhan kita diciptakan dan akan kembali kepada Tuhan kita nantinya. Jika kita bisa menjawab dan memahami hakikat
ESQ mutlak harus ada pada diri setiap pemimpin agar tidak mudah korupsi, disiplin, bertanggung jawab, adil, peduli, dan dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk bawahan untuk dapat mewujudkan visi dan misi lembaga. Untuk itu Universitas Negeri surabaya (Unesa) mengadakan In House Training ESQ dalam rangka Lustrum ke-IX dan Dies Natalis ke-45 di Hotel Surya Prigen, Pasuruan (7-8/11). Pelatihan ini dihadiri oleh para pejabat Unesa. Ke depan pelatihan ini diperuntukkan bagi semua dosen dan pegawai, setelah itu pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa), kemudian mahasiswa baru (maba). Pelatihan ESQ tersebut diadakan juga didasarkan pada salah satu misi Unesa, yakni menghasilkan lulusan yang religius dan memiliki karakter yang unggul. Pelatihan ESQ ini mengajak peserta memiliki cara pandang dan pola pikir yang dapat mengembangkan kecerdasan emosi dan spiritual guna mencapai kesuksesan hidup. Fithri
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
5
komparasi
figur/alfanita/dok.pribadi
Film drama merupakan satu di antara beberapa hal yang mungkin akan disebutkan orang Indonesia ketika ditanya tentang Korea. Korea memang terkenal dengan film dramanya. Selain film dramanya, ternyata banyak hal menarik tentang Korea, terutama Korea Selatan, yakni sistem pendidikannya. Bagaimana sistem pendidikan di Korea? Bagaimana pendidikan negeri ginseng itu dijalankan? Bagaimana pula peran pemerintah Korea Selatan dalam bidang pendidikan? Majalah Unesa akan mengulasnya bersama narasumber Jiyeon Lee, salah satu mahasiswa asing pada Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) di Unesa. Ditemui di ruang BIPA Unesa, wanita berambut panjang ini menceritakan sistem pendidikan di negaranya. Awal mula wanita cantik ini tertarik belajar Bahasa Indonesia adalah saat ia bekerja di Korea. Di sana, selain major Japanese, ia juga mempelajari tentang Asia Tenggara. Bahasa yang banyak digunakan oleh penduduk negara-negara Asia Tenggara adalah Melayu (Indonesia), karena itu ia tertarik untuk mempelajari bahasa yang menjadi bahasa persatuan sejak tahun 1928 ini. “I knew that there are many countries in South Asia, one of them is Indonesia, It has big population and most of them use Bahasa, so that's why I'm interested in learning this language,” ungkapnya. Wanita yang baru delapan bulan menikah ini menyelesaikan pendidikan S1-nya di Ewha Womans University (Bahasa Korea: ? ? ? ? ? ? ? ; ihwa-yoja-dehagyo) Jurusan Political Science and Diplomacy. Ewha University merupakan salah satu universitas wanita di Seoul, Korea Selatan. Universitas ini didirikan pada tahun 1886 oleh Mary F. Scranton, seorang misionaris wanita asal Amerika. Ada dua alasan mengapa "Womans" yang tertera dalam nama universitas merupakan penulisan baku yang dipakai hingga saat ini (dalam bahasa Inggris Women's). Alasannya karena universitas ini diawali oleh satu mahasiswa dan universitas ini menekankan kemampuan individual tiap mahasiswa.
6
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
Di women university ini banyak mahasiswa yang cepat menyelesaikan kuliah kemudian mendapatkan good job. Namun ada juga mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi bahkan sampai ke luar negeri. Di universitas ini ada banyak proyek yang harus dikerjakan. Proyek-proyek itu biasanya dikerjakan secara berkelompok untuk kemudian dipresentasikan. Outdoor activity juga banyak dilakukan mahasiswa di sana yang secara langsung terjun ke lapangan untuk interview dengan orang yang ahli dalam bidangnya. Di sini praktik secara langsung merupakan kegiatan yang penting untuk memacu keaktifan mahasiswa. Di Ewha University, fasilitas yang disediakan sangat lengkap. Salah satunya adalah perpustakaan. Di sana perpustakaan merupakan hal yang paling penting dalam menunjang proses pembelajaran. Perpustakaan tersebar di semua fakultas dan memunyai koleksi buku yang lengkap. Tak seperti perpustakaan di Indonesia yang buka pada waktu-waktu tertentu, perpustkaan di Korea Selatan buka selama 24 jam. Selain perpustakaan, di sana juga disediakan comfortable room yang biasa digunakan mahasiswa untuk kerja kelompok dan berdiskusi, komputer yang bisa digunakan kapanpun, auditorium, convension center serta tempat workshop. Semua fasilitas itu digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran di kampus. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Jiyeon terbang ke Tokyo, Jepang untuk mempelajari bahasa negara matahari terbit itu selama satu setengah tahun. Setelah itu, ia kembali ke Korea untuk menyelesaikan pendidikan S2nya di Ewha Womans University. Saat S2, ia juga berkesempatan belajar di Ritsumeikan University Jepang dalam program pertukaran mahasiswa selama satu tahun dengan kajian tesis tentang Free Trade Agreement (FTA) Jepang. Di Korea Selatan, pemerintah memegang peranan penting dalam pendidikan di negara yang dijuluki macan Asia ini. Pemerintah
melakukan apapun untuk meningkatkan kualitas pendidikan warganya, di antaranya meningkat fasilitas dan sistem pendidikan di negara yang memunyai sembilan provinsi itu. Sama seperti Indonesia, negara ini juga memunyai free education bagi warganya agar menjadi warga yang berwawasan dan berpengetahuan. Bila di Indonesia, kita bisa melihat banyak anak usia sekolah merokok di jalanan atau di tempat-tempat umum, maka berbeda dengan kondisi di Korea Selatan. Di sana anak-anak usia sekolah terutama SMA tidak akan merokok di tempat terbuka seperti di Indonesia, namun secara sembunyi-sembunyi. Untuk mengurangi bahaya merokok, pemerintah memberikan batasan umur untuk pembeli rokok, yaitu usia 19 ke atas, untuk pembeli dengan usia di bawah 19 tahun tidak akan diizinkan membeli rokok.
Wanita yang sebelumnya bekerja sebagai seorang Ministry of Foreign Affairs ini berharap setelah lulus program Darmasiswa di Indonesia ini dapat memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia pada orang-orang Korea, begitu juga bahasa dan budaya Korea pada orang Indonesia. ”After graduating this program I want to introduce indonesian social, cultural chracacters along with Indonesian language to Korean people and adversaly, Korean things to Indonesian people,“ jelasnya menutup wawancara dengan reporter Humas Unesa. Alfanita
Pembina Robot Rengganis, Drs. H. Ali Mufi bersama reporter Majalah Unesa saat di sela-sela acara lomba KRCI UGM (13/6).
Wawancara bersama keynote speaker pada acara Seminar Internasional dan Workshop Lesson Study di Auditorium FMIPA (18/8).
acara/jarot/dok.humas
Pers Rilis SNMPTN yang dibuka oleh Rektor, Prof. H. Haris Supratno bersama wartawan di Hotel Hyatt Surabaya (27/6).
acara/jarot/dok.humas
acara/yoyo/dok.humas
Wawancara TVRI dengan Rektor, Prof. H. Haris Supratno pada saat acara Bulan Pendidikan yang digelar di FIP Kampus Lidah Wetan (3/5).
acara/yoyo/dok.humas
acara/yoyo/dok.humas
acara/totok/dok.humas
Dalam ujian masuk perguruan tinggi, ada dua cara yang dapat ditempuh oleh calon mahasiswa baru di Korea Selatan. Cara pertama adalah dengan mempertimbangkan nilai semua mata pelajaran selama tiga tahun di SMA (naeshin) dan prestasiprestasi yang diraih selama di SMA (career). Cara yang kedua adalah berdasarkan nilai semua mata pelajaran (naeshin), UAN (suneung), dan ujian esai (nonshul). Namun dalam sistem baru, career akan dipertimbangkan berdasarkan prestasi yang diraih berdasarkan jurusan yang diambil di perguruan tinggi, bukan hanya prestasi pada mata pelajaran SMA.
figur/alfanita/dok.pribadi
Wawancara Rektor, Prof. H. Haris Supratno dengan wartawan nasional pada saat acara Welcome Party PPLM di GSG Gema Unesa (21/11).
Sivitas akademika dan mahasiswa Jurusan Sendratasik pada Live Performance Unesa di TVRI Jawa Timur pada acara Campursari Tambane Ati (19/12).
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
7
info unesa Untuk mewujudkan World Class University (WCU), salah satu kriteria universal adalah sejumlah pengakuan dalam lingkup internasional (international recognized). Pengakuan itu dapat dilihat dari segi penelitian, kualitas sumber daya manusia, laboratorium atau sarana dan prasarana pendukung pembelajaran, proses belajar mengajar, kapasitas teknologi informasi dan popularitas website. Terkait dengan kapasitas teknologi informasi, webometric secara berkala (dua kali setahun) mengumumkan hasil penelitiannya dengan metode tertentu untuk kemudian menghasilkan daftar ranking perguruan tinggi seluruh dunia dari sisi kapasitas teknologi informasinya. Dalam hal teknologi informasi, versi lain perangkingan dikeluarkan oleh 4 International Colleges and Universities (4ICU). Menurut lembaga internasional ini, Unesa berhak mendapatkan gelar WCU karena menempatkan posisi
KPTIP telah menghasilkan Rencana Strategis KPTIP yang terdiri atas sebelas butir, yakni (1) Optimizing the role of university members in disseminating DBE2 Program; (2) Establishment of university-owned laboratory schools in the member universities; (3) Curriculum development of the teacher training program in the member university members; (4) Improvement of the quality of instruction in the teacher training program of the members universities and in the targets schools; (5) Improvement assessment in the teachers training program of the members universities an in the target schools; (6) Improvement of the staff (lectures and teachers) educational qualification through degree and non-degree program; (7) Exchange of scientific, educational, and scholarly materials by any means; (8) Joint research activities (including classroom action research); (9) ICT development; (10) Academic journal; (11) management in higher education.
8
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
pada peringkat 33 web paling populer di Indonesia dan 4664 web paling populer sedunia. Pemeringkatan yang diikuti oleh lebih dari sembilan ribu perguruan tinggi sedunia pada Desember 2009 lalu ini menunjukkan peningkatan signifikan dari periode sebelumnya yang hanya menduduki peringkat 80 Indonesia menjadi 45 terbaik se-Indonesia dan memasuki tahun 2010 ini, popularitas web Unesa menembus posisi ke-33. Tidak seperti webometric yang memiliki metode jelas dalam teknik perankingan, pada versi 4ICU ini tidak ada penjelasan detail tentang metode perankingannya, hanya disebutkan web popularity yang bisa menggunakan bantuan tools seperti alexa dalam pengecekannya. Namun demikian cara ini memakan waktu lama karena harus memuat lebih dari 9200 ranking perguruan tingg di 200 negara. Bayu
Pertemuan KPTIP keenam diselenggarakan pada (8-9/12), di Sidoarjo dan dituanrumahi Unesa ini diadakan di Hotel Sun City Sidoarjo membahas (1) evaluasi implementasi pengembangan program-program KTPIP ke depan; (2) evaluasi, update, penjajagan kerjasama dengan Pitssburg University dan Florida State University; (3) penggalakan pembelajaran aktif di perguruan tinggi (Active Learning for Higher Education/ALFHE). Pertemuan ini diikuti sembilan belas institusi pendidikan tinggi baik dari dalam maupun luar negeri, yakni DBE 2 USAID Indonesia, Pittsburg University, Florida State University, IAIN Ar Raniry Banda Aceh, IAIN Sumut Medan, IAIN Walisongo Semarang, Uncen Jayapura, UKSW Salatiga, Unmuh Aceh, Unmuh Makassar, UNM, UM, Unimed, Unnes, Unesa, UNS, Untirta, Unsyiah Aceh, UT Jakarta. Bayu
Gedung Pemuda yang sarat kegiatan (23-24/12) dipenuhi standstand berukuran 2x3 meter bersekat putih dan dijaga orang-orang berseragam batik. Pasalnya selama dua hari diadakan Job Fair Market (JFM) yang merupakan pasar kerja terbuka oleh Pemkot Surabaya. Mengingat permasalahan ketenagakerjaan di Jawa Timur secara umum sampai tahun 2009 masih ditandai oleh beberpa hal, yakni penurunan daya serap tenaga kerja karena krisis ekonomi global, rendahnya kualitas angkatan kerja, penampatan dan perlindungan TKI ke luar negeri. Acara yang diselenggarakan untuk mengantisipasi angka pengangguran di Jawa Timur dan sekitarnya tersebut dibuka oleh Kepala Disnaker Jatim. Selain itu turut hadir pula sejumlah peserta JMF dari berbagai perusahaan. Para job seekers berduyun-duyun datang untuk mencari kesempatan kerja yang ditawarkan. Ketika masuk ke lokasi mereka wajib mengisi form data diri. Menariknya, acara ini tidak dipungut biaya dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Tercatat sebanyak lima puluh jenis perusahaan ikut berpartisispasi termasuk UJC (Unesa Job Center) menjadi salah satunya. UJC merupakan suatu bentuk kerja sama antara pihak Unesa dengan pihak perusahaan lain yang berkepentingan untuk mencari tenaga kerja. Dengan kata lain UJC sebagai mediator antara pencari tenaga kerja dengan pencari lapangan pekerjaan. Mereka dapat melayangkan secara langsung tawaran kerja sama perusahaan yang bersangkutan ke Humas Unesa di gedung F4 atau berkomunikasi via koneksi internet dengan link ke www.ujc.com.
Dua Profesor Filiphina Beri Motivasi Melalui Metode Pembelajaran Budaya dan Musik Merupakan kebanggaan bagi Unesa (7/12) atas kunjungan dua profesor muda dari Philipina dalam kegiatan seminar “Developing Teaching Method in Multicultural and Multilingual Music” di Gedung Sawunggaling Unesa Lidah Wetan oleh Jurusan Sendratasik. Kunjungan ini bukanlah yang pertama di Unesa, tetapi sebagai bentuk tampilan penelitian Prof. Maria Sherla Najera dan Prof. Joy Guadalupe pada metode pembelajaran yang telah mereka temukan. Sebelum berkunjung ke Unesa, Prof. Maria dan Prof. Joy telah hadir pada kegiatan Seminar dan Workshop “Quo Vadis Seni Tradisional” di UPI Bandung (3-5/12). Kegiatan di sana bertujuan untuk meningkatkan pemahaman silang budaya melalui pendidikan seni UPI Bandung. Dalam seminar yang mengangkat tema metode pengembangan pembelajaran pada musik ini banyak menarik perhatian peserta. Salah satu pertanyaan yang menarik antara lain; “Bagaimana seni musik yang diajarkan di negara Philipina?” Prof. Maria memaparkan bagaimana pengajaran seni di kampusnya tidak sekadar hanya teori dan praktik, melainkan mendalami tentang pemahaman. Guru harus pandai menghayati betul tentang apa saja yang diajarkannya dengan tidak hanya menghayati teori dan konsep, tetapi juga memahami seni secara mendasar. Ini merupakan kunci paling esensi dari pengajaran seni yang multikultural dan multibahasa.
acara/jarot/dok.humas
info unesa
Job Seekers yang mampir di stan UJC saat acara JFM berlangsung.
Selama ini UJC kurang dimanfaatan secara optimal, padahal ini merupakan peluang penting dalam memperluas relasi dengan perusahaanperusahaan lain di berbagai bidang. Hal ini terbukti dengan akses yang masih sulit ditembus, bahkan untuk login sekalipun. Memang hal ini dapat dimaklumi mengingat laman Unesa masih dalam proses pebaikan. Akan tetapi hendaknya permasalahan ini segera dapat diselesaikan demi kepentingan bersama dan Unesa khususnya. Alasan kuat diantaranya adalah banyaknya perusahaan yang menawarkan diri untuk menggalang kerja sama dengan Unesa. Harapan UJC kedepannya adalah dapat lebih memaksimalkan fungsinya sebagai mediator dan memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam penanggulangan angka pengangguran di Surabaya dan sekitarnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai wahana distribusi dan info yang terkait dengan pendidikan. Wahyu, Ananda
Meskipun begitu, proses pengajaran di Philipina-pun terdapat kendala di antaranya masalah motivasi. Banyak anak yang menyukai lagu pop daripada lagu Philipina atau lagu daerah. Maka dengan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Maria dan Prof. Guadalupe, hal tersebut dapat diantisipasi dengan memadukan dua lagu yang berbeda dalam satu musik, misalnya lagu pop dengan lagu Philipina yang dikolaborasi menjadi sebuah perpaduan musik yang indah. Sedangkan masalah yang terjadi pada guru musik sendiri ialah banyak guru yang pergi ke luar negeri hanya untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Sebenarnya ini hampir sama dengan masalah yang terjadi di Indonesia. Namun, perbedaan pengajaran di Indonesia dan Philipina terletak pada langkah utama yang dilakukannya. Sehingga masalah guru dapat diatasi dengan baik. Jika di Indonesia tujuan pertama pengajaran berangkat dari hal yang objektif, maksudnya menentukan tujuan terlebih dahulu kemudian menentukan metode dan materi. Tetapi di Philipina, hal pertama yang dilakukan ialah melihat metode dan materi yang diajarkan, kemudian baru menentukan objeknya atau tujuannya. Hal ini dilakukan agar proses pengajaran lebih optimal. Kedua profesor ini mengatakan bahwa yang penting dalam pengajaran musik ialah perlu adanya integritas, yaitu menyatu dengan tujuan. Mereka pun menjelaskan bahwa di Philipina, PPL (Praktik Pendidikan Lapangan) dilakukan pada semester dua awal. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran lebih matang. Yuneni
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
9
profil
figur/jarot/dok.humas
Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Appl.Sc.
Prestasi olahraga Indonesia pada tingkat nasional dan internasional baik pada tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara-negara di bawah level Indonesia jika dilihat dari SDM yang tersedia. Berbagai upaya peningkatan prestasi olahraga sudah dilakukan oleh pengurus cabang-cabang olahraga yang ada di bawah koordinasi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun prestasi pada akhir-akhir ini belum sesuai dengan harapan. Visual Coaching (VC) merupakan program yang dikembangkan Mr. Luke (Australia) saat ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang perlu direkomendasikan untuk diketahui dan dilaksanakan semua pihak yang berkecimpung dalam dunia olahraga untuk meningkatkan prestasi di semua cabang olahraga (cabor) yang dikembangkan di Indonesia. Hal ini sangat penting, khususnya bagi para pelatih cabor. VC yang dikembangkan Mr. Luke beberapa tahun lalu telah diimplementasikan di beberapa pusat latihan cabor di Australia dan hasilnya dapat dikatakan sangat signifikan dengan banyaknya atlet Australia merajai beberapa cabor yang dilombakan dan dipertandingkan baik di tingkat regional maupun internasional. “VC model Mr. Luke telah dikembangkan sebanyak 6.500 variasi latihan untuk berbagai cabor dan dijamin
10
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
tidak membosankan,” ujar Nining dengan penuh keyakinan. “Indonesia pasti bisa meningkatkan prestasi olahraga,” tambahnya. Optimisme ini diyakini karena beberapa perguruan tinggi di Indonesia khususnya yang memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) atau Program Studi Olahraga yang tersebar di wilayah Indonesia telah mendapat program VC dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga berupa hibah peralatan dan program Mr. Luke itu. Selain itu, program VC ini sudah dapat diunduh di situs www.visualcoaching.com. Nining merupakan satu-satunya pelatih VC yang dimiliki Indonesia saat ini. Wanita bernama lengkap Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Appl.Sc. ini telah memerolah sertifikat dari Australian Strength and Conditioning Assosiation (ASCA) level 1 dan 2 yang ditempuhnya di Charles Sturt University Australia pada 2009. Dengan memiliki 2 sertifikat itu, kini ia sering meninggalkan keluarga berkeliling nusantara demi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah nasional dan internasional dengan cara menyosialisasikan dan memberikan pelatihan kepada pelatih-pelatih cabor. Dengan nada optimis, Nining menyatakan bahwa hal itu merupakan konsekuensinya untuk mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa melalui pengajian dan pengembangan ilmu keolahragaan. Heru Siswanto
tri dharma
Salah satu sendi pemerkuat tri dharma perguruan tinggi adalah penelitian. Kampus dianggap sebagai kawasan ilmiah. Sebagai warga yang menghuni kawasan ilmiah, civitas akademika harus mendasarkan segala keputusan atau pandangannya pada hasil penelitian. Saat ini pun penelitian dijadikan kekuatan utama dalam pemeringkatan World Class University (WCU). Itulah yang mendasari diselenggarakannya Workshop Penyusunan Proposal Penelitian Kompetitif Nasional di Ruang Sidang Lembaga Penelitian Kampus Ketintang,(25-26/11). Workshop yang diadakan dalam rangka Lustrum IX Unesa ini, menghadirkan peneliti-peneliti tingkat nasional dalam dua hari, yaitu hari pertama Dr. Hj. Siti Umajah Masjkuri dari Universitas Airlangga (Unair) yang memaparkan penelitian Pekerti. Penelitian Hibah Pekerti adalah program pembinaan penelitian yang bertujuan untuk memberikan wadah kepada dosen/ kelompok peneliti yang relatif baru berkembang dalam kemampuan menelitinya untuk dapat memanfaatkan sarana dan keahlian serta mengadopsi atau mencontoh budaya penelitian yang baik dari kelompok peneliti yang lebih maju di perguruan tinggi lain dalam melaksanakan penelitian yang bermutu. Sementara itu, Prof. Dr. Lenny Yuanita, M.Kes. dari Unesa
memaparkan pedoman penyusunan usulan penelitian fundamental. Penelitian fundamental ialah salah satu jenis pembinaan penelitian yang mengarahkan peneliti dalam memperoleh modal ilmiah yang tidak berdampak ekonomi dalam jangka pendek. Sedangkan Dr. Murtadlo, M.Pd. dari Unesa memaparkan Program Hibah Bersaing (PHB). PHB merupakan salah satu model penelitian kompetitif yang tergolong penelitian mandiri dan diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembagan ipteks. Sementara itu, pada hari kedua Prof. Dr. Paulus Indiyanto dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang memaparkan penelitian Hi-Link dan Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A. memaparkan tentang penelitian hibah pascasarjana Workshop pada hari pertama diikuti dosen-dosen atau peneliti-peneliti muda berpotensi yang disiapkan agar dapat berkompetisi di tingkat nasional. Sedangkan workshop hari kedua diikuti dosen-dosen atau peneliti-peneliti yang telah berpengalaman. Peserta hari kedua ini disiapkan agar menjadi dosen peneliti handal baik di tingkat nasional mupun internasional. Saat diwawancarai di ruang kerjanya, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. berkata, “Workshop ini diadakan sebagai upaya regenerasi dosen peneliti di Unesa karena bagaimanapun juga basis penelitian akan memperkuat Unesa menuju WCU”. Bayu
Pertemuan Paguyuban Rektor dan Pembantu Rektor PTN se-Jatim: Kiat Sukses Kuatnya Persatuan PTN di Jatim dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi Dinamika perubahan dan tantangan globalisasi pada abad 21 semakin ketat. Sejak dahulu kala Jawa Timur menjadi salah satu titik kekuatan Indonesia. Mulai zaman kerajaan Majapahit yang menjadi kerajaan besar yang menguasai sebagian besar wilyah Indonesia bahkan sampai wilayah asia tenggara. Memasuki zaman penjajahan, Surabaya menjadi pelabuhan utama di Indonesia bagian Timur hingga saat ini Surabaya masih menjadi barometer dinamika Indonesia baik dalam bidang ekonomi, bisnis, pariwisata maupun bidang pendidikan dan kebudayaan. Beberapa tahun lalu saat polemik pro dan kontra pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) bergejolak, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jatim secara proaktif membidani lahirnya model seleksi mahasiswa baru secara
nasional, yakni Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dinamika pengelolaan model seleksi masuk mahasiswa baru yang langsung mendapatkan respon positif dari berbagai PTN se-Indonesia ini membuktikan bahwa kuatnya persatuan PTN se-Jatim menjadi ujung tombak dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pertemuan paguyuban rektor dan pembantu rektor PTN seJatim kembali diadakan di Unesa, (25/11). Rombongan rektor dari Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Trunojoyo (Unijoyo), dan Universitas Jember (Unej) kali ini turut memeriahkan agenda Lustrum IX Unesa. Bayu
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
11
wawancara
Menjadi universitas berkelas dunia merupakan dambaan setiap perguruan tinggi. Namun menjadi world class university (WCU) bukan hal yang mudah. Berbagai persiapan harus dilakukan untuk mewujudkannya. Lalu, lembaga apa saja yang berhak melakukan penilaian tehadap universitas berkelas dunia. Apa saja ciri dan kriteria WCU, serta hal-hal apa yang terkait dengan WCU. Berikut pernyataan Dr. Ir. Ila Sailah, Direktur Akademik Ditjen Dikti Depdiknas.. [Alfanita]
figur/tvri/dok.humas
1. Lembaga apa saja yang selama ini memberikan penilaian terhadap suatu perguruan tinggi sehingga perguruan tinggi itu mendapatkan label WCU? Pada dasarnya ada tiga lembaga penilaian yang selama ini memberikan penilaian terkait WCU. Tiga lembaga itu adalah (1) Shanghai Jiao Tong Academy Ranking of World Universities yang menekankan penilaian pada kualitas riset secara kuantitatif, (2) Times Higher Education World University yang menekankan peer review, namun validitasnya masih dianngap rendah, (3) Webometrics yang mendasarkan performance ICT berupa website setiap perguruan tinggi sebagai proxy (wakil). 2. Bagaimana posisi perguruan tinggi di Indonesia menurut tiga lembaga penilaian tersebut? Menurut Shanghai Jiao tong, tak satupun PT Indonesia masuk peringkat 500 besar dunia. Menurut Times Higher Education empat PT Indonesia yaitu UI, UGM, ITB, dan Unair masuk peringkat 500 besar dunia. Menurut Webometrics, dua PT Indonesia masuk peringkat 100 besar Asia dan 1. 000 besar dunia, sedangkan 41 PT Indonesia yang lain masuk peringkat 5.000 besar dunia. 3. Lantas bagaimana ciri WCU? Ada empat ciri WCU yang perlu diketahui yaitu High Concentration of talent (staff and students) yang meliputi attract best staff dan best students, abundant of resources yaitu sumber pendanaan yang besar dan beragam, favorable governace yang meliputi leadership yang kuat dan visioner serta tata pamong yang sehat, dan culture of academic excellence yang meliputi budaya riset dan kebebasan akademik yang kuat. 4. Bagaimana kriteria WCU? Kriteria WCU menurut Alden dan Lin adalah reputasi internasional sebuah perguruan tinggi dalam hal riset dan pendidikan, peneliti kaliber dunia (leader in their fields), reputasi di luar lingkungan PT, programprogram akademik dan risetnya dikenal luas secara internasional, melahirkan inovasi, pemikiran baik dalam bentuk riset terapan, terobosan-terobosan baru Ipteks yang kemudian memenangkan nobel, menarik mahasiswa terbaik dari seluruh dunia, memiliki sumber pendaanaan yang kuat dan beragam, didukung oleh tim manajemen yang unggul, lulusan-lulusannya menduduki posisi penting di
12
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
masyarakat, perguruan tinggi itu berkontribusi besar bagi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan, mem-benchmark dengan universitas top dunia, serta memunyai agenda riset dengan prioritas yang jelas. 5. Bagaimana perspektif perguruan tinggi di Indonesia dalam menuju WCU? Dari segi output reputasi internasional, perguruan tinggi Indonesia masih perlu dibangun. Begitu juga dengan publikasi jurnal internasional yang sitasi, paten, temuan-temuan barunya masih rendah. Selain itu masih sedikit lulusan perguruan tinggi Indonesia yang bereputasi internasional. Selain itu pula sumber daya PT Indonesia yang meliputi staf, mahasiswa internasional, sarana dan prasarana, serta sumber daya finansial juga masih rendah. 6. Adakah strategi setiap negara untuk menjadikan perguruan-perguruan tingginya berkelas dunia? Beberapa negara seperti Cina dan India mengembangkan beberapa elite institution dari PT yang ada di sana. Di India juga dibangun institusi elit baru, namun berbeda dengan Inggris yang justru menggabungkan beberapa PT yang telah ada untuk melahirkan universitas unggul dunia. 7. Bagaimana peran dan program Dikti dalam mewujudkan universitas berkelas dunia? Dikti memiliki empat peran dalam mewujudkan WCU, yaiu facilitating, enabling, empowering, dan aligning. Program yang telah digulirkan Dikti dalam percepatan suatu PT menjadi WCU di antaranya ialah Program Hibah Kompetisi Institusi (PHK-B, sekarang PHKI tema-C), Program Hibah Bersaing yang mendanai riset unggulan kompetitif, penguatan kelembagaan PT, dan memfasilitasi pengembangan ICT suatu perguruan tinggi agar menjadi centers of excellence. 8. Apa pesan Ibu sebagai Wakil Mendiknas kepada PT yang sedang berproses menjadi WCU? Ada tiga hal penting yang harus dilakukan PT, yaitu meningkatkan exposure dan reputasi institusi secara internasional, membangun kolaborasi dan aliansi strategis dalam negeri untuk menghadapi persaingan global, dan memperkuat dukungan publik melalui pencitraan PT. Namun demikian perlu dipahami bahwa WCU itu hanya ukuran bukan tujuan karena tujuan PT adalah menjalankan tridarma.
acara/yoyo/dok.humas
spotlight
acara/yoyo/dok.humas
acara/aida/dok.humas
Prof. Hari Setiono di sesi acara pembuka.
Dr. Nurhasan bersama para penari latar Jurusan Sendratasik.
Saat ditanya terkait dengan tema Lustrum, rektor Unesa menjawab bahwa komitmen Unesa menuju world class university dengan memperkuat perannya dalam pendidikan yang membentuk kualitas dan karakter bangsa”. Tema ini sesuai dengan realitas di lapangan bahwa kerjasama multidimensi antarinstansi merupakan syarat mutlak (conditio sine qua non). Keberhasilan dalam menghadapi kompetisi antarlini sebagai akibat proses globalisasi. Informasi dan telekomunikasi adalah hal penting dalam globalisasi. Kepesatan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi telah mengantarkan setiap institusi, tidak terkecuali Unesa, memasuki era global yang ditandai dengan tingginya tingkat kompetisi, berbagai kondisi eksternal yang berpengaruh pada tingkat eksistensi Unesa yang tidak mungkin dihindari.
Drs. Djoko Tetuko duet bersama mahasiswa Jurusan Sendratasik.
acara/yoyo/dok.humas
Untuk meningkatkan citra institusi baik di dalam maupun luar negeri, pada tahun 2009 Unesa melakukan berbagai kegiatan baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Kali ini bertaraf nasional, Unesa berusaha memperlihatkan potensi yang dimiliki para mahasiswanya melalui potensi seni. Malam itu (19/12) di TVRI Jatim, mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unesa, unjuk kebolehan dalam acara “Campursari Tambane Ati” yang tayang setiap Sabtu malam. Dalam acara ini perpaduan seni musik dan seni tari menciptakan decak kagum serta sorak gembira para audience yang hadir pada malam itu.
acara/yoyo/dok.humas
Sebagian dari performa pertunjukkan oleh mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unesa.
Live: Prof. Haris Supratno saat memberikan sambutan seputar Lustrum Unesa Ke-IX di acara Campursari Tambane Ati.
acara/yoyo/dok.humas
Acara yang dipandu oleh cak pendik ding tak tong ini juga menampilkan performance istimewa dari PR 2 yang lagi-lagi mendendangkan lagu Madu Tiga karya Ahmad Dhani. Putri Foto bersama seusai acara Campursari di Studio TVRI Stasiun Surabaya.
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
13
Sekilas kuliah umum yang diselenggarakan di gedung I6 FIS pada Jumat (11/12) hampir senada dengan kuliah umum yang diselenggarakan di Unesa. Selalu merupakan pengalaman baru bagi mahasiswa baru yang mengikutinya dan sifatnya wajib. Masing-masing mahasiswa diharuskan hadir dan diabsen. Akan tetapi, ini kali kuliah umum agak berbeda. Selain merupakan hal baru bagi Program Studi Ilmu Hukum yang dibuka Unesa bagi angkatan perdana periode 2009-2010, kuliah umum ini menghadirkan Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia dari Jakarta, Prof. Dr. Muchsin, S.H. CN., sebagai pembicara sekaligus guru besar luar biasa S1 Program Studi Ilmu Hukum. Kuliah umum yang dikemas apik dalam tajuk “Pengembangan Sistem Peradilan dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia” ini nampak semakin lengkap dengan partisipasi para peserta yang seluruhnya mengenakan batik. Keadaan ini sekaligus membiasakan para mahasiswa untuk mengenakan batik tidak hanya pada acara formal, tetapi juga pada saat perkuliahan. Ditetapkannya hari batik dunia pada 2 November 2009 itulah yang mendorong lahirnya inisiatif untuk mewajibkan mahasiswa Ilmu Hukum berbatik setiap hari Rabu. Dalam kuliahnya, Hakim Agung yang berperawakan tenang namun tegas ini menyatakan bahwa lembaga peradilan itu sifatnya independen, jujur, dan adil. Lembaga ini yang mengurusi lembaga eksekutif dan legislatif dan tidak boleh terkontaminasi. Berdasarkan UUD pasal 24 ayat 1 kekuasaan kehakiman dijamin oleh institusi. Kehakiman sebagai lembaga yudikatif negara dan rendahnya kesadaran hukum rakyat Indonesia, merupakan satu hal yang berkesinambungan yang memerlukan tindak lanjut dan tanggung jawab bersama.
figur/aida/dok.humas
seputar unesa
Prof. Dr. Muchsin, S.H. CN
Alat bukti merupakan jantung lembaga peradilan. Tanpa itu kebenaran tidak dapat ditegakkan. Sebagai jembatan antara lembaga eksekutif dan legislatif, kekuasaan kehakiman telah menelurkan adanya Mahkamah Konstitusi. Mahkamah konstitusi atau yang akrab disapa MK berdasarkan UU No. 24 tahun 2003 dibuat bukan karena ada sengketa yang belum pernah diselesaikan. Misalnya empat presiden turun underpending karena sengketa dengan legislalif. Berbeda dari keduanya, Komisi Yudisial adalah lembaga baru tinggi negara yang dibentuk sebagai supporting body atau penunjang opini publik dengan pengakuan hukum. Bicara tentang hukum, tentu saja tak pernah lepas dari berbagai permasalahan atau kasus-kasus tindak kejahatan maupun penyelewengan hingga tingkat kriminalitas. Dari berbagai permsalahan tersebut, problematka mendasar yang menghimpit bangsa Indonesia saat ini yaitu kemiskinan, kebodohan, dan kemalasan. Berbagai macam solusi belum pernah berhasil secara tuntas, terkadang hanya dapat mencapai separo jalan. “Solusi terbaik yang mampu dilakukan saat ini adalah mengupayakna tingkat kesadaran masayarkat akan pentingnya pendidikan termasuk kesadaran hukum yang dimulai dari diri pribadi masing-masing individu,” lanjutnya. Harapan beliau dengan dibukanya Program Studi Ilmu Hukum di Unesa diharapkan mampu mencetak hakimhakim handal yang mampu bersinergi menegakkkan hukum di Indonesia menjadi lebih jelas dan tegas. Semoga!!! Wahyu
14
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
seputar unesa
Terinspirasi dari cerita rakyat Madura, “ Putri Koneng”, mahasiswa D3 Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarkan pagelaran hasil karya busana dengan tema “ Madura In Motion”. Pagelaran yang bekerjasama dengan sejumlah alumni ini diselenggarakan di Center Point Royal Plaza Surabaya (3/12). Peragaan busana yang merupakan mata kuliah ini memamerkan hasil karya busana delapan mahasiswa yang memiliki keunggulan tersendiri. Hasil karya busana yang dipamerkan terbagi dari tiga sesi, setiap sesi menceritakan suatu perubahan dari era Madura di zaman Putri Koneng hingga Madura di zaman modern seperti saat ini. Beberapa diantaranya, A just King, menceritakan kemegahan, keagungan dan kememewahan dari sebuah Kerajaan Sumenep yang diwujudkan dalam sebuah kebaya modifikasi. Kemudian ciri masyarakat Madura yang memiliki semangat hidup dengan bekerja keras diwujudkan dengan karya yang berjudul Jalanna Odi', lika-liku kehidupan yang tertuang pada manipulating fabric, serta penggunaan warna-warna yang khas dari Madura. Dan pada sesi yang menggambarkan kehidupan modern masyarakat Madura, salah satu karyanya
Suatu kebanggan bagi Unesa karena tahun ini Jatim berkesempatan menjadi tuan rumah dalam kongres Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) ke XI dan Konvensi Nasional XVI. Bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Adi Buana Surabaya, Kongres ABKIN yang diagendakan setiap empat tahunan serta Konvensi Nasional dwi tahunan ini,diselenggarakan di Hotel Satelit Surabaya (15-17/11).Tema yang diangkat “Revitalisasi Bimbingan dan Konseling Untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional”. Dalam kongresnya tersebut, tidak hanya menyusun kepengurusan ABKIN dan rancangan program kerja periode 2009-2013, melainkan juga membicarakan berbagai upaya yang telah dilakukan ABKIN terhadap pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia. Upaya tersebut antara lain rintisan Pendidikan Profesi Konselor (PPK), pengembangan standar kompetensi konselor, penataan pendidikan
adalah Dynamic Culture, suatu perpaduan antara modernisme sejak adanya jembatan Suramadu dengan budaya asli Madura terutama karakter oriental Madura. Karakteristik karya ini adalah cabikan-cabikan denim yang menggambarkan karakter clurit yang melekat pada kombinasi batik Madura sehingga menjadi dynamize dan exotic. Pagelaran busana dengan karya yang kental dengan nuansa Madura ini, juga dimeriahkan dengan pameran beberapa koleksi butik dari enam alumni D3 Tata Busana. Diantaranya Broken White, Fatira Collection, Rani Iswardhani Fashion designer, dan tiga lainnya. Saat dikonfirmasi pada ketua pelaksana, Nia Rahmawati, dia mengatakan bahwa tujuan dari acara ini selain memenuhi mata kuliah peragaan busana juga ingin mempublikasikan hasil karya mereka pada masyarakat. Jadi sebenarnya kita ini ingin publikasi sekalian jualan istilahnya. Ini kan tidak hanya acaranya D3 Tata Busana 2007, tapi juga berkolaborasi dengan para alumni.Agar kita bisa sama-sama eksis,” tutur mahasiswa D3 Tata Busana angkatan 2007 ini. Hal ini juga sesuai dengan misi Program Studi D3 Tata Busana, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia kerja/industri dan masyarakat. Putri
professional konselor dan penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal, dan turut membidani lahirnya Permendiknas No.27/2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKA-KK) serta berbagai kegatan lain untuk mengokohkan eksistensi dan pengakuan publik dan pemerintah atas profesi Bimbingan dan Konseling. Dalam sambutannya, pada pembukaan konvensi (15/11), mantan ketua ABKIN periode 2005-2009, Prof. Dr .Sunaryo Kartadinata, M.Pd, menyampaikan tentang spektrum ketenagaan yang masih menjadi persoalan dan berada pada kondisi diversifikasi yang kurang relevan perlu pekajian terhadap kompetensi, pendidikan, pelatihan, sertifikasi dan lisensi yang seharusnya dimiliki oleh konselor professional. Bersambung ke hal. 22 Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
15
seputar unesa
Malang (21/12) menjadi hari yang membanggakan bagi UNESA, betapa tidak? Kembali Jurusan Sendratasik unjuk kebolehannya diajang festival tarian dalam Dies Natalis yang ke47 Universitas Brawijaya Malang (unibraw). Acara itu juga diikuti 4 PTN lainnya di Jawa Timur, diantaraya UNAIR, UM, Universitas Trunojoyo, dan UNEJ. Tari Ngojhur yang dibawakan oleh 3 mahasiswa dan 3 mahasiswi Unesa dalam satu team ini, berhasil meraih 4 piala sekaligus dalam 4 kategori yaitu : Koreografer terbaik, penyaji terbaik, penulisan naskah (konsep) terbaik, penata musik iringan terbaik. Tari Ngojhur merupakan tarian baru yang berasal dari Madura, dimana Tari Ngojhur ini mengkisahkan tentang etnik atau budaya madura yaitu kegiatan masyarakat madura yang membantu nelayan menangkap ikan dilaut dengan imbalan ikan, bukan uang untuk kebutuhan hidup atau sebagai kulinya. Dan kegiatan itu ditekankan dan divisualisasikan dengan gerak tarian tradisi kontemporer yang membutuhkan teknik gerak yang cukup sulit dan unik.
Seminar yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan PGSD (5/12) ini mengangkat tema “Mendesain Pembelajaran Inovatif Berbasis IT”. Panitia menghadirkan pembicara dari luar khususnya dari ITS yang mereka yakini lebih mumpuni tentang permasalahan IT, yaitu seorang pakar IT, Supeno Mardi Susiki, S.T., M.T. Agar esensi kependidikan tidak hilang mereka juga menghadirkan pembicara dari Unesa yaitu seorang guru besar, Prof. Dr. H. Muslimin Ibrahim, M.Pd. yang memberikan materi tentang pembelajaran yang inovatif. Acara seminar dibuka oleh Ketua Jurusan Suryanti, M.Pd. dengan pemukulan gong dan memberikan beberapa kata sambutan. Ia menyatakan tentang perlunya pemanfaatan IT dalam pembelajaran karena menyesuaikan dengan keadaan jaman saat ini. Setelah itu sesuai dengan bidang ahlinya sebagai jurusan yang nantinya akan mencetak guru SD maka sesi pertama sebagai pengantar seminar dibuka oleh Guru Besar Unesa yang memberikan materi tentang “bagaimana belajar inovatif?” Beliau berpesan bahwa teknik drill sudah sangat tidak efektif lagi dan hanya akan membuat anak paham tentang materi namun hanya untuk sementara. Pada dasarnya banyak sekali hasil belajar yang harus dicapai oleh anak didik khususnya di tingkat SD dan untuk
16
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
Tarian Ngojhur merupakan tarian garapan atau tarian yang dipersiapkan khusus untuk mengikuti festival di Unibraw. Tari itu diusung oleh M.Hariyanto salah satu mahasiswa Jurusan Sendratasik yang berasal dari pulau Madura dan merupakan Duta Penari Jawa Timur 2008. Disetiap penyelenggaraan festival, Jurusan Sendratasik selalu mempersembahkan tarian baru / tarian garapan yang memang belum ditampilkan dimanapun ” ucap Ketua Jurusan Sendratasik, Djoko Tutuko. Minat para penari dan dosen berperan penting dalam mencapai hasil yang maksimal, semua penari yang juga dibantu oleh beberapa dosen benar-benar berlatih tanpa mengenal waktu dari siang hingga malam, Hanya dalam waktu kurang lebih 3 minggu mereka menjalani latihan-latihan tari itu, dan waktu itu sangat terbatas mengingat tari Ngojhur membutuhkan teknik gerak yang cukup rumit, sulit dan juga unik. Semua itu bisa teratasi dengan semangat teman-teman yang benar-benar ingin menampilkan penampilan yang terbaik untuk UNESA dalam festival itu, ucap salah satu penari. Ayu
mencapai tersebut tidaklah mudah dan tidak ada satu pun cara yang ampuh yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut. Salah satu penyebab pembelajaran yang tidak inovatif bisa karena tidak tahu atau tidak mau. Seorang pendidik harus selalu mengembangkan cara-cara atau teknik pembelajaran yang baru dan yang sesuai dengan kondisi atau karakteristik anak didik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan asalkan dengan cara yang benar. Sebagai seorang pendidik harus selalu memahami karaktristik anak didik dan harus selalu ingat bahwa setiap individu memiliki 2-5 macam kecerdasan. Jadi dalam merancang sebuah pembelajaran yang inovatif perlu memahami konsep multiple intelligences. Salah satu contohnya pembelajaran yang inovatif adalah dengan pembelajaran yang lebih intrakif jadi bukan pembelajaran dengan sistem ceramah lagi yang diterapkan disekolah. Karena sistem ceramah sudah tidak lagi optimal untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Guru bukan lagi menjadi sentral namun siswalah yang menjadi sentral. Guru harus memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dan mengembangkan pemahaman konsep dari suatu materi. Setiap siswa memiliki cara dan kecepatan yang berbeda beda dalam
seputar unesa memahami suatu materi yang disampaikan di kelas. Sehingga guru harus lebih telaten dalam membimbing siswanya. Adapun faktor lain yang juga sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di kelas, misalnya saja tentang gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa sangat berbeda beda, ada yang lebih senang jika belajar dengan bantuan gambar gambar ada juga yang lebih senang dengan bantuan suara dan sebagainya.
yang mengajar di FT ITS ini game adalah sesuatu yang sangat digemari oleh anak anak usia sekolah SD. Karena diteliti dapat memaksimalkan proses pembalajaran siswa. Acara ini berlangsung sangat seru karena tidak hanya diisi dengan ulasan dari pemateri namun diisi dengan berbagai hiburan dari mahasiswa PGSD sendiri. Hiburannya seperti tari tarian tradisional lalu ada juga permainan musik ansamble dari SD lab Unesa. Karena permainan musik yang sangat mengagumkan dari anak-anak SD Lab Unesa dapat membuat suasana seminar kembali semangat dan menghilangkan sedikit kelelahan.
Lalu demi menyempurnakan perancangan pembelajaran yang inovatif perlu dikaitkan dengan IT karena tuntutan dijaman globalisasi saat ini pemahaman IT sangat dibutuhkan. Maka materi selanjutnya adalah bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan IT untuk kepentingan pendidikan atau sebagai media pembelajaran, materi tersebut disampaikan oleh pakar IT dari ITS, Supeno.
Semnas PGSD yang berlangsung selama kurang lebih lima jam tsb ditutup dengan prosesi pemukulan gong oleh Sekjur PGSD Drs Supriyono sebagi tanda bahwa telah diakhirinya acara ini. Harapan dari seminar ini dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam dunia pendidikan saat ini. Agar banyak hal hal baru yang revolusioner untuk dunia pendidikan Indonesia. Ananda
Materi ini berisi tentang bagaimana cara merancang sebuah permainan atau game dengan bantuan IT yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak SD. Karena menurut dosen
seputar dies natalis Berikut daftar pemenang National Aerobic Competition State University of Surabaya. 1. Senam Bersama Pemenang : Undian doorprize. 2. Senam SKJ 2008 Perorangan Juara I : 101/ RINA/ SURABAYA. Juara II : 108/ EVAN/ SITUBONDO. Juara III : 139/ NASIR/ SURABAYA. Harapan I : 110/ TRIA/ KEDIRI. Harapan II : 107/ MANIK/ KEDIRI. 3. Senam Mix Impac Pemula <35 Juara I : 172/ SUSI/ SIDOARJO. Juara II : 188/ MAYA/ TULUNGAGUNG. Juara III : 177/ DIANA/ SURABAYA. Harapan I : 174/ RAMZY/ JEMBER. Harapan II : 185/ MAULANI/ SIDOARJO.
acara/ricky/dok.humas
4. Senam Mix Impac Pemula >36 Juara I : 215/ TRI/ SURABAYA. Juara II : 220/ L'IN/ SURABAYA. Juara III : 210/ LILIS/ MALANG. Harapan I : 203/ SITI/ MALANG. Harapan II : 204/ DYAH/ MALANG. 5. Body Language Juara I : 255/ IDRIS/ SURABAYA. Juara II : 266/ GUNAWAN/ SIDOARJO.
Juara III : 267/ VIVI/ SIDOARJO. Harapan I : 258/ RINA/ SURABAYA. Harapan II : 298/ ATIK/ MALANG. 6. Dangdut Non Asesoris Juara I : 314/ IDRIS/ SURABAYA. Juara II : 302/ TRIA/ KEDIRI. Juara III : 318/ ATIK/ MALANG. Harapan I : 316/ HARIS/ SURABAYA. Harapan II : 305/ RINA/ SURABAYA. 7. Instruktur Juara Baru Juara I : 378/ ATIK/ MALANG. Juara II : 352/ IDRIS/ SURABAYA. Juara III : 385/ RINA/ SURABAYA. Harapan I : 388/ RIKA/ MALANG. Harapan II : 400/ GUNAWAN/ SURABAYA. 8. Antar Sanggar Juara I : 08/ USC/ SURABAYA. Juara II : 19/ LAURA/ SURABAYA. Juara III : 05/ SGR JK AEROBIK/ SBY. Harapan I : 04/ THE BODY ART/ SBY. Harapan II : 10/ CALOSA/ MALANG. Harapan II : 400/ GUNAWAN/ SURABAYA. Sumber: Panitia Unesa 9th National Aerobic Competition 2009
Minggu (22/11) di GOR Bima Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Kampus Unesa Lidah Wetan diselenggarakan Kompetisi Senam Aerobic Tingkat Nasional IX. Kompetisi tahunan yang diadakan dalam memeriahkan Lustrum IX Unesa ini merupakan perwujudan tugas penyelenggaraan even dalam mata kuliah Senam yang ditempuh mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga angkatan 2007. Kompetisi ini diikuti pesenam dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia dengan delapan kategori ditambah satu kategori hasil kerjasama dengan sponsor. Acara ini berlangsung meriah dengan dua instruktur dari Malang dan satu instrukur dari Surabaya. Ricky
acara/ricky/dok.humas
Drs. Darsono dan host acara foto bersama pemenang lomba.
Suasana acara 9th National Aerobic Competition di GOR Bima Kampus Lidah Wetan Surabaya.
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
17
figur/alfanita/dok.humas
seputar dies natalis
Dalam rangka persiapan Sea Games Laos, Tim Nasional (Timnas) Voli Malaysia berkunjung ke Unesa untuk menggelar pertandingan persahabatan dengan Tim Voli FIK Unesa. Pertandingan ini digelar di GOR (Gelanggang Olah Raga) Bima Unesa Lidah Wetan (20/11). Sebelum datang ke Indonesia, Timnas Voli negeri tetangga ini menjalin kerjasama terlebih dahulu dengan Pelatnas Indonesia, kebetulan di sana ada Drs. Mahfud Irsyada, pelatih voli di Pelatnas yang juga dosen FIK Unesa, beliaulah yang menyarankan agar Timnas Voli Malaysia 'menjajal' kemampuan Tim Voli FIK Unesa lebih dahulu ketika berkunjung ke Jatim.
juga Official dalam pertandingan persahabatan ini mengatakan “Tim bola voli FIK Unesa lemah pada receive ball (penerimaan bola), selain itu teamworknya juga kurang. Berkaca pada Timnas Voli Malaysia, teamwork mereka sangat kuat, pemanasan, ganti baju, dan minum pun dilakukan bersama-sama. Namun ada satu hal yang didapatkan Tim Voli FIK Unesa dalam pertandingan berdurasi dua jam tersebut. Salah satunya adalah peraturan permainan baru terkait net yang sudah disosialisasikan secara Internasional, namun belum diketahui Tim Voli FIK Unesa. Kita mendapat informasi penting,”jelas pria ramah ini.
Dengan Hasil 3-0, Tim Voli FIK Unesa harus mengakui keunggulan Timnas Voli Malaysia. Secara kualitas, Tim Voli FIK Unesa tidak diragukan lagi, namun sayang mereka kalah dalam hal postur tubuh dan teamwork. Muhammad M.Pd salah satu dosen FIK Unesa yang
Selain 'menjajal' Tim Voli Unesa, Timnas Voli Malaysia ini juga akan menantang tim voli di klub-klub besar di Jatim seperti Samator, Bank Jatim, Indomaret (Sidoarjo), dan Mars kota Probolinggo. Alfanita
acara/ricky/dok.humas
Dalam rangka Lustrum IX Unesa, sebanyak 109 peserta dari 11 perguruan tinggi se Jawa-Bali mengikuti Invitasi Tenis Meja Piala Menegpora yang diadakan oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Tenis Meja bekerjasama dengan Menegpora (Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga) di GOR Bima Unesa Lidah Wetan, (23-25/11). 11 perguruan tinggi peserta Invitasi Tenis Meja Piala Menegpora 2009 antara lain; Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhamadiyah Malang, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Wijaya Kartika Surabaya, Sekolah Teknik Tinggi Surabaya (STTS), UNIPA Adibuana, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Ganesa Singaraja Bali. H. Herry Moestamar selaku pemangku teknik dalam kegiatan tersebut menjelaskan, kegiatan ini terdiri dari dua kategori yaitu beregu (tunggal putra, tunggal putri, dan campuran) dan perorangan (putra dan putri). Sistem pertandingan mengunakan setengah kompetisi. Dosen FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan) Jurusan Kepelatihan ini juga menjelaskan, untuk beregu terdiri dari dua pool dan masing-masing pool (pool A dan B) terdiri dari empat tim. Lalu untuk perorangan baik putra maupun putri terdiri dari 11 pool (pool A-K), dan masing-masing pool terdapat tiga sampai empat peserta. Ricky
18
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
Jadual pertandingan Tempat Ketua Pelaksana
figur/ricky/dok.humas
seputar dies natalis
: 7-12 Desember 2009 : Lapangan Tenis Kampus Lidah Wetan - Surabaya : Drs. Gatot Darmawan, M.Pd. Juara I, Mamat dan Fayakun dari FIK.
DAFTAR NAMA PESERTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN (FIK) 1. SIGIT ASMANTO, 2. SUDJOKO, 3. KOJIM, 4. AMIN, 5. SOEKARNO, 6. TUTUR JATMIKO, 7. SAPTO WIBOWO, 8. MAMAT (SECURITY), 9. HERI WAHYUDI
figur/ricky/dok.humas
KANTOR PUSAT (REKTORAT) 1. MUKSAN, 2. DARMADI, 3. FAYAKUN, 4. EKO PAMUJI, 5. NANANG, 6. NARTO, 7. PATUT, 8. RAHMAT BASUKI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) 1. SUGIMIN
Juara II, Drs. Nanang dan Drs. Eko Pamudji dari Kantor Pusat.
FAKULTAS TEKNIK (FT) 1. JOKO GRUMMY, 2. SOLIKUN, 3. MARDI, 4. OKY ACHMAD
acara/jarot/dok.humas
FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS) 1. WARSONO, 2. TAMSIL, 3. SUGENG HARIYANTO, 4. MUNAWIR
acara/jarot/dok.humas
acara/jarot/dok.humas
Penyerahan hadiah oleh ketua panitia, Drs. Suwono, S.H. kepada para pemenang.
Suasana Open Tournament Catur Unesa di Koridor Gedung Kantor Pusat Kampus Ketintang.
Menurut Suwono, S.H., ketua panitia, turnamen ini merupakan rangkaian turnamen yang telah diadakan sebelumya oleh Unesa pada tanggal 10 Desember. Turnamen tersebut hanya diikuti oleh peserta intern Unesa sendiri, yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa. Namun pada tahun ini, Unesa membuat terobosan baru dengan membuat turnamen yang pesertanya dari luar Unesa. (Ricky)
acara/jarot/dok.humas
Sebanyak 114 peserta dari berbagai kota di Jawa Timur mengikuti Open Tournament Catur Unesa (Non Master) yang diadakan (12-13/12) di kantor pusat Unesa kampus ketintang Surabaya, turnamen untuk memperingati Lustrum IX Unesa ini menggunakan Swiss System 9 babak dan memperebutkan total hadiah Rp. 6,2 juta.
SERIOUSLY: Benar-benar menguras pikiran bagi peserta Turnamen Catur.
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
19
seputar dies natalis cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud adalah cerdas intelektual, sosial dan emosional, spiritual, dan kinestetis.
acara/ricky/dok.humas
Selanjutnya beliau mejelaskan tiga pilar kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan, dan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pengelolaan pendidikan. Ricky
Kamis, (5/11) pukul 08.00 WIB di Auditorium lt. 3 FIK Unesa, Pendidikan Kepelatihan menyelenggarakan Seminar Pembinaan Bola Voli Usia Dini Pengprop PBVSI Jatim. Seminar ini diikuti peserta yang berasal dari mahasiswa dan umum. Sebagai penyaji dalam seminar tersebut adalah DR. Andun Sudijandoko, M. Kes. (staf pengajar IKOR FIK-UNESA) dan Loudryans Arison Maspaitella (mantan pemain voli nasional).
acara/ricky/dok.humas
Suasana Seminar yang di selenggarakan oleh Pendidikan dan Kepelatihan FIK Unesa.
Tim Volleyball Putri berlaga dalam pertandingan bola voli antarmahasiswa, dosen dan pegawai.
Penyaji pertama yaitu DR. Andun Sudijandoko, M. Kes. menjelaskan bahwa untuk mencapai prestasi yang bagus perlu dukungan dari pelatih, guru penjas, top organisasi, dan pengambil kebijakan. DR. Andun sudijandoko, M. Kes. juga mengingatkan kepada para pelatih bola voli usia dini bahwa tidak ada jalan pintas prestasi dalam pembinaan bola voli usia dini maksudnya adalah pembinaan harus jangka panjang 8-12 tahun. Dalam presentasinya, doktor yang menyelesaikan S3-nya di UNESA ini menjelaskan bahwa pembinaan bola voli pada usia dini ada dua level yaitu level 1(<10 tahun) dan level 2(10-12 tahun). Dirinya juga menjelaskan bahwa pelatih harus tahu proses latihan. Penyaji kedua, yaitu Loudryans Arison Maspaitella yang lebih banyak menceritakan tentang pengalamannya sewaktu menjadi pemain voli nasional dan juga kiat-kiatnya untuk menjadi pemain voli yang handal. Salah satunya, saat Loudry sapaan akrab dari Loudryans Arison Maspaitella, menceritakan pengalamannya saat dia tampil di pro liga voli indonesia tahun 2008 bersama tim Jakarta Plus dan meraih prestasi sebagai tosser terbaik. Tak terlepas dari rangkaian acara sebelumnya, pada Kamis (12/11) pukul 08.00 WIB di Auditorium lt.3 FIK Unesa, Pendidikan Kepelatihan menyelenggarakan Seminar Pentingnya Guru dan Pelatih Olahraga di Sekolah. Seminar ini diikuti peserta yang berasal dari mahasiswa dan umum. Sebagai penyaji dalam seminar tersebut adalah Drs. Suwanto, M.Si. (Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jatim). Pada presentasinya, beliau menunjukkan dan menjelaskan undangundang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional khususnya pada pasal 3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, dan juga pasal 37, ayat 1 yang memuat tentang kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Beliau juga menunjukkan dan menjelaskan tentang visi pendidikan nasional, yaitu insan indonesia
20
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
Bukan tanpa maksud, mengingat ambisi Unesa untuk menuju World Class Universiy, berbagai macam cara positif pun dilakukan, termasuk kegiatan yang bersifat kebersamaan. Mengingat pribadi manusia yang setiap saat membutuhkan hal baru dan bersifat rekreatif ada ditiap aktivitasnya. Dengan adanya hal baru dan rekreatif itu, rasa penat, sumpek, dan jenuh terhadap aktivitas akan balance sehingga semangat dan gairah untuk beraktivitas akan tetap terjaga. Sebut saja di Unesa dalam Lustrumnya kali ini, mulai hari Senin hingga Kamis (15-17/12), bertempat di halaman parkir gedung E1 dan E2, diadakan pertandingan Voli antar mahasiswa, dosen/ karyawan se-Unesa. Pertandingan itu terbagi menjadi beberapa kategori. Diantaranya dosen dan karyawan putra, dosen dan karyawan putri, mahasiswa putra, dan mahasiswa putri. Pertandingan Voli yang terangkai dalam agenda Lustrum ke-IX Unesa tersebut, memberikan kontribusi terutama dalam menciptakan suasana kebersamaan, antar elemen di Unesa. Terlihat dari pertandingan mulai babak penyisihan sampai babak final masingmasing kategori. Jabat tangan antar pemain, berinteraksi walaupun dalam bertanding sebagai lawan yang harus saling mengalahkan, serta para supporter yang selalu setia memberikan semangat bagi tim perwakilan fakultas dan unit kerja mereka. Dan hal yang terpenting adalah, momen. Selesai kembali keaktivitas masingmasing, jaringan teman semakin meluas, dan hubungan pertemanan semakin erat. Karena setelah melihat wakilnya bertanding, baik kalah ataupun menang, yang penting adalah kebersamaan, untuk saling berusaha dan saling memberi semangat, untuk sebuah pertandingan dengan sebaik-baiknya. Pertandingan semakin seru ketika memasuki babak semi final. Timtim terbaik yang berhasil lolos kebabak tersebut, saling menampilkan kekampuan terbaiknya, tidak lain, demi sebuah kemenangan. Yang terjadi, saling balap poin antar tim sepanjang pertandingan. Dan itu
seputar dies natalis semakin membuat pemain maupun penonton yang ada, semakin tegang sekaligus senang. Tegang apakah tim jagoannya menang atau kalah, dan senang karena permainan lebih seru. Namun, ada beberapa pertandingan yang tidak berimbang. Hal itu dimungkinkan kemampuan tim jauh berbeda. Sehingga tidak jarang tim yang yang berhasil memenangkan pertandingan memperoleh poin kemenangan dengan selisih sangat signifikan dengan tim yang dikalahkan. Memasuki babak final, pertandingan lebih ketat dan panas. Dorongan tiap tim untuk mendapatkan predikat tim terbaik sangat tampak dari cara mereka berusaha lebih keras untuk memenangkan pertandingan. Terlihat di tiap kali servis, strategi, pasing dan umpan dari seorang staper, sangat menentukan keakuratan eksekusi dari seorang spikeker. Pukulan keras kebola yang ditujukan kepada lawan, dan kemudian ditangkis dengan pasing, bola diumpan ke Staper dan kemudian diumpan lagi kepada spikeker, sampai akhirnya pertandingan dimenangkan. Setelah pertandingan yang sangat seru dan sengit, akhirnya diperoleh beberapa juara, sebagai berikut:
acara/muksin/dok.humas
Ricky
dikaitkan ke gantangan. Beberapa orang berkaos hitam berjalan memasuki gantangan, dipunggung kaos tertulis REKTOR UNESA CUP IV. Enam orang diantaranya adalah Juri yang menilai peserta Kontes. Ada hal yang menarik pada saat kontes berlangsung. Dari luar pagar pembatas gantangan terdengar suara gaduh, ternyata itu dari pemilik burung kontes sedang memberikan kode-kode dengan bahasa tubuh dan teriakan, agar burung yang dimiliki mau berkicau dengan keras dan baik. Juri memberikan penilaian dengan menggunakan bendera pita. Yang paling banyak mendapatkan bendera dari juri itulah yang akan menjadi juara. Kontes burung menurut H. Mustofa selaku Ketua Organizer Aladin Enterprise menyatakan, kontes burung seperti ini sebelumnya juga sering diadakan. Setiap satu minggu sekali kontes burung diadakan, untuk tempat penyelenggaraan selalu berpindah-pindah, dari kota satu ke kota lainnya, termasuk Unesa. Sebagai tuan rumah yang mewakili Surabaya, Unesa merupakan tempat ternyaman dari seluruh tempat yang ada di Surabaya. Menurutnya, pepohonan yang banyak tumbuh disekitar halaman Rektorat, memberikan suasana rindang, sejuk dan menyehatkan. Kontes burung juga merupakan salah satu budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan sering menarik orang-orang asing berdatangan ke Indonesia hanya untuk melihat kontes burung yang unik. Sementara itu, saat ditemui di acara kontes ini, Prof. Dr I Nyoman Adika, M.S. menyatakan bahwa kontes kicau burung sendiri sebagai wujud cinta alam. Dengan mengadakan kontes seperti ini, ada harapan munculnya kepedulian terhadap satwa yang ada di Indonesia, dengan permulaan, melalui keindahan kicauan yang dihasilkan. Sehingga dikemudian hari, untuk menarik orang-orang yang berada di Unesa baik lingkup dosen, karyawan dan mahasiswa, dengan sadar lama kelamaan cinta terhadap alam yang mereka tinggali. Salah satunya ikut menjaga pohon-pohon yang ada dari kerusakan, dan tidak lain sebagai tempat tinggal burung-burung itu sendiri. Kicauan burung juga bisa membuat orang-orang yang ada disekitarnya menjadi bersemangat, tuturnya sambil tersentum.
Minggu (20/12), Kontes Kicau Burung Unesa Cup IV 2009 dilaksanakan di lapangan upacara Kantor Pusat Unesa. Suasana meriah dan sambutan kicau burung yang indah mengundang pengunjung di kampus Unesa ketintang untuk melihat lebih jauh kontes yang tiap tahun ini diadakan. Hilir mudik peserta yang mendaftarkan gacoannya, persiapan peserta dan gacoannya serta kesibukan panitia mempersiapkan perhelatan terbesar Unesa di Lustrumnya yang ke-IX ini.
Untuk bisa memiliki sebuah burung yang bisa dipertandingkan, perlu biaya yang tidak sedikit. Menurut Sinyo, salah satu peserta, perlu biaya besar untuk bisa memiliki burung kicau. Pasalnya, selain harga beli untuk sebuah burung yang siap ikut kontes, biaya perawatan dan juga makanan yang harus diberikan lumayan menguras kantong. Untuk burung kicau kalau hanya diberi makananan dengan kualitas rendah, burung tersebut akan enggan/ sulit berkicau. Karena kandungan yang ada pada makanan untuk burung kontes kicau mengandung vitamin untuk merangsang burung agar aktif berkicau. Selain itu, perawatan yang menghabiskan biaya pada waktu burung mengalamai stress. Perawatan akan lebih sulit dari pada burung yang normal. Karena harus mengembalikan kondisi ketenangan burung sampai sedia kala. Dan waktu yang dibutuhkan bisa mencapai hitungan bulan sampai burung itu normal.
Dr. Nurhasan, M.Kes. selaku Pembantu Rektor II, membuka acara dan disambung oleh suara MC yang memberikan arahan kepada peserta untuk segera membawa burung menuju gantangan (arena kontes). Tak lama kemudian, berbondong-bondong orang berjalan sambil mengangkat sangkar burung yang masih berkerudung. Satu persatu, kerudung kurungan dibuka, dan kemudian diangkat untuk
Kerudung yang digunakan untuk menutup sangkarpun juga tidak sembarangan. Harus dari bahan kain yang halus dan lentur. Diharapkan dengan bahan itu, udara yang ada di dalam sangkar lebih adem, dan burung akan terhindar dari stress karena nyaman di dalamnya, tuturnya dengan wajah yakin. Muksin
Para peserta Kontes Burung memboyong gacoan mereka ke gantangan yang disediakan.
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
21
Sambungan dari hal. 15 Bimbingan dan Konseling_____________________________________ Penyelenggaraan dan diakreditasi, seiring dengan penyiapan dan peningkatan mutu tenaga guru Bimbingan dan Konseling atau konselor, serta beberapa instansi yang terkait dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling seperti pendidikan formal, nonformal, informal dan kebutuhan khusus perlu ditelaah dari perspektif pendidikan, spir itual-keagamaan, sosio-kultural dan kesehatan. Ketua ABKIN yang baru terpilih untuk periode 2009-2013. Prof. Dr. Mungin. Menyampaikan harapannya, “Dengan diadakannya acara ini semoga dapat menambah wawasan, memperbaiki sikap serta nilai-nilai untuk mengangkat martabat Bimbingan dan Konseling ”, serta di kumandangkan motto BK yang baru yaitu 'Mantap, Sigap, Siap'. Komitmen Jatim terhadap Pendidikan pun disampaikan oleh Sekdaprop Jatim, H. Rasiyo. M.Si, bahwa dengan diadakannya konvensi ABKIN, para konselor utamanya konselor sekolah dapat membimbing anak yang tidak hanya cerdas secara intelegensi saja melainkan juga memiliki EQ dan SQ agar memiliki impact yang positif terhadap masyarakat. Mencakup intelegensi, perilaku serta budi pekerti yang perlu ditanamkan kepada peserta didik. Dia juga berharap konselor dapat bekerja sesuai dengan regulasi yang benar sehingga siswa yang memiliki masalah dapat langsung datang sendiri pada konselornya tanpa diminta datang ke ruang BK. Dan menghilangkan citra bahwa konselor adalah polisi sekolah. Serta konselor dapat menjadikan siswanya sebagai manusia yang utuh, yang sehat baik dari segi intelegensi, moral, kinestetik serta budi pekertinya. Seminar berskala internasional ini pun dihadiri oleh beberapa pakar di bidang konseling, baik dari dalam maupun luar negeri. Senin (16/11), seminar dibuka dengan pembicara Courtland C. Lee, Ph.D. seorang Profesor yang mengajar Counselor Education Program di University of Maryland at College Park , dia membicarakan tentang multicultural counseling, yang biasa dikenal konseling lintas budaya. Menurut President International Association for Counselling ini, ada 12 hal penting untuk melakukan konseling Lintas Budaya, Salah satunya konseling lintas budaya digunakan untuk membantu memperbaiki perilaku dan budaya. Konseling yang dijalankan oleh konselor dan konseli yang memiliki latar kebudayaan berbeda ini penting untuk dipelajari. Supaya kita menambah pengetahuan tentang perbedaan budaya dan mengasah keterampilan berkomunikasi dengan orang lain termasuk dengan orang yang memiliki budaya yang berbeda. Setelah break makan siang, seminar pun dilanjutkan dengan dua pembicara yang juga pakar dibidang konseling, Prof. Dr. See Ching Mey dari Universiti Sains Malaysia dan Prof. Dr. Moh. Surya seorang guru besar dari UPI Bandung. Keduanya berbicara mengenai inovasi Bimbingan dan Konseling (BK). Prof. Dr. See Ching Mey awalnya mengingatkan kembali kepada peserta seminar tentang beberapa tipe konseling yang telah ada, diantaranya Counseling includes crisis intervention ( individual counseling, peer counseling, group counseling), marriage and family counseling, relationship counseling, career counseling, rehabilitation counseling, mental health counseling, sexual trauma counseling, AIDS counseling, abortion counseling, counseling psychology, cross-cultural counseling, disaster counseling, philosophical counseling, grief and bereavement counseling, substance abuse counseling and transgender counseling. Dari beberapa konseling di atas, tentu saja diaplikasikan dengan beberapa model konseling dari beberapa teori-teori konseling dari para
22
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
tokoh konseling. Wanita dari Negeri Jiran ini mengatakan bahwa saat ini konseling berkembang dengan beberapa inovasi baru dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk terapi dalam konseling, inovasi tersebut diantaranya bio-chemical; spiritual counseling; animal assisted therapies; expressive therapies; art, play and music therapies; culturally based healing arts; hypnosis; neurofeedback; and technologybased applications in counseling. Sedangkan Moh Surya, sapaan akrab guru besar UPI Bandung ini, berbicara tentang inovasi BK dari sudut pandang menjawab tantangan global. Moh Surya menjelaskan bahwa semua tantangan baik yang berasal dari perubahan global, nasional, maupun lokal pada gilirannya menuntut adanya inovasi bimbingan dan konseling dalam berbagai aspek dan dimensi. Sehingga kini telah banyak berkembang berbagai inovasi bimbingan dan konseling dalam teori, pendekatan, manajemen, polapola pelaksanaan, penelitian dan pengembangan, personil, dsb. Salah satunya dengan perkembangan teknologi terutama dalam bidang informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi dunia bimbingan dan konseling. Komunikasi untuk bimbingan dan konseling dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Sehingga Interaksi antara konselor dengan konseli tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dari rangkaian acara ini diharapkan bimbingan dan konseling memiliki peran dan posisi yang amat strategis dalam upaya membangun watak bangsa seperti yang terkandung dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka jelas bahwa esensi pendidikan nasional adalah “membangun watak bangsa” atau “national character building”. Seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Moh. Surya, terkait dengan watak. Apakah watak itu? Watak atau karakter pada hakekatnya merupakan ciri kepribadian yang berkaitan dengan timbangan nilai moralitas normatif yang berlaku. Kualitas watak seseorang akan tercermin pada penampilan kepribadiannya ditinjau dari sudut timbangan nilai moral normatif. Seseorang dikatakan memiliki kualitas watak yang baik apabila menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Watak yang utuh merupakan penampilan moralitas kepribadian secara paripurna menurut timbangan keutuhan nilai yang mencakup aspek emosional, intelektual, moral, dan spiritual. Dalam sebuah tulisan yang dimuat dalam Jurnal “The ASCA Counselor” Vol. 35 no. 2 (1998), Sharon Wisniewski & Keneth Miller menyebutkan bahwa watak dipandang sebagai suatu hubungan timbal balik yang sehat antara diri (self) dengan tiga hal yang pasti ada, yaitu lingkungan internal (diri), lingkungan eksternal (orang lain dan lingkungan fisik), dan lingkungan spiritual (sesuatu yang maha besar dan abadi dari diri). Atas dasar pandangan itu, ada empat tingkatan kualitas watak, yaitu tingkatan 0 (nol), tingkatan satu, tingkatan dua, dan tingkatan tiga. Watak tingkatan nol, merupakan tingkatan watak yang sifatnya sedikit atau tidak ada timbangan-timbangan moral dalam perilaku sebagai ciriciri kepribadiannya. Tingkatan nol ini disebut sebagai “reactive personality” atau kepribadian reaktif yaitu kepribadian yang terwujud dari perilaku-perilaku yang sifatnya reaktif. Watak tingkatan satu, merupakan watak yang ditandai dengan kemampuan melakukan hubungan timbal balik secara sehat terhadap dirinya sendiri dengan kendali emosional yang mantap. Watak tingkatan kedua, merupakan
seputar unesa
Dr. Subandi, S.Pd., M.A. Dosen Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni, Unesa Gugurnya bunga sakura menyiratkan satu pesan akan ketidakkekalan semua hal yang bersifat duniawi. Keindahan dan keagungan yang melabeli semua bentuk kehidupan duniawi tidak ada yang abadi. Hal ini seperti keindahan dan keagungan bunga Sakura yang dipandang dan dimaknai dalam filosofi Mo no Aware. Seperti yang dikatakan oleh Onhuki-Tiemey bahwa bangsa Jepang menikmati bunga sakura dengan filosofi Mo no Aware, yang menunjukkan filosofi mereka tentang bunga sakura sebagai suatu lambang keindahan yang tidak berlangsung lama. Sakura dan filosofi Mo no Aware merupakan salah satu hal yang diungkapkan Dr. Subandi, SP.d MA. dalam pidato ilmiahnya dalam Rapat Senat Terbuka Unesa dalam Rangka Dies Natalis 45 (23/12). Pidato ilmiah yang juga Kajian Budaya berjudul “Makna Kematian Pelaku Kamikaze Ditinjau dari Filosofi Estetika Bunga Sakura” itu merupakan sebuah wacana budaya yang erat kaitannya denga kondisi sosial budaya Jepang.
watak dalam tingkatan kemampuan untuk melakukan hubungan timbal balik secara sehat antara dirinya dengan orang lain dan lingkungan yang lebih luas. Stephen Covey menyebutnya sebagai “interdependent personality” atau kepribadian yang mampu melakukan hubungan timbal balik dengan pihak-pihak di luar dirinya. Watak tingkatan tiga, adalah watak yang ditandai dengan kemampuan melakukan hubungan timbal balik secara sehat dengan lingkungan Maha besar di luar dirinya yaitu “Tuhan Yang Maha Kuasa”, disamping kemampuannya berhubungan timbal balik secara sehat dengan dirinya sendiri dan orang lain serta lingkungan.
Pria berkacamata ini mengungkapkan bahwa para pelaku kamikaze (pasukan serangan khusus di kalangan dunia) yang rata-rata berusia muda menunjukkan kepribadian, budaya dan cara pandang orang Jepang (pelaku kamikaze)terhadap kematian. Bagi mereka mati dengan menabrakkan diri ke kapalkapal perang musuh bukan merupakan tindakan bunuh diri tetapi langkah prajurit yang sempurna. Perbedaan dua bentuk kematian ini terletak pada kepentingan yang diemban. Bunuh diri lebih memenuhi kepentingan diri sendiri sedangkan kamikaze mengarah pada kepentingan bangsa dan negara Jepang. Akhirnya, pidato ilmiah ini bukan untuk memaknai suatu kematian dari aspek kepercayaan atau religius karena pemaknaan ini hanya terbatas pada logika berpikir ilmiah dengan berdasarkan pada fakta-fakta duniawai yang bersifat real tanpa melibatkan unsurunsur yang bersifat gaib. Hidup dan mati hanya milik Sang Maha Tinggi dan akan kembali padaNya. Alfanita, Indah
Dengan memperhatikan uraian di atas, pada dasarnya makna watak yang utuh akan tercermin apabila telah mencapai pada tingkatan ketiga secara kumulatif. Dalam konteks ”national character building”, layanan bimbingan & konseling harus mampu membangun watak tingkatan ketiga sebagai watak paripurna yang dilandasi dengan nilai-nilai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan moral, dan kecerdasan spiritual. Semua kualitas watak itu harus menjadi haluan dari keseluruhan layanan bimbingan dan konseling. Putri
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
23
figur/jarot/dok.humas
info sehat
Kesehatan itu mahal harganya. Umumnya manusia baru menyadari indahnya nikmat sehat itu ketika sakit. Ketika sehat, umumnya manusia tak pandai bersyukur, dan pada keadaan sakit pun manusia tidak boleh putus asa serta harus tetap bersyukur karena masih banyak yang lebih parah penyakitnya daripada kita. Itulah tema yang diambil pada acara Dharmawanita kali ini, “Selalu Bersyukur dan Tetap Semangat dengan Kebersamaan”. Acara (25/11) yang dihadiri ibu-ibu rektor dan pembantu rektor perguruan tinggi negeri se-Jawa Timur di Dharmawanita Unesa tersebut mengundang dr. Agus Ali Fauzi, Wakil Instalansi Rawat Jalan Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya sebagai pembicara. Agus membocorkan rahasia orang sehat ialah dengan banyak tersenyum dan menjaga hati. Sebenarnya ada tiga hal yang mengancam kesehatan, yakni kondisi hati, kebiasaan hidup seperti olahraga, serta makanan. ”Namun yang paling besar pengaruhnya terhadap kesehatan seseorang ialah keadaan hati”, ujar dokter yang murah senyum itu dengan semangat. Apakah seseorang itu memunyai hati yang sabar dan ikhlas? Jika tidak, itulah awal mula kesehatan orang tersebut memburuk. Kemudian Agus menjelaskan dengan gamblang rahasia maintenance-nya yakni (1) mengondisikan hati dengan zikir dan membaca Alquran, (2) menjaga pikiran dengan Salat Tahajud, (3) memelihara fisik dengan berpuasa sunah, (4) menjaga akhlak dengan beramal saleh yang ikhlas, (5) menambah vitamin dengan membaca selawat, serta (6) memperlancar rezeki dengan memperbanyak sedekah.
figur/jarot/dok.humas
dr. Agus Ali Fauzi
Foto bersama dr. Agus Ali Fauzi seusai acara ramah tamah di Gedung Dharma Wanita.
Acara tersebut bertujun memberi masukan kepada ibu-ibu rektor dan pembantu rektor, terutama ibu yang masih muda-muda supaya mendapat bekal untuk selalu bersyukur, banyak beramal, dan tidak mudah mengeluh. Pertemuan para ibu tersbeut dimulai dengan acara menyanyi, kemudian kajian oleh dr. Agus, setelah itu makan-makan dan dilanjutkan ke City of Tomorrow (CITO) Surabaya untuk melihat film yang sedang ramai dibicarakan ”Phenomena 2012”. Ibu rektor unesa menuturkan, ”Tujuan nonton film kiamat tersebut supaya kita mengetahui tujuan hidup kita sebenarnya dan menyaksikan gambaran situasi besok supaya bisa diambil hikmahnya”, jelas ibu rektor meluruskan film itu dilihat bukan untuk dipercayai ramalannya, namun untuk diambil hikmahnya. Dengan gambaran-gambaran itu, kita dapat mengambil hikmahnya yakni untuk meningkatkan iman dan amal ibadah. Berkaitan dengan amalan tersebut, masih banyak orang di sekitar kita yang tidak dapat makan, tidak dapat mengobati sakitnya, dan mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hari raya qurban bagi umat Islam. Selain itu, hikmah yang dapat diambil dari film itu ialah supaya kita tidak takut melaksanakan ibadah haji karena alasan takut meninggal. Harapan ibu rektor atas diberikannya materi ini ialah agar ibu-ibu bisa mengolah hati dan lebih peka terhadap situasi sekitar. Fithri
24
Majalah Unesa Nomor 36 Tahun X November - Desember 2009
info sehat
1. Minum Teh Herbal Tukar kebiasaan minum kopi atau teh manis di pagi hari dengan teh herbal yang berfungsi sebagai detoks. Teh herbal yang berasal dari bunga dandelion sangat efektif membuang racun yang mengendap di hati. Antioksidan ini juga dapat membantu mengembalikan fungsi pencernaan. 2. No Electronics ! Peralatan elektronik dapat mengganggu gelombang otak, sehingga membuat Anda sangat lelah dan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Begitu kata Fiona Agombar, penulis buku Endless Energy. Maka itu, pindahkan barang-barang elektronik seperti radio, teve , komputer, jam dan sebagainya dari kamar tidur Anda. Setidaknya, jarak antara barangbarang elektronik tersebut dari kepala Anda minimal 2,5 meter saat Anda tidur. 3. Terapi Sikat Awali ritual mandi Anda dengan menyikat tubuh dalam keadaan kering. Cara ini merangsang sistem dalam pancreas untuk mengeliminasi toksin, meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengusir selulit. Gunakan sikat lembut dan menyikatlah kearah hati dari mulai kaki. Cobalah melakukan terapi ini selama seminggu dan Anda pasti ketagihan. 4. Pernafasan Perut “Pernafasan perut dapat meningkatkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh,” kata Jane Alexander, penulis buku The Detoks Kit. Pernafasan seperti ini membantu memindahkan racun di dalam tubuh, sekaligus merilekskan pusat ketegangan. Letakkan tangan di atas perut, kemudian keluarkan nafas lewat mulut sampai perut terasa kosong. Kemudian ambil napas panjang melalui hidung, perlahan-lahan keluarkan lagi lewat mulut secara perlahan. Ulangi hingga enam kali. 5. 'Feel Good List' Saat suasana hati sedang tidak nyaman, pikirkan dan buatlah daftar lima hal yang Anda syukuri dalam hidup. Tuliskan apa saja, termasuk rasa syukur karena memiliki rambut yang indah, kulit yang halus, atau temanteman yang setia mendukung Anda kala senang dan sedih. Berikutnya, tuliskan pula sedikitnya lima hal yang Anda anggap sebagai sebuah pencapaian yang membuat Anda bangga pada diri sendiri. Misal posisi karier yang berhasil diraih, pengalaman travelling yang tak terlupakan sampai keberanian mengubah jalur karier. Baca kembali poinpoin yang telah Anda tulis ini. Dan lihatlah, hidup Anda tidak terlalu buruk bukan? Simpan catatan ini, dan ambil kembali ketika suasana hati sedang mendung. 6. Ingatlah Warna Menghentikan rutinitas sejenak untuk bermeditasi selama tiga menit sangat baik untuk merilekskan pikiran, membuang perasaan-perasaan negatif termasuk menurunkan tingkat kegelisahan. Berbagai studi juga membuktikan, meditasi menolong diri sendiri melawan depresi, insomnia,
dan tekanan darah tinggi. “Gabungkan teknik pernafasan dengan visualisasi warna selama beberapa menit. Itu sangat membantu untuk menekan tombol tidur pada otak, sehingga Anda bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik selama dua jam,” kata Gael Lindenfield, penulis buku Self Esteem Bible. Bagaimana latihannya? “Mulailah dengan posisi duduk. Kemudian ambil nafas dalam-dalam sambil pikiran Anda menvisualisasikan satu warna. Ketika mengeluarkan nafas, visualisasikan juga warna lain,” kata Gael. Terapis merekomendasikan, ketika mengambil nafas bayangkan warna hijau terang dan saat mengembuskan napas bayangkan warna hitam atau abu-abu yang dianggap sebagai lambang stress. 7. Tuntaskan Dahaga Malas minum air putih? Jangan dong. Minumlah air sebanyak-banyak untuk menghindari dehidrasi, dehidrasi sangat berpengaruh terhadap emosi. Anda jadi gampang marah dan kecewa. Sebuah studi tentang Food and Mood di Amerika menemukan, dari 200 orang yang disurvei, lebih dari separuh mengatakan emosi mereka menjadi terkendali bila meminum enam hingga delapan gelas setiap hari 8. Kembali ke Masa Lalu Ada saat-saat kita merasa gagal dan hopeless. Perasaan yang lumrah, tapi jangan biarkan emosi negatif ini menguasai Anda. Segera pindahkan channel negatif ke positif. Luangkan waktu sekitar satu menit untuk kembali ke masa lalu, ke momen-momen terindah Anda. Ketika perasaan Anda seperti tengah berada di puncak dunia. Ingatlah lagi di mana, kapan dan bersama siapa rasa itu muncul. Tidak perlu membayangkan hal yang besar. Mengingat betapa senangnya makan siang bersama sahabat minggu lalu, atau mengingat kenangan romantic bersama pasangan di akhir pekan, dapat mengembalikan senyum dan tawa Anda. Kemudian, katakan pada diri sendiri bahwa Anda hebat. Tanamkan alasan yang membuat Anda mempercayainya. 9. Aroma Peppermint Aroma peppermint yang begitu menyegarkan diyakini dapat membangkitkan suasana hati dan membantu Anda berenergi setiap saat. Riset membuktikan bahwa pelari yang menghirup aroma peppermint dapar berlari lebih cepat daripada mereka yang tidak. 10. Rencanakan Liburan Merencanakan liburan ke suatu tempat yang ingin sekali Anda kunjungi dapat mendongkrak energy yang mulai kendur. Anda akan merasa lebih positif dan bersemangat menghadapi masa depan. Jika Anda tidak mempunyai waktu untuk liburan panjang, temukan sesuatu yang menggembirakan hati Anda dalam waktu singkat- hang out selepas kerja bersama teman-teman, shopping atau bermalas-malasan di sofa empuk sambil menonton DVD ditemani dengan sebungkus cokelat. Rencanakan terapi-terapi singkat seperti ini untuk membuat Anda tetap termotivasi. Putri
Majalah Unesa Nomor 37 Tahun X November - Desember 2009
25
Penyerahan Hadiah Utama pada acara Jalan Gembira Unesa menyambut Lustrum IX Universitas Negeri Surabaya