Tiara, S.Pd
MODUL MATA PELAJARAN EKONOMI
KOMPETENSI DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Untuk Siswa Kelas XII IPS SMA / MA
intentionally left blank
MODUL MATA PELAJARAN EKONOMI
KOMPETENSI DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TIARA S.Pd
Magister Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2016
MODUL MATA PELAJARAN EKONOMI KOMPETENSI DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Oleh: Tiara S.Pd
Komisi Pembimbing: Prof. Dr. Trisno Martono, MM Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si Tim Ahli: Dr. Sukidin, M.Pd Dr. Sukatman, M.Pd Aris Fanani, M.Kom Slamet Riadi, S.Pd Yayuk Sri Rahayu B., S.E
Desain sampul: Ismi Tamara Tata letak: Ismi Tamara dan Tiara Cetakan 1, 2016
viii; 35 halaman; 25 cm ISBN;
Hak cipta (c) 2016
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyel esaikan penyusunan modul mata pela jaran ekonomi kompetensi dasar perdagangan internasional. Modul ini diperuntukkan bagi peserta didik kelas XII IPS Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA). Secara garis besar, modul ini berisi materi yang m e m b a h a s te n t a n g m e n g a p a s u a t u h u b u n g a n perdagangan antar negara bisa terjadi, teori-teori apa yang mendasari, serta dampak apa yang ditimbulkan dari bentuk hubungan tersebut. Adapun modul ini disusun dengan mengacu pada indikator yang tercantum dalam kurikulum 2013. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam modul ini. Oleh karenanya, kritik dan saran terhadap penyempurnaan modul ini sangat diharapkan. Semoga modul ini dapat memberi maanfaat bagi peserta didik kelas XII IPS khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan. Surakarta,
Juni 2016 Penulis
v
Daftar Isi
vi
Halaman Judul ......................................................................... Info Modul ................................................................................ Kata Pengantar ......................................................................... Daftar Isi................................................................................... Glosarium ................................................................................ Daftar Materi Pokok ...................................................................
Halaman iii iv v vi vii viii
Pengertian Perdagangan Internasional ........................................ Manfaat Perdagangan Internasional ........................................... Faktor Pendorong Perdagangan Internasional.............................. Kebijakan Perdagangan Internasional......................................... Kebijakan Free Trade............................................................. Kebijakan Proteksionis........................................................... Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional .............................. Teori Perdagangan Internasional ................................................ Keunggulan Mutlak ............................................................... Keunggulan Komparatif ........................................................ Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia....................................... Alat Pembayaran Luar Negeri .................................................... Neraca Pembayaran.................................................................. Komponen Neraca................................................................ Transaksi Neraca Pembayaram .............................................. Tahapan dalam Neraca Pembayaran...................................... Masalah dalam Analisis Neraca ............................................. Manfaat Neraca Pembayaran ................................................
1 2 3 5 5 7 10 11 11 12 14 15 16 16 17 19 20 21
Rangkuman.............................................................................. Uji Kompetensi.......................................................................... Tugas Proyek ............................................................................. Daftar Pustaka ..........................................................................
22 24 34 35
Glosarium Bill of exchange (wesel): surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang Cable order (telegraphic transfer): cek yang dikirimkan melalui telegram atau radiogram atau pesawat telepon Defisit neraca perdagangan: nilai impor lebih banyak dibandingkan nilai ekspor Dumping: kebijakan menjual suatu barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri Free Trade: kebijakan perdagangan yang menginginkan kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri Special drawing rights (SDR): hak kredit bagi negara anggota IMF disebut pula sebagai emas kertas Surplus neraca perdagangan: nilai ekspor barang lebih besar dari pada impor Traveller cheque (TC): cek untuk berpergian yang biasanya dibawa oleh turis yang dapat dicairkan pada bank-bank perwakilan dari bank yang mengeluarkan TC tersebut. Valuta asing: sejumlah mata uang asing yang dapat digunakan/diterima oleh dunia internasional dalam pembayaran internasional
vii
PERDAGANGAN INTERNASIONAL Materi Pokok
Pengertian perdagangan internasional Manfaat perdagangan internasional Faktor pendorong perdagangan internasional Kebijakan perdagangan internasional Teori perdagangan internasional Alat pembayaran Neraca pembayaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, Kalian diharapkan mampu: Menjelaskan pengertian perdagangan internasional Menganalisis manfaat perdagangan internasional Mengategorikan faktor pendorong perdagangan internasional Menjelaskan kebijakaan perdagangan internasional Mengemukakan teori perdagangan internasional Menyebutkan alat pembayaran yang digunakan dalam melakukan perdagangan internasional Menganalisis neraca pembayaran
Mengapa berbagai negara melakukan perdagangan satu sama lain? Alasan yang paling rasional adalah karena setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Misalnya, negara-negara maju memerlukan karet alam, tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negaranya. Oleh karena itu, negara tersebut mengimpor barang-barang dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebaliknya, negara-negara berkembang pada umumnya belum dapat menghasilkan sendiri beberapa hasil industri modern, seperti pesawat terbang, kapal pengangkut minyak, dan mesin-mesin industri sehingga negara-negara berkembang harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju. Kali ini kalian akan mempelajari materi yang berkaitan dengan perdagangan internasional seperti pengertian, manfaat, kebijakan, teori-teori perdagangan internasional, hingga neraca perdagangan yang dibahas pada sub bab di bawah ini.
PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan berasal dari kata dagang yang berarti kegiatan menjual dan membeli. Oleh karenanya, perdagangan internasional bisa diartikan sebagai kegiatan menjual dan membeli produk atau jasa yang terjadi antar negara yang dilakukan individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah. Pada umumnya, negara-negara di dunia melakukan perdagangan internasional untuk memenuhi kebutuhannya.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1
Perdagangan internasional dapat dikatakan sebagai hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Dengan demikian, ekspor dan impor merupakan bentuk kegiatan perdagangan internasional. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kegiatan perdagangan internasional memberi banyak manfaat atau keuntungan bagi negara yang melakukannya, termasuk bagi Indonesia. Manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut. Sebagai Sumber Devisa Sumber: www.lenorasoft.com Dengan mengekspor (menjual) bermacam barang dan jasa, negara kita akan memperoleh devisa. Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Devisa bisa berbentuk mata uang asing, emas, wesel, cek, dan surat-surat berharga lainnya. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk membayar impor, hutang luar negeri, dan lain-lain. Menjaga Stabilitas Harga Harga suatu barang cenderung meningkat bila jumlah barang yang dimaksud tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Dengan kata lain jumlah barang lebih sedikit dibanding permintaan. Agar harga tidak terus naik, pemerintah dapat mengimpor barang yang sama sehingga harga dapat stabil kembali. Memperluas Lapangan Kerja Perdagangan internasional dapat memperluas lapangan kerja. Peningkatan permintaan luar negeri terhadap hasil produksi Indonesia, akan mendorong pengusaha membangun pabrik baru yang membutuhkan tambahan tenaga kerja. 2
Mendorong Alih Teknologi Barang-barang impor yang berteknologi tinggi seperti komputer, kapal selam, dan pesawat tempur, mengharuskan masyarakat memahami dan mampu mengoperasikan barang-barang tersebut. Hal ini mendorong terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju) ke negara pengimpor (negara berkembang). Memperluas Konsumsi Adanya perdagangan internasional mengakibatkan hasil produksi suatu negara dapat dikonsumsi secara lebih luas oleh negara lain. Misalnya, buah kiwi dari Selandia Baru dan kurma dari Arab bisa dikonsumsi oleh penduduk negara lain. Demikian pula dengan berbagai produk hasil produksi pabrik, seperti TV, kulkas, smartphone dan komputer yang bisa dinikmati di banyak negara. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Diproduksi Sendiri Satelit adalah salah satu contoh barang yang tidak bisa diproduksi oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia memperoleh satelit dengan cara membeli dari Amerika. Selain satelit, masih banyak barang lain yang tidak dapat diproduksi Indonesia dan harus diperoleh melalui perdagangan internasional. FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Mengapa bisa terjadi perdagangan internasional? Mengapa suatu negara berdagang dengan negara lain? Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. Perbedaan Sumber Daya Alam Setiap negara tidak memiliki sumber daya alam yang sama. Indonesia terkenal kaya akan sumber daya alam, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk menjual bahan baku atau bahan mentah seperti kayu, minyak bumi, batu bara, timah, dan karet ke negara lain untuk diolah. Contoh lain, Saudi Arabia memiliki ladang minyak bumi yang besar, PERDAGANGAN INTERNASIONAL
3
tetapi memiliki sedikit lahan subur. Hal ini mendorong Saudi Arabia untuk mengekspor minyak bumi dan mengimpor berbagai hasil pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karenanya, terjadilah perdagangan internasional. Selera (Kesukaan) Selera bisa mendorong terjadinya perdagangan internasional. Selera atau minat masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap apel Amerika dan pear Shandong dari Cina, mendorong Indonesia untuk mengimpor buah-buahan tersebut. Artinya, Indonesia telah melakukan perdagangan internasional Sumber: http://denver.digital/ dengan Amerika dan Cina. Penghematan Biaya Produksi Bagi negara berkembang yang belum memiliki mesin berteknologi tinggi, merancang dan membuat sendiri sebuah smartphone akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih tinggi dibanding bila negara tersebut membelinya dari negara lain. Atas dasar alasan tersebut, Indonesia akan lebih diuntungkan jika mengimpor smartphone. Selain itu bagi negara produsen smartphone, perdagangan internasional memungkinkan mereka untuk menekan biaya produksi, karena biaya produksi rata-rata (average cost) akan lebih rendah jika produksi dilakukan dalam jumlah besar. Perbedaan Teknologi Perbedaan teknologi mendorong terjadinya perdagangan internasional. Negara maju berteknologi tinggi yang mampu menghasilkan berbagai produk modern, sangat ingin menjual produknya ke negara lain dengan tujuan memperluas pasar dan memperoleh keuntungan. Adapun negara-negara berkembang yang berteknologi sedang atau rendah, menghendaki perdagangan dengan negara maju agar dapat menggunakan produk mereka dan sebagai sarana alih teknologi. 4
Ingin Meningkatkan Keuntungan Produsen memproduksi dan menjual produk dengan tujuan memperoleh keuntungan. Apabila produsen tersebut menjual produknya sampai ke luar negeri, maka keuntungan yang diperoleh akan meningkat. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Di samping memberikan manfaat, perdagangan internasional juga dapat mematikan industri dalam negeri yang baru tumbuh. Hal ini mendorong munculnya kebijakan perdagangan internasional. Kebijakan perdagangan internasional yang dianut tiap negara berbeda-beda. Ada negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionisme (perlindungan), ada pula yang menganut kebijakan perdagangan bebas (free trade). Penjelasan dari kedua macam kebijakan perdagangan internasional adalah sebagai berikut. Kebijakan Perdagangan Bebas (Free Trade) Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. Kebijakan perdagangan bebas berkembang dengan berpedoman pada ajaran aliran klasik (liberal) yang tidak menghendaki adanya rintangan-rintangan (hambatan-hambatan) dalam arus perdagangan internasional. Menurut aliran klasik, perdagangan bebas layak dipakai sebagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran, dengan alasan sebagai berikut.
Sumber: http://www.telangana.gov.in/
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
5
a. Dapat mendorong persaingan antar pengusaha, sehingga tercipta produk yang berkualitas dan berteknologi tinggi. b. Dapat mendorong penghematan biaya, sehingga produksi dapat dijalankan dengan biaya serendah-rendahnya dan dijual dengan harga bersaing (efisiensi). c. Dapat menggerakkan perputaran modal, tenaga ahli dan investasi ke berbagai negara sehingga dapat menumbuhkan perekonomian. d. Dapat meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para pengusaha berinvestasi lebih luas. e. Dapat memperluas pilihan dan variasi bagi konsumen, sehingga mereka lebih bebas dalam memilih berbagai produk yang diinginkan. Karena dalam perdagangan bebas tidak terdapat rintangan-rintangan atau hambatan-hambatan, maka harga produk ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran sesuai hukum ekonomi. Saat ini, perdagangan bebas belum berlaku secara menyeluruh dan masih terbatas pada kawasan-kawasan tertentu, yang berarti perdagangan bebas hanya berlaku bagi negara yang ada di kawasan tersebut. Bagi negara yang bukan anggota kawasan tersebut tidak berlaku ketentuan perdagangan bebas, sehingga di negara tersebut masih terdapat berbagai rintangan seperti tarif, kuota, diskriminasi harga dan lain-lain. Contoh organisasi perdagangan bebas di antaranya adalah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), yaitu perjanjian perdagangan bebas antar negara ASEAN; NAFTA (North America Free Trade Agreement), yaitu perjanjian perdagangan bebas kawasan Amerika Utara; AFTA (Asean Free Trade Agrement) yaitu perjanjian perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara; dan EETA (European Economic Trade Area) yaitu kawasan perdagangan bebas Eropa.
6
Kebijakan Perdagangan Proteksionisme Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang melindungi industri dalam negeri dengan cara membuat berbagai hambatan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. Alasan suatu negara menganut kebijakan perdagangan Sumber: http://www.nfib.com proteksionisme adalah sebagai berikut. a. Perdagangan bebas hanya menguntungkan negara maju, karena mereka memiliki modal yang kuat dan teknologi yang maju. Selain itu, harga produk industri negara maju dinilai terlalu mahal (tinggi) dibanding harga bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara berkembang. b. Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh, karena industri baru tidak akan mampu bersaing dengan industri negara lain yang sudah maju dan berpengalaman. c. Untuk membuka lapangan kerja. Adanya proteksi membantu industri-industri di dalam negeri tetap hidup dan berkembang, dengan demikian mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat. d. Untuk menyehatkan neraca pembayaran. Agar terhindar dari defisit dalam neraca pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionisme, caranya dengan menekan impor dan meningkatkan ekspor. e. Untuk meningkatkan penerimaan negara. Negara dapat meningkatkan penerimaan dengan mengenakan tarif tertentu terhadap produk impor dan ekspor. Adapun kebijakan perdagangan proteksionisme dapat dilakukan suatu negara dengan membuat berbagai hambatan, diantaranya adalah sebagai berikut.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
7
Kuota impor, kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor, dengan tujuan melindungi produksi dalam negeri. Pengimpor dilarang menambah jumlah barang yang diimpor setelah mencapai jumlah tertentu dalam suatu periode. Kuota ekspor, kebijakan menetapkan batas jumlah maksimal barang yang dapat diekspor, agar kebutuhan dalam negeri akan barang tersebut tetap tercukupi. Subsidi, kebijakan dengan cara memberikan subsidi (tunjangan) kepada perusahaan yang memproduksi barang ekspor, sehingga harga barang dari perusahaan tersebut bisa bersaing dengan barang luar negeri. Pemberian subsidi ini akan membuat harga jual barang menjadi lebih murah dan mampu bersaing dengan harga jual barang di luar negeri. Tarif impor, kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diimpor agar harga barang impor menjadi lebih mahal. Dengan demikian, perusahaan dalam negeri yang menghasilkan barang sejenis bisa bersaing dengan barang impor. Pada umumnya, tarif impor dikenakan dalam bentuk persentase dari nilai barang yang diimpor, misalnya 10% atau 20%. Untuk bahan-bahan baku industri, suatu negara biasanya akan mengenakan tarif impor yang rendah atau bahkan 0%. Tarif impor juga dikenal dengan istilah pajak impor atau bea masuk. Tarif ekspor, kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan tujuan untuk merangsang ekspor. Dengan demikian, umumnya tarif dapat dikenakan sangat rendah atau bahkan 0%. Istilah lain dari tarif ekspor adalah pajak ekspor atau bea keluar. Kebijakan tarif ekspor dan tarif impor, selain digunakan sebagai alat proteksi, juga bermanfaat menambah penerimaan negara. Premi, kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu memproduksi barang dengan kualitas baik pada jumlah tertentu. Pemberian premi diharapkan bisa memacu produsen dalam negeri untuk bersaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.
8
Diskriminasi harga, kebijakan melalui penetapan harga yang berbedabeda antara negara satu dengan negara lainnya untuk satu produk yang sama . Kebijakan ini dilakukan salah satunya dalam rangka perang tarif. Sebagai contoh, bila negara X menganggap barang hasil produksinya yang diekspor ke negara Y dikenakan tarif masuk yang tinggi, maka sebagai balasannya bila negara Y mengimpor barang dari negara X, negara X akan memberikan harga jual yang lebih tinggi. Dengan adanya tindakan ini, diharapkan negara Y akan menurunkan tarif masuknya terhadap negara X. Larangan ekspor, kebijakan melarang ekspor untuk barang-barang tertentu dengan pertimbangan ekonomi, politik, dan sosial budaya. Pertimbangan ekonomi, suatu negara melarang mengekspor bahanbahan baku industri yang dibutuhkan di dalam negeri. Larangan ekspor dengan pertimbangan politik misalnya adanya embargo ekonomi dari PBB, di mana Irak dilarang mengekspor minyak bumi ke luar negeri. Pertimbangan sosial budaya, misalnya suatu negara melarang ekspor benda-benda bersejarah serta flora dan fauna yang sudah langka. Larangan impor, kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dengan beberapa alasan. Alasan-alasan tersebut di antaranya adalah untuk melindungi industri dalam negeri, untuk membalas kebijakan perdagangan negara lain, dan untuk menghemat devisa. Dumping, kebijakan menjual suatu barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan kebijakan ini adalah memperluas dan menguasai pasar. Dumping bisa dilakukan bila terdapat aturan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak bisa membeli barang (yang didumping) dari luar negeri. Exchange control, suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi internasional, dimana pemerintah memonopoli seluruh devisa, selanjutnya mengatur dan menetapkan penggunaan devisa tersebut.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
9
State trading operation, dalam hal ini pemerintah melakukan sendiri perdagangan internasional, tentunya pemerintah melakukan tindakan sesuai dengan apa yang menjadi kebijakan di bidang perdagangan luar negerinya. Keadaan politik dan keamanan, politik dan keamanan yang tidak stabil dapat menghambat kegiatan perdagangan luar negeri, kondisi negara yang sedang perang tentu menghambat bahkan menghentikan perdagangan terhadap pihak lain. Birokrasi yang berbelit, hambatan perdagangan luar negeri juga dapat berasal dari adanya birokrasi yang berbelit, hal ini sangat merugikan para importir maupun eksportir karena umumnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang lebih besar. TUJUAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Baik negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionisme maupun yang menganut kebijakan perdagangan bebas, pada umumnya melakukan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut. Mengendalikan Ekspor dan Impor Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan kebijakan perdagangan proteksionisme berusaha meningkatkan ekspor dengan cara menurunkan tarif ekspor. Sumber: http://www.drh-holsted.org/
10
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara berkembang, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi industri dalam negeri, diantaranya dengan cara memberlakukan kuota impor atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu. Menyehatkan Neraca Pembayaran Salah satu cara untuk menghindari defisit neraca pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionisme, yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor, dan larangan impor. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Di dalam perdagangan internasional, ada dua teori yang perlu kita pahami, yakni teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif. Teori Keunggulan Mutlak Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nations” yang terbit tahun 1776. Pada intinya, teori ini mengemukakan bahwa suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi suatu barang, jika negara itu mampu memproduksi barang tersebut dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Jika negara tersebut sepakat melakukan perdagangan internasional dengan negara lain, maka sebaiknya negara tersebut hanya memproduksi dan mengekspor barang-barang yang memiliki keunggulan mutlak (absolut advantage) dan mengimpor barang-barang yang tidak memiliki keunggulan mutlak (absolute disadvantage). Keunggulan mutlak bisa diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keistimewaan. Contohnya suatu negara memiliki kekayaan alam dan keahlian penduduk sehingga PERDAGANGAN INTERNASIONAL
11
dapat memproduksi barang tertentu dengan biaya lebih murah dibanding negara lain terhadap produk yang sama. Agar kalian dapat memahami teori keunggulan mutlak dengan baik, coba perhatikan tabel yang menunjukkan tingkat produktivitas dari tiap satu unit produksi di Cina dan Indonesia sebagai berikut. Tabel 1. Tingkat Produktivitas Tiap Satuan Unit Produksi Jenis Produk Negara Kain Beras 900 meter/ jam 1700 kg/ jam Cina Indonesia 500 meter/ jam 2500 kg/ jam
Tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa Cina mampu menghasilkan kain lebih banyak dibanding Indonesia. Ini berarti, Cina lebih efisien (lebih hemat, lebih murah) dalam memproduksi kain. Sebaliknya, Indonesia mampu menghasilkan beras lebih banyak dibanding Cina, yang berarti Indonesia lebih efisien dalam memproduksi beras. Dengan kata lain, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi beras, sedang Cina memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi kain. Oleh karena itu, sebaiknya Indonesia menjual beras ke Cina dan Cina menjual kain ke Indonesia. Teori Keunggulan Komparatif Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini merupakan pelengkap dari teori keunggulan mutlak. Teori keunggulan mutlak memiliki kelemahan, karena tidak dapat menjelaskan mengapa suatu negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan mutlak atas suatu produk, tetap bisa menjual produknya ke negara lain. Teori keunggulan komparatif bisa menjawab pertanyaan tersebut. Berikut akan ditampilkan tabel 2 yang menunjukkan tingkat produktivitas tiap satu unit produksi di Indonesia dan Jepang. 12
Negara Indonesia Jepang
Tabel 2. Tingkat Produktivitas Tiap Satu Unit Produksi Jenis Produk Dasar Tukar dalam Negeri TV Tas 5 buah/ hari 20 buah/ hari 1 TV = 4 tas (di Indonesia) 12 buah/ hari 24 buah/ hari 1 TV = 2 tas (di Jepang)
Perhatikan dengan baik. Jika menggunakan dasar teori keunggulan mutlak yang dikemukakan Adam Smith, Indonesia tidak dapat menjual TV ataupun tas ke Jepang, karena Indonesia tidak memiliki keunggulan mutlak atas keduanya. Pada kenyataannya banyak negara di dunia yang tidak memiliki keunggulan mutlak namun tetap bisa menjual produknya ke negara lain dan kedua negara tetap memperoleh keuntungan. Lalu, teori apa yang bisa menjelaskan fenomena tersebut? Teori keunggulan komparatif bisa menjawab fenomena tersebut. Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih bisa terjadi dan menguntungkan dua negara meskipun hanya satu negara yang mempunyai keunggulan mutlak pada kedua jenis barang. Pertukaran akan terjadi dan tetap menguntungkan bila masing-masing negara punya keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang Sumber: http://wfto.com/ dibanding barang lain, sedangkan negara lain memiliki kelemahan yang lebih kecil pada barang lainnya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Jepang sebaiknya berspesialisasi dalam produksi TV dan Indonesia berspesialisasi memproduksi tas. Dengan melakukan spesialisasi dan kemudian mengekspornya, Jepang dan Indonesia sama-sama akan memperoleh keuntungan.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
13
Sebelum melakukan perdagangan internasional, Jepang dapat menukarkan sebuah TV dengan 2 buah tas (dasar tukar Jepang). Setelah berspesialisasi memproduksi TV dan melakukan perdagangan internasional dengan Indonesia, Jepang dapat menukarkan sebuah TV dengan 4 tas (dasar tukar Indonesia). Itu berarti, keuntungan Jepang dalam perdagangan ini adalah sebesar 2 tas (4 tas - 2 tas). Sebelum melakukan perdagangan internasional, Indonesia dapat menukarkan 4 tas dengan 1 TV (dasar tukar Indonesia). Setelah berspesialisasi memproduksi tas dan melakukan perdagangan internasional dengan Jepang, 4 tas dapat ditukarkan dengan 2 TV (karena di Jepang untuk memperoleh 1 TV hanya diperlukan 2 tas, artinya bila terdapat 4 tas maka 4 tas tersebut dapat ditukar dengan 2 TV). Ini berarti, keuntungan Indonesia dalam perdagangan internasional dengan Jepang adalah sebesar 1 TV (2 TV - 1 TV). KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA Barang ekspor Indonesia saat ini yang memegang peranan penting berada pada sektor nonmigas, meski demikian ekspor migas tidak dapat diabaikan. Barang ekspor nonmigas antara lain: 1. Hasil pertanian, misalnya sawit, Sumber: http://savannahcustomsclearance.com/ kakao, kopi, teh, karet, dan lain-lain. 2. Hasil laut, misal udang, ikan, kerang, dan lain-lain. 3. Hasil hutan, misal sawit, rotan, kayu, dan lain-lain. 4. Hasil industri, misal tekstil dan produk tekstil, otomotif, elektronik, alas kaki, alat listrik, dan lain-lain. 5. Hasil tambang diluar migas, misal timah, batubara, nikel, 14
tembaga, dan lain-lain. Barang-barang impor dapat dikelompokan menjadi: 1. Barang-barang konsumsi, misal gandum-ganduman, susu, makanan, minuman, buah-buahan, dan lain-lain. 2. Bahan baku, misal besi/baja dan benda dari besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, ampas sisa industri makanan, kapas, bahan bangunan, dan lain-lain. 3. Barang modal, misal pesawat mekanik, peralatan listrik, alat telekomunikasi, alat pengangkutan, dan lain-lain. ALAT PEMBAYARAN LUAR NEGERI (DEVISA) Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Berikut ini adalah alat pembayaran internasional yang biasa digunakan dalam pembayaran internasional. 1. Valuta Asing, adalah sejumlah mata uang Sumber: http://www.getmeforex.com/ asing yang dapat digunakan/diterima oleh dunia internasional dalam pembayaran internasional. 2. Emas, mempunyai sifat convertible, artinya semua orang/ negara mau menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk batangan. 3. Bill of Exchange (Wesel), merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang. 4. Special Drawing Rights (SDR), merupakan hak kredit bagi negara anggota IMF disebut pula sebagai emas kertas. 5. Cable Order (Telegraphic Transfer), merupakan cek yang dikirimkan melalui telegram, radiogram, atau pesawat telepon, yang dilaksanakan oleh sebuah bank di dalam negeri kepada PERDAGANGAN INTERNASIONAL
15
relasinya diluar negeri melalui transfer rekening deposito. 6. Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian yang biasanya dibawa oleh turis yang dapat dicairkan pada bankbank perwakilan dari bank yang mengeluarkan TC tersebut. NERACA PEMBAYARAN Neraca pembayaran atau yang sering disebut Balance of Payment (BOP) merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksitransaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) termasuk apa yang ada di dalam transaksi perdagangan internasional suatu negara. Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, serta transaksi finansial. Namun yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja, sedangkan transaksi bantuan militer tidak termasuk di dalamnya. Komponen-Komponen Neraca Pembayaran Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan atau current account) dan neraca jasa (neraca modal). Neraca barang, disebut juga neraca perdagangan atau neraca transaksi berjalan (current account). Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor Sumber: https://cdn4.iconfinder.com barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri). Adapun neraca perdagangan Indonesia total pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut. 16
Tabel 3. Neraca Perdagangan Indonesia Total Tahun 2011-2015 (dalam juta US$) No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Tren (%) EKSPOR 203.496,60 190.020,30 182.551,80 176.292,50 150.282,30 -6,59 I Minyak & Gas 41.477,00 36.977,30 32.633,00 30.331,90 18.552,00 -16,53 Non Migas 162.019,60 153.043,00 149.918,80 145.960,60 131.730,30 -4,51 IMPOR 177.435,60 191.689,50 186.628,70 178.178,80 142.694,80 -4,96 II Minyak & Gas 40.701,50 42.564,20 45.266,40 43.459,90 24.613,20 -9,38 Non Migas 136.734,00 149.125,30 141.362,30 134.718,90 118.081,60 -3,87 TOTAL 380.932,20 381.709,70 369.180,50 354.471,30 292.977,10 -5,81 -12,74 III Minyak & Gas 82.178,60 79.541,40 77.899,40 73.791,80 43.165,20 Non Migas 298.753,60 302.168,30 291.281,10 280.679,50 249.811,90 -4,22 BALANCE 26.061,10 -1.669,20 -4.076,90 -1.886,30 7.587,50 0 Minyak & Gas 775,50 -5.586,90 -12.633,30 -13.128,00 -6.061,20 0 IV Non Migas 25.285,50 3.917,70 8.556,40 11.241,70 13.648,70 -1,77 Sumber: Kemendag (2016)
Neraca Jasa, meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit, meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, serta pendapatan investasi dan modal dari luar negeri. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain. Transaksi dalam Neraca Pembayaran Transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran terbagi menjadi dua, yakni transaksi debit dan transaksi kredit. Berikut penjabaran lebih lanjut transaksi-transaksi tersebut: Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif, yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa, atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Transaksi debit yang tercatat dalam neraca pembayaran diantaranya adalah impor barang dan jasa, pembayaran atau hasil investasi, PERDAGANGAN INTERNASIONAL
17
berkurangnya hutang, dan bertambahnya aset-aset keuangan. Transaksi kredit, adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif, yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara, atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Transaksi kredit yang tercatat dalam neraca pembayaran di antaranya adalah ekspor barang dan jasa, penerimaan dari hasil investasi, bertambahnya hutang negara atau swasta, dan berkurangnya asetaset keuangan. Tabel 4. Transaksi dalam Neraca Pembayaran
Transaksi Debit 1. Neraca Barang Impor barang dari negara lain 2. Neraca Jasa Pembayaran jasa ke warga negara asing Pembayaran biaya pariwisata ke luar negeri 3. Neraca Hasil Modal Pembayaran bunga dan deviden 4. Neraca Modal Kredit yang diberikan ke luar negeri Pembayaran cicilan hutang 5. Neraca Utang Piutang Jangka Panjang Pembelian obligasi dari luar negari
Transaksi Kredit 1. Neraca Barang Ekspor barang ke negara lain 2. Neraca Jasa Penerimaan jasa dari warga negara asing Penerimaan pariwisata dari luar negeri 3. Neraca Hasil Modal Penerimaan bunga dan deviden 4. Neraca Modal Kredit yang diperoleh dari luar negeri Penerimaan cicilan hutang 5. Neraca Utang Piutang Jangka Panjang Penjualan obligasi ke luar negeri
Adapun istilah yang sering dipakai dalam transaksi di neraca pembayaran, yakni surplus dan defisit neraca pembayaran. Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan 18
sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan. Begitu sebaliknya, suatu negara dikatakan defisit apabila nilai impor lebih tinggi dibandingkan nilai ekspornya. Indonesia dikatakan sebagai negara yang sering mengalami defisit neraca pembayaran. Hal ini dikarenakan jumlah impor barang lebih banyak dibandingkan dengan ekspornya. Dengan kata lain, ekspor netto memiliki nilai negatif. Faktor terbesar adanya defisit di Indonesia disebabkan masyarakat Indonesia yang konsumtif. Fakta membuktikan bahwa meningkatnya PDB di Indonesia yang didorong oleh sektor konsumsi (C) sekitar 60% jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Selain itu, masyarakat Indonesia juga cenderung menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Tahapan dalam Neraca Pembayaran Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya. a. Negara debitur muda, pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal. b. Negara debitur madya, pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang. c. Negara kreditur muda, pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara-negara lain. d. Negara kreditur madya, pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
19
Masalah dalam Analisis Neraca Pembayaran Hubungan antar transaksi internasional, seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dihubungkan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. Sumber: http://cliparts.co/ Contoh: investasi di luar negeri dianggap menambah defisit neraca pembayaran, karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor bahan mentah atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan menambah defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara maju) berupa bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri ataupun bantuan terikat yang artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh negara pemberi bantuan. Dikotomi surplus dan defisit, surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit ataupun surplus di dalam transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.
20
Manfaat Neraca Pembayaran a. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri. b. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara. c. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional d. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara. e. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan keuangan. f. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP, dan sebagainya. g. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi; mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiskal; mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional; serta mengambil kebijakan di bidang politik internasional. Berikut ini contoh data perdagangan internasional yang berupa nilai ekspor barang nonmigas Indonesia ke berbagai wilayah negara pada November 2015 dalam satuan juta US$. Di antaranya, ke Asia Timur 2.742,8; Asia Selatan dan Tenggara 3.249,9; Asia Barat 405; Afrika 286,3; Australia dan Oceania 264,6; Amerika Utara 1.203,8; amerika Tengah dan Selatan 238,3; Eropa Barat 1.053,6; dan Eropa Timur 169,9.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
21
RANGKUMAN A. Perdagangan internasional adalah menjual dan membeli produk atau jasa yang terjadi antar negara yang dilakukan individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah. B. Manfaat perdagangan internasional 1. Sebagai sumber devisa 2. Menjaga stabilitas harga 3. Memperluas lapangan kerja 4. Mendorong alih teknologi 5. Memperluas konsumsi 6. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi sendiri C. Faktor pendorong perdagangan internasional 1. Perbedaan sumber daya alam 2. Selera (kesukaan) 3. Penghematan biaya produksi 4. Perbedaan teknologi 5. Ingin meningkatkan keuntungan D. Kebijakan perdagangan internasional 1. Kebijakan perdagangan bebas (free trade) 2. Kebijakan perdagangan proteksionisme E. Teori perdagangan internasional 1. Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith. Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi suatu barang jika negara itu mampu memproduksi barang tersebut dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Jika negara tersebut sepakat melakukan perdagangan internasional dengan negara lain, maka sebaiknya negara tersebut hanya memproduksi dan mengekspor satu jenis barang tersebut saja. 2. Teori Keunggulan Komparatif, dikemukakan oleh David Ricardo. Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang dibanding barang lain, sedangkan negara lain memiliki kelemahan yang lebih kecil pada barang lainnya.
22
F.
Alat pembayaran (devisa), adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional, antara lain valuta asing, emas, wesel, special drawing rights (SDR), cable order (telegraphic transfer), dan traveller cheque (TC).
G. Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksitransaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu. 1. Komponen-Komponen Neraca Pembayaran a. Neraca barang (neraca perdagangan atau current account) b. Neraca jasa 2. Transaksi dalam Neraca Pembayaran a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. b. Transaksi kredit, adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. 3. Masalah dalam Analisis Neraca Pembayaran a. Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain b. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
23
UJI KOMPETENSI A. SOAL Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cermat dan teliti! 1.
Meningkatnya impor gula pasir dikeluhkan para produsen lokal karena mutu dan harga gula lokal belum mampu bersaing dengan gula impor. Untuk mengatasinya pemerintah dapat menetapkan jumlah maksimum impor gula pasir. Kebijakan ini dinamakan ... a. tarif b. kuota c. subsidi d. dumping e. pengendalian devisa
2. Perdagangan internasional dapat terjadi antara dua negara apabila masingmasing negara mampu menghasilkan satu jenis barang yang lebih unggul dibandingkan negara lainnya. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh ... a. Adam Smith b. David Ricardo c. Thomas Robert Maltus d. John Stuart Mill e. John Maynard Keynes 3.
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi 1 unit beras dan 1 unit kain di Negara A dan negara B.
Dari tabel di atas, keunggulan komparatif akan terjadi bila ... a. negara A dan negara B memproduksi beras dan kain b. negara A memproduksi kain dan negara B memproduksi beras saja c. negara A memproduksi beras dan negara B memproduksi kain saja d. negara A menukarkan beras dengan kain dari negara B e. negara A dan negara B mengadakan hubungan dagang 4. Pembayaran internasional yang dilakukan dengan cara mengompensasikan antara eksportir dan importir dalam suatu negara yang memiliki hak dan
24
kewajiban sama disebut ... a. full bodied money b. bill of exchange c. letter of credit d. private compensation e. cheque transfer 5.
Diketahui produktifitas tenaga kerja dalam menghasilkan sepatu dan kain di Indonesia dan Australia sebagai berikut:
Berdasarkan teori keunggulan mutlak pola perdagangan Indonesia dengan Australia adalah ... a. Indonesia mengekspor sepatu dan kain ke Australia b. Australia mengekspor sepatu dan kain ke indonesia c. Indonesia mengekspor sepatu dan mengimpor kain dari Australia d. Australia mengekspor sepatu dan mengimpor kain dari Indonesia e. Tidak terjadi perdagangan internasional 6.
Tabel produksi perorangan per hari
Berdasarkan tabel tersebut akan terjadi keuntungan komparatif apabila ... a. Indonesia spesial memproduksi wol dan Inggris spesial memproduksi kain katun b. Indonesia spesial memproduksi kain katun dan Inggris spesial memproduksi wol c. Indonesia memproduksi wol dan kain katun agar Inggris mengimpor dari Indonesia d. Inggris memproduksi wol dan kain katun agar Indonesia mengimpor dari Inggris e. Berdasarkan dasar tukar dalam negeri, Indonesia mendapat keuntungan bila memproduksi wol
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
25
7.
Agar dapat menguasai pangsa pasar internasional, suatu perusahaan Indonesia harus berani menggebrak penjualan-penjualan produknya ke negara-negara lain dengan memberikan harga lebih murah dibandingkan harga penjualan di dalam negeri. Kebijakan perdagangan ini disebut ... a. tarif b. kuota c. subsidi d. dumping e. larangan impor
8. Faktor penyebab barang impor mahal adalah ... a. dumping b. subsidi c. kuota impor d. tarif bea masuk e. larangan impor 9.
Pemerintah memberlakukan berbagai kebijakan dalam perdagangan luar negeri, antara lain kebijakan subsidi. Tujuan kebijakan subsidi adalah ... a. memperoleh keuntungan b. melindungi produsen dalam negeri c. mengendalikan inasi d. untuk mengendalikan pasar gelap e. harga lebih murah dibandingkan barang ekspor
10. Kebijakan perdagangan luar negeri oleh suatu negara yang mengakibatkan harga barang impor naik dan jumlah barang impor tersebut berkurang, sehingga produksi dalam negeri dapat meningkat disebut ... a. tarif dan bea b. subsidi c. kuota ekspor d. dumping e. proteksi ekspor 11. Pemerintah selalu menghadapi pro dan kontra terkait adanya impor beras dari luar negeri. Apabila impor beras yang dilakukan melebihi dari kuota impor yang ditetapkan pemerintah, maka dampak negatif terhadap perekonomian adalah ...
26
a. masyarakat lebih mudah memperoleh beras yang lebih baik b. kebutuhan beras dalam negeri terpenuhi c. harga beras cenderung stabil d. petani dalam negeri merasa diuntungkan e. harga beras dari petani menjadi sangat murah 12. Sudah sejak lama pemerintah Indonesia melakukan perdagangan dengan Jepang. Pada mulanya Indonesia mengimpor kendaraan karena membeli kendaraan lebih menguntungkan daripada membuat sendiri. Sementara itu di Jepang mengimpor hasil bumi, terutama gas dari Indonesia. Faktor pendorong terjadinya perdagangan kedua negara tersebut adalah ... a. untuk stabilitas harga b. penghematan biaya produksi c. perbedaan teknologi modern d. perbedaan sumber daya alam e. perbedaan selera konsumsi 13. Pasar industri garmen Indonesia tidak hanya di wilayah Indonesia, tetapi menjangkau ke banyak negara seperti Cina, Belanda, dan Amerika Serikat. Dengan adanya perdagangan internasional, Indonesia memperoleh keuntungan yaitu ... a. penghematan biaya produksi (efisiensi) b. memperoleh keuntungan dari spesialisasi c. memperluas pasar industri dalam negeri d. memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri e. transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitasnya 14. Melalui perdagangan internasional, berbagai produk yang dihasilkan sektor usaha dalam negeri dapat tersebar di pasar dunia. Pada sisi lain, kebutuhan barang-barang modal juga dapat terpenuhi, kegiatan produksi berjalan lancar, dan pendapatan nasional meningkat. Seperti halnya yang dilakukan oleh negara Jepang yang akhirnya menerima negara-negara lain untuk berdagang dengannya. Berdasarkan ilustrasi di atas, keuntungan yang dapat diperoleh Jepang dari perdagangan internasional adalah ... a. menutupi kekurangan pasokan dalam negeri dengan melakukan impor barang b. memperoleh barang yang belum bisa diproduksi sendiri c. memperluas pasar barang dan jasa sehingga saling intervensi dan
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
27
meningkatkan pendapatan d. memperluas pasar barang dan jasa sehingga menambah manfaat, dan terjadi transfer teknologi dan ilmu pengetahuan e. dapat melaksanakan proteksionisme terhadap produksi dan industri dalam negeri 15. Transaksi berjalan di bawah ini yang dicatat di sisi kredit neraca pembayaran adalah ... a. membayar utang b. memberi piutang c. bantuan/ grant ke negara lain d. ekspor e. impor 16. Berikut komponen neraca pembayaran: (1) hasil dari luar negeri (2) pinjaman dari luar negeri (3) impor barang dari luar negeri (4) gaji tenaga kerja dari luar negeri (5) ekspor barang ke luar negeri Yang termasuk unsur neraca perdagangan adalah ... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 5 17. Di bawah ini transaksi neraca pembayaran: (1) Indonesia mengimpor mobil dari Korea (2) PT. Indosel menjual saham ke perusahaan Jepang (3) Turis mancanegara berkunjung ke Indonesia (4) Indonesia mendapat pinjaman dari Jepang Yang tergolong transaksi modal adalah ... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
28
18. Yang termasuk komponen neraca pembayaran di bidang jasa adalah ... a. pembelian saham warga negara kita di luar negeri atau sebaliknya b. deposito warganegara kita di luar negeri atau sebaliknya c. ekspor barang suatu negara ke negara lain d. impor barang suatu negara dari negara lain e. penggunaan transportasi darat, laut, dan udara oleh turis 19. Dari komponen neraca pembayaran di bawah ini, yang neraca modal di debit adalah ... a. pengurangan cadangan devisa b. kredit yang diberikan c. bunga yang diterima d. pemberian jasa e. impor barang 20. Awal tahun 2005 Indonesia mendapat bantuan berupa utang luar negeri dengan syarat lunak dari CGI sebesar US$ 3,4 miliar. Utang luar negeri tersebut pada dasarnya dapat menguntungkan dan merugikan bagi bangsa Indonesia, antara lain: (1) Mengangkat martabat Indonesia dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi (2) Indonesia dapat menjadi negara yang ketergantungan dari utang luar negeri (3) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia (4) Mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia (5) Pembayaran cicilan utang luar negeri memberatkan APBN Keburukan dari mendapat bantuan berupa utang luar negeri adalah ... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 2 dan 5 d. 3 dan 4 e. 4 dan 5 21. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, maka dampak yang dapat terjadi terhadap perekonomian adalah ... a. menurunkan tingkat kurs valas b. produk dalam negeri meningkat c. nilai mata uang dalam negeri menurun
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
29
d. nilai mata uang dalam negeri meningkat e. memperkuat penanaman modal asing 22. Perhatikan pernyataan di bawah ini! (1) Pak Broto membeli saham perusahaa Jepang karena lebih menjanjikan (2) Importir Indonesia lebih memilih mengimpor barang elektronik dari China (3) Para turis mancanegara berdatangan ke pulau Bali menjelang libur natal dan tahun baru (4) Perusahaan BUMN telah mampu menjual sahamnya pada masyarakat luar negeri (5) Pinjaman ke luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun Pernyataan di atas yang termasuk dalam transaksi neraca modal adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 23. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Indonesia mengimpor barang elektronik dari Jepang (2) Malaysia mengekspor makanan kering ke Indonesia (3) Ibu Bayu berwisata ke Singapura bersama keluarga (4) Mr. Jhon seorang warga Amerika menabung di BRI (5) Amerika Serikat membatasi impor kain dari Indonesia Dari pernyataan di atas yang merupakan transaksi neraca perdagangan adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3,d an 5 e. 3, 4, dan 5
30
24. Berikut ini transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran: (1) Pinjaman yang diterima dari luar negeri (2) Bunga dan deviden yang diterima dari luar negeri (3) Warga negara Belanda melancong ke pulau Bali (4) Jasa-jasa yang dikerjakan untuk luar negeri (5) Penerimaan pariwisata Transaksi-transaksi yang dicatat di neraca jasa sisi kredit neraca pembayaran adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 25. Komponen-komponen neraca pembayaran sebagai berikut: (1) Jasa turis dari luar negeri (2) Pengiriman emas ke luar negeri (3) Impor barang dari luar negeri (4) Gaji tenaga kerja di luar negeri (5) Ekspor barang ke luar negeri Dari komponen tersebut yang termasuk unsur neraca barang adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5 26. Perhatikan isi neraca pembayaran berikut! (1) Pinjaman jangka panjang penduduk negara lain di Indonesia (2) Cadangan devisa (3) Investasi perusahaan asing di Indonesia (4) Kewajiban Indonesia ke IMF (5) Membayar bunga utang luar negeri Isi neraca pembayaran yang dicatat pada neraca modal adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 5 d. 2, 3, dan 4
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
31
e. 2, 4, dan 5 27.
Pernyataan berikut ini berhubungan dengan neraca pembayaran: (1) Jumlah turis asing yang datang ke Indonesia (2) Ekspor barang hasil pertanian menunjukkan adanya peningkatan (3) Bahan baku industri masih banyak yang diimpor dari luar negeri (4) Investasi asing di Indonesia cenderung meningkat (5) Untuk menggiatkan petani menanam kedelai, pemerintah juga mengimpor kedelai Pernyataan yang dapat digolongkan sebagai neraca perdagangan adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5
28. Jika negara A mengenakan tarif untuk mobil impor dari negara B, maka ... a. konsumen mobil negara B akan dirugikan b. produsen mobil negara A akan diuntungkan c. harga mobil dari negara B yang dijual di negara A akan turun d. jumlah mobil buatan negara B yang dijual di negara A akan meningkat e. konsumen negara A akan diuntungkan dari turunnya harga mobil buatan dalam negeri A 29. Surplus dalam perdagangan internasional akan tercermin dalam ... a. pendapatan nasional b. APBN c. neraca perdagangan d. neraca modal e. neraca berjalan 30. Penerimaan devisa sebagai hasil pemasukan wisatawan asing ke Indonesia akan dicatat dalam neraca pembayaran Indonesia pada neraca ... a. jasa di sisi debet b. jasa di sisi kredit c. lalu lintas modal di sisi debet d. lalu lintas modal sisi kredit
32
e. lalu lintas moneter sisi debet 31. Transaksi berikut ini dicatat dalam balance of payment, kecuali ... a. ekspor kopi ke Eropa b. transfer uang dari TKI Indonesia di Malaysia ke keluarganya di Indonesia c. pembayaran cicilan bunga utang luar negeri pemerintah d. pembayaran bunga SBI e. impor beras Indonesia dari Thailand 32. Suatu neraca transaksi berjalan mengalami defisit jika ... a. nilai impor lebih besar dari ekspor b. nilai capital inow lebih besar dari capital outow c. nilai piutang lebih kecil dari hutang d. nilai transfer dan keluar negeri besar e. nilai dana remittance ke luar negeri besar 33. Pertukaran dua jenis barang masih mungkin terjadi dan menguntungkan dua negara walaupun hanya satu negara yang memiliki keunggulan atas kedua jenis barang tersebut. Kalimat di atas merupakan isi dari teori ... a. nilai dan harga barang b. keunggulan mutlak c. lembaga kerja d. keunggulan komparatif e. nilai kerja 34. Alasan pemerintah melakukan pelarangan impor untuk barang-barang tertentu adalah ... a. melindungi industri dalam negeri b. menghemat devisa yang dimiliki negara c. tidak banyak masyarakat yang membutuhkannya d. barang tersebut kurang bermanfaat bagi masyarakat e. membalas tindakan negara lain yang melakukan larangan impor
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
33
35. Cara pembayaran internasional dengan mengeluarkan surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang, disebut sistem pembayaran dengan ... a. full bodied money b. private compesation c. letter of credit d. bill of exchange e. transfer telegrafis
Selamat Mengerjakan
B. Petunjuk Penilaian Nilai =
Tingkat Penguasaan Sangat baik Baik Cukup Kurang
34
: 91 - 100 : 75 - 90 : 60 - 74 : < 59
Jumlah Jawaban yang Benar x 100 35
TUGAS PROYEK Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh. Utamakan kerja sama dan saling menghargai antar anggota kelompok. 1. Buatlah kelompok dengan anggota heterogen, yang berjumlahkan 5-7 orang. 2. Lakukakanlah pengamatan dan wawancara sederhana dengan teman satu kelompok kalian pada perusahaan waralaba bertaraf internasional yang ada di daerah sekitar kalian. Kalian juga dapat mewawancarai pelanggan ataupun warga di sekitar tempat berdirinya usaha tersebut. 3. Tentukan apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat perusahaan tersebut berdiri. 4. Tentukan manfaat apa yang diterima oleh penjual dan pembeli atau pemberi dan penerima jasa dari transaksi produk (barang/ jasa) yang mereka lakukan. 5. Tentukan manfaat apa yang diterima oleh warga sekitar dari adanya perusahaan tersebut. 6. Buatlah laporan dalam bentuk makalah dan presentasikan hasilnya di depan kelas dengan percaya diri.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
35
36
Daftar Pustaka Belajar Ekonomi. (2012). Pengertian, komponen, dan jenis neraca pembayaran. Diperoleh 22 Februari 2016 dari http://www.ekonomi-holic/2012/05/neracapembayaran.html. Geminastiti, K. dan Nurlita, N. (2015). Buku siswa ekonomi untuk SMA/ MA kelas XII. Bandung: Yrama Widya. Harwati, D.S. (2015). Makalah perdagangan internasional dan neraca pembayaran (pembahasan). Diperoleh 22 Februari 2016 dari http://www.demamfiksi.blogspot.co.id/2015/09/makalah-perdaganganinternasional-dan.html. Heri, A. (2006). Perdagangan dan kerjasama internasional. Pusat Teknologi dan Komunikasi Departemen Pendidikan Nasional. Diperoleh 22 Februari 2016 dari http://www.e-edukasi.net. Kemendag. (2015a). Negara tujuan ekspor 10 komoditi utama. Diperoleh 15 Maret 2016 dari http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/10-main-andpotential-commodities/10-main-commodities.html. _______. (2015b). Perkembangan impor nonmigas (komoditi). Diperoleh 15 Maret 2016 dari http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesia-exportimport/growth-of-non-oil-and-gas-import-commodity.html. _______. (2016). Neraca perdagangan Indonesia total. Diperoleh 15 Maret 2016 dari http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesia-exportimport/indonesia-trade-balance.html. Nofrida, F., Eschachasthi, R., & Purwaningsih, N, E. (2015). Buletin statistik perdagangan luar negeri: ekspos menurut kelompok komoditi dan negara November 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia. Sa'dyah, C. dan Argo, D. (2009). Ekonomi 2: untuk kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Widjayanto, B., Widyaningsih, A., dan Tanuatmodjo, H. (2009). Mengasah kemampuan ekonomi 2: untuk kelas XI SMA/ MA program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
35
intentionally left blank