PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING ANDROID PADA KONSEP DINAMIKA NEWTON UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HARTANTO 1111016300031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN
i
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
HARTANTO (1111016300031), “Pengembangan Media Pembelajaran MLearning Android pada Konsep Dinamika Newton untuk Siswa Kelas X SMA/MA”. Skripsi, Jurusan Pendidikan IPA, Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mengembangkan media pembelajaran mlearning berbasis android pada konsep dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA, 2) Menguji kelayakan media yang telah dibuat melalui uji coba pada siswa SMA/MA, 3) Mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap media pembelajaran berbasis android pada konsep dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA.4) Mengetahui Hasil belajar siswa dengan menghitung hasil ulangan setelah menggunakan aplikasi mobile learning.Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Desain penelitian mengacu pada model pengembangan prosedural yang meliputi 8 tahap, 1) Melakukan suatu analisis kebutuhan, 2) Merumuskan tujuan khusus, 3) Mengembangkan bahan atau materi, 4) Mengembangkan instrumen atau alat ukur, 5) Mengembangkan dan menyusun naskah media, 6) Melakukan uji coba, 7) Melakukan revisi, 8) Produksi. Hasil penelitian ini adalah: 1) telah berhasil dikembangkan aplikasi mobile learning berbasis Android pada pokok bahasan dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA yang dapat diakses secara fleksibel; 2) kualitas aplikasi mobile learning yang telah dikembangkan adalah baik berdasarkan penilaian ahli media 74,67%, ahli materi 82,50% dan guru fisika 76,28%; 3) penilaian respon siswa pada uji coba adalah Baik 77,70%. 4) Dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile learning berdampak positif pada jenjang kognitif siswa pada materi dinamika Newton.
Kata Kunci: Android, M-Learning, Media, Penelitian Pengembangan, penelitian kualitatif
iv
ABSTRACT
HARTANTO (1111016300031), “Development Of Learning Media MLearning Android In Concept Newtonian Dynamics for Senior Class X SMA/MA”. Defence ofDepartement Natural Science, Physics Education Program, Faculty of Education and Teachers, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016. The purpose of the study was to: 1) develop of learning media m-learning based on android in concept Newton’s dynamicsfor senior class X SMA/MA, 2) to test the feasibility of learning media that have been created through the trials of Senior High School students, 3) knowing the responses of teachers and students of learning materials based on android on concept Newtonian dynamics subject in senior class X SMA/MA. 4) Knowing the results of student learning to calculate the test results after use application mobile learning. This research including research and development. Referring to design research procedural model of development stage which includes 8, 1) analysis, 2) purpose, 3) development material, 4) development instrument or meassure tools, 5) development media, 6)tried test field, 7) do revition, 8) production. The result of this research are: 1) a mobile learning application based on Android on Newton’s dynamics subject for 10th grade student which can be accessed flexibly; 2) the quality of mobile learning application that has been developed has good category according to assessment by media expert 74,67%, matter expert 82,50% and physics teacher 76,28%; 3) student response on a limited trial has good category 77,70%. 4) we can conclude that mobile learning apps have positive impact on student learning outcomes in the study material Newtonian dynamics.
Keywords: Android, M-Learning, Media, research& development, qualitative research
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji kehadirat illahirabbi Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan yang berlimpah dari dunia sampai akhirat. Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Selesainya skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.
Prof.Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
2.
Baiq Hana Susanti, S.PI, M.Sc selaku ketua Jurusan Pendidikan IPA
3.
Dwi Nanto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
4.
Dwi Nanto, Ph.D dan Bapak Hasian Pohan, M.Si selaku pembimbing skripsiyang telah memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, kritik dan saran, serta motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini.
5.
Jaji Hanuji, S.Pd Kepala SMAN 1 Pedes yang telah memberikan izinkepada penulis untuk melakukan penelitan dan membimbing.
6.
Ai Nurlaela, M.Si selaku validator materi dan Iwan Permana Suwarna,M.Pd selaku validator media yang telah memberikan arahan, kritik dan saran terhadap rancangan media yang dikembangkan penulis.
7.
Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, Bapak Misdi dan Ibu Rebon serta keluarga besar yang telah merawat, mendidik penulis dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta membimbing, memotivasi dan mendo’akan penulis dengan kasih sayang dalam menempuh langkah hidup didunia yang sementara ini.
8.
Kepada sahabat yang selalu sedia untuk memberikan nasehat, arahan, hiburan, serta semangatnya untuk penulis.
9.
Seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2011 yang telah menjadi tempat berdiskusi, bertukar pikiran serta segala macam bantuannya selama perkuliahan. Dengan semangat perjuangan kita bersama-sama menuju kesuksesan.
vi
Ucapan terima kasih juga ditunjukan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini masih dirasakan dan ditemui berbagai kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif akan penulis terima. Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat bagi siapa yang membaca. Amin. Jakarta, April 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. iii ABSTRAK ......................................................................................................... iv ABSTRACT ....................................................................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5 D. Perumusan Masalah................................................................................... 6 E. Tujuan Pengembangan .............................................................................. 6 F.
Manfaat Pengembangan ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR.................................................................................. 8 A. Kajian Teori .............................................................................................. 8 1. Hakikat Media Pembelajaran Mobile Learning ......................................... 8 2. Hakikat Android ..................................................................................... 11 3. Dinamika Newton................................................................................... 21
viii
B. Teori- Teori Pengembangan .................................................................... 25 1. Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) ................... 25 2. Model-Model Penelitian dan Pengembangan .......................................... 25 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26 D. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................... 28 E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan......................................................... 29 BAB II IMETODE PENELITIAN ................................................................. 30 A. Model Pengembangan ............................................................................. 30 B. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 30 C. Desain Uji Coba ...................................................................................... 31 D. Subjek Uji Coba ...................................................................................... 32 E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 32 F.
Uji Coba Produk...................................................................................... 37
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 41 A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41 B. Pembahasan ............................................................................................ 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 55 A. Kesimpulan ............................................................................................. 55 B. Saran ....................................................................................................... 55 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57 LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cupcake (Android versi 1.2 – 1.5) .................................................. 12 Gambar 2.2 Donut (Android versi 1.6) ............................................................... 12 Gambar 2.3 Eclair (Android versi 2.0 – 2.1) ....................................................... 13 Gambar 2.4 Froyo (Android versi 2.2 – 2.2.3) .................................................... 14 Gambar 2.5 Gingerbeard (Android versi 2.3 – 2.4) ............................................. 15 Gambar 2.6 Honeycomb (Android versi 3.0 – 3.2) ............................................. 15 Gambar 2.7 Ice Cream Sandwich (Android versi 4.0)......................................... 16 Gambar 2.8 Jelly Bean (Android versi 4.1 – 4.3) ................................................ 16 Gambar 2.9 Kitkat (Android versi 4.4) ............................................................... 17 Gambar 2.10 Lollipop (Android versi 5.0) ......................................................... 17 Gambar 2.11 Software Java................................................................................ 20 Gambar 2.12 Android SDK................................................................................ 20 Gambar 2.13 Eclipse Kepler .............................................................................. 21 Gambar 2.14 Peta Konsep dinamika partikel ...................................................... 22 Gambar 2.15 Objek digantung Tali .................................................................... 23 Gambar 2.16 Objek berada dalam lift ................................................................. 24 Gambar 2.17 Dua buah benda digantungkan dengan seutas tali melalui katrol.... 24 Gambar 2.18 Dua objek bergandengan pada lantai licin ..................................... 25 Gambar 3.1 Model Prosedural Pengembangan Media ........................................ 31
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi ................... 33 Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Media ................... 33 Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Guru Fisika ................... 34 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Siswa ............................ 35 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Ulangan Siswa .............................................. 36 Tabel 3.6 Aturan Pemberian Skor untuk ahli materi, ahli media, dan guru .......... 38 Tabel 3.7 Aturan Pemberian Skor Untuk Siswa .................................................. 38 Tabel 3.8 Range dan Kriteria Kualitas Produk.................................................... 39 Tabel 3.9 Range Persentase dan Kriteria Kualitas Produk .................................. 40 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Mobile Learning Ahli Materi ..................................... 41 Tabel 4.2 Penilaian Aspek Kurikulum dan Penyajian Materi Ahli Materi ........... 42 Tabel 4.3 Penilaian Aspek Evaluasi dan Kebahasaan Ahli Materi ...................... 42 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Mobile Learning Ahli Media ...................................... 43 Tabel 4.5 Penilaian Aspek Tampilan dan Perangkat Lunak Ahli Media .............. 44 Tabel 4.6 Penilaian Aspek Keterlaksanaan Ahli Media ...................................... 44 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Mobile Learning Guru................................................ 45 Tabel 4.8 Penilaian Aspek Kurikulum dan Penyajian Materi oleh Guru ............. 46 Tabel 4.9 Penilaian Aspek Evaluasi dan Kebahasaan oleh Guru ......................... 46 Tabel 4.10 Penilaian Aspek Kualitas Tampilan dan Perangkat Lunak oleh Guru 47 Tabel 4.11 Penilaian Aspek Keterlaksanaan oleh Guru....................................... 48 Tabel 4.12 Persentase skor penilaian siswa seluruh aspek .................................. 48 Tabel 4.13 Penilaian Kualitatif Siswa Terhadap Mobile Learning ...................... 49 Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa Uji Coba............................................................ 49 Tabel 4.15 Jenjang Kognitif pada Pretest – Postest ............................................. 50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Screenshoot Aplikasi Mobile Learning pada Smartphone ............... 61 Lampiran 2: Koding Pembuatan Aplikasi pada Software Eclipse ....................... 71 Lampiran 3: Lembar Hasil Wawancara Pra-penelitian ...................................... 109 Lampiran 4: Lembar Angket Survey ................................................................ 110 Lampiran 5: Daftar Validator ........................................................................... 112 Lampiran 6: Penilaian Kelayakan M-Learning Ahli Materi .............................. 113 Lampiran 7: Penilaian Kelayakan M-Learning Ahli Media............................... 116 Lampiran 8: Penilaian Kelayakan M-Learning Guru Fisika .............................. 119 Lampiran 9: Daftar Hadir Uji Coba .................................................................. 123 Lampiran 10: Nilai Hasil Ulangan Harian Dinamika Newton Kelas X MIA 1 .. 125 Lampiran 11: Penilaian Keefektifan M-Learning oleh Siswa ............................ 126 Lampiran 12: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Ahli Materi ..... 128 Lampiran 13: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Ahli Media ..... 130 Lampiran 14: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Guru Fisika ..... 131 Lampiran 15: Perhitungan Uji Coba Siswa ....................................................... 133 Lampiran 16: Surat Permohonan Izin Penelitian............................................... 135 Lampiran 17: Surat Telah Melakukan Penelitian .............................................. 136 Lampiran 18: Uji Referensi .............................................................................. 137 Lampiran 19: Dokumentasi Penelitian .............................................................. 141 Lampiran 20: Daftar Riwayat Hidup Penulis .................................................... 142
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
mendorong lahirnya inovasi-inovasi di segala bidang. Satu diantaranya adalah bidang pendidikan yang ditandai dengan komunikasi digital. Menurut Jazi Eko Istiyanto, “Komunikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga, sangat diperlukan ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan kemudahan dalam penggunaan.” 1 Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan padapenggunaan alat media pembelajaran yangditandai lahirnya konsep Elektronic Learning (e-learning). Menurut Herman, e-learning adalah bentuk pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (CD Audio/Video interaktif, LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Penggunaan internet maupun perangkat elektronik lain dalam pembelajaran e-learning memungkinkan pembelajaran bisa dilakukan dalam waktu yang sama atau berbeda.2 Dengan kata lain pembelajaran e-learning bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Meskipun e-learning dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, elearning masih memiliki kekurangan yaitu mengharuskan penggunanya untuk berhadapan dengan peralatan elektronik yang tidak fleksibel untuk berpindah tempat (Contoh: DVD player, TV, dan proyektor) atau Personal Computer (PC) yang terhubung ke internet menggunakan kabel LAN. Siswa sebagai pengguna secara tidak langsung tetap dibatasi oleh tempat dan fasilitas tertentu. Oleh karena itu, e-learning belum sepenuhnya dapat menjadi solusi agar siswa dapat belajar 1
Jazi Eko Istiyanto, Pemrograman Smart Phone Menggunakan SDK Android dan Hacking Android, (Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2013), h. 1. 2 Asep Herman, Mengenal E-Learning (online), http://www.ipi.or.id/elearn.pdf, diakses 20 Mei 2016, h. 5
1
2
kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat dengan mudah terjangkau.
Menanggapi
permasalahan
tersebut,
maka
dikembangkan
pembelajaran dengan memanfaatkan media berbasis IT genggam dan bergerak (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile learning yang menjanjikan independensi waktu dan tempat dalam arti sesungguhnya. Perangkat mobile yang digunakan dalam mobile learning antara lain PDA, handphone, laptop dantablet PC. 3 Karakteristik perangkat mobile ini memiliki tingkat fleksibilitas dan portabilitas yang tinggi sehingga memungkinkan siswa dapat mengakses materi, arahan dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran kapanpun dan dimanapun. 4 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1, pada kegiatan pembelajaran fisika, media yang digunakan dikelas yaituLCDpowerpoint dengan tampilan visual statis yang dapat dilihat siswa di saat pembelajaran berlangsung. Ketersediaan media pembelajaran seperti LCD disekolah SMAN 1 belum dimaksimalkan disetiap kelas, membuat pembelajaran lebih sering dilakukan dengan metode konvensional. Seiring perkembangan zaman, ponsel saat ini tidak hanya berguna sebagai alat komunikasi telepon dan sms, namun ponsel lebih dikembangkan dengan berbagai aplikasi yang menarik untuk digunakan. 5 Smartphone banyak digemari hampir di semua kalangan masyarakat karena banyak manfaat aplikasi-aplikasi yang
terdapat
di
dalamnya
berupa
games,
media
sosial,
media
pembelajaran.Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1, kebanyakan siswa memanfaatkan handphone hanya sebatas digunakan untuk telepon, SMS (Short Message Service), memutar lagu/video, mengakses sosial network (facebook, twitter, BBM), bahkan hiburan-hiburan seperti permainan. Menurut Yuniati, mobile learning mampu menjadikan handphone yang awalnya hanya 3
Claire O’Maley, Guidelines for Learning/Teaching/Tutoring in a Mobile Environment, Jurnal MOBIlearn, 2005, UoN,UoB,OU/WP4/D4.1/1.2. h.5 4 Rizki Agung Sambodo, ”Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning (mlearning) Berbasis Android untuk Siswa Kelas XI SMA/MA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015, h. 2, tidak dipublikasikan. 5 Jody Prariyadi, “Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Berbasis Smartphone Android Pada Pokok Bahasan Keteraturan Gerak Planet Sebagai Sarana untuk Memfasilitasi Kemampuan Analisis Siswa Kelas XI SMA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014, h. 2, tidak dipublikasikan.
3
digunakan untuk sms, telepon, atau internet menjadi alat belajar lengkap yang berisi materi pelajaran yang terdiri dari materi, soal, dan try out dan dilengkapi berbagai fitur seperti search, jump to dan back.6 Fisika merupakan satu diantara cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari fenomena-fenomena alam di sekitar. Menurut Mark Hollabaugh, Fisika meliputi hal yang besar dan yang kecil, yang lama dan yang baru. Dari atom sampai galaksi, dari rangkaian listrik ke aerodinamika, fisika menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. 7 Mempelajari fisika merupakan suatu petualangan. Bagi pembelajar akan menemukan bahwa ilmu ini begitu menantang, kadangkadang membuat frustasi, sewaktu-waktu menyakitkan, dan seringkali bermanfaat dan memberikan kepuasan batin.
8
Dalam pembelajarannya, fisika lebih
menekankan pada pengamatan langsung terhadap pada suatu objek. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep fisika yang sedang dipelajari. Namun pada kenyataannya, tidak semua fenomena fisika dapat diamati dan dihadirkan langsung di kelas. Dinamika Newton satu diantara materi fisika yang cukup membingungkan dan begitu kompleks dalam menyelesaikan pemecahan masalah banyaknya aplikasi penerapan dalam kehidupan sehari-hari, siswa harus mampu menggambar gaya-gaya vektor, memahami arah gerak benda, dan memahami hukum-hukum Newton tentang gerak, selain itu, banyaknya penerapan-penerapan hukum Newton menyebabkan siswa hanya menghafal rumus-rumus. Kehadiran m-learning memang tidak akan bisa menggantikan pembelajaran dengan tatap muka dalam kelas. Kehadiran m-learning ini ditujukan sebagai pelengkap pembelajaran yang ada serta memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari kembali materi yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun, aplikasi mobile learning ini menghadirkan alat evaluasi sejauh mana siswa memahami konsep dinamika dan bank-bank soal yang disediakan sebagai latihan 6
Lukita Yuniati, Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. JP2F, Volume 2 Nomor 2 September, h. 101 7 Hugh D. Young, Fisika Universitas Jilid I Edisi Kesepuluh, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. xii 8 Ibid., h. xii.
4
agar siswa mampu memahami penerapan hukum Newton tentang gerak. Hal ini dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran bagi siswa. Android sudah menjadi platform sistem operasi smartphone yang semakin populer.
Padahal sebenarnya,
Android
termasuk
sistem
operasi
junior
dibandingkan lainnya yang lebih senior, seperti Symbian, iOS, atau sistem operasi BlackBerry. 9 Android sudah menjadi sistem operasi terpopuler dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Sistem operasi Android kini telah berkembang pesat dengan kecepatan yang luar biasa. Ini disebabkan banyaknya vendor smartphone yang mengadopsi sistem operasi baru ini dalam berbagai produk. Dari mulai pabrikan luar, seperti Samsung, LG, Asus, Lenovo, hingga merek-merek lokal, seperti Mito, Advan, Evercross, Andromax (smartfren), TiPhone, Polytron, dan lain sebagainya. Dengan demikian, secara tidak langsung pengguna lebih besar kemungkinannya memiliki sistem opersai Android ketika membeli gadget.10 Berdasarkan data dari IDC (International Data Corporation) pada tahun 2014 Android memegang 84,4% market share smartphone di seluruh dunia, Iphone operating system menduduki peringkat ke dua dengan 11,7%, disusul dengan Windows Phone di peringkat ke tiga sebesar 2,9%, dan Blackberry di peringkat ke empat dengna 0,5% market share. Kesuksesan Android tidak lepas dari sifatnya yang terbuka (open source) yaitu memberikan sumber kode perangkat lunak gratis sehingga para pengembang dapat mengembangkan, mendistribusikan, dan menggandakannya tanpa membayar lisensi. Selain itu Android telah disediakan aplikasi berbayar maupun gratis oleh pengembang Android sehingga memudahkan pengguna. Saat ini sudah banyak aplikasi yang disediakan melalui Play Store dan pengguna tinggal mengunduh dan menginstall ke dalam smartphone.11
9
Tim EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015), h. 1. 10 Ibid., h. 1. 11 Gian Dwi Oktiana, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dalam Bentuk Buku Saku Digital untuk Mata Pelajaran Akutansi Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar SiklusAkutansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”,
5
Kenyataan ini memunculkan kebutuhan untuk mengembangkan suatu program/aplikasismartphone yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar fisika, sehingga siswa dapat menggunakan aplikasi tersebut sebagai sumber belajar fisika dimanapun dan kapanpun.Oleh karena itu, melalui tugas akhir ini peneliti termotivasi untuk mengembangkan aplikasi pembelajaran fisika padasmartphone Android pada konsep dinamika Newton untuk Siswa SMA/MA. Pembelajaran melalui media smartphone akan lebih praktis dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga dapat membuat siswalebih mudah dalam belajar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditemukan berbagai macam masalah pembelajaran yang terjadi antara lain: 1.
Metode pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan kebosanan dan kejenuhan, sehingga menurunkan minat belajar fisika
2.
Siswa cenderung menghafal rumus-rumus tanpa memahami konsep dasar dinamika Newton.
3.
Masih banyak siswa yang menggunakan smartphone untuk hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran.
4.
Minimnya media pembelajaran yang bermutu dan menarik ketika siswa belajar mandiri tanpa tatap muka dengan guru di dalam kelas.
5.
Minimnya konten-konten pembelajaran fisika di Android yang bisa diakses secara luas.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalahdi atas, maka penelitian ini dibatasi pada: 1.
Materi fisika dalam aplikasi smartphone hanya pada dinamika Newton.
2.
Aplikasi m-learning hanya sebatas teks, gambar, animasi dan alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa
3.
Aplikasi m-learning hanya pada smartphone dengan sistem operasi Android.
Skripsi pada sekolah Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015, h. 5 – 6, tidak dipublikasikan.
6
4.
Jenjang kognitif pada hasil belajar yang diukur sebatas pada C1 (Menjelaskan),
C2
(Memahami),
C3
(Mengaplikasikan),
dan
C4
(Menganalisis). D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana mengembangkan media pembelajaranm-learning Android pada konsep dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA ?
2.
Bagaimana kualitas produk media pembelajaran m-learning Android pada konsep dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA sehingga layak digunakan dalam pembelajaran fisika ?
3.
Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan mobile learning pada konsep dinamika Newton ?
E. Tujuan Pengembangan Tujuan pengembangan media pembelajaran m-learning Android sebagai berikut: 1.
Mengembangkan aplikasi pembelajaran fisika smartphone Android pada pokok bahasan dinamika Newton.
2.
Mengetahui kualitas aplikasi mobile learning fisikasmartphone Android pada pokok bahasan dinamika Newton.
3.
Mengetahui respon siswa setelah menggunakan mobile learning pada konsep dinamika Newton
4.
Mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan aplikasi mobile learningpada konsep dinamika Newton.
7
F. Manfaat Pengembangan Pada penelitian pengembangan media pembelajaran m-learning Android diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu: 1.
Sarana belajar fisika dengan media pembelajaran yang bermutu dan menarik, selain pembelajaran tatap muka di kelas.
2.
Alternatif media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran fisika di kelas.Membantu guru dalam menjadikan pembelajaran fisika menjadi lebih menarik.
3.
Hasil pengembangan media pembelajaran m-learning diharapkan mampu menjadi media
pembelajaran mandiri untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran di sekolah. 4.
Motivasi bagi seorang calon guru profesional yang mampu mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi, sehingga menjadi calon guru yang kreatif, inovatif, dan inspiratif.
BAB II KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori 1.
Hakikat Media PembelajaranMobile Learning
a.
Media Pembelajaran Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.1Pendapat dari Ahmad Rohani, “media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses mengajar)”2. Menurut Kokom, “pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,
dilaksanakan,
dan
dievaluasi
secara
sistematis
agar
subjek
didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan effisien.” 3 Menurut Dewi, “pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya.” 4 Jadi, media pembelajaran yaitu perantara atau pengantar sumber pesan pembelajaran kepada penerima pesan untuk mempermudah dalam penyampaian informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1
Sharoon E. Smaldino dkk., Intructional Technology and Media for Learning, diterjemahkan oleh Arif Rahman dengan judul Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar (Jakarta: KENCANA, 2011), h.7. 2 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1997), h.3. 3 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), h. 3 4 Dewi Salma Prawiradilaga & Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 2007), h. 4.
8
9
b. Fungsi dan manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Menurut Wina, media pembelajaran memiliki fungsi yaitu:5 1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. 2) Memanipulasi keadaan, Peristiwa, atau Objek tertentu. 3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Menurut Pupuh, media pembelajaran memiliki fungsi yaitu:6 1) Menarik perhatian siswa, 2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, 3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), 4) Mengatasi keterbatasan ruang, 5) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan. c.
Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran Menurut Rudy Brets, klasifikasi media, yaitu:7
1) Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv; 2) Media audiovisual diam, seperti: film rangkai suara. 3) Media semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara. 4) Media visual bergerak, seperti: film bisu. 5) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu. 6) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio. 7) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri. Menurut Pupuh, “Macam-macam media dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan media audiovisual.”8 d. M-Learning Mobile Learning didefinisikan sebagai pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat tanpa kabel seperti handphone, personal digital
5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: KENCANA,
2008), h. 207 – 210. 6 Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 67. 7 Wina Sanjaya, op.cit., h. 212. 8 Pupuh Fathurrohman.loc.cit..
10
assistants (PDAs), atau laptop. 9 Mobile learning involves the use of mobile technology, either alone or in combination with other information and communication technology (ICT), to enable learning anytime and anywhere.10MLearning adalah salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus dilaksanakan di mana pun dan kapan pun.11 Pemikiran dalam pengembangan mobile learning ini didasari oleh alasanalasan pokok, yaitu: 1) Dapat digunakan kapan pun dan di mana pun (dalam jaringan/luar jaringan). 2) Cakupan luas, dapat menggunakan jaringan seluler komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah tersedia di mana-mana. 3) Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu: integrasi dengan elearning, integrasi dengan sistem penyelenggara pendidikan (Sistem Informasi Akademik), integrasi dengan sistem lainnya, instant messaging. e.
Klasifikasi M-Learning Untuk mampu memanfaatkan keberadaan mobile learning ini, klasifikasi
M-Learning, yaitu berdasarkan:12 1) Jenis perangkat yang digunakan. 2) Teknologi komunikasi nirkabel yang digunakan. 3) Tipe informasi yang dapat di akses. 4) Tipe pengaksesan (online/offline). 5) Lokasi. 6) Tipe komunikasi. 7) Dukungan standar M-Learning.
9
Claire O’Maley, Guidelines for Learning/Teaching/Tutoring in a Mobile Environment, JurnalMOBIlearn, 2005, UoN,UoB,OU/WP4/D4.1/1.2. h.7. 10 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.15. 11 Ibid.,h.15. 12 Ibid., h.16.
11
2.
HakikatAndroid
a.
Sistem Operasi Android Menurut Bambang, “Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai
perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras komputer”. 13 Menurut Kusnadi, “Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk mempermudah pengguna atau program aplikasi dalam mengakses sumber daya komputer atau mobile device.”14 Menurut Tim EMS, “Android merupakan sebuah software yang digunakan pada perangkat mobile yang mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dirilis oleh Google.” 15 Pendapat lain Nazruddin, “Android adalah sebuah sistem operasi untuk mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.”16 Jadi, Sistem operasi Android adalah sistem operasi yang banyak digunakan pada ponsel pintar (smartphone). Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia, iOS di Apple dan BlackBerry OS. b. Perangkat mobile Hingga saat ini, terdapat beberapa versi dari sistem operasi Android, antara lain: a.
Android Versi 1.0 – 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam, alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. 17 b.
Android versi 1.2 – 1.5 (Cupcake)
13
Bambang Hariyanto, Sistem Operasi, (Bandung: Informatika Bandung, 2009), Cet. 4, h.
1. 14
Kusnadi, dkk, Sistem Operasi, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008), h. v Tim EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015), h. 1. 16 Nazruddin Safaat H., Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis AndroidRevisi Kedua, (Bandung: Informatika Bandung, 2015), h. 1. 17 Ibid., h. 10 15
12
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).Gambar 2.1 mengilustrasikan Android versi 1.2 – 1.5 (Cupcake).
Gambar 2.1Cupcake (Android versi 1.2 – 1.5) sumber: http://www.aan.my.id
Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengupload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.18 c.
Android versi 1.6 (Donut) Donut (versi 1.6) dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, Gambar 2.2 mengilustrasikan Android versi 1.6 (Donut).
Gambar 2.2Donut (Android versi 1.6) sumber: http://www.aan.my.id
18
Ibid., h. 10.
13
penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1X, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial ponsel, pengadaan resolusi VWGA. 19 d.
Android Versi 2.0 – 2.1 (Eclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1
(Eclair),
perubahan
yang
dilakukan
adalah
pengoptimalan
hardware,Gambar 2.3 mengilustrasikan Android versi 2.0 – 2.1 (Eclair).
Gambar 2.3Eclair(Android versi 2.0 – 2.1) http://www.aan.my.id
Peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.20 e.
Android Versi 2.2 – 2.2.3 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada bulan mei 2010 Android versi 2.2 Rev 1 diluncurkan.Gambar 2.4
mengilustrasikan Android versi 2.2 – 2.2.3 (Froyo: Frozen Yoghurt).
19 20
Ibid., h. 11. Ibid., h. 11.
14
Gambar 2.4Froyo (Android versi 2.2 – 2.2.3) sumber: http://www.aan.my.id
Fitur yang tersedia di Android versi ini sudah kompleks diantaranya adalah: (1) Kerangka aplikasi memungkinkan pengguna dan penghapusan komponen yang tersedia, (2) Dalvik Virtual Meachine dioptimalkan untuk perangkat mobile, (3) Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan libraries OpenGL, (4) SQLite: untuk penyimpanan data, (5)Mendukung media: audio, video dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), (6) GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware independent), (7) Kamera, global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)21 f.
Android versi 2.3 – 2.4 (Gingerbeard) Android versi 2.3 diluncurkan pada desember 2010, hal-hal yang direvisi
dari versi sebelumnya adalah kemampuan seperti berikut: (1) SIP-based VoIP, (2) Near Field Communications (NFC), (3) Gyroscope dan sensor, (4) Multiple cameras support, (5) Mixable audio effects, (6) Download manager.22Gambar 2.5 mengilustrasikan Android versi 2.3 – 2.4 (Gingerbeard).
21
Ibid., h. 11. Ibid., h. 11.
22
15
Gambar 2.5Gingerbeard (Android versi 2.3 – 2.4) sumber: http://www.aan.my.id
g.
Android versi 3.0 – 3.2 (HoneyComb) Nama Honeycomb diambil dari nama sereal manis yang terbuat dari
jagung dengan rasa madu yang berbentuk sarang lebah, makanan ini yang populer sejak tahun 1965. Gambar 2.3 mengilustrasikan Android versi 2.0 – 2.1 (Eclair).
Gambar 2.6Honeycomb (Android versi 3.0 – 3.2) sumber: http://www.aan.my.id
Gambar 2.6 mengilustrasikan Android versi 3.0 – 3.2 (Honeycomb). Untuk versi ini merupakan versi yang ditujukan untuk gadget tablet. Android Honeycomb rilis pada februari 2011, kemudian upgrade ke versi 3.1 dan 3.2.23 h.
Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) Android Ice Cream Sandwich atau biasa dikenal dengan nama Android 4.0
ICS adalah versi terbaru Android yang sangat mendukung baik untuk smartphone, tablet, dan lainnya. Gambar 2.7 mengilustrasikan Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich).
23
Aan, Mengenal Android, 01 Maret 2016 (www.aan.my.id)
16
Gambar 2.7Ice Cream Sandwich (Android versi 4.0) sumber: http://www.aan.my.id
Android ini rilis pada 19 Oktober 2011. Fitur baru dalam Android ini adalah perubahan interface dari Android sebelumnya, antara lain pengoptimalan multitasking, versi layar beranda yang bisa disesuaikan dan interaktivitas mendalam serta cara baru yang ampuh untuk berkomunikasi dan berbagi konten. i.
Android versi 4.1 – 4.3 (Jelly Bean) Android 4.1 Jelly Bean secara resmi dikenal ke publik sekitar Oktober
2012. Versi ini yang tercepat dan terhalus dari semua versi Android. Gambar 2.8 mengilustrasikan Android versi 4.1 – 4.3 (Jelly Bean).
Gambar 2.8Jelly Bean (Android versi 4.1 – 4.3) sumber: http://www.aan.my.id
Android 4.2 Jelly Bean juga menawarkan peningkatan kecepatan dan kemudahan Android 4.1 serta mencakup semua fitur baru seperti Photo Sphere dan desain baru aplikasi kamera, keyboard Gesture Typing, Google Now, dan lainnya.24
24
Ibid., h. 1.
17
j.
Android versi 4.4 (Kitkat) Pada Oktober 2013 Google merilis Kitkat sebagai generasi android
berikutnya. Android versi ini memiliki banyak fitur & semakin memanjakan para pengguna Android. Gambar 2.9 mengilustrasikan Android versi 4.4 (Kitkat).
Gambar 2.9Kitkat (Android versi 4.4) sumber: http://www.aan.my.id
Diantaranya: Immersive mode, Akses kontak langsung dari aplikasi telepon, google now launcher, dan pastinya memiliki interface UI yang baru.25 k.
Android versi 5.0 (Lollipop) Android 5.0 merupakan versi paling baru dari sistem operasi Android,
Android 5.0 sendiri dianggap membawa update yang fantastis, banyak perubahan yang disertakan Google di dalamnya. 26 Gambar 2.10 mengilustrasikan Android versi 5.0 (Lollipop).
Gambar 2.10Lollipop (Android versi 5.0) sumber: http://www.aan.my.id
25
Ibid., h. 1. Ibid., h. 1.
26
18
c.
Fitur Android Tim EMS mengemukakan fitur Android sebagai berikut:27
1.
Sebagai seorang pengembang mempunyai peluang untuk mengembangkan aplikasi yang nantinya akan prospek ke depan di dunia industri.
2.
Dengan berbagai API yang telah tersedia secara lengkap dan siap pakai, menjadikan proses develop aplikasi berbasis Android akan lebih mudah. Tempat dan waktu menjual aplikasi tersebut juga jelas dan mudah. Google sudah menyediakan Android Market yang sekarang berubah menjadi Google Play yang bisa mengomersilkan produk secara global.
3.
Platform Terbuka, Artinya Android tidak terikat dengan manufaktur hardware tertentu atau vendor tertentu saja. Sehingga semua vendor dapat mengunduh, memodifikasi, dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan keinginan. Alhasil semakin banyak perangkat yang mendukung Android, maka semakin populer sistem operasi ini.
4.
Android dapat berjalan pada ukuran dan resolusi layar yang berbeda, dari mulai perangkat kecil 4 inchi atau bahkan kurang, hingga tablet 7 atau 10 inchi.
d. Kelebihan dan Kelemahan Android: Berikut kelebihan dan kelemahan Android menurut Tim EMS:28 1) Kelebihan: a)
Multitasking, artinya Android bisa menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan. Seperti ber-facebook-an sambil WhatsApp-an dan BBM-an. Plus sambil menerima telepon dari teman.
b) Terdapat notifikasi ketika ada panggilan/sms, ketika ada SMS dan email yang masuk, akan terdapat notifikasi pada home screen di layar ponsel diikuti dengan indikator yang berkedip-kedip, atau bunyi-bunyian, sehingga tidak akan ketinggalan ketika ada pesan sms/email yang masuk.
27 28
Tim EMS., op.cit., h. 6 – 7. Tim EMS, op.cit., h. 7 – 8.
19
c)
Dukungan ribuan aplikasi terpercaya melalui situs Google Play, Google menyediakan situs Google Play (Android Market) bagi para pengguna Android untuk mendapatkan berbagai aplikasi yang diperlukan.
d) Penggunaan widget pada home screen, sehingga akan memudahkan dan mempercepat pengguna ketika membuka aplikasi. 2) Kelemahan: a)
Boros pada penggunaan baterai, Hal ini karena banyaknya fitur Android, seperti 3G, Maps, Lattitude, GPS, Gmail, dan seterusnya.
b) Sentralisasi Google, Karena Android merupakan produk open source dari Google, maka aplikasib yang berjalan pada Android kebanyakan menyatu dengan layanan Google c)
Tidak mendukung penggunaan J2ME, hal ini berakibat pada seorang programmer Java harus belajar dari awal lagi. Bagi pengguna, aplikasi yang disukai tidak akan dapat berjalan pada Android. Disebabkan Android hanya menggunakan bahasanya saja, sedangkan library dan user interface-nya berbeda dengan yang ada di J2ME.
d) Security yang masih tergolong rendah, banyaknya malware yang menyerang aplikasi. Sehingga beberapa produsen Antivirus menyediakan aplikasi antivirus mereka dalam versi Android, seperti AVG, Lookout, Security, Super Security dan SmartGuard Security. e.
Software Pengembangan Software yang dibutuhkan dalam membuat atau membangun sebuah
aplikasi adalah:29 1.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java Android, Java perlu diinstal ke dalam komputer/laptop untuk bekerja membangun sebuah aplikasi. Gambar 2.11 merupakan software java
29
Nazruddin Safaat H., Aplikasi Berbasis Android: Berbagai Implementasi dan Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis Android, (Bandung: Informatika Bandung, 2015), h.58.
20
Gambar 2.11Software Java 2.
Selanjutnya yang perlu diinstalasi adalah Android SDK, API dalam mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pembrograman java. Gambar 2.12 merupakan kumpulan Android SDK
Gambar 2.12Android SDK 3.
Eclipse sebagai IDE (Integrated Development Environment) yang merupakan tempat kita membuat emulator device Android yaitu dimana membuat coding project android, kemudian hasil pemrograman akan ditampilkan dan di ujicoba. Gambar 2.13 merupakan salah satu software pengembangan aplikasi Android
21
Gambar 2.13Eclipse Kepler 4.
Instalasi ADT atau plugins eclipse, dengan plugins yang membuat eclipse dapat membuat project yang berbasis Android.
3.
Dinamika Newton “Dinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda
dengan meninjau penyebabnya.”30 “Gaya adalah ukuran kuantitatif dari interaksi antara dua benda. Pada saat beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, pengaruh dari geraknya adalah sama dengan ketika sebuah gaya tunggal, yang sama dengan jumlah vektor (resultan) dari gaya-gaya, bekerja pada sebuah benda.”31 Gaya berat adalah gaya tarik gravitasi yang dilakukan oleh objekdan arahnya ke pusat bumi.32 Gaya Normal adalah gaya kontak yang ditimbulkan oleh alas bidang dimana objke ditempatkan, dan tegak lurus terhadap bidang itu.33
30
Ahmad Zaelani, dkk., 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisikauntuk SMA/MA Cetakan Keenam (Bandung: Yramada Widya, 2009), h. 75. 31 Hugh D. Young Freedman, University Physics Tenth Edition diterjemahkan oleh Endang Juliastuti dengan judul Fisika Universitas, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 114. 32 Ahmad Zaelani, dkk.,Op.cit, h. X 33 Ahmad Zaelani, dkk.,Op.cit, h. X
22
DINAMIKA mempelajari
Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
Gaya jenisnya
Terbagi menjadi
Gaya Berat Hukum I Newton: ∑F = 0
Gaya Normal Gaya Gesekan
Hukum II Newton ∑F =∑m.a
jenisnya
Hukum III Newton Aksi = -Reaksi
Gaya Gesekan Kinetis
Gaya Gesekan Statis
Gambar 2.14Peta Konsep dinamika partikel a.
Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak
1) Hukum I Newton “Ketika tidak ada gaya yang bekerja pada sebuah benda, atau ketika jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja padanya (gaya total) adalah nol, maka benda berada dalam kesetimbangan. Jika benda pada awalnya diam, benda tersebut akan tetap diam; jika keadaan awalnya bergerak, gerakannya akan diteruskan dengan kecepatan tetap. Hukum ini berlaku hanya dalam kerangka acuan inersia”34 Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman (Inersia), yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan keadaan suatu objek.35 Hukum I Newton dirumuskan sebagai berikut: ∑
34
= 0 dan ∑
=0
Hugh D. Young Freedman, University Physics Tenth Edition diterjemahkan oleh Endang Juliastuti dengan judul Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 114. 35 Ahmad Zaelani, dkk.,op.cit., h. 76.
23
2) Hukum II Newton “Percepatan dari sebuah benda berdasarkan aksi yang diberikan oleh kumpulan gaya adalah berbanding lurus dengan jumlah vektor gaya-gaya (gaya total) dan berbanding terbalik dengan massa benda”36 Hukum II Newton dirumuskan sebagai berikut: = Keterangan:
∑
∑
↔∑ =
.
= resultan gaya yang bekerja pada objek (N) a = percepatan objek (m.s-2) m = massa objek (kg)
3) Hukum II Newton Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa “aksi sama dengan reaksi”; pada saat dua benda berinteraksi, gaya yang bekerja pada benda satu terhadap yang lainnya besarnya sama dan arahnya berlawanan.37 Hukum III Newton dirumuskan sebagai berikut: =− Tanda (-) menunjukkan kedua gaya berlawanan arah b. Penerapan Hukum Newton 1) Objek digantung Dengan Tali dan Digerakkan38 a)
Digerakkan ke atas dengan percepatan a, maka:
T
a
(1) Gaya yang searah dengan arah gerak benda positif (2) Berlawanan dengan arah gerak benda negatif ∑ =
-w
− = =
+
T -a
b) Digerakkan ke bawah dengan percepatan a, maka: ∑ = − = = 36
-w −
Hugh D. Young Freedman.loc.cit. Hugh D. Young Freedman.loc.cit. 38 Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. 37
Gambar 2.15Objek digantung Tali
24
2) Objek yang Berada Dalam Lift39 a)
Lift dalam keadaan diam/bergerak dengan kecepatan tetap
∑ =0 − =0 = b) Lift dipercepat ke atas ∑ = − = c)
=
+
Lift dipercepat ke bawah ∑ = − =
=
−
Gambar 2.16Objek berada dalam lift
3) Objek Digantungkan Dengan Seutas Tali Melalui Katrol40 Massa tali dan massa katrol tidak diperhitungkan. Bila w2> w1 maka: a)
Tinjau benda 1 ∑ = −
= =
+
………………………(1)
b) Tinjau benda 2 ∑ = −
=
=
−
……………………...(2)
T1
T2
T1
T2 a
a
Gabungkan persamaan
T1 = T2 (katrol tidak bermassa) m1.a + w1 = w2 – m2.a m1.a + m2.a = w2 – w1 39
Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79.
40
w1
w2
Gambar 2.17Dua buah benda digantungkan dengan seutas tali melalui katrol
25
(m1+m2).a = w2 – w1 =
− +
4) Dua Objek Bergandengan pada Lantai Licin41 ∑ =
.
−
−
F
=(
+
)
+
F12
)
Karena F12 dan F21 pasangan aksi-reaksi, maka: =(
m1
m2 F21
Gambar 2.18Dua objek bergandengan pada lantai licin
B. Teori- Teori Pengembangan 1.
Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) Menurut Punaji, pengertian penelitian pengembangan (research and
development: R&D) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. 42 Pengembangan dapat berupa proses, produk, dan rancangan.
43
Menurut Seel & Richey dalam buku Metode Penelitian
Pendidikan & Pengembangan, penelitian pengembangan didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal.44 2.
Model-Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan ada beberapa model, yaitu:
a.
Model Konseptual Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan
atau menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan dan keterkaitan antarkomponennya. Model konseptual lebih bersifat kontruktivistik,
41
Ahmad Zaelani, dkk., op.cit., h. 78– 79. Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi Ketiga, (Jakarta: KENCANA, 2013), h. 222. 43 Ibid., h. 223. 44 Ibid., h. 223. 42
26
artinya urutan bersifat terbuka, berulang atau rekursif dan fleksibel. Model ini dijumpai pada model rancangan R2D2 (Willis, 1995).45 TUJUAN
EVALUASI
PROSES
MATERI
METODE
Gambar 2.1 Hubungan antar konseptual dengan kurikulum46 b. Model Prosedural Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir. Model prosedural biasa dijumpai dalam model rancangan sistem pembelajaran. Model-model yang dikenal yaitu model Kaufman, model Kemp, IDI, ADDIE, Dick & Carey dan sebagainya. 47 C. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran fisika di sekolah seharusnya berjalan secara optimal, tetapi praktek di lapangan berbeda dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa masih rendah, hal ini terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM. Salah satu faktor penyebab hasil belajar siswa rendah adalah minimnya media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran mampu membantu siswa memahami konsep-konsep fisika. Faktor lain yang menjadi penyebab hasil belajar siswa rendah adalah siswa kurang merespon materi yang diberikan guru.Siswa lebih 45
Ibid., h. 229 Ibid., h. 229 47 Ibid., h. 230 46
27
banyak diam dalam merespon informasi mengenai materi pembelajaran selama proses kegiatan belajar mengajar. Siswa sibuk dengan aktifitasnya sendiri, sibuk dengan gadget yang dimiliki siswa hanya untuk sebatas hiburan seperti SMS, telepon, chatting, musik, dll. Masalah dalam pembelajaran fisika tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan smartphone untuk sarana belajar siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini memberikan pengalaman baru kepada siswa,memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari kembali materi yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun, aplikasi mobile learning ini menghadirkan alat evaluasi sejauh mana siswa memahami konsep dinamika dan bank-bank soal yang disediakan sebagai latihan agar siswa mampu memahami aplikasi penerapan hukum Newton tentang gerak. Hal ini dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran bagi siswa.. Hasil belajar siswa pada konsep dinamika Newton masih rendah dan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Diharapkan dengan kehadiran mobile learning memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada konsep dinamika Newton. Alur kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini: Hasil Belajar Siswa Rendah
Siswa Sibuk dengan penggunaan gadget di lingkungan sekolah
Aplikasi mobile learning sebagai sumber belajar siswa di kelas maupun di luar kelas Minat siswa belajar fisika semakin baik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Gambar 2.4. Kerangka Pikir
28
D. Hasil Penelitian Relevan 1.
Luqman Arumanadi (2014)Pengembangan Aplikasi Pocket Book of Physics (PBOP) Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XI untuk Platform Android. Hasil penelitian disebutkan bahwa pada hasil kelayakan diperoleh 90,93% untuk ahli media, 76,47% untuk ahli materi, 77,73% menurut 30 responden siswa.48
2.
Gian Dwi Oktiana (2015) dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dalam Bentuk Buku Saku Digital untuk Mata Pelajaran Akutansi Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akutansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”. Hasil penelitian disebutkan bahwa pada hasil kelayakan buku saku digital mendapatkan penilaian (95,37%) dari ahli materi, (90,21%) dari ahli media dan (99,19%) dari praktisi pembelajaran (Guru) dengan kriteria “Sangat Layak” digunakan dalam pembelajaran.49
3.
Rizki
Agung
Sambodo
(2014)
dalam
penelitan
yang
“Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning
berjudul,
(m-Learning)
Berbasis Android untuk Siswa kelas XI SMA/MA ” Hasil penelitian disebutkan bahwa uji kelayakan diperoleh 98,46% untuk ahli media, 78,46% untuk ahli materi, 90,38% untuk praktisi lapangan, dan 79,71% untuk sasaran pengguna.50 4.
Rohmi
Julia
Purbasari
(2013)
dalam
penelitian
yang
berjudul,
“Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa SMA Kelas X”. Hasil penelitian disebutkan bahwa uji kelayakan diperoleh 96,43% untuk ahli media, 89,28% 48 Luqman Arumanadi, Pengembangan Aplikasi Pocket Book of Physics (PBOP) Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XI untuk Platform Android. Skripsi pada sekolah Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015, h. vii, tidak dipublikasikan. 49 Gian Dwi Oktiana, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dalam Bentuk Buku Saku Digital untuk Mata Pelajaran Akutansi Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akutansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, Skripsi pada sekolah Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015, h. vii, tidak dipublikasikan. 50 Rizki Agung Sambodo, ”Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning (mlearning) Berbasis Android untuk Siswa Kelas XI SMA/MA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015, h. xvii, tidak dipublikasikan.
29
untuk ahli materi, 81,52% untuk praktisi lapangan, dan 83,49% untuk sasaran pengguna.51 5.
Jody Priyadi (2014)
dalam penelitan yang berjudul, “Pengembangan
AplikasiMobile Learning Fisika Berbasis Smartphone Android Pada Pokok Bahasan Keteraturan Gerak Planet Sebagai Sarana Untuk Memfasilitasi Kemampuan Analisis Siswa Kelas XI SMA” Hasil penelitian disebutkan bahwa uji kelayakan diperoleh 92,86% untuk ahli media, 93,75% untuk ahli materi, 91,07% untuk praktisi lapangan, dan 80,11% untuk sasaran pengguna.52 E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1.
Aplikasi mobile learning berbasis Android pada materi dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA.
2.
Aplikasi mobile learning memuat konten materi dalam bentuk teks, gambar serta dilengkapi dengan test evaluasi.
3.
Aplikasi diinstal pada smartphone yang berbasis Android.
4.
Versi Android pada smartphone minimal 2.2 (Froyo).
51
Rohmi Julia Purbasari, “Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa SMA Kelas X”, Skripsi pada sekolah Universitas Malang, Malang, 2013, h. 9, tidak dipublikasikan. 52 Jody Prariyadi, “Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Berbasis Smartphone Android Pada Pokok Bahasan Keteraturan Gerak Planet Sebagai Sarana untuk Memfasilitasi Kemampuan Analisis Siswa Kelas XI SMA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014, h. xv, tidak dipublikasikan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (RnD). Dalam pengembangan media pembelajaranmobile learning dapat mengikuti langkahlangkah Model Prosedural menurut Punaji Setyosari. Dengan demikian dihasilkan produk media pembelajaranmobile learningpada smartphone Android untuk siswa kelas X SMA/MA konsep dinamika Newton. B. Prosedur Pengembangan Pengembangan media pembelajaran berbasissmartphone Androidberbasis Android ini mengacu pada modelprosedural. Prosedur pengembangan media dapat mengikuti langkah sebagai berikut:1 1.
Melakukan suatu analisis kebutuhan
2.
Merumuskan tujuan khusus, yaitu tujuan yang ingin dicapai terkait dengan produksi tersebut
3.
Mengembangkan bahan atau materi, yaitu bahan yang terkait dengan media yang akan dikembangkan
4.
Mengembangkan instrumen atau alat ukur, yaitu instrumen untuk mengukur atau menentukan tingkat kelayakan media yang akan dipakai.
5.
Mengembangkan dan menyusun naskah media, yaitu naskah media yang akan diproduksi.
6.
Melakukan uji coba, yaitu uji coba terhadap media yang telah diproduksi berdasarkan naskah yang telah dikembangkan.
7.
Melakukan revisi, setelah pengembang melakukan serangkaian uji coba atau evaluasi formatif maka akan diperoleh informasi apakah media perlu dilakukan perbaikan atau tidak
1
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta: KENCANA, 2013), h. 235.
30
31
8.
Produksi, yaitu tahap akhir yang ditempuh oleh pengembang untuk memproduksi media yang telah memperoleh masukan dari hasil uji coba tersebut. Pengembangan Materi/Bahan Analisis Kebutuhan Pengembangan Alat Ukur
Perumusan Tujuan
Revisi
Penulisan Naskah Media
Produksi
Uji Coba Produk Gambar 3.1Model Prosedural Pengembangan Media2 C. Desain Uji Coba Uji coba produk bagian penting dalam penelitian pengembangan. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak.Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan uji coba produk ini, yaitu: 1.
Uji ahli atau validasi produk, dilakukan dengan responden para ahli media dan ahli materi. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk media, memberikan masukan untuk perbaikan serta memvalidasi produk sebagai media yang siap digunakan.
2.
Uji coba praktisi lapangan, pada tahap ini produk diuji oleh guru mata pelajaran fisika. Tujuan uji coba tahap ini adalah untuk melihat kesalahankesalahan kecil yang luput dari pengamatan ahli media dan materi sehingga dapat dilakukan perbaikan jika memang diperlukan sebelum uji coba kepada sasaran pengguna produk
2
Ibid., h.235.
32
3.
Uji coba lapangan, yaitu uji coba dengan melibatkan 15 – 30 subjek pengguna smartphone android dalam lingkup SMA.
D. Subjek Uji Coba Subjek pelaku dalam penelitian ini adalah peneliti sekaligus pengembang media. Subjek ahli media dan ahli materi adalah dosen di FITK UIN Syarif Hidayatullah dan guru bidang studi fisika yang bertindak sebagai ahli materi dan ahli media. Subjek uji coba produk atau sasaran pengguna media adalah siswa kelas X siswa SMA Negeri 1 Pedes tahun ajaran 2015/2016 yang menggunakan smartphone ataupun tablet PC berbasis Android. E. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data dari penelitian yang dilakukan. Ada beberapa instrumen yang digunakan penelitian ini, diantaranya: 1.
Instrumen Studi Lapangan Pada tahap analisis dibutuhkan instrumen terhadap keadaan di lapangan
baik itu kebutuhan ataupun permasalahan yang terjadi. Instrumen yang digunakan di lapangan dalah berupa wawancara terstruktur dan angket survei. 2.
Instrumen Penilaian Media oleh Reviewer
a)
Penilaian Media oleh Ahli Instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian
ini adalah berupa angket dengan rating scale yang dibagikan kepada ahli media, ahli materi, guru, dan siswa sebagai bahan mengevaluasi media pembelajaran yang dikembangkan. Kriteria penilaian media ditinjau dari beberapa aspek, berikut kisi-kisi angket ahli materi:3
3
Rizki Agung Sambodo, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning (m-learning) Berbasis Android untuk Siswa Kelas XI SMA/MA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015, h. 128, tidak dipublikasikan.
33
Tabel 3.1Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi Indikator Aspek Kurikulum 1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD 2. Pemilihan tujuan dan indikator pembelajaran memudahkan siswa memahami materi 3. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan Aspek Penyajian Materi 5. Kesesuaian konsep yang dijabarkan dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli fisika 6. Materi terorganisasi dengan baik 7. Kesesuaian dengan perkembangan kognitif siswa 8. Kaitan antar materi dengan kehidupan sehari-hari Aspek Evaluasi 9. Kesesuaian evaluasi dengan materi dan tujuan pembelajaran 10. Kesesuaian bentuk evaluasi dengan konsep yang disajikan 11. Tingkat kesulitan soal 12. Variasi Soal Aspek Kebahasaan 13. Penggunaan bahasa yang komunikatif 14. Ketepatan penggunaan istilah 15. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa 16. Kalimat mudah dipahami (Adaptasi dari Rizki Agung Sambodo, 2014)
Jml 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kriteria penilaian media ditinjau dari beberapa aspek, berikut Tabel 3.2 kisi-kisi angket penilaian ahli media: Tabel 3.2Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Media
17. 18. 19. 20. 21.
22. 23. 24.
Indikator Aspek Tampilan Icon/tombol memudahkan penggunaan dalam menggunakan media Penyajian tampilan awal memudahkan penentuan kegiatan selanjutnya Tata letak dan layout halaman Kesesuaian pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna huruf Kesesuaian penggunaan proporsi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Perangkat Lunak Kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoperasian Kemudahan dalam pencarian konten (materi, latihan, dll) Antarmuka/interface memiliki tata letak yang baik
Jml 1 1 1 1 1
1 1 1
34
Indikator 25. Desain tampilan sesuai dengan tingkatan pengguna 26. Kesesuaian format dan resolusi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Keterlaksanaan 27. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa 28. Media bisa digunakan kapan saja dan dimana saja 29. Dukungan media bagi kemandirian belajar siswa 30. Kemampuan media dalam meningkatkan pemahaman siswa 31. Kemampuan media menambah motivasi siswa dalam belajar (Adaptasi dari Rizki Agung Sambodo, 2014)
Jml 1 1
1 1 1 1 1
Kriteria penilaian media ditinjau dari beberapa aspek, berikut Tabel 3.2 kisi-kisi angket penilaian ahli media: Tabel 3.3Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Guru Fisika
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Indikator Aspek Kurikulum Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD Pemilihan tujuan dan indikator pembelajaran memudahkan siswa memahami materi Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan Aspek Penyajian Materi Kesesuaian konsep yang dijabarkan dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli fisika Materi terorganisasi dengan baik Kesesuaian dengan perkembangan kognitif siswa Kaitan antar materi dengan kehidupan sehari-hari Aspek Evaluasi Kesesuaian evaluasi dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian bentuk evaluasi dengan konsep yang disajikan Tingkat kesulitan soal Variasi Soal Aspek Kebahasaan Penggunaan bahasa yang komunikatif Ketepatan penggunaan istilah Kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa Kalimat mudah dipahami Aspek Kualitas Tampilan Icon/tombol memudahkan penggunaan dalam menggunakan media Penyajian tampilan awal memudahkan penentuan kegiatan selanjutnya Tata letak dan layout halaman
Jm l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35
Indikator 20. 21. Kesesuaian pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna huruf 22. Kesesuaian penggunaan proporsi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Perangkat Lunak 23. Kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoperasian 24. Kemudahan dalam pencarian konten (materi, latihan, dll) 25. Antarmuka/interface memiliki tata letak yang baik 26. Desain tampilan sesuai dengan tingkatan pengguna 27. Kesesuaian format dan resolusi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Keterlaksanaan 28. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa 29. Media bisa digunakan kapan saja dan dimana saja 30. Dukungan media bagi kemandirian belajar siswa 31. Kemampuan media dalam meningkatkan pemahaman siswa 32. Kemampuan media menambah motivasi siswa dalam belajar (Adaptasi dari Rizki Agung Sambodo, 2014)
Jm 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
b) Instrumen penilaian respon siswa Instrumen penilaian atau respon siswa terhadap media pembelajaran digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari siswa terhadap media. Instrumen menggunakan adalah angket diukur menggunakan skala Likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi para siswa tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Kisi-kisi penilaian siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4Kisi-kisi Penilaian Media Pembelajaran oleh Siswa No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Media mobile learning ini memberikan (motivasi) ketertarikan pada saya untuk belajar Saya bisa belajar secara aktif dan mandiri dengan media mobile learning ini Saya bisa belajar sesuai dengan kecepatan dan intensitas belajar mandiri saya Saya lebih senang belajar dengan media mobile learning ini daripada hanya mendengarkan penjelasan guru Materi yang disajikan dapat saya pahami Media mobile learning ini saya mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang materi dinamika Newton
Jml 1 1 1 1 1 1
36
No
Pernyataan Saya dapat mempelajari materi dengan mudah karena materi 7 disajikan dengan jelas Saya dapat membaca teks dengan mudah karena jenis dan ukuran 8 huruf yang digunakan tepat Saya suka dengan tampilan media ini karena memiliki komposisi 9 warna yang serasi Saya dapat memahami materi dengan bantuan gambar-gambar 10 yang memiliki kualitas yang baik 11 Saya dapat menggunakan tombol dengan mudah Saya bisa menggunakan media mobile learning ini untuk belajar 12 kapan saja dan dimana saja (Adaptasi dari RizkiAgung Sambodo, 2014) c)
Jml 1 1 1 1 1 1
Instrumen Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa ini diambil untuk mengetahui tingkat keberhasilan
media pembelajaran fisika berbasis Android. Data hasil belajar yang akan diambil disini adalah hasil ulangan harian subjek penelitian dengan soal objektif pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban disusun berdasarkan kurikulum 2013. Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5Kisi-kisi Instrumen Tes Ulangan Siswa Konsep
Indikator
Hukum I Newton
Menjelaskan hukum I Newton Memahami hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan hukum I Newton Menentukan arah vektor gaya-gaya dalam keadaan setimbang (Hukum I Newton) Mengetahui hubungan gaya berat dan gaya normal Menganalisis hukum I Newton Menjelaskan hukum II newton Menentukan nilai percepatan pada objek yang memiliki massa dan gaya yang berbeda-beda Mengaplikasikan hukum II Newton Menganalisis hukum II Newton Menganalisis hubungan gaya, massa dan percepatan Memahami hubungan gaya Normal dengan
Hukum II Newton
Hukum
Indikator Soal C1 √
C2
C3
C4
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
37
Konsep III Newton Penerapan hukum Newton
Indikator
Indikator Soal C1
C2
C3
C4
gaya gesekan Menentukan nilai percepatan pada dua buah objek dihubungkan dengan tali yang digantung katrol Menganalisis besaran-besaran gaya yang bekerja pada objek pada bidang kemiringan tertentu Memformulasikan gaya normal pada objek berada dalam lift yang bergerak dengan percepatan tetap Jumlah Soal
√
√
√
3
4
4
4
F. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan untuk menghindari kesalahan program yang dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan metode alpha testing dan beta testing. 1.
Alpha testing, dilakukan selama koding program. Caranya dengan menguji logika jalur program, yaitu dengan proses run untuk ditampilkan pada emulator virtual android ADT. Uji coba program juga dilakukan pada smartphone selainAndroid dengan spesifikasi sebagai berikut
a)
Smartphone Samsung GT-S5300
b) OS Android: Gingerbeard c)
RAM 512 MB
2.
Beta testing, dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya. Pengetesan dilakukan pada seluruh modul program yang telah di instal pada beberapa smartphone.
G. Teknik Analisis Data 1.
Analisis data instrumen studi lapangan Analisis dari instrumen studi lapangan dapat dilihat langsung sebagai
kebutuhan dari media pembelajaran yang akan dikembangkan karena instrumen tersebut berupa wawancara dan angket survei.
38
2.
Analisis data instrumen penilaian ahli Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh digunakan sebagai dasar perbaikan media. Langkah analisis data kualitas m-learning yang akan dilaksanakan meliputi: a)
Hasil penilaian oleh reviewer yang berupa huruf dirubah ke dalam angka dengan ketentuan: Tabel 3.6Aturan Pemberian Skor untuk ahli materi, ahli media, dan guru Keterangan SB (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang) SK (Sangat Kurang)
Skor 5 4 3 2 1
Tabel 3.7Aturan Pemberian Skor Untuk Siswa Keterangan SS (Sangat Setuju) S (Setuju) R (Ragu-ragu) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
Skor 5 4 3 2 1
b) Data yang terkumpul dihitung skor rata-rata setiap kriteria yang dinilai dengan rumus:4 ∑ = Keterangan: = Rata-rata ∑
= Jumlah tiap data = Jumlah data
c)
Untuk melihat kelayakan media pembelajaran dari hasil data penilaian para ahli, digunakan skala pengukuran rating scale. Riduwan menyatakan bahwa
4
Riduwan, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika Cetakan Kelima, (Bandung: ALFABETA 2013), h.28.
39
dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.5 Berikut langkah-langkah dalam memperoleh data: Perhitungan rating scale ditentukan dengan rumus sebagai berikut: =
. 100%
Keterangan: = Angka Persentase yang dicari = Skor rata-rata (mean) setiap variabel = Skor ideal setiap variabel Data penelitian yang bersifat kualitatif seperti komentar dan saran dijadikan dasar dalam merevisi media pembelajaran berbasis android Menentukan kualitas media dengan mengubah data kuantitatif ke kualitatif:6 Tabel Kriteria Penilaian Skor tertinggi
= 5 (Sangat Baik)
Skor terendah
= 1 (Sangat Kurang)
Jumlah kelas
= 5 (SK sampai SB)
Sehingga: 5−1 = 0,80 5 Tabel 3.8Range dan Kriteria Kualitas Produk jarakinterval(i) =
Skor 4,20 – 5,00 3,40 – 4,19 2,60 – 3,39 1,80 – 2,59 1,00 – 1,79
5
Ibid., h.23. Ibid., h.24.
6
Kriteria Sangat Layak/Sangat Baik Layak/Baik Cukup Layak/Cukup Baik Kurang Layak/Kurang baik Tidak Layak/Tidak Baik
40
Tabel 3.9Range Persentase dan Kriteria Kualitas Produk Skor 84% – 100% 68% – 83,9% 52% – 67,9% 36% – 51,9% ≤ 35,9 % 3.
Kriteria Sangat Layak/Sangat Baik Layak/Baik Cukup Layak/Cukup Baik Kurang Layak/Kurang Baik Tidak Layak/Tidak Baik
Analisis data hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa dianalisis untuk menentukankeunggulan dan
kelemahan produk media pembelajaran berdasarkan hasilposttest pada jenjang kognitif
seperti
C4(Menganalisis).
C1(Menjelaskan),
C2(Memahami),
C3(Mengaplikasikan),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini diuraikan data yang diperoleh selama penelitian. Data yang dideskripsikan merupakan data angket hasil uji kelayakan oleh ahli materi, ahli media, guru, dan data hasil belajar siswa. 1.
Hasil Uji Kelayakan
a) Ahli Materi Aspek dinilai ahli materi terhadap media mobile learningyaitu kurikulum, penyajian materi, evaluasi dan kebahasaan. Berikut disajikan penilaian untuk setiap aspek dinilai ahli materi pada Tabel 4.1. Tabel 4.1Hasil Penilaian Mobile Learning Ahli Materi No Aspek yang dinilai 1 Kurikulum 2 Penyajian Materi 3 Evaluasi 4 Kebahasaan Rata-rata
Persentase Skor(%) 80,00 90,00 80,00 80,00 82,50
Kriteria Baik Sangat Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa aplikasi media pembelajaran mobile learning memperoleh persentase skor tertinggi pada aspek penyajian materi sebesar 90,00%, dan diikuti dengan aspek kurikulum, evaluasi dan kebahasaan memperoleh persentase yang sama yaitu sebesar 80,00%. Persentase rata-rata perolehan skor aspek secara keseluruhan sebesar 82,50%. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa media mobile learning menurut ahli materi termasuk dalam kriteria baik. Hasil perhitungan data angket penilaian ahli materi disajikan pada Lampiran 11. Selain analisis nilai keseluruhan, dapat diketahui pula penilaian media ini jika dilihat dari masing-masing aspek. Berikut disajikan analisis kelayakan untuk setiap aspek yang dinilai oleh ahli materi.
41
42
1) Aspek Kurikulum dan Aspek Penyajian Materi Berikut disajikan penilaian aspek kurikulum dan aspek penyajian materi setiap indikatorahli materi: Tabel 4.2Penilaian Aspek Kurikulum dan Penyajian Materi Ahli Materi Indikator Aspek Kurikulum 1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD 2. Pemilihan tujuan dan indikator pembelajaran memudahkan siswa memahami materi 3. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan Aspek Penyajian Materi 5. Kesesuaian konsep yang dijabarkan dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli fisika
Nilai
Kriteria
4
Baik
4
Baik
4 4
Baik Baik
5
6.
Materi terorganisasi dengan baik
5
7. 8.
Kesesuaian dengan perkembangan kognitif siswa Kaitan antar materi dengan kehidupan sehari-hari
4 4
Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik
Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa penilaian aplikasi mobile learning pada aspek kurikulum dan aspek penyajian materi unggul pada indikator nomor 5 dan 6 dengan penilaian sangat baik, sedangkan indikator yang lain mendapatkan nilai baik. 2) Aspek evaluasi dan aspek kebahasaan Berikut disajikan penilaian ahli materi pada aspek evaluasi dan kebahasaan setiap indikator: Tabel 4.3Penilaian Aspek Evaluasi dan Kebahasaan Ahli Materi
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Indikator Aspek Evaluasi Kesesuaian evaluasi dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian bentuk evaluasi dengan konsep yang disajikan Tingkat kesulitan soal Variasi Soal Aspek Kebahasaan Penggunaan bahasa yang komunikatif Ketepatan penggunaan istilah Kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat
Nilai
Kriteria
4
Baik
4
Baik
4 4
Baik Baik
4 4 4
Baik Baik Baik
43
Indikator perkembangan siswa 16. Kalimat mudah dipahami
Nilai
Kriteria
4
Baik
Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa penilaian aplikasi mobile learning pada aspek evaluasi dan aspek kebahasaanmemiliki penilaian yang sama dengan penilaian baik setiap indikatornya. b) Ahli Media Aspek yang dinilai ahli media terhadap media pembelajaranmobile learning yaitu kualitas tampilan, perangkat lunak dan keterlaksanaan. Berikut disajikan penilaian untuk setiap aspek dinilai ahli media pada Tabel 4.4.. Tabel 4.4Hasil Penilaian Mobile Learning Ahli Media No Aspek yang dinilai 1 Kualitas Tampilan 2 Perangkat Lunak 3 Keterlaksanaan Rata-rata
Persentase Skor(%) 72,00 80,00 72,00 74,67
Kriteria Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa aplikasi media pembelajaran mobile learning memperoleh skor tertinggi pada perangkat lunak sebesar 80,00%, dan terendah pada aspek kualitas tampilan dan keterlaksanaan memperoleh persentase sebesar 72,00%.Persentase rata-rata perolehan skor seluruh aspek sebesar 74,67%. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut ahli media termasuk dalam kriteria baik. Hasil perhitungan data angket penilaian ahli media disajikan pada Lampiran 12. Selain analisis nilai keseluruhan, dapat diketahui pula penilaian media ini jika dilihat dari masing-masing aspek. Berikut disajikan analisis kelayakan untuk setiap aspek yang dinilai oleh ahli media. 1) Aspek kualitas tampilan dan aspek perangkat lunak Berikut disajikan penilaian ahli media pada aspek tampilan dan aspeksetiap indikator:
44
Tabel 4.5Penilaian Aspek Tampilan dan PerangkatLunakAhli Media
17. 18. 19. 20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
Indikator Aspek Kualitas Tampilan Icon/tombol memudahkan penggunaan dalam menggunakan media Penyajian tampilan awal memudahkan penentuan kegiatan selanjutnya Tata letak dan layout halaman Kesesuaian pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna huruf Kesesuaian penggunaan proporsi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Perangkat Lunak Kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoperasian Kemudahan dalam pencarian konten (materi, latihan, dll) Antarmuka/interface memiliki tata letak yang baik Desain tampilan sesuai dengan tingkatan pengguna Kesesuaian format dan resolusi gambar yang disajikan dengan tampilan media
Nilai
Kriteria
2
Kurang
4
Baik
4
Baik
4
Baik
4
Baik
4
Baik
4
Baik
4 4
Baik Baik
4
Baik
Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa penilaian aplikasi mobile learning pada aspek kualitas tampilan dan aspek perangkat lunak, kelemahan media ini pada indikator nomor 17dengan penilaian kurang dikarenakan gambar dan tombol kurang menarik perhatian siswa untuk meningkatkan motivasi dan sedangkan indikator yang lain mendapatkan nilai baik. 2) Aspek keterlaksanaan Berikut disajikan penilaian ahli media pada aspek keterlaksanaan setiap indikator: Tabel 4.6Penilaian Aspek Keterlaksanaan Ahli Media Indikator Aspek Keterlaksanaan 27. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa
Nilai
Kriteria
2
Kurang Sangat baik Sangat baik
28. Media bisa digunakan kapan saja dan dimana saja
5
29. Dukungan media bagi kemandirian belajar siswa
5
30. Kemampuan media dalam meningkatkan pemahaman siswa 31. Kemampuan media menambah motivasi siswa dalam
3
Cukup
3
Cukup
45
Indikator
Nilai
Kriteria
belajar
Berdasarkan Tabel 4.6 bahwa penilaian aplikasi mobile learning pada aspek keterlaksanaan, kelemahan media ini pada indikator nomor 27dengan penilaian kurang dikarenakan tidak tersedia gambar yang menarik perhatian siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya, saran ahli media untuk meningkatkan rasa ingin tahu sebaiknya diberikan pertanyaan berupa memprediksi/bertanya untuk mendorong rasa ingin tahu siswa terkait materi yang di ajarkan. Keunggulan aplikasi mobile learning ini berada pada indikator nomor 28 dan 29, hal ini terbukti bahwa smartphone berfungsi sarana kemandirian belajar siswa dimanapun dan kapanpun, dan sedangkan indikator yang lain mendapatkan nilai cukup. c)
Guru Fisika Aspek yang dinilai guru terhadap media pembelajaran mobile learning
yaitukurikulum, penyajian materi, evaluasi, kebahasaan, kualitas tampilan, perangkat lunak dan keterlaksanaan. Berikut disajikan penilaian untuk setiap aspek dinilai guru pada Tabel 4.7. Tabel 4.7Hasil Penilaian Mobile LearningGuru No
Aspek yang dinilai
1 Kurikulum 2 Penyajian Materi 3 Evaluasi 4 Kebahasaan 5 Kualitas Tampilan 6 Perangkat Lunak 7 Keterlaksanaan Rata-rata
Persentase Skor(%)
Kriteria
80,00 65,00 65,00 80,00 72,00 80,00 92,00 76,28
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa aplikasi media pembelajaran mobile learning memperoleh skor tertinggi pada keterlaksanaan sebesar 86,00%, dan terendah pada aspek penyajian materi memperoleh persentase sebesar 70,00%.Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut guru termasuk
46
dalam kriteria baik (76,28%). Hasil perhitungan data angket penilaian guru disajikan pada Lampiran 13. Selain analisis nilai keseluruhan, dapat diketahui pula penilaian media ini jika dilihat dari masing-masing aspek. Berikut disajikan analisis kelayakan untuk setiap aspek yang dinilai oleh guru. 1) Aspek kurikulum dan aspek penyajian materi Berikut disajikan penilaian guru pada aspek kurikulum dan aspek penyajian materi setiap indikator: Tabel 4.8Penilaian Aspek Kurikulum dan Penyajian Materi oleh Guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Indikator Aspek Kurikulum Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD Pemilihan tujuan dan indikator pembelajaran memudahkan siswa memahami materi Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan Aspek Penyajian Materi Kesesuaian konsep yang dijabarkan dengan konsep yang dikemukakan oleh ahli fisika Materi terorganisasi dengan baik Kesesuaian dengan perkembangan kognitif siswa Kaitan antar materi dengan kehidupan sehari-hari
Nilai
Kriteria
4 4
Baik Baik
4 4
Baik Baik
4
Baik
3 3 3
Baik Cukup Cukup
Berdasarkan Tabel 4.8 bahwa penilaian aplikasi mobile learning pada aspek kurikulum dan aspek penyajian materi unggul pada indikator nomor 1 – 5 dengan penilaian baik, sedangkan indikator 6 – 7 mendapatkan nilai cukup. 2) Aspek evaluasi dan aspek kebahasaan Berikut disajikan penilaian guru pada aspek evaluasi dan aspek kebahasaan setiap indikator: Tabel 4.9 PenilaianAspek Evaluasi danKebahasaan oleh Guru Indikator Aspek Evaluasi 9. Kesesuaian evaluasi dengan materi dan tujuan pembelajaran 10. Kesesuaian bentuk evaluasi dengan konsep yang disajikan 11. Tingkat kesulitan soal
Nilai
Kriteria
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
47
Indikator 12. Variasi Soal Aspek Kebahasaan 13. Penggunaan bahasa yang komunikatif 14. Ketepatan penggunaan istilah 15. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa 16. Kalimat mudah dipahami
Nilai 3
Kriteria Cukup
4 4
Baik Baik
4
Baik
3
Cukup
Berdasarkan Tabel 4.9 penilaian aplikasi mobile learning pada aspek evaluasi dan aspek kebahasaan materi unggul pada indikator nomor 9, 13, 14 dan 15 dengan penilaian baik, sedangkan indikator 10, 11, 12 dan 16 mendapatkan nilai cukup. 3) Aspek kualitas tampilan dan aspek perangkat lunak Berikut disajikan penilaian guru pada aspek kualitastampilan dan aspek perangkat lunak setiap indikator: Tabel 4.10PenilaianAspek Kualitas Tampilan danPerangkat Lunak oleh Guru
17. 18. 19. 20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
Indikator Aspek Kualitas Tampilan Icon/tombol memudahkan penggunaan dalam menggunakan media Penyajian tampilan awal memudahkan penentuan kegiatan selanjutnya Tata letak dan layout halaman Kesesuaian pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, dan warna huruf Kesesuaian penggunaan proporsi gambar yang disajikan dengan tampilan media Aspek Perangkat Lunak Kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoperasian Kemudahan dalam pencarian konten (materi, latihan, dll) Antarmuka/interface memiliki tata letak yang baik Desain tampilan sesuai dengan tingkatan pengguna Kesesuaian format dan resolusi gambar yang disajikan dengan tampilan media
Nilai
Kriteria
4
Baik
4
Baik
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
4
Baik
4 4
Baik Baik
4
Baik
Berdasarkan Tabel 4.10 penilaian aplikasi mobile learning pada aspek evaluasi dan aspek kebahasaan materi. Kelemahan media mobile leraning pada
48
indikator nomor 20 dan 21 dengan penilaian cukup, sedangkan keunggulan indikator yang lainnya mendapatkan nilai baik. 4) Aspek keterlaksanaan Berikut disajikan penilaian guru pada aspek keterlaksanaan setiap indikator: Tabel 4.11 PenilaianAspek Keterlaksanaan oleh Guru Indikator Aspek Keterlaksanaan
Nilai
27. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa
5
28. Media bisa digunakan kapan saja dan dimana saja
5
29. Dukungan media bagi kemandirian belajar siswa
5
30. Kemampuan media dalam meningkatkan pemahaman siswa 31. Kemampuan media menambah motivasi siswa dalam belajar
Kriteria Sangat Baik Sangat baik Sangat baik
4
Baik
4
Baik
Berdasarkan Tabel 4.11 penilaian aplikasi mobile learning pada aspek keterlaksanaan, Keunggulan penilaian media mobile learning pada aspek keterlaksanaan pada indikator nomor 27 – 29. Indikator lainnya mendapatkan penilaian baik. 2.
Responmobile learning bagi siswa Penilaianrespon media pembelajaran dilakukan oleh 29 siswa di SMAN 1
Pedes menggunakan angket. Angket menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban. Pertanyaan dalam angket terdiri dari 12 pertanyaan. Berikut hasil analisis data angket respon siswa jawaban dari 29 siswa kelas X SMAN 1 Pedes: Tabel 4.12Persentase skor penilaian siswa seluruh aspek No Aspek yang dinilai 1 Minat terhadap media 2 Penguasaan 3 Tampilan 4 Keterlaksanaan Rata-rata
Persentase skor (%)
Kriteria
75,86 77,47 78,18 79,31 77,70
Baik Baik Baik Baik Baik
49
Berdasarkan Tabel 4.12Pada aspek keterlaksanaan lebih unggul dari aspek lain, hal ini terlihat bahwa dengan keterlaksanaan media digunakan dimana saja dan kapan saja membuat siswa tertarik belajar menggunakan aplikasi mobile learning dan mempelajari kembali materi sehingga pemahaman siswa terkait materi dinamika Newton secara berulang-ulang akan lebih kuat. Pada aspek minat siswa terhadap media penilaian siswa paling rendah, hal ini dikarenakan tampilan statis/tidak ada stimulus gambar (animasi) ataupun video
yang dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar fisika. Penilaian persentase rata-rata perolehan skor seluruh aspek sebesar 77,70%. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut siswa termasuk dalam kriteria baik..Selain data kuantitatif, berikut ini beberapa hasil data kualitatif yang diperoleh dari kritik dan saran siswa terhadap media pembelajaran fisika berbasis Android pada tabel 4.13. Tabel 4.13Penilaian Kualitatif Siswa Terhadap Mobile Learning Siswa ke1 2 3 4 3.
Komentar dan Saran Bagus, terdapat gambar-gambar yang menarik diperlukan pembahasan pada bank soal Dengan adanya aplikasi fisika bisa belajar dimana saja Tersedia soal-soal, dapat digunakan sebagai latihan di rumah.
Rekapitulasi Data Hasil Belajar
a) Data Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh beberapa nilai pemusatan data dari hasil pretest dan posttest.Data hasil ulangan diperoleh dari rekapitulasi guru pengajar fisika kelas X MIA 1 SMAN 1 Pedes. Hasil perhitungan data dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14Hasil Belajar Siswa Uji Coba No 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai rata-rata Modus Median Standar Deviasi
Pretest
Posttest
40 20 31,17 33 33 6,60
86 33 64,65 73 73 14,97
50
Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) posttest 64,65 lebih tinggi dari nilai rata-rata (mean) posttest sebesar 31,17. Berdasarkan hasil posttest terjadi peningkatan nilai pada kelas X MIA 1, nilai rata-rata meningkat sebesar 33,48. Hasil ini menunjukkan bahwa kelas X MIA 1 diberikan perlakuan berupa mobile learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Analisis keberhasilanmobile learning memberikan dampak positif dalam pembelajaran fisika dalam menunjang hasil belajar. b) Kemampuan Kognitif Siswa Hasil belajar siswa untuk setiap jenjang ranah kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut. Tabel 4.15 Jenjang Kognitif pada Pretest – Postest No 1 2 3 4
Jenjang Kognitif C1 (Menjelaskan) C2 (Memahami) C3 (Mengaplikasikan) C4 (Menganalisis)
Persentase (%) Pretest Postest 40 69 39 66 33 78 9 47
Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa pada perlakuan awal siswa diberikan pretest jenjang kognitif unggul pada C1 (Menjelaskan) sebesar 40% yang menjawab soal dengan benar, setelah diberikan perlakuan penggunaan media mobile learning unggul pada jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan) dengan persentase 78% yang menjawab soal dengan benar. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh media mobile learning hingga mencapai jenjang kognitif yang lebih tinggi dari C1 menuju C3.Hasil ini menunjukkan bahwa kelas X MIA 1 diberikan perlakuan berupa mobile learning. Analisis keberhasilan mobile learning memberikan dampak positif dalam pembelajaran fisika dalam menunjang hasil belajar.
51
B. Pembahasan Berdasarkan hasil uji kelayakan penilaian ahli pembelajaran mobile learning Android. Ahli materi menilai pada aspek kurikulum, aspek penyajian materi, aspek evaluasi dan aspek kebahasaan pada mobile learning mendapatkan nilaipersentase rata-rata sebesar82,50% dengan kriteria baik sehingga mobile learning dikategorikan “layak” digunakan sebagai sumber belajar siswa.Penelitian yang sama dilakukan Luqman Arumanadi aplikasi mobile learning mendapatkan nilai uji kelayakan sebesar 76,47% pada ahli materi 1 , dari segi penilaian ahli materi media peneliti lebih baik dari peneliti sebelumnya.Keunggulan media berada pada aspek penyajian materi terutama pada indikator kesesuaian konsep dan materi terorganisasi sangat baik. Persentase rata-rata perolehan skor aspek secara
keseluruhan sebesar
82,50%.
Rata-rata
perolehan skor
tersebut
dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa media mobile learning menurut ahli materi termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil uji kelayakan media oleh penilaian ahli pembelajaran mobile learning Android. Ahli media menilai pada aspek kualitas tampilan, aspek perangkat lunak, dan aspek keterlaksanaan pada mobile learning mendapatkan nilaipersentase rata-rata sebesar 74,67% dengan kriteria baik sehingga mobile learning dikategorikan “layak” digunakan sebagai sumber belajar siswa.Penelitian yang sama dilakukan Luqman Arumanadi aplikasi mobile learning mendapatkan nilai uji kelayakan sebesar 90,93% pada ahli media 2 , dari segi penilaian ahli media peneliti masih banyak kekurangan dari peneliti sebelumnya.Keunggulan media terdapat pada aspek perangkat lunak (software) pada aplikasi pembelajaran fisika berjalan dengan baik tanpa ada kesalahan (error) di dalam aplikasi, kelemahan media pada aspek tampilan masih terdapat kekurangan pada indikator penggunaantombol dan gambar pada media yang kurang menarik, tidak ada animasi/gambar yang dapat menstimulus siswa untuk meningkatkan motivasi belajar, sedangkan kelemahan pada aspek keterlaksanaan yaitu pada indikator tidak ada stimulus berupa pertanyaan, kemampuan memprediksi, atau gambar 1 2
Luqman Arumanadi, h. vi. Luqman Arumanadi, h. vi.
52
yang menarik untuk mendorong rasa ingin tahu siswa. Persentase rata-rata perolehan skor seluruh aspek sebesar 74,67%. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut ahli media termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penilaian ahli pembelajaran mobile learning Android. Guru
menilai pada aspek kurikulum, penyajian materi, kebahasaan, kualitas
tampilan, perangkat lunak, dan keterlaksanaan pada mobile learning mendapatkan nilaipersentase rata-rata sebesar 76,28% dengan kriteria baik sehingga mobile learning dikategorikan “layak” digunakan sebagai sumber belajar siswa. Keunggulan media terdapat pada aspek keterlaksanaan (software) pada indikator media dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, hal ini membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, pada indikator meningkatkan motivasi belajar fisika tentu dengan kehadiran mobile learning memberikan kesempatan siswa untuk mempelajari materi kembali yang sudah diajarkan dikelas, kelemahan media pada aspek evaluasi terdapat kekurangan pada indikator tingkat kesulitan soal harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut guru termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penilaian siswa terhadap mobile learning Android. 29 siswa menilai pada aspek minat media, aspek penguasaan, aspek tampilan dan aspek keterlaksanaan pada mobile learning mendapatkan nilaipersentase rata-rata sebesar 77,70% dengan kriteria baik sehingga mobile learning dikategorikan “layak” digunakan sebagai sumber belajar siswa. Hal ini sejalan dengan Luqman Arumanandi yang mendapat penilaian responden dengan persentase sebesar 77,73%, siswa minat terhadap aplikasi mobile learning.
3
Pada aspek
keterlaksanaan lebih unggul dari aspek lain, hal ini terlihat bahwa dengan keterlaksanaan media digunakan dimana saja dan kapan saja membuat siswa tertarik belajar menggunakan aplikasi mobile learning dan mempelajari kembali materi sehingga pemahaman siswa terkait materi dinamika Newton secara berulang-ulang akan lebih kuat. Pada aspek minat siswa terhadap media penilaian 3
Luqman Arumanadi, h. vi.
53
siswa paling rendah, hal ini dikarenakan tampilan statis/tidak ada stimulus gambar (animasi) ataupun video yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar fisika. Penilaianpersentase rata-rata perolehan skor seluruh aspek sebesar 77,70%. Rata-rata perolehan skor tersebut dikonversikan sesuai Tabel 3.8 dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mobile learning menurut siswa termasuk dalam kriteria baik. Jika dilihat dari setiap jenjang kognitif, hasil pretest – posttest kelas uji coba mengalami peningkatan untuk setiap jenjangnya. Pada hasil pretest jenjang kognitif C1 (Menjelaskan) lebih unggul dari jenjang kognitif yang lain, hal ini membuktikan bahwa siswa sebelum diberi materi dinamika Newton, siswa masih mengingat pelajaran tersebut ketika masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini membuktikan bahwa siswa belajar datang ke sekolah dengan pengetahuan yang mereka miliki saat berada di SMP tentang hukum-hukum Newton. Pada hasil posttest jenjang kognitif C3 (Mengaplikasikan) lebih unggul dari jenjang kognitif yang lain, hal ini membuktikan bahwa sesudah diberi pelajaran materi dinamika Newton sekaligus mendapatkan suplemen belajar (mobile learning) berbentuk aplikasi smartphone. Hal ini membuktikan bahwa dengan menyediakan aplikasi mobile learning siswa dapat mengulang kembali materi dan melakukan latihan berulang-ulang yang berada pada aplikasi dimana saja dan kapan saja. Pada jenjang kognitif C1 (Mengingat) meningkat dari 40% ke 69% terjadi peningkatan sebesar 29%. C2 (Memahami) meningkat dari 39% ke 66% terjadi peningkatan sebesar 27%. C3 (Mengaplikasikan) meningkat dari 33% ke 78% terjadi peningkatan sebesar 45%. Pada C4 (Menganalisis) meningkat dari 9% ke 47% terjadi peningkatan sebesar 36%. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran mobile learning (M-Learning) smartphone Android unggul pada jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan). Kelemahan mobile learning ini berada pada jenjang kognitif tingkat C4 (Menganalisis). Berdasarkan hasil pretest dan postest kelas uji coba terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil ulangan siswa, pada pretest kelas uji coba mendapatkan nilairata-rata sebesar 31,17, setelah diberi perlakuan pembelajaran menggunakan
54
mobile learning rata-rata hasil ulangan menjadi 64,65. Namun terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini selajan dengan penelitian dengan Luqman bahwa penggunaan media mobile learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan dampak positif bagi terhadap hasil belajar siswa. 4
4
Luqman Arumanadi, h. vi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Telah berhasil dikembangkan aplikasi mobile learning Android pada pokok bahasan dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA yang dapat diakses secara fleksibel.Media yang dihasilkan berupa aplikasi pembelajaran fisika materi dinamika Newton dengan spesifikasi minimal OS Android versi 2.2(Froyo) dan maksimum OS Android versi 4.2 (Jelly Bean) Media
pembelajaranm-learning
Android
berdasarkan
penilaianreviewerkualitas aplikasi mobile learning yang telah dikembangkan adalah baik (B) berdasarkan penilaian ahli media 74,67%, ahli materi 82,50% dan guru fisika 76,28%.Berdasarkan hasil perolehan data menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasisAndroid materi dinamika Newton “Layak” digunakan sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA/MA. Keunggulan aplikasi mobile learning pada kemampuan kognitif siswa berada pada jenjang C3 (Mengaplikasikan) dan kelemahan aplikasi m-learning ini pada jenjang kognitif C4 (Menganalisis). Penggunaan media mobile learning mampu meningkatkan jenjang kognitif siswa ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini memberikan dampak positif bagi terhadap hasil belajar siswa dalam mempelajari materi dinamika Newton. B. Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu ditangani dalam penelitian yang akan datang agar lebih bisa bermanfaat dimasa yang akan datang.Produk media pembelajaran berbasis smartphone Android pada pokok bahasan dinamika partikel ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan sebagai media pembelajaran mandiri yang dapat diakses dengan fleksibel.Dikembangkan simulasi pada materi Hukum Newton ke dalam aplikasi media pembelajaran smartphone Android, sehingga pengguna dapat menggunakan simulasi secara mandiri.Perlu adanya kuis pada aplikasi media pembelajaransmartphoneAndroid
55
56
dikembangkan supaya menjadi lebih menarik, misalnya dalam bentuk teka-teki atau game.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013. Arumanadi,Luqman.Pengembangan Aplikasi Pocket Book of Physics (PBOP) Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XI untuk Platform Android. Skripsi pada sekolah Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015, tidak dipublikasikan. Atewell, Jill and Carrol Savill-Smith. Learning With Mobile Devices Research and Development. London: Learning and Skills Development Agency. 2004. Darmawan, Deni, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 15. E. Smaldino, Sharoon dkk., Intructional Technology and Media for Learning, diterjemahkan oleh Arif Rahman dengan judul Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: KENCANA. 2011. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry, Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: PT. Rafika Aditama. Hariyanto, Bambang. Sistem Operasi cet. Keempat. Bandung: Informatika Bandung. 2009. Herman, Asep.Mengenal E-Learning (online).http://www.ipi.or.id/elearn.pdf, diakses 20 Mei 2016 Pukul 20.15 WIB.. http//:www.aan.my.id/2015/03/macam-macam--jenis-versi-android.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2016 Pukul 18.23 WIB Istiyanto, Jazi Eko. Pemrograman Smart Phone Menggunakan SDK Android dan Hacking Android. Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2013. Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama. 2013. Kusnadi, dkk,. Sistem Operasi.Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2008 Nurrohimah,Siti. Perancangan Aplikasi Media Pembelajaran Fisika Untuk SMP Kelas VII Berbasis Android. Jurnal Algoritma STT Garut. Vol. 11 No. 1. 2014.
58
O’Maley, Claire.Guidelines for Learning/Teaching/Tutoring in a Mobile Environment, Jurnal MOBIlearn, 2005, UoN,UoB,OU/WP4/D4.1/1.2. Oktiana, GianDwi. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android dalam Bentuk Buku Saku Digital untuk Mata Pelajaran Akutansi Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akutansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.Skripsi pada sekolah Universitas Negeri Yogyakarta: 2015. tidak dipublikasikan. Prariyadi,Jody. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Berbasis Smartphone Android Pada Pokok Bahasan Keteraturan Gerak Planet Sebagai Sarana untuk Memfasilitasi Kemampuan Analisis Siswa Kelas XI SMA. Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2015. Tidak dipublikasikan. Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: KENCANA. 2007. Purbasari,Rohmi, Julia. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa SMA Kelas X.Skripsi pada sekolah Universitas Malang. Malang. 2013. tidak dipublikasikan. Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. 1997. Safaat, H. Nazruddin. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis AndroidRevisi Kedua. Bandung: Informatika Bandung. 2015. ________.Aplikasi Berbasis Android: Berbagai Implementasi dan Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung. 2015. Sambodo,Rizki, Agung.Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning (mlearning) Berbasis Android untuk Siswa Kelas XI SMA/MA.Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2015. Tidak dipublikasikan. Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: KENCANA. 2008. Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: KENCANA. 2013.
59
Shindhunata.Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Demokratisasi, Otonomi, Civil Society.Yogyakarta: KANISIUS. 2000. Tim EMS. Pemrograman Android dalam Sehari. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015. UNESCO. Policy Guidelines for Mobile Learning. Paris: UNESCO. 2013. Young, Hugh, D. & Freedman. University Physics Tenth Edition diterjemahkan oleh Endang Juliastuti dengan judul Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. 2002. Zaelani, Ahmad, dkk,.1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisikauntuk SMA/MA Cetakan Keenam. Bandung: Yramada Widya. 2009. Yuniati,Lukita.Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. JP2F, Volume 2 Nomor 2 September.
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 1: Screenshoot Aplikasi Mobile Learning pada Smartphone Media dibuat dengan menggunakan hardware dengan spesifikasi hard disk 320 GB, RAM 2 GB, dan sistem operasi Windows 7. Seluruh komponen yang telah dipersiapkan pada tahap desain kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan dengan menggunakan software Eclipse versi Kepler. Langkah pertama adalah membuatMenu Utama, Pada menu utama aplikasi initerdapat enam menu, dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Enam menu tersebut adalah 1) Kompetensi; 2) Materi; 3) Latihan; 4) Bank Soal; 5) Keluar. Berikut merupakan gambar tampilan screenshoot pada smartphone
Menu Utama Aplikasi Pada menu pertama adalah menu Kompetensi. Pada bagian ini jika dipilih, akan memuat halaman Kompetensi Inti, Standar Kompetensi, indikator dan Tujuan Pembelajaran yang digunakan di sekolah dimuat sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu Kurikulum 2013.
62
Halaman Kompetensi Kompetensi Dasar: 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik.2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan
63
gerakan benda pada gerak lurus. Indikator: 3.4.1 Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan benda.3.4.2. Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.3.4.3. Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegangan tali pada dinamika gerak lurus tanpa gesekan. Tujuan pembelajaran:Siswa mampu menjelaskan hukum I, II, III Newton dan mengidentifikasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Pada halaman materi terdapat gambar lima menu untuk yang bisa disentuh untuk memisahkan sub pokok materi yaitu gaya, hukum I Newton, hukum II Newton, hukum III Newton dan Penerapan hukum Newton.
Menu sub materi
64
Halaman gaya
65
Halaman materi hukum I Newton
66
Halaman materi hukum II Newton
67
Halaman materi hukum III Newton
68
Halaman materi penerapan hukum Newton Pada halaman kuis terdapat kotak berwarna biru bertuliskan “Nama”. Sebelum mengikuti kuis, pengguna diharuskan untuk mengisi namanya terlebih dahulu. Kuis dalam aplikasi ini dibuat multiple choice dengan pilihan jawaban a, b, c, d, dan e untuk memudahkan pengguna menjawab pertanyaan yang tersedia.
69
Halaman evaluasi siswa Pengguna diminta untuk mengisi soal yang berjumlah 10 soal dengan tipe soal pilihan ganda. Jika semua soal telah berhasil dikerjakan maka akan muncul kotak dialog,. Terdapat kotak berisi nilai siswa menjawab benar disertai keterangan nomor-nomor yang dijawab salah oleh siswa. Terdapat tombol bertuliskan “Lagi” di kanan bawah jika ingin melakukan evaluasi kembali, tombol sebelah kiri “keluar” jika siswa ingin keluar dari evaluasi.Pada menu bank soal terdapat 40 butir soal disertai kunci jawaban
70
Halaman bank soal Semua fungsi dapat berjalan karena adanya pengkodean (coding). Pengkodean (coding) merupakan proses penerjemahan desain/rancangan aplikasi mulai dari halaman utama sampai fungsi-fungsi yang ada di dalamnya ke dalam bahasa pemrograman untuk dijadikan sebuah kesatuan agar menjadi media yang dapat digunakan seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengkodean (coding) dapat dilihat pada lampiran 2.
71
Lampiran 2: Koding Pembuatan Aplikasi pada Software Eclipse Activity_home.xml
<Button tal_margin" android:paddingRight="@dimen/activit android:id="@+id/btnexit" android:layout_width="wrap_content" y_horizontal_margin" android:paddingTop="@dimen/activity_ android:layout_height="0dp" android:layout_weight="1" vertical_margin" android:textSize="28dp" tools:context=".Home">
tent"android:layout_centerHorizontal
<Buttonandroid:id="@+id/btnkompetens android:id="@+id/imageView1"android: i"android:layout_width="wrap_content layout_width="120dp" "android:layout_height="0dp"android: android:layout_height="120dp" layout_weight="1"android:textSize="2 android:layout_below="@+id/tableLayo 5dp"android:text="Kompetensi"android ut1" :textColor="#ff0000"android:textStyl android:layout_centerHorizontal="tru e="bold"/> e" <Buttonandroid:id="@+id/btnmateri"an android:src="@drawable/owl1"/> droid:layout_width="wrap_content"and android:textSize="28dp" android:textColor="#00dd00" android:text="Evaluasi"/>
Home.java package com.example.newton; import android.app.Activity; import android.app.AlertDialog;
72
import import import import import import
android.content.Context; android.content.DialogInterface; android.content.Intent; android.os.Bundle; android.view.View; android.widget.Button;
publicclass Home extends Activity { final Context context = this; publicvoid onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_home); Button Button Button Button Button
btnkompetensi; btnmateri; btnbanksoal; btnevaluasi; btnexit;
btnkompetensi = (Button) findViewById(R.id.btnkompetensi); btnkompetensi.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View arg0) { startActivity (new Intent(Home.this, Kompetensi.class)); } }); btnbanksoal = (Button) findViewById(R.id.btnbanksoal); btnbanksoal.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View arg0) { startActivity (new Intent(Home.this, BankSoal.class)); } }); btnmateri = (Button) findViewById(R.id.btnmateri); btnmateri.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View arg0) { startActivity (new Intent(Home.this, Newton.class)); } }); btnevaluasi = (Button) findViewById(R.id.btnevaluasi); btnevaluasi.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View arg0) { startActivity (new Intent(Home.this, Latihan.class)); } }); btnexit = (Button) findViewById(R.id.btnexit); btnexit.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
73
@Override publicvoid onClick(View arg0) { AlertDialog.Builder alertexit = new AlertDialog.Builder(Home.this); alertexit .setMessage( "Anda yakin ingin keluar dari aplikasi ini?") .setCancelable(false) .setPositiveButton("YA", new AlertDialog.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(DialogInterface arg0, int arg1) { System.exit(0); } }) .setNegativeButton("TIDAK", newAlertDialog.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(DialogInterface dialog, int which) { dialog.cancel(); } }); AlertDialog a = alertexit.create(); a.show(); } }); } }
Activity_kompetensi.xml <ScrollView com/tools" android:layout_width="match_parent" android:id="@+id/scrollView1" android:layout_height="match_parent" android:layout_width="wrap_content" android:paddingBottom="@dimen/activi android:layout_height="wrap_content" ty_vertical_margin" android:layout_alignParentLeft="true android:paddingLeft="@dimen/activity " _horizontal_margin" android:layout_alignParentTop="true" android:paddingRight="@dimen/activit > y_horizontal_margin"
74
android:layout_height="match_parent" android:id="@+id/textView18" android:layout_width="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceMedium" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" (hukum inersia) dalam kehidupan android:layout_height="wrap_content" android:text=" "/> r/textAppearanceMedium" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" dinamika untuk gerak lurus, gerak
75
android:id="@+id/textView13" android:text="4. Menyelidiki android:layout_width="wrap_content" karakteristik gesekan statis dan android:layout_height="wrap_content" kinetis" Siswa mampu android:textAppearance="?android:att android:text="2. mengidentifikasi penerapan prinsip r/textAppearanceSmall"/> hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari" android:layout_height="wrap_content" android:text="5. Menerapkan hukum mengidentifikasi penerapan prinsip hukum III Newton dalam kehidupan android:text=" "/> r/textAppearanceMedium" android:textColor="#000ff0" android:id="@+id/textView16" android:layout_width="wrap_content" kehidupan sehari-hari" android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceSmall"/>
Activity_latihan.xml android:layout_width="match_parent"
76 android:layout_alignParentRight="tru e" <Button android:layout_alignParentTop="true" android:id="@+id/buttonPrev" android:layout_width="wrap_content" android:text="TextView"/> android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignParentBottom="tr e" <Button android:layout_below="@+id/textViewT android:id="@+id/buttonSelesai" anggal" android:layout_width="wrap_content" android:text=" "/> android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignParentBottom="tr android:layout_alignParentLeft="true " <Button android:layout_below="@+id/textViewW android:id="@+id/buttonNext" aktu" android:layout_width="wrap_content" android:src="@drawable/soal1"/> android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignParentBottom="tr android:layout_alignTop="@+id/imageV iew1" android:layout_toRightOf="@+id/image " android:layout_alignParentTop="true" android:layout_width="wrap_content" android:layout_centerHorizontal="tru e" android:id="@+id/radio0" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content"
77 android:id="@+id/radio1" android:layout_width="wrap_content" <EditText android:layout_height="wrap_content" android:id="@+id/editTextNama" android:layout_width="wrap_content" android:text="RadioButton"/> android:layout_height="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" <requestFocus/> android:text="RadioButton"/> <Button android:layout_alignParentLeft="true " android:layout_alignParentRight="tru e" Nama.xml android:layout_below="@+id/editTextN ama" android:layout_marginTop="21dp" /schemas.android.com/apk/res/android " android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" > Latihan.java package com.example.newton; import import import import
java.util.ArrayList; java.util.Arrays; java.util.Calendar; java.util.List;
import com.example.newton.Latihan; import import import import import import import import import
android.app.Activity; android.app.AlertDialog; android.content.DialogInterface; android.os.Bundle; android.util.Log; android.view.LayoutInflater; android.view.View; android.view.View.OnClickListener; android.widget.Button;
78
import import import import import import
android.widget.EditText; android.widget.ImageView; android.widget.RadioButton; android.widget.RadioGroup; android.widget.TextView; android.widget.Toast;
publicclass Latihan extends Activity { private Database db; private TextView txtnama, txtno, txttanggal, txtsoal; private ImageView img; private RadioGroup rg; private RadioButton rdA, rdB, rdC, rdD, rdE; private List<Soal>listSoal; private Button btnPrev, btnNext, btnSelesai; intjawabanYgDiPilih[] = null; intjawabanYgBenar[] = null; booleancekPertanyaan = false; inturutanPertanyaan = 0; @Override publicvoid onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_latihan); db = new Database(this); txtnama = (TextView) findViewById(R.id.textViewNama); txtno = (TextView) findViewById(R.id.textViewHalaman); txttanggal = (TextView) findViewById(R.id.textViewTanggal); txtsoal = (TextView) findViewById(R.id.textViewSoal); img = (ImageView) findViewById(R.id.imageView1); rg = (RadioGroup) findViewById(R.id.radioGroup1); rdA = (RadioButton) findViewById(R.id.radio0); rdB = (RadioButton) findViewById(R.id.radio1); rdC = (RadioButton) findViewById(R.id.radio2); rdD = (RadioButton) findViewById(R.id.radio3); rdE = (RadioButton) findViewById(R.id.radio4); btnPrev = (Button) findViewById(R.id.buttonPrev); btnNext = (Button) findViewById(R.id.buttonNext); btnSelesai = (Button) findViewById(R.id.buttonSelesai); final Calendar c = Calendar.getInstance(); int day = c.get(Calendar.DAY_OF_MONTH); int month = c.get(Calendar.MONTH); int year = c.get(Calendar.YEAR); txttanggal.setText(Integer.toString(day) + "-" + Integer.toString(month + 1) + "-" + Integer.toString(year)); listSoal = new ArrayList<Soal>(); listSoal = db.getSoal(); btnSelesai.setOnClickListener(klikSelesai); btnPrev.setOnClickListener(klikSebelum); btnNext.setOnClickListener(klikBerikut);
79
// new GetSoal().execute(); jawabanYgDiPilih = newint[listSoal.size()]; java.util.Arrays.fill(jawabanYgDiPilih, -1); jawabanYgBenar = newint[listSoal.size()]; java.util.Arrays.fill(jawabanYgBenar, -1); showInputUser(); } privatevoid showInputUser() { LayoutInflater mInflater = LayoutInflater.from(this); View v = mInflater.inflate(R.layout.nama, null); final AlertDialog dialog = new AlertDialog.Builder(this).create(); dialog.setView(v); dialog.setTitle("Ketikkan Nama Anda"); dialog.setIcon(R.drawable.ic_launcher); dialog.setCancelable(false); final Button btnOk = (Button) v.findViewById(R.id.buttonOK); final EditText inputUser = (EditText) v.findViewById(R.id.editTextNama); btnOk.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View v) { if (inputUser.getText().toString().equals("")) { Toast.makeText(getBaseContext(), "Isi dulu", Toast.LENGTH_LONG).show(); } else { txtnama.setText(inputUser.getText().toString()); mulaiKuis(); dialog.dismiss(); } } }); dialog.show(); } protectedvoid mulaiKuis() { setUpSoal(); } privatevoid setUpSoal() { this.tunjukanPertanyaan(0, cekPertanyaan); } privatevoid tunjukanPertanyaan(int urutan_soal_soal, boolean review) { try {
80
rg.clearCheck(); Soal soal = new Soal(); soal = listSoal.get(urutan_soal_soal); String pertanyaan = soal.getSoal(); if (jawabanYgBenar[urutan_soal_soal] == -1) { jawabanYgBenar[urutan_soal_soal] = soal.getJwban(); } int gambar = soal.getGambar(); txtsoal.setText(pertanyaan.toCharArray(), 0, pertanyaan.length()); img.setImageResource(gambar); rg.check(-1); String jwb_a = soal.getPil_a(); rdA.setText(jwb_a.toCharArray(), 0, jwb_a.length()); String jwb_b = soal.getPil_b(); rdB.setText(jwb_b.toCharArray(), 0, jwb_b.length()); String jwb_c = soal.getPil_c(); rdC.setText(jwb_c.toCharArray(), 0, jwb_c.length()); String jwb_d = soal.getPil_d(); rdD.setText(jwb_d.toCharArray(), 0, jwb_d.length()); String jwb_e = soal.getPil_e(); rdE.setText(jwb_e.toCharArray(), 0, jwb_e.length()); Log.d("", jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] + ""); if (jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] == 0) rg.check(R.id.radio0); if (jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] == 1) rg.check(R.id.radio1); if (jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] == 2) rg.check(R.id.radio2); if (jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] == 3) rg.check(R.id.radio3); if (jawabanYgDiPilih[urutan_soal_soal] == 4) rg.check(R.id.radio4); pasangLabelDanNomorUrut(); if (urutan_soal_soal == (listSoal.size() - 1)) btnNext.setEnabled(false); if (urutan_soal_soal == 0) btnPrev.setEnabled(false); if (urutan_soal_soal > 0) btnPrev.setEnabled(true); if (urutan_soal_soal < (listSoal.size() - 1)) btnNext.setEnabled(true); } catch (Exception e) { Log.e(this.getClass().toString(), e.getMessage(), e.getCause()); } }
81
private OnClickListener klikSelesai = new OnClickListener() { private Object noSalah; publicvoid onClick(View v) { aturJawaban_nya(); // hitungberapaygbenar int jumlahJawabanYgBenar = 0; for (int i = 0; i <jawabanYgBenar.length; i++) { if ((jawabanYgBenar[i] != -1) && (jawabanYgBenar[i] == jawabanYgDiPilih[i])) jumlahJawabanYgBenar++; if (jawabanYgBenar[i] != jawabanYgDiPilih[i]) noSalah = noSalah + " " + Integer.toString(i + 1); } if (noSalah == " ") { noSalah = "Selamat Benar semua..!!!"; } else { noSalah = "Nomor yang salah" + noSalah; } AlertDialog tampilKotakAlert; tampilKotakAlert = new AlertDialog.Builder(Latihan.this).create(); tampilKotakAlert.setTitle("Nilai"); tampilKotakAlert.setMessage("Benar " + jumlahJawabanYgBenar + " dari " + (listSoal.size() + " soal. " + noSalah)); tampilKotakAlert.setButton(AlertDialog.BUTTON_NEUTRAL, "Lagi", new DialogInterface.OnClickListener() { publicvoid onClick(DialogInterface dialog, int which) { cekPertanyaan = false; urutanPertanyaan = 0; noSalah = ""; java.util.Arrays.fill(jawabanYgDiPilih, -1); Latihan.this.tunjukanPertanyaan(0, cekPertanyaan); } }); tampilKotakAlert.setButton(AlertDialog.BUTTON_NEGATIVE, "Keluar", new DialogInterface.OnClickListener() { publicvoid onClick(DialogInterface dialog, int which) { cekPertanyaan = false; finish(); } }); tampilKotakAlert.show(); } }; privatevoid aturJawaban_nya() { if (rdA.isChecked()) jawabanYgDiPilih[urutanPertanyaan] = 0;
82
if (rdB.isChecked()) jawabanYgDiPilih[urutanPertanyaan] if (rdC.isChecked()) jawabanYgDiPilih[urutanPertanyaan] if (rdD.isChecked()) jawabanYgDiPilih[urutanPertanyaan] if (rdE.isChecked()) jawabanYgDiPilih[urutanPertanyaan]
= 1; = 2; = 3; = 4;
Log.d("", Arrays.toString(jawabanYgDiPilih)); Log.d("", Arrays.toString(jawabanYgBenar)); } private OnClickListener klikBerikut = new OnClickListener() { publicvoid onClick(View v) { aturJawaban_nya(); urutanPertanyaan++; if (urutanPertanyaan>= listSoal.size()) urutanPertanyaan = listSoal.size() - 1; tunjukanPertanyaan(urutanPertanyaan, cekPertanyaan); } }; private OnClickListener klikSebelum = new OnClickListener() { publicvoid onClick(View v) { aturJawaban_nya(); urutanPertanyaan--; if (urutanPertanyaan< 0) urutanPertanyaan = 0; tunjukanPertanyaan(urutanPertanyaan, cekPertanyaan); } }; privatevoid pasangLabelDanNomorUrut() { txtno.setText("Soal ke-" + (urutanPertanyaan + 1) + " dari " + listSoal.size()); } }
Database.java package com.example.newton; import java.util.ArrayList; import java.util.List; import import import import import
android.content.ContentValues; android.content.Context; android.database.Cursor; android.database.sqlite.SQLiteDatabase; android.database.sqlite.SQLiteOpenHelper;
83
publicclass Database extends SQLiteOpenHelper { finalstatic String DB_NAME = "db_kuis"; public Database(Context context) { super(context, DB_NAME, null, 1); // TODO Auto-generated constructor stub } @Override publicvoid onCreate(SQLiteDatabase db) { String sql = "CREATE TABLE IF NOT EXISTS tbl_soal(id INTEGER PRIMARY KEY AUTOINCREMENT, soal TEXT, pil_a TEXT, pil_b TEXT, pil_c TEXT, pil_d TEXT, pil_e TEXT, jwban INTEGER, img BLOB)"; db.execSQL(sql); ContentValues values = new ContentValues(); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "N = 0"); values.put("pil_b", "N = w = mg"); values.put("pil_c", "N = m"); values.put("pil_d", "N = -w = -mg"); values.put("pil_e", "N = g"); values.put("jwban", "1"); values.put("img", R.drawable.soal1); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "(1), (2) dan (3)"); values.put("pil_b", "(1) dan (3)"); values.put("pil_c", "(2) dan (4)"); values.put("pil_d", "(4) saja"); values.put("pil_e", "(1), (2), (3) dan (4)"); values.put("jwban", "0"); values.put("img", R.drawable.soal2); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "w + F cos a"); values.put("pil_b", "w + F sin a"); values.put("pil_c", "w - F sin a"); values.put("pil_d", "w - F cos a"); values.put("pil_e", "w"); values.put("jwban", "2"); values.put("img", R.drawable.soal3); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "10"); values.put("pil_b", "5"); values.put("pil_c", "5√3"); values.put("pil_d", "10√3"); values.put("pil_e", "8"); values.put("jwban", "1");
84
values.put("img", R.drawable.soal4); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "8 N"); values.put("pil_b", "10 N"); values.put("pil_c", "12 N"); values.put("pil_d", "15 N"); values.put("pil_e", "16 N"); values.put("jwban", "4"); values.put("img", R.drawable.soal5); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "1 N"); values.put("pil_b", "2 N"); values.put("pil_c", "3 N"); values.put("pil_d", "4 N"); values.put("pil_e", "5 N"); values.put("jwban", "0"); values.put("img", R.drawable.soal6); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "4 "); values.put("pil_b", "5 "); values.put("pil_c", "6 "); values.put("pil_d", "7 "); values.put("pil_e", "8 "); values.put("jwban", "2"); values.put("img", R.drawable.soal7); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "percobaan (1)"); values.put("pil_b", "percobaan (2)"); values.put("pil_c", "percobaan (3)"); values.put("pil_d", "percobaan (4)"); values.put("pil_e", "percepatannya sama"); values.put("jwban", "0"); values.put("img", R.drawable.soal8); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " "); values.put("pil_a", "1"); values.put("pil_b", "2"); values.put("pil_c", "3"); values.put("pil_d", "4"); values.put("pil_e", "5"); values.put("jwban", "1"); values.put("img", R.drawable.soal9); db.insert("tbl_soal", "soal", values); values.put("soal", " ");
85
values.put("pil_a", "950"); values.put("pil_b", "750"); values.put("pil_c", "600"); values.put("pil_d", "320"); values.put("pil_e", "100"); values.put("jwban", "3"); values.put("img", R.drawable.soal10); db.insert("tbl_soal", "soal", values); } public List<Soal> getSoal() { List<Soal> listSoal = new ArrayList<Soal>(); String query = "select * from tbl_soal"; SQLiteDatabase db = this.getReadableDatabase(); Cursor cursor = db.rawQuery(query, null); if (cursor.moveToFirst()) { do { Soal s = new Soal(); s.setSoal(cursor.getString(1)); s.setPil_a(cursor.getString(2)); s.setPil_b(cursor.getString(3)); s.setPil_c(cursor.getString(4)); s.setPil_d(cursor.getString(5)); s.setPil_e(cursor.getString(6)); s.setJwban(cursor.getInt(7)); s.setGambar(cursor.getInt(8)); listSoal.add(s); } while (cursor.moveToNext()); } return listSoal; } @Override publicvoid onUpgrade(SQLiteDatabase db, int oldVersion, int newVersion) { db.execSQL("DROP TABLE IF EXISTS tbl_soal"); onCreate(db); } }
Soal.java package com.example.newton; publicclass Soal { private String soal; private String pil_a; private String pil_b; private String pil_c;
86
private String pil_d; private String pil_e; privateintjwban; privateintgambar; public Soal() { super(); } public String getSoal() { returnsoal; } publicvoid setSoal(String soal) { this.soal = soal; } public String getPil_a() { returnpil_a; } publicvoid setPil_a(String pil_a) { this.pil_a = pil_a; } public String getPil_b() { returnpil_b; } publicvoid setPil_b(String pil_b) { this.pil_b = pil_b; } public String getPil_c() { returnpil_c; } publicvoid setPil_c(String pil_c) { this.pil_c = pil_c; } public String getPil_d() { returnpil_d; } publicvoid setPil_d(String pil_d) { this.pil_d = pil_d; } public String getPil_e() { returnpil_e; } publicvoid setPil_e(String pil_e) { this.pil_e = pil_e; } publicint getJwban() { returnjwban; } publicvoid setJwban(int jwban) { this.jwban = jwban; } publicint getGambar() { returngambar; }
87
publicvoid setGambar(int gambar) { this.gambar = gambar; } }
Activity_newton.xml com/tools" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" <Button android:paddingBottom="@dimen/activi android:id="@+id/btnhukum2newton" android:layout_width="wrap_content" ty_vertical_margin" android:paddingLeft="@dimen/activity android:layout_height="0dp" android:layout_weight="1" _horizontal_margin" android:paddingRight="@dimen/activit android:text="Hukum II Newton" android:textColor="#00dd00" y_horizontal_margin" android:paddingTop="@dimen/activity_ android:textStyle="bold"/> vertical_margin" android:background="@drawable/kayu" <Button android:id="@+id/btnhukum3newton" tools:context=".Home"> android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="0dp" e"> <Button android:id="@+id/btnpenerapanhukumne <Button wton" android:id="@+id/btngaya" android:layout_width="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="0dp" android:layout_height="0dp" android:layout_weight="1" android:layout_weight="1" android:text="Penerapan Hukum android:text="Gaya" Newton" android:textColor="#ff0000" android:textColor="#6677ff" android:textStyle="bold"/> android:textStyle="bold"/> <Button android:id="@+id/btnhukum1newton" android:layout_width="wrap_content" Newton.java package com.example.newton; import import import import import
android.os.Bundle; android.app.Activity; android.content.Intent; android.view.View; android.widget.Button;
88
publicclass Newton extends Activity { @Override protectedvoid onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_newton); Button btngaya; Button btnhukum1newton; Button btnhukum2newton; Button btnhukum3newton; Button btnpenerapanhukumnewton; btngaya = (Button) findViewById(R.id.btngaya); btngaya.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub startActivity(new Intent(Newton.this, Gaya.class)); } }); btnhukum1newton = (Button) findViewById(R.id.btnhukum1newton); btnhukum1newton.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub startActivity(new Intent(Newton.this, Pertamanewton.class)); } }); btnhukum2newton = (Button) findViewById(R.id.btnhukum2newton); btnhukum2newton.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub startActivity(new Intent(Newton.this, Keduanewton.class)); } }); btnhukum3newton = (Button) findViewById(R.id.btnhukum3newton); btnhukum3newton.setOnClickListener(new View.OnClickListener() { @Override publicvoid onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub startActivity(new Intent(Newton.this, Ketiganewton.class)); } }); btnpenerapanhukumnewton = (Button) findViewById(R.id.btnpenerapanhukumnewton); btnpenerapanhukumnewton.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {
89
@Override publicvoid onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub startActivity(new Intent(Newton.this, Penerapannewton.class)); } }); } } activity_gaya.xml android:layout_height="match_parent" oundnewton" tools:context=".Gaya"> android:layout_centerHorizontal="tru android:id="@+id/textView5" namika2" android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceMedium"/>
90
android:drawableBottom="@drawable/di namika3" contohnya (a) mainan sepasang magnet, (b) gaya tarik bumi dan vektor, dimana memerlukan arah yang berbeda untuk menarik/mendorong android:layout_height="wrap_content" r/textAppearanceSmall"/> terhadap bidang itu " android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceSmall"/>
Activity_pertamanewton.xml " xmlns:tools="http://schemas.android. <ScrollView com/tools" android:layout_width="match_parent"a android:id="@+id/scrollView1" ndroid:layout_height="match_parent" android:layout_width="wrap_content" android:paddingBottom="@dimen/activi android:layout_height="wrap_content" ty_vertical_margin" android:layout_alignParentTop="true" android:paddingLeft="@dimen/activity android:layout_centerHorizontal="tru _horizontal_margin" e"> android:paddingRight="@dimen/activit y_horizontal_margin"
91
android:id="@+id/textView5" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" r/textAppearanceMedium" android:textStyle="italic"/> android:layout_height="wrap_content" lar" android:background="#CCCCCC" android:textStyle="italic" kecepatan tetap”" android:textAppearance="?android:att android:id="@+id/textView3" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:text="Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman (Inersia),
92
Dekisugi memiliki tarikan (gaya) yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan keadaan suatu objek" yaitu 150 N, 100 N, 200 N ke arah android:textAppearance="?android:att kanan. berapakah gaya Nobita r/textAppearanceSmall"/> perlukan agar setimbang ?"/> android:text=" " android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceLarge"/> android:layout_height="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/contoh5"/> Nobita, Suneo, Shisuka, Dekisugi"/> android:text="Giant memiliki tarikan (gaya) sebesar 500 N ke arah kiri, sedangkan Suneo, Shizuka dan
Activity_keduanewton.xml android:paddingBottom="@dimen/activi ty_vertical_margin" <ScrollView android:paddingLeft="@dimen/activity android:id="@+id/scrollView1" _horizontal_margin" android:layout_width="wrap_content"
93
android:layout_height="wrap_content" berbanding terbalik dengan massa android:layout_alignParentTop="true" objek itu”" android:layout_centerHorizontal="tru android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceMedium" e"> android:textStyle="italic"/> android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/dinamika8"/> android:text="Perhatikan gambar dua gaya yang bekerja pada objek android:layout_height="wrap_content" /> android:textStyle="bold"/> bekerja pada suatu objek berbanding lurus dengan resultan gaya yang
94
android:layout_width="wrap_content" android:id="@+id/imageView1" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:text="b. 5 m/s2 ke kiri" android:textAppearance="?android:att android:src="@drawable/contoh6"/> r/textAppearanceSmall"/> r/textAppearanceSmall"/> android:text="d. 10 m/s2 ke kiri" android:textAppearance="?android:att android:id="@+id/imageView3" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:text="Pembahasan:" android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceSmall"/> android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceSmall"/>
Activity_ketiganewton.xml
95
android:paddingTop="@dimen/activity_ android:textAppearance="?android:att r/textAppearanceSmall"/> vertical_margin" android:background="@drawable/backgr android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" <ScrollView android:id="@+id/scrollView1" android:text=" "/> android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:text="Hukum III Newton" android:orientation="vertical"> reaksi dari benda kedua terhadap benda pertama yang besarnya sama android:text=" " android:textAppearance="?android:att android:layout_width="wrap_content" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" yaitu dengan kamu terlempar ke android:id="@+id/textView11" android:layout_width="wrap_content" android:layout_width="wrap_content"
96
android:text="Gaya Gesek: Penerapan android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" Hukum III Newton" android:textAppearance="?android:att android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/rumusgesek"/> r/textAppearanceMedium" gaya gesek statis (fs) yaitu bekerja pada saat benda diam (berhenti) peda" android:text=" Perhatikan gambar, r/textAppearanceSmall"/> F, lebih besar dibanding gaya Gesek (a) maka objek dalam keadaan diam" disebabkan adanya konstanta android:textAppearance="?android:att permukaan bidang atau disebut r/textAppearanceSmall"/> koefisien gesek" android:layout_width="wrap_content" android:textAppearance="?android:att dan (b) dinaiki dua orang atau lebih, maka gaya gesek pun semakin statis fs akan berubah menjadi gaya gesekan kinetis fk"
97
android:textAppearance="?android:att android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/contoh9"/> r/textAppearanceSmall"/> android:text="Contoh soal:"/> android:id="@+id/imageView5" android:layout_width="wrap_content" Activity_penerapannewton.xml xmlns:tools="http://schemas.android. com/tools" _horizontal_margin" android:paddingRight="@dimen/activit tools:context=".Penerapannewton"> e"> android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/contohnewton1 android:id="@+id/imageView9" android:layout_width="wrap_content" android:src="@drawable/contohnewton2 android:id="@+id/imageView8" android:layout_width="wrap_content"
98
android:id="@+id/imageView3" android:layout_width="wrap_content" android:src="@drawable/contohnewton5 "/> android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/contohnewton4 "/>
Activity_banksoal.xml android:layout_width="match_parent" _horizontal_margin" android:paddingRight="@dimen/activit oundnewton" tools:context=".BankSoal"> android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignParentLeft="true android:layout_height="wrap_content" android:src="@drawable/bank5"/> android:layout_height="wrap_content" android:id="@+id/textView1" r/textAppearanceLarge"/>
99
android:id="@+id/imageView12" android:src="@drawable/bank8"/> android:src="@drawable/bank9"/> android:layout_height="wrap_content" android:id="@+id/imageView9"android: layout_width="wrap_content"android:l ayout_height="wrap_content"android:s android:layout_width="wrap_content" "android:layout_height="wrap_content "android:src="@drawable/bank21"/> android:src="@drawable/bank12"/> android:id="@+id/imageView16" android:layout_width="wrap_content" "android:layout_height="wrap_content "android:src="@drawable/bank24"/> android:src="@drawable/bank14"/> android:src="@drawable/bank15"/> android:src="@drawable/bank16"/>
100
101
Lampiran: Instrumen soal pretest – posttest dinamika Newton Konsep
Indikator
Dinamika Gerak Lurus
Menjelaskan hukum I Newton
Dinamika Gerak Lurus
Menjelaskan hukum II newton
Soal 1.
2.
Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, maka: (1) Benda tidak akan dipercepat (2) Benda selalu diam (3) Perubahan kecepatan benda nol (4) Benda tidak mungkin bergerak lurus beraturan Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor .... A (1), (2), dan (3) B (1) dan (3) C (2) dan (4) D (4) saja E (1), (2), (3), dan (4) Hukum II Newton dapat disimpulkan .... (C1) A. Percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda B. Percepatan benda berbanding lurus dengan massa benda C. Resultan gaya merupakan hasil kali massa dengan gaya D. Resultan gaya merupakan hasil bagi antara massa dengan percepatan E. Percepatan benda berbanding terbalik dengan resultan gaya
Pembahasan Hukum pertama Newton (∑F = 0): - Diam - Bergerak dengan kecepatan tetap (GLB) (1) Benar (2) Benar (3) Benar (4) Salah
Jenjang Kognitif C1
(Kunci: A) Hukum II Newton: “percepatan objek berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa objek”
(Kunci: A)
C1
102
Dinamika Gerak Lurus
Menjelaskan 3. Benda dalam keadaan setimbang jika pada benda tersebut.... A. Terdapat sejumlah gaya yang besarnya sama hukum I B. Resultan seluruh gaya yang bekerja sama dengan nol Newton C. Terdapat dua gaya yang searah D. Terdapat sejumlah gaya yang besarnya berbeda E. Terdapat empat gaya yang searah
Hukum I Newton disebut juga dengan hukum kelembaman “inertia” (mempertahankan posisinya/setimbang) ∑F = 0 (resultan gaya = 0) (Kunci: B)
C1
Dinamika Gerak Lurus
Memahami hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari
Seseorang mempertahankan keadaannya agar tidak bergerak (diam). Hal ini sesuai dengan hukum I Newton.
C2
Dinamika Gerak Lurus
Memformulas ikan gaya normal pada objek berada dalam lift yang bergerak dengan percepatan tetap
4. Seseorang bergerak dalam kendaraan yang sedang bergerak, tiba-tiba kendaraan tersebut direm hingga berhenti, maka orang tersebut akan mendapatkan gaya dorong arah ke depan, hal ini sesuai dengan hukum .... A Gaya gerak B Gravitasi newton C Newton I D Newton II E Newton III 5. Seseorang yang beratnya w berada dalam sebuah elevator yang sedang bergerak ke atas dengan percepatan a, bila percepatan gravitasi bumi g, maka besarnya gaya normal oleh alas elevator adalah .... (C3) A w a B w (1 - g) a
(Kunci: C) Lift Bergerak ke atas N – w = ma N = ma + w N = ma + mg N = mg + ma a N = w (1 + ) g
C w (1 + g) g
D w (1 - ) a g
E w (1 + a)
(Kunci: C)
C3
103
Dinamika Gerak Lurus
Dinamika Gerak Lurus
Memahami 6. Apabila sebuah benda bergerak dalam bidang datar yang kasar, maka selama gerakannya.... (C2) hubungan gaya Normal A Gaya normal tetap, gaya gesekan berubah dengan gaya B Gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya tetap C Gaya normal berubah, gaya gesekan tetap gesekan D Gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubah E Gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap bergantian Menentukan 7. Perhatikan gambar dibawah ini nilai (1) (2) percepatan F = 100 N F = 120 N m = 20 kg m = 10 kg pada objek (4) yang (3) F = 240 N F = 150 N memiliki m = 80 kg m = 50 kg massa dan gaya yang (5) F = 200 N berbeda-beda
fgesek= µ.N fg = tetap, N = tetap fg = berubah, N = berubah
(Kunci: B) (1) a =∑ F m = 120 20 =6 (2) a =∑ F m = 100 10 =10 (3) a =∑ F m = 150 50 =3
(4) a =∑ F m = 240 80 =3 (5) a =∑ F m = 200 100 =2
m =100 kg
Gambar di atas menunjukkan lima buah benda, diberi gaya yang berbeda-beda. Percepatan benda yang paling besar adalah gambar nomor .... (C3) A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)
C2
(Kunci: B)
C3
104
Dinamika Gerak Lurus
Dinamika Gerak Lurus
Mengetahui 8. Sebuah balok terletak di atas meja, gaya-gaya yang bekerja pada balok adalah gaya normal N, dan gaya berat w (seperti hubungan gaya berat gambar di bawah ini). Besar gaya normalnya (balok dalam dan gaya keadaan diam) adalah .... N A N=0 normal B N = w = mg C N=m w D N = -w = -mg E N=g Menentukan 9. Perhatikan gambar sistem berikut! arah vektor gaya-gaya T2 dalam T1 keadaan T3 setimbang (Hukum I Newton) Sebuah objek berada pada keadaan setimbang, maka resultan vektor berikut ini yang benar adalah….(C2) T1
T2 T3
T2
A
B T2
E.
T3
T1
T3 T1
T3
T2
C
D
T2
C1
(Kunci: B)
C2 T2 T1 T3
T1
T1
T3
Balok keadaan diam: ∑F = 0 N–w=0 N = w = mg
(Kunci: D)
105
Dinamika Gerak Lurus
Menentukan 10. Dua buah balok disusun seperti gambar di bawah ini, Jika m2 Percepatan katrol: = 4 kg m1 = 1 kg, anggap massa katrol dan tali diabaikan. a = nilai = =6 Percepatan sistem adalah …. percepatan A 4 m.s-2 pada dua buah objek B 5 m.s-2 C 6 m.s-2 dihubungkan (Kunci: C) D 7 m.s-2 dengan tali E 8 m.s-2 yang digantung katrol 1 kg
C3
4 kg
Mengaplikasi 11. kan hukum II Newton
Perhatikan gambar berikut!
8N
Tinjau arah horizontal: ∑F = ma 8N 600 F kiri> F kanan F – F cos 60 = ma Sebuah balok bermassa 2 kg terletak pada bidang datar licin 8 – 8. (0,5) = 2.a ditarik dengan gaya F1 dan F2 seperti gambar. Pernyataan yang 8 – 4 = 2a tepat terkait data adalah .... 4 = 2a -2 a = 2 m.s-2 (ke kiri) Percepatan (m.s ) Arah gerak benda A 1 Kiri B 1 Kanan C 2 Kiri D 2 Kanan (Kunci: C) E 2√2 Kanan
C3
106
Dinamika Gerak Lurus
Menganalisis 12. Perhatikan gambar di bawah ini! besaranM y besaran gaya L yang bekerja 1/2L pada objek Gaya Normal yang dialami objek bermassa M …. pada bidang kemiringan tertentu A. N = M. g
C4
M
y
θ
L
x
1/2L
N = mg cos θ N = Mg ( ) Phytagoras:
B. N = M. g C. N = M. g
x=
− ( ) ( )
N = Mg (
)
D. N = M. g E. N = M. g y − L
(Kunci: A)
107
Dinamika Gerak Lurus
Menganalisis 13. Seseorang melakukan percobaan dengan mempergunakan hukum II dua buah beban yang dihubungkan dengan katrol, masingNewton masing beban m1 dan m2 gesekan antara tali dengan katrol diabaikan, apabila: (1) m1 = 5 kg; m2 = 10 kg (2) m1 = 10 kg; m2 = 15 kg (3) m1 = 15 kg; m2 = 20 kg (4) m1 = 20 kg; m2 = 25 kg dari keempat perceboaan tersebut yang menghasilkan percepatan terbesar adalah …. A Percobaan (1) B Percobaan (2) C Percobaan (3) D Percobaan (4) E Percepatannya sama Menganalisis 14. Balok A (massa = 1 kg) dan B (massa = 2kg) disusun seperti hubungan gambar di bawah! (g = 10 m.s-2). Bila koefisien gesekan lantai (µL) = 2 kali koefisien gesekan balok B, balok A tepat gaya, massa dan akan bergerak dengan percepatan 40 m.s-2. Maka percepatan perbandingan gaya gesekan antara balok A dan lantai dengan balok A dan B adalah …. A. 1 : 2 B. 1 : 3 C. 3 : 5 B D. 5 : 3 F = 100 E. 3 : 1 A
Hukum II Newton: Percepatan objek berbanding terbalik dengan massa benda a= massa terkecil – terbesar: (1), (2), (3), (4) Perc. terbesar – terkecil: (1), (2), (3), (4)
C4
(Kunci: A)
C4 B A
F = 100
fA : fB µL.NA : µB.NB 2 µB.NA : µB.NB 2. (NA + NB) : NB 2 (10+20) : 20 60 : 20 3:1 (Kunci: E)
108
Dinamika Gerak Lurus
Menganalisis 15. Ditentukan: mA = 4kg, mB = 5 kg, g = 10 m.s-2. Koefisien Opsi A: gesekan statis antara benda A dengan C adalah 0,3 dan antara fAC = µAC. NC hukum I benda A dengan meja 0,2 (lihat gambar). fAC = 0,3 WC Newton C
Opsi B: ∑F = 0 T – wB = 0 T = 50 N
A Meja B Sistem tidak bergerak. Pernyataan yang benar adalah …. A. Gaya gesek antara A dan C adalah 0,3 Wc B. Tegangan tali = 0 C. Massa minimum benda C adalah 21 kg D. Gaya gesek antara A dan meja adalah = 0 E. Massa minimum benda C = benda A
Opsi D: Gaya gesek A dan lantai fAM =µAM . NA fAM = 0,3. (4 + mC).g fAM = 0,3. (4 + mC).10 fAM = 3.(4 + mC) jadi, fAM ≠ 0 Opsi C dan E: ∑F = 0 T – fA – fC = 0 T = fA + fC 50 = 3(4+ mC) + 0,2.NC 50 = 12 + 3mC + 2mC 50 – 12 = 5 mC 38 = 5 mC mC = 7,8 kg (Kunci: A)
C4
109
Lampiran 3: Lembar Hasil Wawancara Pra-penelitian
110
Lampiran 4: LembarAngket Survey Jenis Kelamin
Angket Survei Smartphone :L / P
Lingkari jawaban di bawah ini sesuai keadaan sebenarnya pada anda. 1. Apakah kamu memiliki Handphone Smartphone/Tablet/Ipad? a. Ya b. Tidak 2. Apakah Jenis Operasi Sistem Handphone yang kamu miliki? a. Android (Samsung/Mito/Evercoss/Lenovo/Asus/LG/Advan/Andromax/…...) b. Blackberry (BB) c. Iphone OS (Apple) d. Lainya: ……. 3. Biasanya kamu menggunakan Handphone Smartphone berapa jam dalam sehari ? a. Kurang dari 4 jam b. Lebih dari 4 jam c. Lainnya : ………. d. Tidak pernah 4. Aplikasi apakah yang sering kamu gunakan di Smartphone? a. Games (COC, Getrich, aplikasi game lainnya dst) b. Sms dan telpon c. Sosial Media (Facebook, Whatsaap, Line, dst) d. Browsing (Pengetahuan Umum, kesehatan, Berita, dst) 5. Pernahkah kamu menggunakan aplikasi media pembelajaran, jika menginstall pelajaran apa yang kamu pasang di HP kamu ? a. MIPA (Matematika/Fisika/Kimia/Biologi) b. Matematika c. Bahasa (Agama/Inggris/Indonesia/Kamus) d. Tidak memasang 6. Jika tersedia materi Fisika di PlayStore/GooglePlay/Google, apakah kamu akan memasangnya untuk belajar di luar sekolah ? a. Ya b. Tidak
111
112
Lampiran 5: Daftar Validator No 1
2
3
Nama
Profesi Keterangan Dosen Prodi Ahli Media Iwan Permana Suwarna, M.Pd Pendidikan Fisika, FITK UIN Jakarta Dosen Prodi Ahli Materi Ai Nurlaela, M.Si Pendidikan Fisika, FITK UIN Jakarta Guru Fisika SMAN Guru Fisika Yuningsih, S.Pd 1 Pedes
113
Lampiran 6: Penilaian Kelayakan M-Learning Ahli Materi ANGKET LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul
: Pengembangan Media Pembelajaran M-Learning Berbasis
Penelitian
Android pada Konsep Dinamika Newton untuk Siswa Kelas X SMA/MA
Mata Pelajaran
: Fisika
Peneliti
: Hartanto
Ahli Materi
: Ai Nurlaela, M.Si
Petunjuk : Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu selaku ahli materi terhadap kelayakan media pembelajaran berbasis Android yang dikembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan dalam lembar kuesioner ini dengan memberikan tanda check (√) pada kolom angka. Keterangan Skala : Sangat Baik
SB
Baik
B
Cukup
C
Kurang
K
Sangat Kurang
SK
Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini saya ucapkan terimakasih.
114
115
116
Lampiran 7: Penilaian Kelayakan M-Learning Ahli Media ANGKET LEMBAR PENILAIAN M-LEARNING OLEH AHLI MEDIA Judul
: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Smartphone
Penelitian
Android pada Mata Pelajaran Fisika Konsep Dinamika untuk Siswa SMA/MA
Mata Pelajaran
: Fisika
Peneliti
: Hartanto
Ahli Media
: Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Petunjuk : Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu selaku ahli media terhadap kelayakan media pembelajaran berbasis Android yang dikembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan dalam lembar kuesioner ini dengan memberikan tanda check (√) pada kolom angka. Keterangan Skala : Sangat Baik
SB
Baik
B
Cukup
C
Kurang
K
Sangat Kurang
SK
Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini saya ucapkan terimakasih.
117
118
119
Lampiran 8: Penilaian Kelayakan M-Learning Guru Fisika ANGKET LEMBAR PENILAIAN M-LEARNING OLEH GURU Judul
: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Smartphone
Penelitian
Android pada Mata Pelajaran Fisika Konsep Dinamika untuk Siswa SMA/MA
Mata Pelajaran
: Fisika
Peneliti
: Hartanto
Guru Fisika
:
Petunjuk : Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu selaku ahli media terhadap kelayakan media pembelajaran berbasis Android yang dikembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan dalam lembar kuesioner ini dengan memberikan tanda check (√) pada kolom angka. Keterangan Skala : Sangat Baik
SB
Baik
B
Cukup
C
Kurang
K
Sangat Kurang
SK
Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini saya ucapkan terimakasih.
120
121
122
123
Lampiran 9: Daftar Hadir Uji Coba
124
125
Lampiran 10: Nilai Hasil Ulangan Harian Dinamika Newton Kelas X MIA 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Aan Anisah Ainayah N. Agung Saptahadi Asih Susilawati Dedy Ricardo S. Durahman Endah Endri Andriyan Eni Maryani Hanna Hernita Iin Marlina Karmila Kriswantoro Lia Amelia Mela Meldiana Mukhlis Fauzi Nadilah Nurfitri Indriyani Nurjanah Puja Yanti Raswanto Ridwan Fadilah Siti Kurniasih Siti Sri Mulyani Suci Quraesyin Warnih Wulan Sari Yulanda Rata-rata Jumlah siswa tuntas Persentase Ketuntasan
Hasil Belajar 80 53 53 53 33 73 73 67 47 80 73 53 80 80 73 73 53 33 73 53 80 86 80 60 47 73 73 73 47 64,65
Ketuntasan Belajar Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas 16 55,17
126
Lampiran 11: Penilaian Keefektifan M-Learning oleh Siswa LEMBAR KEEFEKTIFAN MOBILE LEARNING BAGI SISWA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN M-LEARNING BERBASISANDROID UNTUK PADA KONSEP DINAMIKA NEWTON UNTUK SISWA SMA/MA Nama : ……………………………. Kelas : ……………………………. Petunjuk Pengisian 1. Berilah tanda centang (√) pada kolom “Respon” sesuai tanggapan anda terhadap aplikasi mobile learning Android, dengan ketentuan penskoran sebagai berikut: a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S) c. Ragu-ragu (R) d. Tidak Setuju (TS) e. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Jika anda mempunyai saran dan masukan mengenai aplikasi mobile learning Android, silahkan ditulis pada lembar saran/masukan 3. Atas kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih
127
128
Lampiran 12: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Ahli Materi PERHITUNGAN KUALITAS MOBILE LEARNING BERDASARKAN PENILAIAN AHLI MATERI Tabel Kriteria Penilaian Skor tertinggi = 5 (Sangat Baik) Skor terendah = 1 (Sangat Kurang) Jumlah kelas = 5 (SK sampai SB) Sehingga: 5−1 jarakinterval(i) = = 0,80 5 Skor Kriteria 4,20 – 5,00 Sangat Layak 3,40 – 4,19 Layak 2,60 – 3,39 Cukup Layak 1,80 – 2,59 Kurang Layak 1,00 – 1,79 Tidak Layak Penilaian Aspek Kurikulum Jumlah skor = 16 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 16/4 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (16/20)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Penyajian Materi Jumlah skor = 18 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 18/4 = 4,5 (Sangat Layak) Persentase (P) = (18/20)x 100% = 90,00 % Penilaian Aspek Evaluasi Jumlah skor = 16 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 16/4 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (16/20)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Kebahasaan Jumlah skor = 16 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20
129
Skor rata-rata aspek tampilan = 16/4 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (16/20)x 100% = 80,00 %
130
Lampiran 13: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Ahli Media PERHITUNGAN KUALITAS MOBILE LEARNING BERDASARKAN PENILAIAN AHLI MEDIA Tabel Kriteria Penilaian Skor tertinggi = 5 (Sangat Baik) Skor terendah = 1 (Sangat Kurang) Jumlah kelas = 5 (SK sampai SB) Sehingga: 5−1 jarakinterval(i) = = 0,80 5 Skor Kriteria 4,20 – 5,00 Sangat Layak 3,40 – 4,19 Layak 2,60 – 3,39 Cukup Layak 1,80 – 2,59 Kurang Layak 1,00 – 1,79 Tidak Layak Penilaian Aspek Tampilan Jumlah skor = 18 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 18/5 = 3,60 (Layak) Persentase (P) = (18/25)x 100% = 72,00 % Penilaian Aspek Perangkat Lunak Jumlah skor = 20 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 20/5 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (20/25)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Keterlaksanaan Jumlah skor = 18 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 18/5 = 3,60 (Layak) Persentase (P) = (18/25)x 100% = 72,00 %
131
Lampiran 14: Perhitungan Kualitas Mobile Learning Penilaian Guru Fisika PERHITUNGAN KUALITAS MOBILE LEARNING BERDASARKAN PENILAIAN GURU FISIKA Tabel Kriteria Penilaian Skor tertinggi = 5 (Sangat Baik) Skor terendah = 1 (Sangat Kurang) Jumlah kelas = 5 (SK sampai SB) Sehingga: 5−1 jarakinterval(i) = = 0,80 5 Skor Kriteria 4,20 – 5,00 Sangat Layak 3,40 – 4,19 Layak 2,60 – 3,39 Cukup Layak 1,80 – 2,59 Kurang Layak 1,00 – 1,79 Tidak Layak Penilaian Aspek Kurikulum Jumlah skor = 16 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 16/4 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (16/20)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Penyajian Materi Jumlah skor = 13 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 13/4 = 3,25 (Cukup Layak) Persentase (P) = (13/20)x 100% = 65,00 % Penilaian Aspek Evaluasi Jumlah skor = 13 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20 Skor rata-rata aspek tampilan = 13/4 = 3,25 (Cukup Layak) Persentase (P) = (13/20)x 100% = 65,00 % Penilaian Aspek Kebahasaan Jumlah skor = 16 Jumlah butir pernyataan =4 Skor tertinggi ideal = 20
132
Skor rata-rata aspek tampilan = 16/4 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (16/20)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Tampilan Jumlah skor = 18 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 18/5 = 3,60 (Layak) Persentase (P) = (18/25)x 100% = 72,00 % Penilaian Aspek Perangkat Lunak Jumlah skor = 20 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 20/5 = 4,00 (Layak) Persentase (P) = (20/25)x 100% = 80,00 % Penilaian Aspek Keterlaksanaan Jumlah skor = 23 Jumlah butir pernyataan =5 Skor tertinggi ideal = 25 Skor rata-rata aspek tampilan = 23/5 = 4,6 (Layak) Persentase (P) = (23/25)x 100% = 92,00 %
133
Lampiran 15: Perhitungan Uji Coba Siswa PERHITUNGAN HASIL UJI COBASISWA Tabel Kriteria Penilaian Skor tertinggi = 5 (Sangat Setuju) Skor terendah = 1 (Sangat Kurang) Jumlah kelas = 5 (STS sampai SS) Sehingga: 5−1 jarakinterval(i) = = 0,80 5 Skor Kriteria 4,20 – 5,00 Sangat Setuju (SS) 3,40 – 4,19 Setuju (S) 2,60 – 3,39 Ragu-ragu (R) 1,80 – 2,59 Tidak Setuju (TS) 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju (STS) Penilaian Aspek Minat Terhadap Media Jumlah skor (∑X) = 440 Jumlah responden (N) = 29 Jumlah butir pernyataan (n) = 4 Skor tertinggi ideal = 580 Skor rata-rata = 440/(29x4) = 3,79 (Setuju) Persentase (P) = (440/580)x 100% = 75,86 % Penilaian Aspek Penguasaan Jumlah skor (∑X) = 337 Jumlah responden (N) = 29 Jumlah butir pernyataan (n) = 3 Skor tertinggi ideal = 435 Skor rata-rata = 337/(29x3) = 3,87 (Setuju) Persentase (P) = (337/435)x 100% = 77,47 % Penilaian Aspek Tampilan Jumlah skor (∑X) = 340 Jumlah responden (N) = 29 Jumlah butir pernyataan (n) = 3 Skor tertinggi ideal = 435 Skor rata-rata = 340/(29x3) = 3,91 (Setuju) Persentase (P) = (340/435)x 100% = 78,16 % Penilaian Aspek Keterlaksanaan Jumlah skor (∑X) = 230
134
Jumlah responden (N) Jumlah butir pernyataan (n) Skor tertinggi ideal Skor rata-rata Persentase (P)
= 29 =2 = 290 = 230/(29x2) = 3,96 (Setuju) = (230/290)x 100% = 79,31 %
135
Lampiran 16: Surat Permohonan Izin Penelitian
136
Lampiran 17: Surat Telah Melakukan Penelitian
137
Lampiran 18: Uji Referensi
138
139
140
141
Lampiran 19: Dokumentasi Penelitian Pelaksanaan Survei
Perkenalan Mobile Learning
Pelaksanaan Penggunaan Mobile Learning
142
Lampiran 20: Daftar Riwayat Hidup Penulis DAFTAR RIWAYAT HIDUP
HARTANTO, Anak keenam dari enam bersaudara pasangan Misdi dan Rebon. Lahir di Karawang pada tanggal 08 Januari 1993 dan bertempat tinggal di Dusun Blokkraton Gg.Bima RT/RW 29/06, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang kode pos 41352. No.HP 0857-1769-6200, alamat email: [email protected] Riwayat Pendidikan. Jenjang yang telah ditempuh penulis diantaranya SD Negeri Rengasdengklok Selatan X lulus pada tahun 2005, SMP Negeri 1 Rengasdengklok lulus pada tahun 2008. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Rengasdengklok dan lulus pada tahun 2011. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Fisika pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN.