PEMANFAATAN BAHAN DAUR ULANG UNTUK PENGEMBANGAN ALAT TITRASI SEDERHANA SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA
SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Disusun oleh: Ujang Ukardi 08670003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
Terkadang untuk menjadi seorang pemenang tidaklah harus finish pertama, namun pemenang adalah seseorang yang terus berjuang hingga titik akhir (Ujang Ukardi)
No sacrifice, no victory (Optimus Prime)
Hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti
(Paskibra: 2006)
viii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk Apa dan Bunda terkasih Opa dan Oma tersayang Adikku Alif dan Nailah jagalah semua keceriaan itu serta,
Almamaterku Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Tanpa Pilih Kasih, Yang Maha Penyayang yang nikmatnya tiada terbilang, karena berkat rahmat serta kasih sayangNya, sehingga Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Bahan Daur Ulang untuk Pengembangan Alat Titrasi Sederhana sebagai Sumber Belajar Kimia di SMA/MA” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman kegelapan. Terselesainya penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Drs. Akhmad Minhaji, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2. Bapak Karmanto, M.Sc. selaku ketua Program Studi Pendidikan Kimia yang telah mendukung atas terselesaikannya skripsi ini. 3. Ibu Esti Wahyu Widowati, M.Si., M.Biotech selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan tanpa kenal letih dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Karmanto M.Sc selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak Khamidinal, M.Si., selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas.
x
6. Ibu Eny Triastuti, Mas‟ Rischa Mahmudi Haris, S.Pd.Si (SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta), Ibu Puji Astuti (SMA N 7 Yogyakarta), dan Ibu Han‟ah Hanum (MA N 2 Yogyakarta) serta seluruh peserta didik kelas XI IPA yang telah membantu dalam menilai dan merespon produk yang dikembangkan. 7. Bapak Wijayanto, S.Si selaku ketua laboran kimia terima kasih atas semua saran dan curhatan penelitiannya selama ini. 8. Bapak Indra Nafiyanto, S.Si selaku ahli media pembelajaran dan Bapak Endaruji Sedyadi, M.Sc selaku ahli materi terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk memberikan saran dan yang membangun tentang produk yang dikembangkan. 9. Apa dan Bundaku, yang telah menjadi sponsor utama dalam kehidupan ini baik moril maupun materil. 10. Bi Sri dan Mang Dahlan terima kasih atas semua dukungan dan curhatnya selama ini. 11. Keluarga besar yang selalu mendukung tanpa kenal lelah. 12. Annisa Kusuma Utami yang selalu mendukung dan memberi motivasi. 13. Teman-teman PKIM 2008 Ardian Setyo Wibowo, pa’dhe Damar, Matkli Dimas, Fitroh Dwi Nugroho, Wida Awanda, Sartono, Moh. Misbahul Arifin, Ibnu Shohib, Kholis, Tri Susanto, Ubaidilah, Abdul Razak, Budi Gunawan, Yuli Andrianto, Rina S.E, Siti Nasiroh, Riana Dewi, Setia Utami, Sri Agung, Laely Umiyati, Amalia Sholikhah, Elis Patmawati, DAD, Dewi Sulasti, Sinta Puspita, Shofianal Uyun, mbak Nana, mbak
xi
YKS, Mya Rahmyani, Yuliatiningsih, Maya Kumalasari dan teman-teman PKIM 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, teman-teman kampus, dan keluarga besar BEM-PS Pendidikan Kimia, teh Mega, mbak Wida, mbak Ifa, teh Ike, mbak Devi Kunti, mbak Wahyu, Trena, mas Alfan, mas Rischa, mas Fa‟I, mas Kaha, dan mas Hayyan Kun, terima kasih atas semua kenangan yang telah diberikan. 14. Ardian, Sartono, Syekh Sholeh , dan a‟Jimy sebagai peer reviewer yang baik, terima kasih atas semua curhat dan masukannya. 15. Teman-teman „SAO‟, Lingga, Fai, Gul, dan Ryan terima kasih telah menularkan virus itu. Teman-teman satu bimbingan Awan, Ana, Lely, Obet, Teh‟Ross, Asti, Mbak Tia, dan Mbak Nala terima kasih kegalauannya selama ini. 16. Teman-teman KKN Relawan Erupsi Merapi 2010 Desa Tlogoadi, Mas Rifin Diding, a‟Ridwan, Mas Danang Eko, Misbah, Dewi, Riska, Agung dan teman-teman KKN lainnya terima kasih. 17. Sahabat-sahabatku di MAN Pangandaran, kos Sangkuriang-Janti: Burhan, Diyat, a‟Ridwan, a‟Irfan, Amar, a‟Wawan, a‟Oniel, a‟Jemblink dan a‟Vikcow “hatur nuhun paturay tineung”. 18. Guru-guru dan dosen-dosenku, terima kasih atas bimbingan dan dukungannya. 19. Murid privat di bimbel “Kejar Prestasi” Kalasan, “QE” Jogja, dan “Aku Belajar” Berbah: Emeralda, Adi, Floriberta Dinda, Heri, Wiwit, dan Adam yang telah memberikan energi lebih dalam menyelesaikan amanah ini.
xii
20. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Demikian ucapan kata pengantar yang dapat penulis sampaikan. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, ibarat kata pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Oleh karena itu, penulis mohon saran yang membangun untuk masa selanjutnya yang lebih baik dan semoga skripsi ini bermanfaat kelak. Amin.
Yogyakarta, 21 Mei 2013
Penulis
xiii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .................................................................. ii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .................................................. iii NOTA DINAS KONSULTAN ........................................................................................ iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... vii HALAMAN MOTTO .................................................................................................... viii PERSEMBAHAN ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xix INTISARI ........................................................................................................................ xx BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3 C. Tujuan Pengembangan ........................................................................................... 4 D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................................... 4 E. Manfaat Pengembangan ......................................................................................... 5 F. Asumsi dan Batasan Pengembangan ..................................................................... 5 G. Definisi Istilah........................................................................................................ 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 7 A. Kajian Teori ........................................................................................................... 7 1. Karakteristik Materi Kimia dan Pembelajaran Kimia............................... 7 2. Definisi Belajar ....................................................................................... 10 a. Proses Belajar ............................................................................ 11 b. Fase-Fase dalam Proses Belajar ................................................. 12 3. Praktikum sebagai Proses Pembelajaran ................................................. 13 4. Sumber Belajar ....................................................................................... 14 a. Pengertian Sumber Belajar ........................................................ 14 b. Klasifikasi Sumber Belajar ........................................................ 15
xiv
c. Manfaat Sumber Belajar ............................................................ 17 d. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar ............................................ 17 5. Standar Alat Titrasi di Laboratorium ...................................................... 18 6. Metode Kalibrasi Alat ............................................................................. 20 a. Metode Kalibrasi Langsung ....................................................... 20 b. Metode Kalibrasi Tidak Langsung ............................................. 20 c. Metode Kalibrasi Relatif ............................................................ 20 7. Tinjauan Materi Titrasi Asam Basa ........................................................ 21 a. Titrasi Asam Basa ...................................................................... 21 b. Ruang Lingkup Materi Asam Basa di SMA/MA ...................... 23 B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................................... 24 C. Kerangka Pikir ..................................................................................................... 25 D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 28 A. Model Pengembangan .......................................................................................... 28 B. Prosedur Pengembangan ...................................................................................... 28 1. Tahap Perencanaan.................................................................................. 28 2. Tahap Pengorganisasian .......................................................................... 29 3. Tahap Pelaksanaan .................................................................................. 30 4. Tahap Pengujian Alat Titrasi Asam Basa................................................ 31 5. Tahap Penilaian Produk .......................................................................... 31 C. Uji Coba Produk .................................................................................................. 32 1. Desain Uji Coba ...................................................................................... 32 2. Subjek Coba ............................................................................................ 33 3. Jenis Data ................................................................................................ 33 4. Instrumen Pengumpul Data ..................................................................... 33 5. Teknik Analisis Data ............................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN...................................................................................... 41 A. Pengembangan Alat Titrasi Sederhana ................................................................ 41 1. Rancangan Awal (Skema) Alat Titrasi Sederhana .................................. 41 2. Produk Awal............................................................................................ 42 3. Revisi I .................................................................................................... 42 a. Tinjauan dan Masukan dari Peer Reviewer ...................................... 42 b. Tinjauan dan Masukan Ahli Media & Materi ................................... 44 1) Buret ........................................................................................... 46 2) Keran dan Ujung Buret .............................................................. 47 3) Klem ........................................................................................... 48 4) Statif ........................................................................................... 48 5) Labu Erlenmeyer ........................................................................ 49 6) Corong Kaca............................................................................... 49 c. Produk Revisi I ................................................................................. 49 d. Revisi II ............................................................................................ 51
xv
B. Kelaikan dan Kualitas Alat Titrasi Sederhana ..................................................... 53 1. Kinerja Alat Titrasi Melalui Pengujian di Laboratorium ........................ 54 2. Kelaikan dan Kualitas Alat Titrasi Menurut 4 Guru Kimia .................... 57 a. Hasil Penilaian Oleh 4 Guru Kimia .................................................. 58 b. Hasil Respon Peserta Didik .............................................................. 60 c. Kelaikan dan Kualitas Alat Menurut Reviewer ................................ 61 1) Tampilan Fisik Alat Titrasi ........................................................ 62 2) Keberfungsian Alat .................................................................... 62 3) Tingkat Keterlaksanaan Rancangan Praktikum ......................... 63 4) Aspek Keamanan ....................................................................... 63 5) Proses Pembuatan Alat ............................................................... 64 6) Kesesuaian dengan Muatan KTSP ............................................. 64 7) Aspek Ekonomi .......................................................................... 65 8) Aspek Kepemilikan Alat ............................................................ 66 9) Aspek Lingkungan ..................................................................... 66 d. Kelaikan dan Kualitas Alat Menurut Respon Siswa ......................... 67 1) Tampilan Fisik Alat Titrasi ........................................................ 67 2) Keberfungsian Alat .................................................................... 68 3) Tingkat Keterlaksanaan Rancangan Praktikum ......................... 68 4) Aspek Keamanan ....................................................................... 69 5) Proses Pembuatan Alat ............................................................... 69 6) Kesesuaian dengan Muatan KTSP ............................................. 70 7) Aspek Ekonomi .......................................................................... 71 8) Aspek Kepemilikan Alat ............................................................ 71 9) Aspek Lingkungan ..................................................................... 72 C. Kajian Produk Akhir ............................................................................................ 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 74 A. Kesimpulan .......................................................................................................... 74 1. Karakteristik Proses................................................................................. 74 2. Spesifikasi Produk ................................................................................... 75 B. Batasan Penelitian ................................................................................................ 76 C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Lebih Lanjut ......................................... 77 1. Saran Pemanfaatan .................................................................................. 77 2. Pengembangan Produk Lebih Lanjut ...................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 78 LAMPIRAN..................................................................................................................... 81
xvi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Kerapatan Air Murni Pada Berbagai Suhu ................................................... 21
Tabel 2.2
Trayek pH Indikator Asam Basa .................................................................. 23
Tabel 3.1
Keterangan Alat............................................................................................ 30
Tabel 3.2
Aturan Pemberian Skor ................................................................................ 39
Tabel 3.3
Konversi Skor Aktual Menjadi Skala Lima ................................................. 40
Tabel 4.1
Hasil Konsultasi Peer Reviewer ................................................................... 43
Tabel 4.2
Ahli Media & Ahli Materi ............................................................................ 44
Tabel 4.3
Hasil Konsultasi dari Kedua Ahli................................................................. 45
Tabel 4.4
Perbaikan Berdasarkan Masukan Kedua Ahli .............................................. 45
Tabel 4.5
Rincian Biaya Pembuatan Alat Titrasi Sederhana ....................................... 50
Tabel 4.6 Rincian Biaya Alat Titrasi Standar................................................................ 51 Tabel 4.7
Tinjauan dan Masukan Reviewer ................................................................. 52
Tabel 4.8
Data Penentuan Konsentrasi NaOH ............................................................ 54
Tabel 4.9
Data Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan......................................... 55
Tabel 4.10 Data Penentuan Kadar Konsentrasi NaOH .................................................. 55 Tabel 4.11 Data Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan......................................... 56
Tabel 4.12 Rekapitulasi Penilaian Guru Terhadap Produk ..................................... 60 Tabel 4.13 Rekapitulasi Respon Peserta Didik Terhadap Produk ......................... 61 Tabel 4.14 Kategori Penilaian Ideal .............................................................................. 62 Tabel 4.15 Kategori Penilaian Ideal .............................................................................. 67
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Alat Titrasi Standar Buatan Pabrik .......................................................... 18
Gambar 3.1
Rancangan Alat Titrasi Asam Basa Sederhana........................................ 30
Gambar 3.2
Alur Pengembangan Alat Titrasi Asam Basa .......................................... 32
Gambar 4.1
Produk Awal Alat Titrasi Sederhana ....................................................... 42
Gambar 4.2
Buret Berbahan Baku dari Limbah Lampu .............................................. 47
Gambar 4.3
Keran dan Ujung Buret Hasil Modifikasi ................................................ 47
Gambar 4.4
Klem Buret .............................................................................................. 48
Gambar 4.5
Statif Kayu ............................................................................................... 48
Gambar 4.6
Botol Kaca Bekas .................................................................................... 49
Gambar 4.7
Corong Kaca ............................................................................................ 49
Gambar 4.8
Produk Revisi I ........................................................................................ 50
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
Daftar Peninjau, Penilai, Responden, dan Hasil Observasi ................... 81
Lampiran II
Lembar Pernyataan dan Istrumen Ahli Materi, Ahli Media ................. 84
Lampiran III
Lembar Pernyataan dan Instrumen Peer Reviewer ............................... 92
Lampiran IV
Surat Keterangan Validasi, Pernyataan, dan Instrumen Reviewer ........ 99
Lampiran V
Rekap Hasil Penilaian 4 Guru Kimia .................................................. 117
Lampiran VI
Instrumen Respon Peserta Didik ......................................................... 119
Lampiran VII Rekap Respon Peserta Didik .............................................................. 122 Lampiran VIII Perhitungan Kualitas Alat Titrasi Sederhana ..................................... 123 Lampiran IX
Surat Izin Penelitian ........................................................................... 135
Lampiran X
SOP Alat Titrasi Sederhana & Modul Praktikum .............................. 141
Lampiran XI
Curriculum Vitae ................................................................................ 157
xix
INTISARI PEMANFAATAN BAHAN DAUR ULANG UNTUK PENGEMBANGAN ALAT TITRASI SEDERHANA SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA Oleh: Ujang Ukardi NIM. 08670003 Dosen Pembimbing: 1. Esti Wahyu Widowati, M.Si., M.Biotech 2. Karmanto, S.Si., M.Sc Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengetahui ciri proses dan karakteristik, serta kelaikan dan kualitas alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang sebagai sumber belajar kimia. Kualitas alat titrasi sederhana yang dikembangkan didasarkan pada penilaian 4 guru kimia serta respon dari 11 peserta didik SMA/MA kelas XI IPA. Penelitian pengembangan ini menggunakan 5 tahapan, yaitu tahap perencanaan yang meliputi analisis kurikulum dan pemilihan topik materi, tahap pengorganisasian meliputi pengumpulan referensi yang berkaitan dengan materi asam basa dan pembuatan rancangan alat titrasi, tahap pelaksanaan yang meliputi pembuatan alat sesuai dengan desain alat, tahap pengujian produk, dan tahap penilaian produk. Alat titrasi sederhana ini divalidasi oleh 2 dosen pembimbing, 1 ahli materi, 1 ahli media pembelajaran, dan 4 orang peer reviewer. Penilaian produk dilakukan oleh reviewer yaitu 4 guru kimia SMA/MA serta direspon oleh 11 peserta didik SMA/MA di Kota Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang berisi aspek dan kriteria tertentu. Hasil penilaian reviewer dan respon peserta didik yang berupa data kualitatif kemudian diubah menjadi data kuantitatif dengan skala Likert. Untuk mengetahui kualitas alat titrasi, data diubah menjadi data kualitatif skala lima dengan pedoman kriteria kategori penilaian ideal dan persentase keidealan untuk menentukan kualitas alat titrasi sederhana yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat titrasi sederhana yang dikembangkan menurut 4 guru kimia SMA/MA di Yogyakarta memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan sebesar 86,90%. Berdasarkan respon 11 peserta didik, alat titrasi yang dikembangkan memiliki kualitas Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan sebesar 96,54% sehingga laik digunakan sebagai sebagai sumber belajar. Kata kunci: penelitian dan pengembangan (R&D), bahan daur ulang, dan alat titrasi.
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan mata pelajaran yang termasuk kepada rumpun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran ilmu kimia diharapkan akan lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik jika disertai dengan kegiatan praktikum. Hal itu akan membuat peserta didik lebih dekat dengan laboratorium dan mengenal berbagai peralatan kerja praktikum yang ada di dalamnya. Materi dalam mata pelajaran kimia tidak bisa seluruhnya disertai dengan kegiatan praktikum, hal itu berkaitan erat dengan jenis dan karakteristik materi 1
yang akan disampaikan. Berdasarkan observasi dan wawancara , pengetahuan peserta didik tentang alat-alat praktikum yang sering digunakan di laboratorium masih belum optimal. Oleh karena itu, kegiatan praktikum sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar kimia di sekolah. Hal ini dikuatkan oleh Arifin, dkk (2000: 122) yang berpendapat bahwa mempelajari IPA kurang dapat berhasil bila tidak ditunjang dengan adanya kegiatan praktikum. Tersedianya laboratorium sekolah berpotensi untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat, mengobservasi, menafsirkan hasil observasi, dan menyimpulkan. Dengan metode praktikum ini, peserta didik juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan kognitif, psikomotorik, dan afektifnya untuk membuktikan berbagai kebenaran teori kimia. 1 Observasi dan wawancara dilakukan secara berturut-turut pada tanggal 10-16 Oktober 2011 dalam kegiatan PLP di SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
1
2
Faktanya, kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum ini jarang dilakukan di sekolah. Hal tersebut diperkuat oleh Eko, dkk (2001: 96) yang mengungkapkan beberapa hal yang biasanya dijadikan alasan jarang dilakukannya praktikum di sekolah, di antaranya adalah tidak tersedianya laboratorium beserta alat dan bahannya di sekolah, tidak d imilikinya tenaga laboratorium yang membantu guru mempersiapkan pelaksanaan eksperimen, terbatasnya waktu yang tersedia mengingat banyaknya materi yang harus diberikan kepada peserta didik sesuai tuntutan kurikulum, dan soal-soal UN dan SBMPTN yang hanya menekankan aspek pengetahuan memacu guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan soal daripada melakukan percobaan di laboratorium. 2
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan peserta didik , salah satu materi kimia yang terkadang sulit dipahami adalah stoikiometri larutan, khususnya pada sub bab titrasi asam basa. Hal itu dikarenakan praktikum yang dilakukan terbatas pada praktikum sederhana tentang perbedaan larutan asam basa menggunakan kertas lakmus dan indikator universal. Praktikum yang dilakukan tersebut belum menyentuh konsep stoikiometri larutan, sehingga diperlukan suatu kegiatan kerja laboratorium mengenai konsep stoikiometri di antaranya titrasi asam basa. Salah satu penerapan konsep titrasi asam basa yang cukup sederhana yaitu pada praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan. Beberapa peralatan yang diperlukan pada praktikum ini yaitu buret, statif, bola hisap, pipet ukur, erlenmeyer, corong kaca, dan suatu indikator asam basa. 2 Wawancara kepada peserta didik kelas XI dan XII IPA dilakukan berturut-turut pada tanggal 1214 Oktober 2011
3
Persoalannya, tidak semua sekolah SMA/MA di Yogyakarta mempunyai peralatan kerja laboratorium yang lengkap dan memadai. Jika ada pun, jumlahnya sangat terbatas dikarenakan biaya pengadaan peralatan laboratorium sekolah, khususnya seperangkat alat titrasi standar yang relatif mahal. Alat titrasi standar yang ada saat ini dibuat melalui proses pabrikasi, telah melewati tahap kalibrasi, dan berbahan dasar kaca/gelas sehingga biaya pengadaan alat titrasi standar oleh sekolah-sekolah akan sangat besar. Melihat fenomena tersebut, maka perlu dikembangkan suatu alat titrasi asam basa yang terbuat dari bahan sederhana yang mudah didapat, mudah dirangkai, dan akan lebih bernilai guna jika alat tersebut terbuat dari bahan daur ulang. Hal tersebut yang mendasari peneliti untuk mengembangkan alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana
ciri
proses
dan
karakteristik
alat
titrasi
sederhana
menggunakan bahan daur ulang sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA? 2. Bagaimana kelaikan dan kualitas alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang sebagai sumber belajar kimia?
4
C. Tujuan Pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengetahui ciri proses pengembangan dan karakteristik alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA; 2. mengetahui kelaikan dan kualitas alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang yang dikembangkan, sehingga alat tersebut memenuhi kriteria sebagai alat peraga yang dapat digunakan sebagai sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA. D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang yang dikembangkan terdiri dari buret, statif, klem buret, corong kecil, dan botol bekas pengganti erlenmeyer. Adapun rinciannya dipaparkan sebagai berikut. 1. Buret terbuat dari lampu akuarium bekas berbahan gelas/kaca. 2. Keran buret berasal dari gelas/kaca yang dimodifikasi. 3. Ujung buret terbuat dari gelas/kaca yang dimodifikasi. 4. Tiang statif dengan panjang 45 cm dan alas statif berukuran 20x15 cm dengan tebal 3 cm dilapisi sticker dan pelitur. 5. Klem buret berbahan baku besi. 6. Corong kecil terbuat dari kaca/gelas. 7. Erlenmeyer berasal dari limbah botol kaca.
5
E. Manfaat Pengembangan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1.
Bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam merancang alat-alat praktikum kimia yang bersifat sederhana.
2.
Bagi guru sebagai pendidik, sebagai alat dalam melakukan praktikum.
3.
Bagi peserta didik, sebagai alat peraga dalam melakukan praktikum dan sebagai sumber belajar.
F. Asumsi dan Batasan Pengembangan 1.
Asumsi pengembangan Asumsi
dari
pengembangan
ini
adalah
alat
titrasi
sederhana
menggunakan bahan daur ulang yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA khususnya kelas XI IPA. 2.
Batasan pengembangan Batasan pengembangan alat titrasi asam-basa sederhana menggunakan bahan daur ulang ini adalah sebagai berikut: a. Alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang ini hanya ditinjau oleh 2 dosen pembimbing, 1 ahli materi, 1 ahli media, dan 4 peer reviewer untuk memberikan masukan. Kemudian dinilai oleh 4 guru kimia SMA/MA dan respon 11 peserta didik sebagai pengguna dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta b. Alat titrasi sederhana yang dikembangkan berasal dari bahan yang dapat didaur ulang.
6
c. Alat titrasi sederhana yang dikembangkan mencakup satu materi pokok yaitu titrasi asam-basa. d. Bahan-bahan yang digunakan adalah reagen dengan rentang konsentrasi 0,1 - 0,5 M. G. Definisi Istilah 1. Pengembangan adalah suatu kegiatan memperluas atau menyempurnakan sesuatu yang telah ada (Depdiknas, 2002: 679). 2. Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan, dan peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun berkelompok (Mulyasa, 2007:110). 3. Titrasi asam basa adalah suatu teknik dalam analisis kuantitatif yang didasarkan pada penetapan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang akan ditetapkan berdasarkan prinsip reaksi asam basa (Basset, 1994: 259). 4. Barang daur ulang adalah suatu barang yang masuk kategori bekas namun masih mempunyai daya guna (Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 2008: 325).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini adalah: 1. Telah dikembangkan suatu alat titrasi sederhana yang dapat dipakai sebagai alat praktikum dan sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA pada materi larutan asam basa. Karakteristiknya sebagai berikut: a.
Karakteristik Proses Tahap awal pengembangan produk adalah analisis kebutuhan dengan cara
melakukan
wawancara
kepada
guru
kimia
di
SMA
Muhammadiyah 6 Yogyakarta. Tahap kedua adalah tahap analisis kurikulum yang bertujuan untuk mengkaji materi Kimia SMA/MA kelas XI IPA semester genap yang sesuai dengan alat titrasi asam basa. Tahap ketiga yaitu pemilihan topik materi yang didasarkan pada materi asam basa sub bab titrasi larutan asam basa. Pengkajian komponen standar kompetensi dan kompetensi dasar kemudian dirinci ke dalam indikator pencapaian hasil belajar yang disesuaikan dengan kurikulum operasional KTSP. Tahap keempat yaitu pengujian alat titrasi sederhana yang dikembangkan di laboratorium. Tahap kelima yaitu alat titrasi sederhana yang dikembangkan kemudian direvisi berdasarkan masukan dari 2 dosen pembimbing, 1 ahli materi, 1 ahli
74
75
media, 4 peer reviewer, dan 4 guru kimia SMA/MA, serta respon dari 11 peserta didik SMA/MA kelas XI IPA sebagai pengguna. b.
Spesifikasi Produk Alat tirasi sederhana yang dikembangkan menggunakan bahan daur ulang ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut. 1) Buret terbuat dari lampu akuarium bekas berbahan kaca. 2) Keran buret berasal dari kaca. 3) Ujung buret terbuat dari kaca yang dimodifikasi. 4) Tiang statif dengan panjang 45 cm dan alas statif berukuran 20x15 cm dengan tebal 3 cm dilapisi sticker dan pelitur. 5) Klem buret berbahan baku logam besi. 6) Corong kecil terbuat dari kaca/gelas. 7) Erlenmeyer berasal dari limbah botol kaca.
2. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, kualitas alat titrasi sederhana yang dikembangkan adalah sangat baik. Adapun hasil pengujian di laboratorium secara terperinci adalah sebagai berikut: a.
Hasil titrasi menggunakan alat titrasi standar. 1) Pada penentuan konsentrasi NaOH diperoleh volume rerata sebesar 5,34 mL dengan simpangan 0,069. Pada penentuan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan diperoleh volume rerata NaOH sebesar 22,13 mL dengan simpangan 0,067 serta kadar asam asetat sebesar 2,66%.
76
b.
Hasil titrasi menggunakan alat titrasi sederhana yang dikembangkan. 1) Pada penentuan konsentrasi NaOH diperoleh volume rerata sebesar 5,38 mL dengan simpangan 0,265. Pada penentuan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan diperoleh volume rerata NaOH sebesar 22,4 mL dengan simpangan 0,447 serta kadar asam asetat sebesar 2,69%.
3. Berdasarkan penilaian 4 guru kimia SMA/MA, hasil pengembangan alat titrasi sederhana berbasis bahan daur ulang ini memiliki kualitas sangat baik dengan skor 126 dari skor maksimal 145 sehingga laik digunakan. B. Batasan Penelitian Penelitian pengembangan yang dilakukan ini memiliki batasan. 1.
Alat titrasi sederhana berbasis bahan daur ulang ditinjau oleh 2 dosen pembimbing, 1 ahli materi, 1 ahli media, dan 4 peer reviewer. Kemudian dinilaikan kepada 4 guru kimia SMA/MA dan direspon oleh 11 peserta didik sebagai pengguna dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta
2.
Alat titrasi sederhana yang dikembangkan berasal dari limbah kayu dan kaca/gelas.
3.
Alat titrasi sederhana yang dikembangkan mencakup materi larutan asam basa pada sub bab titrasi asam basa.
4.
Alat titrasi sederhana yang dikembangkan dapat digunakan pada bahan-bahan yang mempunyai rentang konsentrasi 0,1 - 0,5 M.
77
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut Penelitian ini termasuk kepada penelitian dan pengembangan yang bertujuan mengembangkan sumber belajar kimia di SMA/MA. Adapun saran pemanfaatan dan pengembangan produk lebih lanjut yaitu. 1. Saran Pemanfaatan Alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang ini perlu diujicobakan dalam proses kegiatan belajar mengajar kimia terutama pada praktikum yang dilakukan oleh peserta didik kelas XI IPA SMA/MA. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejauh mana keunggulan dan kelemahan alat titrasi asam basa yang dikembangkan tersebut. 2. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang ini perlu diujicobakan lebih lanjut secara luas dan menyeluruh. Selain itu, perlu juga dilakukan inovasi terhadap sumber belajar kimia, terutama alat peraga kimia di laboratorium yang lebih mengutamakan aspek lingkungan dan efisiensi anggaran sekolah.
78
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. (2008). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arifin, Mulyati dkk. (2000). Stretegi Belajar Mengajar Kimia. Common Textbook (Edisi Revisi). Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI. Aqib, Zainal. (2002). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Bahri, M. (2009). Pengembangan Alat Elektrolisis Air dengan Katalis KOH dan NaOH Sebagai Sumber Belajar Kimia SMA/MA. Yogyakarta: Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Basset, J. (1994). Vogel’s Textbook Of Quantitive Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis Fourth Edition. London: Longman Group UK Limited. Borg & Gall. (1989). Educational Research. New York Pinancing. Washington: The Word Bank. Brady E., James. (1999). Kimia Universitas Azas dan Struktur jilid I edisi kelima. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Chang, R. (2003). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Day & Underwood. (1996). Kimia Analisis Kuantitatif Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Peraturan Kemeterian Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA/SMK. Eko, dkk. (2001). The Use of Household Chemicals for Chemistry Experiment (An Alternative Chemistry Experiment at Senior High School). Bandung: Faculty of Science and Mathematics Education, UPI. Khopkar, SM. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. Mulyasa. (2010). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
79
.(2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rifa’i, Ahmad. (2011). Pengembangan Kalorimeter Sederhana Sebagai Media Pembelajaran Kimia di SMA/MA. Yogyakarta: Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga. Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sarifudin, Asep. (2010). Alat Destilasi Sederhana sebagai Wahana Pemanfaatan Barang Bekas dan Media Edukasi bagi Siswa SMK untuk Berwirausaha di Bidang Pertanian. Jurnal. Bogor: IPB. Sastrawijaya, Tresna. (1988). Proses Belajar Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subana, dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sudijono, Anas. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyarto H., Kristian. (2004). Kimia Anorganik I.Yogyakarta: FMIPA UNY. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. . (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo & Sari. (2009). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY. Sutiman & R, Eli. (2000). Teknologi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY. Suyanti, Retno. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Syah, Muhibbin. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Widjajanti, E. (2009). Bahan Ajar Pelatihan Laboran Kimia: Kalibrasi Peralatan Gelas. Yogyakarta: FMIPA UNY.
80
SUCOFINDO. 2010. Kalibrasi Alat Ukur dan Alat Uji. Diakses tanggal 24 Maret 2013 dari http://sucofindo.co.id/infrastruktur/196/kalibrasi-alat-ukur-danalat-uji.html/. P4TKIPA. (2010). Kalibrasi Peralatan Titrasi Lab Kimia. Diakses tanggal 24 Maret 2013 dari http://p4tkipa.org/labkimia.php/. B4T. (2013). Laboratorium Kalibrasi. Diakses tanggal 26 Maret 2013 dari http://www.b4t.go.id/laboratorium-kalibrasi.html/. Ichunz. (2010). Daftar Harga Alat Peraga Pendidikan Lab. Kimia-Fisika-Kimia dan Umum. Diakses 10 Juli 2012 dari http://www.scribd.com/doc/25184588/Price-List-Lab/. Luunk, Link. (2011). Daftar Harga Alat Laboratorium. Diakses 10 Juli 2012 dari http://www.scribd.com/doc/72985980/Price-List-Produk-Pudak-2010Lab/. Nining. (2011). Indikator Alami dari Kubis Merah. Diakses 10 Juli 2012 dari http://nining-okeh.blogspot.com/2011/02/kubis-merah-sebagai-indikatorasam-basa.html/. Samaja, Ruben. (2012). Standar Satuan Harga Barang: Alat Laboratorium. Diakses 10 Juli 2012 dari http://www.scribd.com/doc/79975241/AlatLabotarium/.
81
Lampiran I
DAFTAR PENINJAU (AHLI MEDIA, AHLI MATERI, DAN PEER REVIEWER), REVIEWER, RESPONDEN, DAN HASIL OBSERVASI 1. Daftar Nama Ahli Media No
Nama Lengkap
1
Endaruji Sedyadi, S.Si., M.Sc
Institusi Dosen
Kimia
Anorganik
UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Daftar Nama Ahli Materi No 1
Nama Lengkap Indra Nafiyanto, S.Si
Institusi Laboran
Laboratorium
Terpadu
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Daftar Nama Peer Reviewer No
Nama Lengkap
1
Ardian Setyo Wibowo, S.Pd.Si
2
Muhammad Sholehudin, S.Si
3
Sartono, S.Pd.Si
4
Hilmy Hamidi, S.Si
Status Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Angkatan 2008 Mahasiswa
Kimia
UIN
Sunan
Kalijaga Angkatan 2008 Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Angkatan 2008 Mahasiswa
Kimia
UIN
Kalijaga Angkatan 2008
Sunan
82
4. Daftar Nama Reviewer No
Nama Lengkap
1
Dra. Puji Astuti
2
Eny Triastuti, S.Pd
3
Dra. Han’ah Hanum
4
Rischa Mahmudi H., S.Pd.Si
Institusi Guru Kimia SMA N 7 Yogyakarta Guru Kimia SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta Guru Kimia MAN 2 Yogyakarta Laboran dan Guru Kimia SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
5. Responden No
Nama
Asal Sekolah
1
Emeralda Saentya
MAN 3 Yogyakarta
2
Eighta Maydina
MAN 2 Yogyakarta
3
Syah Agus
MAN 2 Yogyakarta
4
Guruh Prakoso Putra
MAN 2 Yogyakarta
5
Okta Noviana Nur K.
MAN 2 Yogyakarta
6
Perwita Sari
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
7
Eka Hana Ardini
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
8
Heny Susilawati
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
9
Diah Setya N.
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
10
Anita Agustin
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
11
Cristanova
SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
83
Hasil observasi dan wawancara di sekolah SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta 1. Peran praktikum kimia sangat membantu peserta didik dalam memahami materi dan konsep yang disampaikan ketika pembelajaran dilakukan. 2. Sejauh ini materi kimia yang biasa dipraktikumkan hanya terbatas pada praktikum yang mudah dilakukan, misalnya laju reaksi, larutan elektrolit, dan, membedakan larutan asam basa. 3. Jumlah alat peraga kimia yang ada di laboratorium kami cukup lengkap, namun kami mengalami kesulitan dalam hal penambahan kuantitas alat peraga yang diperlukan karena faktor harga yang sangat mahal. 4. Alat peraga yang biasa dipakai adalah alat-alat gelas yang terstandar seperti gelas beker, pipet ukur, labu takar, dan buret. 5. Beberapa percobaan kimia sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari peserta didik antara lain: pembuatan agar-agar (nata de coco), telur dan ikan asin, penyamakan kulit, pembuatan sabun dan es krim, jasa napthol dan batik, pembuatan tahu, tape, dan tempe. 6. Sangat dianjurkan untuk melakukan praktikum kimia dengan mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar peserta didik, karena akan lebih bermakna dan berkesan bagi mereka. 7. Perlu diantisipasi mengenai berbagai peralatan laboratorium kimia yang berasal dari gelas, mungkin bisa diganti dengan alat lain yang berprinsip sama namun harganya lebih murah.
84
85
86
Lampiran II MASUKAN AHLI MATERI TERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG No A
Kriteria Penilaian Tampilan fisik alat titrasi asam basa 1. Desain perangkat alat titrasi asam basa ini menarik 2. Keterangan alat ini informatif 3. Tulisan petunjuk pengorganisasian alat ini informatif
B
C
D
E
Keberfungsian alat 4. Buret (lampu akuarium) dapat menampung cairan dengan presisi 5. Keran buret dapat meneteskan cairan dengan konstan 6. Klem dapat menahan buret dengan kuat 7. Statif (penyangga kayu) dapat menyangga buret dengan kuat 8. Corong kaca dapat mengalirkan cairan dengan lancar 9. Erlenmeyer (botol kaca bekas) dapat menampung cairan dengan baik Tingkat keterlaksanaan rancangan praktikum 10. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh guru 11. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh peserta didik 12. Alokasi waktu yang disediakan untuk praktikum ini memadai sebagai sumber belajar Aspek keamanan 13. Kegiatan praktikum menggunakan alat ini tidak berbahaya bagi guru dan peserta didik 14. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini tidak berbahaya bagi peserta didik Proses pembuatan alat 15. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini mudah didapatkan oleh guru dan peserta didik
Saran
87
16. Guru kimia dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini 17. Peserta didik dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini F
G
H
I
Kesesuaian dengan muatan KTSP 18. Bahan baku alat ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik 19. Alat praktikum ini dibutuhkan dalam pembelajaran kimia di laboratorium 20. Praktikum menggunakan alat ini menjadikan peserta didik lebih aktif 21. Alat praktikum ini mendukung dalam pemahaman materi asam basa 22. Alat praktikum ini membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif 23. Praktikum menggunakan alat ini dapat menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar 24. Alat praktikum ini membantu tercapainya tujuan pembelajaran Apek ekonomi 25. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat praktikum titrasi ini murah 26. Biaya pembuatan alat ini mudah dijangkau oleh semua sekolah 27. Alat ini mudah untuk diproduksi secara massal Aspek kepemilikan alat 28. Semua sekolah SMA/MA perlu memiliki alat titrasi asam basa seperti ini 29. Alat ini dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar kimia Aspek lingkungan 30. Pembuatan alat ini dapat mengajarkan peserta didik peduli terhadap lingkungan 31. Pembuatan alat titrasi ini dapat membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan
88
Terima kasih peneliti ucapkan atas kerja samanya berupa saran dan masukan yang membangun. Semoga alat praktikum yang peneliti kembangkan dapat bermanfaat di kemudian hari. Amin.
Yogyakarta,
Januari 2013
Ahli Materi
(…………………………………………..)
89
Lampiran II MASUKAN AHLI MEDIA TERHADAP PRODUK PENGEMBANGAN ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG No A
Kriteria Penilaian Tampilan fisik alat titrasi asam basa 1. Desain perangkat alat titrasi asam basa ini menarik 2. Keterangan alat ini informatif 3. Tulisan petunjuk pengorganisasian alat ini informatif
B
C
D
E
Keberfungsian alat 4. Buret (lampu akuarium) dapat menampung cairan dengan presisi 5. Keran buret dapat meneteskan cairan dengan konstan 6. Klem dapat menahan buret dengan kuat 7. Statif (penyangga kayu) dapat menyangga buret dengan kuat 8. Corong kaca dapat mengalirkan cairan dengan lancar 9. Erlenmeyer (botol kaca bekas) dapat menampung cairan dengan baik Tingkat keterlaksanaan rancangan praktikum 10. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh guru 11. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh peserta didik 12. Alokasi waktu yang disediakan untuk praktikum ini memadai sebagai sumber belajar Aspek keamanan 13. Kegiatan praktikum menggunakan alat ini tidak berbahaya bagi guru dan peserta didik 14. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini tidak berbahaya bagi peserta didik Proses pembuatan alat 15. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini mudah didapatkan oleh guru dan peserta didik
Saran
90
16. Guru kimia dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini 17. Peserta didik dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini F
G
H
I
Kesesuaian dengan muatan KTSP 18. Bahan baku alat ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik 19. Alat praktikum ini dibutuhkan dalam pembelajaran kimia di laboratorium 20. Praktikum menggunakan alat ini menjadikan peserta didik lebih aktif 21. Alat praktikum ini mendukung dalam pemahaman materi asam basa 22. Alat praktikum ini membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif 23. Praktikum menggunakan alat ini dapat menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar 24. Alat praktikum ini membantu tercapainya tujuan pembelajaran Apek ekonomi 25. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat praktikum titrasi ini murah 26. Biaya pembuatan alat ini mudah dijangkau oleh semua sekolah 27. Alat ini mudah untuk diproduksi secara massal Aspek kepemilikan alat 28. Semua sekolah SMA/MA perlu memiliki alat titrasi asam basa seperti ini 29. Alat ini dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar kimia Aspek lingkungan 30. Pembuatan alat ini dapat mengajarkan peserta didik peduli terhadap lingkungan 31. Pembuatan alat titrasi ini dapat membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan
91
Terima kasih peneliti ucapkan atas kerja samanya berupa saran dan masukan yang membangun. Semoga alat praktikum yang peneliti kembangkan dapat bermanfaat di kemudian hari. Amin.
Yogyakarta,
Januari 2013
Ahli Media
(…………………………………………..)
92
93
94
95
96
Lampiran III INSTRUMEN PENILAIAN PEER REVIEWER ALAT TITRASI ASAM BASA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA No A
Kriteria Penilaian Tampilan fisik alat titrasi asam basa 1. Desain perangkat alat titrasi asam basa ini menarik 2. Keterangan alat ini informatif 3. Tulisan petunjuk pengorganisasian alat ini informatif
B
C
D
E
Keberfungsian alat 4. Buret (lampu akuarium) dapat menampung cairan dengan presisi 5. Keran buret dapat meneteskan cairan dengan konstan 6. Klem dapat menahan buret dengan kuat 7. Statif (penyangga kayu) dapat menyangga buret dengan kuat 8. Corong kaca dapat mengalirkan cairan dengan lancar 9. Erlenmeyer (botol kaca bekas) dapat menampung cairan dengan baik Tingkat keterlaksanaan rancangan praktikum 10. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh guru 11. Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh peserta didik 12. Alokasi waktu yang disediakan untuk praktikum ini memadai sebagai sumber belajar Aspek keamanan 13. Kegiatan praktikum menggunakan alat ini tidak berbahaya bagi guru dan peserta didik 14. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini tidak berbahaya bagi peserta didik Proses pembuatan alat 15. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini mudah didapatkan oleh guru dan peserta didik
Saran
97
16. Guru kimia dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini 17. Peserta didik dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini F
G
H
I
Kesesuaian dengan muatan KTSP 18. Bahan baku alat ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik 19. Alat praktikum ini dibutuhkan dalam pembelajaran kimia di laboratorium 20. Praktikum menggunakan alat ini menjadikan peserta didik lebih aktif 21. Alat praktikum ini mendukung dalam pemahaman materi asam basa 22. Alat praktikum ini membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif 23. Praktikum menggunakan alat ini dapat menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar 24. Alat praktikum ini membantu tercapainya tujuan pembelajaran Apek ekonomi 25. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat praktikum titrasi ini murah 26. Biaya pembuatan alat ini mudah dijangkau oleh semua sekolah 27. Alat ini mudah untuk diproduksi secara massal Aspek kepemilikan alat 28. Semua sekolah SMA/MA perlu memiliki alat titrasi asam basa seperti ini 29. Alat ini dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar kimia Aspek lingkungan 30. Pembuatan alat ini dapat mengajarkan peserta didik peduli terhadap lingkungan 31. Pembuatan alat titrasi ini dapat membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan
98
Terima kasih peneliti ucapkan atas kerja samanya berupa saran dan masukan yang membangun. Semoga alat praktikum yang peneliti kembangkan dapat bermanfaat di kemudian hari. Amin.
Yogyakarta, 19 Desember 2012 Peer Reviewer
(………………………………………) NIM.
100
101
102
103
104
Lampiran IV
INSTRUMEN PENILAIAN ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA
Nama Reviewer
:
Lembaga Reviewer
:
Bidang Keahlian
:
Petunjuk Pengisian
:
1. Berilah tanda chek (√) pada kolom kode sesuai dengan penilaian Anda terhadap alat titrasi sederhana ini dengan kriteria; SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, SK = Sangat Kurang. 2. Apabila penilaian Anda adalah SK, K atau C, maka berilah saran tentang hal-hal apa saja yang menjadi penyebab kekurangan atau perlu penambahan sesuatu pada lembar yang telah disediakan. 3. Terima kasih kami ucapkan atas kerjasamanya. Yogyakarta,
Januari 2013 Reviewer
(………………………………………………) NIP.
ra)
z
d tiql
a
F]
4 J
a
z l.T
g a
Fq
z !1
z
M L
o (9
rD
fr]
gcl
o
ul
Z
x
U
E
a ta
FA
a
-a a a
jc
&
g
(\,
(rl
t
H F]
0
z
ql
pct
c,
cl
E
GI
E
(t a (ll
a
l-
GI
L (9
F]
zH Fr ztd=
li
v
2'E ii 'E
9t +,
cl
tH
cl
r
ta
€H
a)
a 6,
Ir
zo
tsi
g.
c (B a ru
(l)
cl
ao
c
C6
G' ?
a)
a
q3
a l[
cl
tr q)
a
(l}
5
I
fil
a
M
l*
Gi
.C'
d
!-.
L
ID
6)
M t\
-o
@
6l
>r
}.{
ct
!)
P
E
d q)
= L cl 5
E
GI
J4
(Il
6
(B
ct
c)
o0
P
(t)
o.
.l4 cl
€
a
(l)
E Gi
g'd
P.A
-{
O)
fib. Gi
h €g cl !r (l) M .c'
€
tr cl
o.
t &= )>\ !) k
E GI
P" (d
5
tr (l)
M
d
tr (l)
€
tr GI
(l)
b0 g
ct
bI) o0
€cl
o.
o b0
i
o d cl j4 a lt)
tr P GI
d cl b0 tr
cl
GI
d
o)
GI
k
d
(It
GI
E! (l)
CI
J4
b0
(tt
s(t)
L.
t
oo
E
b0
(l)
r! G'
H
G
d J
a2
ql
EE .EE ra? H
(n
o bo tr = P.
v)
GI
5
rE
F{
EE
a 6t L 6l
f,l
t-I-
6t a at
d
g,=
tx
&
o .v
cl
ct
tr (l}
€
tr!
GI
ct
tsL t4j Drl
lr{
.-l '
.g tr tr
i.}
()
ftt L (g ()
bo
U)
tr kcl
c
L GI
GI
tr cl
t
k
Cd
Fi
f,
I GI
L.
F{
\q)
cGI oo q (,
(r{
CI
(tl
o{) -l
d
c(l)>\
a
r+.r
tr (l (tt c)
e 6l
Jl{
GI
bI) (u
E Erl
o.
GI t(,
(d
() d
-!4 uo H
o k o r,-54 U
GI
E) tr
a fr
d
(d
J4
Gt
GI
c(.) G,
o. (s
E
rc
6l
I
J4
s
ll)
(B
GI lz 6
g
6l b0 L o0 H ql (l)
G, o cl
c l1 tr
-51
o I po
6t
e5oI
ql
€E do
o bo
LJ4
!,'E
6r -o
Egd' (l.)
t4E +i
tr
ri EI 6 bI tr
t) d
O, 'ri
6l
L
tr
lq) a) ":4 GI
Li
SJ
J1
-54
14{
-CJ
t{ 6
tr (q
.l
TE #lZ ct
crl
\o
ct
I
(B
€
.E
E
tr
(6
!
GT
d
.E I
GI
ct
c GI
J. (c
E* bO'rJ glE (I)cC
EE q(7i rg(l)
oo&
€E rO TE -}z..l
dE
tr{€ Jt
Jc, tr
<E q;
Gl
,rd
tr€ 9tc
E€
(D .n
tr<, *d
EE H II) -a (.) =gp.
frc r.i grd
G,
c5 tp 5 .9 0r) (1)bo o bo.< Ia MH EI
6 (l)
Glk
tri
{
E& Er &i
cts cl!
tI
(.;)
Sx trE
6l
=(n Jd act
GtE '66
-l
g d g
HE v(l)
a-Y
G,
l-ar/l
-,0)
:TJ
..o€
b{}
.v cl
ooE
otr
g
cl
d
€.o gb .-. s 'E .r
.51 X
]J
(tl
G,
5 k d(\l (s'=l JZi dc)
'as GtY
9
tr
€6l E
(l)
a.
.t
.4
P
€
.V .E
F.ar(B
-c cl -o L q) p J(tl
tr = J4 I -v GI k o.
.ibo
b0
bI)
Gt
E-oGl
trl>r dcl >.-d -61 H€
Sin Gl .l
€c(\l -,4 GI.(:, ct -.
E.E
s
5=
cl cl GI
ql
& q)
a a (l, o)
o t(
Et r,)
eE() 5S ;a C)
(tt
E
E
d a (Il
(B
JC
u) t(I) g
q, k ta
(d
ail
sg Its
GI
Gi j1
GI
d
cl
H1 o- (g Fg l-rE SE aGl "-o EB '=.r, -Es
EE ci
trGl
.Ycl
C)
-l
d .o
E (l)
,.!4
d d }4
cl
O.
cl
€-<
.!1 .E .HL
Ec)
.sB *,a o-
6
E
Ecl
g
.V
ll)
.44
s
€
s
tg.
E
I-r .tr E,
.lL Fl
a (l) g
g
M
CB
l.i
€{rl
(G
E
GI .F
E {)
t
E
ts ()
a
GI
E.s b0'.=
d
€
,c (l) -v
Fi
3
.54
ad
cl
(l)
rC,
rlt' tr
3
€
cl k
GI
(scl SE Gt3
s
bo
E
+€
GI
a)
0j)
bo: .! Si
d
o)
tr H
d
Cg
tr (d
G,
E
-.4
F€ = .-r t .E.g d +aL bt Gt ot tr (l) EB 5&.tr -v HH
s
j1 cl g
E g
Es ?t
r!6
:i-y.- L.
c
-\4 ct(B
4l
EK 5.E
H-o ^.8 H
a
.o
d
11
o) q) a)
\o
cl
d'E
.IJ
Fi
li
QO
--o dcd ?.* Eag ci $
-c! qrEGl
o0 bI)
c{) E
Fr* =g .i-vg(tl J1 -C Q
g5 ct
c.-
L.
cl
-v GI
cl
.g c)
ts
cl C, d
(l)
g i cl
€d b{}
+)
tr tt)
E E (tt
E E
Eg (l) tr
cH -54
_vd SH o{.o P
ctE.-l
cct
.\4
3
-v (d
{) (n
kq
5
o
ccrl
(B
(t
I
d
x
I
cl
0*
E
()
A0tr{
ts ()
I
)
i=!)
ct
cl
l-r
a
o 3
cl
H ail
s-u H-d s (l)_o
Eo) '= bo
Eg. )d
}(ids{ '5 UGI
E;) _bs t< Gl
g ?l
.}dct =,trL. ad
EE
1E <& "g 'C, (l)
cl
tr
Ec, t'F EE o(l) itI --o 6C
GI
E
E (l)
l+.i
E
o o (u
rX €)
I
t*
-q (u
ct
pt
Ect J4
GI
(tI
E
EH
ooA
cE d.*
>.H
j4
bI) GI
t
GI
3.
E L
Gi
() (l)
.(,
s) d
(D
.!4 I
t
c 5 trl
>r .-(, .ddGlL.
?-c 6(('
g
Gl !., .H -:Z
GI
d
J'
qt
gB
raE
>r=
tqg
E
E
g
c 6l g cl
a G,i
E (D
0 (l)
!
'l,qJ Ita
o.-
-I4 P
gE
AHt,
=
.EE vr ct
T:}
€ l-{ (l) \t (l)
& .l
E .V tr
E ()
ti(I)
?a
€(Il
s(tl
5
a
G,
g ()
(t)
(l)
{i)
-v
s,
E
ts
(tl
GI
= E
Gt
GI
a
cl
ho
GI
'u o tg
(tl
cl I
GI
(t,
s
.A
TA
a J
Gt GI
g
an
-l Gt
€
t3(l)
e cl
H
(l)
-O
rl cl t[ a
tr q)
cl 'a
dd 0.d Gt b{) EtI
o0
trJ4 .H b() q.= GlH..E EI
cl A" (tl
Gt
E3 GI
EH Gla 4(tl
ES
ll)c, I4) trrH d
6\
g o E
€c .=
bo
-tr art =
rc6 dc ct=
cl okt' = PE tr:cl (Dt n ili -o
3o #Z d )
&
lr cb! (l)
FA
a
6l
g
ne
U
M
a E U
M
Fq
a
M
tr a
M
0
FA
U
M
a
z H
rl
tr
z11 v 1
Z J rh
'r/ rA \J
zf-l
a0
6t
= a a --( = a a a fr Fr i{
H F]
6 a
ql
6 (l}
6
tr{
,:a
5(l)
a o
z
o d g E
d cl
F] F{
lr (l)
z rd
V
ztrl a
ti
€c
g
scla ar)
cl
&h
q)
sc a
GI
6l a
GI
L {)
c(n
t4
-
q)
n
lq
6
rl
zo
CS
& !r d H
q)
H
G)
E
a -v )
()
g
c
6l
(\l
a pd d
hD EI
E
E{
H
GI
rf) .B
p i
CS
a (tl
U) CI
.t7
a (g
(s
€tr
+) (B
.$ P
cl J4
ho
tr (l l{ (,
t +) +) I
GI CB
cl
.51
bo
c
GI *.
c)
J4
E
Lr
bt)
0)
t<
E
J4
(B f4
bI)
tr
cl
I
-
'!1
s cl
a
GI
..o
d
u)
d L
Gt
a g (t a p(\l
E
H
an
(D
(tl
GI GI
d
a cl t{ P
.A
+) GI Gt
(tt
.l1
ht)
c
GI
k(l)
cl lr
I
'vt{ (s
g
(l)
g J4
tr C6
a (B
p
A GI a
cl .I)
c,
lr
+)
ct
(g
G,
(E P
GI
.V
bI)
cl *{ (l)
cl J4
hI)
l{ (D
cGt
a ln
ct
str scl
ql
a 6 a cL
cn
(,
$
o
,g
t{
-o
g
a ) J4
6l .A
(tt (n GI 5L
d ti
L.
_o +i
-t
o0
cl
Lr
o =
&)
(ll
C$
sd
.o
g cl
(d
.n
E
an
(g
tr H
a (tt
(g {r,
a
a (t
ct
cl
5L. +) P
(B
E{
lr
€tr d) g 6l
l. J
cl
a tr (!
a tr G'
art
6
..o
tr E
a cl a
ct L
€
ct
(g
c
GI
GI
6l
Gl
Gi
((i
H
-t
a0
bI)
u)
lr}
Q c!
6,
li
cl
a o a
o
.D
?l
a a $l &6l .o E
6l
a q)
rs
t
(D
GI (D
ct ll)
a
(tl
G +{ ql GI
$ a (l)
c
q<
€
d
c
(+{
rd
a a a a a g tr
Gt
L
€+) & GI
u)
GI
tr
cl ct ct
+r P
(tI H
t
.o H
J(o
E
c3 ru)
(€
-o tr
a
o
GI ti I
cl (t,
cd
a{) H
(l)
o) +a (l)
M M
M
c)
M
M
)1
C{
tl
s
rat
GI
k ()
I
q)
o)
l-{ (l)
k(l)
6 6 a d a E
rll
E
.o H
c,
as
Lr (l) P q)
H
ci
t)
cl
d
bo li b0
t(9
&t g EI
H q)
(Il hI) .i
E a
c cl
rd
sct
tr cl a
a
(B al)
tG
a (\,
a (l
an
3 d
P I
(G
(d
(6
GI
(s
d (d
d Cg a (B
d) (B
*r (u
g o o0 e (.) g
31
h
*{ (t)
P.
o bo g (l)
g g
(B
F{
d
cl
t)
CB
Lr (I)
a o
ao
() J
=
a o)a
(l)
a
th
c60
ccl
H
F r\
TA
cl
u)
li
J
sd
(l.)
(l)
h0
(s
GI
L{ +)
cl a (tl
cl
L
I
*.{
sL trHL A. s €g .!z)o 6l sd clt, a d 6l s 3 a d a d lr
€ el
(rr
TA
t$ (l) 9
EO
(c
q)
ct
+)
I
(l-r
a0
o)
J4
,:{
Z
c
d g
d
6l
a
a
J4 L{
c €
MI
a)
c
a 6l lr
I) fr H a Z t-,{ -t-{ a
&
b0
cl
FT
zrd
d
tr
Fr
(+.{
6t
tr GI
}.
'1,
I 4l a
a 6l tr
(d
GI
6l
6l
q{
L
a GI
t-) $
o\
tr a E U
M
a
M
tr a
M a
FA
(J
V g O
E a
EE
U
M
E a
M
a
a rl)
() li
g a TA
(I)
+r d L.
-o
H
d 6l
d o) EO
-5l Cd
E I
d (r)
p(s (Il at
c,
rl l.q)
sc) r&
c
l.i
a a,
(l)
L
a rn
I (l)lr
P.
6t EI (s bo
e
(l)
€
L
tr GI
?)
(tt
cl
Li
()
L (l)
b, bI)
tr M
A*
tr
E tr 6l
GI
(D
c(l)
(c
ql
€cl
d
cl
€
(t) (Il t< I
tr
ct
a d lr (l) g
o ho
r} 0. d
a
GI
q)
s
(l)
q
.-t
h
6t
a
Gt
J4 ()
p
E
a
(l)
a d TA
G
5
q)
Fr
ta e€
bI)
(1)
5
FA
q)
lr g
bI)
tr cd li
) J
b(}
b() L.
5
P (B
bo
d (s a d
b{)
€
cl L. cl ()
(B
bI)
bo
E
H ()
()
a
..! cl
a
I
bI) d GI
ta a ia tr
@
g (l)
g
tr q)
E
tr
a. (t,
o. (tI
P RI
E
(r) G,
GI
(d
{) E
cl
ct
o. (tl
€ t (h
H
tr (l) tr I
o. GI
'o
a ((l
a
x Jd }4ct s s s s GI
&(l}
o)
tr
E
5 ct
Jd G'
3
ts
t{ (s
ts
5
3 1.. GI
a = tr
q = d
a
cl
H
(tt
GI
C{
F
5 Jct
H
= Eq
(D
5 E .v=
a (l) t<
(l)
L. (B
I
(l) t<
o)
k
((l
9(l) !.
5
E E E fa
s
a
E
6l
H o J4 GI
JT O. t ,}d
cl +) u)
tr
o o0
g (\l E
o ,y o0
tr G' L
J4
e o
e
cl
-5d GI
-v
bI)
3 t() .v
GI
GI
C'
CB
a
r
\n
d t{
L
lr
I{)
()
16
OI rd
() al
ct
}{a
6l () li
+,
(l) 6 c) c ()
cl
a
(I) o) q)
tr
P
cl cl .o
}4 (n
cl
c
GI
g
(t} L.
{) It L
& 6l
ql
cc,
J4 rA
()
c6B
(l)
a
c
H (D
€(I) 11)
x
(ti
o. cl
€
g +, a d
q
9(l) t{
t
o) (l)
I(A
(d
g P
(l)
ti
(.)
o)
ID
L M o) M
L
k
)
G'
E
P Rt
=
bo
e (l)
€
(t, Fr
(tl
I
o" (tl
a J) cl
(6
o
ct
bo
tr (l,
cGt
br)
e ()
(l)
E €o) t{ (l) L p)
E
&
CS
rs
cl
6t
GI
cl
a (l) (l)
(l)
g (l) o.
()
o.
E J a rg q o k
€
,.o =
,.o
31 I
I
6l (l}
E
t
Ed
o.
cl
(l)
d E
3
q)
S{
G' G}
c)
l-{
(t,
d
'(,
J4
.{
M
M
M
M
q)
ot
crt
.ir
aat
M
-V @ H
6) L{
s
) .V
€GI
bI)
o)
(l)
()
t
#(D t
p
GI
d
{t)
ti
s
6
ct
(l)
-l
E
E
cl
(U
RI
g.
O.
d P.
Lr pJ c Cd
CB
(u
J4
J4
J4
-s1
g
tr
F
tr
M
g g
C)
(tt
(l)
GI
()
M
(l)
q)
()
L
(g
o. GI
I
()
t el jl
E (D
M
EI b0 bT
I
t\
a.t
t
rrl
(B
d >r tr (I) (D
t{ (tl
d 0. cl o,
ct
E (It
6!
,!
cqt
J4 br)
a0
bl GI >. d
c =
(l)
a
o +{ c iFr gB
(..l
fJ
sd
6l 60
E
CB
P (l) L{
q)
E € I
+a
€ € € € () :r ($
()
I
(l)
L.
(.)
?1
trl (s
br bo
I
()
I
cs
I
'l3
€
ql
Cg
G
E
G!
+l
5
J4
bn
H
a
C!
tr (l) tr
Cd
ct bo
J4
E
Ir
b() (d
() bI) q)
qB
t
Gt L.
63
(tl
P () L.
GI
L ql
P GI
.!4 =
EI
tr ()
t\,
ccl
*r
P
(r,
q
6l I6l
hD
I
-v a
31
d a. $
cl ts{
(tl
tr
d GI
a-l
-l
P
p c(€
..o
tr r$ r)
tr
.v
c
$ +, a
I
.}1 =
bI) hI) e! g g Iho bI) (l) (l) () .o o) o 'o .o 'd 5 'l{ a4 c a (d GI GI cl
I
E (tl
cl
I
E
6l
(g
(tI
tr (l)
hr)
d
o
H
IB
cl ()
e
cl
I
!
6 ()
tr
l.i
k
L{
H
GI +) (a
rA
J
(\l
(l)
a
CB
g () E
5
€
rn
H
v5
I.{
,r
(=)
l-r
(tl
d 3 & o (rl EI
J4
L.
Cd
5
q g
a
o
I GI I
a
o (J
M
M
a FE
0
Fq
U M
E (a E (J g M a
)1
a
31
':t ql E
(E
)
ql AI
bo
p
(B
-v g ?
J4 c)
Gt
) }1 o0
s5
o0 -t (., I
e)
li
'.o (€ oo o0
ccl
(l)
et
CI,
H
(.)
b0 (l)
.o I
()
Sr
r$ br)
b0
cct
>.
c)
tr
€ x GI
o.
ro
bo
€6t
c)
(D
L.
p5 (s
bo bo
bl)
GI
cl
>.
(l)
tr
(tl
o. GI
o0 d
>r (l)
E
r
cl cl
€ t
x (o
j1cl cl
(d
(rl
b0 bo
>. g
g
(,
c0
(l J{ GI
tr CT Gl ts ls 6l () t, c tr rB
*
+r
(+{
(c
cl
c!
(ti
(r)
a a i)
rrt
br)
()
CS
cl
td
a cclbn L
()
J{
tr cl
GI
u{)
(,
E
bo
H ()
t
ccl
t
tr q)
E
u)
c)
J1
€
cs
I
cl
b0 H
(l)
.5d
.5Z
-\4 lr
!
b0
o. ((l
1(,
($
(s
k
rs bo
H (l)
E ad
o. (l 'd (s c) rs
f7)
-+
Cg
b0 (D
E
L 6l k GI cl I o EI br) tr g a tr H 6l cl (l)
!
El
c cl
e a) tr
scl0. pu c J5 ) C)
c CC
a Gl ,l( (D
(rl h
.Y
q G,
bI)
o0
(l)
()
g
d
€ € ad
l-. (rl
o o0
)o
tB 1-r
(€
o b() tr 5 ts
tr (D tr
tr 0, tr
cl
(B
!
P
I
3r. (\t
o. cd
0. (It "o
cl
(It
an
(d }((l)GI g0)
s sclL) sc) (B
cl
a (\l
p(l) Cd
g lu g
€ (t, c) J4 cl .ll o o Io os
(tt
L q)
s) a)
c)
(I)
€)
ts
tr
H
G'
o0
f). (tl
€(\,
s
()
(€
J4 bo
c o t< ()o tat
k
d (l)
q)
L{ (l)
L
bo
EI
(l)
ot
)
-o 6l
(s
<)
c(l
l-{
.V (sl
u) (c
ln
tr
cl H ()
hI) 'C,
(t
lr (B o
b0
IEc)
g cl cl
tri
5 t-.
t
ho
bI)
) tbo
o
o)
(.)
(l)
GI
c(B
0) -51
s&d (B
E g RI
o0 H
(l) .o
c(€
a d p
J1 q) rs
o (d
L. q)
*{
J4 3o o
ll)
>. (u
g
E (l)
(l)
tr (t)
li
bo
.ll ,!d ,. g cl
b0
6l
I
g 6 L
J4 li ax (I)
o cl
c!
()
tr d 6
c
bI)
6l
E
Lr
g g = (B
tr (l)
a .v
G!
tr (u (D
r{
5
cl
c
€
b0
H
€ €ct
k(l)
{n
(d
so (B
o (d -v o I
tr 6l
tr (l) L
v
ql
c 6!
cl
p
k
q)
J4
,14
€
'13
CIl
CC
Gt
E
E 6\
e
6\ o \o
VI
VI
-v )
.V (d d
€cl €O. \o o\
sO
VI
x
x
5 GI
o. \o
s=(s
(\l
s
rrt
e{
\o
$
(\I
d
c
cc
CS
cd
CS
(tl
(d
(rt
GI
GI
d
bI) bo
E (l) d
b0
E
tr d
.v (ll
c
H
(d
-!l .d
6
H d
}1 tr
bo bo
h0
bI)
bI)
c)
(l)
tr (D tr
(g bI)
(s o{) (l)
d
tr ()
tr
d
'o
t
bo
d
b0
g (l) H
J4
?:.
d k g i
-54
0. tr (I,
GI
(l
cl
cl
co
o0
hI)
()
h0
M
M
M
c.l
ro
*
t<
(u
M
L
VI
oo
_v
-o 6
.+
x
bt -V GI
ll 5
\o
VI
u J
bo
G'
VI
J4
@
0.
VI
J4
(l)
(c
VI
tr
kq.)
5
X
tr
a
d (c J4
io
(l)
tr
O.
GI
}1
(.)
G)
G)
o
'o 'o (d
6 rl( tr bt ut
>. (l) tr
= -\4 d
+1 (B
c dJ p5 -o '(d 6 cf)
)
5
Ed F F F F F
H
L
@
s
li c) on
v
L
o I po
()
U
.!1
(s j1 o po
J1
ca
sctbo
& =a
ts
€ E€ t c(t, a id
0, GI ro
c.I
CB
(d
o o o (g (B rd cq) .v j1 ,x Jd cl 5D @ g @ hI) i 'l.bt io g o o o L. L. k L o o o o o l U U U U o
U
c
tr (B
ct
t(B
b0
!d o
()
d
GI
cGI
c,
tr
O.
rA
c,
()
g
GI
C)
g (l) e
E 6
H
CB ()
ct
€)
kl
oo
a<
lr (B I
.6
d tr b, (l)
J=
(tl l-.
d
bI)
lr
E{
GI -54 Lr
,!L
tr
tr
Cd
d (g f4 k
g
+i
(a
g H a) (t} E t
GI
q-r
(\.I
6l d al bo
G,
(l)
(\l
EI
ct
(I)
a
I6
h0
q
L
() d C)
€ p
(u
(r)
t6!
bl) bo
tr G)
&
<) q (6
P
€
t{
L. (B
L.
s GI
6l
Gt
J4
E P
tr
IJ
@ H (l)
'13
()
-54
c(g
€)
L (B
d
f
(c on a0
>.
al
s5 strs
cl
)1
cc
cl
(B
GI
hI)
a
cl
A.
CB
J4
r-t
(s
tr cl tr 5 J
J1
-!1 6l
E O
cl
l-{
g
r-.!
C)
q cGI ftl bo c)
E a
Fq E U v M a a
M
a
(J
)1
tq
!1 a
0
te
U
v a
M
s €
15
GI
t
s J4 € .V € € ']3 'o s E .d lto(s E € E ! d J1
Lr
oo d
(u
o H cl J1
-v ct
'o
(rt
!
GI
h (l) a (l) (l)
nl
o
E
G
o. (B
so x 6l cri VI X
VI
,g
(r,
{t) a (I)
a c)
c(s
.V J4
6l
E cl
a. ct
I
CG
cl
d (\l J4 (Il
E
5 hD
!d
t i
c(l)
6l
tr
,:{
CB
tr
bo
c{)
g (,)
i
3 J -v cl L g d
(tl Gi
bI) 0)
M
rl1
d (g
q
s
o)
o (d
J
v(Il5 o. cl
't,
VI oo
VI
x
VI
\o tr
o. (B
x
VI
$ g
g
o
!.)
(t -v J JGI
tr
ql
3
&(9
E (B
9. tB
'o 'o VI
cl
(d
p
c, J4
J4 (d
VI X
VI c..l
a0 6t
01
€
cl
(d
Gl
o. cl .(,
EI
(l) EI
H
u0
p(c(l)
€
CB
GI
.t H
E
5
.V
VI
O
d
?a
x
9
GI
L g
bo
(g q p(l)
() EI
Cd
(D
(n
c.l
VI
s
-v (d
l< g
rd
d
(l)
g g
-v I
.}Z cl l-r
.d
(d
P
P
5
a
)ho
RI
c3
.-t
E
hI)
tr {)
.l
c
tr
GI
u)
5
hI)
br) (l)
tr GI
sg
(tI
cl
GI
63
=0 b b0 tr (.) tr fr (tt
tr (l)
@ H (l)
rl (I) T,
H
E
tr
OD
5
o0 bo
t
(l)
E
d bl) d (l) E
'o
€ €
) J4
a
J4
.51
) .!4
J
.v (tI
-5d
.V
Or
S<
A
A A
(\I
ca
$
cd
L
5 $t l-.
fil
1..
J= -v cl L
d .l( d
E€)
(d
€(l)
E(I)
&(l .vd t)
B8
br) (tl
d
)
6
x6l B o)
xcc
lat q)
c
-v GI B a
G'
J4
o
a ct
tr
ot
A
bo
) €=
ct
,n
,.o (D
J4
)
r$
cl -v cl
(l bo (l
Jd
5 ()
GI
cl
E {) g
q
J4
(B
tr
s
d Gt lr = .!4 tr I -v d kg
(ll
H (U J4 (d
*t l-
€cl €d (B
d
EI
nr
Gt
GI
& aG}& Ea) L.(rt E '8. {.) EI -q q !) (l} (l) o
€
J4
rd
€
..o
g
rd J4
tr
GI cl .F .F (l)g Li(B '8 (l) (t) (c
d
tr
6 L
H
vcl
L
d
(s
GI
q)
E ,:(
o
d l.{
ct
o
rd
!)
(.)
TB
E (l)
d
cl
i4
(l)
{l)
?1
(s
g
g0
ah
q
Gt
E0
6l
q,
E
bI)
bo
ts (l)
(l) (h
E
oo bI)
E (n
x
P
cl
ID
F{
s s s s o o s \o .t o a o VI
6l
L (l) a
{t)
.F
.14
t)
t
bI)
tr GI
>r
) vcl B a
GI
o0
cl
p (D a G,
E d
g (l)
(s
cl
NI
hI)
_v
?a
ct
'(,
g
.v t 5 rs
d
P
)
-v I
vcl tr
a
& g 5 g 66
GI
.V (s
{D
(I)
'o (l)
a r3 u)
d
(n
(t)
€ € b0 tr!
cl
cl
)
t
>.
tr d >.
.v cl
-v GI
B
a
a
B a (It
J4
C\l
aa
$
ct
o
6 c t 6 €)
E
tr €, ti
M
EO
bo
d
s6l
>-)
6!
sqlfr s (1)
.(, .(J CB
k C) a (l)
L
{)
U) G)
x((l
g
EO
b0
H q)
(I)
(rt
(s
,.o
or)
-o k
tr
d (l)
p
cl
.v rd
tr
)bo bI)
tr {) al tr
H
) .v lrd
':( t .l( g d d li (d
g
I
Cg
JI o
cl
rat
t4
q! a0 q)
.o
-o t{
6 d d 6 H cl 6l
cl
cGI
CB
bI)
a M
v) (l)
G
q
d
u)
cd
bo
tr (t L.
a
G)
tr
E
rc
E 5 tr 5
bo
s Ed
ftl
bo
r(,
d
.o >) CB
.o L.
,i{
(c
ti
.o Sr
s
bo
(l)
q)
c()
cl
J4 (d
G,
(tl
ho
e
d Cd a g
cl
(s
d
d
6
(B
IB
cl
(B
&6l(tl
-V (B
JZ
5 g
bo
-!a d
c5
o0 bo (l)
g ?a
k H
i
bt) h0 (l) d H el H
cci
Cd
(d
tr
o{) (l)
o =o bo (l)
tr
tr
v)
) = J4 & 9
.\4
(d
d tr
GI
v(s
€cl
I
ad
(tI
CS
CB
b0 (u
(D
bI)
bI)
kq Ctl
H
P
I
.54
a lia a4
ct
(c b(}
(l)
s
GI
GI
p
d
EL
Cg
>r
..l4
GI
l-r
) bo
h0
(l)
hI)
E (D
Lr
L.
()
b!
a.)
c) g
.o
a
€
tr
a,
L a (, (l)
Cd
(€
(\l
p
ro
(u
GI
(d
JI t .(,
t-{
L{
hI)
JI
q
H
,}(
cl
a )I.{ sl € c €c, Ja0 )) )t{ bo bI) ) hD bI)
,!st J4(g t E+)
b$
-v Gt B
grc o
E L
q,
.V
o
c, 31
p(l)
.V =
L
GI
b0 (\l
(l)
(rl
a g
cl
rJ
.\4 =
(l,
H
b0
a
ta
c) g
tr l.
L (u
(I)
v,
d cl
6
s
-v c,
€
d
C6
J4
(!)
tr G d
()
M
M
M
M
c\I
a.l
$
tr)
d s{
bI o)
,la
6
€st GI
!
c OI
AI
6 rt
d eg
EI
d d
,
cl
t
(.I
te
U M M a
a
a FA
!a
.V
€
E
*
,y rd
.o GI
E E GI
li C) a ()
g
h0
s
3. (l) a (l)
g
bo
p
GI
(ll .-l
tB
(g
tr cl
0. 3
(tl
J4
()
E 'o (tt .}4 E .o (1) a
€
cl ti
s
u) ($
E
.o
cl h0
ct
J4
l-i
o0
cl
tr
) J4 tr
)
.V
.V
cl
cGI
bo
c, bo
5 d
bI)
cl
a
()
GI
l.{
g -l
j J' I g d li
& c
cl cl
ct +l
bI)
bI)
o
CO
(l)
J4
,.,\4
J4
E
tr
tr 6,
$i
(d
.o
CS
cl
cl .d
d
rd
d (d
d
Gt
J1 (6
.V
) €
J E
d
ho bI)
cl CB
.l as
cl
b0 bo
c(Il
>.
6B
F
CB
d d
bo
= bo
J4
tr ao Cd
>r
d (tl
I
I
I
(tl
GI
(tl
GI
g
€ €
s scl scl &
e
bI)
cG, CS
GI
€ €
!d
(ti L{
() a G) g
t tia €(6 € ()a 3 H
€c
g E
Li
lr
€
ET
Cd
t() a
or
g
oo
s
GI (B
Gt
-q C(l
p
tr
s c)
Eq)
.o GI
)Lr )u0
o d (I) 6 .ll o cl d tr cd J4 d +a d GI 6l
s q)
ct E €o" qt 'I E
hI)
GI
L (l)
tt) o)
g
o.
tr
}{ .V (tt
t<
g
E
o L
e 6l
h q)
H
6l cl
GI
-v ct
d 5
bI)
E
@
d >.
c(tt
.oI GI
(6
((l
pq
d d
FA
FA
Fq
c\t
c.l
*
tal
cl
Q)
d
j1 P
(g
cl
)
E .V ) () CS
Gt
rs
c d ict
,ll }4
€5)
I
ct
5
sH
(g
E)
E
J4 (s b0
5 +t g
-\1
(\l t{
()
H
(s
6l >r 6l
s Gl
c! FA
6l
.v ct .o (g
'd pq
;)
(It
>.
t(B
tr
l.r (l)
g
GI
Lr ht)
-q o)
o
v ga
le a
ta
U
id
E t
3 a
&GI
bI)
H
g
bI)
ct
Jd I
(\l
o. Gt'
€ t
5 a g GI
cl
GI
E (l)
(.)
H
E
&) )l c
= c
d (t!
c(tl
J1
5 L
(d
s p) )
c(E '(,
(tl I
) J
d
a (D q
g .g (!) ! o cll o,
€Gi
s
E (l)
tr J 3 = d d -\d .c
L (D
-l
q)
P
a
(l)
g 6 (l) t)
s
G!
EI
a
(B rn
p
CB
d a E 6 GI a a cl d L a 6l
c
6l
bl cl
(c
>.
Cd
>.
(tt
(B
Gt
6l
6
c,
(S
(s
-54 (tt
E E e E c.l
.+
ral
(n
aa
((t
L €) (l) o
(B
I
E GI a (B
a (ti L{
€(tl crt
(\l RI
J4 a0 H (\l
c q
-51
b0
I
E
d t) d a cl €t (rl G'
d
cGI -v ao k o) g d
3
s
E (l)
L. q)
a GI
p (u
s
)
E
o)
{)
-o
-c ct
tiFI
tr
E CI
a a
(s
g E v) t() -c d :J
e 6
GI
bo
(D
e (l) 'o
G!
(B
(d d 0. .o tr rd 6l (B E tr (t E cl
.v E.
5 Lr 5
E
E fz ((l hI)
c
(rt
o0 H
{)
€
GI
s
c
H
P l-l
l-. o) (l)
(l)
g (l) t)
(t a (ll
s
tr (tl
a
aD
(d
It
(t (d
cl bo (g
t()
q d
p= (l)
tr
,t)
cl
E
H
)r
(lI (h
.g
d k I I
(c
(Il ad
Jc
h0
tr (d l.i !,
g P
(tI
s5 q)
tr
5 ar)
(tl
t{
-v 5 tr
) ) o s rar
l.r
Cd
G' (B
a E 6l (6 (g a a 6l L a ($ r<
6l
a U)
(€ Lr
arl
cl cl (tl al J4
ho
tr 6 (\, L k q) '(l) q I 6l (tI
3
s)
(l)
(l)
tr
H tr
tr
c.)
g 0) a (6 a pcd ts
E
rt7 GI
a (B
Lr
I
d Cg
(rl
d
oo d (s L.
0)
a (d
(g CB
d J{ oo i(tl k()
q
sF 3(g3 tr (l) -l F e4
GI
E)
tr H
q
E (D
tr
(d
'o) tr
= tr
) J1 ) o
tr cl ct o0
on
b0
(.)
€0) kt a (ll
6l
(c
€
(l)
tr q) t d 6 o. al GI
p ct E ,l al li
{t) a (9
tr{
6
a"
€ €(ti € ':4 '13 (d
I
la
U)
rd
sd 'cla s d
al
ai.
.\1
ra
a 6 a (d p
{J
GI
J
&
.n
g. j1 cl €GI db0
lr
(,
an
cl
3 1..
a d
q p(c
-l
cl
& C)
6l (l)
a d
..o F
GI
bo
cl
(tt
(t) a (l) & u) o
g
L L I () c!
tr lr (D
cl
GI
ts (l)
l-
k
CB
t
e
E o)
P
I
s sc sct a\t
U
.o
5 p ici
= Gt
FA
.!1
q)
.A
cl
(s
)
cl
E
CS
Gt (E
o)
tr }4
a
) p p= dot s p€ s€ ..o It .o E br) o{) br) br) €b0 E(l) € at g d c
cl
-oI
5
E tg t
GI
d GI L d M rl p (l) d @ (l) o -u E a J5 (tl
'o
)t{
H
(B
(s
'o
GI
CG
a c) a
Cd
C)
(d
Fq
a
t € €
bI)
o cd
M
.v
(1)
CS
(\l
-v
tr cs c,)
(B
(g
J
& t
I(d
bI)
a (D
tr H
k
A
() a G) g
d
-v ct
(I)
'<,
6t s1 L (l,
U M
S. (l) rr) (.)
tr{
J4 Cd
bo ad
T,
E
J{ 5 E
L ()
ts (l)
C)
C)
(d (a
(B
.A
O{ (\.l
ro
aa
g H a
Fq
J4
€ €
ct
L (l) aa
(l)
q L..
d Fr
a
F{
ti(l)
a (l) u)
GI
a
sct
M H Lr (;)
CB
\A
(c
d v)
s(ti
tr (d
cl lr
a (l a (g
P
TG
l-.
cl Gt
J4
Gt
oo
E
((l
sd
EO
s) a tr L.
d
a)
-\4 GI b0
3
-o .l
J4
J4
'o
!d 'd
l< (l)
ts (l)
a
(lt
G)
a (I)
o<
o<
*+
(Il
o) qA q)
a
c}
lr d
d
a
o"
€
a
L d
cb!
(9
iD
6 g
E
E
G)
J1
tr
d o) (l) a (l)
M
(tl
g
t
j4
'(,
I L
d ?1 (D
v) trl
E
J4
E (.)
I
tq)
iH
5
E
q)
.V
(B
cd .(,
Eci d cl
GI
J
J4
g
-\4
5
E (l)
(l)
.d
€
o. cl
(d
O.
fil
E
J4
a d (r, g ) .d .q G)
tr (g
(D
E
!) P
€
€
I
cl O. cl
o. GI
(Il
o. cl
€
so s s \oo\ O O o \o co s s
rE
6
6l
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
@
\o
\f,
N
o
4
H
g
d
x
€6
cl
ct
GI
t
qt
C-I
VI
x
-v G'
5
J4
GI Gt
lE
FA
(c
(3
l-o l(tl l(rl
io lo l^ It+ I
i
I,^ l-
p cGI
cl
qcl
I
lE &c!3 t)l*
RI
6t
VI
cl
t
(\t
ra
E tr
o L
o Gt
L
o
I
I,^ ll.l
E
)t{
o
GI
!
o
,.o (l
d t
E
o
)
-o GI
o
€(\,
t{
GI
'.{ po
cl
d
j
r-l H
+r }1
= L
o P (t
Cd
o t{ .o GI d
+{
t<
(l.{
ll
AB
bI)
d
Cg
l.
q-r
Jc, (B b0 P Ecl t{o ro((l € (c t +{ cl d p !.{ cl bI) -\d I (d d cl tt, & q) s .V Si GI tr € E 'a (ll tr E a E I & J1 a. '}1 )1 31 4) j1 6l € J4 i4 s d E (tt c T, }1 € k ) € € GI (l) L GI () L € € & .vts 'a d 6l (B (B (rl .F a GI
(1)
H
tr
6l tr 6l q! lt)
s
Cd
tr
cl
L (Il
'a (l)
-o
i)
E (t)
H
E
H
g q
c
6, (d
cl
.o
tr
tr $l -v
E
cl
x
(g
sd sc s(tlc
lcl l-c l(tl
VI
x
x
t o
d d ()
U M M a
3
L
I Lr
FE
H
{) g
a
crd
+a G'
a
a tr
U M M a
tq)
(l)
a
a tr
GI
I L GI
C€
(tl
L{ (l) a (l)
id
o. a ) € t RI
€ €
G
l.i
tq
a
cl
€
I
(d
+)
J4
(t
tr (\l
(l)
E (9
d
S.
'o
(d
E
L
q
(s
ct
GI
i
G} g
€
0l
s
o)
GI
€
6t
()
(A
E
tr
11
t{ (l) a
cl
I c
5d
Lr
E
a
M
I
ct
Jl
Gi
€ €(ll €(\t
J4
GI
(D
jl
.o
31
crt
ql
J4
o)
E
ar)
H ir
(g
(s
L
o d 5 a
.1,
I L
CU
(I)
5 a
d
6l
H
Cg
9
6,
(n
C)
(rl L (l)
EI
& d)
tr
U
a
) ) ..o
s
C) d F
(l)
g trI ad
.(, 'lJ d tr tr
Id
(I)
g tr
€
crl
d
ct
E € €(s = s d J1 rs € Gt
s
P
-v -d
J1
Jd
bI)
g a6 a
H
e
ho
H
ct
GI
CB
()
J4
H
CS
Cg
'a (l)
L (D
li
-o
.A
(l)
(A
H
(l)
a tr
(B
rs .o
a g GI
!
,,!d
EI (I)
Cd
oo J4 5 (tl Sr
,.o
E
P
E
(I)
tr d
p;J
€ J(Il €
(l) q.)
g
IB
.}4
cl
L (l)
U)
o q
'ts (l)
tr
(l)
et
6l 6l
s \0
()
u)
H
(l) F
()
o q a (rl 'd
GI .F .F
c)
(l)
tr
al
(tI
tr
(tl
€(!
6
G,
GT
(B
.d
$
d -v d .-l
(c
ad GI
-\d 6,
H
tr d H
hI) bI)
rat
L{
C) rA
cl
bD
a0
cc)
c(tl
.V (d
)h0 b0
g (D
CB
t
ct
L
I
I
ca
(u rn q)
€ct €d €(d €((l
P
6l
f
q tr i63 trd ttl J4 j4 J1
j1 J4 q) tr tr -v -v j1 I EI i ,L J{ -v g ld -v (d 5 GI cl GI d L L lr g t-{ g F{ q EI -v J & & Gl P 9 P L (c (d -v d .:( -v g ct Gt }{ !r d ,:a oi p{ d (\I
J4
L
F{ g
r\
H GI
G'
el
.5d
ct
c
bo bo
bo bo
bo
(l)
()
()
J1
E
!5
I
P
E
tr
br) d
d
5 I
.!4
(tI
ti
crl
H
J(tl J. Lr
l* $
ct li
P. rat
$ ta (t)
EA
U M M a
na a
FA
E a
U !4 M a
EE
U
va
g
a
0
cl
cl
€(dg
€(s
Gt I
I
I
a LI ars cl tr
q<
s
P
(€
(E
tll
s a (l
s
6 a
scl
6l a 6l
(B
a (d p
E CB
a rs r,
a
L P lJ
L
a
t{ (l)
sn
GI
l.i
L q)
I $i c)
€GI
g
tr A
d CC
6 ()
t
GI
tr cl tr (€
E
H ct (A (g
(A
E
a GI ti P
kq)
€(tl
I
s L (l)
.t ad
-l
tr
GI
tr
tr !) g H
(\,
Cd
g Ecl (,)
60
(g
s (€
tr
E
J4
s
o) EO
g 6l
a
60
a (B
tr
GI
cl
d ch
l-.
Li
tr
(.) crl q q .d
CB
CB
CB
tr
g cd
V)
pGI
CB
(u
ql
(d
(€
E cl a (l
5
(d
o) I'.r
(d
E
ccl d H (d
cl
d
G)
l.i
-v
s
{,)
ho
d 6, L.
6
>. GI
L
(rl
GI
(l)
t{
b0
s() s
cl
c(€
>. tr GI L.
CB
>. (Il
cl L .F d .F (l)
s
o)
Cd
ID
d
6
(.)
&6 e(l) CU
g PA tr C)
0,)
6'
(l)
tr
E
d
H
E (s
g EGI tr 5 L.
>. -l
GI
L{
(l h0 .F g
Gt
I
(ti (s
(l)
hI)
'a (} E € .oq) a ()a E () r- JZ tr a g (sq JU(lt 6t (l)
s
(l)
+r -v -v tr
GI
rr7
L
6l q)
an
G,
(I)
(*-.
g o e () tr (tl CS
ct
()
k Jz
s
(l)
bI)
(l)
6l
(l)
d L.
p
g d
cl -!d (g
g
I
c)
tr (I)
>.
.F (G
s
C)
(I)
g rs
F
-54
ti(d
q
(B
H (l)
€ )L
(rl
c)
tr
3 bI) E 5 (€
pctl
(tt
tr
(F<
E
€ Edo EbI) €B €GI ho tio0 (,) h0 tr ao d bI) ($ tr 5 tr -t cg cl 5 tr l-. (rl )tr o0 P .g = ) 6l € bI) J4 r5 bo E Jd ) a0 5bo p p(s g -ocl t cGIti 'o q0 c € ti (l} o) tr E E q) J. G} 0) 0) I F s a4 ts .Y ) a €r- ;) .V (tbt) J(tl sc -oE O. 31 (sht) J4E(g J4 (1) (l) J= i(B € E ) (dbo o0 rn c) cl a s E I c) H o Gi cl E H tr tr g tr tr g tr g cd
a
c & q,
a d L (l) c!
tr
G
5
tr
v(g d L g
lig
GI
J4 -54 (tl
l.
a GI
t ) ) .v € vg -vct g cc
6t C-I
f.)
Fr
k
_54
.l4
JI
ct k g
-!d d
ll
GI
k
G ac
s
a ts{
I
GI
6l
L
a
P
GI
F<
g
GI
tr
6 L d 6
(I)
sE
{)
a g 6l t c
L.
c! g
6l g
L (t
(d
6l
(\l
rat (l)
a.l
L g
(\l
s
GI
E GI
a d !r (l)
I
Gt a-l
H
crl
cl
a
GI
lr o) P 6
E
GI
tr (l)
g
ct
tr
a
q)
-o g
li
{D
.a
CB
E (n
H
d EC€ cl Lr g (l) 6 GI
(6
c(B
cl
:J
d
ct
9.
I CS
GI
H
li(l)
CB
g. GI () t-r
c)
) E (l)
a)
p
€6(€ € a q
g
E
E
t{, a (€
(B
GI
rn
s(t,
cl cl B
ts
s
CC
v)
E
l.r 0)
H
crl
d a
.P 'o crl
E
L
(l)
a
E (l)
H
ct
(.)
s
p
c.)
()
c GI
'= I
(tl
) >'
G}
GI
Sr
l-r
() (l)
str
(tl
p
tr
E (l)
)
JI (B
3
tr
hI)
o. (B
s
E (l)
g
() I
(.)
GI
c p(s
5
o)
or)
H
L
J4 GI
tr H
.o
tr
o
(tl
e
tr
tr
tr
H
)
iH 5
g
FT
H
J
= .V
}4
cl
q
lz ci (rl l-. g F{ g
P
P
.V l-.
(g
Cd
(tt
r,
lig
cl
.V l-. I
& GI
G'
rr)
+i
aa
$
(t
o o c)
'}d J4
g a
tr
€() d
ts ts
(B
a tr
tr
s
H
a pcl
a
rd
(B U) (B
d a (tl
a
cl
c) r$
l-i
€
€)
o0
E C) i
t-{
E
GI
cl J4 ()
d 'd a a 6 L, (\t
+)
L{ :, P
}1 .V
.\4
5
cl 9r
qll
a
tr
tr
cl
(c I
d d) E -o H L
(tt
I
d -t
(d
g
rr
(d
tr
(d
cl
GI
Ctl
)
H
a
E
(II l-r
-o
o)
o)
a
I
CB
cl
5
CS
6l (\l
q)
q
c)
g
d
d
E
GI
d cl d 'o
E c 6
ftl
l€
=
l*
J1
tdd
Cg
=
(g
t) tJ
f
t)
l.o
I
lEd s l'd iDoll lbots
)
s
r, l-!
o0
L{ ld h () -!(d ht IF,E l= t:vH
rt 6l
ldJz lc-v
6l lh. b tbE t;5tr cl lEe tHv la E l^ r.,t I
a{
bo L
'
,y
GI
(\,
(d
tr
.lt
J4 +)
-!a Cd
ct
L.
CB
H
ho -!4 d
(rt
CS
(B
bI)
s
(B
d (\l I o. cl d +,
(l)
(s
(E
() k
(6 GI
cl cl a rn
6
i,
#) GI
g cl g
5r
+)
(s v)
6l
CB
g .F (6 H .F L.
6l
d ?l
ttt
a a
CB
-o 'F C)g tr(l) '= -lc)ti q 6>. g C) .o tr L.
p(d
l{
& I
s
ql
J J I ll ,! -v -v (si ((l cl tr g
a (B
CB
)
3
CO
E
Ecl G, d6l g EGI L .F EI
CS
d
a
p(s
cl
a (s
cl cs
lr
6l Lr (d
(6
(6
a a (€
d a cl GI 6 qD (\l L bo
(6
a (B
d gt< (I)
Lr
Lr
L{
'13
(rr
U
EE
G,
>) (d Eq
I
I
co
cl
r-
ra)
M
M
a EU FA
a
tq
M M a
a
FA
fia
U M M a
L.
(tl
t
H
(B
a d GI
cIB
-v d
Fq
U
I
(s
I
d
d
$l
J1
(R
-c Cd
€
CI
E
hI)
H
-v on
ct
ES
o.
€
cl
a0 GI
cl
+1
rn
c,
s E GI a d a GI t{
) J. Crl
*{ g
(s a (s
.o E CS
C')
a (c L.
J{ P
31 (c L(
g Cd
$
CO
tr (I)
a cl
d E
a4
(g (d
s5 d
d l.
(l)
.V t-.
e (l
>. (d
d a
q)
o 6l
bt
cl
E
g
d
>r
o)
(s
E
E
€
s
ra)
Cd
(d
ch
tr o cl
id
(d
C'
GI
GI
a
E
t
(B
J. crl
g-.
C)
o
(u
)
t<
a (\l
(s
)tr
(l)
a
6d
!
d
c!r, rn
cB
Ea
(d
5
(l) tr GI j1 o (u .A d ht a cl o{ o Cl (d 5 d &) a a a ((l J4 o o{ F{ cl t "o tr (d c (rt b0 L Lr c (B (rl G, -v 6 cl E '13 a{ () c) .1 (l) (l) := E o) rn E bI 5 IA t cl o J4 ) dcL. Cd EI E J4 5 ) 5 b{ 6 E tr () JZ (€ u) o o L $< o H I iC, c tr an
GI
(g
.B
GI I
cl
€
CB
cl cl
cl (d (tl
i(II d d
cl cl (s ct cl
>t (tt
6
GI
g
q)
a
TB
E cl (h (B t{ a
L{ (B (o () E GI q) o () a ct a a
l.
v)
a GI () a J4 o) a €5o ok f4v, l-i p o €= rc € o Fr J4 .\1
ci
tll () (D
al)
a
+1
J4
lr p .(,
3
GI
cl .(J
)
'13
.V
E E
c!
cl
m @
FA
E
@
Fq
c{
+
rrt
ao
(d
I
cd
I
GI
(d
(d
I
(l
6 c! c.t g)
.t
d
tr 6 l-r
) ) .oa i-, d
6l
I
d
ah
(ll
Ctl
(d L. .!4 I
Jd
I G' 6s
)r q a4
tr
J1
3
t ts1
ti(1)
0)
g
o tr P. ) .\4)) (l) () G}
oo GI
l-r
3 -v
\<{
a
r
z za
-a
n a (n
d
CC
Cd
o o J1 go () o a o (l) (n .!(I) $ db v)dH rr) 6 E trE HE
a
a (B h
(t (\t
J4 a4
a
s
C\,
GI
a (s
P
o)
E
(B
:{
6
a0
tr
CS
o)
s4
(r'
sA
G,
E
s
6l
a
ql
q0
'll(9 a
6t
VI
H
VI
a
x
a @ 6l 6 tr a0 tr () d cl
g t bI) I t.
) ,.9
(rl
bo (Il
ll)
j1 (g .(,
d (tt
6
s)
{,
c)
E
q
cl
E
tr
an
c,
6t
E z \<{
\e{
A a a a (d
o
-v (l) a
6
rtr
J1
a GI f{
CB
r-l
5 'ci E ooP bI)
-q Gi
o o rr7
J4
€lt
rft
dtr dcd )\ (,
CB
cs d=
G
6l
s q)
6!
6
o
CB
a
GI li
6l
a
(\l
(s
5
L
g
I
crr
(s t(tl
p
) (s 6d a6 6d a(l)tr aE(I) a a6 6l
H
p
q,)
q)
tal
.-l q)
o0
(ll
a lr a a
a
(n
I
C€ t,L E (tl +,
s{)
trl
CB
a GI L I
(s
L (l) g rll
a
Ebo
q (1)
a (B
a (\l
*<
3
tr
(g .l)
Cd
J4
EO
(l)
Lr
E (tt
ra
a a (s
cl I
s
r€ rr) rg
E (D
C)
pcl
(f)
01
GI
'l( a r3 5 t
t
s
a cl tr
tr
CB
a)
cl
(B
b0 ao
(tt
H
sI 6!
G3
(n
a a (s cl
.Y
P
CE
€ ar)
ca a o)
al a ) s s p= 5 d E }4o c(cL v=(t 3 r-l F -o ) G, 5U' E tr tr 5 () -u ot {) q) (l) () c) a 0 0(g ((, o tr e c c cl d c, P
c tr i
(l)
o.
(g
&
GI
J
$
v)
e
tr
d
a
(g
G
c
tr lr(tt
(g
c}
F
I
o.
o)
g J
cd
€cl
g
tr (u
J4
tr I
bI)
(D
Gt
(l)
6l (s €l -o €)
r-.1
(tl
cl
(d
x
>. t)
E q) tr rr) (t) a
cr!
rs
rn (\,
an
d
bo d
a d
g a o. F (l) cl {) a a
ql
4 .Vcl ) #= p) pt € bo
EI
E
(Il
(d
6l
tr (I) GI
GI
(B 9 6l tr E cl Li a a ct c c (tl (t, -u d
c
G,
p5d
g lr J1 6
(t,
GI
(€
&6l
bo
J1
l.r L (B d
cl
(d v) (d
Gi
(l)
O. (s J4
g ! H
) = bI)
E
a. (d
H
cd
e c)
d
tr
bo
b{) bI)
bI) tr (l)
o) (l)
a
CS
I
(l)
Fq
a
J4
.!1 bn oo oo
M
(tl
Cd
cl cl
M
o\
dJ
FAH la I
117 Lampiran V REKAP SKOR PENILAIAN 4 GURU KIMIA No
1
2
3
4
5
Kriteria
Eny Triastuti
Skor Puji Han'ah Astuti Hanum
Rischa M.H
Jumlah skor
Desain perangkat alat titrasi asam basa ini menarik
4
5
5
5
19
Keterangan alat ini informatif
4
5
4
4
17
Tulisan petunjuk pengorganisasian alat ini informatif Buret (lampu akuarium) dapat menampung cairan dengan presisi Keran buret dapat meneteskan cairan dengan konstan
4
4
4
5
17
5
4
4
5
18
5
4
4
5
18
Klem dapat menahan buret dengan kuat
5
4
5
5
19
Statif (penyangga kayu) dapat menyangga buret dengan kuat
4
4
5
4
17
Corong kaca dapat mengalirkan cairan dengan lancar Erlenmeyer (botol kaca bekas) dapat menampung cairan dengan baik Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh guru Praktikum dengan menggunakan alat ini akan mudah dilakukan oleh peserta didik Alokasi waktu yang disediakan untuk praktikum ini memadai sebagai sumber belajar Kegiatan praktikum menggunakan alat ini tidak berbahaya bagi guru dan peserta didik Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini tidak berbahaya bagi peserta didik Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini mudah didapatkan oleh guru dan peserta didik Guru kimia dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini Peserta didik dapat membuat perangkat alat titrasi asam basa seperti ini
5
4
5
5
19
4
4
4
4
16
5
4
4
4
17
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
4
4
5
4
17
4
4
4
5
17
3
4
4
5
16
3
4
4
5
16
3
4
4
5
16
Jumlah per aspek
Rerata per Aspek
53
13.25
107
26.75
49
12.25
34
8.5
48
12
118
6
7
8
9
Bahan baku alat ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik Alat praktikum ini dibutuhkan dalam pembelajaran kimia di laboratorium Praktikum menggunakan alat ini menjadikan peserta didik lebih aktif Alat praktikum ini mendukung dalam pemahaman materi asam basa Alat praktikum ini membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif Alat praktikum ini membantu tercapainya tujuan pembelajaran Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat praktikum titrasi ini murah Biaya pembuatan alat ini mudah dijangkau oleh semua sekolah Alat ini mudah untuk diproduksi secara massal Semua sekolah SMA/MA perlu memiliki alat titrasi asam basa seperti ini Pembuatan alat ini dapat mengajarkan peserta didik peduli terhadap lingkungan Pembuatan alat titrasi ini dapat membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan
4
3
5
5
17
5
4
5
5
19
5
4
5
5
19
4
4
5
5
18
4
4
4
5
17
5
4
4
5
18
4
5
4
5
18
4
5
4
4
17
3
4
4
5
16
4
3
5
5
17
4
4
5
5
18
4
5
5
5
19
108
27
51
12.75
17 37
4.25
9.25
119
Lampiran VI
INSTRUMEN RESPON PESERTA DIDIK ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA
Nama Siswa
:
Kelas
:
NIS
:
Nama Sekolah
:
Petunjuk Pengisian : 1. Berilah tanda check (√) pada kolom respon sesuai dengan respon Anda terhadap alat titrasi sederhana ini. 2. Berilah saran terhadap alat titrasi sederhana menggunakan bahan daur ulang ini jika terdapat hal yang kurang sesuai pada lembar yang telah disediakan. 3. Terima kasih kami ucapkan atas kerjasamanya.
120
INSTRUMEN RESPON PESERTA DIDIK ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA Respon
No
Aspek
1
Tampilan fisik alat titrasi menggunakan bahan
Ya
daur ulang a. Desain alat titrasi asam basa menggunakan bahan daur ulang ini menarik b. Keterangan
alat
pada
masing-masing
komponen sesuai dan jelas c. Tulisan petunjuk pengoperasian alat ini jelas 2
Keberfungsian alat d. Buret
(lampu
akuarium
bekas)
dapat
menampung cairan dengan baik e. Keran
buret
dapat
meneteskan
cairan
dengan baik (konstan) f. Klem dapat menahan buret dengan kuat g. Statif (penyangga kayu) dapat menyangga buret dengan kuat h. Erlenmeyer
(botol
kaca
bekas)
dapat
menampung cairan dengan baik i. Corong yang digunakan dapat mengalirkan cairan dengan baik 3
Tingkat keterlaksanaan praktikum j. Praktikum menggunakan alat ini mudah dilakukan oleh peserta didik k. Alokasi waktu yang disediakan cukup
4
Aspek keamanan l.
Kegiatan praktikum menggunakan alat ini aman
m. Bahan-bahan
yang
digunakan
dalam
Tidak
Masukan/Saran
121 praktikum ini aman 5
Proses pembuatan alat n. Peserta didik dapat membuat alat ini dengan bimbingan guru o. Bahan-bahan
yang
dibutuhkan
untuk
membuat alat ini mudah didapatkan 6
Kesesuaian dengan muatan KTSP p. Praktikum menggunakan alat ini membuat saya aktif belajar q. Praktikum
menggunakan
alat
ini
mempermudah saya memahami materi asam basa 7
Aspek ekonomi r. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini murah
8
Aspek kepemilikan alat s. Sekolah saya perlu memiliki alat titrasi seperti ini
9
Aspek lingkungan t. Pembuatan alat titrasi ini dapat mengatasi masalah sampah di lingkungan u. Pembuatan alat titrasi ini mengajarkan pada saya untuk lebih peduli terhadap lingkungan
Yogyakarta,
Februari 2013 Responden
(…………………………………….) NIS.
122 Lampiran VII REKAP SKOR RESPON PESERTA DIDIK Rerata Skor Ideal
Jumlah per Aspek
Rerata per Aspek
33
33
3
66
63
5.72
22
22
2
22
22
2
22
17
1.55
22
22
2
1
11
11
1
1
1
11
11
1
1
1
1
22
22
2
1
1
1
1
20
20
19
20.27
231
223
20.27
Okta
Skor Anita
Perwita
Eka
Heny
Diah
Cristanova
Rerata Skor
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0.73
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
e
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
f
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
b a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
b
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
b a
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0.55
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
b
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
a
1
1
1
1
1
1
1
1
1
b
1
1
1
1
1
1
1
1
Total
19
21
21
21
21
19
21
21
No
1
2
3 4 5 6
9
Kriteria
Emeralda
Eighta
Agus
Guruh
a
1
1
1
b
1
1
c
1
a b c d
123
Lampiran VIII
A. Perhitungan Kualitas Alat Titrasi Asam Basa Sederhana Menggunakan Bahan Daur Ulang Menurut Keempat Guru Kimia Secara keseluruhan, penilaian alat titrasi asam basa sederhana ini terdiri dari 29 buah kriteria. Skor maksimal ideal = 29 x 5 = 145 Skor minimal ideal = 29 x 1 = 29 Mi
= (145 + 29) = 87
SBi
=( No 1 2 3 4 5
= 19,33 Rentang Skor (i) ̅ ≥ 121,794 98,598 < ̅ ≤ 121,794 75,402 < ̅ ≤ 98,598 52,206 < ̅ ≤ 75,402 ̅ ≤ 52,206
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
B. Penilaian Kualitas Setiap Aspek 1.
Mi
Tampilan Fisik Alat Titrasi Asam Basa Jumlah kriteria = 3 buah Skor maksimal ideal =3x5 = 15 Skor minimal ideal =3x1 =3 = (15 + 3) =9
SBi
=( = 2,04 ~ 2
124
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 12,60 10,20 < ̅ ≤ 12,60 7,80 < ̅ ≤ 10,20 5,40 < ̅ ≤ 7,80 ̅ ≤ 5,40
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
2. Aspek Keberfungsian Alat Jumlah kriteria = 6 buah Skor maksimal ideal =6x5 = 30 Skor minimal ideal =6x1 =6 Mi
= (30 + 6) = 18
SBi No 1 2 3 4 5
=( Rentang Skor (i) ̅ ≥ 25,20 20,40 < ̅ ≤ 25,20 15,60 < ̅ ≤ 20,40 10,80 < ̅ ≤ 15,60 ̅ ≤ 10,80
= 4,08 ~ 4 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
3. Tingkat Keterlaksanaan Rancangan Praktikum Jumlah kriteria = 3 buah Skor maksimal ideal =3x5 = 15 Skor minimal ideal =3x1 =3 Mi
= (15 + 3) =9
SBi
=( = 2,04 ~ 2
125
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 12,60 10,20 < ̅ ≤ 12,60 7,80 < ̅ ≤ 10,20 5,40 < ̅ ≤ 7,80 ̅ ≤ 5,40
4. Aspek Keamanan Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 2 buah =2x5 = 10 =2x1 =2 = (10 + 2) =6
SBi
=( = 1,33
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 8,40 6,80 < ̅ ≤ 8,40 5,20 < ̅ ≤ 6,80 3,40 < ̅ ≤ 5,20 ̅ ≤ 3,40
5. Proses Pembuatan Alat Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 3 buah =3x5 = 15 =3x1 =3 = (15 + 3) =9
SBi
=( = 2,04 ~ 2
126
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 12,60 10,20 < ̅ ≤ 12,60 7,80 < ̅ ≤ 10,20 5,40 < ̅ ≤ 7,80 ̅ ≤ 5,40
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
6. Kesesuaian Dengan Muatan KTSP Jumlah kriteria = 6 buah Skor maksimal ideal =6x5 = 30 Skor minimal ideal =6x1 =6 Mi
= (30 + 6) = 18
SBi No 1 2 3 4 5
=( Rentang Skor (i) ̅ ≥ 25,20 20,40 < ̅ ≤ 25,20 15,60 < ̅ ≤ 20,40 10,80 < ̅ ≤ 15,60 ̅ ≤ 10,80
7. Aspek Ekonomi Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
= 4,08 ~ 4 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 3 buah =3x5 = 15 =3x1 =3 = (15 + 3) =9
SBi
=( = 2,04 ~ 2
127
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 12,60 10,20 < ̅ ≤ 12,60 7,80 < ̅ ≤ 10,20 5,40 < ̅ ≤ 7,80 ̅ ≤ 5,40
8. Aspek Kepemilikan Alat Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 1 buah =1x5 =5 =1x1 =1 = (5 + 1) =3
SBi
=( = 0,67
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 3,67 3,40 < ̅ ≤ 3,67 2,60 < ̅ ≤ 3,40 1,79 < ̅ ≤ 2,60 ̅ ≤ 1,79
9. Aspek Lingkungan Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 2 buah =2x5 = 10 =2x1 =2 = (10 + 2) =6
SBi
=( = 1,33
128
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 8,40 6,80 < ̅ ≤ 8,40 5,20 < ̅ ≤ 6,80 3,40 < ̅ ≤ 5,20 ̅ ≤ 3,40
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
C. Aspek Keidealan Persentase Keidealan (P)
=
x 100%
Persentase Keidealan Keseluruhan Alat Titrasi Asam Basa =
x 100%
= 86,90% Persentase Keidealan Tampilan Fisik Alat Titrasi
=
x 100%
= 88,33% Persentase Keidealan Keberfungsian Alat Titrasi
=
x 100%
= 89,17% Persentase Keidealan Tingkat Keterlaksanaan Rancangan Praktikum =
x 100%
= 81,67% Persentase Aspek Keamanan
=
x 100%
= 85% Persentase Proses Pembuatan Alat
=
x 100%
= 80% Persentase Kesesuaian dengan Muatan KTSP
=
x 100%
= 90% Persentase Aspek Ekonomi
=
x 100%
= 85% Persentase Aspek Kepemilikan Alat
=
x 100%
= 85% Persentase Aspek Lingkungan
=
x 100%
= 92,50%
129
D. Kriteria Kategori Respon Peserta Didik dan Persentase Keidealan Secara keseluruhan, penilaian respon peserta didik tentang alat titrasi asam basa sederhana ini terdiri dari 21 buah kriteria. Skor maksimal ideal = 21 x 1 = 21 Skor minimal ideal = 21 x 0 =0 Mi
= (21 + 0) = 10,50
SBi
=( = 3,5
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 16,80 2 12,60 < ̅ ≤ 16,80 3 8,40 < ̅ ≤ 12,60 4 4,20 < ̅ ≤ 8,40 5 ̅ ≤ 4,20 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 223
Persentase
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
E. Penilaian Kualitas Setiap Aspek 1. Tampilan Fisik Alat Titrasi Asam Basa Jumlah kriteria = 3 buah Skor maksimal ideal =3x1 =3 Skor minimal ideal =3x0 =0 Mi
= (3 + 0) = 1,50
SBi
=( = 0,50
130
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 2,40 2 1,80 < ̅ ≤ 2,40 3 1,20 < ̅ ≤ 1,80 4 0,60 < ̅ ≤ 1,20 5 ̅ ≤ 0,60 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 33
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
2. Aspek Keberfungsian Alat Jumlah kriteria = 6 buah Skor maksimal ideal =6x1 =6 Skor minimal ideal =6x0 =0 Mi
= (6 + 0) =3
SBi
=( =1
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 4,80 2 3,60 < ̅ ≤ 4,80 3 2,40 < ̅ ≤ 3,60 4 1,20 < ̅ ≤ 2,40 5 ̅ ≤ 1,20 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 63
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
3. Tingkat Keterlaksanaan Rancangan Praktikum Jumlah kriteria = 2 buah Skor maksimal ideal =2x1 =2 Skor minimal ideal =2x0 =0 Mi
= (2 + 0)
131
=1 SBi
=( = 0,33
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 1,60 2 1,20 < ̅ ≤ 1,60 3 0,80 < ̅ ≤ 1,20 4 0,40 < ̅ ≤ 0,80 5 ̅ ≤ 0,40 Skor yang diperoleh
= 22
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
4. Aspek Keamanan Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 2 buah =2x1 =2 =2x0 =0 = (2 + 0) =1
SBi
=( = 0,33
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 1,60 2 1,20 < ̅ ≤ 1,60 3 0,80 < ̅ ≤ 1,20 4 0,40 < ̅ ≤ 0,80 5 ̅ ≤ 0,40 Skor yang diperoleh
= 22
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
5. Proses Pembuatan Alat Jumlah kriteria Skor maksimal ideal
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 2 buah =2x1 =2
132
Skor minimal ideal
=2x0 =0
Mi
= (2 + 0) =1
SBi
=( = 0,33
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 1,60 2 1,20 < ̅ ≤ 1,60 3 0,80 < ̅ ≤ 1,20 4 0,40 < ̅ ≤ 0,80 5 ̅ ≤ 0,40 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 17
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Baik
6. Kesesuaian Dengan Muatan KTSP Jumlah kriteria = 2 buah Skor maksimal ideal =2x1 =2 Skor minimal ideal =2x0 =0 Mi
= (2 + 0) =1
SBi
=( = 0,33
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 1,60 2 1,20 < ̅ ≤ 1,60 3 0,80 < ̅ ≤ 1,20 4 0,40 < ̅ ≤ 0,80 5 ̅ ≤ 0,40 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 22
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
133
7. Aspek Ekonomi Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
= 1 buah =1x1 =1 =1x0 =0 = (1 + 0) = 0,50
SBi
=( = 0,167
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 0,80 2 0,60 < ̅ ≤ 0,80 3 0,40 < ̅ ≤ 0,60 4 0,20 < ̅ ≤ 0,40 5 ̅ ≤ 0,20 Skor yang diperoleh
= 11
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
8. Aspek Kepemilikan Alat Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
= 1 buah =1x1 =1 =1x0 =0 = (1 + 0) = 0,50
SBi
=( = 0,167
No 1 2 3 4 5
Rentang Skor (i) ̅ ≥ 0,80 0,60 < ̅ ≤ 0,80 0,40 < ̅ ≤ 0,60 0,20 < ̅ ≤ 0,40 ̅ ≤ 0,20
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
134
Skor yang diperoleh
= 11
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
9. Aspek Lingkungan Jumlah kriteria Skor maksimal ideal Skor minimal ideal Mi
= 2 buah =2x1 =2 =2x0 =0 = (2 + 0) =1
SBi
=( = 0,33
No Rentang Skor (i) 1 ̅ ≥ 1,60 2 1,20 < ̅ ≤ 1,60 3 0,80 < ̅ ≤ 1,20 4 0,40 < ̅ ≤ 0,80 5 ̅ ≤ 0,40 Skor yang diperoleh
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang = 22
Persentase keidealan
=
Kategori Keidealan
= Sangat Baik
135
136
137
138
139
140
141 Lampiran X KETERANGAN ALAT DAN PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT TITRASI SEDERHANA MENGGUNAKAN BAHAN DAUR ULANG
Keterangan Alat: a. Klem buret terbuat dari besi. b. Tiang statif sebagai penyangga dari limbah kayu jati sisa hasil produksi. c. Alas statif terbuat dari limbah papan kayu jati sisa hasil produksi. d. Buret terbuat dari limbah pipa kaca bekas lampu akuarium yang dimodifikasi. e. Keran dan ujung buret terbuat dari kaca. f.
Pengganti erlenmeyer dan gelas beker berasal dari limbah botol kaca.
Petunjuk Penggunaan Alat: a. Pastikan statif dan alasnya berdiri tegak
d. Pasang keran buret hingga pas dan
menghadap ke arah kalian
b. Pasang buret kaca pada klem buret,
fleksibel digunakan
e. Pada saat titrasi, tangan kiri memegang
pastikan buret tidak miring
kran buret dan tangan kanan memegang botol kaca (erlenmeyer)
c. Arahkan skala buret lurus dengan pandangan kalian
f.
Jangan lupa gunakan masker dan sarung tangan ketika titrasi
142 Lampiran X
Lampiran X
142
MODUL PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI IPA
Materi Praktikum: Penentuan Kadar Asam Asetat Dalam Cuka Perdagangan
Oleh: UJANG UKARDI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 2013
143
TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan peserta didik dapat: 1. Menetapkan kadar asam cuka perdagangan untuk mengetahui apakah kadar yang tertera pada label cuka perdagangan sudah sesuai dengan kadar yang sebenarnya. 2. Memahami prinsip pengenceran larutan. 3. Melakukan teknik titrasi secara benar.
144
PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM CUKA PERDAGANGAN
A. PENGANTAR Cuka dapur atau yang biasa disebut sebagai cuka makan merupakan salah satu pelengkap dalam kuliner Indonesia. Cuka makan rasanya masam seperti jeruk dikarenakan adanya kandungan asam asetat di dalamnya. Cuka makan biasanya ditambahkan ketika kita memakan bakso agar lebih nikmat. Terdapat bermacam-macam cuka makan yang kini beredar di pasaran atau diperdagangkan. Pertanyaan menggelitik dan menarik di antaranya adalah “apakah kadar cuka makan yang tertera pada etiket/ kemasan cuka makan itu telah sesuai dengan kadar yang sebenarnya?. Adakah cara yang sederhana untuk mengukur kadar asam cuka makan yang marak beredar di pasaran ?. B. DASAR TEORI 1. Asam Asetat Asam asetat, asam etanoat, atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat ini merupakan nama trivial dari senyawa ini, dan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama asetat berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni disebut sebagai asam
145
asetat glasial adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C, massa molar 60,05 g/mol, dan titik didih 118,1°C.
(a) Gambar: Struktur Asam Asetat
(b) Gambar: Bentuk 3 Dimensi
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terurai sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat juga digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat menjapai 6,5 juta ton. 1,5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri pertokimia maupun dari hayati. 2. Titrasi Asam Basa Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah teknik titrasi. Titrasi asam-basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam/basa berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui
146
konsentrasinya, begitu juga sebaliknya. Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal dengan istilah titrasi volumetri. Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri yang didasarkan pada prinsip reaksi netralisasi. Keduanya dibedakan pada larutan standarnya. Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit dan bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui buret, ke dalam larutan asam dengan volume tertentu yang diletakkan pada labu erlenmeyer sampai keduanya habis bereaksi atau mencapai titik ekivalen yang ditandai dengan berubahnya warna indikator. 3. Penentuan Konsentrasi Asam Asetat dalam Cuka Perdagangan Untuk menentukan konsentrasi asam asetat yang terkandung dalam cuka makan, dilakukan dengan titrasi yang didasarkan pada reaksi penetralan asam asetat sebagai asam lemah dengan natrium hidroksida sebagai basa kuat (Underwood, 1996: 621). Dalam hal ini, konsentrasi asam asetat ditentukan dengan mereaksikannya dengan larutan NaOH terstandar yang dikenal sebagai larutan soda api. Adapun indikator yang digunakan adalah indikator alami yang terbuat dari ekstrak kubis ungu. Perubahan warna yang terjadi ketika larutan asam menjadi basa adalah ungu ke biru. Dengan persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
147
Pada titrasi asam asetat dengan NaOH (sebagai larutan standar) akan dihasilkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Garam natrium asetat ini akan terurai sempurna karena senyawa itu adalah garam, sedang ion asam asetat akan terhidrolisis oleh air. CH3COONa CH3COO- + H2O
CH3COO- + CH3COOH
Na+ + OH-
Ion asetat akan terhidrolisis oleh molekul air, menghasilkan molekul asam asetat dan ion hidroksi. Oleh karena itu larutan garam dari basa kuat dan asam lemah seperti natrium asetat, akan bersifat basa dalam air (pH > 7). Apabila garam tersusun dari basa lemah dan asam kuat, larutan garamnya akan bersifat asam (pH < 7). Sedangkan garam yang tersusun dari basa dan asam kuat, larutan dalam air akan bersifat netral (pH = 7). Hidrolisis hanya berlaku terhadap asam lemah, basa lemah, ion basa dan ion asam lemah. Titik ekuivalen pada proses titrasi asam cuka dengan larutan natrium hidroksida akan diperoleh pada pH > 7. Untuk mengetahui titik ekuivalen diperlukan indikator tertentu sebagai penunjuk selesainya proses titrasi. Warna indikator berubah oleh pH larutan. Warna pada pH rendah tidak sama dengan warna pada pH tinggi. Dalam titrasi asam asetat dengan NaOH, dipakai indikator semacam itu. Melalui proses titrasi akan diketahui berapa banyak volume larutan NaOH yang habis bereaksi dengan ditandai adanya perubahan warna yang menandakan titik akhir titrasi. Setelah volume rerata NaOH hasil
148
percobaan diketahui, maka untuk menentukan konsentrasi asam dapat menggunakan rumus pengenceran. M1 . V1 = M2 . V2 Keterangan: M1 M2 V1 V2
: konsentrasi NaOH dalam satuan Molaritas : konsentrasi asam asetat dalam satuan Molaritas : volume NaOH dalam liter : volume asam asetat dalam liter
Gram ekuivalen (grek) dari asam asetat dapat dihitung yaitu: Grek asam asetat = VNaOH MNaOH Dalam hal ini molaritas NaOH sama dengan normalitas NaOH, karena valensi NaOH = 1. VNaOH = volume NaOH yang diperlukan untuk menetralkan semua asam asetat dalam larutan. Karena valensi asam asetat = 1, maka 1 grek asam asetat = 1 mol. Gram Asam Asetat = Grek asam asetat BM Asam Asetat Pada analisis asam asetat dalam cuka perdagangan akan diperoleh informasi apakah kadar yang tertulis pada etiket sudah benar dan tidak menipu. 4. Prosedur Praktikum Berbasis Bahan Daur Ulang Prosedur praktikum berbasis bahan daur ulang ini merupakan suatu alternatif pilihan dari prosedur praktikum standar yang biasa digunakan dalam kegiatan praktikum. Pada praktikum berbasis bahan daur ulang ini digunakan bahan dan alat-alat yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih mudah dalam perancangan dan pelaksanaannya. Praktikum dengan menggunakan bahan yang sering dijumpai sehari-hari
149
pun dapat menjadikan belajar lebih bermakna karena lebih dekat dengan kehidupan peserta didik. Belajar bermakna akan terjadi jika peserta didik mampu mengaitkan konsep yang bersifat logika abstrak dengan pengalaman yang konkret, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam skala laboratorium. Prosedur praktikum berbasis bahan daur ulang yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah prosedur praktikum titrasi asam basa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengembangan prosedur praktikum ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan dan alat yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari sehingga kegiatan praktikum dapat dengan mudah dilakukan. Langkah-langkah percobaan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan praktikum titrasi asam basa yang standar atau yang biasa dilakukan di laboratorium, namun peserta didik dalam hal ini lebih dikenalkan pada alat dan bahan praktikum yang berbasis bahan bekas dan dapat didaur ulang. Alasan digunakan bahan bekas dan dapat didaur ulang di sini adalah sebagai solusi pencemaran lingkungan yang seringkali disebabkan oleh sampah. Hal itu juga sebagai wujud cinta dan upaya pelestarian lingkungan yang dimulai dari hal-hal yang kecil dan dekat dengan keseharian peserta didik. a.
Alat Pada praktikum standar, alat yang biasa digunakan berupa buret, statif,
klem, pipet volume, corong kaca, dan erlenmeyer. Rangkaian alat titrasi
150
asam basa berbasis bahan daur ulang dapat dilihat pada gambar (c).
Gambar: (c) Rangkaian alat titrasi asam basa Gambar (c) memperlihatkan satu rangkaian alat titrasi asam basa yang terdiri dari buret yang terpasang pada klem yang telah terhubung dengan statif. Buret ini digunakan untuk menampung cairan titran atau larutan penitrasi, sedangkan labu erlenmeyer digunakan untuk menampung zat/cairan yang akan dititrasi. Berbeda dengan peralatan di atas, pada prosedur praktikum berbasis bahan daur ulang digunakan alat yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di luar laboratorium. Dalam hal ini sebagai pengganti buret digunakan lampu akuarium bekas yang yang telah dimodifikasi sedemikian rupa mendekati buret standar. Sedangkan untuk erlenmeyer digunakan botol bekas reagen berukuran sedang. Hal yang sangat penting dalam titrasi yaitu masalah pengukuran. Ukuran dalam hal ini adalah skala berupa angka yang menunjukkan jumlah volume zat/titran dalam satuan mililiter (mL). Buret mempunyai skala tertentu dengan tingkat keakuratan yang telah optimal. Walaupun tingkat keakuratan buret dengan lampu akuarium bekas berbeda, namun
151
terdapat persamaan yang dapat dijadikan patokan, yaitu dari segi bahan baku dan bentuk sehingga dapat dijadikan alat pengganti dalam proses titrasi. Lampu akuarium bekas terbuat dari bahan kaca/gelas sama seperti pada
buret,
walaupun
jenis
kaca/gelas
yang
digunakan
dalam
pembuatannya itu berbeda.
(d) (e) Gambar: Buret (d) dan lampu akuarium bekas (e) Satu hal yang menjadi kelemahan adalah tidak tersedianya skala pengukuran yang terdapat pada lampu akuarium bekas. Hal ini dapat diantisipasi dengan membuat skala buret secara manual yaitu dengan cara memesan kepada bengkel gelas untuk dibuatkan skala pada buret lampu akuarium bekas. Walaupun skala yang dibuat pada buret yang berasal dari lampu akuarium bekas belum dikalibrasi secara seksama, namun hal ini sudah dinyatakan cukup mewakili prinsip kerja dari buret kaca yang telah terstandar buatan pabrik. Selain buret, digunakan dalam titrasi asam basa standar adalah labu erlenmeyer. Sebagai alternatif, dalam prosedur praktikum berbasis bahan daur ulang ini tidak digunakan labu erlenmeyer, tetapi botol bekas bahan berukuran sedang seperti yang terlihat pada gambar (f) dan (g).
152
(f) (g) Gambar: Labu erlenmeyer (f) dan botol bekas bahan (g) Labu erlenmeyer digunakan sebagai tempat menampung zat yang akan dititrasi oleh titran dan juga wadah hasil titrasi. Dari segi bentuk keduanya memang berbeda, namun limbah botol bekas bahan dapat digunakan karena bahannya yang sama-sama terbuat dari kaca/gelas, transparan dan mempunyai bagian mulut yang cukup lebar, sehingga dari segi fungsi limbah botol bekas bahan dapat digunakan sebagai pengganti layaknya labu erlenmeyer. b. Bahan Praktikum titrasi asam basa yang standar, biasanya berupa penentuan konsentrasi atau kadar HCl dengan mengguanakan larutan NaOH 0,1 M atau juga penentuan atau kadar CH3COOH dengan menggunakan larutan KOH 0,1 M dan masih banyak contoh yang lainnya. Namun pada praktikum titrasi asam basa menggunakan bahan daur ulang yang dikembangkan ini, peserta didik diperkenalkan kepada bahan-bahan yang dapat peserta didik temukan sendiri di sekitar lingkungan mereka atau yang telah dikenal luas di pasaran. Pada titrasi asam basa menggunakan bahan daur ulang ini, zat yang akan ditentukan konsentrasinya adalah cuka makan. Dalam hal ini peserta didik perlu diberikan informasi bahwa asam asetat yang biasa ditemukan
153
di laboratorium ternyata dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik di pertokoan dan pasar, ataupun dijumpai ketika peserta didik membeli bakso yaitu berupa asam cuka makan dalam kemasan botol plastik.
(h) (i) Gambar: Asam asetat glasial (h) dan cuka makan (i) Sebagai zat penitrasi, digunakan larutan soda api (NaOH). Dalam hal ini, peserta didik juga perlu diberikan informasi bahwa mereka dapat menemukan natrium hidroksida dengan mudah di pasaran dengan nama soda api yang berwujud padatan. Gambar zat tertera di bawah ini.
(j) (k) Gambar: NaOH (j) dan soda api (k) Dalam proses titrasi asam basa, bahan yang juga diperlukan adalah ketersediaannya indikator asam basa. Biasanya dalam praktikum asam basa yang standar digunakan berbagai macam indikator asam basa, seperti fenolftalein (pp), metil merah (mo), brom timol biru dan lain-lain. Untuk praktikum standar, pada skema titrasi asam lemah dengan basa kuat biasanya menggunakan indikator fenolftalein (pp). Pada umumnya bahan yang memiliki warna mencolok dapat
154
memberikan warna yang berbeda pada kedua suasana, yaitu asam maupun basa. Maka dalam praktikum ini digunakan suatu indikator alami yang berasal dari ekstrak kubis ungu. Bagian kubis ungu yang dijadikan sebagai indikator adalah bagian kelopaknya yang biasa dijadikan sayur dengan cara diiris tipis-tipis kemudian dihaluskan dan dipanaskan, ditunggu hingga dingin kemudian disaring sehingga dihasilkan ekstrak kubis ungu berwarna ungu cerah seperti yang terlihat pada gambar (l).
Gambar: Indikator alami ekstrak kubis ungu (l) Jika titrasi dilakukan dengan menggunakan indikator fenolftalein, maka perubahan warna larutan yang terjadi adalah dari tidak berwarna menjadi merah muda (pink). Penggunaan kubis ungu/merah sebagai pH indikator didasarkan pada adanya perubahan warna dari warna merah pada pH 2 menjadi berwarna ungu pada pH 3 – 6 dan kemudian warna biru di sekitar pH 7 – 9 yang merupakan titik akhir titrasi. Karena gradasi warna yang terjadi sangat signifikan dan terlihat perbedaannya, maka titik ekuivalen akan mudah teramati. C. ALAT DAN BAHAN Alat
: labu ukur 100 mL, bola hisap, buret 25 mL, gelas arloji, erlenmeyer 125 mL, pipet tetes, pipet ukur 10 mL, statif.
Bahan
: NaOH 0,1 M, asam cuka merk Dixi, padatan Oksalat, akuades, indikator kubis merah.
155
D. CARA KERJA Labu Ukur 100 mL
Diambil 5 mL Asam Cuka
Diencerkan (1)
Erlenmeyer 125 mL
Diambil 10 mL larutan encer
Ditambahkan 2 tetes indikator kubis merah
Dititrasi dengan larutan NaOH standar 0,1 M
Diulangi 3 kali titrasi
Buret dicuci dengan sisa asam asetat
E. PENGAMATAN Asam cuka yang dipakai: ……………….. Titrasi I
Titrasi II
Titrasi III
Vrerata
Skala awal buret
.................
...................
...................
.................
Skala akhir buret
.................
...................
...................
................
Vol. NaOH (mL)
.................
...................
...................
................
156
F. EVALUASI 1. Apakah yang dimaksud dengan larutan standar? 2. Berapakah BM asam oksalat, NaOH, dan asam asetat? 3. Berapakah kadar asam asetat setelah dilakukan percobaan? 4. Tuliskan reaksi yang terjadi pada titrasi asam asetat oleh NaOH standar!
G. DAFTAR PUSTAKA Chang, R. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts, alih bahasa: Indra Noviandri dkk, 2004, Kimia Dasar Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Day & Underwood. (1996). Kimia Analisis Kuantitatif Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Anonim. (2010). Asam Asetat. Diakses 24 Maret 2013 dari http://chem-istry.org/Asam-Asetat/. Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Surakarta: Penerbit PHiβETA.
CURRICULUM VITAE Nama
: Ujang Ukardi
TTL
: Gorontalo, 27 Mei 1990
Alamat
: Jln. Raya Cijulang No.169 Dsn Sucen, Cibenda, Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Email
: [email protected]
HP
: 085223619759 / 083840768375
Pendidikan
:
1. SD N 5 Cibenda. 2. MTs Salafiyah Bojong-Parigi. 3. MAN Pangandaran. 4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengalaman mengajar: 1. Asisten Praktikum Kimia Dasar I Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Asisten Praktikum Kimia Dasar II Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Asisten Praktikum Kimia Dasar PBIO dan BIO Tahun Ajaran 2012/2013. 4. Mahasiswa PLP SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta Tahun 2011. 5. Tentor Kimia Bimbel “Kejar Prestasi” Sleman, DIY. 6. Tentor Kimia Bimbel “Quantum Education” Yogyakarta. 7. Tentor Kimia Bimbel “Aku Belajar” Berbah, DIY Pengalaman Organisasi: 1. Wakil Ketua KORSAT Paskibra satuan MAN Pangandaran tahun 2007. 2. Ketua OSIS MAN Pangandaran 2 Periode (2006 dan 2007). 3. Sekbid Giat Operasional Pramuka Ambalan Abu-Umi Hanifah MAN Pangandaran. 4. Pasukan Pengibar Bendera Kabupaten Ciamis tahun 2006 5. Pasukan Pengamanan Paskibra (PAMPAS) Kabupaten Ciamis tahun 2007. 6. BEM-PS Pendidikan Kimia Fak.Saintek UIN Sunan Kalijaga. 7. KPM Galuh Rahayu Ciamis-Jogjakarta.