Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni 2011 16:44
KOPI, Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”. Kata ini merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal). Yang berarti, hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Ki Hajar Dewantara mengartikan kebudayaan sebagai hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi dan mempertahankan kebudayaan yang dimilikinya. Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki keunikan budaya tersendiri baik itu lagu-lagu daerah, bahasa daerah, tari daerah, upacara adat, dan sebagainya. Pemerintah sendiri berusaha dengan sebaik mungkin dalam menjaga kelestarian budayanya, hal tersebut tercantum dalam UUD 1945 Pasal 32 ayat (1) yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia telah mendunia, tiga warisan budaya Indonesia yakni keris, wayang, dan batik yang telah masuk dalam ”Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Dunia” UNESCO. Selain keris, wayang dan batik, pemerintah Indonesia juga mempromosikan karya seni budaya Indonesia seperti kerajinan tangan, batik, tenun, sulam, songket, perhiasan, serta karya seni bernilai tinggi hingga ke mancanegara.
Seiring dengan berkembangnya zaman, kini beberapa daerah di Indonesia memiliki agenda atau acara tahunan bergengsi bertaraf Internasional yang berhubungan dengan budaya. Misalnya, di kota Solo ada Solo Batik Carnival (SBC), Solo International Performing Art (SIPA), Solo Internasional Ethnic Music (SIEM), di Jember, Jawa Timur ada Jember Fashion Carnival (JFC) serta berbagai event atau acara lain yang diadakan di masing-masing daerah. Acara tersebut memiliki tujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia, agar tetap terjaga kelestariannya. Bahkan pada tahun 2008, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah World Heritage Cities Conference and Expo (WHCCE) atau konferensi dan ekspo kota-kota
1/5
Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni 2011 16:44
warisan dunia yang diselenggarakan di kota Solo, Jawa Tengah.
Sebagaimana Indonesia, Maroko adalah negara multi-etnis kelompok dengan budaya dan peradaban yang kaya. Menurut sejarahnya, Maroko atau istilah Arabnya disebut Al-Mamlaka al-Maghribiyya, merupakan bekas jajahan dua negara penjajah, Perancis dan Spanyol. Pada tanggal 2 Maret 1956 Maroko menyatakan kemerdekaannya dari Perancis dan pada tanggal 7 April di tahun yang sama, Perancis mengakui kemerdekaan negara Maroko.
Melalui sejarah Maroko, Maroko host banyak orang selain pribumi Berber, yang berasal dari beberapa wilayah baik dari Timur (Fenisia, Yahudi dan Arab), Sulawesi Selatan (Sub-Sahara Afrika) dan Utara (Roma dan Vandal), dimana semuanya telah berdampak pada struktur sosial Maroko. Hal ini disusun dalam berbagai bentuk kepercayaan, dari paganisme, Yahudi, Kristen ke Islam. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri, dalam kontribusi terhadap budaya nasional. Maroko telah menetapkan diantara prioritas puncaknya perlindungan keanekaragaman dan pelestarian warisan budaya.
Dalam hal budaya, Maroko merupakan negara yang peduli terhadap kelestarian budaya yang dimilikinya, salah satunya dengan menjalin kerjasama di bidang budaya dengan negara lain, seperti Indonesia. Indonesia dan Maroko adalah dua negara yang sangat mempertahankan budaya yang dimilikinya. Perbedaan dua negara yang sudah terjalin sekitar 50 tahun antara Indonesia dan Maroko semakin terjaga. Meskipun secara letak geografis sangat jauh yakni Indonesia berada di kawasan Asia Tenggara, dan Maroko berada dikawasan Afrika Utara, kedua negara tersebut mampu bersahabat hingga saat ini.Hubungan Indonesia dengan Maroko berlanjut sampai sekarang diawali ketika Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat dimana Maroko menjadi salah satu Negara yang ikut serta dalam konferensi tersebut.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh kedua pemerintahan negara tersebut dalam menjalin kerjasama di bidang budaya. Kerjasama antar kedua negara tersebut terjalin dalam beberapa ajang budaya tahunan, seperti “Festival Teater International Pemuda ke XI di Taza Maroko tahun lalu, dalam festival tersebut Indonesia menampilkan Sendratari Ramayana. Di tahun 2011 ini tepatnya bulan April lalu Indonesia juga diberi amanah menjadi peserta dalam festival yang sama dengan menampilkan drama klasik “Ande-ande Lumut” menggunakan bahasa arab. Selain acara tersebut, pada bulan yang sama perwakilan anak-anak Indonesia juga berpartisipasi dalam “Festival Anak Internasional” ke-18 di Rabat. Dalam acara tersebut dua tarian daerah yang ditampilkan yakni Tari Kuda Lumping dan Tari Piring mendapat respon yang sangat baik oleh ratusan penonton, bahkan ketika penampilan usai, penonton masih terlihat antusias untuk berfoto bersama dengan penari-penari anak Indonesia di belakang panggung.
2/5
Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni 2011 16:44
Selain peran Indonesia dalam keikutsertaannya di festival budaya di Maroko, Maroko sendiri juga sangat tertarik untuk mempelajari budaya Indonesia. Banyak mahasiswa asal Maroko yang belajar tentang budaya Indonesia seperti tari tradisional, penggunaan pakaian batik, dan keterlibatan mahasiswa asal Maroko dalam berbagai kegiatan pertukaran budaya antara Indonesia dengan Maroko.
Meskipun memiliki banyak perbedaan dari beberapa aspek seperti ras, suku, bahasa, dan sosial, diharapkan pemerintah Indonesia dan Maroko ke depannya lebih meningkatkan lagi kerjasama di bidang kebudayaan. Upaya yang diharapkan seperti memberikan fasilitas beasiswa seni dan budaya, mengadakan kemah keakraban antarbudaya, dan memberikan fasilitas dan kesempatan kepada para seniman, pelajar, mahasiswa untuk terlibat dalam acara atau festival tentang kebudayaan antara kedua negara tersebut tidak hanya untuk orang-orang KBRI saja atau sebaliknya. Karena dengan budaya hubungan antar Negara dapat terjalin dengan baik dan harmonis.
Daftar Pustaka:
1. http://www.antaranews.com/berita/1301959058/kuda-lumping-meriahkan-festival-anak-internasi onal-maroko, diakses 19 Juni 2011 Pkl. 21:00 WIB
2. http://www.antaranews.com/berita/255758/ande-ande-lumut-ditampilkan-di-maroko, diakses 18 Juni 2011 Pkl. 10:46 WIB
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Culture_of_morocco diakses 10 Juni 2011 Pkl. 18:44 WIB
4. http://maylanilestari.blogspot.com/2011/04/kebudayaan-maroko.html, diakses 9 Juni 2011 Pkl. 09:44 WIB
5. http://id.wikisource.org/wiki/Undang Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945/Perubahan_IV, diakses 13 Juni 2011 Pkl. 19:30 WIB
3/5
Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni 2011 16:44
6. http://renggap.co.cc/kebudayaan/ diakses 19 Juni 2011 Pkl. 21:58 WIB
Bodata Penulis
Nama : Illi Apriliyadi
Panggilan : Willy / Wilson
TTL: Cilacap, 17 April 1988
Alamat rumah : Wringinharjo Rt.05/01, Gandrungmangu-Cilacap 53254
Alamat sekarang (domisili) : Jln.Bone Timur III No.34C, Banyuanyar, Solo 57137
Kampus : Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
Program Studi: Ilmu Komunikasi
Alamat kampus : Jln.A.Yani Tromol Pos No.1, Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102
4/5
Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni 2011 16:44
No HP : 081 393 355 489
Email :
[email protected]
Facebook :
[email protected]
5/5