LUAS HUTAN KOTA OPTIMAL BERDASARKAN KEBUTUHAN AIR DI KOTAMADYA BOGOR
AZIZAH
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
LUAS HUTAN KOTA OPTIMAL BERDASARKAN KEBUTUHAN AIR DI KOTAMADYA BOGOR
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
AZIZAH
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Luas Hutan Kota Optimal Berdasarkan Kebutuhan Air di Kotamadya Bogor adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka si bagian akhir skripsi ini. Bogor, Januari 2009 Azizah E14204005
Judul Skripsi
: Luas Hutan Kota Optimal Berdasarkan Kebutuhan Air di Kotamadya Bogor
Nama
: Azizah
NIM
: E14204005
Dosen Pembimbing,
Dr. Ir. Hendrayanto, M Agr. NIP : 131 578 788
Mengetahui: Dekan Fakultas Kehutanan IPB,
Dr. Ir. Hendrayanto, M Agr. NIP : 131 578 788
Tanggal Lulus:
The Optimum Size of Urban Forest Based on The Need for Water in Bogor City by: Azizah and Hendrayanto Introduction. Water constitutes the basic need for all living creatures, including plants. Plants need water and also serve as important agent for water regulation process. On the other hand, a city, which was identical with densely populated area, had great need for water. The usefulness of urban forest are among other things as water catchment area and as air quality control. Development of urban forest constituted an ideal plan to fulfill the need for open green space in the city. Hopefully, urban forest could serve as water catchment area to increase the supply of ground water. For achieving harmonization between real condition of a city and the actual need for urban forest, there is a need for calculating the optimum size of urban forest, which was performed in this research by using the need for water as its basis. Research Method. The research was conducted from May through August 2008, in Bogor City. Data collection was conducted through observation, data / archive collection from relevant agencies and literature study. The collected data were among other things, size and growth rate of human population, number of industry units, number of livestock, ground water potency, water supply capacity of Local Drinking Water Company, rainfall data, and spatial data (which comprised land cover, city administration map, and soil type map). All of these data were processed and analyzed, so that the following information were obtained: total need for water, total water supply, capacity of urban forest in absorbing water, optimum size of urban forest, capacity rate of infiltration well, and number of infiltration wells which were needed. Results and Conclusion. Based on calculation results, the total amount of water needed in Bogor city was 81.150.693,72 m3 / year, and the total supply of water was 79.442.512,81 m3 / year. Therefore, the water deficit of Bogor city was 1.708.180,91 m3 / year. With the ability of forest to absorb water per year, as much as 1.127,70 m3 / ha / year, then the optimum size of needed urban forest was 1.514,78 ha or 12,78% of the city area size. The existing urban forest at present was only 141,50 ha. The available land for developing urban forest was in the form of scrubland and vacant land, which if being forested, the area size of urban forest would become 933,09 ha. Such available area size of urban forest could not be able to eliminate the deficit of water. For overcoming such problem, designing of infiltration well constituted the appropriate solution. Bogor city had two types of soil, namely Latosol and Regosol. Based on calculation, number of infiltration wells needed in Regosol was as many as 53, whereas that in Latosol was 2.166, therefore, the total number of infiltration well needed in Bogor city was 2.219 infiltration wells. Keywords: The Need for Water, Urban Forest.
Luas Hutan Kota Optimal Berdasarkan Kebutuhan Air di Kotamadya Bogor Oleh : Azizah dan Hendrayanto Pendahuluan. Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup. Salah satunya adalah tumbuhan, tidak hanya membutuhkan air, tumbuhan juga merupakan agen penting dalam proses pengaturan air, sedangkan kota yang identik dengan kawasan padat penduduk, menyebabkan tingginya kebutuhan air. Manfaat dari hutan kota, antara lain sebagai wilayah resapan air dan kontrol kualitas udara. Pengembangan hutan kota merupakan rancangan ideal untuk pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau di kawasan kota. Dengan adanya hutan kota diharapkan menjadi areal resapan sehingga dapat meningkatkan pasokan air tanah. Untuk penyelarasan antara kondisi riil suatu kota dengan kebutuhan hutan kota, maka diperlukan perhitungan luas hutan kota optimal, dalam penelitian ini menggunakan dasar kebutuhan air. Metode Penelitian. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – Agustus 2008 di Kotamadya Bogor. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengumpulan data/arsip dari instansi terkait dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan antara lain: jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, jumlah unit industri, jumlah ternak, potensi air tanah, kapasitas suplai PDAM dan data curah hujan. Serta beberapa data spasial berupa peta tutupan lahan, peta administrasi kota dan peta jenis tanah. Keseluruhan data tersebut diolah dan dianalisis, sehingga diperoleh informasi: kebutuhan air total, suplai air total, kapasitas hutan kota dalam menyerap air, luas hutan kota optimal, debit sumur resapan, dan jumlah sumur resapan yang diperlukan. Hasil dan Kesimpulan. Berdasarkan hasil perhitungan, besarnya kebutuhan air total di Kotamadya Bogor adalah 81.150.693,72 m3/th dan suplai total air adalah 79.442.512,81 m3/th, sehingga defisit air Kotamadya Bogor sebesar 1.708.180,91 m3/th. Kemampuan hutan menyerap air per tahunnya adalah 1.127,70 m3/ha/th maka luas hutan kota optimal yang dibutuhkan adalah 1.514,78 ha atau 12,78% dari luasan kota. Hutan kota yang ada saat ini hanya seluas 141,50 ha. Lahan yang tersedia untuk pembangunan hutan kota yaitu areal semak belukar dan tanah kosong, yang jika dihutankan, maka luas hutan kota menjadi 933,09 ha. Luas hutan kota yang tersedia tersebut tidak cukup untuk menihilkan defisit air. Untuk mengatasi hal tersebut, desain sumur resapan merupakan solusi tepat. Kotamadya Bogor memiliki dua tipe tanah, yaitu tanah Latosol dan Regosol. Berdasarkan perhitungan, jumlah sumur resapan pada tanah Regosol sebanyak 53, sedangkan pada tanah Latosol sebanyak 2.166 sumur resapan, sehingga total sumur resapan yang dibutuhkan Kotamadya Bogor adalah 2.219 sumur resapan. Kata kunci: Hutan Kota dan Kebutuhan Air.
KATA PENGANTAR Penulis mamanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus adalah hutan kota dengan judul "Luas Hutan Kota Optimal Berdasarkan Kebutuhan Air di Kotamadya Bogor". Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak maupun instansi : 1. Bapak Dr. Ir. Hendrayanto M. Agr. selaku pembimbing. 2. Bapak Dr. Ir. Endes N. Dahlan M. S. selaku dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumbedaya Hutan dan Ekowisata dan Ibu Arinana S. Hut, M. Si selaku dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan. 3. Beberapa lembaga pemerintahan dan lembaga lainnya yang telah membantu dalam pengumpulan data, yaitu : a.
Dinas Pertamanan dan Tata Kota Kotamadya Bogor.
b.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Bogor.
c.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kotamadya Bogor.
d.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran (BPDAS) Citarum – Ciliwung.
e.
Pusat Pengkajian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB.
f.
Stasiun Klimatologi Darmaga – Bogor.
4. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta atas segala do'a dan kasih sayangnya. 5. Albi, Ipo, Popon, Wita, Anna, Uci, Wahyu, Dany, Jeje, Diana, Fitroh, Tohirin, Mustian, Boy dan Ady atas motivasi, pertemanan yang baik, diskusi dan bantuannya selama ini. 6. Teman-teman Budidaya Hutan 41. 7. Teman-teman kosan Fairuz. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Januari 2009 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Makkah pada tanggal 12 Juli 1986 sebagai anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Ahmad Thontowi Djauhari dan Anis Afifah. Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU I Darul Ulum Jombang dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Budidaya Hutan Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Penulis melaksanakan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di KPH Banyumas Timur dan KPH Cilacap – Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah pada bulan Juli-Agustus tahun 2007, dan juga melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di KPH Kendal – Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah pada bulan Februari-Maret 2008. Selama masa studi, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum untuk mata kuliah Inventarisasi Hutan, Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan Wilayah serta Hidrologi Hutan. Selain itu, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan yakni sebagai staf Departemen Silvikultur Forest Management Student Club (FMSC) tahun 2005-2006 dan staf Departemen Ekologi Tree Grower Community (TGC) tahun 2006-2007 Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Luas Hutan Kota Optimal Berdasarkan Kebutuhan Air di Kotamadya Bogor yang dibimbing oleh Dr. Ir. Hendrayanto M. Agr.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2 1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 2 1.4 Batasan Penelitian ................................................................................... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3 2.1 Kebutuhan Sumberdaya Air .................................................................... 3 2.2 Siklus Air / Siklus Hidrologi ................................................................... 5 2.3 Hutan Kota dan Ruang Terbuka Hijau .................................................... 10 2.4 Sumur Resapan ....................................................................................... 16 BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 17 3.2 Bahan dan Alat ........................................................................................ 17 3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 17 BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN .............................................. 26 4.1 Wilayah Administratif dan Batas Wilayah Kotamadya Bogor ............... 26 4.2 Topografi ................................................................................................. 26 4.3 Iklim ........................................................................................................ 27 4.4 Geologi .................................................................................................... 27 4.5 Demografi ............................................................................................... 27 4.6 Perkembangan Kota ................................................................................ 27 4.7 Tata Guna Lahan ..................................................................................... 28 4.8 Kondisi Hutan Kota ................................................................................ 29 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 32 5.1 Kebutuhan Air Kotamadya Bogor .......................................................... 32 5.2 Suplai Air Kotamadya Bogor .................................................................. 35 5.3 Luas Hutan Kota yang Dibutuhkan Kotamadya Bogor .......................... 39 5.4 Sumur Resapan ....................................................................................... 41 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 44 6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 44 6.2 Saran........................................................................................................ 44 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 45 LAMPIRAN ............................................................................................................... 47
DAFTAR TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Halaman Konsumsi air bersih per kapita per hari masyarakat Indonesia......................... 3 Konsumsi air pada beberapa jenis ternak per ekor per hari .............................. 4 Komponen persamaan air.................................................................................. 7 Karakteristik hutan kota dirinci menurut bentuknya ......................................... 15 Bentuk dan kriteria hutan kota .......................................................................... 15 Bilangan Kurva (CN) untuk berbagai penutup tanah dengan kondisi kandungan air tanah sebelumnya : Kondisi II, dan Ia = 0,2 S ............................................. 24 Nilai permeabilitas tanah pada berbagai kelas .................................................. 25 Tata guna lahan di Kotamadya Bogor ............................................................... 28 Jumlah penduduk Kotamadya Bogor tahun 2006 dan 2007, laju pertumbuhan penduduk dan total kebutuhan air domestik setiap kelurahan .... 32 Jumlah total kebutuhan air untuk setiap jenis tenak.......................................... 33 Jenis dan jumlah ternak di setiap kecamatan tahun 2007 ................................. 33 Jumlah unit industri dan kebutuhan airnya pada berbagai skala ....................... 34 Suplai air tanah Kotamadya Bogor ................................................................... 36 Suplai air PDAM Tirta Pakuan – Kotamadya Bogor ........................................ 36 Luas, nilai CN dan nilai S pada setiap tutupan lahan dalam setiap jenis tanah 37 Luas, nilai CN dan S setiap penggunaan lahan dalam setiap jenis tanah setelah konversi tanah kosong dan semak menjadi hutan ................................. 40 Sifat sumur resapan pada kedua jenis tanah...................................................... 41 Volume aliran permukaan setelah konversi tanah kosong dan semak menjadi hutan .................................................................................................... 42