PENELITIAN KEBUTUHAN AIR DI INDONESIA LAPORAN AWAL Maret 2011
Balai Hidrologi dan Tata Air
LATAR BELAKANG – pengelolaan sumber daya air terpadu memerlukan informasi ketersediaan air pada seluruh wilayah sungai di Indonesia – Kondisi informasi sumberdaya air nasional • • • •
FIDEP 1993 , 90 sws, lengkap Ditjen SDA 2003, 90 sws, PusSDA 2006: Jawa, Sumatera Data mutakhir 133 Wilayah Sungai se Indonesia?
– Perlu data mutakhir mengenai kondisi sumber daya air nasional pada setiap Wilayah Sungai
IDENTIFIKASI MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH • Ketersediaan air adalah pada 133 Wilayah Sungai di Indonesia, dan pendayagunaan air tanah pada 18 lokasi pendayagunaan air tanah (PAT) di Indonesia (2010). • Kebutuhan air terdiri atas kebutuhan air untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri (RKI), irigasi, peternakan, perikanan, serta aliran pemeliharaan (2011). • Neraca ketersediaan dan kebutuhan air pada 133 wilayah sungai (2012). • Strategi pendayagunaan sumber daya air didasarkan atas visi, misi dan kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Nasional, Pola dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai, serta peluang peningkatan pendayagunaan sumber daya air (2013). • Buku Fakta Pendayagunaan Sumber Daya Air disusun berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh dari tahun 2010 sampai dengan 2013, yang diolah dan dibahas melalui beberapa loka-karya (workshop) yang melibatkan berbagai pemilik kepentingan (stakeholder) (2014).
IDENTIFIKASI MASALAH 2011 perlunya pengumpulan data dan informasi mengenai kebutuhan dan penggunaan air rumah-tangga, perkotaan dan industri (RKI), irigasi, peternakan, perikanan, dan aliran pemeliharaan serta perhitungan besarnya proyeksi kebutuhan air dan penggunaan air untuk masa mendatang
BATASAN MASALAH • Perhitungan kebutuhan air untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri (RKI) serta peternakan dan perikanan dilakukan berdasarkan data jumlah penduduk, jumlah ternak dan luas kolam ikan. • Perhitungan kebutuhan air untuk irigasi dibatasi hanya untuk irigasi teknis dan semi-teknis. • Proyeksi kebutuhan air untuk masa mendatang dilakukan untuk kurun waktu 20 tahun mendatang, dengan mengacu pada PP 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, dan Kepmen PU 22 Tahun 2009 tentang Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air. • Proyeksi kebutuhan air untuk masa mendatang dilakukan untuk kurun waktu 20 tahun mendatang dibagi atas proyeksi jangka pendek untuk 5 tahun mendatang, proyeksi jangka menengah untuk 10 tahun mendatang, dan proyeksi jangka panjang untuk 20 tahun mendatang
RUANG LINGKUP Tahun 2010
:
Penelitian ketersediaan air permukaan dan pendayagunaan
air tanah di Indonesia Tahun 2011
:
Penelitian kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya sampai dengan 20 tahun mendatang di Indonesia
Tahun 2012
:
Penelitian neraca air dan alokasi air pada seluruh wilayah sungai di Indonesia.
Tahun 2013
:
Penelitian strategi pendayagunaan sumber daya air di Indonesia.
Tahun 2014
:
Penelitian penyusunan strategi pendayagunaan SDA berdasarkan ketersediaan, kebutuhan, neraca dan alokasi air di Indonesia
RUANG LINGKUP 2011 • Pengumpulan data dan informasi serta analisis dalam rangka penyusunan buku data dan informasi kebutuhan air saat ini dan proyeksi kebutuhan air pada masa mendatang • Penyusunan peta kebutuhan air saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang • Panduan perhitungan dan pembuatan peta kebutuhan air untuk berbagai penggunaan
TUJUAN DAN SASARAN •Tujuan menghasilkan buku data dan informasi kebutuhan air nasional, yang berbasis Wilayah Sungai, yang akan digunakan dalam perhitungan neraca air serta alokasi air •Sasaran terwujudnya buku fakta air yang berisi strategi pendayagunaan sumber daya air berdasarkan ketersediaan air, kebutuhan air, neraca air dan sistem alokasi air.
SASARAN OUTPUT 2011 (Model
Sistem)
Buku
data
dan
informasi
kebutuhan air saat ini dan proyeksi kebutuhan air pada masa mendatang di Indonesia. (Model
Sistem)
peta
kebutuhan
air
dan
proyeksinya di Indonesia.
(R-0) Panduan perhitungan dan pembuatan peta kebutuhan air untuk berbagai penggunaan
TAHAPAN KEGIATAN 2011 • Diskusi dan konsultasi dengan narasumber dan pihak terkait. • Kunjungan ke daerah untuk pengumpulan data dan peta kependudukan, pertanian (irigasi), peternakan, perikanan, aliran pemeliharaan, survei lapangan, identifikasi permasalahan kebutuhan air serta konfirmasi data. • Perhitungan kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang yang terbagi atas proyeksi jangka pendek untuk 5 tahun mendatang, proyeksi untuk jangan menengah untuk 10 tahun mendatang, dan proyeksi jangka panjang untuk 20 tahun mendatang.. • Pembuatan peta kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang • Penyusunan panduan perhitungan dan pembuatan peta kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang. • Workshop perhitungan dan pembuatan peta kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang. • Penyusunan buku data dan informasi kebutuhan air pada saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang
Hipotesis Penelitian ini tidak membuktikan suatu hipotesis. Asumsi-asumsi yang digunakan : • Laju pertumbuhan penduduk adalah sesuai dengan data Badan Pusat Statistik. • Laju peningkatan kebutuhan air untuk peternakan dan perikanan seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. • Pengembangan irigasi maksimal adalah sampai dengan luas potensialnya.
LOKASI KEGIATAN Pengumpulan data dilakukan pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Badan Pusat Statistik, Balai / Balai Besar Wilayah Sungai, Balai Pengelolaan sumber Daya Air (BPSDA), pengelola wilayah sungai lainnya, dan dinas terkait lainnya di tingkat Provinsi. Analisis serta penyusunan buku data dan informasi, penyusunan peta dan workshop akan dilaksanakan di Pusat Litbang Sumber Daya Air, Bandung.
TINJAUAN PUSTAKA • • • •
Studi FIDEP(1993) Studi Ditjen Sumber Daya Air (2003) Pengelolaan Alokasi Air Decision Support System untuk pendayagunaan sumber daya air
METODOLOGI • • • • • • • • • •
Perhitungan ketersediaan air permukaan menggunakan data hidrologi yaitu data debit, data hujan, serta data klimatologi (2010). Perhitungan ketersediaan air tanah menggunakan data sumur bor, sumur dangkal dan mata air di daerah pendayagunaan air tanah (2010). Pemetaan ketersediaan air permukaan berbasis wilayah sungai (2010). Pemetaan pendayagunaan air tanah disusun berbasis wilayah pendayagunaan air tanah dan cekungan air tanah (2010). Perhitungan kebutuhan air RKI (rumah tangga perkotaan dan industri), pertanian, perikanan, aliran pemeliharaan pada saat ini dan proyeksi untuk 20 tahun mendatang (2011). Pemetaan kebutuhan air saat ini dan proyeksinya untuk 20 tahun mendatang berbasis wilayah sungai (2011). Perhitungan neraca Ketersediaan dan kebutuhan air serta identifikasi sistem alokasi air pada tiap wilayah sungai (2012). Pemetaan neraca air dan alokasi air berbasis wilayah sungai (2012). Merumuskan strategi pendayagunaan SDA untuk setiap wilayah sungai (2013). Penyusunan buku fakta pendayagunaan SDA berdasarkan data dan informasi ketersediaan air permukaan dan air tanah, data dan informasi kebutuhan air serta proyeksi kebutuhan dan penggunaan air untuk masa mendatang, data dan informasi neraca air serta alokasi air, serta informasi strategi Pendayagunaan sumber daya air (2014).
METODOLOGI 2011 • Kebutuhan air irigasi akan dihitung berdasarkan Pedoman Perencanaan Irigasi KP01 (Ditjen Sumber Daya Air,1985), dengan menggunakan data areal tanam, jadwal tanam, evapotranspirasi acuan, hujan efektif, jenis tanah, dan efisiensi saluran irigasi. Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi ini selanjutnya dibandingkan dengan data pengambilan air untuk irigasi dari bendungbendung yang datanya tersedia. • Kebutuhan air rumah-tangga, perkotaan dan industri akan dihitung berdasarkan Pedoman dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, dengan menggunakan data statistik kependudukan. Hasil perhitungan kebutuhan air bersih akan dibandingkan dengan data pengambilan air baku oleh PDAM terkait. • Kebutuhan air peternakan dan perikanan akan dihitung berdasarkan jumlah ternak dan luas kolam ikan, dan menggunakan indeks kebutuhan air dari studi FIDEP (Ditjen Pengairan,1992), atau metode lain yang lebih akurat. • Kebutuhan air untuk aliran pemeliharaan (maintenance flow) atau penggelontoran akan dihitung berdasarkan indeks dari studi FIDEP (Ditjen Pengairan,1992), atau metode lain yang lebih akurat.
METODOLOGI 2011 Proyeksi kebutuhan air pada kurun waktu 20 tahun mendatang akan diperkirakan dengan metode sebagai berikut: • Irigasi diasumsikan akan dikembangkan sesuai dengan luas potensialnya. • Kebutuhan air rumah-tangga, perkotaan dan industri, serta peternakan akan diproyeksikan sesuai dengan laju pertambahan penduduk.
KERANGKA PEMIKIRAN
KERANGKA PEMIKIRAN 2011
JADUAL KEGIATAN
JADUAL KEGIATAN
PERSONALIA KEGIATAN Ketua
: Drs. Waluyo Hatmoko, M.Sc
Wakil Ketua
: S. Amirwandi, Dipl.H. Radhika, S.Si
Sekretaris
: Hany Agustiani
Anggota
:
1. Ir. Ratna Hidayat (BLK)
8. Muhammad Fauzi, S.Si
15. Dedih
2. Drs. Irfan Sudono, MT
9. Tasya Asyantina, ST
16. Deni Ramadani
3. Wildan Herwindo, ST, MT
10. Wulan Seizarwati, S.Si
17. Djoko Haryono
4. Dedi Suherdi, S.Sos, BSc
11. Awangsih
18. Komar Syahrudin
5. 1 orang Balai Irigasi
12. Ayi Gunawan
19. Saelan
6. A. Tobiin
13. Undang Sunarya, S.ST
20. Asep Deni Djakaria
7. Herman Suratman
14. Wawan Purnawan
21. M. Irianto
PERKIRAAN BIAYA KEGIATAN Total biaya kegiatan tahun 2011 adalah Rp. 712.804.000,00 dengan rincian biaya kegiatan sebagai berikut : • • • • • •
Belanja uang honor tidak tetap Belanja bahan Belanja sewa Belanja jasa profesi Belanja Barang Non Operasional Belanja perjalanan lainnya
: Rp. 151.282.500 : Rp. 43.661.500 : Rp. 45.085.000 : Rp. 36.200.000 : Rp 43.325.000 : Rp. 393.250.000
PERKIRAAN BIAYA KEGIATAN No 1
Jenis pengeluaran
Pagu
Belanja uang honor 151.282.500
Pengeluaran
Saldo
-
151.282.500
tidak tetap 2
Belanja Bahan
43.661.500
9.833.000
185.111.000
3
Belanja Sewa
45.085.000
550.000
229.646.000
4
Belanja Jasa Profesi
36.200.000
-
265.846.000
5
Belanja Barang Non 43.325.000
-
309.171.000
44.534.000
657.887.000
Operasional 6
BelanjaPerjalanan Lainnya
393.250.000
KEGIATAN DAN HASIL YANG SUDAH ADA Persiapan Kegiatan persiapan yang telah dilaksanakan, antara lain: • diskusi teknis (intern) penjabaran program, penyusunan tim, dan penjadwalan • diskusi dan koordinasi dengan pengelola sumber daya air/ hidrologi di Direktorat Bina PSDA, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air • menyiapkan, mengumpulkan data, peta dan studi sebelumnya, serta informasi lainnya.
KEGIATAN DAN HASIL YANG SUDAH ADA Kunjungan ke daerah untuk pengumpulan data dan peta dengan lokasi : • Semarang • Cirebon • Serang • Jakarta
Peta Wilayah Sungai Kali Brantas
Peta Wilayah Sungai Nasal – Padang Guci dan Teramang - Ipuh
Peta Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarung
Diskusi dengan Ir. Indah Sulitiyowati, M.Si (Kasie. Pengembangan & Sistem Diskusi dengan Ir. Diah Hartowati, MM (Kasie. Budidaya Perikanan)
Diskusi dengan Ir. Imam Sutopo, Sp1, MT
Informasi)