PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR)
HERDIANSAH
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS KOTA BOGOR)
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan IPB
Oleh : HERDIANSAH E34101053
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Penelitian
:
Penentuan
Luasan
Optimal
Hutan
Sebagai Rosot Gas Karbondioksida (Studi Kasus di Kota Bogor ) Nama Mahasiswa
:
Herdiansah
NRP
: E34101053
Departemen
: Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Fakultas
: Kehutanan Menyetujui : Komisi Pembimbing,
Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
Ir. Endes N. Dahlan, MS
Dr. Ir. Imam Santosa, MS
Tanggal : 1 Februari 2006
Tanggal : 1 Februari 2006
Mengetahui : Dekan Fakultas Kehutanan IPB,
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS Tanggal :
Tanggal Lulus : 27 Januari 2006
Kota
RINGKASAN HERDIANSAH. E3410153. Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota sebagai Rosot Gas Karbondioksida di Kota Bogor, Jawa-Barat. di bawah bimbingan Ir. Endes N. Dahlan, MS dan Dr. Ir. Imam Santosa, MS
Kota merupakan tempat bermukim warga, tempat bekerja, tempat belajar, tempat pusat pemerintahan, dan tempat melakukan berbagai macam aktivitas lainnya yang kian hari dirasakan tuntutannya terus meningkat. Kota Bogor telah mengalami perkembangan pesat pada berbagai bidang. Perkembangan pembangunan ini membawa dampak negatif terhadap kondisi lingkungan Kota Bogor, dimana dengan semakin banyaknya ruang terbuka hijau yang dikonversi menyebabkan pasokan oksigen yang dihasilkan tumbuhan semakin berkurang sebaliknya keberadaan karbondioksida di udara meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan optimal hutan kota sebagai rosot gas karbondioksida (CO2 ) di Kota Bogor agar memberikan kenyamanan bagi penduduk dalam mewujudkan Visi kota Bogor yaitu ” Mewujudkan kota dalam taman sebagai langkah awal menuju kota internasional yang memiliki daya saing”. Metode yang digunakan dalam analisa data hasil penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan penentuan luasan hutan kota berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 63 Tahun 2002 dan fungsi hutan kota sebagai penyerap karbondioksida. Kota Bogor memiliki luas 11.850 ha dari luasan tersebut yang teridentifikasi sebagai hutan kota dan dikelola oleh pemerintah kota adalah seluas 282,58 ha. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pemerintah RI No. 63 tahun 2002 Pasal 8 ditetapkan bahwa luas hutan kota dalam suatu hamparan yang kompak paling sedikit 0,25 ha. Sedangkan persentase luas hutan kota paling sedikit 10 % dari wilayah perkotaan dan atau disesuaikan dengan kondisi setempat. Dari luas wilayah kota Bogor yang saat ini memiliki luas 11.850 ha, jika diperlukan 10 % maka hutan kota yang dibutuhka n seluas 1.185 ha. Penentuan luasan optimal hutan kota di kota Bogor didasarkan pada kemampuan hutan kota dalam menyerap karbondioksida, pada tahun 2005 adalah 147.822.870 gram/jam atau setara dengan 1.970,97 ha hutan kota. Sedangkan pada tahun 2020 jumlah karbondioksida yang dihasilkan sebesar 233.105.690 gram/jam atau setara dengan 3.108,08 ha hutan kota . Jumlah penduduk, tingkat pemakaian BBM dan tingkat pemakaian BBG yang diduga, ternyata mengalami peningkatan tiap tahunnya, sehingga jumlah karbondioksida yang dihasilkanpun juga meningkat. Besarnya jumlah karbondioksida yang dihasilkan dalam setiap tahunnya sudah cukup memprihatinkan. Kenaikan jumlah karbondioksida di udara sangat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Jalan untuk mena nggulangi permasalahan tersebut adalah dengan pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan penghematan dalam penggunaan bahan bakar. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan penghematan
dalam penggunaan bahan ba kar sulit untuk dilakukan karena kebutuhan akan bahan bakar selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, bertambahnya jumlah pemilik kenda raan bermotor, dan bertambahnya industriindustri yang dalam operasinya menggunakan bahan bakar. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan fungsi hutan kota dengan cara menambah luasan ataupun dengan menanam jenis-jenis tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Pengalokasian lahan terbuka tidak terbangun untuk ruang terbuka hijau sebesar 3.271,18 ha sudah sangat mencukupi tidak hanya pada tahun 2005 tapi sampai dengan 2020. Namun demikian menurut PP No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Pada Pasal 5 ayat 2 dikatakan penunjukan lokasi dan luas hutan kota dilakukan oleh Walikota atau Bupati berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Perkotaan. Jadi, apabila Pemerintah Kota Bogor telah mengalokasikan lahan untuk hutan kota diharapkan dapat diperkuat dengan penunjukkan dan penetapan statusnya sebagai hutan kota, sehingga diharapkan pengelolaan hutan kota dapat dilakukan dengan baik dan fungsi dari hutan kota yang diharapkan dapat berjalan dengan optimal.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 12
Februari
1983
anak
dari
pasangan
Ayah
Tantan Surahman dan Ibu Dedeh Saodah (Alm). Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis
menyelesaikan
pendidikan
di
Sekolah
Dasar
(SD)
Negeri
I
Parakanmuncang pada tahun 1995. Pada tahun 1995 penulis melanjutkan ke SMP Negeri I Cimanggung dan menyelesaikannya pada tahun 1998. Penulis melanjutkan ke SMU Negeri I Cicalengka dan menyelesaikannya pada tahun 2001.
Penulis
diterima
menjadi
mahasis wa
Departemen
Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melalui Jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2001. Selama kuliah, penulis melakukan kegiatan praktek pengenalan tipe -tipe ekosistem hutan di KPH Banyumas Barat dan KPH Banyumas Timur, serta praktek Pengelolaan Hutan di KPH Ngawi Getas Jawa - timur. Praktek Kerja Lapang Profesi dilaksanakan pada tahun 2005 di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Penulis juga aktif sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB dari tahun 2004-2005, Ketua Bina Corps Rimbawan Fakultas Kehutanan IPB 2004, Pelatih Bulutangkis Excelent Group IPB 2004-2005, Wakil ketua Asrama IPB Sylvasari 2004, Kepala Komisi Sosial Politik DPM TPB IPB, Asisten Mata Kuliah Silvikultur 2003, Ilmu Tanah Hutan 2004, dan Pendidikan Agama Islam 2003. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana kehutanan IPB, Penulis melakukan penelitian dengan judul ”Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota Sebagai Rosot Gas CO 2 (Studi Kasus di Kota Bogor)” di bawah bimbingan Ir. Endes N. Dahlan. MS dan Dr. Ir. Imam Santosa, MS.
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Shalawat serta salam penulis persembahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya kebenaran yaitu Al-Islam bagi seluruh umat manusia sampai akhir zaman nanti. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Ir. Endes N Dahlan, MS selaku dosen pembimbing utama dan Dr. Ir. Imam Santosa, MS selaku pembimbing kedua, yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, nasehat, dukungan serta kesabaran hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Prof. Dr. Ir. Kurnia Sofyan sebagai dosen penguji wakil dari Departemen Hasil Hutan dan Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS sebagai dosen penguji wakil dari Departemen Manajemen Hutan. 3. Kedua Orang tua (Bapak dan Ibu), Kakakku (Teh Dewi, Kang Agus, Aa Iwan dan Teh Eva) dan adikku (Neng Feby) serta saudara-saudaraku di Parakanmuncang Sumedang yang selalu memberikan inspirasi, semangat dan nasehat yang sangat berharga bagi penulis. 4. Seluruh Sahabat-Sahabatku, khususnya KSH’38 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, rekan-rekan seperjuangan BEM Fakultas Kehutanan IPB periode 2004-2005, FORSAIK IPB, serta Penghuni Asrama Sylvasari tercinta, terimakasih atas persahabatan, kebersamaan, kepedulian dan pengertiannya selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran selalu penulis harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak dan dunia kehutanan khususnya.
Bogor, Januari 2006 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI......................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2 C. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hutan kota .............................................................................. 3 B. Peranan Hutan Kota ................................................................................. 4 C. Tipe Hutan kota ........................................................................................ 5 D. Kriteria dan Bentuk Hutan Kota .............................................................. 6 E. Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas Karbondioksida ................................ 8 F. Kebutuhan Luasan Hutan Kota ................................................................ 10 G. Pengertian Karbondioksida (CO 2) ........................................................ 11 H. Konsentrasi CO2 di Atmosfier ............................................................... 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 14 B. Bahan dan Alat ......................................................................................... 14 C. Tahapan Penelitian.................................................................................... 14 1. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ............................................ 14 2. Analisis Data ...................................................................................... 16 IV. KONDISI UMUM A. Letak Astronomis dan Administrasi ........................................................ 18 B. Topografi dan Tanah ................................................................................ 18 C. Iklim ......................................................................................................... 19 D. Hidrologi ................................................................................................... 19 E. Keadaan Penduduk.................................................................................... 19
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebutuhan Luas Hutan Kota ................................................................... 20 1. Kebutuhan Luas Hutan Berdasarkan PP RI No. 63 Tahun 2002 ........ 20 2. Kebutuhan Lua s Hutan Kota Berdasarkan Fungsi Sebagai penyerap Karbondioksida (CO2) ....................................................................... 21 B. Analisis Penentuan Luas Hutan Kota Berdasar Fungsi Sebagai Penyerap Karbondioksida (CO2) .............................................................................. 24 C. Optimasi Hutan Kota di Kota Bogor........................................................ 25 D. Hutan Kota di Kota Bogor ....................................................................... 28 VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 35
DAFTAR TABEL
No
Teks
Halaman 1. Bentuk dan kriteria hutan kota ....................................................................... 7 2. Jumlah Emisi Gas CO2 yang dihasilkan oleh Beberapa Macam Bahan Bak ......................................................................................... ............ 12 3. Konsentrasi CO2 di atmosfer ........................................................................ 13 4. Jenis, Bentuk dan Sumber Data Penelitian .................................................... 16 5. Luas Sebaran Ruang Terbuka Kota Bogor .................................................... 20 6. Jumlah Penduduk di Kota Bogor Tahun 2000-2004 ...................................... 21 7. Jumlah Karbondioksida yang dihasilkan Penduduk Kota Bogor per tahun tahun 2005 -2020 ......................................................................... 22 8. Tingkat Pemakaian BBM dan LP G di Kota Bogor Tahun 2003-2004.......... 22 9. Tingkat Pemakaian BBM dan BBG di Kota Bogor Tahun 2005-2020 ........... 23 10. Jumlah Karbondioksida yang dihasilkan dari Pembakaran BBM dan BBG di Kota Bogor Tahun 2005-2020 (gr/ jam) ................................... 23 11. Jumlah Karbondioksida yang dihasilkan dari Pembakaran BBM dan BBG di Kota Bogor Tahun 2005-2020 ( Kg/ Thn) ................................ 24 12. Luas Hutan Kota di Kota Bogor Tahun 2005-2020 ....................................... 24 13. Hasil Perhitungan Berbagai Pendekatan untuk Menghitung Luasan Hutan Kota ......................................................................................... 27 14. Nama dan Luas Hutan Kota di Kota Bogor Tahun 2004 ............................... 28
]