Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
TEKNIK PEMBUATAN SILASE IKAN Suharto Balai Penelitian Temak Ciawi, P .O . Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Sebagai negara yang belakangan ini dijuluki Benua Maritim, Indonesia memang tergolong paling luas wilayah perairannya di dunia, bahkan lebih luas bila dibandingkan dengan luas daratan Benua Australia yang hanya 7,6 juta km2 . Negeri Nusantara ini luas lautannya 9 juta km 2 , yang meliputi Perairan Indonesia 5,9 juta km2 taut teritorial 0,4 juta km2 dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km' . Was lautan ini berdasarkan taksiran Panitia Pengembangan Ristek Kelautan dan Industri Maritim yang tertulis dalam Profit Kelautan Nasional terbitan tahun 1995 . Berdasarkan data perikanan tahun 1995 struktur armada perikanan di Indonesia masih didominasi perahu tanpa motor yang jumlahnya mencapai 62% dari total armada perikanan yang mencapai 399 .880 unit . Kondisi ini menunjukkan kegiatan usaha penangkapan ikan sebagian besar masih berupa usaha penangkapan skala kecil yang memiliki daya tangkap dan mobilitas terbatas . Menurut data Direktorat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT, potensi lestari sumber daya ikan taut yang diperkirakan mencapai 13,4 juta ton, tetapi baru termanfaatkan 2,7 juta ton untuk konsumsi manusia . PERMASALAHAN Dari potensi sumberdaya ikan yang mencapai 13,4 juta ton ini, dengan jumlah perahu nelayan yang demikian banyak, tentu banyak pula ikan sisasisa hasil tangkapan yang belum termanfaatkan dengan baik, yang biasanya dibuang di tengah laut . Alangkah baiknya apabita ikan-ikan sisa hasil tangkapan ini oleh para nelayan dimanfaatkan menjadi silase ikan . Adapun caranya adalah para nelayan tersebut bila melaut membawa gentong/drum plastik atau fiberglass dan asam propionat serta asam formiat . Dengan dukungan iklim usaha yang kondusif, keuntungan yang bisa dihasilkan dari kekayaan perikanan nasional tidak kalah dengan sumber daya hutan atau migas, disamping itu pengembangan usaha perikanan akan memacu tumbuhnya industri pengolahan ikan yang bisa menciptakan perluasan lapangan kerja .
74
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petani nelayan yang mengusahakan suplai bahan baku ikan (AYAM & TELUR .94 . Des 93) . Dari jumlah potensi hasil perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi makanan tentunya masih banyak yang belum dimanfaatkan secara ekonomis, misainya ikan sisa tangkapan dan ikan sisa hasil pengolahan pengalengan ikan . Padahal ikan-ikan sisa tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pembuatan pakan ternak dimana kebutuhannya sangat besar . Dengan produksi pakan sebesar 5 juta ton/tahun dan diasumsikan pemakaian penggunaan tepung ikan 5% maka kebutuhan tepung ikan mencapai 250 .000 ton . Dari jumlah ini, lebih dad 90% diperuntukkan sebagai pakan unggas . Dengan melihat kebutuhan tepung ikan yang demikian besar maka pemanfaatan sumber-sumber bahan pakan yang lebih ekonomis merupakan hal yang sangat penting . Lebih dari 30% ikan-ikan yang ditangkap dari laut di dunia ini digunakan untuk industri . Diantara salah satu hasil dad sektor perikanan yang penting untuk ternak yaitu tepung ikan . lkan-ikan mentah tidak umum diberikan untuk pakan ternak, akan tetapi yang umum adalah dibuat tepung ikan terlebih dahulu . Tepung ikan merupakan bahan pakan yang paling mahal harganya . Tepung ikan dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu yang dibuat dari limbah sesudah hasil utamanya digunakan sebagai makanan manusia, dan yang lainnya dihasilkan dari ikan-ikan utuh yang sengaja ditangkap dan diproses untuk dijadikan tepung ikan . TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu para nelayan kecil atau para pengusaha kecil memanfaatkan ikan-ikan sisa tangkapan dan ikanikan sisa olahan pabrik pangalengan ikan menjadi silase ikan yang dapat menambah penghasilan para nelayan kecil atau membuka lapangan usaha baru dengan memanfaatkan ikan-ikan sisa daripada dibuang lagi ke laut . Pengawetan Ikan Pengawetan ikan yang umum adalah dengan penggaraman lalu dikeringkan dengan penjemuran sebagai ikan asin yang nantinya digunakan untuk kebutuhan konsumsi manusia dimana produk ini sangat digemari oleh masyarakat pedesaan pada umumnya . Cara pengawetan yang lain adalah dengan pemberian bahan pengawet lalu dikemas dalam kaleng dan dilakukan proses sterilisasi pada industri pengalengan ikan .
75
Lokakarya Fungsionai
Non Peneliti 1997
Untuk industri pakan ternak cukup dikeringkan dengan cara penjemuran, tetapi dapat juga dikeringkan dengan menggunakan oven dan perolehan hasil pengeringan akan lebih baik, hanya biaya produksi menjadi lebih mahal . Setelah kering kemudian digiling dan dikemas untuk dipasarkan pada Perusahaan Pakan Ternak . Teknologi lain yang dapat dimanfaatkan adalah dengan dibuat silase . Apabila proses pembuatan silase ikan ini dilakukan dengan baik dan benar, serta tidak ada gangguan yang berarti, maka tidak akan ada kendala yang serius yang bakal dihadapi . Yang mungkin timbul dari proses pembuatan silase ikan ini adalah bau busuk, dan yang Iainnya adalah banyak atau sedikitnya bahan baku ikan bisa tergantung dari musim . Kendala lain yang mungkin terjadi adalah cara transportasi apabila diangkat masih dalam bentuk cair . Silase Ikan Silase ikan adalah suatu produk cair yang dibuat dari ikan-ikan utuh atau sisa-sisa industri pengolahan ikan yang dicairkan menyerupai bubur oleh enzym-enzym yang terdapat pada ikan-ikan itu sendiri dengan bantuan asam atau mikroba yang sengaja ditambahkan . Ada dua macam proses pembuatannya yaitu dengan cara kimiawi dan cara biologis . Pembuatan silase ikan dengan cara kimiawi adalah dengan cara menambahkan bahan kimia ke dalam ikan dan atau sisa-sisa ikan yang telah digiling seperti HCI, H 2SO 4 , Asam Propionat, Asam Formiat atau campuran keduanya . Sedangkan, silase ikan secara biologis dibuat dengan cara memanfaatkan mikroba yang ada yaitu mengaktifkan mikroba tersebut melalui penambahan bahan yang mengandung karbohidrat yang tinggi, seperti dedak padi, jagung dan molases . Silase dapat digunakan sebagai penambah atau sumber protein yang utama dalam pembuatan pakan unggas, babi dan ikan budidaya . Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Laut Slipi, 4 kg silase ikan dapat menggantikan 1 kg tepung ikan . Sedangkan hasil analisa laboratorium dari silase ikan menunjukkan kandungan air 70 - 75%, protein 18 - 20%, lemak 1 - 2%, dan abu 4 - 6% . Pembuatan silase ikan secara kimiawi, hasil yang terbaik adalah dengan mengunakan campuran asam propionat dan asam formiat dengan perbandingan 1 : 1 . Menurut J . Hertrampf (1987), asam propionat dapat mencegah pembentukan aflatoksin, sedangkan kelebihan asam propionat yang lainnya adalah meningkatkan daya cema bahan pakan, meningkatkan nilai gizi bahan pakan, mencegah terjadinya penggumpalan .
76
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997
Kegunaan silase ikan 1 . Silase ikan dapat diberikan langsung dalam bentuk cair terutama untuk pakan babi atau itik . 2 . Dengan mencampurkan silase cair dengan jagung atau dedak padi . Adapun perbandingannya adalah 1 : 1 dan setelah tercampur merata kemudian dikeringkan, lalu digiling . Cara pemberian seperti ini dapat diberikan sebagai campuran pakan ayam, itik dan ikan budidaya . Pembuatan silase ikan ini adalah bukan bermaksud memperbaiki/ menaikkan kadar protein dari ikan, akan tetapi adalah untuk memanfaatkan sisa ikan hasil tangkapan agar tidak busuk atau dibuang lagi ke laut yang dapat menambah pendapatan nelayan atau membuka peluang usaha baru dan lapangan kerja baru . Pembuatan silase ikan Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam pembuatan silase ikan terdiri dari Bahan 1 . Ikan-ikan dan sisa-sisa pengolahan ikan : Ikan-ikan yang digunakan adalah ikan segar atau ikan-ikan sisa, biasanya tidak dapat dijual untuk konsumsi makanan manusia . Juga ikan-ikan dari sisa hasil pengolahan industri pengolahan pengalengan yang biasanya terdiri dari bagian-bagian kepala, ekor dan juga sisa-sisa lainnya . 2 . Asam organik seperti asam semut, asam cuka, asam propionat, dan HCI, untuk pembuatan silase secara kimiawi . 3 . Tetes tebu (Molases), jagung giling dan dedak padi untuk pembuatan silase secara biologis . Peralatan Peralatan yang digunakan cukup sederhana antara lain 1 . Mesin penggilingan daging : Mesin yang digunakan, bisa menggunakan yang digerakkan oleh mesin listrik atau juga digerakkan tangan manusia (secara manual), tergantung dari jumlah bahan ikan yang akan diolah 2 . Gentong/drum plastik atau bak fiberglass yang berukuran isi kurang lebih 100 liter air 3 . Kantong plastik tebal dengan ukuran kurang lebih 70 x 50 cm 4 . Selang-selang plastik ukuran garis tengah 1/4 inch dengan panjang 1-2 meter 5 . Tali karet pengikat kantong plastik 77
Lokakarya Fungsional
Non Peneliti 1997
6 . Kayu pengaduk 7 . Kertas lakmus (pengukur pH) atau pH meter 8 . Gelas ukur 9 . Ember-ember plastik Proses pembuatan silase Proses pembuatan silase ikan dapat dilakukan dengan cara 1 . Secara kimiawi 1 . Ikan dan atau sisa-sisa ikan olahan dicincang kecil-kecil agar memudahkan sewaktu dimasukan kedalam mesin giling . 2 . Setelah ikan dicincang kemudian digiling dengan mesin penggilingan daging sampai halus . 3 . Masukan ikan-ikan yang sudah digiling ke dalam drum atau bak sebanyak 100 kg . 4 . Tambahkan 3 liter campuran asam formiat dan asam propionat dengan perbandingan 1 :1 ke dalam 100 kg ikan atau sisa olahan ikan 5 . Aduklah campuran asam dan ikan yang sudah digiling tersebut hingga merata dengan menggunakan kayu pengaduk . Pengadukan diulangi 3 sampai 4 kali setiap hari selama 4 hari berturut turut . 6 . Simpanlah silase ini dalam gentong/drum plastik atau bak fiberglass kurang lebih selama 4 hari . II . Secara biologis 1 .Ikan dan atau sisa-sisa ikan olahan dicincang kecil-kecil agar mudah sewaktu dimasukan ke dalam mesin penggilingan 2 . Setelah ikan dicincang kemudian digiling dengan mesin penggilingan sampai halus 3 . Tambahkan 15% tetes tebu ke dalam ikan yang telah digiling 4 . Aduklah campuran ini hingga merata 5 . Isikan campuran tersebut ke dalam kantong plastik kurang lebih berat 10 15 kg tiap kantong plastik 6 . Pasangkan salah satu ujung selang plastik ke dalam kantong plastik yang telah berisi silase ikan diikat kuat dengan tali karet hingga udara tidak dapat masuk 7 . Masukanlah ujung selang plastik yang satunya lagi ke dalam ember yang berisi air, dengan maksud agar tidak ada udara yang masuk ke dalam kantong plastik yang berisi silase ikan tersebut atau secara an-aerob 8 . Kemudian lamanya
78
disimpan/difermentasikan hingga kurang lebih seminggu
Lokakarya Fungsional Non Peneli6 1997
Ikan dicincang
1 Digiling
Ditambahkan bahan kimia (Asam formiat + Asam propionat 1 :1)
1 Diaduk
10.
Disimpan
Gambar 1 . Proses pembuatan silase ikan secara kimiawi
Ikan dicincang
1 Digiling
Penambahan tetes tebu/dedak padi/jagung giling
Diaduk
1 Dimasukkan ke dalam kantong plastik
1 Disimpan/difermentasikan
Gambar 2 . Proses pembuatan silase ikan secara biologi KESIMPULAN 1 . Silase ikan dapat dilakukan/dikerjakan dengan teknologi sederhana dan mudah dilaksanakan 2 . Pembuatan silase dapat menanggulangi Iimbah industri pengolahan ikan
79
Lokakarya Fungsional Non Penelib 1997
3 . Pengolahan/pembuatan silase dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah pendapatan nelayan 4 . Silase ikan dapat digunakan untuk pakan ternak SARAN Pembuatan silase ikan sebaiknya dikerjakan oleh nelayan tradisional untuk memanfaatkan sisa-sisa ikan yang tidak dapat dijual . Lokasi pembuatan silase ikan lebih baik dikerjakan dekat dengan daerah-daerah industri peternakan, seperti pemeliharaan itik, babi dan budidaya ikan untuk memudahkan transportasi karena silase ikan berbentuk cair . DAFTAR BACAAN Anonymous . Cara Pembuatan Silase Ikan untuk Pakan Ikan dan Ternak . Sub Balai Penelitian Perikanan Laut, Slipi . Anonymous . 1997 . Kiat Melacak Kapal Pencuri Ikan . Kompas 22 Juni 1997 . Hertrampf J . 1987 . Nutrisi dan Feed Additive pada Hewan . Poulry Indonesia No . 95/Th VIII Nop . 1987 . Sukandar A . 1989 . Industri Pengalengan Ikan . Ayam & Telur No . 44/Th . XX . I Putu Kompiang . 1983 . Pengaruh Silase Ikan Sebagai Pengganti Tepung Ikan Terhadap Produksi Telur dan Produksi Daging pada Ayam . Ilmu dan Petemakan Vol . 1 No . 2, hal 62-65 . 1 Putu Kompiang . 1985 . Fish Silase/Diet for Broiler Chicken . Ilmu dan Petemakan Vol . 1 No . 2, hal 435-438 .
80