1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini adalah negara sebagai pengekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas, tanggal 8 Juli 2004 data produksi yang terdapat dalam BP Statistical Review of World Energy 2004 dengan total ekspor untuk tahun 2003 mencapai 35,66 miliar meter kubik dari total ekspor dunia sebesar 168,84 miliar meter kubik. Ini membuktikan bahwa LNG yang dihasilkan di Indonesia dengan jumlah yang besar, dipercaya dapat memberikan kepuasan dalam memenuhi permintaan dan kebutuhan akan LNG tersebut. Karena kepercayaan yang diberikan itulah maka dalam memproduksi LNG hendaknya perusahaan yang mengelolanya dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas yang dapat bersaing dengan produsen di pasar dunia. Sadar akan pentingnya pertimbangan kepercayaan dan kepuasan konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi produk LNG yang berkualitas, mutu produk yang terjaga dan reputasi perusahaan yang baik, maka perlu adanya suatu standar yang dapat menyelaraskan kepuasan konsumen dengan produk LNG, juga dapat diakui oleh internasional. Satu standar yang paling sering disebut dan menjadi sebuah standar mutu dan kualitas, dalam berbagai sektor terutama LNG adalah International Organization for Standardization (ISO). ISO yang telah beredar
Universitas Kristen Maranatha
2
sampai saat ini adalah ISO 9000 (standar sistem manajemen mutu), ISO 14.000 (standar sistem manajemen lingkungan), dan lainnya. ISO sendiri masuk ke Indonesia pada era1990-an, dimana pada era 1990an tersebut iklim perekonomian dunia sudah memasuki tahapan globalisasi sehingga diperlukan adanya standar untuk mengatur kualitas produk dan pelayanan dalam sistem perekonomian tersebut. Penerapan ISO di Indonesia kini sudah mencakup hampir seluruh standar ISO yang beredar. Terlebih bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan internasional seperti eksportir, importir, manufaktur, jasa pelayanan dan lainnya. Standar yang paling banyak digunakan oleh berbagai perusahaan adalah ISO 9000 yang merupakan standar sistem manajemen mutu. ISO 9000 sendiri menjadi sebuah standar yang sangat membantu bagi perusahaan. Penerapan ISO 9000 tersebut membuat proses bisnis perusahaan yang tadinya memiliki proses yang tidak/kurang teratur menjadi lebih rapih dan terukur. Dampak ISO 9000 akan terasa sekali bilamana diimplementasikan dalam sebuah mekanisme performa (seperti Balanced Scorecard), prosedur implementasi Performance Appraisal, atau MBO (Management by Objective). Hasil dari ISO 9000 ini adalah sebuah Standard Operating Procedures (SOP). Salah satu standar aktual ISO 9000 adalah ISO 9001. ISO 9001:2000 merupakan standar dalam menentukan persyaratan bagi Sistem Manajemen Mutu suatu organisasi, dimana organisasi ini: 1. Mampu mendemonstrasikan untuk menyediakan produk secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.
Universitas Kristen Maranatha
3
2. Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dan melakukan perbaikan yang berkesinambungan (Continual improvement) PT. Badak NGL (Natural Gas Liquiefaction) merupakan salah satu perusahaan penghasil LNG terbesar di Indonesia bahkan di dunia.
Sebagai
perusahaan yang telah memiliki reputasi internasional PT. Badak NGL dituntut untuk memiliki sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional. Untuk itulah PT. Badak NGL telah menerapkan ISO 9001 untuk menjaga kinerja manajemen perusahaan tersebut.
Penerapan ISO tersebut juga berlaku pada
proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan PT. Badak NGL tersebut. Proses produksi yang dimaksud adalah dimulai dari mendatangkan bahan baku dari ladang gas, yang kemudian diproses di kilang PT. Badak NGL di Bontang, dan akhirnya siap untuk dikirim ke konsumen. Penerapan ISO 9001 di PT. Badak NGL itu sendiri harus tetap dijaga kontinuitas mutunya. Hal tersebut dimaksud agar sertifikasi ISO 9001 yang telah didapat oleh PT. Badak NGL tersebut tetap dapat dipertahankan demi menjaga kepuasan dan kepercayaan dari konsumen. Upaya mempertahankan sertifikasi ISO 9001 di PT. Badak NGL tersebut antara lain adalah mempertahankan proses produksi yang sudah ada agar tetap berjalan dengan baik sesuai dengan standar ISO 9001 yang berlaku. Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan controller yang
dapat
membantu
manajemen
perusahaan
untuk
mengatur
dan
mengendalikannya. Controller juga harus dapat mengukur kinerja agar dapat membuat perencanaan serta standar yang obyektif, memberikan reward bagi
Universitas Kristen Maranatha
4
karyawan yang telah bekerja dengan baik dan mengambil tindakan koreksi kapan saja dibutuhkan khususnya di bidang produksi. Peran controller terhadap proses produksi dan keberlangsungan penerapan program ISO 9001 di PT Badak NGL tidak berhenti sampai disitu saja, tetapi controller juga dituntut untuk dapat mempertahankan sertifikasi ISO yang telah diperoleh oleh PT. Badak NGL. Agar controller dapat berperan dengan baik, pihak manajemen harus terbuka dengan saran-saran atau rekomendasi yang diberikan oleh controller.
Hal tersebut
dilakukan agar controller dapat memberikan informasi secara obyektif serta dapat mengetahui kebutuhan para manajemen dalam mengatur dan mengendalikan proses produksi dengan menerapkan keahliannya berdasarkan pertimbangan yang realistis. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Badak NGL guna mengetahui peranan controller dengan judul “Peranan Controller dalam pengendalian produksi guna mempertahankan sertifikasi ISO 9001 (studi kasus pada PT. Badak NGL).”
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis mengangkat permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi di PT. Badak NGL? 2. Bagaimana pelaksanaan peranan controller dalam pengendalian produksi di PT. Badak NGL?
Universitas Kristen Maranatha
5
3. Bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi dalam mempertahankan sertifikasi ISO 9001 di PT. Badak NGL?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian produksi di PT. Badak NGL. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan peranan controller dalam pengendalian produksi di PT. Badak NGL. 3. Untuk
mengetahui
pelaksanaan
pengendalian
produksi
dalam
mempertahankan sertifikasi ISO 9000 di PT. Badak NGL.
1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi penulis, penelitian ini banyak memberikan masukan dan pengetahuan bagi penulis terutama kejelasan mengenai bagaimana dan sampai sejauh mana peranan controller dalam mengendalikan proses produksi di PT. Badak NGL sesuai dengan standar ISO 9001 yang berlaku, dan sebagai syarat guna menempuh Ujian Sidang Sarjana pada Universitas Kristen Maranatha. 2. Bagi perusahaan yang diteliti, diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan informasi tambahan yang dapat disajikan bagi pertimbangan dalam melaksanakan pengendalian sistem manajemen mutu.
Universitas Kristen Maranatha
6
3. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan.
1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Saat ini perekonomian Indonesia sudah mengacu pada globalisasi perdagangan. Perdagangan internasional menuntut perusahaan di indonesia untuk mengikuti peraturan yang berlaku secara global. Berbagai peraturan internasional yang ada salah satunya mengenai masalah mutu produk dan kualitas produk. Peraturan ini diatur melalui suatu standar yaitu ISO 9001 dimana ISO 9001 sendiri merupakan salah satu dari keluarga ISO 9000. Alasan digunakannya ISO 9001 adalah: 1. ISO 9001 adalah suatu pengakuan internasional atas pemenuhan Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) untuk jaminan kualitas dalam produksi, dan pelayanan. 2. SMM dapat membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, budaya kualitas. 3. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas (Continual improvement). 4. Untuk lebih kompetitif dalam era globalisasi. Prinsip-prinsip dalam ISO 9001 sendiri disusun berlandaskan 8 Prinsip Manajemen Mutu 9001:2000 (Vincent Gaspersz, 2005:75), dimana 8 Prinsip Manajemen Mutu 9001:2000 (Rudi Suardi, 2003:60), tersebut adalah: 1. Fokus pada pelanggan 2. Kepemimpinan
Universitas Kristen Maranatha
7
3. Keterlibatan personel 4. Pendekatan proses 5. Pendekatan sistem untuk pengelolaan 6. Peningkatan berkesinambungan 7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta 8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok Dengan kata lain ISO 9001 bertujuan untuk menjamin bahwa, pemasok akan menyerahkan barang dan jasa yang memenuhi persyaratan. Sertifikasi ISO 9001 itu sendiri mengatur dalam hal sebagai berikut: 1. Quality objective 2. Control Document 3. Quality product to consumer PT. Badak NGL merupakan salah satu perusahaan LNG yang melakukan perdagangan internasional, dan wajib pengikuti persyaratan mutu melaui ISO 9001 tersebut. Penerapan ISO 9001 tersebut di PT. Badak NGL merupakan jaminan bagi mitra bisnis PT. Badak NGL di dalam maupun di luar negeri, bahwa seluruh proses produksi di perusahaan ini telah mengikuti standar yang diakui secara internasional. Salah satu persyaratan dalam penerapan ISO 9001 di perusahaan harus memiliki Management Representative (MR). Menurut ISO 9001 (Gaspersz, 1997), tanggung jawab dan wewenang MR adalah sebagai berikut: 1. Menjamin bahwa sistem kualitas telah ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara sesuai dengan standar internasional (ISO 9001).
Universitas Kristen Maranatha
8
2. Melaporkan performansi dari sistem kualitas kepada manajemen perusahaan untuk tinjauan ulang dan sebagai dasar untuk peningkatan kualitas. MR inilah yang berperan sebagai controller yang mempunyai kemampuan yang baik dalam mengumpulkan, menganalisa data dan fakta dan pada akhirnya informasi tersebut dapat membantu manajemen perusahaan dalam melakukan analisa dan tindakan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. Seperti yang dikemukakan oleh Usry & Hammer (1994,7): “The controller is the executive manager responsibility for the accounting function. The controller coordinate management’s participation in determining the effectiveness of policies, and in creating organizational structure and processes. The controller is also responsible for observing methods of planning and control thoughout the enterprise and proposing improvement in them.” Pada perusahaan yang cukup besar seperti PT. Badak NGL, dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari diperlukan alat bantu yaitu berupa data atau informasi, baik yang menyangkut data keuangan maupun data non keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan pengambilan keputusan. Keberadaan controller diperlukan dalam melakukan analisis dan tindakan pengambilan keputusan. Controller mengunpulkan semua data yang berkaitan dengan proses produksi, menyusun standar kerja, memonitor dan mencatat kinerja aktual
(hasil),
membandingkan
hasil
dengan
rencana
dan
standar,
mengkomunikasikan hasil dan perbedaan yang ditemukan kepada pihak-pihak yang terkait, dan mengambil tindakan korektif yang dibutuhkan. Controller dalam melakukan fungsi pengendalian dapat mengukur dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai.
Universitas Kristen Maranatha
9
Pengendalian (controlling) menurut Garrison & Noreen (2003, 4) dinyatakan sebagai berikut: “Controlling involves ensuring that the plan is actually carried out and is appropriately modified as circumstances change.” Jadi pengendalian berlaku untuk manusia, benda, situasi atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepuasan dan kepercayaan dari konsumen sendiri harus dijaga. Apabila kepuasan dan kepercayaan dari konsumen terhadap produk yang diterima telah diraih, maka upaya dari perusahaan selanjutnya adalah tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mempertahankan proses produksi yang telah berlangsung di dalam perusahaan sesuai dengan standar yang berlaku dalam ISO 9001.
Oleh sebab itu
mempertahankan
penting
sertifikasi
ISO
9001
tersebut
adalah
dalam
mempertahankan kepuasan dan kepercayaan dari konsumen. Berdasarkan rerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka, penulis dalam penelitian ini mengemukakan hipotesis bahwa: “Controller berperan dalam pengendalian produksi guna mempertahankan sertifikasi ISO 9001 di PT. Badak NGL.”
1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, yaitu suatu penelitian dimana penulis hanya meneliti satu perusahaan saja dan masalah yang diteliti bersifat khusus.
Untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang
diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
Universitas Kristen Maranatha
10
1.
Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan cara memperoleh data primer dan penelitian ini dilaksanakan dengan cara: a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan data dan keterangan. b. Kuesioner, yaitu tehnik pengumpulan data dimana penulis membuat pertanyaan pada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah. c. Observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lokasi penelitian yang berhubungan dengan data yang diperlukan.
2.
Penelitian kepustakaan, bertujuan untuk memperoleh data sekunder yang dikumpulkan melalui penelahan terhadap literatur dengan masalah yang diteliti yang dijadikan dasar pertimbangan sebagai landaan teori dalam penelitian ini.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk menyusun skripsi ini dilakukan pada PT. Badak NGL yang berlokasi di Bontang – Kalimantan Timur. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Oktober sampai dengan selesai.
Universitas Kristen Maranatha