t*::;w ' ,ll:.1."1-i;..l.:
\rolume
? Nomor
September
rssN 1987-849s
2
2Al2
lrfTI}IA FANIrIAST IITT}ONMSIA Terbit Dua kali Setahun pada Bulan Maret dan September
Redaksi Penanggung Jarvab Ketua STIFAR "Yayasan Pharmasi" Semarang
Pimpinan Dewan Drs. Agus Suprijono, M.Kes, Apt Endang Diyah lkasari, M.Si, Apt Anggota Dra. Sri Haryanti. M.Si, Apt Endang Dwi Wulansari, M.Si, Apt Dia. lv{.Caecilia Nany, S"H, }d.Sc,Apt Intan Martha Cahyani, M.Sc,Apt I Kadek Bagiana, S.Si, Apt Lia Kusmita, M.Si. Apt
Sirkulasi Drs. Anang Budi Utomo, S.Mn, M.Pd Intan Mafiha Cahyani, M.Sc,APt Lia Kusmita, M.Si, Apt
l'{itra Bestari Prof. Dr.Pramoro, Apt (Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta) Prof. Dr.Sarosa Purwadi (Stifar "Yayasan Pharmasi" Semarangi Dr. AMul Rohman, M.Si, Apt Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta) Dr. A. Tri Widodo (Fakultas Kimia, UNNES, Semarang) Lembaga Penerbit "Yayasan Phatmasi" Semarang STIFAR
Alamat Redaksi STIFAR "nYayasan Pharmasi" Semarang Jl. Sarwo Edhi Wibowo KM I Plamongansari, Semarang Telp: (024i 67 A6 fi7, 672527 2 Fax: (024) 6706148 yahoo.com E-mail : mfi -stifar@
DAFTAR ISI 310-318
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Buah Naga putih {Hylocereus andatus (Haw.) Britt & Rose) ierhadap penurunan Kadai Kolesterol Minyak Hewani secara In Vitro Agus Suprijono, Ika Yunitasari, Achmad Wildan
319-326
Peranan Pengembangan obat daram penemuan obat Baru untuk Mengatasi I'{asalah Resisrensi Bakteri terhadap Antibiotika Diana Holidah
327-336
Perbandingan Antara Fraksi n-Heksana. Etil Asetat, dan Air dari f)aun Dewandaru (Eugenia Unitlora L.) terhadap Aktivitas penurunan Kadar I(nlpcfarnl
Anang Budi Utomo, Yulia Dwi Lestari, Arsa Wahyu Nugrahani 337-347
Aktivitas Hipokolesterol Air Rebusan Jamur Kuping Hitam (Attricularia polytficha (Month.) Sacc) pada Tikus yang Diberi Diet pmoL'Pi---i Iuerrr4n
r rrt65r
lka Puspitaningrum, Lia Kusmita 348-3s9
Penentuan Kadar Inulin dalam Ekstrak Buah pisang (Musa paradisiaca, Linn) sebagai prebiotik dengan Metode KLTDensitometri Yuni Retnaningtyas, Lestyo wulandari, Rahayu Mustika sari
360-373
Uji Efektivitas Losio Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum
senctttrn
Linn.)
sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Betina
Isnidar, Willy Hervianto, Liza pratiwi J t4-361
Profii Peiepasan Metformin Hidroklorida dari Beads yang Menggunakan Matriks Pauran Silang Kitosan-Alginat Dhadhang wahyu Kurniawan, vitis vini Ffera Ratna utami, prisci Permanasari
J6t-J94
optimasi Komposisi Asam l^aktat dan zink oksida dalam Krim Tabir Surya Kombinasi BenZophenone-3 dan Octylmetho4,cinnaftrate dengan Desain Faktorial Lidya Ameliana, Lusia Oktora R.K.S, Zulniar Mahanani
JY)-4UJ
Fenggunaan obai seiama Kehamilan: Tinjauan dari Aspek Risk and Benefit Ratio Fransi ska Maria Christianty
444-4t4
uji
Aktivitas Anribakteri Ekstrak Eril Asetat Kulit Buah Manggis
{Gacinia n angostana L.} terhadap Streptococcus miltans Siti Muslichah, Dian Anggraini, Joko Waluyo
Media Farmasi Indonesia VoI 7 No 2
PENGGUNAAN OBAT SELAMA KEHAFIILAN: TTNJUAN DARI
*rs*onurffior r
RArro
Fransiska Maria Christianty Fakultas Farmasi Universitas Jember Korespondensi: Fransiska Maria Christianty Jl. Kalimantan U2 Kampus Tegal Boto, Jember Email: fransiska_farmasi @ yahoo.co.ici HP: 0B I 336690096 Abstract Prpgnnnl vlnwrpn ueo merlirinnl nrndrtrt< in nrrlor. tn .... thtont nh-n-in Vt ?Abtn,Ah cG, O..t VrrLv ^t' vV,tatiLV,L complaints during pregnanqt, such as nausea-vomiting, pain, constipation and other gasirointesiinal eiisorders. The belief that not to taire ali drugs during pregfiancy to avoid the terfltogenic effects is xnrealistic. In some clhical cases,without drug therapy, pregnant women with gestational diabetic, asthma, epilepsy, or other cltonic diseases malt have high risl<s, as uncontrolled w.atental cottditiotl. may adversely affect both the ,nother and her fetus. In fact, the teatrnent using medicinal products k necessary to achieve optimai condition for ietus to growth. flowever, the drugs, especially the teratogenic ones can cause congenital. malfotmation. Then, it is very important for Phannacist, as drug htfunnatian professionals have to know the benefit and risk af utedicines used durirlg pregna,tcl'. Fin*lly,nte*), co*sideratlcns slzauld be taken ta ntinimize or even to prevent the serious fetal or nzaternal nsks.. _ - _O-----_
Keyword : Pregnancy, Teratogenicity, Congenitat Matforma{ion, Risk and Beneftt Ratio
Jv)
Mpdin Fnmnti
fnin-ooin
llnl 7 l\Ia ?
PENDAHULUAN
ternyata beresiko pada janin, atau bersifat
Studi di beberapa negara menunjuk-
teratogen
yang dapat
menyebabkan
kan bahwa wanita hamil perlu mengkon-
kecacatan atau malformasi kongenital bagi
sumsi obat*obatan karena beberapa keluhan,
janin. Pertimbangan dengan cerrnat tentunya
antara
lain sakit otot,
sistem saluran .cerna,
ketidaknyamanao
flu, infeksi,
serta
kebutuhan akan supiemen tambahan seperti
vitamin.l
tiibutuhkan sebelum mengambil keputusan terapi yang tepat.
OBAT DAN KEHAMILAN
Sebagiarr besar waniia harnil
Penggunaan obat-obatan selama
cenderung masih mengikuti anggapan lama
yaitu sebisa mungkin menjauhi penggrinaan obat-obatan pada masa kehamilan karena adanya kekhawatiran bahwa obat tersebut akan beresiko terhadap janin, yaitu adanya kecacatan pada janin. Anggapan
ini tentunya
tidak sepenuhnya benar karena tidak semua
obat dapat menyebabkan kecacatan
atau
kelainan congenitai. Bairkan, menurut pene-
litian yang telah dilakukan, kurang rilan 1%
masa kehamilan biasanya digunakan untuk
mengatasi penyakit-penyakit kronis seperti
diabetes, tuberculosis, penyakit jantung,
I{MAIDS, epilepsi dan lain sebagainya.3 Seiain itu, ada pula abai-
hipertensi,
obatan yang mernang diindikasikan khusus
untuk mengatasi keluhan*keluhan yang terjadi selama kehamilan, seperti mualmuntah, nyeri, konstipasi, dan sebagainya
rnalabscrbsi ccngenital yang rerjadi akibat
Fenggunfian ohat-obatan
yang
trersifat
ntrat-ohatan yang digrrnakar selam-a keha--
rnilan, terlebih dahulu harus diketahui
teratogen.2
Kondisi ktinik tertentu pada ibu hamil, seperti diabetes gestasional,
Sebelurn rnengulas lebih jauh tentang
asma,
epilepsi" penyakit jantu*g, dan sebagainya
perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan, antara lain sebagai berikuc {
l.
Terganggrinya absarbsi atrat akiba-t
tentunya membutuhkan pengobatan yang
gangguan fungsi pencernaan saat
regular untuk menjaga kondisi kesehatan ibu
hamil;
hamil dan menciptakan lingkungan yang
2.
Peningkatan GFR sehingga mem-
optimal bagi pertumbuhan dan perkembang-
percepat eliminasi oleh ginjal serta
an janin. Yang menjadi dilema
peningkatan metabolisme hepatic
adalah
apabila obat-cbatan yang harus dikonsumsi
Jys
Media Farmasi IndonesiaVol
T
Ns 2
yang menyebabkan penurunan Cmax
r\urrursr l-:-^-rL_-,-_:_ ilrlruaruurIuIt J. tr--^st-: 6anrrnrnnrrq irrmlqlr i.tvf rsr sr.rrJ q Jsr.uqr
1.
r I
tIlenyeDaDKan
nlrql vuqr
.rqn- rariLar J urrS ivr tfr4f
protein, meningkatkan fra,ksi
obat-obatan yang
pertarna kehamilan {dan tidak ada la-poran kejadian be-.resiko pada janin
obat
bebas sehingga meningkatkail keter-
trimester selanj utnya)
2-
sedian obat untuk dieliminasi
A, yaitu
pada pengujian terkontrol tidak beresiko pada janin airnester
klirens; I
Kategori
Kategori B, yaitu obat-obatan yang
tidak beresiko pada janin
Pada kasus penggunaan obat-obatan
hewan
selama kehamilan, selain mempertimbang-
coba, tetapi belum ada
kan farmakokinetika ibu hamil, perlu juga
pengujian pada wanita hamil.
dipertimbangkan
sifat fisiko-kimia
obat,
3.
data
Kategori C, yaitu obat-obatan yang
terutama kemampuannya daiam menembus
menunjukkan adanya efek buruk
sawar ptasenta Kiuena prasenta merupaKan
pada
janin hewan coba, tetapi belum
4^4 qss
,l^ruct4
rrra.*o qLar14
rrttuurtS4tr ^a-li-,l'.^ftoh Pgr
ia-i^ Jcrrrrr
,l^-i r vtvN ua ^f^L
-^*^:^^ oqrtrprrrJE
^^,{^ -^-^"::^lrwrrSuJrarr l,4uq
lrralluDla, -^-"-:^
eont(tlr, adalah bentuk obat obat" Setrasai " "o---
penggunaan pada manusia hanya
bebas dan cbat'terikat protein. Obat yang
dilakukan bila manfaat lebih besar
terikat protein akan sulit menembus barier
daripada resikonya
plasenta. Sementara obat dalam bentuk
4.
Kategori D, yaitu obat-obatan yang
bebas (tidak terikat dengan protein)
terbukti beresiko pada janin melalui
cenderuug mampu menembus barier pla-
uji klinik, penggunaan
senla. Besarnya dosis, rute pemberian, serta
hanya dilakukan bila manfaat lebih
waktu pemberian turut
besar daripada resikonya.
mempengaruhi
keamanan peilggiinaafi obat selama masa Lohrmilr.
5
KLASIFIKASI
5.
Kategori X, yaitu obat-obatan yang
menyebabkan abnormalitas pada
janin melalui TERATOGENESITAS
CIBAT
(F-DA) mengklasifikasikan obat terkait r r I l-lkehamrian i(e daiain-, empat (4i golongan6:
uji klinik, penggu-
naarmya hanya bila manfaat bener-
benar US Food and Drug Administration ,r
pada manusia
jauh lebih bes4r daripada
resikonya.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, cenderung akan menimbulkan asumsi bahwa 397
Medin Farunasi lndanesia Vol
&xtegori
A
Na 2
adalah yang paling
sementara kategori herbahaya.
T
Di
(secara spesifik) ketika digunakan
aman,
X adalah yang paling
beberapa negara, klasifikasi
selama kehamilan
r
Obat
X tidak boleh digunakan
selama
FDA yang saat ini ada mulai dirasakan
kehamilan (pada trimester yang
kurang relevan. Sebagai contcir, krlnirasep$i
sifik), kecuali ibu hamii pada kondisi
adalah termasuk obat dengan kategcri X,
klinik ierieni$ mcmbutuhkan cbat X
bukan karena lebih treresika
tersebut
daripada
kategori obat C, tetapi karena mernang tidak
xda manfaatnya hila digunakan
r
spe-
Sejumlah besar data wanita hamil
kehamilan.T Selain itu juga tidak dilaporkan
(antara 3m-1000 kehamilan yang terjadi) mengindikasikan tidak ada
adanya kejadian malformasi kongenital
kejadian malformasi atau toksisitas
selama penggunaan obat tersebut, kecuali
janin pada penggunaan obat X.
selama
bila digunakan pada dosis yang relative besar.2
o Efek yang terjadi selama kehamilan tidak ada yang dapat diantisipasi bila
Beberapa'negara
di
Eropa tunduk
pernejanan obat !. r
pada guideline yang dipublikasikan pertama
kali oleh EMA (European
.r
ulaDalKaIl.
X
secara sistemik dapat
8
Medicines
Di Canada" sebuah organisasi nor-
Agency) pada Januari 2009, yaitu Guideline
profit bernama "Progmedie" yang mempunyai misi menyokong keamanan dan
on the Exposure io Medicinai
Products
Diiring Pregnancy: l{ccd for
Post-
authorization Data; serta Guideline crn R-isk
Assessment
of
Medicinal Products cn
Human Reproduction and I^actation: from
Data
to Labelling.
keefektifan penggunaan obai-obatan seiarrra
kehamilan-e Organisasi tersebut
bera$ra!
dari lahirnya aliansi'CaseMed-Pregnancy" yang muncul akibat adanya consensus akan
Sebagai contoh, ada
kebutuhan koleksi dan analisa data fetal
beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh
safety pada post marketing suneitlance di
EMA yang disetujui untuk
Kanada.l0 Sementara
dicantumkan
itu, di
Hungaria,
dalam monograf obat, yaitu:
terdapat HCCSCA (Hungarian Case-Control
e
Surveillance
Berdasarkan pengujian pada manusia {secara spesifik}, obat
X
diduga kuat
fiierryebabkan malformasi kongenital
of
Congenital Abnormalities)
yang memiliki koleksi data pengujiau tsraiogenesiias obai terbesar di Negara 398
Media Farmasi Indonesiil Val
T
Na 2
tersebut. Berdasarkan beberapa
menaiak klasifikasi cleh FDA.2 Begitu pula
Hal ini dikarenakan pada bulan pert rma kehamilan, tdadi proses pembentukan embrio. Adanya
yang dilakukan oleh Svrediall dan Aus-
paperan teratogen akan memirrculkan
traliar2 yang juga memiliki sisrem klasifikasi
mekanisme recovery
teratogenesitas tersendiri.
terjadi maeih dalam ambang batas. namun
hasil
pengujian yang teiah diiakukan, mereka juga
Lanias, bagairnana dengan Indonesia? Sampai sejauh
ini,
Indcacsia masih
mengacu pada sistem klasifikasi yang telah
ditetapkan oleh FDA. Beberapa monograf
obat di Indonesia masih menggunakan klasifikasi 4,8,C,D, X, dimana kategori A masih dianggap. sebagai obat yang paling
aman untuk wanita hamil, sedangkan X adalah yang paling ridak aman dan ridak
dianjurkan untuk digunakan pada keha-
pertama kehamilan.'3
bila
kerusakan yang
apabila paparan terjadi terus menerus atau kerusakan yang terjadi sangat hebat, maka
embrio tidak dapat berkembang, atau biasa disebut 'nall or nothing effect". Jadi, kurang tepat apabila dikatakan bahwa penggunaan
obat-obat yang bersifat teratogenik pada masa kehamilan trimester pertama harus dihindari. Selain itu, permasalahan lain yang
timbul adaiah efek/resiko teratogenik obat
yang terlalu dibesar-besarkan,
sehingga
muncul anggapan sebagian besar wanita
milan.
hamil untuk menghindari penggunaan obat-
RISK AND BENEFIT RATIO DARI TE. RATOGENESITAS OBAT
obatan selama kehamilan karena kekhawatiran yang berlebihan akan pengaruh bumknya padajanin. Sementara di
Beberapa pe.rmasalahan terkait teratogenesitas obat dikemukakan oleh Banhidy,
et al, 2005 sebagai berikut.
lain sisi, manfaat pengobatan pada kondisi ,-t...r rulnlK .[erlenLu senng drabar.k an.-?
Permasalahan
pertama adalah'kualitas pengujian klinis
Bagaimanapun, menghindari peng-
terkini terkait efek teratogenik obat pada wanita harnil masih sangat kurang seba-
guraan obat-obatan pada kondisi klinik "tertentu" pada masa kehamilan adalah tidak
gaimana konsep trimester peftama yang
rasional. Dikatakan tertentu
sudah autdate,z sehingga dikembangkanlah
memang ada beberapa penyakir yang terjadi
kerangka acueq wakiu pengujian kere-
selama keharnilan yang tidak memerlukan
ratcgenikan cbat pada dua pertiga irimesier
terapi farmakologi, seperti acne
di'sini
karena
dan
399
Media Farmasi Indonesia Vol
T
No 2
,-
psoriasis.' Janin membutuhkan asupan gizi
tepat untuk mencegah memburuknya
dan kondisi lingkungan yang optimal untuk
asma sehingga dapat
pertumbuhan
dan
perkembangannya di
hipoksemia pada
menyebabkan
ibu yang tentunya
dalam rahim, dan hal tersebut hanya bisa
dapat berefek pada oksigenasi janin
diperoleh bila kondisi ibu juga baik. Wanira
yang tidak
hamil yang berada dalam kondisi sakit biia
bronkodilator, k+rtikesteroid diperlukan
tidak segera ditangani dapat beresiko buruk
sebagai upaya pengatasan asma. Belum
padajanin. Beberapa contoh kasus yang bisa
ada laporan kejadian malformasi
menjadi pertimbangan:
kongenital akibat penggunaan kortikos-
1.
preeklampsia, kelahiran prematur dan
tubuh"
berat bayi lahir rendah. Bagaimanapun
Apabila kadar gula darah tidak dikon-
trol dengan baik, maka akan
juga,mengingat pengaruh
sangat
asma berat bagi
beresiko pada ibu hamil maupun pada
janin (diabetic embriopati)"'u
Di
lain, penggunaan antidiabetes
tetap
selama
kehamilan.16 a -f.
Epitepsi merupakan kelainan neurologik
fetal hy,perinsattirr* dan peningkatan resiko neonatal hy*pogly-
yang dapat rnengakjbatkan muneulnya
ce*ia. Nanlun, melalui sederet
pene-
kambuhan. Wanita hamil yang mengi-
litian yang panjang, akhirnya diguna-
dap penyakit tersebut, membutuhkan
kanlah gliburid sebagai solusi pengo-
tata laksana yang adekuat dan diupaya-
batan diabetes gestasional karena tidak
kan tanpa beresiko baik terhadap ibu
ditemukannya kejadian malformasi
dan bayi.
rnenyebabka*
pada pengujian in-vitro.
2.
oral
diindikasikan secara klinis
oral
plasenta,
serangan
ibu dan janin,
penggunaan kortikosteroid
sisi
merupakan kontraindikasi karena obat
tersetlut akan menembus
oral
selama kehamilan meningkatkan risiko
yang umum terjadi pacla wanita hamil
' perubahan fisiologis
Selain
teroid inhalasi. Kortikosteroid
Diabetes gestasicnal, merupakan kasus
akibat
adekuat.rs
t3
Pada wanita hamil yang mengidap asma, memerlukan pengobatan yang
bangkitan secara tiba-tiba dan bersifat
Di lain pihak, hampir
semua
obat antiepilepsi bersifat'teratogenikObat-obat epilepsi berikui
ini
rrrenye-
babkan malformasi bila digunakan pada
kehamilan, antara
tain
trimetadion 400
Media Farmasi Indonesia Vol 7 No 2
{50Vo), fenitoin (3OYa), sodium valproat
kehamilan dapat disimpulkan
{l,Zqo), karbamazepin
sebagai berikut:
(0,5-l%),
fenobarbitai (fr,6%).17 Resiko yang akan
i. Fiindari pengguna€m
hal-hal
obal-obatan,
dialami janin bila terjadi bangkitar pada
utamanya pada kasus self-limiting
ibu bisa jadi akan sama besar dengan
disease atau nan life tlveatening disease
resiko malformasi kongenital akibat
yang terjadi selama kehamilan dan pada
penggunaan obat anti epilepsi. Namun,
kasus lainnya lakukan treatment non-
mengingat resiko pada wanita epilepsi
farmakologi bila masih memungkinkan.
yang hamil lebih besar dari pada wanita
2.
Bila penyakit tersebut harus diobati, bila
normal yang hamil, maka pengobatan
memungkinkan hindari
tetap dilakukan dengan
prinsip
obat-obat yang bersifat teratogenik.
pengobatan yang sama dengan pasien
I.ebih diutamakan obat-obatan yang
..-lR
penggunaan
non-teratogenik (kiasifikasi disesuaikan
tldak fiamrl.'"
dengan guideline yang ada
Setelah melihat beberapa kasus di
atas, sangatlah penting bagi profesi kesehatan untuk mengetahui rls& and benefit
inasing-
macino nesersr\
3.
Bila penggunaan obat non teratogenik tidak rnemungkinkan, untuk menghin-
dari obat-obatan yang akan digunakan pada
konclisi kiirris tertentil saat
di
dari malformasi kongenital dilakukan
kelian-rilan.
modifikasi penggunaan obat teratogenik
Berbagai pertimbangan diperlukan untuk
terhadap waktu pemberian (yakni pada
meminimalisir, bahkan bila memungkinkan
bulan pertama kehamilan, dan setelah
untuk menghilangkan resiko baik pada ibu
melewati trimester pertama kehamilan),
maupun pada janin yang dikandungnya,
dosis pemberian (diupayakan
sehingga pada akhirnya dapat diambil suatu
dosis
rendah), jangka waktu pembenan
keputusan yang tepat.
(singkat iebih diutamakan),
n:te
pemberian (hindari rute sisremik).
4.
KESIMPULAN Berdasarkan uraian
di
atas, maka
dalam penggunaan cbat-obaten
selama
Bila langkah di atas belum memungkinkan, obat tetap harus diberikan secara regular, utamanya pada kasus
lfe
threatening disease, tetap gunakan obat 401
Media Famnasi Indonesia Vot
T
No 2
meski bersifat teratogenik tersebut dan pantau kondisi janin pada bulan kedua
dan ketiga' kehamilan. pertimbangan risk and bene:fit rariosangat diperiukan nqdc yqu(l r^L^^ La.rl.rP l-l rul.
5.
Pada akhirnya,
bila selama pelrggunaan
obat teratogenik tersebut diketahui bahwa janiir mengalami malformasi kongenital, maka keputusan yang
. 'tepat" dan ..'teDat" .
dipertimbangkan
demi
perlu
2001.
%2OCAT.htm (September Zg, ZOLZ).
Witkop CT. New prescriprion Drug Labeling Regulations and the Demise of
"the Letter". Obstet Gweco!
.
2{X}9.
114(3):502-3. European Medicines Agency. Evaluation of Medicines for Human Use (I_ondon, hrlv ?,dI TLvvo ?nna\r -
kebaikan
bersama.
gs/documeat/open_document j sp ?webC ontgntld=WC50000330? (3 September,
?nrr\ -v , -).
DA}"TAR PUSTAKA Crowter, C. and Henry, A. The MAp Study: Fatterns of Medication Use during and Prior to Pregnancy- Ausr N Z J Obstet Gynaecol " 2000 a0Q):t6S-72 Banhidy, k*ry, and Czeizel. Risk and Benefit of Drug Use During pregnancy. htt.l. M ed. Sci. 2005. 2(3): 100- 106
Zcin, Umar. Penyakirpenyakit
yang dan Persalinan- Edisi Keriua. Medan: USU Press.2008
Mernpengaruhi Kehamilan
Loebstein, Lalkin, and
Karen.
Pharmacokinetic Changes During
Pregnancy
Adapted from: FDA Consumer magazi_ ne.Voiume 35, Number 3, May-June
and Their
Clinicai J"Clin.Pharmacokinetis. 1997. 33(s):328-343
Relevance.
Gondo, H.K. Pehggunaan Antibiotika pada Kehamilan . Wijaya Kusuma. 2007. l(l): 57-6
Knoppert, D. Safety ancl Efficacy of Drugs popul Pregnancy. Ctin PharuwcoL 20t l. t8{3): e506-e5t2.
in
J
Tl*r
Davis, D. Drugs in Pregnancy-Tlre Issue for 20i0. Popui Ther Clin phannatol. l7(3): e33l-e335.
i
FASS {Swedish System of Approved Drugs). Classificarion of Medicat
Products for Use During pregnancy and Lactation: The Swedish S),srern. Stockholm: Drug Information Ltd. 1993.
Ausiralian Drug Evaluation Comrnittee. Medicines in Pregnancy: An Australian Categorization of ftislc. Canberra, Australia: AGPS. lgg?..
Koren, Macl.eod, and Davis. Drugs in Pregnancy: Acknowledging Challenges Finding Solutions. Can Clin Phannacol. 2*07 . I 4{tr i:e2-e4.
J.
4U/.
Media Farmnsi Indonesia Vol
T
No 2
Nielsen GL, Norgaard B, Puho E, at aI. Risk of Specific Congenital Abnormalities in Offspring of Women with Diabetes. Diabet Medicine. 2005. 22: 693-696.
Subi.ianto,
A.A. R.eview:
Keanekaragarnan Variasi Genetik HLA-DR Kerentanan terhadap Penyakit Asma; Tinjauan Khusus pada Asma dalam Kehamilan. Biodiversitas. 2ffi8. 9(3): na1 nA'r. /-J I -a.1J.
dan
Nelson C, Piercy. Asthma in Pregnancy. in : Respiratory Diseases in Pregnancy-I. Tho rax. 2N I .5 6:325 -328.
Japardi,l. Epilepsi pcda Kehamila*^ }{edan: USU Digital Library. 2ffil2. Yerby |MS. Pregnancy and Teratogenesis in Woman and Epilepsy. 1991. JohnWiley & Sons, p. 163-181.
403