eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Literasi Informasi dan Media bagi Siswa dalam Menunjang PengerjaanTugas Sekolah Rizki Nur Islaminingsih1, Wina Erwina2, Asep Saeful Rohman3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding author:
[email protected]
ABSTRACT The title of this research aims to know Media and Information Literacy of Student to Support Finishing School Task with Survey Descriptive Study Concerned in Media and Information Literacy of Regular Student in Al-Ma’soem Senior High School to finish Arabic Task. The core of Media and Information Literacy is an ability of someone to how understand what kind of information needed, how to get information in kind of media, to use that information in effective and efficient way and to evaluate utilization that information. Questionnaire that has 33 indicators media and information literacy from UNESCO was spread out to 84 students with random sampling. A descriptive method has shown that most students have ability to understand the information they need, in defining Arabic Task. The students also have the ability to decide location and access information resources, use information, do synthesis and evaluate effectiveness and efficiency of information which they have gotten to finish Arabic Task. Except in information-seeking strategies, students haven’t shown a good ability. Keywords:Literacy, Information, Media, Student
Latar Belakang Pesatnya perkembangan jenis informasiyang tersedia dalam berbagai media membutuhkan keahlian kita untuk memahami kebutuhan informasi, mencari lokasi, temu kembali dan mengevaluasi kualitas dari informasi yang kita akses.Saat ini, telah tersedia begitu banyak bahan, isi dan sumber informasi, terutama pada internet, yang sangat cepat perubahan ketepatan, reliabilitas dan nilainya.Sebuah sumber menyebutkan bahwa informasi tersedia dalam berbagai 1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
bentuk (teks, gambar atau statistik, elektronik atau dalam bentuk cetak), dan tersedia dalam pangkalan dan gerbang online, perpustakaan nyata, koleksi dokumen, pangkalan data, pusat arsip, museum dan lain sebagainya (UNESCO 2011, 62). Dalam handbook from Library Skill to Information Literacy dijelaskan bahwa sumber informasi tak terbatas. Baik yang berasal dari rumah, komunitas, sekolah atau perpustakaan. Sumber tersebut dapat dikelompokan kedalam empat kategori umum, yaitu orang, tempat, karya cetak dan teknologi. Sumber orang seperti guru, pustakawan, keluarga, teman dan para ahli. Sumber tempat terdiri dari rumah, sekolah, perpustakaan, museum, kebun binatang, toko dan perusahaan. Karya cetak berupa buku, majalah, surat kabar, surat-surat, peta, foto dan poster. Teknologi diantaranya video, televisi, komputer, CD-ROM dan telekomunikasi termasuk internet (CSLA 1997, 58). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan tantangan yang menuntut manusia memiliki kemampuan literasi lain diluar literasi informasi (Iriantara 2009, 5). Cara menghadapi perkembangan informasiyang tersedia dalam berbagai media tersebut dapat dilakukan dengan menguasai literasi informasi dan media, yaitu suatu kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi, mencari, menemukan, mengevaluasi, menggunakan serta mengkomunikasikan informasi dari berbagai sumber atau media untuk mengatasi masalah yang dihadapi.Sebuah sumber menyebutkan, Empowerment of people through information and media literacy is an prerequisite for fostering equitable access to information and knowledge, and building inclusive knowledge societies. Information and media literacy enables people to interpret and make informed judgments as users of information and media, as well as to become skillful creators and producers of information and media messages in their own right. UNESCO’s mission in this area consists of fostering information and media literate societies by encouraging the development of national information and media literacy policies, including in education (UNESCO, 2011). Konsep literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Zurkowski (Presiden Information Industries Association) tahun 1974, ketika ia mengajukan sebuah proposal kepada The Nation Commition On Libraries and Information Science (NCLIS), USA. According to Zurkowski, “People trained in the application of information resources to their work can be called in information literates. They have learned techniques and skill for utilizing the wide range of information tools as well as primary resources in molding information – solutions to their problem”.(Eisenberg et al. 2004, 1) Berdasarkan definisi tentang literasi oleh Zurkowski tersebut dapat diketahui literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan informasi yang tersedia dari berbagai sumber. Dengan demikian makna literasi tidak terbatas hanya pada kemampuan memahami tentang informasi saja, melainkan dalam menggunakan sarana penyedia atau media informasi. Sejalan dengan hal ini, Zurkowski memberikan definisi tentang literasi media,
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
In 1992, representatives of the media literacy movement met at the National Leadership Conference on Media Literacy and agreed to define media literacy as the ability of a citizen to ”access, analyze, and produce information for specific outcomes” (Aufderheide, 1993, p. 6). Those two advocate media literacy recognize the influence television, motion pictures, radio, recorder music, newspapers, and magazines have on us daily. The media literacy movement also recognize the fact that educators have traditionally spent a preponderance of time teaching reading and little time focusing on media literacy (Eisenberg et al. 2004, 7). Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi kian pesat. Hal ini menjadikan bahasa cukup berperan penting dalam perkembangan tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Zurkowski tentang belajar bahasa asing berikut ini, Learning a foreign language centers on an understanding of the relationship between culture and communication and involves the communicative processes of speaking, reading, and writing. Students acquire cultural understanding by studying the perspectives (meaning, attitudes, values, ideas), practices (patterns of social interactions), and products (books, tools, foods, laws, music, games) of the speakers of the native language. The information literacy skills of identifying potential sources of information. Accessing sources of information including computer-based and other technologies, organizing information for practical application, integrating new information into an axisting body of knowledge, and using information in critical thinking and problem solving are all necessary to the study of a foreign language (Eisenberg et al. 2004, 77). Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia, sebagai alat berfikir dalam literasi informasi dan teknologi serta sebagai identitas suatu agama, seperti fungsi bahasa Arab.Bahasa Arab adalah salah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa dalam rangka penguasaan bahasa asing.Menurut Abdul Adam Ibrahim dalam (Nuraini, 2011) bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus merupakan bahasa agama Islam.Adapun bidang keterampilan pada pelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut: a. Berbicara/Kalam : untuk membantu siswa agar mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman serta informasi melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab. b. Membaca/Qira’ah: untuk membantu siswa agar mampu memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana, melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan pokok pikiran. (Syaekhuddin dan Saefullah 2009, vi). Sehubungan dengan hal tersebut, wacana literasi informasi dan media semakin dikenal dalam dunia pendidikan.Saat ini makin banyak orang sadar bahwa literasi informasi dan media merupakan sarana untuk pendidikan seumur hidup. Kemampuan literasi dipandang sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga menjadi kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa, seperti yang diungkapkan oleh Irving dalam (Eisenberg et al. 2004, 51) berikut ,
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Was one of the first researchers to highlight how important it is for students to have information skills when they complete classroom assignments. Irving believes that the information retrieval and processing skills, practiced and acquired through the completion of classroom assignments, will transfer to other areas of a student’s life. Setiap siswa pasti memiliki permasalahan tersendiri dalam menjalani perannya sebagai peserta didik.Misalnya kesulitan dalam memahami mata pelajaran atau saat mengerjakan tugas dari guru.Dengan literasi informasi dan media, diharapkan siswa dapat menyadari arti pentingnya informasi dan secara mandiri mencari media sumber informasi.Mereka memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah karena telah mengetahui informasi yang relevan.Siswa mampu mengelola perangkat teknologi untuk mengakses informasi dan berkomunikasi dengan baik di dunia informasi. Dengan demikian, siswa yang melek informasi memiliki sikap yang mampu beradaptasi dalam situasiatau tempat yang memiliki jawaban atau tidak memiliki jawaban atas permasalahan yang sedang mereka hadapi, terutama saat kesulitan dalam mengerjakan tugas. SMA Al-Ma’soem merupakan sekolah yang bernafaskan Islam. Agar dapat memahami dan menginterpretasikan sumber ajaran Islam tersebut, maka mempelajari bahasa Arab dan berpegang pada kaidah yang terdapat di dalamnya adalah suatu kewajiban. Untuk menunjang kegiatan belajar dan mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Arab, siswa SMA Al-Ma’soem biasanya mengunjungi perpustakaan, searching internet serta berdiskusi dengan guru dan teman untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Dari perpustakaan dan internet siswa akan mendapatkan literatur yang mereka butuhkan, sedangkan dari hasil berdiskusi dengan guru atau teman, siswa akan lebih mudah memahami bagaimana penggunaan bahasa Arab. SMA Al-Ma’soem memiliki beberapa keunggulan baik dari segi fasilitas maupun proses kegiatan pembelajaran seperti penggunaan Laptop & LCD pada proses KBM.Pembagian tingkatan kelas yang terdiri dari kelas super, akselerasi dan reguler.Rekruitmen siswa calon peserta akselerasi menggunakan instrumen tes psikologi dan akademik.SMA Al-Ma’soem memiliki nilai akreditasi 93,09 (A) dan merupakan satu-satunya sekolah swasta di Kabupaten Sumedang yang menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional mulai tahun pelajaran 2008/2009. Sejak tahun 2004/2005 sekitar 30% dari lulusan SMA Al Ma’soem diterima di perguruan tinggi negeri. Disetiap tahunnya beberapa siswa memenangkan berbagai perlombaan IMTAK, IPTEK & SENI, baik ditingkat daerah maupun nasional. Sehubungan dengan fenomena tersebut, maka penelitian ini ditindaklanjuti pada literasi informasi dan media siswa reguler Sekolah Menengah Atas Al-Ma’soem Jatinangor dalam mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Arab. Mengacu pada keterangan diatas, literasi informasi dan media dapat diterapkan melalui sebuah cara yang terpola agar seseorang mampu mencari informasi secara tepat, cara ini disebut dengan model literasi informasi. Dalam (Ramadiati 2009, 14) disebutkan perkembangan literasi informasi memunculkan berbagai jenis model literasi informasi seperti Big6 (Eisenberg and Berkowitz, 1988), PLUS Information Skill Model (Hering, 1996), Research Cycle Model
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
(McKenzie, 1999) Seven Faces of Information Literacy (Bruce, 1997), Seven Pillar Model (SCONUL, 1999) dan Tujuh Langkah Literasi Informasi (Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, 2007). Dari model literasi informasi tersebut Big6 merupakan model yang sesuai untuk tingkat sekolah.“In their textbook on the Big6, Eisenberg and Berkowitz argue that the Big6 gives students a systematic framework for solving information problems, and that is can be used with students of all levels, from elementary school to corporate training” (Eisenberg et al. 2004, 44).Model ini terbagi ke dalam enam bagian utama yakni :
1. Definisi Tugas Bagian pertama dalam proses pemecahan masalah informasi meliputi mengetahui kebutuhan informasi, mendefinisikan masalah dan mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan informasi. 2. Strategi Pencarian Informasi Jika masalah telah dirumuskan, siswa mempertimbangkan segala sumber informasi yang memungkinkan untuk ditelusuri dan membuat perencanaan penelusuran. 3. Lokasi dan Akses Setelah siswa menentukan prioritas untuk penelusuran informasi, mereka memilih lokasi dari berbagai sumber dan mengakses informasi secara spesifik. 4. Pemanfaatan Informasi Setelah menemukan sumber yang sesuai dengan tujuan, siswa memeriksa isi informasi dengan cara membaca, melihat dan mendengar, kemudian menetapkan informasi yang relevan dengan kebutuhan. 5. Sintesis atau Memadukan Siswa mengorganisasikan dan mengkomunikasikan hasil usaha pemecahan masalah informasi. 6. Evaluasi Evaluasi terfokus pada bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi proses pemecahan masalah. Siswa mengevaluasi hasil kerja mereka sendiri dan menerima evaluasi dari orang lain seperti teman di kelas, guru, pustakawan dan orang tua(Eisenberg et al. 2004,159-162). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi informasi dan media siswa SMA Al-Ma’soem dalam mengerjakan tugas bahasa Arab. Oleh sebab itu penulis menggunakan alat ukur yang disebut indikator kemampuan literasi informasi dan media dari UNESCO yaitu Tier 2 indicators: MIL within Formal Education System. Untuk mengukur literasi informasi dan media siswa SMA AlMa’soem menggunakan Tier 2 literasi informasi dan media dalam sistem pendidikan formal, karena ditujukan untuk guru dan siswa dalam pendidikan dasar dan menengah. (UNESCO 2011, 23-26). Indikator tersebut memiliki tiga komponen kompetensi utama, yakni Access/Retrieval, evaluation/understanding, dan use communicate media and information (UNESCO 2011, 45-47).
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Rumusan dan Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :“Bagaimana literasi informasi dan media pada siswa reguler Sekolah Menengah Atas Al-Ma’soem Jatinangor dalam mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Arab?”.Berdasarkan rumusan masalah diatas, masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam merumuskan masalah saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam strategi pencarian informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 3. Bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan lokasi dan akses informasi saat mengerjakan tugas Arab? 4. Bagaimana kemampuan siswa dalam pemanfaatan informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 5. Bagaimana kemampuan siswa dalam mensintesis informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 6. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengevaluasi efektivitas dan efisiensi informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam merumuskan masalah saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam strategi pencarian informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 3. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan lokasi dan akses informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 4. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam pemanfaatan informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 5. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam mensintesis informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? 6. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam mengevaluasi efektivitas dan efisiensi informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab? Kegunaan Penelitian Bagi institusi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan teori atau model literasi informasi dan media. Bagi pembaca dan pihak yang akan melakukan penelitian tentang topik yang sama, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang literasi informasi dan media. Bagi institusi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang sangat penting dalam mewujudkan pengembangan kemampuan literasi informasi dan media peserta didik.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai literasi informasi dan media, menjadi motivasi dalam pemecahan masalah, bersikap kritis dan mandiri dalam pencarian informasi. Penjelasan Seiring dengan kemajuan teknologi dan media, ledakan informasi yang berlipat ganda di masyarakat tidak terhindarkan dan merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi kehidupan kita (APISI 2008, 11). Munculnya beragam pilihan informasi yang tersedia disekitar masyarakat baik itu dalam bentuk tercetak, elektronik, suara, maupun visual membuat literasi informasi menjadi semakin penting di era informasi seperti sekarang ini (Hasugian 2008, 37).Perkembangan juga terjadi pada sumber informasi yang kian beragam jenisnya, seperti perpustakaan, museum, arsip, pusat data, internet, televisi, buku, surat kabar, tabloid dan majalah. “Oleh karna itu untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang tepat guna meningkatkan kualitas hidup diperlukan seperangkat keterampilan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi atau keputusan yang harus dibuat, menentukan sumber informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian masalah itu, kemudian mengakses informasi dan menggunakannya menjadi semakin penting” (APISI 2008, 11). Banyaknya kuantitas informasi yang tersedia diberbagai sumber menuntut setiap orang untuk literasi informasi dan media. Dengan demikian, bila siswa tidak memiliki kemampuan literasi informasi dan media, maka siswapun akan menjadi insan yang kurang informasi atau buta informasi dalam hidupnya. Sejalan dengan hal tersebut, sebuah sumber menyebutkan,“Empowerment of people through information and media literacy is an important prerequisite for fostering equitable access to information and knowledge, and building inclusive knowledge societies”(UNESCO, 2011).
Para ahli di bidang pendidikan menyadari bahwa bagian yang sangat penting dari pendidikan terletak pada kemampuan siswa untuk dapat menemukan informasi bagi dirinya sendiri. Jika siswa lulus dari sekolah tanpa mampu menemukan, mensintesa, dan mengevaluasi informasi yang ada disekirat mereka, maka mereka tidak akan memiliki keahlian yang diperlukan untuk bertahan dalam bidang apapun, temasuk bidang pendidikan (Hasugian 2008, 40). Salah satu bagian dari bidang pendidikan yang harus dikuasai siswa adalah mata pelajaran bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia, sebagai alat berfikir dalam literasi informasi dan teknologi serta sebagai identitas suatu agama, seperti fungsi bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa dalam rangka penguasaan bahasa asing, terutama di sekolah yang bernafaskan islam. Bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas AlMa’soem memiliki berbagai macam tugas yang menuntut siswa untuk literasi informasi dan media. Tugas percakapan dan membaca bahasa Arab, selain menuntut siswa untuk mengenal bentuk huruf, kalimat atau tulisan berbahasa Arab, juga menutut siswa untuk memahami arti kata dan kalimat tersebut. Dengan literasi informasi dan media diharapkan siswa menjadi lebih mudah dalam mengerjakan tugas. Guru mata pelajaran bahasa Arab di Sekolah Menengah Atas Al-Ma’soem menilai tugas berdasarkan dua inti mata pelajaran yang diambil dari buku Ayo Memahami Bahasa Arab karangan Ahmad Syaekhuddin dan Saefullah (2009, v-vi). Dua tugas tersebut sebagai berikut:
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
a. Berbicara/Kalam adalah mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang ekspresi waktu, kegiatan di sekolah, di rumah, di madrasah, serta hobi dan profesi / pekerjaan. b. Membaca/Qira’ah adalah memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang ekspresi waktu, kegiatan di sekolah, di rumah, di madrasah, serta hobi dan profesi / pekerjaan. SMA Al-Ma’soem memiliki beberapa keunggulan seperti penggunaan Laptop & LCD dalam proses KBM dikelas.Pembagian tingkatan kelas terdiri dari kelas super, akselerasi dan reguler.SMA Al Ma’soem memiliki nilai akreditasi A dan merupakan satu-satunya sekolah swasta di Kabupaten Sumedang yang menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional mulai tahun pelajaran 2008/2009. Sejak tahun 2004/2005 sekitar 30% dari lulusan SMA Al Ma’soem diterima di perguruan tinggi negeri dan disetiap tahunnya beberapa siswa memenangkan berbagai perlombaan IMTAK, IPTEK & SENI, baik ditingkat daerah maupun nasional. Dalam tataran pendidikan formal, tenaga pendidik tidak lagi menjadi satusatunya sumber informasi. Peresta didik pasti membutuhkan sumber informasi dari media lain seperti media cetak, audio, maupun visual (APISI 2008, 16). Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini dapat difokuskan pada kemampuan literasi informasi dan media siswa SMA Al-Ma’soem dalam mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Arab. Keterampilan literasi informasi dan media sangat penting bagi siswa SMA Al-Ma’soem sebagai bekal dalam mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa Arab agar siswa dapat belajar mandiri, merencanakan permasalahan, menemukan dan mengumpulkan informasi, menyeleksi dan menilai informasi, mencatat informasi, mengkomunikasikan, serta mengevaluasi kemampuan literasi. Dengan keterampilan literasi informasi dan media, siswa akan belajar secara mandiri yang nantinya akan menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Berbekal keterampilan tersebut siswa akan menjadi insan yang literate dalam menghadapi perkembangan informasi yang tersaji dalam berbagai media. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei.Alasan penulis menggunakan metode tersebut karena bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan literasi informasi dan media siswa SMA Al-Ma’soem dalam mengerjakan tugas bahasa Arab dengan lebih jelas dan sistematis. “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu” (Sugiyono 2011, 2). “Penelitian dengan teknik survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok” (Singarimbun 1995, 3). Sedangkan penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis, atau membuat prediksi (Rakhmat 2005, 24).
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner dengan model pertanyaan semi terbuka, yakni pertanyaan yang pilihan jawabannya sudah ada tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban dari responden (Singarimbun 1995, 178). Selain itu, untuk menilai konsep variabel yang diteliti penulis mengunakan salah satu tingkat pengukuran dalam penelitian sosial yang dikembangkan oleh S.S Stevens, yaitu ukuran nominal. “Pada ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori dalam ukuran itu. Angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori terhadap kategori lain, tetapi hanya sekedar label atau kode” (Singarimbun 1995, 101).
Hasil dan Kesimpulan Kuesionerberisi 36 pertanyaantelah disebar pada tanggal 25 Mei sampai dengan 29 Mei 2012 kepada siswa reguler SekolahMenengah Atas Al-Ma’soem Jatinangor yang terdiri dari kelas X, XI IPA dan XI IPS. Wawancara telah penyusun lakukan terhadap siswa dan guru bahasa Arab di SMA Al-Ma’soem Jatinangor. Kuesioner telah ditarik kembali dan diperiksa seluruhnya layak untuk dijadikan data penelitian. Pemeriksaan dan analisis data penelitian untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian ini, dimana setiap item pertanyaan akan dirangkum ke dalam cooding book, baik secara verbal maupun angka-angka agar dapat menjumlah seluruh data, dan data dituangkan ke dalam cooding sheet berupa angka-angka. Data dan informasi pada cooding book dan cooding sheet akan dijadikan dasar dalam membuat tabel penelitian.Untuk menganalisis data dan sekaligus membahas data yang disajikan dalam tabel, maka dalam pengolahan data menggunakan SPSS. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan jangkauan persentase jumlah siswa yaitu : 1-25 % sebagian kecil 26-49 % hampir setengah 50 % setengah 51-75 % sebagian besar 76-99 % pada umumnya 100 % seluruhnya Dari survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, melakukan wawancara dan observasi, diperoleh hasil penelitian menunjukan: 1. Responden memiliki kemampuan untuk merumuskan masalah dalam mengerjakan tugas bahasa Arab. 1.a Terlihat dari 63 siswa (75%) menyadari kebutuhan informasi dari berbagai sumber untuk membantu dalam mengerjakan tugas. 1.b Saat menentukan sumber informasi yang paling dibutuhkan ketika mendapat tugas percakapan (kalam) sebanyak 67 siswa (79%) memilih buku bahasa Arab yang mereka miliki sebagai sumber informasi tentang tata bahasa Arab.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
2.
1.c Dalam hal menilai fungsi informasi dan media, 41 siswa (48%) menilai perpustakaan, internet, literatur dan kamus bahasa Arab berfungsi sebagai alternatif lain bila tidak menemukan jawaban tugas di buku yang mereka miliki. 1.d Selain itu siswa telah memahami inti dari tugas qira’ah, terlihat sebanyak 38 siswa (45,2%) responden memahami inti tugas qira’ah adalah membaca rangkaian huruf / kalimat bahasa Arab dengan intonasi yang benar. 1.e Siswapun mengetahui lokasi sumber informasi untuk menjawab tugas bahasa Arab. Sebanyak 73 siswa (86,8%) yakin tahu pasti lokasi sumber informasi dengan memberi jawaban bahwa guru, kamus, teman yang pintar bahasa Arab, buku, internet, orang tua, ustadzah dan perpustakaan sebagai sumber informasi yang dapat membantu dalam mengerjakan tugas bahasa Arab. Kemampuan strategi pencarian informasisiswa dalam mengerjakan tugas bahasa Arab terlihat dari 2.a 50% siswa jarang dan 50% siswa tidak pernah memanfaatkan televisi yang menyiarkan program baca Al-Qur’an, bahasa Arab dan terjemahanya untuk melatih kemampuan percakapan (kalam) saat mengerjakan tugas percakapan bahasa Arab. 2.b Hal yang sama terjadi pada sebanyak 56 siswa (66,7%) menjawab tidak pernah dan 27 siswa (32,1%) menjawab jarang menggunakan CD pembelajaran bahasa Arab untuk melatih kemampuan percakapan dan membaca bahasa Arab. 2.c Dalam pertanyaan tentang pemahaman siswa bahwa buku bahasa Arab di perpustakaan dapat membantu memahami tata bahasa Arab untuk menyelesaikan tugas percakapan (kalam), sebanyak 35 (41,7%) siswa menjawab ragu-ragu. 2.d Kurangnya kemampuan siswa dalam strategi pencarian informasi saat mengerjakan tugas bahasa Arab juga terlihat pada sebanyak 46 siswa (54,8%) yang menjawab ragu-ragu dalam memahami sifat situs/blog di internet yang mudah digunakan & cepat mendapatkan jawaban dari tugas membaca (qira’ah) & percakapan (kalam). 2.e Namun demikian dalam hal mengerjakan tugas bahasa Arab, sebanyak 31 responden (36,9%) terlebih dahulu mencari jawaban di buku yang mereka miliki baru kemudian ke perpustakan. 2.f Sedangkan untuk melatih kemampuan membaca (qira’ah) siswa sebanyak 51 siswa (60,7%) melakukannya dengan cara membaca AlQur’an. 2.g Dalam hal penggunaan kata kunci huruf hijaiyah, tarakib (struktur kalimat) dan waqaf oleh siswasaat menelusur internet untuk mengerjakan tugas qira’ah sebanyak 43 siswa (51,2%) menjawab tidak pernah. 2.h Dalam pemilihan bentuk format literatur yang ada di internet sebanyak 43 siswa (51,2%) memilih format dokumen (.doc) yang berisi artikel tentang bahasa Arab.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
3.
4.
Kemampuan siswa menentukan lokasi dan aksesdalam mengerjakan tugas bahasa Arab dapat diketahui 3.a Sebanyak 48 siswa (57%) menjawab jarang memanfaatkan kamus bahasa Arab untuk melengkapi arti kata & kalimat pada kerangka jawaban tugas membaca (qira’ah) & percakapan (kalam). 3.b Sebanyak 49 siswa (58,3%) menjawab tidak pernah mencantumkan sumber atau pemilik informasi tentang bahasa Arab yang dikutip dari berbagai sumber. 3.c Namun demikian, dalam hal mengemukakan alasan penggunaan internet sebanyak 44 siswa (52,4%) mengemukaan alasan karenainternet memiliki berbagai bentuk informasi seperti dokumen, audio visual, sarana penterjemah. 3.d Selain itu siswa telah mampu memberikan penilain tentang sifat internet yang mudah digunakan untuk membantu mengerjakan tugas, tapi butuh waktu untuk memilih jawaban yang sesuai untuk mengerjakan tugas. Sebanyak 66 siswa (78,6%) membenarkan sifat tersebut karena tidak semua informasi yang ada di internet valid. 3.e Siswa juga dapat memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa pemilik sumber informasi akan mempengaruhi isi informasi yang akan disampaikan, terbukti sebanyak63 siswa (75%) memberikanjawaban benar. 3.f Dalam hal penilaian terhadap pernyataan bahwa TV, radio, koran & majalah memiliki perbedaan dalam isi berita, sebanyak 52 siswa (61,9%) yang menjawab benar. Kemampuan pemanfaataninformasi siswa dalam mengerjakan tugas bahasa Arab dapat diketahui 4.a Sebanyak 38 siswa (45,2%) menjawab jarang membaca judul, daftar isi dan seluruh isi buku bahasa Arab di perpustakaan, kemudian merangkum isi buku saat mencari jawaban tugas bahasa Arab. 4.b Namun demikian siswa dapat memberikan penilaian tentang sifat penyajian informasi yang ada di surat kabar, terbukti sebanyak 52 siswa (61,9%) menilai informasi yang ada di surat kabar selalu up to date atau terkini, namun bersifat sekilas. 4.c Dalam hal pemilihan sumber informasi, sebanyak 63 siswa (75%) memilih menggunakan buku bahasa Arab di perpustakaan dari pada internet. Hal ini dikarenakan dalam satu buku bahasa Arab sudah berisi tata bahasa, kata-kata beserta artinya & contoh kalimat.Internet memang memiliki banyak artikel tentang bahasa Arab, namun butuh waktu yang lebih lama untuk menemukan jawaban dari tugas. 4.d Saat memberikan penilaian terhadap isi informasi surat kabar yang beragam sifatnya, baik yang berupa kenyataan, iklan maupun opini sebanyak 47 siswa(56%) menjawab tidak tahu terhadap definisi advertorial.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
5.
6.
4.e Namun demikian dalam memilih artikel/buku untuk mengerjakan tugas membaca (qira’ah) & percakapan (kalam) bahasa Arab sebanyak68 siswa (81%) memilihnya berdasarkan kelengkapan isi. Kemampuan mensintesis informasisiswa dalam mengerjakan tugas bahasa Arab diketahui dari akfivitas siswa ketika menggunakan artikel tentang bahasa Arab dalam mengerjakan tugas. 5.a Sebanyak 51 siswa (60,7%) menjawab tidak pernah memperhatikandari mana sumber artikel tersebut, maupun membaca isinya secara keseluruhan, untuk kemudian digunakan dalampengerjaan tugas bahasa Arab. 5.b Selain itu kegiatan sintesis dapat diketahui juga dari apa yang dilakukan siswa setelah menemukan artikel yang sesuai untuk menjawab tugas bahasa Arab. Sebanyak 30 siswa (35,7%) menjawab langsung digunakan untuk menjawab tugas. 5.c Cara lain untuk mengetahui kegiatan sintesis siswa dapat diketahui dari apa yang dilakukan siswa untuk melindungi data pribadi tentang Bahasa Arab. Sebanyak 38 siswa (45,2%) memlilih bila berbentuk file dari internet di simpan ke dalam folder komputer. 5.d Namun demikian sebanyak 38siswa (45,2%) menjawab tidak pernah menyimpan artikel bahasa Arab di file komputer kedalam kelompok topik membaca (qira’ah) & percakapan (kalam). 5.e Dalam kegiatan mengkomunikasikan informasi sebanyak 35 siswa (41,7%) menggunakan media powerpoint untuk mempresentasikan tugas membaca (qir’ah) dan percakapan (kalam). 5.f Dalam hal memanfaatkan kutipan bahasa Arab yang diperoleh dari berbagai sumber sebanyak47 siswa (56%) menjawab tidak pernah mencantumkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman buku/artikel dalam setiap kutipan. 5.g Namun demikian dalam mempersentasikan tugas bahasa Arab menggunakan power point sebanyak 57 siswa (67,9%)telah disajikan dalam rangkaian tersetruktur dari awal berupa judul, kerangka tugas, jawaban singkat tugas & kesimpulan. 5.h Saat mempresentasikan tugas dalam powerpoint, di akhir slide sebanyak 38 siswa (45,2%) menjawab tidak pernah mencantumkan sumber informasi yang digunakan untuk mengerjakan tugas bahasa Arab. Kemampuan siswamengevaluasi efektivitas dan efisiensi informasi dalam mengerjakan tugas bahasa Arab dapat diketahui dari apa yang dilakukan siswa setelah selesai mengerjakan tugas bahasa Arab. 6.a Sebanyak 55 siswa (65,5%) memilih memeriksa kembali kesesuaian antara jawaban dengan tugas. 6.b Siswa juga mampu memberikan penilaian tentang arti tugas bahasa Arab yang sudah selesai dikerjakan.Sebanyak 26 siswa(31%) menjawab untuk memenuhi kewajiban atau keharusan mengerjakan tugas.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
6.c Namun demikian sebanyak 30 siswa(35,7%) menjawab jarang mengevaluasi bagaimana cara memahami inti tugas, cara mencari jawaban ke berbagai sumber informasi dan cara menggunakan informasi untuk menjawab tugas, bila telah selesai mengerjakan tugas. 6.d Terhadap artikel bahasa Arab yang sudah digunakan untuk mengerjakan tugas & sudah dievaluasi sebanyak 59 siswa (70,2%) menjawab menyimpan yang sesuai dengan tugas dan mata pelajaran bahasa Arab. Dari hasil penelitian dan analisis data, diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
Siswasudah mampu dalam merumuskan masalah sehingga menunjangpengerjaan tugas bahasa Arab.Siswa mengenal kebutuhan informasi dan media. Siswa mampu mendefinisikan kebutuhan informasi dan media. Siswa telah mengenali berbagai macam informasi dan media. Siswa mengenal masalah dan mencari solusinya. Siswa telah mengenal masalah dan mencari solusinya. Siswa belum mampu dalam strategi pencarian informasi sehinggamenunjang pengerjaan tugas bahasa Arab. Siswa tidak membangun proses strategi pencarian untuk menemukan sumber informasi dan mendefinisikan kebutuhan informasinya. Siswa tidak dapat mengidentifikasi informasi dan media untuk tujuan tertentu dan mendefinisikan kebutuhan informasinya.Siswa tidak dapat mengidentifikasi informasi dan media untuk tujuan tertentu dan mendefinisikan kebutuhan informasinya. Kurangnya kemampuan siswa dalam strategi pencarian informasidalam mengerjakan tugas bahasa Arab juga terlihat dari siswa tidak dapat mengevaluasi berbagai sumber yang potensial untuk mencari informasi dan media.Namun demikian dalam hal mengerjakan tugas bahasa Arab, siswa mampu memilih sumber informasi dan media yang tepat.Siswa mampu memilih sumber informasi dan media yang tepat.Siswa tidak mampu mengakses sumber informasi dan media yang telah dipilih. Siswa mampu memilih dan temu kembali lokasi informasi dan media. Siswa sudah mampumenentukan lokasi dan akses sehingga menunjangpengerjaan tugas bahasa Arab. Siswa tidak mengenali bahwa media menarik orang yang berbeda dengan tujuan yang berbeda. Siswa tidak mengerti & mengkaji isi, kepemilikan, audien, nilai ekonomi, legalitas, kerahasiaan & jaminan sebuah terbitan media & informasi. Siswamampu mengidentifikasikan media dan informasi yang terbaik dan paling bermanfaat. Siswa mampu memahami dan mengevaluasi fungsi media & informasi di masyarakat. Siswa mampu mengenali bahwa media dan informasi memiliki tujuan sosial dan politik serta latar/letak fungsinya. Siswamampu belajar atau mendalami media dan informasi seperti pengetahuan pribadi. Siswa sudah mampu menguasai keterampilan dalam pemanfaataninformasi sehingga menunjangpengerjaan tugas bahasa Arab. Siswa menganalisis,
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
5.
6.
menguji dan mengambil inti yang relevan dari media dan informasi. Siswa mampu menginterpretasikan atau mengartikan media dan informasi. Siswa mampu menentukan penggunaan media dan informasi dengan tepat dan relevan. Siswatidak mampu membedakan isi terbitan media dari informasi komersil, kenyataan dan fiktif. Namun demikian siswa mampu mengevaluasi bagaimana masyarakat, tempat, ide dan konsep terwakili dalam media dan informasi dengan penilaian keberagaman yang ada pada media dan informasi. Siswa sudah mampu dalam mensintesis informasi sehingga menunjang pengerjaan tugas bahasa Arab. Siswa tidak mampu memilih dan menghimpun media & informasi. Namun siswatelah menerapkan media dan informasi kedalam posisi kontekstual yang relevan untuk target audien.Siswajuga telah melindungi data pribadi dan sebagian besar siswa telah menggunakan ungkapan atau pernyataan dengan gaya yang standar.Siswamampu mengkomunikasikan informasi dalam format media & informasi untuk audien tertentu dengan pesan tertentu. Namun demikian siswa tidak mampu mengungkapkan etika penggunaan informasi. Siswa mampu mengidentifikasi & interaktif langsung dengan dengan media & informasi. Siswa tidak dapat mengkomunikasikan pembelajaran tentang produk (media & informasi) dengan ungkapan yang intelektual. Siswa sudah mampu mengevaluasi efektivitas dan efisiensi informasi sehingga menunjangpengerjaan tugas bahasa Arab. Siswa telah mengevaluasi peredaran, relevansi, akurasi & kualitas temu kembali media dan informasi. Siswa mampumengevaluasi pengetahuan untuk pemanfaatan media dan informasi. Siswa mampu menghimpun & mengorganisasikan atau mengatur media & informasi.Siswa mampu menyusun, menyimpan, melestarikan, menghilangkan media & informasi.
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 15
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA APISI. 2008. Hasil Diskusi Indonesian Workshop on Information Literacy. Bogor: APISI. California School Library Association. 1997. From Library Skills to Information Literacy: a handbook for the 21st century. California: Hi Willow Research and Publishing. Eisenberg, Michael B (at al.). 2004. Information Literacy: Essential Skills for the Information Age. USA: Libraries Unlimited. Hasugian, Jonner. 2010.“Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi,Vol.4, No.2, Desember 2008”. Diakses pada 5 Maret 2012.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16100/1/pusdes2008-%20%284%29.pdf Iriantara,Yosal. 2009. Literasi Media: Apa, mengapa, bagaimana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Nuraini. 2011.”Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab”.Makasar: UIN Alauddin. Diakses pada 22 Maret 2012.http://www.masbied.com/2011/07/24/contohproposal-skripsi-bahasa-arab/ Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ramadiati, Michelia Puspaseruni. 2009. ”Literasi Informasi di Sekolah AnakMandiri Keluarga Peduli Pendidikan”.(Skripsi). Jakarta: FIB UI. Diakses pada 26 Maret 2012.www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127126RB13M183l...pdf Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:ALFABETA. Syaekhuddin, Ahmad, dan Hasan Saefullah. 2009. Ayo Memahami Bahasa Arab Jilid 2. Jakarta: ERLANGGA. UNESCO. 2011. “Media and Information Literacy”. Diakses pada 20 Mei 2012.http://portal.unesco.org/ci/en/ev.phpURL_ID=15886&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html UNESCO. 2011. “Media And Information Literacy Curriculum For Teachers”. Diakses pada 30 Mei 2012. http://www.unesco.org/new/en/communication-andinformation/resources/publications-and-communicationmaterials/publications/full-list/media-and-information-literacy-curriculumfor-teachers/ UNESCO. 2011. “Toward Media And Information Literacy Indicators”. Paris: UNESCO. Diakses pada 19 Mei 2012. http://www.ifla.org/files/information-literacy/publications/towards-mediaand-Information-literacy-indicators.pdf
Rizki Nur Islaminingsih - Literasi Informasi dan Media bagi... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 15