BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
BLOGMATIKA SEBAGAI MEDIA PENUGASAN BAGI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEKOLAH BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Soma Salim S Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil belajar matematika dan self efficacy siswa antara kelas yang diajar menggunakan BlogMatika dengan kelas yang diajar tidak menggunakan BlogMatika sebagai media penugasan bagi siswa. Penelitian ini merupakan eksperimental semu dan menggunakan nonequivalent control group design. Data dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar dan skala self efficacy. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sebelum diajar berada pada kategori sangat rendah dan setelah diajar berada pada kategori cukup, baik pada kelas yang diajar menggunakan BlogMatika (kelas eksperimen) maupun pada kelas yang tidak diajar menggunakan BlogMatika (kelas kontrol). Self efficacy siswa sebelum diajar berada pada kategori sedang dan setelah diajar berada pada kategori tinggi, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Hasil analisis inferensial (uji t) menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar matematika dan self efficacy siswa sebelum dan sesudah diajar, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Namun, kelas yang diajar menggunakan BlogMatika lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar matematika dan self efficacy siswa dibandingkan kelas yang diajar tanpa menggunakan BlogMatika sebagai media penugasan bagi siswa. Kata Kunci: BlogMatika, Media Penugasan, Hasil Belajar Matematika, dan Self Efficacy Sekolah
PENDAHULUAN Koneksi
internet
saat
ini
informasi
berbasis menggunakan
tekonologi berbagai
bukan lagi suatu hal yang sulit
macam teknologi pendukung dalam
diakses, terutama di kota-kota besar
proses pembelajaran. Sekolah-sekolah
seperti Makassar. Koneksi internet
berbasis teknologi informasi sudah
tidak hanya dapat diakses di warung
banyak dikembangkan di Indonesia
internet ataupun di kafe-kafe yang
sebagai wujud peningkatan kualitas
menyediakan sarana wi-fi, melainkan
sumber
di beberapa sekolah yang berbasis
memiliki pandangan yang positif
teknologi
terhadap
informasi
menyediakan fasilitas tersebut. Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
telah
daya
manusia.
penggunaan
Siswapun
teknologi
informasi [4], [5]. ISSN: 2339-0794 Halaman [180]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
Sudah cukup banyak penelitian tentang
penggunaan
teknologi
dinamika
ilmu
pengetahuan.
Demikian pula studi yang dilakukan
informasi, khususnya blog dalam
oleh
proses
Menurut
Educational Progress (NAEP) bahwa
Ref.[2], sistem e-learning yang paling
siswa yang menggunakan internet
tepat
adalah
dalam belajar di rumah mendapatkan
aplikasi berbasis weblog. Penelitian
nilai yang lebih tinggi dibandingkan
yang dilakukan oleh Ref.[6] tentang
siswa
pembelajaran
internet di rumah [7].
pembelajaran.
diimplementasikan
berbasis
menggunakan
e-learning
aplikasi
blog
National
yang
Assesment
tidak
Berdasarkan
of
menggunakan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa siswa dengan
terdahulu di atas, maka penulis
minat
mencoba
menggagas
meningkat dari 42,5% menjadi 55%,
tentang
inovasi
sedangkan siswa dengan minat belajar
matematika pada sekolah berbasis
matematika rendah berkurang dari
teknologi
57,5% menjadi 45%. Ref.[3] telah
memanfaatkan
merancang
sebagai media penugasan bagi siswa
belajar
matematika
blog
sebagai
tinggi
media
pembelajaran
informasi blog
(BlogMatika)
atau
dan media intekasi antara guru dan
pengganti buku pekerjaan rumah.
siswa di luar kelas. Menurutnya,
Berbeda
media BlogMatika tepat diterapkan
sebelumnya, pada penelitian ini blog
pada sekolah yang dilengkapi fasilitas
yang digunakan bukan blog yang
komputer dan akses internet.
berbayar. Proses belajar mengajar
dengan
lain
sebagai
penelitian
untuk
tetap berlangsung sesuai rencana
prestasi
pelaksanaan pembelajaran yang di-
siswa [1]. Hal ini sejalan dengan
buat oleh guru. Perbedaan lain antara
pendapat Ref.[8] bahwa media Blog
BlogMatika
dapat dimanfaatkan secara maksimal
dengan e-learning lainnya terletak
sebagai
pada jumlah pertemuan guru dengan
menambah
matematika
efektif
kata
dengan
alternatif pembelajaran matematika
BlogMatika
dengan
penelitian
aktivitas
media agar
dan
pembelajaran dapat
pada
penelitian
ini
mengem-
siswa. Pada BlogMatika, pertemuan
bangan diri peserta didik secara
tatap muka tetap dilakukan secara
mandiri serta tuntutan kreativitas dan
rutin, sedangkan pada e-learning
Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
ISSN: 2339-0794 Halaman [181]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
umumnya hanya sedikit pertemuan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret – 30 April 2014 di
langsung bahkan nyaris nihil. Hasil belajar matematika dan self
MAN 2 Model Makassar, Jl, AP.
efficacy siswa pada penelitian ini
Pettarani
No.
1.
Adapun
yang
akan diukur sebelum dan sesudah
menjadi variabel dalam penelitian ini
diajar dengan BlogMatika sebagai
yaitu hasil belajar dan self efficacy
media penugasan siswa. Hasil belajar
siswa.
yang dimaksud adalah nilai yang
Teknik pengambilan sampel yang
diperoleh siswa dari tes hasil belajar.
digunakan adalah purposive random
Sedangkan
yang
sampling, yaitu memilih kelas yang
dimaksud adalah keyakinan yang
sesuai kriteria dan tujuan penelitian.
dimiliki siswa terhadap persepsi diri
Kemudian memilih dua kelas secara
sendiri didasarkan atas kesadaran diri
acak, dimana 1 kelas sebagai kelas
dan relasi sosial yang meliputi tiga
eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas
aspek,
kontrol.
self
tingkat
efficacy
kesulitan
tugas
Kelas
eksperimen
yang
(magnitude), generalitas (generality),
terpilih berjumlah 33 siswa dan kelas
dan kekuatan keyakinan (strength).
kontrol 32 siswa.
Pengukuran self efficacy siswa pada
Data yang diperoleh kemudian
penelitian ini juga menjadi pembeda
dianalisis
dengan penelitian sebelumnya.
analisis
METODE PENELITIAN
analisis statistik inferensial. Analisis
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif,
tepatnya
dengan statistik
menggunakan deskriptif
dan
statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui
gambaran
atau
penelitian eksperimental semu (Quasi
karakteristik hasil belajar dan self
Experiment Research), yaitu jenis
efficacy siswa, baik yang diberi
penelitian yang tidak memungkinakan
perlakuan maupun tanpa perlakuan.
untuk melakukan kontrol terhadap
Perhitungan secara statistik yang
variabel luar yang bisa memengaruhi
dilakukan meliputi nilai minimum,
eksperimen. Penelitian ini meng-
nilai
gunakan nonequivalent control group
standar deviasi.
design.
inferensial meliputi uji normalitas, uji
maksimum,
rata-rata, Analisis
dan
statistik
homogenitas, uji hipotesis, uji one Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
ISSN: 2339-0794 Halaman [182]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
sample
Kolmogorov-Smirnow,
uji
dan sangat kurang 5 orang (15,625%).
Levene’s dan test paired sample t test.
Berdasarkan data tersebut, jumlah
HASIL PENELITIAN Hasil belajar merupakan salah
siswa yang memeroleh nilai tinggi
satu
yang
dibandingkan pada kelas kontrol. Hal
menunjukkan bahwa seorang siswa
tersebut bisa juga dilihat dari nilai
memahami pelajaran yang diberikan.
rata-rata hasil belajar matematika
Hasil
siswa
siswa pada kelas eksperimen (65,64)
sebelum diajar (pre test) pada pada
lebih besar dari nilai rata-rata hasil
penelitian
belajar matematika siswa pada kelas
faktor
penentu
belajar
matematika
ini,
baik
yang
menggunakan BlogMatika sebagai
pada kelas eksperimen lebih banyak
kontrol (57).
media penugasan (kelas eksperimen)
Selain hasil belajar matematika,
maupun yang tidak menggunakan
diukur
BlogMatika (kelas kontrol), semua
sebelum
berada pada kategori sangat rendah.
pembelajaran. Nilai rata-rata self
Hal ini berarti bahwa siswa belum
efficacy siswa pada kelsa eksperimen
menguasai
juga
self
dan
efficacy sesudah
siswa proses
materi
yang
akan
sebelum proses pembelajaran sebesar
Namun,
setelah
diajar
136, berada pada kategori sedang,
selama 6 pertemuan, baik kelas
dengan rincian 6 orang pada kategori
eksperimen maupun kelas kontrol,
tinggi (18,18%), 25 orang pada
keduanya mengalami peningkatan.
kategori sedang (75,76%), dan 2
Siswa yang tergolong kategori sangat
orang pada kategori rendah (6,06).
baik pada kelas eksperimen berjumlah
Namun setelah proses pembelajaran,
5 orang (15,15%), baik 9 orang
nilai rata-rata self efficacy siswa pada
(27,27%), cukup 10 orang (30,30%),
kelas eksperimen menjadi 157, berada
kurang 7 orang (21,21%), dan sangat
pada ketegori tinggi, dengan rincian
kurang 2 orang (6,07%). Sedangkan
25
pada
diajarkan.
kelas
pada
kategori
tinggi
siswa
yang
(69,7%), 10 orang pada kategori
sangat
baik
sedang (30,3%), dan tidak ada siswa
berjumlah 3 orang (9,375%), baik 8
pada kategori rendah. Dilihat dari
orang
orang
nilai rata-ratanya, terjadi perubahan
(31,25%), kurang 6 orang (18,75%),
self efficacy siswa sebelum dan
tergolong
kontrol,
orang
kategori
(25%),
cukup
10
Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
ISSN: 2339-0794 Halaman [183]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
sesudah proses pembelajaran, dimana
kontrol juga berbeda. Hal tersebut
pada awalnya berada pada kategori
tentu bisa terjadi karena pengetahuan
sedang berubah menjadi tinggi.
siswa terhadap materi yang akan
Nilai rata-rata self efficacy siswa
diajarkan
sebelum
proses
sebelum proses pembelajaran pada
pembelajaran itu bisa dikatakan masih
kelas kontrol sebesar 130, berada
sangat minim. Pengetahuan tersebut
pada kategori sedang, dengan rincian
terus bertambah setelah siswa melalui
2 orang pada kategori tinggi (6,25%),
proses
29
pertemuan. Begitupun dengan self
orang
pada
kategori
sedang
pembelajaran
efficacy
rendah (3,125). Namun setelah proses
pembelajaran
pembelajaran,
Namun, setelah proses pembelajaran
rata-rata
self
sebelum
6
(90,625%), dan 1 orang pada kategori
nilai
siswa
selama
proses
cenderung
efficacy siswa pada kelas kontrol
meningkat
menjadi 148, berada pada ketegori
tersebut tentu dipengaruhi beberapa
tinggi, dengan rincian 19 orang pada
faktor selain metode dan pendekatan
kategori tinggi (59,375%), 13 orang
yang
pada kategori sedang (40,625%), dan
penampilan guru, kondisi lingkungan
tidak ada siswa pada kategori rendah.
belajar siswa, dan fasilitas yang
Dilihat dari nilai rata-ratanya, juga
disediakan.
terjadi perubahan self efficacy siswa sebelum
dan
tinggi.
digunakan.
Berdasarkan
Hal
Misalnya
hasil
pengujian
proses
hipotesis 3, diketahui bahwa hasil
pembelajaran, dimana pada awalnya
belajar matematika dan self efficacy
berada pada kategori sedang berubah
siswa pada kelas eksperimen lebih
menjadi tinggi.
baik
Berdasarkan
sesudah
menjadi
sedang.
hasil
dibandingkan kelas kontrol.
pengujian
Artinya, proses pembelajaran yang
hipotesis 1, hasil belajar dan self
menggunakan BlogMatika sebagai
efficacy siswa sebelum dan sesudah
media penugasan lebih baik dalam
proses
meningkatkan
pembejaran
pada
kelas
hasil
belajar
eksperimen berbeda. Begitupun pada
matematika dan self efficacy siswa
pengujian hipotesis 2, hasil belajar
daripada
dan self efficacy siswa sebelum dan
BlogMatika.
sesudah proses pembejaran pada kelas
sebagai media penugasan bagi siswa
Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
tanpa
menggunakan
Penggunaan
blog
ISSN: 2339-0794 Halaman [184]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
lebih
diminati
memberikan
siswa
suasana
baru
karena
dalam meningkatkan hasil belajar
dalam
matematika dan self efficacy siswa
proses pembelajaran di luar sekolah.
daripada
Pekerjaan
BlogMatika.
rumah
yang
biasanya
dikerjakan di buku telah mereka alami sejak duduk di bangku sekolah. Hal tersebut menjadi rutinitas yang membosankan
sehingga
ide
menggunakan blog sebagai media penugasan laternatif
menjadi dan
salah
variasi
satu dalam
memberikan tugas kepada siswa. Penggunaan pembelajaran
ini
blog bukan
dalam
[2]
Hidayati, N. 2010. Sistem ELearninguntuk Meningkatkan Proses Belajar Mengajar:Studi Kasus pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Jurnal Telematika Mkom. 2 (2): 153170.
[3]
Himmah, E.F. 2013. Penggunaan Blog sebagai Media Alternatif. Portal GarudaDikti.http://garuda.kemd iknas.go.id/jurnal/detil/id/0:240 889/q/blog%20matematika/offs et/0/limit/15, diakses 13 November 2013.
[4]
Judi, H.M., Hazilah M.A., Nor A.M.Z., dan Rodziah L. 2011. Rural Students’ Skills and Attitudes Towards Information and Communication Technology. Journal of Social Sciences. 7 (4): 619-626.
[5]
Najafi, M., Ebrahim E., Aazam D., dan Maryam R. 2012. Students’ Attitude Towards Science and Technology. Interdiciplinary Journal of
kalinya di terapkan di Indonesia. Namun, di MAN 2 Model Makassar, penggunaan blog, khususnya pada
yang baru. Sehingga semangat belajar siswa bertambah. Hal tersebutlah yang menyebabkan sehingga hasil belajar dan self efficacy siswa yang diajar
menggunakan
BlogMatika
sebagai media penugasan lebih baik daripada
tanpa
menggunakan
BlogMatika.
KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu proses pembelajaran menggunakan BlogMatika sebagai media penugasan lebih baik Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA [1] Arifin, S, Zulkardi, dan Darmawijoyo. 2013. Pengembangan Blog Support Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas. Portal Garuda Dikti. http://garuda.kemdiknas.go.id/j urnal/detil/id/0:895839/q/blog% 20matematika/offset/0/limit/15, diakses 13 November 2013.
pertama
pelajaran matematika, merupakan hal
tanpa
ISSN: 2339-0794 Halaman [185]
BlogMatika sebagai Media Penugasan bagi Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Sekolah Berbasis Teknologi Informasi
Soma Salim S
Contemporary Recearch Business. 3 (10): 129-134. [6]
in
Pambuditama, T. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Elearning Untuk Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Matematika (pokok Bahasan Bangun Ruang Sma Kelas X Semester II). Portal Garuda Dikti.http://garuda.kemdiknas.g o.id/jurnal/detil/id/0:248303/q/b log%20matematika/offset/0/lim
it/15, diakses 13 November 2013. [7]
Santrock, J.W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
[8]
Septian, A. 2013. E-Learning : Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran Matematika. Portal Garuda Dikti.http://garuda.kemdiknas.g o.id/jurnal/detil/id/0:237346/q/b log%20matematika/offset/0/lim it/15, diakses 13 November 2013.
.
Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Juli-Desember 2014
ISSN: 2339-0794 Halaman [186]