Lista WANITA YANG CANTIK BUKANLAH HANYA INDAH UNTUK DI PANDANG TAPI WANITA CANTIK ADALAH WANITA YANG BAIK UNTUK DI JADIKAN PENDAMPING WANITA BUKAN HANYA SEBAGAI HARTA LAKI-LAKI TETAPI WANITA ADALAH ADALAH BAGIAN DARI LAKI-LAKI, YAITU HATINYA ALLAH MENCIPTAKAN DUA TANGAN YANG BERPASANGAN ALLAH MENCIPTAKAN DUA MATA YANG BERPASANGAN ALLAH MENCIPTAKAN DUA KAKI YANG BERPASANGAN ALLAH JUGA MENCIPTAKAN TUBUH YANG BERPASANGAN ,KANAN DAN KIRI TAPI KENAPA ALLAH HANYA MENGANUGERAHKAN SATU KEPING HATI PADA KITA ‘’KARENA ALLAH TELAH MEMBERIKAN SEKEPING HATI PADA SESEORANG UNTUK KITA MENCARINYA’’ DAN ITULAH YANG DI NAMAKAN CINTA
Kisah ini saya buat karena terinspirasi oleh hati yang yang sedang bimbang, keheningan malam yang membuat saya tetap bertahan, dari gemuruh ombak kehidupan yang terus menerpa dan menempa jiwa, saya tulis setip kata dari jeritan hati yang keluar dan terbesit di ingatan saya, selamat menikmati. . . . . . . . . . . . . Lista seorang bidadari kecil yang kelak akan tumbuh menjadi remaja dewasa yang cantik dan anggun, rambut lurus yang selalu di balut anggunnya jilbab menandakan gadis yang alim dan muslimah Pagi subuh buta sebelum ayam berkokok membangunkan orang-orang yang sedang terlelap tidur dengan pulas dalam mimpi mereka masing-masing, gadis kecil itu telah dulu bangun dan mengambil air wudlu untuk sholat tahajjud dan mengumandangkan bait-bait suci al-qur’an sambil menunggu azan subuh di surau tempat ia mengaji bersama teman-temannya di waktu subuh hingga mentari tersenyum. Subuh telah usai karna mentari telah terbit dari ufuk timur yang tak pernah bosan untuk menyinari nusantara ini. gadis kecil itu telah siap untuk barangkat kesekolah dan menapaki jalan setapak di depan rumah yang hanya di peruntukan untuk pejalan kaki dan tak pernah henti bibirnya melantunkan sanjungan pada kekasihnya. hari ini adalah hari ujian terakhirnya menjadi siswa SMP tak terasa sudah 3 tahun ai belajar di SMP dan ai telah mendapat banyak sekali pengalaman yang asyik dan menarik, hingga dia teringat dengan suatu hal yang seolah merubah wajah cerianya menjadi kusam seperti bunga layu, dia teringat akan teman-temannya terutama sahabatnya, ia tak tau apakah ini hanya sekedar sahabat atau ada sesuatu yang lain sesuatu yang sangat spesil, kini bayangbayang akan teman-teman dan sahabatnya muncul difikirannya bayangan akan masa lalu dan bayangannya tentang kehidupan yang penuh dengan persaingan, ia tau ini adalah jalan yang telah di gariskan oleh sang maha kuasa untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi dan tak akan pernah tergantikan. Musim libur telah tiba namun ada sesuatu yang kurang di hatinya, libur ini merupakan kesenangan sekaligus kesedihan baginya karna ia tak bisa lagi bertemu dengan temantemannya di sekolah, sebenarnya ia sedikit iba meninggalkan sekolahannya karna guru dan
sahabat yang sangat ia sayangi terutama dodi karena dodi akan pindah ikut dengan paman dan sekolah baru entah siapa lagi yang akan menjadi sahabatnya lagi yang bisa menjadi tempat untuk bersandar ketika ada masalah dia adalah sahabat terbaik baginya sahabat yang selalu menemaninya haya dodi yang mampu membuatnya tersenyum. ***** Siang itu sekitar pukul 11.30 lista sedikit tertegun ia melihat ada sebuah mobil sedan hitam yang ada di depan rumah dan mobil itu sangat familiar di matanya, siap yang datang ... apa dia orang penting...ia bertanya dalam hati, dan ternyata benar orang yang datang adalah orang yang sangat penting, yang datang adalah orang tuanya, dia seolah tak percaya beberapa kali ia mengusap matanya untuk meyakinkan kalau ini bukanlah mimpi di siang bolong, ibunya tak memberikan kabar kalau mereka akan datang menjenguk begitu juga dengan nenek lista yang selama ini telah merawat lista dari kecil sudah hampir 9 tahun ia tak pernah bertemu ibunya hanya kadang ia melepas rindu dengan orang tuanya melalui selular dan surat, tak disangka begitu lama rasanya dan air matanya pun menetes membasahi pipinya sambil memeluk ibunya. ‘’ ibu ini gak mimpi kan bu’’ sambil menagis tersendu sendu ‘’tidak sayang ini ibu nak, ibu kangen banget sama kamu’’kerinduan selama ini terpendam kini telah berakhir ’’ iya bu lista juga kangen banget sama ibu’’ ‘’ sekarang kamu tumbuh besar sayang, maafin ibu ya sayang ‘’ ‘’ kenpa ibu minta maaf, ibu kan gag salah apa-apa’’ ‘’ ibu udah ninggalin kamu’’ ‘’ seharusnya lista bu yang minta maaf karna lista belum bisa berbakti pada ibu’’ ‘’ sayang,, kamu memang bener-bener anak yang baik nak, ibu sayang sama kamu’’ Sedang ayahnya yang berda di samping ibunya hanya tersenyum memandang anak semata wayangnya sudah tumbuh dewasa, lista pun memeluk ayahnya dan menciun tangan ayahnya, semua kerinduan dan keinginan untuk bertemu kini terbayar sudah dan air mata kebahagiaanlah yang menjadi saksi. Tak lama kemudian azan dzuhur berkumandang mereka pun bersama-sama pergi ke mushola untuk solat berjamaah. Malam itu setelah solat isya semua keluarga berkumpul di ruang tamu termasuk neneknya yang duduk mendampingi lista. ‘’ lista’’ ayahnya memulai pembicaraan ‘’ iya ayah, kenapa ‘’ ‘’ ayah dan ibu kesini sebenarnya ingin ngomong sesuatu sama kamu’’ ‘’ eemmm, tentang apa ya yah’’ ‘’ tentang sekolah kamu sayang’’ ‘’ sekolah ’’lista tak tau apa yang sedang ayahnya maksut tentang sekolah
‘’ kamu sekarang sudah selesai SMP dan harus melanjutkan ke SMA kan, kalo kamu tidak keberatan ayah dan ibu berencana menyekolah kamu di sekolahan yang baru, agar dekat dengan ayah dan ibu, kamu kan anak semata wayang ayah dan ibu, bukan hanya itu sayang, kami juga ingin supaya kamu mendapat pendidikan yang lebih baik di sana, dan ayah harap kamu mau ’’ ‘’ tapi yah, gimana sama nenek dan rumah ini’’ ‘’ nenek gag papa kok sayang, nenek di sini saja ’’ neneknya pun ikut bicara Malam itu dia tak bisa tidur memikirkan hal itu, di desa ia di besarkan dan di desa ini pula ia memiliki banyak teman, tapi ia juga tidak mau kalo membuat orang tuanya sakit hati ia harus mematuhi ia tak ingin lagi di tinggal sama mereka, karna dia tau kalau orang tuanya sangat sibuk sama pekerjaannya, fikiranya berkecamuk mana yang harus ia pilih antara kehidupannya atau orang tua, akhirnya solat hajatlah yang menjadi tujuan akhir dari kebingunganya dalam sujud inilah ia memohon agar di berikan jalan terbaik dan kemantapan hati. Hatinya kini sedikit lega setelah ia solat, karena ia yakin tuhan pasti akan menjawab semua do’anya, malam ini adalah malam terakhir baginya tidur di rumah itu dan keesokan harinya lista pun berangkat ke kota orangtuanya yang berada cukup jauh, ia tak tau kenapa ia sebegitu yakin jika ingin ikut dengan orang tuanya, mungkin atas do’a yang ia panjatkan kepada tuhan malam tadi. ‘’ nek lista berangkat dulu ya nek ‘’ ‘’ hati-hati di sana ya, jaga diri kamu baik-baik’’ ‘’ ia nek pesan nenek pasti akan lista lakuin , makasih ya nek ‘’ ‘’ ia cucuku’’ Setelah berpamitan mereka semua langsung berangkat melewati jalan desa yang sempit dan kecil, sampai di perbatasan desa lista menoleh ke arah belakang ia terbayang dengan teman-temannya ketika sedang bermain layaknya anak-anak, bercanda gurau ia rindu pada temannya dan sahabatnya, tanpa terasa air matanya menetes lagi membasahi pipinya. ‘’ kamu kenapa sayang’’ ibunya yang duduk di sebelah lista ‘’ kapan kita akan kesini lagi ma’’tangisnya yang semakin menjadi ‘’ lo,, kamu kan bisa kalo liburan ke rumah nenek’’ kata-kata ibunya seperti telah telah menerangkan hatinya yang sedang sedih ***** Hari demi hari ia jalani dan ia pun kini telah di terima di salah satu SMA faforit di kotanya, meskipun ia harus menyesuaikan diri dulu terhadap lingkungan dengan teman baru, guru baru, dan pengalaman yang baru. Tiga tahun sudah ia berda di tempat tinggal barunya itu dan kini ia sudah menginjak kelas 3 SMA tak jarang pula ia berkunjung ke tempat kediaman neneknya, tempat dimana ia di lahirkan dan di besarkan dulu dan berharap ia bisa bertemu sahabat lamanya dulu, entah
mengapa semenjak ia pisah dulu kerinduan itu semakain terasa sangat melekat pada temannya itu, rindu yang sangat menyiksa. Hari ini adalah hari pertama libur sekolahnya semua perlengkapan telah ia siapkan untuk libur ke desa untuk menemani neneknya yang sedang sakit parah. Waktu menunjukkan pukul 11.30 rencananya rista akan berangkat sendiri ke sana karna orangtunya tak bisa menemani masih ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan, mungkin nanti setelah semua pekerjaan beres mereka akan menjenguk nenek bersama, sebenarnya mereka juga ingin sekali bersama lista untuk menjenguk nenek di kampung tapi waktu dan keadaan memaksa mereka untuk menunda itu semua. Orang tuanya hanya bisa mengantarkan nya ke depan pintu, denagan harap cemas rista pun berpamitan pada orang tuanya. ‘’ ma rista berangkat dulu ya ‘’ ‘’ hati-hati ya sayang di jalan ‘’ sambil mencium pipi anaknya ‘’ iya ma, mama jangan lupa ya ntar kesana ‘’ ‘’ ia sayang ,kamu juga kalo disana harus jaga nenek dengan benar ya’’ ‘’ listapun mengangguk sambil tersenyum’’ Tak berselang lama setelah ia berangkat bahkan ia pun belum melewati batas keluar dari kotanya ibunya menelfon memberikan berita yang sangat mengejutkan bahwa neneknya di bawa kerumah sakit oleh pamannya yang selama ini telah merawat neneknya waktu sakit, begitu tiba-tiba rasanya berita mengejutkan itu datang seperti kilat yang menyambar dan petirnya mengenai dirinya dan sangat dahsyat. Sesampainya di rumah sakit ia langsung menuju ruang neneknya dirawat, belum sempat beberapa langkah ia memasuki rumah sakit tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menabraknya. ‘’ maaf,,maaf,,saya tidak sengaja’’laki-laki itu minta maaf ‘’ kalo jalan pake mata dong, gag liat apa’’malah lista yang marah-marah ‘’ ea saya minta maaf tadi saya lagi buru-buru’’ ‘’ kamu pikir saya gag buru-buru apa’’sambil berlalu meninggalkan laki-laki itu Bukannya buru-buru ke ruang rawat neneknya lista malah berhenti, sepertinya ia sedikit ingat dengan laki-laki tadi, sepertinya tak asing lista coba mengulang memori yang ada di otaknya dan yah dia ingat, itu dodi. Ia palingkan wajahnya dan coba memastikan apakah benar itu dodi, keyakinannya semakin bertambah semakin ia melihat wajahnya ia pun berlari dan langsung memeluk dodi layaknya kekasih yang lama tak jumpa, tapi sayangnya ini bukan kekasih tapi hanya sahabat yang lama tak jumpa bertahun-tahun lamanya sejak perpisahan itu. ‘’ dodi . . .ini dodi kan ‘’ kata lista ‘’ kamu siapa , kenapa bisa tau namaku’’kata laki-laki itu
‘’ aku lista, apa kamu lupa ‘’ dodi begitu kaget mendengar nama lista, gadis yang sejak dulu ia nantikan yang sejak dulu ia harapkan untuk bertemu lagi, dodi tak bisa berkata apa-apa lagi ini seperti mimpi di siang bolong. ‘’ lista’’dodi seperti berada di kutup utara yang membuat tubuh dan lidahya menjadi kaku ‘’ ia, ini aku lista temen kamu, yang dulu sering kamu ejekin, kamu masih inget kan’’ ‘’ tapi bukannya kamu udah pindah sama orang tua kamu’’ ‘’ ia, tapi panjang ceritanya’’listapun menceritakan semua nya termasuk kerinduannya pada dodi banyak sekali perubahan pada dodi mungkin ia bukan anak SMP lagi yang sangat lugu dan konyal. melihat cucu kesayangannya yang baru datang ditemani laki-laki yang ternyata sahabatnya. neneknya hanya tersenyum. ‘’ kamu sudah datang to nduk’’kata neneknya ‘’ ia nek, nenek gimana kabarnya’’dan menciun tangan neneknya ‘’gag papa kok nduk nenek gag papa, nenek baik-baik aja kok’’ ‘’tapi tadi paman bilang nenek sakit parah’’ ‘’ ya,,paling juga nanti sembuh,kamu jangan sedih ya nduk’’ ‘’ ea nek,lista gag sedih kok’’ ‘’ itu temen kamu to nduk’’dodi lah yang neneknya maksut ‘’ itu dodi nek,temen aku dulu waktu SMP’’ ‘’ owalah,nenek kirain tadi itu pacar kamu’’ ‘’ ah, nenek ada-ada aja’’jawaban lista malu-malu,untung aja dodi tidak melihat pipinya lista yang merah kayak tomat rebus akibat menahan malu, malu-malu tapi mau lista pun menemani neneknya sambil ngobrol bersama dodi sahabat lamanya yang sangat ia rindukan. ***** sudah hampir 1 bulan neneknya terbaring lemas di rumah sakit, karna dokter melarang nenek rista untuk pulang di takutkan jantungnya akan kambuh lagi. pagi itu lista sedang berbelanja di salah satu mini market deket rumah sakit, ia hanya sendiri tak di temani dodi sahabat nya, karna dodi sedang menunngu neneknya di ruang pasien, baru saja ia masuk mini market tiba-tiba henfonnya berdering, ia sedikit kaget karna yang menelfon adalah dodi. ‘’ lis kamu di mana sekarang’’
‘’ aku ada di rumah sakit . . . ada apa do’’ ‘’ cepet kerumah sakit penting’’ mendengar telfon dari dodi yang tergesa-gesa ai langsung kerumah sakit yang jaraknya hanya beberapa meter dari mini market, sampai di pintu kamar ia sedikit heran karna ia tak di perbolehkan masuk dan di dalam ada dokter dan beberapa suster, melihat lista datang dodi yang sedari tadi menunggu neneknya langsung menghampiri lista dan memeluknya, dodi takut kalau lista gag kuat mendengar kabar neneknya, nenek yang telah merawat lista dari kecil hingga besar, nenek yang sangat rista sayangi, dan mungkin pelukan dodi mampu untuk sedikit menenangkan lista. ‘’ lis’’ ‘’ dodi . . .ada apa ini , kenapa ada dokter di dalam dan kenapa aku gag boleh masuk’’ ‘’ lis . . .kamu yang sabar ya’’ ‘’ sabar. . . .sabar kenapa do’’ ‘’ tadi jantung nenek kambuh dan sekarang dokter sedang memeriksanya’’ ‘’ apa. . .do kamu bo'ong kan’’ mendengar kata-kata terakhir dari dodi ia seperti tersambar petir yang berulang kali , lista dobrak pintu kamar itu dan ia seolah tak percaya melihat neneknya yang sudah di ambil oleh sang maha kuasa, air matanya tak dapat ai bendung, ai raih tubuh neneknya di pelukannya ai menjerit sejadinya menumpah kan semua rasa duka yang ai terima, sementara dodi yang berada di belakang rista mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu, dodi merasa tak tega melihat sahabatnya menangis yang sangat mendalam. ‘’ ini cobaan lis . . . kamu harus sabar ya’’ ‘’ tapi kenapa harus nenek do. . . kenapa’’ ‘’ lis kamu harus percaya nenek akan bahagia di sisinya . . .dan nenek tidak mau melihat kamu sedih begini. . . kamu harus kuat ya , sabardan tabah’’ beberapa menit kemudian dodi mengabari orang tua lista, tentu saja mereka kaget dan tak percaya, Setelah mengabari orangnya ia lalu memberi tau lista kalau orang tuanya sebentar lagi akan datang kesini. ***** Jenazah telah di mandikan dan sebebtar lagi akan di sholati, tapi lista tetap saja menangis, ia tak menyangka kalau jantung neneknya akan kambuh ‘’ mbak . . .setelah di sholati apa jenazah akan langsung di kuburkan’’ kata salah satu tetangganya ‘’ tunggu sebentar ya mbak, tunggu orang tua saya’’ lista menjawab dengan wajah yang masih sembab namun beberapa saat kemudian ai mendapatkan telfon dari sesorang
‘’ hallo. . .apa ini mbak lista’’ ‘’ iya ini dengan saya . . .kalau boleh tau ini dari siapa ya’’ ‘’ ini dari kepolisian. . . saya mau mengabarkan kalau baru saja orang tua anda mengalami kecelakaan dan mereka meninggal’’ mendengar kabar itu ia seolah tak sanggup lagi untuk berdiri, ingin rasanya ia ikut dengan mereka, lengkap sudah penderitaan yang silih berganti menghampirinya, semakin deras air matanya menetes ketika mobil jenazah datang dan membawa jenazah orang tuanya. Bukan ini yang ai inginkan, yang ia harapkan adalah mobil orang tuanya yang menbawa ayah dan ibu yang masih hidup, tapi kenapa harus sebaliknya dodi yang mendengar tentang lista langsung mendatanginya dan memeluknya lagi, ai tak perduli apa kata orang tentang dia, yang ia tau lista butuh pertolongannya. ‘’ mereka udah gag ada do’’sambil menangis ‘’ iya lis aku tau, kamu yang sabar ya’’ sambil mengusap air mata lista yang mengalir kepipinya ‘’ aku pengen ikut mereka aja do’’ ‘’ lis kamu harus kuat . . . memang sakit kehilangan orang yang kita cinta ,mungkin tuhan masih menguji kamu lis’’ ‘’ tapi kenapa harus aku do,aku udah gag punya siapa-siapa lagi di dunia ini,semua telah pergi untuk selama-lamanya’’ ‘’ lis. . . .mereka memang udah gag ada, tapi aku masih ada di sisimu dan selalu menemanimu. . . Kamu harus sabar lis’’ sambil mengecup kening sahatnya yang sangat ia sayangi ***** setelah kepergian orang tua dan neneknya, Lista akhirnya tinggal bersama keluarga dodi karna dodi yang meminta lista untuk tinggal bersamanya, hingga akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia bersama, mengarungi bahtera cinta untuk slama-lamanya. oleh :tri mulyadi, ponpes tbi 2011
sekian wassalamualaikum waruhmatullahi wabarokatu