BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Di Indonesia, sebagaimana juga yang terjadi di seluruh penjuru dunia, makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk menyambung nafkah dan ada pula yang ingin mengaktualisasikan diri. Seperti kaum laki-laki, mereka juga mencari peluang untuk mengembangkan diri selama berkarier. Di tengah semakin banyaknya kesempatan bagi kaum wanita untuk bekerja di berbagai pekerjaan serta mengenyam pendidikan tinggi, masih sering terdengar cerita bahwa wanita lebih memilih berhenti bekerja, terutama setelah berkeluarga. Ada berbagai alasan yang dikemukakan atas tindakan ini. Salah satunya adalah untuk menjalankan kodrat alam, yaitu menjadi istri dan ibu yang baik. Eksistensi wanita karier sampai saat ini masih diteropong oleh masyarakat dengan kaca pembesar. Mereka menganggap wanita karier hanya sekelompok wanita yang menemukan peluang baru dan lupa akan kodratnya. Pada tahun 2001 jumlah perempuan Indonesia mencapai 101.628.816 jiwa atau 51% dari jumlah penduduk Indonesia. Gerakan (emansipasi) wanita telah menunjukkan kepada kaum wanita, untuk dapat membuat pilihan sendiri. Menurut data dari Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Wanita, sebanyak 0,4% wanita menduduki posisi direksi, manajer wanita 3,4%, sedangkan wanita yang duduk di eselon 1 sebanyak 4,5%, 9,1% wanita duduk diparlemen, proporsi ini juga bisa
1
2
dianggap sebagai trend yang menggembirakan (Jurnal Perempuan; 2001). Data di atas menunjukkan bahwa peranan wanita sebagai angkatan kerja terus meningkat, bahkan mereka mulai berperan dalam jabatan yang penting. Bagi wanita yang telah berkeluarga, dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh positif bagi kaum wanita dalam usahanya mewujudkan karier, terutama suami. Penerimaan dan dukungan suami tersebut dapat memberikan kesempatan untuk berkarier dengan lebih optimal, bukan hanya sekedar bekerja atau bahkan mengalami fear of success. Hal ini disebabkan keberhasilan dalam dunia kerja seringkali menjadi penyebab terjadinya kehancuran dalam kehidupan rumah tangga. Kecemasan meraih suksess (fear of success) muncul dalam diri wanita karena wanita takut melanggar norma sosial yang ditetapkan masyarakat. Norma sosial yang ditanamkan pada wanita adalah untuk tampil feminin, yaitu patuh, mengabdi, pasif, mengurus rumah tangga dan bergantung pada orang lain. Jadi wanita yang berkarier akan memiliki atau menjalani peran ganda, yaitu bekerja di luar rumah sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang baik. Oleh karena itu akan muncul rasa bersalah pada diri wanita jika tidak mampu melakukan perannya dengan baik, karena ketika bekerja wanita merasa telah mengabaikan keluarga dan rumah tangganya. Ketika ketakutan akan sukses (fear of success) muncul dalam diri wanita maka akan memunculkan adanya motivasi menghindari sukses. Takut sukses merupakan hasil dari adanya konflik antara motif untuk mencapai sesuatu berdasarkan standar keunggulan tertentu dan motif untuk dekat dengan orang lain.
3
Selain itu, fear of success pada wanita dapat dipengaruhi oleh pemahaman terhadap nilai-nilai maskulinitas dan feminitas. Peran gender ini telah menjadi stereotip yang melekat kuat dan diyakini oleh masyarakat, termasuk kaum wanita sendiri. Mereka mengganggap bahwa pria yang ideal adalah yang memiliki sifatsifat maskulin, sedangkan wanita yang ideal adalah wanita yang memiliki sifatsifat feminin. Setiap perusahaan seharusnya tidak menciptakan diskriminasi antara pria dan wanita. Sehingga wanita dalam bekerja tidak sekedar ditugasi untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat rutin atau jenis tugas yang memerlukan kemampuan dan latihan yang terbatas (Stefani, Pudjibudojo, dan Prihanto ; 2000). Seperti pada PT Telkom Yogyakarta juga memberi kesempatan bagi wanita untuk berkarier. Sebagai perusahaan besar yang bergerak di bidang pelayanan jasa telekomunikasi, yang memperkerjakan ratusan karyawan wanita dituntut dapat membuat sebuah konsep untuk mengubah perbedaan gender. Ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik kaum pria maupun wanita. Karena cukup banyak terbukanya kesempatan untuk menempuh karier dalam pekerjaan ini. Maka sampel atau subyek yang dipilih sebagai responden adalah para wanita karier yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta. Berangkat dari pemikiran yang sederhana, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Antara Peran Gender Dan Persepsi Terhadap Dukungan Suami Dengan Fear Of Success Pada Wanita Karier Yang Bekerja di PT Telkom Yogyakarta”
4
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan
maka,
pokok
permasalahannya dapat dirumuskan : a. Bagaimana hubungan antara peran gender dengan fear of success pada wanita karier ? b. Bagaimana hubungan antara persepsi terhadap dukungan suami dengan fear of success pada wanita karier ?
1.3.Batasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan mendapatkan hasil yang lebih baik, maka penulis menentukan batasan masalah sebagai berikut: a. Obyek penelitian yang dianalisis adalah para wanita yang bekerja di PT Telkom. b. Penelitian dilakukan di Kotamadya Yogyakarta c. Responden yang diteliti adalah wanita yang berumur 25-40 tahun, sudah menikah dan punya anak. d. Konsep gender adalah suatu sifat maskulinitas-feminitas yang melekat pada kaum pria maupun wanita yang dikontruksi secara sosial maupun kultural. e. Persepsi terhadap dukungan suami adalah tanggapan atau pandangan istri terhadap dukungan yang diberikan oleh suami berkaitan dengan kariernya.
5
f. Fear of success adalah ketakutan akan keberhasilan untuk berprestasi atau meraih sukses. g. Data yang akan diteliti yaitu : 1. Profil responden yang terdiri : a) Usia responden :
.
1.
25 – 30 tahun.
2.
31 – 36 tahun.
3.
37 – 42 tahun.
4. Lebih dari 43 tahun. b) Pendidikan
:
1. Sampai dengan SMU. 2. Akademi (D1, D2, D3). 3. Perguruan tinggi (S1, S2, S3).
c) Pendapatan
:
1. < Rp 1.000.000 bulan. 2.
Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 / bulan.
3.
Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000 / bulan.
4.
Rp 3.500.000 – Rp 4.000.000 / bulan.
5. Lebih dari 4.000.000 / bulan. d) Lama bekerja
:
1. < 4 2.
tahun.
5 – 9 tahun.
3. 10 – 14 tahun. 4. Lebih dari 15 tahun. e) Lama menikah :
1. < 5 - 9 tahun. 2. 10 – 14 tahun. 3. 15 – 19 tahun.
6
4. 20 – 24 tahun. 5. Lebih dari 25 tahun.
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut : a. Untuk mengetahui hubungan antara peran gender dengan fear of success pada wanita karier. b. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan suami dengan fear of success pada wanita karier.
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan, khususnya bagi : a. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan khususnya masalah-masalah yang dihadapi wanita karier. Sehingga perusahaan dapat merumuskan strategi-strategi baru dalam pengembangan sumber daya manusianya. b. Bagi penulis. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti sebagai sarana dan media untuk menerapkan pengetahuan secara praktis tentang
7
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan studi ilmiah yang dipelajari. c. Bagi pihak lain. Dapat dijadikan referensi penelitian lain yang ingin melakukan dan mengembangkan penelitian lainnya.
1.6.
Hipotesis Sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti, maka penulis mengajukan hipotesis yang berdasarkan dari penelitian sebelumnya (Stefani, Pudjibudojo, dan Prihanto ; 2000) sebagai berikut : a. Terdapat hubungan yang positif antara peran gender dengan fear of success pada wanita karier. b. Terdapat hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan suami dengan fear of success pada wanita karier.
1.7. Metode Penelitian 1.7.1.
Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian empiris, yaitu penelitian terhadap obyek tertentu dan diambil data yang ada dan berasal dari responden.
1.7.2. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Telkom yang ada di Yogyakarta.
8
1.7.3. Metode pengambilan sampel a. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang akan diteliti (Djarwanto dan Subagyo, 1993:108). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan wanita yang telah menikah dan bekerja di PT Telkom Yogyakarta. b. Sampel bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto dan Subagyo, 1993:108). c. Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian, akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut. Metode sampling yang digunakan adalah metode Purposive Judgement Sampling adalah salah satu metode pengambilan sampel yang dilakukan pada individu atau anggota populasi secara tidak acak (nonrandom). Sampel tidak acak artinya, tidak semua unsur atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Purposive Judgement Sampling artinya, sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya (Sutrisno Hadi, 2001). Jadi, Purposive Judgement Sampling umumnya memilih sesuatu atau
9
seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”. Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah para wanita yang telah menikah, mempunyai anak dan bekerja di Telkom Yogyakarta. 1.7.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Didapat melalui observasi, wawancara atau kuesioner 1) Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung untuk memperoleh gambaran jelas tentang obyek yang akan diteliti, serta melakukan pencatatan sistematis sesuai data yang diperlukan. 2) Wawancara atau Interview Interview adalah mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak yang berkepentingan (karyawan) yang berhubungan erat dengan objek penelitian. Cara ini digunakan dengan maksud untuk memperoleh data tambahan yang tidak tercakup dalam kuesioner. 3) Kuesioner Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden atau karyawan. Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 50 orang. Dengan cara ini responden atau karyawan membaca semua pertanyaan yang ada, kemudian memilih salah satu jawaban yang
10
tersedia yang mana dirasa paling sesuai menurutnya. Oleh karena data yang diperusahaan bersifat kualitatif maka data tersebut perlu dikuantitatifkan untuk menjaga kebenaran di masa yang akan datang. Untuk itu pemilihan atas jawaban yang dilakukan menggunakan “Skala Likert”. Skala likert merupakan skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement/ pertanyaan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan. Dalam skala likert yang asli tingkat kesetujuan responden terhadap statement dalam angket di kelompokkan sebagai berikut : Tabel 1.1 Skala Likert Alternatif jawaban SS S KS TS STS
Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai jawaban 5 4 3 2 1
b. Data sekunder Data sekunder diperoleh secara tidak langsung atau terlebih dahulu pernah dikumpulkan atau dilaporkan pihak lain. Data ini diperoleh dengan cara studi pustaka, dalam arti bahan-bahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literatur, catatan-catatan kuliah, dan lainlainnya yang dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
11
1.8. Metode Analisis Data 1.8.1 Analisis Kuantitatif Yaitu metode analisis data dengan menggunakan metode perhitungan stat istik dan matematika, hasil analisis dapat berupa informasi sebagai dasar analisis data secara kuantitatif. Alat ukur yang digunakan sebagai berikut: a. Uji Validitas Untuk data-data penelitian yang benar-benar baik perlu diuji terlebih dahulu dengan validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap 30 responden dan untuk itu dilakukan uji rumus teknik korelasi product moment : ( Azwar, 1997:19) rxy =
{n∑ y
n∑ yx − ∑ y ∑ x 2
}{
− (∑ y ) n∑ x 2 − (∑ x ) 2
2
}
Keterangan : r
= korelasi antar skor masing-masing item dengan skor total.
n = jumlah responden. x = nilai total resiko. y = nilai total salah satu faktor sikap Dengan kriteria Jika rxy > r tabel maka pengukuran dinyatakan valid. Jika rxy < r tabel maka pengukuran dinyatakan gugur.
12
b. Uji Reliabilitas Konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dalam arti hasil ukur erat berkaitan dengan eror dalam pengambilan sampel yang mengacu kepada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas dengan rumus : (Azwar, 1997:69)
rxx =
2(r1.2 ) (1 + r1.2 )
Dimana : rxx = koefisien reliabilitas r1.2 = koefisien korelasi antara kedua belahan Dengan kriteria : Apabila r hitung ≥ r tabel, dan r hitung itu positif, maka berarti kuesioner sebagai alat ukur dalam penelitian ini telah reliabel.
c. Analisis Persentase Masalah pertama tentang karakteristik responden yang diteliti, dianalisis dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner, tentang identitas karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan, pendapatan per bulan, lama bekerja dan lama menikah. Penggunaan analisis persentase ini bertujuan untuk mengetahui profil dari wanita karier yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta.
13
Rumus Persentase yang digunakan : ( Supranto, 2001) %P =
A × 100% N
Dimana, %P = Persentasenya A
= Jumlah data yang dianalisis
N
= Total responden
d. Analisis Korelasi Berganda Korelasi berganda merupakan ukuran keeratan hubungan antara variabel terikat dan semua variabel bebas secara bersama-sama. Koefisien korelasi berganda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Hasan, 2002:272). RY .12 =
b1 ∑ x1 y + b2 ∑ x 2 y
∑y
2
Dimana: Y
= Fear of Success
x1 , x2
= Peran Gender dan Persepsi Dukungan Suami
koefisien korelasi (rxy) selalu terdapat antara 0,000 -+ 1,000 atau 0,000 sampai – 1,000, tergantung kepada arah korelasi. Koefisien negatif menunjukkan
hubungan
kebalikan
sedangkan
koefisien
positif
menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi
14
mengenai besarnya koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai berikut (Suharsimi,1997:75) Koefisien korelasi (rxy)
Interprestasi
0,000 – 0,200
Tidak sempurna
0,200 – 0,400
Kurang sempurna
0,400 – 0,600
Sedang
0,600 – 0,800
Sempurna
0,800 – 0,1000
Sangat sempurna
e. Uji t Hipotesis yang digunakan dalam menganalisis koefisien korelasi adalah sebagai berikut (Hasan, 2002 : 241) 1) Menentukan formulasi hipotesis H 0 : ρ = ρ0 H1 : ρ ≠ ρ0 2) Menentukan taraf nyata ( α ) dan nilai t tabel, dengan derajat bebas (db) = n – 2 tα ;n − 2 = ....... atau tα / 2;n − 2
3) Menentukan kriteria pengujian untuk H 0 : ρ = ρ 0 dan ρ ≠ ρ 0 : H 0 diterima jika − tα / 2 ≤ t 0 ≤ tα / 2 H 0 ditolak jika t 0 > tα / 2 atau t 0 < −tα / 2
15
Ho ditolak
Ho diterima
-t
Ho ditolak
t Gambar 1.1 Kurva Normal Uji t
4) Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut :
t0 =
r n−2 1− r2
5) Membuat kesimpulan Menyimpulkan H 0 diterima atau ditolak.
1.9. Sistematika Penulisan Sistematika dari penulisan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai keseluruhan bab yang akan dibahas. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini memuat tentang pendahuluan dari pembahasan skripsi ini. Yaitu meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, metode analisis data, dan sistematika penulisan.
16
Bab II : Landasan Teori Bab ini akan membahas dasar-dasar teori, tahapan pustaka, tinjauan pustaka dan rumus-rumus yang akan mendukung penelitian ini. Bab III : Gambaran Umum Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran perusahaan secara umum. Bab IV : Analisis Data Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data dan analisis data serta penafsiran hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner. Bab V : Simpulan dan Saran Merupakan bab terakhir dalam rangkaian penelitian yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan pengolahan data serta memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.