PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ADAT (SuatuKajian dari Perspektif KeadilanJender terhadapDendaAdat di Moa Barat-Maluku Barat Daya)
TESIS Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
UntukMemperolehGelar Magister Sains
Oleh:
Lisa Hulda Lessil 752011006
2013
PERNYATAAN ORISINALITAS
DenganinisayamenyatakanbahwaTesisdenganjudulKEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ADAT; SuatuKajiandariPerspektifKeadilanJenderterhadapDendaAdat di Moa-Maluku Barat Daya, adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Demikian pernyataan ini dibuat, apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik.
Salatiga, 26 April 2013
PERSEMBAHAN Tesisinikupersembahkankepada
Mama tercinta Lucia Lessil/Pattipeiluhu Untuksetiapkasihsayang, kepercayaan, air mata, doadankerjakerasnyauntukkesuksesanku.
Papa tercintaPdt. Samuel Lessil(Almarhum) Meskipun yang teringathanyasetiapkenanganbersamamu, tetapisemuaitumenjadikankukuatdanselalutersenyummenghadapihidupini.
Saudara-saudariku T. J. Victor, Donny, Sonny Fredy&GraciaLessil untuksetiapkasihpersaudaraansebagaiadikdankakak
Akutahu, akusampaidisini Bukansajakarenadiriku, bukansajakarenamereka AkusampaidisinikarenaTuhanku.
MOTTO
Kesuksesan seseorang bukan karena kekuatan dan pengetahuan yang dimilikinya,
tetapi karena besarnya Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus
KATA PENGANTAR Tesis ini berjudul Kedudukan Perempuan dalam Adat, suatu kajian dari perspektif keadilan jender terhadap denda adat di Moa-Maluku Barat Daya. Melalui tesis ini, penulis mencoba melihat realitas perempuan dalam adat istiadat setempat, yang menunjukan tidak ada kesetaraan kedudukan dalam adat antara laki-laki dan perempuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang cara yang ditempuh oleh suatu lingkup sosial dalam menjalani hidup, berpikir, merasakan, serta berbagi kehidupan masih sangat ditentukan kaum laki-laki dengan norma dan aturan yang sulit diubah. Dominasi budaya patriakhi
selalu
menjadikan
perempuan
terdiskriminasi
dalam
berbagai
aspek
kehidupannya. Hal ini telah berlangsung lama sehingga diterima sebagai sebuah kewajaran dan tidak dipermasalahkan. Oleh sebab itu melalui tulisan diharapkan akan menambah khasanah jender dalam budaya sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang lebih sadar jender, adil dan lebih manusiawi. Menjalani studi ini disadari tidaklah mudah, oleh sebab itu Puji Syukur penulis persembahkan hanya bagi Tuhan Allah dalam Yesus Kristus karena atas anugerah dan kasih-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Perjuangan studi penuh dengan tantangan tetapi dengan kekuatan yang diberikan oleh-Nya semua dapat dilewati dengan penuh damai dan sukacita. Penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah menopang penulis sejak mengawali studi sampai di tapal batas studi ini ; Dr. Dien Sumiyatiningsih, G. D. Th., MA dan Dr. Daniel Nuhamara, M. Th, Ed. Sebagai dosen pembimbing. Terimakasih yang tulus atas segala waktu, pikiran maupun perhatian yang diberikan. Semoga Tuhan selalu melimpahkan berkat bagi keluarga Bapak dan Ibu.
Terimakasih kepada Rektor, Direktur,
Ketua Program Studi, Staf Pengajar dan
pegawai PPs Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana. Atas kesempatan belajar, kerjasama dan layanan yang diberikan. Kepala Desa dan staf desa Kaiwatu, Wakarleli, Patti, Werwaru dan Upunyor bersama tua-tua adat serta seluruh anggota masyarakat yang telah membantu penulis dalam memberikan data dan informasi selama penelitian. Terimakasih karena bantuannya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Ketua Majelis jemaat dan perangkat pelayan dari jemaat GPM Kaiwatu, Wakarleli, Patti, Werwaru dan Upunyor. Terimakasih untuk bantuannya sehingga penulis dengan mudah dapat menjalani proses penelitian. Keluarga Mama Kete Ahudara dan Keluarga Ch. Saknosiwy(Upunyor), Keluarga Bastian(Wakarleli), Keluarga B. Tipak (Werwaru), Terimakasih untuk segala pelayanan dan keramahannya memperbolehkan penulis tinggal selama waktu-waktu penelitian. Usi Sally Bernard, terimakasih kakak sudah
membantu dan menemani penulis selama
penelitian di jemaat Kaiwatu, Papa Ulup dan Mama Ety Latuhasan beserta keluarga, terimakasih sudah menerima dan melayani penulis layaknya anak sendiri selama beberapa waktu tinggal di Patti. Mama Ici Abraham, terimakasih walaupun menempuh perjalanan berjalan kaki berkilo-kilometer mau menemani penulis. Adik Wisye dan Altan, terimakasih untuk foto-fotonya. Usi Mei dan Usi Chei, terimakasih untuk setiap nasehatnya. Tidak ada barang berharga yang penulis dapat berikan hanya ucapan terimakasih yang tulus dan doa Tuhan Yesus selalu memberkati keluarga semuanya. Keluarga Bapak dan Ibu Yanto, Mba Yanti dan Mas Yono, Adik Mirza dan Mas Adi. Terimakasih karena selama saya di Salatiga keluarga ini sangat baik, kalian semua sudah saya anggap keluarga. Semoga ikatan kekerabatan yang telah dibina tetap terjalin
walaupun nanti penulis kembali ke daerah asal. Anak-anak kos Cungkup Sari no. 25, Usi Yoan, kk Dian, Wel, Risty, Dian, Tika, dan Tisya. Terimakasih untuk kebersamaan selama ini, tetap semangat bagi yang masih menjalani proses studi. Teman-teman angkatan PPs. MSA 2011 yang terdiri dari berbagai latar belakang suku dan agama, terimakasih untuk kebersamaannya. Nantinya semua akan kembali ke daerah asal masing-masing tetapi jalinan persahabatan ini semoga tetap selamanya. Mama tercinta, Lucia Pattipeiluhu terimakasih karena doa, kasih sayang, didikan, kepercayaan dan pengorbanannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, dengan penyertaan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Saudara-saudaraku yang kucinta, kukasihi T.J. Victor Lessil, Donny Lessil, S.Pd, Brigadir. Sonny F. Lessil dan adik Gracia Lessil, SE., tidak lupa kedua ipar Kk Betty Druigheisen dan Dwihandini Wahono. Terimakasih untuk kasih persaudaraan, doa dan dukungan selama ini, Tuhan Yesus sayang katong semua. Christian Aponno, terimakasih atas bantuannya merampungkan data-data penelitian, memberikan semangat, dan motivasi. Walaupun terpisah jauh karena tugas pelayanan tetapi selalu menyempatkan diri mengingatkan penulis untuk tetap semangat menjalani studi. Anugerah Tuhan yang mempertemukan kita menjalani semua kisah bersama. Cerita tentang kita selalu hadir menemani, menghibur dan menguatkan dalam kesendirian penulis menjalani proses studi. Tuhan Yesus menjaga dan memberkati, sekarang dan selamanya selalu bersama. Pepatah usang mengatakan “tak ada gading yang tak retak” selalu memberi isyarat bagi penulis bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu berbagai pemikiran kritis yang konstruktif sangat penulis dibutuhkan. Akhirnya semoga tesis ini bermanfaat,
khusus untuk menambah khasanah jender dalam budaya sekaligus secara praksis dapat menjadi masukan untuk meningkatkan pelaksanaan adat yang tidak bias jender.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
................................................................................................
Lembar Pernyataan Orisinalitas
i
.......................................................................
ii
........................................................................................
iii
....................................................................................
iv
...............................................................................................................
v
Kata Pengantar ..................................................................................................
vi
Daftar Isi
x
Lembar Pengesahan Halaman Persembahan Motto
..........................................................................................................
Daftar Gambar Daftar Tabel Sari Pati
................................................................................................
xii
....................................................................................................
xiii
...........................................................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.......................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
...................................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian
....................................................................................
7
1.4 Pembatasan Masalah ..................................................................................
8
1.5 Manfaat Penelitian
..................................................................................
8
1.6 Metode Penelitian ...................................................................................
9
1.6.1 Jenis Penelitian ..............................................................................
9
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data...................................
9
1.6.3 Teknik Analisa Data
.....................................................................
10
1.7 Waktu dan Lokasi penelitian .....................................................................
10
1.8 Defenisi Istilah-istilah
..............................................................................
10
1.9 Sistimatika Penulisan
..............................................................................
11
BAB II. KEDUDUKAN PEREMPUAN DAN ADAT .................................
13
2.1 Adat
13
.........................................................................................................
2.2 Patriarkhi dan Kedudukan perempuan
....................................................
18
2.2.1 Patriarkhi
..........................................................................................
2.2.2 Kedudukan Perempuan
....................................................................
2.3 Jender dan Ketidakadilan Jender
18 20
............................................................
24
2.3.1 Jender ................................................................................................
24
2.3.2 Ketidakadilan Gender
.......................................................................
28
.........................................................................................
36
2.4 Agama dan Adat
BAB III. KEDUDUKAN PEREMPUAN SEBUAH HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ....................................................................................................... 44 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
........................................................
44
..........................................................................
46
3.1.2 Sistim Pemerintahan ......................................................................
45
3.1.3 Pendidikan .....................................................................................
46
3.1.4. Ekonomi
.......................................................................................
48
3.1.5 Sosial Budaya dan Kekerabatan ....................................................
51
3.1.6 Kehidupan Keberagamaan dan Sistem Kepercayaan ....................
52
3.1.1 Kondisi Geografis
3.2 Denda Adat
................................................................................................
3.2.1 Sejarah Denda Adat
55
.......................................................................
53
3.2.2 Pelaksanaan Denda Adat .................................................................
59
3.2.3 Denda Adat dalam Pemahaman orang Moa .....................................
66
3.3 Kedudukan Perempuan .............................................................................
70
3.3.1 Ketidaksetaraan Pembagian Peran ..................................................
70
3.3.2 Tidak Adanya Perempuan dalam Kepemimpinan Adat
...............
78
3.3.3 Perempuan Sebagai Korban Denda Adat ........................................
81
BAB IV. KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM DENDA ADAT SUATU REFLEKSI TEOLOGI ................................................................ 93 BAB V PENUTUP ................................................................................. ….. a. Kesimpulan b. Saran
107
..........................................................................................
107
....................................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................
112
LAMPIRAN .....................................................................................................
115
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Kabupaten Maluku Barat Daya
................................................
44
Gambar 2 Peta Pulau Moa ................................................................................
45
Gambar 3 Struktur pemerintahan Desa/ dusun di Moa........................................
46
Gambar 4 Gedung gereja tua di Patti (1625)
...................................................
54
...................................................................
56
Gambar 5 Kain tenun (khas Moa)
Gambar 6 Emas bulan, kerbau dan tempayan Sopi ........................................... ... 57 Gambar 7 Pakaian adat perempuan Moa ..........................................................
58
Gambar 8 Pusat negeri
59
....................................................................................
Gambar 9 Aktifitas perempuan Moa
...............................................................
71
Gambar 10 Aktifitas Laki-laki Moa ....................................................................
72
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keadaan masyarakat menurut tingkat pendidikan terakhir .............
47
Tabel 2. Keadaan masyarakat menurut jenis pekerjan ...................................
48
SARI PATI Judul Penelitian: KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ADAT; Suatu Kajian dari Keadilan Jender terhadap Denda Adat di Moa-Maluku Barat Daya.
Perspektif
Denda adat merupakan gagasan dan sistim nilai untuk menjaga ikatan kekerabatan warga dan menata kehidupan sosial yang adil dan damai sejak zaman leluhur di Moa. Ada berbagai denda, salah satunya adalah denda hubungan di luar nikah yang menjadi objek penelitian penulis. Denda adat hubungan di luar nikah dimaksudkan supaya masyarakat saling menghormati dan menghargai antar anggota masyarakat, sesuai norma dan nilainilai yang berlaku dalam kehidupan mereka. Berdasarkan hasil temuan di lapangan denda adat hubungan di luar nikah dilakukan berdasarkan dua hal yaitu: pertama, menjalankan warisan leluhur. Kedua, mengangkat derajat perempuan yang dilecehkan. Ketika masyarakat melakukan denda adat mereka percaya bahwa kehidupan akan berjalan damai dan harmonis. Keinginan untuk menjaga tatanan kehidupan melalui sistim denda, menjadikan masyarakat Moa tanpa sadar terjerumus pada pengabaian nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, yaitu hak-hak perempuan dan anak hasil hubungan di luar nikah terabaikan. Dalam denda adat perempuan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, perempuan selain membayar denda kepada istri dari laki-laki pasangan selingkuhannya, ia juga harus bertanggung jawab sendiri terhadap masa depan anak hasil hubungan mereka. Pada dasarnya sistim denda adat tidak terlalu memberatkan bagi pihak laki-laki, denda yang diberikan tidak seberapa dibandingkan kehidupan perekonomian yang dimiliki. Denda adat menjadikan laki-laki bebas dari tanggungjawab terhadap perempuan dan anak hasil perselingkuhannya. Intinya denda telah dibayarkan maka laki-laki tidak lagi memiliki tanggung jawab. Denda adat dilakukan dengan memberikan mas, kerbau, kebaya, kain adat, dan sopi kepada perempuan. Pemberian ini dimaksudkan untuk mengembalikan citra perempuan dan menyelesaikan masalah, namun dampak yang diterima perempuan justru sebaliknya. Hak-hak untuk memperoleh keadilan tidak diperoleh, dengan kata lain perempuan menjadi korban denda adat dalam masyarakat namun tidak berdaya. Sistim adat telah menempatkan perempuan selalu di bawah kekuasaan laki-laki. Dalam kedudukan yang tidak setara itulah perempuan mampu menjaga ikatan sosial yang ada. Pengaruh budaya patriarkhi sangat terasa dalam dimensi kehidupan masyarakat Moa. Dampaknya keputusan yang dihasilkan lebih menguntungkan pihak laki-laki dan perempuan dirugikan. Ketidakadilan ini jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai kekristenan yang mengedepankan kasih dan kemanusiaan. Kedudukan perempuan bukan dinilai berdasarkan jumlah materi yang diberikan tetapi sejauh mana masyarakat menerapkan kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sebagai ciptaan Allah. Kekristenan memandang semua manusia mempunyai kedudukan yang sama. Penggunaan kajian dari perspektif keadilan jender dalam penelitian ini dapat membantu untuk menganalisa bentuk-bentuk ketidakadilan jender yaitu stereotip perempuan, kedudukan perempuan dalam denda adat disubordinasikan di bawah laki-laki, marginalisasi dalam mengambil keputusan dalam keluarga dan adat, kekerasan secara sosial, spiritual dan psikis serta beban ganda akibat konstruksi sosial yang tercakup dalam tradisi dan aturan adat yang dijalankan di Moa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan, pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dan sumber data berasal dari wawancara dan studi pustaka. Wawancara
dilakukan kepada pemerintah desa, tetua adat, laki-laki dan perempuan yang terkena denda, dan anggota masyarakat. Saran dari penelitian ini disampaikan kepada institusi pendukung keadilan jender yaitu keluarga, pemerintah desa, gereja dan masyarakat. Tulisan ini adalah bagian dari upaya untuk membangun wacana masyarakat Moa terkait kesetaraan jender sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, adil dan sejahtera.