HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL(SQ) DENGAN KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-USWAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : LILIK MAFTUKHATUL MUKHOYYAROH 11107004
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
i
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl.TentaraPelajar 02 Tlp.(0298) 323706 Fax.323433 Kode Pos.50721 Salatiga
website://www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected] NOTA PEMBIMBING Lam : 4 eksemplar Hal : PengajuanNaskahskripsi Kepada Yth.Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikumWr.Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersamaini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama :LilikMaftukhatulMukhoyyaroh NIM : 11107004 Jurusan/Progdi : TARBIYAH/PAI Judul :HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-USWAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 Denganini kami mohon skripsi Saudari tersebut diatas supaya segera di munaqosahkan. Demikian agar menjadiperhatian Wassalamu’alaikumWr.Wb
Salatiga, Pembimbing
SitiRukhayati,M.Ag NIP.197704032003122003
ii
SKRIPSI HUBUNGAN
TINGKAT
KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN
KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA
KELAS VIII
MTS
AL-USWAH KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 DISUSUN OLEH LILIK MAFTUKHATUL MUKHOYYAROH NIM: 11107004 Telahdipertahankan di depanPanitiaDewanPengujiSkripsiJurusan, Kependidikan Islam SekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, padatanggal 26September-2011 dantelahdinyatakanmemenuhisyaratgunamemperolehgelarsarjana S1 Kependidikan Islam SusunanPanitiaPenguji KetuaPenguji
: Suwardi, M.Pd
SekretarisPenguji
: Drs.DjokoSutopo
Penguji I
: Prof. Dr. Mansur, M.Ag
Penguji II
: M.Ghufron, M.Ag
Penguji III
: SitiRukhayati ,M.Ag
Salatiga,26 September 2011
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP.195808271983031002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangandibawahini: Nama
: LilikMaftukhatulMukhoyyaroh
NIM
: 11107004
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan dari jiplakan karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutipatau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,20 September 201 Yang menyatakan,
Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh 11107004
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Artinya:” Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (Q.S AlHujurat: 13) “ Manusia lahir mempunyai potensi namun Allah menilai manusia bukan dari potensi maupun kekayaannya namun ketaqwaan yang dimilikinya”
PERSEMBAHAN 1. Ibunda Siti Aminatul Hidayah dan ayahku Sugiyono tercinta yang selalu setia mengiringi do‟a setiap langkah saya. 2. Keluarga besar yang selalu member semangat dan dorongan 3. Teman-temanseperjuangan yang selalu member nasihat dan bantuan padapenulis. v
4. Para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin, Syukur kehadirat Allah SWT,sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul ”HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA KELAS VIII MTS AL USWAH KECAMATAN BERGAS,KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011” untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. walaupun terkadang menjumpai hambatan dan rintangan.Namun semua itu penulis anggap sebagai pelajaran yang sangat
berharga.Sholawat
serta
salamsemoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Penulis sadar bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat kekurangan. Bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini.oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bpk. Dr. Imam Sutomo,M.Ag,Selakuketua STAIN Salatiga. 2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ikhlas. 3. Ibu Siti Asdiqoh, M. Si Selaku ketua progdi Pendidikan Agama Islam 4. Dosen-dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan penulis ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya. 5. Ibu Dra.Hj Sri Haryati Khoiriyah, M.PdI. selaku kepala Sekolah MTs AlUswah Bergas 6. Bapak dan ibu guru MTs Al-Uswah Bergas yang telah membantu penulis dalam observasi
vi
7. Bpkibutercinta yang telah banyak memberikan dorongan baik lahir maupun batin 8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik dan bantuannya mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin
Salatiga,September 2011 Penulis
Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh
vii
ABSTRAK
Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh. 2011.Hubungan tingkat Kecerdasan spiritual dengan kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun2011. Skripsi.JurusanTarbiyah .Program Pendidikan Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: SitiRukhayati, M.Ag Kata Kunci: Kecerdasan spiritual Perilaku menyimpang. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual terhadap kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang pada siswa MTs Al Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011. Pada mulanya kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dapat membantu kita membangun dan mengembangkan diri kita secara utuh. Adapun permasalah dalam penelitian ini (1).Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual (SQ) pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah.(2). Bagaimana kesadararan siswa menjahui perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al- Uswah.(3) Adakah hubungan antara kecerdasan spiritual (SQ) dengan kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah Bergas. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2011 mulai tanggal 28 Mei sampai10 Juni 2011.Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII di lembagat ersebut.Hasil penelitian (1) Tingkat Kecerdasan spiritual siswa yang mendapat nilai A berjumlah 24 siswa dengan prosentase 61,5%, yang mendapat nilai B berjumlah 15 dengan prosentase 38,5%, yang mendapat nilai C berjumlah 0 siswa dengan prosentase0%. (2).Kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang yang mendapat niali A berjumlah 39 siswa dengan prosentase 100%, yang mendapat nilai B 0 dengan prosentase 0%, dan yang mendapat niali C berjumlah 0 siswa dengan prosentase 0%. (3) Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh positif antara hubungan kecerdasaan spiritual dengan kesadaraan siswa menjauhi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al Uswah Kec amatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2011.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………….…..
i
NOTA PEMBIMBING……………................……………………………
ii
PENGESAHAN ........................................................................................
iii
DEKLARASI………………………………………………………….….
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………
v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ……………………………………………….…...…..........
x
DAFTAR TABEL…………………………………………….………........
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah.........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………....
5
D. Hipotesis ........................................................................................
6
E. Manfaat Penelitia………………………………………………..
6
F. Definisi Oprasional .........................................................................
7
G. Metde Penlitian 1. Populasi Sampel ..............................................................
9
2. Metode Pengumpulan Data ...........................................
12
3. Analisis Data .................................................................
13
H. Sistematika Penulisan........................................................................... 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Spiritual (SQ) 1... Pengertian Kecerdasa Spiritual (SQ)................................
17
2... Manfaat Kecerdasn Spiritual (SQ)....................................
18
3... Faktor yang menghambat Kecerdasan Siritual (SQ)................... 19 4... Mengasah Kecerdasan Spiritual(SQ)................................ B. Kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang 1. . Kesadaran Siswa
ix
22
a. .. Pengrtian kesadaran sisawa............................................... 23 b. .. Faktor yang mempengaruhi kesadaran siswa.................
23
2. . Perilaku Menyimpang a.. Pengertian perilaku menyimpang ...................................24 b. Bentuk-Bentuk perilaku menyimpang ......................
26
c.. Sebab-Sebab terjadinya perilaku menyimpang .........
28
d. Usaha menanggulangi perilaku menyimpang ...........
32
C. Hubungan kecerdasan spiritual dengan kesadarn siswa menjauhi perilaku menyimpang ......................................................................... 33 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al-Uswah Bergas ............................................. 35 1. Sejarah MTs Al Uswah Bergas ................................................... . 35 2. Letak Geografis ........................................................................... 34 3. Visi, Misi, dan Tujuan ................................................................. 37 4. Sarana Prasarana .......................................................................... 39 5. Struktur Organisasi .....................................................................40 6. Keadaan Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan ....... 41 B. Laporan Data Penelitian ..................................................................... 44 1. Data tentang responden ............................................................... 44 2. Penyajian data .............................................................................. 46 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Variabel X dan Y ........................................................... 51 B. Interpretasi Data .................................................................................. 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 71 B. Saran-Saran ......................................................................................... 72 C. Penutup ................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL I.1
: Data Populasi
TABEL I.II
: Data Populasi dan sampel Tingkat kecerdasan spiritual dengan Kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang
TABEL 3.1
: Data Gedungdan Tanah
TABEL 3.2
: UrutanStrukturorganisasi
TABEL 3.3
: Data peserta didik MTs Al-Uswah Bergas Tahun Pelajaran 2010/2011.
TABEL 3.4
: Data pendidik dan Tenaga kependidikan Serta Tugasnya di MTs Al- UswahBergas
TABEL 3.5
: Data Tenagakependidikan MTs Al- UswahBergas
TABEL 3.6
: Data tentangresponden
TABEL 3.7
: Jawabanangket variable kecerdasan spiritual (X)
TABEL 3.8
: Jawaban angket variable kesadaran peserta didik menjahui Perilaku Menyimpang (y)
TABEL 4.1
: Nilai angket kecerdasan spiritual
TABEL 4.2
: Interval tingkat kecerdasan siritual
TABEL 4.3
: Nilai nominasi kecerdasan spiritual
TABEL 4.4
: Prosentase kecerdasan spiritual
TABEL 4.5
: Nilai angket menjahui perilaku menyimpang siswa
TABEL 4.6
: Interval perilaku menyimpang
xi
TABEL 4.7
: Nilai nominasi perilaku menyimpang siswa
TABEL 4.8
: Prosentase perilaku menyimpang
TABEL 4.9` : Tabel kerja untuk mencari koefisien antara variable x dan y.
xii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH Pada awal kedua puluh,intelektual quotient(IQ) pernah menjadi isu besar Kecerdasan intelektual atau rasional adalah kecerdasan yang di gunakan untuk memecahkan masalah logika maupun masalah strategis. Menurut teori ini, semakin tinggi IQ seseorang,maka semakin tinggi pula kecerdasan. Pada pertengahan 1990-an,Daniel Goleman mempopulerkan penelitian dari banyak neurolog dan psikolog yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ) sama pentingnya dengan kecerdasan intelektual (IQ) menurutnya (EQ) mencakup pengendalian diri,semangat,dan ketekunan,serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri(Daniel Golemen, 2006: Xiii). Saat ini, Pada akhir abad kedua puluh,serangkaian data baru ilmiah yang sejauh ini belum banyak dibahas,menunjukkan adanya “Q” jenis ketiga. Gambaran utuh kecerdasan manusai dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai kecerdasan spiritual (SQ).Kecerdasan spiritual di sini diartikan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan yang menentukan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan lebih, kecerdasaan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk
1
memfungsikanIntelektualquotien IQ dan EQ secara efektif,bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. Pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual, karena selalu terdorong
oleh
kebutuhan
untuk
pertanyaan
“mendasar”
atau
“pokok”.mengapa saya? dilahirkan?apakah makna hidup? Buat apa saya melanjutkan hidup saat saya lelah,depresi atau merasakan terkalahkan? Apakah yang dapat membuat semua berharga?kita diarahkan, bahwa ditentukan oleh suatu kerinduan yang sangat manusiawi untuk menentukan makna nilai dari upaya atau yang membawa kita melampaui diri kita dan keadaan saat ini, sesuatu yag membuat kita dan perilaku kita bermakna(Danah Zohar Ian Marshal, 2001: 4). IQ dan SQ terpisah atau besama-sama tidak cukup untuk menjelaskan keseluruhan kompleksitas kecerdasan manusia dan juga kekayaan jiwa serta imajinasinya. SQ menjadikan kita makhluk yang benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritualnya. SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi sebagian orang menemukan cara pengungkapan melalui agama formal tetapi tidak menjamin SQ tinggi.banyak orang humanis dan atheis memiliki SQ sangat tinggi, sebaliknya banyak orang yangaktif beragama memilik SQ yang rendah. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dapat membantu kita membangun dan mengembangkan diri kita secara utuh(Danah Zohar Ian Marshal, 2001: 8). Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan temuan baru yang sangat berharga bagi dunia pendidikan,khususnya pendidikan agama Islam.Dengan
2
ditemukan SQ tersebut akan semakin memperjelas tujuan pendidikan agama. Lembaga pendidikan Islam harus mampu mengembangkan peserta didik dengan mengoptimalkan SQ sebagai ciri utama. Telah disebutkan di atas bahwa SQ adalah landasan utama untuk mengoptimalkan IQ dan SQ. Suatuhal yang segera nampak dalam literature mengenai perilaku menyimpang
ialah
bahwa
tidak
ada
konsensus
mengenaidefinisi,
konsepmaupuntindakan-tindakannya yang digolongkan sebagai tindakan menyimpang, Keadaan ini menyebabkan bahwa tidak mungkin untuk merumuskan “perilaku menyimpang” berdasarkan kreteria tunggal yang jelas. Menurut Saparinah Sadli (1977:33)
istilah perilaku menyimpang tidak
mempunyai nilai ilmiah. Anggapan ini berkesimpulan bahwa istilah tersebut bersama dengan “masalah-masalah sosial” dan “patologi sosial” hanya menunjuk pada sejumlah kondisi yang ditinjau. Pola tingkah laku seorang anak tidak bias terlepas dari pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya. Anak–anak lain yang menjadi teman sepergaulan sering kali mempengaruhi perilaku seorang anak. Dari teman bergaul, anak akan menerima norma-norma yang
ada dalam masyarakat.
Apabila teman bergaulnya baik, dia akan menerima konsep-konsep nilai yang bersifat positif. Namun apabila teman bergaulnya kurang baik, sering kali akan mengikuti konsep-konsep nilai yang bersifat negatif. Akibatnya terjadi pola tingkah laku yang menyimpang pada diri anak tersebut. Karena lingkungan yang mendukung dan tuntunan pekerjaan yang dijalani oleh anak-anak inilah,
3
seringkali menjadi salah satu penyebab mereka tidak mendapatkan pendidikan yang memadahi bagi anak seumurnya. Perilaku menyimpang para remaja atau siswa merupakan sebuah masalah sosial yang sampai saat ini masih belum ada cara untuk mengatasi masalah ini secara tuntas. Remaja adalah golongan masyarakat yang paling mudah terkena pengaruh dari luar, karena mereka sedang mengalami kegoncangan emosi akibat perubahan dan pertumbuhan yang mereka lalui (Daradjat, 1982: 94). Dapatkah Kecerdasan Spiritual (SQ) Menjadikan kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang.dari uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti pengaruhKecerdasan Spiritual (SQ) terhadap kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang pada siswa MTS Al-Uswah dengan judul: HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL(SQ) DENGAN KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA
KELAS
VIIIMTS
Al-USWAH
KECAMATAN
BERGAS,
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011
B.
RUMUSAN MASALAH Untuk mempertajam dan memberikan batasan penelitian yang jelas, maka penulis membuat beberapa pertanyaan sebagai rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkatKecerdasan Spiritual(SQ) pada siswa kelas VIII MTs AlUswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun2011?
4
2. Bagaimana kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang pada siswa Kelas VIII MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011? 3. Adakah Hubungan antara tingkat Kecerdasaan Spiritual(SQ) dengan kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang siswa kelas VIII MTs AlUswah Kecamatan Bergas Kabupaten SemarangTahun2011?
C.
TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, makan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkatKecerdasan Spiritual(SQ) pada siswa Kelas VIII MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten SemarangTahun2011 2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran menjauhi perilaku menyimpang pada siswa Kelas VIII MTs Al Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun2011. 3. Untuk mengetahui adakah hubungan Tingkat Kecerdasaan Spiritual(SQ) dengan kesadaran siswa menjauhi Perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011.
D.
HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto,2006:71) Menurut Sugiyono (2009: 96) Hipotesis merupakan
5
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian telah dinyatakandalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkinbenar atau mungkin salah.Hipotesis akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “Ada Pengaruh positif antaraKecerdasan Spiritual (SQ) dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang”
E.
MANFAAT PENELITIAN Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teorotikyaitu: 1. Secara
teoritik,diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
pengembangan pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Secara praktis, pendidik dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingKecerdasan Spiritual(SQ) dalam kesadaran menjauhi perilaku menyimpang peserta didik.
6
F.
DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud penulis dalam menjadi penggunaan kata pada judul ini, perlu penjelasan pada istilah pokok maupun kata-kata yang variable penelitian. a. Kecerdasan spiritual (SQ) Yang dimaksud dengan kecerdasan spiritual(SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kcerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. (Danah Zohar dan Ian Marshal,2000: 4). Sedangkan spiritual yang penulis maksud adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah,menuju manusia seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik) serta berprinsip “hanya karena Allah”. (Ary Ginanjar Agustian, 2001: 57) Indikator Kecerdasan Spiritual antara lain: 1.
Kemampuan bersikap fleksibel(adaptif secara spontan dan aktif)
2.
Tingkat kesadaran diri yang tinggi
3.
Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan.
4.
Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
5.
Keenggenan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu.
7
6.
Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal
(Danah Zohar Ian Marshall, 2000:14). b.
Kesadaran Siswa Kesadaran
adalah
keadaan
tahu,
mengerti
dan
dan
merasa(Poerwadarminto, 1991: 751). c.
Menjauhi Menjauhi adalah menghindari
d.
Perilaku menyimpang Adalah tingkah laku yang melanggar atau bertentangan dari aturanaturan normatif. Perialaku menyimpang adalah tingkah laku yang dinilai menyimpang dari norma-norma yang berlaku (Saparinah Sadli, 1977: 27). Untuk mengetahui perilaku menyimpang menggunakan indikator, penyimpangan tata tertib sekolah,diantaranya adalah: 1.
Sering datang terlambat ke sekolah
2.
Melanggar tata tertib sekolah
3.
Menyelewengkan uang SPP
4.
Sering berurusan dengan wali kelas/BP
5.
Murid membawa senjata tajam
6.
Murid menggunakan obat-obat terlarang.
8
G.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian sering disebut sebagai metodologi research yang berarti sebagai usaha untuk menentukan, mengembangkan dan menuju suatu kebenaran pengetahuan. Usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa untuk menentukan kebenarannya ilmiah, harus memahami metode ilmiah. Adapun metode ilmiah yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 1.
Populasi dan sampel Populasi adalah Keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006: 130).Menurut Sugiyono,(2009: 117). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya. Dari beberapa definisi di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VIII MTs AlUswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun2011 yang berjumlah 157 siswa. Berikut ini sebaran sub populasi pada tiap kelas.
9
Tabel 1.1 Data populasi No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VIII A
40
2
VIII B
40
4
VIII C
37
5
VIII D
40
Jumlah 4
157
Sampel adalah sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian. Sampel ini terdiri dari sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di mana pemahaman dari hasil penelitian akan dilakukan (Arikunto, 2006: 131). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Adapun untuk menentukan jumlah sampel perkelas digunakan rumus sebagai berikut:
Arikunto berpendapat, bahwa apabila subjeknya kurang dari seratus orang lebih baik diambil semua,sedangkan apabila lebih dari seratus maka diambil sampel antara 10-25% atau 25-50% atau lebih (Arikunto, 2006:112).dari pendapat Arikuno diatas,dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 25% dari 157 siswa kelas VIII di Mts AlUswah Bergas (populasi). Adapun penyebaran sampel-sampel tersebut
10
berdasarkan teknik proportsional random sampling adalah sebagai berikut:
Kelas VIII A =
X 39 = 9,93 dibulatkan menjadi 10 siswa
Kelas VIII B =
X 39= 9,93 dibulatkan menjadi 10 siswa
Kelas VIII C =
X 39 = 9,19 dibulatkan menjadi 9 siswa
Kelas VIII D =
X 39 = 9,93 dibulatkan menjadi 10 siswa
Berdasarkan penghitungan sampel 25% dari 157 didapatkan sejumlah 39 responden. Adapun data tentang persebaran sampel sebagai berikut:
Tabel 1.2 Data Populasi dan Sampel Penelitian Hubungan Kecerdasan Spiritual terhadap Kesadaran Siswa Menjauhi Perilaku Menyimpang NO
Kelas
Populasi
SampelTiapKelas
1
VIII A
40
10
2
VIII B
40
10
3
VIII C
37
9
4
VIII D
40
10
JUMLAH
4
157
39
2.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah:
11
a.
Metode Kuisioner (angket)
Angket digunakan peneliti untuk disebarkan kepada responden yang berisi tentang pertanyaan dan jawaban sehingga untuk dijawab dan untuk mengetahui hasilnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respondan untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diuku dan atau apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2009: 199). b.
Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yang peneliti gunakan yaitu untuk mendapatkan datadata yang berhubungan dengan masalah misalnya: Gambaran umum madrasah, letak geografis, visi,misi, dan tujuan madrasah, sarana prasarana, sturuktur organisasi,data guru dan karyawan serta daftar nama responden. Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berwujud data cacatan penting atau dokumen penting yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari lembaga yang berperan dalam masalah tersebut. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data nama, jumlah dan nilai siswa. c.
Observasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi untuk
mengamati keadaan atau lokasi penelitian apakah sekolah tersbut layak untuk diadkan penelitian dan untuk menghasilkan apa yang ingin diperoleh.
12
Orang seringkali mengartikan observasi sebagai aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.Apa yang dikatan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara. 3. Analisis Data Setelah data selesai dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah menganalisa
atau mengolah data. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan analisis data statistik yaitu: a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi tentang SQ dalam menjahui perilaku menyimpang P= Keterangan: P
: Persentase
F
: Frekuensi
N
: Jumlah subjek atau sampel ( Sudiyono, 1991: 40).
13
b. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antarara SQ dengan Kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang penulis menggunakan teknik korelasi Product moment dengan rumus sebagai berikut: ( X )( Y ) n rxy 2 2 ( X) ( Y) Keterangan : X2 Y2 n n rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y XY
H.
∑X
= jumlah skor total variabel X
∑Y
= jumlah skor total variable X
X2
= Variabel kecerdasan spritual
Y2
= Variabel perilaku menyimpang
N
= Jumlah responden.
SISTEMATIKA PENULISAN Skripsi ini disusun terdiri dari lima bab yang secara sistematis dijabarkan sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN Pada pendahuluan ini berisi latar belakang masalah,Rumusan masalah,
tujuan,
Hipotesis,
manfaat
penelitian,
Definisi
operasional, metode penelitian,.dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI Pada bab ini, diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teori penelitian, yaitu tentang pengertian SQ, isi SQ, manfaat SQ, faktor yang menghambat mengasah SQ
14
Selain dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan SQ dibahas pula pengertian perilaku menyimpang ,faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang, bentuk-bentuk perilaku menyimpang BAB III
: LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini laporan tentang gambaran umum MTs Al-uswah Karangjati, sejarah umum berdirinya MTs Al-uswah karangjati, Visi dan Misi, keadaan siswa, struktur organisasi,data tentang SQ dan perilaku menyimpang.
BAB IV
: ANALISIS DATA Dalam bab ini meliputi analisa pertama, kedua dan analisa hipotesa.
BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini diakhiri dengan kesimpulan dan saran dan penutup
15
BAB II LANDASAN TEORI
A. KECERDASAN SPIRITUAL( SQ) 1. Pengertian Kecerdasan spiritual (SQ) Menurut kamus umum bahasa Indonesia, spiritual adalah berkenaaan dengan kejiwaan dan berhubungan dengan rohani (Porwadarminto, 1999:603). Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, maka yang paling tinggi dan paling bernilai dimana manusia akan merasa bahagia justru terletak pada aspek spiritualisasinya. Dan hal ini terasa oleh manusia, karena ia ikhlas mengabdi kepada sifat atau kehendak Allah (Ary Ginanjar Agustian, 2003: 97). Spiritual dalam Islam adalah Islam itu sendiri yang mempresentasikan ajaran-ajaran yang bersifat holistik dan integral. Tidak hanya dimensi lahir tetapi juga sangat urgen adalah batin yang sifatnya kebenaran mutlak yang merupakan perwujudan dari kedekatan kepada sang pencipta yaitu keimanan. Dengan kunci benar dan ikhlas dengan alasan psikologi, sebagian pendidik dan orang tua mungkin tidak bisa mencontohkan ketrampilan pemecahan masalah di rumah, walaupun sesungguhnya mereka mempunyai peranan yang sangat penting ( Abudin Nata, 2002: 49). SQ adalah kemampuan integral bawaan otak dan jiwa manusia yang sumber terdalamnya adalah inti alam semesta sendiri. SQ merupakan fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun, yang memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan makna
16
dalam memecahkan persoalan. 2. Manfaat Kecerdasan spiritual (SQ) Sebelum dibahas lebih jauh tentang manfaat SQ, sebelumnya akan dipaparkan tentang perbedaan kecerdasan spiritual(SQ) dan kecerdasan emosi(EQ). perbedaan penting antara SQ dan EQ terletak pada daya ubahnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Daniel Golemen
kecerdasan emosional
memungkinkan kita untuk memutuskan dalam situasi tertentu lalu bersikap secara tepat didalamnya. Ini berarti EQ bekerja didalam batasan situasi dan membiarkan situasi tersebut mengarahkan kita. Berbeda dengan EQ, SQ memungkinkan kita memang ingin berada pada situasi tersebut. Apakah kita lebih suka mengubah situasi tersebut atau memperbaikinya?ini berarti bekerja dalam batasan situasi yang memungkinkan kita mengarahkan situasi (Danah Zohar dan Ian Marshall, 2001:5). Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kecerdasan spiritual(SQ) antara lain: a) Kecerdasan spiritual (SQ) dapat menjadikan kreatif. b) Kecerdasan spiritual (SQ) membantu dalam memahami eksistensi manusia. c) Kecerdasan spiritual (SQ)menjadikan kita lebih cerdas secara spiritual beragama. d) Kecerdasan spiritual (SQ) memungkinkan kita untuk mengarahkan halhal yang bersifat intrapersonal dan interpersonal, menjembatani kesenjanngan antara diri dan orang lain.
17
e) Kecerdasan spiritual (SQ) membantu mencapai perkembangan diri yang lebih utuh karena kita memiliki potensi untuk itu. f)
Kecerdasan spiritual (SQ) dapat membantu dalam menghadapi masalah baik atau buruk, hidup dan mati, danasal-usul, jati diri, penderitaan dan keputusasaan (Danah Zohar dan Ian Marshall, 2001: 12-13).
3. Faktor yang menghambat kecerdasan spiritual (SQ) Sebab yang paling menentukan dapat membuat kita secara psikologi terpecah atau terbelah karena secara spiritual terhambat atau menderita penyakit
spiritual“minder”oleh karena
itu,
pertama-tama
kita
harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit spiritual. Psikolog Freud membicarakan psikopatologi sebab-sebab jiwa dapat kehilangan keseimbangan
atau menderita akibat kemarahan, ketakutan,
obsesi, tekanan, paksaan, dan sebagainya.Freud berpendapat bahwa patologi semacam itu merupakan akibat dari suatu ketidakseimbangan antara ekosadar yang rasional tuntutan dari alam tak sadar scara umum (Danah Zohar dan Ian Marshall, 2001: 143). Ada tiga sebab yang membuat seseorang terhambat spiritualnya yaitu: a) Tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali. b) Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proposional, atau cara yang negatifatau destruktif. c) Bertentangannya atau buruknya antara bagian-bagian (Danah Zohar dan Ian Marshall, 2001:144). Menurut Ary Ginanjar Agustian penghambat kecerdasan spiritual(SQ)
18
antara lain: 1) Prasangka negatif Prasangka merupakan sesuatu yang belum nyata kebenarannya, dengan seseorang berprasangka negatif
dapat
membelenggu Kecerdasan
spiritual(SQ) atau suara hati. Sebagai contoh : ketika ada peserta didik yang terlambat
datang ke sekolah, kemudian seorang guru menegur
dengan berkata “apakah terlambat sudah menjadi kebiasaanmu? Peserta didik menjawab “Bahwa seharusnya saya tidak berangkat sekolah karena sudah beberapa hari ini ibu saya sakit dan dia sendirian dirumah”.Suara hati spiritualnya untuk menolong hilang tertutup oleh prasangka. 2) Pengaruh prinsip hidup Prinsip hidup seorang akan sangat mempengaruhi cara hidupnya. Sebagai contoh prinsip bertetangga yang baik berarti “ menghormati privasi orang lain” ini artinya tidak mengganggu ketentraman hidup tetangga.Namun ini kemudian menjadi hal yang kebiasaan, karena tak jarang bahkan sering terjadi seseorang tetangga sudah Almarhum tetangga dekatnya baru tahu setelah hari kemudian. 3) Pengaruh Pengalaman Pengaruh pengalaman ini kadang sangat menghambat Kecerdasan spiritual(SQ),karena pada dasarnya Kecerdasan spiritual(SQ) bersifat kreatif namun karena tertutup oleh pengalaman lingkungan menjadi terhambat sebagai contoh ada pepatah salah mengatakan “ Jujur ajur”. 4) Pengaruh kepentingan
19
Contoh seorang peserta didik mau menggantikan temannya untuk ikut tes karena dibayar atau ditraktir, ini menunjukkan sebuah keadaan dimana suara hati spiritual keadilan telah tutup oleh kepentingan individu. 5) Pengaruh sudut pandang Melihat suatu dari satu sudut pandang dan kemudian dengan mudah mengambil satu kesimpulan. Contoh peserta didik yang tidak suka pelajaran olah raga cenderung mengatakan bahwa olahraga melelahkan tanpa melihat sudut pandang yang lain. 6) Pengaruh pembanding Yaitu membanding-bandingkan segala sesuatu dengan persepsi pribadi, contoh membandingkan nilai sendiri dengan nilai orang lain.ini menutupi nilai Kecerdasan spiritual(SQ) untuk bersyukur 7) Pengaruh literatur ( Ary Ginanjar Agustian,2001: 12). Sebuah contoh sederhana, tentang buku atau paham marxis yang mampu mempengaruhi pola pemikiran yang “ kekini-kinian” di kalangan peserta didik. 4. Mengasah kecerdasan spiritual(SQ). Seperti halnya kecerdasan intelektual(IQ)dan kecerdasan emosi(EQ), bukan hal yang mustahil untuk mengasah dan meningkatkan kecerdasan spiritual(SQ) antara lain : a) Kenali diri sendiri anda, karena orang yang sudah tidak dapat mengenali dirinya sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun krisis
20
spiritual. Karena mengenali diri sendiri adalah syarat pertama untuk meningkatkan SQ. b) Lakukan intropeksi diri atau yang dalam istilah keagamaan dikenal sebagai upaya “pengobatan”.Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri “ sudahkah hidup dan karir kita berjalan pada rel yang benar”. c) Aktifkan hati secara rutin.dalam konteks orang beragama adalah mengingat Tuhan.mengapa mengingat Tuhan? karena Dia adalah sumber kebenaran yang tertinggi dan kepada Dialah kita kembali.dari penjelasan kecerdasan spiritual diatas hal ini juga dijelaskan atau ayat yang berkaitan dengan kecerdasaan spiritual dapat dijelaskan dalm ayat AlQur‟an surat al-baqoroh ayat 30 yang berbunyi :
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
21
kamu ketahui." (Q.S Al Baqoroh:30) B. KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG 1. Kesadaran Siswa a. Pengertian Kesadaran siswa Kesadaran
adalah
keadaan
tahu,
mengerti
dan
merasa
(Poerwadarminto,1991:751). Menurut peneliti kasadaran adalah rasa ingin tahu serta mengerti sesuatu yang manusiabelum mnetahuinyai. b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kesadaran siswa 1) Faktor psikis Kesadaran siswa dapat mempengaruhi sikap yang menjurus kepada tindak pelanggaran terhadap peraturan sekolah. 2) Faktor perorangan. Seringkali kita jumpai sikap seseorang siswa tidak sesuai dengan standar mentaati disiplin kelassikap siswa yang mementingkan diri sendiri bertingkah laku tidak baikdan terllu rendah diri. 3) Faktor Sosial. Siswa merupakan bagian dari masyarakat,dia tidak akan terhindar dari pengaruh masyarakat ingin terpandang bebas bertindak, keingian terpadang seringkali menjadi pusat perhatian, meskipunpusat seperti ini ditujukan pada faktor social,tapi dalam pelaksanaannya bersifat individu. 4) Faktor lingkungan
22
Kesibukan dalam sekolah atau diluar sekolah dipengaruhi oleh keadaan seluruhnya, misalnya keadaan ruang yang cukup bersih, menarik, cukup penerangan dan kebutuhan udara segar akan berpengaruh terhadap ktenangan dan kesungguhan dalam belajar,juga figur seseorang pendidik yang simpatik dan menyenangkan akan menambah semangat siswa untuk belajar.
C. PERILAKU MENYIMPANG a. Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku Menyimpang disekolah adalah tingkah laku yang melanggar atau bertentangan dari aturan-aturan normatif.Tingkah laku menyimpang adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma (Sarlito, 1997:196). Untukmengetahui
perilaku
menyimpang
peneliti
menggunakan
indikator,penyimpangan tata tertib sekolah,diantaranya adalah: 7. Sering datang terlambat ke sekolah 8. Melanggar tata tertib sekolah 9. Menyelewengkan uang SPP 10.
Sering berurusan dengan wali kelas/BP
11.
Murid membawa senjata tajam
12.
Murid menggunakan obat-obat terlarang. Perilaku menyimpang pada remaja adalah kenakalan atau tindakan
oleh seorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang dikerjakan oleh anak itu sendiri, bahwa jika perbuatannya itu sempat
23
diketahui oleh petugas hukum, ia bisa dikenai hukuman. Secara kongkrit maksud dari perilaku menyimpang dalam penelitian ini adalah perbuatan yang dilakukan oleh para siswa yang melanggar aturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah b. Konsep mengenai perilaku menyimpang di sekolah. Para ahli mengungkapkan perilaku menyimpang atau kenakalan anak secara umum sebagai berikut : 1) Kenakalan Semu Kenakalan yang dapat disebut kenakalan semu merupakan tingkah laku yang dalam bahasa sehari-hari disebut “ Kenakalan” dan dinyatakan keterlaluan tetapi masih terletak dalam batas-batas norma misal pada anak mengenai anak yang selalu merusak pakaian,mengecat tembok, dengan tulisan –tulisan jelek, timbul kekhawatiran pada orang tua. 2) Kenakalan Sebenarnya Kenakalan-kenakalan sebenarnya merupakan tingkah laku yang melanggar nilai-nilai sosial dan nilai-nilai moral sehingga merugikan diri sendiri dan orang lain. Tingkah laku ini sering menghawatirkan dan menimbulkan kegelisahan oran g tua. c. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang dapat diketahui dari tingkah laku kesehariannya atau sifat maupun watak dari orang yang mengarah pada perbuatan yang melanggar norma yang bersifat anti sosial. Menurut Agus Sujanto (1996: 204). Ada beberapa
bentuk kesesatan atau penyimpangan perilaku yang
24
umumnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu : 1) Habit disturbance,atau gangguan kebiasaan, kekeliruan, kebiasaan yang tidak merugikan orang lain, tetapi tidak pantas dilakukan oleh pemuda. Misal: Menghisap-hisap jari,menggigit kuku, kencing ditempat tidur dan lain-lain 2) Conduct disorder,atau gangguan merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain atau masyarakat.Misal: Membolos, berbohong, mencuri, berkelahi (Agus Sujanto, 1996: 204). Dalam hal ini penulis membatasi bentuk-bentuk perilaku menyimpang pada siswa Mts Al-Uswah dengan pengukuran hal-hal yang mengarah pada penyimpangan perilaku antara lain : 1. Bolos Sekolah (Agus Sujanto,1996: 204) Menurut Agus Sujanto,siswa suka bolos sekolah yakni pulang sebelum jam pelajaran habis, bisa dikatakan mengalami penyimpangan perilaku. Karena dari perbuatan siswa tersebut akan merugikan diri sendiri dan telah melanggar ketentuan-ketentuan atau peraturan sekolah yang berlaku. Disamping itu akibat dari perbuatannya akanberdampak buruk karena siswa yang bersangkutan akan ketinggalan mata pelajaran sehingga pengetahuannya tidak bertambah luas. 2. Melanggar tata tertib sekolah Setiap anak dapat mengalami matang sekolah bila telah mengalami atau memiliki sifat social yang baik dalam kehidupannya sehari-hari, yang tampak dalam kesenangannya bermain dengan teman-temannya dalam
25
kelompok yang sebaya yang besar. Keadaan itu hampir menyerupai keadaan di sekolah, tetapi alangkah terkejutnya setelah anak memasuki dunia yang namanya sekolah yang mempunyai banyak aturan atau tata tertib.Peraturan tata tertib di sekolah selalu dilengkapi adanya sanksisanksi tertentu bagi setiap siswa yang melanggarnya (Agus Sujanto, 1996: 108). Sangat berbeda sekali antara di sekolah dengan lingkungan anak bermain yang tidak ada peraturan sama sekali. Sehingga dari situ sangat bertentangan sekali dengan keinginan-keinginan para remaja atau siswa yang pada saat-saat itu menglami pubertas, maka tidak jarang ada siswa yang melanggar tata tertib.siswa yang melanggar tata tertib di sekolah bisa dikatakan penyimpangan
perilaku karena
perbuatannya sudah
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di sekolah dan peraturan yang ada. Siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah justru merasa senang dan dalam jiwanya akan merasa bangga apabila telah melakukan pelanggaran- pelanggaran tata tertib yang telah ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan. Siswa yang bersifat seperti itu umumnya kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya sehingga ia mencari perhatian lewat perilakunya yang menyimpang. 3. Menyelewengkan Uang SPP Siswa gemar akan meyelewengkan uang SPP dapat dikatakan berperilaku menyimpang. Mungkin siswa tersebut mempunyai alasan lain dengan penggunaan uang SPP mungkin buat makan sama teman-temannya
26
karena acara ulang tahun, atau alasan yanglainnya. Namun tindakan tersebut
tetap dinamakan penyelewengan dan tetap dikatakan sebagai
penyimpangan perilaku karena mempergunakan uang diluar kebutuhan yang bersifat primer. 4. Tidak mengerjakan PR PR (Pekerjaan rumah) adalah sebagai sarana dan bisa dikatakan sebuah metode guru untuk siswa-siswanya agar belajar siswa tidak sebatas di sekolah saja. Tetapi dirumah juga harus tetap belajar yakni dengan sarana mengerjakan PR tersebut. Bagi siswa yang rajin belajar. d. Sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang. Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang bertingkah laku menyimpang, tidak ada habisnya bila semua faktor tersebut dikupas satu persatu.untuk mempersingkat pembahasan ini penulis mengambil sebagian saja diantarany : 1) Kurangnya didikan Agama (Zakiyah Darojat, 1972 : 113). Yang dimaksud didikan agama adalah bukan hanya pelajaran agama yang diberikan secara teratur di sekolah-sekolah ,tetapi yang paling penting ada penanaman agama sejak dini. Dimulai dari keluarga di mana ia tinggal tinggal. Apabila anak dididik oleh lingkungan yang buruk, pemudanya sering mabuk-mabukan dan anak sendiri tidak dibekali dengan nilai agama tentunya mudah terjerumus didalamnya.Hal ini membuktikan begitu pentingnya peranan agama dalam mengendalikan tingkah laku
27
seseorang dari perilaku menyimpang yang harus diberikan sejak dini oleh keluarga. 2) Suasana Keluarga yang kurang Harmonis Keluarga adalah masyarakat
terkecil dan merupakan kesatuan
pribadi antara bapak, ibu, dan anak. Setiap orang pasti menginginkan suasana keluarga yang bahagia, damai, dan pasti. Tak seorang
pun
menginginkan suasana keluarga kacau. Namun hal ini kadang-kadang sulit untuk dihindarkan, kekacauan datang dengan sendirinya
faktor
penyebabnya banyak sekali diantaranya kurang adanya saling pengertian antara anggota keluarga, antara ibu dan bapak, antara suami dan istri, antara anak dan orang tua. 3) Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang. Satu faktor yang juga dapat merusak moral generasi muda adalah kurangnya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang bijaksana. Usia muda adalah usia dimana seseorang suka berhayal dan melamun yang amat jauh. Jika mereka dibiarkan tanpa bimbingan maka akan banyak melamun dan melakukan dampak positif,banyak hal yang kurang sehat menurut akal. 4) Pengaruh budaya asingyang tidak sesuai dengan dasar-dasar moral Islam Pertukaran budaya memang sangat perlu demi kemajuan negara, hal ini terjadi disemua negara.namun perlu disadari bahwa semua budaya masuk tidak tentu berdampak positif.banyak sekali budaya asing tidak sesuai moral pancasila dan agama,mereka menyesatkan pikiran untuk
28
mengubah jalan hidup,karena fikiran mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam jiwa manusia.sedangkan jiwa manusia merupakan sumber arahan kepada berbagai jalan kehidupanyang lebih parahnya lagi programprogramnya yang diarahkan untuk merusak akidah dan amaliah generasi islam (Abdur Rahman,1994: 23). 5) Faktor
lain
yang
menyebabkan
perilaku
menyimpang
pada
remajakurangnya dalam memahami ilmu akhlak. Pemahaman ilmu akhlak manusia berkurang disebabkan mereka sudah tidak antusias lagi pada ajaran islam.mereka menanggapi bahwa Islam hanya akan mengekang di dalam pergaulannya.orang Islam telah memegang kenali pendidikan pada sebagian besar Negara Islam,mereka mewajibkan muslimah kaum perempuan mengikutiprogram pendidikan dan pengajaran sebagamana kaum laki-lakinya. Yang sarat pikiran serta pemahamannya pada akhlak dan tata cara hidup dari Islam. Dari
kondisi semacam itu maka akan dilahirkan hal-hal sebagai
berikut: 1. Lahirnya pergaulan bebas 2. Minum-minuman keras dan mabuk-mabukan 3. Hiburan dan sarana permainan tidak islami. 4. Dan kaum remaja yang rusak e. Usaha-Usaha untuk menjahui Perilaku menyimpang antara lain: 1. Menanamkan nilai-nilai Agama
29
Perlu ditanamkan pada anak sedini mungkin sehingga agama itu benar-benar menjadi pengendali moral penentu dan pembimbing dalam segala sikap, tindakan,dan perkara ( ZakiyahDarojat, 1972: 18). Nilai-nilai Agama jika tidak ditanamkan pada anak sejak dini, maka bila anak itu dewasa tidak akan tahu dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Yang dimaksud nilai-nilai ajaran agama disini adalah menyangkut segala
aspek kehidupan tidak terbatas pada akhlak dan
ibadah, tapi juga termasuk di dalamnya
akhlak, sopan santun dalam
bepakaian secara Islam. 2. Bimbingan dalam waktu luang Ukuran maju atau terbelakangnya suatu bangsa atau negara adalah kemampuan bangsa itu dalam menggunakan waktu senggang dengan cara yang positif.waktu senggang yang lama akan membuat seseorang bingung apabila waktu kosong itu terlalu lama. Maka orang akan banyak melamun, mencari-cari perbuatan untuk mengisi waktu kosong itu dengan perbuatan yang negative,dalam hal ini kita sering menemukan seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan terjerumus ke dalam kemerosotan moral, kenakalan atau perbuatan yang merugikan orang lain. 3. Menyaring masuknya budaya asing Orang sering terlena dengan masuknya budaya asing, mereka menerima secara totalitas tanpa disaring terlebih dahulu, sehingga yang dilakukan oleh orang barat mereka tiru dan ikuti dianggapnya suatu kebaikan dan modern padahal semua kebudayaan asing belum tentu sesuai
30
dengan kebudayaan kita. Maka dari itu demi menyelamatkan generasi muda dan pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya kita perlu kiranya memfilterkan budaya asing tersebut yang masuk ke Indonesia. Itulah beberapa hal yang menyebabkan orang bertingkah laku yang tidak baik bahkan bertentangan dengan norma-norma agama, khususnya pada anak sekolah.
D. HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KESADARAN SISWA MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG Dari kesimpulan diatas penulis mengungkapkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang sangat melekat pada diri seorang yaitu keimanan. Seorang yang mempunyai keimanan atau kecerdasaan spiritual pasti seorang itu akan mengenal akan adanya sang pencipta yaitu Allah SWT, karena apa? Kecerdasan spiritual dapat menjadikan seorang lebih cerdas secara spiritual beragama. Jika seorang telah memahami tentang keimanan dan mengenal adanya Allah maka seorang akan lebih faham membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, berkaitan dengan judul yang penulis teliti maka antara kecerdasan spiritual dan perilaku menyimpang itu ada hubungannya.karena jika seorang mempunyai keimanan pasti orang akan lebih hati-hati untuk bertindak khususnya siswa misal: bolos sekolah,menggunakan obat-obat terlarang, mabukmabukan dan sering melanggar peraturan sekolah.
31
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN
UMUM
MADRASAH
TSANAWIYAH
AL-USWAH
BERGAS 1. Sejarah
Singkat
Berdirinya
Mts Al-Uswah
Kecamatan
Bergas,
Kabupaten Semarang MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Al Uswah. MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang berdiri pada tahun 1974 dengan NSS 21.2.33.22.13.025 dan berdiri pada tanah hak milik seluas 4.500 m2. MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang didirikan oleh tokoh Agama yaitu H. Nur Amin. Melalui usaha beberapapendidikYayasan, MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang berhasil membangun gedung dan dari Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah memberikan ijin pendirian sekolah dengan S.K.No.K/2035/111/75, tanggal 01 Januari 1974 di jalan Masjid Tegalsari Bergas lor Kabupaten Semarang, 50552. Mula-mula MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang kurang bisa berjalan dengan baik disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar, sarana dan prasarana. Namun perlahan-lahan kebutuhan kebutuhan MTs AlUswahKecamatan Bergas Kabupaten Semarangmulai terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. perkembangan lembaga
32
pendidikan ini mulai membaik dari segi kualitas tenaga pengajar dan jumlah input peserta didiknya. Pada tanggal 30 Juni 1993 Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah memberikan pengakuan akreditasi dari sekedar terdaftar menjadi diakui dengan S.K.No.WK/5C/PP.CO.5/1390/1993. Sejak itulah lembaga pendidikan ini mengalami kemajuan pesat. Sesuai penerapan kurikulum baru tingkat satuan pendidikan, MTs AlUswahKecamatan Bergas Kabupaten Semarangsebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul, berdaya sekaligus mandiri dan berwawasan kedepan. 2. Letak Gografis MTs Al-UswahBergas MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarangberada di bawah naungan departemen Agama yang berada di daerahPasarkarangjati, tepatnya di jalanMasjid Tegalsari, Kelurahan Bergas lorKec.Bergas. Madrasah ini berdiri di atas tanah seluas 4.500 m2, sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Karangjati b. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ngempon c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bergas Kidul d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pagersari Jika dilihat dari letaknya yang srategis, MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang memiliki banyak kelebihan.Keuntungan tersebut
33
yaitu dapat dijangkau dari arah mana saja. Di samping kelebihan, tentunya juga memiliki kekurangan
yaituproses belajar mengajar kurang kondusif
karena dekat dengan keramaian dan suara bising jalan raya. 3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-UswahKecamatan Bergas Kabupaten Semarang . a. Visi Beriman, bertaqwa, disiplin, prestasi, danberakhlakulkarimah. b. Misi Menyelenggarakanpendidikanberbasissekolahdenganmenggalipotensipeser tadidikuntukdikembangkansecara optimal. c. Tujuan penyelenggaraan pendidikan MTs Al-UswahKecamatan Bergas Kabupaten Semarang 1. Menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan kemampuan luar biasa untuk dapat dikembangkan secara optimal 2. Menempatkan Semaranguntuk
MTs
Al-Uswah
dijadikan
pusat
Kecamatan keunggulan
Bergas
Kabupaten
sehingga
tercapai
persaingan yang sehat dan mandiri 3. Mengupayakan peserta didik yang mempunyai tingkat keberhasilan ilmiah yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional 4. Hasil yang diharapkan dari kegiatan KBM : a) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara mantab b) Nasionalisme dan patriotisme dan berkepribadian pancasila
34
c) Motivasi adan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan d) Wawasan IPTEK yang mendalam e) Kepekaan sosial sifat kepemimpinan yang baik f) Disiplin yang tinggi g) Kondisi fisik yang prima h) Gemar membaca dan menulis i) Mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. d. Dasar pengembangan 1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal belajar dengan SMP 2) Penataan bangunan yang kurang teratur e. Arah pengembangan 1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke sekolahsekolah favorit. Hal ini secara umum masih dipandang sebagai ukuran bermutu atau tidaknya madrasah atau sekolah 2) Mempersiapkan peserta didik: 1) Melanjutkan ke SMU Sekolah sederajat yang favorit 2) Mengantarkan peserta didik bisa hidup mandiri 3) Membekali anak didik dengan penguasaan IPTEK yang hasilnya sejajar dengan SMP serta penguasaanya ilmu-ilmu keagamaan, terampil dan praktek pengalaman ibadahnya sebagai ciri khusus madrasahnya
35
4) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan pendidik dalam terampil melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta penguasaan materi pelajaran dengan wawasan yang luas 5) Melengkapi sarana prasarana pendidikan secara optimal mungkin (buku-buku/perpustakaan, laboratorium/praktek, sarana ibadah, seni budaya, komputer, sarana olah raga, pramuka, dan sebagainya). 6) Menanamkan minat baca pada peserta didik sejak dini untuk menambah wawasan peserta didik.
4. Sarana prasarana Tabel 3.1 Data Gedung dan Tanah Tahun 2011 No
Ruang/Sarana
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang kelas belajar
18
Baik
2.
RuangTU
1
Baik
3.
Ruang kepala
1
Baik
4.
Ruang pendidik
1
Baik
5.
Perpustakaan
1
Baik
6.
Ruang BK
1
Baik
7.
Lab. Komputer
1
Baik
8.
Lab. Bahasa
1
Baik
9.
Lab. IPA
1
Baik
10.
Aula
1
Baik
11.
LapanganOlah raga
1
Baik
36
12.
Masjid
1
Baik
13.
Ruang UKS
1
Baik
14.
Ruang keterampilan
1
Baik
15.
Kamar Mandi
8
Baik
16.
Gudang
1
Baik
17.
Lapanganupacara
1
Baik
5. Struktur Organisasi MTs Al Uswah Bergas Tabel 3.2.Urutan struktur organisasi sekolah Tahun 2011 NO
NAMA
TUGAS
1.
Dra.Hj.Sri Haryati Khoiriyah M.Pd Kepala Madrasah
2.
Syafi‟i
Waka. Kurikulum
3.
Ahmad Asnawi,S.Ag
Waka. Kepeserta didikan
4.
Muhammad Mas‟ud, A.Md
Waka. Sarana Prasarana
5.
Abdul Rofiq
Waka. Humas
7.
Sofiana
Kepala Perpustakaan
8.
Triningsih,S.Pd
Kepala Lab. IPA
9.
Syafi‟i
Kepala Lab. Komputer
10
Dina
Bendahara
37
6. Keadaan Peserta didik,Pendidik,dan Tenaga kependidikan a. Keadaan Peserta didik MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tabel3.3 Data Peserta didik MTs Al-UswahBergasTahun2010/2011 PESERTA DIDIK NO
KELAS LK
PR
JUMLAH
1.
V11-A
22
20
42
2.
VII-B
19
22
41
3.
VII-C
17
19
36
4.
VII-D
21
15
36
5.
VIII-A
11
29
40
6.
VIII-B
16
24
40
7.
VIII-C
19
18
37
8
VIII-D
18
22
40
9
IX-A
11
21
32
10
IX-B
10
30
40
11
IX-C
15
20
35
12
IX-D
16
22
38
b. Keadaan Pendidik MTs Al-Uswah Bergas Pendidik Mts Al-Uswah KecamatanBergas, Kabupaten Semarang merupakan
pendidik
profesional,
mereka
mengajar
sesuai
bidangnya.Sebagian besar adalah lulusan S1. Untuk mengetahui lebih rinci keadaan pendidik di MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten
38
Semarang. Perhatikan table berikut: Tabel3.4 Data Pendidikdan Tenaga kependidikan Serta Tugasnya di MTs AlUswah Kecamatan Bergas Kabupaten Tahun 2010/2011 NO
NAMA
JABATAN
1.
Dra.Hj.Sri Haryati, M.PdI
Kepala Sekolah
2.
Siti Masriah, S.Pd
Pendidikan Seni
3.
Sri Marni, BA
IPS
4.
Mahrun
Fiqih
5.
Muhammad Hafidz, S.Ag
Aqidah Akhlak
6.
Drs.Muhammad Dawam
B.Arab
7.
Imro‟ah
SKI
8.
Amin Faizin, SH
Pkn
9.
Juwarti,S.Ag
Fiqih
10.
Rahmawati Shopiah,S.PdI
Qur‟an Hadist
11.
Neneng Hermawati,S.Ag
BK
12.
Umi Toyibah,SE
Ekonomi
13.
Sri Ahyati Handayani,SE
Ekonomi
14.
Sutarni, S.Pd
Matematika
15.
Nunung Widyanti S.Sn
Pendidikan Seni
16.
Emy Astuti S.Pd
Biologi
17.
Muhammad Mas‟ud ,A.Md
B.Inggris
18.
Ahmad Asnawi, S.Ag
B.Arab
39
19
Ekovani Setiyawan ,S.Pd
B.Indonesia
20.
Lutvi Muzaki S.Kom
TIK
21.
Syafi‟i
TIK
22.
Charismawati, A.Md
Tata Busana
23
Mahendro Nova Wijaya, S.Pd
Matematika
24
Mochammad,S.PdI
B.Inggris
25
Suryatni Adi Nugrahani, S.Pd
B.Inggris
26
Triningsih, SPd
Biologi
27
Ida Kumala Dewi,S.Pd
Matematika
28
Moch Ridlo Arasyid, S.Pd
Olahraga
29
Septiana Prias Fajarwati,S.Pd
B.Indonesia
30
Irawati Masrohah,S.Pd
Fisika
31
Puput Nazil Anggraeni S.Pd
B.jawa
32
Fitri Hariwahyuni, S.Pd
B.Jawa
33
Adi Setiawan,SE
Ekonomi
40
c. KeadaanTenaga kependidikanMTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Tabel3.5DaftarTenaga kependidikan MTs Al-Uswah Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 KETERANGAN NO
TUGAS
JUMLAH PNS
CPNS
PTT
PT
HL
1.
Koor. Administrasi
2
-
-
-
2
-
2.
Tata Usaha
3
-
-
-
3
-
3.
Perpustakaan
1
-
-
-
1
-
4.
Kebersihan
1
-
-
-
-
1
5.
Satpam
1
-
-
-
1
-
JUMLAH
8 orang tenaga kependidikan
Keterangan: PNS
: PegawaiNegeriSipil
CPNS
: CalonPegawaiNegeriSipil
PTT
: PegawaiTidakTetap
PT
: PegawaiTetap
HL
: HarianLepas
41
B. LAPORAN DATA PENELITIAN 1. Data tentang responden Tabel 3.6 Data tentang responden MTs Al Uswah No
Nama
Kelas
Jenis kelamin
1
Aknes Novi F
VIII A
P
2
Aprie Nur H
VIII A
L
3
Aulia Kuswandari
VIII A
P
4
Baihaqi Wibobo
VIII A
L
5
Bhayu K
VIII A
L
6
Dian Kristiyanto
VIII A
L
7
Elisa Aruna W
VIII A
P
8
Ervin Ari Y
VIII A
P
9
Eva Yuliawati
VIII A
P
10
Gunastuti Ayu
VIII A
P
11
Agustina Duwi
VIII B
P
12
Atina Nur H
VIII B
P
13
Delia Devi
VIII B
P
14
Diana Dwi
VIII B
P
15
Dony Prastyo
VIII B
L
16
Dwi Marta
VIIIB
P
17
Eka Setyawan
VIII B
L
18
Eva Apriani
VIII B
P
42
19
Fandi M
VIII B
L
20
Fari Ani
VIII B
P
21
Abim Taufiqurrozaq
VIII C
L
22
Abri Viliyanto
VIII C
L
23
Ahmad Khoiroji
VIII C
L
24
Ahmad Sahidin Yusuf
VIII C
L
25
Ahmad Yusro
VIII C
L
26
Aji Kuncoro
VIII C
L
27
Anang saputra
VIII C
L
28
Ani Mantikhatul
VIII C
P
29
Ani Roziqoh
VIII C
P
30
Nurul Mufidah
VIII D
P
31
Oki Widiyanti
VIII D
P
32
Olivauis Haidah
VIII D
P
33
Pariyati
VIII D
P
34
Putri H
VIII D
P
35
Qusnul Khotimah
VIII D
P
36
Raffi Dian A
VIII D
L
37
Ragil Lestari
VIII D
P
38
Satia Aji
VIII D
L
39
Retnowati
VIII D
P
43
2. Penyajian Data Penelitian a. Tentang Kecerdasan Spiritual (SQ) ada 12 item pertanyaan. b. Tentang Menjahui perilaku menyimpang pada peserta didik ada 12 item pertanyaan. c. Untuk jawaban A diberi skor 3 d. Untuk jawaban B diberi skor 2 e. Untuk jawaban C diberi skor 1
Tabel. 3.7. Jawaban Angket Variabel Kecerdasan Spiritual (X) JAWABAN NO
RESPONDEN
SKOR 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Aknes Nofi F
A A A A B C B B B
B
A
A
29
2
Aprie Nur H
B B A B B B A B B
B
A
A
28
3
Auliya Kuswandari
B B A A A C C A B
B
A
A
28
4
Baihaqi W
B B B B B B B A B
B
C
B
25
5
Bhayu K
A A A B B B B B B
A
C
A
29
6
Dian Kristiyanto
B B A B B B B B B
B
A
A
27
7
Elisa Aruna Wati
A A A B B B C B A
B
C
A
27
8
Ervi Ari Y
B B A B B C C C B
B
A
A
24
9
Eva Yuliawati
B A A B B B B A B
B
A
A
29
10
Gunastuti Ayu
B B A A B C C B A
B
A
A
27
11
Agustina Duwi
A A B A A A C B B
B
A
A
30
12
Atina Nur H
A A A A A A B B A
B
A
A
33
44
13
Delia Devi A
A A B A B A B B B
B
A
A
30
14
Diana Dwi A
A A B B A B C B B
B
A
A
28
15
Dony Prastyo
B A B B A A B B B
A
A
A
30
16
Dwi Marta H
B A A A B C C B A
B
A
A
28
17
Eka Setyawan
A A A A A B C A A
B
A
A
32
18
Eva Apriyani
A A B A B A C B A
B
A
A
30
19
Fandi M
A A A A B A B A B
B
A
A
32
20
Fari Ani
B B A A B C C B B
B
A
C
24
21
Abim Taufiqurrozaq
A A A A B A C B B
B
A
A
30
22
Abri Villiyanto
A B B B A C C B B
B
A
A
26
23
Ahmad Khoiroji
B A A A B C C A B
B
C
A
26
24
Ahmad Sahidun Y
A B B A B C B A B
B
A
A
28
25
Ahmad Yusro
A A B A B C C B B
B
A
A
27
26
Aji Kuncoro
B A B A C B B B C
B
A
A
26
27
Anang Saputra
B B A A B A B B B
B
A
A
29
28
Ani Mantikhatul M
A A A A A B C B B
B
A
A
30
29
Ani Roziqoh
A A A A A B C B B
C
A
B
28
30
Nurul Mufidah
A B A B A C C B B
B
A
A
27
31
Oki Widiyanti
A A A A B A C B B
A
A
A
31
32
Olivauis Haidah
B A B A B C C C A
B
A
A
26
33
Pariyati
C B A A B C C A B
B
A
A
26
34
Putri Handayani
B B A A A C B A A
B
A
A
30
45
35
Qusnun Khotimah S
A A A A B B B B B
A
A
A
31
36
Raffi Dian A
A A B B B C B B C
B
B
A
25
37
Ragil Lestari
A A A A A A A A A
B
C
A
33
38
Satia Aji
A B A B A C C B B
B
A
A
27
39
Retnowati
B A A A B A B B B
B
A
A
30
Tabel. 3.8. Jawaban angket Variabel kesadaran peserta didik menjahui perilaku menyimpang (Y) NO
RESPONDEN
JAWABAN 6
7
SKOR
1
2
3
4
5
8
9
10
11
12
1
Aknes Nofi F
A
B
B
A
A A A A
A
A
B
A
33
2
Aprie Nur H
A
B
B
B
A A A A
A
A
A
A
33
3
Auliya Kuswandari
B
B
B
B
A A A A
A
A
A
A
32
4
Baihaqi W
A
A
B
A
A A B
B
A
A
A
A
33
5
Bhayu K
A
B
B
A
A A A A
A
A
B
A
33
6
Dian Kristiyanto
A
B
B
A
A A A A
A
A
A
A
34
7
Elisa Aruna Wati
A
B
C
A
A A A A
B
A
A
A
32
8
Ervi Ari Y
A
B
B
A
A A A A
B
A
B
A
32
9
Eva Yuliawati
A
B
B
A
A A A
B
B
A
B
A
31
10
Gunastuti Ayu
A
B
B
A
A A A A
A
A
A
A
34
11
Agustina Duwi
A
B
A
A
A A A A
A
A
A
A
35
12
Atina Nur H
A
B
B
A
A A A A
A
A
B
A
33
13
Delia Devi A
A
B
A
A
A A A A
A
A
A
A
35
14
Diana Dwi A
A
B
B
B
A A A
B
A
A
A
A
32
15
Dony Prastyo
C
B
B
B
A A A
B
A
A
B
A
29
16
Dwi Marta H
A
B
B
A
A A A A
A
A
B
A
33
17
Eka Setyawan
B
B
B
B
A A A
A
A
B
A
30
46
B
18
Eva Apriyani
A
B
A
B
A A A A
A
A
A
A
34
19
Fandi M
A
B
B
B
A A A
B
A
A
A
A
31
20
Fari Ani
B
B
B
A
A A A
B
A
A
A
A
32
B
B
B
A
A A A
B
A
A
B
A
31
21
Abim Taufiqurrozaq
22
Abri Villiyanto
B
B
B
A
A A A A
A
A
B
A
32
23
Ahmad Khoiroji
A
B
A
A
A A A A
A
A
B
A
34
24
Ahmad Sahidun Y
A
A
B
A
A A A
B
A
A
B
A
31
25
Ahmad Yusro
A
B
B
A
A A A
B
A
A
B
A
32
26
Aji Kuncoro
C
B
B
A
A A A
B
A
A
A
A
31
27
Anang Saputra
B
B
B
B
A B A
B
A
A
A
A
30
28
Ani Mantikhatul M
A
B
B
A
A A A
B
A
A
A
A
33
29
Ani Roziqoh
A
B
B
B
A A A A
A
A
A
A
33
30
Nurul Mufidah
A
B
B
B
A A A A
A
A
A
A
33
31
Oki Widiyanti
A
B
B
B
A A A
B
A
A
B
A
31
32
Olivauis Haidah
B
B
A
B
A A A
B
A
A
B
A
31
33
Pariyati
A
B
A
B
A A A A
A
A
B
A
33
34
Putri Handayani
A
B
A
B
A A A A
A
A
B
A
33
35
Qusnun Khotimah
B
B
B
B
A A A A
A
A
A
A
32
36
Raffi Dian A
C
B
C
B
A A B
A
A
A
B
A
28
37
Ragil Lestari
A
A A
A
A A A A
A
A
B
A
35
38
Satia Aji
A
A A
A
A A A
B
A
A
B
A
34
39
Retnowati
A
B
B
A A A A
A
A
A
A
33
B
47
BAB IV ANALISIS DATA
A.
Analisis
Data Hubungan
Tingkat
Kecerdasaan
Spiritual
dengan
Kesadaran Siswa Menjauhi PerilakuMenyimpang Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan. Adapun dalam tujuan penelitianini, sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab pendahuluan, yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat Kecerdasan Spiritual (SQ) pada siswa Kelas VIII
MTs
Al-Uswah
Kecamatan
Bergas,
Kabupaten
Semarang
Tahun2011. 2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran menjauhi perilaku menyimpang pada siswa Kelas VIII MTs Al Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun2011. 3. Untuk mengetahui adakah hubungan tingkat Kecerdasaan Spiritual (SQ) dengan kesadaran siswa menjauhi Perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten SemarangTahun 2011. Untuk mengetahui tidak adanya hubungan tingkat Kecerdasaan Spiritual (SQ) dengan kesadaran siswa menjauhi Perilaku menyimpang siswa, maka data yang diperoleh akan di analisis statistik. Karena data yang terkumpul
48
berjumlah banyak dan data bersifat kuantitatif. Adapun dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan tehnik korelasi product momen yang rumusnya sebagai berikut:
( X )( Y ) N
XY rxy X2
( X )2 N
Y2
( Y )2 N
Keterangan: rxy
:koefisisen korelasi product moment
x
: Skor variable x
y
: Skor variable y
x2
:
hasil kuadratdari x
y2
:
hasil kuadrat dari y
xy
: jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
N
: Jumlah responden
Untuk
langkah
selanjutnya
adalah
menyiapkan
table
nilaihubungantingkatKecerdasaan Spiritual(SQ) dengan kesadaran siswa menjahui Perilaku menyimpang dan juga table kerja untuk mencari koefisisen korelasiantara variable.hubungan tingkat Kecerdasaan Spiritual(SQ) dengan kesadaran siswa menjauhi Perilaku menyimpang Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Uswah KecamatanBergas, Kabupaten Semarang Tahun 2011.
49
1. Data TentangTingkatKecerdasaan Spiritual(SQ). Data Tingkat Kecerdasaan Spiritual SQ diperoleh dari penyebaran angket yang terdiridari12soal, masing-masing pertanyaan disediakan3 alternatif dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Alternatifjawaban A, memilikinilai3 b. Alternatifjawaban B, memilikinilai2 c. Alternatifjawaban C, memilikinilai1
TABEL 4.1.NilaiAngketTingkatKecerdasaan Spiritual (SQ) JAWABAN
NO
SKOR Responden 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
1
3
3
3
3
2
1
2
2
2
2
3
3
29
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
28
3
2
2
3
3
3
1
1
3
2
2
3
3
28
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
3
25
5
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
1
3
29
6
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
7
3
3
3
2
2
2
1
2
3
2
1
3
27
8
2
2
3
2
2
1
1
1
2
2
3
3
24
9
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
29
10
2
2
3
3
2
1
1
2
3
2
3
3
27
11
3
3
2
3
3
3
1
2
2
2
3
3
30
12
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
33
50
13
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
30
14
3
3
2
2
3
2
1
2
2
2
3
3
28
15
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
30
16
2
3
3
3
2
1
1
2
3
2
3
3
28
17
3
3
3
3
3
2
1
3
3
2
3
3
32
18
3
3
2
3
2
3
1
2
3
2
3
3
30
19
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
32
20
2
2
3
3
2
1
1
2
2
2
3
1
24
21
3
3
3
3
2
3
1
2
2
2
3
3
30
22
3
2
2
2
3
1
1
2
2
2
3
3
26
23
2
3
3
3
2
1
1
3
2
2
1
3
26
24
3
2
2
3
2
1
2
3
2
2
3
3
28
25
3
3
2
3
2
1
1
2
2
2
3
3
27
26
2
3
2
3
1
2
2
2
1
2
3
3
26
27
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
29
28
3
3
3
3
3
2
1
2
2
2
3
3
30
29
3
3
3
3
3
2
1
2
2
1
3
2
28
30
3
2
3
2
3
1
1
2
2
2
3
3
27
31
3
3
3
3
2
3
1
2
2
3
3
3
31
32
2
3
2
3
2
1
1
1
3
2
3
3
26
33
1
2
3
3
2
1
1
3
2
2
3
3
26
34
2
2
3
3
3
1
2
3
3
2
3
3
30
51
35
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
31
36
3
3
2
2
2
1
2
2
1
2
2
3
25
37
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
33
38
3
2
3
2
3
1
1
2
2
2
3
3
27
39
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
30
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecerdasaan Spiritual (SQ) Madrasah Tsanawiyah Al-Uswah Bergas dengan jumlah item diketahui nilai tertinggi 36 dan nilai terendah12, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:
i
( Xt
Xr ) ki
1
i
:Interval
Xt
:Nilaitertinggi
Xr
:Nilaitertinggi
Ki
:Kelas interval
Jadi :
i
(36 12) 1 3 24 1 3
=
52
Kemudian dimasukan dalam table untuk mengetahui beberapa banyak tingkat Kecerdasan Spiritual siswa siswa baik, sedang, maupun rendah TABEL 4.2Interval TingkatKecerdasaan Spiritual SQ NilaiInterval
JumlahSiswa
NilaiNominasi
28-36
24
Tinggi
20-27
15
Sedang
12-19
0
Rendah
Dengan demikian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut: a. Untuk tingkat Kecerdasan Spiritual yang mendapat nilai tinggi antara 28-36 sebanyak 24siswa b. Untuk tingkat Kecerdasaan Spiritual yang mendapat nilai sedang antara 20-27 sebanyak 15 siswa c. Untuk tingkat Kecerdasan Spiritual yang mendapat nilai rendah antara12-19 sebanyak 0 siswa d. Kemudian dibuat table nominasi A (tinggi), B (sedang), C (rendah). TABEL 4.3Nilai Nominasi Tingkat Kecerdasaan Spiritual SQ No
Skor
NilaiNominasi
1
29
A
2
28
A
3
28
A
4
25
B
5
29
A
53
6
27
B
7
27
B
8
24
B
9
29
A
10
27
B
11
30
A
12
33
A
13
30
A
14
28
A
15
30
A
16
28
A
17
32
A
18
30
A
19
32
A
20
24
B
21
30
A
22
26
B
23
26
B
24
28
A
25
27
B
26
26
B
27
29
A
54
28
30
A
29
28
B
30
27
B
31
31
A
32
26
B
33
26
B
34
30
A
35
31
A
36
25
B
37
33
A
38
27
A
39
30
A
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang tingkat kecerdasan spiritualnya tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing variable diprosentasikan dengan rumus: P
F x 100 % N
a. Untuk mengetahui tingkat Kecerdasan spiritual siswa yang mendapat nilai A, sebanyak 24 siswa, sehingga: x100% =61,5%
55
b. Untuk mengetahui tingkat Kecerdasaan spiritual siswa yang mendapat nilai B, sebanyak 15 siswa, sehingga: x100% =38,5%
c. Untuk mengetahui tingkat Kecerdasaan spiritual siswa yang mendapat nilai C, sebanyak 0 siswa, sehingga: x100% =0% TABEL 4.4Prosentase Tingkat Kecerdasan Spiritual
NilaiKecerdasaan No
Interval
Frekuensi
Prosentase
Spiritual 1
Baik
28-36
24
61,5%
2
Sedang
20-27
15
38,5 %
3
Rendah
12-19
0
0%
39
100%
Jumlah
Dari tableldiatastersebut, dapatdiketahuibahwa: a) Siswa yang mendapatkan nilai A, Tingkat Kecerdasan Spiritual sebanyak siswa dengan prosentase 61,5 % b) Siswa yang mendapatkan nilai B,Tingkat Kecerdasan sebanyak siswa dengan prosentase 38,5 %
56
c) Siswa yang mendapatkan nilai C Tingkat Kecerdasan sebanyak siswa dengan prosentase 0 % 2.
Data Tentang Menjauhi Perilaku menyimpang Adapun untuk hasil dari angket Menjahui perilaku menyimpang siswa Mts Al-Uswah Bergas dapat dilihat dalam tabel di bawahini: TABEL 4.5.Nilai Angket Menjauhi perilaku menyimpang siswa.
SKOR HASIL JAWABAN MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG JAWABAN
NO
SKOR Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
33
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
32
4
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
33
5
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
33
6
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
34
7
3
2
1
3
3
3
3
3
2
3
3
3
32
8
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
32
9
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
31
10
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
34
11
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
35
12
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
33
13
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
35
57
14
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
32
15
1
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
29
16
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
33
17
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
30
18
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
34
19
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
31
20
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
32
21
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
31
22
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
32
23
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
34
24
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
31
25
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
32
26
1
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
31
27
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
30
28
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
33
29
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
33
30
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
33
31
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
31
32
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
31
33
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
33
34
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
33
35
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
32
58
36
1
2
1
2
3
3
2
3
3
3
2
3
28
37
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
35
38
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
34
39
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
33
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: PerilakuMenyimpang dengan jumlah 12 item diketahui nilai tertinggi 36 dan nilai terendah 12, maka interval sebagai berikut: ( Xt
i
i
Xr ) ki
1
: Interval
Xt : Nilaitertinggi Xr : Nilaitertinggi Ki : Kelas interval Jadi I
(36 12) 1 3 24 1 3
= 8,3 8
Kemudian dimasukan dalam table untuk mengetahui berapa banyak siswa yang menjahui perilaku menyimpang tinggi, sedang, maupun rendah.
59
TABEL 4.6 Interval Menjauhi Perilaku Menyimpang
NilaiInterval
JumlahSiswa
NilaiNominasi
28-36
39
Tinggi
20-27
0
Sedang
12-19
0
Rendah
Dengandemikiandapatdiketahuibahwahasilnyasebagaiberikut: a.
Untuk mengetahui menjauhi perilaku menyimpang yang tinggi mendapat nilai antara 28-36 sebanyak 39 siswa
b.
Untuk
mengetahui
menjauhi
perilaku
menyimpang
yang
mendapat nilai sedang antara 20-27 sebanyak 0 siswa c.
Untuk
mengetahui
menjauhi
perilaku
menyimpang
mendapat nilai rendah antara12-19 sebanyak 0 siswa TABEL 4.7Nilai Nominasi Menjauhi perilaku menyimpang siswa Nama Responden
Skor
Nilai Nomonasi
1
33
A
2
33
A
3
32
A
4
33
A
5
33
A
6
34
A
7
32
A
60
yang
8
33
A
9
31
A
10
34
A
11
35
A
12
33
A
13
35
A
14
32
A
15
29
A
16
33
B
17
30
A
18
34
A
19
31
A
20
32
A
21
31
A
22
32
A
23
34
A
24
31
A
25
32
A
26
31
A
27
30
A
28
33
A
29
33
A
30
33
A
61
31
31
A
32
31
A
33
33
A
34
33
A
35
32
A
36
28
A
37
35
A
38
34
A
39
33
A
Setelah
diketahui
berapa
banyak
siswa
menjahui
perilaku
menyimpang tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing variable diprosentasikan dengan rumus: P
F x 100 % N
a) Untuk mengetahui Kesadaran siswa Menjahui perilaku menyimpang yang mendapat nilai A, sebanyak 39 siswa, sehingga: x100% 100 % b) Untuk mengetahui Kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang yang mendapat nilai B, sebanyak 0 siswa, sehingga: x100% 0%
62
c) Untuk mengetahui Kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang yang mendapat nilai C, sebanyak 0 siswa, sehingga: x100% 0%
TABEL 4.8 Prosentase Menjauhi Perilaku menyimpang
No NilaiMenjauhiPerilakumenyimpang
Frekuensi
Prosentase
1
Baik
39
100 %
2
Sedang
0
0%
3
Rendah
0
0%
Jumlah
39
100%
Dari table diatas tersebut, dapat diketahui bahwa: a. Siswa yang mendapatkan nilai A, Kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang sebanyak 39 siswa dengan prosentase 100% b. Siswa yang mendapatkan nilai B, Kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0% c. Siswa yang mendapatkan nilai C, Kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang sebanyak 0 siswadengan prosentase 0%
63
TABEL 4.9 Tabel kerja Untuk Mencari koefisien antara Variabel Hubungan tingkat kecerdasan spiritual
(X) dan menjauhi perilaku
menyimpang(Y)
NO
X
Y
X2
Y2
X.Y
1
29
33
841
1089
957
2
28
33
784
1089
924
3
28
32
784
1024
896
4
25
33
625
1089
825
5
29
33
841
1089
957
6
27
34
729
1156
918
7
27
32
729
1024
864
8
24
32
576
1024
768
9
29
31
841
961
899
10
27
34
729
1156
918
11
30
35
900
1225
1050
12
33
33
1089
1089
1089
13
30
35
900
1225
1050
14
28
32
784
1024
896
15
30
29
900
841
870
16
28
33
784
1089
924
17
32
30
1024
900
960
18
30
34
900
1156
1020
64
19
32
31
1024
961
992
20
24
32
576
1024
768
21
30
31
900
961
930
22
26
32
676
1024
832
23
26
34
676
1156
884
24
28
31
784
961
868
25
27
32
729
1024
864
26
26
31
676
961
806
27
29
30
841
900
870
28
30
33
900
1089
990
29
28
33
784
1089
924
30
27
33
729
1089
891
31
31
31
961
961
961
32
26
31
676
961
806
33
26
33
676
1089
858
34
30
33
900
1089
990
35
31
32
961
1024
992
36
25
28
625
784
700
37
33
35
1089
1225
1155
38
27
34
729
1156
918
39
30
33
900
1089
990
Jumlah
1106
1261
31572
40867
35774
65
Diketahui:
= 1106
1261
= 31572
= 40867
= 35774
XY rxy X
2
( X )( Y ) N
( X )2 N
Y
2
( Y )2 N
=
=
=
66
= = = 0,095 B.
Interpretasi Data Setelah data yang menggunakan tehnik korelasi prduct moment diperoleh rxy sebesar 0,095 Kemudian disamakan sama dengan tabel product moment dengan N= 39. Dari table diperoleh nilai r dengan taraf signifikansi 1 % sebesar 0,408 sedangkan pada taraf signifikansi 5 % sebesar 0,316 .Maka dari itu, dapat diartikan bahwa rxy lebih kecil dari nilai tabel Jadi tidak ada pengaruh positif antara Tingkat kecerdasan spiritual terhadap kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang siswa-siswi MTs AlUswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang . Sehingga hipotesis yang penulis kemukakan tidak ada pengaruh positif antara Tingakat kecerdasan spiritual terhadap kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang pada siswasiswi MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2011.
67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan dan pembahasan sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kecerdasan spiritual (SQ) siswa kelas VIII MTs Al Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 berada pada kategori tingi, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menyatakan dari 39 responden terdapat 61,5% pada kategori tinggi, 38,5% pada kategori sedang, dan 0% pada kategori rendah. 2. Tingkat kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 berada pada kategori tinggi, hal ini terbukti
dari hasil penelitian yang
menyatakan dari 39 responden terdapat 100% pada kategori tinggi,0 % pada kategori sedang, dan 0% pada kategori rendah. 3. Setelah diketahui dari hasil analisis data prodact moment dan dapat diketahui hasilnya yaitu0,095selanjutnya dikonsultasikan dengan table prodact moment pada N 39 diperoleh batas perolehan untuk taraf signifikan 5% sebesar 0,408 dan pada taraf signifikan 1% sebesar 0,316 Nilai rxy lebih ≤dari table Dengan demikian penelitian ini tidak ada pengaruh atau hubungan antara x dan y tingkat kecerdasan spiritual terhadap kesadaran siswa menjahui perilaku menyimpang
68
4. Dengan hasil peneliatan yang diperoleh karena tidak ada hubungan yang positif, kemungkinan ini disebabkan karena adanya faktor lingkungan kurang baik, adanya pergaulan bebas yang menjadikan seorang melakukan perilak menyimpang jadi jangan dilihat sgi negatifnya saja. B. Saran-saran Setelah penulis melakukan penelitian di MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarangmaka penulis memberiakan saran –saran sebagai berikut 1. Sebagai lembaga formal yang beridentitas Islam dapat dijadikan sebagai wahana untukkemurnian Islaam harus senantiasa dipertahankan, untuk itu penulis mengharapkan agar aqidah Islam diajarkan secara optimal baik secara teoritik maupun praktisi. 2. Sebagai penerus bangsa khususnya kaum muda pada zaman sekarang ini harus lebih hati-hati dalam bergaul.apalagi kemajuan teknologi sekarang lebih canggih dan mudah mengakses berbagai informasi misalnya: pornografi yang menjadikan siswa khususnya akan terjerumus ke pergaulan yang telah menyalahi kodrat Islam. 3. Sebagai orang tua untuk lebih perhatian dalam mengawasi pergaulan anakanaknya supaya tidak terjadi pergaulan bebas yag nantinya akan menyebabkan anak-anak melakukan perilaku menyimpang di sekolahnya Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman kecerdasan spiritual dan perilaku menyimpang siswa MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 pada tingkatan tinggi,namun penulis
69
mengharapkan agar para siswa tidak larut dalam kebanggaan karena hasil penelitian bersifat teoritik yang lebih mendasar dan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menjadikan cermin dalam kehidupan
C.
Penutup Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah inayah serta ridlo-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.Namun penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekhilafan dan kekuranganya. Kalaupun itu ada semata-mata atas kuasa Allah, akan tetapi kalau ada kesalahan itu karena kekurangan penulis dalam berfikir. Untuk itu kami minta saran dan kritik yang sifatnya membangun yang penulis harapkan,agar dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik.Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pribadi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya.Amin.
70
DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman H. Habanakah, Prof., Metode Merusak Akhlak dari Barat, Gema Insani Press, Jakarta, 1994 Agustian, Ary Ginanjar, 2001, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosidan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient, Arga, Jakarta,2001. , 2003, ESQ Power, Arga, Jakarta Goleman, Daniel, Intelegen Emosional, PT. Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta, 2006. Nata, Abudin, 2003, Ciri-ciri Kecerdasan Emosional, Prenada Media, Jakarta Poerdarminta, WJS, 1991, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta Saparinah Sadli, Dr., Persepsi Sosial Mengenahi Perilaku Menyimpang, Jakarta, 1977. Sarlito, Wirawan Sarwono. 1997. Psikologi Remaja, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Sudiyono, Anas.1991. Pengantar Statistik Pendidikan, CV Rajawali, Jakarta Sugiyono, 2009, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Sujanto,Agus. 1996, Psikologi Perkembangan, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan, Rineka Cipta, Jakarta 2006. Zakiyah Darodjat, Dr., Kesehatan Mental, Gunung Agung,Jakarta, 1972. Zohar, Danahdan Ian Marshal, SQ ( Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Interalistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan), Mizan, Bandung, 2001.
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh
Tempat/Tgl.Lahir
: Kab Semarang,19 Februari 1988
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Sugiyono
Alamat
: Dsn. Pluwang Rt 03 Rw 07 Wringinputih,Bergas,Semarang
Pendidikan
: -
SDN Wringinputih 03 tahun 2001
-
MTs Futuhiyyah-2 MranggenDemaktahun 2004
-
MA Futuhiyyah-2 MranggenDemaktahun 2007
Salatiga, 20- September-2011 Penulis
Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh
72
DAFTAR ANGKET
PetunjukPengisian 1. Tulislahnama, kelasdanno.absenpadatempat yang telahdisediakan ! 2. Berilahtandasilangpadajawabana,b,, atau c padasetiapnomor yang sesuai ! 3. JawablahsesuaidenganhatinuraniAnda, sebabangketinitidakmempengaruhinilaiAndadanakandijagakerahasiaannya. Nama
:………………………………………………
Kelas
:
No absen
:………………………………………………
A. Soal untuk mengukur tingkat SQ SOAL 1. Setujukah anda jika kecerdasan spiritual ituhal yang berhubungan dengan agama Islam ? a. SangatTidak b. KurangSetuju c. Setuju 2. Ketika ada teman
yang membutuhkan pertolongan apakah saudara
menghampiri dan menolongnya ? a. Ya b. Kadang c. Tidakpernah 3. Apakah sholat 5 waktu sehari-hari anda ini benar-benar Anda sadari ?
73
a. Ya saya sadari b. Kurang saya sadari c. Tidak saya sadari 4. Apakah Anda selalu bersikap sopan di manapun berada? a. Ya b. Tidakselalu c. Tidakpernah 5. Apakah Anda pernah meluangkan waktu untuk belajar ketika sedang banyak masalah ? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah Anda selalu gelisah jika dihadapkan pada suatu masalah ? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya 7. Setujukah anda rasa empati atau menolong seseorang merupakan hal yang berhubungan dengan ajaran Islam ? a. Setuju b. Kurangsetuju c. Sangattidaksetuju 8. Apakah rasa sakit Anda menghambat dalam melakukan hal yang bersifat dengan ibadah ?
74
a. Tidak menghambat b. Sedikit menghambat c. Ya sangat menghambat 9. Apakah Anda sering melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan bertentangan dengan ajaran Islam ? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya 10. Setujukah anda kalua sesuatu yang berhubungan dengan ibadah itu tidak bermanfat ? a. Setuju b. Tidaksetuju c. Sangatsetuju 11. Apakah Anda setuju, orang yang pandai itu pasti mempunyai akhlak yang mulia ? a. Tidaksepenuhnyasetuju b. Tidaksetuju c. Setuju 12. Pertayaan apakah yang pertama kali muncul di pikiran anda ketika mendapat masalah ? a. Mengapa ini terjadi b. Seharusnya ini tidak terjadi c. Siapa yang harus disalahkan
75
B. SoaluntukmengukurKesadaransiswamenjahuiperilakumenyimpang SOAL 1. Berapa kali dalamsatu semester A ndaseringdatangterlambatkesekolah ? a. Belumpernah b. 1- 3 x c. Seringterlambat 2. Bagaimana perasaan anda jiika ada teman yang dating terlambat ke sekolah ? a. Tidaksenang b. Biasasaja c. Senang 3. Apakah Anda pernah melanggar tatatertib sekolah ? a. Tidak b. Kadang-kadang c. sering 4. Apakah Anda merasa terbebani dengan adanya tatatertib? a. Tidak b. biasasaja c. Iya 5. Apakah Anda sering menggunkan uang SPP untuk keperluan pribadi ? a. Tidak pernah b. Kadang -kadang c. Pernah
76
6. Apakah Anda merasa senang jika sering menyelewengkan uang SPP? a. Tidak b. Biasa saja c. Senang 7. ApakahAndamerasasenangketikaandaseingberurusandenganwalikelas /BP ? a. Tidak b. Biasa saja c. Iyasenang 8. Apakah Anda sering mempunyai masalah dengan wali kelas / BP ? a. Belum pernah b. Kadang-kadang c. Sering 9. Apakah Anda selalu membawa senjata tajam ketika pergi kesekolah ? a. Tidak Membawa b. Kadang-kadang c. Iya selalu membawa 10. Apakah Anda merasa senang jika ada teman yang membawa senjata tajam ke sekolah ? a. Tidak senang b. Kadang-kadang c. Iya senang
77
11. Apakah anda setuju jika siswa menggunakan obat-obat terlarang ke sekolah ? a. Sangat Tidak setuju b. Tidak setuju c. Setuju 12. Apakah Anda merasa senang jika menggunakan obat-obat terlarang ? a. Tidak senang b. Sanga tsenang c. Senang
78
79
80
81
82
DAFTAR NILAI SKK Nama Nim Kelas
: Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh : 11107004 : PAI A „07
No
Jenis Kegiatan
Pelaksanaan
Keterangan
Nilai
1
Piagam Penghargaan OSPEK
28-31 Agustus 2007
Peserta
3
2
Piagam penghargaan Buka
04-September 2008
Peserta
2
18-November 2008
Peserta
2
13 September 2008
Peserta
2
9-14 Februari 2009
Peserta
5
10 Februari 2009
Peserta
3
04-April 2009
Peserta
2
14 April 2009
Peserta
2
bersama dengan tema” INDAHNYA KEBERSAMAAN DI BULAN RAMADHAN” 3
Surat Keterangan LULUS dalam mengikuti Bimbingan Baca Tulis Al-Qur‟an
4
Piagam penghargaan dalam buka bersama dengan tema” BUKA TAMAN HATI GAPAI RIDHO ILLAHI”
5
Sertifikat Kursus pembinaan pramuka mahir tingkat dasar (KMD) Cabang Kota Salatiga
6
Sertifikat pada kuliah umum dan dialog”Perkembangan Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia”
7
Piagam Bedah Film“ Laskar Pelangi dan Penggalangan Dana untuk Korban Situ Gintung”
8
Piagam Bedah Buku dengan tema” Deadline Your Life”
83
9
Piagam Bedah Buku” Jalan
24 April 2009
Peserta
2
26 Mei 2009
Peserta
2
2 Desember 2009
Peseerta
4
22 Maret 2010
Peserta
4
16-18 April 2010
Peserta
4
02 Mei 2010
Peserta
3
08 MEI 2010
Peserta
6
Cinta Para Pejuang” dalam rangka MILAD VIII lembaga dakwah kampus (LDK) STAIN Salatiga 10
Setifikat Bedah Buku” Metode Studi Islam : Aplikasi Sosiologi Pengetahuan Sebagai Cara Pandang”
11
Piagam Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa(DEMA) “Memperkokoh Kepeloporan 4Mahasiswa Dalam Pembengunan Menuju Kejayaan di Pentas Global”
12
Piagam Seminar Regional degan tema” Peran Lembaga Publik Sebagai Alat Kontrol Pemerintah Demi Terciptanya Good Governance”
13
Sertifikat Pelatihan Super Training Motivasi “ MAN JADDA WAJADA” Yogyakarta
14
Sertifikat Seminar Pendidikan Seks Bagi Remaja yang diselenggarakan oleh Biro Konsultasi Tazkia STAIN Salatiga
15
Piagam Saresehan Nasional
84
dengan tema” Simpul Budaya Indonesia” 16
Piagam Public Hearing dengan
15 Mei 2010
Peserta
2
20 Agustus 2010
Peserta
3
11-26 Februari 2011
Peserta
2
09 Maret 2011
Peserta
2
25 Juni 2011
Peserta
2
tema” Membangun Demokrasi Kampus Yang Harmonis” 17
Surat Keterangan LULUS dalam mengikuti Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
18
Sertifikat LULUS ikhtibar allughah al-arabiyah ka lughah ajnabiyah (ILAIK)
19
Piagam Public Hearing dengan tema” Optimalisasi Demokrasi Kampus Sebagai Upaya Integrity Oriented
20
Piagam Public Hearing dengan tema” Meningkatkan Tatanan Birokrasi Kampus Yang berbasis Pada Prinsip-Prinsip Integritas” JUMLAH
57
Salatiga, Mengetahui, Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan
H.Agus Waluyo,M.Pd NIP.197 502 211 200 003 1001
85