PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
Catatan
MARET 2012
DESEMBER 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang pajak Hutang dividen Uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
13 14 2c,14,26 2m,15b 16 17
335.190.680.486
500.486.519.812
60.297.135.940 416.585.892.019 6.799.789.734 2.589.093.451 19.523.927.164 2.838.453.007 843.824.971.801
50.556.186.725 317.725.033.530 13.144.966.511 2.589.093.451 36.375.743.575 2.707.445.877 923.584.989.481
12.783.373.516
12.783.373.516
12.783.373.516
12.783.373.516
856.608.345.317
936.368.362.997
205.583.400.000 7.750.980.000
205.583.400.000 7.750.980.000
12.700.000.000 368.108.027.921
12.700.000.000 288.877.998.173
594.142.407.921
514.912.378.173
5.608.583.291
4.339.815.867
599.750.991.212
519.252.194.040
1.456.359.336.529
1.455.620.557.037
LIABILITAS JANGKA PANJANG Kewajiban imbalan kerja
2n,25
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 205.583.400 saham Agio saham Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
19 20
18a
PT SUPREME CABLE MA NUFACTURING & COMMERCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
Catatan
MARET 2012
DESEMBER 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,3 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang Rp 2.462.293.707 dan Rp 2.462.293.707 pada tahun 2012 dan 2011 Pihak ketiga 2e,4 Pihak berelasi 2c,4,26 Piutang lain-lain Pihak ketiga 5 Persediaan - bersih 2f,6 Pajak dibayar di muka 2m,15a Uang muka pembelian 7 Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya 8 Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCA R Investasi dalam bentuk saham 2g,9 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 312.377.457.701 dan Rp 308.114.573.861 pada tahun 2012 dan 2011 2h,2i,10 Properti investasi 2j,11 Aset pajak tangguhan 2m,15d Uang jaminan 12 Aset lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
132.140.566.089
289.192.960.770
285.139.745.634 529.022.884.215
243.250.056.726 453.588.552.645
345.707.444 222.078.594.356 6.546.503.350 1.831.913.431 3.798.882.413
563.643.725 202.116.192.397 630.425.320 1.864.183.032 1.101.105.138
1.180.904.796.932
1.192.307.119.753
39.014.985.104
35.400.587.983
207.959.498.633 12.750.540.243 4.399.413.325 7.529.597.625 3.800.504.667
203.107.841.765 12.750.540.243 4.487.107.196 6.786.550.733 780.809.364
275.454.539.597
263.313.437.284
1.456.359.336.529
1.455.620.557.037
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGA L 31 MARET 2012 DAN 2011 (DINYATA KAN DALAM RUPIAH)
Catatan
MARET 2012
MARET 2011
PENJUALA N
2k,22
889.377.205.319
669.183.609.101
BEBA N POKOK PENJUALAN
2k,23
(767.391.364.669)
(628.533.366.582)
LABA KOTOR Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Laba (rugi) kurs valuta asing Pendapatan sewa Bagian bersih laba perusahaan asosiasi Beban bunga Lain-lain - bersih
121.985.840.650 24 24 2l 2c,9
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK MANFAAT (BEBA N) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
103.209.957.440
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih
(7.097.603.496) (9.883.464.174) 455.432.449 (1.004.078.379) 472.215.750 5.492.999.830 (4.090.372.309) (2.850.485.261) 22.144.886.929
2m,15
BEBA N PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPA DA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(13.187.784.642) (10.259.092.581) 7.045.025.293 (1.646.379.170) 547.376.150 3.614.397.121 (3.708.253.566) (1.181.171.815)
40.650.242.519
18b
18b
(23.892.233.820) (87.693.872)
(4.007.934.506) (34.608.805)
(23.979.927.692)
(4.042.543.311)
79.230.029.748
18.102.343.618
-
-
79.230.029.748
18.102.343.618
79.192.045.674 37.984.074
17.911.161.629 191.181.989
79.230.029.748
18.102.343.618
79.192.045.674 37.984.074
17.911.161.629 191.181.989
79.230.029.748
18.102.343.618
385
87
2p
PT SUPREME CABLE MANUFA CTURING & COMMERCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORA N PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERA KHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 ( DINYATAKAN DA LAM RUPIAH)
Catatan
MODAL SAHAM Saldo awal Mutasi Saldo akhir
19
AGIO SAHAM Saldo awal Mutasi Saldo akhir
20
SALDO LABA Saldo awal Laba bersih tahun berjalan Kepentingan non pengendali Dividen tunai Saldo akhir
JUMLAH
21
MARET 2012 Rp
MARET 2011 Rp
205.583.400.000 205.583.400.000
205.583.400.000 205.583.400.000
7.750.980.000 7.750.980.000
7.750.980.000 7.750.980.000
301.577.998.173 79.230.029.748 5.608.583.291 386.416.611.212
210.167.939.170 18.102.343.618 228.270.282.788
599.750.991.212
441.604.662.788
PT SUPREME CA BLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk DA N ENTITAS A NA K LA PORA N ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YA NG BERAKHIR PA DA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 ( DINYATAKAN DA LAM RUPIAH)
MARET 2012
MARET 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERA SI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan (pengeluaran) kas dari (untuk): Pemasok Direksi dan karyawan Pendapatan (beban) bunga Penerimaan (pembayaran) pajak Beban operasional lainnya
772.053.184.841
617.561.245.222
(727.726.812.594) (13.392.520.394) 3.336.771.727 (12.261.254.807) (1.181.171.815)
(555.391.146.563) (9.322.139.482) (3.634.939.860) (12.786.799.400) (2.569.451.498)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
20.828.196.958
33.856.768.419
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTA SI Hasil penerimaan investasi saham Perolehan aset tetap
(3.614.397.121) (7.323.976.022)
(5.484.356.187)
(10.938.373.143)
(5.484.356.187)
(165.295.839.326)
(75.014.500.893)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(165.295.839.326)
(75.014.500.893)
PENURUNA N BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(155.406.015.511)
(46.642.088.661)
(1.646.379.170)
(1.004.078.379)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan hutang bank
PENGA RUH SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
289.192.960.770
101.232.899.220
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TA HUN
132.140.566.089
53.586.732.180
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 9 Nopember 1970 dari Notaris Eliza Pondaag, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/104/8 tanggal 20 Juli 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1971, Tambahan No. 419. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 138 tanggal 28 April 1997 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan, semula sebesar Rp 225 miliar menjadi Rp 500 miliar, dan perubahan nama, semula PT Supreme Cable Manufacturing Corporation (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5994-HT.01.04.TH’97 tanggal 2 Juli 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4305 tanggal 23 September 1997; Akta No.32 tanggal 25 September 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari semula bernama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk). Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. W7-01285 HT. 01.04TH 2006 tanggal 4 Oktober 2006; dan terakhir diubah dengan Akta No. 30 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan sebagaimana dimaksud telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM dengan No. AHU-87481.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan lokasi pabrik berada di beberapa tempat, yaitu di jalan Daan Mogot, Km.16, Jakarta Barat, Jalan Raya Pejuang Km 2, Bekasi, Jalan Raya Cikarang Cibarusah Km 7,5 No. 20A, Cikarang dan Jalan Kalisabi No. 61, Tangerang. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tanggal 2 Oktober 1972. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah memproduksi bermacam-macam kabel, produk-produk yang berhubungan berikut bahan bakunya, dan segala macam produk melamin, serta menjual produk-produk tersebut di dalam negeri (lokal) dan luar negeri (ekspor). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 205.583.400 lembar saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, yang berasal dari: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keterangan
Lembar Saham
Penawaran Umum I Pencatatan Seluruh Saham (Company Listing) Pembagian Saham Bonus Penawaran Umum II Penawaran Umum Terbatas/Right Issue Pembagian Saham Bonus Penawaran Umum III Penawaran Umum Terbatas/ Right Issue Pembagian Saham Bonus Jumlah
4.800.000 11.200.000 3.200.000 5.800.000 5.000.000 6.000.000 9.685.200 22.842.600 137.055.600 205.583.400
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek 2 Juni 1982 20 Januari 1989 24 Mei 1989 31 Mei 1989 30 Agustus 1991 1 September 1992 22 September 1992 14 Nopember 1995 22 Agustus 1997
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Lanjutan c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
: Erwin Suryo Raharjo : Takayuki Haseyama : Dewa Nyoman Adnyana
Erwin Suryo Raharjo Takayuki Haseyama Dewa Nyoman Adnyana
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : :: :
Elly Soepono Teddy Rustiadi Nicodemus M. Trisnadi Bayu Adiwijaya Soepono
Elly Soepono Teddy Rustiadi Nicodemus M. Trisnadi Bayu Adiwijaya Soepono
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Dewa Nyoman Adnyana : Agus Kurniawan : Ricky Rudolf
Dewa Nyoman Adnyana Agus Kurniawan Ricky Rudolf
Jumlah kompensasi kepada komisaris dan direksi untuk kwartal pertama tahun 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar Rp 954.568.732 dan Rp 791.627.230. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 1.034 dan 1.031 karyawan. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan Perusahaan disusun dan dicatat berdasarkan nilai historis, kecuali atas beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar perusahaan yang material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
7
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan b. Prinsip Konsolidasi - lanjutan Daftar entitas anak yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
No
1.
2. 3.
Persentase kepemilikan 2012 2011
Entitas anak
PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries, berdomisili di Tangerang dan bergerak dalam industri pembuatan Pellet Cross Linked Polyethylen, Polypropylen dan Poly-Vinyl Chloride (PVC). Entitas anak ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1985. PT Supreme Sukses Makmur, berdomisili di Jakarta, dan berusaha di bidang perdagangan umum. PT Supreme Decoluxe, berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam industri pembuatan Melamine, Resin, dan Melamine Sheet. Entitas anak ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997.
(%)
(%)
99,00
99,00
99,00
99,00
70,00
70,00
Total aset dari entitas anak : Entitas anak
PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Supreme Sukses Makmur PT Supreme Decoluxe
Persentase Kepemilikan 2012
2011
99,00 % 99,00 % 70,00 %
99,00 % 99,00 % 70,00 %
Total Aset 2012
2011
Rp.
Rp.
207.491.180.781 20.467.764.866 23.152.907.995
152.392.891.724 20.630.942.223 32.254.256.597
PT Setia Pratama Lestari Sukma yang bergerak dalam bidang industri barang-barang dan peralatan teknik / industri dari plastik merupakan Entitas anak dari PT Setia Pratama Lestari Pelletizing dengan kepemilikan saham sebesar 99%. c. Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
8
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan c. Transaksi Pihak Berelasi - lanjutan 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), baik secara langsung maupun tidak langsung, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Semua deposito yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan dianggap sebagai setara kas. e. Penyisihan Piutang Perusahaan menetapkan penyisihan piutang pada akhir tahun sebesar estimasi persentase tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang, kecuali piutang kepada BUMN dan piutang pada pihak berelasi, karena manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih seluruhnya. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menetapkan besarnya penyisihan persediaan berdasarkan penilaian atas kondisi bahan baku “slow-moving”.
g. Investasi Jangka Panjang Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20 % dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan investasi dengan pemilikan 20 % atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurang dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan, sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurang dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Investasi bukan saham dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurang dengan akumulasi penyusutan, kecuali atas aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah. Aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
9
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung - lanjutan Jenis Bangunan dan sarana pelengkap Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
Tahun 15 – 20 5 –15 5 5
Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau sudah dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. i.
Aset dalam penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap, termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat aset tersebut selesai dibangun dan siap digunakan.
j.
Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduaduanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi berupa tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim/diangkut kapal (FOB Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). l.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam satuan mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor masing-masing sebesar Rp 9.180 dan Rp 9.068 per US $1,00 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
m. Pajak Penghasilan Perusahaan dan entitas anak telah menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”, untuk mencerminkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan menurut komersial dan laporan keuangan menurut pajak, terutama yang berhubungan dengan penyisihan piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan aset tetap dan pengakuan beban dan kewajiban imbalan kerja. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
10
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan m. Pajak Penghasilan - lanjutan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. n. Program Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan entitas anak membukukan estimasi Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Metode penilaian aktuaris yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dalam suatu alokasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. o. Instrumen Keuangan i. Aset Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan dan pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
11
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI – Lanjutan o. Instrumen Keuangan - lanjutan i. Aset Keuangan - lanjutan Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Penurunan nilai aset keuangan Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
12
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan o. Instrumen Keuangan – lanjutan i. Aset Keuangan - lanjutan Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke pos cadangan, jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan faktor-faktor misalnya probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya. Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dan liabilitas jangka panjang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Dalam hal liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
13
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan o. Instrumen Keuangan – lanjutan ii. Liabilitas Keuangan - lanjutan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah bersih, atau untuk merealisasikan aset dan melunasi liabilitas pada saat yang sama. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. p. Laba (Rugi) per Saham Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 205.583.400 saham untuk masing-masing tahun 2012 dan 2011. Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi. q. Penggunaan Estimasi Dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, manajemen harus membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan pada masa-masa mendatang mungkin mempunyai jumlah yang berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat. r.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
14
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
3. KAS DAN SETARA KAS Maret 2012 Kas Rp
Rupiah
781.312.401 205.152.344 986.464.745
524.301.519 583.569.795 1.107.871.314
Rupiah
2.494.004.657 2.556.434.815 8.465.213.339 36.603.303.197 3.396.344.961 2.334.744.510 5.878.559.513 276.014.526 77.838.781 1.214.554.737 1.549.638.814 3.995.520.550 638.047 6.161.813 21.266.027 73.248 68.870.311.535
3.373.884.303 4.421.983.359 3.981.864.337 31.591.516.270 3.248.134.764 2.202.113.646 14.672.271.012 275.046.786 7.924.352.908 1.051.821.253 2.276.804.641 788.431.950 5.522.412 1.052.298 11.873.848 54.883.617 21.295.987 75.902.853.391
69.856.776.280
77.010.724.705
59.983.789.809 2.300.000.000 62.283.789.809
205.882.236.065 2.300.000.000 4.000.000.000 212.182.236.065
132.140.566.089
289.192.960.770
US$ (2012: 22.347,75; 2011: 64.354,84)
Sub-jumlah Bank Bank International Indonesia US$ (2012: 278.478,74; 2011:487.647,00)
Bank Central Asia
Rupiah
US$ (2012:3.987.287,93.; 2011:3.483.846,08)
SG$ (2012:464.702,73; 2011: 465.727,14)
Bank Mandiri
Rupiah
US$ (2012:640.365,96;2011:1.618.027,24)
Bank BRI
Rupiah
US$ (2012:8.479,17; 2011:873.881,00)
Bank Negara Indonesia Bank CIMB Niaga
Rupiah Rupiah
US$ (2012:435.241,89;2011: 86.946,62)
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
Rupiah
US$ (2012:671,22; 2011: 609,00) JP Yen ( 2011: 9.009,16)
Bank Clariden Leu
Rupiah
US$ ( 2011: 6.052,45)
Bank Bumi Artha Bank Danamon Indonesia Sub-jumlah
Rupiah Rupiah
Jumlah kas dan bank Deposito berjangka pada bank Bank Central Asia Bank Mandiri Bank International Indonesia Jumlah
Rupiah Rupiah Rupiah
Jumlah kas dan setara kas
4.
Desember 2011
Maret 2012
Desember 2011
Tingkat bunga rekening giro per tahun Rupiah US Dollar
2,00% - 2,50% 0,10%
2,50 % 0,10 %
Tingkat bunga deposito per tahun Rupiah
4,50% - 5,00%
5,50 %
Maret 2012
Desember 2011
PIUTANG USAHA Pihak ketiga PT Sinar Surabaya Sakti PT Sumberdaya Sinar Baru
Rupiah Rupiah
US$ (2012:686.367,59; 2011: 152.498,37)
PT Semen Tonasa
Rupiah
67.924.736.174 64.658.898.528 6.300.854.476 655.137.692
63.204.390.420 48.683.582.910 1.382.855.219 23.960.345.149
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
15
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
4. PIUTANG USAHA - Lanjutan Maret 2012
Desember 2011
Pihak ketiga PT Sentosa Sarwa Raharja PT P L N (Persero) PT Taiyo Sinar Raya Teknik PT Multi Fabrindo Gemilang
Rupiah Rupiah Rupiah
US$(2012:4.944.947,40;2011: 1.634.579,76)
PT Mega Karya Perkasa PT Sinar Baru Medan ENJ Advance PCB Materials Pte., Ltd
Rupiah Rupiah
US$ (2012:413.095,69; 2011:346.795,40)
PT Prima Indah Lestari
Rupiah
US$ (2012:312.172,51; 2011:281.400,00)
PT Cikarang Listrindo PT Power Cable Indonesia
Rupiah Rupiah
US$ (2012:241.398,45;2011: 219.800,00)
PT Alum Central Mandiri
Rupiah
US$ (2012:263.923,11; 2011:154.879,00)
PT Supreme Power PT Citra Maha Surya Industries
Rupiah Rupiah
US$ (2012:59.715,21;2011: 76.652,00) PT Maspion US$ (2011:101.336,76)
PT Samwha Indonesia
Rupiah
US$ (2012:73.756,81;2011: 83.524,61)
PT Sinar Inti Electrindo Raya PT Prisma Cable Mitratama
Rupiah Rupiah
US$ (2012:70.956,96;2011: 70.952,00)
PT Tripacific Electrindo
Rupiah
US$ (2012:58.253,11;2011: 72.772,75)
PT BICC Berca Cables
Rupiah
US$ (2012:753.852,01;2011: 60.400,00)
PT Prima Cable Indonesia
Rupiah
US$ (2012:201.095,41;2011: 55.200,00)
16.245.387.175 28.103.996.640 7.340.297.099
20.894.763.639 20.508.507.580 18.514.372.159
45.394.617.132 9.041.837.673 6.956.605.199
14.822.369.264 9.288.538.439 4.037.210.506
3.792.218.414 2.865.743.632 1.868.130.000 2.216.037.736 2.422.814.153 548.185.587 677.087.516 651.384.887 534.763.550 6.920.361.494 1.846.055.840
3.144.740.667 255.253.200 2.551.735.200 2.197.800.000 198.436.620 1.993.146.400 212.658.142 1.404.442.772 1.300.750.000 410.190.112 695.080.336 918.921.740 757.401.163 712.800.000 712.193.037 659.903.297 54.302.587 547.707.200 50.101.360 500.553.600
711.288.983 4.510.000.001 520.962.329 560.945.000 840.658.500 972.111.311 1.782.162.120 287.602.039.341
1.137.297.715 245.712.350.433
(2.462.293.707)
(2.462.293.707)
285.139.745.634
243.250.056.726
PT Furukawa Electric Indonesia US$ (2012:77.482,46)
PT Sulfindo Adiusaha
Rupiah
PT Indonesia Matsuya PT Indorama Polychem Indonesia
Rupiah
PT Prysmian Cable Indonesia PT U Chem Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) Jumlah
Rupiah
Rupiah Rupiah Rupiah
Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
16
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
4. PIUTANG USAHA - Lanjutan Mutasi penyisihan piutang :
Maret 2012
Saldo awal tahun Dikurang : Penghapusan tahun berjalan Saldo akhir tahun
Desember 2011
2.462.293.707
3.539.442.094
2.462.293.707
(1.077.148.387) 2.462.293.707
Maret 2012
Desember 2011
Pihak berelasi: PT Kabelindo Murni Tbk US$(2012:22.156.369,46;2011:19.320.029,33) PT Sibalec PT Setia Sapta PT Tutulan Sukma PT Sibalec Powel Cable Nihon Decoluxe Co Ltd Jepang US$ (2012:462.337,96: 2011:624.326,47) PT Moda Sukma PT Mesindo Agung Nusantara Jumlah
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
Rupiah Rupiah
37.989.204.328 203.395.471.642 105.557.048.412 89.500.051.161 47.560.386.144 38.178.257.324
64.252.095.964 175.194.025.964 97.974.326.045 50.050.344.627 34.076.660.472 24.607.547.945
4.244.262.449 2.114.517.632 483.685.123 529.022.884.215
5.661.392.420 1.737.705.008 34.454.200 453.588.552.645
Jumlah piutang pihak ketiga berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut : Maret 2012 Belum jatuh tempo 31 hari – 60 hari 61 hari – 90 hari Di atas 90 hari Jumlah Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih
Desember 2011
97.338.995.522 86.143.593.218 47.329.358.047 56.790.092.554 287.602.039.341
83.161.417.886 73.596.643.518 40.435.762.684 48.518.526.345 245.712.350.433
(2.462.293.707)
(2.462.293.707)
285.139.745.634
243.250.056.726
Maret 2012
Desember 2011
212.720.625.941 74.881.413.400 287.602.039.341
215.690.100.839 30.022.249.594 245.712.350.433
(2.462.293.707)
(2.462.293.707)
285.139.745.634
243.250.056.726
Maret 2012
Desember 2011
Piutang usaha berdasarkan mata uang : Pihak ketiga Rupiah Dollar AS (2012: 8.157.016,71; 2011: 3.310.790,65)
Jumlah Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih Pihak berelasi Rupiah Dolar AS US$ (2012: 22.618.707,42; 2011:19.944.355,80)
Jumlah
321.383.150.124 207.639.734.091
272.733.134.261 180.855.418.384
529.022.884.215
453.588.552.645
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp 2.462.293.707 pada tahun 2012 dan Rp 2.462.293.707 pada tahun 2011 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Sebagian piutang usaha Perusahaan dan entitas anak digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 13). Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
17
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
5. PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga
Maret 2012
Telephone, telex Lain-lain
87.082.357 258.625.087 345.707.444
Jumlah
Desember 2011 22.364.136 541.279.589 563.643.725
6. PERSEDIAAN
Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Bahan pembantu Suku cadang Barang dalam perjalanan Jumlah Dikurangi : Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah bersih
Maret 2012
Desember 2011
133.283.525.224 60.258.645.972 27.099.876.446 1.608.809.520 574.779.452 248.738.390 223.074.375.004
113.693.061.724 50.101.093.008 30.771.887.910 5.786.564.795 1.269.070.124 1.490.295.484 203.111.973.045
(995.780.648) 222.078.594.356
(995.780.648) 202.116.192.397
Maret 2012
Desember 2011
Penyisihan persediaan adalah sebagai berikut: Mutasi Penyisihan Persediaan Saldo awal Penghapusan penyisihan persediaan Penambahan tahun berjalan Saldo akhir
995.780.648 995.780.648
Sebagian persediaan Perusahaan dan entitas (Catatan 13).
1.185.810.409 (190.029.761) 995.780.648
anak digunakan sebagai jaminan atas hutang bank
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 60.024.000,00 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2012 dan sebesar US$ 28.815.023,00 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut. 7. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan pembayaran uang muka atas pembelian barang-barang impor dan lokal dengan saldo per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing - masing sebesar Rp 1.831.913.431 dan Rp 1.864.183.032. 8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: Maret 2012 Asuransi dibayar dimuka Lain-lain Jumlah
2.733.807.012 1.065.075.401 3.798.882.413
Desember 2011 1.101.105.138 1.101.105.138
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
18
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
9. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM
2012 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Bimasena Club PT Pondok Indah Padang Golf Tbk
Kepemilikan
Saldo awal tahun
Tambahan perolehan saham
Penjualan saham/penerimaan dividen
Bagian laba (rugi) bersih
Saldo akhir Maret
%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
33,81 0,20
35.036.137.983 357.450.000
-
-
0,08
7.000.000
-
-
35.400.587.983
-
-
Kepemilikan
Saldo awal tahun
Tambahan perolehan saham
Penjualan saham/penerimaan dividen
Bagian laba (rugi) bersih
Saldo akhir tahun
%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah
2011 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Bimasena Club PT Pondok Indah Padang Golf Tbk
3.614.397.121 -
7.000.000
3.614.397.121
33,81 0,20
28.545.583.295 357.450.000
-
0,08
7.000.000
-
-
-
28.910.033.295
-
(621.000.000)
7.111.554.688
Jumlah
(621.000.000) -
38.650.535.104 357.450.000
7.111.554.688 -
39.014.985.104
35.036.137.983 357.450.000 7.000.000 35.400.587.983
Investasi pada pihak berelasi adalah pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk, sedangkan investasi pada pihak ketiga adalah Bimasena Club dan PT Pondok Indah Padang Golf Tbk. 10. ASET TETAP Rincian akun ini adalah sebagai berikut : 2012 Saldo awal
Nilai Perolehan : Pemilikan langsung - Hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo akhir Maret
41.703.691.006
-
Sub Jumlah
86.961.752.533 327.046.663.702 17.374.446.604 15.078.166.607 488.164.720.452
2.996.834.315 2.996.834.315
384.966.325 55.227.273 92.317.129 532.510.727
89.958.586.848 326.661.697.377 17.319.219.331 14.985.849.478 490.629.044.040
Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan Sub Jumlah
6.514.000.000 16.543.695.174 23.057.695.174
2.675.738.041 3.974.479.079 6.650.217.120
-
9.189.738.041 20.518.174.253 29.707.912.294
- Peralatan dan perabot kantor
Jumlah biaya perolehan
511.222.415.626
41.703.691.006
520.336.956.334
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
19
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
10. ASET TETAP – lanjutan 2012 Saldo awal
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Perpanjangan hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo akhir Maret
772.241.472
21.451.152
-
793.692.624
40.982.437.879 241.953.996.456 10.973.109.281 13.432.788.773
2.892.097.853 1.033.764.904 808.087.287 -
492.517.356
43.874.535.732 242.987.761.360 11.781.196.568 12.940.271.417
Jumlah akumulasi penyusutan
308.114.573.861
4.755.401.196
492.517.356
312.377.457.701
Jumlah tercatat
203.107.841.765
- Peralatan dan perabot kantor
2011 Saldo awal
207.959.498.633 Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo akhir
Nilai Perolehan : Pemilikan langsung - Hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Sub Jumlah
41.758.511.756
753.710.627
808.531.377
41.703.691.006
85.270.875.172 313.419.207.885 14.394.822.461 13.595.316.574 468.438.733.848
1.690.877.361 13.627.455.817 2.979.624.143 1.482.850.033 20.534.517.981
808.531.377
86.961.752.533 327.046.663.702 17.374.446.604 15.078.166.607 488.164.720.452
Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan Sub Jumlah
1.442.704.500 6.364.438.638 7.807.143.138
5.071.295.500 11.002.200.019 16.073.495.519
822.943.483 822.943.483
6.514.000.000 16.543.695.174 23.057.695.174
Jumlah biaya perolehan
476.245.876.986
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Perpanjangan hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah tercatat
188.389.415.417
511.222.415.626
686.436.864
85.804.608
-
772.241.472
36.766.516.088 227.281.872.897 10.392.424.630 12.729.211.090
4.215.921.791 14.672.123.559 580.684.651 703.577.683
-
40.982.437.879 241.953.996.456 10.973.109.281 13.432.788.773
287.856.461.569
20.258.112.292
-
308.114.573.861 203.107.841.765
Rincian aset dalam penyelesaian per 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut :
Mesin dan peralatan Gedung Jumlah
Jumlah (Rp) 20.518.174.253 9.189.738.041 29.707.912.294
Estimasi Penyelesaian 2012 2012
Persentase Penyelesaian 30% - 90% 50% - 95%
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
20
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
10. ASET TETAP – lanjutan Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada halangan yang berarti yang dapat mengganggu penyelesaian seluruh proyek tersebut di atas. Beban penyusutan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing - masing sebesar Rp 4.262.883.840 dan Rp 20.258.112.292. Sebagian aset tetap Perusahaan dan entitas (Catatan 13).
anak digunakan sebagai jaminan atas hutang bank
Aset tetap kecuali hak atas tanah per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing masing sebesar Rp 478.633.265.328 dan Rp 469.518.724.620 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran banjir dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 139.096.400,00 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2012 dan sebesar US$ 116.989.424,41 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut. 11. PROPERTI INVESTASI Merupakan hak atas tanah yang terletak di Balaraja, Tangerang dengan luas keseluruhan kurang lebih 364.580 m2 dan 364.580 m² masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 dengan harga perolehan sebesar Rp. 12.750.540.243 dan Rp 12.750.540.243 untuk tahun 2012 dan 2011. 12. UANG JAMINAN Akun ini merupakan uang jaminan atas penerbitan bank garansi sebesar Rp 7.529.597.625 per 31 Maret 2012 dan sebesar Rp 6.786.550.733 per 31 Desember 2011. 13. HUTANG BANK Rincian perkiraan ini adalah sebagai berikut : Maret 2012 a. Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Central Asia Tbk Jumlah
Desember 2011
335.190.680.486 -
495.356.789.736 5.129.730.076
335.190.680.486
500.486.519.812
PT BANK MANDIRI Tbk Semenjak tanggal 6 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Fasilitas kredit modal kerja tersebut diperpanjang secara terus menerus, terakhir dengan Addendum VI (Ke-enam) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : KP. COD/052/PK.KMK/2002 – Akta Nomor : 304 tanggal 18 Oktober 2002, tentang perpanjangan jangka waktu Fasilitas untuk jangka waktu mulai tanggal 19 Oktober 2007 sampai dengan 18 Oktober 2008. Pada tanggal 13 Juli 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.028/SPPK/2007 yang isinya antara lain menyetujui untuk memberikan tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja sejumlah Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan sifat kredit Revolving. Pada tanggal 13 Desember 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.040/SPPK/2007 yang berisi persetujuan Fasilitas Kredit Modal Kerja Mandiri Plus sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah) dengan sifat kredit non Revolving. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
21
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
13. HUTANG BANK – Lanjutan PT BANK MANDIRI Tbk - lanjutan Pada tanggal 28 Agustus 2008 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.024/SPPK/2008 yang isinya memberikan persetujuan peningkatan limit Bank Garansi serta perpanjangan masa laku seluruh fasilitas dengan perincian sebagai berikut : Perpanjangan dan penggabungan KMK Revolving sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dan KMK Revolving Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) sehingga total KMK Revolving menjadi Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) serta persetujuan KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Dengan suku bunga per tahun masing–masing sebesar 13% dan 12,75 %. Jangka waktu seluruh fasilitas kredit ini adalah sampai dengan tanggal 19 Oktober 2009. Pada tanggal 12 Oktober 2009, Bank Mandiri mengeluarkan Surat Perpanjangan Masa Laku fasilitas KMK, Bank Garansi, LC Impor/SKBDN dan Treasury Line atas nama PT Sucaco Tbk dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 19 Oktober 2010, dan ketentuan sebagai berikut : Fasilitas KMK Revolving sebesar Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) dan fasilitas KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dengan suku bunga per tahun masing-masing sebesar 11,25% dan 11,00%. Pada tanggal 23 Desember 2009, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG/D8.524/2009 bunga tersebut diturunkan menjadi 11,00% dan 10,75%. Berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBG.CB2/D1.174/2010 tanggal 30 April 2010 suku bunga tersebut di turunkan menjadi 10,50% dan 10,25% per tahun. Pada tanggal 7 Oktober 2010, Bank Mandiri mengeluarkan surat dengan No. CBG.CB2/D01.022/SPPK/2010 tentang Perpanjangan Masa Laku Fasilitas KMK Revolving, KMK Fixed Loan, Bank Garansi, dan Treasury Line, serta perpanjangan dan peningkatan limit fasilitas LC Impor/SKBDN dan Bill Purchasing Line dengan jangka waktu 12 bulan sampai dengan tanggal 19 Oktober 2011. Fasilitas KMK Revolving, KMK Fixed Loan dan besarnya suku bunga tidak mengalami perubahan. Pada tanggal 21 Desember 2010, berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBG.CB2/D01.998/2010 bunga tersebut di turunkan menjadi 9,75% dan 9,50%. Pada tanggal 13 Oktober 2011, Bank Mandiri mengeluarkan surat dengan No. CBG.CB2/D01.014/SPPK/2011 tentang Surat Persetujuan Perpanjangan Masa Laku Fasilitas KMK Fixed Loan dan Bank Garansi serta Perpanjangan dan Peningkatan Limit Fasilitas KMK Revolving, LC Impor/SKBDN, Treasury Line dan Bill Purchasing Line atas nama PT Sucaco Tbk, dengan jangka waktu 12 bulan sampai dengan tanggal 19 Oktober 2012. Fasilitas yang mengalami peningkatan adalah sebagai berikut : a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Revolving dari semula Rp 220.000.000.000,- (dua ratus dua puluh milyar rupiah) menjadi Rp 380.000.000.000,- (tiga ratus delapan puluh milyar rupiah). b. Fasilitas L/C Impor dan SKBDN dari semula sebesar Rp 20.000.000.000,rupiah ) menjadi Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah). c.
(dua puluh milyar
Fasilitas Treasury Line dari semula USD 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu USD) menjadi USD 20.000.000 (dua puluh juta USD).
d. Fasilitas Bill Purchasing Line dari semula Rp 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) menjadi Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah). Suku bunga fasilitas KMK Revolving maupun KMK Fixed Loan tidak mengalami perubahan yaitu 9,75% dan 9,50% per tahun.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
22
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
13. HUTANG BANK – Lanjutan PT BANK MANDIRI Tbk - lanjutan Adapun jaminan dari seluruh fasilitas tersebut di atas adalah : a. Persediaan (catatan 6) senilai Rp 246.359.000.000 (dua ratus empat puluh enam milyar tiga ratus lima puluh sembilan juta rupiah) dan piutang usaha (catatan 4) sebesar Rp 286.478.000.000 (dua ratus delapan puluh enam milyar empat ratus tujuh puluh delapan juta rupiah), serta mesin-mesin dan peralatan lainnya (Catatan 10) sejumlah Rp. 194.668.000.000 (Seratus sembilan puluh empat milyar enam ratus enam puluh delapan juta rupiah). b. Sebagian tanah dan bangunan pabrik yang terletak di jalan Daan Mogot Km 16 Jakarta Barat, berikut segala sesuatu yang dilekatkan, ditempatkan dan didirikan di atas tanah tersebut yang karena sifat, guna/peruntukannya, dan atau penetapan undang-undang dianggap sebagai benda tetap (Catatan 10). Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan antara lain memindah-tangankan barang jaminan, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain kecuali dalam rangka transaksi yang wajar, mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain. PT BANK CENTRAL ASIA Tbk Pada tanggal 29 Desember 2010 Perusahaan mendapat pinjaman dari Bank Central Asia sebesar Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan bunga 10,5% per tahun. Pada tanggal 30 September 2011, fasilitas pinjaman tersebut ditingkatkan menjadi Rp 200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah) dengan bunga 10% per tahun. Jaminan utama berupa stock barang. Jangka waktu fasilitas kredit ini sampai dengan 30 September 2012. Pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries (SPLP) mendapat fasilitas kredit dari Bank Central Asia sejumlah Rp 37.800.000.000 (tiga puluh tujuh milyar delapan ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 20.800.000.000 (dua puluh milyar delapan ratus juta rupiah), kredit lokal Rp 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah) dan kredit investasi sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah). Jangka waktu pinjaman kredit investasi adalah 5 tahun sedangkan fasilitas pinjaman lainnya berakhir pada tanggal 3 Nopember 2008. Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas time loan dan kredit lokal diperpanjang masa lakunya sampai tanggal 3 Nopember 2009. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%. Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 21 Pebruari 2013. Fasilitas kredit time loan dan kredit lokal yang jatuh tempo pada tanggal 2 Pebruari 2010, telah diperpanjang masa berlakunya sampai tanggal 3 Mei 2011. Pada tanggal 21 Juli 2010 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries mendapat tambahan setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp 65.000.000.000 (enam puluh lima milyar rupiah), dan sebagian dari dana tersebut digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman kepada Bank Central Asia. Setelah semua pinjaman dari Bank Central Asia dilunasi, PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries memperoleh fasilitas kredit baru dari Bank Central Asia, berupa time loan Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dan kredit lokal sebesar Rp 6.000.000.000 (enam milyar rupiah), dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 Mei 2011 yang kemudian diperpanjang hingga tanggal 2 Mei 2012. Bunga untuk time loan adalah 11,25% dan kredit lokal sebesar 11,50%.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
23
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
13. HUTANG BANK - Lanjutan PT BANK CENTRAL ASIA Tbk - lanjutan Jaminan atas seluruh fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah: a. Tanah berikut bangunan yang terletak di Jalan Pembangunan II No.80, Karanganyar – Neglasari, Tangerang. b. Persediaan barang jadi sebesar Rp 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) c. Piutang usaha pada PT Sucaco Tbk sebesar Rp 4.000.000.000 (empat milyar rupiah) Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu Entitas anak, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan hal-hal antara lain, penambahan hutang dari bank atau perusahaan jasa lainnya, dan perubahan pemegang saham maupun pengurus perusahaan. Bersamaan dengan fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries dari Bank Central Asia, pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma juga memperoleh fasilitas kredit dari Bank Central Asia dengan total nilai sebesar Rp 4.200.000.000 (empat milyar dua ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta rupiah) dan kredit lokal sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah). Pada tanggal 15 Oktober 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma mendapat tambahan kredit investasi untuk pembelian mesin dan pembangunan gedung pabrik sebesar Rp 3.945.249.200 (tiga milyar sembilan ratus empat puluh lima juta dua ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus rupiah) dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun. Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Sukma telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Nopember 2009, kecuali kredit investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2013. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%. Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 14 Oktober 2013.
14. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: Maret 2012 Pihak ketiga PT Bojong Westplas
Rupiah
Rupiah Rupiah
485.054.103 4.215.685.500 3.212.976.483 2.622.853.847
424.541.076 4.905.874.146 4.888.471.326 4.226.019.491 3.549.615.400
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
2.269.460.761 3.483.155.940 3.474.936.640 4.489.627.457 1.333.475.750
3.353.749.806 2.953.053.950 2.419.033.530 2.152.321.623 1.622.511.000
Rupiah
634.852.576 2.037.450.140
1.549.342.977 1.539.351.440
US$ (2012:459.225,00; 2011:541.009,50)
PT Statomer PT Eterindo Nusa Graha PT Sari Daya Plasindo USANCE L/C
Rupiah
US$ (2012:247.217,95; 2011: 369.844,49)
PT PT PT PT PT
Panca Surya Gemilang Riken Indonesia Petronika Coin Industri Kimia Walsin Lippo Industries
US$ (2012:69.156,05; 2011:170.858,29)
PT Camco Omya Indonesia
Desember 2011
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
24
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
14. HUTANG USAHA – Lanjutan Maret 2012 Pihak ketiga PT Eastern Polymer PT Inti Lingga Sukses PT Bintang Mitra Semestaraya PT Totoku Toryo Indonesia
Rupiah Rupiah Rupiah
1.057.694.550 714.400.080 -
1.327.449.750 1.170.000.000 892.269.396
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
521.963.422 3.664.108.167 545.066.980 25.534.373.544 60.297.135.940
837.975.169 698.033.000 545.066.980 504.229.000 10.997.277.665 50.556.186.725
US$ (2011: 56.858,76; 2011: 92.410,14)
PT Setia Kawan Plastik Indah PT Jembo Kabel Liang Sheng Enterprise Lain-lain (di bawah Rp 500 jt) Jumlah
Desember 2011
Maret 2012
Desember 2011
Pihak berelasi
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk US$(2012:45.364.168,37;2011: 34.998.558,49)
PT Sibalec PT Mesindo Agung Nusantara Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang
Rupiah Rupiah
US$ (2012:15.558,43; 2011: 8.961,83)
Rupiah Rupiah
PT Setia Sapta PT Tutulan Sukma
Jumlah
416.443.065.669 -
317.366.928.422 110.503.500 97.500.000
142.826.350 416.585.892.019
81.265.860 41.340.727 27.495.021 317.725.033.530
Jumlah hutang pihak berelasi dan pihak ketiga berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 31 hari – 60 hari 61 hari – 90 hari Di atas 90 hari Jumlah
Maret 2012
Desember 2011
389.161.375.200 52.311.219.930 22.470.693.188 12.939.739.641 476.883.027.959
300.536.646.792 40.398.250.261 17.353.384.000 9.992.939.202 368.281.220.255
Maret 2012
Desember 2011
15. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka
Perusahaan : PPh Entitas anak : PPN PPh Jumlah
5.960.264.227
-
259.085.373 327.153.750 6.546.503.350
630.425.320 630.425.320
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
25
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
15. PERPAJAKAN – Lanjutan b. Hutang pajak Maret 2012
Desember 2011
Perusahaan: Pajak penghasilan PPh pasal 23 PPh pasal 25 PPh pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
78.641.414 4.323.774.238
72.906.439 1.494.881.665 6.656.633.546 3.099.285.019
Entitas anak: Pajak penghasilan: PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 25 PPh pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
32.570.547 56.436.912 1.352.151.239 956.215.384 6.799.789.734
273.607.026 20.002.338 940.988.577 586.661.901 13.144.966.511
c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba/rugi sebelum pajak penghasilan untuk tujuan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: Maret 2012 Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan dan kepentingan nonpengendali Kepentingan nonpengendali Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Koreksi fiskal : Beda tetap : Pemberian kenikmatan kepada karyawan Representasi Promosi dan iklan Kendaraan Perjalanan dinas Sumbangan dan iuran Penghapusan pencadangan Bagian (laba) rugi bersih perusahaan asosiasi
Penghasilan sewa Biaya lain-lain Jumlah Beda waktu : Penyusutan aset tetap Penghapusan cadangan piutang ragu-ragu Beban imbalan kerja Realisasi pembayaran manfaat karyawan Jumlah Laba fiskal
Desember 2011
103.209.957.440 37.984.074
145.105.611.544 (255.964.725)
(4.372.267.867)
(12.006.710.887)
98.875.673.647
132.842.935.932
68.765.450 491.356.631 15.343.876 32.397.674 14.563.960 17.669.000 (3.614.397.121) 18.337.648 (2.955.962.882)
716.614.234 1.851.475.726 230.076.613 94.064.569 52.297.318 207.553.728 (190.029.761) (7.195.558.326) (2.065.748.632) 3.262.138.129 (3.037.116.402)
(350.775.486) (350.775.486)
(2.663.984.986) (1.077.148.387) 2.515.555.852 (934.414.586) (2.159.992.107)
95.568.935.279
127.645.827.423
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
26
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
15. PERPAJAKAN – Lanjutan c. Pajak kini - lanjutan Adapun laba fiskal tahun 2011 sebesar Rp. 127.645.827.423 telah disajikan sesuai dengan SPT PPh Badan tahun 2011. Jumlah pajak penghasilan dan saldo hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Maret 2012 Pajak penghasilan Perusahaan: Pajak penghasilan entitas anak: Jumlah PPh terhutang Dikurangi pajak dibayar di muka: Perusahaan PPh pasal 22 dan pasal 23 PPh pasal 25 Entitas anak Pajak penghasilan badan kurang (lebih) bayar
23.892.233.820 643.787.107 24.536.020.927
31.911.456.856 2.858.388.014 34.769.844.870
1.475.619.232 4.484.644.995 586.239.123 6.546.503.350 17.989.517.577
9.002.729.168 16.252.094.142 1.917.399.437 27.172.222.747 7.597.622.123
Maret 2012 Terdiri atas: Pajak penghasilan kurang (lebih) bayar: Perusahaan Entitas anak - Kurang bayar Jumlah
Desember 2011
Desember 2011
17.931.969.593
6.656.633.546
57.547.984 17.989.517.577
940.988.577 7.597.622.123
d. Pajak tangguhan Saldo aset pajak tangguhan dihitung sebagai berikut: Maret 2012 Saldo awal aset pajak tangguhan Taksiran pajak penghasilan yang ditangguhkan: Efek perubahan tarif Tahun berjalan Tahun lalu Saldo akhir aset pajak tangguhan
Desember 2011
4.487.107.196
4.996.392.541
(87.693.872) 4.399.413.325
(509.285.345) 4.487.107.196
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan. 16. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas kontrak penjualan barang jadi, masing-masing berjumlah Rp 19.523.927.164 dan Rp 36.375.743.575 per 31 Maret 2012 dan per 31 Desember 2011.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
27
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Maret 2012 Angkutan Lain-lain
950.305.612 1.888.147.395 2.838.453.007
Jumlah
Desember 2011 978.456.216 1.728.989.661 2.707.445.877
18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI a. Kepentingan Nonpengendali atas Aset Bersih Entitas Anak Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas berdasarkan persentase pemilikan saham yaitu sebagai berikut: Maret 2012 PT PT PT PT
Supreme Decoluxe Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries Setia Pratama Lestari Sukma Supreme Sukses Makmur Jumlah
3.841.572.047 1.086.619.337 283.035.703 397.356.203 5.608.583.291
anak yang dihitung Desember 2011 3.513.197.473 378.044.522 50.947.355 397.626.517 4.339.815.867
b. Kepentingan Nonpengendali atas Bagian (Laba) Rugi Entitas Anak Maret 2012 PT PT PT PT
Supreme Decoluxe Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries Setia Pratama Lestari Sukma Supreme Sukses Makmur Jumlah
(12.819.636) (18.377.561) (7.106.327) 319.450 (37.984.074)
Desember 2011 (174.549.807) (58.438.449) (24.076.755) 1.100.287 (255.964.725)
19. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Moda Sukma PT Tutulan Sukma The Furukawa Electric Co. Ltd., Jepang Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) Jumlah
2012 Jumlah saham 61.000.000 53.000.000 24.275.640 67.307.760 205.583.400
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham (Rp)
29,67 % 25,78 % 11,81 % 32,74 % 100,00 %
61.000.000.000 53.000.000.000 24.275.640.000 67.307.760.000 205.583.400.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
28
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
19. MODAL SAHAM - lanjutan 2011 Jumlah saham
Pemegang saham PT Moda Sukma PT Tutulan Sukma The Furukawa Electric Co. Ltd., Jepang Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) Jumlah
Persentase kepemilikan
61.000.000 53.000.000 24.275.640 67.307.760 205.583.400
29,67 % 25,78 % 11,81 % 32,74 % 100.00 %
Jumlah modal saham (Rp) 61.000.000.000 53.000.000.000 24.275.640.000 67.307.760.000 205.583.400.000
20. AGIO SAHAM Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal. Sumber agio saham adalah sebagai berikut: Jumlah (Rp) Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal pada: - penawaran umum perdana tahun 1982 - penawaran umum II tahun 1989 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1991 - penawaran umum III tahun 1992 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1995 Pembagian saham bonus tahun 1997
240.000.000 30.160.000.000 20.000.000.000 48.721.380.000 45.685.200.000 (137.055.600.000)
Jumlah
7.750.980.000
21. DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan tanggal 27 Mei 2011 dan 7 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai yang diambil dari laba bersih tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 90 dan Rp 30 per saham. 22. PENDAPATAN BERSIH Maret 2012 Kabel Insulation Melamine
Maret 2011
845.265.512.664 35.902.420.247 8.209.272.408 889.377.205.319
Jumlah
630.648.700.562 10.057.710.604 28.477.197.935 669.183.609.101
Sebagian penjualan sampai dengan Maret 2012 dan 2011 dilakukan kepada pihak berelasi (Catatan 26) dengan nilai penjualan masing-masing sebagai berikut: Keterangan PT PT PT PT PT PT
Kabelindo Murni Tbk Sibalec Setia Sapta Sibalec Powel Cable Tutulan Sukma Mesindo Agung Nusantara Jumlah
2012 Rp 140.765.923.272 136.261.570.540 112.576.791.064 96.144.503.573 43.236.714.670 602.801.278 529.588.304.397
% 15,83 15,32 12,66 10,81 4,86 0,07 59,55
2011 Rp 136.136.356.836 134.226.699.280 81.115.728.061 68.363.196.811 23.260.132.794 50.167.788 443.152.281.570
% 20,34 20,06 12,12 10,22 3,48 0,01 66,22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
29
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
22. PENDAPATAN BERSIH - lanjutan Volume penjualan kepada pihak berelasi dalam satuan unit pada periode sampai dengan Maret 2012 dan 2011 terdiri atas: 2012 No 1 2 3 4 5 6
Perusahaan PT Kabelindo Murni Tbk PT Sibalec PT Tutulan Sukma PT Setia Sapta PT Sibalec Powel Cable PT Mesindo Agung Nusantara Jumlah
2011
Volume (kg) (mtr) 1.895.831 420.855 19.373.358 11.381.996 5.823.594 3.466.333 85.460 1.895.831 40.551.596
Volume (kg) (mtr) 1.447.825 945.489 27.033.485 9.413.990 2.197.266 1.818.767 9.595 1.447.825 41.418.592
23. BEBAN POKOK PENJUALAN Maret 2012 Bahan baku Persediaan awal Pembelian
Maret 2011
50.101.093.008 757.651.298.546 807.752.391.554 (60.258.645.972) 747.493.745.582
67.586.904.152 595.509.753.703 663.096.657.855 (60.150.981.702) 602.945.676.153
4.038.352.679
3.463.047.046
7.166.033.121 6.099.501.883 7.027.485.530 3.656.274.142 3.849.381.437 515.778.114 132.257.975 130.680.842 24.347.049 4.949.761 956.773.564 29.563.463.417
5.272.295.984 4.752.319.973 5.863.388.400 3.979.760.498 2.935.632.439 483.830.418 127.615.553 243.077.905 20.466.775 1.859.091 110.622.540 23.790.869.575
Jumlah biaya produksi
781.095.561.678
630.199.592.774
Persediaan barang dalam proses Persediaan awal Persediaan akhir Jumlah beban pokok produksi
30.771.887.910 (27.099.876.446) 784.767.573.141
24.466.330.922 (29.449.869.240) 625.216.054.456
113.693.061.724 2.214.255.028 (133.283.525.224)
184.352.749.212 1.823.934.955 (182.859.372.041)
767.391.364.669
628.533.366.582
Bahan baku yang tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi Bahan pembantu Telepon, listrik, air dan gas Pemeliharaan Penyusutan Upah buruh dan staf pabrik serta tunjangan lainnya
Pengangkutan bahan baku Peralatan tulis Pengujian dan proses ulang Biaya pelatihan dan perjalanan dinas Peralatan teknik Lain-lain Jumlah biaya pabrikasi
Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Jumlah beban pokok penjualan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
30
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
23. BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan Sebagian pembelian bahan baku dilakukan dengan pihak berelasi yang nilainya di atas 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut (catatan 26): Keterangan
2012
2011
Rp PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Jumlah
%
Rp
%
613.092.230.864
80,92
464.774.799.154
78,05
613.092.230.864
80,92
464.774.799.154
78,05
Volume pembelian kepada pihak berelasi dalam satuan unit pada tahun 2011 dan 2010 sebagai berikut: No
Perusahaan
Jenis
1
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
Tembaga Aluminium
Jumlah
2012 (Kg) 7.515.699 1.671.505
2011 (Kg) 5.140.325 600.135
9.187.204
5.740.460
24. BEBAN USAHA Maret 2012 Beban penjualan Pengangkutan Pemasaran, promosi dan iklan
Maret 2011
2.777.185.324 9.115.850.933 617.256.130 531.664.612 79.955.082 23.615.369 42.257.192 13.187.784.642
3.434.048.676 2.144.359.595 1.007.092.236 430.153.199 18.661.150 37.448.906 25.839.734 7.097.603.496
Beban umum dan administrasi Gaji, tunjangan dan bonus Asuransi Penyusutan Perjalanan dinas Representasi Perbaikan dan pemeliharaan peralatan kantor PBB dan perijinan lainnya Tenaga ahli Biaya bank Listrik, telepon, fax dan PTT Alat tulis dan perlengkapan kantor Pendidikan dan perpustakaan Kendaraan Iuran langganan Sumbangan Lain-lain Sub-jumlah
4.973.121.667 1.002.858.076 582.994.329 172.391.338 491.472.515 364.442.628 71.241.068 576.760.600 310.746.405 362.531.147 386.635.229 52.671.532 66.945.963 110.000.000 17.745.514 716.534.570 10.259.092.581
5.428.939.237 733.037.641 500.477.054 246.850.494 364.429.888 426.302.038 100.794.425 366.365.000 678.764.403 395.276.167 199.007.277 179.196.703 28.581.020 110.000.000 14.820.288 110.622.540 9.883.464.174
Jumlah beban usaha
23.446.877.223
16.981.067.670
Biaya pengepakan dan penggantian drum kayu
Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Penyusutan Lain-lain Sub-jumlah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
31
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
25. PROGRAM IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan entitas anak menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja tersebut. Karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun adalah sebanyak 898 orang. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban tersebut oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingkat diskonto
: 55 tahun : 5 % s.d. 10% per tahun : 10 % per tahun
Tanggal penilaian aktuaria terakhir adalah tanggal 1 Maret 2012. Adapun frekwensi penilaian dilakukan satu tahun sekali. 26. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Transaksi Pihak Berelasi Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Setia Sapta, PT Mesindo Agung Nusantara, PT Sibalec, PT Sibalec Powel Cable dan PT Kabelindo Murni Tbk b. Perusahaan memiliki 33,81% saham pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. c. PT Moda Sukma dan PT Tutulan Sukma merupakan pemegang saham Perusahaan d. Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang merupakan pemegang saham PT Supreme Decoluxe, entitas anak.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: a. Penjualan periode sampai dengan Maret 2012 dan 2011 kepada pihak berelasi tersebut masingmasing berjumlah 59,55% dan 66,22% dari jumlah penjualan masing-masing tahun dan menurut pendapat manajemen, penjualan telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 piutang yang timbul atas penjualan tersebut disajikan dalam piutang usaha pada pihak yang berelasi. (catatan 4) b. Pembelian bahan baku periode sampai dengan Maret 2012 dan 2011 dari pihak berelasi berjumlah 80,92% dan 78,05% dari jumlah pembelian masing-masing tahun dan menurut pendapat manajemen pembelian telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 hutang yang timbul atas pembelian tersebut disajikan dalam hutang usaha pada pihak berelasi. (catatan 14)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
32
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012: Nilai Tercatat Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Jumlah Liabilitas keuangan Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Jumlah
Nilai Wajar
132.140.566.089
132.140.566.089
285.139.745.634 529.022.884.215 345.707.444
285.139.745.634 529.022.884.215 345.707.444
946.648.903.382
946.648.903.382
335.190.680.486
335.190.680.486
60.297.135.940 416.585.892.019 2.838.453.007
60.297.135.940 416.585.892.019 2.838.453.007
814.912.161.452
814.912.161.452
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Nilai tercatat kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, dan biaya yang masih harus dibayar, mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
28. MANAJEMEN RISIKO a. Pendahuluan dan tinjauan Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengelola, mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi. Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu memengaruhi daya saing Perusahaan dan fleksibilitas. Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko kredit • Risiko pasar • Risiko likuiditas • Risiko operasional Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
33
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
b. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dikelola terutama melalui penetapan kebijakan-kebijakan dalam pemberian fasilitas penjualan kredit. Untuk aset keuangan yang diakui di neraca, eksposure maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. c. Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan harga pasar yang menggambarkan risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perusahaan tidak mampu memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo. e. Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan. 29. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI Ikatan Perusahaan telah menutup kontrak penjualan untuk penyediaan kabel listrik dan telepon. Pada tanggal 31 Maret 2012 beberapa kontrak penjualan yang akan dilaksanakan pada periode berikutnya adalah sebagai berikut: No.
Perusahaan
1
DISTRIBUTOR
219.060.301.832
s/d Mei 2012
Tidak ada sanksi
2
PROYEK
78.753.536.431
s/d Mei 2012
Sanksi berupa penalti maks 5% dari nilai kontrak.
Jumlah
Periode Kontrak
Nilai Material (Rp)
Sanksi
297.813.838.263
Liabilitas Kontijensi Dalam rangka pemenuhan isi kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi & surety bond sebagai jaminan. Pada tanggal 31 Maret 2012, jumlah garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 55.591.095.464 dan US$ 6.032.375,26 yang ditujukan untuk proyek PLN, Telkom, Ekspor dan proyek swasta dengan masa garansi berkisar antara 1 bulan sampai 3 tahun.
30. INFORMASI SEGMEN USAHA Penjualan konsolidasi Perusahaan sampai dengan Maret 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 220.193.596.218 atau 32,90% dibandingkan dengan penjualan konsolidasi sampai dengan Maret 2011 yang disebabkan oleh meningkatnya penjualan dalam negeri sebesar Rp 218.269.195.312 atau 32,79% dan meningkatnya penjualan ekspor sebesar Rp 1.924.400.906 atau 56,13%. Maret 2012 Informasi menurut daerah geografis: Penjualan bersih Ekspor Domestik Jumlah
5.353.118.128 884.024.087.191 889.377.205.319
Maret 2011
3.428.717.222 665.754.891.879 669.183.609.101
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
34
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
Informasi mengenai jenis produk yang dijual untuk periode sampai dengan Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
Kabel
Insulation
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI Penjualan 845.265.512.664 35.902.420.247 Beban pokok penjualan (725.531.232.560) (34.602.881.394) Laba kotor 119.734.280.104 1.299.538.853 Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) valas Pendapatan sewa Bagian laba perusahaan asosiasi Pendapatan (beban) lain-lain Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba tahun berjalan Pendapatan (beban) komprehensif lain Laba komprehensif tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba bersih
Melamine
Konsolidasi
8.209.272.408 (7.257.250.715) 952.021.693 -
889.377.205.319 (767.391.364.669) 121.985.840.650 (13.187.784.642)
-
(10.259.092.581) 7.045.025.293 (3.708.253.566) (1.646.379.170) 547.376.150
-
3.614.397.121
-
(1.181.171.815) 103.209.957.440 (23.979.927.692) 79.230.029.748
-
-
-
-
-
-
79.230.029.748
-
-
-
79.192.045.674 37.984.074
-
-
-
79.230.029.748
-
-
1.456.359.336.529
-
-
856.608.345.317
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Aset yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan -
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
35
-
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA - Lanjutan 2011
Kabel
Insulation
Melamine
Konsolidasi
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
Penjualan Beban pokok penjualan
Laba kotor Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) valas Pendapatan sewa
630.648.700.562 (581.324.745.035) 49.323.955.527
28.477.197.935 (26.129.394.558) 2.347.803.377
10.057.710.604 (8.936.729.257) 1.120.981.347
669.183.609.101 (628.533.366.582) 40.650.242.519
-
-
-
(7.097.603.496)
-
-
-
-
-
-
(9.883.464.174) 455.432.449 (4.090.372.309) (1.004.078.379) 472.215.750
-
-
-
5.492.999.830
Beban pajak
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
(2.850.485.261) 22.144.886.929 (4.042.543.311) 18.102.343.618
-
-
-
-
-
-
18.102.343.618
-
-
-
17.911.161.629 191.181.989
-
-
-
18.102.343.618
-
-
1.209.655.982.434
-
-
768.051.319.646
2012 79.192.045.674 205.583.400 385
2011 17.911.161.629 205.583.400 87
Bagian laba perusahaan asosiasi Pendapatan (beban) lain-lain Laba sebelum beban pajak
Pendapatan (beban) komprehensif lain Laba komprehensif tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba bersih
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Aset yang tidak dapat dialokasikan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan -
Laba bersih (Rp) Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar Laba bersih per saham (Rp)
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
36
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (US$) sebagai berikut: Maret 2012
US$
Equivalent Rp
ASET Kas dan setara kas Piutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah aset
5.372.872,66
49.322.971.013
8.157.016,71 22.618.707,42 36.148.596,79
74.881.413.400 207.639.734.091 331.844.118.504
LIABILITAS Hutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah liabilitas
832.457,76 45.379.726,80 46.212.184,56
7.641.962.259 416.585.892.019 424.227.854.278
(10.063.587,77)
(92.383.735.774)
JUMLAH BERSIH
Desember 2011
US$
Equivalent Rp
ASET Kas dan setara kas Piutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah aset
6.979.677,81
63.291.718.385
3.310.790,65 19.944.355,80 30.234.824,26
30.022.249.594 180.855.418.384 274.169.386.363
LIABILITAS Hutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah liabilitas
1.174.122,92 35.007.520,32 36.181.643,24
10.646.946.632 317.448.194.282 328.095.140.914
JUMLAH BERSIH
(5.946.818,98)
(53.925.754.551)
Untuk mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, pembelian bahan baku utama berupa tembaga, aluminium dan PVC yang dipasok oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan dibeli dalam mata uang Dolar Amerika Serikat serta digunakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah. Adapun untuk penjualan ekspor dengan tagihan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Perseroan membeli bahan bakunya juga dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Kebijakan ini kemudian menyebabkan terjadinya mekanisme lindung nilai secara alamiah akibat proses operasional sehari-hari. Namun, sejak tahun 2011 Perseroan memutuskan untuk membeli bahan baku utama berupa tembaga dan aluminium dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, dengan pertimbangan : 1. Ekonomi Indonesia yang sehat yang ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang baik, rasio hutang terhadap Produk Domestik Bruto yang masih dalam batas aman, dan banyaknya investasi asing yang masuk semenjak peringkat investasi Indonesia berada dalam kategori invesment grade, merupakan faktor kuat atas stabilitas mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
37
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING - Lanjutan 2. Perseroan selalu mengantisipasi risiko melemahnya mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Perseroan selalu memasukkan biaya lindung nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dalam penetapan harga jual. b. Perseroan memiliki fasilitas “Forward” yang dapat digunakan setiap saat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko kurs. 32. INFORMASI LAINNYA Pada tanggal 28 Juni 2007 Perusahaan memperoleh salinan penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 16/KPPU-L/2006 dan laporan hasil pemeriksaan pendahuluan mengenai pemeriksaan lanjutan tentang dugaan pelanggaran terhadap undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dimana Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel lainnya diindikasikan telah melanggar Pasal 5 dan Pasal 22 undang-undang No. 5 tahun 1999. Melalui kuasa hukumnya, ONGKO SIDHARTA & PARTNERS, Perusahaan mengajukan upaya hukum keberatan atas Keputusan Perkara No. 16/KPPU-L/2006 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang tercatat dalam register perkara No. 01/KPPU/2007/PN.Jkt. Pst, perkara mana telah dialihkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdaftar dalam perkara No. 04/PDT.KPPU/2007/PN.JKT.SEL, dan saat ini atas perkara tersebut sudah dalam tahap pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung. 33. REVISI DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BARU DAN INTERPRETASI Berikut ini revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku untuk Perusahaan yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tapi belum efektif pada tahun 2010. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas , dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
38
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
33. REVISI DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BARU DAN INTERPRETASI – Lanjutan
PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak Berelasi Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”.
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan asset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
39
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011)
33. REVISI DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BARU DAN INTERPRETASI – Lanjutan
PSAK 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset atau liabilitas di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
PSAK 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
PSAK 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham” Menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
ISAK 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
ISAK 20, “Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Revisi terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang baru dan Interpretasi tidak menyebabkan perubahan yang signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasi. 34. REKLASIFIKASI PERKIRAAN Beberapa perkiraan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 telah disesuaikan penyajiannya. 35. TANGGUNG JAWAB KONSOLIDASI
MANAJEMEN
ATAS
PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 27 April 2012.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
40